Analisis Keseimbangan Line Assembly Refrigerator Dengan Metode Ranked Positional Weight (RPW) Pada PT. XYZ

Transkripsi

1 Analisis Keseimbangan Line Assembly Refrigerator Dengan Metode Ranked Positional Weight (RPW) Pada PT. XYZ Erlangga Hartono, Rindra Yusianto, Tita Talitha Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro Semarang Jl. Nakula I No. -, Semarang, Jawa Tengah,0 erlangga.hartono@gmail.com, rindra@staff.dinus.ac.id, titatalitha@gmail.com Abstrak PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan besar terletak di Jawa Tengah yang bergerak dalam bidang elektronik. Dari data output actual final assembly refrigerator dari tanggal Desember sampai Desember memiliki rataan unit/jam, dimana target planning yaitu 0 unit/jam. Untuk memenuhi planning produksi yang telah disesuaikan dengan permintaan pasar, diperlukan keseimbangan lini lintasan agar tidak terjadi penumpukan material di salah satu stasiun kerja (bottleneck). Improvement dan investasi alat dilakukan perusahaan guna mempercepat waktu proses produksi. Dimana waktu yang digunakan dalam perakitan satu unit reffrigerator sebelum improvement yaitu 0, detik dan sesudah improvement,0 detik. Dengan menggunakan metode Ranked Positional Weight (RPW), perusahaan dapat mengurangi nilai balance loss dari % menjadi % dimana nilai tersebut merupakan nilai maksimal balance loss yang dikehendaki perusahaan. Kata Kunci : bottleneck; keseimbangan lini lintasan; planning produksi. Abstract PT. XYZ is one of the big companies located in Central Java which is engaged in electronics. From the actual output data of the final assembly of refrigerator from December, to December, has an average of units / hour, where the planning target is 0 units / hour. To fulfill the production planning that has been adjusted to market demand, it has been required balance of line trajectory to avoid the accumulation of material in one workstation (bottleneck). Improvement and investment of tools made by the company in order to speed up production process time. Where the time used in assembly of a reffrigerator unit before repair is 0. seconds and after repair.0 seconds. Using the Ranked Positional Weight method (RPW), the company can reduce the loss of % to % which is the maximum loss desired by the company. Keywords : balance of line trajectory, bottleneck, production planning.

2 . Pendahuluan Perkembangan industri manufaktur di Indonesia sangat pesat hal ini didukung oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang bervariasi agar mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Perusahaan juga dituntut untuk bisa memenuhi permintaan pelanggan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Perusahaan elektronik memiliki persaingan tinggi hal ini dibuktikan dengan data penjualan eletronik di Indonesia yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hingga September total penjualan elektronik dari brand member Electronic Marketer Club (EMC) Indonesia mencapai Rp, triliun. Kenaikan penjualan industri elektronik Indonesia meliputi brand EMC, meliputi produk electronic home appliances dan home audio (Majalah Marketing, Desember ). Guna memproduksi barang dalam kuantitas yang tepat, biaya yang tepat dan diterima pada saat yang tepat oleh pelanggan line assembly suatu produk harus didesain dengan baik. Keseimbangan lini lintasan (line of balancing) produksi merupakan salah satu elemen penting dari upaya memproduksi barang dalam kuantitas yang tepat. Berdasarkan data output actual final assembly refrigerator dari tanggal Desember sampai Desember memiliki rataan unit/jam, capaian ini masih dibawah target planning yaitu 0 unit/jam. Hal tersebut terjadi karena pembagian job line assembly refrigerator yang tidak seimbang, dan masih ada beberapa proses yang dilakukan secara manual (tanpa bantuan mesin). Akibatnya perusahaan harus memberikan waktu lembur kepada para operator untuk dapat menyelesaikan target planning pada hari itu, hal ini tentu menambah beban biaya produksi yang ditanggung perusahaan. Berdasarkan hasil pengamatan, ada stasiun kerja yang melebihi dari standar tack time yang telah ditetapkan perusahaan yaitu detik. Selain itu, dalam proses assembly produk terdapat perbedaan antara cycle time stasiun kerja satu dengan lainnya. Hal ini mengindikasikan adanya pembagian kerja yang tidak merata. Oleh sebab itu lintasan produksi yang ada saat ini perlu diseimbangkan supaya dapat mengurangi atau menghilangkan delay dan line menjadi lebih efektif dan efisien. Pada saat ini, perusahaan melakukan improvement guna mempercepat cycle time satu unit refrigerator. Namun perusahaan belum melakukan analisa terkait keseimbangan line assembly pasca adanya improvement. Dengan adanya masalah tersebut, peneliti akan melakukan analisa keseimbangan line assembly refrigerator dengan menggunakan metode Ranked Positional Weight (RPW). Metode ini digunakan sebagai pendekatan untuk membantu perusahaan dalam mengetahui seberapa efektif line assembly setelah adanya improvement. Penulis ingin membuat tugas akhir yang membahas tentang perbaikan kualitas dengan judul Analisis Keseimbangan Line Assembly Refrigerator Dengan Metode Ranked Positional Weight (RPW) Pada PT. XYZ.. Tinjauan Pustaka Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :. Mengetahui cycle time proses perakitan satu unit refrigerator pada line assembly refrigerator PT. XYZ dengan metode RPW dan sesudah improvement.. Merancang pembagian job kerja yang seimbang setelah adanya improvement menggunakan metode RPW.. Mengetahui nilai balance loss setelah dilakukan perhitungan menggunakan metode RPW.. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ dibagian keseimbangan lintasan dengan menggunakan metode RPW. Berikut adalah Flow Chart metodogi penelitiannya:. Analisis dan Pembahasan

3 . Metode RPW Metode RPW digunakan untuk menyeimbangkan lintasan pada proses produksi dengan diketahui terlebih dahulu waktu-waktu yang ada dalam proses perakitan dengan tujuan agar proses produksi berjalan dengan baik. Precedence Diagram dan Penentuan Presendence diagram dibuat dengan memperlihatkan ketergantungan suatu operasi dengan operasi pendahulunya dan tidak boleh dilanggar. Sedangkan penentuan bobot diperoleh dari data average unit setelah improvement. Berikut presendence diagram beserta bobot produk double door line assembly refrigerator., 0,,,,,,,0,,,, 0,0 0,00,,0,,,0,0,0, 0 0 Tabel Penjumlahan Jalur,00,,,0 0,00,,, 0,,,,,,0,,,,,,,, 0 0 Pengurutan Sesuai Terbesar Dan Pemberian Ranking,,, 0,,, 0,,,,,,0,,,,,,, 0,0,, 0 0,,,,,,0,,,,,,, 0,0,,,,0,,,, ,,,0,,,,,,,,0,,,0,,,, 0,,0 0,0,0 0 0,0,,,0,,, 0,,0,,,0,,0,0,,,,,,0, Pengurutan berdasarkan dari data bobot penjumlahan jalur terbesar. Tabel Pengurutan Sesuai Terbesar Dan Pemberian Ranking Rangking Rangking Rangking Rangking Rangking Rangking,,,0, 0,,,,,0 0, 0,0 0,, 0, 0, 0,,,0 0, 0,0, 0,,,, 0,0 0,0, 0, 0,, 0,00 0 0,,0,,0, 0,0,,00,,,,,,,,0,,, 0,, 0,0,,,,,,,,, 0,,0 0,,,,, 0,,0,0 0,,,,0 0,0 0,,,0,, 0,0,,0,,, 0,,,0 0, 0,, 0,0 0,,, 0,0,,,,, 0,,,, 0,,0 0 0,00,0,, 0,,0,0,,0,, 0,,,,,,0,,0 0,0, 0, 0,,,0 0,, Alokasi Operasi Gambar Precedence Diagram dan Penentuan Penjumlahan Jalur Pengalokasian operasi yang menjadi ranking awal ke stasiun kerja awal dengan melihat presedence diagram. Tabel Alokasi Operasi Penjumlahan jalur dilakukan untuk mencari bobot terbesar dari masing-masing stasiun kerja., 0,,, 0,0, 0 0,, 0,,,,,,,,,,,,0,0 0,0 0,0,, 0,0 0 0,0 0,,0, 0,0,, 0,,,,,,,0,,,, 0,

4 Efisiensi Lintasan (LE) Dalam Efisiensi Lintasan sendiri, perhitungan dilakukan dengan rumus : Dimana : = Waktu stasiun kerja dari ke-i k = Jumlah stasiun kerja CT = Waktu siklus Dari hasil penelitian, didapat nilai Efisiensi Lintasan yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel Efisiensi Lintasan Metode RPW Sesudah Improvement Metode RPW Sesudah Improvement Jumlah Waktu Kerja (detik) 0,,0,0 Jumlah Stasiun Kerja CT Max (detik),0,, LE (%) Balance Loss (%) Output Produk Per Jam (unit). Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Setelah melaksanakan pengumpulan data baik dengan metode RPW maupun sesudah improvement dan perhitungan dengan metode RPW sesudah improvement pada produk double door line assembly refrigerator PT. XYZ dapat ditarik kesimpulan bahwa :. Cycle time proses perakitan satu unit refrigerator pada line assembly refrigerator PT. XYZ dengan metode RPW yaitu 0, detik dan sesudah improvement yaitu,0 detik. Hal ini menandakan bahwa improvement yang dilakukan oleh perusahaan berfungsi dengan baik.. Rancangan pembagian job kerja yang seimbang setelah adanya improvement menggunakan metode. Hasil dari rancangan pembagian job kerja tersebut yaitu berkurangnya jumlah stasiun kerja yang awalnya berjumlah stasiun kerja menjadi stasiun kerja. Hal tersebut menandakan bahwa adanya pengurangan operator dalam proses assembly refrigerator pada line assembly refrigerator, dimana hal tersebut juga akan berdampak berkurangnya biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam menggaji operator.. Nilai balance loss sesudah improvement setelah dilakukan perhitungan menggunakan metode RPW yaitu %, artinya nilai tersebut tidak melebihi standar loss perusahaan maksimal %. Saran. Untuk operator baru sebaiknya diberikan pelatihan lebih banyak dan selalu diawasi, karena tidak menutup kemungkinan operator baru akan mengalami beberapa kesulitan dalam bekerja dimana hal tersebut akan berdampak pada rekan yang berada di stasiun kerja setelahnya dan akan memperbesar waktu cycle time assembly produk refrigerator.. Dalam melakukan improvement sebaiknya tidak hanya melihat dari cycle time stasiun kerja yang melebihi standar takt time saja. Melainkan melihat dari stasiun mana saja yang dapat di improvement dan berakibat mempercepatnya cycle time dari stasiun kerja tersebut.. Daftar Pustaka Adiaksa, R. G. (, April ). Sang Penyampai. Dipetik Maret,, dari Line Balancing Metode RPW dan KIllbridge: ine-balancing-metode-rpw-dan.html Award, T. b. (, Februari ). Top Brand Award. Dipetik Februari,, dari Top Brand Index fase : fase_ Baroto, T. (0). Simulasi Perbandingan Algoritma Regionapproach, Positional Weight, Dan Modie-Young Dalam Efisiensi Dan Keseimbangan Lini Produksi. GAMMA, Volume II Nomor Semptember 0: -. Universitas Muhammadiyah Malang. DetikInet. (, Januari ). detikinet. Dipetik Februari,, dari Penjualan Elektronik di Indonesia Tembus Rp, Triliun: /penjualan-elektronik-di-indonesiatembus-rp--triliun Hartini, S. (0). Teknik Mencapai Produksi Optimal. Lubuk Agung.

5 Kelompok. (). Perancangan Keseimbangan Lintasan pada Lantai Produksi. Universitas Diponegoro Semarang. Muhammad K., Rudini M. (). Implementasi Line Balancing Proses Produksi Refrigerator Unit Factory Nrf- Menggunakan Metode Heuristik Di Pt. Lg Electronics Indonesia. Jurnal Ilmiah Pasti. Universitas Mercubuana Jakarta. Pratanto, C. (). Hristopel Pratanto Blog. Dipetik Maret,, dari Line Balancing (Manajemen Oprasional): Prihati, Yani. (). Simulasi Dan Permodelan Sistem Antrian Pelanggan di Loket Pembayaran Rekening XYZ Semarang. Majalah Ilmiah INFORMATIKA Vol. No., Sept.. Universitas AKI. Purnamasari I,, Atikha S. C. (). Line Balancing Dengan Metode Ranked Position Weight ( RPW). Spektrum Industri,, Vol., No.,. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Saiful, Mulyadi, Tri Muhadi R. (). Penyeimbangan Lintasan Produksi Dengan Metode Heuristik (Studi Kasus Pt Xyz Makassar). Jurnal Teknik Industri, Vol., No., Agustus : 0. Universitas Hasanuddin. Wink. (, September ). Penemu Kulkas (Lemari Es). Dipetik Februari,, dari daftar penemu dan ilmuan terkenal di dunia: Yayan I, Ni Luh P. H. (). Minimalisasi Bottleneck Proses Produksi Dengan Menggunakan Metode Line Balancing. Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya. Yowono, Gangsar Cahyo. (). Analisis Sistem Antrian Service Mobil di PT. Tunas Mobilindo Perkasa Dengan Menggunakan Simulasi Arena. Universitas Darma Persada Jakarta.