PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANJARBARU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANJARBARU"

Transkripsi

1 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANJARBARU Fathia Emellia Shahmi Mahasiswa STIE Pancasetia Banjarmasin ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan direktif-otokratif, gaya kepemimpinan konsultatif, gaya kepemimpinan partisipatif, dan gaya kepemimpinan musyawarah secara parsial dan simultan terhadap kinerja pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Banjarbaru serta mengetahui variabel bebas yang paling dominan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan mengambil seluruh populasi sebagai sampel. Model analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel gaya kepemimpinan yaitu: direktif-otokratif, konsultatif, partisipatif, dan musyawarah secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Sementara itu, variabel yang berpengaruh dominan terhadap kinerja adalah gaya kepemimpinan musyawarah. Kata kunci: gaya kepemimpinan direktif-otokratif, gaya kepemimpinan konsultatif, gaya kepemimpinan partisipatif, gaya kepemimpinan musyawarah, kinerja ABSTRACT The aims of this research are to determine the influences of directive-autocrative leadership styles, consultative leadership styles, partisipative leadership styles, and conference leadership styles partially and simultaneously toward employees performance in Development Planning Agency at Sub-National Level in Banjarbaru City. It also aims to determine the dominant independent variable. It is a quantitative research that took the entire population as samples. The analysis model is doubled linear regression. The results show that the entire leadership styles, i.e.: directive-autocrative, consultative, participative, conference, partially and simultaneously, have significant influence toward employees performance. In the meantime, the variablel conference is the dominant independent variable that affects employees performance. Keywords: directive-autocrative leadership style, consultative leadership style, participative leadership style, conference leadership style, performance PENDAHULUAN Kesuksesan atau kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh banyak hal, salah satunya adalah kepemimpinan. Pemimpin yang sukses adalah jika pemimpin tersebut mampu menciptakan suasana dan budaya kerja yang dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan kinerja pegawainya. Pemimpin harus dapat memberikan pengaruh positif bagi para pegawai untuk menjalankan pekerjaan sesuai tujuan yang ditetapkan. Gaya kepemimpinan diartikan sebagai perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku organisasinya (Nawawi, 2006:113). Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahannya agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi (Hasibuan, 2005:167). Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Banjarbaru meru- 91

2 KINDAI Volume 11 Nomor 2, April Juni pakan organisasi kerja perangkat daerah yang bertanggungjawab dan menunjang penyelenggaraan pemerintahan Kota Banjarbaru. Kegiatan kerja Bappeda mencakup bidang perencanaan pembangunan. Berdasarkan hasil observasi peneliti terlihat bahwa gaya kepemimpinan sangat mempengaruhi kinerja para pegawai. Contohnya saja dengan adanya mutasi dan promosi di struktur organisasi Bappeda menyebabkan seorang pemimpin terkadang membawa gaya kepemimpinannya dan tidak mengikuti seperti apa yang sudah dirasa nyaman oleh para pegawainya. Fenomena masalah yang terjadi di lapangan di antaranya adalah sering terjadinya keterlambatan pekerjaan, hasil kerja tidak mencapai target, standar kerja masih tidak sesuai dengan harapan, dan pemecahan masalah dalam bekerja masih kurang optimal. Oleh karena itu, demi menumbuhkan kinerja yang baik maka gaya kepemimpinan harus diterapkan dengan baik pula. Menurut Hasibuan (2005:95), kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesanggupan serta waktu. Kinerja dapat menunjukkan seberapa besar kontribusi pegawai pada organisasi dalam mencapai standar kerja yang telah ditetapkan. Standar kerja perlu dijadikan sebagai tolak ukur dalam mengadakan perbandingan antara apa yang telah dilakukan dengan apa yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan kesatuan tersebut maka pegawai dituntut untuk mampu mengendalikan diri dalam menghadapi timbulnya ketegangan yang terjadi dalam menjalankan setiap pekerjaan. Berdasarkan penjelasan tersebut maka rumusan masalah ini yaitu: 1. Apakah gaya kepemimpinan yang terdiri atas direktif-otokratif, konsultatif, partisipatif, dan musyawarah berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai Bappeda Kota Banjarbaru? 2. Apakah gaya kepemimpinan yang terdiri atas direktif-otokratif, konsultatif, partisipatif, dan musyawarah berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai Bappeda Kota Banjarbaru? 3. Variabel mana yang berpengaruh dominan terhadap kinerja pegawai Bappeda Kota Banjarbaru? TINJAUAN PUSTAKA Kepemimpinan Pemimpin yaitu orang yang berfungsi memimpin atau orang yang memimpin atau menuntun (Pamudji, 2005:5). Kepemimpinan adalah suatu pengaruh penting dari kebiasaan/kegiatan organisasi (Pfiffner & Sherwood, 1960:384). Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar melaksanakan apa yang menjadi kehendak pemimpin untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Gaya Kepemimpinan Gaya kepemimpinan merupakan faktor penting dalam mempengaruhi dan mengarahkan bawahan agar tujuan organisasi bisa tercapai. Menurut Martoyo (2006: 81) gaya kepemimpinan adalah norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. menurut menurut Musanef (2006:81) gaya kepemimpinan adalah kecenderungan performa kepemimpinan dalam menjalankan tugas kepemimpinannya. Teori-teori Gaya Kepemimpinan Teori gaya kepemimpinan menurut G.R. Terry dalam Kartono (2006:75) adalah sebagai berikut: 1. Teori otokratis dan pemimpin otokratis, yaitu didasarkan atas perintah-perintah dan paksaan. Pemimpin melakukan pengawasan yang ketat, agar semua pekerjaan berlangsung secara efisien. Kepemimpinannya berorientasi pada tugasnya masing-masing sesuai dengan yang ada pada struktur organisasi dalam perusahaan tersebut. 2. Teori psikologis, yaitu menyatakan bahwa seorang pemimpin berfungsi untuk memunculkan dan mengembangkan sistem motivasi terbaik, untuk merangsang bawahannya agar siap untuk bekerjasama dengannya dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan. 3. Teori sosiologis, dianggap sebagai cara untuk melancarkan interaksi sosial dalam perusahaan dan digunakan sebagai cara untuk menyelesaikan konflik antar anggota dalam perusahaan. Pemimpin menetapkan tujuan-tujuan

3 KINDAI Volume 11 Nomor 2, April Juni dengan menyertakan bawahan dalam pengambilan keputusan terakhir. 4. Teori suportif, yaitu semua bawahan harus mempunyai semangat yang besar dalam melaksanakan setiap pekerjaannya dan pemimpin akan membimbing dan mengarahkan dengan sebaikbaiknya. 5. Teori laissez faire, yaitu pemimpin menyerahkan setiap pekerjaan kepada bawahan. Dalam hal ini pemimpin hanya sebagai simbol/tanda saja dan dia tidak memiliki ketrampilan teknis. 6. Teori situasi, yaitu pemimpin harus bisa menyesuaikan diri terhadap tuntutan situasi yang terjadi, lingkungan sekitar dan zamannya. 7. Teori humanistik/populistik, yaitu merealisasi kebebasan manusia dan memenuhi kebutuhan insani, yang dicapai melalui interaksi antara pemimpin dan bawahan. Untuk hal itu perlu adanya organisasi yang baik dan pemimpin yang baik yang mau memperhatikan kepentingan dan kebutuhan bawahannya. Gaya-gaya Kepemimpinan Menurut Martoyo (2006:146) gaya kepemimpinan terbagi atas beberapa gaya, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Gaya kepemimpinan direktif-otokratif, memberikan kekuasaan sepenuhnya otoritas kepada pemimpin, sedangkan kebebasan bawahan sangat dibatasi. Pemimpin merupakan pusat komando dan perintah terhadap bawahan. 2. Gaya kepemimpinan persuasif, yaitu pemimpin melaksanakan kekuasaanya terutama dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Bawahan mempunyai kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya. 3. Gaya kepemimpinan konsultatif, yaitu bawahan diberi kebebasan yang luas dalam mengemukakan pendapatnya. Pemimpin hanya mengemukakan rancangan yang bersifat sementara, kemudian ditawarkan kepada bawahan, yang memungkinkan adanya perubahan sesuai dengan usulan bawahan. Melalui cara ini pemimpin bisa menilai keefektifan bawahan dalam memberikan gagasannya yang nantinya akan dijadikan sebagai sebuah keputusan manajemen perusahaan. 4. Gaya kepemimpinan partisipatif, yaitu bawahan diberikan kebebasan yang seluas-luasnya untuk mengemukakan pendapatnya. Pemimpin dan bawahan merupakan tim yang harus bekerjasama. Pemimpin tidak turun langsung tetapi mendelegasikannya kepada staf seniornya. Pemimpin memberikan kebebasan bertindak tetapi dalam batas tertentu, meski bawahan sangat dominan namun tanggung jawab tetap berada di tangan pemimpin. 5. Gaya kepemimpinan musyawarah, yaitu berdasarkan kebersamaan yang diwujudkan dalam bentuk kekeluargaan dan gotong royong. Pengambilan keputusan oleh pemimpin berdasarkan prosedur penentuan masalah, pengumpulan data, penganalisisan, dan mengambil kesimpulan. Kinerja Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan (Hasibuan, 2005:91). Kinerja organisasi merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai dan mencerminkan keberhasilan manajer/pengusaha. Kinerja karyawan yang dinyatakan Mangkunegara (2005:55) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan. Kinerja merupakan kuantitas dan kualitas pekerjaan yang diselesaikan oleh individu. Kinerja merupakan output pelaksanaan tugas. Kinerja mempunyai hubungan yang erat dengan masalah produktivitas, karena merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi. Hasibuan (2005:71) menyatakan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara keluaran dengan masukan. Faktorfaktor yang mempengaruhi Kinerja menurut Sedarmayanti (2005:91) antara lain (1) sikap mental (motivasi kerja, disiplin kerja, dan etika kerja); (2) pendidikan; (3) keterampilan; (4) manajemen kepemimpinan; (5) tingkat penghasilan; (6) gaji dan kesehatan; (7) jaminan sosial; (8) iklim kerja; (9) saranaprasarana; (10) teknologi; dan (11) kesempatan berprestasi.

4 KINDAI Volume 11 Nomor 2, April Juni Pengukuran Kinerja Bernandin dan Russel dalam Gomes (2008:135) mengemukakan ukuran-ukuran kinerja pegawai sebagai berikut: 1. Quantity of work, yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang ditentukan. 2. Quality of work, yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya. 3. Job knowledge, yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya. 4. Creativeness, yaitu keaslian gagasangagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul. 5. Cooperation, yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain atau sesama anggota organisasi. 6. Dependability, yaitu kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja. 7. Initiative, yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung-jawabnya. 8. Personal qualities, yaitu menyangkut keperibadian, kepemimpinan, keramahtamahan dan integritas pribadi. Dharma (2005:355) mengatakan hampir semua cara pengukuran kinerja mempertimbangkan beberapa hal, yaitu: 1. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai. Pengukuran kuantitatif melibatkan perhitungan keluaran dari proses atau pelaksanaan kegiatan. 2. Kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik tidaknya). 3. Ketepatan waktu, yaitu kesesuaian dengan waktu yang telah direncanakan. Menurut Hasibuan (2005:56) kinerja dapat dikatakan baik atau dapat dinilai dari beberapa hal, antara lain: (1) kesetiaan; (2) prestasi kerja; (3) kedisiplinan; (4) kreativitas; (4) kerjasama (5) kecakapan (5) tanggung jawab; dan (6) fektifitas dan efisiensi. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Rahmayati (2005) meneliti tentang pengaruh kepemimpinan dan fasilitas kerja terhadap produktivitas kerja PT Tolan Tiga Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan dan fasilitas kerja terhadap produktivitas kerja dan (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan dan fasilitas kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. 2. Maisardana (2006) meneliti pengaruh gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja karyawan pada PT Bank Sumut Cabang Stabat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan variabel gaya kepemimpinan demokratis, gaya otoriter, dan laissez faire berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja. 3. Qamariah (2005) meneliti pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Asisten Administrasi Keseketariatan Daerah Prov. Sumut. Hasil penelitian menyatakan bahwa gaya kepemimpinan demokratis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 berikut. Gaya Kepemimpinan Otokratif-Direktif (X 1 ) Gaya Kepemimpinan Konsultatif (X 2 ) Gaya Kepemimpinan Partisipatif (X 3 ) Gaya Kepemimpinan Musyawarah (X 4 ) Gambar 1: Kerangka Konseptual Keterangan: = pengaruh secara parsial = pengaruh secara simultan METODE PENELITIAN Kinerja (Y) Populasi dan Sampel Sampel pada penelitian ini adalah seluruh pegawai Bappeda Kota Banjarbaru yang berjumlah 48 orang.

5 Gaya kepemimpinan (X) KINDAI Volume 11 Nomor 2, April Juni Tabel 1. Proporsi Sampel Penelitian Eselon/Jabatan Populasi Sampel % Eselon II Eselon III Eselon IV Pelaksana PTT Tenaga Kontrak Jumlah Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini penulis mengklasifikasikan data menjadi dua yaitu: 1. Data kuantitatif, yaitu data data yang dapat diukur dalam skala numerik (angka) seperti jumlah pegawai Bappeda Kota Banjarbaru. 2. Data kualitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, gambar serta tidak dapat diukur dalam skala numerik, misalnya keterangan yang diperoleh dari hasil wawancara dengan responden serta informasi yang diperoleh dari pihak lain yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Menurut Umar (2004:99) sumber data dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Data primer, yaitu data yang didapat dari sumber pertama seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner. 2. Data sekunder, yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer maupun pihak lain Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut: 1. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data melalui daftar pertanyaan (angket) yang diajukan kepada pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan diteliti. 2. Wawancara, adalah suatu pencarian informasi yang dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden. 3. Dokumentasi yaitu dengan mendapatkan data yang telah ada dan telah dibukukan sebelumnya. 4. Observasi, yaitu suatu cara pengumpulan data dengan cara mengunjungi dan mengamati langsung obyek penelitian. Definisi Operasional Variabel Rangkuman variabel dan indikator penelitian dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Variabel Penelitian dan Indikator Variabel direktifotokratif (X 1 ) Konsultatif (X 2 ) Partisipatif (X 3 ) Musyawarah (X 4 ) Indikator Kekuasaan sepenuhnya kepada pemimpin dalam otoritasnya. (X 1.1 ) Kebebasan bawahan sangat dibatasi. (X 1.2 ) Pemimpin merupakan pusat komando dan perintah terhadap bawahan. (X 1.3 ) Bawahan diberi kebebasan yang luas dalam mengemukakan pendapatnya. (X 2.1 ) Pemimpin hanya mengemukakan rancangan yang bersifat sementara. (X 2.2 ) Rancangan yang ditawarkan kepada bawahan, memungkinkan adanya perubahan sesuai dengan usulan bawahan. (X 2.3 ) Pemimpin dan bawahan merupakan sebuah tim yang harus bekerjasama. (X 3.1 ) Pemimpin tidak turun langsung tapi mendelegasikan kepada staf seniornya. (X 3.2 ) Pemimpin memberikan kebebasan bertindak tetapi dalam batas tertentu. (X 3.3 ) Bawahan sangat dominan tetapi tanggung jawab tetap berada di tangan pemimpin(x 3.4 ) Kepemimpinan berdasarkan kebersamaan yang diwujudkan dalam bentuk kekeluargaan dan gotong-royong. (X 4.1 ) Kegiatan pemimpin didasari rasa tolong-menolong dan saling membantu serta tetap berpegang teguh pada efesiensi dan efektif. (X 4.2 ) Pengambilan keputusan oleh pemimpin berdasarkan prosedur penentuan masalah, pengumpulan data, penganalisisan, dan mengambil kesimpulan. (X 4.3 ) Kinerja (Y) Quantity of work (Y 1 ) Quality of work (Y 2 ) Job Knowledge (Y 3 ) Creativeness (Y 4 ) Cooperation (Y 5 ) Dependability (Y 6 ) Initiative (Y 7 ) Personal qualities (Y 8 ) Sumber: Martoyo (2006:146)

6 KINDAI Volume 11 Nomor 2, April Juni Agar dapat memberikan kejelasan dan batasan terhadap konsep penelitian, perlu dikemukakan definisi operasional terhadap konsep-konsep yang terkait. Berikut ini adalah definisi operasional masingmasing variabel yang diteliti yaitu: 1. Gaya kepemimpinan direktif-otokratif (X 1 ), yaitu gaya kepemimpinan yang memberikan kekuasaan sepenuhnya kepada pemimpin dalam otoritasnya (Martoyo, 2006:146). 2. Gaya kepemimpinan konsultatif (X 2 ), yaitu gaya kepemimpinan yang memberikan bawahan kebebasan yang luas dalam mengemukakan pendapatnya. (Martoyo, 2006:146). 3. Gaya kepemimpinan partisipatif (X 3 ), yaitu gaya kepemimpinan yang memberikan bawahan kebebasan yang seluasluasnya untuk mengemukakan pendapat (Martoyo, 2006:146). 4. Gaya kepemimpinan musyawarah (X 4 ), yaitu gaya kepemimpinan yang berdasarkan kebersamaan yang diwujudkan dalam bentuk kekeluargaan dan gotong royong (Martoyo, 2006:146). 5. Kinerja (Y), merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian melalui interprestasi distribusi frekuensi jawaban responden secara keseluruhan, baik dalam jumlah responden (orang), maupun dalam angka persentase terhadap item-item variabel penelitian (Supriyanto & Machfudz, 2010:300). Tingkat jawaban kusioner responden dalam penelitian ini dapat digambarkan pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Jawaban Responden Tingkat Jawaban Responden Indikator SS S N TS STS F % F % F % F % F % X ,2 3 6,3 2 4,2 5 10,4 X , ,3 4 8,3 4 8,3 5 10,4 X ,9 9 18,8 4 8,3 7 14,5 5 10,4 X ,3 3 6, ,8 4 8,3 4 8,3 X ,3 8 16,7 7 14,6 2 4,2 4 8,3 X , ,33 1 2,1 4 8,3 X , ,6 2 4,2 2 4,2 X , ,2 6 12,5 3 6,3 4 8,3 X ,2 9 18,8 9 18,8 1 2,1 3 6,3 X ,3 4 8,3 1 2,1 3 6,3 X ,2 7 14,6 4 8,3 9 18,8 2 4,2 X ,1 5 10, ,8 2 4,2 6 12,5 X ,1 5 10,4 8 16,7 3 6,3 7 14,6 Y , ,7 7 14,6 3 6,3 1 2,1 Y , ,3 5 10,4 4 8,3 0 0 Y , ,4 9 18,8 3 6,3 1 2,1 Y , , , ,3 2 4,2 Y , , ,3 3 6,3 1 2,1 Y , ,2 7 14,6 3 6,3 1 2,1 Y ,9 8 16,7 3 8,3 1 2,1 Y , , ,7 4 8,3 0 0

7 KINDAI Volume 11 Nomor 2, April Juni Tanggapan responden terhadap gaya kepemimpinan direktif-otokratif (X 1 ) adalah seba-gai berikut: 1. Pada indikator X 1.1 jawaban tertinggi adalah sangat setuju sebanyak 24 orang (50%). 2. Pada indikator X 1.2 jawaban tertinggi adalah sangat setuju sebanyak 20 orang (41,7%). 3. Pada indikator X 1.3 jawaban tertinggi adalah sangat setuju sebanyak 23 orang (47,9%). Tanggapan responden terhadap gaya kepemimpinan konsultatif (X 2 ) adalah sebagai berikut: 1. Pada indikator X 2.1 jawaban tertinggi adalah sangat setuju sebanyak 27 orang (56,3%). 2. Pada indikator X 2.2 jawaban tertinggi adalah sangat setuju sebanyak 27 orang (56,3%). 3. Pada indikator X 2.3 jawaban tertinggi adalah sangat setuju sebanyak 27 orang (56,3%). Tanggapan responden terhadap gaya kepemimpinan partisipatif (X 3 ) adalah sebagai berikut: 1. Pada indikator X 3.1 jawaban tertinggi adalah sangat setuju sebanyak 25 orang (52,1%). 2. Pada indikator X 3.2 jawaban tertinggi adalah sangat setuju sebanyak 21 orang (43,8%). 3. Pada indikator X 3.3 jawaban tertinggi adalah sangat sangat setuju sebanyak 32 orang (54,2%). 4. Pada indikator X 3.4 jawaban tertinggi adalah sangat setuju sebanyak 24 orang (50%). Tanggapan responden terhadap gaya kepemimpinan musyawarah (X 4 ) adalah sebagai berikut: 1. Pada indikator X 4.1 jawaban tertinggi adalah sangat setuju sebanyak 26 orang (54,2%). 2. Pada indikator X 4.2 jawaban tertinggi adalah sangat setuju sebanyak 25 orang (52,1%). 3. Pada indikator X 4.3 jawaban tertinggi adalah sangat setuju sebanyak 25 orang (52,1%). Tanggapan responden terhadap kinerja (Y) adalah sebagai berikut: 1. Pada indikator Y 1 jawaban tertinggi adalah setuju sebanyak 20 orang ( 41,7%). 2. Pada indikator Y 2 jawaban tertinggi adalah sangat setuju sebanyak 23 orang (47,9%). 3. Pada indikator Y 3 jawaban tertinggi adalah sangat setuju sebanyak 18 orang (37,5%). 4. Pada indikator Y 4 jawaban tertinggi adalah tidak setuju sebanyak 15 orang (31,3%). 5. Pada indikator Y 5 jawaban tertinggi adalah netral sebanyak 15 orang (31,3%). 6. Pada indikator Y 6 jawaban tertinggi adalah sangat setuju sebanyak 23 orang (47,9%). 7. Pada indikator Y 7 jawaban tertinggi adalah sangat setuju sebanyak 24 orang (50%). 8. Pada indikator Y 3. jawaban tertinggi adalah sangat setuju sebanyak 26 orang (54,2%). Uji Heteroskedastisidas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari suatu pengamatan lainnya. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Hasil grafik scatterplot dapat dilihat pada Gambar 2 berikut. Gambar 2: Grafik Scatter plot Berdasarkan Gambar 2 dapat disimpulkan bahwa model regresi berganda penelitian ini terbebas dari heterokesdastisitas dan layak digunakan dalam penelitian karena titik-titik data menyebar di atas dan di bawah angka 0. dan penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola tertentu.

8 KINDAI Volume 11 Nomor 2, April Juni Uji Normalitas Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, maka dapat dilakukan analisis grafik atau dengan melihat normal probability plot. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. (Gozali, 2005:90). Hasil grafik normal P-P plot dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3: Grafik Normal P-P Plot Berdasarkan Gambar 3 dapat disimpulkan bahwa model regresi berganda dalam penelitian ini tidak ada masalah dalam pengujian normalitas dan layak digunakan dalam penelitian karena titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagona. Jadi, grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel independen. Pendeksian terhadap multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflating Factor (VIF) dari analisis regresi. Jika nilai VIF > 10 maka terdapat gejala multikolinieritas yang tinggi (Sanusi, 2011: 135). Tabel 4. Hasil Uji Multikoliniertas Variabel VIF Toleransi Keterangan X 1 1,882 0,549 tidak terjadi multikolinearitas X 2 1,825 0,548 tidak terjadi multikolinearitas X 3 1,265 0,790 tidak terjadi multikolinearitas X 4 1,091 0,916 tidak terjadi multikolinearitas Tabel 4 menunjukkan bahwa model regresi bebas dari masalah multikolinieritas karena masing-masing variabel bebas memiliki nilai VIF kurang dari 10. Validitas dan Reliabilitas Hasil uji validitas dan reliabilitas instrument penelitian dapat dilihat pada Tabel 5 berikut. Tabel 5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Indikator R Ket α Ket X 1.1 0,897 valid X 1.2 0,956 valid 0,919 reliabel X 1.3 0,932 valid X 2.1 0,859 valid X 2.2 0,902 valid 0,888 reliabel X 2.3 0,960 valid X 3.1 0,765 valid X 3.2 0,764 valid X 3.3 0,912 valid 0,857 reliabel X 3.4 0,917 valid X 4.1 0,961 valid X 4.2 0,978 valid 0,973 reliabel X 4.3 0,985 valid Y 1 0,514 valid Y 2 0,886 valid Y 3 0,787 valid Y 4 0,709 valid Y 5 0,605 valid 0,892 reliabel Y 6 0,868 valid Y 7 0,833 valid Y 8 0,859 valid Tabel 5 menunjukkan bahwa semua indikator pada variabel bebas dan terikat memiliki nilai korelasi lebih besar dari r syarat. Menurut Sugiyono dalam Supriyanto dan Machfudz (2010:296) instrumen penelitian dapat dikatakan valid apabila koefisien korelasinya lebih dari 0,3. Jadi, semua item pertanyaan adalah valid. Uji Reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji sejauh mana alat pengukur dapat diandalkan atau dipercaya. Menurut Arikunto dalam Supriyanto dan Machfudz (2010:296) nilai reliabilitas suatu instrumen diterima jika memiliki Alpha Cronbach minimal 0,6. Jadi, dapat disimpulan bahwa semua item pertanyaan adalah reliabel (dapat diandalkan atau dipercaya).

9 KINDAI Volume 11 Nomor 2, April Juni Analisis Regresi Berganda Hasil analisis regresi berganda dapat dilihat pada Tabel 6 berikut. Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Koefisien Regresi (bi) β Konstanta 5,592 X 1 0,429 0,258 X 2 0,627 0,348 X 3 0,398 0,245 X 4 0,610 0,396 Konstanta = 5,592 F hitung = 32,914 Multiple R = 0,868 F tabel = 2,590 R square (R 2 ) = 0,754 Sig = 0,000 Tabel 6 menunjukkan nilai R 2 sebesar 0,754 yang berarti besarnya variasi sumbangan seluruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya adalah 75,4%, sedangkan sisanya 24,6% dijelaskan oleh sebab lain di luar dari penelitian ini. Model regresi linier berganda dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut: Y = 5,592+0,429X 1 +0,627X 2 +0,398X 3 +0,610X 4 +e Tanda dari masing-masing koefisien pada model regresi tersebut adalah positif yang secara teoritis tidak menyimpang (Sanusi, 2011:144). Maksudnya adalah secara teoritis pengaruh dari variabel gaya kepemimpinan yang terdiri dari direktif-otokratif, persuasif, konsultatif, partisipatif, dan musyawarah searah dengan peningkatan kinerja. Jadi, apabila variabel-variabel gaya kepemimpinan ditingkatkan maka kinerja akan meningkat, dan begitu juga sebaliknya. Uji Statistik t (Uji Parsial) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya. Jika t tabel > t hitung, pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah signifikan, dan begitu juga sebaliknya (Sugiyono, 2006). Hasil uji statistik t dapat dilihat pada Tabel 7 berikut. Tabel 7. Hasil Uji Statistik t Variabel t hitung Sig t tabel Ket. X 1 2,525 0,015 2,018 signifikan X 2 3,409 0,001 2,018 signifikan X 3 2,878 0,006 2,018 signifikan X 4 5,008 0,000 2,018 signifikan Berdasarkan Tabel 7 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada X 1 nilai t hitung 2,525 > t tabel 2,018, sehingga dapat disimpulkan pengaruh gaya kepemimpinan direktif-otokratif (X 1 ) terhadap kinerja (Y) adalah signifikan. 2. Pada X 2 nilai t hitung 3,409 > t tabel 2,018, sehingga dapat disimpulkan pengaruh gaya kepemimpinan konsultatif (X 2 ) terhadap kinerja (Y) adalah signifikan. 3. Pada X 3 nilai t hitung 2,878 > t tabel 2,018., sehingga dapat disimpulkan pengaruh gaya kepemimpinan partisipatif (X 3 ) terhadap kinerja (Y) adalah signifikan. 4. Pada X 4 nilai t hitung 5,008 > t tabel 2,018, sehingga dapat disimpulkan pengaruh gaya kepemimpinan musyawarah (X 4 ) terhadap kinerja (Y) adalah signifikan. Uji Statistik F (Uji Simultan) Hasil uji statistik F dapat dilihat pada Tabel 8 berikut. Tabel 8. Hasil Uji Statistik F F hitung F tabel Sig. Ket. 32,914 2,590 0,000 signifikan Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui nilai F hitung 32,914 > F tabel 2,590, artinya secara simultan gaya kepemimpinan yang terdiri dari direktif-otokratif, konsultatif, partisipatif, dan musyawarah terhadap kinerja. Variabel yang Berpengaruh Dominan Untuk mengetahui pengaruh dominan variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat dari nilai β (standardized cofficient) yang paling besar (Sritua, 2007:12). Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa nilai β terbesar adalah variabel gaya kepemimpinan musyawarah (X 4 ) yaitu sebesar 0,396. Dengan demikian, gaya kepemimpinan musyawarah (X 4 ) merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap kinerja. Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, implikasi hasil penelitian dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Gaya kepemimpinan direktif-otokratif yang baik dapat menimbulkan Kinerja yang tinggi, hal ini bisa di sikapi dengan pemberian wewenang yang tegas yaitu wewenang tertinggi hanya ada pada

10 KINDAI Volume 11 Nomor 2, April Juni pimpinan yang menjadi pusat komando perintah. 2. Gaya kepemimpinan konsultatif dapat diterapkan pada kantor Bappeda Kota Banjarbaru, yaitu dengan memberikan kebebasan kepada bawahan dalam mengemukakan pendapat. 3. Gaya kepemimpinan partisipatif dapat diterapkan pada kantor Bappeda Kota Banjarbaru, yaitu atasan dan bawahan menjadi sebuah team work yang solid dalam melaksanakan pekerjaan. 4. Gaya kepemimpinan musyawarah merupakan faktor yang berpengaruh dominan terhadap kinerja pegawai Bappeda Kota Banjarbaru. Menurut responden model gaya kepemimpinan musyawarah ini sangat diinginkan oleh pegawai agar kinerja meningkat. Para pegawai menginginkan agar semua pekerjaan dapat diwujudkan dalam bentuk gotong-royong dan kekeluargaan. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitan dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Gaya kepemimpinan direktif-otokratif, gaya kepemimpinan konsultatif, gaya kepemimpinan partisipatif, dan gaya kepemimpinan musyawarah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Bappeda Kota Banjarbaru. 2. Keempat variabel gaya kepemimpinan tersebut secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Bappeda Kota Banjarbaru. 3. Variabel yang berpengaruh dominan terhadap kinerja pegawai Bappeda Kota Banjarbaru adalah gaya kepemimpinan musyawarah. Gaya kepemimpinan musyawarah sebaiknya dipertahankan. Untuk kedepannya diharapkan gaya kepemimpinan ini diwujudkan dalam budaya kepemimpinan musyawarah di Bappeda Kota Banjarbaru. Dengan demikian, jika terjadi pergantian kepemimpinan, pegawai tidak harus mengubah gaya bekerja yang sudah nyaman mereka jalani selama ini. DAFTAR PUSTAKA Dharma, Surya Manajemen Kinerja. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gomes, Faustino Cardoso Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Dipenogoro. Hasibuan, Malayu S.P Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Kartono, Kartini Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Maisardana Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Disiplin Kerja Karyawan pada PT Bank Sumut Cabang Stabat. (Skripsi). Medan: Universitas Sumatera Utara. Martoyo, S Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogjakarta: BPFE. Musanef Manajemen Kepegawaian di Indonesia. Jakarta: Gunung Agung. Nawawi, Hadari Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Perusahaan dan Industri. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Pamudji Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Qamariah Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan pada Asisten Administrasi Kesekretariatan Daerah Propinsi Sumatera Utara. (Skripsi). Medan: Universitas Sumatera Utara. Rahmayati Pengaruh Semangat Kerja dan Fasilitas Kerja terhadap Produktivitas Kerja PT Tolan Tiga Indonesia". (Skripsi). Medan: Universitas Sumatera Utara.. Sanusi, Anwar Metodelogi Penelitian Bisnis. Jakarta: Selemba Empat. Sherwood, J.M. & Pfiffner, Frank Administrative Organization. New Jersey: Prentice-Hall. Sritua, Arief Metodologi Penelitian Ekonomi. Jakarta: Universitas. Indonesia. Sugiyono Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta. Umar, Husein Metode Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kuantitatif yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang memandang realitas/gejala/fenomena

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU JALAN NASIONAL WILAYAH I PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU JALAN NASIONAL WILAYAH I PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU JALAN NASIONAL WILAYAH I PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Firmansyah Mahasiswa STIE Pancasetia Banjarmasin ABSTRAKSI Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang tidak terlalu menitikberatkan pada kedalaman data, yang penting dapat merekam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Defenisi Kepemimpinan Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi pada PT Surya Toto Indonesia yang beralamat di Jalan Raya Tigaraksa Km 21 Cikupa Tangerang 15710

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Commercial Park CBD BSD Lot VIII No. 3 BSD City

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Commercial Park CBD BSD Lot VIII No. 3 BSD City BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya mengenai pengaruh insentif dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian, lokasi dan waktu penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang menggabungkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu Indonesia yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri alat

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2013. 3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Data Primer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015 di PT. Asuransi Ramayana Tbk. Cabang Tendean yang merupakan perusahaan asuransi kerugian. B. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11), pendekatan asosiatif adalah pendekatan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sincere Music Yamaha yang berlokasi di Jalan Bungur No 63, Jakarta Pusat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sincere Music Yamaha yang berlokasi di Jalan Bungur No 63, Jakarta Pusat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 GambaranUmum Perusahaan Objek penelitian ini adalah para karyawan yang bekerja pada PT Sincere Music Yamaha yang berlokasi di Jalan Bungur No 63,

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA Hellena Lenorce Nunaki, Cholifah, Sutopo Prodi Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Peneliti menggunakan metode kuantitatif dalam melaksanakan penelitian ini. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable) 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002 : 63), variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa pendekatan, salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian survei yaitu dengan cara mengambil sampel dari fenomena yang ada dari suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang meneliti adanya pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan pencarian dan pengumpulan data, pengelolaan data dan penulisan hasil laporan, sampai

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER [FACTOR ANALYSIS OF RUBBER PRODUCTION PERFORMANCE OF EMPLOYEES PART PT. PLANTATION NUSANTARA XII JEMBER] Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder. 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu & tempat penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di perusahaan tempat penulis bekerja yaitu PT Millenium Muda Makmur. Jl. Basuki Rahmat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. Dengan alamat Jln. Lintas Bono Pangkalan Bunut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dilihat dari cakupan jenis eksplanasi ilmunya, penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk mencari penjelasan dalam bentuk hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Research), yaitu. menjadi fokus perhatian untuk diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Research), yaitu. menjadi fokus perhatian untuk diteliti. 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Research), yaitu penelitian yang dilakukan pada alam nyata dimana suatu fenomena terjadi dan menjadi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Sehubungan dengan penelitian ini, lokasi yang akang dijadikan tempat penelitian yaitu Kantor Imigrasi Kelas I Gorontalo. Pemilihan tempat penelitian pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini diawali dengan membagikan kuesioner kepada seluruh pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG Bambang Budiantono bang.tono@gmail.com Fakultas Ekonomi Universitas Widyagama Malang Abstrak: tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang beralamat di jalan Gelatik No. 01,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang beralamat di jalan Gelatik No. 01, 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian asosiatif, Sugiyono (2010:11) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANJAR JURNAL

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANJAR JURNAL PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANJAR JURNAL Diajukan untuk Menyelesaikan Studi pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Oleh : HANA

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan lokasi penelitian di BNI Syariah Cabang Pekanbaru Jalan Jenderal Sudirman No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada AJB. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya

Lebih terperinci

Pengaruh Motivasi, Pelatihan Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

Pengaruh Motivasi, Pelatihan Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang Pengaruh Motivasi, Pelatihan Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang The Influence Of Motivation, Job Training, and Work Dicipline to Employess

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam tipe penelitian survei. Menurut Kerlinger (000), penelitian ini digunakan untuk mengkaji populasi besar maupun kecil,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada di PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS) yang beralamat di Jl. Moh. Toha Km.1 Tangerang, Banten. Penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru yang beralamat di Jl. Sutomo, No. 69 Pekanbaru. Penelitian lini dimulai sejak bulan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh melalui responden. Responden memberikan respon verbal dan atau tertulis sebagai tanggapan atas pernyataan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan mengenai data-data responden yang digunakan sebagai sampel yang diambil

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK NEGERI 1 GEGER KABUPATEN MADIUN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK NEGERI 1 GEGER KABUPATEN MADIUN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK NEGERI 1 GEGER KABUPATEN MADIUN Hesti Nurfarida Prodi. Pend. Akuntansi, FPIPS, IKIP PGRI MADIUN ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, maka keadaan metode dianggap

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, maka keadaan metode dianggap BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1. Variabel Penelitian Dalam kaitannya dengan penelitian ini, maka keadaan metode dianggap sebagai pedoman atau landasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Deskriptif 1 yakni penelitian yang mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktorfaktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Mitrabangun Adigraha di Perawang Kabupaten Siak. 3.2 Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer, Yaitu data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang datadatanya berhubungan dengan angka-angka baik yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang valid, penelitian ini menggunakan survey dengan format deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang valid, penelitian ini menggunakan survey dengan format deskriptif 36 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif yang berdasarkan pada orientasi hasil dan jumlah (kuantitas). Agar terciptanya penelitian yang valid, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Pemilihan lokasi didasarkan atas wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 26 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausalitas yang bertujuan menjelaskan fenomena dalam bentuk pengaruh antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14), 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14), mengatakan penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten sampang) Dhanang Bayu Pratama Bambang Swasto Sunuharyo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam usaha untuk mendapatkan data dan keterangan yang mengangkut pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR Mitra Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN JOB DESCRIPTION, PELATIHAN KERJA, DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV MULIA KEDIRI

PENGARUH PENERAPAN JOB DESCRIPTION, PELATIHAN KERJA, DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV MULIA KEDIRI PENGARUH PENERAPAN JOB DESCRIPTION, PELATIHAN KERJA, DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV MULIA KEDIRI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni 2016 sampai dengan bulan November 2016. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian 4.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung atau tanpa melalui perantara yang didapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Sincere Music Yamaha Jakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yakni pengamatan langsung ke objek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini akan dibahas tentang variabel penelitian, definisi operasional, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, populasi dan sampel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Semen Tonasa Pangkep. Penulis akan melakukan penelitian dengan mendatangi langsung lokasi obyek penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. 29 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti, mempunyai variasi antara yang satu

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PEMASARAN PT COCA COLA DISTRIBUTION INDONESIA SALES OFFICE BANJARBARU

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PEMASARAN PT COCA COLA DISTRIBUTION INDONESIA SALES OFFICE BANJARBARU PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PEMASARAN PT COCA COLA DISTRIBUTION INDONESIA SALES OFFICE BANJARBARU Sugiannor PT Coca Cola Distribution Indonesia Sales Office

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik parametrik. Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan cara mendeskripsikan item-item

Lebih terperinci

PENGARUH DIMENSI PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH DIMENSI PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGETAN PENGARUH DIMENSI PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGETAN Ami Vintya Permitasari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang Jalan M.T. Haryono Malang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono menjelaskan bahwa suatu atribut atau sifat atau nilai dari

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono menjelaskan bahwa suatu atribut atau sifat atau nilai dari BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono menjelaskan bahwa suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Raya Kembangan No.2 Jakarta Barat Blok B Lt.13.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Raya Kembangan No.2 Jakarta Barat Blok B Lt.13. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian bulan Maret - Juli 2015, Tempat yang diteliti adalah Kantor Kepegawaian Kota Administrasi Jakarta Barat, yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang berlokasi di Jl. Tengku Umar Selatpanjang Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Kepulauan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang menginap di Hotel Mutiara di Kecamatan Kandis yang berlokasi di Jln. Lintas Pekanbaru-Duri.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang. penelitian itu dilakukan, merupakan kantor pusat Perusahaan Daerah Air

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang. penelitian itu dilakukan, merupakan kantor pusat Perusahaan Daerah Air BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang yang bertempat di Jalan Danau Sentani No.100 Malang. Pemilihan lokasi ini didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Umar (2003) objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013. 1 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada PIRT Insan Mandiri yang berlokasi di desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa : 81 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi pada PT. Petro Papua Energi Duri Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Istana cipta Sembada. Ds. Laban Asem, Kec. Kabat Banyuwangi,

BAB III METODE PENELITIAN. Istana cipta Sembada. Ds. Laban Asem, Kec. Kabat Banyuwangi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penulisan proposal skripsi ini penulis melakukan penelitian PT. Istana cipta Sembada. Ds. Laban Asem, Kec. Kabat Banyuwangi, perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki usaha kecil menengah yang berada di wilayah Kabupaten Sleman.

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki usaha kecil menengah yang berada di wilayah Kabupaten Sleman. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penilitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang memiliki usaha kecil menengah yang berada di wilayah Kabupaten Sleman. B. Jenis Data Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 Juni karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 Juni karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat. Sedangkan untuk waktu dari penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BPK Perwakilan Provinsi Lampung selama bulan Desember Tahun 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BPK Perwakilan Provinsi Lampung selama bulan Desember Tahun 2013. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kausal dengan menghubungkan variabel penelitian gaya kemimpinan dengan kinerja organisasi. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci