BAB III METODE PENELITIAN. seluruh pertanyaan penelitian. Oleh karena itu, sebuah desain penelitian

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian memberikan gambaran tentang prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan untuk menjawab seluruh pertanyaan penelitian. Oleh karena itu, sebuah desain penelitian yang baik akan menghasilkan sebuah proses penelelitian yang efektif dan efisien (Malhotra, 2007). Menurut Sekaran (2000), berdasarkan dimensi waktu, penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian cross sectional, yaitu penelitian yang pengambilan datanya dilakukan melalui penyebaran kuesioner hanya dalam satu waktu saja. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah individu. 3.2 Populasi, Sampel, dan Sampling Populasi Menurut Sugiyono (2009) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek yang mempunyai kualiatas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan tetap PT. Aksara Solopos, Surakarta yang berjumlah 164 orang Sampel Sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin (Sevilla et al., 2007), sebagai berikut: 25

2 26 n = 2 Dimana: n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = batas toleransi kesalahan (error tolerance); Penelitian ini dengan batas kesalahan 5% berarti memiliki tingkat akurasi 95%. Maka jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sebesar 116 orang Sampling Pengambilan sampel (sampling) adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya membuat kita menggeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi (Sekaran, 2006). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cara proportional random sampling atau pengambilan sampel acak proporsional. Pengambilan sampel acak proporsi dilakukan dengan terlebih dahulu mengklarifikasi suatu populasi ke dalam sub-sub populasi berdasarkan karasteristik tertentu dari elemen-elemen populasi kemudian diambil sampel secara random dengan proporsi yang seimbang sesuai dengan posisi dalam populasi. Jumlah sampel berdasarkan bagian atau divisi di PT. Aksara SOLOPOS, Surakarta. Kemudian dilakukan Disproportional random sampling untuk pengambilan sampel yang dirasa perlu penambahan responden dari

3 27 beberapa divisi. Setelah itu dilakukan tehnik mengundi (lottery technique). Dengan cara undian, memberikan nama-nama pada seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih nama-nama sesuai dengan banyaknya jumlah sampel yang dibutuhkan. Cara pengambilan sampel yaitu dengan cara N= x Jumlah sampel yang diinginkan

4 28 Tabel III.1 Pembagian tiap Tim di PT. Aksara Solopos, Surakarta yang Menjadi Sampel Penelitian No. Keterangan Jumlah Karyawan Sampel proposional Sampel Disproposional Divisi Redaksi 1 Sekred Setter Redaktur Redaktur Muda Program Director RSAU Pengelola Halaman Reporter Reporter Madiun Solopos.com Karikaturis Reporter Foto Pusdok TI Layout Solopos TV Divisi Perusahaan 16 Iklan Solopro Promosi Sirkulasi Umum Keuangan SDM Seprush Divisi Usha Diperbantukan ke SGU Diperbantukan ke PT RSI Diperbantukan ke PT ADJ Diperbantukan ke RSAU Sumber: Human Resources Department, PT. Aksara Solopos, Surakarta yang diolah 2016.

5 29 Tabel III.2 Pembagian tiap Tim di PT. Aksara Solopos, Surakarta yang Menjadi Sampel Penelitian No. Keterangan Jumlah Karyawan Sampel yang diambil Sampel yang kembali Divisi Redaksi 1 Sekred Setter Redaktur Redaktur Muda Program Director RSAU Pengelola Halaman Reporter Reporter Madiun Solopos.com Karikaturis Reporter Foto Pusdok TI Layout Solopos TV Divisi Perusahaan 16 Iklan Solopro Promosi Sirkulasi Umum Keuangan SDM Seprush Divisi Usha Diperbantukan ke SGU Diperbantukan ke PT RSI Diperbantukan ke PT ADJ Diperbantukan ke RSAU Sumber: Human Resources Department, PT. Aksara Solopos, Surakarta yang diolah, 2016

6 Hasil Penyebaran Kuisoner dan Distribusi Data Responden Kuesoner Yang Kembali Berikut ini merupakan lebih lanjut mengenai respon rate dari seluruh kuesoner yang dibagikan kepada karyawan tetap PT. Aksara Solopos, Surakarta : Tabel III.3 Proporsi Kuisoner Yang Digunakan Keterangan Jumlah Persentasi (%) Jumlah Kuesoner Kuesoner yang tidak kembali 5 4 Kuesoner Yang Kembali Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, Tabel III.1 menunjukkan bahwa Dalam penelitian ini dibagikan sebanyak 125 kuisoner kepada karyawan PT. Aksara Solopos. Hal ini didasarkan pada ketentuan sample minimal yang berjumlah 116 orang, yang kemudian dilebihkan sebagai antisipasi adanya kuisoner yang dibagikan, hanya kembali 120 kuesoner dan setelah dilihat bahwa kuesoner yang lengkap dan layak untuk diolah sebanyak 120 kuesoner yang kemudian diuji dan dianalisis dalam penelitian ini. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa respon rate dari karyawan tetap PT. Aksara Solopos adalah sebesar 96%. Yang dimana tingkat partisipasi responden dalam penelitian ini cukup baik.

7 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Untuk memberikan gambaran dan pemahaman yang lebih baik, maka berikut ini akan disampaikan definisi operasional dari masingmasing variabel yang berkaitan dan akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: a. Kreativitas Karyawan Kreativitas karyawan merupakan ide ide yang dikembangkan atau penemuan baru yang dikonsepkan dari karyawan untuk mendukung dan memajukan perusahaan yang dijalani. Dalam penelitian ini, kreativitas memiliki 2 dimensi, yaitu, faktor pribadi (motivasi intrinsik) dan faktor kontekstual (motivasi ekstrinsik). Pengukuran variabel kreativitas karyawan dilakukan dengan 13 item pernyataan berdasarkan adaptasi dari penelitian Zhou dan George (2001), Pengukuran variabelnya menggunakan Skala Likert yang dinyatakan dengan jenjang 5 poin: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, sangat setuju. b. Dukungan dari atasan Dukungan dari atasan merupakan sikap menghargai dan memberi kesempatan untuk karyawan dalam menemukan atau mengemukakan pendapat yang bisa mempengaruhi potensi individu. Pengukuran variabel dukungan atasan dilakukan dengan 6 item pernyataan berdasarkan adaptasi dari penelitian Oldham and Cummings (1996). Pengukuran variabelnya menggunakan Skala Likert yang dinyatakan dengan jenjang 5 poin : sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, sangat setuju.

8 32 c. Dukungan rekan kerja Dukungan rekan kerja merupakan sikap interaksi antar karyawan yang saling bertukar infomasi yang bias mempengaruhi dalam menemukan ide atau gagasan baru. Pengukuran variabel dukungan rekan kerja dilakukan dengan 7 item pernyataan berdasarkan adaptasi dari penelitian Podsakoff et al. (1997). Pengukuran variabelnya menggunakan Skala Likert yang dinyatakan dengan jenjang 5 poin : sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, sangat setuju. d. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik merupakan sikap yang ditimbulkan dari dalam diri seseorang dan tanpa menimbulkan paksaan dari oranglain dalam melakukan pekerjaan. Pengukuran variabel motivasi intrinsik dilakukan dengan 7 item pernyataan berdasarkan adaptasi dari penelitian Amabile (1996). Pengukuran variabelnya menggunakan Skala Likert yang dinyatakan dengan jenjang 5 poin: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, sangat setuju. e. Positive Mood (Suasana hati positif) Dimensi mood yang menggambarkan antusias, aktif, dan waspada. Ekkekakis (2012) menjelaskan bahwa tingginya skor afek positif menggambarkan energi yang tinggi, konsentrasi penuh, dan keadaan yang menyenangkan. Pengukuran variabel positive mood dilakukan dengan 10 item pernyataan berdasarkan adaptasi dari penelitian oleh Watson et al. (1988). Pengukuran variabelnya menggunakan Skala Likert yang dinyatakan dengan jenjang 5 poin: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, sangat setuju.

9 Instrumen Penelitian Instrumen yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi item item pernyataan yang akan diisi oleh responden. Penelitian ini menggunkaan kuesoner karena merujuk pada artikel utama yang saya ambil. 3.6 Sumber Data Sumber data yang didapat dalam penelitian ini adalah sumber data primer. Dataprimer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi (Sekaran, 2006). Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder: a. Data Primer Data Primer adalah sumber data yang didapat langsung dari responden oleh peneliti, Sekaran (2006). Data primer diperoleh dari jawaban kuesioner yang diberikan langsung kepada responden di PT. Aksara Solopos, Surakarta. Data yang dikumpulkan ini mencakup karakteristik responden penelitian serta tanggapan responden mengenai dukungan lingkungan kerja, motivasi intrinsic, positive mood dan kreativitas karyawan. b. Data Sekunder Data Sekunder adalah sumber data atau informasi yang dikumpulkan orang atau pihak lain yang digunakan peneliti untuk penelitiannya, Sekaran (2006). Data sekunder yang nantinya akan

10 34 digunakan dalam penelitian ini adalah data- data yang mendukung mengenai karyawan, seperti data profil perusahaan, struktur organisai, jumlah karyawan tetap di PT. Aksara Solopos, Surakarta. 3.7 METODE PENGUMPULAN DATA Menurut Nazir (2005), pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Untuk mengumpulkan data dari responden, peneliti menggunakan alat bantu seperti daftar pertanyaan. Teknik pengumpulan data menggunakan daftar pertanyaan seperti dalam penelitian ini disebut kuesioner. Kuesioner tersebut akan diberikan kepada karyawan tetap PT. Aksara Solopos Surakarta sebagai responden. 3.8 METODE ANALISIS Analisis Deskriptif Analisis ini berisi tentang bahasan secara deskriptif mengenai tanggapan yang diberikan responden pada kuesoner statistik deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2009) Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu tes melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrument dapat dikatakan valid jika

11 35 instrument tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur, jika instrument tidak valid maka tidak akan berguna suatu data dalam penelitian. Semakin tinggi validitas suatu fungsi ukur, semakin tinggi pengukuran mengenai sasarannya (Sekaran, 2006). Uji validitas akan digunakan Factor Analysis dengan bantuan SPSS for windows v16.00, di mana syarat boleh dilakukannya analisis faktor harus memiliki nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequancy (KMO MSA) > 0,50. Item pernyataan dikatakan valid jika memiliki factor loading sempurna (Ghozali, 2006) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Reliabilitas suatu pengukuran mencerminkan apakah suatu pengukuran dapat terbebas dari kesalahan (error), sehingga memberikan hasil pengukuran yang konsisten pada kondisi yang berbeda dan pada masing-masing butir dalam instrumen, Sekaran, (2000). Berdasarkan pendapat para ahli, dapat dikatakan bahwa sebuah kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban dari seorang responden selalu konsisten meskipun kuesioner diberikan pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Cronbach s Alpha dengan bantuan perangkat lunak SPSS 16. Menurut Sekaran (2006), terdapat klasifikasi nilai Cronbach s Alpha sebagai berikut:

12 36 a. Nilai Cronbach s Alpha antara 0,80 1,0 dikategorikan reliabilitas baik. b. Nilai Cronbach s Alpha antara 0,60 0,79 dikategorikan riabilitas dapat diterima. c. Nilai Cronbach s Alpha < 0,60 dikategorikan reliabilitas buruk Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis penelitian ini dilakukan analisis regresi hirarkis (hierarchichal regression analysis) dengan menggunakan SPSS 20. Pengujian regresi dilakukan secara hirerakis yaitu dengan melakukan regresi secara bertahap (Baron dan Kenny, 1986). Untuk menguji hipotesis untuk mediasi sebuah variabel, empat persamaan regresi yang digunakan: 1. Meregresikan variabel independen (dukungan atasan dan dukungan rekan kerja) terhadap variabel dependen (kreativitas karyawan). 2. Meregresikan variabel independen (dukungan atasan dan dukungan rekan kerja) terhadap variabel mediasi (motivasi intrinsik dan positive mood). 3. Meregresikan variabel mediasi (motivasi intrinsik dan positive mood) terhadap variabel dependen (kreativitas karyawan). 4. Meregresikan mediasi terhadap variabel variabel independen (dukungan atasan dan dukungan rekan kerja) dan variabel mediasi (motivasi intrinsik dan positive mood) terhadap variabel dependen (kreativitas karyawan).