Term of Reference (TOR) 03

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Term of Reference (TOR) 03"

Transkripsi

1 THE GREEN PROSPERITY PROJECT COMMUNITY-BASED NATURAL RESOURCE MANAGEMENT AGREEMENT PROJECT 2016 Pengembangan Usaha-usaha Ramah Lingkungan Berbasis Potensi Lokal di Kawasan Timur Kabupaten Berau Term of Reference (TOR) 03 Solar Monitoring and Control (E&I) System 17

2 Daftar Isi DAFTAR ISI... 1 DAFTAR GAMBAR... 3 DAFTAR TABEL... 4 TERM OF REFERENCE (TOR) Latar Belakang... 5 Pendahuluan... 5 BAB 1. BASIS DATA Pendahuluan Data Iklim Setempat... 7 BAB 2. DESAIN SISTEM Kegunaan Listrik Load/ Power Assessment Analisis Sistem Panel Surya... 8 a. Sistem Utama... 8 b. Sistem Pendukung Desain Sistem Solar PV Ice Block... 9 a. Sistem Utama... 9 b. Sistem Pendukung BAB 3. DETAIL TEKNIS SOLAR MONITORING AND CONTROL (E&I) SYSTEM Pendahuluan Inverter Maximum Power Point Tracking (MPPT) Charge Controller DC Breaker AC Breaker P a g e

3 3.6 Surge Protecting Device (SPD) - DC Surge Protecting Device (SPD) - AC Fuse Disconnector DC System Control Panel Monitoring System Box Panel dan Accessories System Supporting System BAB 4. INSTALASI DAN COMMISSIONING System Instalasi Commissioning BAB 5. SYARAT DAN KETENTUAN BAB 6. LAMPIRAN P a g e

4 Daftar Gambar Gambar 1. Blok Diagram Sistem Utama Solar Pv Ice Block Gambar 2. Blok Diagram Sistem Pendukung Solar PV Ice Block Gambar 2. Sistem Utama Gambar 3. Sistem Pendukung P a g e

5 Daftar Tabel Tabel 1. Data Keadaan di Teluk Alulu... 7 Tabel 2. Beban Sistem... 8 Tabel 3. Sistem Pembangkitan Utama... 9 Tabel 4. Sistem Pendukung P a g e

6 Term of Reference (TOR) 03 Latar Belakang Pada dokumen Terms of Reference (TOR) 03 ini terdapat persyaratan, spesifikasi dan standar teknis untuk Solar Monitoring and Control (E&I) System yang dibutuhkan untuk kegiatan Solar PV Ice Block di Kampung Teluk Alulu, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Indonesia. Kegiatan yang berjalan dengan sumber pendanaan dari Millenium Challenge Account Indonesia (MCAI) untuk kegiatan Pengembangan Usaha-Usaha Ramah Lingkungan Berbasis Potensi Lokal di Kawasan Timur Kabupaten Berau ini, diusulkan dan dilaksanakan oleh Yayasan Javlec yang bekerja sama dengan Yayasan Energi Bersih Indonesia (EnerBI) Konsorsium Javlec. Pendahuluan Pulau Derawan dan Maratua yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur merupakan kawasan pesisir di mana sektor perikanan menjadi sektor utama dalam perekonomian daerah ini. Sebagian besar mata pencaharian penduduk daerah ini adalah nelayan. Pada daerah Tanjung Batu, Teluk Semanting, Teluk Alulu dan Teluk Harapan/Bohebukut yang merupakan daerah target kegiatan, diperkirakan bahwa jumlah nelayan setempat mencapai 77,8% atau sebanyak orang. Hasil laut berupa ikan-ikan selanjutnya akan dijual di luar daerah tersebut. Perdagangan hasil laut dari kawasan ini terhubung dengan kota-kota besar di Kalimantan, luar pulau Kalimantan dan bahkan sampai ke luar negeri. Dalam usaha menjaga kualitas hasil laut selama ini, nelayan harus menampung ikan tangkapan dalam kotak penyimpanan yang berisi es balok untuk selanjutnya dijual ke distributor. Namun, permasalahan yang terjadi adalah nelayan harus membeli es balok dari luar Kampung Teluk Alulu, biasanya di Kabupaten Berau, karena tidak adanya penjual es balok di daerah mereka. Akses nelayan untuk membeli es balok di Kabupaten Berau bisa menghabiskan waktu hingga 12 jam bahkan lebih. Hal ini tentunya akan mempengaruhi biaya operasional nelayan. Belum lagi adanya biaya transportasi yang harus ditanggung dalam proses pembelian es balok. Padahal hasil jual ikan para nelayan sangat dipengaruhi oleh es balok. Jika es balok tidak tersedia, maka hasil tangkapan ikan yang akan dijual menjadi tidak segar sehingga dapat menurunkan harga jual ikan. Di sisi lain, Pulau Derawan dan Maratua memiliki potensi pengembangan energi alternatif terbarukan yang cukup tinggi, khususnya tenaga surya. Potensi ini tentunya mampu menjanjikan solusi terkait persoalan defisit energi khususnya energi listrik dan ketergantungan pada bahan bakar fosil yang masih berlangsung di kawasan tersebut. Berdasarkan hal tersebut diatas, salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan pengembangan ekowisata dan industri kreatif ramah lingkungan. Pada pengembangan industri kreatif ramah lingkungan ini, akan diimplementasikan dalam bentuk pembuatan es balok dengan memanfaatkan energi terbarukan berbasis tenaga surya. Mesin pembuat es balok akan digunakan untuk memproduksi es balok dalam siklus rutin harian sehingga dapat dipergunakan untuk menyimpan sementara hasil tangkapan ikan. Mesin pembuat es balok sendiri, mendapatkan sumber 5 P a g e

7 daya listrik dari sistem pembangkit listrik tenaga surya. Selain dipergunakan untuk sumber daya listrik mesin pembuat es balok, sistem pembangkit listrik tenaga surya juga akan dipergunakan untuk penerangan serta pompa tangki air tawar sebagai masukan/ input mesin pembuat es balok. Keberhasilan pengembangan industri ini, nantinya diharapkan mampu memberikan pembelajaran dan acuan dalam pemanfaatan sumber energi terbarukan yang mampu memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan, serta mampu meningkatkan perekonomian nelayan setempat. 6 P a g e

8 Bab 1. Basis Data 1.1 Pendahuluan Lokasi pelaksanaan kegiatan berada di Kampung Teluk Alulu, Kecamatan Maratua, yang berupa kawasan pantai dan gugusan pulau kecil. Dengan luas sekitar km 2 serta penduduk sekitar 343 jiwa (135 KK), Teluk Alulu merupakan satu dari tiga (3) Kampung yang berada di wilayah Kecamatan Maratua. Wilayah ini didominasi oleh perairan dan pantai serta daratan yang berbukit. Dari kondisi bentang alam tersebut penduduk Kampung Teluk Alulu sebagian besar bekerja sebagai nelayan. Hasil tangkapan hasil laut relatif banyak terutama saat musim ikan, sedangkan pada musim paceklik mereka tetap mendapatkan ikan yang cukup banyak dikarenakan potensi hasil laut yang tinggi di laut sekitar Kampung Teluk Alulu. Meskipun sebagian besar penduduk Kampung Teluk Alulu adalah nelayan, akan tetapi mereka tidak dapat menjual hasil laut segar langsung kepada pembeli. Mereka menampung ikan tangkapan dalam kotak penyimpanan berisi es balok sampai dengan lima (5) hari dan baru kemudian menjual ke distributor. Tidak adanya produsen es balok membuat nelayan Teluk Alulu harus membeli es balok dari Kabupaten Berau, padahal selain biaya pembelian es, juga masih ada biaya transportasi dan waktu yang dihabiskan untuk untuk perjalanan Kampung Teluk Alulu ke Berau dan sebaliknya. Pada akhirnya jumlah penghasilan nelayan juga akan dipengaruhi oleh balok es yang dapat mereka bawa, karena bagaimanapun harga tangkapan hasil laut sangat dipengaruhi oleh kesegarannya. 1.2 Data Iklim Setempat Dari hasil survey awal didapat data keadaan di Teluk Alulu sebagai berikut Tabel 1. Data Keadaan di Teluk Alulu No Diskripsi Iklim Keterangan 1. Ambient Temperature at sunny day 30 deg C 2. Average Temperature 28 deg C 3. Temperature Min and Max Min 26.6 deg C Max 31.5 deg C 4. Surface Temperature at sunny day 43 deg C 5. Humidity 60-90% 6. Irradiance Data Spot Check AM 1050 W/m PM 1250 W/m PM 426 W/m 2 7 P a g e

9 Bab 2. Desain Sistem 2.1 Kegunaan Listrik Listrik yang dibangkitkan oleh sistem pembangkit listrik tenaga surya ini akan dipergunakan untuk keperluan-keperluan sebagai berikut 1. Sistem Utama : pengoperasikan mesin es balok 2. Sistem-sistem Pendukung : pengoperasikan sistem pemompaan dan penerangan 2.2 Load/ Power Assessment Jumlah daya listrik yang akan dibangkitkan oleh sistem pembangkit listrik tenaga surya disesuaikan dengan kebutuhan beban daya oleh peralatan-peralatan yang terinci berikut Tabel 2. Beban Sistem Peralatan Daya (Watt) Jumlah A. Sistem Utama Mesin es balok Inverter Charge Controller B. Sistem Pendukung Lampu 9 15 Pompa air Inverter Charge Controller Analisis Sistem Panel Surya Sistem Solar PV Ice Block dibagi menjadi 2 jenis sistem sebagai berikut. a. Sistem Utama Pada sistem utama, beban daya yang akan dibangkitkan oleh panel surya akan digunakan untuk mesin produksi es balok berkapasitas 2 ton dengan daya sebesar 8,16 kw. Mesin ini akan beroperasi 2 kali dalam waktu sehari, dimana satu kali siklus operasi memakan waktu 12 jam. Maka dalam 1 hari, beban daya yang ditanggung oleh panel surya untuk mengoperasikan mesin es adalah kwh atau 97,92 kwh tiap siklus operasi. Pada sistem ini, panel surya yang digunakan adalah panel surya satuan 200 Wp dan diasumsikan lama penyinaran efektif adalah 4 jam/hari dan asumsi efisiensi 60%. Maka, untuk memenuhi beban daya dari sistem utama ini digunakan panel surya sebanyak 270 buah. Tabel 3 berikut merupakan perincian perhitungan teknis dari sistem pembangkitan utama. 8 P a g e

10 Tabel 3. Sistem Pembangkitan Utama b. Sistem Pendukung Pada sistem pendukung yang terdiri dari sistem pemompaan dan sistem penerangan, beban daya yang ditanggung oleh panel surya pada sistem ini telah dirinci pada Tabel 2. Dengan menggunakan panel surya 200 Wp dan asumsi bahwa lama penyinaran efektif dalam satu hari adalah 4 jam/hari dan asumsi efisiensi 60%, maka pada sistem pendukung membutuhkan 10 buah PANEL SURYA. Tabel 4 berikut merupakan perincian dari sistem pembangkitan utama. Tabel 4. Sistem Pendukung 2.4 Desain Sistem Solar PV Ice Block Sistem Solar PV Ice Block dibagi menjadi 2 jenis sistem sebagai berikut. a. Sistem Utama Beberapa komponen sistem yang diperlukan pada sistem utama, diantaranya : Panel surya 200 Wp Monocrystaline: 270 buah Inverter 3 phase 380 V, 50 Hz, 6500 Watt : 3 buah Charge Controller 3500 watt : 18 buah Baterai deep cycle 2V 1000 Ah : 96 buah Mesin Es 2 Ton, 380 V, 50 Hz, 9 kw : 1 unit Komponen-komponen tersebut selanjutnya dapat dirangkai untuk menjadi sistem utama Solar PV Ice Block. Blok diagram pada sistem Solar PV Ice Block ditunjukkan oleh Gambar 1 sebagai berikut 9 P a g e

11 b. Sistem Pendukung Gambar 1. Blok Diagram Sistem Utama Solar PV Ice Block Beberapa komponen sistem yang diperlukan pada sistem pendukung, diantaranya : Panel surya 200 Wp Monocrystaline: 10 buah Inverter 1 phase 220 V, 50 Hz, 6500 Watt : 1 buah Charge Controller 3500 watt : 1 buah Baterai VRLA 12V 100 Ah : 4 buah Lampu AC 220 V LED 9 watt: 15 buah Pompa air hisap 500 watt : 1 buah Komponen-komponen tersebut selanjutnya dapat dirangkai untuk menjadi sistem pendukung Solar PV Ice Block. Diagram alir proses pada sistem Solar PV Ice Block ditunjukkan oleh Gambar 2 sebagai berikut : Gambar 2. Blok Diagram Sistem Pendukung Solar PV Ice Block 10 P a g e

12 Bab 3. Detail Teknis Solar Monitoring and Control (E&I) System 3.1 Pendahuluan Peralatan yang dibutuhkan dalam Solar Monitoring dan Control (E&I) System mencakup : 1. Inverter 2. MPPT Charge Controller 3. DC Breaker 4. AC Breaker 5. Surge Protecting Device (SPD) DC 6. Surge Protecting Device (SPD) AC 3 phase 7. Fuse Disconnector DC 8. System Control Panel 9. Monitoring System 3.2 Inverter Inverter merupakan komponen yang berfungsi mengubah arus listrik dari DC menjadi AC maupun sebaliknya. pertimbangan utama pemilihan inverter ada 2 fitur yaitu kemampuan pembangkitan 3 phase dan kemampuan untuk menyimpan arus kedalam baterai (off grid system). Beberapa penilaian yang digunakan untuk pemilihan inverter adalah sebagai berikut : Daya keluar (kontinyu) pada 25 C : 6800 W Overload 30 min/60 sec pada 25 C : 8500/11000 Daya keluar (kontinyu) pada 40 C : 6000 W Maks Arus keluar dalam 60 sec(rms) : 53 A Frekuensi/bentuk gelombang : 50/60 Hz, Pure Sine Wave Tegangan keluar : 230/380 Vac (380V optional combine) Rentang tegangan masuk DC : 40 sampai 64 (48 nominal) V Maksimum Arus DC masuk : 180 A Rentang tegangan keluar charger : 40 sampai 64 (48 nominal) V Charge control : 3 stage, 2 stage, boost, custom Kompensasi temperature charger : Battery temperature sensor included Power factor corrected charging : 0,98 Tipe baterai yang kompatibel : Flooded (default), Gel, AGM, LiON, Rentang Battery Bank : 440 sampai Ah Effisiensi : min. 95% Sertifikasi : min. IEC Garansi : min. 3 tahun Enclosure : IP P a g e

13 Jumlah inverter yang dibutuhkan pada sistem ini sebanyak 4 unit (3 unit sistem utama dan 1 unit sistem pendukung). 3.3 Maximum Power Point Tracking (MPPT) Charge Controller Charge Controller sebagai salah satu komponen dalam sistem sangat dibutuhkan untuk menjaga keadaan prima dari baterai, sehingga lifetime dari baterai dapat terjaga sesuai dengan desain. Dalam hal ini charge controller yang digunakan adalah yang sesuai dengan kebutuhan inverter. Tegangan nominal baterai : 12, 24, 36, 48, 60 V Rentang tegangan operasi baterai : 0 Vdc sampai dengan 80 Vdc Tegangan operasi PV array : 140 V Maks. Voc PV array : 150 V (termasuk faktor koreksi temparatur) V Maks. Isc PV array : 60 A Maks. Arus charge : 60 A Daya keluar : 3500 W Charge regulation method :Three-stage (bulk, absorption, float)+manual equalization Two-stage (bulk, absorption)+manual equalization Tipe baterai : Flooded, GEL, AGM, custom Maks. Efisensi konversi daya : min. 95% Temperatur udara ambien : -20 sampai dengan 45 C Rentang temperatur penyimpanan : -40 sampai dengan 85 C Garansi : 3 tahun Jumlah MPPT charge controller yang dibutuhkan pada sistem ini sebanyak 19 unit (18 unit sistem utama dan 1 unit sistem pendukung). 3.4 DC Breaker DC Breaker adalah salah satu safety device digunakan untuk memberikan proteksi arus berlebih baik pada PV string, PV array box dan baterai bank. Sesuai dengan standar IEC bahwa sistem PV yang memiliki tegangan diatas 120 V harus menggunakan keamanan ganda sebagai perlindungan dari sengatan listrik. Berikut spesifikasi yang digunakan dalam pemilihan DC breaker : a. DC breaker per-string Tipe : DC Breaker String Operating voltage : 650 VDC Breaking Capacity : 1.5 ka Rated insulation Voltage : 1000 V Impulsed Voltage : 6 kv Number of Poles : 2P Standards : min. IEC Power loss : 7 5 A Jumlah DC breaker untuk kebutuhan string yang dibutuhkan adalah sebanyak 95 unit (90 unit untuk sistem utama dan 5 unit untuk sistem pendukung). 12 P a g e

14 b. DC breaker per-array Tipe : DC Breaker Array Operating voltage : A Breaking Capacity : 60 A Rated insulation Voltage : 1000 V Impulsed Voltage : 6 kv Number of Poles : 2P Standards : min. IEC Power loss : A Jumlah DC breaker untuk kebutuhan array dibutuhkan sebanyak 19 unit (18 unit untuk sistem utama dan 1 unit untuk sistem pendukung) c. DC Breaker pada battery bank Tipe : DC Breaker Batterai Bank Operating voltage : Max 125 VDC Breaking Capacity : 250 A Max High Fault Protection : A Number of Poles : 2P Standards : min. IEC Jumlah breaker pada battery bank dibutuhkan sebanyak 5 unit (4 unit untuk sistem utama dan 1 unit untukk sistem pendukung). 3.5 AC Breaker Fungsi dari AC breaker pada sebelum load adalah untuk memutuskan hubungan inverter ke load, memberikan kemananan saat pemasangan, perawatan mesin es ataupun penggantian. Dengan sepsifikasi sebagai berikut: Type : AC Breaker 63 A Operating voltage : 380/415 VAC, 3 phase, 50/60 Hz Breaking Capacity : 63 A Max high Fault Protection : A Number of Poles : 4P Jumlah breaker pada AC sistem sebanyak 1 unit. 3.6 Surge Protecting Device (SPD) - DC Surge Protecting Device adalah salah satu safety device untuk melindungi equipment penting dari tegangan yang tidak normal khususnya akibat sengatan listrik didekat sistem atau konduktor pengaman. Berikut penilaian SPD-DC yang dibutuhkan : Range of product : SPD Surge arrester class type : Type 2 [Ue] rated operational voltage : 1000 Vdc Nominal discharge current : 15 ka Maximum discharge current : 40 ka 13 P a g e

15 [Uoc] open circuit voltage Response time Standards certifications IP degree of protection Ambient air temperature for operation Ambient air temperature for storage Jumlah SPD-DC yang dibutuhkan sebanyak 21 unit : DC 1000 V : <= 25 ns : min. IEC : CE : IP20 : C : C 3.7 Surge Protecting Device (SPD) - AC SPD juga digunakan untuk melindungi inverter dibagian arus AC dengan spesifikasi yang dibutuhkan sebagai berikut : Range product : SPD Poles description : 3P + N Surge arrester type : type 2 [Ue] rated operational voltage : 380/400 V AC 50/60 Hz Response time : <= 25 ns Standards : min. IEC IP degree of protection : IP40 Relative humidity : % Ambient temperature for operation : C Ambient temperature for storage : C Jumlah SPD-AC yang dibutuhkan sebanyak 1 unit. 3.8 Fuse Disconnector DC Fuse disconnector DC digunakan untuk perlindungan terhadap hubung singkat atau tegangan berlebih sebelum ke main equipment (inverter). Network type : DC [Ie] rated operational current : 250A DC Rated insulation voltage : 800 VDC Rated impulse withstand voltage : 8 kv Rated operational voltage : 440 VDC Mechanical durability : 1600 cycle IP degree of protection : IP20 Standard : min. IEC Ambient air temperature for operation : C Ambient air temperature for storage : C Jumlah Fuse Disconnector DC yang dibutuhkan sebanyak 3 unit. 14 P a g e

16 3.9 System Control Panel System Control Panel (SCP) adalah device yang digunakan untuk memonitor sistem secara visual yang memperlihatkan indikasi operasi Inverter, baterai dan load consumption maupun fault indicator (termasuk temperatur baterai). Spesifikasi SCP yang digunakan sebagai berikut: Tegangan nominal masuk : 15 VDC Kesesuaian : mengacu pada inverter Arus maksimum operasi : 200 input network voltage Temperatur operasi : -20 sampai dengan 50 C Temperatur penyimpanan : -40 sampai dengan 85 C Maximum case temperature : 60 C Kelembaban operasi : 5 sampai dengan 95% Kelembaban penyimpanan : 5 sampai dengan 95% System Control Panel yang dibutuhkan sebanyak 1 unit Monitoring System Monitoring system ditujukan agar sistem yang telah terbangun dapat dipantau, baik secara langsung ataupun melalui jaringan internet. Data yang ditampilkan melalui internet akan sama dengan yg di display di Sistem Control Panel, sehingga apabila terdapat kerusakan atau abnormal kondisi dari sistem Tim Konsorsium Javlec dapat memberikan masukan kepada operator dilokasi. Spesifikasi yang digunakan untuk monitoring sistem sebagai berikut: Temperatur Operasi :-20 sampai 50, Temperatur Penyimpanan :-40 sampai 85 C Kelembaban Operasi : <95% Kelembapan Penyimpanan : <95% Graphic user interface : internet browser, android Garansi : 5 tahun Data Telecomunication : LAN, SD Card, Internet (GSM Router) Monitoring system yang dibutuhkan sebanyak 3 unit Box Panel dan Accessories System Box panel dibutuhkan sebagai pengaman komponen electrical dari gangguan luar, dalam hal ini dibagi menjadi outdoor box dan indoor box. Khusus bagian outdoor wajib memiliki enclosure minimal IP 54, sedangkan di area indoor hanya berfungsi sebagai pemersatu komponen. Grounding system subjected to supplier design dengan parameter earth resistance 25 Ω dan coverage area radius minimum 100 meter. Kabel yang digunakan adalah kabel khusus PV untuk bagian DC, adapaun secara spesifik ukuran diameter yang digunakan sesuai dengan desain supplier yang mendapat persetujuan dari Konsorsium Javlec. 15 P a g e

17 Aksesories lain untuk instalasi dan pengamanan tambahan subjected to supplier desain dan wajib mendapatkan approval dari Konsorsium Javlec Supporting System 1. Feedwater Pump Feedwater pump dibutuhkan sebagai komponen pendukung untuk memompa air tawar yang berada dalam bak penyimpanan menuju kolom-kolom mesin es. Adapun spesifikasi feedwater pump yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : Voltage/Hz : 220 V/50 Hz Output Power Motor : 250 W Suction Pipe Lengh : 30 m Max. Carrying Capacity : 60 m Head : 24 m, capacity : 30 l/min Suction Pipe Diameter : 1,25 inch Jumlah feedwater pump yang dibutuhkan sebanyak 1 unit. 2. LED Lamp LED Lamp dibutuhkan sebagai komponen penerangan baik indoor maupun outdoor. Adapun spesifikasi lampu LED yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : Voltage : V Lifetime of lamp : hours Number of switch cycles : Rated Power : 9 W Rated luminous flux : 2000 lm Color temperature : 6500 K Power Consumption (wattage) : 18 W Jumlah Lampu LED yang dibutuhkan sebanyak 15 unit. 16 P a g e

18 Bab 4. Instalasi dan Commissioning 4.1 System Instalasi Instalasi dilakukan di workshop supplier dengan merangkai keseluruhan sistem Electrical and Instrumentation dalam panel-panel box yang dibuat khusus untuk merangkai komponen-komponen tersebut. Tahapan instalasi sebagai berikut: 1. Supplier akan memberikan list main equipment sesuai dengan TOR diatas. Pihak Konsorsium Javlec akan memberikan konfirmasi persetujuan terhadap komponen yang akan digunakan. 2. Supplier akan memberikan gambar electrical wiring dan installation per section dan secara keseluruhan, termasuk didalamnya box arrangement untuk penempatan komponenkomponen. Pihak Konsorsium Javlec akan memberikan approval untuk setiap wiring dan gambar yang diajukan. 3. Supplier akan merangkai keseluruhan sistem di workshop dengan ditemani perwakilan Konsorsium Javlec sebagai supervisor pekerjaan selama proses berlangsung dan diperlukan job acceptance sebelum dilakukan pengiriman dan instalasi di Lokasi. 4. Pihak supplier bertanggung jawab atas pemasangan di lokasi sesuai dengan wiring, tanpa terkecuali, termasuk didalamnya grounding system. 4.2 Commissioning 1. Commissioning Solar Monitoring dan Control (E&I) System akan dilakukan secara keseluruhan saat sistem start up pertama kali, sehingga apabila didapatkan ada anomali Solar Monitoring dan Control (E&I) System, dapat dilakukan re-arrangement Solar Monitoring dan Control (E&I) System atau apabila kondisi cacat bawaan fabrikasi dapat segera dilakukan penggantian Solar Monitoring dan Control (E&I) System. 2. Supplier menyiapkan dokumen Standard Operating Procedure (SOP) Commissioning dan instalasi dan dokumen tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Konsorsium Javlec. 3. Supllier bertanggung jawab dalam periode commissioning dengan mengirimkan perwakilan (tim teknis) ke lokasi kegiatan. 4. Commissioning Solar Monitoring dan Control (E&I) System akan dilakukan oleh tim teknis supplier dengan disaksikan dan disetujui oleh perwakilan Konsorsium Javlec di lokasi kegiatan. 5. Konsorsium Javlec akan memberikan sertifikat serah terima (Certificate of Acceptance / COA) sebagai bagian dari penyelesaian pekerjaan. 17 P a g e

19 Bab 5. Syarat dan Ketentuan Dalam pemenuhan kebutuhan Solar Monitoring dan Control (E&I) System, berlaku syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi sebagai berikut : 1. Jadwal pengadaan* a. Rapat Teknis : 17 Juli 2017 b. Pemasukan Dokumen Penawaran : 21 Juli 2017 c. Jadwal Inspeksi : Juli 2017 *Catatan: Konsorsium Javlec dapat merubah jadwal pengadaan dengan pemberitahuan sebelumnya kepada peserta pengadaan. 2. Dokumen penawaran dan Sertifikat dikirim melalui softcopy dan hardcopy ke a. Soft copy: dinar.prasetyo@enerbi.co.id cc : enerbi.indonesia@gmail.com dan inoengsoekatmo@gmail.com b. Hard copy: Kantor Javlec, Banjarsari RT 06 RW 12, Sukoharjo, Ngaglik, Jalan Kaliurang KM 13 Sleman, Yogyakarta 3. Lokasi Pengiriman Unit adalah FOB Jakarta 4. Peserta pengadaan harus melampirkan surat pernyataan (asli) waktu pengiriman (Delivery Time). Waktu pengiriman maksimal sepuluh (10) minggu. 5. Peserta pengadaan harus melampirkan surat pernyataan (asli) dari lokasi gudang atau lokasi penyimpanan sementara yang akan digunakan beserta informasinya 6. Peserta pengadaan harus melampirkan surat garansi (asli) produk barang dan/atau jasa manufaktur atau dengan cap basah untuk supplier. 7. Peserta pengadaan harus memiliki pengalaman dalam pengadaan Solar Monitoring and Control (E&I) System dan proses commissioning dalam 5 tahun terakhir dan dibuktikan dengan daftar pengalaman proyek. 8. Peserta pengadaan harus menyampikan (kopi) bukti laporan pajak tahun Peserta pengadaan menyantumkan jadwal pengadaan lengkap dengan CV personil yang akan melakukan commissioning. 10. Konsorsium Javlec tidak melakukan komunikasi kepada peserta pengadaan selama tahap document submision. 11. Penawaran harga tidak dicantumkan nilai pajak. 12. Penawaran harga dari peserta pengadaan harus dibubuhkan materai Rp 6000,- dan ditandatangani oleh pemimpin tertinggi perusahaan serta cap basah dari perusahaan. 13. Dokumen penawaran berikut kelengkapannya dilampirkan sesuai dengan poin poin yang tertera dalam file Adm & Technical Procurement (terlampir). Jika terdapat salah satu atau beberapa item yang tidak disampaikan, maka Konsorsium Javlec berhak untuk mendiskualifikasi penawaran. 14. Konsorsium Javlec dapat melakukan inspeksi teknis unit yang ditawarkan jika diperlukan. 15. Jika dalam masa inspeksi Konsorsium Javlec menemukan penawaran teknis produk dengan spesifikasi teknis aktual yang tidak sesuai sesuai maka inspeksi dihentikan dan proses seleksi dihentikan terhadap peserta tersebut. 16. Pemilihan Solar Monitoring dan Control (E&I) System didasarkan pada kesesuaian antara dokumen administrasi, spesifikasi teknis dan harga. 17. Pembayaran akan dilakukan dalam 3 termin pembayaran : a. Pembayaran pertama sebesar 30 % dibayarkan sebagai Down Payment, b. Pembayaran kedua sebesar 60% pada saat barang siap dikirim, 18 P a g e

20 c. Pembayaran ketiga sebesar 10% dibayarkan setelah selesai seluruhnya terinstalasi (Commissioning) dan diterima baik oleh Konsorsium Javlec. 18. Apabila terjadi keterlambatan dalam penyelesaian pelaksanaan pekerjaan pengadaan Solar Monitoring dan Control (E&I) System tersebut akan dikenakan denda sebesar 0.17% per hari dengan maksimal denda sebesar 5% atau keterlambatan 30 hari. 19. Pada mekanisme pengadaan barang dan jasa untuk kegiatan ini diberlakukan adanya beberapa jaminan antara lain : Kesanggupan tertulis yang diberikan oleh bank umum/asuransi/penerbit jaminan kepada penerima jaminan (pemberi pekerjaan) bahwa penjamin akan membayar sejumlah uang kepadanya jika pihak terjamin (peserta lelang) mengundurkan diri dari lelang setelah pembukaan dokumen penawaran atau tidak bersedia diberi kontrak dalam hal penawarannya diterima/dinyatakan menang. Jaminan Penawaran ini berlaku untuk semua jenis penawaran. Besar nilai jaminan penawaran adalah 3%. a. Jaminan Pelaksanaan Jaminan yang diterbitkan oleh bank umum/asuransi/ penerbit jaminan kepada penerima jaminan (pemberi pekerjaan) yang menyatakan bahwa pihak terjamin (pelaksana pekerjaan) atau kontraktor akan dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh pemberi pekerjaan sesuai dengan ketentuan - ketentuan yang diperjanjikan dalam kontrak. Jaminan Pelaksanaan ini besar nilainya adalah 5%. b. Jaminan Pemeliharaan Jaminan yang diterbitkan oleh bank umum/asuransi/ penerbit jaminan kepada penerima jaminan (pemberi pekerjaan) yang menyatakan bahwa pihak terjamin (pelaksana pekerjaan) akan sanggup untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan pekerjaan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai sesuai dengan yang diperjanjikan dalam kontrak. Jaminan Pemeliharaan ini berlaku untuk jenis pengadaan Struktural. Besarnya jaminan ini adalah 5% Jaminan pemeliharaan akan diserahkan oleh pelaksana pekerjaan setelah 6 bulan masa konstruksi selesai dan diterima oleh pihak Konsorsium Javlec 20. Keputusan Konsorsium Javlec adalah mengikat dan tidak dapat diganggu gugat oleh pihak manapun. 21. Dengan memasukkan dokumen penawaran, maka calon Rekanan dianggap menyetujui semua poin tersebut di atas. 22. Syarat dan Ketentuan lain diberikan pada saat Rapat Teknis. 19 P a g e

21 Bab 6. Lampiran Gambar 3. Sistem Utama 20 P a g e

22 Gambar 4. Sistem Pendukung 21 P a g e

Term of Reference (TOR) 02

Term of Reference (TOR) 02 THE GREEN PROSPERITY PROJECT COMMUNITY-BASED NATURAL RESOURCE MANAGEMENT AGREEMENT PROJECT 2016 Pengembangan Usaha-usaha Ramah Lingkungan Berbasis Potensi Lokal di Kawasan Timur Kabupaten Berau Term of

Lebih terperinci

Term of Reference (TOR) 01

Term of Reference (TOR) 01 THE GREEN PROSPERITY PROJECT COMMUNITY-BASED NATURAL RESOURCE MANAGEMENT AGREEMENT PROJECT 2016 Pengembangan Usaha-usaha Ramah Lingkungan Berbasis Potensi Lokal di Kawasan Timur Kabupaten Berau Term of

Lebih terperinci

Term of Reference (TOR) 06

Term of Reference (TOR) 06 THE GREEN PROSPERITY PROJECT COMMUNITY-BASED NATURAL RESOURCE MANAGEMENT AGREEMENT PROJECT 2016 Pengembangan Usaha-usaha Ramah Lingkungan Berbasis Potensi Lokal di Kawasan Timur Kabupaten Berau Term of

Lebih terperinci

Term of Reference (TOR) 07

Term of Reference (TOR) 07 THE GREEN PROSPERITY PROJECT COMMUNITY-BASED NATURAL RESOURCE MANAGEMENT AGREEMENT PROJECT 2016 Pengembangan Usaha-usaha Ramah Lingkungan Berbasis Potensi Lokal di Kawasan Timur Kabupaten Berau Term of

Lebih terperinci

Term of Reference (TOR) 05

Term of Reference (TOR) 05 THE GREEN PROSPERITY PROJECT COMMUNITY-BASED NATURAL RESOURCE MANAGEMENT AGREEMENT PROJECT 2016 Pengembangan Usaha-usaha Ramah Lingkungan Berbasis Potensi Lokal di Kawasan Timur Kabupaten Berau Term of

Lebih terperinci

Term of Reference (TOR) 04

Term of Reference (TOR) 04 THE GREEN PROSPERITY PROJECT COMMUNITY-BASED NATURAL RESOURCE MANAGEMENT AGREEMENT PROJECT 2016 Pengembangan Usaha-usaha Ramah Lingkungan Berbasis Potensi Lokal di Kawasan Timur Kabupaten Berau Term of

Lebih terperinci

Sistem PLTS Off Grid Komunal

Sistem PLTS Off Grid Komunal PT. REKASURYA PRIMA DAYA Jl. Terusan Jakarta, Komp Ruko Puri Dago no 342 kav.31, Arcamanik, Bandung 022-205-222-79 Sistem PLTS Off Grid Komunal PREPARED FOR: CREATED VALID UNTIL 2 2 mengapa menggunakan

Lebih terperinci

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED TMLEnergy TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat Jl Soekarno Hatta no. W: 541 www.tmlenergy.co.id C, Bandung, Jawa Barat W: www.tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id

Lebih terperinci

Materi Sesi Info Listrik Tenaga Surya. Politeknik Negeri Malang, Sabtu 12 November 2016 Presenter: Azhar Kamal

Materi Sesi Info Listrik Tenaga Surya. Politeknik Negeri Malang, Sabtu 12 November 2016 Presenter: Azhar Kamal Materi Sesi Info Listrik Tenaga Surya Politeknik Negeri Malang, Sabtu 12 November 2016 Presenter: Azhar Kamal Pengantar Presentasi ini dipersiapkan oleh Azhar Kamal untuk acara Sesi Info Listrik Tenaga

Lebih terperinci

Spesifikasi Teknis SHS

Spesifikasi Teknis SHS Pt Azet Surya Lestari Jl Merpati Raya no 44 Kp Sawah Baru Bintaro Tangerang Selatan 15413 Telp. 021 74638606-09 Fax 021 74638609 Email: azet.info@azetsurya.com Website: www.azetsurya.com. Spesifikasi Teknis

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.. Spesifikasi Sistem 4... Spesifikasi Panel Surya Model type: SPU-50P Cell technology: Poly-Si I sc (short circuit current) = 3.7 A V oc (open circuit voltage) = 2 V FF (fill

Lebih terperinci

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System P R O P O S A L CV. SURYA SUMUNAR adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang pengadaan dan penjualan energi listrik dengan menggunakan tenaga surya (matahari) sebagai sumber energi utamanya. Kami

Lebih terperinci

Pelatihan Sistem PLTS Maret PELATIHAN SISTEM PLTS INSPEKSI, PENGUJIAN DAN KOMISIONING SISTEM FOTOVOLTAIK Rabu, 25 Maret 2015

Pelatihan Sistem PLTS Maret PELATIHAN SISTEM PLTS INSPEKSI, PENGUJIAN DAN KOMISIONING SISTEM FOTOVOLTAIK Rabu, 25 Maret 2015 PELATIHAN SISTEM PLTS INSPEKSI, PENGUJIAN DAN KOMISIONING SISTEM FOTOVOLTAIK Rabu, 25 Maret 2015 Oleh: Adjat Sudradjat TUJUAN DAN SASARAN Tujuan pelatihan ini adalah memberi pengetahuan kepada peserta

Lebih terperinci

Pelatihan Sistem PLTS Maret 2015 PELATIHAN SISTEM PLTS INVERTER DAN JARINGAN DISTRIBUSI. Rabu, 25 Maret Oleh: Nelly Malik Lande

Pelatihan Sistem PLTS Maret 2015 PELATIHAN SISTEM PLTS INVERTER DAN JARINGAN DISTRIBUSI. Rabu, 25 Maret Oleh: Nelly Malik Lande PELATIHAN SISTEM PLTS INVERTER DAN JARINGAN DISTRIBUSI Rabu, 25 Maret 2015 Oleh: Nelly Malik Lande POKOK BAHASAN TUJUAN DAN SASARAN PENDAHULUAN PENGERTIAN, PRINSIP KERJA, JENIS-JENIS INVERTER TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER 3.1 Deskripsi Plant Sistem solar tracker yang penulis buat adalah sistem yang bertujuan untuk mengoptimalkan penyerapan cahaya matahari pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL 3.1 Survey Lokasi Langkah awal untuk merancang dan membuat Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS PJU-TS INTEGRA 1x40W (LED, LITHIUM FERO, PIR)

SPESIFIKASI TEKNIS PJU-TS INTEGRA 1x40W (LED, LITHIUM FERO, PIR) SPESIFIKASI TEKNIS PJU-TS INTEGRA 1x40W (LED, LITHIUM FERO, PIR) Nama Produk : PJU-TS INTEGRA 1x40W : Lampu jalan LED Tenaga Surya dimana lampu LED, battery, dan charge controller di pre-fabrikasi menyatu

Lebih terperinci

RN 1200 RN 2000 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY ICA

RN 1200 RN 2000 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY ICA RN 1200 RN 2000 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY ICA DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN.. 1 II. SPESIFIKASI TEKNIK.... 2 III. KETERANGAN ALAT.. 3 IV. PEMASANGAN UPS 3 V. PROSES PENGETESAN UPS.. 4 VI. CARA MENGOPERASIKAN

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Blok Diagram Alat Blok Diagram alat merupakan salah satu hal terpenting dalam perencanaan alat, karena dari blok diagram inilah dapat diketahui cara kerja rangkaian secara

Lebih terperinci

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc. Sistem MPPT Untuk PV dan Inverter Tiga Fasa yang Terhubung Jala-Jala Menggunakan Voltage-Oriented Control Andi Novian L. 2210 106 027 Dosen Pembimbing : Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum

Lebih terperinci

PLTS ROOFTOP ON-GRID 1,6KW

PLTS ROOFTOP ON-GRID 1,6KW PLTS ROOFTOP ON-GRID 1,6KW Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah salah satu alternative energi yang paling mudah di aplikasikan di Indonesia. Indonesia sepanjang tahun disinari matahari sehingga kita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis meggunakan metode eksperimental dengan pendekatan kuantitatif yaitu melakukan pengamatan untuk mencari data penelitian

Lebih terperinci

Rooftop Solar PV System

Rooftop Solar PV System TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat W : www.tmlenergy.co.id E : marketing@tmlenergy.co.id T : TMLEnergy We can make a better world together PREPARED FOR: Rooftop Solar PV System

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Rangkaian Elektronik Lampu Navigasi Energi Surya Rangkaian elektronik lampu navigasi energi surya mempunyai tiga komponen utama, yaitu input, storage, dan output. Komponen input

Lebih terperinci

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN I.W.G.A Anggara 1, I.N.S. Kumara 2, I.A.D Giriantari 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

PT PEMBANGKITAN JAWA BALI UNIT PEMBANGKITAN PAITON No. Dokumen : FMP

PT PEMBANGKITAN JAWA BALI UNIT PEMBANGKITAN PAITON No. Dokumen : FMP TERM OF REFERENCE (TOR) Halaman : 1 dari 7 PENGADAAN & PEMASANGAN MOTOR CONVEYOR F1 PROGRAM RKAP 2017 A. LATAR BELAKANG & TUJUAN PT PJB UP Paiton menggunakan bahan bakar batu bara dalam pengoperasiannya.

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Propulsi Fishing Boat 8M Displacement Dengan Solar Cell Sebagai Energi Alternatif

Perancangan Sistem Propulsi Fishing Boat 8M Displacement Dengan Solar Cell Sebagai Energi Alternatif Perancangan Sistem Propulsi Fishing Boat 8M Displacement Dengan Solar Cell Sebagai Energi Alternatif Oleh : Nama : Mukty Baktiar Nrp : 4211105006 Jurusan : Teknik Sistem Perkapalan BAB I PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

LAMPIRAN. dan paralel, kapasitas setiap panel 100 Wp. Harga untuk setiap 15 kwp

LAMPIRAN. dan paralel, kapasitas setiap panel 100 Wp. Harga untuk setiap 15 kwp LAMPIRAN Komponen PLTH Grup Barat A. Panel Surya Panel surya yang berada di PLTH tediri dari 150 unit yang tersusun seri dan paralel, kapasitas setiap panel 100 Wp. Harga untuk setiap 15 kwp adalah$15.540,

Lebih terperinci

A D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N. Nomor : LU / Pokja-9/ULP-JTG/V/2015 Tanggal : 22 Mei Untuk Pengadaan BELANJA MODAL

A D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N. Nomor : LU / Pokja-9/ULP-JTG/V/2015 Tanggal : 22 Mei Untuk Pengadaan BELANJA MODAL A D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : LU. 14.03/ Pokja-9/ULP-JTG/V/2015 Tanggal : 22 Mei 2015 Untuk Pengadaan BELANJA MODAL PENGADAAN DAN PEMASANGAN PLTS PJU DI KABUPATEN BLORA TAHUN

Lebih terperinci

BAB V SPESIFIKASI TEKNIS

BAB V SPESIFIKASI TEKNIS BAB V SPESIFIKASI TEKNIS 1.1 Modul Surya Modul Surya berfungsi sebagai catudaya yang menghasilkan energi listrik dari energi matahari. Spesifikasi Modul Surya : Jenis Module : Polycristaline Type : LEN

Lebih terperinci

DESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR

DESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR 97, Inovtek, Volume 3, Nomor 1, Juni 2013, hlm. 97-24 DESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR Zainal Abidin, Johny Custer Jurusan Teknik Elektro Politeknik

Lebih terperinci

BAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon

BAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon BAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) 3 4.1 Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon Untuk menjalankan operasi produksi pada PT. Krakatau Steel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangkit-pembangkit tenaga listrik yang ada saat ini sebagian besar masih mengandalkan kepada sumber energi yang tidak terbarukan dalam arti untuk mendapatkannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitianinimenggunakanmetodeeksperimendanlokasipenelitianberte mpat di LAB Listrik Tenaga jurusanpendidikanteknikelektro, FPTK UPI.Adapunlangkah langkahpenelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini meliputi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, rancangan alat, metode penelitian, dan prosedur penelitian. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN : PAKET.. : KONSULTANSI PERENCANAAN FEASIBILITY STUDY DETAIL ENGINEERING DESIGN (FS DED) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA KOMUNAL (PLTS KOMUNAL) DI DUSUN.., DESA, KECAMATAN,

Lebih terperinci

2011, No Umum dan Peningkatan Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggun

2011, No Umum dan Peningkatan Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.422, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Bea Masuk Ditanggung Pemerintah. Impor. Barang dan Bahan. Peralatan Telekomunikasi. Tahun Anggaran 2011. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Tabel Peralatan Listrik Rumah Tangga

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Tabel Peralatan Listrik Rumah Tangga BAB III PERANCANGAN Perancangan pada tugas akhir ini dilakukan untuk memberikan solusi atas permasalahan yang ada di lapangan. Permasalahan yang ada dalam hal ini adalah penggunaan solar cell dalam memberikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING Oleh : FARHAN APRIAN NRP. 2207 100 629 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari,

Lebih terperinci

BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG

BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG 3.1 RANGKAIAN SOLAR HOME SISTEM Secara umum sistem pemabangkit daya listrik fotovoltaik dapat dibedakan atas 2 (dua) jenis[2]: a. Sistem langsung, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 PLC (Programmable Logic Controller) Pada sub bab ini penulis membahas tentang program PLC yang digunakan dalam system ini. Secara garis besar program ini terdiri

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan Rancang Bangun Sistem Kontrol dan Monitoring Solar Cell Dengan Raspberry Pi Berbasis Web Sebagai Sarana Pembelajaran di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Surabaya Prasetyo Iswahyudi Indah Masluchah

Lebih terperinci

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PELELANGAN ( AANWIJZING) Nomor : PL.102/152/IV/ BDR-KLP/2013

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PELELANGAN ( AANWIJZING) Nomor : PL.102/152/IV/ BDR-KLP/2013 Jl. Tjilik Riwut Kuala Pembuang 74211 Telp. : 0538 21971 Email : bandara.kuala_pembuang@yahoo.com Fax : 0538-21971 BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PELELANGAN ( AANWIJZING) Nomor : PL.102/152/IV/ BDR-KLP/2013

Lebih terperinci

Solar PV System Users Maintenance Guide

Solar PV System Users Maintenance Guide Solar PV System Users Maintenance Guide Solar Surya Indonesia Komplek Ruko GreenVile Blok A No 1-2 Jl. Green Vile Raya, Duri Kepa Jakarta Barat 11510 Telp: 021-566.2831 Pedoman Pemilik Solar PV System

Lebih terperinci

POWER ACCESSORIES SOCKET ASSEMBLIES CIGARETTE LIGHTER PLUGS BATTERY DISCHARGE PROTECTOR VOLTAGE REDUCERS VOLTAGE CONVERTER VOLTAGE BOOSTER INVERTERS

POWER ACCESSORIES SOCKET ASSEMBLIES CIGARETTE LIGHTER PLUGS BATTERY DISCHARGE PROTECTOR VOLTAGE REDUCERS VOLTAGE CONVERTER VOLTAGE BOOSTER INVERTERS SOCKET ASSEMBLIES CIGARETTE LIGHTER PLUGS BATTERY DISCHARGE PROTECTOR VOLTAGE REDUCERS VOLTAGE CONVERTER VOLTAGE BOOSTER INVERTERS SOCKET ASSEMBLIES 853010BL Blister Pack Surface Mount Aluminum Accessory

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN Diajukan Oleh: ABDUR ROZAQ D 400 100 051 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.113, 2010 Kementerian Keuangan. Bea Masuk. Impor. Telekomunikasi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.113, 2010 Kementerian Keuangan. Bea Masuk. Impor. Telekomunikasi. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.113, 2010 Kementerian Keuangan. Bea Masuk. Impor. Telekomunikasi. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54/PMK.011/2010 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH

Lebih terperinci

PASCAL. Home U P S (UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM) INSTRUCTION MANUAL (Petunjuk Pemakaian) PASCAL: UPS & STABILIZER Since 1984

PASCAL. Home U P S (UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM) INSTRUCTION MANUAL (Petunjuk Pemakaian) PASCAL: UPS & STABILIZER Since 1984 PASCAL Home U P S (UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM) Model : Home UPS 1200 / 2400 / 3600 / 5000 / 6000 / 8000 / 11000 INSTRUCTION MANUAL (Petunjuk Pemakaian) PASCAL: UPS & STABILIZER Since 1984 POWER FAMILY

Lebih terperinci

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2. PERENCANAAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DAN TAMAN DI AREAL KAMPUS USU DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TENAGA SURYA (APLIKASI DI AREAL PENDOPO DAN LAPANGAN PARKIR) Donny T B Sihombing, Ir. Surya Tarmizi Kasim

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal Sandro Putra 1) ; Ch. Rangkuti 2) 1), 2) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti E-mail: xsandroputra@yahoo.co.id

Lebih terperinci

TMLEnergy We can make a better world together Proposal PJU Smart

TMLEnergy We can make a better world together Proposal PJU Smart TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat W: www.tmlenergy.co.id E: T: TMLEnergy We can make a better world together Proposal PJU Smart 2 www.tmleergy.co.id 2 Smart Solar Street Light?

Lebih terperinci

Laporan Evaluasi Kelayakan Capacitor Bank Untuk Pemasangan ESP. Oleh : Saiful Adib

Laporan Evaluasi Kelayakan Capacitor Bank Untuk Pemasangan ESP. Oleh : Saiful Adib aporan Evaluasi Kelayakan apacitor Bank Untuk Pemasangan EP Oleh : aiful Adib UNIT BINI PT. PERTAMINA-EP (UBEP) ANGAANGA & TARAKAN FIED ANGAANGA 009 Evaluasi Kelayakan apacitor Bank Untuk Pemasangan EP

Lebih terperinci

BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT Pada bab sebelumnya telah diuraikan konsep rancangan dan beberapa teori yang berhubungan dengan rancangan ACOS (Automatic Change Over Switch) pada AC (Air Conditioning)

Lebih terperinci

PLTS Terpusat Komunal (Off-grid)

PLTS Terpusat Komunal (Off-grid) PLTS Terpusat Komunal (Off-grid) Konfigurasi, komponen, dan instalasi Page 1 Topik pembahasan 1. Gambaran umum PLTS off-grid terpusat 2. Konfigurasi PLTS off-grid terpusat: DC coupling AC coupling 3. Komponen

Lebih terperinci

Latar Belakang dan Permasalahan!

Latar Belakang dan Permasalahan! Latar Belakang dan Permasalahan!! Sumber energi terbarukan sangat bergantung pada input yang fluktuatif sehingga perilaku sistem tersebut tidak mudah diprediksi!! Profil output PV dan Load yang jauh berbeda

Lebih terperinci

Listrik Tenaga Surya untuk Rumah (judul asli: Memasang Solar Home System atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya Mini untuk Rumah) Oleh: Agus Haris W

Listrik Tenaga Surya untuk Rumah (judul asli: Memasang Solar Home System atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya Mini untuk Rumah) Oleh: Agus Haris W Listrik Tenaga Surya untuk Rumah (judul asli: Memasang Solar Home System atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya Mini untuk Rumah) Oleh: Agus Haris W Catatan: SHS (Solar Home System) yang saya rangkai dalam

Lebih terperinci

PELATIHAN SISTEM PLTS PROSEDUR INSTALASI, O&P, DAN TROUBLE SHOOTING SERPONG, MARET 2015

PELATIHAN SISTEM PLTS PROSEDUR INSTALASI, O&P, DAN TROUBLE SHOOTING SERPONG, MARET 2015 PELATIHAN SISTEM PLTS PROSEDUR INSTALASI, O&P, DAN TROUBLE SHOOTING SERPONG, 24-26 MARET 2015 Oleh: Eddy Kantosa POKOK BAHASAN PENDAHULUAN TUJUAN DAN SASARAN INSTALASI DAN PERAWATAN PERTIMBANGAN DAN INSTALASI

Lebih terperinci

24kV, 630 A, 12.5 ka Pole Mounted Circuit Breaker

24kV, 630 A, 12.5 ka Pole Mounted Circuit Breaker 24kV, 630 A, 12.5 ka Pole Mounted Circuit Breaker Type of PMCB : JWFI 4A Rev.2017/01/PMCB Pendahuluan Sakelar Pemutus ( PMCB ) 24kV dirakit oleh PT. Duta Terang Rubberindo dibawah supervisi dan teknologi

Lebih terperinci

BAB III PERALATAN LISTRIK PADA MOTOR CONTROL CENTER (MCC) WATER TREATMENT PLANT (WTP) 3

BAB III PERALATAN LISTRIK PADA MOTOR CONTROL CENTER (MCC) WATER TREATMENT PLANT (WTP) 3 BAB III PERALATAN LISTRIK PADA MOTOR CONTROL CENTER (MCC) WATER TREATMENT PLANT (WTP) 3 3.1 Sistem Proteksi Kelistrikan pada Motor Control Center (MCC) Sistem proteksi kelistrikan pada motor control center

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN Rancang Bangun Sistem Kontrol dan Monitoring Sel Surya dengan Raspberry Pi Berbasis Web Sebagai Sarana Pembelajaran di Akademi Teknik dan Penerbangan Surabaya Hartono Indah Masluchah Program Studi Diploma

Lebih terperinci

BAB III 3 METODE PENELITIAN. b) Pengambilan data Klimatologi lokasi penelitian

BAB III 3 METODE PENELITIAN. b) Pengambilan data Klimatologi lokasi penelitian BAB III 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pengambilan Data a) Studi lapangan Dilakukan di Taman Departemen Teknik Elektro dan Halaman Gedung Administrasi FT USU, yaitu mengukur lokasi yang akan dipasangi penerangan

Lebih terperinci

Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal

Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal MIZZA FAHRIZA RAHMAN 4107100082 DOSEN PEMBIMBING Ir. TRIWILASWANDIO WP., M.Sc. 19610914 198701

Lebih terperinci

Proposal PJU Tenaga Surya

Proposal PJU Tenaga Surya TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 54 C, Bandung, Jawa Barat W: www.tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id T: +62 22 732233 TMLEnergy We can make a better world together Proposal PJU Tenaga Surya 2

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini sebagian besar pembangkit listrik di dunia masih menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas bumi sebagai bahan bakarnya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dari hasil pengamatan dan pencatatan dari kwh meter pada PLTS bisa dilakukan perhitungan biaya efisiensi yang dihasilkan dari penggunaan PLTS dari jumlah kwh penggunaan

Lebih terperinci

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH : PERENCANAAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DAN TAMAN DI AREAL KAMPUS USU DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TENAGA SURYA (APLIKASI PENDOPO DAN LAPANGAN PARKIR) Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam

Lebih terperinci

: atmospheric air. : 1013 mbar abs. : mbar. : 3000 rpm (4800 rpm) : Max. 45 kw : 380 v, 50 Hz, 3 phase

: atmospheric air. : 1013 mbar abs. : mbar. : 3000 rpm (4800 rpm) : Max. 45 kw : 380 v, 50 Hz, 3 phase TERM OF REFERENCE (TOR) Halaman : 1 dari 7 I. Maksud dan Tujuan Term of reference (TOR) ini dibuat untuk menjadi acuan dalam proses pengadaan berikut pemasangan Economizer Ash blower type lobe positive

Lebih terperinci

COMPANY BRIEFING VISION Menjadi Renewable Energy Company no. 1 di Indonesia

COMPANY BRIEFING VISION Menjadi Renewable Energy Company no. 1 di Indonesia COMPANY BRIEFING VISION Menjadi Renewable Energy Company no. 1 di Indonesia MISION Membangun Indonesia menjadi bangsa yang Maju dan Mandiri melalui bidang Renewable Energy COMPANY VALUES S M A R T Solution

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. Beban listrik pada MDK Platform dihitung dan ditabulasi di bawah. puncak dan minimum yang diperlukan.

BAB IV ANALISA. Beban listrik pada MDK Platform dihitung dan ditabulasi di bawah. puncak dan minimum yang diperlukan. BAB IV ANALISA 4.1 Kriteria Desain Beban listrik pada MDK Platform dihitung dan ditabulasi di bawah kategori beban listrik terus menerus, terputus atau cadangan untuk menentukan beban listrik berjalan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid Bayu Baru Pandansimo PLTH Bayu Baru merupakan realisasi dari Sistem Inovasi Daerah (SIDA) yang diprakarsai oleh Kementrian Riset

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sistem 48 V

BAB IV PEMBAHASAN Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sistem 48 V 47 BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sistem 48 V Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sistem 48 V (PLTS sistem 48 V) adalah suatu pembangkit listrik yang mengubah energi matahari menjadi

Lebih terperinci

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review Perbandingan Penggunaan Motor DC Dengan AC Sebagai Penggerak Pompa Air Yang Disuplai Oleh Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Agus Teja Ariawan* Tjok. Indra. P, I. W. Arta. Wijaya. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1 II. SPESIFIKASI TEKNIK 2 III. KETERANGAN ALAT 3 IV. PANEL MONITOR 3 V. PROSES PENGETESAN UPS 4 VI. CARA MENGOPERASIKAN UPS 5

I. PENDAHULUAN 1 II. SPESIFIKASI TEKNIK 2 III. KETERANGAN ALAT 3 IV. PANEL MONITOR 3 V. PROSES PENGETESAN UPS 4 VI. CARA MENGOPERASIKAN UPS 5 ICA DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN 1 II. SPESIFIKASI TEKNIK 2 III. KETERANGAN ALAT 3 IV. PANEL MITOR 3 V. PROSES PENGETESAN UPS 4 VI. CARA MENGOPERASIKAN UPS 5 VII. TABEL KDISI 6 VIII. TABEL PETUNJUK TROUBLE

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97/PMK. 011/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97/PMK. 011/2012 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97/PMK. 011/2012 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN PERALATAN

Lebih terperinci

Merencanakan PJU Tenaga Surya Contents

Merencanakan PJU Tenaga Surya Contents Merencanakan PJU Tenaga Surya Contents 1. Pengantar... 2 2. Keuntungan PJU tenaga surya... 2 3. Kekurangan PJU tenaga surya... 4 4. Komponen dan perencanaan PJU tenaga surya... 4 5. Komponen beban: Lampu

Lebih terperinci

8 Nov 2007 BALAI BESAR TEKNOLOGI ENERGI

8 Nov 2007 BALAI BESAR TEKNOLOGI ENERGI STANDAR & SERTIFIKASI KOMPONEN SISTEM PLTS Disampaikan pada: WORKSHOP PERAN PV DALAM PENYEDIAAN ENERGI LISTRIK DI INDONESIA Jakarta, JULI 2008 1 Pengujian / Sertifikasi i Balai Besar Teknologi Energi (B2TE)

Lebih terperinci

RANCANGAN Gambar Rancangan Prototype Design Body Team CIMAHI

RANCANGAN Gambar Rancangan Prototype Design Body Team CIMAHI RANCANGAN Gambar Rancangan Prototype Design Body Team CIMAHI Gambar 2.1 Front Gambar 2.2 Isometric Gambar 2.3 Side Gambar 2.4 back Gambar 2.5 TOP Design dan System Kerja Mobil Mobil Cimahi 2 (Bahan Bakar

Lebih terperinci

3WN DF66-1JA2-Z S21 + K02 Freq U i /U imp

3WN DF66-1JA2-Z S21 + K02 Freq U i /U imp TERM OF REFERENCE (TOR) Halaman : 1 dari 7 PENGADAAN & PEMASANGAN BREAKER PDC FLY ASH #2 PROGRAM RKAP 2017 A. LATAR BELAKANG & TUJUAN Circuit Breaker adalah peralatan penunjang pada unit pembangkit, alat

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERKAMPUNGAN SURYA (SOLAR RURAL) 20 kwp SISTEM SENTRALISASI DI KABUPATEN BENGKALIS

PERENCANAAN PERKAMPUNGAN SURYA (SOLAR RURAL) 20 kwp SISTEM SENTRALISASI DI KABUPATEN BENGKALIS PERENCANAAN PERKAMPUNGAN SURYA (SOLAR RURAL) 20 kwp SISTEM SENTRALISASI DI KABUPATEN BENGKALIS Zulkifli Teknik Mesin Politeknik Bengkalis Jl. Batin Alam Sei-Alam, Bengkalis -Riau zulkifli@polbeng.ac.id

Lebih terperinci

PERHITUNGAN EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL PADA SOLAR WATER PUMP

PERHITUNGAN EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL PADA SOLAR WATER PUMP SKRIPSI / TUGAS AKHIR PERHITUNGAN EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL PADA SOLAR WATER PUMP HOTBER MANGANTAR (23411404) JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI Latar Belakang Perkembangan berjalan dengan

Lebih terperinci

Penurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik

Penurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik Penurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik Muhammad Qahhar 2209 100 104 Dosen Pembimbing: Dedet Candra Riawan, ST., M.Eng., Ph.D.

Lebih terperinci

Voltage sag atau yang sering juga disebut. threshold-nya. Sedangkan berdasarkan IEEE Standard Voltage Sag

Voltage sag atau yang sering juga disebut. threshold-nya. Sedangkan berdasarkan IEEE Standard Voltage Sag 2.3. Voltage Sag 2.3.1. Gambaran Umum Voltage sag atau yang sering juga disebut sebagai voltage dip merupakan suatu fenomena penurunan tegangan rms dari nilai nominalnya yang terjadi dalam waktu yang singkat,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Spesifikasi Baterai Berikut ini merupakan spesifikasi dari baterai yang digunakan: Merk: MF Jenis Konstruksi: Valve Regulated Lead Acid (VRLA)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN SUPLY PLN SHS MCB 2 MCB 1 BEBAN Gambar 3.10 Panel daya (kombinasi solar home system dengan listrik PLN) BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN 4.1 ANALISA SOLAR HOME SYSTEM Analisa

Lebih terperinci

INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID

INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID Dian Sarita Widaringtyas. 1, Eka Maulana, ST., MT., M.Eng. 2, Nurussa adah, Ir. MT. 2 1 Mahasiswa Teknik Elektro Univ.

Lebih terperinci

Desain Boosting MPPT Tiga Level untuk Distributed Generation Tiga Fasa Presented by: Hafizh Hardika Kurniawan

Desain Boosting MPPT Tiga Level untuk Distributed Generation Tiga Fasa Presented by: Hafizh Hardika Kurniawan Desain Boosting MPPT Tiga Level untuk Distributed Generation Tiga Fasa Presented by: Hafizh Hardika Kurniawan Pembimbing I Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Pembimbing II Heri Suryoatmojo, ST, MT, Ph.D

Lebih terperinci

1. IED berkomunikasi dengan Gateway menggunakan protokol standard

1. IED berkomunikasi dengan Gateway menggunakan protokol standard T.Wisnu Wardhana JKT0413/JF/S1/ELE/0296 I. BENAR SALAH (15 Soal) 1. IED berkomunikasi dengan Gateway menggunakan protokol standard 2. IED berfungsi untuk melakukan remote control, telemetering, telesignal,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah research and development, dimana metode tersebut biasa dipakai untuk menghasilkan sebuah produk inovasi yang belum

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ G.17 DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAICBATERAI MENGGUNAKAN BIDIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ Soedibyo 1*, Dwiana Hendrawati 2 1 Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

SIMULASI DAN PEMBUATAN RANGKAIAN SISTEM KONTROL PENGISIAN BATERAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

SIMULASI DAN PEMBUATAN RANGKAIAN SISTEM KONTROL PENGISIAN BATERAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SIMULASI DAN PEMBUATAN RANGKAIAN SISTEM KONTROL PENGISIAN BATERAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA Handy Indra Regain Mosey 1) 1) Program Studi Fisika FMIPA Universitas Samratulangi Manado e-mail:

Lebih terperinci

Oleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc

Oleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc OPTIMALISASI SEL SURYA MENGGUNAKAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) SEBAGAI CATU DAYA BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) Oleh : Aries Pratama Kurniawan 2206 100 114 Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, selain menggunakan metodologi studi pustaka dan eksperimen, metodologi penelitian yang dominan digunakan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Wiring Diagram Direct On Line Starter (DOL)

Gambar 3.1 Wiring Diagram Direct On Line Starter (DOL) BAB III METODE STARTING MOTOR INDUKSI 3.1 Metode Starting Motor Induksi Pada motor induksi terdapat beberapa jenis metoda starting motor induksi diantaranya adalah Metode DOL (Direct Online starter), Start

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR DAN DATA

BAB III TEORI DASAR DAN DATA BAB III TEORI DASAR DAN DATA 3.1. MENENTUKAN JARAK ARRESTER Analisis data merupakan bagian penting dalam penelitian, karena dengan analisis data yang diperoleh mampu memberikan arti dan makna untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dan memiliki jumlah penduduk sekitar 230 juta jiwa yang merupakan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia. Dengan

Lebih terperinci

Deskripsi LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM YANG DITINGKATKAN

Deskripsi LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM YANG DITINGKATKAN 1 Deskripsi LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM YANG DITINGKATKAN Bidang Teknik Invensi Invensi ini berkenaan dengan suatu lampu penerangan jalan umum atau dikenal dengan lampu PJU, khususnya lampu PJU yang dilengkapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini, yaitu : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini, yaitu : 1. Piranti Pelindung Surja OBO V20-C Piranti pelindung surja yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Sistem Eksitasi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Sistem Eksitasi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem Eksitasi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi 4.1.1. Umum Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi merupakan pembangkit listrik tenaga air dengan tipe

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. alternatif seperti matahari, angin, mikro/minihidro dan biomassa dengan teknologi

II. TINJAUAN PUSTAKA. alternatif seperti matahari, angin, mikro/minihidro dan biomassa dengan teknologi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pembangkit Hibrid Sistem pembangkit hibrid adalah kombinasi dari satu atau lebih sumber energi alternatif seperti matahari, angin, mikro/minihidro dan biomassa dengan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, penelitian mengenai sumber energi terbarukan sangat gencar dilakukan. Sumber-sumber energi terbarukan yang banyak dikembangkan antara lain sumber energi tenaga

Lebih terperinci