STUDI TENTANG PEMAHAMAN MATERI KONSTITUSI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BANAWA TENGAH KECAMATAN BANAWA TENGAH
|
|
- Leony Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STUDI TENTANG PEMAHAMAN MATERI KONSTITUSI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BANAWA TENGAH KECAMATAN BANAWA TENGAH Oleh: DENNY FERDINAN. S A Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO
2 TAHUN 2016 STUDI TENTANG PEMAHAMAN MATERI KONSTITUSI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BANAWA TENGAH KECAMATAN BANAWA TENGAH Denny Ferdinan Alri Lande Imran ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah pemahaman materi konstitusi pada mata pelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 1 Banawa Tengah. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi konstitusi pada mata pelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 1 Banawa Tengah, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana meningkatkan pemahaman materi konstitusi pada mata pelajaran PKn di kelas VIII di SMP Negeri 1 Banawa Tengah. Jenis penelitian yang di gunakan adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini di SMP Negeri 1 Banawa Tengah, Kecamatan Banawa Tengah. Sampel dalam penelitian ini 34 orang sebagai subjek penelitian. Hasil dari penelitian ini yaitu, berdasarkan analisa dari observasi, dokumentasi, dan angket. Pemahaman merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setekah sesuatu itu diketahui dan diingat. Pemahaman siswa domain atau kawasan satu lebih tinggi dari kemampuan mengingat materi pelajaran sebagai tingkatan yang rendah arti mencerna suatu pengertian, pembelajaran yang dilakukan guru PKn di SMP Negeri 1 Banawa Tengah perlu dikembangkan lagi dalam meningkatkan pemahaman siswa pada materi konstitusi. Dalam meningkatkan pemahaman siswa di SMP Negeri 1 Banawa Tengah, Guru PKn dalam setiap pembelajarannya di kelas selalu memberikan nasehat dan penguatan terhadap siswa dan menanyakan materi yang sebelumnya sudah pernah diberikan oleh guru, dan bukan hanya itu guru PKn juga memberikan contoh-contoh yang mudah dipahami siswa. Kata kunci: Pemahaman Siswa; Matei Konstitusi
3 I. PENDAHULUAN Konstitusi di Negara Indonesia yakni Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan dan wajib mengikuti pendidikan dasar serta pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Sekolah merupakan tempat kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan intelektual siswa, dan guru dituntut untuk menyampaikan segala macam pengetahuan dan pemahaman kepada siswa. Hal ini dimaksudkan untuk bekal siswa sebagai generasi penerus yang cerdas, terampil, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dapat meraih masa depan yang lebih baik. Keberhasilan siswa dalam belajar merupakan harapan setiap guru, guru perlu memahami siswa sebagai manusia seutuhnya dan memahami dirinya agar dapat menyesuaikan diri dengan anak didik yang menjadi tanggung jawabnya. Menurut Sudaryono (2012:44) pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk menangkap makna dan arti dari bahan yangdipelajari, yang dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaanatau mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain. Sedangkan menurut Anas Sudijono (2009:50) mengatakan bahwa pemahaman (Comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat Pemahaman siswa didefinisikan sebagai kemampuan siswa untuk menangkapkan arti suatu materi pelajaran, yang dapat berupa menjelaskan pengertian, membedakan, menggenerelisasikan, menggambarkan. Menurut Nana Sudjana (1995:24) pemahaman adalah kemampuan peserta didik untuk dapat menjelaskan susunan kalimatnya sendiri
4 atas apa yang dibacanya atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan guru dan menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. Permasalahan yang ada di SMP Negeri 1 Banawa Tengah, menunjukan bahwa siswa lebih suka bermain dari pada belajar, serta malas mengerjakan tugas terutama pada mata pelajaran PKn sehingga tidak semua siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan efektif dan efisien. Hal ini bisa dilihat dari pencapaian prestasi belajar siswa. Seorang siswa dapat meraih prestasi atau nilai tinggi manakala melakukan kegiatan membaca dan belajar dengan serius dan intensif. Pemahaman siswa di SMP Negeri 1 Banawa Tengah terhadap mata pelajaran PKn kususnya materi konstitusi masih sangat rendah dapat dilihat dari hasil belajar siswa sebagian belum mencapai nilai ketuntasan sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa di SMP Negeri 1 Banawa Tengah masih sangat rendah dan perlu ditingkatkan kembali. 1.1 Permasalahan Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah : 1. Bagaimana meningkatkan pemahaman materi konstitusi pada mata pelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 1 Banawa Tengah- 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi rendahnya pemahaman siswa terhadap materi konstitusi pada mata pelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 1 Banawa Tengah 1.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran materi konstitusi pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 1 Banawa Tengah. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pemahaman siswa terhadap materi konstitusi pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 1 Banawa Tengah. II.METODE PENELITIAN
5 Seluruh rangkaian penelitian ini dilaksanakan berdasarkan metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Nawawi (2003: 64) metode deskriptif yaitu metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian mengambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagimana adanya di iringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat. Dengan demikian peneliti akan mengambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada dan mencoba menganalisis kebenaranya berdasarkan data yang diperoleh, yang berhubungan dengan kajian penelitian dengan memberi penjelasan-penjelasan yang lengkap yang didasarkan pada jangkauan dan kedalaman yang diteliti untuk memperoleh sejauh mana siswa memahami materi konstitusi. 1) Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini bertempat di Sekolah SMP Negeri 1 Banawa Tengah, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala. 2) Populasi dan Sampel Populasi merupakan bagian yang penting dalam suatu penelitian. Populasi dapat diartikan keseluruhan dari objek yang diteliti baik benda, manusia, peristiwa maupun gejala alam yang terjadi. Populasi menurut Fadlian Pratiwi (2011:27) adalah keseluruhan subjek penelitian, berdasarkan judul yang ada maka yang menjadi populasi dalam penlitian ini adalah seluruh siswa Kelas VIII Secara keseluruhan jumlah siswa 115 orang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VIII tahun ajaran 2015/2016. Secara keseluruhan siswa berjumlah 115 orang yang tersebar dalam 5 kelas yaitu VIIIa berjumlah 24 orang, VIIIb 23 orang, VIIIc berjumlah 22 orang, VIIId berjumlah 23 orang, VIIIe berjumlah 23 orang Menurut Suharsimi Arikunto (1992:157) mengatakan bahwa jika populasi dalam penelitian kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil diantara 10%- 15% atau 20%-25% atau lebih.
6 3) Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Observasi Penggunaan teknik ini yaitu dengan cara pengamatan secara langsung kepada proses pembelajaran PKn di kelas. Teknik ini diharapkan mampu mengambarkan bagaimana proses pembelajaran PKn dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi konstitusi di SMP Negeri 1 Banawa Tengah b. Wawancara Teknik ini merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dari informan, yang langsung ditujukan kepada orang yang paling banyak mengetahui permasalahan yang diteliti yaitu guru PKn yang berkaitan dengan masalah penelitian. Wawancara ini dilakukan untuk melengkapi dan mendukung data yang diperoleh dari data angket. c. Dokumentasi Teknik dokumentasi merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data yang bersifat dokumen data-data yang diperoleh dengan teknik ini berupa data keadaan siswa dan guru-guru SMP 1 Banawa Tengah, serta data-data lainnya yang menunjang tujuan penelitian. d. Angket Angket penelitian ini menggunakan serangkaian pertanyaan tertulis dimana setiap siswa berhak memilih setiap jawaban yang telah disediakan pada soal. Angket berisi pertanyaan yang nantinya akan diisi oleh siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi konstitusi. Disini yang menjadi tujuan utama dari teknik ini yaitu siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Banawa Tengah. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Peneliti melakukan observasi pada saat pembelajaran terjadi, Ada 1 aspek yang di observasi oleh peneliti: Peneliti meneliti kegiatan pembelajaran pada Ibu Rosmiati yang merupakan guru PKn di SMP Negeri 1 Banawa Tengah. Bahwa pada pembelajaran guru PKn telah melakukan langkah-langkah yang telah dituliskan dilembar observasi mulai dari membuka pembelajaran
7 sampai dengan selesai yang sesuai dengan RPP yang disusun oleh guru tersebut. Guru PKn meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran PKn kususnya pada materi konstitusi dengan memberikan contoh-contoh yang mudah siswa pahami dan guru PKn selalu memberikan nasehat serta motivasi terhadap siswa dalam meningkatkan pemahaman siswa. Bukan hanya memberikan ilmu atau pengetahuan kepada siswa, Ibu Rosmiati S.Pd selalu berusaha meningkatkan pemahaman siswa seperti yang telah dijelaskan di atas. Hal ini diharapkan dapat mampu merubah secara sedikit demi sedikit pengetahuan siswa dari tidak tahu menjadi tahu. Kerjasama yang baik antara guru, pihak sekolah, serta orangtua murid akan sangat membantu keberhasilan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. wawancara dengan Rosmiati Adapun hasil wawancara pertama dilakukan Rosmiati selaku guru PKn di SMP Negeri 1 banawa tengah, menurut bapak/ibu guru bagaimana cara meningkatkan pemahaman materi konstitusi pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Banawa Tengah: informan menjawab bahwa memberikan penjelasan dan berikan banyak contoh-contoh dan menjelaskan kenyataannya seperti dipasal 1 ayat 2 pada masa orde baru bahwa kekuasaan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan oleh MPR tapi dengan adanya amandemen semua dilimpahkan semuanya kepada rakyat dan harus benar-benar dijelaskan dan berikan contoh yang mudah mereka pahami seperti pemilihan kepala desa jangan memberikan contoh yang susah dimengerti siswa jadi karena itu kita harus menjelaskan secara terperinci supaya mudah mereka mengerti. Ketika ditanya mengenai bagaimana Bapak/ibu guru menghadapi siswa yang kurang memahami materi konstitusi, beliau menjawab yaitu melakukan upaya pendekatan pada siswa dan memberikan motivasi terhadap siswa yang kurang memahami materi tersebut dan menjelaskan secara jelas terhadap siswa Saat ditanya kembali mengenai upaya-upaya apa yang bapak/ibu guru lakukan menghadapi siswa yang kurang memahami materi yang bapak/ibu guru bawakan: informan menjawab yaitu memberikan motivasi terhadap siswa yang kurang paham dan menjelaskan kembali materi yang siswa kurang pahami agar siswa dapat mengerti materi tersebut. Selanjutnya Menurut bapak/ibu guru faktor-faktor apa yang mempengaruhi rendahnya pemahaman siswa terhadap materi konsititusi pada pelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 1 Banawa Tengah: informan menjawab kurangnya minat belajar dikarenakan pengaruh acara televisi
8 seperti sinetron anak jalanan dan kurangnya dorongan dari orang tua dan pengaruh lingkungan sehingga mereka lebih sering bermain dari pada belajar Ketika ditanya Metode apa yang bapak/ibu gunakan pada saat belajar apakah bapak/ibu menggunakan berbagai model/metode pembelajaran secara bervariasi ketika mengajar: beliau menjawab metode yang dia gunakan yaitu Metode ceramah, tanya jawab dan memberikan tugas tetapi tidak menggunakan media karena ibu tidak tau menggunakan alat media seperti laptop. Data di atas sangat terlihat bahwa guru-guru di SMP Negeri 1 Banawa Tengah sudah berupaya meningkatkan pemahaman siswa di kelas VIII, dengan berupaya memberikan penjelasan secara terperinci tentang materi konstitusi dan memberikan contoh-contoh yang mudah dipahami siswa. Disinilah kemudian tugas guru untuk meningkatkan pemahaman siswa agar siswa-siswanya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Wawancara dengan kepala sekolah Hasil wawancara kepada kepala sekolah Mustapa menurut Bapak Kepala Sekolah bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa, informan : menyatakan bahwa cara meningkatkan pemahaman siswa di SMP Negeri 1 Banawa Tengah dengan melengkapi media, tidak monoton terhadap metode ceramah dan menggunakan media gambar untuk menarik perhatian siswa. Selanjutnya menurut bapak bagaimana menghadapi siswa yang kurang paham terhadap materi PKn, informan menyatakan: dilihat dari pemahaman siswa karna daya tangkap seseorang berbeda-beda jadi berikan mereka penjelasan secara terperinci yang mudah dipahami dan berikan tugas sampai siswa tersebut mengerti. Ketika informan di wawancarai kembali menurut bapak faktor-faktor apa yang mempengaruhi pemahaman siswa terhadap pelajaran PKn, informan menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman siswa adalah suasana belajar, lingkungan sekolah, cara mengajar guru, sikap guru, fasilitas sekolah, dan lingkungan keluarga Data di atas terlihat bahwa guru-guru di SMP Negeri 1 Banawa Tengah sudah berupaya meningkatkan pemahaman siswa di kelas VIII, dengan memberikan penjelasan secara terperinci tentang materi konstitusi dan memberikan contoh-contoh yang mudah dipahami siswa dan perlu dikembangkan lagi. Disinilah kemudian tugas guru untuk meningkatkan pemahaman siswa agar siswa-siswanya menjadi lebih baik dari sebelumnya
9 Wawancara dengan siswa Hal ini di sampaikan informan ketika ditanya mengenai materi apa saja yang sudah diberikan guru kepada anda mengenai konstitusi: siswa menjawab mengenai konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia, penyimpangan, amandemen, dan lembaga negara. Ketika di tanya mengenai materi apa yang paling sulit anda pahami dalam konstitusi dan berikan alasannya: informan mengatakan materi amandemen sebelum dan sesudah amandemen alasannya karena bermain, malas belajar, tidak konsentrasi pengaruh lapar. Selanjutnya apakah anda mengerti dengan apa yang guru jelaskan mengenai materi konstitusi: informan menjawab mengerti karena guru menjelaskan dengan memberikan contoh-contoh yang ada dilingkungan tetapi kadang tidak mengerti dikarenakan ketika guru menjelaskan tidak memperhatikan guru, guru menjelaskan terlalu cepat, dan guru jarang masuk. Ketika ditanya apakah anda meluangkan waktu dirumah untuk belajar: informan menjawab kadang belajar kadang tidak dikarenakan belajar hanya pada saat ada ulangan atau ada PR. IV. KESIMPULAN DAN SARAN a) Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian bahwa guru yang ada di SMP Negeri 1 Banawa Tengah sudah berusaha melakukan yang terbaik dalam meningkatkan pemahaman siswa namun perlu
10 dikembangkan lagi dalam penggunaan metode dan cara mengajar untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi konstitusi. Pemahaman materi konstitusi dapat dilihat dari Bagaimana meningkatkan pemahaman materi konstitusi pada mata pelajaran PKn dengan memberikan penjelasan dan contoh-contoh yang mudah mereka pahami. b) Saran Guru harus terus berkomitmen dan lebih giat dalam memberikan motivasi, pemahaman, dan Para dewan guru lain harus selalu berupaya melakukan pendekatan dan memberikan nasehat terhadap siswa yang kurang paham dan menjelaskan kembali materi yang siswa kurang pahami agar siswa dapat mengerti materi tersebut. DAFTAR RUJUKAN Anas Sudijono (2009) pemahaman [Online] tersedia referensimakalah.com/2013/05/pengertian-pemahaman-dalam pembelajaran.html
11 Fadlian Pratiwi (2011) Studi Tentang Persepsi Siswa Kelas VIII Terhadap Materi Konstitusi Di SMP Negeri 7 Palu. Palu Perpustakaan FKIP: Tidak diterbitkan Nana Sudjana (1995) pemahaman [Online] : tersedia [diakses] 26 Maret 2016 Nawawi, H (2003), Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta :Gaja Mada University Press. Sudaryono (2012) definisi pemahaman menurut para-ahli [Online]:tersedia [diakses] 26. Maret Suharsimi Arikunto (2010) mengatakan bahwa jika populasi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.
KEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 16 SIGI. Linda Agustina 1 Jamaludin 2 Hasdin 3 ABSTRAK
1 KEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 16 SIGI Linda Agustina 1 Jamaludin 2 Hasdin 3 ABSTRAK Tujuan penelitian mengetahui kemampuan guru PKn dalam membina karakter siswa di SMP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini memiliki peranan
Lebih terperinciSTUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PPKn DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 5 PALU
1 STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PPKn DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 5 PALU Moh. Subiharto i Widayati Pusiastuti 1 Hasdin 2 Permasalahan dalam penelitian ini bagaimanakah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi siswa mencapai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan menimbulkan banyak pola pikir pendidik. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia yang potensial dalam pembangunan nasional adalah melalui sektor pendidikan. Pendidikan sebagai
Lebih terperinciPERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII di SMP NEGERI 1 BIROMARU ABSTRAK
PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII di SMP NEGERI 1 BIROMARU Febriana. M. Pagisi 1 Euis Karningsih 2 Abduh. H. Harun 3 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan
Lebih terperinciPEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN PKN DI SMPN 1 AMPANA KOTA KABUPATEN TOJO UNA-UNA JURNAL OLEH : MOHAMAD AMIN A
PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN PKN DI SMPN 1 AMPANA KOTA KABUPATEN TOJO UNA-UNA JURNAL OLEH : MOHAMAD AMIN A 321 12 052 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN JURUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia harus menapaki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses dengan menggunakan berbagai macam metode pembelajaran, sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang berkualitas. Dwi Siswoyo,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lain-lain. Perubahan itu merupakan kecakapan baru yang terjadi karena adanya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan suatu proses perubahan dalam diri seseorang yang ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan pengetahuan,
Lebih terperinciUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PKN DI SMK NEGERI 1 BALAESANG. Zainuddin 1. Jamaludin 2.
1 UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PKN DI SMK NEGERI 1 BALAESANG Zainuddin 1 Jamaludin 2 Imran 3 Judul penelitian ini adalah Upaya Guru dalam Meningkatkan
Lebih terperinciPERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR PADA PEMBELAJARAN PKn DI SMA NEGERI 1 TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG. ABSTRAK
1 PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR PADA PEMBELAJARAN PKn DI SMA NEGERI 1 TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG. Niluh Dewi Arina 1 Bonifasius Saneba 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan Pendidikan IPS Fakultas
Lebih terperinciPERANAN GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MEMBINA KELOMPOK BELAJAR SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI-1 PALANGKA RAYA.
PERANAN GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MEMBINA KELOMPOK BELAJAR SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI-1 PALANGKA RAYA. Oleh: Sogi Hermanto Dosen Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Palangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi penerus. Selaku
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka diperlukan guru yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan hal itu, sekolah-sekolah tidak akan bisa menghindari diri dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan pendidikan pada hakekatnya memiliki tujuan utama untuk menghasilkan dan menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Untuk melakukan hal itu, sekolah-sekolah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Negara Indonesia merupakan suatu sistem
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belekang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Negara Indonesia merupakan suatu sistem Pendidikan Nasional serta pendidikan yang mutlak yang diatur secara tersistem dan terencana.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan juga merupakan kunci bagi suatu bangsa untuk bisa meraih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada masa sekarang ini merupakan kebutuhan yang memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar serta proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PENDIDIKAN ORANG TUATERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK DI SMP NEGERI 1 PALASA KECAMATAN PALASA KABUPATEN PARIGI MOUTONG
1 STUDI TENTANG PENDIDIKAN ORANG TUATERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK DI SMP NEGERI 1 PALASA KECAMATAN PALASA KABUPATEN PARIGI MOUTONG Oleh : Wawan 1 Alri Lande 2 Amran Mahmud 3 ABSTRAK Wawan, 2016. Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat dan canggih didukung pula oleh arus globalisasi yang semakin hebat. Fenomena tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih baik. mewujudkan hasil pembelajaran yang efektif dan efesien, peranan guru sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan dengan yang lainnya. Jika pembelajaran melibatkan dari
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.
PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESIONALITAS GURU DAN MOTIVASI UNTUK MENJADI GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN YANG PROFESIONAL TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FKIP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional dalam UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, dijelaskan bahwa pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan di Indonesia diharapkan dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 ditujukan pada peningkatan kecerdasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setelah melakukan penelitian dan observasi yang dilakukan pada SMA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah melakukan penelitian dan observasi yang dilakukan pada SMA Negeri 4 Cimahi dan mewawancarai guru mata pelajaran PKn, ditemukan beberapa hal yang terjadi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki banyak tujuan dalam kehidupan, salah satunya adalah untuk menciptakan manusia yang mandiri. Seperti yang tertera dalam Undang undang Republik
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI Oleh: Nunu Faraningsih Alumni Prodi PPKn FKIP Universitas Tadulako Palu Pendahuluan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Pendidikan adalah suatu proses sadar tujuan, artinya bahwa kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini bangsa Indonesia terus berusaha untuk meningkatkan masyarakatnya menjadi masyarakat yang berbudaya demokrasi, berkeadilan dan menghormati hak-hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun. maju dan sejahtera apabila bangsa tersebut cerdas.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan Negara Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah mencerdaskan
Lebih terperinciNaskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR PKn MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGTALUN 2 KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Naskah Publikasi Untuk
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan pada semua jenjang pendidikan di Indonesia. Tujuan mata pelajaran
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.
PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DASAR AKUTANSI I MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2006/2007 SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah satu-satunya cara untuk menciptakan sumber daya manusia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah satu-satunya cara untuk menciptakan sumber daya manusia yang berilmu, berakhlak dan berkepribadian luhur. Baik itu pendidikan formal maupun pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperincipembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya pendidikan merupakan usaha manusia, artinya manusialah yang
721 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha pengembangan kualitas diri manusia dalam segala aspeknya. Pendidikan sebagai aktivitas yang disengaja untuk mencapai tujuan tertentu dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terjun langsung ke lapangan untuk meneliti implementasi metode cerita dalam pembelajaran
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti implementasi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL Oleh: MARET ADI PURWANTO 08503244036 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan (PKn) menjadi bagian penting dalam suatu pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari keberadaan pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya arus globalisasi menuntut semua aspek kehidupan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangannya, yaitu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA KELAS X/C
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA KELAS X/C (Studi Kasus di SLB Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang diharapkan, harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku undang-undang pada saat ini adalah Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagi negara yang sedang berkembang seperti negara Indonesia, ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi negara yang sedang berkembang seperti negara Indonesia, ilmu pengetahuan dan teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam proses pelaksanaan pembangunan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa dan mencapai tujuan pendidikan nasional, perkembangan jaman saat ini menuntut adanya sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses perubahan atau pendewasaan manusia, berawal dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak biasa menjadi biasa, dari tidak paham menjadi pahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses belajar siswa, tidak dipungkiri lagi bahwa pembelajaran PKn di Sekolah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar siswa, tidak dipungkiri lagi bahwa pembelajaran PKn di Sekolah Dasar belum sesuai dengan yang diharapkan. Guru Sekolah Dasar belum memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu bangsa. Suatu bangsa melalui pendidikan dapat melestarikan dan mengembangkan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya manusia. Melalui pendidikan seseorang akan dapat mengembangkan potensi dirinya yang diperlukan dalam
Lebih terperinciPERAN PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QURAN SEBAGAI MUATAN LOKAL DALAM UPAYA MEMBENTUK KARAKTER KEPRIBADIAN SISWA STUDI DI SMP TRI BHAKTI NAGREG
PERAN PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QURAN SEBAGAI MUATAN LOKAL DALAM UPAYA MEMBENTUK KARAKTER KEPRIBADIAN SISWA STUDI DI SMP TRI BHAKTI NAGREG IRA YUMIRA EMAIL: http // i.yumira@yahoo.co.id STKIP SILIWANGI
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD)
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KOMPETENSI DASAR SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CTL KELAS V SDN 3 MOJO KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan siswa guna mencapai tujuan pendidikan nasional
Lebih terperinciNUR ENDAH APRILIYANI,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fenomena globalisasi membuahkan sumber daya manusia yang menunjukkan banyak perubahan, maka daripada itu dalam menghadapi era globalisasi seperti sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi pokok dalam suatu bangsa. Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern dan canggih, dituntut sumber daya manusia yang berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Karena pengetahuan, wawasan dan pengalaman didapatkan dari pendidikan. Tanpa pendidikan manusia tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran yang penting untuk membangun generasi muda yang dapat diandalkan,dapat berguna untuk nusa dan bangsa. Sistem pendidikan yang baik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan. Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Indonesia antara lain diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas sangat diperlukan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan meliputi berbagai sektor dan jenjang pendidikan, termasuk jenjang pendidikan dasar. Keberhasilan pendidikan banyak di pengaruhi oleh berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu usaha manusia untuk mengembangkan potensi yang dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat penting bagi warga negara. Pendidikan nasional bertujuan untk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting. Melalui pendidikan, seseorang akan belajar untuk mengetahui, memahami dan akan berusaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 menyebutkan bahwa, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana yang sangat penting dan sangat menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan baik akan menghasilkan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia agar tidak sampai tertinggal dengan bangsa lain. Menurut
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR Horasma Sinamo, Siti Halidjah, K.Y. Margiati Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN,
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL CIPTAAN TUHAN MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL CIPTAAN TUHAN MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA Rosyanti Lago 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian adalah rendahnya kemampuan anak
Lebih terperinciPEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bertujuan utnuk menciptakan kualitas individu yang memiliki karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang diharapkan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan wahana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses sosial yang bertujuan membentuk manusia yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia diupayakan untuk tanggap terhadap perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dalam Hari (2003:30) menyebutkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deana Zefania, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah kata yang sangat familiar kita dengarkan di dalam hidup sehari hari, sebab pendidikan merupakan kegiatan penting yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal pokok yang dapat menunjang kecerdasan serta keterampilan anak dalam mengembangkan kemampuannya. Pendidikan merupakan sarana yang paling tepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia dalam rangka memperoleh ilmu yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk bersikap dan berperilaku. Karena
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling Rini, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar sebagai tahap pertama pendidikan, seyogyanya dapat memberikan landasan yang kuat untuk tingkat selanjutnya. Dengan demikian sekolah dasar harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan bangsa Indonesia yang lahir pasca kemerdekaan yakni tanggal 17 Agustus 1945 yang silam, Indonesia dituntut untuk menciptakan warga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn merupakan mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa dapat dilihat melalui pendidikan, semakin maju pendidikan maka semakin cerah dan terarah juga
Lebih terperinciSANTI BBERLIANA SIMATUPANG,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya setiap individu wajib menempuh pendidikan di lembaga formal maupun lembaga non formal. Sesuai dengan yang diperintahkan oleh pemerintah
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian
BAB II METODOLOGI PENELITIAN.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan analisa kuantitatif yang menggambarkan kenyataan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha sadar dan
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan sekaligus berhak mendapatkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciKemampuan Guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran di SMKN Parigi Selatan.
1 Kemampuan Guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran di SMKN Parigi Selatan Darwis 1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna
1. PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna mencapai tujuan. Dalam proses rekayasa ini, mengajar memegang peran penting, karena merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.
Lebih terperinciOleh: Siti Halimah SD Negeri 01 Sembon, Karangrejo, Tulungagung
8 Siti Halimah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui... PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS IV SDN 1 SEMBON KECAMATAN KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS VIIIC SMP NEGERI 1 CIASEM MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI SILANG (TTS)
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS VIIIC SMP NEGERI 1 CIASEM MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) Oleh: DEDI SUGIANTO Guru SMP Negeri 1 Ciasem Email: spensa.cis@gmail.com ABSTRAK Hasil
Lebih terperinci