B L U E E c o n o m y goes to campus

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "B L U E E c o n o m y goes to campus"

Transkripsi

1 A-PDF Watermark DEMO: Purchase from to remove the watermark Gedung Mina Bahari III Lantai 8 Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat Telp (021) Fax (021) Website: B L U E E c o n o m y goes to campus Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan 2014

2 Pengarah: Dr. Suseno Sukoyono (Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan) Penanggung Jawab: Dr. I Nyoman Suyasa Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan) Penyusun dan Editor: Dr. Moch. Nurhudah Asep Sutiana, S.St.Pi M. Irfan Fauzi, S.St.Pi Reinhard Mario, S.St.Pi Dinda Tri Mudya, S.St.Pi Diterbitkan oleh Pusat Pendidikan KP Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Gedung Mina Bahari III Lt. 8 Jl. Medan Merdeka Timur Nomor 16 Jakarta Pusat Telp. (021) / Fax. (021) Website: Sumber daya kelautan dan perikanan bagaikan kumpulan mutiara di pasir putih yang siap mensejahterakan bangsa.

3 Konsep Blue Economy memang bukan identik dengan ekonomi kelautan atau ocean based-economy, namun prinsip-prinsip dasarnya dapat diterapkan di sektor kelautan dan perikanan Sharif C. Sutardjo Menteri Kelautan dan Perikanan Sekapur Sirih Indonesia memiliki berbagai sumberdaya kelautan dan perikanan yang tinggi sebagai modal dasar pembangunan nasional menuju masyarakat Indonesia yang sejahtera. Perubahan tatanan global dan nasional yang dinamis, menuntut adanya percepatan pembangunan kelautan dan perikanan dengan menerapkan industrialisasi dan minapolitan. Dalam implemantasinya, berpijak pada 4 (empat) pilar pembangunan nasional, yaitu pro-growth, pro-poor, pro-job, dan proenvironment dengan pendekatan blue economy. Konsep blue economy memang tidak identik dengan ekonomi kelautan atau ocean-based economy, namun prinsipprinsip dasarnya dapat diterapkan di Sektor Kelautan dan Perikanan, terutama untuk mendorong pemanfaatan sumberdaya alam secara efisien dan tidak merusak lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Blue economy merupakan perubahan paradigma ekonomi yang menuntut berfikir sistemik mengikuti cara bekerja alam/ekosistem. Dengan demikian akan terjadi perubahan cara berbisnis yang menuntut inovasi berkelanjutan, penciptaan kesempatan kerja, kreatifitas dan visioner. Blue economy akan memberikan peluang pengembangan investasi dan bisnis yang lebih menguntungkan secara ekonomi dan lingkungan. Konsep blue economy diharapkan dapat dijadikan kerangka kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan yang sedang berjalan, yaitu minapolitan dan industrialisasi kelautan dan perikanan Salah satu upaya memperkenalkan konsep blue economy adalah melalui sosialisasi ke kampus-kampus di seluruh Indonesia. Sehingga generasi yang terdidik setelah tamat akan menjadi agen-agen pembangunan kelautan dan perikanan yang bukan hanya berorientasi kepada keuntungan sesaat semata tetapi berkelanjutan. Dalam kaitan ini, kebijakan pembangunan sektor kelautan dan perikanan akan diarahkan untuk mendorong agar para pelaku pembangunan, terutama pelaku usaha dan investor dapat mengembangkan usahanya dengan prinsip-prinsip efisiensi pemanfaatan sumberdaya alam dengan menghasilkan lebih banyak produk turunan dan produk lain terkait, sehingga menghasilkan revenue lebih besar. Selanjutnya, pendapatan dan kesejahteraan masyarakat meningkat, namun langit dan laut tetap biru. Demikianlah beberapa hal penting dan mendasar yang dapat disampaikan terkait dengan Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan dengan Pendekatan Ekonomi Biru. Akhirnya semoga kita selalu mendapat ridho-nya dalam mengelola anugerah sumberdaya Kelautan dan Perikanan ini, amiin.

4 Sambutan Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Perairan Laut Indonesia merupakan wilayah Marine Mega-Biodiversity terbesar di dunia. McKinsey Global Institute, dalam laporannya "The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia's Potential" menyebutkan bahwa sektor perikanan merupakan salah satu sektor utama yang akan menghantarkan Indonesia sebagai negara yang maju perekonomiannya pada tahun Salah satu faktor penting dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan adalah peningkatan kapasitas SDM. Hal ini dapat dilihat dari strategi minapolitan dan industrialisasi kelautan dan perikanan yang salah satunya menyangkut pengembangan SDM agar dapat menjadi pelaku industri yang mampu meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk. Kedua strategi ini dapat dicapai dengan pendekatan Blue Economy. Pada tanggal 26 November 2012 telah dilaksanakan workshop dengan tema Blue Economy, Menuju Pengembangan Kelautan dan Perikanan Berkelanjutan yang dihadiri para cendekiawan, peneliti, praktisi bisnis, unsur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Prof. Gunter Pauli, seorang enterpreneur dan cendikiawan yang menulis buku The Blue Economy: 10 Years, 100 Inovations, 100 Milions Jobs, Prof. Gunter Pauli juga hadir dan menjadi pembicara utama dalam Forum yang berlangsung pada tanggal Maret 2013 di Bali. Berbagai rangkaian diselenggarakan untuk merumuskan pendekatan blue economy dalam pembangunan kelautan dan perikanan. Konsep Blue Economy akan menjamin bahwa suatu pembangunan yang dijalankan tidak hanya akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi, akan tetapi juga menciptakan lebih banyak lapangan kerja sekaligus menjamin terjadinya keberlanjutan. Konsep ini dapat dijadikan kerangka kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan yang sedang berjalan. Demikian kami sampaikan mengenai pentingnya pengembangan SDM dalam konsep Blue Economy, semoga hal ini bermanfaat dan selalu dirahmati Tuhan YME. Suseno Kepala Badan Pengembangan SDM KP

5 I Nyoman Suyasa Kepala Pusat Pendidikan KP Kata Pengantar Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena melalui izin-nya, buku dengan judul Blue Economy Goes to Campus dapat disusun oleh Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan. Pusat Pendidikan KP diberikan amanat untuk menjalankan fungsi pendidikan di sektor kelautan dan perikanan. Sejalan dengan itu juga mensosialisasikan konsep blue economy kepada segmen masyarakat di lembaga pendidikan khususnya pendidikan tinggi dan juga sebagai Institutional memory. Kegiatan sosialisasi konsep blue economy ke beberapa kampus ini akan memberikan pengetahuan tentang blue economy dan stimulan kepada generasi muda terdidik untuk menjadi agen-agen pembangunan yang berkelanjutan khususnya di sektor kelautan dan perikanan. Sumberdaya kelautan dan perikanan bersifat tidak tak terbatas, maka perlu dikelola secara cerdas dan bijaksana untuk menjaga keberlanjutannyaagar dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Dalam kaitan itu, sumberdaya manusia adalah salah satu kunci utama penentu keberhasilan pengelolaan sumberdaya tersebut. Oleh karena itu, sosialisasi konsep blue economy ke berbagai lembaga pendidikan menjadi sangat strategis. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya selaku Kepala Pusat Pendidikan KP mengucapkan terimakasih kepada Bapak Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan yang telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga buku ini dapat terwujud. Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku ini.

6 Indonesia ~ ~ Blue Blue Economy Presiden RI menyampaikan hal-hal terkait dengan pendekatan Green Economy dan Blue Economy. Kedua pendekatan tersebut bermuara pada pembangunan berkelanjutan sehingga dipandang sebagai pendekatan yang saling melengkapi dan tidak bertentangan. Lebih lanjut Presiden menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan sangat membutuhkan pendekatan Blue Economy mengingat beberapa pertimbangan. Pertama besarnya permasalahan yang dihadapi oleh laut terkait dengan kerusakan ekosistem, pemanasan global, perubahan iklim, dan kenaikan muka air laut. Disisi lain laut selama ini belum dimaksimalkannya fungsi-fungsi jasa lingkungannya dalam mitigasi pemanasan global dan nilai ekonominya bagi pembangunan. Kedua dari sisi kebijakan, Presiden menggarisbawahi bahwasanya kita tidak boleh mengulangi kesalahan dalam pemanfaatan daratan. 1 2

7 Konsep Dasar & Strategi A. VISI Pembangunan kelautan dan perikanan adalah pembangunan kelautan dan perikanan yang Berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. B. MISI Mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan tersebut, maka misi yang diemban adalah: 1. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan. 2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk Kelautan dan Perikanan. 3. Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. 5 6

8 Konsep pembangunan berkelanjutan dirumuskan untuk mengkritisi krisis ekonomi, termasuk pangan, air, dan energi. Awalnya, pada negara-negara terbelakang terutama di Afrika dan Asia. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhan sendiri. Konsep pembangunan berkelanjutan dirancang agar tidak merusak sistem alam, seperti; atmosfer, air, tanah, dan makhluk hidup. Selain itu, mengurangi pencemaran dan kerusakan lingkungan, mengendalikan eksploitasi sumber daya alam, dan berkeadilan. Blue economy, merupakan pengkayaan dari green economy dengan semboyan Blue Sky Blue Ocean. Semboyan itu berarti ekonomi tumbuh, rakyat sejahtera, namun langit dan laut tetap biru. Konsep blue economy adalah berkelanjutan dengan mengefisienkan sumber daya alam. Selain itu, tanpa limbah. Limbah dijadikan sebagai bahan baku bagi produk lain, sehingga limbah menghasilkan lebih banyak produk dan pendapatan. Dampak lain dari blue economy adalah melipatgandakan pendapatan masyarakat dan perluasan lapangan kerja. Bagi perusahaan yang menerapkan konsep ini, dapat melipatgandakan pendapatan perusahaan karena memanfaatkan sumber daya alam lebih efisien. Arah kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan dengan blue economy adalah pro-poor, pro-job, pro-growth, dan pro-environment. Hal ini sesuai dengan visi pembangunan kelautan dan perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. Prinsip yang diterapkan pada pembangunan sektor kelautan dan perikanan dengan konsep blue economy antara lain: pertama, terintegrasi antara ekonomi dan lingkungan, jenis investasi dan sistem produksi, kebijakan pusat, daerah, dan lintas sektor. Kedua, berbasis kawasan. Yakni kawasan ekonomi potensial dan lintas batas ekosistem, wilayah administratif, dan lintas sektor. Ketiga, sistem produksi bersih, efisien tanpa limbah, bebas pencemaran, dan tidak merusak lingkungan. Keempat, investasi kreatif dan inovatif, yakni penanaman modal dan bisnis dengan model blue economy. Selanjutnya, berkelanjutan. Seimbang antara pemanfaatan ekonomi sumber daya alam dan pelestarian lingkungan. Konsep Blue Economy 7 8

9 Sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan pada KTT Rio+20 Menteri Kelautan dan Perikanan (Sharif C. Sutardjo) menegaskan bahwa Blue Economy adalah suatu terobosan demi menjaga keberlangsungan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berbasis green economy. Dengan sumberdaya kelautan dan perikanan yang sangat besar, prinsip-prinsip Blue Economy diharakan dapat membantu tercapainya kemandirian ekonomi, keterlibatan sosial yang menyeluruh dan kondisi ekosistem yang sehat. Contoh utama penerapan Blue Economy di Indonesia adalah melalui CTI-CFF. Dengan adanya ancaman perubahan iklim dan isu ketahan pangan, diperlukan solusi yang bersifat menyeluruh dan inovatif. Ditambahkan oleh Cicip bahwa prinsip Blue Economy sangat selaras dengan pesan Presiden RI yang mengatakan bahwa bagi Indonesia, tujuan tercapainya Blue Economy adalah untuk mendapatkan kondisi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan merata (Sustainable growth with equity). 3 4

10 LEARNING FROM NATURE : Konsep Blue Economy mencontoh alam; bekerja sesuai dengan apa yang disediakan alam dengan ; tidak mengurangi tapi justru memperkaya alam (shifting from scarcity to abundance) THE LOGIC OF ECOSYSTEMS; Cara kerja ekosistem dijadikan model Blue Economy, yaitu seperti air mengalir dari gunung membawa nutrien dan energi untuk memenuhi kebutuhan dasar kehidupan seluruh komponen ekosistem limbah dari sesuatu menjadi makanan bagi yang lain, limbah dari satu proses menjadi bahan baku/sumber energi bagi yang lain. Hanya dengan gravitasi energi didistribusikan secara dan merata tanpa ekstraksi energi eksternal INSPIRED BY 100 INNOVATIONS : Ada 100 inovasi ekonomi praktis yang mengilhami Blue Economy dengan prinsip mencontoh cara kerja ekosistem : ekosistem menuju tingkat lebih tinggi untuk mengalirkan nutrien dan limbah untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi semua kontributor ESENSI BLUE ECONOMY 9 10

11 11 PRINSIP-PRINSIP BLUE ECONOMY Nature s Zero Waste : leave nothing to waste waste for one is a food for another waste from one process is resource of energy for the other Social Inclusiveness : selfmore opportunities for the poor for all social equity-more job, Cyclic Systems of Production : endless generation to regeneration, balancing production and consumption Innovation and Adaptation : the principles of the law of physics and continuous natural adaption 12

12 13 PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN KELAUTAN PERIKANAN BLUE ECONOMY TERINTEGRASI : Integrasi ekonomi dan lingkungan, jenis investasi dan sistem produksi, kebijakan pusat, daerah dan lintas sektor BERBASIS KAWASAN : Manajemen kawasan ekonomi potensial : lintas batas ekosistem, wilayah administratif, dan sektor SISTEM PRODUKSI BERSIH : Sistem produksi, hemat bahan baku, dan tanpa limbah : bebas pencemaran dan tidak merusak lingkungan INVESTASI KREATIF DAN INOVATIF: Penanaman modal dan bisnis dengan model Blue Economy BERKELANJUTAN : Keseimbangan antara pemanfaatan ekonomi SDA dan pelestarian lingkungan 14

13 15 LANGKAH NYATA Focus Group Discussion (FGD) untuk memperkuat dan meningkatkan pemahaman mengenai konsep "Blue Economy". Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin (26/11/2012) di Ritz Carlton Hotel Jakarta 16

14 17 Sharif C. Sutardjo memberikan kuliah umum di Universitas Udayana, Bali pada Jumat, 28 Desember 2013 dengan tema Kebijakan Pembangunan Kelautan dan Perikanan di Indonesia. Kuliah umum diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa dan akademisi beberapa perguruan tinggi, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP), Dirjen Kelautan, Pesisirdan Pulau Pulau Kecil (KP3K), Dirjen Perikanan Budidaya (DJPB), Dinas Kelautan dan Perikanan setempat, dan tak ketinggalan BPOL sebagai salah satu UPT KKP. Kuliah umum dibuka oleh Rektor Universitas Udayana, Prof.Dr.dr.I Made Bakta,Sp.PD (KHOM). Dalam sambutannya beliau menyampaikan kuliah umum ini diharapkan dapat memberikan informasi yang luas mengenai potensi kelautan dan perikanan yang besar untuk menunjang pembangunan berkelanjutan. Dalam kuliah tamu ini, Menteri Kelautan dan Perikanan memaparkan pentingnya konsep Blue Economy untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar didunia dengan 2/3 wilayah laut memiliki potensi kelautan dan perikanan yang luar biasa. Dengan kondisi demikian, harus ada sinergitas bersama untuk membangun potensi laut dengan tetap menjaga kelestariannya. Salah satu upayanya dapat diwujudkan melalui konsep Blue Economy yakni satu produk yang bersumber dari hasil kelautan dan perikanan bisa dijadikan banyak produk sehingga meminimalkan limbah. Konsep Blue Economy ini dikembangkan untuk mendorong peningkatan peran swasta dalam pembangunan ekonomi prolingkungan melalui pengembangan bisnis dan investasi yang inovatif dan kreatif. 18

15 19 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) senantiasa mengembangkan kawasan konservasi perairan yang dilakukan secara kolaboratif berbasiskan pemberdayaan masyarakat. Kawasankonservasiperairan Indonesia hingga saat ini telah mencapai 15, 78 juta hektar, dari target sebesar 20 juta hektar pada tahun Pengembangan kawasan perairan yang dilakukan KKP berbasis pada kebijakan ekonomi biru (blue economy), sehingga mampu mensinergikan ekonomi dan sosial masyarakat. Dengan kata lain, lingkungan pesisir terjaga dan dikelola secara berkelanjutan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo saat menyampaikan sambutan pada acara Indonesian Ecology Expo 2012 di Graha Widya Wisuda, kampus IPB, Darmaga Bogor. Sharif menjelaskan, kawasan konservasi ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti penelitian, pelatihan, pendidikan lingkungan, bisnis, pariwisata, pemberdayaan ekonomi masyarakat, maupun pemanfaatan jasa lingkungan lainnya dengan tidak melupakan fungsi konservasi yang sesungguhnya. Konservasi perairan merupakan sarana untuk mendorong keberlanjutan stok ikan, menjamin ekosistem dan kesehatan lingkungan, mendorong pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya secara efektif dan berkelanjutan. Kawasan konservasi tersebut, selain akan menjadi tempat perlindungan berbagai ekosistem penting, juga dapat membangkitkan kegiatan ekonomi baru seperti pariwisata bahari, perikanan berkelanjutan, bioteknologi dan biofarmakologi, dan aktivitas penting lainnya. 20

16 21 UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR 22

17 23 Focus Group Disscusion Blue Economy Development Nusa Dua Bali 24

18 25 IMPLEMENTASI BLUE ECONOMY DI KAMPUS SERANG SEKOLAH TINGGI PERIKANAN 26

19 27 UNIVERSITAS TRILOGI JAKARTA Dalam kuliah umum yang bertepatan dengan launching Universitas Trilogi pada 27 Maret 2013, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo menyampaikan apresiasinya dan menyambut baik Universitas Trilogi karena yang pertama memasukan Blue Economy menjadai bagian dari kurikulum pendidikan. Dengan adanya Universitas Trilogi, saya menyambut baik, apalagi salah satu kurikulum mengenai ekonomi biru sebagai dasar ke depan memikirkan bahwa kelautan sangat penting. Kita diberi anugerah besar untuk kita kelola dengan baik. Mari kita tingkatkan pertumbuhan ekonomi melalui kelautan dan pesisir, sekaligus kita jaga lingkungan agar tidak tercemar jelas pria kelahiran Yogyakarta, 10 Oktober 1948 ini. 28

20 29 Implementasi Konsep Blue Economy pada Kegiatan Pembelajaran dengan Pendekatan Teaching Factory di Akademi Perikanan Sidoarjo 30

21 31 Sosialisasi Blue Economy Pada Satuan Pendidikan Kelautan dan Perikanan 32

22 33 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Menteri Kelautan dan Perikanan RI (Sharif C. Sutradjo) menjadi Keynote Speaker dalam kegiatan Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Tahun 2013, Selasa, 27 Agustus Acara yang bertemakan Optimasi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Magister dan Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro Bekerjasama dengan Program Studi Magister & Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro, Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Univeritas Padjajaran, Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Riau. 34

23 35 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk menjadikan sustainable development yang terkandung didalam paradigma BlueEconomy menjadi orientasi baru didalam pembangunan kapasitas sumberdaya manusia dan pembangunan kelautan dan perikanan. Pendidikan merupakan kunci bagi keberhasilan pembangunan kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. Pendidikan tidak hanya mengatasi masalah kemiskinan dan meningkatkan indeks pembangunan manusia semata, tetapi sangat strategis bagi konservasi keberlanjutan pembangunan kelautan dan perikanan. Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo dihadapan para mahasiswa Universitas Airlangga dalam acara seminar nasional peluang dan tantangan Blue Economy di Indonesia. 36

24 37 Kegiatan ini merupakan salah satu cara dalam rangka menanamkan jiwa kebaharian semenjak dini kepada para generasi muda Indonesia, agar mempunyai kesadaran tinggi akan hal ini, mengingat potensi kelautan dan perikanan yang dimiliki Indonesia begitu besar dan dapat menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo menyatakan Hal ini dimaksudkan bahwa membangun sumberdaya alam kelautan dan perikanan adalah mengelola sumberdaya manusia (SDM)nya, maka peningkatan kapasitas SDM merupakan salah satu faktor penting dalam mewujudkan industrialisasi kelautan dan perikanan. Lebih lanjut Sharif menjelaskan, konsep blue economy akan bertumpu pada pengembangan ekonomi rakyat secara komprehensif guna mencapai pembangunan nasional secara keseluruhan. Konsepsi pembangunan berkelanjutan (sustainable development) seperti konsep blue economy saat ini telah menjadi arus utama dalam kebijakan pembangunan ekonomi di berbagai negara, termasuk Indonesia. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL JAKARTA 38

25 39 Sharif C. Sutardjo (Menteri Kelautan dan Perikanan RI) dalam pidatonya mengatakan Saya harap Unmar dapat menggunakan kurikulum Blue Economy khusus di Fakultas Ekonomi. Potensi kelautan dan perikanan di Bali ini sangat besar. Saya izinkan Unmar jika ingin menggunakan fasilitas kementerian di Jawa Timur sebagai Pusat Laboratarium Blue Economy. Dalam kesempatan itu,ditandatangani Prasasti dan MOU antar Rektor dan Menteri serta Penganugrahaan Medali 50 tahun Jubileum Emas Unmar. Menteri juga mengujungi The Sukarno Center Tampaksiring, Bali. 40

26 UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG n d n e P n ka n a ri a ta u la e n K a k i 41 t u sa P d n e id 42

27 43 Universitas Lampung Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sharif C. Sutardjo menyambangi Universitas Lampung (Unila). Beliau menghadiri kegiatan Seminar Nasional yang diadakan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (BEMFEB) Unila. Seminar ini merupakan kerjasama antara BEMFEB dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Lampung. Acara yang berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Unila ini dihadiri oleh Rektor Unila, Dekan FEB dan pejabat lain dilingkungan Unila. BEM FEB Unila mengangkat tema Blue Economy sebagai Strategi Pembangunan Nasional Berkelanjutan. Sharif C. Sutardjo didaulat sebagai pembicara utama pada seminar tersebut. 44

28 45 Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo memberikan materi kuliah umum di depan Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan Indonesia (HIMITEKINDO) dan civitas akademika Universitas Padjajaran Bandung Jawa Barat, Senin 3 Maret Dalam kuliah terebut, beliau memaparkan pembangunan kelautan dan perikanan dengan konsep blue economy yang dilaksanakan selama ini telah membawa hasil menggembirakan. Untuk itu, sudah menjadi komitmen KKP bahwa prinsip blue economy harus diimplementasikan dalam berbagai kebijakan maupun program KKP, terutama dalam kebijakan percepatan industrialisasi kelautan dan perikanan. Blue economy meliputi berbagai sektor yang cukup luas seperti perikanan budidaya, pembangunan industri kelautan, wisata bahari, energi laut serta perlindungan ekosistem laut dan pesisir. Sebagai implementasinya, KKP berkomitmen penuh untuk meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan budidaya yang berdaya saing, berkeadilan, berkelanjutan diiringi produk yang memenuhi standar mutu pangan (food safety). 46

29 47 UNIVERSITAS BRAWIJAYA Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo memberikan arahan dalam kuliah umum di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang, Sabtu 8 Juni Kuliah umum yang bertema Menyiapkan SDM Kompeten untuk Mendukung Industrialisasi Kelautan dan Perikanan Berbasis Blue Economy ini diselenggarakan disela-sela rangkaian Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan XIV 2014 di Malang, Jawa Timur. Dalam paparannya, Sharif menegaskan bahawa pembangunan industrialisasi kelautan dan perikanan yang berbasis pada Ekonomi Biru (Blue Economy), membutuhkan dukungan pengetahuan dan teknologi. Implementasinya akan membutuhkan cutting-edge innovations yang tidak hanya mampu memanfaatkan sumberdaya alam secara berkelajutan, akan tetapi yang lebih konkrit adalah berupa inovasi sistem produksi bersih tanpa limbah. Oleh karena itu, industrialisasi kelautan dan perikanan yang berbasis pada blue economy membutuhkan sumberdaya manusia yang kompeten dan berpotensi dapat menumbuhkan jutaan wirausaha baru 48

30 49 UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL 50

31 51 Universitas Mulawarman Dalam rangka mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan, Kepala BPSDMKP menghadiri Kongres dan Seminar Nasional Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (HIMAPIKANI) ke XII dengan tema Membangun Bersama Sektor Industri Perikanan yang Berbasis Blue Economy sebagai keynote speaker pada tanggal 6 Mei 2014 di Universitas Mulawarman, Samarinda. Acara tersebut dihadiri sekitar 250 orang dengan peserta utama adalah mahasiswa perikanan dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Pada kesempatan itu, Kepala BPSDMKP, Dr. Suseno Sukoyono menyampaikan materinya yang berjudul Peran Strategis Kelautan dan Perikanan dalam Memperkuat Ketahanan Pangan dan Mendorong Perekonomian Indonesia. Dalam materinya tersebut, Kepala BPSDMKP kembali mengingatkan peran Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan yang unggul dan berdaya saing tinggi serta konsep Blue Economy dalam Pembangunan Kelautan dan Perikanan. 52

32 53 Universitas Riau 54

33 53 55 Sebaran Kampus Lokasi Sosialisasi Blue Economy No Kampus Sekolah Tinggi Perikanan Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong SUPM Ladong SUPM Pariaman SUPM Kotaagung SUPM Tegal SUPM Pontianak SUPM Bone SUPM Waiheru SUPM Sorong SUPM Kupang Universitas Udayana Institut Pertanian Bogor Universitas Djuanda Universitas Trilogi Universitas Hasanuddin Universitas Sam Ratulangi Universitas Dipenogoro Universitas Airlangga Universitas Veteran Pembangunan Nasional Universitas Mehendradatta Universitas Nusa Cendana Universitas Lampung Universitas Padjajaran Universitas Brawijaya Universitas Mulawarman Universitas Pancasakti Universitas Riau Universitas Surabaya Universitas Muhammadiyah Universitas Satya Negara Indonesia Universitas Tadulako Lokasi DKI Jakarta Jawa Timur Sulawesi Utara Papua Barat Aceh Besar Sumatera Barat Lampung Jawa Tengah Kalimantan Barat Sulawesi Selatan Maluku Papua Barat Nusa Tenggara Timur Bali Bogor, Jawa Barat Bogor, Jawa Barat DKI Jakarta Makassar Sulawesi Selatan Manado, Sulawesi Utara Semarang, Jawa Tengah Surabaya, Jawa Timur DKI Jakarta Bali Kupang, Nusa Tenggara Timur Lampung Bandung, Jawa Barat Malang, Jawa Timur Samarinda, Kalimantan Timur Tegal, Jawa Tengah Riau Surabaya, Jawa Tumur Palu, Sulawesi Tengah DKI Jakarta Palu, Sulawesi Tengah

KKP Gelar FGD Implementasi Blue Economy di Bali

KKP Gelar FGD Implementasi Blue Economy di Bali www.inilah.com KKP Gelar FGD Implementasi Blue Economy di Bali inilah.com/agus Priatna INILAH.COM, Nusa Dua Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Focus Group Discussion (FGD) lanjutan implementasi

Lebih terperinci

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KULIAH UMUM MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI UNIVERSITAS VETERAN NASIONAL JAKARTA

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KULIAH UMUM MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI UNIVERSITAS VETERAN NASIONAL JAKARTA PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KULIAH UMUM MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI UNIVERSITAS VETERAN NASIONAL JAKARTA www.antaranews.com Blue Economy Kembangkan Inovasi Untuk Kesejahteraan Jakarta, 24 September

Lebih terperinci

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA WISUDA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA ANGKATAN XLV TAHUN AJARAN 2013

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA WISUDA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA ANGKATAN XLV TAHUN AJARAN 2013 PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA WISUDA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA ANGKATAN XLV TAHUN AJARAN 2013 www.antaranews.com Sekolah tinggi perikanan Indonesia diakui internasional Jakarta (ANTARA News) - Menteri

Lebih terperinci

KKP: Unair Pelopori "Blue Economy"

KKP: Unair Pelopori Blue Economy www.antarajatim.com KKP: Unair Pelopori "Blue Economy" Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Dr Suseno Sukoyono, menilai

Lebih terperinci

Pasal II. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2014 MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SHARIF C.

Pasal II. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2014 MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SHARIF C. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54/PERMEN-KP/2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.46/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

DRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN

DRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN DRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN JUDUL REKOMENDASI Strategi Optimalisasi Unsur Unsur Positif Lokal untuk Mendukung Penerapan Prinsip Prinsip Blue Economy di Wilayah Coral Triangle SASARAN REKOMENDASI Kebijakan

Lebih terperinci

Perempuan dan Industri Rumahan

Perempuan dan Industri Rumahan A B PEREMPUAN DAN INDUSTRI RUMAHAN PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAHAN DALAM SISTEM EKONOMI RUMAH TANGGA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN DAN ANAK C ...gender equality is critical to the development

Lebih terperinci

Jakarta, 10 Maret 2011

Jakarta, 10 Maret 2011 SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM ACARA TEMU KONSULTASI TRIWULANAN KE-1 TAHUN 2011 BAPPENAS-BAPPEDA PROVINSI SELURUH INDONESIA Jakarta,

Lebih terperinci

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA FORUM PENDIDIKAN MENENGAH KELAUTAN DAN PERIKANAN TANGGAL 2-4 OKTOBER 2013

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA FORUM PENDIDIKAN MENENGAH KELAUTAN DAN PERIKANAN TANGGAL 2-4 OKTOBER 2013 PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA FORUM PENDIDIKAN MENENGAH KELAUTAN DAN PERIKANAN TANGGAL 2-4 OKTOBER 2013 Perlu SDM Berkualitas Wujudkan Pembangunan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

Rakernis BPSDM KP dihadiri oleh 162 orang peserta. Bertindak sebagai narasumber antara

Rakernis BPSDM KP dihadiri oleh 162 orang peserta. Bertindak sebagai narasumber antara http:/ //www.kilasfoto.com Targetkan kurangi kemiskinan dipesisir Bandung,kilasfoto.com - Dalam rangka menajamkan hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan

Lebih terperinci

2 2. Undang- Kelautan dan Perikanan Nomor PER.20/MEN/2012; Memperhatikan: 1. Persetujuan Presiden atas Rekomendasi Sidang DPODdalam surat Menteri Dala

2 2. Undang- Kelautan dan Perikanan Nomor PER.20/MEN/2012; Memperhatikan: 1. Persetujuan Presiden atas Rekomendasi Sidang DPODdalam surat Menteri Dala BERITA NEGARA No.1735, 2014 KEMEN KP. Sekolah Usaha Perikanan Menengah. Organisasi. Tata Kerja Perubahan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 54/PERMEN-KP/2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.12-/217 DS551-299-21-3845 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI BAKTI RIMBAWAN TAHUN Jakarta, Senin, 18 Maret 2013

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI BAKTI RIMBAWAN TAHUN Jakarta, Senin, 18 Maret 2013 SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI BAKTI RIMBAWAN TAHUN 2013 Jakarta, Senin, 18 Maret 2013 Assalamualaikum warakhmatullah wabarakatuh. Yang saya hormati Gubernur beserta Muspida,

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010 Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN PEKAN RAYA JAKARTA KE-43 DI ARENA PRJ-KEMAYORAN, JAKARTA

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 [Type text] LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 BUKU I: Prioritas Pembangunan, serta Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan Pembangunan

Lebih terperinci

SIMPOSIUM NASIONAL DAN INTERNASIONAL KELAUTAN DAN PERIKANAN IV

SIMPOSIUM NASIONAL DAN INTERNASIONAL KELAUTAN DAN PERIKANAN IV 1 UNDANGAN SIMPOSIUM NASIONAL DAN INTERNASIONAL KELAUTAN DAN PERIKANAN IV Salam sejahtera untuk kita semua, Kami sangat senang mengundang anda kembali pada SIMPOSIUM INTERNASIONAL DAN NASIONAL KELAUTAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN SINERGI PENYELENGGARAN PENYULUHAN

KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN SINERGI PENYELENGGARAN PENYULUHAN AN KELAUTAN DAN, DAN SINERGI PENYELENGGARAN AN Oleh : KUSDIANTORO Kepala Bidang Program dan Monev, Pusat Penyuluhan KP Disampaikan pada acara Temu Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Lebih terperinci

Dengan luas laut mencapai 2/3 dari total wilayah, Indonesia dikaruniai sumber daya alam kelautan dan perikanan yang melimpah.

Dengan luas laut mencapai 2/3 dari total wilayah, Indonesia dikaruniai sumber daya alam kelautan dan perikanan yang melimpah. Latar Belakang Dengan luas laut mencapai 2/3 dari total wilayah, Indonesia dikaruniai sumber daya alam kelautan dan perikanan yang melimpah. Sumber daya alam ini, termasuk didalamnya perikanan laut, air

Lebih terperinci

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR KEP.98/BPSDMKP/2011 TENTANG PEDOMAN SISTEM PENERIMAAN PESERTA DIDIK PADA SATUAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional

UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional UNIT PELAKSANA TEKNIS DITJEN KP3K UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Sekretariat Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan

Lebih terperinci

Hotel Aston Pontianak, 3 Agustus 2016

Hotel Aston Pontianak, 3 Agustus 2016 SAMBUTAN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN/ SEKRETARIS DEWAN KETAHANAN PANGAN PADA SIDANG REGIONAL DEWAN KETAHANAN PANGAN WILAYAH TIMUR Hotel Aston Pontianak, 3 Agustus 2016 Assalaamu

Lebih terperinci

PERCEPATAN PEMBANGUNAN KTI MELALUI EKONOMI KELAUTAN & PERIKANAN

PERCEPATAN PEMBANGUNAN KTI MELALUI EKONOMI KELAUTAN & PERIKANAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN KTI MELALUI EKONOMI KELAUTAN & PERIKANAN Fadel Muhammad Menteri Kelautan dan Perikanan KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN MAKASSAR, 2010 Ketertinggalan Ekonomi KTI Persebaran Penduduk

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015

Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015 Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015 Memajukan Industri Kawasan Timur Indonesia Manado, 30 April 2015 Yth.: 1. Gubernur

Lebih terperinci

Pemetaan Kebutuhan Tenaga Pendidik/Dosen Tahun 2013

Pemetaan Kebutuhan Tenaga Pendidik/Dosen Tahun 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH IX Jl. Bung KM. 9 Tamalanrea Makassar - Sulawesi Selatan Telp. (0411) 586201-596202 Fax. (0411) 586241 Website : www. Kopertis9.or.id

Lebih terperinci

Jakarta, 7 Februari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian PPN/BAPPENAS

Jakarta, 7 Februari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian PPN/BAPPENAS Jakarta, 7 Februari 2011 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian PPN/BAPPENAS Direktif Presiden tentang Penyusunan Masterplan Visi Indonesia 2025 Kedudukan Masterplan dalam Kerangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tantangan ke depan pembangunan ekonomi Indonesia tidaklah mudah untuk diselesaikan. Dinamika ekonomi domestik dan global mengharuskan Indonesia senantiasa siap terhadap

Lebih terperinci

Dengan luas laut mencapai 2/3 dari total wilayah, Indonesia dikaruniai sumber daya alam kelautan dan perikanan yang melimpah.

Dengan luas laut mencapai 2/3 dari total wilayah, Indonesia dikaruniai sumber daya alam kelautan dan perikanan yang melimpah. Latar Belakang Dengan luas laut mencapai 2/3 dari total wilayah, Indonesia dikaruniai sumber daya alam kelautan dan perikanan yang melimpah. Sumber daya alam ini, termasuk didalamnya perikanan laut, air

Lebih terperinci

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA Fahrur Razi Penyuluh Perikanan Muda pada Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan email: fahrul.perikanan@gmail.com

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN DI INDONESIA. Oleh: Dr. Sunoto, MES

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN DI INDONESIA. Oleh: Dr. Sunoto, MES ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN Potensi dan Tantangan DI INDONESIA Oleh: Dr. Sunoto, MES Potensi kelautan dan perikanan Indonesia begitu besar, apalagi saat ini potensi tersebut telah ditopang

Lebih terperinci

Penguatan Minapolitan dan Merebut Perikanan Selatan Jawa

Penguatan Minapolitan dan Merebut Perikanan Selatan Jawa Penguatan Minapolitan dan Merebut Perikanan Selatan Jawa Oleh: Akhmad Solihin Peneliti Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor Selatan Jawa yang menghadap Samudera Hindia adalah

Lebih terperinci

telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga

telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga KEYNOTESPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIC INDONESIA PADA PENGANUGERAHAN PAMERAN FOTO INDUSTRI HIJAU Plaza Industri Kementerian Perindustrian, Jakarta 7 Mei 2013 Yang saya hormatl, para hadirin sekalian

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN 2011-2025 Disampaikan Pada acara: RAKERNAS KEMENTERIAN KUKM Jakarta,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Nomor : 307/B/LL/2016 10 Oktober 2016 Lampiran : 2 (dua) berkas Perihal : Instrumen Penilaian Persepsi Pemangku Kepentingan terhadap Prosedur Akreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KERANGKA ACUAN KEGIATAN LOKAKARYA NASIONAL KONSERVASI PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL Melestarikan Laut Kita: Peran Pemangku Kepentingan mendorong Pengelolaan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau

Lebih terperinci

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Outline

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM RANCANGAN RPJMN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

ARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM RANCANGAN RPJMN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN ARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM RANCANGAN RPJMN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019 Oleh : Dr. Suseno Sukoyono Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 TANGGAL 12 JUNI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS PARIWISATA TERHADAP KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA WISATA PADA OBYEK WISATA PAI KOTA TEGAL TUGAS AKHIR

PENGARUH AKTIVITAS PARIWISATA TERHADAP KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA WISATA PADA OBYEK WISATA PAI KOTA TEGAL TUGAS AKHIR PENGARUH AKTIVITAS PARIWISATA TERHADAP KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA WISATA PADA OBYEK WISATA PAI KOTA TEGAL TUGAS AKHIR Oleh: MULIANI CHAERUN NISA L2D 305 137 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS

Lebih terperinci

MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN DI INDONESIA

MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN DI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN DI INDONESIA Keynote Speech oleh: Dr. (HC) Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. HE. Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Disampaikan dalam: The Second International

Lebih terperinci

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA PELATIHAN INTERNASIONAL KAWASAN KONSERVASI BAGI NEGARA NEGARA ASIA PASIFIK

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA PELATIHAN INTERNASIONAL KAWASAN KONSERVASI BAGI NEGARA NEGARA ASIA PASIFIK PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA PELATIHAN INTERNASIONAL KAWASAN KONSERVASI BAGI NEGARA NEGARA ASIA PASIFIK www.koran-jakarta.com Sektor Kelautan RI Dukung Kerja Sama Kelautan Asia- PasifikISTIMEWA TEGAL - Indonesia

Lebih terperinci

Seminar dengan tema Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari untuk Mendukung Pencapaian SDGs

Seminar dengan tema Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari untuk Mendukung Pencapaian SDGs Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, M.Sc. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, KLHK Plt. Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Seminar dengan tema Penentuan Kebutuhan

Lebih terperinci

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP. lain-lain yang ada baik di Indonesia maupun mancanegara yang belum

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP. lain-lain yang ada baik di Indonesia maupun mancanegara yang belum 41 BAB IV PENUTUP IV.1 Kesimpulan Perkembangan teknologi di era globalisasi yang modern ini sudah melesat tinggi entah, siapapun, dan dimanapun para pengguna dapat meng-akses media teknologi yang sudah

Lebih terperinci

REVIEW KEGIATAN PIU CCD IFAD KOTA KUPANG 2013 DAN PERENCANAAN ROBBY ADAM, S.St.Pi SEKRETARIS PIU Jakarta, 17 November 2013

REVIEW KEGIATAN PIU CCD IFAD KOTA KUPANG 2013 DAN PERENCANAAN ROBBY ADAM, S.St.Pi SEKRETARIS PIU Jakarta, 17 November 2013 REVIEW KEGIATAN PIU CCD IFAD KOTA KUPANG 2013 DAN PERENCANAAN 2014 ROBBY ADAM, S.St.Pi SEKRETARIS PIU Jakarta, 17 November 2013 1 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2 5 PRIORITAS

Lebih terperinci

UPAYA PENGEMBANGAN MINAPOLITAN KABUPATEN CILACAP MELALUI KONSEP BLUE ECONOMY

UPAYA PENGEMBANGAN MINAPOLITAN KABUPATEN CILACAP MELALUI KONSEP BLUE ECONOMY UPAYA PENGEMBANGAN MINAPOLITAN KABUPATEN CILACAP MELALUI KONSEP BLUE ECONOMY Oleh: Kevin Yoga Permana Sub: Pengembangan Minapolitan di Kabupaten Cilacap Tanpa tindakan konservasi dan pengelolaan, sektor

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA DIES NATALIS KE-49 UNTAN PONTIANAK

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA DIES NATALIS KE-49 UNTAN PONTIANAK 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA DIES NATALIS KE-49 UNTAN PONTIANAK Hari/Tanggal : Sabtu/17 Mei 2008 Pukul : 07.30 WIB Tempat : Gedung Auditorium UNTAN Pontianak Yth. Bapak Wakil Presiden

Lebih terperinci

100 Besar Perguruan Tinggi Non Politeknik dan 25 Besar Perguruan Tinggi Politeknik di Indonesia Tahun 2017

100 Besar Perguruan Tinggi Non Politeknik dan 25 Besar Perguruan Tinggi Politeknik di Indonesia Tahun 2017 100 Besar Perguruan Tinggi Non Politeknik dan 25 Besar Perguruan Tinggi Politeknik di Indonesia Tahun 2017 HIGHLIGHT 21 AUG 2017 image: http://www.dikti.go.id/wp-content/uploads/2017/08/mg_1279-kcl-1200x674.jpg

Lebih terperinci

Sharif Cicip Ajak Mahasiswa Wirausaha Perikanan

Sharif Cicip Ajak Mahasiswa Wirausaha Perikanan http://www.politikindonesia.com Sharif Cicip Ajak Mahasiswa Wirausaha Perikanan Politikindonesia - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, mengajak para mahasiswa untuk menjadi pewirausaha

Lebih terperinci

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA Nomor : 020/APTARI/ X /2012 Jakarta, 23 Oktober 2012 H a l : Workshop Penulisan Publikasi Karya Ilmiah Lamp : Daftar Anggota APTARI + Formulir Kepada Yth. Ketua Program Studi ARSITEKTUR Anggota APTARI

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING KOMODITAS PERTANIAN

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING KOMODITAS PERTANIAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING KOMODITAS PERTANIAN Kementerian Pertanian Seminar Nasional Agribisnis, Universitas Galuh Ciamis, 1 April 2017 Pendahuluan Isi Paparan Kinerja dan permasalahan Posisi

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 RAPAT KERJA TEKNIS (Rakernis) KELAUTAN DAN PERIKANAN Tahun 2014 dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur di Aula Kantor Walikota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam melaksanakan pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.22/MEN/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

PEKAN SEREALIA NASIONAL I JULI 2010

PEKAN SEREALIA NASIONAL I JULI 2010 PEKAN SEREALIA NASIONAL I 26-30 JULI 2010 Kerjasama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Badan Litbang Kementerian Pertanian 2010 PENDAHULUAN Pemanasan global yang melanda dunia dalam dasa warsa terakhir

Lebih terperinci

AMANAT MENTERI DALAM NEGERI PADA PERINGATAN HARI OTONOMI DAERAH KE XIX Tanggal 27 April 2015

AMANAT MENTERI DALAM NEGERI PADA PERINGATAN HARI OTONOMI DAERAH KE XIX Tanggal 27 April 2015 AMANAT MENTERI DALAM NEGERI PADA PERINGATAN HARI OTONOMI DAERAH KE XIX Tanggal 27 April 2015 Yth. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air Yth. Para peserta upacara sekalian. Assalamu alaikum Warrahmatullahi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Sawahlunto Tahun 2013-2018, adalah rencana pelaksanaan tahap ketiga (2013-2018) dari Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

Berikut tempat uji kompetensi pelaksanaan seleksi CPNS Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Berikut tempat uji kompetensi pelaksanaan seleksi CPNS Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tabel Wilayah Tempat Uji Kompetensi Berikut tempat uji kompetensi pelaksanaan seleksi CPNS Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Wila yah Unit Kerja TUK Provinsi Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

PROPOSAL. Olimpiade Pasar Modal Nasional 2013 Tingkat SMA/MA

PROPOSAL. Olimpiade Pasar Modal Nasional 2013 Tingkat SMA/MA PROPOSAL Olimpiade Pasar Modal Nasional 2013 Tingkat SMA/MA 0 Month Day Year PROPOSAL OLIMPIADE PASAR MODAL NASIONAL (OPMN) 2013 Tingkat SMA/MA Latar Belakang Kegiatan sosialisasi, edukasi, dan kompetisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya merupakan perairan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya merupakan perairan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang tiga per empat luas wilayahnya merupakan perairan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Panjang garis

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Industrialisasi. Kelautan. Perikanan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.27/MEN/2012

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PUNCAK PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA DAN PENYERAHAN HADIAH LOMBA TANGGAL : 9 OKTOBER 2014

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PUNCAK PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA DAN PENYERAHAN HADIAH LOMBA TANGGAL : 9 OKTOBER 2014 1 SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PUNCAK PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA DAN PENYERAHAN HADIAH LOMBA TANGGAL : 9 OKTOBER 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb, Salam sejahtera bagi kita semua, Bapak / Ibu tamu

Lebih terperinci

KETAHANAN PANGAN: KKP Bekali Aparatur Daerah Dengan Pelatihan Perikanan

KETAHANAN PANGAN: KKP Bekali Aparatur Daerah Dengan Pelatihan Perikanan http://www.bisnis.com KETAHANAN PANGAN: KKP Bekali Aparatur Daerah Dengan Pelatihan Perikanan BISNIS.COM, JAKARTA--Kementerian Kelautan dan Perikanan memberi pelatihan budidaya perikanan dan pengolahan

Lebih terperinci

Universitas Tadulako. Profil Kedokteran Perguruan Tinggi Negeri. Profil PTN Memuat materi :

Universitas Tadulako. Profil Kedokteran Perguruan Tinggi Negeri. Profil PTN Memuat materi : Profil Kedokteran Perguruan Tinggi Negeri Tadulako Profil PTN Memuat materi : 1) Akreditasi Program Studi 2) Passing Grade Untuk Persiapan Ujian Tulis Seleksi Kedokteran Oleh Team fk.ujiantulis.com 3)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raden Roby Maulidan, 2014 Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raden Roby Maulidan, 2014 Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini isu-isu tentang lingkungan menjadi salah satu suatu pusat perhatian seluruh Dunia, diantaranya isu global warming, krisis ketersedian sumber daya

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL 14 NOVEMBER 2016

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL 14 NOVEMBER 2016 SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL 14 NOVEMBER 2016 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Saudara-saudara sekalian

Lebih terperinci

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN RI

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN RI KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN RI DISAMPAIKAN PADA FORUM INOVASI TEKNOLOGI DAN KONFERENSI NASIONAL INOVASI & TECHNOPRENEURSHIP TAHUN 2015 Yth. Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi atau

Lebih terperinci

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 7 2012, No.54 LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2012 NOMOR : 2 TAHUN 2012 TANGGAL : 6 JANUARI 2012 RENCANA

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. lumpuhnya sektor-sektor perekonomian dunia, sehingga dunia dihadapkan bukan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. lumpuhnya sektor-sektor perekonomian dunia, sehingga dunia dihadapkan bukan BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi global lebih dari 12 tahun yang lalu telah mengakibatkan lumpuhnya sektor-sektor perekonomian dunia, sehingga dunia dihadapkan bukan hanya dengan upaya

Lebih terperinci

KEANGGOTAAN DAN KESEKRETARIATAN

KEANGGOTAAN DAN KESEKRETARIATAN KEANGGOTAAN DAN KESEKRETARIATAN Pertemuan Nasional AIPGI Bogor, 26 Januari 2018 AIPGI Program Studi Gizi di Indonesia (PDDT Dikti 2018) Kategori D-III D-IV S1 S2 S3 Jumlah Negeri 34 20 16 4 2 76 Swasta

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT GUGUS PENELITIAN DAN PENGABDIAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNNES 2015 KATA PENGANTAR Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat oleh gugus Penelitian

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN KE-69 REPUBLIK INDONESIA 17 AGUSTUS 2014

SAMBUTAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN KE-69 REPUBLIK INDONESIA 17 AGUSTUS 2014 SAMBUTAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN KE-69 REPUBLIK INDONESIA 17 AGUSTUS 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil merupakan hal yang sangat penting bagi keberlanjutan ekosistem dan sumberdaya alam hayati negeri kepulauan nusantara.

Lebih terperinci

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA GELAR PELATIHAN NASIONAL 2013 BALAI SUDIRMAN, JAKARTA

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA GELAR PELATIHAN NASIONAL 2013 BALAI SUDIRMAN, JAKARTA PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA GELAR PELATIHAN NASIONAL 2013 BALAI SUDIRMAN, JAKARTA KKP Selenggarakan Gelar Pelatihan Nasional Kelautan dan Perikanan Jakarta, 13/11 (ANTARA) - Pertumbuhan perusahaan sebagai

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014

INDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014 INDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014 INTEGRASI MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI, DAN BLUE ECONOMY

Lebih terperinci

Jakarta, 5 Desember Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

Jakarta, 5 Desember Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Sambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN Pada Launching Road Map Keuangan Berkelanjutan dan Buku Pedoman Energi Bersih yang dilanjutkan dengan Seminar Nasional Jakarta, 5 Desember 2014 Assalamu

Lebih terperinci

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau STUDI KASUS PENGELOLAAN WILAYAH PERBATASAN PADA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau STUDI KASUS PENGELOLAAN WILAYAH PERBATASAN PADA PROVINSI KEPULAUAN RIAU Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau STUDI KASUS PENGELOLAAN WILAYAH PERBATASAN PADA PROVINSI KEPULAUAN RIAU GAMBARAN UMUM WILAYAH - Provinsi Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KOPERASI, UMKM, INDUSTRI DAN PERDAGANGAN DAERAH SE-PROVINSI SULAWESI TENGAH

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN 2011-2030 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG DI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi dan Kebutuhan Investasi

Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi dan Kebutuhan Investasi Boks 2 REALISASI INVESTASI DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU I. GAMBARAN UMUM Investasi merupakan salah satu pilar pokok dalam mencapai pertumbuhan ekonomi, karena mampu memberikan multiplier effect

Lebih terperinci

KEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN. Deputi Bidang SDA dan LH

KEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN. Deputi Bidang SDA dan LH KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN Deputi Bidang SDA dan LH

Lebih terperinci

Membangun sanitasi dan kebersihan yang berkelanjutan di perkotaan

Membangun sanitasi dan kebersihan yang berkelanjutan di perkotaan Membangun sanitasi dan kebersihan yang berkelanjutan di perkotaan Meningkatkan akses terhadap sanitasi Mengubah tantangan menjadi peluang Kondisi sanitasi di kota-kota kecil di Indonesia masih sangat memprihatinkan.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan Desa Tanjung Binga merupakan salah satu kawasan yang berada di zona pusat pengembangan pariwisata di Belitung yaitu terletak di Kecamatan Sijuk kawasan pesisir

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN

PEDOMAN UMUM INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN 2013, No.44 10 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.27/MEN/2012 TENTANG PEDOMAN UMUM INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN PEDOMAN UMUM INDUSTRIALISASI KELAUTAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PEMBUKAAN OLEH :

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PEMBUKAAN OLEH : KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PEMBUKAAN OLEH : IR. YUANA SUTYOWATI, MM STAF AHLI MENTERI BIDANG PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA Disampaikan Dalam Rangka

Lebih terperinci

REKAPITULASI PENGISIAN DATA KINERJA PENELITIAN PERGURUAN TINGGI NEGERI SAMPAI DENGAN TANGGAL 23 JULI 2013

REKAPITULASI PENGISIAN DATA KINERJA PENELITIAN PERGURUAN TINGGI NEGERI SAMPAI DENGAN TANGGAL 23 JULI 2013 REKAPITULASI PENGISIAN DATA KINERJA PENELITIAN PERGURUAN TINGGI SAMPAI DENGAN TANGGAL 23 JULI 2013 No Kode PT Nama PT 1 001001 2 001002 GADJAH MADA Pendapatan 2321 102 25 2905 502 21 2505 273 599 2425

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I I. UMUM Sumber daya energi sebagai kekayaan alam merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PEMBUKAAN PAMERAN HASIL LITBANG DAN LAYANAN JASA TEKNIS INDUSTRI TAHUN 2016 JAKARTA, 10 MEI 2016

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PEMBUKAAN PAMERAN HASIL LITBANG DAN LAYANAN JASA TEKNIS INDUSTRI TAHUN 2016 JAKARTA, 10 MEI 2016 SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PEMBUKAAN PAMERAN HASIL LITBANG DAN LAYANAN JASA TEKNIS INDUSTRI TAHUN 2016 JAKARTA, 10 MEI 2016 Yth. Ketua KADIN atau yang mewakili Yth. Para Ketua Asosiasi atau

Lebih terperinci

European Union. Potensi rotan ramah lingkungan

European Union. Potensi rotan ramah lingkungan European Union Potensi rotan ramah lingkungan Manfaat rotan ramah lingkungan Solo, (Provinsi Jawa Tengah) Surabaya (Provinsi Jawa Timur) SNV menyadari besarnya kebutuhan akan produk rotan Indonesia yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bergulirnya wacana otonomi daerah di Indonesia berdasarkan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi stimulan berbagai daerah untuk mengembangkan daerah

Lebih terperinci

ACARA TRADE EXPO 2008, DI KEMAYORAN, JAKARTA, 21 OKTOBER 2008 Selasa, 21 Oktober 2008

ACARA TRADE EXPO 2008, DI KEMAYORAN, JAKARTA, 21 OKTOBER 2008 Selasa, 21 Oktober 2008 ACARA TRADE EXPO 2008, DI KEMAYORAN, JAKARTA, 21 OKTOBER 2008 Selasa, 21 Oktober 2008 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA TRADE EXPO 2008 DI KEMAYORAN, JAKARTA PADA TANGGAL 21 OKTOBER 2008

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016 SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016 Yang kami hormati, Gubernur Jawa Tengah, Bapak H. Ganjar Pranowo, Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia,

Lebih terperinci

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sebagai Wadah Pemberdayaan Masyarakat

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sebagai Wadah Pemberdayaan Masyarakat Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat () Sebagai Wadah Pemberdayaan Masyarakat Keberhasilan pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, pemerintah dan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2013 2.1 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

PANDUAN WORKSHOP MASTER PLAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI)

PANDUAN WORKSHOP MASTER PLAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) PANDUAN WORKSHOP MASTER PLAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI AIR SE-DUNIA TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI AIR SE-DUNIA TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI AIR SE-DUNIA TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 TANGGAL 22 MARET 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG Assalamu alaikum

Lebih terperinci