KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

Transkripsi

1 KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG DI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan kelestarian, pelindungan, dan pemanfaatan keanekaragaman jenis ikan dan ekosistem perairan Nusa Kabupaten Klungkung di Provinsi Bali seperti Mola-mola dan Pari Manta, perlu menetapkan perairan Nusa Kabupaten Klungkung di Provinsi Bali sebagai kawasan konservasi perairan; b. bahwa untuk itu, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Kawasan Konservasi Perairan Nusa Kabupaten Klungkung di Provinsi Bali; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4739) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5490); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Tahun 2007 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4779); 4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 125); 5. Peraturan..

2 Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi, Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 126); 6. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 8/P Tahun 2014; 7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2009 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan; 8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG DI PROVINSI BALI. KESATU : Menetapkan sebagian wilayah perairan Nusa Kabupaten Klungkung di Provinsi Bali sebagai Kawasan Konservasi Perairan Nusa Kabupaten Klungkung di Provinsi Bali. KEDUA : Kawasan Konservasi Perairan Nusa di Kabupaten Klungkung Provinsi Bali sebagaimana dimaksud diktum KESATU dikelola sebagai Taman Wisata Perairan Nusa di Kabupaten Klungkung Provinsi Bali. KETIGA : Taman Wisata Perairan Nusa di Kabupaten Klungkung Provinsi Bali sebagai Taman Wisata Perairan sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA dengan luas lebih kurang Ha (dua puluh ribu lima puluh tujuh Hektar). KEEMPAT : Taman Nasional Perairan sebagaimana dimaksud diktum KETIGA dengan peta dan batas koordinat sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. KELIMA : Penetapan Kawasan Konservasi Perairan Nusa di Kabupaten Klungkung Provinsi Bali sebagai Taman Wisata Perairan sebagaimana dimaksud diktum KEDUA, ditindaklanjuti dengan: 1. mengumumkan dan mensosialisasikan Taman Wisata Perairan Nusa Kabupaten Klungkung di Provinsi Bali kepada masyarakat; dan 2. menunjuk panitia penataan batas Kawasan Taman Wisata Perairan Nusa Kabupaten Klungkung di Provinsi Bali yang terdiri atas unsur-unsur pejabat Pemerintah dan pemerintah daerah, untuk melakukan penataan batas. KEENAM:

3 - 3 - KEENAM : Menunjuk Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung Provinsi Bali untuk melakukan Taman Wisata Perairan Nusa Kabupaten Klungkung di Provinsi Bali. KETUJUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 21 Maret 2014 MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SHARIF C. SUTARDJO

4 LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG DI PROVINSI BALI BATAS KOORDINAT KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG DI PROVINSI BALI KODE LOKASI KOORDINAT BATAS LUAR A 115 o BT 8 o LS B 115 o BT 8 o LS C 115 o BT 8 o LS D 115 o BT 8 o LS E 115 o BT 8 o LS F 115 o BT 8 o LS MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SHARIF C. SUTARDJO

5 LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG DI PROVINSI BALI PETA KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG DI PROVINSI BALI MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SHARIF C. SUTARDJO

6 BAB 5. RENCANA PENGELOLAAN Penyusunan rencana didasarkan pada strategi dan program yang telah ditetapkan pada Bab III beserta dengan peraturan yang ada yaitu PERMEN Kelautan dan Perikanan No.30 tahun 2010 Tentang Zonasi dan Rencana Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan. Prioritas kegiatan dan penjadwalan akan mempertimbangkan ketersediaan dana, kesiapan organisasi pengelola, masalah legalitas, serta kesiapan masyarakat setempat sekitar KKP. Berdasarkan pertimbangan tersebut, diperlukan strategi yang berdasarkan skala prioritas kegiatan selama rentang waktu 5 tahun, sebagai rencana kegiatan jangka pendek. Rencana tersaji pada Tabel 1. Tabel 10. Rencana Pengelolaan No Tujuan Strategi Kegiatan Pelaksana Pendanaan 1 Meningkatnya tutupan karang dan hutan bakau, dan biomass ikan sebesar 20% pada tahun 2032 Lembaga Pengelola dan Instansi/Lembaga berkompeten Swadaya 1) Pelaksanaan survey dan penelitian terkait jenis dan ekosistem 2) dan penerapan protokol monitoring ekologi/biologi bagi 3) Rehabilitasi ekosistem penting pesisir dan laut di dalam 1.1. Survey dan monitoring terumbu karang, ikan, bakau dan padang lamun 1.2. Penelitian dan monitoring Ikan Mola mola, Ikan Pari manta, Dugong, Paus, Hiu dan Penyu 2.1. dan penerapan protokol monitoring kesehatan karang, tempat memijah ikan, dan mega-biota laut 3.1. Rehabilitasi terumbu karang 3.2. Rehabilitasi hutan bakau 2 Meningkatnya jumlah tangkapan nelayan dan turis yang berkunjung ke Nusa sebanyak 15% pada tahun ) Pengembangan alternatif mata pencaharian bagi masyarakat Nusa 2) Pengembangan alternatif alat dan cara tangkap perikanan yang tidak merusak 3) Pengembangan wisata bahari yang ramah lingkungan 4) Pengembangan hukum adat terkait dengan 5) Pengembangan strategi dan media komunikasi 6) Pelibatan masyarakat secara aktif di dalam 1.1. Pengembangan ekowisata bahari melalui mangrove tour dan adopt the coral 1.2. Pengembangan ekowisata bahari melalui tour rumput laut 1.3. Pengembangan aneka souvenir khas Nusa yang ramah lingkungan 1.4. Pengembangan aneka makanan berbahan dasar rumput laut 1.5. Pengembangan kredit mikro bagi nelayan, petani rumput laut dan pelaku ekowisata bahari berbasis masyarakat 2.1. Pengembangan alternatif cara tangkap untuk menggantikan bom/potasium dengan pancing/jaring 3.1. code of conduct wisata bahari di Nusa termasuk pemantauan Ikan Mola mola, Pari Manta dan Paus 3.2. Study kapasitas daya 1 Lembaga Pengelola dan Instansi/lembaga berkompeten Swadaya

7 7) dan penerapan protokol monitoring sosioekonomi bagi dukung lingkungan terkait pariwisata bahari 3.3. rencana wisata bahari di Nusa 4.1. awig-awig terkait perlindungan dan pemanfaatan jenis dan sumberdaya pesisir dan laut 4.2. awig-awig terkait sampah dan limbah di pulau 5.1. berbagai poster dan buku terkait perlindungan ekosistem dan jenis biota laut 5.2. Pondok informasi di pualu terkait isu pesisir dan laut dan KKP 5.3. Film terkait keanekaragaman hayati laut Nusa dan wisata bahari Nusa 5.4. papan informasi terkait zonasi berikut aturannya dan code of conduct wisata bahari 5.5. Penyuluhan secara berkala oleh lembaga pengelola terkait pelestarian pesisir dan laut 6.1. Pelibatan unsur masyarakat di dalam lembaga pengelola 6.2. Pelibatan unsur masyarakat di dalam pembuatan rencana kerja lima tahunan dan tahunan 6.3. Pelibatan unsur masyarakat di dalam tim patroli gabungan 6.4. Pelibatan unsur masyarakat di dalam monitoring dan evaluasi 7.1. protokol 2

8 dan pelaksanaan monitoring persepsi stakeholder secara berkala 3 Tata Kelola KKP Yang Effektif 1) Pengelolaan database yang komprehensif, terintegrasi, up to date dan mudah untuk diakses 2) dan penerapan payung hukum, zonasi berikut dengan aturannya 3) Pembentukan badan pengelola termasuk di dalamnya tim pengamanan dan patroli gabungan 4) dan penerapan mekanisme pendanaan jangka panjang melalui biaya masuk (entrance fee) 5) rencana kerja 5 tahunan dan 1 tahunan, mengacu pada rencana kerja 20 tahun KKP Nusa. 6) Pengadaan sarana dan prasarana terkait 7) Pelaksanaan berbagai pelatihan dan pendidikan terkait 8) Pengembangan protokol monitoring/eval uasi terkait tata kelola KKP 7.2. protokol dan pelaksanaan resource use monitoring 1.1. Profile KKP Nusa, termasuk di dalamnnya profil perikanan dan profil wisata bahari yang di upadate setiap 5 tahun sekali 1.2. data webase yang mudah diakses 1.3. atlas sumberdaya pesisir dan laut PERDA atas 2.2. PERDA Alat tangkap perikanan di Kabupaten Klungkung 2.3. Peraturan Bupati mengenai pariwisata bahari 2.4. Peraturan Bupati terkait biaya masuk (entrance fee) Pembentukan Lembaga Pengelola yang disahkan oleh Peraturan BupatiKlungkung 3.2. Pembentukan Tim Patroli Gabungan antara aparat penegak hukum dan masyarakat 3.3. SOP pengawasan dan patroli 4.1. Melakukan Kajian mekanisme pendanaan jangka panjang termasuk studi keinginan pengguna untuk berkontribusi terhadap KKP (willingness to pay study) dan rekomendasi 5.1. rencana kerja 5 tahunan 5.2. rencana kerja 1 tahunan 5.3. Melakukan monitoring 3 Lembaga Pengelola Instansi/Lembaga Berkompeten Swadaya

9 Nusa dan evaluasi penerapan rencana kerja 5 tahunan dan 1 tahunan 6.1. Pengadaan Kantor Lembaga Pengelola beserta dengan fasilitas kantor 6.2. Pengadaan kapal patroli berikut dengan peralatan komunikasi, navigasi dan safety 6.3. pos-pos pengawasan di darat dipinggir pantai termasuk pemasangan CCTV 6.4. Memasang tanda batas, rambu dan pelampung tambat perahu 6.5. Pengadaan fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan untuk memungut biaya masuk 6.6. Pemasangan instalasi komunikasi Antena bersama pengadaan HT papanpapan informasi 6.8. Pengadaan Sarana Penanggulangan Keadaan Darurat (Rescue) 7.1. Pelatihan penerapan SOP patroli 7.2. Pelatihan scientific diving dan pengenalan keanekaragaman hayati laut 7.3. Pelatihan administrasi dan keuangan dan biaya masuk (entrance fee) 7.4. Pelatihan perancangan dan efektif KKP 7.5. Pelatihan Rescue Laut 7.6. Pelatihan pemantauan terumbu karang, ikan dan padang lamun untuk masyarakat 7.7. Pelatihan kelembagaan dan penyusunan rencana kerja 4

10 7.8. Pelatihan penulisan pelaporan dan bahasa Inggris 7.9. Pelatihan penyelesaian konflik 8.1. protokol dan penerapan efektif KKP 5

11 TATA WAKTU DAN PEMBIAYAAN Setiap tahapan kegiatan dalam kawasan, mulai dari tahapan perencanaan, implementasi sampai dengan evaluasi KKP sangat bergantung kepada tersedianya pendanaan. Rencana pembiayaan mencangkup antara lain sumber-sumber dana yang dapat diusulkan kepada pemangku kepentingan, alokasi pembiayaan dan badan pengawas. Dana yang bisa digali berasal dari biaya masuk kawasan(entrance fee), APBN (melalui UPT terkait dalam Kementerian Kelautan dan Perikanan), Propinsi dan Kabupaten, Swasta, Luar Negeri (), serta masyarakat. Oleh karena itu, rencana spesifik pembiayaan dalam implementasinya perlu disusun oleh badan pengelola yang dituangkan dalam rencana kerja 5 dan 1 tahunan dengan mengacu kepada rencana 20 tahun. Pada 5 tahun pertama arahan rencana kerja fokus pada memperkuat kapasitas badan pengelola, memperkuat payung hukum, melengkapi sarana dan prasarana, pengembangan database/survey dan monitoring ekologi/sosial-ekonomi dan biaya masuk kawasan. Pada 5 tahun pertama ini masih diperlukan sumber pendanaan dari APBN,, Swasta dan untuk menunjang biaya masuk (entrance fee). Selanjutnya komponen biaya masuk akan semakin besar guna membiayai. Harapannya pada 5 tahun terakhir rencana 20 tahun ini, komponen biaya hampir seluruhnya ditanggung oleh dana yang dikumpulkan dari biaya masuk sehingga keterlibatan dana dari APBN dan akan sangat kecil sekali. Jika sudah terjadi demikian, maka dapat dikatakan bahwa dapat dikelola secara efektif dari sisi pendanaan. 6

12 Tabel 11. Matrik Rencana Pengelolaan Jangka Menengah ( 5 tahunan) No Strategi Program Kegiatan Output Lokasi Pelaksana Sumber Dana Biaya (rupiah) 5 Tahun 5 Thn Peningkatan tutupan karang dan hutan bakau, dan biomass ikan sebesar 20% pada tahun 2032 Pelaksanaan survey dan penelitian terkait jenis dan ekosistem Survey dan monitoring terumbu karang, ikan, bakau dan padang lamun x x x x x x Penelitian dan monitoring Ikan Mola mola, Ikan Pari manta, Dugong, Paus, Hiu dan Penyu x x x x dan penerapan protokol monitoring ekologi/biolog i bagi KKP Nusa dan penerapan protokol monitoring kesehatan karang, tempat memijah ikan, dan megabiota laut x x Rehabilitasi ekosistem penting pesisir dan laut di dalam KKP Nusa Rehabilitasi terumbu karang Rehabilitasi hutan bakau x x x x x x x x x x x x 2 Peningkatan jumlah tangkapan nelayan dan turis yang Pengembanga n alternatif mata Pengembanga n ekowisata bahari melalui x x x x 7

13 berkunjung ke Nusa sebanyak 15% pada tahun 2032 pencaharian bagi masyarakat Nusa mangrove tour dan adopt the coral Pengembanga n ekowisata bahari melalui tour rumput laut x x x x Pengembanga n aneka souvenir khas Nusa yang ramah lingkungan x x x Pengembanga n aneka makanan berbahan dasar rumput laut x x x Pengembanga n kredit mikro bagi nelayan, petani rumput laut dan pelaku ekowisata bahari berbasis masyarakat x x x x x Pengembanga n alternatif alat dan cara tangkap perikanan yang tidak merusak Pengembanga n alternatif cara tangkap untuk menggantikan bom/potasium dengan pancing/jaring x x x x x 8

14 Pengembanga n wisata bahari yang ramah lingkungan code of conduct wisata bahari di Nusa termasuk pemantauan Ikan Mola mola, Pari Manta dan Paus x Pengembanga n hukum adat terkait dengan studi kapasitas daya dukung lingkungan terkait wisata bahari rencana wisata bahari di Nusa awig-awig terkait perlindungan terumbu karang, hutan bakau, Ikan Mola mola, Ikan Pari Manta, Paus, Dugong, Penyu dan Hiu awig-awig terkait sampah dan x x x x x x x x 9

15 limbah di pulau Pengembanga n strategi dan media komunikasi berbagai poster dan buku terkait perlindungan ekosistem dan jenis biota laut x x x x Pondok informasi di pulau terkait isu pesisir dan laut dan KKP Film terkait keanekaragam an hayati laut Nusa dan wisata bahari Nusa papan informasi terkait zonasi berikut aturannya dan code of conduct wisata bahari Penyuluhan secara berkala oleh lembaga pengelola terkait konservasi pesisir dan dan wilayah sekitarnya x x x x x x x x x x x x x x 10

16 Pelibatan masyarakat secara aktif di dalam dan penerapan protokol monitoring sosio-ekonomi bagi KKP Nusa laut Pelibatan unsur masyarakat di dalam badan pengelola Pelibatan unsur masyarakat di dalam pembuatan rencana kerja lima tahunan dan tahunan Pelibatan unsur masyarakat di dalam tim patroli gabungan Pelibatan unsur masyarakat di dalam monitoring dan evaluasi protokol dan pelaksanaan monitoring persepsi stakeholder secara berkala protokol dan pelaksanaan resource use x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x 11

17 monitoring 3 Tata Kelola KKP Yang Effektif Pengelolaan database yang komprehensif, terintegrasi, up to date dan mudah untuk diakses dan penerapan payung hukum, zonasi berikut dengan aturannya Profile KKP Nusa, termasuk di dalamnnya profil perikanan dan profil wisata bahari data webase yang mudah diakses atlas sumberdaya pesisir dan laut KKP Nusa PERDA atas PERDA Alat tangkap perikanan di Kabupaten Klungkung Peraturan Bupati mengenai pariwisata bahari PERDA terkait biaya masuk (entrance fee) x x x x x x x x x x x x x x x x 12

18 Pembentukan badan pengelola termasuk di dalamnya tim pengamanan dan patroli gabungan dan penerapan mekanisme pendanaan jangka panjang melalui biaya masuk (entrance fee) Pembentukan Lembaga Pengelola yang disahkan oleh Peraturan BupatiKlungk ung Pembentukan Tim Patroli Gabungan antara aparat penegak hukum dan masyarakat SOP pengawasan dan patroli Melakukan Kajian mekanisme pendanaan jangka panjang KKP Nusa termasuk willingness to pay study dan rekomendasi x x x x x rencana kerja 5 tahunan dan 1 tahunan, mengacu pada rencana kerja 20 tahun KKP rencana kerja 5 tahunan rencana kerja 1 tahunan x x x x x x x x 13

19 Nusa. Pengadaan sarana dan pra-sarana terkait Melakukan monitoring dan evaluasi penerapan rencana kerja 5 tahunan dan 1 tahunan Pengadaan Kantor Badan Pengelola beserta dengan fasilitas kantor Pengadaan kapal patroli berikut dengan peralatan komunikasi, navigasi dan safety pos-pos pengawasan di darat dipinggir pantai termasuk pemasangan CCTV Memasang tanda batas, rambu dan pelampung tambat perahu Pengadaan fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan untuk memungut biaya masuk APBN, APBN, APBN, x x x x x x x x x x x x x x Pemasangan x x 14

20 Pelaksanaan berbagai pelatihan dan pendidikan terkait instalasi komunikasi Antena bersama pengadaan HT. papan-papan informasi Pengadaan sarana penanggulang an keadaan darurat (rescue) Pelatihan penerapan SOP patroli Pelatihan scientific diving dan pengenalan keanekaragam an hayati laut Pelatihan keuangan dan biaya masuk (entrance fee) Pelatihan perancangan dan efektif KKP Pelatihan Rescue Laut Pelatihan pemantauan terumbu karang, ikan dan padang lamun untuk masyarakat BP x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x Pelatihan x x 15

21 Pengembanga n protokol monitoring/ev aluasi terkait tata kelola kelembagaan dan penyusunan rencana kerja Pelatihan penulisan pelaporan dan bahasa Inggris Pelatihan penyelesaian konflik protokol dan penerapan efektif KKP x x x x x x x x x x x x x x 16