BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN"

Sukarno Sudirman Gunardi
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Gambar 4. Proses pelaksanaan umum Sumber : Olah Digital Praktikan 11

2 Penjelasan dari struktur proses pelaksanaan umum diatas, adalah : Dalam pembuatan website terbagi atas tiga bagian, yaitu Preproduction, Production dan Postproduction. Pada tahap Preproduction diperlukan diskusi yang efektif kepada pengguna / pelanggan untuk bisa mengetahui apa saja spesifikasi/kebutuhan akan website yang akan dibuat, bagaimana bentuk antar mukanya dan bagaimana juga cara penggunaan website tersebut, tahap ini dinamakan Plan & Goal. Team Leader memiliki tugas sebagai orang yang harus mengetahui spesifikasi sebuah website yang akan dibuat walaupun tidak menyeluruh, tapi Team Leader wajib mengetahui garis besarnya. Dalam hal ini Team Leader didampingi oleh Business Analyst dan System Analyst agar penjelasan pengguna/pelanggan akan kebutuhan aplikasi dapat dianalisis lebih jauh dari aspek bisnis maupun secara teknis. Business Analyst bertugas untuk membuat sebuah alur awal yang menjelaskan ruang lingkup, batasan dan korelasi aplikasi dengan aplikasi lain, memperhitungkan risiko dan keefektifan sebuah aplikasi website. Lalu setelah dibuat alur aplikasi dari cakupan menyeluruh, sekarang waktunya System Analyst yang bertugas untuk menganalisa dan membuat alur kerja aplikasi yang lebih terperinci agar setiap fungsi dalam aplikasi bisa didokumentasikan. Setelah tahap Plans & Goal lalu dilanjut ditahap Technology Decision. Dalam tahap ini Presales bertugas untuk melihat kondisi perancangan aplikasi dan memutuskan infrastruktur & tekonlogi apa yang paling efektif digunakan setelah memutuskan secara garis besar Presales 12

3 juga melakukan diskusi internal ke bagian IT Manager dan DBA Manager untuk mengkaji lebih jauh akan teknologi dari sisi pemograman dan database agar terjadi sebuah keselarasan dari sisi infrastruktur, pemograman dan database dalam sebuah aplikasi website yang akan dibuat. IT Manager memiliki tanggung jawab sebagai penasehat dari sisi teknologi pemograman,bagaimana metode pengkodean program, tingkat efisiensi proses kerja untuk staff programmer dan menjadi pembuat keputusan dari segi teknologi pemograman yang akan diterapkan. DBA Manager tidak jauh berbeda tanggung jawabnya seperti IT Manager terkait sumber daya manusia di staff DBA dan menjadi pembuat keputusan terkait permasalahan/perencanaan akan database. Pada bagian Production, data perancangan website dari bentuk antar muka, metode pemograman, struktur database dan fungsi-fungsi website yang harus ditest diberikan ke bagian Production. Didalam ranah Production, tugas Web Designer adalah menerima acuan perancangan bentuk antar muka website sebagai dasar dari pembuatan desain website ke dalam bentuk HTML dan CSS. Setelah desain yang berbentuk HTML dan CSS telah selsai dibuat maka berkas-berkas tersebut dikirim ke bagian Web Programmer untuk dipasang di aplikasi website yang sudah dilakukan proses pengkodean. Web Programmer bertugas untuk melakukan pengkodean program didalam website, dimana tugas itu meliputi semua fungsi yang ada di website terkait proses interaksi langsung ke database seperti menampilkan 13

4 data, proses dalam setiap tombol, menyesuaikan tautan halaman, membuat CMS (Content Management System) untuk proses monitoring / administrasi website. Biasanya dalam proses pengkodean programmer kesulitan dalam hal penempatan CSS dalam desain website, oleh karena itu Web Desainer terkadang memberikan arahan untuk proses transisi dari sebuah tampilan template desain, menjadi sebuah website yang sudah bisa menjalankan proses-proses standar. Setelah proses pengkodean selesai, hasil pekerjaan diserahkan ke bagian QA (Quality Asurance) / Tester untuk bisa dilakukan proses script test. Pada bagian Post-Production, website yang sudah melewati proses production di unggah ke server agar bisa diakses oleh siapapun. Lalu setelah diunggah di server, aplikasi website sudah bisa diakses oleh pengguna. Dalam beberapa bulan kedepan biasanya dilakukan proses maintenance, proses ini bertujuan untuk mengawasi dan melakukan respon cepat jika sewaktu-waktu aplikasi error / tidak bisa diakses. 3.2 Proses Kerja Kreatif Perusahaan Proses kerja kreatif ada pada tahap production dimana brief desain yang telah dibahas pada tahap awal diimplementasikan menjadi sebuah sketsa/wireframe untuk menentukan tata letak dan bentuk navigasi pada sebuah tampilan visual website. Setelah wireframe telah dibuat maka hasil kerja harus didiskusikan kepada System Analyst dan user klien hingga mendapat persetujuan untuk masuk ke proses perancangan visual di banner 14

5 website hingga template keseluruhan. Setelah proses pembuatan template website selesai, selanjutnya template di slicing lalu disesuaikan pada bentuk HTML dan CSS guna memberikan nilai estetika seperti warna, tipografi, margin, padding, spacing, dan lain-lain. 3.3 Konsep Hasil Kerja Kreatif Praktikan Saat brief desain sudah dilakukan dan point-pointnya sudah terangkum, maka langkah awal ialah dengan melakukan brainstorming untuk menentukan bagaimana bentuk dan gaya visual yang akan dirancang. Setelah menemukan point-point ide kreatif melalui brainstrorming, selanjutnya membuat sketsa kasar guna dilanjutkan ke bentuk wireframe. Gambar 5. Konsep hasil kerja kreatif (Brainstorming) Sumber : Olah Digital Praktikan 15

6 Gambar 6. Konsep hasil kerja kreatif (Sketching) Sumber : Olah Digital Praktikan 16

dokumen-dokumen yang mirip

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1. Proses Pelaksanaan Umum Gambar 3.1 Diagram Prosedur Pelaksanaan Umum Proses pelaksanaan umum pada perusahaan ini melalui beberapa tahapan yang tidak terlalu banyak. Proses