Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:
|
|
- Indra Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Kajian Teknis Sistem Penyaliran Tambang Batubara Tahun 2016 untuk Menentukan Kebutuhan Pompa Pada Pit Timur (Studi Kasus : PT Kuansing Inti Makmur, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Muara Bungo, Provinsi Jambi) 1 Ridho Qurniawan, 2 Yuliadi, 3 A. Machali Muchsin 1,2,3 Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung ridhoqurniawan13@yahoo.com Abstract: East Pit each has 3 Catchment Area with 33,15 Catchment Area l, 111,32 Ha Catchment Area ll, and 110,44 Catchment Area Pit and the value of rainwater intensity is 5.06 mm/hour. wide catchment area flowing into the sump 254,91 Ha. The water runoff plan that will go to the sump amounts to 2,77 m3/hour. The water discharge that enters the East Pit comes from the rainfall that flows through the surface, Infiltration through impermeable rock layers with a groundwater discharge of 0,27 m3/s. To prevent potential water which enter through East Pit, a design of channel to transfer out to the water from pit and pumping system to carry out the water frompit has been made. The ways to prevent water entering the mining area can be minimized by creating a diversion channel. A diversion channel is made up of 2 segments with a height of 0,81 meters and 0,66 meters respectively, a surface area of 1,8 meters and 1,4 meters respectively, the base width if 1 meters and 0,8 meters respectively and the slope of the channel wall of 63,434 o. With the creation of this diversion channel can divert runoff water entering the east pit by 39,71%. For a control water entering the mining area can be done by designing the sump dimensions and determining the required pump. Dimension sump made with a depth of 7 meters and has a length and surface width of 96,76 meters and the lenght and width of the base of 88,66 meters. The pump used is a multiflow pump 420 E, with an optimum discharge of 0,23 m 3 /detik and the pump needs estimation of 4 pumps with a pumping time of 20 hours per day Keywords: Discharge, Prevention, Countermeasures, Pump Abstrak: : Pit Timur memiliki 3 Catchment Area dengan masing-masing luasnya sebesar 33,15 Ha Catchment Area l, 111,32 Ha Catchment Area ll, dan 110,44 Ha Catchment Area Pit. Curah hujan rencana dengan data curah hujan selama 5 tahun periode Hasilnya ialah curah hujan rencana sebesar 20,132 mm/hari dan nilai intensitas curah hujan sebesar 5,06 mm/jam. Luasan catchment area yang mengalir ke sump sebesar 254,91 Ha sehingga debit air yang masuk ke Pit Timur pada periode ulang hujan 5 tahun sebesar 2,77 m 3 /detik. Debit air yang masuk ke dalam Pit Timur berasal dari air hujan yang mengalir melalui permukaan, infiltrasi melalui lapisan batuan impermeabel dengan debit air tanah sebesar 0,27 m 3 /detik. Untuk menanggulangi potensi air yang masuk ke Pit Timur, maka dilakukan penanggulangan air dari luar Pit dengan membuat saluran pengalihan dan penanggulangan air yang masuk ke dalam pit dengan sistem pemompaan. Pencegahan air yang masuk ke dalam tambang dapat diminimalisir dengan pembuatan saluran pengalihan. Saluran pengalihan dibuat sebanyak 2 segment saluran dengan tinggi masing-masing 0,81 meter dan 0,66 meter, lebar permukaan masing-masing 1,8 meter dan 1,4 meter, lebar dasar masing-masing 1 meter dan 0,8 meter dan kemiringan dinding saluran sebesar 63,434 o. pembuatan saluran pengalihan ini dapat mengalihkan air limpasan yang masuk ke pit timur sebesar 39,71% Untuk penanggulangan air yang masuk ke dalam tambang dilakukan dengan cara merancang dimensi sump dan menentukan pompa yang diperlukan. Dimensi sump dibuat dengan kedalaman 7 meter dan memiliki panjang dan lebar permukaan sebesar 96,74 meter dan panjang dan lebar dasar sebesar 88,66 meter. Pompa yang digunakan merupakan pompa Multiflow 420 E, dengan debit optimum sebesar 0,23 m 3 /detik dan estimasi kebutuhan pompa sebanyak 4 pompa dengan waktu pemompaan selama 20 jam per hari. Kata Kunci: Debit, Pencegahan, Penanggulangan, Pompa. A. Pendahuluan Latar Belakang Secara garis besar, air yang masuk ke lokasi penambangan sebagian besar berasal dari air hujan dan rembesan air tanah yang terkonsentrasi pada cekungan pit yang paling rendah. Air tersebut akan tergenang dan apabila tidak dilakukan tindakan 482
2 Kajian Teknis Sistem Penyaliran Tambang Batubara 483 pencegahan dan penanganan, maka air tersebut dapat menggangu kegiatan penambangan. Untuk mengurangi resiko dari tergenangnya air pada cekungan terendah tersebut diperlukan perhitungan dan perencanaan yang matang dalam menganalisis bagaimana ukuran dimensi saluran dan kolam penampungan (sump) yang memadai dan apakah pompa yang sudah ada cukup untuk memompakan air pada sump sehingga meminimalisir terjadinya resiko air pada kolam penampungan (sump) yang meluap. Bertitik tolak pada masalah di atas, maka dilakukan penelitian hidrologi dan hidrogeologi di daerah penelitian dengan menganalisa curah hujan dan penentuan daerah tangkapan hujan (catchment area) serta serta menghitung debit air tanah yang masuk untuk memperkirakan debit air total yang berpotensi masuk ke dalam Pit timur. Tujuan Penelitian Menentukan daerah tangkapan hujan (Catchment Area) yang berada di dalam Pit dan di luar Pit Timur. Mengetahui debit air limpasan yang masuk ke dalam Pit Timur. Mengetahui debit air tanah yang masuk ke dalam Pit Timur. Menentukan rancangan saluran pengalihan untuk mengatasi air yang masuk ke Pit Timur. Menetukan rancangan sump untuk menampung air yang masuk ke Pit Timur. Menentukan jumlah kebutuhan pompa dan nilai head pompa untuk mengeluarkan genangan air di dalam Pit Timur. B. Landasan Teori Salah satu ciri utama metode tambang terbuka adalah adanya pengaruh iklim pada kegiatan penambangan. Elemen-elemen iklim tersebut antara lain hujan dan lain sebagainya, yang dapat mempengaruhi kondisi tempat kerja, kerja alat dan kondisi pekerja, yang nantinya dapat mempengaruhi produktivitas tambang. sistem penyaliran tambang adalah suatu usaha yang diterapkan pada daerah penambangan untuk mencegah, mengeringkan, atau mengeluarkan air yang masuk ke daerah penambangan. Upaya ini dimaksudkan untuk mencegah terganggunya aktivitas penambangan yang diakibatkan oleh adanya air dalam jumlah yang berlebihan, terutama pada musim hujan. Selain itu, sistem penyaliran tambang ini juga dimaksudkan untuk memperlambat kerusakan alat serta mempertahankan kondisi kerja yang aman, sehingga alat-alat mekanis yang digunakan pada daerah tersebut dapat beraktifitas dengan optimal. Faktorfaktor yang diperlukan dalam sistem pengontrolan penyaliran air tambang antara lain sump (sumur dalam atau sumur pompa), curah hujan rata-rata, debit air minimummaksimum, kualitas air dan biaya. Pengendalian air pada tambang terbuka dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : Mine Drainage Mine Drainage merupakan upaya untuk mencegah masuknya air ke daerah penambangan. Hal ini umumnya dilakukan untuk penanganan air tanah dan air yang berasal dari sumber air permukaan, misalnya:metode Siemens, metode metode Electro Osmosis, dan metode Small Pipe With Vacum Pump Mine Dewatering Mine Dewatering merupakan upaya untuk mengeluarkan air yang telah masuk ke daerah penambangan. Upaya ini terutama untuk menangani air yang berasal dari air hujan. Cara penanganannya dengan pembuatan sump, sistem saluran pengalihan, dan pemompaan. Teknik Pertambangan, Gelombang 2, Tahun Akademik
3 484 Ridho Qurniawan, et al. 1. Debit Air Metode yang digunakan untuk memperkirakan debit air limpasan yaitu Metode Rasional (US Soil Conversation Service 1973). ). Penggunaan rumus ini dibenarkan hanya untuk daerah yang dianggap kecil atau di bawah 300 Ha dengan kondisi permukaan yang relatif homogen (Goldman et.al.,1986, dalam Suripin, 2004). Sedangkan untuk menghitung debit air yang melalui tanah berlaku hukum Darcy. Penyelidikan hidrogeologi dilakukan dengan mempelajari lapisan geologi batuan dan melakukan uji kelulusan air dengan metoda Falling Head Test. Lapisan yang diuji adalah lapisan yang diperkirakan bersifat permeabel atau impermeabel yang dianggap sebagai sumber air yang berpotensi merembes masuk ke dalam bukaan tambang. 2. Perencanaan Saluran Pengalihan Saluran Pengalihan pada tambang digunakan untuk menampung air limpasan permukaan pada suatu daerah dan mengalirkannya ke tempat penampungan air seperti dump, settling pond, dan lain-lain. Bentuk penampang trapesium merupakan salah satu bentuk paritan yang sering digunakan pada perusahaan tambang seperti yang terdapat dalam Bentuk ini sering digunakan pada daerah tambang karena tahan terhadap pengikisan dan mudah dalam pembuatannya serta cocok untuk debit air yang besar. Penentuan dimensi paritan dapat dihitung dengan persamaan Manning (Sulistyana, 2010). Dalam rumus Manning, debit (Q) dipengaruhi oleh nilai kemiringan dasar paritan (S) dimana nilai tersebut dipengaruhi oleh kecepatan aliran air (v) yang melewati paritan. Dengan demikian, maka harus ditentukan terlebih dahulu nilai kecepatan aliran mana yang sesuai dengan debit yang masuk ke dalam paritan. 3. Perencanaan Sump Sumuran berfungsi sebagai penampung air sebelum dipompa ke luar tambang. Dengan demikian, dimensi sumuran ini sangat tergantung dari jumlah air yang masuk serta keluar dari sumuran (Rudy, 1993:4). Dimensi sumuran tambang tergantung pada kuantitas volume air limpasan, kapasitas pompa dan waktu pemompaan (volume pemompaan), kondisi lapangan seperti kondisi penggalian terutama pada lantai tambang (floor)dan lapisan batubara serta jenis tanah atau batuan di bukaan tambang. Volume sumuran ditentukan dengan menggabungkan grafik intensitas hujan versus waktu, dan grafik volume pemompaan versus waktu serta volume limpasan versus waktu. Penentuan dimensi sumuran ditentukan dengan melihat volume sisa terbesar.tahapan selanjutnya setelah penentuan ukuran sumuran adalah menentukan lokasi sumuran di bukaan tambang. 4. Perencanaan Pemompaan Untuk mengetahui debit pompa yang dibutuhkan, dapat dilakukan dengan cara menghitung total dynamic head pada pompa. Total dynamic head adalah kemampuan tekanan maksimum pada titik kerja pompa, sehingga pompa tersebut mampu mengalirkan air dari satu tempat ke tempat lainnya. Untuk menghitung nilai total dynamic head pompa terdiri atas penjumlahan beberapa parameter head yang lain yaitu static head, velocity head, friction head, dan shock loss head. Setelah mengetahui nilai total dynamic head pompa maka untuk menghitung nilai debit pemompaan dapat menggunakan persamaan head kuantitas. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Debit Air yang Masuk ke Dalam Pit Timur Volume 3, No.2, Tahun 2017
4 Kajian Teknis Sistem Penyaliran Tambang Batubara 485 Berdasarkan peta Catchment Area Pit Timur, potensi air limpasan yang masuk ke Pit Timur berasal dari arah timur, selatan, dan barat pit. Setelah diketahui nilai koefisien limpasan, koefisien permeabilitas, intensitas curah hujan, gradien hidrolik, dan luasan catchment area di lokasi penelitian, maka debit air limpasan dan debit air tanah yang masuk ke dalam Pit Timur dapat dihitung dengan menggunakan rumus rasional dan darcy. Berikut pada Tabel 1. adalah hasil perhitungan debit air limpasan dan airtanah : Tabel 1. Total Debit Air yang Masuk ke Dalam Pit Timur Periode Ulang 5 Tahun Rumus Rasional Rumus Darcy Lokasi Air Limpasan Koefisien Limpasan Intensitas Curah Hujan (m/jam) Luas Catchment Area (m 2 ) Debit (m 3 /detik) Catchment Area 1 0,6 0, ,28 Catchment Area 2 0,7 0, ,10 Catchment Area Pit 0.9 0, ,40 Koefisien Luas Gradien Debit Lokasi Air Permeabilitas Lapisan Hidrolik (m³/detik) (m/detik) (m²) Batupasir l Batupasir ll , Batubara (100 U) , Batubara (100 L) , Batubara (200 U) , Batubara (200 L) , Batubara (300 U) Batubara (300 L) , Total Debit (m 3 /detik) Berdasarkan Tabel 1. di atas, maka debit air limpasan yang harus ditanggulangi adalah 3,044 m 3 /detik. Perhitungan debit dalam sehari tersebut dengan menggunakan jam hujan harian rata-rata terbesar di wilayah Pit Timur yaitu 1,67 jam. 2. Pencegahan Air Limpasan Perencanaan saluran pengalihan ini dapat dilakukan dengan menentukan rute saluran pengalihan. Setelah mengetahui rute saluran pengalihan maka dapat dihitung dimensi saluran pengalihan menggunakan rumus Manning. Penentuan Rute Saluran Pengalihan Penyaliran dibuat berdasarkan topografi pada Pit Timur yang umumnya mengikuti keadaan muka jalan di sana sehingga terbentuk paritan yang tidak terlalu berbelok-belok karena tidak adanya kaki lereng atau bukit. Perencanaan Dimensi Saluran Pengalihan Bentuk penampang paritan yang digunakan adalah bentuk penampang trapesium. Dimensi saluran pengalihan diukur berdasarkan volume maksimum pada saat musim penghujan deras dengan memperhitungkan kemiringan lereng. Oleh karena itu Pembuatan saluran pengalihan ini dibagi menjadi 2 segmen untuk menampung 2 catchment area outpit yang berbeda. Saluran Pengalihan dibuat pada segment pertama sepanjang 1,65 Km dari elevasi titik inlet 130 mdpl dan outlet pada elevasi 90 mdpl dan dapat mengalirkan debit air sebesar 2,42 m 3 /detik, sedangkan segmen kedua sepanjang 1,50 km dari elevasi titik inlet 150 mdpl dan outlet elevasi 125 mdpl dan dapat mengalirkan debit air sebesar 1,16 m 3 /detik. Untuk peta rencana saluran pengalihan dapat dilihat pada Gambar 1. berikut ini : Teknik Pertambangan, Gelombang 2, Tahun Akademik
5 486 Ridho Qurniawan, et al. Gambar 1. Peta Situasi Tambang dan Rencana Saluran Pengalihan 3. Perencanaan Desain Sump Sump berfungsi sebagai tempat penampung air sementara dan sebagai tempat pengendapan lumpur sebelum air dipompakan kekolam pengendapan. Desain bentuk dan geometri kolam penampungan (sump) dihitung berdasarkan jumlah air yang masuk. Jumlah air yang masuk kedalam sump merupakan total debit air limpasan ditambah dengan debit air tanah. Dimensi sump yang dibuat harus dapat menampung volume air yang masuk kedalam pit timur. Bentuk dari sump adalah bentuk trapesium. Untuk sump dengan bentuk trapesium kemiringan sump adalah sebesar 60º dan kedalaman kolam (Z) yang direncanakan adalah 7 meter. Maka untuk menampung volume air yang masuk sebesar m 3 /hari, perlu melakukan perubahan dimensi sump dapat di sebagai Volume 3, No.2, Tahun 2017
6 Kajian Teknis Sistem Penyaliran Tambang Batubara 487 berikut: Panjang permukaan sump = 96,74 m Lebar permukaan sump = 96,74 m Panjang dasar sump = 88,66 m Lebar dasar sump = 88,66 m Kedalaman = 7 m Untuk rencana dimensi Sump dapat dilihat pada Gambar 2. berikut ini : Gambar 2. Rencana Dimensi Sump Pit Timur 4. Perencanaan Kebutuhan Pompa Pengurasan air di dalam kolam diperlukan untuk menjaga kondisi kerja tetap aman dengan mempertimbangkan curah hujan yang masuk akibat hujan yang turun langsung ke dalam pit. Pengurasan air pada Sump dilakukan menggunakan Pompa Multiflow 420-E dengan debit maksimum 0,3 m 3 /detik. Perhitungan kebutuhan pompa dilakukan dengan cara menghitung curah hujan rencana, intensitas curah hujan, dan jam hujan setiap bulannya. Dalam menghitung curah hujan rencana bulanan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Extreme Value Gumbel dan intensitas curah hujan bulanan menggunakan rumus Mononobe. Dalam perhitungan kebutuhan pompa juga harus mempertimbangkan nilai kehilangan tekanan yang di akibatkan oleh perbedaan elevasi antara tempat penghisapan dan tempat pembuangan, kehilangan tekanan akibat pengaruh gesekan, kecepatan, dan sambungan pipa. Berdasarkan perhitungan maka jumlah pompa yang dibutuhkan untuk menguras Sump adalah 4 unit Pompa Multiflo MFC-420 dengan waktu kerja pompa 20 jam per hari dan 3-4 jam untuk waktu maintance pompa. D. Kesimpulan 1. Catchment Area pada area penambangan PT. Kuansing Inti Makmur Jobsite Tanjung Belit adalah sebesar 254,91 Ha yang terdiri dari 2 Catchment Area outpit Teknik Pertambangan, Gelombang 2, Tahun Akademik
7 488 Ridho Qurniawan, et al. dan 1 Catchment Area inpit. 2. Debit air limpasan yang masuk ke area penambangan terdiri dari 2 debit limpasan yaitu debit limpasan yang berada di dalam pit dan debit limpasan yang berada di luar pit. Debit air limpasan yang berada di luar pit dengan luasan catchment area seluas Ha adalah sebesar 1,38 m 3 /detik, dan debit air limpasan yang berada di dalam pit dengan luas area Catchment Area sebesar Ha adalah sebesar 1,40 m 3 /detik. Dengan jumlah keseluruhan air limpasan yang masuk adalah 2,77 m 3 /detik. 3. Total debit air tanah yang masuk ke dalam Pit timur ialah yang berasal dari rembesan air hujan melalui batuan permeabel (batupasir dan batubara) yaitu sebesar 0,27 m 3 /detik. 4. Terdapat hasil perhitungan saluran pengalihan yang berfungsi untuk mengurangi masuknya air limpasan yang berasal dari catchment area l dan catchment area ll yang tempat masuknya air (inlet) berada di daerah utara Pit Timur dan mengalir menuju tempat keluaran (outlet) ke creek I (saluran alami) di sebelah selatan dan creek ll di sebelah utara di sekitar Pit Timur. Saluran Pengalihan dibuat pada segment pertama sepanjang 1,65 Km dari elevasi titik inlet 130 mdpl dan outlet pada elevasi 90 mdpl dan dapat mengalirkan debit air sebesar 2,42 m 3 /detik, sedangkan segmen kedua sepanjang 1,50 km dari elevasi titik inlet 150 mdpl dan outlet elevasi 125 mdpl dan dapat mengalirkan debit air sebesar 1,16 m 3 /detik. 5. Maka untuk menampung volume air yang masuk sebesar 60376,933 m 3, perlu melakukan perubahan dimensi sump sebagai berikut: Panjang permukaan sumuran = 96,74 m Lebar permukaan sumuran = 96,74 m Panjang dasar sumuran = 88,66 m Lebar dasar sumuran = 88,66 m Kedalaman = 7 m 6. Penanggulangan air di dalam Pit Timur dengan sistem pemompaan untuk mengatasi kondisi ekstrem harus menggunakan 4 (empat) pompa MF 420 E dengan nilai perhitungan total dynamic head teoritis sebesar 86,77 m sehingga didapatkan debit optimum pompa ialah sebesar 816,50 m3/jam dengan jam kerja pompa 20 jam per hari dan maintenance pompa adalah 3-4 jam. Daftar Pustaka Ashari, Y Draft Buku Ajar Hidrogeologi Untuk Pertambangan. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung (UNISBA). Bandung. Binder, R, C, 1973, Fluid Mechanics, New York. Bray, J, and Hoek, E Rock Slope Engineering. The Institution Of Mining And Metalurgy, London. Chow, V. T Applied Hydrology. Civil Engineering Series. New York : McGraw-Hill. Chow, V. T A general formula for hydrologic frequency analysis, Trans.Am. Geophys. Union. Christhoper, and J. Keylock, 2004, Area, Royal Geographical Society, London Fetter, C.W Applied Hydrogeology (4th Edition). London : Prentice Hall. Gumbel, E. J Statistical Theory Of Extreme Value and some Practical Volume 3, No.2, Tahun 2017
8 Kajian Teknis Sistem Penyaliran Tambang Batubara 489 Applications. National Bereau of standars (U.S) Appl Math. Ser., 33. Gujarati, D., 1995, Ekonometrika Dasar, Erlangga, Jakarta. Darcy, H Hydraulic Researches, Experimental research on flow of water In open channel. Academie des Sciences. Paris. Noviana, I., 2014, Analisa Sistem Penyaliran Tambang di PT Nan Riang, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, Universitas Islam Bandung, Bandung. Lubis, K, S Keterantaran Hidrolik dan Permeabilitas. Sumatera Utara. Mandel, S. And Shiftan, Z.L Groundwater Resources, Academic Press. Manning, R On The Flow of Water in Open Channel and Pipes. Civ, Eng,Irenland. Manning and Delp, 1991, Major Diagnosis Fisik, Jakarta. Moody, L. F. 1944, "Friction Factors for Pipe Flow, Transactions of the American Society of Mechanical Engineers, New York. Potter, M, C., Wiggert and David C, 2008, "Schaum's Otline of Fluid Mechanics",The McGraw-Hill Companies, Inc., New York Sayoga, R Pengantar Penirisan Tambang. ITB Seyhan, E., 1995, Dasar-dasar Hidrologi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Suripin, 2004, Teknik Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan, Penerbit Andi, Yogyakarta. Suwandhi, Ir., M. Sc., Awang Modul Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang. Bandung. Suyono, S dan Kensaku T, 1983.Hidrologi UntukPengairan.Jakarta:PT.Pradnya Paramita. Wentworth, C.K., 1922, A Scale Of Grade and Class Terms for Clastics Sediments, University Of Chicago Press, Chicago. Widyasari, T., 2009, Kurva Intensitas Durasi Frekuensi (IDF) Persamaan Mononobe di Kabupaten Sleman, Universitas Janabadra, Yogyakarta. Teknik Pertambangan, Gelombang 2, Tahun Akademik
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Studi Hidrologi dan Hidrogeologi untuk Mendukung Desain Penambangan di PT Alamjaya Bara Pratama Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara,
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Simulasi Penyaliran Tambang Melalui Optimasi Elevasi Muka Air Kolam Untuk Menjaga Front Kerja Penambangan (Studi Kasus : Penambangan Batubara Pit 1 Wara, PT
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Pencegahan dan Penanggulangan Air Limpasan yang Masuk ke Kolam Blok Barat terhadap Pit Blok Timur Penambangan Batubara PT. Indoasia Cemerlang (PT. IAC) Desa
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Evaluasi Sistem Penyaliran Tambang dan Upaya Perbaikan Sistem Pemompaan di Tambang Terbuka (Studi Kasus: Penambangan Batubara Site Kelubir Mine Operation PT.
Lebih terperinciKajian Teknis Sistem Penyaliran dan Penirisan Tambang Pit 4 PT. DEWA, Tbk Site Asam-asam Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan
Kajian Teknis Sistem Penyaliran dan Penirisan Tambang Pit 4 PT. DEWA, Tbk Site Asam-asam Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan Uyu Saismana 1, Riswan 2 1,2 Staf Pengajar Prodi Teknik Pertambangan,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. lereng tambang. Pada analisis ini, akan dipilih model lereng stabil dengan FK
98 BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan analisis terhadap lereng, pada kondisi MAT yang sama, nilai FK cenderung menurun seiring dengan semakin dalam dan terjalnya lereng tambang. Pada analisis ini, akan dipilih
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Kegiatan Lapangan 4.1.1 Kondisi Lapangan PT Cipta Kridatama memiliki luas IUP sebesar 4.642 Ha. Lokasi penelitian mengenai system penyaliran tambang (mine dewatering)
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Maksud Dan Tujuan... 2 1.2.1 Maksud...
Lebih terperinciAnalisis Kebutuhan Pompa pada Sistem Penyaliran Tambang Terbuka dengan Persamaan Material Balance (Studi Kasus pada PT TIA)
Analisis Kebutuhan Pompa pada Sistem Penyaliran Tambang Terbuka dengan Persamaan Material Balance (Studi Kasus pada PT TIA) Riswan 1, Dimas Aditya 2 Abstrak. Tambang terbuka menghasilkan daerah bukaan
Lebih terperinciPERENCANAAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG TERBUKA DI PT. BARA ANUGRAH SEJAHTERA LOKASI PULAU PANGGUNG MUARA ENIM SUMATERA SELATAN
PERENCANAAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG TERBUKA DI PT. BARA ANUGRAH SEJAHTERA LOKASI PULAU PANGGUNG MUARA ENIM SUMATERA SELATAN Tumpol Richardo Girsang 1, Eddy Ibrahim 2, dan Mukiat 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PENYALIRAN TAMBANG TERBUKA BATUBARA. Muhammad Endriantho*, Muhammad Ramli*
PERENCANAAN SISTEM PENYALIRAN TAMBANG TERBUKA BATUBARA Muhammad Endriantho*, Muhammad Ramli* *) Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin **) Teknik Geologi Universitas Hasanuddin SARI: Operasi penambangan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Penulis, Efrilia Wardani. vii
RINGKASAN Pit Lisat merupakan proyek penambangan batubara milik PT. Gunung Bayan Resources yaitu PT. Teguh Sinar Abadi (TSA) dan PT. Firman Ketaun Perkasa (FKP) dimana tempat penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA PT RIMAU ENERGY MINING SITE JAWETEN, KECAMATAN KAROSEN JANANG, KABUPATEN BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH
EVALUASI SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA PT RIMAU ENERGY MINING SITE JAWETEN, KECAMATAN KAROSEN JANANG, KABUPATEN BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH Alpian Nafarin 1*, Agus Triantoro 1, Riswan 1, Freddy Aditya
Lebih terperinciSISTEM PENYALIRAN TAMBANG PIT AB EKS PADA PT. ANDALAN MINING JOBSITE KALTIM PRIMA COAL SANGATTA KALIMANTAN TIMUR
SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PIT AB EKS PADA PT. ANDALAN MINING JOBSITE KALTIM PRIMA COAL SANGATTA KALIMANTAN TIMUR Khairuddin Yusran 1, Djamaluddin 2, Agus Ardianto Budiman 1 1. Jurusan Teknik Pertambangan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB III TEORI DASAR Lereng repository.unisba.ac.id. Halaman
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN SARI... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR GRAFIK... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS PENIRISAN TAMBANG NIKEL LATERIT MENGUNAKAN METODE MINE DEWATERING
KAJIAN TEKNIS PENIRISAN TAMBANG NIKEL LATERIT MENGUNAKAN METODE MINE DEWATERING Marwan 1, Sri Widodo 2, Nurliah Jafar 1* 1. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia 2. Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. menentukan tingkat kemantapan suatu lereng dengan membuat model pada
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Kajian Geoteknik Analisis kemantapan lereng keseluruhan bertujuan untuk menentukan tingkat kemantapan suatu lereng dengan membuat model pada sudut dan tinggi tertentu. Hasil dari analisis
Lebih terperinciEvaluasi Sistem Penyaliran Tambang Di Pit Tutupan Pt. Pamapersada Nusantara Jobsite Adaro Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan
Evaluasi Sistem Penyaliran Tambang Di Pit Tutupan Pt. Pamapersada Nusantara Jobsite Adaro Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan Fahrizal Ardy Kurniawan 1, Peter Eka Rosadi 2 Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Kajian Geoteknik dan Geohidrologi untuk Rencana Pit Extend PT Mandiri Nusa Pratama, Desa Kebur, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera
Lebih terperinciEVALUASI KAPASITAS POMPA PADA SISTEM PENIRISAN TAMBANG BANKO BARAT PIT
EVALUASI KAPASITAS POMPA PADA SISTEM PENIRISAN TAMBANG BANKO BARAT PIT 1 TIMUR PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UNIT PENAMBANGAN TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN Yohannes Gultom 1, Maulana Yusuf 2, Abuamat 3 1,2,3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan aliran sungai mempunyai masalah dengan adanya air tanah. Air tanah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tambang terbuka khususnya tambang batubara yang berada di dekat dengan aliran sungai mempunyai masalah dengan adanya air tanah. Air tanah merupakan salah satu
Lebih terperinciSKRIPSI WENDY SURYO WIDAYAT NPM : Oleh
RANCANGAN SISTEM PENYALIRAN TAMBANG BUKIT O1 TAMBANG SELATAN DI PT. ANEKA TAMBANG (PERSERO) Tbk UNIT BISNIS PERTAMBANGAN NIKEL POMALAA SULAWESI TENGGARA SKRIPSI Oleh WENDY SURYO WIDAYAT NPM : 112070084
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PENIRISAN TAMBANG BLOK AIR GETUK GARUK PT DANAU MASHITAM BENGKULU TENGAH
EVALUASI SISTEM PENIRISAN TAMBANG BLOK AIR GETUK GARUK PT DANAU MASHITAM BENGKULU TENGAH THE EVALUATION OF DRAINING SYSTEM AIR GETUK GARUK MINE PT DANAU MASHITAM CETRAL BENGKULU David Junisa 1, Marwan
Lebih terperinciWATER MANAGEMENT SYSTEM TAMBANG PADA PIT PT ULIMA NITRA JOBSITE PT MENAMBANG MUARA ENIM WATER MANAGEMENT SYSTEM OF MINE ON PIT PT ULIMA NITRA
WATER MANAGEMENT SYSTEM TAMBANG PADA PIT PT ULIMA NITRA JOBSITE PT MENAMBANG MUARA ENIM WATER MANAGEMENT SYSTEM OF MINE ON PIT PT ULIMA NITRA JOBSITE PT MENAMBANG MUARA ENIM Arie Saputra 1,Restu Juniah
Lebih terperinciAnalisis Teknis Mine Dewatering terhadap Rencana Tiga bulan Penambangan Batubara di Pit B Kec. Meurebo Kab. Aceh Barat, Provinsi Aceh
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Analisis Teknis Mine Dewatering terhadap Rencana Tiga bulan Penambangan Batubara di Pit B Kec. Meurebo Kab. Aceh Barat, Provinsi Aceh Mine Dewatering Technical
Lebih terperinciKajian Teknis Sistem Penyaliran pada Tambang Batubara PIT 1 Utara Banko Barat PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Tanjung Enim Sumatera Selatan
Kajian Teknis Sistem Penyaliran pada Tambang Batubara PIT 1 Utara Banko Barat PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Tanjung Enim Sumatera Selatan Subiakto 1, Peter Eka Rosadi 2, Hartono 3 Mahasiswa Jurusan Teknik
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Sistem Penyaliran Tambang dalam Mencegah dan Menanggulangi Air Limpasan Alami dan Air Limpasan Terganggu di Void T2 Blok B West Sambarata Mine Operation (SMO)
Lebih terperinciLAMPIRAN A PETA TOPOGRAFI
LAMPIRAN A PETA TOPOGRAFI 70 71 LAMPIRAN B PETA CACTHMENT AREA 72 PETA CATCHMENT AREA LOKASI PENELITIAN KEC. MEUREBO, KAB. ACEH BARAT PROVINSI ACEH 73 LAMPIRAN C PETA CACTHMENT AREA DAN ARAH ALIRAN 74
Lebih terperinciEvaluasi Teknis Sistem Penyaliran Tambang Studi Kasus: PT. Bara Energi Lestari Kabupaten Nagan Raya, Aceh
Evaluasi Teknis Sistem Penyaliran Tambang Studi Kasus: PT. Bara Energi Lestari Kabupaten Nagan Raya, Aceh Rahmadi Siahaan, Pocut Nurul Alam, Febi Mutia Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciAnalisis Keputusan Hidrogeologi : Optimasi Sump pada Sistem Tambang Terbuka. Hydrogeological Decision Analysis : Sump Optimization at an Open Pit Mine
Analisis Keputusan Hidrogeologi : Optimasi Sump pada Sistem Tambang Terbuka Hydrogeological Decision Analysis : Sump Optimization at an Open Pit Mine Aris Rinaldi Program Studi Teknik Airtanah, Fakultas
Lebih terperinciKAJIAN SISTEM PENYALIRAN PADA TAMBANG TERBUKA KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
KAJIAN SISTEM PENYALIRAN PADA TAMBANG TERBUKA KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Syarifuddin 1, Sri Widodo 2*, Arif Nurwaskito 1 1. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia
Lebih terperinciANALISA PENYALIRAN AIR TAMBANG BATU KAPUR PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO) DI PABRIK BATURAJA
Jurnal Desiminasi Teknologi, Volume 2, No. 1, Januari 2014 ANALISA PENYALIRAN AIR TAMBANG BATU KAPUR PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO) DI PABRIK BATURAJA Yuliantini Eka Putri 1 Abstrak : Operasi penambangan
Lebih terperinciEVALUASI POMPA SULZER 385 KW (ENGINE) SISTEM PENIRISAN TAMBANG DI MAIN SUMP PIT 1 BARAT BANKO BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK TANJUNG ENIM
EVALUASI POMPA SULZER 385 KW (ENGINE) SISTEM PENIRISAN TAMBANG DI MAIN SUMP PIT 1 BARAT BANKO BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK TANJUNG ENIM SULZER PUMP EVALUATION 385 KW (ENGINE) DRAINING SYSTEM IN MINE
Lebih terperinciDesain Main Sumppada Rencana Penambangan Tahun 2015 di PT Jambi Prima Coal, Desa Pamusiran,Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun,Provinsi Jambi
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Desain Main Sumppada Rencana Penambangan Tahun 2015 di PT Jambi Prima Coal, Desa Pamusiran,Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun,Provinsi Jambi Main Sump
Lebih terperinciPrabumulih Km. 32 Indralaya, 30662, Indonesia ABSTRAK
KAJIAN TEKNIS PENGERINGAN SUMP SITU PATENGGANG UNTUK MENAMBANG BATUBARA LAPISAN C DI PIT TAMBANG AIR LAYA PT. PAMAPERSADA NUSANTARA JOB SITE TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN TECHNICAL STUDY OF SUMP SITU PATENGGANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lereng, hidrologi dan hidrogeologi perlu dilakukan untuk mendapatkan desain
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perencanaan sistem tambang terbuka, analisis kestabilan lereng, hidrologi dan hidrogeologi perlu dilakukan untuk mendapatkan desain tambang yang aman dan ekonomis.
Lebih terperinciKAJIAN DIMENSI PENYALIRAN PADA TAMBANG TERBUKA PT BATURONA ADIMULYA KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROPINSI SUMATERA SELATAN
KAJIAN DIMENSI PENYALIRAN PADA TAMBANG TERBUKA PT BATURONA ADIMULYA KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROPINSI SUMATERA SELATAN Oleh : Diyah Ayu Purwaningsih 1 dan Suhariyanto 2 ABSTRAK Metode yang biasa digunakan
Lebih terperinciRANCANGAN PENGELOLAAN AIR ASAM TAMBANG DI AREA TIMBUNAN Q03 SITE LATI
RANCANGAN PENGELOLAAN AIR ASAM TAMBANG DI AREA TIMBUNAN Q03 SITE LATI Muhammad Sonny Abfertiawan (1), Firman Gunawan (2), Ria Irene Vince (1), dan Rudy Sayoga Gautama (1), (1) Program Studi Teknik Pertambangan,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBesar, Palembang, 30139, Indonesia PT. Bukit Asam, Tanjung Enim, 31712, Indonesia ABSTRAK ABSTRACT
KAJIAN TEKNIS SISTEM PENIRISAN TAMBANG BANKO BARAT GUNA MENANGGULANGI DAN MENGOPTIMALISASI SISTEM PEMOMPAAN AIR TAMBANG DI PIT III BARAT PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK TANJUNG ENIM THE RECITATION TECNICS
Lebih terperinciSTUDI PENERAPAN SUMUR RESAPAN DANGKAL PADA SISTEM TATA AIR DI KOMPLEK PERUMAHAN
STUDI PENERAPAN SUMUR RESAPAN DANGKAL PADA SISTEM TATA AIR DI KOMPLEK PERUMAHAN Sugeng Sutikno 1, Mutia Sophiani 2 1 Staf Pengajar pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Subang 2 Alumni
Lebih terperinciRANCANGAN SUMP D1 BLOK D1-D2 PIT ROTO SELATAN PT PAMAPERSADA NUSANTARA DISTRIK KIDECO BATU KAJANG KALIMANTAN TIMUR
Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015 RANCANGAN SUMP D1 BLOK D1-D2 PIT ROTO SELATAN PT PAMAPERSADA NUSANTARA DISTRIK KIDECO BATU KAJANG KALIMANTAN TIMUR Fauzan S
Lebih terperinciNORMALISASI SUNGAI RANTAUAN SEBAGAI ALTERNATIF PENANGGULANGAN BANJIR DI KECAMATAN JELIMPO KABUPATEN LANDAK
NORMALISASI SUNGAI RANTAUAN SEBAGAI ALTERNATIF PENANGGULANGAN BANJIR DI KECAMATAN JELIMPO KABUPATEN LANDAK Martin 1) Fransiskus Higang 2)., Stefanus Barlian Soeryamassoeka 2) Abstrak Banjir yang terjadi
Lebih terperinciAnalisis Drainase Bandara Muara Bungo Jambi
Analisis Drainase Bandara Muara Bungo Jambi Widarto Sutrisno Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Ito_tok@yahoo.com Abstrak Areal bandara Muara Bungo Jambi
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM SEMI POLDER SEBAGAI UPAYA MANAJEMEN LIMPASAN PERMUKAAN DI KOTA BANDUNG
PENERAPAN SISTEM SEMI POLDER SEBAGAI UPAYA MANAJEMEN LIMPASAN PERMUKAAN DI KOTA BANDUNG ALBERT WICAKSONO*, DODDI YUDIANTO 1 DAN JEFFRY GANDWINATAN 2 1 Staf pengajar Universitas Katolik Parahyangan 2 Alumni
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. muka air di tempat tersebut turun atau berkurang sampai batas yang diinginkan.
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Curah Hujan Drainase adalah ilmu atau cara untuk mengalirkan air dari suatu tempat, baik yang ada dipermukaan tanah ataupun air yang berada di dalam lapisan tanah, sehingga
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS SISTEM PENIRISAN PADA PIT TAMBANG BATUBARA PT. DIZAMATRA POWERINDO, KABUPATEN LAHAT PROVINSI SUMATERA SELATAN
KAJIAN TEKNIS SISTEM PENIRISAN PADA PIT TAMBANG BATUBARA PT. DIZAMATRA POWERINDO, KABUPATEN LAHAT PROVINSI SUMATERA SELATAN TECHNICAL ASSESSMENTDRAINAGE SYSTEM AT COAL MINING AREA PT. DIZAMATRA POWERINDO,
Lebih terperinciPerkiraan Koefisien Pengaliran Pada Bagian Hulu DAS Sekayam Berdasarkan Data Debit Aliran
Jurnal Vokasi 2010, Vol.6. No. 3 304-310 Perkiraan Koefisien Pengaliran Pada Bagian Hulu DAS Sekayam Berdasarkan Data Debit Aliran HARI WIBOWO Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Jalan Ahmad Yani Pontianak
Lebih terperinciDAERAH ALIRAN SUNGAI
DAERAH ALIRAN SUNGAI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Limpasan (Runoff) Dalam siklus hidrologi, bahwa air hujan yang jatuh dari atmosfer sebelum air dapat mengalir di atas permukaan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Daur Hidrologi Bumi terdapat 1,3 sampai dengan 1,4 milyar km 3 air yang meliputi 97,5 % adalah air laut, 1,75 % berbentuk es, 0,73 % berada di daratan sebagai air sungai, air
Lebih terperinciRt Xt ...(2) ...(3) Untuk durasi 0 t 1jam
EVALUASI DAN PERENCANAAN DRAINASE DI JALAN SOEKARNO HATTA MALANG Muhammad Faisal, Alwafi Pujiraharjo, Indradi Wijatmiko Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang Jalan M.T Haryono
Lebih terperinciJurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016
Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept. 2015 Feb. 2016 KAJIAN TEKNIS DIMENSI KOLAM PENGENDAPAN DI SETTLING POND 71 C PT. PERKASA INAKAKERTA KECAMATAN BENGALON KABUPATEN KUTAI TIMUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah drainase kota sudah menjadi permasalahan utama pada daerah perkotaan. Masalah tersebut sering terjadi terutama pada kota-kota yang sudah dan sedang berkembang
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA. Analisa Data
BAB V ANALISA DATA 5.1 UMUM Analisa data terhadap perencanaan jaringan drainase sub sistem terdiri dari beberapa tahapan untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Sebelum tahapan analisa dilakukan, terlebih
Lebih terperinciPENELUSURAN BANJIR MENGGUNAKAN METODE LEVEL POOL ROUTING PADA WADUK KOTA LHOKSEUMAWE
PENELUSURAN BANJIR MENGGUNAKAN METODE LEVEL POOL ROUTING PADA WADUK KOTA LHOKSEUMAWE Amalia 1), Wesli 2) 1) Alumni Teknik Sipil, 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh email: 1) dekamok@yahoo.com,
Lebih terperinciKAJI ULANG SISTEM DRAINASE UNTUK MENGATASI BANJIR GENANGAN DI PERUMAHAN VILLA JOHOR, KEC. MEDAN JOHOR. Elgina Febris Manalu 1, Ir. Terunajaya, M.
KAJI ULANG SISTEM DRAINASE UNTUK MENGATASI BANJIR GENANGAN DI PERUMAHAN VILLA JOHOR, KEC. MEDAN JOHOR Elgina Febris Manalu 1, Ir. Terunajaya, M.Sc 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bumi terdiri dari air, 97,5% adalah air laut, 1,75% adalah berbentuk es, 0,73% berada didaratan sebagai air sungai, air danau, air tanah, dan sebagainya. Hanya 0,001% berbentuk uap
Lebih terperinciSTUDI INTENSITAS CURAH HUJAN MAKSIMUM TERHADAP KEMAMPUAN DRAINASE PERKOTAAN ( Studi Kasus Jl.Ir.H. Juanda Kota Bandung ) YUDHA ARTIKA ( )
STUDI INTENSITAS CURAH HUJAN MAKSIMUM TERHADAP KEMAMPUAN DRAINASE PERKOTAAN ( Studi Kasus Jl.Ir.H. Juanda Kota Bandung ) TUGAS AKHIR Disusun untuk Memenuhi Syarat Kurikuler Program Sarjana di Program Studi
Lebih terperinciKAJIAN SISTEM DRAINASE PATUKANGAN-PEGULON KABUPATEN KENDAL
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 2 Tahun 2017, Halaman 276 285 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts KAJIAN SISTEM DRAINASE PATUKANGAN-PEGULON KABUPATEN KENDAL Bustan Fadhilsyah
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
Kajian Teknis Sistem Penyaliran Tambang Batubara Pada Pit 71n Dan Inpitdump 71 Di Pt. Perkasa Inakakerta Site Bengalon Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur Pangestu Nugeraha 1, Muhammad Bahtiyar
Lebih terperinciEVALUASI KAPASITAS SALURAN DRAINASE DESA SARIHARJO NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA
Volume 14, No. 1, Oktober 2016, 47-52 EVALUASI KAPASITAS SALURAN DRAINASE DESA SARIHARJO NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA Bambang Sulistiono 1 dan Aditya Ferry Ardiyanto 2 1 Program Studi Teknik Sipil FTSP UII,
Lebih terperinciJurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016
Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept. 2015 Feb. 2016 STUDI HIDROGEOLOGI PADA RENCANA PENAMBANGAN BATUBARA DI DAERAH MUARA BAKAH, IUP PT. DUTA NURCAHYA, BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN LINGKAR BOTER KABUPATEN ROKAN HULU
EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN LINGKAR BOTER KABUPATEN ROKAN HULU SYAFRIANTO 1 ANTON ARIYANTO, M.Eng 2 dan ARIFAL HIDAYAT MT 2 Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian e-mail
Lebih terperinciTINJAUAN PERENCANAAN DRAINASE KALI GAJAH PUTIH KODIA SURAKARTA
TINJAUAN PERENCANAAN DRAINASE KALI GAJAH PUTIH KODIA SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada program D-III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan Jurusan
Lebih terperinciSISTEM DRAINASE UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL (STUDI KASUS : JL. PDAM SUNGGAL DEPAN PAM TIRTANADI)
SISTEM DRAINASE UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL (STUDI KASUS : JL. PDAM SUNGGAL DEPAN PAM TIRTANADI) Raja Fahmi Siregar 1, Novrianti 2 Raja Fahmi Siregar 1 Alumni Fakultas Teknik
Lebih terperinciKajian Kapasitas Dimensi Saluran Drainase pada Jalan Adipati Agung Kelurahan Baleendah, Bandung
Reka Racana Teknik Sipil Itenas No. 3 Vol. 3 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional September 2017 Kajian Kapasitas Dimensi Saluran Drainase pada Jalan Adipati Agung Kelurahan Baleendah, Bandung MOCHAMAD
Lebih terperinciEVALUASI ASPEK TEKNIS PADA SUB SISTEM PEMATUSAN KEBONAGUNG HULU KOTA SURABAYA. Prisma Yogiswari 1, Alia Damayanti
EVALUAS ASPEK TEKNS PADA SUB SSTEM PEMATUSAN KEBONAGUNG HULU KOTA SURABAYA Prisma Yogiswari 1, Alia Damayanti JurusanTeknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, nstitut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciEVALUASI ASPEK TEKNIS PADA SUB SISTEM PEMATUSAN KEBONAGUNG HULU KOTA SURABAYA. Prisma Yogiswari 1, Alia Damayanti
EVALUAS ASPEK TEKNS PADA SUB SSTEM PEMATUSAN KEBONAGUNG HULU KOTA SURABAYA Prisma Yogiswari 1, Alia Damayanti JurusanTeknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, nstitut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciANALISIS REDUKSI LIMPASAN HUJAN MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DI KAMPUS I UNVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
ANALISIS REDUKSI LIMPASAN HUJAN MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DI KAMPUS I UNVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO Arkham Fajar Yulian, Teguh Marhendi, Amris Azizi* Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permukaan bumi kita sebagian besar tertutupi oleh air sehingga sangat mudah terjadinya proses penguapan air ke atmosfer, kondensasi, kemudian terjadilah hujan. Hujan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Siklus Hidrologi Air memiliki susunan molekul yang sangat sederhana. Dua atom hidrogen dan satu atom oksigen, H-O-H atau yang ditulis dengan rumus H 2 O. Air juga mempunyai sifat
Lebih terperinciPENELITIAN HYDROGEOLOGI TAMBANG UNTUK RENCANA DRAINASE TAMBANG BATUBARA BAWAH
PENELITIAN HYDROGEOLOGI TAMBANG UNTUK RENCANA DRAINASE TAMBANG BATUBARA BAWAH Oleh : Budi Islam, Nendaryono, Fauzan, Hendro Supangkat,EkoPujianto, Suhendar, Iis Hayati, Rakhmanudin, Welly Gatsmir, Jajat
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM DRAINASE KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI Heri Giovan Pania H. Tangkudung, L. Kawet, E.M. Wuisan Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi email: ivanpania@yahoo.com
Lebih terperinciEVALUASI KAPASITAS SALURAN DRAINASE PERKOTAAN
EVALUASI KAPASITAS SALURAN DRAINASE PERKOTAAN (Studi Kasus : Daerah Tangkapan Air Klitren, Gondokusuman, Yogyakarta) Rinaldy Saputro rinaldysaputro@rocketmail.com Slamet Suprayogi slametsuprayogi@yahoo.com
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (013) 1-6 1 Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya Tjia An Bing, Mahendra Andiek M, Fifi Sofia Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses produksi penambangan dipengaruhi oleh keadaan genangan pada sump pit. Dengan tanpa penirisan yang menerus terutama pada saat kejadian hujan, air pada sump pit
Lebih terperinciANALISA DRAINASE UNTUK PENANGGULANGAN BANJIR PADA RUAS JALAN GARUDA SAKTI DI KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN SOFTWARE HEC-RAS
ANALISA DRAINASE UNTUK PENANGGULANGAN BANJIR PADA RUAS JALAN GARUDA SAKTI DI KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN SOFTWARE HEC-RAS Lussy Febrianita, Bambang Sujatmoko, Yohanna Lilis Handayani Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciSTUDI PENGENDALIAN BANJIR KOTA TEMBILAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
STUDI PENGENDALIAN BANJIR KOTA TEMBILAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Tania Edna Bhakty 1 dan Nur Yuwono 2 1Jurusan Sipil Fakultas Teknik, Universitas Janabadra, Yogyakarta Email: taniaednab@yahoo.com 2
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Peil Banjir Peil Banjir adalah acuan ketinggian tanah untuk pembangunan perumahan/ pemukiman yang umumnya di daerah pedataran dan dipakai sebagai pedoman pembuatan jaringan drainase
Lebih terperinciEVALUASI KAPASITAS SALURAN GUNA MENANGANI MASALAH BANJIR DI JALAN BENDUNGAN SUTAMI KOTA MALANG
145 Buana Sains Vol 7 No 2: 145-150, 2007 EVALUASI KAPASITAS SALURAN GUNA MENANGANI MASALAH BANJIR DI JALAN BENDUNGAN SUTAMI KOTA MALANG Suhudi PS Teknik Sipil Fak. Teknik, Universitas Tribhuwana Tunggadewi,
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM PENYALIRAN PADATAMBANG BATUBARA TAMBANG AIR LAYA TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN
RANCANGAN SISTEM PENYALIRAN PADATAMBANG BATUBARA TAMBANG AIR LAYA TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN Fitri Nauli *, Clara Paramita, Sarwo Edy Lewier, M. Fathin Firaz Mahasiswa Program Magister Teknik Pertambangan
Lebih terperinciSambungan Persil. Sambungan persil adalah sambungan saluran air hujan dari rumah-rumah ke saluran air hujan yang berada di tepi jalan
Kelengkapan Saluran Sambungan Persil Sambungan persil adalah sambungan saluran air hujan dari rumah-rumah ke saluran air hujan yang berada di tepi jalan Bentuk: Saluran terbuka Saluran tertutup Dibuat
Lebih terperinciANALISA CURAH HUJAN DALAM MEBUAT KURVA INTENSITY DURATION FREQUENCY (IDF) PADA DAS BEKASI. Elma Yulius 1)
1 ANALISA CURAH HUJAN DALAM MEBUAT KURVA INTENSITY DURATION FREQUENCY (IDF) PADA DAS BEKASI Elma Yulius 1) 1) Program Studi Teknik Sipil, Universitas Islam 45 Bekasi E-mail: elmayulius@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah Aliran Sungai (DAS) (catchment, basin, watershed) merupakan daerah dimana seluruh airnya mengalir ke dalam suatu sungai yang dimaksudkan. Daerah ini umumnya
Lebih terperinciPascalia Vinca Alvando 1* Achmad Darul 2 Dasapta Erwin Irawan 3 1. Mahasiswi Sarjana Institut Teknologi dan Sains Bandung 2
PEMODELAN DAMPAK PEMASANGAN INCLINED DRAIN HOLE PADA WALL PIT PT XXX TERHADAP PENURUNAN MUKA AIRTANAH Pascalia Vinca Alvando 1* Achmad Darul 2 Dasapta Erwin Irawan 3 1 Mahasiswi Sarjana Institut Teknologi
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM JARINGAN DRAINASE DI JALAN SOEKARNO HATTA MALANG
85 Buana Sains Vol 12 No 2: 85-90, 2012 EVALUASI SISTEM JARINGAN DRAINASE DI JALAN SOEKARNO HATTA MALANG Blasius Lobe Mato dan Suhudi PS. Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Lebih terperinciStudi Evaluasi Sistem Saluran Sekunder Drainase Tambaksari kota Surabaya
Jurnal APLIKASI Volume 14, Nomor 2, Agustus 2016 Studi Evaluasi Sistem Saluran Sekunder Drainase Tambaksari kota Surabaya Edy Sumirman, Ismail Sa ud, Akhmad Yusuf Zuhdi Program Studi Diploma Teknik Sipil
Lebih terperinciRANCANGAN SUMUR RESAPAN SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN ALIRAN LIMPASAN DI PERUMAHAN GRIYA TAMAN ASRI KABUPATEN SLEMAN
RANCANGAN SUMUR RESAPAN SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN ALIRAN LIMPASAN DI PERUMAHAN GRIYA TAMAN ASRI KABUPATEN SLEMAN Agung Hidayat agunghidayat@mail.com Slamet Suprayogi ssuprayogi@mail.ugm.ac.id Abstract
Lebih terperinciPROGRAM PENDIDIKAN EKSTENSION DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
TUGAS AKHIR ANALISA SISTEM DRAINASE UNTUK MENANGGULANGI BANJIR PADA KECAMATAN MEDAN SELAYANG DAN KECAMATAN MEDAN SUNGGAL ( Studi Kasus : Jl. Jamin Ginting, Jl. Dr. Mansyur dan Jl. Gatot Subroto ) FITHRIYAH
Lebih terperinciReduksi Dimensi Saluran Drainase Akibat Keberadaan Sumur Resapan pada Jaringan Drainase Maguwoharjo Wedomartani, Sleman, Yogyakarta
Reduksi Dimensi Saluran Drainase Akibat Keberadaan Sumur Resapan pada Jaringan Drainase Maguwoharjo Wedomartani, Sleman, Yogyakarta Reduction of Drainage Channel Dimension Due To Recharge Well onmaguwoharjo
Lebih terperinciPENATAAN SISTEM DRAINASE DI KAMPUNG TUBIR KELURAHAN PAAL 2 KOTA MANADO
PENATAAN SISTEM DRAINASE DI KAMPUNG TUBIR KELURAHAN PAAL 2 KOTA MANADO Melisa Massie Jeffrey S. F. Sumarauw, Lambertus Tanudjaja Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado Email:melisamassie@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kawasan perkotaan yang terjadi seiring dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kawasan perkotaan yang terjadi seiring dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk pada akhirnya berimplikasi pada pembangunan sarana dan prasarana
Lebih terperinciEFEKTIFITAS MODEL SISTEM RESAPAN HORIZONTAL DENGAN PARIT INFILTRASI DALAM MENGURANGI LIMPASAN PERMUKAAN
EFEKTIFITAS MODEL SISTEM RESAPAN HORIZONTAL DENGAN PARIT INFILTRASI DALAM MENGURANGI LIMPASAN PERMUKAAN Hamdani Abdulgani Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Wiralodra, Indramayu Abstract
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Drainase Stadion Batoro Katong Kabupaten Ponorogo
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (04) -6 Perencanaan Sistem Drainase Stadion Batoro Katong Kabupaten Ponorogo Yusman Rusyda Habibie, Umboro Lasminto, Yang Ratri Savitri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN ANTARA HIDROGRAF SCS (SOIL CONSERVATION SERVICE) DAN METODE RASIONAL PADA DAS TIKALA
STUDI PERBANDINGAN ANTARA HIDROGRAF SCS (SOIL CONSERVATION SERVICE) DAN METODE RASIONAL PADA DAS TIKALA Ronaldo Toar Palar L. Kawet, E.M. Wuisan, H. Tangkudung Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. angin bertiup dari arah Utara Barat Laut dan membawa banyak uap air dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai sebuah negara kepulauan yang secara astronomis terletak di sekitar garis katulistiwa dan secara geografis terletak di antara dua benua dan dua samudra, Indonesia
Lebih terperinciPERENCANAAN DRAINASE TAMBANG TERBUKA PIT SOUTH PINANG PT. KALTIM PRIMA COAL SANGATTA KALIMANTAN TIMUR PERIODE TAMBANG
PERENCANAAN DRAINASE TAMBANG TERBUKA PIT SOUTH PINANG PT. KALTIM PRIMA COAL SANGATTA KALIMANTAN TIMUR PERIODE TAMBANG 2014-2017 JURNAL ILMIAH PERENCANAAN TEKNIK BANGUNAN AIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan
Lebih terperinciPengaruh Hujan terhadap Perubahan Elevasi Muka Air Tanah pada Model Unit Resapan dengan Media Tanah Pasir
JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 16, No. 1, 57-64, Mei 2013 57 Pengaruh Hujan terhadap Perubahan Elevasi Muka Air Tanah pada Model Unit Resapan dengan Media Tanah Pasir (The Effect of Rain to the Change
Lebih terperinciBAB IV PEMODELAN SISTEM POLDER PADA KAWASAN MUSEUM BANK INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM XP SWMM
40 BAB IV PEMODELAN SISTEM POLDER PADA KAWASAN MUSEUM BANK INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM XP SWMM 4.1 Deskripsi Wilayah Studi 4.1.1 Pendahuluan Museum Bank Indonesia merupakan salah satu bangunan
Lebih terperinciSIMULASI POMPA BANJIR UNTUK MENGATASI BANJIR DI JALAN SEI MASANG KOTA DUMAI
SIMULASI POMPA BANJIR UNTUK MENGATASI BANJIR DI JALAN SEI MASANG KOTA DUMAI Rozi Yusuf 1), Siswanto 2), Manyuk Fauzi 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Lebih terperinci