BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Praktek adalah suatu sikap yang belum tentu terwujud dalam suatu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Praktek adalah suatu sikap yang belum tentu terwujud dalam suatu"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Praktek Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir 1. Praktek Praktek adalah suatu sikap yang belum tentu terwujud dalam suatu tindakan. Untuk mewujudkannya diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan yaitu fasilitas (Sugiono, 2005). a. Tindakan-tindakan praktek menurut Notoatmodjo (2003) yaitu: 1) Persepsi (Perception), mengenal dan memilih berbagai obyek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tindakan pertama misalnya dalam perawatan tali pusat. 2) Respon terpimpin (guided response), dapat melakukan sesuatu dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh yang merupakan indikator praktek tingkat dua, dimana ibu dapat melakukan perawatan tali pusat dengan benar. 3) Mekanisme (mecanism), melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis dan merupakan suatu kebiasaan, maka sudah mencapai tingkat tiga, dimana ibu tepat dalam perawatan tali pusat bayinya. 4) Adopsi (adoption), suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik, artinya tindakan itu sudah dimodifikasikannya tanpa menguarangi kebenaran tindakan tersebut. 5

2 6 b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktek 1). Faktor Intern : kecerdasan, persepsi, motivasi, minat, emosi 2). Faktor Ekstern: objek, orang, kelompok dan hasil-hasil kebudayaan yang dijadikan sasaran dalam mewujudkan bentuk sebuah praktek. Dalam hal ini praktek dapat terpadu menjadi praktek yang selaras dengan lingkungan sekitar, apabila praktek dapat diterima oleh lingkungan dan dapat diterima oleh individu yang bersangkutan. Selain itu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi praktek adalah sikap dan perilaku. Dalam perawatan tali pusat sikap dan perilaku petugas kesehatan juga dapat mempengaruhi perawatan tali pusat pada bayi bari lahir. Sikap merupakan tindakan terhadap dukungan atau dorongan untuk melakukan perawatan tali pusat dengan benar. Sikap petugas dapat mempengaruhi praktek perawatan tali pusat pada bayi, semakin baik dukungan sikap petugas kesehatan terhadap perawatan tali pusat maka dapat mencegah timbulnya penyakit akibat perawatan tali pusat yang salah. Selain itu apabila prilaku yang dilakukan petugas kesehatan juga baik tentunya akan dapat mengurangi adanya penyakit yang timbul karena adanya perawatan tali pusat yang salah. 2. Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir a. Tali pusat Tali pusat berhubungan dengan plasenta, mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta, melalui vena

3 7 umbilikus masuk ke dalam tubuh janin. Tali pusat mengandung dua arteri umbilikus, satu vena, alantois yang durameter, sisa-sisa duktus omfalomesenterikus dan seperti agar-agar yang dinamakan selai Wharton atau Jelly Wharthon s (Wiknjosastro, 1997). Pembungkus tali pusat berasal dari amnion. Arteri umbilikus mempunyai kemampuan kontraksi yang kuat, sedangkan vena kemampuannya lebih kecil, sehingga setelah lahir vena umbilikus tetap mempunyai lumen yang cukup besar. Kalau tali pusat tanggal sebagian struktur ini akan tetap tinggal dan pada dasar pembuluh darah secara fungsional tertutup, tetapi secara anatomik tetap terbuka selama hari. Dengan dipotong dan diikatnya tali pusat maka menyebabkan pemisahan fisik antara bayi dengan ibunya. Pemotongan dilakukan setelah denyut nadi pusat berhenti. Tali pusat dijepit dengan kocher kira-kira 5 cm dan sekali lagi kira-kira 7,5 cm dari pusat. Pemotongan dilakukan di antara kedua penjepit tersebut. Setelah itu dilakukan pengikatan tali pusat. Selanjutnya di tempat pemotongan, di pangkal tali pusat serta 2,5 cm di sekitar tali pusat diberi obat antiseptik seperti alkohol dari iodofor, kemudian dibungkus dengan kasa kecil steril. Selanjutnya tali pusat dirawat dalam keadaan steril atau bersih dan kering (Wiknjosastro, 1997). Peradangan di daerah umbikalis yang dapat disebabkan oleh setiap bakteri piogenik, membahayakan karena resiko penyebaran hematogen atau mencapai hati atau peritoneum. Adanya organisme

4 8 saprofit akan mengakibatkan penanggalan tali pusat terlambat dan meningkatkan kemungkinan invasi oleh organisme patogen. Infeksi ringan dapat mengakibatkan timbulnya suatu daerah granulasi basah pada dasar tali pusat, disertai sedikit pengeluaran getah mukoid atau mukopurulent (Wiknjosastro, 1997). b. Perawatan tali pusat Perawatan tali pusat bertujuan untuk mencegah dan mengidentifikasi perdarahan atau infeksi secara dini, membantu mempercepat proses pengeringan tali pusat, mempercepat terlepasnya tali pusat. Jika terjadi suatu perdarahan dari pembuluh darah tali pusat, dianjurkan untuk memeriksa keadaan ikatan, dan pasang ikatan (klem) kedua dekat ikatan (klem) (Wiknjosastro, 1997). 1) Perawatan tali pusat yaitu dengan membersihkan tali pusat dan kulit sekitar dasar tali, misalnya dengan menggunakan betadine atau alkohol dan setiap hari melakukan pemeriksaan untuk menemukan tanda-tanda infeksi. Klem pada tali pusat dilepas setelah 24 jam ketika tali pusat mengering. Pada perawatan tali pusat memerlukan alat-alat yang perlu disiapkan, terlebih dahulu untuk mencuci tangan, sebelumnya berkomunikasi dengan bayi, bayi ditelentangkan, bersihkan tali pusat dengan kapas alkohol, mulai dari pangkal ujung tali pusat apabila tali pusat masih basah, tali pusat arahkan ke bagian atas kemudian tali pusat dibungkus dengan kassa, kemudian bayi dirapikan selanjutnya alat-alat

5 9 dibereskan dan kemudian mencuci tangan hingga bersih. Perawatan bayi perlu memperhatikan daerah kebersihan sekitar perut, jangan menggunakan plester biasa untuk fiksasi tali pusat serta lakukan setelah mandi bila perlu atau pada time tounching. Perawatan tali pusat merupakan salah satu bagian terpenting dalam perawatan dua minggu pertama kehidupan (Bobak, 2004) Menurut Oswari (2004) dalam perawatan tali pusat sebaiknya di kompres dengan alkohol lalu dipasang gurita, hal ini sama seperti yang disampaikan oleh Eric (Dedeh, 2005, Perawatan Bayi Baru Lahir,2. http//www. tabloid-nakita.com, diperoleh tanggal 10 Juni, 2005). Menurut Wiknjosastro (1997) menyatakan bahwa perawatan tali pusat dimulai sejak tali pusat itu dipotong dan dilakukan pengikatan. Pengikat tali pusat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: 1) Alat penjepit plastik Khusus dibuat untuk tali pusat dan dapat dibuang kemudian, dipasang lebih dahulu. Alat penjepit plastik ini dapat memberi tekanan pada tali pusat, mengkerut dan kemudian dibuang bersamaan dengan lepasnya tali pusat. 2) Pita dari bahan nilon Pita dari bahan nilon yang sangat kuat dan yang disimpan dalam bungkus plastik steril diikatkan rangkap pada tali pusat seerat-eratnya sehingga tidak mudah lepas, dan terus menerus

6 10 menekan tali pusat, walaupun selai Wharton sudah kering, dan pita ini dibuang bersamaan dengan lepasnya tali pusat. 3) Benang katun steril Benang diikat kuat dengan ikatan rangkap pada tali pusat. Pengikatan dengan benang katun steril ini tidak menjamin penekanan terus menerus pada tali pusat. Walaupun pada permulaan ikatannya sudah baik, tetapi karena tali pusat mengkerut, ikatan bisa menjadi longgar sehingga memungkinkan terjadinya perdarahan. Untuk mencegah hal yang tidak dinginkan harus dilakukan observasi berulang-ulang selama 48 jam pada waktu-waktu tertentu. 4) Potongan karet dari selang infus Potongan karet dari selang infus sepanjang 2-3 mm dipasang pada tali pusat dengan bantuan kocher dapat memberikan tekanan terus-menerus pada tali pusat karena sifat dari karet yang elastis akan mengikuti bentuk pengerutan dari tali pusat. c. Infeksi Tali Pusat Pada bayi infeksi dapat terjadi sebelum atau selama kelahiran dengan cara penularan mikroorganisme secara vertikal dari ibu ke bayi baru lahir. Organisme dapat berupa bakteri yang membentuk koloni pada saluran lahir seperti streptocaccus grup B, Gonococcus, L. Monocytogenes, E, coli (terutama strain-strain yang berkapsul KI), chlamydia mycoplasma, genetalia dan ureaplasma (Behrman, 1999).

7 11 Infeksi pascanatal pada umumnya akibat infeksi nosokomial yang diperoleh bayi dari lingkungan di luar rahim ibu seperti kontaminasi oleh alat-alat, sarana perawatan dan oleh yang merawatnya, sehingga bayi yang mengalami infeksi harus ditangani sebaik-baiknya agar ia pulih kembali dan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi genetiknya (Victor, 1997). d. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Perawatan Tali Pusat 1) Perawatan tali pusat harus dilakukan setiap hari sesudah dimandikan Mandi setiap hari atau pemberian antiseptik seperti phisohex, betadine, mercurochrom 2% atau alkohol 70% setiap hari ke ujung tali pusat dan kulit sekitarnya dapat menurunkan infeksi umbilikalis dengan mengurangi pertumbuhan bakteri. Dari berbagai antiseptik yang ada di pasaran lebih banyak disarankan oleh para ahli untuk digunakan dalam perawatan tali pusat adalah alkohol 70% dan betadine, karena sifat bakteriaside, mampu membunuh dalam bentuk vegetatif atau spora. Perban kecil, kering dan steril dan difiksasi dengan plester mungkin dipasang disekitar tali pusat untuk melindungi kulit abdomen karena tali pusat yang basah. Pemakaian gurita tidak dianjurkan karena menganggu pernafasan bayi (Wiknjosastro, 1997). Perawatan tali pusat dilakukan sesudah mandi, tali pusat harus dibersihkan dan dikeringkan dengan cara membersihkan

8 12 pangkal tali pusat yang ada di perut bayi dan daerah sekitar dengan kain kasa yang dibasahi dengan zat antiseptik (betadine, alkohol 70%), dan yang terpenting adalah membersihkan lipatan tali pusat dengan perut. Lipatan ini dapat dibersihkan dengan menarik sedikit tali pusat ke atas, samping, depan, ke bawah, kulit 2,5 cm sekitar tali pusat (Wiknjosastro, 1997). 2) Daerah tali pusat harus selalu dalam keadaan kering dan bersih untuk mencegah terjadinya infeksi pada bayi baru lahir Perawatan tali pusat dilakukan dengan cara tali pusat dicuci dengan air bersih dan sabun bilas dan keringkan betul-betul dan pertahankan tali pusat dalam keadaan terbuka dan terkena udara dan tutupi dengan air bersih secara longgar (Pusdiknakes, 2003). Pada pangkal tali pusat dan tali pusat ditutup dengan kain kasa yang bersih atau steril dan diplester. Untuk mengurangi insiden infeksi perumbilikalis, seluruh kulit pada tali pusat harus dibersihkan dengan menggunakan kapas steril yang dicelupkan ke dalam air hangat dan atau larutan sabun encer. Bila tali pusat basah atau bau yang menunjukkan tanda-tanda radang, harus waspada terhadap infeksi tali pusat. Infeksi ini harus diobati untuk menghindari infeksi yang lebih berat seperti sepsis atau meningitis (Wiknjosastro, 1997).

9 13 B. Bayi Baru Lahir Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sejak bayi dilahirkan, dimana melalui pelayanan kesehatan yang diberikan untuk ibu hamil. Upaya pencegahan dan penanggulangan diri ini untuk menghindarkan terhadap faktor-faktor yang memperlemah kondisi seorang ibu hamil yang harus dicegah (anemia, gizi rendah, jarak kehamilan) agar melahirkan bayi yang sehat. Kurang baiknya penanganan pada bayi baru lahir yang sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan yang dapat menyebabkan cacat seumur hidup, bahkan kematian. Pencegahan terhadap infeksi yang dapat terjadi melalui tali pusat, melalui mata, melalui telinga pada waktu persalinan atau pada waktu memandikan atau membersihkan bayi dengan bahan atau cairan atau alat yang kurang bersih (Saefuddin, 2002). Masa kelahiran minggu pertama bayi merupakan masa yang sangat kritis, termasuk masalah perawatan tali pusat. Tali pusat pada umumnya lepas pada usia 5 hari, 7 hari, bahkan dua minggu. Pada masa ini perawatan tali pusat harus benar sehingga tidak menyebabkan infeksi atau bahkan tetanus karena salah dalam memberikan perawatan (Hasselquist, 2006). Pada bayi baru lahir memenuhi jumlah tugas perkembangan untuk memperoleh dan mempertahankan eksistensi fisik secara terpisah dengan memungkinkan transisi dari lingkungan intrunterin ke ekstraunterin. Perubahan ini menjadi dasar pertumbuhan dan perkembangan di kemudian hari. Seorang bayi baru lahir memiliki banyak refleks yang akan muncul dan menghilang, dimana menunjukkan kematangan dan perkembangan saraf yang

10 14 baik dikemudian hari. Hal ini perlu dilakukan perawatan yang baik khususnya pada bayi yang baru lahir agar tidak terjadi kesalahan (Bobak, 2004). Ibu yang sedang hamil cukup bulan akan mencapai tingkat perkembangan dan fungsi, yang memungkinkan janin memiliki eksistensi terpisah dari ibunya. Saat dilahirkan, bayi baru lahir memiliki kompetensi perilaku dan kesiapan interaksi sosial atau pada periode neonatal sejak bayi lahir sampai usia 28 hari, yang merupakan waktu berlangsungnya perubahan fisik pada bayi baru lahir (Bobak, 2004). Tujuan utama perawatan bayi baru lahir adalah untuk membersihkan jalan nafas, memotong dan merawat tali pusat, mempertahankan suhu tubuh bayi, identifikasi dan untuk mencegah adanya infeksi. Hal ini harus rutin dilakukan kecuali bayi dalam keadaan krisis dan memerlukan perawatan khusus (Saefuddin, 2002) C. Tingkat Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu (Notoatmodjo, 2002) : a. Tahu (Know) Tahu diartikan mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari. Dimana masyarakat terutama ibu-ibu yang memiliki bayi yang dapat mengetahui tentang bagaimana cara perawatan tali pusat bayi baru lahir dengan benar.

11 15 b. Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi secara benar. Dimana ibu-ibu yang memiliki bayi mampu menjelaskan alasan perlu adanya perawatan tali pusat bayi baru lahir. c. Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Ibu yang memiliki bayi dapat melakukan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir sendiri tanpa bantuan orang lain. d. Analisis (Analysis) Analisis diartikan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Sehingga ibu-ibu yang memiliki bayi dapat membedakan mana yang benar dan yang salah tentang perawatan tali pusat bayi baru lahir. e. Sintesis (Synthesis) Sintetis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Sehingga ibu-ibu yang memiliki bayi dapat menyusun rencana dalam perawatan tali pusat pada bayi baru lahir agar dapat dilakukan secara terus menerus.

12 16 f. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaianpenilain itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Sehingga hasil penilaian tersebut dapat memberikan arti penting bagi ibu-ibu yang memiliki bayi bisa menjelaskan manfaat dari perawatan tali pusat pada bayi baru lahir serta berperan serta dengan melakukan praktek perawatan tali pusat bayi baru lahir dengan benar sesuai aturan (Notoatmodjo, 2002). Tetaplah disadari adanya kemungkinan bahwa seseorang belum tentu bertindak atas dasar pengetahuan yang dimiliki, dan begitu pula seseorang belum tentu bertindak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Hal ini disebabkan oleh sistem kepribadian individu yang terbentuk akibat pendidikan dan pengalaman (Notoatmodjo, 2002). 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah umur, pendidikan, pekerjaan, lingkungan sosial, ekonomi, informasi dan pengalaman. Dimana umur berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan karena kemampuan mental yang diperlukan untuk mempelajari dan menyusun diri pada situasi-situasi baru, seperti mengingat hal-hal yang dulu yang pernah dipelajari, penalaran analogi, dan berpikir kreatif dan bisa mencapai puncaknya (Hurlock, 1993).

13 17 Faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan, sumber informasi, dan pengalaman. Menurut Notoatmodjo (2002) menyatakan bahwa pendidikan memberikan suatu nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru. Pengetahuan juga diperoleh melalui kenyataan (fakta) dengan melihat dan mendengar sendiri, serta melalui alat-alat komunikasi, misalnya membaca, mendengar radio, melihat televisi. Selain itu pengetahuan diperoleh sebagai akibat pengaruh dari hubungan orang tua, kakak adik, tetangga, kawan-kawan dan lain-lain. Sosial ekonomi mempengaruhi tingkat pengetahuan dan perilaku seseorang di bidang kesehatan, sehubungan dengan kesepakatan memperoleh informasi karena adanya fasilitas atau media informasi. Banyak wanita menengah dan golongan atas yang walaupun menjadi ibu dan pengatur rumah tangga tetapi tidak mau pasif, tergantung, dan tidak berkorban diri secara tradisional (Notoatmodjo, 2002). D. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Praktek Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir Perawatan tali pusat bayi baru lahir tidaklah mudah, dimana dibutuhkan kesabaran yang ekstra, serta pengetahuan tentang perawatan tali pusat yang benar. Hal ini dimaksudkan agar terjadi kondisi pertumbuhan dan perkembangan optimal. Seorang ibu harus mengetahui kebutuhan bayinya pada hari-hari pertama kelahirannya, kebutuhan bayi baru lahir masih sedikit,

14 18 sederhana tetapi bersifat berulang. Sang bayi memerlukan makanan dan minuman yang ada yaitu kolostrum dan ASI (Farrer, 2002). Perawatan tali pusat dilakukan sesudah mandi, tali pusat harus dibersihkan dan dikeringkan. Caranya adalah dengan membersihkan pangkal tali pusat yang ada di perut bayi dan daerah sekitar dengan kain kasa yang dibasahi dengan zat antiseptik (betadine, alkohol 70%), dan yang terpenting adalah membersihkan lipatan tali pusat dengan perut. Lipatan ini dapat dibersihkan dengan menarik sedikit tali pusat ke atas, samping, depan, ke bawah, kulit 2,5 cm sekitar tali pusat (Wiknjosastro, 1997). Apabila seorang ibu tidak memiliki pengetahuan mengenai bagaimana perawatan tali pusat pada bayi baru lahir maka dikhawatirkan akan terjadi insiden infeksi perumbilikalis, seluruh kulit pada tali pusat harus dibersihkan dengan menggunakan kapas steril yang dicelupkan ke dalam air hangat dan atau larutan sabun encer. Bila tali pusat basah atau bau yang menunjukkan tanda-tanda radang, harus waspada terhadap infeksi tali pusat. Infeksi ini harus diobati untuk menghindari infeksi yang lebih berat seperti sepsis atau meningitis. Untuk itu pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir berhubungan dengan praktek perawatan tali pusat bayi baru lahir.

15 19 E. Kerangka Teori Pengetahuan Tingkat Pengetahuan 1. Tahu 2. Memahami 3. Aplikasi 4. Analisis 5. Sintesis 6. Evaluasi Faktor Pengetahuan 1. Pendidikan 2. Sumber informasi 3. Pengalaman Praktek Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir Faktor Pemungkin : 1. Faktor Intern : kecerdasan, persepsi, motivasi, minat, emosi. 2. Faktor Ekstern : objek, orang, kelompok dan hasil-hasil kebudayaan ( Sumber : Lawrence Green (1988) yang dimodifikasi : Notoatmodjo, 2003) F. Kerangka Konsep Variabel Independent Variabel Dependent Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir Praktek Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir

16 20 G. Variabel Penelitian 1. Variabel Independent : Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat bayi baru lahir. 2. Variabel Dependent : Praktek perawatan tali pusat bayi baru lahir. H. Hipotesis Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat bayi baru lahir dengan praktek perawatan tali pusat bayi baru lahir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan

Lebih terperinci

Tali Pusat Pada Janin

Tali Pusat Pada Janin Tali Pusat Pada Janin Mesoderm connecting stalk yang juga memiliki kemampuan angiogenik, kemudian akan berkembang menjadi pembuluh darah dan connecting stalk tersebut akan menjadi tali pusat. Pada tahap

Lebih terperinci

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS Asuhan segera pada bayi baru lahir Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah persalinan. Aspek-aspek penting yang harus dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Tali pusat (funis) memanjang dari umbilikalis sampai ke permukaan fetal plasenta.

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Tali pusat (funis) memanjang dari umbilikalis sampai ke permukaan fetal plasenta. BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Tali Pusat 1. Definisi Tali pusat (funis) memanjang dari umbilikalis sampai ke permukaan fetal plasenta. Permukaannya berwarna putih kusam, lembab dan tertutup amnion yang ketiga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perut ibu hingga bulan pertama kehidupan (Varney, 2008). Bayi baru lahir

BAB II LANDASAN TEORI. perut ibu hingga bulan pertama kehidupan (Varney, 2008). Bayi baru lahir digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Perawatan Tali Pusat Bayi baru lahir adalah masa yang dimulai ketika bayi keluar dari perut ibu hingga bulan pertama kehidupan (Varney, 2008).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. (Notoatmodjo, 2007)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. (Notoatmodjo, 2007) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. (Notoatmodjo,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Masa nifas Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tali Pusat Tali pusat dalam istilah medisnya disebut dengan umbilical cord. Merupakan saluran kehidupan bagi janin selama ia di dalam kandungan. Sebab semasa dalam rahim, tali

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. menghasilkan pengetahuan dan keterampilan (Hidayat, 2005).

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. menghasilkan pengetahuan dan keterampilan (Hidayat, 2005). BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan merupakan proses belajar dengan menggunakan panca indra yang dilakukan seseorang terhadap objek tertentu untuk dapat menghasilkan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam kandungan dengan plasenta. Saluran ini biasanya terdiri dari tiga pembuluh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam kandungan dengan plasenta. Saluran ini biasanya terdiri dari tiga pembuluh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tali Pusat 1. Defenisi Tali pusat (umbilical cord) adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan dengan plasenta. Saluran ini biasanya terdiri dari tiga pembuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya hidup dalam lingkungan dan berperilaku hidup sehat, memiliki

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya hidup dalam lingkungan dan berperilaku hidup sehat, memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. Tali pusat dalam istilah medisnya disebut dengan umbilical cord.

BAB II TINJAUAN TEORI. Tali pusat dalam istilah medisnya disebut dengan umbilical cord. BAB II TINJAUAN TEORI A. Perawatan Tali Pusat 1.Tali pusat Tali pusat dalam istilah medisnya disebut dengan umbilical cord. Merupakan saluran kehidupan bagi janin selama ia di dalam kandungan, sebab selama

Lebih terperinci

MAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT

MAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT MAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah stase anak Disusun Oleh: Aisah Jamil 220112140501 Annisa Labertha 220112140531 Asep Dahyadi 220112140515 Esa Novi Mardianih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ANC (Antenatal Care) 1. Pengertian ANC Antenatal care adalah perawatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), Antenatal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Untuk Menyusui Tinjauan tentang menyusui meliputi definisi menyusui, manfaat menyusui, karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. 2.1.1 Definisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan bukanlah hanya sekedar pertemuan antara subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui, tetapi pengetahuan adalah persatuan antara subjek

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perawatan BBLR Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu komplikasi pada bayi yang bila tidak ditangani secara benar dapat menyebabkan kematian. Bayi berat lahir rendah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGETAHUAN 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Sisa tali

BAB 1 PENDAHULUAN. selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Sisa tali BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tali pusat adalah jaringan pengikat yang menghubungkan plasenta dan janin. Tali pusat merupakan saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika bayi lahir, kondisi bayi masih lemah sehinggga butuh perhatian dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika bayi lahir, kondisi bayi masih lemah sehinggga butuh perhatian dan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketika bayi lahir, kondisi bayi masih lemah sehinggga butuh perhatian dan penjagaan yang serius. Semua anggota tubuh bayi masih rawan, tetapi yang paling rawan adalah

Lebih terperinci

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS 1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung kirakira 6 minggu. Anjurkan

Lebih terperinci

PERBEDAAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT BAYI BARU LAHIR DENGAN BENANG TALI DAN UMBILICAL CORD CLEM

PERBEDAAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT BAYI BARU LAHIR DENGAN BENANG TALI DAN UMBILICAL CORD CLEM PERBEDAAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT BAYI BARU LAHIR DENGAN BENANG TALI DAN UMBILICAL CORD CLEM Dewi Mayangsari 1, Eka Nining Setyawati 2 1 STIKes Karya Husada Semarang E-mail: dmayang_yahud@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Puji Astutik STIKes Satria Bhakti Nganjuk ABSTRAK

Puji Astutik STIKes Satria Bhakti Nganjuk ABSTRAK PERAWATAN TALI PUSAT DENGAN TEHNIK KASA KERING STERIL DAN KASA ALKOHOL 70% TERHADAP PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR (DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERSARI SARADAN KABUPATEN MADIUN) Puji Astutik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI 1. Tali Pusat a. Pengertian Tali Pusat Tali pusat dalam istilah medisnya umbilical cord. Merupakan suatu tali yang menghubungkan janin dengan uri atau plasenta.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. Pengertian ASI Air susu Ibu (ASI) mengandung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah dicerna, memberi perlindungan terhadap infeksi, selalu segar, bersih

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka. respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

BAB II. Tinjauan Pustaka. respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Konsep Perilaku 2.1.1 Pengertian Perilaku menurut Skinner (1938) seorang ahli psikologi adalah respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN CONTENT VALIDITY

SURAT PERNYATAAN CONTENT VALIDITY SURAT PERNYATAAN CONTENT VALIDITY LEMBAR PERSETUJUAN (INFORMEND CONSERT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama Umur Alamat : : :. Telah mendapat penjelasan dan memahami mengenai segala tindakan yang

Lebih terperinci

Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea. Fitri Yuliana, SST

Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea. Fitri Yuliana, SST Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea Fitri Yuliana, SST Pendahuluan Tak semua persalinan dapat berlangsung mulus, kadang terdapat indikasi medis yang mengharuskan seorang ibu melewati proses persalinan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. janin yang viable. Menurut Varney (2009), primipara adalah wanita yang pernah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. janin yang viable. Menurut Varney (2009), primipara adalah wanita yang pernah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Para adalah menujukkan jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran janin yang viable. Menurut Varney (2009), primipara adalah wanita yang pernah melahirkan satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk

BAB II TINJAUAN TEORITIS. berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Perilaku Perilaku adalah suatu aksi reaksi organisme terhadap lingkungannya. Hal ini berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

GAMBARAN CARA PERAWATAN TALI PUSAT DAN LAMA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN BAKI SUKOHARJO

GAMBARAN CARA PERAWATAN TALI PUSAT DAN LAMA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN BAKI SUKOHARJO GAMBARAN CARA PERAWATAN TALI PUSAT DAN LAMA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN BAKI SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai progresif

Lebih terperinci

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Perawatan Masa Nifas Hari Tanggal : Waktu : Sasaran : Ibu nifas Tempat : I. Latar belakang Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kepatuhan 2.1.1 Defenisi Kepatuhan Kepatuhan perawat profesional adalah sejauh mana perilaku seorang perawat sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan pimpinan perawat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui panca

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui panca BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi

Lebih terperinci

PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR

PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR 1. Penilaian Awal Untuk semua bayi baru lahir (BBL), dilakukan penilaian awal dengan menjawab 4 pertanyaan: Sebelum bayi lahir: Apakah kehamilan cukup bulan?

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) 1. Definisi Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan (Knowledge). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. cepat sehingga sering kali tidak terpantau tanpa pengobatan yang memadai sehingga

TINJAUAN PUSTAKA. cepat sehingga sering kali tidak terpantau tanpa pengobatan yang memadai sehingga TINJAUAN PUSTAKA A. SEPSIS NEONATORUM 1. Pengertian Sepsis Neonatorum Sepsis neonatorum adalah infeksi berat yang diderita neonatus dengan gejala sistemik dan terdapat bakteri dalam darah. Perjalanan penyakit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan Pengetahuan (Knowledge) merupakan hasil dari manusia yang sekedar menjawab what. Misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Definisi Pengetahuan Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2002), disebutkan bahwa istilah pengetahuan berasal dari kata dasar tahu yaitu paham, maklum, mengerti.

Lebih terperinci

Diah Sukarni, Eprila, Indah Puji Septeria Dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang

Diah Sukarni, Eprila, Indah Puji Septeria Dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang PERBEDAAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT ANTARA PERAWATAN TERBUKA DAN TERTUTUP PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI SORAYA KECAMATAN KEMUNING PALEMBANG TAHUN 2012 Diah Sukarni, Eprila, Indah Puji Septeria

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Lama Pelepasan Tali Pusat pada Kelompok Kasus. tali pusat >7 hari. Rerata waktu lepas tali pusat bayi yang dirawat dengan

BAB V PEMBAHASAN. 1. Lama Pelepasan Tali Pusat pada Kelompok Kasus. tali pusat >7 hari. Rerata waktu lepas tali pusat bayi yang dirawat dengan BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Univariat 1. Lama Pelepasan Tali Pusat pada Kelompok Kasus Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 responden kelompok kasus terdapat 31 responden (77.5%) dengan lama pelepasan

Lebih terperinci

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan Rahmawati Minhajat Dimas Bayu Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2014 KETERAMPILAN SANITASI

Lebih terperinci

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH Jadwal kunjungan di rumah Manajemen ibu post partum Post partum group Jadwal Kunjungan Rumah Paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas, dilakukan untuk menilai keadaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. POSYANDU 2.1.1. Defenisi Posyandu Posyandu merupakan strategi jangka panjang pemerintah untuk menurunkan angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde

Lebih terperinci

Diah Eko Martini ...ABSTRAK...

Diah Eko Martini ...ABSTRAK... PERBEDAAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT BAYI BARU LAHIR YANG MENDAPATKAN PERAWATAN MENGGUNAKAN KASSA KERING DAN KOMPRES ALKOHOL DI DESA PLOSOWAHYU KABUPATEN LAMONGAN Diah Eko Martini.......ABSTRAK....... Salah

Lebih terperinci

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal Persalinan Normal 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal PERSALINAN NORMAL 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat KEGIATAN I. MELIHAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. transisi yang baik terhadap kehidupannya diluar uterus. Bayi baru lahir

BAB 1 PENDAHULUAN. transisi yang baik terhadap kehidupannya diluar uterus. Bayi baru lahir BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologis mulai terjadi pada tubuh bayi baru lahir. Karena perubahan bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan bagaimana

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah hasil dari proses pembelajaran dengan melibatkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah hasil dari proses pembelajaran dengan melibatkan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari proses pembelajaran dengan melibatkan indra penglihatan, pendengaran, penciuman dan pengecapkan (Setiawati,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Imunisasi Dasar Tubuh manusia pada dasarnya mampu melawan zat asing (Bakteri, Virus, Racun dan sebagainya) dengan mengaktifkan sistim kekebalan yang ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS I. PENGUMPULAN DATA A. Identitas Nama Ibu : Marni Umur : 26 Tahun Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : IRT Alamat : Jl. Tebing

Lebih terperinci

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian * Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991) * Pembuatan lubang sementara atau permanen dari

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Masa nifas atau puerperium, atau masa postpartum dimulai setelah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Masa nifas atau puerperium, atau masa postpartum dimulai setelah BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Nifas Masa nifas atau puerperium, atau masa postpartum dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan tidak hamil. Masa

Lebih terperinci

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah PENCABUTAN IMPLANT No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah Gambar 2. Menjelaskan tujuan dan proedur yang akan dilakukan kepada keluarga 3. Komunikasi dan kontak mata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. persepsi sehingga ada respon untuk mewujudkan suatu tindakan.

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. persepsi sehingga ada respon untuk mewujudkan suatu tindakan. BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. Tindakan Defenisi tindakan adalah mekanisme dari suatu pengamatan yang muncul dari persepsi sehingga ada respon untuk mewujudkan suatu tindakan. Tindakan mempunyai beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. smpai 28 hari. Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. smpai 28 hari. Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Asuhan Bayi Baru Lahir 1. Asuhan Bayi Baru Lahir Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir atau keluar dari rahim seorang ibu melalui jalan lahir (liang vagina)

Lebih terperinci

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Kala I Bantu ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan dan kesakitan Jika ibu tampak kesakitan, dukungan yg dapat dierikan : Perubahan posisi, tetapi jika

Lebih terperinci

PERBEDAAN LAMA LEPAS TALI PUSAT PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN KASA STERIL DIBANDINGKAN KASA ALKOHOL DI DESA BOWAN KECAMATAN DELANGGU SKRIPSI

PERBEDAAN LAMA LEPAS TALI PUSAT PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN KASA STERIL DIBANDINGKAN KASA ALKOHOL DI DESA BOWAN KECAMATAN DELANGGU SKRIPSI 1 PERBEDAAN LAMA LEPAS TALI PUSAT PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN KASA STERIL DIBANDINGKAN KASA ALKOHOL DI DESA BOWAN KECAMATAN DELANGGU SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENGGUNAAN TOPIKAL ASI DENGAN PERAWATAN KERING TERHADAP LAMA PELEPASAN TALI PUSAT BAYI

PERBANDINGAN PENGGUNAAN TOPIKAL ASI DENGAN PERAWATAN KERING TERHADAP LAMA PELEPASAN TALI PUSAT BAYI PERBANDINGAN PENGGUNAAN TOPIKAL ASI DENGAN PERAWATAN KERING TERHADAP LAMA PELEPASAN TALI PUSAT BAYI Febriana Sari, Detty Siti Nurdiati, Dhesi Ari Astuti Akademi Kebidanan Mitra Husada Medan E-mail: febrianasari.amoy@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kewaspadaan Umum/Universal Precaution 2.1.1. Defenisi Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga

Lebih terperinci

NIFAS NORMAL MASA NIFAS 11/15/2010. Tujuan asuhan masa nifas

NIFAS NORMAL MASA NIFAS 11/15/2010. Tujuan asuhan masa nifas MASA NIFAS NIFAS NORMAL Defenisi dan Tujuan Masa nifas ( puerperium ) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721) PANDUAN CUCI TANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) 787799, Fax (0721) 787799 Email : rsia_pbh2@yahoo.co.id BAB I DEFINISI Kebersihan

Lebih terperinci

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal 60 Langkah Asuhan Persalinan Normal I. MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA DUA 1. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua. Ibu mempunyai keinginan untuk meneran. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan (Knowledge) 2.1.1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Penyuluhan Kesehatan. kegiatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Penyuluhan Kesehatan. kegiatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Penyuluhan Kesehatan a. Pengertian Penyuluhan Kesehatan Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan yang melekat pada setiap upaya peningkatan kesehatan.penyuluhan

Lebih terperinci

Tujuan pendidikan kesehatan

Tujuan pendidikan kesehatan Definisi Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Pendidikan kesehatan konsepnya berupaya agar masyarakat menyadari atau

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Stroke WHO mendefinisikan stroke sebagai gangguan saraf yang menetap baik fokal maupun global(menyeluruh) yang disebabkan gangguan aliran darah otak, yang mengakibatkan

Lebih terperinci

SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH

SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH 1. Luka bersih Luka operasi yang tidak terinfeksi, dimana tidak ditemukan adanya inflamasi dan tidak ada infeksi saluran pernafasan, pencernaan, dan urogenital.

Lebih terperinci

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair :

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair : Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair : Jumlah bagian air = (% larutan konsentrat : % larutan yang diinginkan)- 1 Contoh : Untuk membuat larutan klorin 0,5% dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Gangguan dan Keperawatan 1. Tali Pusat a. Pengertian Tali pusat dalam istilah medisnya umbilical cord. Merupakan suatu tali yang menghubungkan janin dengan uri atau plasenta.

Lebih terperinci

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah SOP perawatan luka ganggren SOP Perawatan Luka Ganggren Tujuan perawatan gangren: - Mencegah meluasnya infeksi - Memberi rasa nyaman pada klien - Mengurangi nyeri - Meningkatkan proses penyembuhan luka

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PERAWATAN TALI PUSAT TEKNIK KERING DAN TERBUKA TERHADAP LAMA PUPUT TALI PUSAT DI KOTA BANJARBARU

EFEKTIFITAS PERAWATAN TALI PUSAT TEKNIK KERING DAN TERBUKA TERHADAP LAMA PUPUT TALI PUSAT DI KOTA BANJARBARU EFEKTIFITAS PERAWATAN TALI PUSAT TEKNIK KERING DAN TERBUKA TERHADAP LAMA PUPUT TALI PUSAT DI KOTA BANJARBARU Noorhidayah, Fakhriyah, Isnawati, M. Tazkiah Akademi Kebidanan Martapura Yayasan Marta Berlian

Lebih terperinci

PERSYARATAN PRAKTIK BIDAN

PERSYARATAN PRAKTIK BIDAN Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : /MENKES/PER/X/00 Tanggal : Oktober 00 PERSYARATAN PRAKTIK BIDAN A. TEMPAT PRAKTIK. Tempat untuk praktik bidan mandiri terpisah dari ruangan keluarga terdiri

Lebih terperinci

PENGERTIAN MASA NIFAS

PENGERTIAN MASA NIFAS PENGERTIAN MASA NIFAS Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT) LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Alamat : Telp/HP: Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang Tingkat Tingkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jamban Jamban keluarga adalah suatu bangunan untuk membuang dan mengumpulkan kotoran sehingga kotoran tersebut tersimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab

Lebih terperinci

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT Puji Hastuti Poltekkes Kemenkes Semarang E-mail: pujih75@gmail.com Abstract: The purpose of this cross-sectional research

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari pengindraan atau hasil tahu seseorang dan terjadi terhadap objek melalui indra yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan Persalinan atau Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui jalan lahir vagina ke dunia luar ( Wiknjosastro,

Lebih terperinci

3 4 5 6 Tensimeter Stetoskop bioculer Stetoskop monoculer Timbangan dewasa Timbangan bayi Pengukur panjang bayi Arsip PAMJAKI Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : HK.0.0/MENKES/49/I/00 Tanggal

Lebih terperinci

METODE PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA PADA BAYI DI RUANG BAYI RSUD. ULIN BANJARMASIN

METODE PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA PADA BAYI DI RUANG BAYI RSUD. ULIN BANJARMASIN METODE PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA PADA BAYI DI RUANG BAYI RSUD. ULIN BANJARMASIN Fitri Yuliana 1, Mahpolah 2, Debby Rosyana*, 1 Dosen, Stikes Sari Mulia 2 Dosen, Poltekkes Kemenkes Banjarmasin *Korespondensi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian pengetahuan

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian pengetahuan BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Pengertian pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek, baik melalui indra penglihatan,

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka. manusia melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, melalui panca

BAB II. Tinjauan Pustaka. manusia melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, melalui panca BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia dan terjadi setelah manusia melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Inisiasi Menyusui Dini 1. Pengertian Inisiasi menyusui dini (early initation) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri setelah lahir. Cara bayi melakukan

Lebih terperinci

PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g

PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g ASUHAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH By. Farida Linda Sari Siregar, M.Kep PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari

Lebih terperinci

Berbagai Teori Tentang Sikap dan Perilaku Menurut Beberapa Referensi

Berbagai Teori Tentang Sikap dan Perilaku Menurut Beberapa Referensi Berbagai Teori Tentang Sikap dan Perilaku Menurut Beberapa Referensi Pengertian perilaku Menurut Green dan Kreuter (2000), perilaku merupakan hasil dari seluruh pengalaman serta interaksi manusia dengan

Lebih terperinci

Karakteristik Responden. 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. 3.Mengikuti pelatihan APN ( Asuhan persalinan Normal)

Karakteristik Responden. 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. 3.Mengikuti pelatihan APN ( Asuhan persalinan Normal) Lampiran 1. No.Responden : Tanggal : Karakteristik Responden 1. Pendidikan Bidan a. DI b. DIII c. DIV d. S2 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. a. < 5 Tahun b. 5-10 Tahun c. >10 Tahun 3.Mengikuti pelatihan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengetahuan 1.1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

Lebih terperinci

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Judul penelitian : Perilaku Ibu Primipara dalam Merawat Bayi Baru Lahir di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun. Peneliti : Erpinaria Saragih Saya telah

Lebih terperinci

Endang Wahyuningsih, Sri Wahyuni ABSTRAK

Endang Wahyuningsih, Sri Wahyuni ABSTRAK PERBEDAAN PERAWATAN DENGAN KASA STERIL DAN POVIDONE IODINE 10% TERHADAP LAMA LEPAS TALI PUSAT PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS KARANGANOM KABUPATEN KLATEN Endang Wahyuningsih, Sri Wahyuni ABSTRAK Latar belakang

Lebih terperinci

Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : HK.0.0/MENKES/49/I/00 Tanggal : 7 Januari 00 PERSYARATAN PRAKTIK BIDAN A. TEMPAT PRAKTIK. Tempat untuk praktik bidan perorangan/berkelompok terpisah dari ruangan

Lebih terperinci

RERATA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT BERDASARKAN JENIS PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2009

RERATA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT BERDASARKAN JENIS PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2009 RERATA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT BERDASARKAN JENIS PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2009 Siti Zuniyati, Artathi Eka Suryandari dan Tri Anasari

Lebih terperinci

KEBUTUHAN FISIOLOGIS KESELAMATAN DAN KEMANAN. FATWA IMELDA, S.Kep, Ns

KEBUTUHAN FISIOLOGIS KESELAMATAN DAN KEMANAN. FATWA IMELDA, S.Kep, Ns KEBUTUHAN FISIOLOGIS KESELAMATAN DAN KEMANAN FATWA IMELDA, S.Kep, Ns PENGERTIAN Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari ancaman bahaya / kecelakaan. ( Tarwoto dan Wartonah,

Lebih terperinci

PROSEDUR STANDAR Tanggal Terbit : / /200

PROSEDUR STANDAR Tanggal Terbit : / /200 PENGERTIAN : 1. Dekontaminasi adalah langkah awal untuk memproses benda mati agar lebih aman ditangani petugas sebelum dicuci. 2. Pembersihan adalah proses menghilangkan secara fisik seluruh kotoran, darah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Maternitas pada semester ganjil Program Profesi Ners XXX Unpad Disusun Oleh : Devia Nurwenda Ellyana 220112150014 Ati

Lebih terperinci