RENCANA BIMBINGAN KLINIK
|
|
- Adi Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RENCANA BIMBINGAN KLINIK A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Pokok Pembahasan Sub Pokok Pembahasan Beban Studi Waktu : Asuhan Neonatus : Bd.208 : Kebutuhan Dasar Bayi dan Balita : Memberikan Perawatan Tali Pusat : 1 SKS : 30 menit Pertemuan ke 1 : 1 Hari : Ruang : Nifas Koordinator : Pembimbing : Tetty Oktavia Limbong Amd.Keb Mahasiswa Bimbingan : B. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti pembelajaran klinik ini peserta didik mampu memahami tentang Perawatan Tali Pusat. 2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti proses pembelajaran klinik peserta didik mampu : a. Memahami tentang pengertian tali pusat b. Memahami tujuan Tali Pusat c. Memahami persiapan untuk Perawatan Tali Pusat d. Memahami langkah langkah Perawatan Tali Pusat
2 C. Metode dan Tekhnik Bimbingan 1. Metode bimbingan klinik yang akan di gunakan adalah perseptorship 2. Tehnik bimbingan yang digunakan adalah preconference, bedside teaching, post conference. D. Deskripsi Kasus Mahasiswa D3 Kebidanan tingkat II semester III yang sedang menjalankan Praktek Klinik Kebidanan di Rumah Sakit Umum Tugurejo Kota Semarang di Ruang Boungenvil dan mempunyai target memeberikan asuhan pada bayi dengan kebutuhan tali pusat. Mahasiswa tersebut belum pernah melakukan tindakan tersebut. Untuk mencapai target asuhan yang dibutuhkan oleh mahasiswa tersebut. Untuk mencapai target asuhan yang di butuhkan oleh mahasiswa tersebut, bimbingan diberikan menggunakan metode preseptorsip dengan tehnik preconference, bedside teaching dan post conference. E. Rincian Kegiatan No Kompetens Jenis Kegiatan wakt Metode / Hasil yang i u Tehnik Diharapka n 1 Peserta a. Pembimbing 1 mnt Preconferen Peserta didik klinik ce didik mengetahui menjelaskan memahami tujuan tentang pengertian tindakan pengertian melakukan tali tali pusat pusat yang tali pusat menyebabka n pemisahan
3 b. Pembimbing klinik menjelaskan tujuan tali pusat 1 mnt Preconferen ce fisik terakhir antara ibu bayi, kemudian tali pusat di rawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi tali pusat. Peserta didik memahami tujuan dari tali pusat : mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir, sehingga tali pusat tetap bersih, kuman-
4 kuman tidak c. Pembimbing 2 mnt Preconferen terjadi klinik ce infeksi pada menjelaskan tali pusat persiapan untuk bayi. memberikan tali Pusat Peserta didik memahami persiapan untuk d. Pembimbing 5 mnt Preconferen tali pusat : klinik ce 1. Pasie menjelaskan n langkah 2. Alat langkah alat tali pusat Peserta didik memahami langkah- langkah tali pusat. Perawatan Tali Pusat dilakukan dengan langkah-
5 langkah : 1. cuci tangan dengan menggunaka n air bersih dan sabun sebelum membersihk an tali pusat. 2.lap dengan air hangat. Dari pangkal tali pusat dengan sedikit mengangkat (bukan menarik) tali pusat. 3.tutup atau ikat dengan longgar pada bagian atas tali pusat dengan kain kasa steril. 4.pastikan bagian pangkal tali pusat dapat
6 terkena udara dengan leluasa 5.rapikan pasien dengan memakaikan perlengkapa n bayi seperti baju dan popok. 2 Mahasiswa Pembimbing 5 mnt Bedside Peserta mampu mempersiapkan alat theaching didik mempersiap tali pusat memahami kan persiapan peralatan untuk yang di butuhkan tali pusat : 1. Pers apan : Pasie n a.menjelask an tujuan dan prosedur tali pusat b. memberikan posisi yang
7 nyaman pada pasien 2. Alat alat a. sarung tangan 1 pasang b. bengkok c. kasa steril d. lidi kapas/kasa e. baskom kecil f. air hangat g. Mahasiswa 15 Bedside perlengkapa mampu Pembimbing klinik mnt teaching n bayi melakukan melakukan tindakan tindakan tali pusat peserta didik tali pusat memahami dengan langkah mandiri dan langkah secara runtut tali pusat Pelaksanaan : 1. mencuci tangan 2.menyiapk an dan mendekatka n alat di
8 samping pasien 3. menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/ pasien 4. mengatur posisi pasien 5. memakai handscoon 6.melepaska n kasa ke dalam bengkok 8. membersihk an tali pusat dengan di lap menggunaka n lidi kapas/ kasa air hangat dari pangkal tali pusat dengan sedikit mengangkat
9 ( bukan menarik) tali pusat. 9. menutup atau ikat dengan longgar pada bagian atas tali pusat dengan kain kasa steril 10. memastikan bagian pangkal tali pusat dapat terkena udara dengan leluasa. 11.merapika n pasien dengan memakaikan perlengkapa n bayi seperti baju dan popok. 12. membereska n alat alat 13. mencuci
10 Pembimbing mampu mendokumentasikan tindakanyang telah di lakukan 5 mnt tangan 14. melakukan evaluasi tindakan 15. mendokume ntasikan hasil tindakan III. Evaluasi Eval uasi Res pon pasi en IV. Dokume ntasi Tind akan dan Res pon pasi en Nam a pera wat yang mela
11 kuka n wakt u pera wata n tali pusa t Kea daan umu m pasi en 3 Mahasiswa Pembimbing mampu 6 mnt Post Mahasiswa mampu melakukan review tindakan conference memahamip mereview yang telah di lakukan enjelasan tindakan tentang yang telah prosedur di lakukan tali pusat
12 F. Evaluasi 1. Prosedur : preconference, bedsite teaching, postconfernce 2. Jenis test : skill, attitude, cognitive 3. Bentuk : observasi 4. Alat test : SPO, checklist G. Referensi 1. Departemen Kesehatan RI Buku Acuan : Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal.Jakarta : Departemen Kesehatan. Hlm : Diktorat Kesehatan Anak Khusus, Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Perlindungan Anak. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Hlm Lissauer, Tom dan Fanaroff, Avroy At Glance Neonatologi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Hlm : Pusdiknakes- WHO-JHPIEGO Buku Asuhan Bayi Baru Lahir. Jakarta : Departeman Kesehatan RI. Hlm H. Lampiran 1. Materi tentang tali pusat 2. Kontrak belajar mahasiswa bimbingan 3. Lembar check list tentang tali pusat
13 Lampiran Materi (Perawatan Tali Pusat) A. Pengertian Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikat tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu bayi, kemudian tali pusat di rawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi tali pusat (IKA, 2005). Tujuan mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir, sehingga tali pusat tetap bersih, kuman kuman tidak masuk sehinggatidak terjadi infeksi pada tali pusat bayi. Penyakit tetanus ini di sebabkan oleh clostridium tetani yaitu kuman yang mengeluarkan toksin ( racun ), yang masuk melalui luka tali pusat, karena atau tindakan yang kurang bersih ( Saifuddin, 2001). B. Cara tali pusat Perawatan adalah proses pembuatan, cara merawat, pemeliharaan, penyelenggaraan (Kamisa, 1997). Perawatan tali pusat tersebut sebenarnya juga sederhana. Hal yang paling terpenting dalam membersihkan tali pusat adalah : 1. Selalu cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun sebelum membersihkan tali pusat. 2. Selama tali pusatnya belum puput, sebaiknya bayi tidak di mandikan dengan cara dicelupkan ke dalam air. Cukup di lap saja dengan air hangat. Alasanya, untuk menjaga tali pusat tetap kering. Bagian yang harus selalu di bersihkan adalah pangkal tali pusat, bukan atasnya. Untuk membersihkan pangkal ini, anda harus
14 sedikit mengangkat ( bukan menarik) talik pusat. Tali pusat harus di bersihkan sedikitnya dua kali dalam sehari. 3. Tali pusat juga tidak boleh di tutup rapat dengan apapun, karena akan membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat, juga menimbulkan resiko infeksi. Kalaupun terpaksa di tutup, tutup atau ikat dengan longgar pada bagian atas tali pusat dapat terkena udara dengan leluasa. Prinsip tali pusat : 1. Jangan membungkus puting tali pusat atau perut bayi atau mengoleskan cairan atau bahan apapun kepuntung tali pusat 2. Nasehati hal yang sama bagi ibu dan keluarganya 3. Mengoleskan alcohol atau betadine ( terutama jika pemotongan tali pusat tidak terjamin desifeksi tingkat tinggi atau steril) masih di perkenaklan tetapi tidak di kompreskan karena menyebabkan tali pusat basah atau lembab. 4. Berikan nasehat pada ibu dan keluarga sebelum meninggalkan bayi Ketika neonatus pertama kali tiba diruangan, sekitar 5 cm tali pusat biasanya masih terdapat pada abdomen dengan beberapa tipe penjepitan, setelah beberapa hari tali pusat mengkerut dan menghitam. Kemudian setelah beberapa minggu tali pusat akan lepas dengan sendirinya, meninggalkan area kecil yang berganulasi, dan biasanya menghilang. Jaringan perut yang kecil dan kontraktur disebut umbilikus ( Sodikin, 2009). Segera setelah lahir, pembuluih darah umbilikus masih dapat menyebabkan perdarahan yang fatal bila penjepitan atau pengikatan yang di lakukan kendur. Untuk alasan inilah tali pusat harus di periksa lebih awal dan dalam interval yang
15 sering selama 24 jam pertama setelah lahir. Bila terjadi perdarahan, pengikat kedua atau penjepit ke dua dipasang segera dan di awasai secara ketat. Kadang bakteri memasuki daerah tali pusat sebelum adanya penyembuhan. Oleh sebab itu di perlukan tindakan kewaspadaan untuk menghindarinya. Pencegahannya dengan menutupi sekitarnya dan mengolesi dengan zat atau alcohol 70%. Kasa atau perban kecil, kering, dan steril dapat dipasang di sekitar tali pusat yang basah. Walaupun demikian gurita dan pembalut tidak lagi digunakan karena terbukti tindakan tersebut menyuburkan bakteri dan tetap menyebabkan lingkungan sekitar talim pusat lembab, sehingga menghambat penyembuhan. Penjepit terbuat dari logam, peniti, atau plastik mungkin di lepas pada hari kedua atau ke tiga. Pada saat ini pembuluh darah umbilikus telah menutup dan tidak ada lagi bahaya perdarahan ( Sodikin, 2009). C. Lama pelepasan tali pusat Tali pusat umumnya berwarna kebiru-biruan dan panjang sekitar 2,5-5 cm segera setelah dipotong. Penjepit tali pusat digunakan untuk menghentikan perdarahan. Penjepit tali pusat ini dibuang ketika tali pusat sudah kering, biasanya sebelum keluar dari Rumah Sakit atau dalam waktu 24 jam hingga 48 jam setelah lahir. Sisa tali pusat yang masih menempel di perut bayi (umblical stump), akan mengering dan biasanya akan terlepas sendiri dalam 1 minggu setelah lahir dan luka akan sembuh dalam 15 hari ( Meiliya dkk, 2008). Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan pupus pada hari ke -5 dan hari ke-7 tanpa ada komplikasi, sedangkan dampak negatif dari tali pusat yang tidak benar adalah bayi
16 akan mengalami penyakit Tetanus Neonaturum dan dapat mengakibatkan kematian (Notoatmojo,2010). Tali pusat sebaiknya dibiarkan lepas dengan sendirnya. Jangan memegang atau bahkan menariknya. Bila tali pusat belum juga puput setelah 4 minggu bisa menyebabkan tetanus neonatorum. Untuk mencegah terjadinya infeksi tetanus selain menjaga prinsip pencegahan infeksi, ibu juga harus mendapatkan suntik tetanus toxoid selama hamil (Wahyono, 1998). Pada bayi yang memiliki tanda tanda infeksi, seperti : pangkal talim pusat dan daerah sekitarnya berwarna merah, keluar cairan yang berbau, ada darah ynag keluar terus- menerus, bayi demam tanpa sebab yang jelas maka kondisi tersebut menandakan munculnya penyulit pada neonatus yang disebakan oleh tali pusat (Hidayat, 2008). Gambaran klinis tetanus neonatorum biasanya 3-10 hari atau sampai beberapa minggiu jika infeksinya ringan. Dalam 48 jam penyakit menjadi nyata jika adanya trismus (Manuaba, 1998). Gejalanya dapat terlihat apabila : 1. Kejang kejang sampai otot pernapasan 2. Leher kaku diikuti spasma umum 3. Dinding abdomen keras 4. Mulut mencucu seperti mulut ikan 5. Suhu meningkat dan malas minum 6. Dahi berkerut, alis mata terangkat, sudut mulut tertarik ke bawah dan muka rhesussardonikus 7. Tiba tiba bayi sensitive terhadap rangsangan, gelisah dan kadang kadang menagis ( Sitowijoyo dkk, 2010).
17 D. Faktor faktor yang mempengaruhi pelepasan tali pusat Faktor faktor yang mempengaruhi pelepasan tali pusat menurut Wawan (2009), yaitu : 1. Timbulnya infeksi pada tali pusat Hal ini disebabkan karena tindakan atau yang tidak memenuhi syarat kenersihan, misalnya pemotongan tali pusat dengan bambo atau gunting yang tidak streril, atau setelah di potong tali pusat di bubuhi abu, tanah, minyak, daun dauana, kopi dan sebagainya. 2. Cara tali pusat Pada penelitian menunjukkan bahwa tali pusat yang di bersihkan dengan air dan sabun cenderung lebih cepat puput ( lepas) dari pada tali pusat yang dibersihkan dengan alkohol. 3. Kelembaban tali pusat Tali pusat juga tidak boleh di tutup rapat dengan apapun, karena akan membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat, juga menimbulkan resiko infeksi. 4. Kondisi sanitasi lingkungan Daerah sekitar neonatus, kuman Spora C. Tetanus yang masuk melalui luka tali pusat, karena tindakan atau yang tidak memenuhi syarat kebersihan.
18 KONTRAK BELAJAR Nama : Tempat : Ruang Nifas Topik Sub Topik : Kebutuhan Dasar Bayi dan Balita : Perawatan Tali Pusat Tujuan umum Setelah mengikuti pembelaja ran klinik ini peserta didik mampu memaham i tentang cara tali pusa. Tujuan khusu Sumber Strategi pencapaian Kriteria penilaian Setelah mengikuti 1. Departemen a. Melakukan a.penilaia proses pembelajaran Kesehatan studi pustaka n klinik peserta didik RI sebelum penampil mampu : Buku Acuan: terjun ke an dengan a. Memahami Pelatihan lahan praktek checklist tentang Klinik b. Diskusi b. pengertian Asuhan dengan dosen Laporan Persalinan pembimbing Pendoku tali pusat Norma. dan mentasian b. Memahami Jakarta : pembimbing. tujuan Departemen klinik Kesehatan. c. Bed side tali pusat Hlm : 119- theaching c. Memahami 138. persiapan 2. Direktorat untuk Kesehatan Anak tali pusat Khusus. d. Memahami langkah Panduan langkah Pelayanan Kesehatan tali pusat Bayi Baru Lahir Berbasis Perlindungan Anak. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Hlm :
19 3. Lissauer, Tom dan Fanoroff, Avroy At Glance Neonatologi. Jakarta : penerbit Erlangga. Hlm : Pusdiknakes- WHO- JHPIEGO Buku Asuhan Baayi Baru Lahir. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Hlm : Semarang, Mei 2016
20 CHECKLIST PRE CONFERENCE Nama : Tetty Oktavia Limbong NIM : Metode Kasus : Preseptorsip : Memberikan Perawatan Tali Pusat NO Kegiatan YA TIDAK 1 Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik tentang pengertian tali pusat 2 Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik tentang tujuan tali pusat 3 Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik tentang persiapan tali pusat 4 Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik tentang langkah langkah tali pusat Nilai = Jumlah item yang di lakukan x 100 Total item Keterangan : Isilah dengan tanda ( v ) bila di lakukan Isilah dengan tanda (x) bila tidak dilakukan Ya = dilakukan dengan benar Tidak = tidak dilakuan
21 DAFTAR CHECKLIST SPO Nama : Nim : Metode Kasus : Preseptorsip : Memberikan Perawatan Tali Pusat No ASPEK YANG DI NILAI SKOR A SIKAP DAN PERILAKU YA TIDAK 1 Teruji komunikatif memperkenalkan diri dengan pasien 2 Teruji menyampaikan tujuan dan prosedur tindakan 3 Teruji bersikap sopan 4 Teruji bersikap cekatan Score : 6 B PERALATAN 1 Sarung tangan 1 pasang 2 Bengkok 3 Kasa steril 4 Lidi kapas / kasa 5 Baskom kecil 6 Perlengkapan bayi 7 Air hangat Score : 7 C PROSEDUR KERJA 1 Perawatan mencuci tangan 2 Menyiapkan dan mendekatkan obat alat disamping pasien 3 Menjekaskan tujuan dan prosedur tindakan 4 Mengatur posisi pasien 5 Memakai handscoon 6 Melepaskan kasa yang digunakan pada tali pusat 7 Melepaskan kasa yang di gunakan pada tali pusat 8 Membuang kasa ke dalam bengkok 9 Membersihkan tali pusat dengan di lap menggunakan lidi 10 Menutup atau mengikat dengan longgar pada bagian atas tali 11 Memastikan bagian pangkal tali pusat dapat terkena udara 12 Merapikan pasiendengan memakaikan perlengkapan bayi 13 Membereskan alat 14 Mencuci tangan 15 Melakukan evaluasi tindakan
22 16 Mendokumentasikan hasil tindakan Score :16 C TEKNIK 1 Teruji melakukan secara sistematis dan berurutan 2 Teruji berkomunikasi dengan pasien secara baik 3 Teruji melakukan tindakan dengan percaya diri 4 Teruji mendokumnetasikan hasil Score : 4 Total Nilai : Jumlah item yang di lakukan x 100 Keterangan Ya = dilakukan dengan benar Tidak = tidak dilakukan Isilah dengan tanda ( v ) bila dilakuakan Isilah dengan tanda ( x ) bila tidak di lakukan Semarang, 19 Mei 2016 Pembimbing
23 CHECKLIST POST CONFERENCE Nama : Tetty Oktavia Limbong NIM : Metode Kasus : Preseptorship : Memberikan Perawatan Tali Pusat No Kegiatan YA TIDAK 1 Pembimbing klinik menanyakan perasaan peserta didik setelah bed side theaching 2 Pembimbing klinik menanyakan peserta didik tentang attitude saat contact pada pasien 3 Pembimbing klinik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya Nilai : Jumlah item yang dilakukan x 100 Total Item Keterangan : Isilah dengan tanda ( v ) bila dilakukan Isilah dengan tanda ( x ) bila tidak dilakukan Ya = dilakukan dengan benar Tidak = tidak dilakukan
24 FORMAT PENILAIAN PRAKTEK BIMBINGAN KLINIK METODE PRESEPTORSIP PERAWATAN TALI PUSAT NO Aspek Penilaian Nilai Bobot N x b 1 Preconfernce a. Ketepatan waktu sesuai perencanaan 10 bimbingan b. Sesuai perencanaan kegiatan CI pada 30 saat preconference 2 Bed Side Teaching a. Informed concent pada pasien 10 b. Penilaian sesuai tindakan berdasarkan 20 SPO 3 Postconference a. Ada refleksi 5 b. Penilaian CI 25 Keterangan : Kolom nilai di isi dengan angka 0 atau 1 0 = jika tidak sesuai 1 = jika sesuai
Tali Pusat Pada Janin
Tali Pusat Pada Janin Mesoderm connecting stalk yang juga memiliki kemampuan angiogenik, kemudian akan berkembang menjadi pembuluh darah dan connecting stalk tersebut akan menjadi tali pusat. Pada tahap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan
Lebih terperinciASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS
ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS Asuhan segera pada bayi baru lahir Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah persalinan. Aspek-aspek penting yang harus dilakukan pada
Lebih terperinciPuji Astutik STIKes Satria Bhakti Nganjuk ABSTRAK
PERAWATAN TALI PUSAT DENGAN TEHNIK KASA KERING STERIL DAN KASA ALKOHOL 70% TERHADAP PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR (DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERSARI SARADAN KABUPATEN MADIUN) Puji Astutik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduknya hidup dalam lingkungan dan berperilaku hidup sehat, memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup
Lebih terperinciMAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT
MAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah stase anak Disusun Oleh: Aisah Jamil 220112140501 Annisa Labertha 220112140531 Asep Dahyadi 220112140515 Esa Novi Mardianih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Sisa tali
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tali pusat adalah jaringan pengikat yang menghubungkan plasenta dan janin. Tali pusat merupakan saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Disebut sebagai
Lebih terperinciDiah Sukarni, Eprila, Indah Puji Septeria Dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang
PERBEDAAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT ANTARA PERAWATAN TERBUKA DAN TERTUTUP PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI SORAYA KECAMATAN KEMUNING PALEMBANG TAHUN 2012 Diah Sukarni, Eprila, Indah Puji Septeria
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN CONTENT VALIDITY
SURAT PERNYATAAN CONTENT VALIDITY LEMBAR PERSETUJUAN (INFORMEND CONSERT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama Umur Alamat : : :. Telah mendapat penjelasan dan memahami mengenai segala tindakan yang
Lebih terperinciDiah Eko Martini ...ABSTRAK...
PERBEDAAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT BAYI BARU LAHIR YANG MENDAPATKAN PERAWATAN MENGGUNAKAN KASSA KERING DAN KOMPRES ALKOHOL DI DESA PLOSOWAHYU KABUPATEN LAMONGAN Diah Eko Martini.......ABSTRAK....... Salah
Lebih terperinci1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS
1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung kirakira 6 minggu. Anjurkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Ketika bayi lahir, kondisi bayi masih lemah sehinggga butuh perhatian dan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketika bayi lahir, kondisi bayi masih lemah sehinggga butuh perhatian dan penjagaan yang serius. Semua anggota tubuh bayi masih rawan, tetapi yang paling rawan adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Masa nifas Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam kandungan dengan plasenta. Saluran ini biasanya terdiri dari tiga pembuluh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tali Pusat 1. Defenisi Tali pusat (umbilical cord) adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan dengan plasenta. Saluran ini biasanya terdiri dari tiga pembuluh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI 1. Tali Pusat a. Pengertian Tali Pusat Tali pusat dalam istilah medisnya umbilical cord. Merupakan suatu tali yang menghubungkan janin dengan uri atau plasenta.
Lebih terperinciMETODE PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA PADA BAYI DI RUANG BAYI RSUD. ULIN BANJARMASIN
METODE PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA PADA BAYI DI RUANG BAYI RSUD. ULIN BANJARMASIN Fitri Yuliana 1, Mahpolah 2, Debby Rosyana*, 1 Dosen, Stikes Sari Mulia 2 Dosen, Poltekkes Kemenkes Banjarmasin *Korespondensi
Lebih terperinciASUHAN PADA BAYI DENGAN TETANUS NEONATORUM
ASUHAN PADA BAYI DENGAN TETANUS NEONATORUM Pengertian ASUHAN PADA BAYI DENGAN TETANUS NAONATORUM Tetanus neonatorum adalah penyakit yang terjadi pada neonatus yang disebabkan Clostridium tetani Clostridium
Lebih terperinciHUBUNGAN PARITAS DENGAN PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR OLEH IBU POSTPARTUM DI KLINIK BERSALIN HJ. S. TARIGAN DI KOTA PANGKALPINANG
HUBUNGAN PARITAS DENGAN PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR OLEH IBU POSTPARTUM DI KLINIK BERSALIN HJ. S. TARIGAN DI KOTA PANGKALPINANG Neng Ayu Rosita Jurusan Kebidanan, Poltekkes Pangkalpinang
Lebih terperinciLampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Judul penelitian : Perilaku Ibu Primipara dalam Merawat Bayi Baru Lahir di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun. Peneliti : Erpinaria Saragih Saya telah
Lebih terperinciDwi Sogi Sri Redjeki 1, Husin Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia Banjarmasin. ABSTRAK
Perbedaan Lama Pupus Tali Pusat 34 PERBEDAAN LAMA PUPUS TALI PUSAT DALAM HAL PERAWATAN TALI PUSAT ANTARA PENGGUNAAN KASA STERIL DENGAN KASA ALKOHOL 70% DI BPS HJ. MARIA OLFAH TAHUN 2012. Dwi Sogi Sri Redjeki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam rencana strategi nasional Making Pregnancy Saver (MPS) di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam rencana strategi nasional Making Pregnancy Saver (MPS) di Indonesia 2001-2010 disebutkan bahwa dalam konteks rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. perut ibu hingga bulan pertama kehidupan (Varney, 2008). Bayi baru lahir
digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Perawatan Tali Pusat Bayi baru lahir adalah masa yang dimulai ketika bayi keluar dari perut ibu hingga bulan pertama kehidupan (Varney, 2008).
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) PERAWATAN LUKA POST OPERASI APPENDIKTOMI PADA ANAK
87 SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) PERAWATAN LUKA POST OPERASI APPENDIKTOMI PADA ANAK Di Sususn oleh : Vella Dolo Rosa ( 20160305011 ) PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Praktek adalah suatu sikap yang belum tentu terwujud dalam suatu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Praktek Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir 1. Praktek Praktek adalah suatu sikap yang belum tentu terwujud dalam suatu tindakan. Untuk mewujudkannya diperlukan faktor pendukung
Lebih terperinciPERBEDAAN LAMA LEPAS TALI PUSAT PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN KASA STERIL DIBANDINGKAN KASA ALKOHOL DI DESA BOWAN KECAMATAN DELANGGU SKRIPSI
1 PERBEDAAN LAMA LEPAS TALI PUSAT PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN KASA STERIL DIBANDINGKAN KASA ALKOHOL DI DESA BOWAN KECAMATAN DELANGGU SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Konseling a. Pengertian Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan paduan keterampilan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tali Pusat Tali pusat dalam istilah medisnya disebut dengan umbilical cord. Merupakan saluran kehidupan bagi janin selama ia di dalam kandungan. Sebab semasa dalam rahim, tali
Lebih terperinciPERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR
PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR 1. Penilaian Awal Untuk semua bayi baru lahir (BBL), dilakukan penilaian awal dengan menjawab 4 pertanyaan: Sebelum bayi lahir: Apakah kehamilan cukup bulan?
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PERAWATAN TALI PUSAT TEKNIK KERING DAN TERBUKA TERHADAP LAMA PUPUT TALI PUSAT DI KOTA BANJARBARU
EFEKTIFITAS PERAWATAN TALI PUSAT TEKNIK KERING DAN TERBUKA TERHADAP LAMA PUPUT TALI PUSAT DI KOTA BANJARBARU Noorhidayah, Fakhriyah, Isnawati, M. Tazkiah Akademi Kebidanan Martapura Yayasan Marta Berlian
Lebih terperinciGAMBARAN CARA PERAWATAN TALI PUSAT DAN LAMA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN BAKI SUKOHARJO
GAMBARAN CARA PERAWATAN TALI PUSAT DAN LAMA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN BAKI SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tetanus Neonatorum 2.1.1. Definisi Tetanus Neonatorum Tetanus neonatorum adalah penyakit infeksi yang terjadi melalui luka irisan pada umbilicus pada waktu persalinan akibat
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH 1. Pengertian Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan termasuk menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. transisi yang baik terhadap kehidupannya diluar uterus. Bayi baru lahir
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologis mulai terjadi pada tubuh bayi baru lahir. Karena perubahan bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan bagaimana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. menghasilkan pengetahuan dan keterampilan (Hidayat, 2005).
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan merupakan proses belajar dengan menggunakan panca indra yang dilakukan seseorang terhadap objek tertentu untuk dapat menghasilkan pengetahuan
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN Ibu bidan Yth, Nama saya dr. Aries Misrawany, saat ini saya sedang menjalani program pendidikan Magister Kedokteran Klinik dan pendidikan spesialis kebidanan
Lebih terperinciLembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian Kepatuhan Perawat dalam Penerapan Prosedur Tetap Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea di RSUD Langsa Tahun 212 Saya adalah mahasiswa Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA. Tali pusat (funis) memanjang dari umbilikalis sampai ke permukaan fetal plasenta.
BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Tali Pusat 1. Definisi Tali pusat (funis) memanjang dari umbilikalis sampai ke permukaan fetal plasenta. Permukaannya berwarna putih kusam, lembab dan tertutup amnion yang ketiga
Lebih terperinciVol 1 No 2 Tahun 2017 ISSN
Umbilical Cord Care Effectiveness Closed and Open To Release Cord Newborn Risa Pitriani 1, Ika Putri Damayanti 2, Rita Afni 3 Dosen Kebidanan STIKes Hang Tuah Pekanbaru Email: risa.armanda@yahoo.co.id
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Alamat : Telp/HP: Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang Tingkat Tingkat
Lebih terperinci165
164 165 166 167 168 169 LEMBAR PERMOHONAN PARTISIPAN Kepada Yth Calon Partisipan Penelitian Semarang, Jawa Tengah Dengan hormat, saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Stevano V. Salawaney NIM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. Tali pusat dalam istilah medisnya disebut dengan umbilical cord.
BAB II TINJAUAN TEORI A. Perawatan Tali Pusat 1.Tali pusat Tali pusat dalam istilah medisnya disebut dengan umbilical cord. Merupakan saluran kehidupan bagi janin selama ia di dalam kandungan, sebab selama
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN
MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN PENDAHULUAN Bayi muda : - mudah sekali menjadi sakit - cepat jadi berat dan serius / meninggal - utama 1 minggu pertama kehidupan cara memberi pelayanan
Lebih terperinciKarakteristik Responden. 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. 3.Mengikuti pelatihan APN ( Asuhan persalinan Normal)
Lampiran 1. No.Responden : Tanggal : Karakteristik Responden 1. Pendidikan Bidan a. DI b. DIII c. DIV d. S2 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. a. < 5 Tahun b. 5-10 Tahun c. >10 Tahun 3.Mengikuti pelatihan
Lebih terperinciRUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)
PANDUAN CUCI TANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) 787799, Fax (0721) 787799 Email : rsia_pbh2@yahoo.co.id BAB I DEFINISI Kebersihan
Lebih terperinciPERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien
PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian * Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991) * Pembuatan lubang sementara atau permanen dari
Lebih terperinciINJEKSI SUB CUTAN (SC)
INJEKSI SUB CUTAN (SC) NO ASPEK NG DI BOBOT.... Menempatkan alat dekat klien 2.. 1 Mengatur posisi klien sesuai penyuntikan 2 Memasang perlak/pengalas 2 Mendekatkan bengkok 2 4 Memilih tempat penyuntikan
Lebih terperinciEndang Wahyuningsih, Sri Wahyuni ABSTRAK
PERBEDAAN PERAWATAN DENGAN KASA STERIL DAN POVIDONE IODINE 10% TERHADAP LAMA LEPAS TALI PUSAT PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS KARANGANOM KABUPATEN KLATEN Endang Wahyuningsih, Sri Wahyuni ABSTRAK Latar belakang
Lebih terperinciASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH
ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH Jadwal kunjungan di rumah Manajemen ibu post partum Post partum group Jadwal Kunjungan Rumah Paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas, dilakukan untuk menilai keadaan
Lebih terperinciPerawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea. Fitri Yuliana, SST
Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea Fitri Yuliana, SST Pendahuluan Tak semua persalinan dapat berlangsung mulus, kadang terdapat indikasi medis yang mengharuskan seorang ibu melewati proses persalinan
Lebih terperinci- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah
SOP perawatan luka ganggren SOP Perawatan Luka Ganggren Tujuan perawatan gangren: - Mencegah meluasnya infeksi - Memberi rasa nyaman pada klien - Mengurangi nyeri - Meningkatkan proses penyembuhan luka
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING. Jurnal
PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal PERBANDINGAN LAMA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT BAYI DENGAN TEKNIK TERBUKA DAN TERTUTUP DI RSUD PROF. Dr. H. ALOEI SABOE DAN RSUD dr. M. M DUNDA Oleh NURIYATI MULKI HASAN (NIM.
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Saya Feronika Christin Phakpahan, mahasiswi dari Universitas Sari Mutiara Indonesia Fakultas Keperawatan & Kebidanan Program Studi Ners akan melakukan penelitian
Lebih terperinciKegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum
Perawatan Luka Bersih (Luka Kering) Kegiatan Belajar III Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus TUJUAN Pembelajaran Umum Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini, Anda diharapkan mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu diperhatikan untuk ketahanan hidupnya (Muslihatun, 2010; h. 3).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adaptasi bayi baru lahir yang baru mengalami proses kelahiran sangat perlu diperhatikan untuk ketahanan hidupnya (Muslihatun, 2010; h. 3). Kehidupan antara intrauterine
Lebih terperinciPENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT
PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT Puji Hastuti Poltekkes Kemenkes Semarang E-mail: pujih75@gmail.com Abstract: The purpose of this cross-sectional research
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH Oleh: MEITY MASITHA ANGGRAINI KESUMA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN
Lebih terperinciPersalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal
Persalinan Normal 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal PERSALINAN NORMAL 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat KEGIATAN I. MELIHAT
Lebih terperinciSERI BACAAN ORANG TUA. Faktor. Yang Mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Janin. Milik Negara Tidak Diperjualbelikan
01 SERI BACAAN ORANG TUA Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Janin Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian
Lebih terperinciBuku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion
Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion NACC10 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan
Lebih terperinci60 Langkah Asuhan Persalinan Normal
60 Langkah Asuhan Persalinan Normal I. MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA DUA 1. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua. Ibu mempunyai keinginan untuk meneran. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA. Judul : Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas X SMA AL AZHAR Medan
SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA Nama : RABITA NIM : 095102004 Judul : Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas X SMA AL AZHAR Medan Tentang Perawatan Alat Genitalia Eksterna Tahun 2010 Menyatakan
Lebih terperinciLUKA BAKAR Halaman 1
LUKA BAKAR Halaman 1 1. LEPASKAN: Lepaskan pakaian/ perhiasan dari daerah yang terbakar. Pakaian yang masih panas dapat memperburuk luka bakar 2. BASUH: Letakkan daerah yang terbakar di bawah aliran air
Lebih terperinciNama : Riadus Solihin.S.kep. Npm : VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Nama : Riadus Solihin.S.kep Npm : 15350035 Stase : Maternitas VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PETUGAS PERALATAN Memberikan tindakan pada vulva untuk menjaga kebersihannya
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1
LAMPIRAN Lampiran 1 407 408 Lampiran 2 408 409 Lampiran 3 409 410 Lampiran 4 BUKU KIA 410 411 412 413 414 Lampiran 5 KSPR 414 415 416 Lampiran 6 416 LEAFLET PERSIAPAN PERSALINAN 417 418 LEAFLET TANDA-TANDA
Lebih terperinciBuku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan
Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan Rahmawati Minhajat Dimas Bayu Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2014 KETERAMPILAN SANITASI
Lebih terperinciBuku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif
Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif NBID42 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan benar.
Lebih terperinciPengantar Kuesioner Penelitian. Pengetahuan dan Sikap Bidan Tentang Inisiasi Menyusu Dini di Wilayah Kerja
Pengantar Kuesioner Penelitian Sehubungan dengan Karya Tulis Ilmiah yang saya lakukan dengan judul Pengetahuan dan Sikap Bidan Tentang Inisiasi Menyusu Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Timur Tahun
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN PENDAHULUAN Seorang ibu akan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan jika ada suatu masalah atau
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 1. Lama Pelepasan Tali Pusat pada Kelompok Kasus. tali pusat >7 hari. Rerata waktu lepas tali pusat bayi yang dirawat dengan
BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Univariat 1. Lama Pelepasan Tali Pusat pada Kelompok Kasus Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 responden kelompok kasus terdapat 31 responden (77.5%) dengan lama pelepasan
Lebih terperinciRumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair :
Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair : Jumlah bagian air = (% larutan konsentrat : % larutan yang diinginkan)- 1 Contoh : Untuk membuat larutan klorin 0,5% dari
Lebih terperinciMATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA
MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA PERTEMUAN II * Persalinan - Tanda - tanda persalinan - Tanda bahaya pada persalinan - Proses persalinan - Inisiasi Menyusui Dini (IMD) * Perawatan Nifas - Apa saja
Lebih terperinciSOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH
SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH 1. Luka bersih Luka operasi yang tidak terinfeksi, dimana tidak ditemukan adanya inflamasi dan tidak ada infeksi saluran pernafasan, pencernaan, dan urogenital.
Lebih terperinciPENUNTUN PEMBELAJARAN
PENUNTUN PEMBELAJARAN TEKNIK PENGAMBILAN, PEMBUATAN PRAPARAT LANGSUNG DAN PENGIRIMAN SEKRET URETHRA Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Fakulytas Kedokteran Unhas SISTEM UROGENITAL FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciKomplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi
Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi Komplikasi diabetes mellitus pada kesehatan gigi masalah dan solusi pencegahannya. Bagi penderita diabetes tipe 2 lebih rentan dengan komplikasi kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang baru dilahirkan (Saifuddin, 2010:1). Keberhasilan penyelenggaraan. gerakan keluarga berencana (Manuaba, 2010:10).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu Kebidanan atau Obstetri ialah bagian Ilmu Kedokteran yang khusus mempelajari segala soal yang bersangkutan dengan lahirnya bayi. Dengan demikian, yang menjadi
Lebih terperinciNEONATUS BERESIKO TINGGI
NEONATUS BERESIKO TINGGI Asfiksia dan Resusitasi BBL Mengenali dan mengatasi penyebab utama kematian pada bayi baru lahir Asfiksia Asfiksia adalah kesulitan atau kegagalan untuk memulai dan melanjutkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tetanus Neonatorum 2.1.1. Pengertian Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia di bawah 28 hari (Stoll, 2007). Tetanus adalah suatu penyakit toksemik akut yang disebabkan
Lebih terperinciVULNUS LACERATUM. 1. Pengertian
VULNUS LACERATUM No Dokumen : SOP No.Revisi : 0 TanggalTerbit : Halaman :1 dari 4 1. Pengertian Vulnus atau lukaadalah hilang atau rusaknya sebagian kontinuitas jaringan yang dapat disebabkan oleh trauma
Lebih terperinciINFORMASI SEPUTAR KESEHATAN BAYI BARU LAHIR
INFORMASI SEPUTAR KESEHATAN BAYI BARU LAHIR DIREKTORAT BINA KESEHATAN ANAK DEPARTEMEN KESEHATAN R I 2008 DAFTAR ISI Gambar Pesan No. Gambar Pesan No. Pemeriksaan kesehatan 1 selama hamil Kolostrum jangan
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran I LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Medan, Februari 2012 Kepada Yth : Pimpinan Klinik Bersalin Niar Medan Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik
Lebih terperinciBlok Gastroenterohepatologi Manual Keterampilan Prosedur Enema
Blok Gastroenterohepatologi Manual Keterampilan Prosedur Enema Ibrahim Labeda Nurhaya Nurdin Asty Amalia Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2015 PROSEDUR ENEMA/HUKNAH I. TUJUAN Setelah pelatihan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PENDIDIKAN TENTANG CARA PERAWATAN PAYUDARA. PADA Ny. S POST PARTUM SPONTAN DISERTAI PRE EKLAMSIA
RENCANA PELAKSANAAN PENDIDIKAN TENTANG CARA PERAWATAN PAYUDARA PADA Ny. S POST PARTUM SPONTAN DISERTAI PRE EKLAMSIA RINGAN DI RUANG DAHLIA I RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah
Lebih terperinciAneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi
Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi ASI Asi harus dibuang dulu sebelum menyusui, karena ASI yang keluar adalah ASI lama (Basi). ASI tak pernah basi! biasanya yang dimaksud dengan ASI lama adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam tujuan pembangunan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam tujuan pembangunan Millenium (MDG s), tepatnya pada tujuan ke-4 dan tujuan ke-5, yaitu menurunkan angka kematian anak dan
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (GROOMING KECANTIKAN) 1.Kompentensi: Perawatan Wajah untuk diri sendiri.
Hal 1 dari 5 1.Kompentensi: Perawatan Wajah untuk diri sendiri Mahasiswa dapat : a. Mendiagnosa jenis-jenis kulit wajah b. Melakukan pembersihan wajah c. Melakukan pengangkatan sel kulit mati/ peeling
Lebih terperinciLEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN
LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2012 (Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 942/MENKES/SK/VII/2003) No Objek Pengamatan Prinsip I : Pemilihan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, hepatitis B, poliomyelitis, dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Imunisasi merupakan bentuk intervensi kesehatan yang efektif dalam menurunkan angka kematian bayi dan balita. Dengan imunisasi, berbagai penyakit seperti TBC,
Lebih terperinciLAMPIRAN LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Yogyakarta, Mei 2016 Kepada Yth.Sdra/I Responden Dengan hormat, \Assalamu alaikum Wr. Wb Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Zolfika Anggraini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan, persalinan dan nifas merupakan suatu keadaan yang alamiah. Dimulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan nifas yang secara berurutan berlangsung
Lebih terperinciBAB I DEFINISI. APD adalah Alat Pelindung Diri.
BAB I DEFINISI APD adalah Alat Pelindung Diri. Pelindung yang baik adalah yang terbuat dari bahan yang telah diolah atau bahan sintetik yang tidak tembus air atau cairan lain (darah atau cairan tubuh).
Lebih terperinciLampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian FORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) NASKAH PENJELASAN
97 Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian FORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) NASKAH PENJELASAN Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi di
Lebih terperinciPERAWATAN PAYUDARA POST NATAL
SATUAN ACARA PENGAJARAN PERAWATAN PAYUDARA POST NATAL Disusun Oleh : DEWI KARTIKA SARI NIM. G6B 204 009 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAMSTUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciJudul: Resusitasi Bayi Baru Lahir (BBL) Sistem Lain - Lain Semester VI Penyusun: Departemen Ilmu Kesehatan Anak Tingkat Keterampilan: 4A
Judul: Resusitasi Bayi Baru Lahir (BBL) Sistem Lain - Lain Semester VI Penyusun: Departemen Ilmu Kesehatan Anak Tingkat Keterampilan: 4A Deskripsi Umum 1. Setiap Bayi Baru Lahir (BBL) senantiasa mengalami
Lebih terperinciRERATA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT BERDASARKAN JENIS PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2009
RERATA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT BERDASARKAN JENIS PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2009 Siti Zuniyati, Artathi Eka Suryandari dan Tri Anasari
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saat ini sedang
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bernama Rahmalinda / 085102014 adalah mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran. Saat ini sedang melakukan penelitian yaitu pengetahuan ibu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adaptasi psikologi. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada waktu kelahiran, tubuh bayi baru lahir mengalami sejumlah adaptasi psikologi. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan masa transisi kehidupannya ke kehidupan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. (Notoatmodjo, 2007)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. (Notoatmodjo,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU NIFAS MELAKUKAN PERAWATAN TALI PUSAT PADA BBL SECARA MANDIRI DI RSUD KAB. CIBITUNG TAHUN 2016.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU NIFAS MELAKUKAN PERAWATAN TALI PUSAT PADA BBL SECARA MANDIRI DI RSUD KAB. CIBITUNG TAHUN 2016 ABSTRAK Nenty Lisbeth Penyebab utama kematian bayi baru lahir adalah prematuritas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk menurunkan angka kematian anak. Salah satu indikator angka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yaitu meningkatnya
Lebih terperinciAsuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari
Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum Niken Andalasari Periode Post Partum Periode post partum adalah masa enam minggu sejak bayi baru lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum
Lebih terperinci