IMPLEMENTASI JINGLE IKLAN PERUSAHAAN DALAM MEMBENTUK CORPORATE IMAGE PT AGUNG PODOMORO LAND

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI JINGLE IKLAN PERUSAHAAN DALAM MEMBENTUK CORPORATE IMAGE PT AGUNG PODOMORO LAND"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI JINGLE IKLAN PERUSAHAAN DALAM MEMBENTUK CORPORATE IMAGE PT AGUNG PODOMORO LAND Cynthia Riyadi Jurusan Komunikasi Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat Telp. (62-21) , Cynthia Riyadi, Daru Wibowo, S.IP, M.M Abstract Implementation of advertising jingle for company in building of corporate image of PT Agung Podomoro Land. This research purpose is to know the implementation of advertising jingle for company in building of corporate image of PT Agung Podomoro Land and to know the marketing division implementation in advertising strategy which use to build corporate image. Researcher using qualitative descriptive study. Researcher collect the data with semistructured interview and observation. The process of collecting data with data reduction and data presentation, researcher analyzed the data that had been processed by linking existing theories, and the result is company advertising jingle implementation is very influence in building corporate image of PT Agung Podomoro Land. It can be seen in advertising strategy that applied and use five elements in the advertising jingle company. (CR) Keyword : Marketing Division, Jingle, Corporate Image Abstrak Implementasi jingle iklan perusahaan dalam membentuk corporate image PT Agung Podomoro land. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi jingle iklan dalam membentuk corprorate image PT Agung Podomoro Land dan untuk mengetahui penerapan divisi marketing dalam strategi periklanan yang digunakan dalam membangun corporate image. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, peneliti mengumpulkan data dengan wawancara semistruktur dan observasi partisipasi. Proses pengumpulan data dengan reduksi data dan penyajian data, peneliti menganalisa data yang telah diolah dengan menghubungkan teori yang telah ada. Hasil yang dicapai adalah implementasi jingle iklan perusahaan sangat berpengaruh dalam mem bentuk corporate image PT Agung Podomoro Land. Hal itu terlihat dalam strategi periklanan yang diterapkan dan menggunakan lima elemen-elemen dalam jingle iklan perusahaan. (CR) Kata kunci : Divisi Marketing, Jingle, Corporate Image

2 PENDAHULUAN Iklan merupakan salah satu media komunikasi pemasaran yang kerap digunakan dalam aktivitas ekonomi dalam upaya mengenalkan produk kepada konsumen. Situasi pasar yang kompetitif menjadikan tidak ada suatu perusahaan properti yang mampu bertahan lama tanpa didukung oleh bauran komunikasi pemasaran semisal iklan yang efektif dan efisien (Indonesia Top Property Developers 2014/2015). Salah satu jalan yang ditempuh oleh perusahaan adalah dengan kemampuan mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumen melalui aktivitas periklanan. Diperkirakan setiap harinya konsumen diterpa oleh ribuan iklan atau aktivitas komunikasi merek yang terdapat di media cetak maupun elektronik. Perusahaan dalam membuat iklan untuk menarik perhatian audiensnnya tidak lagi hanya menyampaikan informasi yang lengkap, tetapi juga menyampaikan visualisasi kreatif untuk dapat menarik audiens sehingga konsumen memilih untuk memberi perhatian lebih dan mengabaikan iklan lainnya dengan begitu audiens dapat menerima pesan yang terdapat dalam iklan tersebut dengan baik. Iklan yang diciptakan tidak hanya untuk menawarkan produk perusahaan semata, tetapi arahnya sebagai alat untuk memantapkan citra perusahaan dan bertujuan membentuk opini di masyarakat. Iklan-iklan tersebut dapat diciptakan melalui beberapa pendekatan komunikasi dalam iklan seperti jingle. Jingle merupakan suatu bagian atau salah satu elemen penting dalam iklan karena dapat menjadi alat persuasi yang mudah melekat dibenak konsumen. Penggunaan jingle dalam iklan dapat lebih mudah diresap oleh khalayak. Selain itu penggunaan jingle iklan yang sudah dikenal banyak orang dipercayai dapat membentuk citra perusahaan. Sejumlah iklan ditiru dialog atau lagunya oleh publik karena menarik dan menyenangkan untuk dinyanyikan. Seperti yang kita ketahui bahwa perusahaan Agung Podomoro Land merupakan perusahaan pengembang real estate yang telah terjun dalam bisnis properti selama lebih dari 40 tahun. Baik perusahaan maupun semua anak perusahaan memiliki kepentingan besar dalam pengembangan real estat dan properti seperti hunian (perumahan, apartemen, townhouse), komersial (mall, ruko), perkantoran, dan pengembangan superblok inovatif multifungsi di daerah-daerah bisnis yang strategi. Perusahaan Agung Podomoro Land mempunyai strategi periklanan untuk membentuk citra perusahaan, salah satu strategi yang digunakan yaitu jingle dalam iklan Agung Podomoro Land. Iklan ini ditayangan dibeberapa stasiun tv dan di bioskop Cinema XXI. Jingle yang berbunyi : Seiring langkah membangun negeri, pengalaman telah kuatkan kami, senantiasa membangun dengan hati, dalam kebersamaan dan harmoni,kebutuhan anda kekuatan kami,keluarga tumbuh kokoh abadi, kesetiaan kami dari hati agung podomoro untuk harmoni,wujudkan mimpi bersama kami, Agung Podomoro untuk harmoni. Untuk mengetahui jingle iklan ini berhasil atau tidak membuat peneliti ingin melakukan penelitian mengenai Implementasi jingle iklan perusahaan dalam membentuk corporate image PT Agung Podomoro Land. Fokus Penelitian penelitian ini pada implementasi jingle iklan perusahaan dalam membentuk corporate image PT Agung Podomoro Land di bioskop cinema xxi. Adapun pertanyaan penelitian pada penelitian ini adalah 1. Bagaimana penerapan strategi periklanan dalam implementasi jingle iklan perusahaan dalam membentuk corporate image PT Agung Podomoro Land di bioskop Cinema XXI? 2. Bagaimana jingle iklan perusahaan dapat membentuk corporate image PT Agung Podomoro Land? Tujuan Penelitian dalam penelitian ini yaitu untuk menjawab pertanyaan penelitian 1. Untuk menguraikan penerapan strategi periklanan dalam implementasi jingle iklan perusahaan dalam membentuk corporate image PT Agung Podomoro Land. 2. Untuk mengetahui jingle iklan perusahaan dapat membentuk corporate image PT Agung Podomoro Land. METODE PENELITIAN Penelitian dalam skripsi ini mengenai implementasi jingle iklan perusahaan dalam membentuk corporate image PT Agung Podomoro Land. Penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena ingin menggali dan mendapatkan informasi lebih mendalam mengenai strategi periklanan dalam membentuk corporate

3 image. Jenis dan tipe penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif, data yang didapatkan selama penelitian dilapangan akan disajikan dalam bentuk kalimat yang dijelaskan dan disusun secara sistematis untuk menjelaskan strategi periklanan divisi marketing dalam membentuk corporate image PT Agung Podomoro Land. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yaitu dengan melakukan penelitian secara detail, intensif dan mendalam. Sehingga akan ditampilkan secara deskriptif dan sesuai dengan pertanyaan dan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer penelitian ini menggunakan observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dengan ikut aktif dalam kegiatan observasi dan menggunakan wawancara terstruktur, wawancara tersebut dilaksanakan secara terencana dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data sekunder penelitian ini menggunakan dokumen perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data. Teknik keabsahan data yang dipakai peneliti adalah triangulasi sumber. Dimana triangulasi sumber menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai sumber perolehan data. Dalam triangulasi dengan sumber yang terpenting adalah mengetahui adanya alasan alasan terjadinya perbedaan tersebut, kemudian menggolongkan sumber sumber tersebut dalam kelompok dan membandingkan dalam sebuah evaluasi (Gunawan, 2013). HASIL DAN BAHASAN Situasi pasar yang kompetitif menjadikan tidak ada suatu perusahaan properti yang mampu bertahan lama tanpa didukung oleh bauran komunikasi pemasaran semisal iklan yang efektif dan efisien. Iklan sebagai salah satu sarana pemasaran yang harus mampu tampil menarik dan persuasif. Salah satu jalan yang ditempuh oleh perusahaan adalah dengan kemampuan mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumen melalui aktivitas periklanan. Perusahaan dalam membuat iklan untuk menarik perhatian audiensnya tidak lagi hanya menyampaikan informasi yang lengkap, tetapi juga menyampaikan visualisasi kreatif dan sound yang menarik untuk dapat menarik audiens sehingga konsumen memilih untuk memberi perhatian lebih dan mengabaikan iklan lainnya dengan begitu audiens dapat menerima pesan yang terdapat dalam iklan tersebut dengan baik. Melalui iklan trailer divisi marketing dapat melakukan komunikasi dengan penonton mengenai perusahaan PT Agung Podomoro Land. Namun tidak hanya iklan yang disertai dengan gambar dan suara, divisi marketing harus menentukan jenis iklan apa yang akan digunakan pada iklan perusahaan tersebut. Menurut Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, dan William Wells (2011:15) terdapat tujuh jenis iklan, namun divisi marketing PT Agung Podomoro Land hanya menerapkan jenis iklan yaitu Institutional Advertising. Institutional Advertising berisikan pesan yang fokus untuk membangun identitas perusahaan atau menarik perhatian penonton untuk membentuk opini penonton mengenai perusahaan PT Agung Podomoro Land. Saat ini perusahaan juga mulai memikirkan citra atau reputasi perusahaan, banyak perusahaan yang mempromosikan diri sebagai perusahaan yang baik melalui institutional advertising, iklan yang bertujuan untuk membangun citra (image) suatu perusahaan yang pada akhirnya diharapkan untuk membangun citra positif produk atau jasa yang ditawarkan. Setiap institusi baik perusahaan maupun organisasi yang hendak mengiklankan produk atau jasa dan idenya selalu melakukan strategi periklanan demi hasil yang efektif dan efisien. Strategi periklanan yang diimplementasikan pada hakikatnya berupaya memformulasikan pesan iklan agar terkomunikasikan kepada pasar sasaran. Adapun strategi periklanan yang dimaksud menurut (Lee & Johnson, 2011:156): Divisi marketing PT Agung Podomoro Land mengulas rencana pemasaran untuk membentuk corporate image dengan menggunakan iklan institusi. Iklan ini tidak untuk menawarkan produk semata, namun lebih membentuk citra perusahaan PT Agung Podomoro Land iklan akan di tayangkan di bioskop Cinema XXI. Divisi marketing membuat konsep dengan pengalaman iklan yang sudah ada yaitu iklan indomie dan iklan teh botol sosro yang memiliki jingle yang bagus yang telah meraih banyak konsumen. Brand Awareness yang dimiliki The Botol Sosro dapat dikatakan telah memasuki tingkatan Top of Mind. Maka dari itu divisi marketing Agung Podomoro Land ingin membuat konsep iklan dengan menggunakan jingle iklan yang earcatch yang bagus, sehingga ketika orang-orang mendengar akan tertanam di benak pikiran orang tersebut perusahaan properti yaitu PT Agung Podomoro Land. Divisi marketing menganalisis situasi ekternal perusahaan yaitu mall-mall yang banyak di kunjungi oleh masyarakat dan tujuan pemasaran melalui jingle iklan perusahaan dilakukan

4 untuk jangka panjang. Divisi marketing menerapkan relationship yaitu melaksanakan dukungan manajemen seperti pemasaran dan promosi. Dengan harapan melalui iklan perusahaan yang ditayangkan di bioskop dapat menarik perhatian dan mempengaruhi penonton. Mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan yaitu membangun citra perusahaan PT Agung Podomoro Land. Jingle iklan dirancang untuk meningkatkan kepekaan pada penonton bioskop Cinema XXI terhadap merek Agung Podomoro Land merupakan perusahaan properti terbaik di Indonesia. Mengembangkan & Melaksanakan Strategi Periklanan, dalam tahap ini perusahaan menggambarkan bagaimana cara untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tahap ini terdiri dari: Khalayak sasaran: Khalayak yang ingin diraih oleh divisi marketing melalui kegiatan periklanan adalah penonton bioskop Cinema XXI. Bapak Donnie juga menjelaskan bahwa sebuah perusahaan properti tidak dapat melakukan pameran di mall kompetitor, pernyataan tersebut menjadikan alasan divisi marketing untuk memasang iklan di bioskop Cinema XXI, alasan kedua yaitu penonton bioskop merupakan family, semua akan fokus kepada tayangan gambar secara tidak sadar divisi marketing memberikan pengaruh bahwa Agung Podomoro Land merupakan properti yang bakal dibeli mereka (anak-anak) pada saat punya uang nanti. Konsep iklan yaitu bahwa perusahaan mengkomunikasi tentang perusahaan melalui jingle iklan yang earcatch mengenak di pikiran penonton dengan sekali mendengar jingle iklan tersebut, pesan iklan yang menjelaskan secara singkat dan padat melibatkan faktor keluarga yang memiliki kebersamaan, memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan konsumen yaitu nyaman, akses mudah, fasilitas yang mendukung, transportasi dan harus memiliki nilai jual yang bagus untuk investasi. Disertai oleh ilustrasi visualisasi dengan hasil properti atau komersial yang dibangun oleh PT Agung Podomoro Land. Divisi marketing menggunakan media periklanan yaitu media bioskop Cinema XXI. Pada tahun iklan perusahaan hanya di tayangkan di studio 1 dan 2 yang menayangkan film-film terbaru. Namun pada tahun 2015 iklan perusahaan di tayangkan seluruh studio yang ada di Cinema XXI. Iklan ini di putar pada saat film akan dimulai dimana penonton sudah penuh, duduk dan siap untuk nonton, ketika iklan ditayangkan penonton akan fokus terhadap iklan perusahaan. Mengembangkan dan melaksanakan strategi media, tahap ini mencangkup beberapa hal yang menjadi pertimbangan: seberapa sering perlu meraih penonton: intensitas frekuensi khalayak diterpa dengan kegiatan perikanan. Divisi marketing menayangkan iklan perusahaan di bioskop Cinema XXI di seluruh theater dan seluruh penayangan film-film setiap jamnya, tentunya terhadap penonton bioskop setiap penayangan film setiap jamnya. Menurut hasil wawancara bahwa individu yang nonton bioskop tidak hanya sekali dalam sebulan, diperkirakan akan datang setiap minggu nya bahkan 2kali dalam seminggu. Memungkinkan khalayak yang ingin di capai perusahaan Agung Podomoro Land melalui iklan sangat besar. Mengevaluasi efektivitas periklanan, dalam tahap ini divisi marketing perusahaan mengevaluasi efektivitas periklanan yang telah dilakukan dan dilaksanakan dari tahun Hasilnya adalah iklan trailer tidak terlalu melihatkan gedung-gedung hasil proyek Agung Podomoro Land, evaluasi untuk iklan terbaru perusahaan yang sedang diproses adalah lebih menampilkan seluruh gedung-gedung hasil proyek Agung Podomoro Land dan menayangkan iklan perusahaan di seluruh theater yang ada di bioskop Cinema XXI. Jingle iklan dapat membentuk corporate image PT Agung Podomoro Land. Divisi marketing memilih jingle untuk diterapkan pada iklan perusahaan Agung Podomoro Land. Jingle merupakan suatu paket iklan yang dikemas dalam kesatuan lagu, di mana lirik tersebut mengandung pesan-pesan komunikasi yang ingin disampaikan oleh perusahaan Agung Podomoro Land kepada penonton. Divisi marketing menggunakan 5 elemen jingle yaitu memorability: kemudahan jingle Agung Podomoro Land untuk diingat dan tertanam dibenak penonton bioskop Cinema XXI, meaningfulness: lirik jingle iklan memiliki makna dari visi-misi perusahaan Agung Podomoro Land, likability yaitu jingle Agung Podomoro Land disukai oleh penonton terbukti pada saat iklan ditayangkan penonton mengikuti jingle lagu Agung Podomoro Land, Adaptability yaitu jingle Agung Podomoro Land beradaptasi pada perkembangan zaman dan masih tetap digunakan pada iklan perusahaan dan jingle iklan perusahaan PT Agung Podomoro Land telah di protectability yaitu dilindungi dari pada pesaing, jingle Agung Podomoro Land mempunyai keunikan tersendiri sehingga mudah dikenali dibandingkan dari iklan kompetitor Agung Podomoro Land. Dalam penelitian Rainer Hasenauer, 2012 memiliki kesamaan dengan hasil penelitian ini bahwa musik telah menjadi bagian penting dari lingkup alat pemasaran. Dengan penggunaan mengintensifkan TV dan radio sebagai media berkomunikasi dengan konsumen, musik dan jingle tidak dapat diabaikan. Musik dapat melayani tujuan promosi secara keseluruhan dalam satu atau lebih dari beberapa kapasitas. Klasik "jingle" adalah teknik musik yang paling umum untuk membantu memorability dan karenanya produk recall. Beberapa produk terbesar dan perusahaan di dunia yang sukses bukan hanya karena kepuasan pelanggan, tetapi karena pelanggan seperti jingle tertentu dalam sebuah iklan. Sebuah jingle baik menarik perhatian pelanggan dan membuat individu berpikir dua kali tentang perusahaan atau produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

5 Jingle buruk bisa membuat sebuah perusahaan terkenal untuk alasan yang salah, atau menghalangi orang dari melihat merek tertentu. Dalam penelitian ini fokus perhatian untuk mengetahui hubungan antara memorabilty dari produk tertentu dan penggunaan musik atau jingle dalam iklan tersebut. Penelitian juga bertujuan menemukan hubungan antara faktor-faktor yang berbeda yang berpengaruh pada perilaku konsumen dalam kaitannya dengan lagu dan jingle digunakan dalam iklan. Corporate image atau citra perusahaan merupakan kesan, gambaran, pandangan, atau impresi psikologis publik terhadap berbagai kegiatan perusahaan yang dinilai berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka di mana kesan tersebut bisa bernilai baik atau buruk (Ruslan, 2012: 325). Citra perusahaan tidak hanya sebatas citra atas produk dan layanan saja, melainkan citra organisasi secara keseluruhan seperti sejarah atau latar belakang perusahaan, stabilitas mengatur keuangan, keberhasilan perusahaan, kualitas produk dan karyawan, hubungan industri yang baik, reputasi membangun lapangan kerja yang baik, dan keikutsertaan melakukan tanggung jawab sosial (Ardianto, 2011: 100). Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam menciptakan corporate image yang baik adalah (Ruslan, 2012: 325): Citra baik timbul dari tanggapan publik terhadap aktivitas, prestasi, dan reputasi perusahaan selama melakukan kegiatan. Berdasarkan pernyataan bapak Donnie mengenai pengaruh yang ingin di tanamkan di pikiran penonton Cinema XXI bahwa ketika penonton bioskop Cinema XXI mendengar jingle dan melihat iklan perusahaan, penonton akan sadar bahwa ini perusahaan properti PT Agung Podomoro Land. Dari hasil wawancara ekternal triangulasi sumber yaitu ibu Mia membuktikan bahwa jingle iklan dengan menggunakan 5 elemenelemen jingle dapat membentuk corporate image PT Agung Podomoro Land. Namun dengan menggunakan jingle saja tidak cukup untuk menanamkan citra di benak konsumen, jingle harus di damping oleh visualisasi yang menarik. Iklan perusahaan menayangkan visualiasi yaitu gambar hasil dari komersial dan hunian Agung Podomoro Land disertai gambar keluarga dan anak kecil berlarian di taman dapat memberikan emosional secara langsung kepada penonton bioskop bahwa Agung Podomoro Land merupakan perusahaan properti yang harmoni untuk keluarga dan negara. jingle iklan sangat menarik dan sangat mempengaruhi pikiran setiap orang yang nonton, dengan melihat iklan dan mendengar jingle tersebut akan langsung muncul di benak penonton bahwa ini perusahaan properti Agung Podomoro Land yang terbaik dan nomor satu di Indonesia. Disimpulkan bahwa pandangan publik terhadap perusahaan Agung Podomoro Land sangat baik. Hal ini bergantung pada bagaimana perusahaan mengelola kegiatan periklanan. Masyarakat tidak hanya menilai dari sisi produk atau jasa yang diberikan perusahaan, melainkan melihat citra perusahaan melalui iklan perusahaan Agung Podomoro Land. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari tujuan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Strategi periklanan yang dilakukan oleh divisi marketing Agung Podomoro yaitu mengulas rencana pemasaran untuk membentuk corporate image, menganalisis situasi ekternal perusahaan yaitu mall-mall yang banyak di kunjungi oleh masyarakat, menentukan tujuan pemasaran yaitu membangun citra perusahaan PT Agung Podomoro Land dengan menggunakan jingle iklan, mengembangkan dan melaksanakan strategi periklanan dengan khalayak yang ingin diraih oleh divisi marketing melalui kegiatan periklanan yaitu penonton bioskop Cinema XXI, media periklanan menggunakan media bioskop Cinema XXI dan mengevaluasi efektivitas periklanan. Strategi periklanan dapat terlaksanakan dengan baik dan mencapai tujuan kerangka pokok perusahaan yaitu membentuk citra yang positif. 2. Dari hasil wawancara dan bukti-bukti ilmiah dapat disimpulkan bahwa, jingle iklan perusahaan dapat membentuk corporate image PT Agung Podomoro Land, terbukti melalui lima elemen-elemen dalam jingle yang mempengaruhi penonton bioskop cinema xxi dan opini publik mengenai perusahaan Agung Podomoro Land. Saran Praktis 1. Ada baiknya dengan mengacu kepada perkembangan masyarakat, PT Agung Podomoro Land meningkatkan kinerjanya dalam membuat kegiatan beriklan untuk mencapai tujuan perusahaan. 2. Divisi marketing agar lebih meningkatkan koordinasi dalam hal pengkonsepan iklan.

6 3. Ada baiknya jingle iklan dapat mengikuti dan beradaptasi dengan perkembangan jaman. Saran Akademis Saran Umum 1. Dari penelitian yang sudah dilakukan diharapkan dapat menjadi masukan dan pelajaran untuk penelitian lanjutan terutama yang berhubungan dengan membangun corporate image melalui jingle iklan. Ada baiknya pembahasan pengukuran tujuan iklan dengan memanfaatkan pengalaman yang sudah ada lebih banyak diperkenalkan dalam penelitian mahasiswa. Hal ini perlu dilakukan agar mahasiswa dapat memahami bagaimana membuat konsep iklan yang dapat membangun corporate image perusahaan. 2. Disarankan untuk para peneliti selanjutnya menggunakan landasan konseptual dan teori pendukung yang tepat sehingga dapat memudahkan proses penelitian karya ilmiah. 1. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, masyarakat dapat lebih terdorong untuk memahami tahapan strategi periklanan dan memberikan pemahaman mengenai jingle dan pengelolaannya yang akan sangat bermanfaat. 2. Disarankan pada masyarakat untuk bisa menilai dan memberikan opini kepada perusahaan properti tidak hanya berdasarkan alur iklan saja namun lebih kepada makna yang diberikan pada iklan tersebut. REFERENSI Buku : Ardianto, Elvinaro. (2011). Handbook of Public Relations. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.. (2011). Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Burhan, Bungin, (2007). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial Lainnya, Edisi pertama, Cetakan ke-2, Jakarta: Kencana. De Janasz, Suzanne C.; Dowd, Karen O. & Schneider, Beth Z. (2009). Interpersonal Skill in Organization. New York: Mc-Graw Hill. Effendy, Onong Uchjana. (2008). Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Emzir. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan:Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers. Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Jonathan, Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta :Graha Ilmu. Keller, Kevin Lane. (2003). Best Practice Case In Branding : Lessons From The World s Strongest Brand. Prentice Hall, New Jersey. Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Persada Media Group.. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kharisma Putra Utama..(2012). Public Relation& Crisis Management: Pendekatan Critical Public

7 Relations, Etnografi Kritis & Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Lee, M., & Johson, C. (2011). Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global Edisi ke- 3. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Moleong, Lexy J. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Morrisan, M.A. (2010). Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Mulyana, Deddy. (2009). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosdakarya. Nurudin. (2014). teori komunikasi massa. Jakarta: Rajawali Pers Perloff, Richard M. (2010). The Dynamics of Persuasion: Communication and Attitudes in the 21 st Century. New York : Routledge. Rosady, Ruslan, S. M. (2012). Manajemen Purblic Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, William Wells. (2011). Advertising. Jakarta : Kencana. Shimp, Terrence. (2007). Integrated Marketing Communications in Advertising and Promotion 7th Edition. Thomson, USA. Soehadi, Agus W. (2005). Effective Branding: Konsep Dan Aplikasi Pengembangan Merek Yang Sehat Dan Kuat. Mizan Pustaka, Bandung. Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. (2010). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiyono. (2013). Dalam Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sujarweni. (2014). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustakabarupress. West, Richard, & Lynn H. Turner, (2007). Introducing Communication Theory, Analysis and Application. McGraw Hill, Boston. Jurnal : Hasenauer, Rainer. (2012). Impact of Songs and Jingles Used in Advertising on Brand and Product Awareness. Miguel Tamayo. (2014). The Effects That Jingles Play In Advertising Messages Iqbal Anugrah Putra. (2011). Jingle iklan dan brand personality Statistika deskriptif Ratu Indah Destianana. (2012). Pesan iklan, Ilustrasi Cerita, Jingle Iklan, Bintang iklan, Brand awaraness, Keputusan pembelian

8 Muhammad Ehsan amlik. (2013). Importance of Brand Awareness and Brand Loyalty in Assessing Purchase Intentions of Consumer Website: RIWAYAT PENULIS Cynthia Riyadi, lahir di kota Duri provinsi Riau pada tanggal 25 Juni Penulis menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Marketing Communication peminatan Public Relations pada tahun 2015.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan salah satu media komunikasi pemasaran yang kerap digunakan dalam aktivitas ekonomi dalam upaya mengenalkan produk kepada konsumen. Situasi pasar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang sikap masyarakat Surabay mengenai iklan televisi Djarum 76 versi Teman Hidup Setia dengan mengukur

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio TA TV, dari pengamatan peneliti pada 6 episode program acara UNS Menyapa di TA TV, dan dari hasil

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai Event Topping Off Kampus Alam Sutera, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Metode publikasi yang

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta FX Okta Indrawan Satriya / Drs. M. Antonius Birowo, MA., Ph. D Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan yang pesat dalam perkembangan industri makanan sekarang ini, membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan harus memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN PROMOSI Pokok Bahasan 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi 05 Abstrak Promosi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar

Lebih terperinci

STRATEGI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION DALAM MEMBANGUN CITY BRANDING KOTA WISATA BATU Studi pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu

STRATEGI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION DALAM MEMBANGUN CITY BRANDING KOTA WISATA BATU Studi pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu STRATEGI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION DALAM MEMBANGUN CITY BRANDING KOTA WISATA BATU Studi pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu SKRIPSI Tri Utami Kartikasari NIM: 08220370 JURUSAN ILMU

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa:

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa: BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa: 1. Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menggunakan strategi komunikasi dengan membentuk kepanitiaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Luar... i. Halaman Judul Dalam... ii. Halaman Persetujuan... iii. Halaman Pernyataan Dewan Penguji... v

DAFTAR ISI. Halaman Judul Luar... i. Halaman Judul Dalam... ii. Halaman Persetujuan... iii. Halaman Pernyataan Dewan Penguji... v DAFTAR ISI Halaman Judul Luar... i Halaman Judul Dalam... ii Halaman Persetujuan... iii Halaman Pernyataan Dewan Penguji... v Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Skripsi... vi Abstrak... iv Prakata...

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam rangka mempertahankan kelangsungan usahanya untuk dapat berkembang dan memperoleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Pada awalnya Coffee Toffee Surabaya juga melakukan kegiatan perencanaan komunikasi pemasaran sebelum menjalankan program promosi. Perencanaan komunikasi pemasaran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Ditengah persaingan antar merek dan produk yang terjadi pada saat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Ditengah persaingan antar merek dan produk yang terjadi pada saat 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Ditengah persaingan antar merek dan produk yang terjadi pada saat sekarang ini, strategi promosi merupakan salah satu jalan untuk memenangkan persaingan tersebut.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 127 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian tentang kepuasan komunikasi organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, adalah tinggi. Karyawan PLN Disjatim menjawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanpa mengabaikan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti kegiatan produksi, keuangan, personalia dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. tanpa mengabaikan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti kegiatan produksi, keuangan, personalia dan lain sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya setiap perusahaan selalu ingin mencapai sukses dalam bidang usahanya, dalam arti selalu berusaha agar kelangsungan hidup usahanya tetap berhasil. Keadaan

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Merumuskan Tujuan Media Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran modern dewasa ini tidak lagi hanya memasarkan produk yang berkualitas, menjual produk dengan harga yang murah, dan menempatkan produk yang mudah dijangkau

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : VI (Enam) Topik/Pokok Bahasan : Membangun Citra Organisasi Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP INTENSITAS KOMUNIKASI VERTIKAL DALAM PERUSAHAAN. (Studi Pada Karyawan PT Indomarco Prismatama Malang)

PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP INTENSITAS KOMUNIKASI VERTIKAL DALAM PERUSAHAAN. (Studi Pada Karyawan PT Indomarco Prismatama Malang) PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP INTENSITAS KOMUNIKASI VERTIKAL DALAM PERUSAHAAN (Studi Pada Karyawan PT Indomarco Prismatama Malang) SKRIPSI Heni Tri Novianti 08220374 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab terakhir ini dapat disimpulkann sebagai berikut: a. Strategi public

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000. 103 DAFTAR PUSTAKA Agenti Paul A, The Power of Corporate Communication, Crafting the voice & image of your business, Jakarta : Salemba Humanika. Ardianto Elvinaro dan Bambang Q-Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut M. Nazir: Metode penelitian deskriptif ini merupakan

Lebih terperinci

Strategi Customer Mix Pikiran Rakyat dalam Meningkatkan Citra Perusahaan Strategy of Pikiran Rakyat s Customer Mix in Improving Corporate Image

Strategi Customer Mix Pikiran Rakyat dalam Meningkatkan Citra Perusahaan Strategy of Pikiran Rakyat s Customer Mix in Improving Corporate Image Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN: 2460-6510 Strategi Customer Mix Pikiran Rakyat dalam Meningkatkan Citra Perusahaan Strategy of Pikiran Rakyat s Customer Mix in Improving Corporate Image 1 Wina Sorayapratiwi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan baik produk atau jasa memiliki tujuan untuk terus hidup dan berkembang dari tahun ke tahun. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma A. Post Positivisme Paradigma ini merupakan aliran yang ingin memperbaiki kelemahankelemahan Positivisme yang hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung

Lebih terperinci

Bab IV PENUTUP. apabila diantarai oleh tingkat pengetahuan. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji

Bab IV PENUTUP. apabila diantarai oleh tingkat pengetahuan. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji Bab IV PENUTUP Berdasarkan pemaparan dan pembahasan data dari Bab I hingga Bab III sebelumnya, maka dalam Bab IV ini akan dipaparkan kesimpulan dan juga saran yang berhubungan degan penelitian ini. A.

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Bentuk Khusus Media Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Marketing Public Relation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. brand awareness. Brand awareness berkaitan erat dengan kuat lemahnya keunikan brand

BAB I PENDAHULUAN. brand awareness. Brand awareness berkaitan erat dengan kuat lemahnya keunikan brand BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam upaya menyukseskan strategi branding sebuah produk, konsumen perlu diyakinkan bahwa brand tersebut memiliki keunikan yang berarti dibandingkan dengan

Lebih terperinci

Sikap Pemirsa Iklan TV Tropicana Slim di Surabaya Versi Dion Wiyoko

Sikap Pemirsa Iklan TV Tropicana Slim di Surabaya Versi Dion Wiyoko JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Sikap Pemirsa Iklan TV Tropicana Slim di Surabaya Versi Dion Wiyoko Tan Ellyana Wijaya, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT TERPAAN SPONSORSHIP

PENGARUH TINGKAT TERPAAN SPONSORSHIP PENGARUH TINGKAT TERPAAN SPONSORSHIP DAN TINGKAT BRAND AWARENESS TERHADAP SIKAP PADA MEREK (STUDI EKSPLANATIF PENGARUH TINGKAT TERPAAN SPONSORSHIP OPPO DALAM PROGRAM TELEVISI X-FACTOR INDONESIA DAN TINGKAT

Lebih terperinci

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 1, Edisi Februari 2012 (ISSN : )

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 1, Edisi Februari 2012 (ISSN : ) MEMBANGUN BRAND IMAGE PRODUK MELALUI PROMOSI EVENT SPONSORSHIP DAN PUBLISITAS Th. Susetyarsi Dosen PNS DPK STIE Semarang Abstraksi Perusahaan dalam kegiatannya tidak bisa lepas dengan merk produk yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Televisi Langganan Berbayar 7 Tahun Kebelakang BRAND JUMLAH SALURAN TAHUN BERDIRI. AORA 62 8 Agustus 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Televisi Langganan Berbayar 7 Tahun Kebelakang BRAND JUMLAH SALURAN TAHUN BERDIRI. AORA 62 8 Agustus 2008 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini di Indonesia persaingan di industri televisi langganan berbayar sangat kompetitif, terbukti dengan bertumbuhnya semakin banyak brand televisi langganan berbayar.

Lebih terperinci

DUALISME KEPEMIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL PARTAI GOLONGAN KARYA DALAM PEMILIHAN KETUA UMUM PERIODE

DUALISME KEPEMIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL PARTAI GOLONGAN KARYA DALAM PEMILIHAN KETUA UMUM PERIODE DUALISME KEPEMIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL PARTAI GOLONGAN KARYA DALAM PEMILIHAN KETUA UMUM PERIODE 2014 2019 (Analisis Framing pada Media Online Viva.co.id dan Mediaindonesia.com Edisi November 2014 Desember

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan akreditasi A selain itu SMA Plus PGRI Cibinong sebagai sekolah swasta SMA Program Pembinaan Pelaksana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai perusahaan penyedia layanan jasa pengiriman paket dan dokumen, PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini memiliki banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini menciptakan keterhubungan antar negara di seluruh belahan dunia yang memberikan pengaruh pada perubahan kondisi

Lebih terperinci

AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DINAS PARIWISTA DALAM MEMPROMOSIKAN PANTAI NATSEPA

AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DINAS PARIWISTA DALAM MEMPROMOSIKAN PANTAI NATSEPA AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DINAS PARIWISTA DALAM MEMPROMOSIKAN PANTAI NATSEPA (Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Maluku) SKRIPSI Oleh FIRDAUS FIDMATAN 07220450 Dosen Pembimbing: 1. Drs.

Lebih terperinci

AKTIVITAS HUMAS PADA ORGANISASI PEMERINTAHAN. (Studi pada Humas Sekretariat DPRD Kota Batu Jawa Timur)

AKTIVITAS HUMAS PADA ORGANISASI PEMERINTAHAN. (Studi pada Humas Sekretariat DPRD Kota Batu Jawa Timur) AKTIVITAS HUMAS PADA ORGANISASI PEMERINTAHAN (Studi pada Humas Sekretariat DPRD Kota Batu Jawa Timur) SKRIPSI Diajukan Kepada Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 98 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dari 4 macam motif masyarakat Surabaya dalam mendengarkan program radio

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, tingkat pengetahuan pengunjung LOOP Station Bandung mengenai Nama, Logo, dan Kisah LOOP adalah tinggi dan hasil tingkat

Lebih terperinci

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRODUCT PLACEMENT DALAM FILM BEBEK BELUR (Studi Pada Pengurus Kine Klub Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB Project merupakan sebuah event yang untuk pertama kalinya diadakan

BAB Project merupakan sebuah event yang untuk pertama kalinya diadakan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. + Project merupakan sebuah event yang untuk pertama kalinya diadakan oleh Philips. Untuk memperkenalkan produk dari ketiga sektor Philips, yaitu: sektor Lighting,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Semakin majunya zaman maka semakin banyak pula produk-produk yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Semakin majunya zaman maka semakin banyak pula produk-produk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin majunya zaman maka semakin banyak pula produk-produk yang berkembang, hal itu dikarenakan kebutuhan manusia yang tiada habisnya. Keinginan untuk memiliki dan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Sebagai media baru yang berbasis teknologi, website bisa dikatakan memenuhi kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung kinerja Public Relations

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media massa sangat pesat telah memberikan perubahan dalam segala sendi kehidupan masyarakat. Di Indonesia perkembangan industri media cetak termasuk

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya media cetak dan media elektronik tidak saja memunculkan sikap serius dari pengusaha lokal, tetapi juga memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang,

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS ISI PESAN MEDIA BANNER DALAM SOSIALISASI PERATURAN PENERTIBAN BERPENAMPILAN PADA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA

EFEKTIFITAS ISI PESAN MEDIA BANNER DALAM SOSIALISASI PERATURAN PENERTIBAN BERPENAMPILAN PADA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA EFEKTIFITAS ISI PESAN MEDIA BANNER DALAM SOSIALISASI PERATURAN PENERTIBAN BERPENAMPILAN PADA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa FISIP UMM) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan sebagai pengganggu ketika sedang serius menonton acara televisi. Namun iklan juga ibarat darah

Lebih terperinci

salah satunya melalui media periklanan. Iklan memiliki dampak yang luas bagi khalayak serta dapat dikemas sedemikian rupa, sehingga produk yang ditawa

salah satunya melalui media periklanan. Iklan memiliki dampak yang luas bagi khalayak serta dapat dikemas sedemikian rupa, sehingga produk yang ditawa BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di era teknologi dan persaingan industri makanan dan minuman yang semakin ketat kini, perkembangan teknologi dan informasi yang mempermudah peluang untuk mengakses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menawarkan produknya. Berbagai macam cara dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam menawarkan produknya. Berbagai macam cara dilakukan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Seiring dengan pertumbuhan perekonomian dan perkembangan dalam dunia usaha, tampak persaingan semakin ketat antar perusahaan terutama di dalam menawarkan produknya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang dikelola secara komersial, dengan menyediakan layanan makanan, minuman, dan fasilitas lainnya.

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1. Dalam upaya meningkatkan corporate image menejemen Radio GDS FM. a. Membuat program acara on air. segmen pasar anak muda.

BAB IV PENUTUP. 1. Dalam upaya meningkatkan corporate image menejemen Radio GDS FM. a. Membuat program acara on air. segmen pasar anak muda. BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam upaya meningkatkan corporate image menejemen Radio GDS FM Ampah Barito

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA.

DAFTAR PUSTAKA. DAFTAR PUSTAKA Arni Muhammad. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. 2004 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencan, Jakarta, 2008 Cutlip and Center.Effective Public Relations Edisi

Lebih terperinci

FORMULIR RANCANGAN PEMBELAJARAN BIDANG STUDI ADVERTISING AND MARKETING COMMUNICATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

FORMULIR RANCANGAN PEMBELAJARAN BIDANG STUDI ADVERTISING AND MARKETING COMMUNICATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI Judul Mata Kuliah : Integrated Marketing Communications1 Semester : II (Dua) SKS : 3 (tiga) Kode: 43002 Dosen : Drs. Hardiyanto., M.Si. Diskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang Pengertian

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Garbett, Corporate Advertising, USA: McGraw-Hill, 2009.

DAFTAR PUSTAKA. Garbett, Corporate Advertising, USA: McGraw-Hill, 2009. DAFTAR PUSTAKA Belch, George E, & Belch, Michael E, Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communication Perspective, 3rd Edition, NY: McGraw-Hill, 1995.. Effendy, Onong Uchjana, Ilmu, teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas komunikasi tertentu yang sering disebut sebagai elemen, fungsi atau alat (tool) yang terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma penelitian konstruktivisme. Aliran konstruktivisme menyatakan bahwa realitas itu ada dalam beragam bentuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DA SARAN

BAB V KESIMPULAN DA SARAN 1 BAB V KESIMPULAN DA SARAN 5.1 Kesimpulan Perubahan perilaku yang dialami oleh warga RT 36 Taman, Yogyakarta tidaklah terjadi dengan sendirinya. Perubahan tersebut terjadi seiring dengan aktifnya warga

Lebih terperinci

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN (Studi pada Deputi Pelayanan Dan Pengaduan Masyarakat PLN Kota Ambon) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis dalam laporan ini bersifat deskriptif. Melalui kerangka konseptual tertentu (landasan teori), periset melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Public Relations saat ini sudah semakin maju, keberadaannya bagi sebuah perusahaan sangat diperlukan dalam menjalankan program-program perusahaan.

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Jakarta perkembangan hotel sangat padat dan berkembang, ini dikarenakan sebagai ibu kota negara Republik Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan dan

Lebih terperinci

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Aktivitas Promosi (1) Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman

Lebih terperinci

SILABUS PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SILABUS PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Kode Deskripsi Perkuliahan Mata kuliah ini mempelajari beberapa materi konsep dasar komunikasi pemasaran dan proses komunsikasi pemasaran mencakup: analisis audiens, penyusunan bauran promosi, pengembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teori 2.1.1.Teori Umum. 2.1.1.1 Komunikasi. Secara umum, komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan dengan tujuan mendapatkan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh laba, meningkatkan volume penjualan dan menjaga kesinambungan

Lebih terperinci

Strategi Marketing Public Relations Pt. Pos Indonesia

Strategi Marketing Public Relations Pt. Pos Indonesia Strategi Marketing Public Relations Pt. Pos Asri Nurfitriani 1, Titin Suhartini 2 1 Universitas BSI Bandung, asrinurfitriani7@gmail.com 2 Universitas BSI Bandung, titin.ttr@bsi.ac.id ABSTRAK Strategi Marketing

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Dari hasil analisa data dan pembahasan dapat disimpulkan hasil penelitian. ini, antara lain :

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Dari hasil analisa data dan pembahasan dapat disimpulkan hasil penelitian. ini, antara lain : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisa data dan pembahasan dapat disimpulkan hasil penelitian ini, antara lain : 1. Hasil uji hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa kesadaran merek secara parsial

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si PERTEMUAN 12 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si POKOK BAHASAN Perspektif Komunikasi Pemasaran Terpadu pada manajemen

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS SURAT KABAR HARIAN SAMARINDA POS DALAM MENJARING PEMASANG IKLAN

STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS SURAT KABAR HARIAN SAMARINDA POS DALAM MENJARING PEMASANG IKLAN ejournal Ilmu Komunikasi, 2014, 2 (1): 218-227 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS SURAT KABAR HARIAN SAMARINDA POS DALAM MENJARING PEMASANG IKLAN

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. ketika mendengarkan acara sekilas berita (Gratification Sought) dengan kepuasan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. ketika mendengarkan acara sekilas berita (Gratification Sought) dengan kepuasan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Sesuai tujuannya, penelitian ini untuk mengetahui kepuasan penduduk Kecamatan Sewon, Bantul Yogyakarta terhadap program acara Sekilas Berita di Bantul Radio

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Public Relations Public relations adalah fenomena yang mulai ramai dibicarakan pada abad ke-20, yang mana public relation adalah layaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN 53 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang mengkaji tentang model komunikasi kelompok dalam pembentukan citra anak jalanan ini menggunakan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktivitas yang sangat mendasar didalam. kehidupan manusia sehari-hari. Dengan komunikasi manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktivitas yang sangat mendasar didalam. kehidupan manusia sehari-hari. Dengan komunikasi manusia dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu aktivitas yang sangat mendasar didalam kehidupan manusia sehari-hari. Dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai efektivitas Majalah Angkasa Pura I yang merupakan media internal PT. Angkasa Pura

Lebih terperinci

Kajian Hubungan antara Jingle Iklan Televisi Mastin Ekstrak Kulit Manggis dengan Brand Awareness Produk pada Mahasiswa

Kajian Hubungan antara Jingle Iklan Televisi Mastin Ekstrak Kulit Manggis dengan Brand Awareness Produk pada Mahasiswa Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6532 Kajian Hubungan antara Jingle Iklan Televisi Mastin Ekstrak Kulit Manggis dengan Brand Awareness Produk pada Mahasiswa 1 Nadira Rahmadina, 2 Dede Lilis 1,2

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas 89 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas komunikasi interpersonal yang terjadi dalam kasus penyuluhan tatap muka gizi dan kesehatan dalam

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. banyak makna dibandingkan dengan rangkaian kalimat (2004:218). Oleh. tentunya dengan bantuan dari fotografer profesional.

BAB IV PENUTUP. banyak makna dibandingkan dengan rangkaian kalimat (2004:218). Oleh. tentunya dengan bantuan dari fotografer profesional. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Fotografi dalam bidang kehumasan menjadi sangat penting mengingat fotografi menghasilkan gambar atau foto yang menurut Frank Jefkins menguntungkan, yakni tak jarang sebuah

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Dari penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa perkembangan layanan secara besar-besaran sedang terjadi pada tubuh PLN, khususnya PLN Distribusi Jaya. Perusahaan

Lebih terperinci

Sikap Masyarakat Surabaya Pada Iklan Televisi Teh Botol Sosro Versi PET 450ml

Sikap Masyarakat Surabaya Pada Iklan Televisi Teh Botol Sosro Versi PET 450ml JURNAL E- KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Sikap Masyarakat Surabaya Pada Iklan Televisi Teh Botol Sosro Versi PET 450ml Yudhi Susanto, Prodi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Event sponsorship merupakan salah satu elemen promosi yang dilakukan oleh perusahan atau organisasi melalui dukungan tehadap aktifitas yang tidak secara langsung terhubung dengan

Lebih terperinci

ANALISA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBANGUN CITRA PURI INDAH MALL (STUDI KASUS ACARA DONOR DARAH 5 MARET 2012)

ANALISA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBANGUN CITRA PURI INDAH MALL (STUDI KASUS ACARA DONOR DARAH 5 MARET 2012) ANALISA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBANGUN CITRA PURI INDAH MALL (STUDI KASUS ACARA DONOR DARAH 5 MARET 2012) Marries Stella Jurusan Komunikasi Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, E. L. Komala S. Karlinah. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, E. L. Komala S. Karlinah. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media DAFTAR PUSTAKA BUKU Ardianto, E. L. Komala S. Karlinah. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2007. Ardianto, Elvinaro & Bambang Q-Anees. Filsafat Ilmu Komunikasi.

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. terhadap kemasan primer Handphone Nokia dan Blackberry. Berdasarkan uraian dari bab1 sampai bab III. Maka dalam bab IV ini akan

BAB IV PENUTUP. terhadap kemasan primer Handphone Nokia dan Blackberry. Berdasarkan uraian dari bab1 sampai bab III. Maka dalam bab IV ini akan BAB IV PENUTUP Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah persepsi konsumen terhadap kemasan primer Handphone Nokia dan Blackberry, kemasan primer handphone imitatif, dan kemasan primer handphone

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk menyampaikan pesan kepada pihak terkait dan membentuk citra dan opini yang baik agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Brand Brand menurut Kotler (2002:63) adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa

Lebih terperinci

STRATEGI BINUS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN JURNAL 19

STRATEGI BINUS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN JURNAL 19 STRATEGI BINUS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN JURNAL 19 Guntamas Halim Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak TUJUAN PENELITIAN ialah untuk mengetahui bagaimana strategi produksi

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 6 Experience Marketing

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 6 Experience Marketing Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Experiential marketing merupakan sebuah pendekatan dalam pemasaran yang sebenarnya telah dilakukan sejak jaman dulu hingga sekarang oleh para pemasar. Pendekatan ini

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. perusahaan, Corporate Social Responsibility juga akan menimbulkan citra perusahaan

BAB V PENUTUP. perusahaan, Corporate Social Responsibility juga akan menimbulkan citra perusahaan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan untuk bersama memajukan daerah sekitar berdirinya perusahaan, Corporate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Usaha di Indonesia berkembang dengan pesat. Hal ini. menjadikan persaingan promosi yang lebih seru, karena banyaknya jenis

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Usaha di Indonesia berkembang dengan pesat. Hal ini. menjadikan persaingan promosi yang lebih seru, karena banyaknya jenis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia Usaha di Indonesia berkembang dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh beberapa kebijakan ekonomi yang diluncurkan Pemerintah sejak tahun 1983 dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semakin ketatnya persaingan dalam pasar global saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat terus melakukan inovasi agar mampu bertahan serta unggul dari para kompetitornya

Lebih terperinci