BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui hubungan antara rotasi jabatan dengan prestasi kerja karyawan di Laboratorium Klinik Prodia Cabang Bandung maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Gambaran penerapan rotasi jabatan di Laboratorium Klinik Prodia Cabang Bandung berdasarkan persepsi responden terhadap enam indikator yang terdiri dari keterampilan, kejenuhan, keanekaragaman pekerjaan, pelatihan, adaptasi dan pengalaman kerja termasuk pada kategori sangat baik. Artinya responden menyatakan bahwa rotasi jabatan yang berlangsung di Laboratorium Klinik Prodia Cabang Bandung sudah berjalan efektif. Dilihat dari jumlah skor yang diperoleh tiap indikator, kejenuhan merupakan indikator dengan skor tertinggi. Indikator kejenuhan menjadi hal yang paling baik untuk dipertimbangkan dalam rotasi jabatan menurut responden karena kejenuhan dalam bekerja benar-benar dapat menurunkan semangat kerja juga motivasi kerja karyawan, yang nantinya dapat berdampak pada turunnya prestasi kerja, oleh karena itu tingkat kejenuhan karyawan dalam bekerja perlu dipertimbangkan oleh perusahaan dalam melakukan rotasi jabatan. Sedangkan skor terendahnya adalah pengalaman kerja. Pengalaman kerja memiliki skor terendah hal ini mungkin disebabkan karena jika 115

2 116 kebutuhan rotasi jabatan sudah mendesak, dan itu adalah hal terbaik yang harus dilakukan maka aspek pengalaman kerja dapat dikesampingkan dahulu. 2. Gambaran prestasi kerja karyawan berdasarkan persepsi responden saat ini berada pada kategori tinggi. Mayoritas responden telah dapat menampilkan prestasi kerja yang berkualitas terutama dalam hal disiplin waktu dan absensi. Namun terdapat beberapa ukuran yang direspon kurang baik oleh responden, yaitu tingkat pengetahuan karyawan akan pekerjaan, terdapat 18 orang yang menyatakan kurang memiliki pengetahuan akan pekerjaannya, hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya pengarahan mengenai pekerjaan oleh atasan, lalu tingkat inisiatif karyawan dalam melaksanakan tugas yang juga direspon kurang baik oleh responden dan yang terakhir adalah tingkat kecepatan karyawan dalam bekerja, terdapatnya beberapa responden yang menjawab kurang tepat, mengindikasikan bahwa masih ada juga sebagian kecil karyawan yang kurang cepat dalam bekerja. Berdasarkan indikator yang diukur, skor terendah adalah inisiatif berarti bahwa responden berpendapat bahwa karyawan Laboratorium Klinik Prodia Cabang Bandung masih memiliki inisiatif yang belum terlalu baik, dan harus lebih ditingkatkan lagi agar karyawan dapat mencapai prestasi kerja yang baik. Sedangkan skor yang tertinggi adalah indikator disiplin waktu dan absensi. Responden menganggap disiplin waktu dan absensi karyawan Laboratorium Klinik Prodia Cabang Bandung sudah baik. Memiliki dispilin waktu dan absensi yang baik merupakan kunci untuk mencapai prestasi kerja yang baik.

3 Rotasi jabatan memiliki hubungan yang kuat dengan prestasi kerja karyawan, sebagaimana ditunjukkan oleh hasil uji koefisien korelasi. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara rotasi jabatan dengan prestasi kerja karyawan. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk kepada skor setiap indikator, saran yang dikemukakan mengacu kepada indikator yang memiliki skor terendah diantara indikator yang lain untuk masing-masing variabel. Berdasarkan hal tersebut saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut : 1. Hasil penelitian mengenai gambaran penerapan rotasi jabatan di Laboratorium Klinik Prodia Cabang Bandung mengindikasikan bahwa masih ada indikator yang perlu ditingkatkan lagi yakni indikator pengalaman kerja. Untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis menyarankan sebaiknya perusahaan mulai memasukkan dan memperhatikan unsur pengalaman kerja dalam melakukan rotasi jabatan, karena bagaimanapun juga pengalaman kerja sangat penting dalam rotasi jabatan. Dengan pengalaman kerja yang lama, karyawan yang akan dirotasikan cenderung lebih mudah bersosialisasi dengan pekerjaan barunya dibandingkan dengan karyawan yang pengalaman kerjanya belum terlalu lama. 2. Hasil penelitian mengenai prestasi kerja karyawan di Laboratorium Klinik Prodia Cabang Bandung, indikator dengan skor terendah adalah inisiatif. Inisiatif dalam bekerja sangatlah penting karena dapat membuat pekerjaan

4 118 lebih cepat selesai. Karena inisiatif berada dalam diri masing-masing individu karyawan, maka untuk dapat mengatasinya, diharapkan karyawan harus terus melatih dirinya masing-masing untuk memiliki inisiatif yang baik dalam bekerja. Atasan juga perlu memperhatikan saran atau gagasan dari karyawan, memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berinisiatif, memberikan pengarahan dan pengawasan serta menentukan sistem kerja yang jelas dengan membuat alur kerja yang mudah dipahami oleh karyawan sehingga menunjang ketercapaianya prestasi kerja yang lebih baik. Untuk mengatasi kurang baiknya respon responden dalam ukuran tingkat pengetahuan karyawan akan pekerjaan, saran penulis, sebaiknya perusahaan berupaya memberi pelatihan dan pengarahan lebih sering dan lebih jelas pada karyawan, sehingga pengetahuan karyawan akan pekerjaannya menjadi baik. Sedangakan untuk kurang baiknya respon responden pada ukuran tingkat inisiatif karyawan dalam melaksanakan tugas, seperti yang telah sedikit dibahas sebelumnya karyawan perlu melatih diri untuk memiliki inisiatif yang baik, dan perusahaan pun harus berperan pro aktif dengan memperhatikan saran atau gagasan dari karyawan, memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berinisiatif. Serta yang terakhir adalah tingkat kecepatan karyawan dalam bekerja yang juga direspon kurang baik oleh responden, saran penulis, agar memiliki kecepatan dalam bekerja, karyawan harus berusaha mencintai dahulu

5 119 pekerjaannya dan berusaha fokus dalam bekerja sehingga pekerjaan yang dilakukannya pun terasa ringan dan akan menjadi lebih cepat selesai. 3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih terdapat faktor-faktor lain yang dapat berhubungan dengan rotasi jabatan atau prestasi kerja karyawan. Karena peneliti baru meneliti hubungan rotasi jabatan, masih banyak lagi faktor-faktor lain yang berhubungan secara teoritis dengan prestasi kerja.