EVALUASI SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA PT RIMAU ENERGY MINING SITE JAWETEN, KECAMATAN KAROSEN JANANG, KABUPATEN BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA PT RIMAU ENERGY MINING SITE JAWETEN, KECAMATAN KAROSEN JANANG, KABUPATEN BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH"

Transkripsi

1 EVALUASI SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA PT RIMAU ENERGY MINING SITE JAWETEN, KECAMATAN KAROSEN JANANG, KABUPATEN BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH Alpian Nafarin 1*, Agus Triantoro 1, Riswan 1, Freddy Aditya 2 2 Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat 2 Mine Plan Engineering Department, PT Rimau Energy Mining *alpianafarien@gmail.com ABSTRAK Pertambangan berkaitan erat dengan kegiatan penggalian yang berada di bawah permukaan bumi. Kegiatan-kegiatan tersebut akan menghasilkan lubang-lubang bukaan yang kemungkinan tergenang oleh air, baik oleh air tanah maupun air hujan. Hal ini juga ditemukan pada wilayah kerja PT Rimau Energy Mining, dimana besarnya debit air terakumulasi yang berasal dari curah hujan menggenangi area kerja pada Pit 1 Blok 12 PT Rimau Energy Mining. Sehingga diperlukan sebuah sistem penyaliran agar kuantitas air pada wilayah penambangan dapat dikendalikan sehingga permasalahan-permasalahan yang muncul akibat air yang masuk tersebut dapat diatasi. Pada penelitian ini, metode penghitungan curah hujan rencana dengan menggunakan Distribusi Log Normal, penentuan Catchment Area menggunakan software Minescape, penghitungan debit limpasan menggunakan metode rasional, perhitungan debit pompa aktual dengan metode discharge, perhitungan sump rencana menggunakan metode water balance. Hasil perhitungan intensitas curah hujan rencana adalah 451,24 mm dengan luas catchment area 12,81 ha. Hasil perhitungan debit air limpasan sebesar 0,24 m 3 /detik dengan volume limpasan sebesar 2.477,29 m 3. Debit aktual rata-rata pompa Sykes HH 160i sebesar 220,42 m 3 /jam. Rekomendasi volume sump rencana sebesar 6.555,17 m 3. Kata-kata kunci : curah hujan, intensitas, penyaliran, pompa, sump PENDAHULUAN Kegiatan penggalian yang terletak dibawah permukaan bumi akan menghasilkan lubang-lubang bukaan yang berpotensi tergenang oleh air, baik oleh air tanah maupun air hujan. Lubang-lubang itu apabila tergenang oleh air maka akan berpengaruh terhadap kegiatan penambangan yang dilakukan, sehingga dapat menghambat proses penggalian maupun kegiatan penambangan lainnya. Hal ini juga ditemukan pada wilayah kerja PT Rimau Energy Mining, dimana besarnya debit air terakumulasi yang berasal dari curah hujan menggenangi area kerja pada Pit 1 Blok 12 PT Rimau Energy Mining. Permasalahan inilah yang melatar belakangi dilakukannya penelitian dengan hasil akhir mengevaluasi sistem penyaliran tambang, terutama metode mine dewatering yang ada pada PT Rimau Energy Mining site Jaweten, kecamatan Karosen Janang, kabupaten Barito Timur, provinsi Kalimantan Tengah. Permasalahan yang dikaji di penelitian ini adalah terakumulasinya debit air hujan yang masuk ke lokasi penambangan yang mengganggu kegiatan penambangan. Hal inilah yang mendasari perlunya dilakukan evaluasi terhadap sistem penyaliran yang diterapkan pada lokasi penelitian untuk menemukan faktor-faktor yang menyebabkan tergenangnya air pada lokasi penambangan. Penelitian ini dibatasi pada pembahasan masalah sebagai berikut : 1. Daya tampung maksimal sump dalam menampung air. 2. Tidak membahas mengenai potensi air tanah. 3. Tidak memperhitungkan kualitas air. 4. Data curah hujan dan durasi hujan merupakan data yang didapat dari perusahaan. 5. Penelitian tidak memperhitungkan masalah yang berhubungan dengan faktor biaya atau faktor ekonomi lainnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Menentukan faktor-faktor penyebab masuknya air ke lokasi penambangan agar selanjutnya dapat dilakukan tindakan penanganan. 2. Melakukan evaluasi terhadap sistem penyaliran yang diterapkan pada lokasi penambangan. Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan terhadap sistem penyaliran tambang terutama yang berhubungan dengan mine dewatering, sehingga diharapkan kegiatan yang berhubungan dengan proses penambangan menjadi lebih efisien. METODOLOGI Pada tahapan ini dimana data diperoleh dari pengamatan yang dilakukan langsung di lapangan (data primer) dan pengumpulan literatur-literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti (data sekunder). Jenis data yang diambil dibedakan menjadi : a. Data Primer : Catchment Area, Sistem Penyaliran & Pemompaan yang Dilakukan, Bentuk dan Volume Sump, Debit Aktual Pompa, dan Diameter Pipa b. Data Sekunder : Keadaan Geologi, Peta Topografi, Sejarah Perusahaan, Lokasi Kesampaian Daerah, Spesifikasi Pompa dan Pipa, Data Curah Hujan & Durasi Hujan, Peta-peta Pendukung, dan Spesifikasi Pompa Tahap Pengolahan Data Pengolahan data dilaksanakan dengan melakukan perhitungan terhadap data-data yang telah diperoleh selama pengamatan di lapangan. Untuk dasar teori yang dipakai pada penelitian ini, yaitu: Sistem penyaliran tambang terdiri dari mine drainage dan mine dewatering. Mine drainage adalah metode penyaliran dengan mencegah masuknya air ke lokasi tambang yang dilakukan dengan membuat saluran 11

2 drainase di sekeliling lubang bukaan. Sedangkan mine dewatering adalah metode penyaliran untuk mengeluarkan air yang telah masuk ke dalam lubang bukaan dengan membuat sumuran (sump) dan kemudian air yang terkumpul di sump di pompa keluar. Curah Hujan Debit air tambang yang akan dikeluarkan dari daerah tambang tersebut adalah banyaknya air hujan yang jatuh di daerah tangkapan hujan. Periode Ulang Hujan Periode ulang adalah waktu hipotetik di mana suatu kejadian dengan nilai tertentu, hujan rencana misalnya, akan disamai atau dilampaui 1 kali dalam jangka waktu hipotetik tersebut. Hal ini tidak berarti bahwa hujan rencana akan berulang secara teratur setiap periode ulang tersebut. Hujan Rencana Dalam analisis Frekuensi data hujan atau data debit guna memperoleh nilai hujan rencana atau debit rencana dikenal beberapa distribusi probabilitas kontinu yang sering digunakan, yaitu: Gumbel, Normal, Log Normal, dan Pearson Type III. Chi Kuadrat Uji Chi Square dimaksudkan untuk menentukan apakah persamaan distribusi peluang yang telah dipilih dapat mewakili dari distribusi statistik sampel data yang dianalisis. Adapun langkah-langkah perhitungan dari uji chi square ini adalah sebagai berikut : a. Menentukan jumlah kelas dengan menggunakan persamaan (1) yang disebut persamaan Sturgess. K = 1 + 3,322 log n (1) b. Menghitung X 2 hitung dengan persamaan (2) X 2 k O E i1 i (2) Dimana X 2 adalah nilai Chi Square hitung, K adalah Jumlah kelas, Oi adalah frekuensi pengamatan kelas, Ei adalah frekuensi teoritis kelas. c. Menentukan X 2 dari tabel dengan menentukan taraf signifikan (α) dan derajat kebebasan (v) d. Menyimpulkan hasil perhitungan apabila X 2 hitung <X 2 cr maka distribusi terpenuhi dan apabila nilai X 2 hitung >X 2 cr maka distribusi tidak terpenuhi besarnya nilai X 2 cr. Intensitas Hujan Pengertian dari intensitas hujan yaitu jumlah curah hujan yang jatuh per satuan waktu dan dinyatakan dalam satuan mm/hari. Dengan kata lain bahwa intensitas curah hujan menyatakan besarnya curah hujan dalam jangka pendek yang memberikan gambaran derasnya hujan per hari. Untuk mengelola data curah hujan menjadi intensitas hujan digunakan cara statistik dari data pengamatan curah hujan yang terjadi. Di mana I adalah intensitas curah hujan (mm/jam), t adalah waktu hujan atau waktu konstan (jam), dan R 24 ialah curah hujan maksimum (mm). R I 24 i E t i (3) Permeabilitas Tanah Permeabilitas tanah dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu besar kecilnya ukuran pori-pori tanah, gradasi tanah (pembagian dan ukuran butir-butir tanah) dan kepadatannya, kadar air yaitu berat jenis dan kekentalannya dan kadar udara diantara butir-butir padat. Sump Dimensi sump sangat tergantung dari jumlah atau volume air yang akan dialirkan ke dalam sump itu sendiri. Dimana air yang masuk ke sump adalah jumlah air yang dialirkan melalui saluran saluran, baik berupa air limpasan yang sudah tergenang ataupun air hujan yang langsung masuk ke dalam sump. Dalam perhitungan dimensi sump dapat menggunakan rumus volume limas terpancung, persamaan (4). 1 V = x t (L1 + L2 + ( (L1 x L2) )) (4) 3 Dimana V ialah volume sump (m 3 ), L1 ialah luas penampang atas (m 2 ), L2 ialah luas penampang bawah (m 2 ), dan t ialah kedalaman sump (m). Sistem Pemompaan Pada dewatering pump, sistem pemasangan rangkaian pompa terbagi menjadi tiga macam, yaitu : a. Sistem rangkaian pemompaan dengan satu unit pompa (Tunggal) b. Sistem rangkaian pemompaan seri c. Sistem rangkaian pompa parallel Head Total Pompa Julang total pompa dapat dituliskan sebagai persaman (5). Ht h s h f 1 h f 2 hv (5) Dimana Ht ialah head total pompa (m), hs adalah head statis pompa (m), h f1 ialah head head gesekan pipa (m), h f2ialah Head untuk mengatasi berbagai hambatan pada pompa dan pipa -seperti head belokan (m)-, dan H v ialah Head kecepatan (m). Water Balance Hubungan antara aliran masuk, kapasitas pompa dan aliran keluar, dan kapasitas tampungan dinyatakan dengan persamaan kontinuitas dalam persamaan (6). Q i Q o = Qac (6) Dimana Q i = laju aliran masuk dalam m 3 /dtk, Q o ialah laju aliran keluar atau kapasitas pompa dalam m 3 /dtk, dan Qac ialah laju aliran terakumulasi dalam m 3 /dtk. HASIL DAN PEMBAHASAN Besaran Daerah Tangkapan Hujan Catchment area merupakan area tangkapan hujan yang mana penentuannya dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan dan pengamatan pada peta topografi daerah penambangan. Pengamatan langsung di lapangan bertujuan untuk mengetahui arah aliran limpasan air ketika hujan. Pengamatan pada peta topografi dimaksudkan untuk menentukan arah aliran air limpasan permukaan berdasarkan elevasi kontur. Adapun luas catchment area adalah sebesar 12,81 ha. 12

3 Data Curah Hujan Data curah hujan yang digunakan merupakan data curah hujan pada Kabupaten Barito Timur selama 10 tahun dari tahun 2005 hingga Sistem Penyaliran Tambang Terbuka di Pit 1 Blok 12 Sistem penyaliran yang diterapkan di Pit 1 Blok 12 adalah gabungan antara mine drainage yaitu upaya untuk mencegah air masuk ke dalam areal penambangan dan mine dewatering yaitu metode untuk mengeluarkan air yang masuk ke dalam daerah penambangan. Sistem Pemompaan Sistem pemompaan yang digunakan merupakan pemompaan tunggal, banyaknya unit pompa yang digunakan adalah 1 (satu) unit pompa. Unit pompa digunakan pada Pit 1 Blok 12 adalah pompa Sykes HH 160i, Pompa Sykes HH 160i mempunyai kapasitas maksimum 770 m 3 /jam dan head maksimum 140 meter. Pipa yang digunakan adalah pipa jenis HDPA (High Density Polyethylene), berdiameter 6 inch dengan total panjang pipa sebesar 450 meter. Curah Hujan Rencana Dengan menggunakan hasil analisa frekuensi data curah hujan yang tersedia, dapat ditentukan angka curah hujan rencana. Analisis ini dilakukan dengan mengambil data curah hujan selama 10 tahun pada daerah penelitian. Metode distribusi yang diuji yaitu Distribusi Normal, Distribusi Log Normal, Distribusi Log Person Tipe III, dan Distribusi Gumbel. Dari hasil uji chi kuadrat dengan derajat kebebasan 2, derajat kepercayaan 5% didapatkan taraf signifikansi sebesar 5,991 (berdasarkan tabel nilainilai chi kuadrat), Distribusi Normal dan Distribusi Gumbel dikatakan memenuhi. Tetapi yang digunakan tetap satu distribusi, yaitu Distribusi Gumbel karena Distribusi Gumbel memiliki simpangan yang lebih kecil dibandingkan Distribusi Normal. Hasil dari perhitungan yang dilakukan,curah hujan rencana yang digunakan sebesar 451,24 mm. Intensitas Curah Hujan Rencana Penentuan intensitas curah hujan didasarkan pada pengertian intensitas, yakni jumlah curah hujan yang jatuh per satuan waktu. Curah hujan harian kemudian dikonversi menjadi curah hujan per jam. Dimana curah hujan yang digunakan adalah curah hujan rencana dan waktu yang digunakan merupakan jumlah hari hujan yang terjadi pada saat curah hujan maksimum. Kemudian, intensitas hujan yang dihitung berdasarkan jumlah curah hujan rencana per hari hujan dikonversikan lagi agar didapat curah hujan dengan periode atau waktu dalam satuan per jam. Berdasarkan hasil perhitungan intensitas curah hujan, didapatkan intensitas curah hujan sebesar 7,64 mm/jam. Daerah Tangkapan Hujan (Catchment Area) Berdasarkan peta topografi daerah yang diteliti pada bulan Oktober 2015, ditentukan luas daerah tangkapan hujan. Batas wilayah tangkapannya ditentukan dari titiktitik elevasi tertinggi dengan mengikuti kecenderungan arah gerak air (tin flow) sehingga akhirnya membentuk suatu poligon tertutup. Debit Air Limpasan Permukaan Perhitungan debit air limpasan pada daerah tangkapan hujan dapat ditentukan dengan mengetahui luas daerah tangkapan hujan, harga intensitas curah hujan dan nilai koefisien limpasan. Debit limpasan yang didapat dari perhitungan adalah sebesar 0,24 m 3 /detik. Volume Air Limpasan Volume air limpasan yang masuk ke dalam front diperoleh dengan mengalikan debit air limpasan dengan durasi hujan. Dari hasil perhitungan dengan debit air limpasan sebesar 0,24 m 3 /detik dan durasi hujan selama 2,81 jam. Durasi hujan selama 2,81 jam didapat dari data curah hujan tertinggi pada tahun Sehingga kemudian diperoleh volume air limpasan sebesar 2.477,29 m 3. Kapasitas Pompa Aktual Kapasitas pompa diperoleh dari kapasitas aktual pompa. Kapasitas aktual pompa tersebut didapatkan berdasarkan hasil pengukuran di lapangan dengan menggunakan Metode Discharge. Dari hasil pengukuran menggunakan Metode Discharge, maka diperoleh kapasitas pompa rata-rata Sykes HH160i sebesar 220,42 m 3 /jam. Head Total Pompa Head (julang) adalah energi yang dibutuhkan untuk mengalirkan sejumlah air pada kondisi tertentu. Head pompa ada beberapa macam yaitu head statis, head tekanan, kerugian head pada pipa (head loss), dan head kecepatan. Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran K diperoleh head total pompa pada pompa Sykes HH 160i yaitu sebesar 66,263 m. Pemompaan Aktual Dengan mengetahui kapasitas pompa per jam berdasarkan perhitungan menggunakan Metode Discharge untuk pompa dan jam kerja pompa per hari adalah 18 jam. Maka, pemompaan aktual pompa Sykes HH 160i per hari dapat dihitung sebesar 3.967,63 m 3 /hari. Gambar-1. Grafik Curah Hujan Maksimum Kabupaten Barito Timur Tahun Gambar-2. Grafik Curah Hujan Rata-rata Kabupaten Barito Timur Tahun

4 Debit Pompa Dari hasil analisa data, dengan menggunakan satu pompa Sykes HH 160i, diketahui debit pompa aktual ratarata sebesar 220,42 m 3 /jam, pada RPM sebesar Untuk ukuran pompa Sykes HH 160i yang memiliki kapasitas debit maksimum hingga 676,26 m 3 /jam debit pompa aktual tersebut terhitung kecil. Begitu pula dengan RPM pompa yang masih dapat ditingkatkan hingga angka Dengan melihat kondisi pemompaan dilapangan, maka dapat disimpulkan beberapa alasan dari konfigurasi pompa tersebut. Pertama adalah kapasitas atau daya tampung dari settling pond yang tersedia akan tidak mencukupi apabila debit air yang dipompakan masuk meningkat. Yang kedua adalah terdapat kebocoran pada pipa yang digunakan untuk mengalirkan air dari sump menuju settling pond (pipa outlet) tentunya hal ini akan berpengaruh pada pompa sehingga RPM nya tidak dapat dinaikkan melebihi angka 1500 tersebut. Simulasi Peningkatan Kapasitas Pompa Dengan melihat data pemompaan aktual sebelumnya, dapat dibuat simulasi untuk meningkatkan debit yang dihasilkan pompa. Pada simulasi ini dilakukan peningkatan RPM pompa dengan mengacu pada kurva performa. Setelah dilakukan simulasi pada RPM pompa yaitu dengan menggunakan RPM 1600 dan 1700 didapat debit teoritis untuk pompa Sykes HH 160i masing-masing sebesar 345 m 3 /jam dan 440 m 3 /jam, seperti ditampilkan pada gambar Debit teoritis ini didapat dengan menggunakan kurva performa pompa dengan menggunakan nilai head total yang sama dengan perhitungan head total aktual yaitu sebesar 66,26 m. Simulasi Kebutuhan Pompa Selain simulasi untuk meningkatkan debit pompa, dapat pula dilakukan simulasi untuk mengetahui kaitan antara elevasi dari pompa terhadap debit yang dihasilkan. Untuk melakukannya, dilakukan dengan membuat perhitungan head total menggunakan elevasi pompa yang berbeda-beda. Kemudian dilakukan perhitungan debit menggunakan kurva performa pompa. Elevasi yang digunakan pada simulasi ini dimulai dari 5 meter dan dilanjutkan terus ke elevasi yang lebih rendah dengan jarak 2 meter hingga debit yang dihasilkan adalah 0. Hasil dari perhitungan simulasi ini disajikan menggunakan grafik yang dapat dilihat pada gambar 5. dari grafik diketahui bahwa elevasi terendah dimana debit pompa adalah 0 yaitu pada elevasi 15 meter. Dari hasil perhitungan masing-masing debit simulasi tersebut dapat pula diketahui jumlah kebutuhan pompa berdasarkan elevasi. Hal ini dilakukan dengan membagi nilai debit air masuk dengan debit pompa tiap-tiap elevasi yang berbeda. Maka akan didapatkan angka kebutuhan pompa pada masing-masing elevasi yang berbeda. Pada Gambar-6 ditampilkan grafik dari perhitungan kebutuhan pompa ini. Water Balance Dengan menggunakan debit air limpasan berdasarkan perhitungan curah hujan rencana sebesar 0,24 m 3 /s; debit pompa Sykes HH 160i sebesar 0,06 m 3 /s; waktu hujan maksimal perhari sebesar 2,18 jam/hari; dan waktu kerja pompa perhari sebesar 18 jam/hari maka dapat dihitung nilai debit terakumulasi yaitu sebesar ,16 m 3 /hari. Gambar-5. Grafik Pengaruh Elevasi Terhadap Debit Pompa Gambar-3. Catchment Area & Arah Pergerakan Air (Tin Flow) Gambar-4. Grafik Perbandingan Debit Teoritis Pompa Berdasarkan Perubahan RPM Gambar-6. Grafik Perbandingan Kebutuhan Pompa Berdasarkan Elevasi 14

5 Penentuan Bentuk dan Dimensi Sumuran (Sump) Dengan menggunakan bantuan software dapat diketahui volume tergenang pada Blok 12 yaitu sebesar ,94 m 3. Dengan banyaknya volume air yang masuk ditambah dengan perencanaan dimensi sump yang kurang maksimal pada lokasi penelitian membuat sebagian front kerja tergenang oleh air yang masuk, sehingga perlu dibuatkan rekomendasi dimensi sump yang baik agar debit air yang masuk kedalam sump tidak meluap sampai menggenangi wilayah kerja. Desain sump ditentukan berdasarkan kondisi wilayah penelitian dan penentuan volume sump berdasarkan metode water balance dan dengan memperhatikan safety factor sebesar 20%. Safety factor ini merupakan faktor pengali yang bertujuan agar volume dari sump rencana menjadi lebih besar dan untuk mencegah apabila pada suatu kondisi air limpasan yang masuk lebih besar daripada daya tampung sump rencana berdasarkan perhitungan menggunakan metode water balance Berdasarkan hasil analisa data curah hujan rencana sebesar 451,24 mm dan hari hujan 21 hari dengan durasi hujan 2,81 jam, serta intensitas hujan sebesar 7,64 mm/jam. Rekomendasi sump disesuaikan dengan perhitungan volume rencana menggunakan analisa water balance sebesar 5.462,64 m 3 dikalikan dengan safety factor sebesar 20%. Maka didapat volume rencana sebesar 6.555,17 m 3. Selanjutnya dengan menggunakan rumus volume limas terpancung didapatkan volume maksimal yang dapat ditampung sump sebesar 6.648,97 m 3. Nilai tersebut sudah memenuhi rekomendasi karena sudah lebih besar dari volume rencana. Terdiri dari dua bagian yaitu Top, dengan panjang 50 meter & lebar 35 meter; dan Base (floor) dengan panjang 38 meter & lebar 25 meter, dengan kedalaman 5 meter dan kemiringan penampang sebesar 40 o (material Clay). Tabel-1. Rekomendasi Dimensi Sump Keterangan Ukuran Panjang Atas*) Lebar Atas*) Panjang Bawah*) Lebar Bawah*) Tinggi/ Kedalaman sump (h) Kemiringan penampang (α) 50 m 35 m 38 m 25 m 5 m 40 o Safety factor 20% KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sistem penyaliran pada daerah penelitian, faktor-faktor tersebut yaitu: a. Curah hujan, sebagian besar air yang terakumulasi berasal dari air hujan yang jatuh langsung kedalam area kerja. Kemudian dilakukan perhitungan untuk menentukan curah hujan rencana yaitu sebesar 451,24 mm. b. Pengertian dari intensitas adalah banyaknya curah hujan yang jatuh per satuan waktu. Didapatkan nilai intensitas curah hujan sebesar 21,49 mm/hari atau 7,64 mm/jam. c. Daerah tangkapan hujan, ditentukan berdasarkan peta topografi lokasi penelitian, didapatkan luasnya sebesar 12,81 ha. d. Debit air limpasan permukaan, ditentukan dengan mengetahui luas daerah tangkapan, harga intensitas serta nilai koefisien limpasan. Didapatkan nilai debit limpasan sebesar 0,24 m 3 /detik. e. Volume air limpasan, didapatkan dengan mengalikan debit air limpasan dengan durasi hujan. Didapatkan nilai volume air limpasan sebesar 2.477,29 m 3. f. Kapasitas pompa aktual, diperoleh dari pengukuran dilapangan yaitu sebesar 220,42 m 3 /jam atau 3.967,63 m 3 /hari dengan ketentuan jam kerja pompa 18 jam/hari. g. Head total pompa didapatkan sebesar 66,263 m. 2. Evaluasi terhadap sistem penyaliran yang digunakan pada lokasi penelitian, yaitu sebagai berikut: a. Sistem pemompaan yang digunakan merupakan pemompaan tunggal, dengan jumlah unit pompa yang digunakan adalah 1 (satu) buah pompa Sykes HH 160i. b. Adanya kebocoran disepanjang pipa keluaran yang menyebabkan debit yang dihasilkan pompa menjadi tidak maksimal. c. Selain itu, besarnya nilai head statis dapat pula mempengaruhi jumlah debit yang dihasilkan pompa. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Kevin Yatmiko, selaku Direktur Utama PT Rimau Energy Mining. 2. Bapak Handry Mardam S, selaku Kepala Teknik Tambang PT Rimau Energy Mining Site Jaweten. DAFTAR PUSTAKA [1] Endriantho, M. dan Ramli, M Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang Terbuka Batubara. Fakultas Teknik Pertambangan, Universitas Hasanudin. [2] Glover, T.J Pocket Reference. Sequoia Publishing, Inc., Colorado. Gambar-7. Peta Lokasi Sump (Rekomendasi) 15

6 [3] Kamiana, I. M Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air. Graha Ilmu, Yogyakarta. 218 hal. [4] Nurhakim Draft Bahan Kuliah Tambang Terbuka. Program Studi Teknik Pertambangan, FT UNLAM, Banjarbaru. hal : 56. [5] Sularso dan Tahara, H Pompa dan Kompresor. PT Pradnya Paramita, Jakarta. hal : 22. [6] Suripin Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Penerbit ANDI, Semarang. hal [7] Suwandhi, A Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang. Diklat Perencanaan Tambang Terbuka, Unisba. 17 hal. [8] Suyono dan Takeda K Hidrologi untuk Pengairan. PT Pradnya Paramita, Jakarta. hal : 15. [9] Triatmodjo, B Hidrolika I. Beta Offset, Yogyakarta. 218 hal. [10] Triatmodjo, B Hidrolika II. Beta Offset, Yogyakarta. 218 hal. JURNAL HIMASAPTA, Vol. 3, No. 1, April 2018 :

Kajian Teknis Sistem Penyaliran dan Penirisan Tambang Pit 4 PT. DEWA, Tbk Site Asam-asam Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan

Kajian Teknis Sistem Penyaliran dan Penirisan Tambang Pit 4 PT. DEWA, Tbk Site Asam-asam Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan Kajian Teknis Sistem Penyaliran dan Penirisan Tambang Pit 4 PT. DEWA, Tbk Site Asam-asam Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan Uyu Saismana 1, Riswan 2 1,2 Staf Pengajar Prodi Teknik Pertambangan,

Lebih terperinci

Analisis Kebutuhan Pompa pada Sistem Penyaliran Tambang Terbuka dengan Persamaan Material Balance (Studi Kasus pada PT TIA)

Analisis Kebutuhan Pompa pada Sistem Penyaliran Tambang Terbuka dengan Persamaan Material Balance (Studi Kasus pada PT TIA) Analisis Kebutuhan Pompa pada Sistem Penyaliran Tambang Terbuka dengan Persamaan Material Balance (Studi Kasus pada PT TIA) Riswan 1, Dimas Aditya 2 Abstrak. Tambang terbuka menghasilkan daerah bukaan

Lebih terperinci

Evaluasi Sistem Penyaliran Tambang Di Pit Tutupan Pt. Pamapersada Nusantara Jobsite Adaro Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan

Evaluasi Sistem Penyaliran Tambang Di Pit Tutupan Pt. Pamapersada Nusantara Jobsite Adaro Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan Evaluasi Sistem Penyaliran Tambang Di Pit Tutupan Pt. Pamapersada Nusantara Jobsite Adaro Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan Fahrizal Ardy Kurniawan 1, Peter Eka Rosadi 2 Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

Evaluasi Teknis Sistem Penyaliran Tambang Studi Kasus: PT. Bara Energi Lestari Kabupaten Nagan Raya, Aceh

Evaluasi Teknis Sistem Penyaliran Tambang Studi Kasus: PT. Bara Energi Lestari Kabupaten Nagan Raya, Aceh Evaluasi Teknis Sistem Penyaliran Tambang Studi Kasus: PT. Bara Energi Lestari Kabupaten Nagan Raya, Aceh Rahmadi Siahaan, Pocut Nurul Alam, Febi Mutia Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. lereng tambang. Pada analisis ini, akan dipilih model lereng stabil dengan FK

BAB V PEMBAHASAN. lereng tambang. Pada analisis ini, akan dipilih model lereng stabil dengan FK 98 BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan analisis terhadap lereng, pada kondisi MAT yang sama, nilai FK cenderung menurun seiring dengan semakin dalam dan terjalnya lereng tambang. Pada analisis ini, akan dipilih

Lebih terperinci

EVALUASI KAPASITAS POMPA PADA SISTEM PENIRISAN TAMBANG BANKO BARAT PIT

EVALUASI KAPASITAS POMPA PADA SISTEM PENIRISAN TAMBANG BANKO BARAT PIT EVALUASI KAPASITAS POMPA PADA SISTEM PENIRISAN TAMBANG BANKO BARAT PIT 1 TIMUR PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UNIT PENAMBANGAN TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN Yohannes Gultom 1, Maulana Yusuf 2, Abuamat 3 1,2,3

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM PENYALIRAN TAMBANG TERBUKA BATUBARA. Muhammad Endriantho*, Muhammad Ramli*

PERENCANAAN SISTEM PENYALIRAN TAMBANG TERBUKA BATUBARA. Muhammad Endriantho*, Muhammad Ramli* PERENCANAAN SISTEM PENYALIRAN TAMBANG TERBUKA BATUBARA Muhammad Endriantho*, Muhammad Ramli* *) Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin **) Teknik Geologi Universitas Hasanuddin SARI: Operasi penambangan

Lebih terperinci

Kajian Teknis Sistem Penyaliran pada Tambang Batubara PIT 1 Utara Banko Barat PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Tanjung Enim Sumatera Selatan

Kajian Teknis Sistem Penyaliran pada Tambang Batubara PIT 1 Utara Banko Barat PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Tanjung Enim Sumatera Selatan Kajian Teknis Sistem Penyaliran pada Tambang Batubara PIT 1 Utara Banko Barat PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Tanjung Enim Sumatera Selatan Subiakto 1, Peter Eka Rosadi 2, Hartono 3 Mahasiswa Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PERENCANAAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG TERBUKA DI PT. BARA ANUGRAH SEJAHTERA LOKASI PULAU PANGGUNG MUARA ENIM SUMATERA SELATAN

PERENCANAAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG TERBUKA DI PT. BARA ANUGRAH SEJAHTERA LOKASI PULAU PANGGUNG MUARA ENIM SUMATERA SELATAN PERENCANAAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG TERBUKA DI PT. BARA ANUGRAH SEJAHTERA LOKASI PULAU PANGGUNG MUARA ENIM SUMATERA SELATAN Tumpol Richardo Girsang 1, Eddy Ibrahim 2, dan Mukiat 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. menentukan tingkat kemantapan suatu lereng dengan membuat model pada

BAB V PEMBAHASAN. menentukan tingkat kemantapan suatu lereng dengan membuat model pada BAB V PEMBAHASAN 5.1 Kajian Geoteknik Analisis kemantapan lereng keseluruhan bertujuan untuk menentukan tingkat kemantapan suatu lereng dengan membuat model pada sudut dan tinggi tertentu. Hasil dari analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah drainase kota sudah menjadi permasalahan utama pada daerah perkotaan. Masalah tersebut sering terjadi terutama pada kota-kota yang sudah dan sedang berkembang

Lebih terperinci

KAJIAN DRAINASE TERHADAP BANJIR PADA KAWASAN JALAN SAPAN KOTA PALANGKARAYA. Novrianti Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya ABSTRAK

KAJIAN DRAINASE TERHADAP BANJIR PADA KAWASAN JALAN SAPAN KOTA PALANGKARAYA. Novrianti Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya ABSTRAK KAJIAN DRAINASE TERHADAP BANJIR PADA KAWASAN JALAN SAPAN KOTA PALANGKARAYA Novrianti Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya ABSTRAK Pertumbuhan kota semakin meningkat dengan adanya perumahan,

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Pencegahan dan Penanggulangan Air Limpasan yang Masuk ke Kolam Blok Barat terhadap Pit Blok Timur Penambangan Batubara PT. Indoasia Cemerlang (PT. IAC) Desa

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Kegiatan Lapangan 4.1.1 Kondisi Lapangan PT Cipta Kridatama memiliki luas IUP sebesar 4.642 Ha. Lokasi penelitian mengenai system penyaliran tambang (mine dewatering)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Maksud Dan Tujuan... 2 1.2.1 Maksud...

Lebih terperinci

SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PIT AB EKS PADA PT. ANDALAN MINING JOBSITE KALTIM PRIMA COAL SANGATTA KALIMANTAN TIMUR

SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PIT AB EKS PADA PT. ANDALAN MINING JOBSITE KALTIM PRIMA COAL SANGATTA KALIMANTAN TIMUR SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PIT AB EKS PADA PT. ANDALAN MINING JOBSITE KALTIM PRIMA COAL SANGATTA KALIMANTAN TIMUR Khairuddin Yusran 1, Djamaluddin 2, Agus Ardianto Budiman 1 1. Jurusan Teknik Pertambangan

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENIRISAN TAMBANG BLOK AIR GETUK GARUK PT DANAU MASHITAM BENGKULU TENGAH

EVALUASI SISTEM PENIRISAN TAMBANG BLOK AIR GETUK GARUK PT DANAU MASHITAM BENGKULU TENGAH EVALUASI SISTEM PENIRISAN TAMBANG BLOK AIR GETUK GARUK PT DANAU MASHITAM BENGKULU TENGAH THE EVALUATION OF DRAINING SYSTEM AIR GETUK GARUK MINE PT DANAU MASHITAM CETRAL BENGKULU David Junisa 1, Marwan

Lebih terperinci

KAJIAN TEKNIS PENIRISAN TAMBANG NIKEL LATERIT MENGUNAKAN METODE MINE DEWATERING

KAJIAN TEKNIS PENIRISAN TAMBANG NIKEL LATERIT MENGUNAKAN METODE MINE DEWATERING KAJIAN TEKNIS PENIRISAN TAMBANG NIKEL LATERIT MENGUNAKAN METODE MINE DEWATERING Marwan 1, Sri Widodo 2, Nurliah Jafar 1* 1. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia 2. Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya

Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (013) 1-6 1 Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya Tjia An Bing, Mahendra Andiek M, Fifi Sofia Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

KAJIAN SISTEM PENYALIRAN PADA TAMBANG TERBUKA KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KAJIAN SISTEM PENYALIRAN PADA TAMBANG TERBUKA KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KAJIAN SISTEM PENYALIRAN PADA TAMBANG TERBUKA KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Syarifuddin 1, Sri Widodo 2*, Arif Nurwaskito 1 1. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia

Lebih terperinci

Perencanaan Sistem Drainase Stadion Batoro Katong Kabupaten Ponorogo

Perencanaan Sistem Drainase Stadion Batoro Katong Kabupaten Ponorogo JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (04) -6 Perencanaan Sistem Drainase Stadion Batoro Katong Kabupaten Ponorogo Yusman Rusyda Habibie, Umboro Lasminto, Yang Ratri Savitri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB III TEORI DASAR Lereng repository.unisba.ac.id. Halaman

DAFTAR ISI. BAB III TEORI DASAR Lereng repository.unisba.ac.id. Halaman DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN SARI... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR GRAFIK... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

ASSALAMU'ALAIKUM WR. WB.

ASSALAMU'ALAIKUM WR. WB. ASSALAMU'ALAIKUM WR. WB. PERENCANAAN DRAINASE KAWASAN STADION SURAJAYA KABUPATEN LAMONGAN OLEH: MAHASISWA : BRANI BIJAKSONO NRP: 3111 105 028 DOSEN PEMBIMBING : UMBORO LASMINTO, ST.MSc.Dr.Techn NIP: 19721202

Lebih terperinci

Studi Evaluasi Sistem Saluran Sekunder Drainase Tambaksari kota Surabaya

Studi Evaluasi Sistem Saluran Sekunder Drainase Tambaksari kota Surabaya Jurnal APLIKASI Volume 14, Nomor 2, Agustus 2016 Studi Evaluasi Sistem Saluran Sekunder Drainase Tambaksari kota Surabaya Edy Sumirman, Ismail Sa ud, Akhmad Yusuf Zuhdi Program Studi Diploma Teknik Sipil

Lebih terperinci

KAJIAN SISTEM DRAINASE PATUKANGAN-PEGULON KABUPATEN KENDAL

KAJIAN SISTEM DRAINASE PATUKANGAN-PEGULON KABUPATEN KENDAL JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 2 Tahun 2017, Halaman 276 285 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts KAJIAN SISTEM DRAINASE PATUKANGAN-PEGULON KABUPATEN KENDAL Bustan Fadhilsyah

Lebih terperinci

Prabumulih Km. 32 Indralaya, 30662, Indonesia ABSTRAK

Prabumulih Km. 32 Indralaya, 30662, Indonesia   ABSTRAK KAJIAN TEKNIS PENGERINGAN SUMP SITU PATENGGANG UNTUK MENAMBANG BATUBARA LAPISAN C DI PIT TAMBANG AIR LAYA PT. PAMAPERSADA NUSANTARA JOB SITE TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN TECHNICAL STUDY OF SUMP SITU PATENGGANG

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN SUMUR RESAPAN DANGKAL PADA SISTEM TATA AIR DI KOMPLEK PERUMAHAN

STUDI PENERAPAN SUMUR RESAPAN DANGKAL PADA SISTEM TATA AIR DI KOMPLEK PERUMAHAN STUDI PENERAPAN SUMUR RESAPAN DANGKAL PADA SISTEM TATA AIR DI KOMPLEK PERUMAHAN Sugeng Sutikno 1, Mutia Sophiani 2 1 Staf Pengajar pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Subang 2 Alumni

Lebih terperinci

SISTEM DRAINASE UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL (STUDI KASUS : JL. PDAM SUNGGAL DEPAN PAM TIRTANADI)

SISTEM DRAINASE UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL (STUDI KASUS : JL. PDAM SUNGGAL DEPAN PAM TIRTANADI) SISTEM DRAINASE UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL (STUDI KASUS : JL. PDAM SUNGGAL DEPAN PAM TIRTANADI) Raja Fahmi Siregar 1, Novrianti 2 Raja Fahmi Siregar 1 Alumni Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan aliran sungai mempunyai masalah dengan adanya air tanah. Air tanah

BAB I PENDAHULUAN. dengan aliran sungai mempunyai masalah dengan adanya air tanah. Air tanah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tambang terbuka khususnya tambang batubara yang berada di dekat dengan aliran sungai mempunyai masalah dengan adanya air tanah. Air tanah merupakan salah satu

Lebih terperinci

WATER MANAGEMENT SYSTEM TAMBANG PADA PIT PT ULIMA NITRA JOBSITE PT MENAMBANG MUARA ENIM WATER MANAGEMENT SYSTEM OF MINE ON PIT PT ULIMA NITRA

WATER MANAGEMENT SYSTEM TAMBANG PADA PIT PT ULIMA NITRA JOBSITE PT MENAMBANG MUARA ENIM WATER MANAGEMENT SYSTEM OF MINE ON PIT PT ULIMA NITRA WATER MANAGEMENT SYSTEM TAMBANG PADA PIT PT ULIMA NITRA JOBSITE PT MENAMBANG MUARA ENIM WATER MANAGEMENT SYSTEM OF MINE ON PIT PT ULIMA NITRA JOBSITE PT MENAMBANG MUARA ENIM Arie Saputra 1,Restu Juniah

Lebih terperinci

ANALISA HIDROLOGI dan REDESAIN SALURAN PEMBUANG CILUTUNG HULU KECAMATAN CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA

ANALISA HIDROLOGI dan REDESAIN SALURAN PEMBUANG CILUTUNG HULU KECAMATAN CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA ANALISA HIDROLOGI dan REDESAIN SALURAN PEMBUANG CILUTUNG HULU KECAMATAN CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA Ai Silvia Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Majalengka Email: silviahuzaiman@gmail.com

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN THE GREENLAKE SURABAYA

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN THE GREENLAKE SURABAYA Perencanaan Sistem Drainase Perumahan The Greenlake Surabaya PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN THE GREENLAKE SURABAYA Riska Wulansari, Edijatno, dan Yang Ratri Savitri. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis, Efrilia Wardani. vii

KATA PENGANTAR. Penulis, Efrilia Wardani. vii RINGKASAN Pit Lisat merupakan proyek penambangan batubara milik PT. Gunung Bayan Resources yaitu PT. Teguh Sinar Abadi (TSA) dan PT. Firman Ketaun Perkasa (FKP) dimana tempat penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

TINJAUAN PERENCANAAN DRAINASE KALI GAJAH PUTIH KODIA SURAKARTA

TINJAUAN PERENCANAAN DRAINASE KALI GAJAH PUTIH KODIA SURAKARTA TINJAUAN PERENCANAAN DRAINASE KALI GAJAH PUTIH KODIA SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada program D-III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS CURAH HUJAN DI MOJOKERTO UNTUK PERENCANAAN SISTEM EKODRAINASE PADA SATU KOMPLEKS PERUMAHAN

ANALISIS CURAH HUJAN DI MOJOKERTO UNTUK PERENCANAAN SISTEM EKODRAINASE PADA SATU KOMPLEKS PERUMAHAN ANALISIS CURAH HUJAN DI MOJOKERTO UNTUK PERENCANAAN SISTEM EKODRAINASE PADA SATU KOMPLEKS PERUMAHAN Kristanto Wibisono 1, Antonius C 2, Herry P. Chandra 3, Cilcia K. 4 ABSTRAK : Seiring dengan bertambahnya

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016 Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept. 2015 Feb. 2016 KAJIAN TEKNIS DIMENSI KOLAM PENGENDAPAN DI SETTLING POND 71 C PT. PERKASA INAKAKERTA KECAMATAN BENGALON KABUPATEN KUTAI TIMUR

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 PENELITIAN TERDAHULU Dalam usaha membuat penelitian ilmiah diperlukan studi pustaka dalam rangkaian proses penelitian, baik sebelum, ketika atau setelah melakukan penelitian. Pembuatan

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Evaluasi Sistem Penyaliran Tambang dan Upaya Perbaikan Sistem Pemompaan di Tambang Terbuka (Studi Kasus: Penambangan Batubara Site Kelubir Mine Operation PT.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DAMPAK SISTEM DRAINASE PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAHA NATURA TERHADAP SALURAN LONTAR, KECAMATAN SAMBIKEREP, SURABAYA

TUGAS AKHIR DAMPAK SISTEM DRAINASE PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAHA NATURA TERHADAP SALURAN LONTAR, KECAMATAN SAMBIKEREP, SURABAYA TUGAS AKHIR DAMPAK SISTEM DRAINASE PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAHA NATURA TERHADAP SALURAN LONTAR, KECAMATAN SAMBIKEREP, SURABAYA Latar Belakang Pembangunan perumahan Graha Natura di kawasan jalan Sambikerep-Kuwukan,

Lebih terperinci

SIMULASI POMPA BANJIR UNTUK MENGATASI BANJIR DI JALAN SEI MASANG KOTA DUMAI

SIMULASI POMPA BANJIR UNTUK MENGATASI BANJIR DI JALAN SEI MASANG KOTA DUMAI SIMULASI POMPA BANJIR UNTUK MENGATASI BANJIR DI JALAN SEI MASANG KOTA DUMAI Rozi Yusuf 1), Siswanto 2), Manyuk Fauzi 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. muka air di tempat tersebut turun atau berkurang sampai batas yang diinginkan.

BAB IV PEMBAHASAN. muka air di tempat tersebut turun atau berkurang sampai batas yang diinginkan. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Curah Hujan Drainase adalah ilmu atau cara untuk mengalirkan air dari suatu tempat, baik yang ada dipermukaan tanah ataupun air yang berada di dalam lapisan tanah, sehingga

Lebih terperinci

STUDI EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN AW.SYAHRANI KOTA SANGATTA KABUPATEN KUTAI TIMUR

STUDI EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN AW.SYAHRANI KOTA SANGATTA KABUPATEN KUTAI TIMUR STUDI EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN AW.SYAHRANI KOTA SANGATTA KABUPATEN KUTAI TIMUR Syupri Riyanto Program Studi Teknik Sipil FTS, Universitas Narotama Surabaya e-mail: pyansebuku@gmail.com ABSTRAK Secara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI 54 BAB IV ANALISIS HIDROLOGI 4.1 TINJAUAN UMUM Perencanaan bendungan Ketro ini memerlukan data hidrologi yang meliputi data curah hujan. Data tersebut digunakan sebagai dasar perhitungan maupun perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 METODE ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODOLOGI 3.1 METODE ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA 4 BAB III METODOLOGI 3.1 METODE ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA Dalam penyusunan Tugas Akhir ini ada beberapa langkah untuk menganalisis dan mengolah data dari awal perencanaan sampai selesai. 3.1.1 Permasalahan

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN ANTARA HIDROGRAF SCS (SOIL CONSERVATION SERVICE) DAN METODE RASIONAL PADA DAS TIKALA

STUDI PERBANDINGAN ANTARA HIDROGRAF SCS (SOIL CONSERVATION SERVICE) DAN METODE RASIONAL PADA DAS TIKALA STUDI PERBANDINGAN ANTARA HIDROGRAF SCS (SOIL CONSERVATION SERVICE) DAN METODE RASIONAL PADA DAS TIKALA Ronaldo Toar Palar L. Kawet, E.M. Wuisan, H. Tangkudung Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penanganan banjir pada sistem drainase perlu dilakukan dalam beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penanganan banjir pada sistem drainase perlu dilakukan dalam beberapa BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penulisan Tugas Akhir Penanganan banjir pada sistem drainase perlu dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu kegiatan persiapan, survey serta investigasi dari suatu

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. Analisa Data

BAB V ANALISA DATA. Analisa Data BAB V ANALISA DATA 5.1 UMUM Analisa data terhadap perencanaan jaringan drainase sub sistem terdiri dari beberapa tahapan untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Sebelum tahapan analisa dilakukan, terlebih

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan terhitung mulai bulan April sampai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan terhitung mulai bulan April sampai III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan terhitung mulai bulan April sampai dengan bulan Juli 2011. Tempat penelitian adalah Rayon I Unit

Lebih terperinci

Perencanaan Sistem Drainase Kebon Agung Kota Surabaya, Jawa Timur

Perencanaan Sistem Drainase Kebon Agung Kota Surabaya, Jawa Timur JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-1 Perencanaan Sistem Drainase Kebon Agung Kota Surabaya, Jawa Timur Made Gita Pitaloka dan Umboro Lasminto Jurusan Teknik Sipil,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Hidrologi Hidrologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sistem kejadian air di atas pada permukaan dan di dalam tanah. Definisi tersebut terbatas pada hidrologi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Lembar Pengesahan... Berita Acara Tugas Akhir... Lembar Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Lembar Pengesahan... Berita Acara Tugas Akhir... Lembar Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi... DAFTAR ISI Halaman Judul... Lembar Pengesahan... Berita Acara Tugas Akhir... Lembar Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... Abstrak... i ii iii iv vi viii xi xii

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN LINGKAR BOTER KABUPATEN ROKAN HULU

EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN LINGKAR BOTER KABUPATEN ROKAN HULU EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN LINGKAR BOTER KABUPATEN ROKAN HULU SYAFRIANTO 1 ANTON ARIYANTO, M.Eng 2 dan ARIFAL HIDAYAT MT 2 Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian e-mail

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

PENANGGULANGAN BANJIR SUNGAI MELAWI DENGAN TANGGUL

PENANGGULANGAN BANJIR SUNGAI MELAWI DENGAN TANGGUL PENANGGULANGAN BANJIR SUNGAI MELAWI DENGAN TANGGUL Joni Ardianto 1)., Stefanus Barlian S 2)., Eko Yulianto, 2) Abstrak Banjir merupakan salah satu fenomena alam yang sering membawa kerugian baik harta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di perumahan Villa Pinang Jaya Residence yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di perumahan Villa Pinang Jaya Residence yang 30 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Proyek Penelitian ini berlokasi di perumahan Villa Pinang Jaya Residence yang terletak di Jalan Raya Pinang Jaya, Kelurahan Pinang Jaya, Kemiling. Gambar 3.1. Denah

Lebih terperinci

Rt Xt ...(2) ...(3) Untuk durasi 0 t 1jam

Rt Xt ...(2) ...(3) Untuk durasi 0 t 1jam EVALUASI DAN PERENCANAAN DRAINASE DI JALAN SOEKARNO HATTA MALANG Muhammad Faisal, Alwafi Pujiraharjo, Indradi Wijatmiko Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang Jalan M.T Haryono

Lebih terperinci

Jurnal Rancang Bangun 3(1)

Jurnal Rancang Bangun 3(1) STUDI KELAYAKAN KAPASITAS TAMPUNG DRAINASE JALAN FRANS KAISEPO KELURAHAN MALAINGKEDI KOTA SORONG Ahmad Fauzan 1), Hendrik Pristianto ) 1) Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Survey lapangan yang dilakukan bertujuan untuk peninjauan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Survey lapangan yang dilakukan bertujuan untuk peninjauan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Survey Lapangan Survey lapangan yang dilakukan bertujuan untuk peninjauan dan identifikasi awal, mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian, melakukan uji

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bumi terdiri dari air, 97,5% adalah air laut, 1,75% adalah berbentuk es, 0,73% berada didaratan sebagai air sungai, air danau, air tanah, dan sebagainya. Hanya 0,001% berbentuk uap

Lebih terperinci

Perencanaan Penanggulangan Banjir Akibat Luapan Sungai Petung, Kota Pasuruan, Jawa Timur

Perencanaan Penanggulangan Banjir Akibat Luapan Sungai Petung, Kota Pasuruan, Jawa Timur JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2 (2017), 2720 (201928X Print) C82 Perencanaan Penanggulangan Banjir Akibat Luapan Sungai Petung, Kota Pasuruan, Jawa Timur Aninda Rahmaningtyas, Umboro Lasminto, Bambang

Lebih terperinci

DAMPAK SISTEM DRAINASE PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAHA NATURA TERHADAP SALURAN LONTAR, KECAMATAN SAMBIKEREP, SURABAYA

DAMPAK SISTEM DRAINASE PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAHA NATURA TERHADAP SALURAN LONTAR, KECAMATAN SAMBIKEREP, SURABAYA 1 DAMPAK ITEM DRAINAE PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAHA NATURA TERHADAP ALURAN LONTAR, KECAMATAN AMBIKEREP, URABAYA Rangga Adi abrang, Dr. Ir. Edijatno DEA, Ir. Fifi ofia Jurusan Teknik ipil, Fakultas Tenik

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE STADION BATORO KATONG KABUPATEN PONOROGO

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE STADION BATORO KATONG KABUPATEN PONOROGO PERENCANAAN SISTEM DRAINASE STADION BATORO KATONG KABUPATEN PONOROGO OLEH : YUSMAN RUSYDA HABIBIE NRP : 3110100017 DOSEN PEMBIMBING : Dr.Techn. UMBORO LASMINTO, ST.M.Sc YANG RATRI SAVITRI, ST.MT 1 Latar

Lebih terperinci

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 2, No. 2 : , September 2015

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 2, No. 2 : , September 2015 Spektrum Sipil, ISSN 1858-4896 182 Vol. 2, No. 2 : 182-189, September 2015 KURVA INTENSITY DURATION FREQUENCY (IDF) DAN DEPTH AREA DURATION (DAD) UNTUK KOTA PRAYA The Curve of Intensity Duration Frequency

Lebih terperinci

KAJIAN DIMENSI PENYALIRAN PADA TAMBANG TERBUKA PT BATURONA ADIMULYA KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROPINSI SUMATERA SELATAN

KAJIAN DIMENSI PENYALIRAN PADA TAMBANG TERBUKA PT BATURONA ADIMULYA KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROPINSI SUMATERA SELATAN KAJIAN DIMENSI PENYALIRAN PADA TAMBANG TERBUKA PT BATURONA ADIMULYA KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROPINSI SUMATERA SELATAN Oleh : Diyah Ayu Purwaningsih 1 dan Suhariyanto 2 ABSTRAK Metode yang biasa digunakan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI. Gambar 4.1 Flow Chart Rencana Kerja Tugas Akhir

BAB IV METODOLOGI. Gambar 4.1 Flow Chart Rencana Kerja Tugas Akhir BAB IV METODOLOGI 4.1 Tinjauan Umum Penulisan laporan Tugas Akhir ini memerlukan adanya suatu metode atau cara yaitu tahapan tahapan dalam memulai penulisan sampai selesai, sehingga penulisan Tugas Akhir

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sistem irigasi bertekanan atau irigasi curah (sprinkler) adalah salah satu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sistem irigasi bertekanan atau irigasi curah (sprinkler) adalah salah satu 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Irigasi Curah Sistem irigasi bertekanan atau irigasi curah (sprinkler) adalah salah satu metode pemberian air yang dilakukan dengan menyemprotkan air ke udara kemudian jatuh

Lebih terperinci

PENELUSURAN BANJIR MENGGUNAKAN METODE LEVEL POOL ROUTING PADA WADUK KOTA LHOKSEUMAWE

PENELUSURAN BANJIR MENGGUNAKAN METODE LEVEL POOL ROUTING PADA WADUK KOTA LHOKSEUMAWE PENELUSURAN BANJIR MENGGUNAKAN METODE LEVEL POOL ROUTING PADA WADUK KOTA LHOKSEUMAWE Amalia 1), Wesli 2) 1) Alumni Teknik Sipil, 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh email: 1) dekamok@yahoo.com,

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta Kajian Teknis Sistem Penyaliran Tambang Batubara Pada Pit 71n Dan Inpitdump 71 Di Pt. Perkasa Inakakerta Site Bengalon Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur Pangestu Nugeraha 1, Muhammad Bahtiyar

Lebih terperinci

SIMULASI POMPA PADA KOLAM RETENSI UNTUK PENANGANAN BANJIR PADA DRAINASE JALAN BELIMBING KOTA DUMAI

SIMULASI POMPA PADA KOLAM RETENSI UNTUK PENANGANAN BANJIR PADA DRAINASE JALAN BELIMBING KOTA DUMAI SIMULASI POMPA PADA KOLAM RETENSI UNTUK PENANGANAN BANJIR PADA DRAINASE JALAN BELIMBING KOTA DUMAI Valentino Simanjuntak 1), Siswanto 2), Yohanna Lilis Handayani 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, 2)3)

Lebih terperinci

Perencanaan Sistem Drainase Apartemen De Papilio Tamansari Surabaya

Perencanaan Sistem Drainase Apartemen De Papilio Tamansari Surabaya 1 Perencanaan Sistem Drainase Apartemen De Papilio Tamansari Surabaya Agil Hijriansyah, Umboro Lasminto, Yang Ratri Savitri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POTENSI BANJIR PADA JARINGAN DRAINASE KAWASAN PERUMAHAN NASIONAL (PERUMNAS) LAMA JALAN RAJAWALI PALANGKA RAYA

IDENTIFIKASI POTENSI BANJIR PADA JARINGAN DRAINASE KAWASAN PERUMAHAN NASIONAL (PERUMNAS) LAMA JALAN RAJAWALI PALANGKA RAYA IDENTIFIKASI POTENSI BANJIR PADA JARINGAN DRAINASE KAWASAN PERUMAHAN NASIONAL (PERUMNAS) LAMA JALAN RAJAWALI PALANGKA RAYA NOVRIANTI Dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada pada saluran drainase sekunder komplek boulevard hijau, kelurahan pejuang, kecamatan medan satria, bekasi utara.yang dimana

Lebih terperinci

Gambar.3.1. Lokasi Penelitian

Gambar.3.1. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jalan Pagarsih, Kelurahan Pagarsih, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. Sampel penelitian ialah yang berada

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA RENCANA KAWASAN INDUSTRI DELI SERDANG DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS M. HARRY YUSUF

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA RENCANA KAWASAN INDUSTRI DELI SERDANG DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS M. HARRY YUSUF PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA RENCANA KAWASAN INDUSTRI DELI SERDANG DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat Untuk Memenuhi ujian sarjana Teknik

Lebih terperinci

Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : X

Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : X Vol.14 No.1. Februari 013 Jurnal Momentum ISSN : 1693-75X Perencanaan Teknis Drainase Kawasan Kasang Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Ir. Syofyan. Z, MT*, Kisman** * Staf Pengajar FTSP ITP

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah komplek kampus merupakan kebutuhan dasar bagi para mahasiswa, para

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah komplek kampus merupakan kebutuhan dasar bagi para mahasiswa, para BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah komplek kampus merupakan kebutuhan dasar bagi para mahasiswa, para dosen, dan pegawainya. Menyadari akan pentingnya suatu kampus maka sudah sewajarnya kampus

Lebih terperinci

ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 3.6 Analisa Debit Limpasan Permukaan Analisa ini bertujuan untuk mengetahui debit air pada kawasan kampus Kijang, Universitas Bina Nusantara, Kemanggisan, Jakarta Barat, pada

Lebih terperinci

PENGENDALIAN BANJIR MENGGUNAKAN POMPA (Studi Kasus: Drainase Jalan Simpang Tetap Kota Dumai)

PENGENDALIAN BANJIR MENGGUNAKAN POMPA (Studi Kasus: Drainase Jalan Simpang Tetap Kota Dumai) PENGENDALIAN BANJIR MENGGUNAKAN POMPA (Studi Kasus: Drainase Jalan Simpang Tetap Kota Dumai) Rahmia Fauziah 1), Siswanto 2), Manyuk Fauzi 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

KAJIAN TEKNIS SISTEM PENIRISAN PADA PIT TAMBANG BATUBARA PT. DIZAMATRA POWERINDO, KABUPATEN LAHAT PROVINSI SUMATERA SELATAN

KAJIAN TEKNIS SISTEM PENIRISAN PADA PIT TAMBANG BATUBARA PT. DIZAMATRA POWERINDO, KABUPATEN LAHAT PROVINSI SUMATERA SELATAN KAJIAN TEKNIS SISTEM PENIRISAN PADA PIT TAMBANG BATUBARA PT. DIZAMATRA POWERINDO, KABUPATEN LAHAT PROVINSI SUMATERA SELATAN TECHNICAL ASSESSMENTDRAINAGE SYSTEM AT COAL MINING AREA PT. DIZAMATRA POWERINDO,

Lebih terperinci

STUDI PENANGGULANGAN BANJIR KAWASAN PERUMAHAN GRAHA FAMILY DAN SEKITARNYA DI SURABAYA BARAT

STUDI PENANGGULANGAN BANJIR KAWASAN PERUMAHAN GRAHA FAMILY DAN SEKITARNYA DI SURABAYA BARAT TUGAS AKHIR RC09-1380 STUDI PENANGGULANGAN BANJIR KAWASAN PERUMAHAN GRAHA FAMILY DAN SEKITARNYA DI SURABAYA BARAT RATNA PUSPITA WIDYANINGRUM NRP 3107 100 060 Dosen Pembimbing : Ir. Sofyan Rasyid, MT JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Hidrologi

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Hidrologi BAB II TEORI DASAR 2.1 Hidrologi Hidrologi adalah cabang Geografi Fisis yang berurusan dengan air di bumi, sorotan khusus pada propertis, fenomena, dan distribusi air di daratan. Khususnya mempelajari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... vii DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hidrologi dengan panjang data minimal 10 tahun untuk masing-masing lokasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hidrologi dengan panjang data minimal 10 tahun untuk masing-masing lokasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penentuan Stasiun Pengamat Hujan Untuk melakukan analisa ini digunakan data curah hujan harian maksimum untuk tiap stasiun pengamat hujan yang akan digunakan dalam analisa

Lebih terperinci

ANALISIS REDUKSI LIMPASAN HUJAN MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DI KAMPUS I UNVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

ANALISIS REDUKSI LIMPASAN HUJAN MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DI KAMPUS I UNVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO ANALISIS REDUKSI LIMPASAN HUJAN MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DI KAMPUS I UNVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO Arkham Fajar Yulian, Teguh Marhendi, Amris Azizi* Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap beberapa bagian sungai. Ketika sungai melimpah, air menyebar pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap beberapa bagian sungai. Ketika sungai melimpah, air menyebar pada 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Banjir adalah aliran air yang relatif tinggi, dimana air tersebut melimpah terhadap beberapa bagian sungai. Ketika sungai melimpah, air menyebar pada dataran banjir

Lebih terperinci

ANALISA PENYALIRAN AIR TAMBANG BATU KAPUR PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO) DI PABRIK BATURAJA

ANALISA PENYALIRAN AIR TAMBANG BATU KAPUR PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO) DI PABRIK BATURAJA Jurnal Desiminasi Teknologi, Volume 2, No. 1, Januari 2014 ANALISA PENYALIRAN AIR TAMBANG BATU KAPUR PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO) DI PABRIK BATURAJA Yuliantini Eka Putri 1 Abstrak : Operasi penambangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di saluran Ramanuju Hilir, Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di saluran Ramanuju Hilir, Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung. 39 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di saluran Ramanuju Hilir, Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung. PETA LOKASI PENELITIAN Gambar 7. Lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard km 3 : 97,5% adalah air

BAB I PENDAHULUAN. Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard km 3 : 97,5% adalah air BAB I PENDAHULUAN I. Umum Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard km 3 : 97,5% adalah air laut, 1,75% berbentuk es dan 0,73% berada di daratan sebagai air sungai, air danau, air tanah dan sebagainya.

Lebih terperinci

PERENCANAAN SALURAN DRAINASE DI GAYUNGSARI BARAT SURABAYA DENGAN BOX CULVERT

PERENCANAAN SALURAN DRAINASE DI GAYUNGSARI BARAT SURABAYA DENGAN BOX CULVERT PERENCANAAN SALURAN DRAINASE DI GAYUNGSARI BARAT SURABAYA DENGAN BOX CULVERT Disusun Oleh : AHMAD RIFDAN NUR 3111030004 MUHAMMAD ICHWAN A 3111030101 Dosen Pembimbing Dr.Ir. Kuntjoro,MT NIP: 19580629 1987031

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PETA TOPOGRAFI

LAMPIRAN A PETA TOPOGRAFI LAMPIRAN A PETA TOPOGRAFI 70 71 LAMPIRAN B PETA CACTHMENT AREA 72 PETA CATCHMENT AREA LOKASI PENELITIAN KEC. MEUREBO, KAB. ACEH BARAT PROVINSI ACEH 73 LAMPIRAN C PETA CACTHMENT AREA DAN ARAH ALIRAN 74

Lebih terperinci

Analisis Keputusan Hidrogeologi : Optimasi Sump pada Sistem Tambang Terbuka. Hydrogeological Decision Analysis : Sump Optimization at an Open Pit Mine

Analisis Keputusan Hidrogeologi : Optimasi Sump pada Sistem Tambang Terbuka. Hydrogeological Decision Analysis : Sump Optimization at an Open Pit Mine Analisis Keputusan Hidrogeologi : Optimasi Sump pada Sistem Tambang Terbuka Hydrogeological Decision Analysis : Sump Optimization at an Open Pit Mine Aris Rinaldi Program Studi Teknik Airtanah, Fakultas

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBUATAN RENCANA INDUK DRAINASE PERKOTAAN

TATA CARA PEMBUATAN RENCANA INDUK DRAINASE PERKOTAAN 1. PENDAHULUAN TATA CARA PEMBUATAN RENCANA INDUK DRAINASE PERKOTAAN Seiring dengan pertumbuhan perkotaan yang amat pesat di Indonesia, permasalahan drainase perkotaan semakin meningkat pula. Pada umumnya

Lebih terperinci

METODOLOGI Tinjauan Umum 3. BAB 3

METODOLOGI Tinjauan Umum 3. BAB 3 3. BAB 3 METODOLOGI 3.1. Tinjauan Umum Dalam suatu perencanaan konstruksi dan rencana pelaksanaan perlu adanya metodologi yang baik dan benar karena metodologi merupakan acuan untuk menentukan langkah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Pengolahan Data Hidrologi 4.1.1 Data Curah Hujan Data curah hujan adalah data yang digunakan dalam merencanakan debit banjir. Data curah hujan dapat diambil melalui pengamatan

Lebih terperinci

Perencanaan Sistem Drainase Rumah Sakit Mitra Keluarga Kenjeran, Surabaya

Perencanaan Sistem Drainase Rumah Sakit Mitra Keluarga Kenjeran, Surabaya Perencanaan istem Drainase Rumah akit Mitra Keluarga Kenjeran, urabaya Hisyam Amri, Edijatno, Fifi ofia Jurusan Teknik ipil FTP Institut Teknologi epuluh Nopember (IT) Jl. Arief Rahman Hakim, urabaya 60

Lebih terperinci

ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR...

ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR... iii ABTRAK... iv ABSTRACT... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HIDROLOGI

BAB IV ANALISA HIDROLOGI BAB IV ANALISA HIDROLOGI 4.1. Diagram Alir M U L A I Data Curah Hujan N = 15 tahun Pemilihan Jenis Sebaran Menentukan Curah Hujan Rencana Uji Kecocokan Data - Chi Kuadrat - Smirnov Kolmogorov Intensitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tinjauan Umum Dalam perencanaan penanganan genangan pada sistem drainase harus dilakukan beberapa tahap, mulai persiapan, survey serta investigasi dari suatu daerah atau

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HUJAN PADA STASIUN HUJAN DALAM DAS BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN SUMATERA BARAT

KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HUJAN PADA STASIUN HUJAN DALAM DAS BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN SUMATERA BARAT KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HUJAN PADA STASIUN HUJAN DALAM DAS BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN SUMATERA BARAT Syofyan. Z Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi

Lebih terperinci

ANALISA DRAINASE UNTUK PENANGGULANGAN BANJIR PADA RUAS JALAN GARUDA SAKTI DI KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN SOFTWARE HEC-RAS

ANALISA DRAINASE UNTUK PENANGGULANGAN BANJIR PADA RUAS JALAN GARUDA SAKTI DI KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN SOFTWARE HEC-RAS ANALISA DRAINASE UNTUK PENANGGULANGAN BANJIR PADA RUAS JALAN GARUDA SAKTI DI KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN SOFTWARE HEC-RAS Lussy Febrianita, Bambang Sujatmoko, Yohanna Lilis Handayani Jurusan Teknik Sipil,

Lebih terperinci