Statistik Nilai Tukar Petani Kabupaten Banjarnegara 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Statistik Nilai Tukar Petani Kabupaten Banjarnegara 2012"

Transkripsi

1 Statistik Nilai Tukar Petani Kabupaten Banjarnegara 2012 Kerjasama BAPPEDA dengan BPS KABUPATEN BANJARNEGARA

2

3 NILAI TUKAR PETANI BANJARNEGARA TAHUN 2013 FARMER S EXCHANGE RATE BANJARNEGARA 2013 No.Katalog BPS : ISBN : - No. Publikasi : Ukuran Publikasi : 21 X 29,5 cm Jumlah Halaman : vii / 45 Naskah : BPS Kabupaten Banjarnegara Penyunting : Seksi Statistik Distribusi Gambar Kulit : Seksi Statistik Distribusi Diterbitkan Oleh : Kerjasama Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjarnegara Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

4 SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA Assalamu alaikum Wr.Wb. Puji Syukur dipanjatkan ke hadlirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan taufik dan hidayah-nya, Publikasi Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013 dapat tersusun. Data NTP akan bermanfaat dalam perencanaan kebijakan pembangunan sektor pertanian. Yang melandasi penyusunan publikasi ini adalah bahwa Kabupaten Banjarnegara sebagai salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang merupakan daerah dengan pola perekonomian agraris, dimana sebagian besar masyarakatnya menyandarkan hidupnya dari sektor pertanian. Kondisi ini dapat dilihat dari tingginya kontribusi sektor pertanian terhadap pembentukan PDRB, dimana sektor pertanian memberi kontribusi sebesar persen dari total PDRB tahun 2012, oleh karena itu peningkatan nilai tambah di sektor pertanian akan memberi daya ungkit yang besar bagi pertumbuhan ekonomi daerah serta memberi pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pengukuran Nilai Tukar Petani (NTP) dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan tukar barang-barang produk pertanian yang dihasilkan petani dengan barang dan jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah tangga petani dan keperluan dalam melakukan kegiatan produksi pertanian. Melalui pengukuran NTP akan diketahui tingkat kesejahteraan petani. Kepada semua pihak yang telah memberi kontribusinya terhadap penerbitan ini saya sampaikan terima kasih. Semoga publikasi ini bermanfaat bagi pembangunan Kabupaten Banjarnegara. Banjarnegara, Desember 2013 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA K e p a l a, Drs. SETIAWAN, M.Hum Pembina Utama Muda NIP BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA 2013 ii

5 KATA PENGANTAR Perencanaan pembangunan suatu daerah memerlukan ragam data statistik sebagai dasar penentuan strategi dan kebijakan. Ketersediaan data sangat membantu untuk melihat keadaan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program pembangunan. Program peningkatan kesejahteraan salah satunya harus didukung melalui ketersediaan indikator yang mampu menilai seberapa jauh tingkat kesejahteraan petani. Salah satu proxy indikator yang dapat mengukur tingkat kesejahteraan petani adalah Nilai Tukar Petani (NTP). Publikasi Nilai Tukar Petani (NTP) Banjarnegara Tahun 2013 ini disusun untuk memberikan data perkembangan NTP Banjarnegara per bulan di Tahun 2013 untuk 5 ( lima ) sub sektor dalam sektor pertanian. Dalam publikasi ini juga disajikan konsep, definisi dan metodologi yang digunakan dalam penghitungan NTP. Hal ini dimaksudkan agar pemakai data dapat memahami proses penghitungannya, serta konsep NTP sebagai pengukur kemampuan nilai tukar barang-barang yang dihasilkan petani terhadap barang atau jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah tangga dan keperluan untuk memproduksi komoditas pertanian NTP sebagai salah satu alat ukur kesejahteraan petani dapat memberikan gambaran seberapa besar kemampuan daya ukur antara komoditas yang dihasilkan dengan yang dibeli oleh petani pada tahun Penyajian data NTP secara berkesinambungan, rutin dan tepat waktu dapat menjadi masukan berharga bagi pengambil keputusan / kebijaksanaan yang langsung menyentuh kepentingan petani. Kritik dan saran kami hargai untuk perbaikan penerbitan yang akan datang. Semoga publikasi ini dapat bermanfaat bagi semuanya Banjarnegara, Desember 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANJARNEGARA K e p a l a, S U B I Y A N T O, S.Si. NIP BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA 2013 iii

6 DAFTAR ISI Halaman SAMBUTAN. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK ii iii iv vi vii BAB I. PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang 2 2. Pengertian NTP 3 3. Kegunaan NTP 4 4. Ruang Lingkup 5 BAB II. KONSEP DAN DEFINISI 6 1. Nilai Tukar Petani 7 2. Petani 7 3. Harga yang Diterima Petani 7 4. Harga yang Dibayar Petani 8 5. Pasar 8 6. Harga Eceran Perdesaan 9 7. Harga Rata Rata 9 BAB III. METODOLOGI Daftar Pertanyaan / Kuesioner Pemilihan Kecamatan 13 BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA 2013 iv

7 3. Pemilihan Petani Pemilihan Pasar Formula Penghitungan It Ib Formula Penghitungan NTP 15 BAB IV. DIAGRAM TIMBANG Indek Harga yang Diterima Petani ( It ) Indek Harga yang Dibayar Petani ( Ib ) 17 BAB V. KLASIFIKASI INDEKS Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 20 BAB VI. PEMBAHASAN Nilai Tukar Petani Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) NTP Per Sub Sektor 28 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran 43 BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA 2013 v

8 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Perubahan NTP Kab. Banjarnegara Tahun Tabel 2. Perkembangan Indeks yang Dibayar Petani (Ib) Kab. Banjarnegara Tabel 3. Perkembangan NTP Kab. Banjarnegara Tahun Tabel 4. Perkembangan NTP Sub Sektor Tanaman Pangan Kab. Banjarnegara Tahun Tabel 5. Perkembangan NTP Sub Sektor Hortikultura Kab. Banjarnegara Tahun Tabel 6. Perkembangan NTP Sub Sektor TPR Kab. Banjarnegara Tahun Tabel 7. Perkembangan NTP Sub Sektor Peternakan Kab. Banjarnegara Tahun Tabel 8. Perkembangan NTP Sub Sektor Perikanan Kab. Banjarnegara Tahun BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA 2013 vi

9 DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 1. Perkembangan NTP Kab. Banjarnegara Tahun Grafik 2. Perkembangan Indeks yang Diterima Petani (It) Kab. Banjarnegara Bulan Januari Desember Grafik 3. Perkembangan NTP Sub Sektor Tanaman Pangan Kab. Banjarnegara Tahun Grafik 4. Perkembangan Ib dan It Sub Sektor Tanaman Pangan Kab. Banjarnegara Tahun Grafik 5. Perkembangan NTP Sub Sektor Hortikultura Kab. Banjarnegara Tahun Grafik 6. Fluktuasi Perubahan NTP Sub Sektor Hortikultura Kab. Banjarnegara Tahun Grafik 7. Fluktuasi Perubahan NTP Sub Sektor TPR Kab. Banjarnegara Tahun Grafik 8. Perkembangan NTP Sub Sektor Peternakan Kab. Banjarnegara Tahun Grafik 9. Fluktuasi Perubahan NTP Sub Sektor Peternakan Kab. Banjarnegara Tahun Grafik 10. Perkembangan NTP Sub Sektor Perikanan Kab. Banjarnegara Tahun Grafik 11. Fluktuasi Perubahan NTP Sub Sektor Perikanan Kab. Banjarnegara Tahun BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA 2013 vii

10 BAB I PENDAHULUAN BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

11 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembangunan yang dilaksanakan pemerintah pada dasarnya adalah upaya mempercepat proses transformasi struktural dari format ekonomi tradisional menuju ekonomi modern. Secara tradisional transformasi struktural ditandai dengan penurunan sumbangan sektor pertanian terhadap produk domestik bruto. Adapun hakekat sosial dari pembangunan itu adalah untuk mengupayakan peningkatan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Mengingat bahwa hampir dua pertiga penduduk Indonesia masih tinggal di daerah perdesaan dan sebagian besar menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, maka sektor pertanian telah ditetapkan sebagai motor penggerak pertumbuhan yang mampu meningkatkan pendapatan para petani dan sekaligus mengentaskan kemiskinan. Hingga saat ini perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan penduduk, khususnya para petani masih tetap besar. Hal ini bisa dilihat dari berbagai kebijaksanaan pemerintah untuk meningkatkan produksi pertanian dan menjamin harga jual hasil produksi petani yang wajar yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan / kesejahteraan petani. Salah satu keberhasilan pembangunan di sektor pertanian adalah terjaminnya tingkat harga produsen hasil-hasil pertanian dan harga/tarif barang dan jasa kebutuhan usaha dan rumah tangga petani di pedesaan pada batas yang wajar sehingga menciptakan kesejahteraan masyarakat tani di pedesaan. Untuk melihat keberhasilan pembangunan tersebut, selain data tentang pertumbuhan ekonomi, diperlukan juga data pengukur tingkat kesejahteraan penduduk khususnya petani. Salah satu indikator makro yang dapat mengukur tingkat kesejahteraan petani adalah Indeks Nilai Tukar Petani (NTP). BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

12 Dengan melihat perkembangan harga hasil-hasil pertanian dan harga kebutuhan masyarakat petani dapat diketahui apakah terjadi kenaikan/penurunan harga komoditas hasilhasil pertanian. Dari harga yang diterima petani untuk barang-barang hasil produksi pertanian dapat disusun suatu indeks komposit yang disebut indeks harga yang diterima petani (It). Indeks ini merupakan indikator perubahan harga yang terjadi dari barang-barang yang dijual petani. Selanjutnya dari harga yang dibayar petani baik untuk keperluan konsumsi rumah tangga maupun untuk kebutuhan usaha/produksi pertanian dapat pula disusun suatu indeks yang disebut indeks harga yang dibayar petani (Ib). Perbandingan dari kedua Angka Indeks Harga tersebut disebut Indeks Nilai Tukar Petani (NTP). 2. Pengertian NTP NTP merupakan rasio indeks harga yang diterima petani ( It ) terhadap Indeks harga yang dibayar petani ( Ib ). Secara konseptual NTP adalah pengukur kemampuan tukar barang-barang ( produk ) pertanian yang dihasilkan petani terhadap barang / jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah tangga dan kebutuhan dalam memproduksi hasil pertanian. Indeks harga yang diterima petani, sebagai indeks harga produsen, merupakan indeks harga dari berbagai komoditas hasil produksi pertanian ( farm gate price ), sedangkan indeks harga yang dibayar petani, sebagai indeks harga konsumen, merupakan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi petani serta biaya produksi yang dikeluarkan petani dalam memproduksi hasil pertanian ( retail price ). Dari angka NTP dapat pula diketahui tingkat daya saing suatu produk produk pertanian yang dihasilkan petani dibandingkan dengan produk lain, sehingga arah pengembangan kebijakan pada spesialisasi produk unggulan wilayah yang berkualitas dapat dilakukan. Selama ini, tahun dasar NTP yang digunakan dalam penghitungan Indeks harga produsen maupun konsumen perdesaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yaitu tahun 1976 ( 1976=100) NTP yang pertama, kemudian tahun 1983 ( 1983=100 ), 1987 ( 1987=100 ), BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

13 dan tahun 1993 ( 1993=100 ). Seiring dengan terjadinya banyak perubahan baik dalam pergeseran nilai produksi komoditas pertanian maupun pola konsumsi ( besaran nilai dan jenis variasi komoditas ) penduduk pedesaan, maka tahun dasar NTP diubah menjadi tahun 2007 (2007 = 100 ). Secara umum penghitungan NTP menghasilkan 3 ( tiga ) pengertian yaitu : 1) NTP > 100, berarti petani mengalami surplus. Harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsi. Pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya. 2) NTP = 100, berarti petani mengalami impas. Kenaikan / penurunan harga produksinya sama dengan persentase kenaikan / penurunan harga barang konsumsi. Pendapatan petani sama dengan pengeluarannya. 3) NTP < 100, berarti petani mengalami defisit. Kenaikan harga produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga konsumsinya. Pendapatan petani turun, lebih kecil dari pengeluarannya. 3. Kegunaan Kegunaan NTP antara lain : 1) Dari Indeks Harga yang Diterima Petani ( It ), dapat dilihat fluktuasi harga barangbarang yang dihasilkan petani. Indeks ini digunakan juga sebagai data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian. 2) Dari Indeks Harga yang Dibayar Petani ( Ib ), dapat dilihat fluktuasi harga barangbarang yang dikonsumsi oleh petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat di pedesaan, serta fluktuasi harga barang yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Perkembangan Ib juga dapat menggambarkan perkembangan inflasi di perdesaan. BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

14 3) Angka NTP menunjukkan tingkat daya saing produk pertanian dibandingkan dengan produk lain. Atas dasar ini upaya produk spesialisasi dan peningkatan kualitas produk pertanian dapat dilakukan. 4. Ruang Lingkup Sektor pertanian yang dicakup dalam penghitungan NTP dengan menggunakan tahun dasar 2007 = 100 meliputi Sub Sektor Padi Palawija, Sub Sektor Hortikultura, Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat, Sub Sektor Peternakan, dan Sub Sektor Perikanan. Diagram Timbang yang disusun meliputi diagram timbang untuk penghitungan indeks harga yang diterima petani dan indeks harga yang dibayar petani. BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

15 BAB II KONSEP DAN DEFINISI BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

16 BAB II KONSEP DAN DEFINISI Beberapa konsep dan definisi yang digunakan dalam sebagai berikut : penghitungan NTP, adalah 1. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI ( It ) Adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga produsen atas hasil produksi petani INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI ( Ib ) Adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga kebutuhan rumah tangga petani, baik itu kebutuhan untuk konsumsi rumah tangga maupun kebutuhan untuk proses produksi pertanian. 2. PETANI Yang dimaksud disini adalah orang yang mengusahakan usaha pertanian ( tanaman padi palawija, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan atas resiko sendiri dengan tujuan untuk dijual, baik sebagai petani pemilik maupun petani penggarap ( sewa / kontrak/ bagi hasil ). Orang yang bekerja di sawah / ladang orang lain dengan mengharapkan upah atau buruh tani bukan termasuk petani. 3. HARGA YANG DITERIMA PETANI adalah rata-rata harga produsen dari hasil produksi petani sebelum ditambahkan biaya transportasi / pengangkutan dan biaya pengepakan ke dalam harga penjualannya atau Farm Gate ( harga di sawah / ladang setelah pemetikan ). BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

17 Pengertian harga rata-rata adalah harga yang bila dikalikan dengan volume penjualan petani akan mencerminkan total uang yang diterima petani tersebut. Data harga tersebut dikumpulkan dari hasil wawancara langsung dengan petani produsen. 4. HARGA YANG DIBAYAR PETANI Adalah rata-rata harga eceran barang / jasa yang dikonsumsi atau dibeli petani, baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sendiri maupun untuk keperluan biaya produksi pertanian. Data harga barang untuk keperluan produksi pertanian dikumpulkan dari wawancara langsung dengan petani, sedangkan harga barang / jasa untuk keperluan konsumsi rumahtangga petani dicatat dari hasil wawancara langsung dengan pedagang atau penjual jasa di pasar terpilih. 5. PASAR Adalah tempat terjadi transaksi antara penjual dan pembeli atau tempat yang biasanya terdapat penawaran dan permintaan. Pada kecamatan yang sudah terpilih sebagai sampel, pasar yang dicatat haruslah pasar yang cukup mewakili dengan syarat antara lain : Paling besar di kecamatan tersebut a. Kebanyakan masyarakat berbelanja disana, khususnya masyarakat petani. b. Terdapat beraneka ragam barang yang diperjual-belikan. c. Harus dapat dijamin kelangsungan (kontinuitas) pencatatan harga di pasar tersebut. d. Pasar tersebut terletak di desa perdesaan ( rural ). Pedagang yang berusaha baik didalam pasar maupun disekitar pasar terpilih, dengan kriteria : a. Merupakan pedagang eceran b. Mempunyai persediaan barang yang cukup c. Menjual beraneka ragam barang d. Merupakan Price Leader e. Banyak dikunjungi atau ramai didatangi pembeli BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

18 6. HARGA ECERAN PERDESAAN adalah harga transaksi antara penjual dan pembeli secara eceran di pasar setempat untuk tiap jenis barang yang dibeli dengan tujuan untuk dikonsumsi sendiri dan bukan untuk dijual kepada pihak lain. Harga yang dicatat adalah harga modus ( yang terbanyak muncul ) atau harga rata-rata biasa dari beberapa pedagang / penjual yang memberikan datanya. 7. HARGA RATA-RATA adalah harga yang bila dikalikan dengan volume penjualan petani akan mencerminkan uang yang diterima oleh petani-petani tersebut. Harga rata-rata yang dikumpulkan adalah harga dengan sistem penjualan umum atau harga tebasan (jual dipohon). Sedang harga dengan sistem ijon (bayar duluan) tidak dicatat dalam survei ini. BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

19 BAB III METODOLOGI BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

20 BAB III METODOLOGI 1. DAFTAR PERTANYAAN / KUESIONER Pengumpulan data harga dilakukan melalui wawancara langsung kepada petani atau pedagang / penjual jasa dengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner, yang terdiri dari daftar HKD-1, HKD-2.1, HKD-2.2 untuk daftar konsumsi perdesaan dan HD-1, HD-2, HD-3, HD-4, HD-5.1, HD-5.2 untuk daftar produksi perdesaan. DAFTAR HKD-1 Daftar HKD-1 digunakan untuk mencatat harga eceran barang / jasa kelompok makanan untuk keperluan konsumsi rumahtangga petani. Pencatatan harga dilakukan setiap bulan pada hari pasaran yang terdekat dengan tanggal pencacahan 15. DAFTAR HKD-2.1 Daftar HKD-2.1 digunakan untuk mencatat harga eceran barang / jasa kelompok konstruksi, jasa dan transportasi untuk keperluan konsumsi rumah tangga petani. Pencatatan harga dilakukan setiap bulan pada hari pasaran yang terdekat dengan tanggal pencacahan 15 DAFTAR HKD-2.2 Daftar HKD-2.2 digunakan untuk mencatat harga eceran barang / jasa kelompok aneka perlengkapan rumah tangga dan lainnya untuk keperluan konsumsi rumahtangga petani. Pencatatan harga dilakukan setiap bulan pada hari pasaran yang terdekat dengan tanggal pencacahan 15 BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

21 DAFTAR HD-1 Daftar HD-1 digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang / jasa untuk keperluan produksi pertanian tanaman padi palawija. Pencatatan harga dilakukan pada kecamatan terpilih dengan menanyakan harga transaksi antara tanggal 1 sampai tanggal 15 di bulan bersangkutan. DAFTAR HD-2 Daftar HD-2 digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang / jasa untuk keperluan produksi pertanian tanaman hortikultura. Pencatatan harganya sama dengan pelaksanaan pencatatan harga untuk Daftar HD-1 DAFTAR HD-3 Daftar HD-3 digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang / jasa untuk keperluan produksi tanaman perkebunan rakyat. Pencatatan harganya sama dengan pelaksanaan pencatatan harga untuk Daftar HD-1 DAFTAR HD-4 Daftar HD-4 digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang / jasa untuk keperluan produksi peternakan. Pencatatan harganya sama dengan pelaksanaan pencatatan harga untuk Daftar HD-1 DAFTAR HD-5.1 Daftar HD-5.1 digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang / jasa untuk keperluan produksi perikanan ( penangkapan ikan ). Pencatatan harganya sama dengan pelaksanaan pencatatan harga untuk Daftar HD-1 BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

22 DAFTAR HD-5.2 Daftar HD-5.2 digunakan untuk mencatat harga produsen yang dihasilkan petani dan harga eceran barang / jasa untuk keperluan produksi perikanan (budidaya ikan). Pencatatan harganya sama dengan pelaksanaan pencatatan harga untuk Daftar HD-1 2. PEMILIHAN KECAMATAN Kecamatan terpilih di dalam pencacahan statistik harga produsen didasarkan pada rancangan sampling dua tahap, yaitu : TAHAP PERTAMA Dari setiap provinsi secara purposive proportional to size dipilih sejumlah kabupaten yang merupakan daerah sentra produksi pertanian, kecuali provinsi di Jawa ( selain DKI Jakarta ) seluruh kabupaten TAHAP KEDUA Dari setiap kabupaten terpilih dipilih sejumlah kecamatan yang merupakan daerah sentra produksi pertanian sesuai dengan daftar kecamatan yang telah ditentukan oleh masingmasing provinsi. Kecamatan yang terpilih di Kabupaten Banjarnegara adalah ; Susukan, Mandiraja, Purwanegara, Bawang, Banjarnegara, Pagedongan, Madukara, Banjarmangu, Rakit, Punggelan, Karangkobar, Pagentan, Pejawaran, Wanayasa, Pandanarum, Kalibening. 3. PEMILIHAN PETANI Responden ( Petani ) yang dipilih selain dari kecamatan terpilih juga harus berada di desa perdesaan ( rural ). Responden tersebut sebaiknya yang banyak menjual bermacam produksi hasil pertanian, atau dengan kata lain memilih responden petani yang mengusahakan bermacam jenis tanaman. Begitu pula untuk pedagang di pasar. BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

23 4. PEMILIHAN PASAR Pemilihan pasar dilakukan secara purposif terhadap pasar di kecamatan rural terpilih yang memenuhi kriteria : Paling besar di kecamatan terpilih Beraneka ragam barang yang diperdagangkan Banyak masyarakat berbelanja di pasar tersebut Kelangsungan pencatatan data harga terjamin Terletak di desa perdesaan ( rural ) Pasar Kecamatan yang terpilih adalah ; Punggelan, Madukara, Banjarmangu, Wanayasa, Pagentan. 5. FORMULA PENGHITUNGAN It Ib Formula atau rumus yang digunakan pada penghitungan It dan Ib adalah formula Indeks Laspeyres yang dikembangkan ( Modified Laspeyres Indices ), I t m i 1 P P( t m ti i 1 1) i P 0i P ( t Q 1) i 0i Qoi x 100 dimana, It Pti P(t-1)i = Indeks harga bulan ke t baik IT maupun IB = Harga bulan ke t untuk jenis barang ke i = Harga bulan ke (t-1) untuk jenis barang ke i Pti = Relatif harga bulan ke t dibanding ke (t-1) untuk jenis barang kei P(t-1)i = Harga pada tahun dasar untuk jenis barang ke-i Poi Qoi m = Kuantitas pada tahun dasar untuk jenis barang ke-i = Banyak jenis barang yang tercakup dalam paket komoditas BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

24 Pertimbangan dan asumsi yang mendasari penggunaan formula di atas adalah: Trend harga tidak dipengaruhi oleh perbedaan kualitas atau spesifikasi komoditas. Perbedaan harga komoditas antar kabupaten tidak berpengaruh. Dapat dilakukan penggantian spesifikasi atau penggantian kualitas jenis barang. 6. FORMULA PENGHITUNGAN NTP NTP I I T B x100 Keterangan : NTP = Nilai Tukar Petani It = Indeks Harga Yang Diterima Petani Ib = Indeks Harga Yang Dibayar Petani BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

25 BAB IV DIAGRAM TIMBANG BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

26 BAB IV DIAGRAM TIMBANG Penghitungan Indeks Laspeyres yang dikembangkan dalam menghasilkan Nilai Tukar Petani ( NTP ) memerlukan diagram timbang. Ada dua indeks yang digunakan untuk menghasilkan NTP, yaitu Indeks Harga Yang Diterima Petani ( It ) dan Indeks Harga Yang Dibayar Petani ( Ib ). 1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI ( It ) Penimbang yang digunakan untuk It adalah nilai produksi yang dijual petani dari setiap jenis barang hasil pertanian. Sebagai data pokok untuk penghitungan diagram timbangan ini diperlukan tiga macam data yaitu kuantitas produksi, harga produsen dan persentase barang yang dijual ( marked surplus ). 1) Kuantitas Produksi Tiap Jenis Tanaman Data kuantitas produksi untuk sektor tanaman bahan makanan dan tanaman perkebunan rakyat diperoleh dari Seksi Statistik Produksi BPS Kabupaten Banjarnegara. 2) Harga Produsen Data harga produsen tahun dasar 2007 diperoleh dari hasil pencacahan daftar HP-2.1 sampai dengan HP-2.6 3) Persentase marketed Surplus Persentase Marketed Surplus adalah perbandingan antara nilai produksi yang dijual petani dengan nilai produksinya untuk setiap jenis tanaman pertanian. 2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI ( Ib ) Penimbang setiap jenis barang yang tercakup dalam pengeluaran konsumsi rumahtangga, biaya produksi dan penambahan barang modal adalah nilai setiap jenis barang yang dibeli petani dan ini berarti tidak termasuk nilai barang yang diproduksi sendiri. BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

27 1) Kelompok Konsumsi Rumah Tangga Sumber data diperoleh dari hasil Survei Penggantian Tahun Dasar (SPTD) 2006/2007, yang meliputi rumah tangga petani padi dan palawija, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan. Data konsumsi rumah tangga (KRT) juga dilengkapi dari hasil pengolahan SUSENAS 2005 untuk konsumsi rumah tangga daerah pedesaan. Data tersebut disesuaikan ke kondisi tahun 2007 dengan mempertimbangkan indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) pedesaan yang sudah ada. Karena penimbang yang diinginkan adalah nilai konsumsi total seluruh rumah tangga petani per sub sektor selama setahun, maka nilai konsumsi yang didapat dari hasil SPTD ini harus dikalikan dengan jumlah petani atau rumah tangga masing-masing sub sektor dalam periode waktu setahun. Data jumlah petani atau rumah tangga per sub sektor diperoleh dari Survei Pertanian (ST). Untuk kelompok makanan, karena data SPTD khusus kelompok makanan dalam mingguan, maka harus dikalikan dengan jumlah minggu dalam setahun, yakni 52,14 minggu, sementara untuk kelompok bukan makanan datanya bulanan, maka dikalikan dua belas. 2) Kelompok Biaya Produksi Dan Penambahan Barang Modal a. Sub Kelompok Biaya Produksi, Upah dan lainnya Penimbang untuk kelompok ini adalah pengeluaran ongkos-ongkos / biaya yang dibeli petani ( tidak termasuk ongkos produksi yang berasal dari produksi sendiri ). Data tersebut diperoleh dari hasil pengolahan SPTD 2006/2007 dan Sensus Pertanian 2003/2004 dengan mempertimbangkan juga hasil Survei Struktur Ongkos Usaha Tani. Data biaya produksi tersebut disesuaikan lebih dahulu ke kondisi tahun b. Kelompok Penambahan Barang Modal Jenis barang yang tercakup pada kelompok ini adalah barang yang penggunaannya tahan lama ( durable goods ) seperti cangkul, bajak dan lainnya juga diperoleh dari pengolahan SPTD 2006/2007 dan Sensus Pertanian 2003/2004 setelah disesuaikan ke kondisi tahun BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

28 BAB V KLASIFIKASI INDEKS BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

29 BAB V KLASIFIKASI INDEKS Nilai Tukar Petani ( NTP ) disusun dari komponen Indeks Harga yang Diterima Petani dan Indeks Harga Yang Dibayar Petani yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI ( It ) TERDIRI DARI : 1) Indeks Sub Sektor Padi Palawija a. Indeks Kelompok Padi b. Indeks Kelompok Palawija 2) Indeks Sub Sektor Hortikultura a. Indeks Kelompok Sayur-sayuran b. Indeks Kelompok Buah-Buahan 3) Indeks Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 4) Indeks Sub Sektor Tanaman Peternakan a. Indeks Kelompok Ternak Besar b. Indeks Kelompok Ternak Kecil c. Indeks Kelompok Unggas d. Indeks Kelompok Hasil Ternak 5) Indeks Sub Sektor Perikanan 2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI ( Ib ) TERDIRI DARI : 1) Indeks Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) a. Indeks Kelompok Bahan Makanan b. Indeks Kelompok Makanan Jadi c. Indeks Kelompok Perumahan d. Indeks Kelompok Sandang BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

30 e. Indeks Kelompok Kesehatan f. Indeks Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga g. Indeks Kelompok Transportasi & Komunikasi 2) Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal ( BPPBM) a. Indeks Kelompok Bibit b. Indeks Kelompok Pupuk Dan Obat-obatan c. Indeks Kelompok Transportasi d. Indeks Kelompok Sewa Lahan, Pajak dan Lainnya e. Indeks Kelompok Penambahan Barang Modal f. Indeks Kelompok Upah Buruh BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

31 BAB VI PEMBAHASAN BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

32 BAB VI PEMBAHASAN 1. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) Indeks Nilai Tukar Petani ( NTP ) seringkali dikaitkan dengan kondisi ekonomi petani. Angka indeks ini bahkan telah menjadi salah satu indikator proksi yang diunggulkan untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani oleh berbagai pihak. Nilai Tukar Petani ( NTP ) yang diperoleh dari hasil perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. NTP juga menggambarkan nilai tukar ( term of trade ) dari produk pertanian terhadap barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga petani dan biaya produksi serta pembentukan barang modal. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin tinggi kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. Perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian khususnya kesejahteraan petaninya, terus dilaksanakan dan dievaluasi disesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang sedang terjadi. Nilai Tukar Petani ( NTP ) sebagai indikator tingkat kesejahteraan petani, terus dipantau sebagai salah satu patokan untuk melihat gambaran tingkat pemenuhan kebutuhan petani yang dapat dipenuhi dari banyaknya produksi pertanian. Pemantauan Nilai Tukar Petani ( NTP ) di Kabupaten Banjarnegara dilakukan bulanan, yaitu bulan Januari s.d. Desember Pada Grafik 1 terlihat bahwa pada tahun 2013, NTP Kabupaten Banjarnegara diawali pada posisi indeks 104,47 pada bulan Januari dan ditutup pada posisi indeks 104,63 pada bulan Desember. NTP tertinggi terjadi pada bulan November yaitu sebesar 108,33 yang berarti petani mengalami surplus sebesar 8,33 persen, atau yang diterima petani dari hasil produk pertaniannya lebih besar dibandingkan dengan yang dibayar petani untuk konsumsi rumah tangga ataupun biaya produksi dan penambahan barang modalnya. BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

33 Grafik 1. Perkembangan NTP Kab. Banjarnegara Tahun 2013 Pada Tabel 1 terlihat bila dibanding tahun 2012, terjadi kenaikan sebesar 3.55 persen terhadap NTP Januari 2013 dengan posisi NTP terakhir bulan Desember 2012 sebesar 103,78. Selanjutnta kenaikan NTP tertinggi terjadi pada bulan Nopember 2013, dimana NTP Kabupaten Banjarnegara mengalami kenaikan 4,46 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Penurunan terbesar terjadi pada bulan Pebruari 2013, dimana terjadi penurunan sebesar 5,44 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Tabel 1. Perubahan NTP Kab. Banjarnegara Tahun 2013 Perubahan terhadap Bulan NTP Bulan Sebelumnya (%) Januari 107,47 3,55 Februari 101,63-5,44 Maret 98,82-2,76 April 99,18 0,37 Mei 96,59-2,61 Juni 98,31 1,78 Juli 99,09 0,80 Agustus 102,11 3,04 September 102,68 0,56 Oktober 103,70 1,00 Nopember 108,33 4,46 Desember 104,63-3,42 BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

34 Secara posisi indeks, sejak Januari s.d. Desember 2013 posisi NTP Kabupaten Banjarnegara berfluktuasi, pada Januari- Pebruari dan Agustus- Desember 2013 telah berada pada posisi di atas angka 100. Hal ini mengindikasikan bahwa secara statistik, telah terjadi surplus dari hasil produksi yang diterima petani yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan petani, baik untuk kebutuhan rumah tangga petani maupun untuk biaya produksi pertaniannya. Namun demikian pada bulan Maret Juli 2013, indeks berada di bawah angka 100, hal ini berarti petani mengalami defisit, kenaikan harga produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga konsumsinya. Pendapatan petani turun, lebih kecil dari pengeluarannya. Fenomena di atas disebabkan oleh NTP khusus sub sektor tanaman pangan indeks berada di bawah 100, hal ini terjadi karena faktor musiman yaitu karena panen raya, produksi berlimpah, sehingga harga menurun dan faktor iklim / cuaca yang tidak menentu yang mengakibatkan hasil produksi juga berfluktuatif. Kenaikan indeks tertinggi terjadi pada bulan Nopember 2013, dimana terjadi kenaikan NTP sebesar 4.46 persen dari posisi 103,70 menjadi 108,33, dan penurunan NTP terbesar terjadi pada bulan Pebruari 2013, dimana terjadi penurunan sebesar 5.55 persen yang merubah posisi NTP menjadi 101,63 persen pada bulan Pebruari dari posisi 107,47 pada bulan Januari INDEKS YANG DITERIMA PETANI ( It ) Indeks harga yang diterima petani ( It ) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani. Diawali dari posisi It 187,65 pada bulan Januari 2013, It Kabupaten Banjarnegara berfluktuasi naik-turun tiap bulannya mulai Pebruari s.d bulan Mei, karena kondisi cuaca / iklim yang tidak menentu, dan faktor musiman yaitu terjadi panen raya menyebabkan fluktuasi harga komoditas menjadi tidak stabil, sehingga harga yang diterima petani cenderung menurun, khususnya komoditas di sektor tanaman pangan. Namun demikian pada bulan Juni s.d Desember Indeks Harga yang diterima petani ( It ) mengalami kenaikan, akibat dari fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani cenderung naik, sehingga harga yang diterima petanipun naik. BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

35 Grafik 2. Perkembangan Indeks yang Diterima Petani (It) Kab. Banjarnegara Bulan Januari Desember 2013 Sampai pada akhir bulan tahun 2013 yaitu pada bulan Desember 2013, It Kabupaten Banjarnegara berada pada posisi 196,44. Posisi It tertinggi terjadi pada bulan Nopember 2013 yaitu pada posisi 203,07 dan posisi terendah berada pada posisi 173,13 yang terjadi pada bulan Mei INDEKS YANG DIBAYAR PETANI ( Ib ) Dari Indeks harga yang dibayar petani ( Ib ) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar pada masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Ib terdiri dari 2 ( dua ) kelompok yaitu kelompok Indeks Konsumsi Rumah Tangga ( IKRT ) dan kelompok Biaya Produksi dan Pembentukan Barang Modal (BPPBM). Kelompok IKRT dibagi menjadi 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, yang terdiri dari bahan makanan, makanan jadi, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olahraga, serta transportasi dan komunikasi. Perubahan Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi / deflasi di wilayah perdesaan. Sedangkan kelompok BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

36 BPPBM terdiri dari bibit, obat-obatan dan pupuk, sewa lahan, pajak dan lainnya, transportasi, penambahan barang modal serta upah buruh tani. Pada Tahun 2013, Ib Kabupaten Banjarnegara pada bulan Januari 2013 dibuka pada posisi 174,61 dan pada bulan Desember 2013 mencapai posisi 187,74, seperti terlihat di Tabel 2. Posisi Ib tertinggi terjadi pada bulan September 2013 dan posisi terendah terjadi pada bulan Januari Dan dapat disimpulkan bahwa pada bulan Januari s.d. Mei terjadi fluktuasi Ib. Hal ini menandakan bahwa fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar pada masyarakat rmengalami pola yang naik dan turun sebagai akibat fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian cenderung mengalami penurunan dan peningkatan harga. Kemudian Juni s.d September mengalami kenaikan, karena faktor musiman dan kebijakan pemerintah yang menaikkan bbm, mengakibatkan harga barang dan jasa naik, tetapi bulan Oktober s.d Desember cenderung harga barang dan jasa stabil. Tabel 2. Perkembangan Indeks yang Dibayar Petani (Ib) Kab. Banjarnegara 2013 Bulan Ib Perubahan Terhadap Bulan Sebelumnya (%) Januari 174,61 4,85 Februari 179,60 2,86 Maret 185,53 3,30 April 178,88-3,59 Mei 179,24 0,20 Juni 180,69 0,81 Juli 189,54 4,90 Agustus 189,73 0,10 September 189,85 0,06 Oktober 187,26-1,36 Nopember 187,45 0,10 Desember 187,74 0,15 BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

37 4. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) PER SUB SEKTOR Sub sektor pertanian penyusun NTP meliputi sub sektor Tanaman Pangan, Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat ( TPR ), Peternakan dan Perikanan. Tabel 3.Perkembangan NTP Kab. Banjarnegara Tahun 2013 Bulan Tanaman Pangan Hortikultura TPR Peternakan Perikanan Umum Januari 107,98 105,06 101,65 118,51 125,97 107,47 Februari 101,87 101,83 93,99 116,66 119,95 101,63 Maret 97,04 103,12 97,06 115,37 119,90 98,82 April 94,71 111,39 102,34 119,13 123,80 99,18 Mei 91,39 114,10 97,15 118,94 123,75 96,59 Juni 92,10 122,04 100,09 117,57 117,04 98,31 Juli 91,85 122,37 107,61 115,86 116,96 99,09 Agustus 93,86 136,54 105,24 119,49 115,04 102,11 September 95,04 136,54 103,18 119,03 114,51 102,68 Oktober 97,22 130,79 103,73 122,30 120,32 103,70 Nopember 103,20 126,07 113,10 123,84 118,69 108,33 Desember 102,04 106,73 111,68 127,92 115,81 104,63 Dilihat dari sub sektor penyusun NTP, sepanjang Tahun 2013, semua sub sektor berada pada posisi di atas angka 100. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang Tahun 2013, petani di Kabupaten Banjarnegara mengalami surplus, artinya dari hasil pertanian yang diterima petani bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga petani dan kebutuhan untuk modal usaha pertanian. Dari Tabel 3. Terlihat bahwa sub sektor peternakan mempunyai NTP yang paling tinggi sebesar 127,92, disusul oleh sub sektor perikanan sebesar 115,81, kemudian sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat ( TPR ) sebesar 111,68, sub sektor hortikultura 106,73 dan sub sektor tanaman pangan sebesar 102,04 dan pada akhir tahun 2013 NTP secara umum adalah 104,63. Apabila kita cermati di Tabel.7 dari Januari s.d Desember 2013 Indeks Yang Diterima Petani ( It ) di sub sektor peternakan lebih besar dari Indeks Yang Dibayar Petani ( Ib ), karena faktor kenaikan harga dari ternak besar dan kecil. BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

38 a. Sub Sektor Tanaman Pangan ( NTPP ) Yang dipantau pada sub sektor tanaman pangan meliputi harga komoditi yang diproduksi petani dan harga yang dibayar petani untuk keperluan biaya produksi serta biaya yang dibayar petani untuk keperluan konsumsi rumah tangga petani. Komoditas yang dipantau dalam sub sektor tanaman pangan meliputi komoditas padi dan palawija, yang terdiri dari gabah, jagung, kacang-kacangan ( kacang hijau, kacang tanah, kedelai ), ketela pohon dan ubi jalar. Tabel 4. Perkembangan NTP Sub Sektor Tanaman Pangan Kab. Banjarnegara Tahun 2013 Rincian Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Septembebeber Oktober Novem- Desem- Indeks Diterima 192,83 186,86 184,33 173,29 167,55 170,04 178,19 182,41 183,88 185,50 196,90 194,90 Petani (it) Padi 181,95 175,11 171,41 158,96 152,09 153,83 164,56 169,23 169,60 171,16 184,47 182,14 Palawija 218,11 214,18 214,39 206,59 203,49 207,72 209,89 213,06 217,08 218,84 225,80 224,57 Indeks Dibayar Petani (ib) Konsumsi Rumah Tangga 178,57 183,42 189,96 182,96 183,34 184,63 194,01 194,35 193,48 190,80 190,80 191,00 171,62 177,76 184,34 175,47 175,65 177,25 185,90 186,32 186,33 182,79 182,40 182,62 Bahan Makanan 200,30 213,16 226,64 207,64 206,81 208,58 222,56 222,13 222,14 213,25 211,70 210,96 Makanan Jadi 131,57 131,57 131,57 131,57 131,57 131,57 132,56 132,56 132,56 134,98 136,67 136,67 Perumahan 172,22 172,81 174,39 174,11 174,29 175,95 177,16 177,28 177,28 178,59 178,62 181,97 Sandang 129,34 130,01 130,63 130,63 131,01 131,08 137,37 137,37 137,37 137,37 137,37 137,83 Kesehatan 157,21 158,03 159,56 159,56 159,56 170,95 171,34 172,11 172,11 171,15 171,15 171,15 Pendidikan, Rekreasi & olah raga Transportasi & Komunikasi 161,25 161,25 161,25 161,25 162,36 162,36 162,92 162,92 162,92 162,92 162,92 162,92 141,00 140,95 140,85 140,79 148,79 148,89 171,81 181,43 181,43 181,60 181,74 183,38 BPPBM 203,56 203,79 210,18 209,88 211,00 211,16 223,12 223,20 219,17 219,58 220,98 221,09 Bibit 149,93 149,11 149,93 148,59 149,72 152,01 153,24 153,66 157,09 157,09 170,31 170,72 Obat-obatan & Pupuk 153,27 154,01 152,42 152,42 156,49 156,79 159,08 158,78 158,78 158,96 159,40 159,30 Sewa lahan, Pajak & Lainnya 267,64 268,38 271,30 271,30 271,30 271,30 271,30 271,30 271,30 271,30 275,21 275,21 Transportasi 123,94 123,94 125,60 125,60 125,60 123,10 158,55 161,77 170,10 170,10 170,10 172,88 Penambahan Barang Modal 215,93 216,67 216,41 213,89 213,89 213,89 214,37 214,37 164,92 165,04 165,15 165,15 Upah Buruh Tani 235,85 235,85 249,49 249,58 249,58 249,58 270,14 270,14 270,14 270,88 270,88 270,88 Nilai Tukar Petani 107,98 101,87 97,04 94,71 91,39 92,10 91,85 93,86 95,04 97,22 103,20 102,04 BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

39 Grafik 3.Perkembangan NTP Sub Sektor Tanaman Pangan Kab. Banjarnegara Tahun 2013 Pada Tabel 4 dan Grafik 3 terlihat bahwa selama Tahun 2013, NTP sub sektor tanaman pangan ( NTPP ) dari bulan Januari s.d Desember berfluktuasi naik turun. Dimana angka NTPP bulan Maret s.d. Oktober berada dibawah 100. Penurunan terjadi pada bulan Pebruari s.d Mei kemudian berangsur-angsur naik dari bulan Juni s.d Desember.Artinya petani sub sektor tanaman pangan pada kisaran Maret s.d. Oktober dalam kondisi defisit. Posisi NTP sub sektor tanaman pangan mengalami penurunan yang cukup tinggi pada bulan Mei dengan nilai 91,39, karena pada saat itu stok hasil tanaman pangan melimpah sehingga harga padi / gabah turun, disamping itu faktor cuaca / iklim yang berfluktuasi menyebabkan hasil produksi tanaman pangan juga tidak bagus. Posisi NTP sub sektor tanaman pangan terendah terjadi pada bulan Mei 2013, yaitu sebesar 91,39 dan posisi NTP tertinggi terjadi pada posisi 107,98 yang terjadi pada bulan Januari BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

40 Jika dilihat Indeks yang diterima petani ( It ) Tahun 2013, posisi Indeks yang diterima petani pada bulan Januari 2013 dibuka pada posisi 192,83 dan ditutup pada bulan.desember dengan posisi 194,90. Sedangkan Indeks yang dibayar petani ( Ib ) sebesar 178,57 pada bulan Januari 2013 dan ditutup pada posisi di bulan Desember, seperti terlihat di Tabel 4. Dan Grafik 4 di bawah ini. Grafik 4.Perkembangan Ib dan It Sub Sektor Tanaman Pangan Kab. Banjarnegara Tahun 2013 b. Sub Sektor Hortikultura ( NTPH ) Yang dipantau pada sub sektor hortikultura meliputi harga komoditi yang diproduksi petani dan harga yang dibayar petani untuk keperluan biaya produksi serta biaya yang dibayar petani untuk keperluan konsumsi rumah tangga petani. Komoditas yang dipantau dalam sub sektor hortikultura meliputi komoditas sayuran (kentang, kobis, wortel, cabe, bawang merah, bawang putih, daun bawang, dan lainlain) dan buah-buahan (salak, durian, pisang, dan lain-lain). BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

41 Dari Tabel 5 terlihat bahwa, NTP Sub sektor Hortikutura (NTPH) 2013 dari bulan Januari sampai dengan Desember telah melampaui angka 100, artinya petani sub sektor hortikultura telah mengalami surplus dari usaha pertaniannya. Posisi NTPH tertinggi terjadi di bulan Agustus dan September dengan posisi 136,54, terlihat bahwa Indeks yang diterima petani dari komoditas sayur-sayuran nilainya lebih tinggi dibanding komoditas buah-buahan, sementara Indeks yang dibayar petani lebih rendah dari It, sehingga NTPH nilainya diatas 100. Tabel 5.Perkembangan NTP Sub Sektor Hortikultura Kab. Banjarnegara Tahun 2013 Rincian Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Septembebeber Oktober Novem- Desem- Indeks Diterima 177,08 176,34 184,00 191,33 196,14 212,52 222,74 249,40 249,40 235,82 227,07 192,74 Petani (it) Sayuran 183,94 188,83 196,60 197,74 212,71 230,98 246,71 244,73 244,73 217,63 217,08 196,37 Buah-buahan 171,37 165,94 173,52 185,99 182,36 197,16 202,80 253,29 253,29 250,96 235,37 189,72 Indeks Dibayar Petani (ib) Konsumsi Rumah Tangga 168,54 173,17 178,43 171,77 171,90 174,13 182,02 182,65 182,66 180,31 180,11 180,58 171,83 177,98 184,55 175,70 175,87 177,48 186,16 186,58 186,58 183,06 182,67 182,89 Bahan Makanan 200,25 213,11 226,56 207,62 206,79 208,55 222,50 222,06 222,07 213,23 211,67 210,93 Makanan Jadi 131,57 131,57 131,57 131,57 131,57 131,57 132,56 132,56 132,56 134,98 136,67 136,67 Perumahan 172,22 172,82 174,39 174,11 174,30 175,95 177,16 177,29 177,29 178,60 178,63 181,97 Sandang 129,35 130,01 130,63 130,63 131,01 131,08 137,37 137,37 137,37 137,37 137,37 137,83 Kesehatan 157,54 158,36 159,89 159,89 159,89 171,29 171,67 172,44 172,44 171,48 171,48 171,48 Pendidikan, Rekreasi & olah raga Transportasi & Komunikasi 161,24 161,24 161,24 161,24 162,36 162,36 162,91 162,91 162,91 162,91 162,91 162,91 143,88 143,83 143,73 143,68 151,67 151,77 175,48 185,09 185,09 185,26 185,40 187,04 BPPBM 158,55 158,55 159,82 159,82 159,82 163,98 169,43 170,74 170,74 171,93 172,34 173,57 Bibit 149,93 266,35 266,35 266,35 266,35 272,02 272,10 272,47 272,47 273,23 273,23 273,23 Obat-obatan & Pupuk 153,27 135,12 134,72 134,72 134,72 132,00 134,24 134,24 134,24 135,74 135,91 135,91 Sewa lahan, Pajak & Lainnya 267,64 158,99 162,28 162,28 162,28 162,28 162,28 162,28 162,28 162,28 166,68 166,68 Transportasi 123,94 140,13 143,09 143,09 143,09 143,18 164,76 170,68 170,68 170,68 170,68 176,60 Penambahan Barang Modal 215,93 124,00 127,93 127,93 127,93 129,07 131,68 132,02 132,02 132,02 132,02 132,02 Upah Buruh Tani 235,85 183,34 183,34 183,34 183,34 203,27 203,27 203,27 203,27 206,57 206,57 206,57 Nilai Tukar Petani 105,06 101,83 103,12 111,39 114,10 122,04 122,37 136,54 136,54 130,79 126,07 106,73 BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

42 Grafik 5.Perkembangan NTP Sub Sektor Hortikultura Kab. Banjarnegara Tahun 2013 Bila diamati angka NTP subsektor hortikultura terutama diakhir tahun 2012 cenderung mengalami penurunan, ini disebabkan oleh turunnya harga buah-buahan terutama salak dan sayuran pada umumnya di akhir tahun. Sedangkan posisi NTPH terendah terjadi pada bulan Desember 2012, yaitu sebesar 100,47. Hal ini terlihat bahwa di Indeks yang diterima petani ( It ) khususnya komoditas buahbuahan cenderung mengalami penurunan tetapi dari komoditas sayuran mengalami kenaikan. Sedangkan Indeks yang dibayar petani untuk konsumsi rumah tangganya dan biaya produksinya masih lebih rendah dari It, sehingga NTPH nilainya masih di atas 100, petani masih surplus sebesar BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

43 Grafik 6.Fluktuasi Perubahan NTP Sub Sektor Hortikultura Kab. Banjarnegara Tahun 2013 c. Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat ( NTPPr ) Yang dipantau pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat meliputi harga komoditi yang diproduksi petani dan harga yang dibayar petani untuk keperluan konsumsi rumah tangga petani. Komoditas yang dipantau dalam sub sektor tanaman perkebunan rakyat meliputi komoditas tanaman perkebunan rakyat itu sendiri ( yang terdiri dari kelapa, kopi, teh, cengkeh, kapulaga) serta hasil tanaman perkebunan rakyat ( yang meliputi gula merah ). Selama Tahun 2013 Nilai NTP Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat ( NTP- Pr ) terjadi fluktuasi kenaikan dan penurunan dengan pola yang sama selama tiga periode seperti terlihat pada Grafik 7. Dari bulan Januari 2013, NTP- Pr berada pada posisi 101,65 dan ditutup pada bulan Desember pada posisi 111,68 seperti terlihat pada Tabel 6. BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

44 Tabel 6.Perkembangan NTP Sub Sektor TPR Kab. Banjarnegara Tahun 2013 Rincian Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Septembebeber Oktober Novem- Desem- Indeks Diterima Petani (it) 168,30 159,70 169,02 172,33 164,14 170,95 191,08 185,56 186,98 185,21 203,88 201,83 Tanaman Perkebunan Rakyat 168,30 159,70 169,02 172,33 164,14 170,95 191,08 185,56 186,98 185,21 203,88 201,83 Indeks Dibayar Petani (ib) 165,56 169,92 174,14 168,38 168,96 170,80 177,57 176,33 181,22 178,56 180,27 180,72 Konsumsi Rumah Tangga 170,84 176,40 181,76 173,96 174,43 176,51 184,89 185,42 185,42 182,29 182,50 182,60 Bahan Makanan 199,56 210,50 220,83 205,15 204,82 207,38 219,71 219,28 219,28 212,07 211,90 211,36 Makanan Jadi 126,56 126,56 126,56 126,56 126,56 126,56 127,48 127,48 127,48 129,58 131,17 131,17 Perumahan 162,62 163,34 164,46 164,16 164,37 166,27 167,37 167,56 167,56 168,56 168,58 170,69 Sandang 128,59 129,33 129,90 129,90 130,12 130,04 136,85 136,85 136,85 136,85 136,85 137,12 Kesehatan 158,60 159,03 160,77 160,77 160,77 172,60 173,03 173,90 173,90 172,80 172,80 172,80 Pendidikan, Rekreasi & olah raga Transportasi & Komunikasi 163,31 163,31 163,31 163,31 164,08 164,08 164,47 164,47 164,47 164,47 164,47 164,47 145,26 145,21 145,12 145,06 154,14 154,23 177,83 188,74 188,74 188,90 189,05 190,89 BPPBM 149,47 150,17 150,93 151,37 152,27 153,38 155,26 148,62 168,42 167,17 173,49 174,99 Bibit 238,10 238,10 253,29 253,29 253,29 253,29 253,29 56,23 253,29 253,29 253,29 253,29 Obat-obatan & Pupuk 157,41 159,97 159,97 159,97 160,65 160,04 163,23 163,23 168,29 163,39 183,71 188,65 Sewa lahan, Pajak & Lainnya 180,31 180,31 180,31 180,31 180,31 180,31 180,31 180,31 180,31 180,76 180,76 180,76 Transportasi 173,26 173,26 173,25 173,30 173,53 173,59 186,01 186,46 188,87 189,53 200,99 203,07 Penambahan Barang Modal 134,30 134,30 134,30 137,23 134,30 133,02 134,62 134,62 134,88 134,88 134,88 134,93 Upah Buruh Tani 116,34 116,34 116,34 116,34 119,98 124,65 124,65 134,72 161,54 161,54 161,54 161,54 Nilai Tukar Petani 101,65 93,99 97,06 102,34 97,15 100,09 107,61 105,24 103,18 103,73 113,10 111,68 BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

45 Grafik 7. Fluktuasi Perubahan NTP Sub Sektor TPR Kab. Banjarnegara Tahun 2013 Jika dilihat dari fluktuasinya, NTP-Pr mengalami kenaikan dan penurunan dengan pola yang sama selama 3 periode. Bulan Pebruari 2013 mengalami penurunan indeks sebesar 7.54 kemudian indeks berangsur naik pada bulan Maret sebesar 3,7 dan April sebesar 5,45 kemudian penurunan Indeks terjadi pada bulan Mei sebesar Mengalami fluktuasi naik pada bulan Juni sebesar 3,03 dan bulan Juli sebesar 7,51. Kembali pada bulan Agustus indeks mengalami penurunan lagi sebesar 2,20, kemudian naik sedikit pada bulan September sebesar 1,98, selanjutnya indeks mengalami kenaikn yang paling tinggi pada bulan November sebesar 9,03 dan pada akhir tahun menurun sebesar 1,25. d. Sub Sektor Tanaman Peternakan ( NTP- T ) Yang dipantau pada sub sektor peternakan meliputi harga komodoti yang diproduksi petani dan harga yang dibayar petani untuk keperluan biaya produksi serta biaya yang dibayar petani untuk keperluan konsumsi rumah tangga petani. Komoditas yang dipantau dalam sub sektor peternakan meliputi komoditas ternak besar ( yang meliputi sapi dan kerbau ), ternak kecil ( kambing ), unggas ( ayam buras / kampung, ayam ras daging, itik ), dan hasil-hasil peternakan ( telur ). BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

46 Tabel 7.Perkembangan NTP Sub Sektor Peternakan Kab. Banjarnegara Tahun 2013 Rincian Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Septembebeber Oktober Novem- Desem- Indeks Diterima 227,97 231,78 233,92 234,51 235,20 234,65 238,92 248,24 246,86 250,82 253,91 262,45 Petani (it) Ternak Besar 226,99 232,97 232,97 232,97 234,23 234,23 236,11 240,21 233,91 240,84 240,52 244,61 Ternak Kecil 323,94 327,46 338,03 338,03 338,03 338,03 338,03 366,20 440,14 459,86 482,39 511,27 Unggas 133,08 135,32 135,32 135,84 135,84 135,84 145,32 157,33 103,64 92,61 90,08 97,65 Hasil Ternak 244,23 244,29 245,90 248,84 249,57 246,23 255,21 255,21 250,58 247,90 246,29 246,29 Indeks Dibayar Petani (ib) Konsumsi Rumah Tangga 192,37 198,68 202,76 196,86 197,74 199,59 206,22 207,75 207,39 205,08 205,03 205,17 172,62 178,78 184,48 175,42 175,41 177,42 185,84 186,07 186,06 182,35 205,03 182,31 Bahan Makanan 201,56 213,78 224,93 206,33 205,52 208,03 221,34 220,94 220,93 212,08 211,04 210,39 Makanan Jadi 138,06 138,06 138,06 138,06 138,06 138,06 139,03 139,03 139,03 141,00 142,87 142,87 Perumahan 165,26 166,31 167,75 167,45 167,62 169,77 171,13 171,24 171,24 173,18 173,23 175,84 Sandang 131,63 132,57 133,14 133,14 133,45 133,15 137,40 137,40 137,40 137,40 137,40 137,78 Kesehatan 156,75 157,33 158,96 158,96 158,96 170,22 170,62 171,43 171,43 170,39 170,39 170,39 Pendidikan, Rekreasi & olah raga Transportasi & Komunikasi 157,69 157,69 157,69 157,69 159,15 159,15 159,88 159,88 159,88 159,88 159,88 159,88 129,43 129,33 129,13 129,05 134,31 134,51 156,05 162,39 162,39 162,71 162,88 163,97 BPPBM 235,92 242,59 243,08 244,16 247,01 248,49 251,16 255,59 254,43 255,22 255,39 255,59 Bibit 134,50 136,50 136,50 137,50 139,50 139,50 142,00 146,00 152,50 159,50 159,50 160,00 Obat-obatan & Pupuk 271,43 293,36 293,48 293,36 302,99 307,75 309,27 320,24 305,97 301,40 301,51 301,51 Sewa lahan, Pajak & Lainnya 136,49 136,41 136,41 137,38 137,56 137,56 137,56 137,56 142,27 142,27 142,27 142,27 Transportasi 113,22 115,20 115,20 115,20 116,41 116,41 133,48 135,11 145,36 145,36 146,94 146,94 Penambahan Barang Modal 375,70 379,50 381,43 385,08 385,08 385,08 385,87 385,87 389,05 389,05 389,05 389,45 Upah Buruh Tani 181,06 163,38 163,38 163,38 155,81 155,81 155,81 155,81 155,81 163,38 163,38 163,38 Nilai Tukar Petani 118,51 116,66 115,37 119,13 118,94 117,57 115,86 119,49 119,03 122,30 123,84 127,92 Selama Tahun 2013, terjadi perubahan signifikan pada NTP sub sektor Peternakan. Dimana sub sektor ini m menduduki posisi tertinggi sebagai penyumbang NTP secara umum Dari Januari 2013, NTP-T berada pada posisi dan ditutup pada posisi Tetapi diantara Januari Desember 2013 terjadi fluktuasi yang cukup tinggi. Fluktuasi tertinggi terjadi pada bulan April 2013, dimana terjadi kenaikan sebesar 3.25 seperti terlihat pada Grafik 9, Pada Tabel 7. Nilai NTP-P bergerak naik dari posisi di bulan Maret, 119,13 di bulan April, 115,86 di bulan Juli, dan posisi di bulan Agustus, 122,30 di bulan Oktober s.d Desember pada posisi 127,92. Artinya Petani Sub Sektor Peternakan berada pada posisi Surplus selama tahun 2013, karena NTP- T nya berada dia atas 100. BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

47 Kondisi ini dimungkinkan pada masih berjalannya kebijakan pemerintah pada tahun 2012 yang melakukan penghentian import daging, sehingga stok daging di masyarakat terbatas, sementara permintaan daging cenderung meningkat yang mengakibatkan harga daging / ternak ( ternak besar yaitu sapi/kerbau dan ternak kecil yaitu kambing ). Begitupun dengan hasil-hasil ternak dalam hal ini telur mengalami kenaikan. Kenaikan harga ternak ini sangat dinanti oleh peternak, sehingga jika mereka menjual ternaknya maka pendapatan yang diperolehpun akan tinggi. Ini artinya Indeks Yang Diterima Petanipun ( It ) akan tinggi yang bisa mengimbangi Indeks beli petani (Ib), sehingga NTP-Pr berada pada posisi di atas 100. Selain faktor penyebab di atas, kenaikan indeks yang terjadi pada bulan Agustus, juga disebabkan oleh faktor musiman, yaitu Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1434 H, dimana pola konsumsi terhadap komoditas daging ( sapi, kambing, Ayam ) dan juga telur sangat tinggi dari masyarakat, demikian juga pada bulan Desember ( Hari Raya Natal dan Tahun Baru ). Grafik 8. Perkembangan NTP Sub Sektor Peternakan Kab. Banjarnegara Tahun 2013 BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

48 Grafik 9. Fluktuasi Perubahan NTP Sub Sektor Peternakan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013 e. Sub Sektor Perikanan ( NTP-N ) Yang dipantau pada sub sektor perikanan meliputi harga komodoti yang diproduksi petani dan harga yang dibayar petani untuk keperluan biaya produksi serta biaya yang dibayar petani untuk keperluan konsumsi rumah tangga petani. Komoditas yang dipantau dalam sub sektor perikanan meliputi kegiatan budidaya ikan darat meliputi komoditas ikan bawal, gurame, lele, nilai / mujahir, nilem dan tawes. BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

49 Tabel 8.Perkembangan NTP Sub Sektor Perikanan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013 Rincian Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Septembebeber Oktober Novem- Desem- Indeks Diterima 195,10 198,66 203,48 205,51 205,47 194,30 206,91 203,98 204,99 213,25 210,16 205,89 Petani (it) Budidaya 195,10 198,66 203,48 205,51 205,47 194,30 206,91 203,98 204,99 213,25 210,16 205,89 Indeks Dibayar Petani (ib) Konsumsi Rumah Tangga 154,88 165,62 169,71 166,01 166,04 166,01 176,90 177,31 179,01 177,24 177,07 177,78 172,29 178,69 185,19 177,51 177,61 179,22 190,62 190,93 190,92 188,27 187,95 188,28 Bahan Makanan 199,98 213,68 226,88 209,95 208,96 211,47 227,63 227,02 227,00 217,17 215,68 214,17 Makanan Jadi 124,76 124,76 124,76 124,76 124,76 124,76 125,63 125,63 125,63 128,22 129,99 129,99 Perumahan 193,13 193,89 197,11 196,82 197,04 197,02 214,20 214,38 214,38 225,63 225,68 233,06 Sandang 131,16 132,20 132,67 132,67 132,97 132,82 138,05 138,05 138,05 138,05 138,05 138,41 Kesehatan 156,76 157,65 160,13 160,13 160,13 169,60 170,22 171,46 171,46 169,79 169,79 169,79 Pendidikan, Rekreasi & olah raga Transportasi & Komunikasi 162,85 162,85 162,85 162,85 164,42 164,42 165,20 165,20 165,20 165,20 165,20 165,20 142,79 142,76 142,69 142,64 149,48 149,55 173,14 181,36 181,36 181,49 181,61 183,01 BPPBM 126,13 144,04 144,15 147,02 146,94 144,20 154,24 154,83 159,35 159,03 159,11 160,44 Bibit 200,96 200,96 204,15 197,77 197,77 196,17 196,49 196,49 196,17 183,41 183,41 191,39 Obat-obatan & Pupuk 223,81 230,52 230,52 230,04 228,34 228,34 230,52 229,39 206,29 205,57 207,27 212,24 Sewa lahan, Pajak & Lainnya 118,62 157,44 157,44 157,44 157,44 157,44 160,55 160,55 160,55 160,55 160,55 160,55 Transportasi 100,71 100,71 100,71 107,67 107,67 100,71 121,81 123,45 130,42 130,70 130,70 130,70 Penambahan Barang Modal 150,49 150,49 150,49 152,70 152,70 152,70 159,49 159,49 212,07 212,42 212,42 213,82 Upah Buruh Tani 313,41 313,41 313,41 324,27 324,27 324,27 324,27 324,27 324,27 324,27 324,27 353,28 Nilai Tukar Petani 125,97 119,95 119,90 123,80 123,75 117,04 116,96 115,04 114,51 120,32 118,69 115,81 Selama tahun 2013, terjadi perubahan signifikan pada NTP sub sektor perikanan. Dari bulan Januari 2013, NTP-N berada pada posisi yang tinggi sebesar 125,97 dan ditutup pada Bulan Desember pada posisi 115,81. BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

50 Grafik 10. Perkembangan NTP Sub Sektor Perikanan Kab. Banjarnegara Tahun 2013 Grafik 11. Fluktuasi Perubahan NTP Sub Sektor Perikanan Kab. Banjarnegara Tahun 2013 BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

51 Pada Grafik 11 terlihat bahwa fluktuasi NTP- N dari bulan Januari sampai Desember sangat tinggi. Fluktuasi tertinggi terjadi pada bulan Oktober sebesar 5.07 persen. Sedangkan penurunan terendah terjadi pada bulan Juni, yaitu sebesar Namun demikian kondisi petani sub sektor perikanan masih surplus, karena nilai NTP-N masih berada dia atas angka 100. BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

52 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

53 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Secara posisi indeks, sejak Januari s.d. Desember 2013 posisi NTP Kabupaten Banjarnegara telah berada pada posisi di atas angka 100, yaitu sebesar 104,63. Hal ini mengindikasikan bahwa secara Statistik, telah terjadi surplus sebesar 4,63 persen dari hasil produksi yang diterima petani ( It ) yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan petani ( Ib ), baik untuk kebutuhan rumah tangga petani ( IKRT ) maupun untuk biaya produksi pertaniannya ( BPPBM ). NTP tahun 2013 mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan NTP tahun 2012 dimana NTP kondisi akhir sebesar 103,78. Kenaikan indeks tertinggi terjadi pada bulan Nopember 2013, dimana terjadi kenaikan NTP sebesar 4.46 persen dari posisi 103,70 menjadi 108,33, dan penurunan NTP terbesar terjadi pada bulan Pebruari 2013, dimana terjadi penurunan sebesar 5.44 persen yang merubah posisi NTP menjadi 101,63 persen pada bulan Pebruari dari posisi 107,47 pada bulan Januari Bila dilihat persub sektornya, NTP sub sektor Pertanian Tanaman Pangan (NTP-PP) sebesar 102,04 persen, sub sektor Tanaman Hortikultura ( NTPH ) sebesar 106,73 persen, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr) sebesar persen, sub sektor Peternakan ( NTP-T ) sebesar persen, dan sub sektor Perikanan ( NTP-N ) sebesar persen. NTP di atas 100, hal ini mengindikasikan juga bahwa telah terjadi surplus dari hasil produksi yang diterima petani ( It ) yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan petani (Ib), baik untuk kebutuhan rumah tangga petani (IKRT) maupun untuk biaya produksi pertaniannya (BPPBM). Dari Angka NTP Per sub sektor tersebut di atas, pada tahun 2013 kontribusi penyumbang NTP Secara umum berurutan dari pertama sampai terakhir adalah sub sektor Peternakan, sub sektor Perikanan, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat, sub sektor Hortikultura dan terakhir sub sektor tanaman pangan. BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

54 2. Saran Guna mengetahui perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Banjarnegara, yang menggambarkan kondisi kesejahteraan petani secara umum, maka harus dilakukan penghitungan yang berkesinambungan dan penambahan sampel yang cukup dengan cakupan 20 kecamatan potensi, agar menghasilkan angka yang mendekati kenyataan sebenarnya. Melihat urutan kontribusi masing-masing sub sektor pada pembentukan NTP secara umum, hendaknya ditindaklanjuti terhadap sub sektor yang mengalami penurunan dengan menganalisis yang menjadi faktor penyebab sehingga bisa lebih baik. Untuk sub sektor yang dominan tetap dipertahankan sebagai komoditas unggulan, dengan lebih banyak memberi program kegiatan yang lebih bisa meningkatkan produksi dan daya jual yang tinggi. BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

55 BADAN PUSAT STATISTIK NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN BANJARNEGARA

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SUKOHARJO

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SUKOHARJO NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017 NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SUKOHARJO NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2017

Lebih terperinci

Nilai Tukar Petani Kabupaten Magelang Tahun 2013

Nilai Tukar Petani Kabupaten Magelang Tahun 2013 Judul Buku : Nilai Tukar Petani Kabupaten Magelang Tahun 2013 Nomor Publikasi : Ukuran Buku : Kwarto (21 x 28 cm) Jumlah Halaman : v + 44 hal Naskah : Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang Gambar Kulit

Lebih terperinci

ANALISIS KESEJAHTERAAN PETANI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2013

ANALISIS KESEJAHTERAAN PETANI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2013 ANALISIS KESEJAHTERAAN PETANI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2013 ANALISIS KESEJAHTERAAN PETANI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2013 ISSN : Nomor Publikasi : Ukuran Buku Jumlah Halaman : 15 x 21 cm : viii + 32 halaman

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEMANGGUNG 2015

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEMANGGUNG 2015 NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEMANGGUNG 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG KATA PENGANTAR Sektor pertanian memegang peranan penting bagi perekonomian di Kabupaten Temanggung,

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS: 7102019 BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710, Kotak Pos 1003 Jakarta 10010 Telp. : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax. : (021) 3857046 Homepage : http//www.bps.go.id

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014 Katalog : 332804.15.01 NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEGAL TAHUN KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN TEGAL DAN BPS KABUPATEN TEGAL NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEGAL TAHUN Nomor Publikasi : 332804.15.01 Ukuran

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEMANGGUNG 2014

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEMANGGUNG 2014 NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEMANGGUNG 2014 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG KATA PENGANTAR Sektor pertanian memegang peranan penting bagi perekonomian di Kabupaten Temanggung,

Lebih terperinci

Nilai Tukar Petani Sulawesi Barat 2016 ISBN: Nomor Publikasi: 76530.1701 Katalog BPS: 7102019.76 Ukuran Buku: 17 cm x 25 cm Jumlah Halaman: x + 46 halaman Naskah: Bidang Statistik Distribusi Gambar Kulit:

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEMANGGUNG 2016

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEMANGGUNG 2016 NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN TEMANGGUNG 2016 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2017 Nilai Tukar Petani Kabupaten Temanggung 2016 i KATA PENGANTAR Sektor pertanian memegang peranan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 04/01/51/Th. VIII, 2 Januari 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. DESEMBER 2013, NTP BALI NAIK SEBESAR 0,13 PERSEN Berdasarkan penghitungan dengan tahun dasar baru (2012

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI JAWA TENGAH BPS PROVINSI JAWA TENGAH No.38/08/33/Th.IV, 02 Agustus 2010 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JAWA TENGAH BULAN JULI 2010 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah Bulan Juli 2010 mengalami kenaikan sebesar 1,19

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JUNI 2017 SEBESAR 101,07 NAIK 0,38 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JUNI 2017 SEBESAR 101,07 NAIK 0,38 PERSEN No. 02/07/81/Th.IX, 3 Juli 2017 NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JUNI 2017 SEBESAR 101,07 NAIK 0,38 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Juni 2017 adalah sebesar 101,07, atau naik sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PEMALANG Bulan April Juni 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PEMALANG Bulan April Juni 2017 No. 36/07/3327 TH VI, Juli 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PEMALANG Bulan April Juni 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Nilai Tukar Petani (NTP) Pemalang bulan April-Juni 2017 menunjukkan perkembangan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 04/01/73/Th. VIII, 1 Januari 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN DESEMBER 2013 SEBESAR 104,95 PERSEN. Penyajian Nilai Tukar Petani (NTP) untuk

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 60/11/73/Th. VIII, 3 November 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 106,52 PERSEN. NTP Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 49/12/51/Th.III, 1 Desember 2009 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. OKTOBER 2009 NILAI TUKAR PETANI BALI MENINGKAT 0,29 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 36/07/51/Th. VI, 2 Juli 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. JUNI 2012, NTP BALI MENGALAMI KENAIKAN SEBESAR 0,54 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 09/02/51/Th. VIII, 3 Februari 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. JANUARI 2014, NTP BALI NAIK SEBESAR 0,23 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan Januari

Lebih terperinci

Dr. Ali Rosidi Direktur Statistik Keuangan & Harga Badan Pusat Statistik

Dr. Ali Rosidi Direktur Statistik Keuangan & Harga Badan Pusat Statistik NILAI TUKAR PETANI (NTP) SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI Dr. Ali Rosidi Direktur Statistik Keuangan & Harga Badan Pusat Statistik Disajikan Pada: Pertemuan Dan Diskusi Terbatas Mengenai

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 32/06/51/Th. VI, 1 Juni 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. MEI 2012, NTP BALI MENGALAMI KENAIKAN SEBESAR 0,41 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 45/11/51/Th. IV, 5 Nopember 2010 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. OKTOBER 2010, NTP BALI TURUN SEBESAR 0,33 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan Oktober

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 03/01/61/Th. XIII, 4 Januari 2010 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KALIMANTAN BARAT Nilai Tukar Petani (NTP) Gabungan bulan November 2009 Provinsi Kalimantan Barat sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/05/Th. XIV, 2 Mei 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 98,78 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 84,25 persen,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2009

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2009 BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 04/11/33/Th.III, 02 Nopember 2009 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2009 NTP Umum Provinsi Jawa Tengah Bulan September 2009 tercatat sebesar 99,69

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 16/03/73/Th. XI, 1 Maret 5 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN FEBRUARI SEBESAR 101,41 PERSEN NTP Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan bulan Februari

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/03/Th. XVI, 1 Maret 2013 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN FEBRUARI 2013 SEBESAR 97,22 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Februari 2013 sebesar 97,22

Lebih terperinci

No. 02/10/81/Th.IX, 2 Oktober NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU SEPTEMBER SEBESAR 101,33, NAIK 0,17 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada September adalah sebesar 101,33, atau naik sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 19/03/73/Th. IX, 2 Maret 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR 103,84 PERSEN. NTP Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan bulan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI JAWA TENGAH BPS PROVINSI JAWA TENGAH No 04/10/33/Th. II, 06 Oktober 2008 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2008 Bulan Agustus 2008, NTP Umum Provinsi Jawa Tengah sebesar 101.08 atau naik

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH o. 04/04/62/Th. I, 2 April 2007 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 03 / 11 / 62 /Th.V, 1 November 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Pada Oktober 2011, Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Tengah tercatat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 09/02/73/Th. VIII, 3 Februari 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN JANUARI 2014 SEBESAR 104,98 PERSEN. Penyajian Nilai Tukar Petani (NTP) untuk

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 03/01/51/Th. IV, 5 Januari 2010 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. NOPEMBER 2009 NILAI TUKAR PETANI BALI MENINGKAT 0,08 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN NOPEMBER 2008

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN NOPEMBER 2008 BPS PROVINSI JAWA TENGAH No 04/01/33/Th. III, 05 Januari 2009 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN NOPEMBER 2008 Bulan Nopember 2008, NTP Umum Provinsi Jawa Tengah sebesar 101.65 atau turun

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN No. 34/08/14/Th.XIV, 01 Agustus 2013 NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN Pada bulan Juli 2013, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 100,43 atau turun 1,84

Lebih terperinci

BERITA RESMI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI OKTOBER 2017 STATISTIK

BERITA RESMI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI OKTOBER 2017 STATISTIK Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi No. 02/11/5300/Th. XX, 01 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Provinsi PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI OKTOBER 2017 Nilai Tukar Petani (NTP) Oktober 2017 sebesar

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA APRIL 2015 SEBESAR ATAU TURUN 0.96 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA APRIL 2015 SEBESAR ATAU TURUN 0.96 PERSEN No.30/05/71/Th.IX, 4 Mei 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA APRIL 2015 SEBESAR 96.55 ATAU TURUN 0.96 PERSEN Pada bulan April 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Sulawesi Utara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 33/06/73/Th. XI, 2 Juni PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN MEI SEBESAR 100,41 NTP Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan bulan Mei sebesar 100,41, terjadi

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA NOVEMBER 2015 SEBESAR 96,93 ATAU NAIK SEBESAR 0,52 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA NOVEMBER 2015 SEBESAR 96,93 ATAU NAIK SEBESAR 0,52 PERSEN No./12/71/Th.IX, 01 Desember 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA NOVEMBER 2015 SEBESAR 96,93 ATAU NAIK SEBESAR 0,52 PERSEN Pada bulan November 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/06/Th. XIV, 1 Juni 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 99,49 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Mei 2011 tercatat sebesar 99,49 persen,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 25/05/73/Th. XI, 2 Mei 5 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN APRIL SEBESAR 100,11 PERSEN NTP Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan bulan April sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN MEI 2009

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN MEI 2009 BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 04/07/33/Th. III, 01 Juli 2009 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN MEI 2009 NTP Umum Provinsi Jawa Tengah Bulan Mei 2009 tercatat sebesar 97,86 atau naik 0,02

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 16/03/73/Th. VIII, 3 Maret 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN FEBRUARI 2014 SEBESAR 104,98 PERSEN. NTP Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 29/05/73/Th. IX, 4 Mei 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan bulanapril 2015 sebesar 103,58 persen, terjadi penurunan sebesar (-0,91)

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 60/11/73/Th. X, 1 November 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN OKTOBER 2016 SEBESAR 104,23 PERSEN NTP Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2010

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2010 No.59/12/33/Th.IV, 01 Desember 2010 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2010 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah Bulan November 2010 mengalami kenaikan indeks sebesar 0,52 persen,

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU NOVEMBER 2016 SEBESAR 100,62 ATAU NAIK 0,97 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU NOVEMBER 2016 SEBESAR 100,62 ATAU NAIK 0,97 PERSEN No. 059/12/14/Th. XVII, 1 Desember 2016 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU NOVEMBER 2016 SEBESAR 100,62 ATAU NAIK 0,97 PERSEN Pada bulan November 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 15/03/73/Th. X,1 Maret 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN FEBRUARI 2016 SEBESAR 106,27 PERSEN NTP Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan bulan Februari

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 55/10/61/Th.XVI,1 Oktober PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KALIMANTAN BARAT BULAN : SEPTEMBER Nilai Tukar Petani (NTP) Gabungan bulan September Provinsi Kalimantan Barat

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH o. 04/04/62/Th. I, 2 April 2007 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 03 / 12 / 62 /Th.V, 1 Desember 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Pada November 2011, Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Tengah tercatat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2011

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2011 No.08/02/33/Th.V, 01 Pebruari 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2011 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah Bulan Januari 2011 mengalami sedikit penurunan indeks sebesar 0,19%,

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU MEI 2017 SEBESAR 100,69 NAIK 0,26 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU MEI 2017 SEBESAR 100,69 NAIK 0,26 PERSEN No. 02/06/81/Th.IX, 2 Juni 2017 NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU MEI 2017 SEBESAR 100,69 NAIK 0,26 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Mei 2017 adalah sebesar 100,69, atau naik sebesar

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MARET 2015 SEBESAR ATAU TURUN 1.04 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MARET 2015 SEBESAR ATAU TURUN 1.04 PERSEN No.25/04/71/Th.IX, 1 April 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MARET 2015 SEBESAR 97.49 ATAU TURUN 1.04 PERSEN Pada bulan Maret 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Sulawesi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2014 BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2014 NILAI TUKAR PETANI (NTP) MEI 2014 SEBESAR 99,90 No. 02/06/53/Th. XVII, 02 Juni 2014 Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Mei 2014 didasarkan

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Nusa Tenggara Timur Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Nilai Tukar Petani (NTP) September 2017 sebesar 103,00 artinya pendapatan petani lebih baik dibandingkan dengan pengeluarannya.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) o. 04/04/62/Th. I, 2 Juni 2007 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 03/04/62/Th.X,1 April PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) Selama Februari, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 96,42 Persen Nilai Tukar

Lebih terperinci

No. 02/12/81/Th.VIII, 1 Desember 2016

No. 02/12/81/Th.VIII, 1 Desember 2016 No. 02/12/81/Th.VIII, 1 Desember NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU NOVEMBER SEBESAR 100,83, TURUN 0,10 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada November adalah sebesar 100,83, atau turun sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/04/Th. XV, 2 April 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN MARET 2012 SEBESAR 97,86 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Maret 2012 sebesar 97,86 persen,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 02/03/53/Th. XVIII, 02 Maret 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI FEBRUARI 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) JANUARI 2015 SEBESAR 101,57 Nilai Tukar Petani (NTP) bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JANUARI 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 97,55 PERSEN No. 04/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 Pada bulan Januari 2011, NTP Provinsi Sulawesi Tengah masing-masing subsektor tercatat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 56/10/72/Th. XVII, 1 Oktober 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Selama September 2014, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 102,26 Persen Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah selama September

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JANUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JANUARI 2015 BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JANUARI 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) JANUARI 2015 SEBESAR 100,89 No. 02/02/53/Th. XVII, 02 Februari 2015 Nilai Tukar Petani (NTP) bulan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH o. 04/04/62/Th. I, 2 Juni 2007 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 03/02/62/Th.X,1 Februari 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) Pada Januari 2016 NTP Kalimantan Tengah tercatat sebesar 96,94 atau

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JANUARI 2011 NAIK 0,20 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JANUARI 2011 NAIK 0,20 PERSEN NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JANUARI 2011 NAIK 0,20 PERSEN No. 06/02/14/Th.XII, 1 Februari 2011 Pada bulan Januari 2011, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 105,96 atau naik

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 73/12/73/Th. IX,1 Desember 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN NOVEMBER 2015 SEBESAR 106,42 PERSEN NTP Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 58/10/72/Th.XVIII, 01 Oktober 2015 Selama September 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 98,50 Persen Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah selama September

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JULI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JULI 2015 BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JULI 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) JULI 2015 SEBESAR 101,66 No. 02/08/53/Th. XVIII, 03 AGUSTUS 2015 Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Juli

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH o. 04/04/62/Th. I, 2 Mei 2007 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 03/10/62/Th.VIII, 1 Oktober 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) Pada September 2014 Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Tengah tercatat

Lebih terperinci

https://ambonkota.bps.go.id

https://ambonkota.bps.go.id No. 02/09/81/Th.IX, 4 September 2017 NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2017 SEBESAR 101,16, NAIK 0,31 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Agustus 2017 adalah sebesar 101,16, atau

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/04/Th. XIV, 1 April 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 98,45 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 83,67 persen,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 24/05/73/Th. X,2 Mei 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN APRIL 2016 SEBESAR 104,01 PERSEN NTP Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan bulan April

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 37/07/73/Th. XI, 3 Juli PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN JUNI SEBESAR 100,54 NTP Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan bulan Juni sebesar 100,54;

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JUNI 2015 SEBESAR 96,24 ATAU NAIK 1,05 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JUNI 2015 SEBESAR 96,24 ATAU NAIK 1,05 PERSEN No. 34/07/14/Th.XVI, 1 Juli 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JUNI 2015 SEBESAR 96,24 ATAU NAIK 1,05 PERSEN Pada bulan Juni 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 96,24 atau

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 09/02/72/Th.XIX, 01 Februari 2016 Selama Januari 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 99,09 Persen Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah selama Januari

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 27/04/51/Th. IX, 1 April 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. MARET 2015, NTP BALI TURUN SEBESAR 0,47 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali bulan Maret 2015 mengalami

Lebih terperinci

No. 02/03/81/Th.IX, 1 Maret 2017

No. 02/03/81/Th.IX, 1 Maret 2017 No. 02/03/81/Th.IX, 1 Maret 2017 NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU FEBRUARI 2017 SEBESAR 100,02, NAIK 0,45 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Februari 2017 adalah sebesar 100,02, atau

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGAH JULI 2009 SEBESAR PERSEN

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGAH JULI 2009 SEBESAR PERSEN No.02/09/72/Th. XII, 1 September 2009 NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGAH JULI 2009 SEBESAR 98.92 PERSEN A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) Pada Bulan Juli 2009, NTP Provinsi Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH o. 04/04/62/Th. I, 2 April 2007 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 03 / 09 / 62 /Th.V, 5 September 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Pada Agustus 2011, Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Tengah tercatat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 44/8/72/Th.XVIII, 01 Agustus Selama Juli, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 100,59 Persen Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah selama Juli sebesar 100,59

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SEPTEMBER 2016 BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 02/10/53/Th. XIX, 03 OKTOBER 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SEPTEMBER 2016 NILAI TUKAR PETANI (NTP) SEPTEMBER 2016 SEBESAR 102,03 Nilai Tukar Petani (NTP) bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2015 BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) MARET 2015 SEBESAR 101,16 No. 02/04/53/Th. XVIII, 01 April 2015 Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Maret

Lebih terperinci

No. 02/10/81/Th.VIII, 3 Oktober NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU SEPTEMBER SEBESAR 101,52, TURUN 0,74 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada September adalah sebesar 101,52, atau turun

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JULI 2017 SEBESAR 100,85, NAIK 0,22 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JULI 2017 SEBESAR 100,85, NAIK 0,22 PERSEN No. 02/08/81/Th.IX, 1 Agustus 2017 NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JULI 2017 SEBESAR 100,85, NAIK 0,22 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Juli 2017 adalah sebesar 100,85, atau turun

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA SEPTEMBER 2015 SEBESAR 95,89 ATAU NAIK SEBESAR 0,82 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA SEPTEMBER 2015 SEBESAR 95,89 ATAU NAIK SEBESAR 0,82 PERSEN No. 68/10/71/Th.IX, 01 Oktober 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA SEPTEMBER 2015 SEBESAR 95,89 ATAU NAIK SEBESAR 0,82 PERSEN Pada bulan September 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGAH NOVEMBER 2008 SEBESAR PERSEN

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGAH NOVEMBER 2008 SEBESAR PERSEN No.02/01/72/Th. X, 5 Januari 2009 NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGAH NOVEMBER 2008 SEBESAR 98.02 PERSEN A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) Pada Bulan November 2008, NTP Provinsi Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JANUARI 2016 SEBESAR 97,69 ATAU MENINGKAT SEBESAR 0,86 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JANUARI 2016 SEBESAR 97,69 ATAU MENINGKAT SEBESAR 0,86 PERSEN No.11/02/71/Th.X, 01 Februari 2016 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JANUARI 2016 SEBESAR 97,69 ATAU MENINGKAT SEBESAR 0,86 PERSEN Pada bulan Januari 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) di

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 03/01/61/Th. XV, 2 Januari 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KALIMANTAN BARAT BULAN : DESEMBER Nilai Tukar Petani (NTP) Gabungan bulan Desember Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 52/09/72/Th.XX, 04 September 2017 Selama Agustus 2017, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 94,22 Persen Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah selama Agustus

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA OKTOBER 2015 SEBESAR 96,43 ATAU NAIK SEBESAR 0,57 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA OKTOBER 2015 SEBESAR 96,43 ATAU NAIK SEBESAR 0,57 PERSEN No.76/11/71/Th.IX, 02 November 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA OKTOBER 2015 SEBESAR 96,43 ATAU NAIK SEBESAR 0,57 PERSEN Pada bulan Oktober 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi

Lebih terperinci

No. 02/01/81/Th.IX, 3 Januari 2017

No. 02/01/81/Th.IX, 3 Januari 2017 No. 02/01/81/Th.IX, 3 Januari 2017 NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU DESEMBER SEBESAR 100,67, TURUN 0,15 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Desember adalah sebesar 100,67, atau turun

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2015 SEBESAR 97,55 ATAU NAIK 0,95 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2015 SEBESAR 97,55 ATAU NAIK 0,95 PERSEN No. 20/04/14/Th.XVI, 1 April 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2015 SEBESAR 97,55 ATAU NAIK 0,95 PERSEN Pada bulan Maret 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 97,55

Lebih terperinci

Nilai NTP (Nilai Tukar Petani) Provinsi Sulawesi Utara di bulan Desember sebesar 97.35

Nilai NTP (Nilai Tukar Petani) Provinsi Sulawesi Utara di bulan Desember sebesar 97.35 No. 04/01/71/Th. IX, 2 Januari 2015 NTP PROVINSI SULAWESI UTARA DESEMBER 2014 Nilai NTP (Nilai Tukar Petani) Provinsi Sulawesi Utara di bulan Desember sebesar 97.35 NTP Sulawesi Utara menurun sebesar persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2014 BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2014 NILAI TUKAR PETANI (NTP) APRIL 2014 SEBESAR 98,52 No. 02/05/53/Th. XVII, 02 Mei 2014 Nilai Tukar Petani (NTP) bulan April 2014

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2017 No.33/06/75/Th.XI. 2 Juni 2017 Pada bulan Mei 2017, NTP (NTP Umum) Provinsi Gorontalo tercatat sebesar 105,60 atau mengalami kenaikan sebesar 0,49 persen bila dibandingkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 51/09/73/Th. X, 1 September 2016 5 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN AGUSTUS 2016 SEBESAR 105,23 PERSEN NTP Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan bulan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 30/06/61/Th. XIV, 1 Juni PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KALIMANTAN BARAT BULAN : MEI Nilai Tukar Petani (NTP) Gabungan bulan Mei Provinsi Kalimantan Barat sebesar 102,97

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN DESEMBER 2009 NAIK 0,41 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN DESEMBER 2009 NAIK 0,41 PERSEN NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN DESEMBER 2009 NAIK 0,41 PERSEN No. 06/01/14/Th.XI, 1 Februari 2010 Pada bulan Desember 2009, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 101,80 atau naik

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 05/01/51/Th. IX, 2 Januari 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. DESEMBER 2014, NTP BALI TURUN SEBESAR 2,04 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan Desember

Lebih terperinci

No. 02/09/81/Th.VIII,1 September 2016

No. 02/09/81/Th.VIII,1 September 2016 Hari Statistik Nasional, 26 September 2016 No. 02/09/81/Th.VIII,1 September 2016 NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2016 SEBESAR 102,28, TURUN 0,84 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2015 BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) APRIL 2015 SEBESAR 100,54 No. 02/05/53/Th. XVIII, 04 MEI 2015 Nilai Tukar Petani (NTP) bulan April 2015

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 31/06/61/Th. XV, 1 Juni PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KALIMANTAN BARAT BULAN : MEI Nilai Tukar Petani (NTP) Gabungan bulan Mei Provinsi Kalimantan Barat sebesar 101,48

Lebih terperinci