MENGALAMI HAMBATAN, GANGGUAN, KELAMBATAN / MEMILIKI FAKTOR RESIKO SHG UTK MENCAPAI PERKEMBANGAN OPTIMAL DIPERLUKAN LAYANAN/INTERVENSI KHUSUS PERMANEN

Transkripsi

1 sunardi

2 SIAPA ABK ITU? MENGALAMI HAMBATAN, GANGGUAN, KELAMBATAN / MEMILIKI FAKTOR RESIKO SHG UTK MENCAPAI PERKEMBANGAN OPTIMAL DIPERLUKAN LAYANAN/INTERVENSI KHUSUS SIAPA MEMILIKI MAKNA & SPEKTRUM YG LBH LUAS CACAT / BERLKELAINAN / LUAR BIASA MEMILIKI FAKTOR RESIKO ABK SEBAB JENIS NICHCY : children with special needs or special needs children refer to children who have disabilities or who are at risk of developing disabilities. PERMANEN DIBIARKAN / TDK MENdpt INTERVENSI SCR TEPAT TEMPORER MEMILIKI RESIKO, RAWAN, RENTAN THD TERJADINYA HAMBATAN PERKEMBANGAN FAKTOR INDIVIDU, LINGKUNGAN, ATAU GABUNGAN

3 PARADIGMA BARU PLB PLB PKKh SPECIAL EDUCATION SPECIAL NEED EDUCATION LAYANAN BERDASAR LABEL KCCTAN KECACATAN SEBAGAI FOKUS PERUBAHAN DINAMIKA MASY YG MEMANDANG MSH DIK ANAK CACAT LBH HUMANIS & HOLISTIK PERSAMAAN INDIVIDU PENGHARGAAN TINGGI THD PERBEDAAN INDIVIDU LAYANAN BERDASAR HAMBATAN BELJ & KEBUTUHAN KHUSUS INDIV KEBUTUHAN KHUSUS SBG FOKUS PENEMPATAN KEBUTUHAN SBG PUSAT PERHATIAN ALB ABK EXCEPT/HANDP CHILDREN SPECIAL NEED CHILDREN

4 KARAKTERISTIK ABK KARAKTERISTIK ABK HETEROGENITAS BAHKAN DIANTARA POKNYA SENDIRI DIPAHAMI SEJAK AWAL, DIHORMATI, JUNJUNG TINGGI & DIJADIKAN LANDASAN UTAMA DLM INTERVENSI INTERVENSI TDK DPT BERPIJAK PADA PENGELOMPOKKAN BERDASAR ATAS KECACATAN / LABEL L - A- B E - L TDK CUKUP MEMEBRIKAN INFORMASI YG CUKUP, AKURAT & KOMPREHENSIF UTK BAHAN RUJUKAN INTERVENSI SESUIAI KEBUTUHAN KHUSUS ANAK

5 MASALAH LABELING HUMANIS LABELING PENOLAKAN THD KEUNIKAN INDIVIDU, SHG DPT MELUKAI PERASAAN INDIVIDU MENGARAH PD PROSES DEHUMANISASI, STIGMA ANTAR PRIBADI, DEPRIVASI SOSIAL, POLITIK & PENDIDIKAN BAHKAN MENDISKREDITKAN MENUNJUK PD HAL YG JELEK, LEMAH & BAHAYA TIMBUL PRASANGKA, PENOLAKAN, HARAPAN NEGATIF & KESALAHAN DLM MENAFSIRKAN TKLK BERKONSEKUENSI kpd HAL YG CENDR UNG BERSIFAT MERUSAK / BURUK DIHINDARI, KECUALI UTK TUJUAN KHUSUS

6 PERMASALAHAN ABK HAMBATAN BELAJAR (LEARNING BARRIER) PERMA SALAHAN ABK KELAMBATAN PERKEMBANGAN (DEVELOPMENT DELAY) HAMBATAN PERKEMBANGAN (DEVELOPMENT DISABILITY)

7 HAMBATAN BELAJAR PROSES HASIL HAMBATAN DLM PENERIMAAN & PROSES INFORMASI SHG DIPEROLEH PEMAHAMAN sd PENGGUNAANNYA DLM BENTUK TINDAKAN HAMBATAN DLM CAPAI PRESTASI OPTIMAL DLM BERBAGAI RANAH / BIDANG AKADEMIK SEBAB WUJUD FAKTOR KESIAPAN BELAJAR IND BERAGAM & KHAS UTK MS2 INDIVIDU DPT SEMAKIN BERAT & KOMPLEKS, JIKA SEJAK DINI LINGK tdk MENDUKUNG KESIAPAN MERESPON SITUASI SCR TEPAT, BAIK SCR FISIK, MENTAL, EMOSI / SOSIAL HAMBATAN BELAJAR KETRAMPILAN MOTORIK, BHS, PERSEPSI, SOS, EMOSI, PRILAKU ADAPTIF, DLL. DAMPAK DPT SEMAKIN SULIT DIATASI & BERESIKO KPD MAHALNYA BEAYA PENDIDIKAN DI KEMUDIAN HARI

8 PERKEM BANGAN BERLANGSUNG MELALUI TAHAPAN TERTENTU IRAMANYA BERBEDABERBEDA-BESA ADANYA KEB KHUSUS RESIKO THD KELAMBATAN PERKEMBANGAN SESUAI UMUR & MILESTONE PERKEMBANGAN KELAMBATAN PERKEMBANGAN SEBAB KONDISI CACAT / KELAIANAN FUNGSIONALISM ISOLATION MALAS, TDK AKTIF, APATIS. PASIF, KURANG MOTIVASI, MALU MENGHAMBAAT BANG PUAN, PRESTASI, ATAU FUNGSI MENGURANGI AKTIVITAS, INTERAKSI SOS & EKPLORATORI ASPEKASPEK-2 ESENSIAAL & UNIVERSAL YG DIPERLUKAN UTK BANG OPTIM MENJADI DITEKAN & TDK BANG OPTIMAL PERLU WAKTU yg LEBIH LAMA DLM BELAJAR KELAMBATAN PERKEMBANGAN

9 MANIFESTASI ADANYA KELAMBATAN PERKEMBANGAN (merujuk pd tahapan bang) SULIT DIPISAHKAN TTP DPT DIBEDAKAN ADA KESULITAN, GGL, RINTGAN, GGAN, HAMBAT BERDAMPAK PADA HAMBATAN PERKEMBANGAN (merujuk pd dimensi bang)

10 EKOLOGIS HAMBATAN PERKEMBANGAN PADA ABK HASIL INTERAKSI DINAMIS & BERKSBUNGAN ANT INDIVIDU DGN LINGKUNGAN TERUTAMA DGN MINI SOSIAL SYSTEMSYSTEM-NYA HASIL INTERAKSI DINAMIS & BERKSBUNGAN ANT INDIVIDU DGN LINGKUNGAN TERUTAMA DGN MINI SOSIAL SYSTEMSYSTEM-NYA SEBAB TANDA LINGKUNGAN KURANG MAMPU MENYEDIAKAN GAP, DESCREPANCY, DISHARMONI, DISCONCORDANCE, IMBALANCE, DISPARITY HAMBATAN ATENSI, PERSEPSI, MOTORIK, INTERAKSI, KOMUNIKASI, EMOSI, SOSIAL, PRILAKU / GABUNGAN STRUKTUR KEMUDAHAN, KESEMPATAN, & DUKUNGAN BG BANG OPT ABK MUNCUL HAMBATAN DLM SLH SATU /LBH ASPEK BANG DIANTARANYA yg PALING BANYAK : EMOSI, SOSIAL & PRILAKU KETDKMAMPUAN MENYESUAIKAN DIRI SCR TEPAT DGN TUNTUTAN LINGKUNGAN / MUNCULNYA GEJALAGEJALA-2 PRILAKU YG TDK DIHARAPKAN BERDASAR KRITERIA NORMATIF LINGKLINGK-NYA

11 HAMBATAN EMOSI ABK DEPRIVASI EMOSI SEBAB KONDISI KECACATAN

12 DEPRIVASI EMOSI KURANG MENdpt PENGALAMAN YG MENYENANGKAN : KASIH SAYANG, CINTA, PERHATIAN, KEGEMBIRAAN, KESENANGAN, KEPUASAN & RASA INGIN TAHU KEHADIRAN ABK DI TENGAHTENGAH-2 KELUARGA MENGAPA? ANAK ADALAH PERMATA HATI TMPT BERBAGAI TUMPUAN, HARAPAN & CITACITA-2 TDK ADA SATU ORANGTUA PUN YG MENGHARAPKAN ANAKNYA CACAT ANAK LBH BANYAK BELJ POLAPOLA-2 RESPON UNPLEASANT KEBERFUNGSIAN KEL SBG DIK, ASUH, DSB TDK SBGMN MESTINYA MUNCUL BERBAGAI KRISIS PSIKOLOGIS SYMBOLIC DEATH CRISIS HANCURNYA CITACITA-CITA, HARAPAN MASA DEPAN KRISIS YG BERHUB DGN PERAWATAN, PENGASUHAN, PENDIDIKAN, BIMBINGAN, DSB. MUNCUL SIKAPSIKAP-SIKAP P.E.N.O.L.A.K.A.N

13 POLA PERKEMBANGAN RESPON ORTU THD ABK POSITIF NEGATIF KEBERHASILAN : BERGANTUNG PD INFORMASI YG DIPEROLEH DARI LINGKUNGAN OGDEN & LIPSETT (1982)

14 KRISIS PSIKOLOGIS PADA KELUARGA ABK (MOORES, 1973)

15 FAKTOR PENENTU RESPON EMOSI ASPEK FISIOLOGI S ASPEK STIMULUS RESPON EMOSI ASPEK KEMATAN GAN ASPEK BELAJAR

16 PERKEMBANGAN EMOSI B A Y I M O T O R I K D E W A S A V E R B A L

17 Difus adanya intensitas yg sama utk semua kejadian dan dgn frekuensi tinggi, sifatnya semantara, dan mudah beralih dari emosi yg satu ke yg lainnya. Random Acak, kalau marah, marahnya kpd siapapun & dan tak mau ditolong oleh siapa saja Terdeferensiasi respon ketdk senangan pada bayi, awalnya menjerit dan menangis melempar benda, mengejangkan tubuh, memalingkan muka, berlari, bersembunyi, dsb. dgn BERTAMBAHNYA USIA RESPON MOTORIK CENDERUNG MENURUN & DIGANTIKAN DGN RESPON YG BERSIFAT VERBAL.

18 KECENDERUNGAN BANG RESPON EMOSI Sebagian besar dipengaruhi heriditas (inborn) atau bersifat excitement, namun dlm perkembangannya juga dipengaruhi lingkungan dan kesehatan anak. Cenderung bertahan, kecuali terjadi perubahanperubahan radikal dlm segi kesehatan, lingkungan, atau hubungan interpersonal. Emosi berubah kekuatannya, ada yg bertambah kuat dan adapula yg bertambah lemah, dipengaruhi oleh perubahan kamatanagn intelektual, minat, nilai, dsb.

19 ARAH BANG EMOSI KESEIMBNAGAN EMOSI Adaya kebebasan dlm mengungkapkan emosinya scr wajar & tanpa merugikan lingk sosnya. ARAH BANG EMOSI MENGENDALIKAN LINGK CARA BANG SIKAP TOLERANSI

20 HAMBATAN EMOSI PADA ANAK TUNET Terjadi karena scr visual tdk dpt belajar mengamati atau menirukan pola respon emosional atau ekspresi emosi (reaksi wajah & gerak tubuh yg lain) yg ditampilkan oleh lingkungannya scr tepat dlm menanggapi situasi tertentu. Pada anak yg normal, anak dpt tersenyum atau menunjukkan ekspresi tertentu utk menunjukkan perasaan senangnya, kerena ia mampu melihat & menirukan perilaku orang lain yg ditujukan kpdnya pada saat senang. Pada anak tunanetra hal semacam ini sangat sulit utk dipelajari maupun diajarkan.

21 HAMBATAN EMOSI PADA ATR kekurangan dlm pemahaman bahasa lisan / tulisan seringkali menyebabkan ATR sulit menafsirkan kehidupan emosi orang lain, Akibatnya, kehidupan emosinya cenderung tdk terdeferensiasi dgn jelas, terarah, dan baik. Kehidupan emosinya cenderung kering / tanpa nuansa : berada dlm dimensi-2 yg ekstrim.

22 PERKEMBANGAN SOSIAL Dlm kehidupan bermasyarakat sehari-2, setiap orang dihadapkan kpd standar perilaku tertentu, yg terus berubah seiring dgn tahapan perkembangan anak. Perilaku tertentu, seperti menangis, dpt tepat utk anak pada tahapan tertentu dan dpt menjadi tdk tepat utk tahapan yg lain. Namun demikian, dlm kehidupan sehari-2 setiap anak scr konsisten diharapkan dpt saling menghargai, keberja sama, mencintai, mengasihi, membantu, patuh & sopan. tdk boleh melawan orang tua, menyakiti orang lain, marah-marah, bertengkar, mengambil barang tanpa ijin, menang atau semaunya sendiri, dan sebagainya. Anak-anak yg dlm perkembangannya memiliki perilaku tdk konsisten sesuai perilaku yg diharapkan, scr umum dpt dikatakan bahwa anak tsb mengalami masalah. Ketdk konsistenan ini scr sosial atau psikologis dpt berbeda utk setiap anak, tergantung kpd sifat anak atau pengaruh-2 lingkungan.

23 akibat kondisi/pengalaman-2 yg kurang menguntungkan dalam berinteraksi dengan lingkungan, seperti sikap ambivalensi, ejekan, dihina, tidak diacuhkan, dilecehkan, dibedakan, atau ketidak jelasan tuntutan ABK memiliki ketakutan yang lebih besar dalam menghadapi situasi sosial, terutama situasi sosial baru. AKIBAT selanjutnya, ABK kurang memiliki motivasi terhadap aktivitas- AKIBAT selanjutnya, ABK kurang memiliki motivasi terhadap aktivitasaktivitas sosial di lingkungannya. scr psikologis, muncul anggapan bahwa tidak setiap lingkungan dapat dimasuki anak dalam rangka memenuhi kebutuhan sosialnya. Cenderung memiliki kesempatan yang terbatas untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan berpartisipasi, scr bebas, aman, dan memuaskan, serta belajar tentang pola-pola tingkah laku yang diterima, baik melalui proses imitasi maupun identifikasi.

24 Dari sisi lain, kesadaran ABK bahwa dirinya mengalami kekurangan yang disertai dengan sikap pengingkaran, penolakan, serta menyalahkan diri sendiri atau orang lain anak terkungkung dalam kehidupan yang penuh konflik, kesedihan, penderitaan, penyesalan, serta perasaan rendah diri, hina, dan tidak berguna, protes terhadap diri sendiri atau orang lain, menarik diri, hidup dalam kesendirian. Kondisi diatas, scr signifikan dapat menjadi faktor determinan bagi terhambatnya perkembangan emosi dan sosial anak. Perilaku yang muncul kemudian dapat bermacam-2 mulai dari menarik diri, impulsif, agresif sampai dengan tindakantindakan yang destruktif.