PERBEDAAN KONSEP DIRI PADA PASIEN POST STROKE LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI POLI SARAF RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

Transkripsi

1 PERBEDAAN KONSEP DIRI PADA PASIEN POST STROKE LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI POLI SARAF RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi ERI YUNIANA NIM : S MELA PRAHASTIWI NIM : S PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN 2013

2 PERBEDAAN KONSEP DIRI PADA PASIEN POST STROKE LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI POLI SARAF RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN Eri Yuniana, Mela Prahastiwi, Emi Nurlaela, Dafid Arifiyanto Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan ABSTRAK Keadaan post stroke dalam perjalanannya sangat beragam bisa pulih sempurna atau sembuh dengan kecacatan. Kecacatan tersebut dapat menyebabkan perubahan pada dirinya seperti gangguan psikologis. Gangguan psikologis jika tidak ditangani akan menyebabkan resiko perubahan konsep diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan konsep diri pada pasien post stroke lakilaki dan perempuan di poli saraf RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif komparatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan accidental sampling. Jumlah responden sebanyak 117 pasien post stroke. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil uji statistik bivariat menggunakan chi square dengan α 5%. Ditemukan perbedaan konsep diri (harga diri) pasien post stroke laki-laki dengan pasien post stroke perempuan didapatkan ρ value = 0,191, perbedaan konsep diri (ideal diri) pasien post stroke laki-laki dengan pasien post stroke perempuan didapatkan ρ value = 0,000, perbedaan konsep diri (citra tubuh) pasien post stroke laki-laki dengan pasien post stroke perempuan didapatkan ρ value = 0,499, perbedaan konsep diri (identitas diri) pasien post stroke laki-laki dengan pasien post stroke perempuan didapatkan ρ value = 0,191, perbedaan konsep diri (peran diri) pasien post stroke laki-laki dengan pasien post stroke perempuan didapatkan ρ value = 0,357. Hasil penelitian menyimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara konsep diri (ideal diri) pasien post stroke laki-laki dan perempuan. Saran bagi perawat agar lebih mengeksplorasi perasaan pasien post stroke laki-laki untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien post stroke karena pada pasien post stroke laki-laki lebih mengalami konsep diri negatif dibandingkan perempuan. Kata kunci : Konsep Diri, Post Stroke

3 PENDAHULUAN Penyakit stroke di dunia merupakan penyakit yang paling sering menyerang usia lanjut. Kejadian penyakit stroke menyerang seseorang pada usia tahun sekitar 10 kali dari populasi berusia tahun. Sebanyak 10 % dari penderita stroke dapat mengalami kelemahan yang memerlukan perawatan (Martono & Kuswardani 2010, h.892). Menurut Depkes RI 2011 di Indonesia 8 dari 1000 orang tercatat terkena stroke. Pada tahun 2012 angka kejadian penyakit stroke di Indonesia terutama di kabupaten pekalongan masih cukup besar yaitu berjumlah 142 penderita stroke yang meliputi stroke hemoragik dan stroke non hemoragik, dengan rincian penderita stroke laki-laki sebanyak 82 penderita dan perempuan sebanyak 60 penderita (Dinkes Kabupaten Pekalongan, 2012). Stroke didefinisikan sebagai suatu manifestasi klinis dari gangguan peredaran darah otak sehingga menyebabkan defisit neurologis mendadak sebagai akibat dari iskemia atau hemoragi sirkulasi saraf otak. Dari definisi tersebut jelas bahwa kelainan utama stroke adalah kelainan pembuluh darah yang tentu saja merupakan bagian dari pembuluh darah sistemik (Martono & Kuswardani 2010, h.892). Konsep diri memberikan kerangka acuan yang mempengaruhi manajemen terhadap situasi dan hubungan dengan orang lain. Ketidaksesuaian antara aspek tertentu dari kepribadian dan konsep diri dapat menjadi sumber stress atau konflik. Konsep diri dan persepsi tentang kesehatan sangat berkaitan erat satu sama lain. Pasien yang mempunyai keyakinan tentang kesehatan yang baik akan dapat

4 meningkatkan konsep diri (Potter & Perry 2005, h.498). Konsep Diri pada Pasien Post Stroke Laki-laki dan Perempuan di poli Konsep diri dapat diartikan saraf RSUD Kraton Kabupaten sebagai semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang membuat seorang mengetahui siapa dirinya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain (Stuart 2008, h.186). Konsep diri juga dapat diartikan sebagai cara individu melihat pribadinya secara utuh, menyangkut aspek fisik termasuk di dalamnya persepsi individu tentang sifat dan potensi yang dimilikinya, interaksinya dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objak tertentu, serta tujuan, harapan dan keinginan individu itu sendiri (Sunaryo 2004, h.233). Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan di atas, maka penelitian yang akan dilakukan adalah Bagaimana Perbedaan Pekalongan. METODE Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskritif komparatif dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan uji chi square. Populasi dalam penelitian yang dilakukan adalah sejumlah 165 pasien post stroke laki-laki dan perempuan yang menjalani rawat jalan di poli saraf RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan dengan rincian pasien post stroke laki-laki sejumlah 91 pasien dan perempuan sejumlah 74 pasien. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini accidental sampling. Pengambilan data dimulai pada tanggal 8-20 Juli Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, jawaban

5 dari responden dengan pengumpulan data sekaligus pada suatu saat point time approach, untuk mengetahui perbedaan konsep diri pada pasien post stroke laki-laki dan perempuan di Poli Saraf RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisa Univariat Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa pasien post stroke laki-laki lebih dari 50% mengalami konsep diri (harga diri) negatif sebanyak 33 orang (50,8%), pasien post stroke laki-laki sebagian besar mengalami konsep diri (ideal diri) negatif sebanyak 58 orang (89,2%), pasien post stroke laki-laki lebih dari 50% mengalami konsep diri (citra tubuh) negatif sebanyak 34 orang (52,3%), pasien post stroke laki-laki sebagian orang (69,2%), pasien post stroke laki-laki sebagian besar mengalami konsep diri (peran diri) negatif sebanyak 44 orang (67,7%). Sedangkan pasien post stroke perempuan lebih dari 50% mengalami konsep diri (harga diri) negatif sebanyak 30 orang (57,7%), pasien post stroke perempuan lebih dari 50% mengalami konsep diri (ideal diri) negatif sebanyak 30 orang (57,7%), pasien post stroke perempuan sebagian besar mengalami konsep diri (citra tubuh) negatif sebanyak 43 orang (82,7%), pasien post stroke perempuan lebih dari 50% mengalami konsep diri (identitas diri) negatif sebanyak 29 orang (55,8%), pasien post stroke perempuan lebih dari 50% mengalami konsep diri (peran diri) negatif sebanyak 30 orang (57,7%). besar mengalami konsep diri (identitas diri) negatif sebanyak 45

6 2. Analisa Bivariat Hasil analisa bivariat menunjukan bahwa pasien post stroke laki-laki lebih dari 50% mengalami konsep diri (harga diri) negatif sebanyak 39 orang (60%) sedangkan pasien post stroke perempuan lebih dari 50% mengalami konsep diri (harga diri) positif yaitu sebanyak 28 orang (53,8%), pasien post stroke laki-laki sebagian besar mengalami konsep diri (ideal diri) negatif sebanyak 58 orang (89,2%) sedangkan pasien post stroke perempuan mengalami konsep diri (ideal diri) positif yaitu sebanyak 22 orang (42,3%), pasien post stroke laki-laki sebagian besar mengalami konsep diri (citra tubuh) negatif sebanyak 45 orang (69,2%) sebagian besar mengalami konsep diri (identitas diri) negatif sebanyak 45 orang (69,2%) sedangkan pasien post stroke perempuan mengalami konsep diri (identitas diri) positif yaitu sebanyak 23 orang (44,2%), pasien post stroke laki-laki sebagian besar mengalami konsep diri (peran diri) negatif sebanyak 44 orang (67,7%) sedangkan pasien post stroke perempuan mengalami konsep diri (peran diri) positif yaitu sebanyak 22 orang (42,3%). Hal ini ditunjukkan setelah mengalami stroke mereka merasa sering mengalami kegagalan, pengharapan diri tidak berjalan sesuai dengan semestinya, mengalami kelemahan fungsi tubuh, sedangkan pasien post stroke meningkatnya ketergantungan perempuan sebagian besar mengalami konsep diri (citra tubuh) negatif yaitu sebanyak 32 orang (61,5%), pasien post stroke laki-laki terhadap orang lain, dan tidak dapat bekerja seperti sebelum sakit. Menurut Suliswati, Payopo, Maruhawa et al. (2005,h. 90)

7 karakter individu dengan konsep diri positif adalah mampu membina hubungan pribadi mempunyai teman dan gampang bersahabat, mampu berpikir dan membuat keputusan, dan dapat beradaptasi dengan lingkungan dan menguasai lingkungan. Menurut Potter & Perry (2005, h. 509) penyakit dapat menimbulkan perhatian tentang kematian diri sendiri. Individu usia dewasa tengah dapat merasa minder dengan orang muda karena gambaran diri tentang tubuh yang kuat dan sehat dengan energi yang tidak terbatas telah digantikan dengan gambaran diri yang mencerminkan perubahan penuaan. Kesulitan dalam menerima kemudaan juga disebabkan oleh kekuatan tentang Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Santrock (2007, h. 98) bahwa mulai dari pembuahan perempuan memiliki harapan hidup lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Sedangkan menurut Bastable (2002, h. 192) fungsional otak laki-laki dan perempuanpun bekerja dengan cara yang berlainan. Dibidang kognitif, laki-laki menunjukkan kelebihan dalam kemampuan mengenali ruang dan perhitungan. Cara pemecahan masalah, bagi laki-laki cara pemecahan masalah dengan cara diam, mencari tempat tenang, jauh dari kebisingan dan berusaha memecahkan masalah. Persepsi dan kesadaran tentang kemampuan diri. Menunjukkan rasa percaya diri lakilaki lebih tinggi daripada efek menopause, cerita tentang seksualitas, dan sosial serta tekanan dari media iklan yang menggambarkan kemudahan. perempuan. Pemahaman sifat, lakilaki rasional dan kuat. Perempuan dan laki-laki sangatlah berbeda, banyak penelitian yang masih

8 bertentangan mengenai perbedaan laki-laki dan perempuan. Namun, faktanya tidak berubah bahwa ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal cara mereka bertindak, bereaksi, dan bekerja di dalam situasi yang mempengaruhi setiap segi kehidupan. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Sebagian besar pasien post stroke laki-laki lebih mengalami konsep diri (harga diri) negatif sedangkan perempuan mengalami konsep diri (harga diri) positif. 2. Pasien post stroke laki-laki dan perempuan sebagian besar mengalami konsep diri (ideal diri) negatif. 3. Pasien post stroke laki-laki dan perempuan sebagian besar mengalami konsep diri (citra tubuh) negatif. 4. Pasien post stroke laki-laki dan perempuan sebagian besar mengalami konsep diri (identitas diri) negatif. 5. Pasien post stroke laki-laki dan perempuan sebagian besar mengalami konsep diri (peran diri) negatif. 6. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara konsep diri (harga diri) pasien post stroke laki-laki dan perempuan di poli saraf RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. 7. Terdapat perbedaan yang bermakna antara konsep diri (ideal diri) pasien post stroke lakilaki dan perempuan di poli saraf RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. 8. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara konsep diri (citra

9 tubuh) pasien post stroke laki-laki dan perempuan di poli saraf RSUD Kraton Kabupaten B. Saran 1. Bagi Peneliti lain Diharapkan peneliti lain dapat Pekalongan. mengembangkan penelitian 9. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara konsep diri (identitas diri) pasien post stroke laki-laki dan perempuan di poli serupa dengan mengetahui faktorfaktor lain yang dapat mempengaruhi konsep diri pada pasien post stroke laki-laki dan saraf RSUD Kraton Kabupaten perempuan dibedakan Pekalongan. 10. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara konsep diri (peran diri) pasien post stroke laki-laki dan perempuan di poli saraf RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. 11. Terdapat perbedaan yang bermakna antara konsep diri pasien post stroke laki-laki dan perempuan di poli saraf RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. berdasarkan usia, peran dalam keluarga, dukungan keluarga, dan pengalaman. 2. Bagi Profesi Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tinjauan pengetahuan mengenai perubahan konsep diri pada pasien post stroke, serta sebagai pendekatan dan dukungan pada pasien post stroke guna pertimbangan dalam memberikan asuhan keperawatan khususnya kepada pasien post stroke baik laki-laki maupun perempuan.

10 DAFTAR PUSTAKA Ahob, 2009, Perbedaan Psikologis Laki-laki dan Perempuan, Google Scolar, Hal 1-2. Arikunto, S, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Cetakan ketiga belas, PT Rineka Cipta, Jakarta. Auryn, V, 2009, Mengenal & Memahami Stroke. Ed Abdul Qadir S, Cetakan kedua. Katahati, Jogjakarta. Baron, RA & Byrne, D, 2004, Psikologi Sosial, Edk 10, Jilid I, Erlangga, Jakarta. Bastable, SB, 2003, Perawat sebagai Pendidik Prinsip - Prinsip Pengajaran & Pembelajaran (Nurse as Educator: Principles of Teaching and Learning); alih bahasa; Gerda W & Gianto W, ed Palupi Widyastuti. EGC, Jakarta. Batticaca, FB, 2012, Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan, Salemba Medika, Jakarta. Depkes, 2009, Penggolongan Usia, Depkes RI, Jakarta, hal. 2. Depkes, 2011, 8 Dari 1000 Orang di Indonesia Terkena Stroke, Depkes RI, Jakarta, hal.1. Fakih, M, 2005, Konsep gender dan jenis kelamin, Google scolar, hal 23. Friedman, MM., Bowden, V R., & Jones, E G., 2010, Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, & Praktik, Edk 5; alih bahasa; Achir Yani S. Hamid, Agus Sutarna, Nike Budhi S, Devi Yulianti, & Novayanti Herdina., ed Estu Tiar, EGC, Jakarta. Ginsberg, Lionel, 2005, Lecture Notes Neurology, Edk 8; alih bahasa; Indah Retno W, Ed Amalia S & Rina A, Erlangga, Jakarta. Haq, AD, 2011, Perbedaan Konsep Diri Antara Siswa Laki-laki dengan Perempuan yang Mengalami Obesitas di SMA Muhammadiyah 1 Pekalongan, Sarjana Keperawatan Stikes Muhammadiyah Pekajangan. Hidayat, Ahmad AA, 2009, Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data, Salemba Medika, Jakarta. Hills, E., & Horn, S, Change In Identity And Self Concept : A New Theoretical Approach to Recovery Following A Stroke. Clinical Rehabilitation, Google Scholar, 2000, hal Junaidi, I, 2006, Stroke A-Z, PT :Bhuana Ilmu Populer, Jakarta. Lukaningsih, ZL, 2010, Pengembangan Kepribadian untuk Mahasiswa Kesehatan dan Umum, Cetakan pertama, Nuha Medika, Yogyakarta. Mubarak, WI & Chayatin, N, 2008, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori & Aplikasi dalam Praktik, Cetakan Satu, Ed

11 Eka Anisa Mardella, EGC, Jakarta. Notoatmodjo, S, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta., 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta. Nursalam, 2009, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Edk 2, Salemba Medika, Jakarta. Potter, PA & Perry, AG, 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Alih bahasa; Yasmin Asih, Made Sumarwati, Dian Evriyani, Laily Mahmudah, Ellen Panggabean, Kusrini, Sari Kurnianingsih, & Enie Novieastari, Ed Devi Yulianti & Monica Ester, Edk 4, Cetakan Satu, EGC, Jakarta. Riyanto, A, 2009, Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan (Dilengkapi uji validitas dan reliabilitas serta aplikasi program SPSS), Edk 2, Muha Medika, Yogyakarta. Rustanti, A, 2008, Hubungan antara Dukungan Sosial Teman sebaya dengan Identitas Diri Remaja di SMA 1 Jakarta, Google Scolar, hal. 2. Santrock, JW, 2004, Adolescence : Perkembangan Remaja, Erlangga, Jakarta., 2007, Perkembangan Anak. Ed 7, Jilid 2, Alih bahasa; Mila R & Anna K, Ed Wibi Hardani, Erlangga, Jakarta. Simanjuntak, S, 2009, Persepsi Remaja tentang Body Image ditinjau dari Konsep Diri, Google Scolar, hal Stuart, GW, 2007, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Alih bahasa; Ramona P. Kapoh & Egi Komara Y, Ed Pamilih Eko K, Edk 5, Cetakan Satu. EGC, Jakarta. Sudoyo, AW., Setiyohadi, B., Alwi, I., Marcellus, SK., & Setiati, S (eds), 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,. Edisi Kelima, Jilid satu, Publishing, Jakarta Pusat. Sugiyono, 2010, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta CV, Bandung. Suliswati., Payopo, TA., Maruhawa, J., Sianturi, Y., Sumijatun, 2005, Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa, Ed Monica Ester, Cetakan Satu, EGC, Jakarta. Supriyatini, S., 2002, Hubungan antara Pandangan Peran Gender dengan Keterlibatan Suami dalam Kegiatan Rumah Tangga, Google Scolar, hal. 17. Sustrani, LAS, & Hadibroto, I, 2004, Stroke, Cetakan Kedua, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

12 Wade, C & Travis, C, 2007, Psikologi, Edk 9, Jilid 2, Erlangga, Jakarta. Widagdo, W., Suharyanto, T., & Aryani, R, 2008, Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan, Ed Natawijaya, Cetakan pertama, Trans Info Media, Jakarta.