UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PKN DI SMK NEGERI 1 BALAESANG. Zainuddin 1. Jamaludin 2.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PKN DI SMK NEGERI 1 BALAESANG. Zainuddin 1. Jamaludin 2."

Transkripsi

1 1 UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PKN DI SMK NEGERI 1 BALAESANG Zainuddin 1 Jamaludin 2 Imran 3 Judul penelitian ini adalah Upaya Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI pada Mata Pelajaran PKN Di SMK Negeri 1 Balaesang. Permasalahan dalam penelitian ini adalah; 1) Bagaimana upaya Guru PKn di SMK Negeri 1 Balaesang?, 2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dalam belajar PKn pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Balaesang? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang menyajikan informasi yang bersifat menerangkan dalam bentuk uraian, maka data yang ada tidak dapat diwujudkan dalam bentuk angka-angka melainkan berbentuk suatu penjelasan yang menggambarkan keadaan, proses, dan evaluasi motivasi belajar pada mata pelajaran PKn melalui observasi, dokumentasi, pemberian angket dan wawancara. Dari keempat kegiatan tersebut, menunjukkan bahwa upaya guru PKn dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn belum terlaksana secara maksimal, hal ini sesuai dengan pernyataan yang dipilih informan di mana masing-masing soal responden cenderung memilih pernyataan kadang-kadang dengan item soal mengenai upaya guru PKn dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain metode, media sebagai sarana juga memiliki faktor penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Karena itu, diperlukan sarana dan fasilitas yang memadai dalam meningkatkan motivasi belajar siswa tersebut. Kata Kunci : Upaya Guru, Motivasi Belajar 1 Zainuddin 1 2 Jamaludin 2 3 Imran 3

2 2 PENDAHULUAN Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrati manusia akan selalu hidup bersamaan. Hidup bersama antar manusia akan berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi. Berbagai bentuk interaksi, khususnya mengenai interaksi yang disengaja, ada istilah interaksi edukatif. Interaksi edukatif ini adalah interaksi yang berlangsung dalam satu tujuan pendidikan dan pengajaran. Mengajar bukan sekedar usaha untuk menyampaikan ilmu pengetahuan atau transfer limu saja, tetapi lebih dari itu adalah usaha menciptakan sistem lingkungan yang mempelajarkan subjek didik agar tujuan pengajaran dapat tercapai secara optimal. Mengajar dalam pemahaman seperti ini perlu suatu strategi belajar-mengajar yang tepat. Mutu pengajaran antara lain tergantung pada pemilihan strategi yang tepat bagi tujuan yang ingin dicapai, terutama dalam upaya mengembangkan kreatifitas dan inspirasi subjek didik. Untuk itu guru perlu mengembangkan kemampuan profesionalnya untuk program pengajaran dengan strategi belajar mengajar yang kaya dengan variasi dan inovasi. Interaksi belajar mengajar mengandung suatu arti adanya kegiatan interaksi dari tenaga pengajar yang melaksanakan tugas mengajar di pihak, dengan warga belajar (siswa, anak didik/subjek belajar) yang sedang melaksanakan kegiatan belajar dipihak lain. Interaksi antara pengajar dan warga belajar diharapkan merupakan proses motivasi. Maksudnya, bagaimana dalam proses interaksi itu pihak pengajar mampu memberikan dan mengembangkan motivasi serta reinforcement kepada pihak warga belajar/siswa/subjek pendidik, agar dapat melakukan kegiatan belajar mengajar secara optimal. Persoalan motivasi ini, dapat juga dikaitkan dengan persoalan minat. Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri

3 3 atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhannya sendiri. Minat adalah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi belajar siswa, pada dasarnya merupakan hal yang sangat fundamental dalam diri manusia, karena minat merupakan modal yang sangat pokok dalam melaksanakan suatu aktifitas. Manusia akan berhasil aktifitasnya apabila aktifitas itu dibarengi dengan minat yang tinggi, karena minat itu sendiri adalah gejala kejiwaan yang selalu berhubungan erat dengan sikap dan tingkah laku terhadap objek yang dihadapinya. Banyak pakar yang mengartikan bahwa minat timbul tidak secara tiba-tiba, melainkan timbul akibat partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Jadi jelas bahwa soal minat akan selalu berkaitan dengan kebutuhan atau keinginan. Oleh karena itu yang penting bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa dapat selalu butuh dan ingin terus belajar. Sejatinya, didalam diri setiap siswa memiliki minat yang tinggi dalam belajar. Namun berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan ketika praktek kerja lapangan (PPL) di SMK Negeri 1 Balaesang khususnya di kelas XI, ternyata banyak siswa yang belum bisa berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan, serta belum memiliki minat yang besar dalam dirinya dalam mempelajari materi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Hal ini bisa di buktikan dari rendahnya tingkat kemampuan siswa umtuk mengimplementasikan materi PKn tersebut dalam lingkungan sekolah, dan masih rendahnya motivasi belajar yang dicapai oleh siswa pada mata pelajaran tersebut. Semua ini dapat dipengaruhi oleh bermacam-macam latar belakang siswa, baik dari latar belakang pendidikan, keluarga, lingkungan, serta asumsi masyarakat yang menganggap bahwa pelajaran PKn adalah pelajaran yang sangat gampang untuk dipahami dan tidak perlu untuk dipelajari dengan serius. Oleh karena itu, permasalahan ini dianggap penting dan layak untuk diteliti. Karena peneliti ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi, usaha guru dalam meningkatkan motivasi anak yang kurang serta, mengetahui strategi-strategi yang di gunakan oleh guru guna

4 4 membangkitkan motivasi belajar siswa serta faktor penghambat dan pendukungnya. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dimana metode penelitian ini digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan beberapa data untuk keperluan peneliti, dengan menggunakan beberapa instrument seperti, wawancara, angket (kuesioner) dan dokumentasi (Mardalis 1993:67) 4. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Balaesang. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu 64 siswa secara keseluruhan. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling (Suharsini Arikunto, (2006:34) 5. Dengan cara yang dimaksudkan untuk memperluas kemungkinan siswa secara keseluruhan. Sebagaimana juga yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi (1985:95) 6 mengatakan bahwa : Dalam random sampling semua individu dalam populasi baik secara sendiri maupun bersama-sama diberikan kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sampel yang diperoleh untuk masing-masing tingkat atau kelas yaitu perwakilan siswa yang ada kelas XI SMK Negeri 1 Balaesang. Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Dalam pemgumpulan data, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini penulis memakai instrument penelitian seperti pedoman wawancara dan instrument angket. Hal ini dapat memudahkan peneliti untuk mendapatkan data. Sedangkan data yang diperoleh dari pengumpulan data dilanjutkan dengan melakukan pengolahan data dengan cara menyeleksi data terutama data hasil wawancara beserta dokumentasi agar data yang terkumpul hanya data yang benar-benar dibutuhkan. Data data angket atau kuesioner 4 Mardalis (1993:67) Metode Penelitian dan Implementasinya. Jakarta: Universitas Terbuka. 5 Suharsini Arikunto (2006:34 ) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka cipta 6 Sutrisno Hadi (1985:95) Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta PT Bumi Aksara.

5 5 dikumpulkan dan disatukan untuk dioleh dengan membuat tabel namun jika tidak perlu cukup dibuatkan dalam bentuk kalimat. Analisis data diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan peleksanaan penelitian sesuai dengan tujuan yang ditetapkan peneliti. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis sehingga akan menghasilkan kesimpulan yang akan dipertanggaung jawabkan kebenaranya (Irawan Soehartono 2002:78) 7. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dimana bentuk analisis data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan persentase. Adapun rumus penelitian yang digunakan berdasarkan pendapat Sudijono (2003:43) 8 yaitu : = x 100% Keterangan : P = Angka persentase F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Jumlah frekuensi/banyaknya individu (sampel) Selanjutnya data yang telah dianalisis dilanjutkan dengan penyajian data. Penyajian data yang dimaksudkan ialah untuk menghimpun, menyusun seluruh informasi dari informan, sehingga dari penyajian data tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan. Penyajian data dilakukan dengan cara menyusun data yang telah dipisahkan sesuai dengan permasalahan kemudian disajikan. Data yang perlu menggunakan tabel dibuat dalam bentuk tabel, tetapi yang tidak perlu menggunakan tabel penulis cukup menyajikan dalam bentuk kalimat. Setelah itu dilakukan penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara data yang sudah disusun baik dalam bentuk tabel maupun dalam bentuk kalimat kemudian disimpulkan sehingga peneliti memperoleh data yang berkualitas. kemudian verifikasi data dimaksudkan untuk mengevaluasi segalah informasi yang telah didapatkan dari data yang diperoleh dari informan, sehingga akan 7 Irawan Soehartono (2002:78) Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Universitas Terbuka. 8 Sudijono Anas. (2003:43) Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta, Raja Grafindo Persada

6 6 didapatkan suatu data yang validitas dan berkualitas serta hasil dari data tersebut dapat dipertanggung jawabkan akan kebenarannya. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sekolah menengah kejuruan (SMK) Negeri 1 Balaesang pada awalnya berdiri pada tahun 2004, dan pada saat itu dipimpin oleh bapak Alkaf. S.pd sebagai kepala sekolah semenjak tahun 2004 s/d SMK Negeri 1 Balaesang adalah sebuah lembaga pelayanan pendidikan yang beralamat di Jl. Poros palusabang desa Mapane tambu, Kecamatan balaesang, Kabupaten Donggala. Secara umum, kondisi sekolah dari segi geografis sangat strategis, karena berada di dekat jalan poros yang mudah dijangkau oleh siswa dan penduduk dari berbagai arah dan juga berada di tengah Kecamatan Balaesang. SMK Negeri 1 Balaesang adalah sekolah yang didirikan atas permintaan dan swadaya masyarakat. Sekolah ini didirkan pada tahun 2004, dengan kepala sekolah saat ini adalah bapak Drs. ABD.Rasyid. Adapun kondisi bangunan sekolah ini dapat dikategorikan layak karena kondisi gedung yang sudah memadai, meskipun masih terbatas jurusan yang ada di SMK Negeri 1 Balaesang di karenakan kurangnya tenaga pendidik yang ada disekolah tersebut. Selain Kondisi gedung yang sudah memadai, fasilitas, sarana dan prasarana yang ada di sekolah itu juga sudah memadai. Misalnya, tersedianya ruangan kelas yang cukup dan bisah menampung jumlah siswa sebanyak 181 siswa, ruangan guru, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang laboratorium serta sarana umum seperti toilet dan perpustakaan sekolah. Keadaan Lingkungan sekolah cukup bersih, dan ada beberapa pohon yang tumbuh di sekitar lingkungan sekolah. Selama berdirinya sekolah SMK Negeri 1 balaesang, telah mengalami beberapa kali pergantian kurikulum, kurikulum yang pernah digunakan di SMK Negeri 1 Balaesang antara lain Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

7 7 Inilah nama-nama orang yang pernah menjabat sebagai kepala Sekolah di SMK Negeri 1 Balaesang : Alkaf, S.Pd ( ), Drs. ADB.Rasyid ( ), dan Djannahmal, S.P (2015-sekarang). Jumlah Siswa Menurut Jenis Kelamin Jumlah secara keseluruhan siswa di SMK Negeri 1 Balaesang berjumlah 181 orang, Untuk kelas X laki-laki berjumlah 35 dan perempuan 30, dapat kita lihat pada kelas X lebih didominasi oleh laki-laki. Kemudian kelas XI dimana laki-laki berjumlah 31 dan perempuan berjumlah 33. Kelas XIIlaki-laki berjumlah 31 dan perempuan berjumlah 26. Melihat hal ini dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa menurut jenis kelamin yang ada di SMK Negeri Balaesang berjumlah 84 untuk siswa laki-laki dan 97 untuk perempuan. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis bahwa guru masih kurang memanfaatkan perannya dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, dalam hal ini guru kurang berusaha dalam menciptakan situasi belajar yang menyenangkan seperti mengusahakan metode pembelajaran dengan menggunakan infokus dan hanya menoton menggunakan metode ceramah, tanya jawab. Selanjutnya hasil observasi penulis di kelas XI TKJ yang terdiri 1 ruangan kelas. Untuk kelas XI TKJ yang jumlah siswanya 35, sekitar 28 siswa serius memperhatikan guru menjelaskan materi, sekitar 2 orang yang bercerita dengan teman sebangkunya dan siswa yang sering keluar masuk ruangan ada 3, dan siswa yang mengajukan pertanyaan ada 2. Kemudian, di kelas XI pertanian yang berjumlah 18 siswa di kelas ini siswa masih banyak yang memperhatikan penjelasan guru dan mencatat penjelasan yang dijelaskan kepada mereka, sekitar 16 siswa yang serius dalam belajar akan tetapi siswa masih belum aktif dalam mengajukan pertanyaan kepada guru PKn. Selanjutnya di kelas XI peternakan yang berjumlah 11 siswa hanya sekitar 4 siswa yang serius memperhatikan pelajaran dalam proses pembelajaran dan sekitar 2 siswa yang membolos dan hanya 2 siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru, 2 orang yang sering

8 8 keluar masuk ruangan kelas dan 1 orang siswa yang hanya asik bermain dan mengobrol dengan teman sebangkunya. Hasil observasi siswa di SMK Negeri 1 Balaesang dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran PKn siswa masih kurang serta menjawab pertanyaan dari guru, masih ada yang tidak serius dalam belajar dan masih ada juga siswa yang tidak mencatat penjelasan dari guru PKn. Maka penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dalam pembelajaran PKn memiliki minat dan motivasi belajar dikategorikan rendah dan dalam belajar yang kurang antusias. Pembahasan Menyajikan data lapangan yang berhasil dikumpulkan, maka untuk selanjutnya dapat dibahas masalah penelitian yang telah tentukan. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya guru PKn dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SMK Negeri 1 Balaesang, Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut: Upaya Guru PKn Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal dimana tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari adanya peran guru, siswa, materi, metode, dan sarana agar tujuan dari proses pembelajaran bisa tercapai selain itu peranan motivasi dalam proses pembelajaran juga sangat perlu baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik karena dengan adanya pemberian motivasi siswa dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif dalam melakukan kegiatan pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran bisa tercapai. Guru sebagai seorang pendidik yang hampir setiap hari bersama dengan siswa, tentu sering mengeluhkan kondisi siswanya yang tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah (PR), tidak mau mendengarkan penjelasan yang disampaikan, mengobrol dengan teman terdekat pada saat guru menjelaskan materi, sering membolos, tidak mau melakukan kegiatan pembelajaran, meskipun siswa yang bersangkutan mau melakukanya tetapi tidak begitu semangat.

9 9 Motivasi belajar penting bagi siswa sebab dapat menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir, menginformasikan, tentang kegiatan usaha belajar, mengarahkan dan membesarkan semangat belajar dan menggunakan kekuatannya sedimikian rupa sehingga dapat berhasil. Berdasarkan kesimpulan dari angket, wawancara dan observasi yang diperoleh dapat dijelaskan bahwa guru PKn telah berupaya memberikan motivasi kepada siswa untuk meningkatkan motivasi belajarnya pada mata pelajaran PKn, memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih meningkatkan proses belajar terhadap mata pelajaran PKn, adapun cara yang dilakukan guru dalam memotivasi siswa adalah memberikan nasihat, bimbingan, arahan, memberikan suport bagi siswa untuk belajar dan betapa pentingnya pendidikan, penggunaan metode secara bervariasi. Serta menggunakan media dalam mengajar. Hal ini dapat menunjang proses belajar mengajar menjadi lebih baik, karena siswa dapat termotivasi dalam proses pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah. Selain itu guru PKn juga memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan pekerjaan rumah (PR) agar siswa tidak hanya belajar di sekolah akan tetapi siswa juga bisa belajar ketika berada dirumah. Cara-cara yang telah dilakukan guru PKn tersebut belum cukup maksimal di karenakan fasilitas belajar yang ada disekolah SMK Negeri 1 Balaesang ini masih sangat kurang, terbukti dari hasil wawancara dengan guru PKn bahwa selama pembelajaran mereka tidak menggunakan media seperti infokus selain itu ketersedian buku paket belum secara merata siswa mendapatkanya ketika pembelajaran PKn. Faktor Pendukung dan Penghambat Upaya Guru dalam Meningkatkan Motivasi belajar Upaya guru PKn dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn belum terlaksana secara maksimal, hal ini sesuai dengan pernyataan yang di pilih responden dimana masing-masing soal responden cenderung memilih pernyataan kadang-kadang dengan item soal mengenai upaya guru PKn dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, selain itu hal ini juga disebabkan karena fasilitas belajar yang ada di sekolah SMK Negeri 1 Balaesang

10 10 masih sangat kurang, seperti belum digunakannya media infokus dan ketersediaan buku masih sangat kurang. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dikemukakan upaya guru PKn dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SMK Negeri 1 Balaesang adalah sebagai berikut: Guru telah memberikan motivasi kepada siswa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn, motivasi yang diberikan oleh guru berupa pemberian nasehat, memberikan penguatan memberikan sangsi dan arahan didalam kelas, memberikan pekerjaan rumah (PR), memberikan tugas, serta menyajikan materi pembelajaran dengan berbagai metode pembelajaran secara bervariasi. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka cipta Hadi, Sutrisno Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Bumi Aksara.. ( 2012 ). Prosedur Penelitian. Jakarta : Bina Aksara Mardalis. (1993). Metode Penelitian dan Implementasinya. Jakarta: Universitas Terbuka. Soehartono, Irawan. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Universitas Terbuka. Sudijono.( 2003). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Grafindo Persada

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 27 orang perempuan. membaca pemahaman (variabel Y) sebagai variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 27 orang perempuan. membaca pemahaman (variabel Y) sebagai variabel terikat. 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini yaitu guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi sejumlah 66 siswa di SMK Yadika 4 berusia tahun. Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi sejumlah 66 siswa di SMK Yadika 4 berusia tahun. Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI jurusan Teknik Komputer Jaringan sejumlah 66 siswa dan siswa-siswi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, Menurut Saifuddin Azwar pendekatan kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR PADA PEMBELAJARAN PKn DI SMA NEGERI 1 TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG. ABSTRAK

PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR PADA PEMBELAJARAN PKn DI SMA NEGERI 1 TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG. ABSTRAK 1 PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR PADA PEMBELAJARAN PKn DI SMA NEGERI 1 TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG. Niluh Dewi Arina 1 Bonifasius Saneba 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan Pendidikan IPS Fakultas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 49 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif merupakan analisa yang digunakan untuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Muhammad Ali (1984:120) mengemukakan bahwa : "Metode penelitian deskriptif digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah bersifat lapangan (field research) yang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip BAB III METODE PENELITIAN Metode yaitu suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, maupun percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk,mendapatkan fakta-fakta dalam upaya mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sumardi suryabrata, Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal BAB III METODE PENELITIAN Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian akan banyak dipengaruhi dan ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, Menurut Saifuddin Azwar pendekatan kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PEMAHAMAN MATERI KONSTITUSI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BANAWA TENGAH KECAMATAN BANAWA TENGAH

STUDI TENTANG PEMAHAMAN MATERI KONSTITUSI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BANAWA TENGAH KECAMATAN BANAWA TENGAH STUDI TENTANG PEMAHAMAN MATERI KONSTITUSI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BANAWA TENGAH KECAMATAN BANAWA TENGAH Oleh: DENNY FERDINAN. S A 321 11 010 Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH: PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS VII DI SMPN 1 BANYAKAN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menggunakan angka-angka atau statistik dari satu variabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menggunakan angka-angka atau statistik dari satu variabel untuk 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Yaitu pendekatan penelitian yang menggunakan angka-angka atau statistik dari satu variabel untuk

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PENDIDIKAN ORANG TUATERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK DI SMP NEGERI 1 PALASA KECAMATAN PALASA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

STUDI TENTANG PENDIDIKAN ORANG TUATERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK DI SMP NEGERI 1 PALASA KECAMATAN PALASA KABUPATEN PARIGI MOUTONG 1 STUDI TENTANG PENDIDIKAN ORANG TUATERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK DI SMP NEGERI 1 PALASA KECAMATAN PALASA KABUPATEN PARIGI MOUTONG Oleh : Wawan 1 Alri Lande 2 Amran Mahmud 3 ABSTRAK Wawan, 2016. Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang memusatkan perhatian

Lebih terperinci

SURVEI MOTIVASI SISWA KELAS XI TERHADAP PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI

SURVEI MOTIVASI SISWA KELAS XI TERHADAP PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI SURVEI MOTIVASI SISWA KELAS XI TERHADAP PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif, di mana dalam pelaksanaan dilakukan secara alamiah, apa adanya,

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif, di mana dalam pelaksanaan dilakukan secara alamiah, apa adanya, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dalam jenis penelitian yang menggunakan metode kualitatif, di mana dalam pelaksanaan dilakukan secara alamiah, apa adanya, dalam situasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang, laki-laki berjumlah 8

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 1 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap kegiatan penelitian, diperlukan langkah-langkah pengkajian untuk menentukan data yang valid. Penggunaan dari suatu metode itu sendiri harus juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menerapkan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menerapkan penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menerapkan penelitian kuantitatif korelasional bivariat, yaitu suatu analisa statistic mengenai ada tidaknya pengaruh antara

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA MENGENAI PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA MENGENAI PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF 74 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA MENGENAI PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF Hadi Heriawan 1, Iwa Kuntadi 2, Haryadi 3 Departemen Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang digunakan peneliti dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan memecahkan persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dipilihnya lokasi ini didasari atas adanya masalah-masalah yang terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. Dipilihnya lokasi ini didasari atas adanya masalah-masalah yang terdapat BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan dan penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Tapung Hilir Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar. Dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan. obyek sesuai dengan apa adanya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan. obyek sesuai dengan apa adanya. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kuok dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 13 perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kuok dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 13 perempuan. BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 010 Pulau Terap Kecamatan Kuok dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri dari 12 laki-laki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 59 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, penulis menggunakan pendekatan ini karena penelitian ini hendak mengukur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi merupakan tempat atau unit analisa yang dijadikan sebagai tempat pelaksana penelitian atau tempat pengumpulan data

Lebih terperinci

HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG

HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG Amelia Syafruddin Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO 1 KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO Oleh: Hangga Permana Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 009 Simpang Kubu tahun pelajaran 2015-2016 dengan jumlah

Lebih terperinci

Jurnal Swarnadwipa Volume 1, Nomor 2, Tahun 2017, E-ISSN PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 6 METRO

Jurnal Swarnadwipa Volume 1, Nomor 2, Tahun 2017, E-ISSN PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 6 METRO PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 6 METRO Deni Eko Setiawan Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Email: Denny_r.madrid@yahoo.com Kian Amboro Pendidikan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBERIAN TUGAS DI SMK

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBERIAN TUGAS DI SMK PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBERIAN TUGAS DI SMK Wita Mahdalena SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl. Batanghari No 2 Padang Harapan e-mail: witamahdalena@gmail.com Abstract: This

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Madrasah Ibtidaiyah Negeri Merangin Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. Madrasah Ibtidaiyah Negeri Merangin Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan semua siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Merangin Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. Sedangkan yang

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Latar Belakang Berdirinya Lokasi Penelitian

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Latar Belakang Berdirinya Lokasi Penelitian BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Latar Belakang Berdirinya Lokasi Penelitian SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin beralamatkan di Jalan Mangga III Rt. 22 No. 48 Kecamatan

Lebih terperinci

dan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan strategi permainan ular tangga 1) Penggunaan strategi permainan ular tangga pada mata pelajaran

dan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan strategi permainan ular tangga 1) Penggunaan strategi permainan ular tangga pada mata pelajaran 25 dan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan strategi permainan ular tangga pada pembelajaran Matematika siswa kelas II di Madrasah Ibtidaiyah Sullamut Taufiq Banjarmasin. C. Data dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip 56 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Ibnu Muchamad Romandhon (0712003) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Motivasi belajar dapat dilihat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Studi komparasi motivasi belajar PAI antara yang menggunakan moving class (SMA N 8 Semarang) dan yang tidak menggunakan moving

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini berisikan atas kajian pustaka atau studi literatur dan kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian analitik-kuantitatif,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA Nirda Pettalolo ABSTRAK Latar belakang dalam penelitian ini adalah kemampuan anak mengenal

Lebih terperinci

DINA FITMILINA A1A110053

DINA FITMILINA A1A110053 HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 MUARA BUNGO ARTIKEL ILMIAH OLEH DINA FITMILINA A1A110053

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tri Bhakti Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru. disiplin belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Tri Bhakti Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru. disiplin belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dari penelitian ini adalah semester genap tahun ajaran 2014/2015, sedangkan penelitian ini berlokasi di Sekolah Menengah Pertama Tri Bhakti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Rambah dan waktu penelitiannya dilakukan pada bulan Juli

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Rambah dan waktu penelitiannya dilakukan pada bulan Juli BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Rambah Kecamatan Rambah dan waktu penelitiannya dilakukan pada bulan Juli sampai September

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52 56 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksudnya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

Lebih terperinci

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di `BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti layanan bimbingan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan data an analisa data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi, sebagai rencana pemecahan masalah

Lebih terperinci

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Minat Siswa dalam...(septianingrum S)1 MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA STUDENTS INTEREST IN LEARNING PHYSICAL EDUCATION

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode Chest Words untuk meningkatkan minat

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode Chest Words untuk meningkatkan minat BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 021 Taraibangun Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, sedangkan obyek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif- Kualitatif, Bogdan dan Taylor mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Field Research (penelitian lapangan) yaitu telaah atau studi kasus yang membuat penginderaan secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013;3). Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013;3). Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada 20 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013;3). Penelitian adalah penerapan

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2) Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)-217 123 Upaya Meningkatkan Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas XII di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip 68 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian adalah sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di kantor tersebut. Waktu penelitian dimulai dari akhir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di kantor tersebut. Waktu penelitian dimulai dari akhir 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pekanbaru dan lokasi penelitiannya adalah Kantor Gubernur Riau tepatnya di biro hubungan masyarakat yang berada

Lebih terperinci

PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII di SMP NEGERI 1 BIROMARU ABSTRAK

PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII di SMP NEGERI 1 BIROMARU ABSTRAK PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII di SMP NEGERI 1 BIROMARU Febriana. M. Pagisi 1 Euis Karningsih 2 Abduh. H. Harun 3 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif deskriptif yang bersifat korelasional, yakni penelitian yang meneliti tentang ada tidaknya hubungan antara

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI Yeni Sugianti Surel : yeni.sugianti00@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga bulan Juni tahun 2014 yang dilaksanakan di kelas XI SMA Negeri 1 Kampar Kiri pada saat semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Pekanbaru. Waktu yang digunakan dalam penelitian adalah setelah judul ini diterima

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum dalam bab ini akan membahas metodologi yang akan digunakan dalam penelitian yang akan dilaksanakan di SMPN Singorojo Kabupaten Kendal. Metodologi ini antara lain membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. orang yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Subjek dalam

BAB III METODE PENELITIAN. orang yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Subjek dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas III SD Negeri 030 Pulau Permai Kecamatan Tambang dengan jumlah siswa 6

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang yang terbagi atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Aursati Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran 2012-2013 dengan jumlah siswa sebanyak 13 orang yang terbagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk memberikan gambaran keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan yang melingkupi prosedur dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelaporan data-data penelitian secara sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. pelaporan data-data penelitian secara sistematis. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang digunakan peneliti dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan memecahkan persoalan yang dihadapi. 1 Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian (field research), yakni penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada responden. 1 Dengan

Lebih terperinci

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara Media Bina Ilmiah51 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MENCARI PASANGAN (Make a Match) PADA POKOK BAHASAN GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA TETANGGA KELAS VI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 78 BAB III METODE PENELITIAN A. POPILASI DAN SAMPEL 1. Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian, yang memiliki karakteristik/ciri (tidak terbatas) yang membedakan

Lebih terperinci

mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, pendekatan ini digunakan karena peneliti akan mengukur hasil dari beberapa

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SMA NEGERI 1 BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG

TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SMA NEGERI 1 BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN AJARAN 215/216 DI SMA NEGERI 1 BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG Oleh: achmad setyo cahyo, universitas negeri yogyakarta

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kampar. Alasan penulis memilih tempat di SMP Negeri 1 Kuok dikarenakan

BAB III METODE PENELITIAN. Kampar. Alasan penulis memilih tempat di SMP Negeri 1 Kuok dikarenakan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar. Alasan penulis memilih tempat di SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif bersifat eksperimental yaitu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk melihat pengaruh suatu perlakauan/tindakan (treatment)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang bertujuan menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja yang terampil dan mengutamakan kemampuan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT BALAMOA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT BALAMOA MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT BALAMOA Nikmat 1 ABSTRAK Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan anak mengenal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik. 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, penulis gunakan pendekatan ini karena penelitian ini hendak mengukur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2010-2011 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang, terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif korelasional yaitu penelitian yang meneliti tentang hubungan antara

Lebih terperinci

B. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam rangka mengumpulkan data penelitian, penulis mengambil tempat dan waktu penelitian sebagai berikut:

B. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam rangka mengumpulkan data penelitian, penulis mengambil tempat dan waktu penelitian sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Dimana penelitian kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang. Sedangkan objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah guru dan siswa kelas IV tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah guru dan siswa kelas IV tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran 2011 / 2012, terdiri atas 25 orang siswa. 13 orang laki-laki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk dideskripsikan

Lebih terperinci

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi Zunita Riana Wati (09130020) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Belajar yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian digunakan untuk menemukan jawaban secara sistematis. Metodologi merupakan ilmu yang membicarakan tentang metode sedangkan metode

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Motode Penelitian Penelitian adalah salah sata cara untuk menemukan jawaban secara ilmiah. Setiap penelitian memiliki metode tertentu untuk memecahkan masalah. Penggunaan

Lebih terperinci

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T. Vol., No., Mei PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN MEDAN T.P 3/ Fitriani dan Alkhafi Maas Siregar Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran BAB III METODE PEELITIA A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 22 orang, terdiri dari 12 orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli tahun 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli tahun 2013.Lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Setia Dharma Pekanbaru, Propinsi

Lebih terperinci