Perancangan Tangki dan Vessel (Bejana Tekan) Kuliah Perancangan Alat Proses (PAP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perancangan Tangki dan Vessel (Bejana Tekan) Kuliah Perancangan Alat Proses (PAP)"

Transkripsi

1 Perancangan Tangki dan Vessel (Bejana Tekan) Kuliah Perancangan Alat Proses (PAP)

2 Tangki/Storage Tank Tangki merupakan alat utama dalam proses kimia, dimana hampir semua proses terjadi didalamnya. Secara umum tangki dibedakan menjadi dua menurut kegunaannya, yaitu: a)tangki penyimpanan (Storage tank/vessel) b)tangki pemprosesan (Process tank/vessel) Sedangkan menurut tekanan operasinya tangki dibagi menjadi tiga: a)tangki tekanan atmosferis (Athmospheric tank) b)tangki tekanan tinggi (Pressure tank) c)tangki hampa (Vacuum tank)

3 TEKANAN/PRESSURE Tekanan tinggi (compressed system) Tekanan gauge positif (+) A Tekanan atmosfer Tekanan gauge negatif (-) Tekanan absolut A Tekanan vakum (vacuum system) B Tekanan absolut B Tekanan nol (zero pressure)

4 Vessel merupakan basic part of processing equipment. Process equipment units dapat dipandang sebagai vessels dengan bermacam-macam modifikasi yang diperlukan sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagaimana yang diinginkan (misalnya menara distilasi, reaktor, alat penukar kalor, menara absorber dll). 9/7/2014 4

5 Tangki Penyimpan Cairan Atmospheric Tanks Yang dimaksud atmosferis adalah semua tangki yang didesain untuk digunakan pada tekanan atmosferis plus minus sekitar beberapa ratus pascal atau beberapa Psi. Tangki dapat berupa tangki terbuka maupun tertutup. Harga yang minimum biasanya didapat dengan bentuk silinder vertikal dan dengan dasar mendatar (flat bottom)

6 Standarisasi Tangki American Petroleum Institute (API) Institut ini telah mengembangkan standar untuk tangki atmosferis, diantaranya adalah: 1.API Specification 12B, Bolted Production Tanks 2.API Specification 12D, Large Welded Production Tanks 3.API Specification 12F, Small Welded Production Tanks 4.API Standard 650, Steel Tanks for Oil Storage

7 American Water Works Association (AWWA) Asosiasi ini mengembangkan standar untuk penyimpanan air. Daftar lengkap setiap tahun diterbitkan didalam the AWWA Handbook (annually). AWWA D100, Standard for Steel Tanks Standpipes, Reservoirs, and Elevated Tanks for Water Storage contains rules for design and fabrication. Meskipun AWWA ini dikhususkan untuk penyimpanan air, namun bisa juga digunakan untuk mendesain penyimpanan cairan lain. Underwriters Laboratories Inc. juga telah menerbitkan beberapa standar 1. UL 58, Steel Underground Tanks untuk Flammable and Combustible Liquids 2. UL 142, Steel Aboveground Tanks untuk Flammable and Combustible Liquids 3. UL 58 covers horizontal steel tanks berukuran sampai dengan 190 m3 (50,000 gal), dengan diameter maksimal 3,66 m (12 ft), dan panjang maksimum 6 kali panjang diameter. 4. UL 142, mencakup UL 58, dan vertical tanks dengan panjang maksimum 10,7m. Ketebalan dinding dan detil lainnya diberikan

8 Posttensioned Concrete Material ini biasa dipakai untuk membuat tangki sampai dengan kapasitas m3, biasanya digunakan untuk menyimpan air. Desain mereka disebutkan dalam (Prestressed Concrete Cylindrical Tanks, Wiley, New York, 1961). Untuk desain yang paling ekonomis dari tangki besar di level permukaan tanah direkomendasikan tinggi yang dipakai 6 m (20 ft). Yang perlu diperhatikan adalah bisa jadi terjadi rembesan jika menyimpan cairan tertentu dengan beton seperti gasoline. Elevated Tanks Mampu mensuplai aliran dengan debit yang besar. Dapat mensuplai aliran jika terjadi kerusakan pompa sehingga menjadi pertimbangan penting untuk sistem pemadam kebakaran.

9 Open Tanks Jenis ini dapat digunakan untuk menyimpan material yang tidak rusak karena air dan polusi udara serta cuaca. Jika cairan dapat beruba karena pengaruh pengaruh tersebut maka atap dibutuhkan. Atap bisa berupa fixed roof ataupun floating roof. Fixed roof biasanya berbentuk dom atau konis Fixed roofs membutuhkan ventilasi untuk menghindari perubahan tekanan akibat perubahan suhu, pengisian dan pengeluaran cairan didalam. API Standard 2000, Venting Atmospheric and Low Pressure Storage Tanks, memberikan petunjuk praktis untuk mendesain ventilasi.

10 Prinsip prinsip dari standar diatas dapat dipakai untuk cairan selain cairan produk minyak bumi. Karena jika open vent ini digunakan untuk cairan dengan flash point dibawah 38 C (100 F), maka akan terjadi kehilangan yang cukup besar. Langkah mudah untuk menghindari kehilangan akibat ventilasi adalah dengan memakai tangki jenis variablevolume tanks (API Standard 650). Floating Roofs Tangki jenis ini memiliki sekat antara atap dan dinding tangki. Jika tidak memakai fixed roof, maka dinding harus memiliki wind girder untuk menghindari distorsi. Jenis atap tangki ini menyebabkan minimum kondensasi dan lebih dianjurkan.

11 Jenis jenis Tangki

12 Pressure Tanks Standar untuk membuat tangki penyimpan cairan dengan tekanan tinggi menggunakan API Standard 620. Bentuk yang digunakan bisa bulat, elipsoidal, toroidal dan sirkular silinder dengan bentuk head: torispherical, ellipsoidal, or hemispherical heads. The ASME Pressure Vessel Code (Sec. VIII of the ASME Boiler and Pressure Vessel Code) juga bisa digunakan sebagai acuan. Tangki yang didesain untuk tekanan vakum dalam operasinya harus dilengkapi dengan vacuumbreaking valves.

13 Tangki Penyimpan gas Gas bisa disimpan dalam expandable gas holders bisa berupa tipe liquid-seal atau dry-seal type. Tipe liquid-seal holder lebih sering dijumpai. Tangki berupa container silinder, dan berubah volumenya dengan bergerak keatas dan kebawah dengan annular water-filled seal tank. Tangki jenis ini bisa didesain sampai dengan volume 280,000 m3 ( ft3). dry-seal holder memiliki atap yang terhubung dengan dinding tangki menggunakanflexible fabric diaphragm yang memungkinkan untuk bergerak keatas dan kebawah. Informasi yang lebih lengkap mengenai gas holder dapat dijumai di Gas Engineers Handbook, Industrial Press, New York, Tangki penyimpan gas bertekanan biasanya terpasang permanen, tekanan biasanya diatas 7 kpa. Menyimpan gas dalam tekanan tidak hanya mereduksi volume tapi dapat juga mencairkan gas pada suhu lingkungan

14 Beberapa gas yang seperti ini adalah carbon dioxide, beberapa petroleum gases, chlorine, ammonia, sulfur dioxide, Freon. Tangki bertekanan biasanya diinstal dibawh tanah Liquefied petroleum gas (LPG) penyimpanannya sesuai dengan standar API Standard 2510,. Standar yang lain adalah: 1. National Fire Protection Association (NFPA) Standard 58, Standard untuk Penyimpanan dan Handling dari Liquefied Petroleum Gases 2. NFPA Standard 59, Standard untuk Storage dan Handling dari Liquefied Petroleum Gases di Utility Gas Plants 3. NFPA Standard 59A, Standard untuk Produksi, Penyimpanan, and Handling dari Liquefied Natural Gas (LNG) API Standard juga memberikan jarak minimum dari tangki ke peralatan lainnya.

15 Low-Temperature dan Cryogenic Storage Dalam penyimpanan cryogenic gas dalam tekanan atmosferis yang dipertahankan cair karena diturunkan suhunya. Dalam sebuah sistem dapat dioperasikan dengan mengkombinasikan tekanan dan suhu. Disebut cryogenic biasanya berhubungan dengan temperatur dibawah -101 C (-150 F). Penyimpanan cryogenic membutuhkan insulasi dan material konstruksi yang khusus. Material untuk gas yang dicairkan perlu tahan terhadap temperatur rendah dan tidak akan terjadi brittle. Carbon steels dapat digunakan sampai -59 C (-75 F), dan low-alloy steels sampai -101 C (-150 F). Dibawah suhu ini digunakan austenitic stainless steel (AISI 300 series) dan aluminum adalah material penting.

16 Perancangan Tangki beberapa faktor harus dipertimbangkan pada perancangan setiap vessel atau unit. Tipe vessel untuk melaksanakan tugas yang diinginkan dan dapat bekerja sesuai dengan keinginan perancang. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahan konstruksi, induced stresses, elastic stability, aesthetic appearance dan cost of production (terkait dengan penggunaan dan useful life) 9/7/

17 SILINDER Bejana tekan bentuk silinder banyak dipakai di industri, dengan bermacammacam heads, seperti flat, ellipsoidal (elliptical dished), standard dished, hemispherical atau conical. Kebutuhan proses menentukan jenis head yang akan dipakai Misalnya head bentuk konis dipakai pada setlling drum. Untuk tekanan tertentu, maka tebal head dari tebal ke tepis dengan urutan: standard dished ellipsoidal dan hemispherical. Untuk tekanan >150 psig, dipilih ellipsoidal (elliptical dished) dengan perbandingan sumbu panjang berbanding sumbu pendek=2:1 9/7/

18 Skema Tangki 9/7/

19 9/7/

20 9/7/

21 9/7/

22 9/7/

23 9/7/

24 Vessel (bejana) 9/7/

25 Vessel (bejana) 9/7/

26 Vessel (bejana) 9/7/

27 Vessel (bejana) 9/7/

28 9/7/

29 Aboveground Storage Tank Systems Facilities with a Capacity of One Million Gallons or More 9/7/

30 Underground Storage Tank (UST) Systems 9/7/

31 Bentuk bola Idealnya, vessel (bejana) berbentuk bola karena tebalnya lebih tipis dibandingkan bejana bentuk silinder untuk tekanan yang sama. Tangki bentuk bola biasanya dipakai menyimpan bahan-bahan yang mudah menguap dan gas, tetapi tidak sesuai untuk alat-alat proses. 9/7/

32 9/7/

33 9/7/

34 Pengelasan Pengelasan merupakan hal yang umum untuk menyambung dua metal. Setelah pengelasan perlu dilakukan beberapa proses untuk penyempurnaannya. Operasi stress relieving tergantung pada bahan konstruksi. Misalnya baja karbon, dipanasi samapi 1100 of dan kemudian didinginkan secara perlahan-lahan. Stress Relieving Akibat pengelasan sering ada residual stress yang perlu diperhatikan karena dapat menurunkan kekuatan bejana (vessel) terutama untuk vessel yang mempunyai tebal lebih besar 1,25 in. Stress relieving dapat dilakukan dengan proses annealing, atau heat treating process. 9/7/

35 Radiographing Jika diinginkan konstruksi vessel dengan kesempurnaan yang tinggi, maka perlu dilakukan proses radiographing untuk melihat adanya kerusakan atau defect Untuk vessel ukuran dengan diameter ft, biasanya difabrikasi di lapangan (dimana akan dibangun). 9/7/

36 Efisiensi masing-masing tipe sambungan las dapat dilihat ada table berikut: 9/7/

37 Tebal tidak boleh lebih tipis dari tebal minimum yang diijinkan (Rase, F.H. and Barrow, M.H., 1957, Project Engineering of Process Plants, John Wiley &Sons, Inc, New York, pp ) Tebal, inch Increment, inch 3/16-1 1/16 1-1,5 1/8 1,5-4,0 1/4 Panjang plate dapat sampai 800 in, untuk plate yang lebih tipis. Lebar plate maksimum bisa 195 dan panjang diatas 100 in ada penambahan ongkos pembuatan ekstra. 9/7/

38 Vessel Heads 9/7/

39 9/7/

40 Alat kelengkapan vessel (bejana) Kelengkapan bagian luar vessel Nozzle Manholes Handholes dan kelengkapan lainnya, seperti Support untuk isolasi Ladders Skirt pada elevasi tertentu Lug, Dike 9/7/

41 Kelengkapan bagian dalam vessel Tray Packing Packing support Distributor, Dan lain-lain 9/7/

42 break

43 Kondisi operasi Kondisi design: p design , 2 p operasi Dimensi dasar Low pressure tanks (50-75 psig): Untuk tekanan >100 psig: T T 50 o F design operasi L D L D Faktor lain seperti plant lay out, appearance, foundation juga harus diperhatikan. 9/7/

44 Bahan konstruksi Pemilihan bahan konstruksi didasarkan pada pertimbangan ekonomi dan tahan terhadap korosi. Pemilihan bahan konstruksi didasarkan pada pertimbangan berikut (Bakhurst, J.R. and Harker, J.H., 1983,Process Plant Design, Heinemann, Educational Books, London, pp.230) 9/7/

45 Pemilihan bahan konstruksi didasarkan pada pertimbangan berikut cukup kuat untuk menahan beban yang ada tahan terhadap perubahan suhu yang ekstrim tahan terhadap bahan kimia yang berkontak harga 9/7/

46 Biasanya dibuat dari metal, alloy, bahan yang dilapisi bahan yang sesuai dengan bahan yang disimpan. Misalnya dilapisi karet atau gelas. Jika tidak korosif, maka dipilih bahan baja dengan kandungan karbon rendah (hot rolled mild (low carbon) steel plate). 9/7/

47 PEMILIHAN TIPE VESSEL (Brownell, L.E. and Young, E.H., 1959, PROCESS EQUIPMENT DESIGN: Vessel Design, Wiley Eastern Limited, New Delhi). Pertama yang harus diperhatikan adalah pemilihan tipe vessel yang sesuai dengan tugas yang akan dibebankan padanya Faktor utama yang perlu diperhatikan adalah: Fungsi dan lokasi Sifat fluida Kondisi operasi: suhu dan tekanan Volum yang diperlukan untuk penyimpanan atau untuk proses 9/7/

48 Vessel juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan Fungsinya, Tekanan dan suhu operasi, Bahan konstruksi atau geometrinya. 9/7/

49 UMUMNYA VESSEL DIKLASIFIKASIKAN BERDASARKAN GEOMETRI-NYA: Open tanks (tangki terbuka) Flat-bottomed, vertical cylindrical tanks (tangki bentuk silinder vertical dengan dasar datar) 9/7/

50 UMUMNYA VESSEL DIKLASIFIKASIKAN BERDASARKAN GEOMETRI-NYA: Vertical cylindrical and horizontal vessels with formed ends (vessel bentuk silinder dipasang horizontal atau vertical dengan formed ends) Spherical or modified spherical tanks(tangki bentuk bola atau bola termodifikasi ) 9/7/

51 Vessel tersebut diatas umumnya dipakai untuk storage atau processing vessels for fluids. Penggunaan vessel tersebut saling overlaping (tidak jelas perbedaannya), sehingga sangat sulit membuat klasifikasi secara tegas. 9/7/

52 Open tanks (tangki terbuka) Biasanya dipakai untuk: surge tanks diantara dua unit operations tangki untuk proses batch (untuk mencampur bahan atau blending) settling tank decanter reactor reservoirs 9/7/

53 Closed tanks (tangki tertutup) Untuk menyimpan fluida yang mudah terbakar, fluida yang menghasilkan uap beracun dan gas harus disimpan di dalam tangki tertutup. Tangki yang dipakai untuk menyimpan minyak mentah dan petroleum products dirancang berdasarkan API Standard 12 C, API Specificaton for Welded Oil-Storage Tanks. Standar ini juga berlaku sebagai petunjuk untuk penggunaan lainnya. 9/7/

54 Secara umum tangki dengan atap bentuk conical adalah untuk tekanan atmosferik. Jika atap bentuk dome tekanan operasi dapat berkisar antara 2,5 sampai 15 psig. Umumnya perbandingan tinggi: diameter >1. Tipe atap Tekanan operasi, psig conical 0 dome 2,5-15 9/7/

55 FLAT BOTTOM CYLINDRICAL VESSEL Nilai H/D optimum Dimensi tangki Ukuran standar untuk tangki penyimpan pada tekanan atmosferik: Diameter: 10 sampai 220 ft Tinggi: 6 sampai 64 ft Lihat Appendix E (B&Y) 9/7/

56 9/7/

57 Perbandingan diameter (D terhadap tinggi (H) terletak diantara dua nilai: Batas bawah untuk: (D/H) optimum cos t of shell, bottom, roofs per unit area f ( D, H ) Hal ini terjadi bila tangki volumnya kecil, hanya elastic stability dan corrosion allowance yang mengendalikan tebal shell 9/7/

58 Batas atas untuk:(d/h) optimum Bila tebal shell sebagai fungsi d, h ( t f D, H ), dan unit area costs of the bottom dan roofs tidak tergantung pada D dan H 9/7/

59 Misalkan: D diameter dalam tangki, ft H tinggi tangki dalam, ft V volum tangki dalam, ft3 Volum tangki tertentu, sehingga H merupakan fungsi D V 2 DH atau H 2 4 4V D 9/7/

60 Bila: A1=luas shell, ft2, A2=luas bottom (projected area), ft2, C1= annual cost of fabricated shell, $/ft2 C2= annual cost of fabricated bottom, $/ft2 C3= annual cost of fabricated roof, $/ft2 C4= annual cost of installed foundation under the vessel, $/ft2bottom C5= annual cost of land in the tank area chargeable to the tank area, $/ft2 bottom C= total annual cost of the vessel, $/year 9/7/

61 4VC D 2 1 C C C C C D 4 Jika tebal tangki t f ( D, H ) d 4VC 2 D 2 C D 1 C 2 C 3 C 4 C 5 dd 0 9/7/

62 D 1 2H C C C C C Jika tebal tangki t f ( D, H ) C C H D C H 1 D 2 4V 6 D C C C C C D /7/

63 H diganti dengan H 4V 2 D 2 4V D C 4VC 6 4VC 6 C C C C 2 D d 2 32CV C D C C C C 4 dd D 0 0 9/7/

64 Didapat D Kasus khusus 1 4H C C C C C Tangki kecil (small tank) terbuka harga tanah dan fondasi diabaikan. Biasanya tebal shell sama dengan tebal bottom. Jika C C dan, C3 C4 C5 0 didapat 1 2 D 2H (C) Tangki kecil (small tank) tertutup harga tanah dan fondasi diabaikan dan, didapat D C C C C4 C H (D) 9/7/

65 Tangki besar tertutup, atap dan shell harganya dua kali harga bottom, C dan 1 2C2 C C 3 4 C5 0 didapat D C2 4H C 2 C H (E) 9/7/

66 Shell design of small and medium sized vessels (production tanks) pp.43 B&Y. Vertical flat bottomsdisebut production tanks. Tebal sama (single thickness). Ukuran optimum:d (diameter=h(tinggi) Lihat fig:3.7 dan tabel 3.3 (B&Y, pp.43-44) Tebal:3/16 or ¼, lebar flat 60 9/7/

67 Shell design of large storage tanks (pp.34 B&Y). Tanks bentuk silinder, great structure strength dan mudah dibuat Several types of stresses yang mungkin terjadi pada tangki bentuk silinder: Longitudinal stressinternal pressure Circumferential stressinternal pressure Residual weld stresseslocalized heating 9/7/

68 Stressessuperimposed loads seperti: wind, snow, and ice, auxiliary equipment, and impact loads Stresses karena thermal differences Others dijumpai didalam paraktek 9/7/

69 Stress in thin shell based on membrane theory Longitudinal stress t pd 4 f Circumferential stress t p d 2 f 9/7/

70 Joint Efficiencies dan Corrosion Allowance E= joint efficiency <1, c= corrosion allowance (korosif dan non korosif) Longitudinal stress t 4 pd fe c Circumferential stress t= tebal shell, inches; p= internal pressure, psig; d=diameter dalam, inches, f=allowable working stress, psi; E=joint efficiency<1dan c= corrosion allowance, inches t p d 2 fe c 9/7/

71 STRESS KARENA DEAD WEIGHT DAN BEBAN ANGIN Pada windward side vessel, beban angin dan internal pressure (dalam hal ini longitudinal stress) mengakibatkan terjadinya tension pada dinding vessel sedangkan dead weight mengakibatkan mengakibatkan terjadinya compression, sehingga berlawanan dengan tension S S S S w 0 p (R_13) 9/7/

72 Pada leeward side vessel, beban angin dan dead weight mengakibatkan terjadinya compression internal pressure (longitudinal stress) mengakibatkan terjadinya tension, sehingga berlawanan dengan compression S S S S w 0 p (R_14) Allowable stress untuk buckling sama dengan stress karena beban angin dan dead weight S S S (R_16) B w 0 9/7/

73 Donell memberikan persamaan empiris sebagai berikut: S B E t 7 R 0,6 10 R t E 1 0, 004 S y (R_17) 9/7/

74 Jorgensen, menyerderhanakan rumus (R_4) untuk baja karbon (usual carbon steel) S B t 2x10 6 D (R_18) 9/7/

75 Windward allowable stress t 2 2Pwh W PD D ' S D S 4S m m Leeward allowable stress Buckling stress Circumferential stress API_ASME CODE: ASME CODE t t 2 2Pwh W PD D ' S D S 4S 2Ph w 2 D ' S m W D S B m B PD1 t c 2SE P t PD 1 2SE 0,6P m c 9/7/

76 STORAGE TANK Tangki dianggap berisi air pada suhu 60 o F (densitas =62,37 lb/ft3). Tekanan hidrostatik pada tangki bentuk silinder, minimum pada bagian atas (top) dan maksimum pada bagian dasar (bottom). Tekanan yang mana dipakai pada perancangan? Topunderdesign Bottomoverdesign Perancangan didasarkan pada tekanan 1 ft dari bottom, setiap course 9/7/

77 Persamaan dasar: t 2 pd fe c tekanan hidrostatik p g H 1 g 144 c 9/7/

78 t, dalam inches, dengan D dan H dalam ft t H fe 12D c 9/7/

79 Tebal tidak boleh lebih tipis dari tebal minimum yang diijinkan (Rase, F.H. and Barrow, M.H., 1957, Project Engineering of Process Plants, John Wiley &Sons, Inc, New York, pp ) Tebal, inch Increment, inch 3/16-1 1/16 1-1,5 1/8 1,5-4,0 1/4 9/7/

80 Corrosion allowance Carbon steel dan lowalloy steel: 9/7/

81 Perbandingan H/D dan pemilihan heads untuk vessel bentuk silinder dengan formed heads Vessel (bejana) bentuk silinder dengan formed heads dipakai pada berbagai keperluan. Aplikasi vessel dapat dibagi tiga kelompok yaitu: Functional use (berdasakan fungsinya) Pressure consideration(pertimbangan tekanan) Size limitation (batasan ukuran) 9/7/

82 Vessel dengan formed heads beroperasi pada tekanan vapour space > 5 psig atau dibawah atmospheric pressure (vacuum) Tangki penyimpanan dengan diameter yang besar, flat bottom, atap bentuk cone biasanya dibatasi bekerja pada atmospheric pressure. Jika tangki dilengkapi dengan atap bentuk dome diameter relative kecil, dapat bekerja beberapa psig (diatas atmosferik) 9/7/

83 Vessel vertical dan horizontal Tergantung fungsinya: menara distilasi dipasang vertical Heat exchanger dan storage tank dapat dipasang vertikal atau horizontal. Heat exchanger dipasang tergantung rute fluida dan pertimbangan perpindahan panas. Storage tank, lokasi pemasangan storage tank menentukan, vertcal atau horizontal 9/7/

84 Dimensi Vessel Tebal, inches L/D 3/16 sampai sampai dengan 6 8 9/7/

85 Daftar Pustaka Coulson, J.M. and Richardson, J.F., 1983, Chemical Engineering, Design, Volume 6 ( SI Units), Pergamon Press, Oxford, pp. 640 Backhurst, J.R. and Harker, J.H., 1983, Process Plant Design, Heinemann Educational Books, Lodon, pp. 231 Brownell, L.E. and Young, E.H., 1959, Process Equipment Design: Vessel Design, Wiley Eastern Limited, New Delhi Rase, F.H. and Barrow, M.H., 1957, Project Engineering of Process Plants, John Wiley &Sons, Inc, New York, pp Walas, S.M., 1990, Chemical Process Equipment, Selection and Design, Butteworth-Heinemann, Series in Chemical Engineering 9/7/

Sumber : Brownell & Young Process Equipment design. USA : Jon Wiley &Sons, Inc. Chapter 3, hal : Abdul Wahid Surhim

Sumber : Brownell & Young Process Equipment design. USA : Jon Wiley &Sons, Inc. Chapter 3, hal : Abdul Wahid Surhim Sumber : Brownell & Young. 1959. Process Equipment design. USA : Jon Wiley &Sons, Inc. Chapter 3, hal : 36-57 3 Abdul Wahid Surhim *Vessel merupakan perlengkapan paling dasar dari industri kimia dan petrokimia

Lebih terperinci

Perancangan Bejana (Vessel Design) 1. Faktor-faktor Mempengaruhi Desain Vessel

Perancangan Bejana (Vessel Design) 1. Faktor-faktor Mempengaruhi Desain Vessel Perancangan Bejana (Vessel Design) 1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Desain Vessel Mesin yang Paling Banyak Digunakan Bejana (vessel) adalah bagian dasar dari berbagai peralatan proses Bejana mungkin menjadi

Lebih terperinci

Proses Desain dan Perancangan Bejana Tekan Jenis Torispherical Head Cylindrical Vessel di PT. Asia Karsa Indah.

Proses Desain dan Perancangan Bejana Tekan Jenis Torispherical Head Cylindrical Vessel di PT. Asia Karsa Indah. Proses Desain dan Perancangan Bejana Tekan Jenis Torispherical Head Cylindrical Vessel di PT. Asia Karsa Indah. Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, telah diciptakan suatu alat yang bisa menampung,

Lebih terperinci

TUTUP BEJANA ( HEAD )

TUTUP BEJANA ( HEAD ) TUTUP BEJANA ( HEAD ) Tutup tangki (head) adalah bagian tutup atas suatu tangki yang penggunaanya disesuaikan dengan tekanan operasi. Tutup bejana tersebut terbagi menjadi 5 bentuk yaitu : 1. Hemispherical

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Tangki pada dasarnya dipakai sebagai tempat penyimpanan material baik berupa benda padat, cair, maupun gas. Dalam mendesain tangki, konsultan perencana harus merencanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1 Vessel 1. Vessel merupakan salah satu contoh dari bejana bertekanan (Pressure Vessel) yang paling sederhana, hal ini dikarenakan bagian utama dari suatu Vessel hanya terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Furnace : F : Tempat terjadinya reaksi cracking ethylene dichloride menjadi vinyl chloride dan HCl : Two chamber Fire box : 1 buah Kondisi Operasi - Suhu ( o C)

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 34 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Tangki Tangki Bahan Baku (T-01) Tangki Produk (T-02) Menyimpan kebutuhan Menyimpan Produk Isobutylene selama 30 hari. Methacrolein selama 15 hari. Spherical

Lebih terperinci

Atmospheric Storage Tank

Atmospheric Storage Tank Atmospheric Storage Tank Garnis Nurfadila Sari 6512010007 Peminatan Mechanical Rotating Jurusan Teknik Mesin LNG Academy ATMOSPHERIC STORAGE TANK Definisi Storage tank adalah tangki penyimpanan untuk menampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai salah satu komoditi strategis didalam pembangunan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai salah satu komoditi strategis didalam pembangunan tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu komoditi strategis didalam pembangunan tidak dapat dipungkiri bahwa ketersediaan bahan bakar minyak didalam negeri merupakan hal yang amat penting

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 47 BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Alat Utama Tabel 3.1 Spesifikasi Reaktor Kode R-01 Mereaksikan asam oleat dan n-butanol menjadi n-butil Oleat dengan katalis asam sulfat Reaktor alir tangki berpengaduk

Lebih terperinci

ANALISA STIFFENER RING DAN KONSTRUKSI VESSEL HP FLARE KO DRUM PADA PROYEK PUPUK KALTIM-5 MENGGUNAKAN SOFTWARE COMPRESS 6258

ANALISA STIFFENER RING DAN KONSTRUKSI VESSEL HP FLARE KO DRUM PADA PROYEK PUPUK KALTIM-5 MENGGUNAKAN SOFTWARE COMPRESS 6258 9 JTM Vol. 04, No. 1, Februari 2015 ANALISA STIFFENER RING DAN KONSTRUKSI VESSEL HP FLARE KO DRUM PADA PROYEK PUPUK KALTIM-5 MENGGUNAKAN SOFTWARE COMPRESS 6258 Fadhlika Ridha Program Studi Teknik Mesin,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Data Perancangan. Tekanan kerja / Po Temperatur kerja / To. : 0,9 MPa (130,53 psi) : 43ºC (109,4ºF)

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Data Perancangan. Tekanan kerja / Po Temperatur kerja / To. : 0,9 MPa (130,53 psi) : 43ºC (109,4ºF) 35 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Data Perancangan Jenis bejana tekan Tekanan kerja / Po Temperatur kerja / To Panjang silinder Diameter dalam silinder / Di Panjang bejana tekan (head to head) / z Joint efisiensi

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI ALAT. Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan

V. SPESIFIKASI ALAT. Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan V. SPESIFIKASI ALAT Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan pabrik furfuril alkohol dari hidrogenasi furfural. Berikut tabel spesifikasi alat-alat yang digunakan.

Lebih terperinci

DECANTER (D) Sifat Fisis Komponen Beberapa sifat fisis dari komponen-komponen dalam decanter ditampilkan dalam tabel berikut.

DECANTER (D) Sifat Fisis Komponen Beberapa sifat fisis dari komponen-komponen dalam decanter ditampilkan dalam tabel berikut. DECANTER (D) Deskripsi Tugas : Memisahkan benzaldehyde dari campuran keluar reaktor yang mengandung benzaldehyde, cinnamaldehyde, serta NaOH dan katalis 2 HPb-CD terlarut dalam air Suhu : 50 o C (323 K)

Lebih terperinci

SEPARATOR. Nama Anggota: PITRI YANTI ( } KARINDAH ADE SYAPUTRI ( ) LISA ARIYANTI ( )

SEPARATOR. Nama Anggota: PITRI YANTI ( } KARINDAH ADE SYAPUTRI ( ) LISA ARIYANTI ( ) SEPARATOR Nama Anggota: PITRI YANTI (03121403032} KARINDAH ADE SYAPUTRI (03121403042) LISA ARIYANTI (03121403058) 1.Separator Separator merupakan peralatan awal dalam industri minyak yang digunakan untuk

Lebih terperinci

IV. PEMILIHAN HEAD UNTUK VESSEL SILINDER DENGAN PENUTUP

IV. PEMILIHAN HEAD UNTUK VESSEL SILINDER DENGAN PENUTUP IV. PEMILIHAN HEAD UNTUK VESSEL SILINDER DENGAN PENUTUP 4.1 Pertimbangan Dasar 4.1a Perkerabangan pengelasan Pada awalnya dipakai paku keiing unluk penyambungan head dengan shell pada berbagai macam vessel.

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES III.. Spesifikasi Alat Utama Alat-alat utama di pabrik ini meliputi mixer, static mixer, reaktor, separator tiga fase, dan menara destilasi. Spesifikasi yang ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu material dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya baik secara kimia maupun secara

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB III SPESIFIKASI ALAT digilib.uns.ac.id 47 BAB III PROSES 3.1. Alat Utama Tabel 3.1 Spesifikasi Reaktor Kode R-01 Mereaksikan asam oleat dan n-butanol menjadi n-butil Oleat dengan katalis asam sulfat Reaktor alir tangki berpengaduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam tugas akhir ini akan dilakukan analisis kekuatan bejana tekan vertikal berbasis code ASME VIII Div I terhadap variasi tekanan. Definisi bejana tekan berdasarkan

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Polipropilen Proses El Paso Fase Liquid Bulk Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. Kode T-01 A/B T-05

Prarancangan Pabrik Polipropilen Proses El Paso Fase Liquid Bulk Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. Kode T-01 A/B T-05 51 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1 Tangki Penyimpanan Tabel 3.1 Spesifikasi Tangki T-01 A/B T-05 Menyimpan bahan Menyimpan propilen baku propilen selama purging selama 6 hari tiga hari Spherical

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam tugas akhir ini akan dilakukan analisis kekuatan bejana tekan vertikal berbasis code ASME VIII Div 1 terhadap variasi tekanan dan beban eksentris. Definisi bejana

Lebih terperinci

Jurnal FEMA, Volume 1, Nomor 4, Oktober 2013

Jurnal FEMA, Volume 1, Nomor 4, Oktober 2013 Jurnal FEMA, Volume 1, Nomor 4, Oktober 013 PERANCANGAN BEJANA TEKAN (PRESSURE VESSEL) UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH KELAPA SAWIT DENGAN VARIABEL KAPASITAS PRODUKSI 10.000 TON/BULAN Meylia Rodiawati 1) A. Yudi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Di dunia industri terutama dibidang petrokimia dan perminyakan banyak proses perubahan satu fluida ke fluida yang lain yang lain baik secara kimia maupun non kimia.

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN

V. SPESIFIKASI PERALATAN V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses Pabrik Tricresyl Phosphate dengan kapasitas 25.000 ton/tahun terdiri dari : 1. Tangki Penyimpanan Phosphorus Oxychloride (ST-101) Tabel. 5.1

Lebih terperinci

ANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA ANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Khoirul Huda 1), Luchyto Chandra Permadi 2) 1),2) Pendidikan Teknik Mesin Jl. Semarang 6 Malang Email :khoirul9huda@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dunia industri terutama industri kimia dan perminyakan banyak proses yang berhubungan dengan perubahan satu material ke material yang lain baik secara kimia maupun

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB III SPESIFIKASI ALAT BAB III SPESIFIKASI ALAT III.1. Spesifikasi Alat Utama III.1.1 Reaktor : R-01 : Fixed Bed Multitube : Mereaksikan methanol menjadi dimethyl ether dengan proses dehidrasi Bahan konstruksi : Carbon steel

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi,

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, kondenser, accumulator, reboiler, heat exchanger, pompa dan tangki. tiap alat ditunjukkan dalam

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV PERHITUNGAN ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Bejana Tekan Seperti yang diuraikan pada BAB II, bahwa bejana tekan yang dimaksud dalam penyusunan tugas akhir ini adalah suatu tabung tertutup

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi,

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, kondenser, accumulator, reboiler, heat exchanger, pompa dan tangki. tiap alat ditunjukkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam tugas akhir ini akan dilakukan perancangan bejana tekan vertikal dan simulasi pembebanan eksentrik pada nozzle dengan studi kasus pada separator kluster 4 Fluid

Lebih terperinci

Analisis Kekuatan Tangki CNG Ditinjau Dengan Material Logam Lapis Komposit Pada Kapal Pengangkut Compressed Natural Gas

Analisis Kekuatan Tangki CNG Ditinjau Dengan Material Logam Lapis Komposit Pada Kapal Pengangkut Compressed Natural Gas JURNAL TEKNIK POMITS Vol. Vol., No. 1, (01) ISSN: 7-59 (01-971 Print) G-67 Analisis Kekuatan Tangki CNG Ditinjau Dengan Material Logam Lapis Komposit Pada Kapal Pengangkut Compressed Natural Gas Aulia

Lebih terperinci

PERHITUNGAN TEBAL DAN TUTUP TANGKI REAKTOR GELEMBUNG PABRIK ELEMEN BAKAR NUKLIR TIPE PWR 1000 MWe UNTUK PLTN DI INDONESIA

PERHITUNGAN TEBAL DAN TUTUP TANGKI REAKTOR GELEMBUNG PABRIK ELEMEN BAKAR NUKLIR TIPE PWR 1000 MWe UNTUK PLTN DI INDONESIA PERHITUNGAN TEBAL DAN TUTUP TANGKI REAKTOR GELEMBUNG PABRIK ELEMEN BAKAR NUKLIR TIPE PWR 1000 MWe UNTUK PLTN DI INDONESIA Putut Hery Setiawan dan Petrus Zacharias PRPN BATAN, Kawasan Puspiptek, Gedung

Lebih terperinci

ANALISA RANCANGAN PIPE SUPPORT PADA SISTEM PERPIPAAN DARI POMPA MENUJU PRESSURE VESSE DAN HEAT EXCHANGER DENGAN PENDEKATAN CAESARR II

ANALISA RANCANGAN PIPE SUPPORT PADA SISTEM PERPIPAAN DARI POMPA MENUJU PRESSURE VESSE DAN HEAT EXCHANGER DENGAN PENDEKATAN CAESARR II ANALISA RANCANGAN PIPE SUPPORT PADA SISTEM PERPIPAAN DARI POMPA MENUJU PRESSURE VESSE DAN HEAT EXCHANGER DENGAN PENDEKATAN CAESARR II Asvin B. Saputra 2710 100 105 Dosen Pembimbing: Budi Agung Kurniawan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN A REAKTOR. = Untuk mereaksikan Butanol dengan Asam Asetat menjadi Butil. = Reaktor Alir Tangki Berpengaduk Dengan Jaket Pendingin

LAMPIRAN A REAKTOR. = Untuk mereaksikan Butanol dengan Asam Asetat menjadi Butil. = Reaktor Alir Tangki Berpengaduk Dengan Jaket Pendingin LAMPIRAN A REAKTOR Fungsi = Untuk mereaksikan Butanol dengan Asam Asetat menjadi Butil Asetat. Jenis = Reaktor Alir Tangki Berpengaduk Dengan Jaket Pendingin Waktu tinggal = 62 menit Tekanan, P Suhu operasi

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES digilib.uns.ac.id BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Spesifikasi Alat Utama 3.1.1 Mixer (NH 4 ) 2 SO 4 Kode : (M-01) : Tempat mencampurkan Ammonium Sulfate dengan air : Silinder vertical dengan head

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT BAB III SPESIFIKASI ALAT 1. Tangki Penyimpanan Spesifikasi Tangki Stirena Tangki Air Tangki Asam Klorida Kode T-01 T-02 T-03 Menyimpan Menyimpan air Menyimpan bahan baku stirena monomer proses untuk 15

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS 44.000 TON / TAHUN MURTIHASTUTI Oleh: SHINTA NOOR RAHAYU L2C008084 L2C008104 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB III SPESIFIKASI ALAT 42 BAB III SPESIFIKASI ALAT 3.1. Reaktor Tugas 1. Tekanan 2. Suhu umpan 3. Suhu produk Waktu tinggal Shell - Tinggi - Diameter - Tebal Shell Head - Tebal head - Tinggi head Tabel 3.1 Reaktor R Mereaksikan

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA 1 EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID DENGAN PROSES DBWESTERN KAPASITAS 16.000 TON/TAHUN Oleh : FAHRIYA PUSPITA SARI SHOFI MUKTIANA SARI NIM. L2C007042

Lebih terperinci

Simulator Storage Tank: Sebuah alat praktikum untuk melatih pengoperasian tangki 1)

Simulator Storage Tank: Sebuah alat praktikum untuk melatih pengoperasian tangki 1) Simulator Storage Tank: Sebuah alat praktikum untuk melatih pengoperasian tangki 1) Nurcahyo 2), Rispiandi 3), Randy Surya Kusumah 4), Sandra Sopian 4) Jurusan Teknik Kimia, D3 Teknik Kimia, Politeknik

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS TON / TAHUN

TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS TON / TAHUN XECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS 100.000 TON / TAHUN Oleh: Dewi Riana Sari 21030110151042 Anggun Pangesti P. P. 21030110151114

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Bejana tekan merupakan suatu tempat untuk menampung atau menyimpan suatu fluida bertekanan. Bejana tekan dirancang agar mampu menampung atau menyimpan fluida

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Proses pembuatan natrium nitrat dengan menggunakan bahan baku natrium klorida dan asam nitrat telah peroleh dari dengan cara studi pustaka dan melalui pertimbangan

Lebih terperinci

Fabricating of Pressure Vessel

Fabricating of Pressure Vessel Fabricating of Pressure Vessel Kelompok 10: 1.Luthfie Ahmaddani (0706198663) 2.Rohman Hidayah (0706198814) 3.I Gede Wahyu Widiatmika Ariasa (0706198594) 4.Budi Susanto (0706198404) Design Standard : ASME

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT. Kode T-01 T-02 T-03

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT. Kode T-01 T-02 T-03 BAB III SPESIFIKASI ALAT 1. Tangki Penyimpanan Spesifikasi Tangki Metanol Tangki Asam Tangki Metil Sulfat Salisilat Kode T-01 T-02 T-03 Menyimpan Menyimpan asam Menyimpan metil metanol untuk 15 sulfat

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT PROSES ESTERIFIKASI DENGAN KATALIS H 2 SO 4 KAPASITAS 18.000 TON/TAHUN Oleh : EKO AGUS PRASETYO 21030110151124 DIANA CATUR

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat proses pabrik isopropil alkohol terdiri dari tangki penyimpanan produk, reaktor, separator, menara distilasi, serta beberapa alat pendukung seperti kompresor, heat

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT KAPASITAS 70.000 TON/TH Oleh : BAMBANG AGUNG PURWOKO 21030110151043 WIDA RAHMAWATI 21030110151072 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN TANGKI PENIMBUN SOLAR (HSD) TIPE FIXED CONE ROOF KAPASITAS BARREL

SKRIPSI PERANCANGAN TANGKI PENIMBUN SOLAR (HSD) TIPE FIXED CONE ROOF KAPASITAS BARREL SKRIPSI PERANCANGAN TANGKI PENIMBUN SOLAR (HSD) TIPE FIXED CONE ROOF KAPASITAS 130.000 BARREL Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik

Lebih terperinci

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100.

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100. EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100.000 TON/TAHUN Oleh: RUBEN

Lebih terperinci

BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES A. Peralatan Proses 1. Reaktor ( R-201 ) : Mereaksikan 8964,13 kg/jam Asam adipat dengan 10446,49 kg/jam Amoniak menjadi 6303,2584 kg/jam Adiponitril. : Reaktor fixed bed

Lebih terperinci

MAKALAH OPERASI TEKNIK KIMIA I PERALATAN PENYIMPANAN FLUIDA DAN PADATAN OLEH : KELOMPOK 1 KELAS C

MAKALAH OPERASI TEKNIK KIMIA I PERALATAN PENYIMPANAN FLUIDA DAN PADATAN OLEH : KELOMPOK 1 KELAS C MAKALAH OPERASI TEKNIK KIMIA I PERALATAN PENYIMPANAN FLUIDA DAN PADATAN OLEH : KELOMPOK 1 KELAS C AHMAD ZAKI (1207121266) ANDRI MULIA (0807132101) FENNY LASMA H. S. (1207113627) PETER (1207113617) SUCI

Lebih terperinci

PERANCANGAN TANGKI PEMANAS AIR TENAGA SURYA KAPASITAS 60 LITER DAN INSULASI TERMALNYA

PERANCANGAN TANGKI PEMANAS AIR TENAGA SURYA KAPASITAS 60 LITER DAN INSULASI TERMALNYA PERANCANGAN TANGKI PEMANAS AIR TENAGA SURYA KAPASITAS 60 LITER DAN INSULASI TERMALNYA Rasyid Atmodigdo 1, Muhammad Nadjib 2, TitoHadji Agung Santoso 3 Program Studi S-1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

NAJA HIMAWAN

NAJA HIMAWAN NAJA HIMAWAN 4306 100 093 Ir. Imam Rochani, M.Sc. Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc. ANALISIS PERBANDINGAN PERANCANGAN PADA ONSHORE PIPELINE MENGGUNAKAN MATERIAL GLASS-REINFORCED POLYMER (GRP) DAN CARBON STEEL BERBASIS

Lebih terperinci

BAB. V SPESIFIKASI PERALATAN

BAB. V SPESIFIKASI PERALATAN BAB. V SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses pabrik Dekstrosa dengan kapasitas 60.000 ton/tahun terdiri dari: 1. Tangki Penyimpanan Manihot U. (ST-101) Tabel. 5.1 Spesifikasi Tangki

Lebih terperinci

PERANCANGAN BEJANA TEKAN KAPASITAS 5 M3 DENGAN TEKANAN DESAIN 10 BAR BERDASARKAN STANDAR ASME 2007 SECTION VIII DIV 1

PERANCANGAN BEJANA TEKAN KAPASITAS 5 M3 DENGAN TEKANAN DESAIN 10 BAR BERDASARKAN STANDAR ASME 2007 SECTION VIII DIV 1 PERANCANGAN BEJANA TEKAN KAPASITAS 5 M3 DENGAN TEKANAN DESAIN 10 BAR BERDASARKAN STANDAR ASME 2007 SECTION VIII DIV 1 Riki Candra Putra Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Tangerang ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir studi perencanaan jalur perpipaan dari free water knock out. Mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir studi perencanaan jalur perpipaan dari free water knock out. Mulai BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir ( Flow Chart ) Diagram alir studi perencanaan jalur perpipaan dari free water knock out (FWKO) ke pump suction diberikan pada Gambar 3.1 Mulai Perumusan Masalah

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Kode M-01 M-02 M-03 Fungsi Mencampur NaOH 98% dengan air menjadi larutan NaOH 15%

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Kode M-01 M-02 M-03 Fungsi Mencampur NaOH 98% dengan air menjadi larutan NaOH 15% III.1 Spesifikasi Alat Utama BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat-alat utama di pabrik ini meliputi mixer, reaktor, netralizer, evaporator, centrifuge, dekanter. Spesifikasi yang ditunjukkan adalah fungsi,

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI JARAK DAN SUDUT KONTAK SADDLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA BEJANA TEKAN HORIZONTAL

PENGARUH VARIASI JARAK DAN SUDUT KONTAK SADDLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA BEJANA TEKAN HORIZONTAL ISSN : 2338-0284 Seminar Nasional Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Muhammadiyah Purworejo PENGARUH VARIASI JARAK DAN SUDUT KONTAK SADDLE TERHADAP DISTRIBUSI

Lebih terperinci

Rencana Program Kerja Pembelajaran Semester (RPKPS )

Rencana Program Kerja Pembelajaran Semester (RPKPS ) Rencana Program Kerja Pembelajaran Semester (RPKPS ) I. Nama mata kuliah : Perancangan Alat Proses II. Kode/SKS : TKK/2 III. Prasarat : IV. Status Mata Kuliah : Mata kuliah pilihan V. Deskripsi Mata Kuliah

Lebih terperinci

DESAIN TANGKI DAN TINJAUAN KEKUATANNYA PADA KAPAL PENGANGKUT COMPRESSED NATURAL GAS (CNG)

DESAIN TANGKI DAN TINJAUAN KEKUATANNYA PADA KAPAL PENGANGKUT COMPRESSED NATURAL GAS (CNG) DESAIN TANGKI DAN TINJAUAN KEKUATANNYA PADA KAPAL PENGANGKUT COMPRESSED NATURAL GAS (CNG) Tomi Santoso*, Ir. Soeweify M. Eng** * Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan ** Staf Pengajar Jurusan Teknik Perkapalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jacketed Vessel Jacketed vessel adalah bejana tekanshell tekan dengan shell tekan sekunder yang menempel pada sisi luar dinding shell. Jacket diinstal di dinding shell, head,

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN. Oleh :

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN. Oleh : EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DENGAN KAPASITAS 80.000 TON/TAHUN Oleh : JD Ryan Christy S Louis Adi Wiguno L2C008065 L2C008070 JURUSAN TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

STORAGE TANK DAN PRESSURE VESSEL

STORAGE TANK DAN PRESSURE VESSEL STORAGE TANK DAN PRESSURE VESSEL A. Tangki penyimpanan ( Storage tank ) Penyimpanan merupakan bagian dari industri proses produksi dalam industri kimia. Tangki penyimpanan atau storage tank menjadi bagian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Larutan benzene sebanyak 1.257,019 kg/jam pada kondisi 30 o C, 1 atm dari tangki penyimpan (T-01) dipompakan untuk dicampur dengan arus recycle dari menara

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK AMONIUM NITRAT DENGAN PROSES UHDE Oleh : Tika Pratiwi Lis Pudiastuti NIM NIM Y. Saptiana Oktari NIM L2C0 06 112 Zulfatus Saadah

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID MENGGUNAKAN METAL OXIDE CATALYST PROCESS KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID MENGGUNAKAN METAL OXIDE CATALYST PROCESS KAPASITAS TON/TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID MENGGUNAKAN METAL OXIDE CATALYST PROCESS KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN Oleh: ROIKHATUS SOLIKHAH L2C 008 099 TRI NUGROHO L2C

Lebih terperinci

BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR

BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR 27 BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR 4.1 Pemilihan Sistem Pemanasan Air Terdapat beberapa alternatif sistem pemanasan air yang dapat dilakukan, seperti yang telah dijelaskan dalam subbab 2.2.1 mengenai

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Dispenser Air Minum Hot and Cool Dispenser air minum adalah suatu alat yang dibuat sebagai alat pengkondisi temperatur air minum baik air panas maupun air dingin. Temperatur air

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Oleh TOMI SANTOSO. Ir. SOEWEIFY M. Eng.

TUGAS AKHIR. Oleh TOMI SANTOSO. Ir. SOEWEIFY M. Eng. DESAIN TANGKI DAN TINJAUAN KEKUATANNYA PADA KAPAL PENGANGKUT COMPRESSED NATURAL GAS (CNG) TUGAS AKHIR Oleh TOMI SANTOSO Pembimbing Ir. SOEWEIFY M. Eng. JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN

Lebih terperinci

STUDI DESAIN KONSEPTUAL SISTEM BALANCE OF PLANT (BOP) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) SKALA KECIL

STUDI DESAIN KONSEPTUAL SISTEM BALANCE OF PLANT (BOP) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) SKALA KECIL STUDI DESAIN KONSEPTUAL SISTEM BALANCE OF PLANT (BOP) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) SKALA KECIL Hariyotejo Pujowidodo Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) Puspiptek Serpong Tangerang Selatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. i ii iii iv v vi

DAFTAR ISI. i ii iii iv v vi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN INTISARI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN i ii iii iv v vi viii x xii

Lebih terperinci

BAB 8. BEJANA TEKAN (Pressure Vessel)

BAB 8. BEJANA TEKAN (Pressure Vessel) BAB 8 BEJANA TEKAN (Pressure Vessel) Bejana tekan (Pressure Vessel) adalah tempat penampungan suatu fluida baik berupa cair maupun gas dengan tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfir. Bejana Tekan

Lebih terperinci

B T A CH C H R EAC EA T C OR

B T A CH C H R EAC EA T C OR BATCH REACTOR PENDAHULUAN Dalam teknik kimia, Reaktor adalah suatu jantung dari suatu proses kimia. Reaktor kimia merupakan suatu bejana tempat berlangsungnya reaksi kimia. Rancangan dari reaktor ini tergantung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tangki pada dasarnya dipakai sebagai tempat penyimpanan material baik berupa benda padat, cair, maupun gas. Dalam mendesain tangki, seorang perencanaan harus merencanakan pembuatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil BAB II LANDASAN TEORI II.1 Teori Dasar Ketel Uap Ketel uap adalah pesawat atau bejana yang disusun untuk mengubah air menjadi uap dengan jalan pemanasan, dimana energi kimia diubah menjadi energi panas.

Lebih terperinci

ASME B31.3: Chapter 1

ASME B31.3: Chapter 1 ASME B31.3: Chapter 1 November 7, 2009 1 Comment ASME B31.3 adalah makanan wajib bagi Piping Stress Engineer dan Piping Engineer pada umumnya, terutama yang sedng mengerjakan project dibidang Petrokimia,

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS 70.000 TON / TAHUN JESSICA DIMA F. M. Oleh: RISA DEVINA MANAO L2C008066 L2C008095 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

ANALISA SISA UMUR PEMAKAIAN (REMAINING LIFE ASSESMENT) AIR RECEIVER COMPRESSOR TANK MENGGUNAKAN METODE ULTRASONIC TEST ABSTRAK

ANALISA SISA UMUR PEMAKAIAN (REMAINING LIFE ASSESMENT) AIR RECEIVER COMPRESSOR TANK MENGGUNAKAN METODE ULTRASONIC TEST ABSTRAK ANALISA SISA UMUR PEMAKAIAN (REMAINING LIFE ASSESMENT) AIR RECEIVER COMPRESSOR TANK MENGGUNAKAN METODE ULTRASONIC TEST Fuad Khoirul 1, Muh Amin 2, Muhammad Subri 3 ABSTRAK Pengurangan ketebalan material

Lebih terperinci

SKRIPSI PURBADI PUTRANTO DEPARTEMEN METALURGI DAN MATERIAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA GENAP 2007/2008 OLEH

SKRIPSI PURBADI PUTRANTO DEPARTEMEN METALURGI DAN MATERIAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA GENAP 2007/2008 OLEH PENILAIAN KELAYAKAN PAKAI (FFS ASSESSMENTS) DENGAN METODE REMAINING WALL THICKNESS PADA PIPING SYSTEM DI FLOW SECTION DAN COMPRESSION SECTION FASILITAS PRODUKSI LEPAS PANTAI M2 SKRIPSI OLEH PURBADI PUTRANTO

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA RANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI BIJI JARAK DENGAN PROSES MULTI STAGE ESTERIFICATION DENGAN KAPASITAS 250.000 TON/TAHUN Dessy Kurniawati Thamrin Manurung

Lebih terperinci

BAB III DATA DESAIN DAN HASIL INSPEKSI

BAB III DATA DESAIN DAN HASIL INSPEKSI BAB III DATA DESAIN DAN HASIL INSPEKSI III. 1 DATA DESAIN Data yang digunakan pada penelitian ini adalah merupakan data dari sebuah offshore platform yang terletak pada perairan Laut Jawa, di utara Propinsi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Persiapan Bahan Baku Proses pembuatan Acrylonitrile menggunakan bahan baku Ethylene Cyanohidrin dengan katalis alumina. Ethylene Cyanohidrin pada T-01

Lebih terperinci

LAMPIRAN A GRAFIK DAN TABEL. 1. Grafik untuk menentukan dimensi optimal bejana tekan. [Ref.5 hal 273]

LAMPIRAN A GRAFIK DAN TABEL. 1. Grafik untuk menentukan dimensi optimal bejana tekan. [Ref.5 hal 273] DAFTAR PUSTAKA 1. Bednar, H. Henry.P.E. 1986. Pressure Vessel Design Handbook. Krieger Publishing Company. Florida. 2. Brownell, E. Llyod. dan Edwin, H. Young. 1959. Process Equipment Design. John Willey

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut: III. METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut: 1. Pembuatan kampuh dan proses pengelasan dilakukan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung, 2.

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. : untuk menyerap NH3 dan CO2 oleh. : Menara bahan isian (packed tower) : Low alloy steel SA 204 grade C

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. : untuk menyerap NH3 dan CO2 oleh. : Menara bahan isian (packed tower) : Low alloy steel SA 204 grade C BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Absorber Kode : AB : untuk menyerap NH3 dan CO2 oleh H2O Material Kondisi Operasi : Menara bahan isian (packed tower) : Low alloy steel SA 204 grade C : T = 40

Lebih terperinci

PRA RANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDPROSES D. B WESTERN KAPASITAS TON/TAHUN

PRA RANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDPROSES D. B WESTERN KAPASITAS TON/TAHUN PRA RANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDPROSES D. B WESTERN KAPASITAS 19.000 TON/TAHUN Di susun Oleh: Agung Nur Hananto Putro L2C6 06 002 Moch. Radhitya Sabeth Taufan L2C6 06 030 Zulfahmi L2C6 06 051 JURUSAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN BEJANA TEKAN HORISONTAL

PERANCANGAN BEJANA TEKAN HORISONTAL TUGAS AKHIR PERANCANGAN BEJANA TEKAN HORISONTAL Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Pada Program Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Universitas Mercu Buana Disusun oleh : MEMET

Lebih terperinci

PENENTUAN PERBANDINGAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DIAMETER SHELL MAKSIMUM PADA AIR RECEIVER TANK HORISONTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PENENTUAN PERBANDINGAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DIAMETER SHELL MAKSIMUM PADA AIR RECEIVER TANK HORISONTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA PENENTUAN PERBANDINGAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DIAMETER SHELL MAKSIMUM PADA AIR RECEIVER TANK HORISONTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Willyanto Anggono 1), Hariyanto Gunawan 2), Ian Hardianto

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Vacuum Evaporator Untuk Pengering Madu Kapasitas 50 Liter

Perancangan Ulang Vacuum Evaporator Untuk Pengering Madu Kapasitas 50 Liter Perancangan Ulang Vacuum Evaporator Untuk Pengering Madu Kapasitas 50 Liter Afrian 1, Nazaruddin 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Riau 2 Dosen Jurusan Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

V. MECHANICAL DESIGN PERHITUNGAN TEBAL MENARA

V. MECHANICAL DESIGN PERHITUNGAN TEBAL MENARA V. MECHANICAL DESIGN PERHITUNGAN TEBAL MENARA 5.1 Data perancangan : Data diperoleh dari ZNO Guard Chamber, Amenta plant, PT Pupuk Kujang, Cikampek, Jawa Barat. Data-data: Shell inside diameter : 8' 0"

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PERANCANGAN ULANG PRESSURE VESSEL LP FLARE DRUM TYPE VERTICAL KAPASITAS 6,5 M 3, TEKANAN INTERNAL 3,5 BAR, DAN TEMPERATUR 100 0 C, DENGAN BANTUAN SOFTWARE COMPRESS 6258 TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Syarat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Sesuai dengan perencanaan yaitu pembuatan air receiver tank dimana fluida dalam hal ini udara yang mempunyai tekanan disimpan didalam bejana tekan. Langkah pertama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perpindahan kalor (heat transfer) ialah ilmu untuk meramalkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perpindahan kalor (heat transfer) ialah ilmu untuk meramalkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perpindahan Panas/Kalor Perpindahan kalor (heat transfer) ialah ilmu untuk meramalkan perpindahan energi yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di antara benda atau material.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Oleh: EKO PRIYANTO NIM : D

TUGAS AKHIR. Oleh: EKO PRIYANTO NIM : D TUGAS AKHIR REDESIGN BEJANA TEKAN KRIOGENIK VERTIKAL (VERTICAL CRYOGENIC PRESSURE VESSEL) DENGAN SUPPORT SKIRT BERDASARKAN STANDARD MEGYESY DENGAN BANTUAN SOFTWARE CATIA P3 V5R15 Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PERHITUNGAN TEBAL DAN TUTUP TANGKI REAKTOR GELEMBUNG PABRIK ELEMEN BAKAR NUKLIR TIPE PWR 1000 MWe UNTUK PLTN DIINDONESIA

PERHITUNGAN TEBAL DAN TUTUP TANGKI REAKTOR GELEMBUNG PABRIK ELEMEN BAKAR NUKLIR TIPE PWR 1000 MWe UNTUK PLTN DIINDONESIA PRPN- BATAN, 14 November 2013 PERHITUNGAN TEBAL DAN TUTUP TANGKI REAKTOR GELEMBUNG PABRIK ELEMEN BAKAR NUKLIR TIPE PWR 1000 MWe UNTUK PLTN DIINDONESIA Putut Hery Setiawan dan Petrus Zacharias PRPN - SATAN,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN ANALISA SISTEM PERPIPAAN PROCESS PLANT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN DAN ANALISA SISTEM PERPIPAAN PROCESS PLANT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA PERANCANGAN DAN ANALISA SISTEM PERPIPAAN PROCESS PLANT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA *Hendri Hafid Firdaus 1, Djoeli Satrijo 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 2

Lebih terperinci