BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
|
|
- Verawati Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.. Spesifikasi Sistem 4... Spesifikasi Panel Surya Model type: SPU-50P Cell technology: Poly-Si I sc (short circuit current) = 3.7 A V oc (open circuit voltage) = 2 V FF (fill factor) = 75.% EFF (panel surya efficiency) = 3.4% P maks (maximum power) = 50 W ±3% I maks (maximum current) = 2.86 A V maks (maximum voltage) = 7.5 V Spesifikasi Baterai Merk: INCOE Tipe: MF N70Z-D Jenis aplikasi: deep cycle Jenis konstruksi: Absorption Glass Mat (AGM) Kapasitas: 75Ah Tegangan: 2V 87
2 Spesifikasi Lampu Jalan Lampu jalan terdiri dari 3 baris LED yang diparalelkan dengan masingmasing barisnya terdiri dari 5 buah LED. Menggunakan 5W high power LED dengan lifetime jam. Sesuai dengan standar SNI (4 lux pada ketinggian 0- meter) Spesifikasi Charge Controller Mikrokontroler AVR ATTiny86A digunakan sebagai pusat kontrol sistem. Bahasa pemograman C digunakan sebagai perangkat lunak pada mikrokontroler ATTiny86A. Menggunakan teknik MPPT. Memiliki fitur overcharged protection. Self consumption 00mW Spesifikasi LED Driver Mikrokontroler AVR ATTiny86A digunakan sebagai pusat kontrol sistem. Bahasa pemograman C digunakan sebagai perangkat lunak pada mikrokontroler ATTiny86A. Self consumption 960mW Daftar Komponen Komponen-komponen (secara garis besar) yang digunakan untuk pembuatan sistem ini ditunjukkan pada tabel 4..
3 89 Tabel 4. Komponen-Komponen Sistem Secara Garis Besar Nama komponen Tipe Jumlah Panel Surya SPU-50P Baterai MF N70Z-D Lampu Jalan - Sistem Charge Controller - Sistem LED Driver - Bagian sistem charge controller terdiri dari bagian DC-DC converter (buck+boost converter) dan bagian kontroler. Komponen-komponen yang digunakan ditunjukkan pada tabel 4.2 dan tabel 4.3. Tabel 4.2 Komponen-Komponen Buck + Boost Converter Nama komponen Tipe / Ukuran Jumlah 0. (5W) 4 20 (0.5W) Resistor 0 (0.25W) 2.2K (0.5W) 9K (0.25W) K (0.5W) Mylar/220nF Kapasitor uf 2.2uF 00uF 2
4 90 00nF Mylar/68nF uf 330uF Induktor 00uH 00uH MOSFET Gate Driver IR284 2 Current Sensing MAX4378 Step Up Regulator LM2577 Transistor IRF370 2 Dioda MBR N448 2 Tabel 4.3 Komponen-Komponen Buck + Boost Controller Nama komponen Tipe / Ukuran Jumlah Mikrokontroler ATTiny46 Crystal XTal 6MHz Regulator 5V LM2576 Dioda n5822 Induktor 00uH 00nF 2 Kapasitor 00uF mf 22pF 2 Resistor 00K (0.5W) 2
5 9 22K (/2W) 47K (/2W) 0K (0.5W) (0.25W) Push Button - 2 LED - Relay 0A Switch DPDT Bagian sistem LED driver terdiri dari bagian DC-DC converter (boost converter) dan bagian kontroler. Komponen-komponen yang digunakan ditunjukkan pada tabel 4.4 dan tabel 4.5. Tabel 4.4 Komponen-Komponen Boost Converter Nama komponen Tipe / Ukuran Jumlah Resistor 0 (0.25W) Kapasitor 330uF 2 47nF 2 Induktor 00uH MOSFET IRF540 Dioda Schottky N5822 Dioda N400 MOSFET Gate Driver IR284
6 92 Tabel 4.5 Komponen-Komponen Boost Controller Nama komponen Tipe / Ukuran Jumlah Mikrokontroler ATTiny46 Crystal XTal 6MHz Regulator 5V LM pF 2 00nF 2 Kapasitor 470nF 0.uF 47nF 0K 2 Resistor 220K (W) 6 Push Button - 2 Dioda N400 Switch DPDT LED Implementasi 4.3. Prosedur pengoperasian sistem Bagian ini merupakan bagian cara mengoperasikan charge controller ini. Berikut adalah gambar dari connector yang terdapat pada bagian charge controller ini.
7 93 Gambar 4. Tampilan Connector Charge Controller Masing-masing connector di atas menghubungkan charge controller dengan panel surya, baterai dan lampu jalan. Baterai dapat dipasangkan pada bagian seperti yang ditunjukkan oleh gambar dimana connector merah dihubungkan ke positif baterai dan connector hitam dihubungkan ke negatif baterai. Kemudian bagian 2 merupakan bagian sumber daya untuk modul kontroler lampu jalan yang digunakan, connector yang berwarna merah untuk kutub positif dan connector yang berwarna hitam untuk bagian negatif. Sedangkan bagian 3 merupakan connector yang dihubungkan ke sumber tegangan untuk lampu jalan. Berikut adalah gambar tampilan depan charge controller ini: Gambar 4.2 Tampilan Depan Charge Controller
8 94 Pada gambar di atas, terdapat indikator yang ditunjukan pada bagian yang akan mengindikasikan bahwa charge controller telah menyala. Kemudian terdapat tampilan LCD yang akan menampilkan informasi mengenai charge controller. Sedangkan pada bagian 3 terdapat reset yang berfungsi untuk me-reset charge controller. Berikut tampilan LCD ketika dinyalakan beserta dengan informasi yang ditampilkan: Gambar 4.3 Tampilan LCD Pada tampilan LCD di atas, bagian nomor menyatakan informasi mengenai tegangan input dari panel surya. Bagian nomor 4 menunjukkan arus input dari panel surya. Bagian 2 menunjukkan nilai dari duty cycle dalam bentuk nilai register OCR. Untuk mendapatkan nilai persentase duty cycle, nilai ini dapat dibagi dengan 430. Bagian 3 menunjukkan tegangan dari baterai yang terukur. Kemudian bagian 5 menunjukkan mode dari charge controller, apakah mode buck (0) ataupun mode boost (), sedangkan bagian 6 menunjukkan bagian arah pergerakan dari MPPT, yang jika ke kiri (L) atau pun ke kanan (R). Kemudian bagian 7 menunjukkan fase baterai yaitu trickle (), bulk (2), ataupun floating (3). Sedangkan bagian 8 menunjukkan nilai daya input yang berasal dari panel surya.
9 95 Pada charge controller juga terdapat sebuah tombol power yang digunakan untuk menyalakan ataupun mematikan charge controller. Berikut ini merupakan gambar dari tombol power: Gambar 4.4 Bagian Tombol Power Untuk prosedur cara pemasangan dan pengoperasian charge controller adalah sebagai berikut:.. Pasang baterai dan LED driver ke charge controller sesuai dengan connector yang telah disediakan..2. Kemudian tekan switch untuk menyalakan charge controller. Jika tombol power telah ditekan maka lampu indikator dan tampilan LCD akan menyala..3. Kemudian hubungkan modul panel surya ke connector yang telah disediakan..4. Jika modul panel surya telah terpasang dengan benar maka ketika panel surya mendapat cahaya matahari maka akan terbaca nilai tegangan dan arus dari panel surya pada tampilan LCD Tahap Pengujian Pengujian yang dilakukan untuk pengambilan data sistem terdiri dari 2 bagian, yaitu, uji coba teknik MPPT dan uji coba LED driver.
10 Pengujian Teknik MPPT Pengujian yang dilakukan terkait dengan teknik MPPT adalah pengujian daya transfer maksimum, pengujian daya maksimum yang dihasilkan dibandingkan dengan rating panel surya, dan pengujian perbandingan teknik MPPT terhadap teknik non MPPT (directly) Pengujian daya transfer maksimum Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan daya transfer maksimum antara sistem kami dengan daya yang dihasilkan dari perhitungan teori. Seperti yang telah dibahas di bagian teori, daya transfer maksimum terjadi ketika hambatan R S sama dengan hambatan R L. Bila hambatan R S dan R L sama, maka tegangan sumber power supply akan terbagi dua, yaitu ke resistor dan ke charge controller. Salah satu algoritma MPPT, yaitu Perturb and Observe telah kami implementasikan pada charge controller. Gambar 4.5 Foto dan Blok Diagram Pengujian Daya Transfer Maksimum
11 97 Resistor dipergunakan sebagai R S atau hambatan dalam dari power supply. Daya transfer maksimum dapat dihitung secara teori dengan menggunakan hukum Ohm dan persamaan 2.49 : (4.) Dimana Pmax adalah daya maksimum, V R adalah tegangan yang jatuh pada resistor, dan R adalah nilai resistor yang dipergunakan yaitu 40 ohm. V R dapat dihitung ketika daya maksimum terjadi yaitu setengah dari V PSU yang merupakan tegangan power supply. Gambar 4.6 Grafik Daya Transfer Maksimum dengan Sumber Daya dari Power Supply Garis yang berwarna biru adalah daya yang jatuh pada oleh charge controller. Charge controller memiliki output LCD yang dapat menampilkan
12 daya yang diterimanya. Daya praktek atau Ppraktek diambil berdasarkan pada tampilan LCD pada charge controller. 98 Garis yang berwarna merah adalah daya yang dihitung secara teori, dimana daya yang jatuh pada charge controller sama dengan daya yang jatuh pada resistor sama dengan daya maksimum. Dengan demikian, kami mengukur daya maksimum teori atau Pteori dengan cara mengukur daya yang jatuh pada resistor, yaitu tegangan resistor yang dikuadratkan dibagi dengan nilai hambatan resistor tersebut. Grafik hasil dari pengambilan data diatas memperlihatkan bahwa nilai Ppraktek dapat mengikuti nilai Pteori. Saat Pteori bertambah, maka Ppraktek juga bertambah mengikuti Pteori. Akurasi rata-rata dari sistem adalah 96,54% atau error rata-rata adalah 3,45% Pengujian daya maksimum yang dihasilkan dengan rating panel surya Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan daya yang diambil oleh sistem dengan daya dihasilkan oleh panel surya. Seperti pengujian pertama, daya yang diambil oleh sistem dapat diketahui dari output LCD yang telah tersedia. Daya yang dihasilkan oleh panel surya didapatkan dari rating Fill Factor (FF) dari panel surya yang digunakan. Pencarian daya maksimum menggunakan FF dapat dilakukan menggunakan persamaan 2.2. Dimana Pmax adalah daya maksimum yang dapat dikeluarkan oleh panel surya (dalam watt), Voc adalah tegangan open circuit dari panel surya (dalam volt), Isc adalah arus short circuit dari panel surya (dalam ampere), dan FF adalah konstanta yang didapat dari datasheet panel surya (dalam persen).
13 99 Parameter Voc dan Isc diukur langsung dari panel surya, sedangkan FF didapat dari datasheet. Dengan demikian, nilai daya maksimum yang dihasilkan oleh panel surya dapat kita hitung. Dari nilai daya maksimum secara teori ini, kita akan bandingkan hasilnya dengan daya yang dapat diambil oleh sistem. Selisih dari kedua daya ini dimasukkan ke dalam grafik yang menampilkan perbedaan atau selisih daya tersebut dalam bentuk persen. Perlu diingat bahwa daya yang dibahas pada pengujian kedua ini merupakan daya input dari rangkaian charge controller, bukan daya yang masuk ke baterai. Loss dan penggunaan daya yang diperlukan untuk mengaktifkan rangkaian adalah 00mW yang didapat dari pengukuran. Di bawah ini merupakan grafik selisih antara daya maksimum yang didapatkan dari perhitungan dengan daya yang didapat oleh sistem charge controller terhadap iluminasi cahaya. Gambar 4.7 Power Difference Vs Illuminance
14 00 Sumbu X pada grafik diatas menunjukkan iluminasi dalam ratusan lux. Lux meter dipergunakan untuk mengukur iluminasi. Sumbu Y pada grafik menunjukkan perbedaan daya (dalam persen) antara daya yang dihitung secara teori menggunakan FF dengan daya yang didapat oleh sistem yang dapat dilihat menggunakan output LCD. Selisih antara daya yang didapat oleh sistem dengan daya maksimum yang dapat dihasilkan oleh panel surya berkisar antara 5,23% sampai 9,74% Pengujian teknik MPPT terhadap teknik non MPPT (directly) pada modul charge controller dengan sumber daya dari panel surya Pengujian ini bertujuan untuk membandingkan daya yang keluar dari panel surya dengan teknik MPPT dan dengan teknik non-mppt (directly). Berikut ini merupakan experiment set cara pengambilan data: Gambar 4.8 Blok Diagram Sistem dengan Teknik MPPT (kiri) dan Teknik Directly (Kanan) Charge controller akan mencari daya maksimum dari panel surya dan kemudian akan digunakan untuk charging baterai. Pencarian daya
15 0 maksimum dari panel surya menggunakan teknik MPPT yang telah diujikan pada pengujian pertama dan kedua. Daya yang keluar dari panel surya atau daya yang masuk ke charge controller akan diukur dan ditampilkan di LCD. Pengukuran daya yang keluar dari panel surya dilakukan menggunakan multimeter arus dan tegangan. Kutub positif panel surya dihubungkan ke kutub positif baterai, sedangkan kutub negatif panel surya dihubungkan ke kutub negatif baterai. Di bawah ini adalah hasil perbedaan daya yang terjadi (dalam persen) terhadap iluminasi: Gambar 4.9 Power Difference Vs Illuminance Selisih daya didapatkan dengan menggunakan persamaan: (4.2)
16 02 Selisih daya minimum antara teknik MPPT dengan directly adalah 5,649%, sedangkan selisih daya maksimum adalah 24,678% dan selisih daya rata-rata yang didapatkan adalah 20,73%. Data yang didapatkan lebih baik dibandingkan dengan penelitian sebelumnya (S. Aryuanto, U.K. Awan, I.N. Yusuf, S.D. Endra, 202) dengan rata-rata selisih daya sebesar 5.04%. Hal ini mungkin terjadi karena pada penelitian sebelumnya hanya menggunakan buck converter saja sedangkan penelitian ini menggunakan buck+boost converter yang dapat bekerja pada saat tegangan panel surya lebih kecil atau lebih besar dari tegangan baterai Pengujian LED Driver Pengujian rangkaian boost converter dengan tegangan input bervariasi Pengujian ini berfungsi untuk melihat arus output ke LED yang dihasilkan terhadap tegangan input yang bervariasi. Daya input diambil dari power supply dengan tegangan input yang bervariasi. Tiga string LED sebagai output yang masing-masing dialiri 350mA membutuhkan arus output total sebesar,05a. Arus output diukur menggunakan multimeter. Di bawah ini adalah grafik hasil pengujian arus output terhadap tegangan input:
17 03 Gambar 4.0 Output Current Vs Input Voltage Sumbu Y menunjukkan arus output total (Iout) dari 3 string LED, sedangkan sumbu X menunjukkan tegangan input yang berasal dari power supply. Tegangan minimal input adalah 9,2V agar boost converter dapat mencapai nilai arus yang diinginkan Pengujian efisiensi LED driver Pengujian ini berfungsi untuk menunjukkan efisiensi dari LED driver. Nilai efisiensi didapatkan dari pengukuran daya output dibagi dengan daya input dikali 00 persen. Daya output adalah daya yang didapatkan oleh 3 string LED yang diukur menggunakan multimeter arus dan tegangan. Daya input adalah daya yang didapatkan oleh sistem LED driver yang diukur menggunakan multimeter arus dan tegangan. Sumber daya input berasal dari baterai. Di bawah ini adalah grafik efisiensi sistem LED driver terhadap waktu:
18 04 Gambar 4. Efisiensi LED Driver Efisiensi minimum mencapai 89,7%, sedangkan efisiensi maksimum dapat mencapai 9,9%. Data diambil sebanyak 2 data berturut-turut dengan selisih waktu pengambilan data adalah jam Evaluasi Sistem ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan, yaitu: Kelebihan: Sistem ini tetap mampu mengisi baterai ketika tegangan panel surya lebih rendah dibandingkan dengan tegangan baterai (ketika cahaya redup) Sistem ini menggunakan teknik MPPT dapat mentransferkan daya ke beban rata-rata 20,73% lebih tinggi dibandingkan teknik directly dan
19 05 dibandingkan dengan proceeding (S. Aryuanto, U.K. Awan, I.N. Yusuf, S.D. Endra, 202) yang hanya mampu mencapai 5,04%. Sistem ini menggunakan LED sebagai lampu jalan Kekurangan: Pemasangan masing-masing konektor pada sistem tidak boleh terbalik Adanya osilasi pada titik MPP Tidak ada sumber daya cadangan ketika baterai habis
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem ini terdiri dari 2 bagian besar, yaitu, sistem untuk bagian dari panel surya ke baterai dan sistem untuk bagian dari baterai ke lampu jalan. Blok
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Spesifikasi Baterai Berikut ini merupakan spesifikasi dari baterai yang digunakan: Merk: MF Jenis Konstruksi: Valve Regulated Lead Acid (VRLA)
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN ALAT
BAB IV PEMBAHASAN ALAT Pada bab pembahasan alat ini penulis akan menguraikan mengenai pengujian dan analisa prototipe. Untuk mendukung pengujian dan analisa modul terlebih dahulu penulis akan menguraikan
Lebih terperinciPerancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya
1 Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya Annisa Triandini, Soeprapto, dan Mochammad Rif an Abstrak Energi matahari merupakan energi
Lebih terperinciAuto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah
Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah Mudeng, Vicky Vendy Hengki. 1, Eka Maulana, ST., MT., M.Eng. 2, Ponco Siwindarto, Ir., MS. 2 1 Mahasiswa Teknik Elektro Univ. Brawijaya,
Lebih terperinciBab 5. Pengujian Sistem
Bab 5. Pengujian Sistem Pada bab berikut berisi langkah-langkah Pengujian Sistem Maximum Power Point Tracking Panel Surya Gama Solar 50P-36 dengan Buck Converter LM2596. Saat pengujian sistem terdiri dari
Lebih terperinciHari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a)
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan 2017 Vol.01 No.01, ISSN: 2581-0049 Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a) Abstrak: Energi dari photovoltaic telah menjadi salah
Lebih terperinciProf.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.
Sistem MPPT Untuk PV dan Inverter Tiga Fasa yang Terhubung Jala-Jala Menggunakan Voltage-Oriented Control Andi Novian L. 2210 106 027 Dosen Pembimbing : Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER
BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER 3.1 Deskripsi Plant Sistem solar tracker yang penulis buat adalah sistem yang bertujuan untuk mengoptimalkan penyerapan cahaya matahari pada
Lebih terperinciLAMPU JALAN BERBASISKAN PANEL SURYA MENGGUNAKAN TEKNIK MPPT
1 LAMPU JALAN BERBASISKAN PANEL SURYA MENGGUNAKAN TEKNIK MPPT Harta Shuwanto, Josses, Winardi, Wiedjaja Atmadja Binus University, JL. Syahdan No.9 Jakarta 11480, 021 534 5830 ABSTRAK Energi yang dapat
Lebih terperincikali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting
27 BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Blok dan Cara Kerja Diagram blok dan cara kerja dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram Prototipe Blood warmer Tegangan PLN diturunkan dan disearahkan
Lebih terperinciPERANCANGAN LAMPU PORTABEL DENGAN BATERAI ISI ULANG MENGGUNAKAN LED
PERANCANGAN LAMPU PORTABEL DENGAN BATERAI ISI ULANG MENGGUNAKAN LED Dimas Aria Adianto, Michael Jeremia Setiadi, Samuel Hadi Dwiputra, Wiedjaja Atmadja Universitas Bina Nusantara JL. K.H Syahdan No.9,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1. Diagram Blok Keseluruhan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 : Berikut ini adalah diagram blok keseluruhan yang ditunjukan pada gambar Start Studi Literatur Perancangan Alat Simulasi Alat T Jalan? Tidak
Lebih terperinciRancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter
1 Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter M. Zaenal Effendi ¹, Suryono ², Syaiful Arifianto 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem Secara
Lebih terperinciOleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc
OPTIMALISASI SEL SURYA MENGGUNAKAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) SEBAGAI CATU DAYA BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) Oleh : Aries Pratama Kurniawan 2206 100 114 Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini meliputi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, rancangan alat, metode penelitian, dan prosedur penelitian. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perangkat Keras Sistem Perangkat Keras Sistem terdiri dari 5 modul, yaitu Modul Sumber, Modul Mikrokontroler, Modul Pemanas, Modul Sensor Suhu, dan Modul Pilihan Menu. 3.1.1.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan mulai dilaksanakan pada Bulan
Lebih terperinci5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Rangkaian Elektronik Lampu Navigasi Energi Surya Rangkaian elektronik lampu navigasi energi surya mempunyai tiga komponen utama, yaitu input, storage, dan output. Komponen input
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENULISAN
BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang
Lebih terperinciKendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol
Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol Eric Eko Nurcahyo dan Leonardus. H. Pratomo Prog.Di Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran sistem Gambaran cara kerja sistem dari penelitian ini adalah, terdapat sebuah sistem. Yang didalamnya terdapat suatu sistem yang mengatur suhu dan kelembaban pada
Lebih terperinciPEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER
PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA SISTEM PANEL SURYA (PHOTOVOLTAIC SOLAR PANEL) MENGGUNAKAN METODE POWER FEEDBACK DAN VOLTAGE FEEDBACK Disusun Oleh: Nama : Yangmulia Tuanov
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI
BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI Pada bab ini akan dibahas mengenai dasar sistem yang mendasari perancangan dan perealisasian alat manajemen pengisian daya aki otomatis dua kanal. Pada dasarnya
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pelaksanaan dari perancangan telah dibuat dan dijelaskan pada Bab 3, kemudian perancangan tersebut diimplementasi ke dalam bentuk yang nyata (secara hardware).hasil implementasi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM Pada bab ini perancangan pemodelan sistem kontrol daya synchronous rectifier buck converter dan non-synchronous rectifier buck converter agar mengetahui perbedaan dari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,
41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro
22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitianinimenggunakanmetodeeksperimendanlokasipenelitianberte mpat di LAB Listrik Tenaga jurusanpendidikanteknikelektro, FPTK UPI.Adapunlangkah langkahpenelitian
Lebih terperinciDiode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green.
Par LED W PAR LED (Parabolic Light Emitting Diode) Tidak bisa dielakkan bahwa teknologi lampu LED (Light Emitting Diode) akan menggantikan lampu pijar halogen, TL (tube lamp) dan yang lain. Hal ini karena
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah research and development, dimana metode tersebut biasa dipakai untuk menghasilkan sebuah produk inovasi yang belum
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka
59 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat Mulai Tinjauan pustaka Simulasi dan perancangan alat untuk pengendali kecepatan motor DC dengan kontroler PID analog
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini merupakan penjelasan dari rangkaian power supply:
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penjelasan Rangkaian 4.1.1 Rangkaian Power Supply Berikut ini merupakan penjelasan dari rangkaian power supply: Gambar 4.1 Rangkaian Power Supply Pada rangkaian diatas menggunakan
Lebih terperinciDESAIN RANGKAIAN BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM CHARGING LAMPU PENERANGAN LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI KOTA MALANG
DESAN RANGKAAN BUCK-BOOST CONVERTER PADA SSTEM CHARGNG LAMPU PENERANGAN LNGKUNGAN PONDOK PESANTREN D KOTA MALANG Muhamad Rifa i 1 email:abirifai005@gmail.com, Beauty Anggraheny kawanty email:beauty_ikawanty@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull
BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL 3.1 Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull konverter sebagai catu daya kontroler. Power supply switching akan mensupply
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing
DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) SOLAR PV BERBASIS FUZZY LOGIC MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AVR Dosen Pembimbing Noval Fauzi 2209 105 086 1. Prof.Dr.Ir.Mochamad Ashari, M.Eng.
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN
42 BAB III METODA PENELITIAN 3.1. Komponen yang digunakan lain: Adapun komponen-komponen penting dalam pembuatan modul ini antara 1. Lampu UV 2. IC Atmega 16 3. Termokopel 4. LCD 2x16 5. Relay 5 vdc 6.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Sterilisator UV STAR 1,3,6 jam Microco ntroller ATMeg a 16 Driver Lampu LCD Lampu On Hourmeter RESET Driver Buzzer Buzzer Program Gambar 3.1 Diagram Blok
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1. Modul Sumber Pada modul ini ada 2 output yang tersedia, yaitu output setelah LM7815 dan output setelah LM7805. Saat dilakukan pengujian menggunakan multimeter, output
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT 3.1 DIAGRAM BLOK sensor optocoupler lantai 1 POWER SUPPLY sensor optocoupler lantai 2 sensor optocoupler lantai 3 Tombol lantai 1 Tbl 1 Tbl 2 Tbl 3 DRIVER ATMEGA 8535
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Setelah memahami penjelasan pada bab sebelumnya yang berisi tentang metode pengisian, dasar sistem serta komponen pembentuk sistem. Pada bab ini akan diuraikan mengenai perancangan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. hexapod. Dalam bab tersebut telah dibahas mengenai struktur robot, analisa
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada Bab 3 telah dibahas tahapan yang dilakukan dalam merancang sistem hexapod. Dalam bab tersebut telah dibahas mengenai struktur robot, analisa keseimbangan, analisa pusat
Lebih terperinciINVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID
INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID Dian Sarita Widaringtyas. 1, Eka Maulana, ST., MT., M.Eng. 2, Nurussa adah, Ir. MT. 2 1 Mahasiswa Teknik Elektro Univ.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2009, dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium Sistem
Lebih terperinciSimulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB
Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB Wahyudi Budi Pramono 1, wi Ana Ratna Wati 2, Maryonid Visi Taribat Yadaka 3 Jurusan Teknik Elektro, Universitas Islam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Pada bab ini dibahas hasil dari pengujian alat implementasi tugas akhir yang dilakukan di laboratorium Tugas Akhir Program Studi Teknik Elektro. Dengan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan
III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian
Lebih terperinciRANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL
RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL Sutedjo ¹, Rusiana², Zuan Mariana Wulan Sari 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKING CONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PERANCANGAN SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKING CONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328 DESIGN OF MAXIMUM POWER POINT TRACKING CONVERTER SYSTEM BASED ON MICROCONTROLLER
Lebih terperinciBAB 4. Evaluasi dan Implementasi. keras dari blind spot detection system berbasiskan ATMEGA 168 : Tabel 4.1. Daftar komponen
BAB 4 Evaluasi dan Implementasi 4.1 Implementasi Sistem 4.1.1 Daftar Komponen yang digunakan Berikut adalah daftar komponen yang digunakan pada perancangan perangkat keras dari blind spot detection system
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Modul Sensor Warna (TCS 3200) Driver H Bridge Motor DC Conveyor Mikrokont roller LCD ATMega 8535 Gambar 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras 29 30 Keterangan
Lebih terperinciAndriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan 2017 Vol.01 No.01, ISSN: 2581-0049 Andriani Parastiwi a), Ayu Maulidiyah a), Denda Dewatama a) Abstrak:-Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian dan Analisis Pengujian ini bertujuan untuk mengukur fungsional hardware dan software dalam sistem yang akan dibangun. Pengujian ini untuk memeriksa fungsi dari
Lebih terperinciDesain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)
Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC) Dimas Bagus Saputra, Heri Suryoatmojo, dan Arif Musthofa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat 1. Toolset 2. Solder 3. Amplas 4. Bor Listrik 5. Cutter 6. Multimeter 3.1.2 Bahan 1. Trafo tipe CT 220VAC Step down 2. Dioda bridge 3. Dioda bridge
Lebih terperinciBAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan
BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperinciInput ADC Output ADC IN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil yang diperoleh dari pengujian alat-alat meliputi mikrokontroler, LCD, dan yang lainnya untuk melihat komponen-komponen
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN MODUL. Nama Alat : Simulasi Pengukuran Timer Pada Terapi Inframerah. Menggunakan ATmega16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN MODUL 4.1. Spesifikasi Alat Nama Alat : Simulasi Pengukuran Timer Pada Terapi Inframerah Menggunakan ATmega16 Tegangan Frekuensi Daya : 220 V : 50-60 Hz : 300 Watt 4.2. Gambar
Lebih terperinciKEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 167 Telp & Fax. 0341 554166 Malang 65145 KODE PJ-01 PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN
Lebih terperinciPERANCANGAN KONVERTER ARUS SEARAH TIPE CUK YANG DIOPERASIKAN UNTUK PENCARIAN TITIK DAYA MAKSIMUM PANEL SURYA BERBASIS PERTURB AND OBSERVE
PERANCANGAN KONVERTER ARUS SEARAH TIPE CUK NG DIOPERASIKAN UNTUK PENCARIAN TITIK DA MAKSIMUM PANEL SUR BERBASIS PERTURB AND OBSERVE Arifna Dwi Prastiyonoaji *), Trias Andromeda, and Mochammad Facta Departemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem photovoltaic merupakan sumber energi terbarukan yang memanfaatkan energi surya dan mengkonversinya menjadi energi listrik arus searah (DC). Sumber energi terbarukan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
35 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Blok Secara garis besar, rangkaian display papan skor LED dapat dibagi menjadi 6 blok utama, yaitu blok power supply, mikrokontroler, driver board, seven segmen,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL
BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan. Anak Tangga I Anak Tangga II Anak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sistem Hot Plate Magnetic Stirrer Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram Blok alat 20 21 Fungsi masing-masing
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah sistem yang
BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah sistem yang diimplementasikan telah memenuhi spesifikasi yang telah direncanakan sebelumnya. Hasil pengujian yang akan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Penelitian Terkait
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komponen dan rangkaian elektronika telah mampu menghasilkan sistem penyedia daya tegangan searah (DC), yang dihasilkan melalui konversi tegangan
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3122
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3122 DESAIN DAN IMPLEMENTASI MODUL PENGISIAN BATERAI DAN PENYIMPANAN ENERGI POTENSIAL AIR MENGGUNAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
Lebih terperinciPENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK
PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh filter warna kuning terhadap efesiensi Sel surya. Dalam penelitian ini menggunakan metode
Lebih terperinciRANCANGAN SENSOR ARUS PADA PENGISIAN BATERAI DARI PANEL SURYA
RANCANGAN SENSOR ARUS PADA PENGISIAN BATERAI DARI PANEL SURYA Fathoni Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang pakfapyrus@yahoo.com Abstrak Daya listrik dari panel surya umumnya disimpan kedalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada proses pembuatan Tugas Akhir ini banyak media-media alat yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Daftar alat Pada proses pembuatan Tugas Akhir ini banyak media-media alat yang digunakan agar proses pembuatan bisa berjalan dengan maksimal. Daftar alat-alat
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Model Kontrol Pompa Pemadam Kebakaran Berbasis Arduino Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol pompa pemadam kebakaran berbasis Arduino, perlu
Lebih terperinciUSER MANUAL PINTU GESER OTOMATIS MATA DIKLAT:SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA
USER MANUAL PINTU GESER OTOMATIS MATA DIKLAT:SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA SISWA TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI 2 JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 3 BOYOLANGU CREW
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. a Batasan masalah pembuatan tugas akhir ini adalah terbatas pada sistem kontrol bagaimana solar cell selalu menghadap kearah datangnya sinar matahari, analisa dan pembahasan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperinciBAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai hasil pengujian dan analisa Modul telemetri suhu tubuh. Untuk mendukung pengujian dan analisa modul ini terlebih dahulu
Lebih terperinciNAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER
NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM :2201141004 TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER Rangkaian ini merupakan salah satu konverter DC-DC pada Elektronika Daya (ELDA). Dengan rangkaian Buck-Converter ini, kita
Lebih terperinciJurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP
Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: 2355-3553 STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP Ambo Intang Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tamansiswa,
Lebih terperinciPerancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView
JURNAL TEKNK POMTS Vol. 1, No. 1, (12) 1-6 1 Perancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView Duwi Astuti, Heri Suryoatmojo, ST. MT. Ph.D, dan Prof. Dr. r. Mochamad Ashari, M.Eng. Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Inverter adalah alat yang banyak digunakan dalam aplikasi elektronis. Alat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inverter adalah alat yang banyak digunakan dalam aplikasi elektronis. Alat ini sangat berguna untuk mengoperasikan alat elektronis AC ketika tidak ada sumber listrik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. pembuatan tugas akhir. Maka untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mencoba
BAB III PERANCANGAN 3.1 Tujuan Perancangan Sebagai tahap akhir dalam perkuliahan yang mana setiap mahasiswa wajib memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti sidang yudisium yaitu dengan pembuatan tugas
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE
IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE Istiyo Winarno 1), Marauli 2) 1, 2) Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan, Universitas
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI
PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI Muhammad Firman S. NRP 2210 030 005 Muchamad Rizqy NRP 2210 030 047 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto Effendie AK, M.T NIP. 19570424
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY
RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY Atar Fuady Babgei - 2207100161 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus
Lebih terperinciPOT IKLAN BERTENAGA SURYA
POT IKLAN BERTENAGA SURYA Kiki Prawiroredjo * & Citra Laras ** (*) Dosen Jurusan Teknik Elektro, FTI Universitas Trisakti (**) Alumni Jurusan Teknik Elektro, FTI Universitas Trisakti Abstract The Solar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari 2015. Perancangan dan pengerjaan perangkat keras (hardware) dan laporan
Lebih terperinciUNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2
UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2 Prodi Teknik Elekro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciRancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI
Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI Sutedjo ¹, Zaenal Efendi ², Dina Mursyida 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa D4 Jurusan
Lebih terperinciBidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU
Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan
Lebih terperinciMateri Sesi Info Listrik Tenaga Surya. Politeknik Negeri Malang, Sabtu 12 November 2016 Presenter: Azhar Kamal
Materi Sesi Info Listrik Tenaga Surya Politeknik Negeri Malang, Sabtu 12 November 2016 Presenter: Azhar Kamal Pengantar Presentasi ini dipersiapkan oleh Azhar Kamal untuk acara Sesi Info Listrik Tenaga
Lebih terperinci