TINJAUAN PUSTAKA Internet Sebagai Media Komunikasi Massa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN PUSTAKA Internet Sebagai Media Komunikasi Massa"

Transkripsi

1 5 TINJAUAN PUSTAKA Internet Sebagai Media Komunikasi Massa Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang digunakan secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula (Bungin 2008). Pesan yang disampaikan oleh media massa kepada khalayak berupa informasi massa. Menurut Bungin (2008), informasi massa adalah informasi yang diperuntukkan kepada masyarakat secara massal, bukan informasi yang hanya boleh dikonsumsi secara pribadi. Sebagai media yang mencakup khalayak luas, media massa tentu saja memiliki peran, yaitu: 1. Sebagai institusi pencerahan masyarakat (media edukasi), media massa menjadi media yang membuka pikiran dan mendidik masyarakat agar menjadi masyarakat yang maju. 2. Sebagai media informasi, yaitu setiap saat menyampaikan informasi dengan terbuka, jujur, dan benar kepada masyarakat agar masyarakat menjadi kaya dan terbuka akan informasi. 3. Sebagai media hiburan, bukan hanya menghibur, media massa juga menjadi agent of change dalam institusi budaya dan katalisator pengembangan budaya. Menurut Kitchin dalam Green dalam Bungin (2008), dunia maya dapat dikonstruksikan sebagai tiga domain yang berbeda, yaitu internet, intranet, dan realitas virtual. Internet telah berkembang menjadi sebuah teknologi yang tidak saja mampu mentransmisikan berbagai informasi, namun juga telah mampu menciptakan dunia baru dalam realitas kehidupan manusia, yaitu sebuah realitas materialistis yang tercipta dalam dunia maya (Bungin 2008). Internet pada dasarnya merupakan sebuah jaringan antar-komputer yang saling berkaitan. Jaringan ini tersedia secara terus-menerus sebagai pesan-pesan elektronik, termasuk , transmisi file, dan komunikasi dua arah antar individu atau komputer (Severin dan Tankard 2001). Menurut penelitian Sosiawan [tidak ada tahun], perbedaan karakteristik internet dibanding media komunikasi klasik dilihat dari sistem dan operasional sebagai alat maupun medium komunikasi adalah: 1. Perbedaan utama dan makro tersebut yaitu: internet adalah media berbasis komputer. 2. Internet sebagai media komunikasi memiliki penawaran interaktif yang dinamis terhadap penggunanya/user. 3. Media internet mampu menjadi pusat informasi dan sumber informasi yang tidak terbatas. 4. Luas jangkauan dari media internet melintas antar benua, antar negara, serta antar budaya. 5. Fungsi internet sebagai media, selain sama dengan fungsi media lain, media internet memiliki penawaran untuk pengembangan bidang jasa maupun bisnis sebagai bagian gaya hidup.

2 6 Komunitas Dunia Maya dan Situs Jejaring Sosial Dunia maya adalah realita yang terhubung secara global, didukung komputer, berakses komputer, multidimensi, artificial, atau virtual (Gibson dalam Severin dan Tankard 2001). Severin dan Tankard (2001) mendeskripsikan komunitas maya sebagai komunitas-komunitas yang lebih banyak muncul di dunia komunikasi elektronik melalui internet daripada di dunia nyata. Menurut hasil penelitian Sosiawan [tidak ada tahun] internet memiliki dua fasilitas utama yang digunakan dalam berkomunikasi, yaitu sebagai alat penyampaian pesan dan penerimaan pesan. Fasilitas ini nampak pada yang memberikan pelayanan untuk dapat menghubungkan dua atau lebih peserta komunikasi melalui pesan yang dikirim secara elektronik. Pada fasilitas , internet menjadi perantara komunikasi melalui teks berformat surat antar dua orang (secara interpersonal). Situs jejaring sosial didefinisikan sebagai layanan berbasis web yang memungkinkan individu untuk: 1) membangun profil publik atau semi-publik dalam sebuah sistem yang dibatasi, 2) mengartikulasikan daftar pengguna lain dengan siapa mereka berbagi sambungan, dan 3) melihat dan menampilkan daftardaftar koneksi dan dibuat oleh orang lain dalam sistem (Boyd dan Ellison dalam Ginting 2010). Pernyataan Boyd dan Ellison pada poin satu didukung oleh hasil penelitian Kanto et al. (2011) yang menjelaskan bahwa perilaku remaja dalam jejaring sosial Facebook dan Twitter melalui internet dan telepon genggam yang utama adalah untuk kepentingan hubungan antar pribadi, yaitu menulis di wall, memperbaharui profil, menulis pesan, mem-posting foto baru, ataupun menandai foto. Pernyataan pada poin dua dan tiga didukung oleh penelitian Ellison et al. (2007) yang menunjukkan bahwa teman-teman responden di Facebook rata-rata adalah teman sekelas, orang-orang yang tinggal di dekat mereka, atau orang-orang yang sering berinteraksi sosial secara langsung dan melibatkan orang-orang baru dan sebesar 97% mantan teman-teman sekolah tinggi responden telah melihat profil Facebook mereka, dan sebanyak 90% atau lebih juga melaporkan bahwa teman-teman lainnya serta orang-orang di kelas mereka telah melihat profil Facebook-nya. Selain Facebook, terdapat situs-situs jejaring sosial lainnya yang populer di dunia, seperti yang disajikan pada Tabel 1. Situs jejaring sosial yang pertama muncul adalah classmates.com pada tahun Tahun 1997 menyusul situs-situs lain, yaitu sixdegrees.com, clao.com, dooyoo, dan tuluna. Namun, tiga jenis situs jejaring sosial yang paling populer di dunia sejak beberapa tahun yang lalu hingga tahun 2012 adalah Facebook, Twitter, dan LinkedIn (Tabel 1). Tidak berbeda jauh dengan dunia, di Indonesia situs jejaring sosial yang paling populer diantaranya Facebook. Twitter, dan Friendster. Menurut penelitian Zam (2009), Ginting (2010), dan Kanto et al. (2011) kebanyakan pengguna situs jejaring sosial, khususnya Friendster dan Facebook menggunakan situs jejaring sosial itu untuk kepentingan hubungan antarpribadi, seperti menulis di wall atau mengirim testimonial, chatting, memperbaharui profil, menulis pesan, memposting di grup, memposting foto baru, ataupun menandai foto. Pengguna situs jejaring sosial, khusunya Facebook memiliki motivasi lebih besar untuk menjaga pertemanan dengan teman-teman SMA dan perguruan tingginya daripada motivasi untuk mencari teman baru (Ellison et al. 2007).

3 Tabel 1 Logo dan nama situs jejaring sosial dengan jumlah pengguna terbanyak di dunia, 2012 a Logo Jenis situs jejaring sosial Jumlah pengguna (juta jiwa) Facebook Twitter 250 LinkedIn 110 MySpace 71 Google Plus 66 a Sumber: ebizmba Rank 2012 ( Berbeda dengan Facebook dan Friendster, Twitter memiliki keunikan tersendiri. Twitter merupakan situs jejaring sosial microblogging yang membatasi penggunanya untuk menulis apapun yang ada dipikirannya sebanyak 140 karakter. Oleh karena itu, Twitter disebut juga sebagai SMS Internet. Pengguna Twitter dapat memperoleh informasi apapun yang diinginkan dengan mem-follow akunakun Twitter yang diinginkan. Apabila pengguna Twitter tidak menginginkan infromasi dari akun tertentu yang di-follow, cukup dengan meng-unfollow akun Twitter tersebut. Konsep following menentukan siapa yang dapat memberikan informasi kepada kita dan konsep follower menentukan siapa yang akan mendapat informasi dari kita (Nugraha 2010). Twitter dibentuk pada tahun 2006 oleh Jack Dorsey, Biz Stone, dan Evan Williams. Awal mula dibentuk bernama Twttr kemudian pada akhir tahun 2006, berganti nama menjadi Twitter (Bennett 2012). Menurut penelitian Nugraha (2010), situs jejaring sosial Twitter, selain untuk berinteraksi dengan teman, juga dapat menjadi sarana citizen journalism, yaitu live report tentang peristiwa yang sedang berlangsung (dikenal dengan istilah live tweet). Hal ini karena Twitter memiliki kelebihannya yaitu dapat menulis apa pun yang diinginkan kapan pun dan dimana pun tanpa adanya filter dan moderasi yang biasanya ada pada ruang redaksi mainstream media serta dapat menerima informasi dengan cepat dari orang yang diinginkan dengan mem-follow.

4 8 Terdapat 75 juta akun Twitter terbentuk dan tercatat secara resmi di dunia pada tahun Peningkatan terjadi pada tahun 2011, pengguna Twitter melesat sampai pada angka 200 juta pengguna terdaftar walaupun jumlah pengguna regulernya masih dalam perdebatan (Taufiqurrakhman 2011). Pada tahun 2012, terbentuk lebih dari 465 juta akun Twitter tersebar di seluruh dunia dengan sebelas akun Twitter terbentuk setiap detik (Bennet 2012). Jumlah 10 negara pengguna Twitter terbesar di dunia tahun 2012 tersaji pada Tabel 2. Tabel 2 Jumlah pengguna dari 10 negara pengguna Twitter terbesar di dunia, 2012 a Negara Pengguna Twitter (juta jiwa) Amerika Serikat Brazil 33.3 Jepang 29.9 Britania Raya 23.3 Indonesia 19.5 India 13 Meksiko 11 Filipina 8 Spanyol 8 Kanada 7 a Sumber: Bennet 2012 ( Tabel 2 menunjukkan bahwa Amerika merupakan negara yang mendominasi Twitter dengan total pengguna sebesar juta jiwa. Namun, pertumbuhan yang cukup signifikan terjadi di beberapa negara seperti Jepang, Brazil dan Indonesia (Taufiqurrakhman 2011). Pesatnya perkembangan Twitter di Indonesia menjadi bukti bahwa Twitter menjadi media yang strategis untuk menyosialisasikan dan menggerakan massa dalam gerakan sosial. Kemudahan dan kelebihan Twitter dapat menarik perhatian pengguna internet untuk tergabung dengan Twitter. Empat faktor yang menjadi alasannya menurut Siregar (2012) yaitu: 1. Keringkasan Terbatasnya karakter yang dapat dipublikasikan melalui Twitter (140 karakter) membuat informasi lebih cepat disampaikan dan lebih mudah dipahami oleh pengguna lain. 2. Informasi bebas dan update Pengguna Twitter dapat dengan bebas mempublikasikan informasi apapun yang terlintas di pikirannya. Selain itu, informasi yang paling update juga dapat ditemukan di Twitter dibandingkan dengan media lain karena kecepatan pengguna untuk mempublikasikan peristiwa yang terjadi di tempat kejadian tanpa harus ada wartawan atau jurnalis. 3. Komunitas terbuka Hampir tidak ada batasan bagi pengguna Twitter untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan pengguna yang lain. Hal ini juga merupakan salah satu

5 alasan mengapa Twitter dijadikan salah satu media gerakan sosial untuk menjaring massa. 4. Jejaring sosial yang membangun gudang data Berbagai informasi yang dipublikasikan melalui Twitter akan membentuk suatu pola yang juga menjadi informasi berbasis kekuatan massa yang menjelaskan minat dan tren. 9 Gerakan Sosial Gerakan sosial menjadi salah satu topik yang banyak diperbincangkan. Di Indonesia sendiri, gerakan sosial merupakan salah satu cara ampuh untuk melakukan perubahan-perubahan tertentu. Menurut Sztompka (1993) ada beberapa alasan yang menyebabkan gerakan sosial menonjol pada masanya, yaitu: kepadatan penduduk yang menyebabkan meningkat peluang mobilisasi, rasa keterasingan yang memunculkan kerinduan terhadap sebuah komunitas dengan solidaritas dan kebersamaaan, meningkatnya ketimpangan sosial dan adanya transformasi demokratis sistem politik yang membuka peluang bagi tindakan kolektif, adanya keyakinan bahwa perubahan sosial dan kemajuan tergantung pada tindakan manusia, meningkatnya pendidikan, kemunculan dan menguatnya media massa yang sebagai instrumen yang sangat kuat untuk mengartikulasikan, membentuk, menyatukan keyakinan, merumuskan dan menyebarkan pesan ideologis, serta membentuk pendapat umum. Menurut Blumer (1969) dalam Taib (2010), gerakan sosial merupakan gerakan bersama untuk menentukan suatu tatanan baru dalam kehidupan. Aberle (1996) dalam Taib (2010) menyatakan bahwa gerakan sosial adalah suatu usaha terorganisir oleh suatu kelompok manusia untuk menimbulkan perubahan di hadapan tekad manusia lainnya. Hal ini dibedakan dari usaha-usaha individu secara murni serta dibedakan pula dari aksi kerumunan. Sztompka (1993) menyatakan bahwa definisi gerakan sosial harus terdiri dari empat komponen, yaitu kolektivitas orang yang bertindak sama, tujuan bersama tindakannya adalah perubahan tertentu dalam masyarakat menurut cara yang sama, kolektivitasnya tersebar namun derajatnya lebih rendah daripada organisasi formal, dan tindakannya mempunyai derajat spontanitas daripada organisasi formal. Sementara menurut Eyerman dan Jamison dalam Sztompka (1993), gerakan sosial merupakan tidakan kolektif yang terorganisir dengan tujuan untuk menciptakan perubahan sosial atau mengungkapkan perasaan tidak puasnya secara kolektif di depan umum dan mengubah basis sosial dan politik yang dirasa tidak memuaskan. Jadi, gerakan sosial merupakan suatu tindakan kolektif yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang memiliki persamaan nasib dan terjadi karena ketidakpuasannya atas suatu hal dengan tujuan bersama yaitu menciptakan perubahan. Singh dalam Ngadiah (2003) dalam Taib (2010) mengemukakan tiga tipe gerakan sosial, yaitu tipe klasik, tipe neo-klasik, dan tipe gerakan sosial baru (new social movement). Pada tahun 2009, seiring dengan berkembang pesatnya situs jejaring sosial di Indonesia, berkembang pesat pula aksi-aksi gerakan sosial melalui situs jejaring sosial khususnya Facebook. Salah satu gerakan yang memanfaatkan Facebook sebagai media untuk gerakan sosial adalah kasus Prita Mulyani yang dituntut oleh

6 10 RS OMNI Internasional karena mem-posting ceritanya tentang rumah sakit tersebut di sebuah mailing list (milis) yang membuahkan suatu grup Dukungan bagi Ibu Prita Mulyasari, penulis surat keluhan melalui internet yang dipenjara. Gerakan ini pun berlanjut ketika Prita divonis denda sebesar 204 juta rupiah yang membuahkan grup Facebook lain yaitu Koin cinta untuk Prita. Kehadiran grup ini mampu menggerakan hati khalayak untuk mendukung dan menyumbang, bahkan berkat adanya grup dukungan ini, RS OMNI Internasional mencabut gugatannya terhadap Prita Mulyasari. Contoh lain dari gerakan sosial maya yang cukup spektakuler adalah kasus petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yaitu Bibit Samad Riyanto dan Chandra Hamzah dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia (POLRI). Muncul grup-grup di Facebook yang menyatakan dukungannya terhadap kedua pimpinan KPK tersebut. Bahkan, tepat pada Hari Anti Korupsi Sedunia, anggota dari grupgrup tersebut melanjutkan aksinya di dunia nyata dengan turun ke jalan (aksi damai). Dalam kasus Bibit dan Chandra, gerakan para Facebookers telah mencapai tujuan awal yaitu membela Bibit dan Chandra dengan diturunkannya status deponeering atau surat mengesampingkan perkara kasus pada 24 Januari 2011 lalu. Semenjak dua gerakan yang cukup spektakuler tersebut, mulai bermunculan grup-grup lain di Facebook untuk melakukan gerakan sosial atas dasar solidaritas dan ketidakpuasan atas keputusan pemerintah. Adanya grup-grup di Facebook dimanfaatkan oleh aktor-aktor penggerak untuk melaksanakan gerakan sosial. Lewat Facebook, orang yang tidak saling kenal bersatu-padu untuk melakukan usaha perubahan yang dinilai menyimpang. Sesuai dengan Teori desa global yang dikemukakan oleh Marshall McLuhan dalam Bungin (2008), kita sebenarnya hidup dalam suatu desa global. Pernyataan ini terkait pada perkembangan media komunikasi modern yang telah memungkinkan jutaan orang di seluruh dunia untuk dapat berhubungan dengan hampir setiap sudut dunia. Berangkat dari teori ini, menjadi suatu kemudahan bagi aktor-aktor penggerak untuk menggerakan khalayak dari golongan, kalangan, dan belahan dunia manapun melakukan gerakan sosial lewat situs jaringan sosial sehingga dapat lebih mudah dan lebih banyak menggalang khalayak untuk melakukan gerakan sosial. Kini, gerakan sosial tidak harus dilakukan secara tatap muka dan mengumpulkan khalayak di suatu tempat tertentu, tapi cukup dengan mengajak khalayak pengguna situs jejaring sosial untuk ikut serta dalam gerakan sosial. Pemanfaatan situs jaringan sosial ini juga sesuai dengan salah satu peran media massa menurut Bungin (2008) yaitu media massa yang berperan sebagai institusi pencerahan masyarakat (media edukasi), media massa menjadi media yang membuka pikiran dan mendidik masyarakat agar menjadi masyarakat yang maju. Munculnya gerakan-gerakan sosial melalui situs jaringan sosial secara tidak langsung telah membukan pikiran masyarakat mengenai isu-isu yang tengah berkembang dan mengemukakan pendapatnya lewat situs jejaring sosial. Dilihat dari proses interaksi sosial dunia maya, gerakan sosial melalui situs jaringan sosial ini merupakan proses sosial asosiatif karena antara individu-individu pengguna saling bekerjasama dalam mendukung atau menolak suatu isu tertentu dengan adanya dinamika internal dan eksternal. Hal ini didukung oleh penelitian Lukitasari (2011) yang meneliti tentang grup Facebook dukungan Bibit-Chandra, hasilnya menyatakan bahwa dinamika yang terjadi dalam grup mempengaruhi

7 keberadaan grup itu sendiri (internal) dan juga mempengaruhi perkembangan kasus Bibit Chandra (eksternal) yang menjadi tujuan utama gerakan ini. Contoh gerakan sosial lain yang menjaring khalayak melalui situs jejaring sosial adalah gerakan peduli lingkungan. Isu ini makin berkembang seiring dengan perubahan iklim yang mengancam kehidupan di Bumi. Salah satu cara untuk menghambat percepatan sumbernya adalah dengan mengajak setiap individu melakukan perubahan gaya hidup. Seiring dengan hal tersebut, muncul gerakan-gerakan sosial untuk menyelamatkan bumi. Salah satu contohnya adalah gerakan Earth Hour yang merupakan gerakan sosial dari World Wildlife Fund (WWF), gerakan Earth Hour dilakukan dengan mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak terpakai selama satu jam. Earth Hour pertama kali digagas pada tahun 2006 dan diselenggarakan pertama kali pada tahun 2007 di Sidney, Australia. Semenjak itu, Earth Hour diselenggarakan setiap hari Sabtu di minggu keempat bulan Maret setiap tahunnya. Pada tahun 2012, Earth Hour dilaksanakan pada 31 Maret dan diikuti oleh 148 negara di dunia. Di Indonesia sendiri, gerakan Earth Hour diikuti oleh 26 kota dan berhasil menurunkan beban listrik nasional sebesar 526 MW (WWF-Indonesia 2012). Earth Hour melakukan kampanye pada berbagai media massa, termasuk melalui internet dengan website, dan situs jejaring sosial Facebook dan Twitter dengan akun Twitter yang Kerangka Pemikiran Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, karakteristik pengguna internet dan tingkat kemudahan khalayak mengakses internet diduga merupakan aspek yang berhubungan dengan efektivitas situs jejaring sosial, khususnya Twitter. Karakteristik pengguna terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat penerimaan, dan tempat tinggal. Dalam hal ini, karakteristik pengguna internet sama dengan karakteristik pengguna Twitter. Kemudahan khalayak mengakses internet ditentukan oleh indikator jenis fasilitas internet yang dimiliki dan tingkat pengetahuan khalayak tentang teknologi yang biasa disebut dengan istilah melek teknologi. Berdasarkan karakteristik pengguna internet dan kemudahan khalayak mengakses internet tersebut akan dilihat seberapa besar pengaruhnya terhadap intensitas khalayak mengakses Twitter yang mengusung gerakan sosial dan tingkat keterlibatan khalayak pada gerakan sosial yang diusung. Karakteristik pengguna dapat dikatakan sebagai receiver atau penerima menurut model Berlo (1960), sedangkan Twitter yang mengusung gerakan sosial dapat dikatakan sebagai channel atau media, dengan administratornya sebagai source atau sumber (Berlo 1960). Intensitas keterlibatan dapat diukur dengan frekuensi followers mengakses Twitter yang mengusung gerakan sosial dan durasi followers mengakses Twitter yang mengusung gerakan sosial. Efektivitas Twitter sebagai salah satu media gerakan sosial untuk mempengaruhi serta mengajak followers berpartisipasi dalam gerakan sosial dapat dikatakan sebagai effect yang terjadi dalam proses komunikasi menurut Berlo (1960). Efektivitas ini dapat diukur dari perilaku followers terhadap gerakan sosial yang diusung. Menurut Severin dan Tankard (2001), sikap merupakan rangkuman evaluasi terhadap objek. Perilaku followers dilihat dari tiga komponen, yaitu 11

8 12 kognitif (pengetahuan pada sebuah objek), komponen afektif (perasaan terhadap sebuah objek), dan komponen behavioral (tindakan terhadap objek) (Rakhmat 2001). Perilaku atau tindakan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu melakukan gerakan sosial dan/atau mengajak khalayak lain melakukan gerakan sosial. Semakin positif sikap followers terhadap gerakan sosial, maka semakin efektif pula penggunaan Twitter sebagai media gerakan sosial. Karakteristik followers 1. Usia 2. Jenis kelamin 3. Tingkat pendidikan 4. Jenis pekerjaan 5. Tingkat penerimaan 6. Kota tinggal Tingkat kemudahan mengakses internet 1. Jenis fasilitas internet yang dimiliki 2. Tingkat melek teknologi khalayak Intensitas mengakses 1. Frekuensi mengakses 2. Durasi mengakses Perilaku 1. Kognitif 2. Afektif 3. Behavioral a. Melakukan b. Mengajak Gambar 1 Kerangka pemikiran efektivitas Twitter sebagai media untuk gerakan sosial. artinya berhubungan dengan Hipotesis Penelitian 1. Karakteristik followers Twitter yang terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat penerimaan, dan kota tinggal berhubungan dengan intensitasnya dalam mengakses 2. Kemudahan dalam mengakses internet yang terdiri dari jenis fasilitas internet dan tingkat melek teknologi yang dimiliki pengguna Twitter mempengaruhi intensitasnya pada gerakan sosial melalui Twitter. 3. Semakin tinggi intensitas followers pada akun maka akan semakin tinggi perilakunya dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan behavioralnya. 4. Semakin tinggi perilaku followers Twitter yang mengusung gerakan sosial, semakin efektif penggunaan Twitter sebagai media gerakan sosial. Definisi Operasional Definisi operasional untuk masing-masing variabel sebagai berikut: 1. Usia adalah selisih antara tahun responden dilahirkan hingga tahun pada saat penelitian dilaksanakan. Usia responden pada saat penelitian yang dihitung

9 dalam satuan tahun dan dibulatkan ke ulang tahun terdekat. Berdasarkan sebaran yang didapat dari rata-rata data lapang, rentang usia dibedakan atas: 1) remaja (skor 1) apabila usia responden tahun; 2) dewasa muda (skor 2) apabila usia responden tahun; dan 3) dewasa menengah (skor 3) apabila usia responden tahun (Newman and Newman yang dikutip oleh Pannen dan Sadjati (2001)). 2. Jenis kelamin adalah identitas responden berdasarkan faktor biologis yang tercatat dalam tanda pengenal. Jenis kelamin dibedakan atas: 1) laki-laki; dan 2) perempuan. 3. Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah dijalani oleh responden. Berdasarkan sebaran yang didapat dari rata-rata lapang, tingkat pendidikan dibedakan atas: 1) rendah (skor 1) apabila responden menempuh pendidikan hingga tamat SMP/sederajat; 2) sedang (skor 2) apabila responden menempuh pendidikan hingga tamat SMA/sederajat; dan 3) tinggi (skor 3) apabila responden menempuh pendidikan hingga tamat Perguruan Tinggi. 4. Jenis pekerjaan adalah kegiatan atau kesibukan utama yang dijalankan oleh responden saat ini untuk memperoleh nafkah atau pendapatan. Berdasarkan data yang didapatkan di lapang, jenis pekerjaan dibedakan atas: 1) freelancer atau wiraswasta; 2) pelajar atau mahasiswa; dan 3) pegawai negeri atau pegawai swasta. 5. Tingkat penerimaan adalah penerimaan yang diperoleh responden setiap satu bulan, baik dari gaji hasil bekerja maupun uang kiriman orang tua, bagi pelajar atau mahasiswa. Tingkat penerimaan ditentukan berdasarkan sebaran yang didapat dari rata-rata data lapang. Tingkat penerimaan dibedakan atas: 1) rendah (skor 1) apabila penerimaan kurang dari Rp ; 2) sedang (skor 2) apabila penerimaan antara Rp sampai Rp ; dan 3) tinggi (skor 3) apabila penerimaan lebih dari Rp Tempat tinggal adalah provinsi atau pulau tempat responden berdomisili. Tempat tinggal ditentukan berdasarkan sebaran yang didapat dari rata-rata data lapang. Tempat tinggal dibedakan atas: 1) Jakarta; 2) Jawa Barat; 3) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta; 3) Jawa Timur dan Bali; 5) Sumatera; 6) Kalimantan; dan 7) Sulawesi. 7. Tingkat kemudahan mengakses internet adalah kemudahan responden dalam menggunakan internet dilihat dari tingkat kepemilikan alat teknologi, komunikasi, dan informasi (TIK) dan tingkat melek teknologi yang dimiliki responden. a. Tingkat kepemilikan alat teknologi, komunikasi, dan informasi (TIK) adalah jenis-jenis media yang dimiliki oleh responden untuk dapat mengakses internet. Tingkat kepemilikan alat TIK diukur dengan berapa banyak media internet yang dimiliki oleh responden, kemampuan responden untuk mengakses setiap hari, dan pengeluaran responden untuk biaya internet. Jenis fasilitas dibedakan atas: 1) rendah (skor 1) apabila nilai akumulasi seluruh pertanyaan yang diperoleh 6-11; 2) sedang (skor 2) apabila nilai akumulasi seluruh pertanyaan yang diperoleh 12-17; dan 3) tinggi (skor 3) apabila nilai akumulasi seluruh pertanyaan yang diperoleh

10 14 b. Tingkat melek teknologi adalah kemampuan responden dalam menguasai teknologi yang berkembang saat ini. Tingkat melek teknologi diukur berdasarkan aktivitas yang dilakukan ketika menggunakan internet, perangkat elektronik yang dimiliki, dan situs jejaring sosial lain yang dimiliki selain Twitter. Tingkat melek teknologi dibedakan atas: 1) rendah (skor 1) apabila nilai akumulasi seluruh pertanyaan yang diperoleh 3-6; 2) sedang (skor 2) apabila nilai akumulasi seluruh pertanyaan yang diperoleh 7-10; dan 3) tinggi (skor 3) apabila nilai akumulasi seluruh pertanyaan yang diperoleh Intensitas adalah keadaan tingkatan atau ukuran intens dari suatu kegiatan (KBBI 2012). Intensitas diukur melalui frekuensi responden membuka Twitter dan durasi (waktu) yang dibutuhkan sekali membuka Twitter. Frekuensi dibedakan atas tiga kategori, yaitu: 1) rendah (skor 1) apabila nilai akumulasi seluruh pertanyaan yang diperoleh 3-5; 2) sedang (skor 2) apabila nilai akumulasi seluruh pertanyaan yang diperoleh 6-8; dan 3) tinggi (skor 3) apabila nilai akumulasi seluruh pertanyaan yang diperoleh Durasi dibedakan atas tiga kategori, yaitu: 1) rendah (skor 1) apabila nilai akumulasi seluruh pertanyaan yang diperoleh adalah 2; 2) sedang (skor 2) apabila nilai akumulasi seluruh pertanyaan yang diperoleh 3-4; dan 3) tinggi (skor 3) apabila nilai akumulasi seluruh pertanyaan yang diperoleh 5-6. a. Frekuensi mengakses Twitter adalah tingkat keseringan responden mengakses (membuka timeline, me-mention, dan me-retweet) Twitter dalam satu minggu terakhir saat mengisi kuesioner. b. Frekuensi mengakses adalah tingkat keseringan responden mengakses (membuka timeline, me-mention, dan meretweet) dalam satu minggu terakhir saat mengisi kuesioner. c. Durasi mengakses Twitter adalah tingkat lamanya responden mengakses (melihat timeline, mem-post tweet, me-mention, dan meretweet) dalam sekali membuka Twitter. d. Durasi mengakses adalah tingkat lamanya responden mengakes (melihat timeline, mem-post tweet, me-mention, dan me-retweet) dalam sekali membuka 9. Efektivitas dalam mengajak responden untuk ikut serta dalam gerakan Earth Hour Indonesia dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan aspek behavioral. a. Aspek kognitif (pengetahuan) adalah kemampuan responden untuk memahami, mengingat, dan mendefinisikan mengenai informasi yang disampaikan melalui Twitter dan tingkat penambahan pemahaman maupun pengetahuan responden atas informasi yang diberikan melalui Twitter. Pada aspek kognitif, diberikan 10 pernyataan dengan pilihan jawaban: 1) salah; dan 2) benar dengan skor: 1) rendah apabila nilai akumulasi seluruh pernyataan 10-13; 2) sedang apabila nilai akumulasi seluruh pernyataan 14-16; dan 3) tinggi apabila nilai akumulasi seluruh pernyataan b. Aspek afektif (sikap) adalah perasaan responden dalam menanggapi hal-hal mengenai Earth Hour dan peduli lingkungan. Pada aspek afektif, diberikan 5 pernyataan dengan pilihan jawaban: 1) sangat tidak setuju;

11 2) tidak setuju; 3) setuju; dan 4) sangat setuju dengan skor: 1) negatif apabila nilai akumulasi seluruh pernyataan 5-9; 2) netral apabila nilai akumulasi seluruh pernyataan 10-14; dan 3) positif apabila nilai akumulasi seluruh pernyataan c. Aspek behavioral (tindakan) adalah tindakan yang telah dilakukan responden terkait dengan gerakan Earth Hour Pada aspek behavioral, diberikan 15 pernyataan dengan pilihan jawaban: 1) tidak; dan 2) ya dengan skor: 1) rendah apabila nilai akumulasi seluruh pernyataan 15-20; 2) sedang apabila nilai akumulasi seluruh pernyataan 21-25; dan 3) tinggi apabila nilai akumulasi seluruh pernyataan Efektivitas Twitter sebagai media gerakan Earth Hour dikatakan: 1. Tinggi apabila aspek kognitif, afektif, dan behavioral berada dalam kategori tinggi. 2. Sedang apabila terdapat dua aspek perilaku yang berada dalam kategori tinggi. 3. Rendah apabila terdapat satu aspek perilaku yang berada dalam kategori tinggi. 4. Tidak efektif apabila semua aspek perilaku berada dalam kategori rendah. 15

EFEKTIVITAS AKUN SEBAGAI MEDIA UNTUK GERAKAN EARTH HOUR INDONESIA 2012 LULU HANIFAH

EFEKTIVITAS AKUN SEBAGAI MEDIA UNTUK GERAKAN EARTH HOUR INDONESIA 2012 LULU HANIFAH EFEKTIVITAS AKUN TWITTER @EHINDONESIA SEBAGAI MEDIA UNTUK GERAKAN EARTH HOUR INDONESIA 2012 LULU HANIFAH DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. Sejarah Earth Hour

GAMBARAN UMUM. Sejarah Earth Hour 20 GAMBARAN UMUM Bab ini memaparkan tentang gambaran umum Earth Hour Indonesia, yaitu sejarah gerakan Earth Hour, gerakan Earth Hour Indonesia, data-data terkait akun Twitter @EHIndonesia, kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS TWITTER SEBAGAI MEDIA GERAKAN SOSIAL DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

EFEKTIVITAS TWITTER SEBAGAI MEDIA GERAKAN SOSIAL DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN 45 EFEKTIVITAS TWITTER SEBAGAI MEDIA GERAKAN SOSIAL DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Efektivitas akun Twitter @EHIndonesia sebagai media gerakan Earth Hour 2012 dilihat dari perilaku followers akun Twitter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalar keseluruh dunia. Rata-rata masyarakat modern, seperti orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. menjalar keseluruh dunia. Rata-rata masyarakat modern, seperti orang-orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jejaring sosial sebagai media komunikasi baru saat ini telah menjalar keseluruh dunia. Rata-rata masyarakat modern, seperti orang-orang yang tinggal di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Bidang teknologi informasi saat ini telah berkembang secara massal dan cepat. Teknologi tersebut telah berhasil mengubah bentuk masyarakat manusia, dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi saat ini, banyak hal yang dapat dikerjakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi saat ini, banyak hal yang dapat dikerjakan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat. Dengan perkembangan teknologi saat ini, banyak hal yang dapat dikerjakan dengan mudah. Salah satunya dalam hal berkomunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perkembangan informasi yang sangat cepat serta mempermudah. individu dalam berkomunikasi satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perkembangan informasi yang sangat cepat serta mempermudah. individu dalam berkomunikasi satu dengan lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi era digital dewasa ini sangat pesat. Dengan begitu banyak bermunculan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun. Hal ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi (information technology) dan komunikasi mulai berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi (information technology) dan komunikasi mulai berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi (information technology) dan komunikasi mulai berkembang pesat semenjak awal tahun 1980-an. Teknologi informasi merupakan suatu teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memungkinkan pengguna (user) dapat berinteraksi dan berbagi data

BAB I PENDAHULUAN. yang memungkinkan pengguna (user) dapat berinteraksi dan berbagi data BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Facebook merupakan salah satu situs jejaring sosial di dalam internet yang memungkinkan pengguna (user) dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna lain. Dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Teknologi telah berkembang pesat, terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini. Perubahan pun banyak terjadi termasuk dalam mencari dan mendapatkan informasi.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Tinjauan tentang Media Sosial Instagram Media sosial merupakan salah satu produk hasil dari perkembangan- perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masa kini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen penting bagi kehidupan masyarakat modern terutama fungsinya dalam bersosialisasi dan berinteraksi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak dapat terbendung lagi. Perkembangan tersebut diiringi juga dengan perkembangan media internet yang biasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa informasi seperti sekarang, perkembangan dunia komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa informasi seperti sekarang, perkembangan dunia komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa informasi seperti sekarang, perkembangan dunia komunikasi telah memasuki babak baru seiring dengan perkembangan sarana telekomunikasi yang pesat.

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berkembang sangat pesat. Ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasarnya tercipta karena pemikiran manusia

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Pertanyaan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitas

LAMPIRAN. Pertanyaan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitas L1 LAMPIRAN Bagian I : Kuesioner Data Koresponden Pertanyaan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitas responden. Berilah tanda silang pada masing masing jawaban sesuai dengan

Lebih terperinci

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y MENGAPA MEDIA SOSIAL Selamat Datang di Era Generasi Y 1 Media Sosial di Indonesia 2 Dokter, Pasien, dan Media sosial Sisi positif Sisi Negatif 3 MENGENAL MEDIA SOSIAL Masihkah Anda ingat dengan perangko,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa/i sering kali menggunakan media sosial path untuk mengutarakan konsep diri mereka. Cara yang dilakukan beraneka ragam seperti, memposting foto,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian... 9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i LEMBAR PERSETUJUAN. ii PERNYATAAN ORISINALITAS. iii LEMBAR PENGESAHAN. iv KATA PENGANTAR. v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH vii ABSTRAK viii ABSTRACT.. ix DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari manusia tentunya tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari manusia tentunya tidak bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari manusia tentunya tidak bisa lepas dari kegiatannya untuk bersosialisasi dengan orang lain dan untuk bersosialisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu secara konvensional maupun moderen. Secara moderen, komunikasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. itu secara konvensional maupun moderen. Secara moderen, komunikasi dapat BAB I PENDAHULUAN! 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat pada bidang teknologi komunikasi saat ini, memungkinkan berbagai macam cara dilakukan untuk berkomunikasi. Baik itu secara konvensional maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam seluruh aspek kehidupan. Media komunikasi pun semakin berkembang seriring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentunya. Salah satu dampak negatif dari era globalisasi adalah munculnya gaya

BAB I PENDAHULUAN. tentunya. Salah satu dampak negatif dari era globalisasi adalah munculnya gaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang membutuhkan orang lain untuk pemenuhan kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup, untuk itu manusia hidup

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. kebutuhannya dalam kegiatan kelompok (Rakhmat, 2001 : 160). Pernyataan

1. PENDAHULUAN. kebutuhannya dalam kegiatan kelompok (Rakhmat, 2001 : 160). Pernyataan 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu kelompok dikatakan efektif apabila kelompok tersebut dapat menjalankan fungsi-nya yaitu untuk saling berbagi informasi. Karena itu keefektifan suatu kelompok dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada zaman era globalisasi saat ini, merupakan suatu perubahan zaman yang berkembang pesat, yang dimana teknologi yang berkembang yang semakin canggih. Dalam hal ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat cepat, khususnya dalam teknologi dan cara berfikir masyarakatnya, berbagai macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya era modern saat ini khususnya di bidang era komunikasi memberikan dampak yang cukup signifikan dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang perekonomian.

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar 1 Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang di dalam hidupnya selalu memerlukan dan membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat. Perkembangan ini telah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat. Perkembangan ini telah 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat. Perkembangan ini telah membawa masyarakat menuju era digitalisasi. Banyak kegiatan manusia yang sangat bergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zaman era modern seperti sekarang ini teknologi sudah sangat. berkembang dengan pesat. Diantara sekian banyak teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Zaman era modern seperti sekarang ini teknologi sudah sangat. berkembang dengan pesat. Diantara sekian banyak teknologi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman era modern seperti sekarang ini teknologi sudah sangat berkembang dengan pesat. Diantara sekian banyak teknologi yang berkembang, internet merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL RANCANGAN PRODUKSI. perancangan sangatlah penting. Maka dari itu penulis memilih media sosial Youtube

BAB IV HASIL RANCANGAN PRODUKSI. perancangan sangatlah penting. Maka dari itu penulis memilih media sosial Youtube BAB IV HASIL RANCANGAN PRODUKSI 1.1 Penempatan Media (Media Placement) 1.1.1 Teknis Produksi Media Sosial Utama Kehadiran sebuah media utama sebagai sarana untuk mempromosikan sebuah perancangan sangatlah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Pada bab terakhir ini peneliti akan memaparkan mengenai kesimpulan dan saran yang terkait dengan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Peneliti akan menjelaskan

Lebih terperinci

KUESIONER TWITTER DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI

KUESIONER TWITTER DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI KUESIONER TWITTER DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI (Studi Korelasional tentang Fasilitas Twitter di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ) Petunjuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situs jejaring sosial merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan teknologi membuat facebook dapat diakses dimana saja, kapan saja dan melalui apa saja. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang sangat efektif bagi umat manusia di dunia. Pengguna internet dapat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang sangat efektif bagi umat manusia di dunia. Pengguna internet dapat melakukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet merupakan hasil teknologi komputer dan komunikasi yang kini sedang berkembang dan semakin populer, karena internet mampu memberikan berbagai fasilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan segala sesuatunya menjadi lebih mudah dan instant. Mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan segala sesuatunya menjadi lebih mudah dan instant. Mulai dari BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu hal mendasar yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan perkembangannya, cara maupun alat komunikasi yang digunakan

Lebih terperinci

2015 HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG

2015 HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Internet kini telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang. Sejak internet masuk ke Indonesia jumlah pengguna internet di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali tahun 2004 oleh Mark Zuckerberg dan mulai resmi dapat di akses secara umum pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern diawali ketika Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada abad

BAB I PENDAHULUAN. modern diawali ketika Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada abad 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Babak baru teknologi informasi dan komunikasi modern diawali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang dalam bahasa Inggris disebut social network sites merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang dalam bahasa Inggris disebut social network sites merupakan sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situs jejaring sosial adalah suatu aplikasi yang memberdayakan jaringan internet (jaringan tanpa kabel) berbasis komputer yang dapat menghubungkan setiap individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. materialistis yang tercipta dalam dunia maya. berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak

BAB I PENDAHULUAN. materialistis yang tercipta dalam dunia maya. berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi telah mengubah dunia menjadi sebuah desa global (global village) yang mampu diakses oleh setiap individu yang ada disetiap belahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Twitter Twitter adalah sebuah jejaring sosial dan jaringan informasi yang terdiri atas pesan-pesan sepanjang 140 karakter yang disebut Tweet (support.twitter.com,

Lebih terperinci

Review Tugas Mata Kuliah. Kritik Sosial dan Teknologi. Buku :

Review Tugas Mata Kuliah. Kritik Sosial dan Teknologi. Buku : Review Tugas Mata Kuliah Kritik Sosial dan Teknologi Dosen Pengampu : Derajad S.Widhyharto,M.Si Oleh : Halim Perdana Kusuma (10/299671/SP/24189) Buku : A.Yogaswara.2010. The Power of Facebook. Cet.1 Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan lingkungan kehidupan yang melingkupinya. Untuk itu, manusia

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan lingkungan kehidupan yang melingkupinya. Untuk itu, manusia BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Penelitian Sebagai makhluk sosial, secara kodrati manusia hidup bersama dengan orang lain dan lingkungan kehidupan yang melingkupinya. Untuk itu, manusia membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar untuk berkomunikasi dan terhubung dengan manusia lain. Manusia cenderung berkumpul dengan

Lebih terperinci

Anda dapat mengirimkan video.

Anda dapat mengirimkan video. Bahkan dengan ratusan juta orang mengunjungi jaringan sosial setiap hari, dan media sosial menjadi sebuah kata kunci bisnis, email tetap merupakan cara no. 1 untuk kita berkomunikasi secara online sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pemasaran kini sudah semakin luas. Terdapat banyak penemuan-penemuan baru yang dilakukan oleh para pemasar untuk mempromosikan produk mereka. Promosi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah alat komunikasi. ICT (Information and

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah alat komunikasi. ICT (Information and BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, semua hal telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, salah satunya adalah alat komunikasi. ICT (Information and Communication Technologies)

Lebih terperinci

Karakteristik Responden Responden

Karakteristik Responden Responden KUESIONER Penggunaan Twitter Terhadap Interaksi Sosial Pada Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Peneliti : Nur Rachmadina Lubis Sebagai peneliti saya sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu hal paling penting dalam kehidupan manusia. Semua manusia pasti berinteraksi dan bersosialisasi dengan cara berkomusikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlebih kehidupan manusia. Komunikasi sendiri merupakan topik yang

BAB I PENDAHULUAN. terlebih kehidupan manusia. Komunikasi sendiri merupakan topik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap kehidupan tidak pernah bisa lepas dari proses komunikasi, terlebih kehidupan manusia. Komunikasi sendiri merupakan topik yang banyak disebutkan, dibahas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, setiap manusia harus dituntut untuk bisa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, setiap manusia harus dituntut untuk bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi dewasa ini, setiap manusia harus dituntut untuk bisa mengikuti teknologi yang berkembang pesat. Perkembangan teknologi yang pesat inilah membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber dan media informasi, internet mampu menyampaikan berbagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber dan media informasi, internet mampu menyampaikan berbagai bentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Internet menjadi salah satu teknologi informasi yang fenomenal sebagai sumber dan media informasi, internet mampu menyampaikan berbagai bentuk komunikasi interaktif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet adalah sesuatu yang tidak asing lagi di kalangan masyarakat modern di indonesia. Di era informasi seperti saat ini internet memegang peranan penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perceptions of Personal and Group Discrimination menyatakan bahwa dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perceptions of Personal and Group Discrimination menyatakan bahwa dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Need to belong pernah diteliti oleh Carvallo dan Pelham (2006) dalam penelitian yang berjudul When Fiends Become Friends: The Need to Belong and Perceptions

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dampak krisis ekonomi juga membuat sejumlah brand perusahaan. untuk memilih produk/jasa yang mereka ingin gunakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dampak krisis ekonomi juga membuat sejumlah brand perusahaan. untuk memilih produk/jasa yang mereka ingin gunakan. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan teknologi, orang-orang semakin lebih kritis dalam menggunakan suatu produk/jasa. Masyarakat sudah mulai jenuh diteror oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi di Indonesia saat ini berkembang dengan pesat. Teknologi dan informasi merupakan suatu hal yang tidak asing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pesat teknologi informasi menempatkan sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pesat teknologi informasi menempatkan sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pesat teknologi informasi menempatkan sistem informasi sebagai elemen penting dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu tren dalam teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi yang disebut dengan internet. Hal ini, secara tidak

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi yang disebut dengan internet. Hal ini, secara tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi yang begitu pesat ini, banyak memberikan dampak positif maupun negatif khususnya di Indonesia. Dampak positifnya seperti, masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dari konvensional ke digital membuat. pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dari konvensional ke digital membuat. pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan cepat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dari konvensional ke digital membuat pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan cepat. Adanya internet menjadi bukti mempermudah pekerjaan manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan data dari tahun 2008, mengenai. pengguna 16 juta orang menjadi lebih dari 1,4 milliar.

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan data dari  tahun 2008, mengenai. pengguna 16 juta orang menjadi lebih dari 1,4 milliar. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet saat ini tak dapat dipisahkan dalam kehidupan, hal ini ditunjukkan dengan data dari www.newmedia.web.id tahun 2008, mengenai peningkatan pengguna internet

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media.

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media. 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas secara berturut-turut mengenai (1) latar belakang, (2) pembatasan masalah, (3) rumusan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang membutuhkan, namun sebagian besar orang dari semua kalangan diseluruh dunia. Teknologi

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan. dari revolusi di kerdua Negara tersebut. Bahkan di Mesir media sosial

BAB V. Kesimpulan. dari revolusi di kerdua Negara tersebut. Bahkan di Mesir media sosial BAB V Kesimpulan Berdasarkan tulisan diatas, dapat diambil argumen bahwa Media memiliki peranan yang sangat penting dalam isu politik dan hubungan internasional. Di kawasan Mesir dan Suriah bisa dikatakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Perspektif Sosiologis Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang sesuatu hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 9 C. Tujuan 10 D. Manfaat 10 E. Sistematika Pembahasan 10

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 9 C. Tujuan 10 D. Manfaat 10 E. Sistematika Pembahasan 10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i LEMBAR PERSETUJUAN ii LEMBAR PENGESAHAN iii MOTTO iv PERSEMBAHAN v KATA PENGANTAR vi ABSTRAK viii DAFTAR ISI ix DAFTAR TABEL xi DAFTAR LAMPIRAN xii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA FACEBOOK DAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PUBLISHING. telah diperoleh pada saat penelitian berlangsung.

BAB IV ANALISIS DATA FACEBOOK DAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PUBLISHING. telah diperoleh pada saat penelitian berlangsung. BAB IV ANALISIS DATA FACEBOOK DAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PUBLISHING A. Temuan Penelitian Pada penelitian kualitatif dibutuhkan analisis data berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Internet merupakan suatu hal yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat modern, termasuk masyarakat Indonesia. Tentu masyarakat masih mengingat bahwa pada

Lebih terperinci

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG - 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN MEDIA SOSIAL PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet.

BAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat secara umum. Kebutuhan akan internet sudah sangat tinggi, terutama di kotakota besar yang sudah terfasilitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar (Sadirman,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar (Sadirman, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan yang artinya sesuatu hal yang dilakukan berdasarkan atas tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketika menggunakan teknologi informasi ini (Flourensia, 2012: 22). Pada

BAB I PENDAHULUAN. ketika menggunakan teknologi informasi ini (Flourensia, 2012: 22). Pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan komunikasi massa kian pesat dan kompleks, serta menjadi bagian penting dalam sejarah perkembangan manusia. Pemanfaatan teknologi informasi memang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak pernah terlepas dari suatu proses komunikasi. Sejarah komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak pernah terlepas dari suatu proses komunikasi. Sejarah komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manusia adalah insan komunikasi, sejak dilahirkan hingga akhir hayatnya manusia tidak pernah terlepas dari suatu proses komunikasi. Sejarah komunikasi akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangat pesat. Dunia telah memasuki era globalisasi dimana teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan Internet memengaruhi cara orang-orang menghabiskan waktu luang. Internet merupakan salah satu cara mudah, relatif murah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan canggih memudahkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan canggih memudahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan canggih memudahkan orang untuk melakukan hal apapun. Mulai dari kemudahan berkomunikasi hingga berbisnis bisa

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran penelitian. Kesimpulan diharapkan dapat memberi gambaran menyeluruh mengenai temuan dan analisis atas masalah utama penelitian, yakni strategi komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat diikuti oleh kemajuan teknologi informasi. Melalui teknologi informasi seseorang dapat memperoleh informasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkait kasus-kasus korupsi yang dilakukan pejabat dan wakil rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. terkait kasus-kasus korupsi yang dilakukan pejabat dan wakil rakyat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Korupsi merupakan hal yang tidak asing lagi terdengar di telinga rakyat Indonesia. Sepuluh tahun belakangan ini korupsi menjadi isu yang selalu panas dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial Twitter. Twitter adalah sebuah micro-blogging atau blog micro. Memang harus

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial Twitter. Twitter adalah sebuah micro-blogging atau blog micro. Memang harus BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Belum selesai dengan fenomena munculnya situs jejaring sosial facebook, masyarakat dunia kembali menerima suatu inovasi teknologi komunikasi maya yakni dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Aristoteles, manusia adalah makhluk sosial (zoon politicon).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Aristoteles, manusia adalah makhluk sosial (zoon politicon). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Aristoteles, manusia adalah makhluk sosial (zoon politicon). Manusia tidak dapat hidup sendiri. Ada ketergantungan di antara sesama manusia, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media komunikasi sudah makin berkembang, khususnya di bidang cybermedia. Sudah banyak situs, aplikasi dan media sosial yang telah diciptakan dengan harapan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi yang berkembang selalu dibutuhkan manusia untuk mendapatkan informasi dan juga berkomunikasi. Komunikasi yang dilakukan pun semakin luas, tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan juga dapat membawa budaya baru bagi penggunanya.

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan juga dapat membawa budaya baru bagi penggunanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemunculan sesuatu bentuk media, selalu diikuti pula dengan perubahan cara orang berkomunikasi. Media baru juga dapat membawa budaya baru baik secara langsung maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dijelaskan oleh Enda Nasution pengertian dari kata media pada social media

BAB 1 PENDAHULUAN. Dijelaskan oleh Enda Nasution pengertian dari kata media pada social media BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dijelaskan oleh Enda Nasution pengertian dari kata media pada social media datang dari medium, atau wadah dimana orang dapat saling berhubungan dan menjalin interkasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat memberikan berbagai pengaruh bagi para penggunanya. Dalam perkembangannya, teknologi memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi pada masa kini menyuguhkan media komunikasi yang semakin variatif. Dahulu, kita hanya mengenal media komunikasi tradisional:

Lebih terperinci

mengembangkan dirinya melalui respons-respons terhadap stimulus dalam dunia kognitifnya.

mengembangkan dirinya melalui respons-respons terhadap stimulus dalam dunia kognitifnya. Manusia dalam banyak hal memiliki kebebasan untuk bertindak di luar batas kontrol struktur dan pranata sosialnya dimana individu berasal. Manusia secara aktif dan kreatif mengembangkan dirinya melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial atau yang biasa dikenal dengan facebook. Dalam perkembangan teknologi tersebut, handphone juga ikut

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial atau yang biasa dikenal dengan facebook. Dalam perkembangan teknologi tersebut, handphone juga ikut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi semakin berkembang dan maju, terutama dibidang teknologi informasi dan telekomunikasi. Seperti yang kita kenal dalam dunia informatika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli yang telah mendefenisikan efektivitas sesuai dengan bidangnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli yang telah mendefenisikan efektivitas sesuai dengan bidangnya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Efektivitas Banyak ahli yang telah mendefenisikan efektivitas sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dalam penulisan ini efektif yang dimaksud adalah mengenai sasaran atau mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi semakin berkembang. Salah satu teknologi informasi yang berkembang sangat pesat adalah internet.

Lebih terperinci

Peran Humas di Era Digitalisasi Informasi. Yuyuk Andriati Iskak Kepala Bagian PIKP, Biro Humas KPK

Peran Humas di Era Digitalisasi Informasi. Yuyuk Andriati Iskak Kepala Bagian PIKP, Biro Humas KPK Peran Humas di Era Digitalisasi Informasi Yuyuk Andriati Iskak Kepala Bagian PIKP, Biro Humas KPK Dunia berubah, seorang Humas Latar Belakang juga harus beradaptasi Teknologi serba digital, Humas tidak

Lebih terperinci

BAB VI MODAL SOSIAL. terkait erat dengan sistem reputasi. Penyebab utamanya adalah karena kerahasiaan

BAB VI MODAL SOSIAL. terkait erat dengan sistem reputasi. Penyebab utamanya adalah karena kerahasiaan BAB VI MODAL SOSIAL 6.1 Kepercayaan Tingkat kepercayaan seorang anggota Kaskus terhadap anggota yang lain terkait erat dengan sistem reputasi. Penyebab utamanya adalah karena kerahasiaan identitas menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aplikasi pada umumnya dibuat untuk mempermudah manusia dalam mengerjakan tugas tertentu. Begitu pula dengan aplikasi smartphone, di bidang komunikasi aplikasi ini dibuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kaum muda yang notabene adalah generasi yang baru bertumbuh dewasa dan masih harus mencari orientasi hidup, tidak jarang menjadi korban dari dampak budaya virtual.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci