KETAHANAN PANGAN: KKP Bekali Aparatur Daerah Dengan Pelatihan Perikanan
|
|
- Hartono Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KETAHANAN PANGAN: KKP Bekali Aparatur Daerah Dengan Pelatihan Perikanan BISNIS.COM, JAKARTA--Kementerian Kelautan dan Perikanan memberi pelatihan budidaya perikanan dan pengolahan hasil perikanan di Pare-Pare, Makassar. Adapun pelatihan tersebut diperuntukan bagi Bintara Pembina Desa (Babinsa), Persit Kartika Chandra Kirana KODAM VII Wirabuana, Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban (Babinkamtib), Kelompok Tani, dan mahasiswa Universitas Hasanudin. Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Suseno mengungkapkan pelatihan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan melalui industrialisasi kelautan dan perikanan dengan penerapan prinsip ekonomi biru. "Ini merupakan upaya peningkatan produksi, produktivitas, nilai tambah, dan daya saing komoditas dan produk kelautan dan perikanan dengan pendekatan integrasi hulu dan hilir dan konektivitas bisnis," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (13/03). Menurutnya, ekonomi biru merupakan konsep yang tidak terpisahkan dari program minapolitan dan industrialisasi yang bertujuan efisiensi Sumber Daya Alam (SDA), peningkatan nilai tambah, dan diversifikasi produk. Selain itu, diharapkan juga program tersebut dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta memperluas lapangan kerja melalui metode pendekatan integrasi sistem produksi lintas bisnis utama. (if) Sumber : Rika Novianti
2 KKP DORONG INDUSTRIALISASI PERIKANAN Jakarta-Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong terwujudnya ketahanan pangan melalui industrialisasi kelautan dan perikanan dengan penerapan prinsip prinsip blue economy. Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Suseno mengatakan, program industrialisasi tersebut adalah upaya peningkatan produksi, produktivitas, nilai tambah, dan daya saing komoditas dan produk KP. Itu dilakukan dengan pendekatan integrasi hulu dan hilir serta konektivitas bisnis, serta infrastruktur terintegrasi, kata Suseno dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin. (dedi supriyadi)
3 KKP Latih TNI & Masyarakat Soal Budidaya Perikanan INILAH.COM, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP), menggelar Pelatihan Budidaya Perikanan dan Pengolahan Hasil Perikanan bagi Bintara Pembina Desa (Babinsa), Persit Kartika Chandra Kirana KODAM VII Wirabuana, Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban (Babinkamtib), Kelompok Tani, dan mahasiswa UNHAS di Sulawesi Selatan. Kegiatan ini diselenggarakan pada Maret di Makassar dan Maret di Pare Pare. Menurut Kepala BPSDM KP, Suseno, saat membuka pelatihan, Rabu (13/3), dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM pelaku utama/usaha perikanan dan prajurit TNI AD di wilayah kerja Kodam VII Wirabuana, maka diperlukan penyelenggaraan pelatihan dibidang perikanan guna mewujudkan ketahanan pangan melalui industrialisasi kelautan dan perikanan dengan penerapan prinsip-prinsip blue economy. Tujuan program industrialisasi tersebut, menurutnya, adalah upaya peningkatan produksi, produktivitas, nilai tambah, dan daya saing komoditas dan produk kelautan dan perikanan dengan pendekatan integrasi hulu dan hilir dan konektivitas bisnis, berupa rantai nilai dan rantai pasok, serta infrastruktur terintegrasi dengan menjaga keseimbangan produksi bahan baku dan produk akhir, penguatan pengolahan dan pemasaran yang berwawasan lingkungan. Adapun konsep blue economy, lanjutnya, merupakan konsep yang tidak terpisahkan atau sinergi dari program minapolitan dan industrialisasi kelautan dan perikanan. Tujuan blue economy adalah peningkatan efisiensi Sumber Daya Alam (SDA), peningkatan nilai tambah dan diversifikasi produk dengan prinsip efisiensi SDA tanpa limbah, peningkatan pendapatan masyarakat dan perluasan lapangan kerja melalui metode pendekatan integrasi sistem produksi lintas bisnis utama, konektivitas bisnis berupa rantai nilai dan rantai pasok dan infrastruktur terintegrasi.
4 Komoditas dan produk unggulan dalam konsep blue economy adalah multiple commodities and products, penciptaan pasar baru dengan tetap memperhatikan lingkungan. Suseno juga mengatakan, pelatihan ini merupakan wujud nyata sinergitas antara KKP dan TNI AD guna menyukseskan pembangunan kelautan dan perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman antara KKP dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) tentang Kerja Sama Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional Melalui Industrialisasi Perikanan serta Kesepakatan Kerja Sama BPSDM KP dengan TNI AD tentang Penyelenggaraan Pelatihan dan Penyuluhan KP, yang ditandatangani 26 Februari lalu di Jakarta. Pada kesempatan tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C Sutardjo, mengatakan, untuk memastikan kebijakan percepatan industrialisasi dapat berjalan sesuai yang diharapkan, KKP pada 2012 menyediakan tenaga penyuluh yang ditempatkan di berbagai wilayah, utamanya di daerah yang menjadi sentra-sentra industri perikanan. Namun demikian, jumlah tersebut belum mencukupi untuk mendukung program industrialisasi perikanan. Oleh karena itu, kami memandang perlu untuk menjalin kerja sama dengan TNI-AD. Kami berharap Babinsa TNI-AD dapat ikut berperan dalam membina masyarakat di pedesaan, khususnya bagi nelayan dan masyarakat pesisir terkait program-program KKP yang berkaitan dengan ketahanan pangan, termasuk peran penyuluh sebagai pendampingan di masyarakat dalam mewujudkan program-program tersebut, ujar Sharif. Peran penyuluh di Provinsi Sulawesi Selatan sudah terbina sejak lama, terbukti dengan adanya pendampingan kelompok usaha yang dilakukan Babinsa telah menumbuhkan kembali usaha budidaya bawal air tawar dan lele di Kabupaten Bone, sehingga menjadi kelompok usaha yang mandiri, seperti yang dilakukan Dr. Lukman, penyuluh PNS alumni lembaga pendidikan KKP. Hal ini tidak lepas dari peran Bakorluh melalui koordinasi yang intensif kepada para penyuluh di lapangan dan instansi terkait lainnya. Sementara itu, Kepala Pusat Kelautan dan Perikanan, Balok Budiyanto, dalam laporannya pada pembukaan pelatihan, mengatakan, pelatihan ini diberikan bagi 150 orang peserta di kedua kota tersebut. Sebanyak 100 orang mengikuti pelatihan pengolahan hasil perikanan di Makassar. Adapun sisanya sebanyak 50 orang mengikuti Pelatihan Budidaya Perikanan di Pare Pare. Menurut Balok, tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para Babinsa, Babinkamtib, Persit Wirabuana tentang bagaimana melakukan budidaya perikanan secara benar serta memberikan keterampilan kepada ibu-ibu Dharma Wanita Persit Wirabuana untuk memanfaatkan ikan untuk diolah agar dapat mempunyai nilai tambah. Proses pelatihan, lanjut Balok, dilaksanakan dengan perbandingan teori sebesar 30% dan praktek70%, dan sepenuhnya menerapkan pendekatan pembelajaran bagi orang dewasa atau andragogi. Dengan demikian, menurutnya, tercipta suatu hubungan interaktif antara pengajar dan peserta dan antar peserta secara efektif, dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan praktek langsung.
5 Tenaga pelatih berasal dari Pusat Pelatihan Mandiri Kelautandan Perikanan (P2MKP) dengan didampingi oleh widyaiswara dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Aertembaga, Bitung, Sulawesi Utara. Dari 13 P2MKP di Sulawesi Selatan, 4 di antaranya yang dilibatkan untuk melatih pada kegiatan ini di Makassar adalah P2MKP Tegar Mandiri dan P2MKP Awanindo dari Kabupaten Maros, sedangkan P2MKP Fatimah Az Zahra dan P2MKP Eltisyah dari Kota makassar. Adapun P2MKP yang melatih di Pare Pare adalah P2MKP Paraikate dan P2MKP Sejahtera dari Kabupaten Pangkep. Sejak ditetapkan tahun 2012 sampai Februari 2013, 6 P2MKP tersebut telah melatih 440 orang. Menurut Suseno, P2MKP merupakan lembaga pelatihan kelautan dan perikanan mandiri yang dibentuk dan dikelola oleh pelaku utama dan atau pelaku usaha dibidang kelautan dan perikanan, baik perorangan maupun kelompok. Suseno berharap realisasi kerjasamaantara BPSDM KP dengan TNI AD dapat terus berlanjut dan saling bersinergi demi tercapainya tujuan yang diharapkan dari masing-masing intitusi tersebut. Ia juga berharap, nantinya peserta pelatihan ini dapat mengimplementasikan ilmunya, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam menciptakan lapangan kerja dan menyiapkan wirausaha-wirausaha baru di bidang perikanan dan dalam wadah P2MKP serta menjadi pendamping sebagai perpanjangan penyuluh di masyarakat. [*]
6 KKP Latih TNI dan Masyarakat Budidaya dan Pengolahan Perikanan KBRN, Makassar: Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menggelar pelatihan budidaya perikanan dan pengolahan hasil perikanan bagi masyarakat. Pelatihan diselenggarakan didua tempat Maret di Makassar dan Maret di Pare Pare. Pelatihan diikuti oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa), Persit Kartika Chandra Kirana KODAM VII Wirabuana, Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban (Babinkamtib), Kelompok Tani serta mahasiswa Universitas Hasanuddin (UNHAS). Kepala BPSDM KP, Suseno, menjelaskan pelatihan yang dilakukan BPSDM KP merupakan wujud nyata sinergitas antara KKP dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) guna menyukseskan pembangunan kelautan dan perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari penandatanganan nota Kesepahaman antara KKP dengan TNI-AD tentang kerja sama mewujudkan ketahanan pangan Nasional melalui industrialisasi perikanan pada 26 Februari 2013 di Jakarta. Kegiatan pelatihan ini juga tindak lanjut dari Kesepakatan Kerja Sama BPSDM KP dengan TNI-AD tentang Penyelenggaraan Pelatihan dan Penyuluhan KP, kata Suseno, di Makassar, Kamis (14/3/2013). Ditambahkan, pelatihan ini juga untuk meningkatkan kapasitas SDM pelaku usaha perikanan dan prajurit TNI AD di wilayah kerja Kodam VII Wirabuana. Program ini sekaligus untuk mewujudkan ketahanan pangan melalui industrialisasi kelautan dan perikanan dengan penerapan prinsip-prinsip blue economy. Sementara program industrialisasi tersebut sebagai upaya peningkatan produksi, produktivitas, nilai tambah, daya saing komoditas dan produk KP. Adapun pendekatannya melalui integrasi hulu hilir dan konektivitas bisnis berupa rantai nilai dan rantai pasok. Pendekatan juga melalui infrastruktur terintegrasi dengan menjaga keseimbangan produksi bahan baku dan produk akhir serta penguatan pengolahan dan pemasaran yang berwawasan lingkungan, jelasnya. (Sgd/Rini/AKS)
7 Thursday, 28 March 2013 KKP Latih TNI dan Masyarakat Budi Daya dan Pengolahan Perikanan MAKASSAR Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP), menggelar pelatihan budi daya perikanan dan pengolahan hasil perikanan. Pelatihan diberikan bagi Bintara Pembina Desa (Babinsa), Persit Kartika Chandra Kirana KODAM VII Wirabuana, Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban (Babinkamtib), Kelompok Tani, dan mahasiswa Universitas Hasanuddin di Sulawesi Selatan. Suseono, Kepala BPSDM KP, mengatakan, kegiatan itu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pelaku usaha perikanan dan prajurit TNI AD di wilayah kerja Kodam VII Wirabuana. Penyelenggaraan pelatihan juga dilakukan guna mewujudkan ketahanan pangan melalui industrialisasi kelautan dan perikanan dengan penerapan prinsip-prinsip blue economy. BY Sopia Siregar
8 KKP Latih TNI Budidaya dan Pengolahan Ikan Makasar,-- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP), akan menggelar Pelatihan Budidaya Perikanan dan Pengolahan Hasil Perikanan di Pare-pare, pada Maret. Kegiatan ini ditujukan bagi Bintara Pembina Desa (Babinsa), Persit Kartika Chandra Kirana KODAM VII Wirabuana, Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban (Babinkamtib), Kelompok Tani, mahasiswa UNHAS di Sulawesi Selatan. Menurut Kepala BPSDM KP, Suseno, saat membuka pelatihan, Rabu (13/3), dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM pelaku utama/usaha perikanan dan prajurit TNI AD di wilayah kerja Kodam VII Wirabuana, maka diperlukan penyelenggaraan pelatihan di bidang perikanan guna mewujudkan ketahanan pangan melalui industrialisasi kelautan dan perikanan dengan penerapan prinsip-prinsip blue economy. Tujuan program industrialisasi tersebut, menurutnya, adalah sutau upaya peningkatan produksi, produktivitas, nilai tambah, dan daya saing komoditas dan produk KP dengan pendekatan integrasi hulu dan hilir dan konektivitas bisnis, berupa rantai nilai dan rantai pasok, serta infrastruktur terintegrasi dengan menjaga keseimbangan produksi bahan baku dan produk akhir, penguatan pengolahan dan pemasaran yang berwawasan lingkungan. Adapun konsep blue economy, lanjutnya, merupakan konsep yang tidak terpisahkan atau sinergi dari program minapolitan dan industrialisasi KP. Tujuan blue economy peningkatan efisiensi Sumber Daya Alam (SDA), peningkatan nilai tambah dan diversifikasi produk dengan prinsip efisiensi SDA tanpa limbah, peningkatan pendapatan masyarakat dan perluasan lapangan kerja melalui metode pendekatan integrasi sistem produksi lintas bisnis utama, konektivitas bisnis berupa rantai nilai dan rantai pasok dan infrastruktur terintegrasi. Komoditas dan produk unggulan dalam konsep blue economy adalah multiple commodities and products, penciptaan pasar baru dengan tetap memperhatikan lingkungan. Suseno juga mengatakan, pelatihan ini merupakan wujud nyata sinergitas antara KKP dan TNI AD guna menyukseskan pembangunan kelautan dan perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman antara KKP dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) tentang Kerja Sama Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional Melalui Industrialisasi Perikanan serta Kesepakatan Kerja Sama BPSDM KP dengan TNI AD tentang Penyelenggaraan Pelatihan dan Penyuluhan KP, yang ditandatangani tanggal 26 Februari lalu di Jakarta. Pada kesempatan tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, mengatakan, untuk memastikan kebijakan percepatan industrialisasi dapat berjalan sesuai yang diharapkan, KKP pada 2012 menyediakan tenaga penyuluh yang ditempatkan di berbagai wilayah, utamanya di daerah yang menjadi sentra-sentra industri perikanan. Namun demikian, jumlah tersebut belum mencukupi untuk mendukung program industrialisasi perikanan.
9 Oleh karena itu, kami memandang perlu untuk menjalin kerja sama dengan TNI-AD. Kami berharap Babinsa TNI-AD dapat ikut berperan dalam membina masyarakat di pedesaan, khususnya bagi nelayan dan masyarakat pesisir terkait program-program KKP yang berkaitan dengan ketahanan pangan, termasuk peran penyuluh sebagai pendampingan di masyarakat dalam mewujudkan program-program tersebut ujar Sharif. Peran penyuluh di Provinsi Sulawesi Selatan sudah terbina sejak lama, terbukti dengan adanya pendampingan kelompok usaha yang dilakukan oleh Babinsa yang telah menumbuhkan kembali usaha budidaya bawal air tawar dan lele di Kabupaten Bone, sehingga menjadi kelompok usaha yang mandiri, seperti yang dilakukan oleh Dr. Lukman, penyuluh PNS alumni lembaga pendidikan KKP. Hal ini tidak lepas dari peran Bakorluh melalui koordinasi yang intensif kepada para penyuluh di lapangan dan instansi terkait lainnya. Sementara itu, Kepala Pusat Kelautan dan Perikanan, Balok Budiyanto, dalam laporannya pada pembukaan pelatihan, mengatakan, pelatihan ini diberikan bagi 150 orang peserta di kedua kota tersebut. Sebanyak 100 orang mengikuti pelatihan pengolahan hasil perikanan di Makassar. Adapun sisanya sebanyak 50 orang mengikuti Pelatihan Budidaya Perikanan di Pare Pare. Menurut Balok, tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para Babinsa, Babinkamtib, Persit Wirabuana tentang bagaimana melakukan budidaya perikanan secara benar serta memberikan keterampilan kepada ibu-ibu Dharma Wanita Persit Wirabuana untuk memanfaatkan ikan untuk diolah agar dapat mempunyai nilai tambah. Proses pelatihan, lanjut Balok, dilaksanakan dengan perbandingan teori sebesar 30% dan praktek 70%, dan sepenuhnya menerapkan pendekatan pembelajaran bagi orang dewasa atau andragogi. Dengan demikian, menurutnya, tercipta suatu hubungan interaktif antara pengajar dan peserta dan antar peserta secara efektif, dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan praktek langsung.
10
11
12
Rakernis BPSDM KP dihadiri oleh 162 orang peserta. Bertindak sebagai narasumber antara
http:/ //www.kilasfoto.com Targetkan kurangi kemiskinan dipesisir Bandung,kilasfoto.com - Dalam rangka menajamkan hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciSharif Cicip Ajak Mahasiswa Wirausaha Perikanan
http://www.politikindonesia.com Sharif Cicip Ajak Mahasiswa Wirausaha Perikanan Politikindonesia - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, mengajak para mahasiswa untuk menjadi pewirausaha
Lebih terperinciMengantisipasi Bencana Di Wilayah Pesisir, KKP Bekerjasama dengan BNPB
http://indonesiarayanews.com Mengantisipasi Bencana Di Wilayah Pesisir, KKP Bekerjasama dengan BNPB @IRMewscom I Jakarta: SELAIN menjalin kerjasama dengan TNI-AD, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
Lebih terperinciPUBLIKASI MEDIA PADA ACARA GELAR PELATIHAN NASIONAL 2013 BALAI SUDIRMAN, JAKARTA
PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA GELAR PELATIHAN NASIONAL 2013 BALAI SUDIRMAN, JAKARTA KKP Selenggarakan Gelar Pelatihan Nasional Kelautan dan Perikanan Jakarta, 13/11 (ANTARA) - Pertumbuhan perusahaan sebagai
Lebih terperinciKKP Gelar FGD Implementasi Blue Economy di Bali
www.inilah.com KKP Gelar FGD Implementasi Blue Economy di Bali inilah.com/agus Priatna INILAH.COM, Nusa Dua Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Focus Group Discussion (FGD) lanjutan implementasi
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014
INDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014 INTEGRASI MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI, DAN BLUE ECONOMY
Lebih terperinciPenguatan Minapolitan dan Merebut Perikanan Selatan Jawa
Penguatan Minapolitan dan Merebut Perikanan Selatan Jawa Oleh: Akhmad Solihin Peneliti Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor Selatan Jawa yang menghadap Samudera Hindia adalah
Lebih terperinciRUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014
RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 RAPAT KERJA TEKNIS (Rakernis) KELAUTAN DAN PERIKANAN Tahun 2014 dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur di Aula Kantor Walikota
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.126, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN KP. Sistem Logistik. Nasional. Ikan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2014 TENTANG SISTEM LOGISTIK IKAN
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN SINERGI PENYELENGGARAN PENYULUHAN
AN KELAUTAN DAN, DAN SINERGI PENYELENGGARAN AN Oleh : KUSDIANTORO Kepala Bidang Program dan Monev, Pusat Penyuluhan KP Disampaikan pada acara Temu Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.44, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Industrialisasi. Kelautan. Perikanan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.27/MEN/2012
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2014 TENTANG SISTEM LOGISTIK IKAN NASIONAL
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2014 TENTANG SISTEM LOGISTIK IKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPUBLIKASI MEDIA PADA ACARA WISUDA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA ANGKATAN XLV TAHUN AJARAN 2013
PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA WISUDA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA ANGKATAN XLV TAHUN AJARAN 2013 www.antaranews.com Sekolah tinggi perikanan Indonesia diakui internasional Jakarta (ANTARA News) - Menteri
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM RANCANGAN RPJMN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN
ARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM RANCANGAN RPJMN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019 Oleh : Dr. Suseno Sukoyono Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGUATAN SDM KP DALAM UU DESA SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI MASYARAKAT
KEBIJAKAN PENGUATAN SDM KP DALAM UU DESA SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI MASYARAKAT Dr. SUSENO SUKOYONO (KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA KP - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN) Disampaikan pada
Lebih terperinciKKP Tingkatkan Peran Penyuluh Perikanan
www.inilah.com KKP Tingkatkan Peran Penyuluh Perikanan INILAH.COM, Jakarta - Dalam mendukung industrialisasi kelautan dan perikanan, Kementerian KKP bersinergi tingkatkan peran penyuluh perikanan. Kementerian
Lebih terperinciSISTEM PENYULUHAN PERIKANAN MENUNJANG INDUSTRIALISASI KP SEJUMLAH MASUKAN PEMIKIRAN
2013/11/02 08:31 WIB - Kategori : Artikel Penyuluhan PEMANTAPAN SISTEM PENYULUHAN PERIKANAN MENUNJANG INDUSTRIALISASI KP SEJUMLAH MASUKAN PEMIKIRAN Mendiskusikan sistem penyuluhan perikanan yang membumi
Lebih terperinciPUBLIKASI MEDIA PADA ACARA FORUM PENDIDIKAN MENENGAH KELAUTAN DAN PERIKANAN TANGGAL 2-4 OKTOBER 2013
PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA FORUM PENDIDIKAN MENENGAH KELAUTAN DAN PERIKANAN TANGGAL 2-4 OKTOBER 2013 Perlu SDM Berkualitas Wujudkan Pembangunan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan
Lebih terperinciPemantapan Sistem Penyuluhan Perikanan Menunjang lndustrialisasi Kelautan dan Perikanan: Isu dan Permasalahannya serta Saran Pemecahannya 1
Pemantapan Sistem Penyuluhan Perikanan Menunjang lndustrialisasi Kelautan dan Perikanan: Isu dan Permasalahannya serta Saran Pemecahannya 1 Oleh: Mochamad Wekas Hudoyo, APi, MPS Anggota Komisi Penyuluhan
Lebih terperinciPENINGKATAN PERAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH
PENINGKATAN PERAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH Fahrur Razi dan Dewi Astuti Sartikasari (Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan,
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. PERENCANAAN Rencana strategis sebagaimana yang tertuang dalam Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu proses yang
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSEP MINAPOLITAN
EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN INDIVIDU PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSEP MINAPOLITAN Oleh: Edmira Rivani, S.Si., M.Stat. Peneliti Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik PUSAT PENELITIAN BADAN KEAHLIAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.27/MEN/2012 TENTANG PEDOMAN UMUM INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.27/MEN/2012 TENTANG PEDOMAN UMUM INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN
2013, No.44 10 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.27/MEN/2012 TENTANG PEDOMAN UMUM INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN PEDOMAN UMUM INDUSTRIALISASI KELAUTAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETERNAK
KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETERNAK Jakarta, Januari 2013 KATA PENGANTAR Pengembangan kelembagaan peternak merupakan
Lebih terperinciLAPORAN TEKNIS JUDUL PENELITIAN EVALUASI DAMPAK INDUSTRIALISASI PERIKANAN PADA KAWASAN MINAPOLITAN UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
LAPORAN TEKNIS JUDUL PENELITIAN EVALUASI DAMPAK INDUSTRIALISASI PERIKANAN PADA KAWASAN MINAPOLITAN UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN (Perairan Umum Daratan) Tim Penelitian : Zahri Nasution
Lebih terperinciPUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KERJASAMA BADAN PENGEMBANGAN SDM KP DENGAN ASOSIASI BUDIDAYA MUTIARA INDONESIA
PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KERJASAMA BADAN PENGEMBANGAN SDM KP DENGAN ASOSIASI BUDIDAYA MUTIARA INDONESIA www.satunews.com Festival Mutiara Indonesia, 2-6 Oktober 2013 JAKARTA- Kementerian Kelautan dan
Lebih terperinciPeningkatan Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Budidaya Melalui PUMP Perikanan Budidaya Sebagai Implementasi PNPM Mandiri Kelautan Dan Perikanan
Draft Rekomendasi Kebijakan Sasaran: Perikanan Budidaya Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Budidaya Melalui PUMP Perikanan Budidaya Sebagai Implementasi PNPM Mandiri Kelautan Dan Perikanan Seri
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN KEGIATAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG INDUSTRIALISASI PERIKANAN BERBASIS BLUE ECONOMY
KEBIJAKAN DAN KEGIATAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG INDUSTRIALISASI PERIKANAN BERBASIS BLUE ECONOMY Oleh : KUSDIANTORO, S.Pi., M.Si (Kepala Bidang Program, Monev) Disampaikan pada acara Rapat Koordinasi
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN DI INDONESIA. Oleh: Dr. Sunoto, MES
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN Potensi dan Tantangan DI INDONESIA Oleh: Dr. Sunoto, MES Potensi kelautan dan perikanan Indonesia begitu besar, apalagi saat ini potensi tersebut telah ditopang
Lebih terperinciRANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah
Lebih terperinciSINERGI DAN PERAN KOMISI PENYULUHAN PERIKANAN NASIONAL (KPPN) DALAM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
SINERGI DAN PERAN KOMISI PENYULUHAN PERIKANAN NASIONAL (KPPN) DALAM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Oleh : Ir.Sumardi S. M.Ed dan Dr Soen an HP Komisi Penyuluhan Perikanan Nasional Disampaikan
Lebih terperinciVII. KINERJA LEMBAGA PENUNJANG PEMASARAN DAN KEBIJAKAN PEMASARAN RUMPUT LAUT. menjalankan kegiatan budidaya rumput laut. Dengan demikian mereka dapat
VII. KINERJA LEMBAGA PENUNJANG PEMASARAN DAN KEBIJAKAN PEMASARAN RUMPUT LAUT 7.1. Kinerja Lembaga Penunjang Pengembangkan budidaya rumput laut di Kecamatan Mangarabombang membutuhkan suatu wadah sebagai
Lebih terperinciRUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015
RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015 Pada Kamis dan Jumat, Tanggal Lima dan Enam Bulan Maret Tahun Dua Ribu Lima Belas bertempat di Samarinda, telah diselenggarakan Rapat Koordinasi
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN KERJASAMA DIREKTORAT JENDERAL DENGAN TNI-AD MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN (TMKP) TA. 2014
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN KERJASAMA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN DENGAN TNI-AD MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN (TMKP) TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN
Lebih terperinci2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1136, 2014 KEMEN KP. Penyuluh Perikanan. Swasta. Swadaya. Pemberdayaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/PERMEN-KP/2014
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk di dunia semakin meningkat dari tahun ketahun. Jumlah penduduk dunia mencapai tujuh miliar saat ini, akan melonjak menjadi sembilan miliar pada
Lebih terperinciPEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembangunan
Lebih terperinciPUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KULIAH UMUM MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI UNIVERSITAS VETERAN NASIONAL JAKARTA
PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KULIAH UMUM MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI UNIVERSITAS VETERAN NASIONAL JAKARTA www.antaranews.com Blue Economy Kembangkan Inovasi Untuk Kesejahteraan Jakarta, 24 September
Lebih terperinciPROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA
PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA Fahrur Razi Penyuluh Perikanan Muda pada Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan email: fahrul.perikanan@gmail.com
Lebih terperinciUU Nomor 16 Tahun 2006 Tentang SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN (SP3K)
UU Nomor 16 Tahun 2006 Tentang SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN (SP3K) PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN MINAPOLITAN BAB I PENDAHULUAN
5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN UMUM MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN MINAPOLITAN PEDOMAN UMUM MONITORING, EVALUASI, DAN
Lebih terperinciDRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN
DRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN JUDUL REKOMENDASI Strategi Optimalisasi Unsur Unsur Positif Lokal untuk Mendukung Penerapan Prinsip Prinsip Blue Economy di Wilayah Coral Triangle SASARAN REKOMENDASI Kebijakan
Lebih terperinciPublikasi Media Pada Kegiatan KKP Kerjasama Dengan Kabupaten Bone
Publikasi Media Pada Kegiatan KKP Kerjasama Dengan Kabupaten Bone Media Online www.aktual.co.id Bupati Bone Sambut Baik Kerjasama dengan KKP Jakarta, Aktual.co Kementerian Kelautan dan Perikanan menandatangani
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP Kesimpulan
BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan Industri rumput laut memiliki peran penting dalam penciptaan lapangan kerja yang terkait dengan pendapatan masyarakat, diantaranya melalui keterlibatan nelayan dalam budi
Lebih terperinciPERTEMUAN KOORDINASI DALAM RANGKA PERCONTOHAN PENYULUH MENDUKUNG INDUSTRIALISASI PERIKANAN BERBASIS EKONOMI BIRU PADA DI POS PENYULUHAN PERIKANAN
PERTEMUAN KOORDINASI DALAM RANGKA PERCONTOHAN PENYULUH MENDUKUNG INDUSTRIALISASI PERIKANAN BERBASIS EKONOMI BIRU PADA DI POS PENYULUHAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS, PROV. SUMATERA SELATAN Kegiatan Temu
Lebih terperinciMenteri KKP Salurkan Bantuan untuk Penyuluh Indramayu
http://www.jurnas.com Menteri KKP Salurkan Bantuan untuk Penyuluh Indramayu Jurnas.com KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berusaha untuk mendukung segala upaya pengembangan industri kelautan
Lebih terperinci2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negar
No.430,2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN KP. Monitoring. Evaluasi. Pelaporan Minapolitan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN-KP/2014 TENTANG
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumberdaya perikanan di Kabupaten Gorontalo Utara meliputi perikanan tangkap dan perikanan budidaya.
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumberdaya perikanan di Kabupaten Gorontalo Utara meliputi perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Salah satu potensi sumberdaya perikanan yang belum banyak dimanfaatkan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciPERCEPATAN PEMBANGUNAN KTI MELALUI EKONOMI KELAUTAN & PERIKANAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN KTI MELALUI EKONOMI KELAUTAN & PERIKANAN Fadel Muhammad Menteri Kelautan dan Perikanan KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN MAKASSAR, 2010 Ketertinggalan Ekonomi KTI Persebaran Penduduk
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA MOR 13/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PROGRAM LEGISLASI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN
SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN PABRIK ES BALOK BANTUAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO DI KABUPATEN DONGGALA PROPINSI SULAWESI TENGAH Donggala, 17 November 2015 Yang saya hormati,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
ALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. Pengembangan kawasan agribisnis hortikultura. 2. Penerapan budidaya pertanian yang baik / Good Agriculture Practices
Lebih terperinciSEMANGAT DONNA OCTAVIANA, PENYULUH PERIKANAN OKI TUMBUHKEMBANGKAN POKDAKAN
2016/08/11 07:58 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan SEMANGAT DONNA OCTAVIANA, PENYULUH PERIKANAN OKI TUMBUHKEMBANGKAN POKDAKAN OKI (11/8/2016) www.pusluh.kkp.go.id Penyuluhan merupakan bagian dari upaya
Lebih terperinciREPOSISI KAPET 2014 BAHAN INFORMASI MENTERI PEKERJAAN UMUM
REPOSISI KAPET 2014 KELEMBAGAAN DIPERKUAT, PROGRAM IMPLEMENTATIF, KONSISTEN DALAM PENATAAN RUANG MEMPERKUAT MP3EI KORIDOR IV SULAWESI LEGALITAS, KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR PU DALAM MEMPERCEPAT PENGEMBANGAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER.12/MEN/2010 TENTANG MINAPOLITAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.12/MEN/2010 TENTANG MINAPOLITAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendorong percepatan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor utama yang mampu menyediakan dan memenuhi kebutuhan akan pangan secara langsung bagi sebuah negara. Kemajuan dan perkembangan pada sektor
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis 1 Pendahuluan (1) Permintaan terhadap berbagai komoditas pangan akan terus meningkat: Inovasi teknologi dan penerapan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1254, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Penyuluhan Perikanan. Sarana. Prasarana. Pemanfaatan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PELATIHAN MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Sejarah Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Ilustrasi Organisasi 3.1.1 Sejarah Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sejak era reformasi bergulir di tengah percaturan politik Indonesia,
Lebih terperinciPENTINGNYA REVITALISASI KELOMPOK SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN DALAM PEMBANGUNAN PERIKANAN
2016/09/08 17:23 WIB - Kategori : Artikel Penyuluhan PENTINGNYA REVITALISASI KELOMPOK SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN DALAM PEMBANGUNAN PERIKANAN BONE (8/9/2016) www.pusluh.kkp.go.id Kelompok merupakan kumpulan
Lebih terperinciPENYULUH PERIKANAN BANTU BERSAMA POKLAHSAR MEMPERLUAS JEJARING PEMASARAN DENGAN PROMOSI/PAMERAN HASIL PERIKANAN
2016/09/15 10:26 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan PENYULUH PERIKANAN BANTU BERSAMA POKLAHSAR MEMPERLUAS JEJARING PEMASARAN DENGAN PROMOSI/PAMERAN HASIL PERIKANAN MAGELANG (15/9/2016) www.pusluh.kkp.go.id
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.41, 2014 KEMEN KKP. Dekonsentrasi. Kelautan dan Perikanan. Gubernur. Tugas Pembantuan. Dekonsentrasi. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. melalui kontribusi nyata dalam pembentukan capital, penyediaan bahan pangan,
1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan komoditi yang sangat penting dan strategis bagi bangsa Indonesia mengingat pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi oleh pemerintah
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016
RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016 TENTANG PENGOPERASIAN SARANA DAN PRASARANA BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG DIBANGUN OLEH PEMERINTAH LINGKUP
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perikanan merupakan salah satu subsektor pertanian dan kelautan yang memiliki peran penting sebagai penggerak kemajuan perekonomian nasional di Indonesia. Selain menjadi
Lebih terperinciPUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL JAKARTA
LAPORAN SURVEI PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI) DI SULAWESI SELATAN Makasar, 08-12 April 2012 PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K
PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 ii KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT,
Lebih terperinciBAB VISI DAN MISI Visi dan Misi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
BAB 3 Analisis Pengembangan Kawasan Konsep kawasan adalah wilayah yang berbasis pada keanekaragaman fisik dan ekonomi tetapi memiliki hubungan erat dan saling mendukung satu sama lain secara fungsional
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN-KP/2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN UMUM MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN MINAPOLITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN
Lebih terperinciPeraturan...
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/KEPMEN-KP/05 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 05 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciOleh: Bito Wikantosa Kasubdit Perencanaan dan Pembangunan Partisipatif
Oleh: Bito Wikantosa Kasubdit Perencanaan dan Pembangunan Partisipatif LATAR BELAKANG MASALAH Definisi Desa menurut UU Desa Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
Lebih terperinciVI. KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN RUMPUT LAUT
67 VI. KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN RUMPUT LAUT Kebijakan pemerintah ditetapkan dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor atau melindungi produk dalam negeri agar dapat bersaing dengan
Lebih terperinciUPAYA PENGEMBANGAN MINAPOLITAN KABUPATEN CILACAP MELALUI KONSEP BLUE ECONOMY
UPAYA PENGEMBANGAN MINAPOLITAN KABUPATEN CILACAP MELALUI KONSEP BLUE ECONOMY Oleh: Kevin Yoga Permana Sub: Pengembangan Minapolitan di Kabupaten Cilacap Tanpa tindakan konservasi dan pengelolaan, sektor
Lebih terperinciKKP: Unair Pelopori "Blue Economy"
www.antarajatim.com KKP: Unair Pelopori "Blue Economy" Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Dr Suseno Sukoyono, menilai
Lebih terperinciPUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK
PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK MEDIA ON-LINE http://www.surabaya.tribunnews.com KKP-BPS Garap Pendataan Garam Nasional SURYA Online, SURABAYA-Kementerian
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PERMEN-KP/2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PERMEN-KP/2014 TENTANG PERAN SERTA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi, merupakan satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi karena
Lebih terperinciRENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA
Lampiran Surat Nomor: Tanggal: PENANGGUNG JAWAB: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA 2016 2019 NO. B. INDUSTRI MARITIM DAN KONEKTIVITAS LAUT B.3 INDUSTRI PERKAPALAN 1. Pengembangan
Lebih terperinciRUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS (RAKERNIS) DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN Bandung, 4-7 Maret 2014
RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS (RAKERNIS) DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 Bandung, 4-7 Maret 2014 Sebagai tindak lanjut Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian
Lebih terperinciDRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN
DRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN JUDUL REKOMENDASI Sistem Rantai Pasok Dalam Mendukung Pengembangan Komoditas Patin Pasopati di Tulung Agung, Jawa Timur SASARAN REKOMENDASI Kebijakan Pasar dan Perdagangan,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PENGGUNAAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN UNTUK DIOPERASIKAN OLEH PIHAK LAIN
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF. vii. LAKIP 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan
RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) APBD tahun 2015 disusun untuk memenuhi kewajiban Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan sesuai Perpres RI No.
Lebih terperinciRUMUSAN RAPAT KOORDINASI TERPADU PERIKANAN BUDIDAYA 2017 Banten, 7-10 Mei 2017
RUMUSAN RAPAT KOORDINASI TERPADU PERIKANAN BUDIDAYA 2017 Banten, 7-10 Mei 2017 Rapat Koordinasi Terpadu Perikananan Budidaya 2017 dilaksanakan pada tanggal 7-10 Mei 2017 di Grand Serpong Hotel, Kota Tangerang
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL NOMOR: P. 1 /V-SET/2014 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL NOMOR: P. 1 /V-SET/2014 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMBENTUKAN SENTRA HASIL HUTAN BUKAN KAYU UNGGULAN DIREKTUR JENDERAL
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1.tE,"P...F.3...1!..7. INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.891, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Data. Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PERMEN-KP/2013
Lebih terperinci2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamuju Utara di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN KABUPATEN
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 KETERANGAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 VISI : "MEWUJUDKAN PETANI SEJAHTERA MELALUI PERTANIAN BERKELANJUTAN" MISI 1 TUJUAN : MENINGKATKAN KUALITAS AGROEKOSISTEM : MENINGKATKAN
Lebih terperinciDalam lingkungan Pemerintahan, setiap organisasi/skpd berkewajiban. misi tersebut. Simamora (1995) mengatakan bahwa sumber daya yang dimiliki
I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam lingkungan Pemerintahan, setiap organisasi/skpd berkewajiban untuk mewujudkan visi dan misi organisasinya sehingga visi dan misi Pemerintah dapat terwujud dengan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PERMEN-KP/2013 TENTANG
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PERMEN-KP/2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI TERPADU PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KELAUTAN
Lebih terperinciTabel IV.C.1.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2013
C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN Pembangunan pertanian khususnya sektor perikanan merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi, dalam hal ini sektor perikanan adalah sektor
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi ketimpangan kesejahteraan antar kelompok masyarakat dan wilayah. Namun
Lebih terperinci