PRODUKSI HIJAUAN BEBERAPA JENIS LEGUMINOSA POHON UNTUK PAKAN TERNAK
|
|
- Suparman Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PRODUKSI HIJAUAN BEBERAPA JENIS LEGUMINOSA POHON UNTUK PAKAN TERNAK (Forage Production of Some Legume tree) SAJIMIN dan N.D. PURWANTARI Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, Bogor ABSTRACT Leucaena leucocephala is one of legume tree used in the agriculture system in tropics including Indonesia. This species produce high biomass and good quality of forage since. The attack of L. leucocephala by psyllid pest (Heteropsylla cubana) in It is needed to find alternative species, which tolerant to psyllid the quality and productivity as good as L. leucocephala. From collection of legume trees at IRIAP (Indonesian Research Institute for Animal Production), forage production of four legume tree was assessed for one year. Those four legume trees were Acacia angustisima, Leucaena diversifolia, Zapoteca tetragona (white kaliandra) and Calliandra callothyrsus (red calliandra). Seeds of each species were planted in a row plot 5 m x 1 m, planting space was 0.5 m within row and between row 2 m. Each row was replicated 6 times in Randomized complete block design. Data collected was from 1 year old plant, cutting interval 6 week and cutting height 100 cm. The results showed that the average high of forage production from 6 harvests was obtained by Z. tetragona which was g/tree/harvest fresh weight, equivalent to g/tree/harvest dry weight, followed by A. angustisima g/tree/harvest fresh weight, equivalent g/tree/harvest, C. callothyrsus g/tree/harvest fresh weight, equivalent g/tree/harvest dry weight and L. diversifolia g/tree/harvest equivalent g/tree/harvest. It concluded that the high production and resistancy to psyllid Z. Tetragona is potential apear to replace L. leucocephala. Key Words: Legume tree, Forage Production, Leucaena Resistant ABSTRAK Leucaena leucocephala, adalah salah satu leguminosa pohon yang telah digunakan dalam sistem pertanian didaerah tropik termasuk Indonesia. Jenis ini mempunyai produksi biomas dan nilai gizi yang tinggi sebagai pakan ternak. Namun sejak adanya serangan hama kutu loncat pada tahun 1986, maka perlu di cari penggantinya yang tahan kutu loncat, dengan kualitas dan produktivitas yang mendekati L. leucocephala. Dari koleksi jenis leguminosa pohon yang ada di kebun percobaan Balai Penelitian Ternak, telah dilakukan pengamatan produksi hijauan empat species leguminosa pohon. Keempat species tersebut adalah Acacia angustissima, Calliandra calothyrsus (kaliandra bunga merah), L eucaena diversifolia dan Zapoteca tetragona (kaliandra bunga putih) ditanam dalam plot larikan 5 m x 1 m. Jarak tanam dalam larikan 0,5 m dan jarak antar larikan 2 m, tiap larikan diulang enam kali dalam rancangan acak kelompok. Parameter yang diamati adalah produksi hijauan segar dan kering selama setahun. Pengambilan data dilakukan setelah tanaman kuat dan tegar (umur 1 tahun). Tanaman dipotong dengan interval 6 minggu dan tinggi potong 100 cm. Hasil yang diperoleh menunjukkan produksi rata-rata selama 6 kali panen dengan berat segar dan kering tertinggi yaitu Z. tetragona 810,55 (246,70) g/pohon/panen kemudian diikuti A. angustissima 625,27 (235,74) g/pohon/panen; C. calothyrsus 376,67 (149,25) g/pohon/panen, L. diversifolia 172,50 (65,56) g/pohon/panen. Dengan produksi yang relatif tinggi dan tidak terserang hama kutu loncat pada Z. tetragona merupakan potensi sebagai pengganti L. leucocephala. Kata Kunci: Leguminosa Pohon, Produksi, Leucaena, Tahan Hama PENDAHULUAN Usaha peningkatan produktivitas ternak ruminansia menghadapi kendala utama dalam hal penyediaan pakan hijauan. Fluktuasi pakan hijauan ini baik kualitas maupun kuantitas sangat terasa setiap waktu. Penurunan produksi ternak tidak dapat dihindari ketika keadaan 952
2 hijauan terbatas terutama pada musim kering. Padahal hijauan bagi ternak ruminansia merupakan porsi terbesar untuk ransum pakannya. Melihat kenyataan ini, Indonesia yang merupakan negara berdimensi pertanian memiliki kekayaan sumber daya lahan dan sekaligus merupakan potensi sumber hijauan yang berpeluang untuk dimanfaatkan. Menurut SOEHAJI (2002) bahwa peternakan harus mampu memanfaatkan sumber daya alam secara optimal seperti lahan sebagai sumber hijauan pakan ternak. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk dapat menyediakan pakan hijauan yang berkualitas tinggi dan berkesinambungan sepanjang waktu. Keadaan ini dapat terpenuhi dengan mengetahui tanaman pakan serta kendala dalam pengembangannya. Tanaman lamtoro (Leucaena leucocephala) yang telah diperkenalkan pemerintah Indonesia tahun 1974 yaitu lamtorogung (L. leucocephala K8). Lamtoro menjadi populer karena mempunyai banyak kegunaan sebagai jenis pohon serbaguna (JPSG) atau Multi Purpose Tree Species (MPTS) yang telah banyak ditanam masyarakat. Kemampuan tumbuh yang cepat dengan menghasilkan hijauan dan sangat disukai ternak atau sebagai pupuk hijau. NULIK et al. (2004) melaporkan tanaman lamtoro mempunyai ketahanan pemangkasan berulang dengan produktivitas dan nilai nutrisi tinggi sehingga banyak dikembangkan. Tanaman tersebut telah menjadi pakan andalan di Nusa Tenggara Timur. Namun semenjak adanya serangan hama kutu loncat (Heropsylla cubana) tahun 1986 mengakibatkan tanaman ini kurang berarti bahkan mengakibatkan kerugian bagi yang memanfaatkan lamtoro. Tetapi beberapa petani dilahan kering masih menginginkan lamtoro sebagai pelindung tanaman kopi, bahan kayu bakar dan daunnya untuk pakan ternak (SEMBIRING et al., 1991). Banyak usaha yang telah dilakukan untuk menjajagi kemungkinan penggunaan tanaman jenis leguminosa lain yang memiliki produksi hijauan sama dengan tanaman lamtoro sebagai pakan ternak. Menurut LAI (1988) leguminosa pohon juga merupakan andalan untuk menyediakan pakan ternak khususnya pada musim kemarau di mana produksi rumput menurun. Berdasarkan hal itu, telah dilakukan pengukuran produksi beberapa jenis leguminosa pohon dikebun percobaan Balitnak Bogor. Percobaan lapang telah dilaksanakan untuk mengevaluasi beberapa jenis tanaman leguminosa pohon yang mempunyai prospek baik. MATERI DAN METODE Pengamatan produksi hijauan leguminosa pohon dilakukan di kebun koleksi tanaman pakan ternak Balitnak selama satu tahun. Lokasi penelitian pada ketinggian tempat 500 m dpl, jenis tanah latosol, ph 5,2, air mm per tahun. Suhu maksimum 28,4 C, minimum 19,3 C dan kelembaban relatif 84,7%. Tanaman yang diamati adalah Acacia angustisima (lamtoro merah), Leucaena diversifolia (lamtoro tahan kutu loncat), Zapoteca tetragona (kaliandra bunga putih) dan Calliandra callothyrsus (kaliandra bunga merah). Bahan tanam menggunakan biji yang disemaikan dalam polybag selama 3 bulan kemudian dipindah ke lapang dan setelah pertumbuhan establish (1 tahun) dilakukan pemerataan dengan tinggi potong 1 m dari tanah kemudian interval potong selanjutnya setiap 6 minggu. Tanaman ditanam dalam plot baris 5 m x 1 m. Jarak tanam dalam baris 0,5 m dan jarak antar baris 2 m. Rancangan percobaan acak kelompok dengan 4 jenis tanaman sebagai perlakuan dan 6 ulangan. Parameter yang diamati pertumbuhan (tinggi, jumlah cabang tanaman), produksi hijauan segar dan kering. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi cabang tanaman Hasil pengamatan pertumbuhan cabang utama empat jenis leguminosa pohon yang diamati rata-rata per pohon pada umur 6 minggu terlihat pertumbuhannya berbeda nyata (P < 0,05). Kaliandra putih menunjukkan jumlah tunas yang tertinggi kemudian diikuti C. calothyrsus, A. angustisima dan L. diversifolia seperti pada Tabel
3 Tabel 1. Rataan diameter, tinggi dan jumlah tunas/tanaman beberapa jenis legum pohon Jenis tanaman Diameter pohon utama (cm) Tinggi cabang utama (cm) Jumlah cabang tanaman Z. tetragona 2,45 a * 32,97 b 6,67 a C. callothysus 1,25 b 36,12 a 5,00 b A. angustisima 1,37 b 28,72 c 4,33 b L. diversifolia 1,45 b 25,43 c 3,67 c Angka yang diikuti huruf sama dalam kolom sama tidak berbeda nyata (P < 0,05) Tabel 1 memperlihatkan bahwa tanaman dengan diameter pohon induk lebih besar, memiliki jumlah tunas lebih banyak (6,67) dengan tinggi cabang mencapai 32,97 cm. Jumlah cabang per pohon yang lebih banyak disebabkan batang induk lebih besar dan mempunyai cadangan makanan lebih banyak yang mempengaruhi pertumbuhan tunas baru dan kecepatan tumbuh lebih cepat. Hal serupa juga dilaporkan SAJIMIN et. al (2004) dari hasil pengamatan pada leguminosa pohon D. rensonii yang memiliki diameter batang lebih besar kecepatan tumbuh lebih cepat. Keadaan ini juga terjadi pada Z. tetragona yang pertumbuhan tunasnya lebih cepat dengan pohon lebih besar dibandingkan dengan jenis yang lain. Hal ini akan mempengaruhi produksi hijauan. Produksi hijauan Hasil pengukuran produksi empat jenis leguminosa pohon selama satu tahun dengan interval pemotongan 6 minggu rata-rata produksi dapat dilihat pada Tabel 2 dan menunjukkan adanya perbedaan nyata (P < 0,05) produksi berat segar maupun berat kering. Rataan produksi berat kering tertinggi adalah Z. tetragona kemudian diikuti A. angustisima, C. callothyrsus dan terendah L. diversifolia. Lebih tingginya pada Z. tetragona disebabkan tanaman tersebut memiliki jumlah tunas lebih banyak dan diameter pohon lebih besar, tingkat pertumbuhan tanaman yang lebih cepat maupun produksi setiap pemotongan juga terlihat lebih tinggi seperti yang terlihat pada Gambar 1 dan 2. Gambar 1 dan 2 menunjukkan bahwa empat jenis leguminosa pohon selama 6 kali potong dengan produksi segar maupun kering per panen rata-rata tertinggi Z. Tetragona. Pada pemotongan ke-v meningkat hingga 117,67% pada musim kering dari pemotongan ke-2 pada musim hujan dari 666, 67 g/pohon. L. diversifolia meningkat 22,7% dari 83,3 g/pohon dan C. Callothyrsus 38,5% dari 3225,0 g/pohon. Sementara itu, pada musim kering pada panen ke-5 rata-rata produksi jenis A. angustisima menurun 26,9% dari 825,0 g/pohon/panen. Hal tersebut terjadi diduga ada pengaruh dari sebaran hujan yang tidak merata (Gambar 3). Pada bulan Juni hingga bulan Oktober (potong ketiga dan keempat) airnya rendah kemudian potong kelima enam produksi naik lagi karena air dan hari hujan meningkat. Air rendah akan mempengaruhi persediaan air tanah dan hara yang dapat diserap tanaman. Tabel 2. Total produksi hijauan beberapa jenis leguminosa pohon pada interval potong 6 minggu dari 6 kali panen (satu tahun) Jenis tanaman Berat segar (g/tanaman /potong Berat kering (g/tanaman /potong) Berat segar (t/ha/tahun) Berat kering (t/ha/tahun) Z. tetragona 810,55 a * 246,70 a 48,6 14,8 C. callothysus 376,67 c 149,25 b 22,6 8,9 A. angustisima 675,27 b 235,74 a 40,5 14,1 L. diversifolia 172,50 d 65,56 c 10,3 3,9 Angka yang diikuti huruf sama dalam kolom sama tidak berbeda nyata (P <0,05) 954
4 Z. tetragona C. callothysus A. angustisima L. diversifolia g/potong I II III IV V VI Pemotongan ke Gambar 1. Produksi hijauan berat segar dari potong ke I sampai ke VI Z. tetragona C. callothysus A. angustisima L. diversifolia g/potong I II III IV V VI Pemotongan ke Gambar 2. Produksi hijauan berat kering dari potong ke I sampai ke VI mm/bulan hari hujan curah hujan bulan ke Gambar 3. Air dan hari hujan dilokasi penelitian selama satu tahun 955
5 Menurut THORNE (1979) bahwa air tanah akan mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan hasil tanaman. Air memegang peranan penting dalam pertumbuhan tanaman untuk menyusun jaringan yang aktif untuk fotosintesa, pereaksi dalam proses fotosintesa dan hidrolisa seperti pencernaan pati, pelarut garam, gula dan bahan terlarut lain yang bergerak dari sel ke sel lain serta memelihara suhu daun. Kisaran air yang tersedia dalam tanah yang dapat memenuhi kebutuhan tanaman terletak antara kapasitas lapang dan titik layu permanen. Berdasarkan hal tersebut maka air sangat berperan pada produksi tanaman dan ini nampaknya juga berpengaruh pada produksi hijauan. Pada Gambar 3 terlihat bahwa sebaran hujan yang tinggi terjadi pada bulan Oktober hingga bulan Mei dengan hari hujan kurang dari 10 hari per bulan dan air rata-rata 5,3 68,2 mm. Sebaran hujan demikian sangat berpengaruh pada air yang terdapat dalam tanah juga rendah. Menurut BUCKMAN dan BRADY (1982), banyaknya air dan lamanya dalam tanah akan berpengaruh terhadap ph tanah. Tanah yang terlalu jenuh air akan menurunkan ph tanah sehingga mengurangi ketersediaan unsur-unsur hara yang dapat diambil oleh akar tanaman. Keempat jenis leguminosa pohon tersebut nampaknya juga dipengaruhi oleh air. Namun jenis Z. tetragona penurunan produksi tidak tinggi, hal ini menunjukkan ketegaran tanaman yang baik. Melihat pada air bulanan, maka jika dilakukan perhitungan produksi 6 kali potong sehingga total produksi hijauan kering dalam setahun yang dikonversikan ke luasan per ha (populasi tanaman 10000) akan mencapai produksi 14.8 ton/ha/tahun pada jenis Z. tetragona, 14,14 ton/ha/tahun pada jenis A. angustisima, 8,9 ton/ha/tahun pada C. Callothyrsus dan 3,9 ton/ha/tahun pada L. diversifolia. Hasil tersebut pada berat kering lebih tinggi 10 kali dibandingkan dengan L. Leucocephala K28 1,43 ton/ha/tahun (PURWANTARI, 2005). Jenis kaliandra putih selain memiliki produksi tinggi juga mempunyai kecernaan lebih tinggi dibandingkan dengan Acacia vilosa. Hasil ini telah dilaporkan WINA et al. (2001) daun kaliandra putih memiliki kecernaan bahan kering dalam cairan rumen sebesar 62,23% dan protein kasar 71,45% sedangkan A. vilosa 55,71% dan 68,07%. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh maka tanaman tersebut dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengganti lamtoro yang telah populer sebagai pakan ternak. KESIMPULAN Disimpulkan bahwa leguminosa pohon Z. tetragona produksi hijauannya tertinggi dibandingkan dengan jenis C. callothyrsus, A. angustisima dan L. diversifolia dan memiliki pertumbuhan tunas yang lebih cepat. Produksi hijauan juga dipengaruhi oleh sebaran hujan. Serangan hama tidak nampak pada keempat jenis leguminosa pohon tersebut, sehingga dapat direkomendasikan sebagai pakan ternak untuk pengganti L. leucocephala (lamtoro). DAFTAR PUSTAKA BUCKMAN, H.O. and N.C. BRADY Ilmu Tanah. Terj. Bhratara Karya Aksara. Jakarta. p LAI, R Soil erosion Control with alley cropping. Fith International Soil Conservation Confrence Januari Bangkok, Thailand. NULIK, J., D. KANA HAU, P. TH. FERNANDEZ dan S. RATNAWATI Adaptasi beberapa leucaena species di Pulau Timor dan Sumba. NTT. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 4 5 Agustus Puslitbang Peternakan, Bogor. PURWANTARI, N.D Forage production of some lesser-known Leucaena sprcies grown on acid soil. Indones. J. Agric. sci. 6(2): SAJIMIN, B.R. PRAWIRADIPUTRA, N.D. PURWANTARI, E. SUTEDI dan SUMARTO Studi produksi leguminosa pohon Desmodium rensonii sebagai pakan ternak. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 4 5 Agustus Puslitbang Peternakan, Bogor. SEMBIRING, H., M. THAMRIN, N.L. NURIDA, R. HARDIANTO, G. KARTONO dan A. ABDURAHMAN Tanaman legum serba guna dalam sistem usahatani lahan kering di daerah aliran sungai Brantas. Sistem usahatani Konservasi di Das Jratunseluna dan Das Brantas. Risalah Lokarkarya. Hasil Penelitian P3HTA/UACP-FSR. Bandungan, Januari Proyek Penelitian Penyelamatan Hutan Tanah dan Air. Badan Litbang Pertanian, Jakarta. 956
6 SOEHAJI Kebutuhan Inovasi Teknologi Peternakan dan Veteriner dalam Menunjang Agribisnis Pertanian. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor. 30 September 1 Oktober Puslitbang Peternakan, Bogor. THORNE, D.W Soil, water and crop production. Avi. Publishing CO, wesport. Connecticut. p WINA, E., TOHARMAT, T dan H. BANSI Nutritional Value of red Leucaena (Acacia villosa) and white-flover Calliandra (Calliandra tetragona) as New Protein sources for Ruminant. Pros. Seminar Pengembangan Peternakan Berbasis Sumberdaya Lokal. Fakultas Peternakan IPB, Bogor. hlm
Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola
Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola The Effect of Three Kind Manure (Cow, chicken, and goat) to The Vegetative
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERSEDIAAN PAKAN MELALUI INTRODUKSI JAGUNG VARIETAS UNGGUL SEBAGAI BORDER TANAMAN KENTANG
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 21 MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PAKAN MELALUI INTRODUKSI JAGUNG VARIETAS UNGGUL SEBAGAI BORDER TANAMAN KENTANG (Introduction of New Maize Varieties, as
Lebih terperinciKELARUTAN MINERAL KALSIUM (Ca) DAN FOSFOR (P) BEBERAPA JENIS LEGUM POHON SECARA IN VITRO SKRIPSI SUHARLINA
KELARUTAN MINERAL KALSIUM (Ca) DAN FOSFOR (P) BEBERAPA JENIS LEGUM POHON SECARA IN VITRO SKRIPSI SUHARLINA PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN
Lebih terperinciPENANAMAN Untuk dapat meningkatkan produksi hijauan yang optimal dan berkualitas, maka perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman. Ada beberapa hal yan
Lokakarya Fungsional Non Peneliri 1997 PENGEMBANGAN TANAMAN ARACHIS SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK Hadi Budiman', Syamsimar D. 1, dan Suryana 2 ' Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Jalan Raya Pajajaran
Lebih terperinciPRODUKSI HIJAUAN Desmodium uncinatum PADA BERBAGAI JENIS NAUNGAN DAN INTERVAL PEMOTONGAN
PRODUKSI HIJAUAN Desmodium uncinatum PADA BERBAGAI JENIS NAUNGAN DAN INTERVAL PEMOTONGAN (Forage Production of Desmodium uncinatum under Different Shades and Cutting Intervals) ACHMAD FANINDI dan E. SUTEDI
Lebih terperinciSILASE SEBAGAI PAKAN SUPLEMEN SAPI PENGGEMUKAN PADA MUSIM KEMARAU DI DESA USAPINONOT
SILASE SEBAGAI PAKAN SUPLEMEN SAPI PENGGEMUKAN PADA MUSIM KEMARAU DI DESA USAPINONOT Sophia Ratnawaty, P. Th. Fernandez dan J. Nulik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nusa Tenggara Timur Abstrak
Lebih terperinciSiti Nurul Kamaliyah. SISTEM TIGA STRATA (Three Strata Farming System)
Siti Nurul Kamaliyah SISTEM TIGA STRATA (Three Strata Farming System) DEFINISI Suatu cara penanaman & pemotongan rumput, leguminosa, semak & pohon shg HMT tersedia sepanjang rahun : m. hujan : rumput &
Lebih terperinciPENGANTAR. Latar Belakang. Hijauan merupakan sumber pakan utama bagi ternak ruminansia.
PENGANTAR Latar Belakang Hijauan merupakan sumber pakan utama bagi ternak ruminansia. Produktivitas ternak ruminansia sangat ditentukan oleh ketersediaan pakan yang berkualitas secara cukup dan berkesinambungan.
Lebih terperinciSILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA
AgroinovasI SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA Ternak ruminansia seperti kambing, domba, sapi, kerbau dan rusa dan lain-lain mempunyai keistimewaan dibanding ternak non ruminansia yaitu
Lebih terperinciPEMBAHASAN Jenis dan Waktu Pemangkasan
47 PEMBAHASAN Pemangkasan merupakan salah satu teknik budidaya yang penting dilakukan dalam pemeliharaan tanaman kakao dengan cara membuang tunastunas liar seperti cabang-cabang yang tidak produktif, cabang
Lebih terperinciHIJAUAN GLIRICIDIA SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA
HIJAUAN GLIRICIDIA SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA I Wayan Mathius Balai Penelitian Ternak, Bogor PENDAHULUAN Penyediaan pakan yang berkesinambungan dalam artian jumlah yang cukup clan kualitas yang baik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Menurut Abdullah et al.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hijauan merupakan bahan pakan sumber serat yang sangat diperlukan bagi kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Menurut Abdullah et al. (2005) porsi hijauan
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS Indigofera zollingeriana YANG DI TANAM PADA LAHAN GAMBUT TERDEGRADASI DENGAN UMUR PANEN YANG BERBEDA
SKRIPSI PRODUKTIVITAS Indigofera zollingeriana YANG DI TANAM PADA LAHAN GAMBUT TERDEGRADASI DENGAN UMUR PANEN YANG BERBEDA Oleh : Mohamad Poniran 11181102094 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciUJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR
UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR Amir dan St. Najmah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK Pengkajian dilaksanakan pada lahan sawah
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Unit Pendidikan, Penelitian dan Peternakan Jonggol (UP3J) merupakan areal peternakan domba milik Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terletak di desa Singasari
Lebih terperinciSeminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005
PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN SORGUM ( (L) Moench DAN (Piper) Stafp) YANG MENDAPATKAN KOMBINASI PEMUPUKAN N, P, K DAN CA (The Use Combined Fertilizers of N, P, K and Ca on Growth and Productivity
Lebih terperinciINTRODUKSI PAKAN TERNAK DI LOKASI PRIMATANI, DESA TOBU, KECAMATAN MOLLO UTARA, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
INTRODUKSI PAKAN TERNAK DI LOKASI PRIMATANI, DESA TOBU, KECAMATAN MOLLO UTARA, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Paskalis Th. Fernandez dan Sophia Ratnawaty Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT
Lebih terperinciRESPONS PETANI TERHADAP BUDIDAYA KEDELAI SISTEM LORONG
RESPONS PETANI TERHADAP BUDIDAYA KEDELAI SISTEM LORONG Subagiyo dan Sutardi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta Jl. Stadion Maguwoharjo, No. 22, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta E-mail:
Lebih terperinciBerdasarkan masalah tersebut maka dilakukan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur pemotongan terhadap produksi berat segar dan kuali
PENGARUH UMUR PEMOTONGAN TERHADAP PRODUKSI HIJAUAN RUMPUT SORGHUM SP SEBAGAI TANAMAN PAKAN TERNAK LUCtto Balai Penelitian Ternak, PO Box 221 Bogor 16002 RINCKASAN Tanaman hijauan pakan ternak berupa Sorghum
Lebih terperinciPENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI
PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI Oleh Ahmad Fitriyanto NIM 091510501143 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciTennu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 Tujuan pengamatan adalah untuk mengetahui produktivitas cultivar varietas leueaena yang memilik
Tenru Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 PRODUKTIVITAS BEBERAPA CULTIVAR VARIETAS LEUCAENA DILAPANGAN PERCOBAAN BALAI PENELITIAN TERNAK SUMARTA, AGUS MULYANA, OYO DAN KARMA Balai Penelitian
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN Indigofera zollingeriana PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK FOSFAT
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN Indigofera zollingeriana PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK FOSFAT Yoga Setyawan Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar E-mail : yogasetyawan@yahoo.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan kunci keberhasilan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peranan pakan dalam usaha bidang peternakan sangat penting karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan kunci keberhasilan produksi ternak. Jenis pakan
Lebih terperinciAD1. FAKTOR IKLIM 1. FAKTOR IKLIM 2. FAKTOR KESUBURAN TANAH 3. FAKTOR SPESIES 4. FAKTOR MANAJEMEN/PENGELOLAAN 1. RADIASI SINAR MATAHARI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI HMT FAKTOR UTAMA YANG BERPENGARUH TERHADAP PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN KUALITAS HMT ADALAH : 1. FAKTOR IKLIM 2. FAKTOR KESUBURAN TANAH 3.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengapuran pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dolomit yang memiliki 60 mesh. Hasil analisa tanah latosol sebelum diberi dolomit dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nutrien pakan dan juga produk mikroba rumen. Untuk memaksimalkan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produktivitas ternak ruminansia sangat tergantung oleh ketersediaan nutrien pakan dan juga produk mikroba rumen. Untuk memaksimalkan produktivitas ternak tersebut selama
Lebih terperinciRESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN
RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN Sumarni T., S. Fajriani, dan O. W. Effendi Fakultas Pertanian Universitas BrawijayaJalan Veteran Malang Email: sifa_03@yahoo.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berasal dari hijauan dengan konsumsi segar per hari 10%-15% dari berat badan,
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam usaha meningkatkan produktivitas ternak ruminansia, diperlukan ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan, baik secara kualitas maupun kuantitas secara berkesinambungan.
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil)
PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH (Anthocephalus macrophyllus (Roxb) Havil) EFFECT OF PLANTING MEDIA ON RED JABON (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil) Yusran Ilyas ¹, J. A.
Lebih terperinciKetersediaan pakan khususnya pakan hijauan masih merupakan kendala. yang dihadapi oleh para peternak khususnya pada musim kemarau.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan masih merupakan kendala yang dihadapi oleh para peternak khususnya pada musim kemarau. Pemanfaatan lahan-lahan yang kurang
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan produksi protein hewani untuk masyarakat Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh peningkatan penduduk, maupun tingkat kesejahteraan
Lebih terperinciBAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang disajikan dalam bab ini adalah pengamatan selintas dan pengamatan utama. 1.1. Pengamatan Selintas Pengamatan selintas merupakan pengamatan yang hasilnya
Lebih terperinciPENGARUH INTERVAL POTONG TERHADAP PRODUKSI HIJAUAN BEBERAPA KULTIVAR SORGHUM sp SEBAGAI TANAMAN PAKAN
PENGARUH INTERVAL POTONG TERHADAP PRODUKSI HIJAUAN BEBERAPA KULTIVAR SORGHUM sp SEBAGAI TANAMAN PAKAN SAJIMIN, B.R. PRAWIRADIPUTRA, E. SUTEDI dan LUGIYO Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, Bogor 16002
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dapat menyebabkan rendahnya produksi ternak yang di hasilkan. Oleh karena itu,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pakan merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan usaha peternakan karena berkaitan dengan produktivitas ternak, sehingga perlu dilakukan peningkatan
Lebih terperinciPENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar
PENGANTAR Latar Belakang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan sektor peternakan dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam program pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu pembibitan di Kebun Percobaan Leuwikopo Institut Pertanian Bogor, Darmaga, Bogor, dan penanaman dilakukan di
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN Zamriyetti 1 dan Sawaluddin Rambe 2 1 Dosen Kopertis Wilayah I dpk
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KADAR AIR BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI HIJAUAN TANAMAN Indigofera zollingeriana RINGKASAN
PENGARUH PEMBERIAN KADAR AIR BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI HIJAUAN TANAMAN Indigofera zollingeriana Marza Ayu Dea Ranti Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar
Lebih terperinciPENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS BIO-URIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT Panicum maximum PADA PEMOTONGAN KE TIGA
PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS BIO-URIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT Panicum maximum PADA PEMOTONGAN KE TIGA Ni Nyoman Candraasih Kusumawati 1), Ni Made Witariadi 2), I Ketut Mangku Budiasa 3),
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Daun Kersen sebagai Pakan Peningkatan produksi daging lokal dengan mengandalkan peternakan rakyat menghadapi permasalahan dalam hal pakan. Pakan yang digunakan oleh peternak rakyat
Lebih terperinciTEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN. F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia
TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Teknologi produksi biomas jagung melalui peningkatan populasi tanaman.tujuan pengkajian
Lebih terperinciRESPONS KOMPOSISI TUBUH DOMBA LOKALTERHADAP TATA WAKTU PEMBERIAN HIJAUAN DAN PAKAN TAMBAHAN YANG BERBEDA
RESPONS KOMPOSISI TUBUH DOMBA LOKALTERHADAP TATA WAKTU PEMBERIAN HIJAUAN DAN PAKAN TAMBAHAN YANG BERBEDA (Effect of Different Timing Periods of Roughage and Feed Supplement on Body Composition of Local
Lebih terperinciPertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh
45 4.2 Pembahasan Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman dan melakukan pemupukan dengan baik. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara
Lebih terperinciTANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR SKRIPSI MUHAMMAD RIZKY ANDRY AGROEKOTEKNOLOGI - BPP
TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR SKRIPSI MUHAMMAD RIZKY ANDRY 080301097 AGROEKOTEKNOLOGI - BPP PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KOTORAN KELINCI FERMENTASI (URINE DAN FESES) DAN INTERVAL PEMOTONGAN TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS RUMPUT GAJAH
PENGARUH PEMBERIAN KOTORAN KELINCI FERMENTASI (URINE DAN FESES) DAN INTERVAL PEMOTONGAN TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI FHINKA NATALYA SIHOMBING 090306031 PROGRAM
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH
Buana Sains Vol 6 No 2: 165-170, 2006 165 PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH Fauzia Hulopi PS Budidaya Pertanian, Fak. Pertanian, Universitas
Lebih terperinciRENCANA OPERASI PENYINGKIR HALANGAN (BROP) PEMBUATAN DEMPLOT KEBUN TERPADU
RENCANA OPERASI PENYINGKIR HALANGAN (BROP) PEMBUATAN DEMPLOT KEBUN TERPADU YAYASAN SEKA APRIL 2009 RANGKUMAN EKSEKUTIF Apa: Untuk mengurangi ancaman utama terhadap hutan hujan dataran rendah yang menjadi
Lebih terperinciPENGARUH CURAH HUJAN DAN POLA PEMUPUKAN TERHADAP PRODUKSI RUMPUT RAJA (PENNISETUMPURPUREPHOIDES)
Temu Teknis Fungsional Non Peneliti 2001 PENGARUH CURAH HUJAN DAN POLA PEMUPUKAN TERHADAP PRODUKSI RUMPUT RAJA (PENNISETUMPURPUREPHOIDES) BAMBANG KUSHARTONO Balai Penelitian Ternak, PO BOX221, Bogor 16002
Lebih terperinciPENGARUH JENIS DAN TARAF PEMBERIAN PUPUK ORGANIK PADA PRODUKTIVITAS TANAMAN ALFALFA (Medicago sativa L.) DI BOGOR JAWA BARAT
PENGARUH JENIS DAN TARAF PEMBERIAN PUPUK ORGANIK PADA PRODUKTIVITAS TANAMAN ALFALFA (Medicago sativa L.) DI BOGOR JAWA BARAT (Effect of Type and Dosage of Organic Fertilizer on Production of Alfalfa (Medicago
Lebih terperinciPOTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN
Lokakarya Pengembangan Sistem Integrasi Kelapa SawitSapi POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN ABDULLAH BAMUALIM dan SUBOWO G. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciPEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN
422 JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 5 NOVEMBER-2013 ISSN: 2338-3976 PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN FERTILIZATION OF NPK ON LOCAL DURIAN (Durio zibethinus
Lebih terperinciKOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN NINA MARLINA DAN SURAYAH ASKAR Balai Penelitian Ternak, P.O. Box 221, Bogor 16002 RINGKASAN Salah satu jenis pakan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM PLANT GROWTH AND PRODUCTION MUSTARD (Brassica juncea L) WITH GRANT OF MICROORGANISMS
Lebih terperinciTINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI HIJAUAN PAKAN TERNAK DI DESA MARENU, TAPANULI SELATAN
TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI HIJAUAN PAKAN TERNAK DI DESA MARENU, TAPANULI SELATAN RIJANTO HUTASOIT Loka Penelitan Kambing Potong, P.O. Box 1 Galang, Medan RINGKASAN Untuk pengujian terhadap tingkat adopsi
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN DEPAN... i HALAMAN JUDUL... ii LEMBAR PERSETUJUAN. iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI iv SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT v UCAPAN TERIMA KASIH vi ABSTRAK viii ABSTRACT. ix RINGKASAN..
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS TIGA JENIS RUMPUT DAN PALATABILITASNYA PADA TERNAK DOMBA
PRODUKTIVITAS TIGA JENIS RUMPUT DAN PALATABILITASNYA PADA TERNAK DOMBA (Productivity of three Grass Species and its Palatability for the Sheep) SAJIMIN, A.FANINDI dan I. HERDIAWAN Balai Penelitian Ternak,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan
TINJAUAN PUSTAKA Sumberdaya Pakan Pakan adalah bahan makanan tunggal atau campuran, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diberikan kepada hewan untuk kelangsungan hidup, berproduksi, dan berkembang
Lebih terperinciPROFIL BUDIDAYA SAPI POTONG DALAM USAHATANI DI PULAU TIMOR, NUSA TENGGARA TIMUR. Hendrik H. Marawali Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT
PROFIL BUDIDAYA SAPI POTONG DALAM USAHATANI DI PULAU TIMOR, NUSA TENGGARA TIMUR Hendrik H. Marawali Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT ABSTRAK Budidaya sapi potong di pulau Timor dilakukan
Lebih terperinciKARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) DI LAHAN GAMBUT
SKRIPSI KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) DI LAHAN GAMBUT Oleh: Fitri Yanti 11082201730 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO
Prosiding BPTP Karangploso No. 02 ISSN: 1410-9905 PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PUSAT PENELITIAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN BALAI
Lebih terperinciPengembangan ternak ruminansia di negara-negara tropis seperti di. kemarau untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak ruminansia yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan ternak ruminansia di negara-negara tropis seperti di Indonesia, dihadapkan pada kendala pemberian pakan yang belum memenuhi kebutuhan ternak. Ketersediaan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan Umum Penelitian Pada penelitian ini semua jenis tanaman legum yang akan diamati (Desmodium sp, Indigofera sp, L. leucocephala dan S. scabra) ditanam dengan menggunakan anakan/pols
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott.) merupakan pakan. (Pannisetum purpureum cv. Mott) dapat mencapai 60 ton/ha/tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott.) merupakan pakan hijauan unggul yang digunakan sebagai pakan ternak. Produksi rumput gajah (Pannisetum purpureum
Lebih terperinciPERBAIKAN KUALITAS PAKAN SAPI MELALUI INTRODUKSI LEGUMINOSE HERBA DALAM MENUNJANG PROGRAM KECUKUPAN DAGING NASIONAL DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
PERBAIKAN KUALITAS PAKAN SAPI MELALUI INTRODUKSI LEGUMINOSE HERBA DALAM MENUNJANG PROGRAM KECUKUPAN DAGING NASIONAL DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN (Improvement of Feed Quality through Introduction of
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi protein hewani seperti
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi protein hewani seperti daging, telur dan susu, semakin meningkat seiring meningkatnya pengetahuan dan pendapatan.
Lebih terperinciTANAMAN STYLO (Stylosanthes guianensis) SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA
TANAMAN STYLO (Stylosanthes guianensis) SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA TANAMAN Leguminosa Styloshanthes guianensis (Stylo) merupakan salahsatu tanaman pakan yang telah beradaptasi baik dan tersebar di
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
17 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Pemberian Bahan Humat dengan Carrier Zeolit terhadap Jumlah Tandan Pemberian bahan humat dengan carrier zeolit tidak berpengaruh nyata meningkatkan jumlah tandan
Lebih terperinciBerdasarkan tehnik penanaman tebu tersebut dicoba diterapkan pada pola penanaman rumput raja (king grass) dengan harapan dapat ditingkatkan produksiny
TEKNIK PENANAMAN RUMPUT RAJA (KING GRASS) BERDASARKAN PRINSIP PENANAMAN TEBU Bambang Kushartono Balai Penelitian Ternak Ciawi, P.O. Box 221, Bogor 16002 PENDAHULUAN Prospek rumput raja sebagai komoditas
Lebih terperinciPRODUKSI TERNAK DALAM SISTEM PEMELIHARAAN TERPADU DI KEBUN PERCOBAAN LILI, BPTP NTT
PRODUKSI TERNAK DALAM SISTEM PEMELIHARAAN TERPADU DI KEBUN PERCOBAAN LILI, BPTP NTT A.Rubianti, P.Th.Fernandez dan H.H. Marawali. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT ABSTRAK Penelitian tentang
Lebih terperinciMETODE. Lokasi dan Waktu. Materi
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2005 sampai dengan Januari 2006. Penanaman dan pemeliharaan bertempat di rumah kaca Laboratorium Lapang Agrostologi, Departemen Ilmu
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan hewan ternak perah lainnya. Keunggulan yang dimiliki sapi perah tersebut membuat banyak pengusaha-pengusaha
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Suhu min. Suhu rata-rata
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengamatan Selintas 4.1.1. Keadaan Cuaca Lingkungan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman sebagai faktor eksternal dan faktor internalnya yaitu genetika
Lebih terperinciRESPON INOKULASI RHIZOBIUM TERHADAP PRODUKSI BEBERAPA SPECIES LEUCAENA. Balai Penelitian Ternak, Bogor 2
RESPON INOKULASI RHIZOBIUM TERHADAP PRODUKSI BEBERAPA SPECIES LEUCAENA Purwantari N.D 1. Sajimin 1, J. Nulik 2 1 Balai Penelitian Ternak, Bogor 2 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT ABSTRAK
Lebih terperinciPENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA TEKNIK BUD CHIP TIGA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.)
16 JURNAL PRODUKSI TANAMAN VOLUME 1 No.1 MARET-2013 PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA TEKNIK BUD CHIP TIGA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.) THE EFFECT OF MEDIA COMPOSITION ON BUD CHIP TECHNIQUES
Lebih terperinciPOTENSI KING GRASS SEBAGAI PAKAN TERNAK DAN TANAMAN PENGUAT TERAS DI DESA TOBU, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
POTENSI KING GRASS SEBAGAI PAKAN TERNAK DAN TANAMAN PENGUAT TERAS DI DESA TOBU, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Sophia Ratnawaty, Didiek A. Budianto, dan Jacob Nulik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciGambar 4. Perubahan Jumlah Daun Rumput Raja (A) dan Rumput Taiwan (B) pada Berbagai Dosis Pemberian Dolomit
HASIL DAN PEMBAHASAN Pertumbuhan Rumput Jumlah Daun Hasil penghitungan jumlah daun menunjukan terjadinya penurunan rataan jumlah daun pada 9 MST dan 10 MST untuk rumput raja perlakuan D0, sedangkan untuk
Lebih terperinciPetunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi
Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi i PETUNJUK PRAKTIS MANAJEMEN PENGELOLAAN LIMBAH PERTANIAN UNTUK PAKAN TERNAK SAPI Penyusun: Nurul Agustini Penyunting: Tanda Sahat Panjaitan
Lebih terperinciPEMANFAATAN KOMPOS CAMPURAN MANURE AYAM BROILER DAN LIMBAH KULIT KOPI DENGAN BERBAGAI DOSIS MOD
PEMANFAATAN KOMPOS CAMPURAN MANURE AYAM BROILER DAN LIMBAH KULIT KOPI DENGAN BERBAGAI DOSIS MOD (Microorganisme Decomposer) TERHADAP PRODUKTIVITAS Indigofera zollingeriana SKRIPSI PUTRI ANGGUN RUMONDANG
Lebih terperinciUPAYA UNTUK MENINGKATKAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN PAKAN PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH MENGGUNAKAN SUPLEMEN KATALITIK
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN PAKAN PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH MENGGUNAKAN SUPLEMEN KATALITIK Dian Agustina (dianfapetunhalu@yahoo.co.id) Jurusan Peternakan,
Lebih terperinciPRODUKSI DAN. Suryahadi dan Despal. Departemen Ilmu Nutrisi &Teknologi Pakan, IPB
EFEK PAKAN TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS AIR SUSU Suryahadi dan Despal Departemen Ilmu Nutrisi &Teknologi Pakan, IPB PENDAHULUAN U Perkembangan sapi perah lambat Populasi tidak merata, 98% di P. Jawa
Lebih terperinciPEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1
PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 Wahyu Asrining Cahyowati, A.Md (PBT Terampil Pelaksana) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Tanaman kakao merupakan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
14 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Lahan Bekas Tambang Lahan bekas tambang pasir besi berada di sepanjang pantai selatan desa Ketawangrejo, Kabupaten Purworejo. Timbunan-timbunan pasir yang
Lebih terperinciPengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida,
PEMBAHASAN PT National Sago Prima saat ini merupakan perusahaan satu-satunya yang bergerak dalam bidang pengusahaan perkebunan sagu di Indonesia. Pengusahaan sagu masih berada dibawah dinas kehutanan karena
Lebih terperinciPENGGUNAAN TAPE KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PAKAN KAMBING SEDANG TUMBUH SKRIPSI WINA J. SIHOMBING
PENGGUNAAN TAPE KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PAKAN KAMBING SEDANG TUMBUH SKRIPSI WINA J. SIHOMBING 040306007 DEPARTEMEN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 PENGGUNAAN TAPE KULIT
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. tersebut dinamakan akar adventif (Duljapar, 2000). Batang beruas-ruas dan berbuku-buku, tidak bercabang dan pada bagian
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Seperti akar tanaman jagung tanaman sorgum memiliki jenis akar serabut. Pada ruas batang terendah diatas permukaan tanah biasanya tumbuh akar. Akar tersebut dinamakan akar
Lebih terperinciPENGARUH POPULASI TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) PADA TAHUN KETIGA
PENGARUH POPULASI TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) PADA TAHUN KETIGA Moch. Romli Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, Malang ABSTRAK Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rumput Gajah Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) adalah tanaman yang dapat tumbuh di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa tambahan nutrien
Lebih terperinciPENGARUH TUMPANG SARI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)
PENGARUH TUMPANG SARI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) Dedi Soleh Effendi, S. Taher, dan W. Rumini Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penting dalam peningkatan produktivitas ternak ruminansia adalah ketersediaan pakan yang berkualitas, kuantitas, serta kontinuitasnya terjamin, karena
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(3): , Agustus 2016
KAPASITAS PENINGKATAN POPULASI TERNAK RUMINANSIA BERDASARKAN POTENSI LIMBAH TANAMAN PANGAN SEBAGAI PAKAN TERNAK DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Ruminant Livstock Population Increase Capacity Based on Potential
Lebih terperinciJohanis A. Jermias; Vinni D. Tome dan Tri A. Y. Foenay. ABSTRAK
PEMANFAATAN GULMA SEMAK BUNGA PUTIH (Chromolaena odorata) SEBAGAI BAHAN PEMBUAT PUPUK ORGANIK BOKHASI DALAM RANGKA MENGATASI PENYEMPITAN PADANG PEMGGEMBALAAN DAN MENCIPTAKAN PERTANIAN TERPADU BERBASIS
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM USAHATANI SAYUR-SAYURAN ORGANIK DI TIMOR TENGAH UTARA
PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM USAHATANI SAYUR-SAYURAN ORGANIK DI TIMOR TENGAH UTARA Amirudin Pohan dan Yohanes Leki Seran Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT ABSTRAK Pengembangan
Lebih terperinciSeminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2007
EFEK SUBSTITUSI KONSENTRAT DENGAN DAUN KERING KALIANDRA (Calliandra calothyrsus) DALAM RANSUM SAPI PERAH TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS SUSU, BOBOT BADAN DAN PENDAPATAN PETERNAK (Effect of Calliandra
Lebih terperinciPENDAHULUAN. karena Indonesia memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan di Indonesia sampai saat ini masih sering dihadapkan dengan berbagai masalah, salah satunya yaitu kurangnya ketersediaan pakan. Ketersediaan pakan khususnya
Lebih terperinciProduksi Dan Kandungan Gizi Rumput Gajah (P. purpureum) Dan Rumput Raja (P. purpupoides) Yang Ditumpangsarikan Dengan Tanaman Jati
151 Produksi Dan Kandungan Gizi Rumput Gajah (P. purpureum) Dan Rumput Raja (P. purpupoides) Yang Ditumpangsarikan Dengan Tanaman Jati Nuraini Jamaran Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan
Lebih terperinciPENGARUH BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK MUTIARA DAN PUPUK BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Thebroma Cacao L ) PADA MEDIA TANAH GAMBUT
SKRIPSI PENGARUH BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK MUTIARA 16-16-16 DAN PUPUK BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Thebroma Cacao L ) PADA MEDIA TANAH GAMBUT Oleh: Muhamad Dahlan 10782000005 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPENGARUH JARAK TANAM TERHADAP TINGGI TA NAMAN DAN BERAT SEGAR PER RUMPUN RUMPUT GAJAH ODOT (Pennisetum purpureum cv. mott)
PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP TINGGI TA NAMAN DAN BERAT SEGAR PER RUMPUN RUMPUT GAJAH ODOT (Pennisetum purpureum cv. mott) The Effect Row Spacing to Plant High and Fresh Weight per Clump of Dwarf Nafier
Lebih terperinciPERAN TANAMAN PAKAN RUMPUT DAN LEGUMINOSA UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN SERTA PENGAWETAN TANAH DAN AIR
PERAN TANAMAN PAKAN RUMPUT DAN LEGUMINOSA UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN SERTA PENGAWETAN TANAH DAN AIR Muchtar Effendi Siregar Balai Penelitian Ternak, Bogor PENDAHULUAN Peranan ternak dalam kehidupan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung
Lebih terperinciPENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)
PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) SKRIPSI OLEH : HENDRIKSON FERRIANTO SITOMPUL/ 090301128 BPP-AGROEKOTEKNOLOGI PROGRAM STUDI
Lebih terperinci