KKP: Unair Pelopori "Blue Economy"

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KKP: Unair Pelopori "Blue Economy""

Transkripsi

1 KKP: Unair Pelopori "Blue Economy" Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Dr Suseno Sukoyono, menilai Universitas Airlangga (Unair) Surabaya telah memelopori "Blue Economy" dalam teori dan praktik. "Saya datang kemari, karena Unair memelopori Blue Economy melalui kerja sama riset dengan KKP, bahkan Unair juga mengimplementasikan riset itu melalui kerja sama dengan kalangan bisnis," katanya setelah berbicara dalam seminar nasional di Auditorium Rektorat Unair Surabaya, Selasa. Didampingi Dekan Fakultas Perikanan Unair Prof Dr drh Sri Subekti BS DEA, ia menjelaskan Blue Economy bukan sekadar ekonomi yang ramah lingkungan atau tidak ada polusi/limbah seperti dalam "Green Economy". "Blue Economy itu seperti ekosistem yang mengandaikan perekonomian seperti daur ulang yang tidak ada polusi atau limbah (ramah lingkungan), tapi juga tanpa sisa, karena semuanya terpakai dalam proses perekonomian yang ada," katanya. Menurut dia, pihaknya sejak tahun 2010 juga sudah menjalin kerja sama dengan Unair untuk mengembangkan "Blue Economy" dalam riset dan juga dalam praktik lapangan di Situbondo, Lamongan, Pacitan, dan sebagainya. "Kami juga bekerja sama dengan Unair untuk menggelar simposium perikanan internasional pada Maret 2014, tapi bukan sekadar simposium, melainkan ikhtiar untuk menyambung jaringan tiga pilar ABG (academy, bussinesman, government), baik nasional maupun internasional," katanya. Di hadapan ratusan mahasiswa dalam seminar itu, Suseno menegaskan bahwa potensi ekonomi di sektor perikanan dan kelautan itu sangat menjanjikan, bahkan banyak negara-negara lain yang tertarik. "Karena itu, kami akan mengembangkan lembaga sertifikasi profesi dan standar profesi perikanan dan kelautan khas Indonesia, agar potensi yang ada lebih mampu dijawab putra-putri bangsa ini, karena mereka sebenarnya punya kemampuan untuk itu," katanya. Apalagi, lautan Indonesia merupakan wilayah "Marine Mega-Biodiversity" terbesar di dunia yang memiliki species ikan, 555 species rumput laut, dan 950 species biota terumbu karang. "Untuk Blue Economy, pemerintah memprioritaskan ikan segar, rumput laut, dan udang," katanya. Secara terpisah, Dekan Fakultas Perikanan Unair Prof Dr drh Sri Subekti BS DEA menjelaskan pihaknya memang telah menjalin kerja sama riset, terutama untuk penyakit perikanan dan cara mengatasinya. "Riset itu kami implementasikan dalam kerja sama pengembangan rumput laut di kawasan pantai utara Madura dari Sampang hingga Sumenep, tapi kerja sama sejak tahun 2010 itu masih ada belum tuntas karena terkait dengan pola pikir masyarakat yang tidak mudah diubah," katanya. Selain itu, pihaknya juga menjalin kerja sama praktik lapang untuk mahasiswa perikanan di Balai Riset Ikan di Situbondo. "Di sana, para mahasiswa melakukan riset lapangan tentang ikan kerapu," katanya. Ia menambahkan Unair juga menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan kawasan wisata mangrove di Wonorejo, Surabaya, dan kawasan eko wisata di Pulau Tabuan, Banyuwangi. (*)

2 KKP: UNAIR PELOPORI "BLUE ECONOMY" WE.Co.ID, Surabaya - Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Dr Suseno Sukoyono menilai Universitas Airlangga (Unair) Surabaya telah memelopori "Blue Economy" dalam teori dan praktik. "Saya datang kemari, karena Unair memelopori Blue Economy melalui kerja sama riset dengan KKP, bahkan Unair juga mengimplementasikan riset itu melalui kerja sama dengan kalangan bisnis," katanya setelah berbicara dalam seminar nasional di Auditorium Rektorat Unair Surabaya, Selasa (1/10/2013). Didampingi Dekan Fakultas Perikanan Unair Prof Dr drh Sri Subekti BS DEA, ia menjelaskan Blue Economy bukan sekadar ekonomi yang ramah lingkungan atau tidak ada polusi/limbah seperti dalam "Green Economy". "Blue Economy itu seperti ekosistem yang mengandaikan perekonomian seperti daur ulang yang tidak ada polusi atau limbah (ramah lingkungan), tapi juga tanpa sisa, karena semuanya terpakai dalam proses perekonomian yang ada," katanya. Menurut dia, pihaknya sejak tahun 2010 juga sudah menjalin kerja sama dengan Unair untuk mengembangkan "Blue Economy" dalam riset dan juga dalam praktik lapangan di Situbondo, Lamongan, Pacitan, dan sebagainya. "Kami juga bekerja sama dengan Unair untuk menggelar simposium perikanan internasional pada Maret 2014, tapi bukan sekadar simposium, melainkan ikhtiar untuk menyambung jaringan tiga pilar ABG (academy, bussinesman, government), baik nasional maupun internasional," katanya. Di hadapan ratusan mahasiswa dalam seminar itu, Suseno menegaskan bahwa potensi ekonomi di sektor perikanan dan kelautan itu sangat menjanjikan, bahkan banyak negara-negara lain yang tertarik. "Karena itu, kami akan mengembangkan lembaga sertifikasi profesi dan standar profesi perikanan dan kelautan khas Indonesia, agar potensi yang ada lebih mampu dijawab putra-putri bangsa ini, karena mereka sebenarnya punya kemampuan untuk itu," katanya. Apalagi, lautan Indonesia merupakan wilayah "Marine Mega-Biodiversity" terbesar di dunia yang memiliki species ikan, 555 species rumput laut, dan 950 species biota terumbu karang. "Untuk Blue Economy, pemerintah memprioritaskan ikan segar, rumput laut, dan udang," katanya. Secara terpisah, Dekan Fakultas Perikanan Unair Prof Dr drh Sri Subekti BS DEA menjelaskan pihaknya memang telah menjalin kerja sama riset, terutama untuk penyakit perikanan dan cara mengatasinya. "Riset itu kami implementasikan dalam kerja sama pengembangan rumput laut di kawasan pantai utara Madura dari Sampang hingga Sumenep, tapi kerja sama sejak tahun 2010 itu masih ada belum tuntas karena terkait dengan pola pikir masyarakat yang tidak mudah diubah," katanya. Selain itu, pihaknya juga menjalin kerja sama praktik lapang untuk mahasiswa perikanan di Balai Riset Ikan di Situbondo. "Di sana, para mahasiswa melakukan riset lapangan tentang ikan kerapu," katanya. Ia menambahkan Unair juga menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan kawasan wisata mangrove di Wonorejo, Surabaya, dan kawasan eko wisata di Pulau Tabuan, Banyuwangi. (Ant)

3 Fakultas Perikanan Unair Bahas Potensi Hasil Laut Surabaya (beritajatim.com) - Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya mengadakan seminar Nasional bertema 'Potensi dan Tantangan Ekspor Komoditas Perikanan Indonesia Sebagai Penunjang Blue Economy'. Seminar ini diadakan di Ruang Garuda Mukti Lantai 5 Kantor Manajemen Kampus C Universitas Airlangga mulai pukul hingga pukul Mahasiswa yang diundang antara lain mahasiswa dari Universitas Brawijaya Malang, Universitas Diponegoro Malang dan Universitas Airlangga Surabaya. Seorang Mahasiswa dari Universitas Diponegoro Semarang bernama Udinafi mengungkapkan bahwa sebenarnya seminar ini bertujuan untuk mengingatkan potensi hasil laut yang bisa dimaksimalkan dengan baik. "Sebenarnya banyak hal yang bisa dipelajari dan bisa diberdayakan dari hasil laut ini," ungkapnya. Seminar ini juga menceritakan potensi alam yang dimiliki oleh Indonesia. "Saat ini hasil laut tidak hanya diolah secara tradisional tapi juga bisa dimanfaatkan secara modern,"ungkp Mutia peserta Seminar asal Universitas Airlangga. Sejumlah peserta juga mengkritisi pemerintah yang tidak konsisten dengan janji yang mereka katakan termasuk pergantian pimpinan yang berarti kebijakanpun berubah. [roc/ted]

4 Sambut AEC, KKP Siapkan Lembaga Sertifikasi Daya Saing SDM Kelautan dan Perikanan Akan Ditingkatkan Surabaya - Untuk menunjang sumberdaya manusia yang berkualitas dalam menghadapi Asean Economy Comunity (AEC), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan Lembaga Sertifikasi Profesi dimana setelah menjalankan pendidikan ini dan akan ada sertifikat yang akan diberikan, serta ada tempat uji kompetensinya tentang sektor kelautan dan perikanan. "Harus mempunyai sertifikasi ini, semisalnya dari orang Malaysia maka harus mengambil sertifikasi ini terlebih dahulu sehingga tidak mudah bagi negara lain untuk masuk berusaha di Indonesia dalam sektor kelautan dan perikanan," kata Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP), Suseno Sukoyono seusai menghadiri acara seminar Nasional Kelautan dan Perikanan yang bertemakan 'Potensi dan Tantangan Ekspor Komoditas Perikanan Indonesia Sebagai Penunjang Blue Economy' di Universitas Airlangga, Surabaya, Senin (1/10). Suseno juga mengatakan terdapat balai yang telah disediakan oleh KKP untuk belajar dan dilakukan uji kompetensi dalam sektor kelautan dan perikanan ini. Akan disiapkan standarstandar profesi dalam uji kompentensi ini. "Kita sudah siapkan strategi bagi negara-negara lain dalam sektor kelautan dan perikanan ini untuk menjelang AEC ini," ujar dia. Mengenai persaingan sumberdaya manusia dalam sektor kelautan dan perikanan, lanjut dia, apabila melihat lulusan akademisi yang bagus dan jaringan yang kuat sehingga bisa berkompetisi dengan negara lain. Intinya sumberdaya perikanan harus mengelola sumberdaya manusia dan mengambil langkah-langkah yang terbaik dalam pengelolaannya. "Dengan bekerjasama dengan pihak akademisi maka akan bisa mendukung adanya sumberdaya manusia yang berkualitas dalam sektor kelautan dan perikanan," ungkap Suseno. Peran Kampus Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan dan kelautan Universitas Airlangga, Sri Subekti Bendryman menjelaskan pihaknya telah lama bekerjasama dengan KKP dalam menunjang atas sumberdaya manusia yang berkualitas. Semisalnya, para mahasiswa melakukan praktek lapangan yang menggunakan fasilitas KKP sehingga kerjasama ini tetap terjalin. "Kita kan perguruan tinggi adalah dalam hal sumberdaya manusianya, sedangkan KKP mempunyai sarana atau fasilitasnya sehingga kita melakukan kerjasama," ungkap dia. Peran perguruan tinggi, lanjut dia, akademisi meluluskan mahasiswanya yang siap pakai dan berguna bagi kebutuhan dalam sektor kelautan dan perikanan ini. Sudah ada 200 lebih lulusan dari Universitas Airlangga jurusan Perikanan dan Kelautan serta lulusan ini sudah terserap hampir 100 % dalam sektor kelautan dan perikanan ini. "Meskipun sudah ada AEC ini, lulusan kami sudah disiapkan untuk mendapatkan tantangan yang akan terjadi dalam persaingan nanti," tandas Sri.

5 Sri juga menjelaskan bahwa yang harus ditingkatkan adalah international language sehingga bisa berkompetisi dengan negara lain. Bagaimana harus diperkuat dengan pemahaman bahasa Inggris yang mencukupi dan diharapkan bisa bersaing dengan negara lain. "Begitupula dengan pihak akademisi melakukan riset-riset yang dilakukan guna mendapatkan suatu penemuan baru untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan ini," ungkap dia. Dia juga menjelaskan perlunya adanya kerjasama dengan kementerian, akademisi dan pihak bisnis sehingga sektor Kelautan dan perikanan ini dapat berjalan dengan baik. Perlunya keterlibatan swasta dan pemerintah sangat besar guna mencapai blue economy. "Universitas Airlangga ini ikut mendorong atas kerjasama pihak terkait sehingga bisa menjamin akan percepatan pembangunan dalam sistem blue economy," tambah Sri.

6 Lembaga Sertifikasi Kelautan dan Perikanan Siapkan SDM Berkualitas LAUT Indonesia pada dasarnya menyimpan berbagai sumber daya alam yang dapat dijadikan modal dasar dalam rangka pembangunan nasional. Pasalnya, bisnis di bidang kelautan dan perikanan sangat menjanjikan, bahkan banyak negara-negara lain yang tertarik. Sehubungan dengan membangun sumber daya alam kelautan dan perikanan ialah mengelola sumber daya manusia (SDM)-nya. Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) Suseno Sukoyon mengatakan hal itu pada seminar nasional Kelautan dan Perikanan yang bertemakan "Potensi dan Tantangan Ekspor Komoditas Perikanan Indonesia Sebagai Penunjang Blue Economy" di Universitas Airlangga, Surabaya, kemarin. Ia menjelaskan, peningkatan kapasitas SDM salah satu faktor penting untuk mewujudkan industrialisasi kelautan dan perikanan. Salah satunya perlu ada SDM sebagai pelaku industri yang mampu meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk. Hal itu penting dilakukan dalam rangka menyambut KTT Asia Pacific Economi Cooperation (APEC) 2013 dan menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economy Community/AEC) 2015 yang salah satu konsekuensinya bebas bergeraknya tenaga kerja antarnegara. Untuk menunjang sumberdaya manusia yang berkualitas dalam menghadapi AEC, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan lembaga sertifikasi profesi. "Kami akan mengembangkan lembaga sertifikasi profesi dan standar profesi perikanan dan kelautan khas Indonesia, agar potensi yang ada lebih mampu dijawab putra-putri bangsa ini. Apalagi, mereka sebenarnya punya kemampuan untuk itu," tutur Suseno. Lembaga sertifikasi profesi yang dimaksud ialah setelah selesai menjalankan pendidikan, bisa mengikuti lembaga setifikasi, serta ada tempat uji kompetensinya tentang sektor kelautan dan perikanan. Misalnya, ada orang Malaysia mau masuk kerja di Indonesia, maka harus mengambil sertifikasi itu terlebih dahulu di Indonesia. Sehingga tidak mudah bagi negara lain untuk masuk berusaha di Indonesia di sektor kelautan dan perikanan. Selain menyiapkan lembaga sertifikasi, pihaknya juga menyediakan balai yang telah disediakan KKP untuk belajar dan akan dilakukan uji kompetensi di sektor kelautan dan perikanan. Nanti akan disiapkan standar-standar profesi dalam uji kompentensi ini. Atau sebaliknya, tenaga kerja Indonesia keluar negeri bisa berbahasa Inggris, tetapi lebih fokus ke perikanan. "Kita sudah siapkan strategi bagi negara-negara lain dalam sektor kelautan dan perikanan ini untuk menjelang AEC ini," ujarnya. Ekonomi biru Mengenai persaingan SDM di sektor kelautan dan perikanan, lanjut Suseno, apabila melihat lulusan akademisi yang bagus dan jaringan kuat, bisa berkompetisi dengan negara lain. Intinya sumber daya perikanan harus mengelola SDM dan mengambil langkah-langkah terbaik dalam pengelolaannya. "Kerja sama dengan pihak akademisi, maka bisa mendukung SDM berkualitas di sektor kelautan dan perikanan. Universitas Airlangga (Unair) Surabaya telah memelopori blue economy (ekonomi biru) dalam teori dan praktik," ujarnya. Unair mempelopori ekonomi biru melalui kerja sama riset dengan KKP. Unair juga mengimplementasikan riset itu melalui kerja sama dengan kalangan bisnis. "Kami juga bekerja sama dengan Unair untuk menggelar simposium perikanan internasional pada Maret Tapi bukan sekadar simposium, melainkan ikhtiar untuk

7 menyambung jaringan tiga pilar ABG (academy, bussinesman, government), baik nasional maupun internasional," kata Suseno. Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Unair Sri Subekti Bendryman menambahkan, pihaknya telah lama bekerjasama dengan KKP dalam menunjang atas SDM berkualitas. Misalnya, para mahasiswa melakukan praktik lapangan yang menggunakan fasilitas KKP. Jadi, kerja sama ini tetap terjalin sejak tahun 2010 guna mengembangkan ekonomi biru dalam riset dan juga praktik lapangan di Situbondo, Lamongan, Pacitan, dan sebagainya. "Kita perguruan tinggi dalam hal SDM-nya, sedangkan KKP mempunyai sarana atau fasilitasnya sehingga kita melakukan kerjasama," ujarnya. Peran perguruan tinggi, lanjut Sri, akademisi meluluskan mahasiswanya yang siap pakai dan berguna bagi kebutuhan di sektor kelautan dan perikanan. Sudah ada 200 lebih lulusan dari Unair jurusan Perikanan dan Kelautan. Lulusan ini sudah terserap hampir 100 persen di sektor kelautan dan perikanan. "Meski sudah ada AEC, lulusan kami telah disiapkan untuk mendapatkan tantangan yang akan terjadi dalam persaingan nanti," katanya. Sri juga mengatakan, yang harus ditingkatkan ialah international language, sehingga bisa berkompetisi dengan negara lain. Harus diperkuat dengan pemahaman bahasa Inggris yang mencukupi dan diharapkan bisa bersaing dengan negara lain. "Begitu pula dengan pihak akademisi melakukan riset yang dilakukan guna mendapatkan suatu penemuan baru untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan," katanya. (vin)

8

9 Neraca, Rabu 2 Oktober 2013

10

11

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA FORUM PENDIDIKAN MENENGAH KELAUTAN DAN PERIKANAN TANGGAL 2-4 OKTOBER 2013

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA FORUM PENDIDIKAN MENENGAH KELAUTAN DAN PERIKANAN TANGGAL 2-4 OKTOBER 2013 PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA FORUM PENDIDIKAN MENENGAH KELAUTAN DAN PERIKANAN TANGGAL 2-4 OKTOBER 2013 Perlu SDM Berkualitas Wujudkan Pembangunan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan

Lebih terperinci

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KULIAH UMUM MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI UNIVERSITAS VETERAN NASIONAL JAKARTA

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KULIAH UMUM MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI UNIVERSITAS VETERAN NASIONAL JAKARTA PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KULIAH UMUM MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI UNIVERSITAS VETERAN NASIONAL JAKARTA www.antaranews.com Blue Economy Kembangkan Inovasi Untuk Kesejahteraan Jakarta, 24 September

Lebih terperinci

PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK

PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK MEDIA ON-LINE http://www.surabaya.tribunnews.com KKP-BPS Garap Pendataan Garam Nasional SURYA Online, SURABAYA-Kementerian

Lebih terperinci

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA WISUDA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA ANGKATAN XLV TAHUN AJARAN 2013

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA WISUDA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA ANGKATAN XLV TAHUN AJARAN 2013 PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA WISUDA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA ANGKATAN XLV TAHUN AJARAN 2013 www.antaranews.com Sekolah tinggi perikanan Indonesia diakui internasional Jakarta (ANTARA News) - Menteri

Lebih terperinci

Publikasi Media Pada Kegiatan KKP Kerjasama Dengan Kabupaten Bone

Publikasi Media Pada Kegiatan KKP Kerjasama Dengan Kabupaten Bone Publikasi Media Pada Kegiatan KKP Kerjasama Dengan Kabupaten Bone Media Online www.aktual.co.id Bupati Bone Sambut Baik Kerjasama dengan KKP Jakarta, Aktual.co Kementerian Kelautan dan Perikanan menandatangani

Lebih terperinci

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA GELAR PELATIHAN NASIONAL 2013 BALAI SUDIRMAN, JAKARTA

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA GELAR PELATIHAN NASIONAL 2013 BALAI SUDIRMAN, JAKARTA PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA GELAR PELATIHAN NASIONAL 2013 BALAI SUDIRMAN, JAKARTA KKP Selenggarakan Gelar Pelatihan Nasional Kelautan dan Perikanan Jakarta, 13/11 (ANTARA) - Pertumbuhan perusahaan sebagai

Lebih terperinci

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KERJASAMA BADAN PENGEMBANGAN SDM KP DENGAN ASOSIASI BUDIDAYA MUTIARA INDONESIA

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KERJASAMA BADAN PENGEMBANGAN SDM KP DENGAN ASOSIASI BUDIDAYA MUTIARA INDONESIA PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KERJASAMA BADAN PENGEMBANGAN SDM KP DENGAN ASOSIASI BUDIDAYA MUTIARA INDONESIA www.satunews.com Festival Mutiara Indonesia, 2-6 Oktober 2013 JAKARTA- Kementerian Kelautan dan

Lebih terperinci

KKP Gelar FGD Implementasi Blue Economy di Bali

KKP Gelar FGD Implementasi Blue Economy di Bali www.inilah.com KKP Gelar FGD Implementasi Blue Economy di Bali inilah.com/agus Priatna INILAH.COM, Nusa Dua Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Focus Group Discussion (FGD) lanjutan implementasi

Lebih terperinci

2015/06/08 07:12 WIB - Kategori : Artikel Penyuluhan PENTINGNYA SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERIKANAN DI ERA MEA 2015

2015/06/08 07:12 WIB - Kategori : Artikel Penyuluhan PENTINGNYA SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERIKANAN DI ERA MEA 2015 2015/06/08 07:12 WIB - Kategori : Artikel Penyuluhan PENTINGNYA SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERIKANAN DI ERA MEA 2015 TEMANGGUNG (8/6/2015) www.pusluh.kkp.go.id Profesionalisme SDM Perikanan khususnya

Lebih terperinci

Rakernis BPSDM KP dihadiri oleh 162 orang peserta. Bertindak sebagai narasumber antara

Rakernis BPSDM KP dihadiri oleh 162 orang peserta. Bertindak sebagai narasumber antara http:/ //www.kilasfoto.com Targetkan kurangi kemiskinan dipesisir Bandung,kilasfoto.com - Dalam rangka menajamkan hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGUATAN SDM KP DALAM UU DESA SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI MASYARAKAT

KEBIJAKAN PENGUATAN SDM KP DALAM UU DESA SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI MASYARAKAT KEBIJAKAN PENGUATAN SDM KP DALAM UU DESA SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI MASYARAKAT Dr. SUSENO SUKOYONO (KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA KP - KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN) Disampaikan pada

Lebih terperinci

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA PERTEMUAN PEMBAHASAN PERUBAHAN IKLIM DENGAN CLIMATE PARLIEMENT

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA PERTEMUAN PEMBAHASAN PERUBAHAN IKLIM DENGAN CLIMATE PARLIEMENT PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA PERTEMUAN PEMBAHASAN PERUBAHAN IKLIM DENGAN CLIMATE PARLIEMENT Saatnya Beralih pada Energi Terbarukan Politikindonesia - Selama ini, penggunaan energi masih didominasi oleh bahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perdagangan internasional merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang memiliki peran penting bagi suatu negara. Perdagangan internasional memberikan manfaat berkaitan dengan

Lebih terperinci

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA PELATIHAN INTERNASIONAL KAWASAN KONSERVASI BAGI NEGARA NEGARA ASIA PASIFIK

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA PELATIHAN INTERNASIONAL KAWASAN KONSERVASI BAGI NEGARA NEGARA ASIA PASIFIK PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA PELATIHAN INTERNASIONAL KAWASAN KONSERVASI BAGI NEGARA NEGARA ASIA PASIFIK www.koran-jakarta.com Sektor Kelautan RI Dukung Kerja Sama Kelautan Asia- PasifikISTIMEWA TEGAL - Indonesia

Lebih terperinci

Kelulusan Ujian Kompetensi Mahasiswa FK UNAIR Capai 98 Persen

Kelulusan Ujian Kompetensi Mahasiswa FK UNAIR Capai 98 Persen Kelulusan Ujian Kompetensi Mahasiswa FK UNAIR Capai 98 Persen UNAIR NEWS Satu lagi prestasi akademik yang membanggakan mencuat dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR). Dalam Uji Kompetensi

Lebih terperinci

UPAYA PENGEMBANGAN MINAPOLITAN KABUPATEN CILACAP MELALUI KONSEP BLUE ECONOMY

UPAYA PENGEMBANGAN MINAPOLITAN KABUPATEN CILACAP MELALUI KONSEP BLUE ECONOMY UPAYA PENGEMBANGAN MINAPOLITAN KABUPATEN CILACAP MELALUI KONSEP BLUE ECONOMY Oleh: Kevin Yoga Permana Sub: Pengembangan Minapolitan di Kabupaten Cilacap Tanpa tindakan konservasi dan pengelolaan, sektor

Lebih terperinci

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KUNJUNGAN MENTERI PETERNAKAN DAN PERIKANAN SUDAN KE STP JAKARTA

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KUNJUNGAN MENTERI PETERNAKAN DAN PERIKANAN SUDAN KE STP JAKARTA PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KUNJUNGAN MENTERI PETERNAKAN DAN PERIKANAN SUDAN KE STP JAKARTA www.antaranews.com Kunjungan Menteri Peternakan dan Perikanan Sudan SUDAN MINATI BUDIDAYA PERIKANAN INDONESIA

Lebih terperinci

Menteri KKP Salurkan Bantuan untuk Penyuluh Indramayu

Menteri KKP Salurkan Bantuan untuk Penyuluh Indramayu http://www.jurnas.com Menteri KKP Salurkan Bantuan untuk Penyuluh Indramayu Jurnas.com KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berusaha untuk mendukung segala upaya pengembangan industri kelautan

Lebih terperinci

Dorong Peran Entitas dengan Sinergi Kinerja Audit

Dorong Peran Entitas dengan Sinergi Kinerja Audit Dorong Peran Entitas dengan Sinergi Kinerja Audit UNAIR NEWS Melalui sidang terbuka Universitas Airlangga yang digelar di Aula Garuda Mukti (24/5), Kantor Manajemen Kampus C, Rektor mengukuhkan guru besar

Lebih terperinci

1. Yulianty Widjaja (Direktur DAVINCI); dan 2. Para Hadirin Sekalian Yang Berbahagia.

1. Yulianty Widjaja (Direktur DAVINCI); dan 2. Para Hadirin Sekalian Yang Berbahagia. Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA PEMBUKAAN PAMERAN 22 TAHUN DAVINCI DI INDONESIA JAKARTA, 14 OKTOBER 2015 Yang Saya Hormati: 1. Yulianty Widjaja (Direktur

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN SINERGI PENYELENGGARAN PENYULUHAN

KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN SINERGI PENYELENGGARAN PENYULUHAN AN KELAUTAN DAN, DAN SINERGI PENYELENGGARAN AN Oleh : KUSDIANTORO Kepala Bidang Program dan Monev, Pusat Penyuluhan KP Disampaikan pada acara Temu Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Lebih terperinci

DRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN

DRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN DRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN JUDUL REKOMENDASI Strategi Optimalisasi Unsur Unsur Positif Lokal untuk Mendukung Penerapan Prinsip Prinsip Blue Economy di Wilayah Coral Triangle SASARAN REKOMENDASI Kebijakan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIK DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2010

RENCANA STRATEGIK DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2010 RENCANA STRATEGIK DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN 2010-2014 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2010 VISI - KKP Indonesia Penghasil Produk Kelautan dan Perikanan Terbesar

Lebih terperinci

PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi

PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi Outline 1 Gambaran Umum Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 2 MEA dalam RKP 2014 3 Strategi Daerah dalam Menghadapi MEA 2015 MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015 Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perembesan air asin. Kearah laut wilayah pesisir, mencakup bagian laut yang

BAB I PENDAHULUAN. perembesan air asin. Kearah laut wilayah pesisir, mencakup bagian laut yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut. Kearah darat wilayah pesisir meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air yang masih dipengaruhi

Lebih terperinci

KETAHANAN PANGAN: KKP Bekali Aparatur Daerah Dengan Pelatihan Perikanan

KETAHANAN PANGAN: KKP Bekali Aparatur Daerah Dengan Pelatihan Perikanan http://www.bisnis.com KETAHANAN PANGAN: KKP Bekali Aparatur Daerah Dengan Pelatihan Perikanan BISNIS.COM, JAKARTA--Kementerian Kelautan dan Perikanan memberi pelatihan budidaya perikanan dan pengolahan

Lebih terperinci

Provinsi Riau memiliki keunggulan komparatif karena letaknya yang strategis. Pertama, Riau

Provinsi Riau memiliki keunggulan komparatif karena letaknya yang strategis. Pertama, Riau Provinsi Riau memiliki keunggulan komparatif karena letaknya yang strategis. Pertama, Riau dekat dengan negara-negara ASEAN, terutama Singapore, Malaysia dan Thailand. Kedua, Riau terletak di rute perdagangan

Lebih terperinci

LAPORAN PERJALANAN LUAR NEGERI

LAPORAN PERJALANAN LUAR NEGERI LAPORAN PERJALANAN LUAR NEGERI 2 nd APN-GCR Mangrove Workshop: Fieldwork and Scientific Meeting Asia Pacific Network Global Change Research (APN-GCR) Project: Influence of Mangrove Biodiversity on Accumulation

Lebih terperinci

DEWAN RISET NASIONAL

DEWAN RISET NASIONAL DEWAN RISET NASIONAL Sekretariat Gedung I BPPT Lantai 1 Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Telepon : (021) 3905126 / 3168046 Fax : (021) 3905126 / 3926632 URL : www.drn.go.id Email : sekretariat@drn.go.id

Lebih terperinci

Siaran Pers Kemendikbud: Revitalisasi SMK Untuk Produktivitas dan Daya Saing Bangsa   Rabu, 17 Mei 2017

Siaran Pers Kemendikbud: Revitalisasi SMK Untuk Produktivitas dan Daya Saing Bangsa   Rabu, 17 Mei 2017 Siaran Pers Kemendikbud: Revitalisasi SMK Untuk Produktivitas dan Daya Saing Bangsa   Rabu, 17 Mei 2017 Jakarta, Kemendikbud (17/5)  Presiden Joko Widodo (Jokowi) seringkali berpesan agar pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013 LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013 I. PENDAHULUAN Kegiatan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional telah diselenggarakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri jasa konstruksi memiliki arti penting dan strategis dalam pembangunan nasional mengingat industri jasa konstruksi menghasilkan produk akhir berupa bangunan

Lebih terperinci

Ir. Agus Dermawan, MSi -DIREKTUR KONSERVASI DAN TAMAN NASIONAL LAUT-

Ir. Agus Dermawan, MSi -DIREKTUR KONSERVASI DAN TAMAN NASIONAL LAUT- Ir. Agus Dermawan, MSi -DIREKTUR KONSERVASI DAN TAMAN NASIONAL LAUT- Direktorat Konservasi dan Taman Nasional laut Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan

Lebih terperinci

Siaran Pers Kemenperin: Transformasi Pendidikan Kejuruan Sesuai Kebutuhan Dunia Industri Jumat, 28 Juli 2017

Siaran Pers Kemenperin: Transformasi Pendidikan Kejuruan Sesuai Kebutuhan Dunia Industri Jumat, 28 Juli 2017 Siaran Pers Kemenperin: Transformasi Pendidikan Kejuruan Sesuai Kebutuhan Dunia Industri Jumat, 28 Juli 2017 Kementerian Perindustrian kembali meluncurkan Pendidikan Vokasi Industri yang berbasis kompetensi

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di sub-sektor perikanan tangkap telah memberikan kontribusi yang nyata dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan. Hal ini ditunjukkan dengan naiknya produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perikanan. Luas wilayah laut Indonesia sangat luas yaitu sekitar 7,9 juta km 2 dan

BAB I PENDAHULUAN. perikanan. Luas wilayah laut Indonesia sangat luas yaitu sekitar 7,9 juta km 2 dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai Negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi yang besar di sektor perikanan. Luas wilayah laut Indonesia sangat luas yaitu sekitar 7,9 juta km 2 dan memiliki

Lebih terperinci

Kampus Jadi Tempat Kaderisasi Paham Radikal

Kampus Jadi Tempat Kaderisasi Paham Radikal Kampus Jadi Tempat Kaderisasi Paham Radikal UNAIR NEWS Indonesia memang negara multikultural. Salah satu hal yang membuat Indonesia dipuji oleh negara lain adalah ratusan suku bangsa yang bisa hidup berdampingan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG DI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khatulistiwa karena keanekaragaman hayati dan agroekosistem Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. khatulistiwa karena keanekaragaman hayati dan agroekosistem Indonesia 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Latar Belakang Objek Indonesia adalah negara maritim yang dikatakan sebagai zamrud khatulistiwa karena keanekaragaman hayati dan agroekosistem Indonesia memiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyak pakar dan praktisi yang berpendapat bahwa di milenium ketiga, industri jasa akan menjadi tumpuan banyak bangsa. John Naisbitt seorang futurist terkenal memprediksikan

Lebih terperinci

Kembangkan SDM, Timor Leste Bakal Kirim SDM untuk Belajar di UNAIR

Kembangkan SDM, Timor Leste Bakal Kirim SDM untuk Belajar di UNAIR Kembangkan SDM, Timor Leste Bakal Kirim SDM untuk Belajar di UNAIR UNAIR NEWS Kementerian Kesehatan Pemerintah Timor Leste melakukan penjajakan kerjasama dengan Universitas Airlangga dalam hal pengembangan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA PERIODE

PROGRAM KERJA PERIODE PROGRAM KERJA PERIODE 2012-2016 PROGRAM KERJA PERIODE 2012-2016 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kode Dokumen : 00601 02000 Revisi : 3 Tanggal : 13 Desember 2012 Diajukan oleh

Lebih terperinci

MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI SAMBUTAN MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI PADA ACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016

MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI SAMBUTAN MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI PADA ACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016 1 MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI SAMBUTAN MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI PADA ACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016 TANGGAL 2 MEI 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

Sambutan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2017

Sambutan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2017 Sambutan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2017 Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia menurut lapangan usaha pada tahun 2010 menunjukkan bahwa sektor

I. PENDAHULUAN. Indonesia menurut lapangan usaha pada tahun 2010 menunjukkan bahwa sektor 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor strategis dalam pembangunan perekonomian nasional seperti dalam hal penyerapan tenaga kerja dan sumber pendapatan bagi masyarakat

Lebih terperinci

Amalia H.J BAB 1 PENDAHULUAN

Amalia H.J BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara maritim yang terbesar, wilayah perairannya yang luas menyimpan kekayaan laut yang luar biasa. Kekayaan laut yang melimpah tersebut tentu

Lebih terperinci

Sertifikasi AUN-QA, UNAIR Utamakan Kualitas Pendidikan

Sertifikasi AUN-QA, UNAIR Utamakan Kualitas Pendidikan Sertifikasi AUN-QA, UNAIR Utamakan Kualitas Pendidikan UNAIR NEWS Penilaian proses penyelenggaraan pendidikan oleh delapan asesor ASEAN University Networking-Quality Assessment (AUN-QA) di Universitas

Lebih terperinci

Pemahaman tentang MEA Minim

Pemahaman tentang MEA Minim Pemahaman tentang MEA Minim Senin, 14 Desember 2015 JAKARTA, KOMPAS Dalam hitungan hari, Masyarakat Ekonomi ASEAN segera dibuka. Namun, pemahaman masyarakat mengenai pembukaan pasar masih rendah. Masalah

Lebih terperinci

Sharif Cicip Ajak Mahasiswa Wirausaha Perikanan

Sharif Cicip Ajak Mahasiswa Wirausaha Perikanan http://www.politikindonesia.com Sharif Cicip Ajak Mahasiswa Wirausaha Perikanan Politikindonesia - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, mengajak para mahasiswa untuk menjadi pewirausaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Indonesia sebagai Negara kepulauan memiliki luas wilayah dengan jalur laut 12 mil adalah 5 juta km² terdiri dari luas daratan 1,9 juta km², laut territorial 0,3 juta

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM RANCANGAN RPJMN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

ARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM RANCANGAN RPJMN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN ARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM RANCANGAN RPJMN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019 Oleh : Dr. Suseno Sukoyono Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan

Lebih terperinci

Inilah Tantangan Pustakawan di Era Digital

Inilah Tantangan Pustakawan di Era Digital Inilah Tantangan Pustakawan di Era Digital UNAIR NEWS Para pustakawan diharapkan mampu mengubah pola fikir untuk menjadi mitra bagi peneliti di perguruan tinggi. Sebab, di tengah target untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Untuk itu, kami berpesan kepada para mahasiswa yang akan menjalani pendidikan selama tiga

Untuk itu, kami berpesan kepada para mahasiswa yang akan menjalani pendidikan selama tiga Contents Suhuindonesia.com Politeknik Industri Logam Morowali akan menjadi pusat inovasi teknologi dan pengembangan produk berbasis nikel. Sekolah tinggi vokasi yang pembangunannya difasilitasi oleh Kementerian

Lebih terperinci

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran strategis sektor pertanian digambarkan dalam kontribusi sektor pertanian dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimasukan kedalam kelompok Negara mega-biodiversity yang merupakan dasar dari

BAB I PENDAHULUAN. dimasukan kedalam kelompok Negara mega-biodiversity yang merupakan dasar dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar di dunia. luas wilayah lautnya mencapai 5,8 juta, sedangkan panjang garis pantainya 81.000 km merupakan ke

Lebih terperinci

Staf, Bekerjalah dengan Sifat Rasulullah: STAF

Staf, Bekerjalah dengan Sifat Rasulullah: STAF Staf, Bekerjalah dengan Sifat Rasulullah: STAF UNAIR NEWS Pengajian rutin bulanan Universitas Airlangga kali ini menghadirkan KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI. Acara yang digelar di Aula Garuda Mukti, Gedung

Lebih terperinci

Dikti Evaluasi Program World Class University

Dikti Evaluasi Program World Class University Dikti Evaluasi Program World Class University UNAIR NEWS Untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program pencapaian predikat perguruan tinggi kelas dunia (World Class University WCU), pimpinan Universitas

Lebih terperinci

POLICY BRIEF KAJIAN KESIAPAN SEKTOR PERTANIAN MENGHADAPI PASAR TUNGGAL ASEAN 2015

POLICY BRIEF KAJIAN KESIAPAN SEKTOR PERTANIAN MENGHADAPI PASAR TUNGGAL ASEAN 2015 POLICY BRIEF KAJIAN KESIAPAN SEKTOR PERTANIAN MENGHADAPI PASAR TUNGGAL ASEAN 2015 Dr. Sahat M. Pasaribu Pendahuluan 1. Semua Negara anggota ASEAN semakin menginginkan terwujudnya kelompok masyarakat politik-keamanan,

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA DRG LILI APRILI ANT I KEPAL A SEKS I KESE H ATAN DASAR DAN PENUNJAN G Pertimbangan Penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar sekali. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar sekali. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laut merupakan karunia Allah SWT yang di berikan kepada mahluk yang ada di bumi terutama manusia untuk di manfaatkan sebagai penunjang keberlangsungan hidup dalam

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. berbeda antara dua atau lebih komunitas (Odum, 1993).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. berbeda antara dua atau lebih komunitas (Odum, 1993). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau sekitar 17.508 pulau dan panjang pantai kurang lebih 81.000 km, memiliki sumber daya pesisir

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun (juta rupiah)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun (juta rupiah) 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi cukup tinggi. Selain Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur menempati posisi tertinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki beribu pulau dengan area pesisir yang indah, sehingga sangat berpotensi dalam pengembangan pariwisata bahari. Pariwisata

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI TAHUN 2016

PROGRAM DAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI TAHUN 2016 PROGRAM DAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI TAHUN 2016 MARGARETHA BUNGA (KEPALA BIDANG KETENAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN) DISAMPAIKAN PADA RAPAT SINKRONISASI KELEMBAGAAN PENYULUHAN DAN

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menteri Perindustrian Republik Indonesia KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA MUSYAWARAH PROPINSI VI TAHUN 2015 KADIN DENGAN TEMA MEMBANGUN PROFESIONALISME DAN KEMANDIRIAN DALAM MENGHADAPI ERA

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PETANI JAMBU METE

MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PETANI JAMBU METE MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PETANI JAMBU METE Mei Indrawati, Dwi Lesno Panglipursari, Rakhmat Hidayat Kurniawan Universitas Wijaya Putra Email: meiindrawati@uwp.ac.id,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Paparan Walikota Bengkulu

Paparan Walikota Bengkulu Paparan Walikota Bengkulu Optimalisasi Kemaritiman Nasinal dalam Rangka Mendorong Pembangunan Infrastruktur Kota dan Kota Pantai PEMERINTAH KOTA BENGKULU BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH JL. Wr. Supratman

Lebih terperinci

MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI). DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI). DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG PENGESAHAN AGREEMENT BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE CZECH REPUBLIC OF ECONOMIC COOPERATION

Lebih terperinci

Panduan Pelaksanaan TAHUN 2018

Panduan Pelaksanaan TAHUN 2018 Panduan Pelaksanaan BEASISWA SERTIFIKASI KOMPETENSI MAHASISWA BIDIKMISI PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TAHUN 2018 DIREKTORAT PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PERGURUAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN ILMU PENGETAHUAN,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tourism Center adalah 10,1%. Jumlah tersebut setara dengan US$ 67 miliar,

I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tourism Center adalah 10,1%. Jumlah tersebut setara dengan US$ 67 miliar, 34 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki sekitar 17.504 pulau, dengan panjang garis pantai kurang lebih 91.524 km, dan luas perairan laut

Lebih terperinci

VARIASI DIALEKTAL DALAM MUATAN LOKAL BAHASA MADURA DI JAWA TIMUR. Agusniar Dian Savitri 1 Universitas Negeri Surabaya

VARIASI DIALEKTAL DALAM MUATAN LOKAL BAHASA MADURA DI JAWA TIMUR. Agusniar Dian Savitri 1 Universitas Negeri Surabaya VARIASI DIALEKTAL DALAM MUATAN LOKAL BAHASA MADURA DI JAWA TIMUR Agusniar Dian Savitri 1 Universitas Negeri Surabaya Hasil kajian dialektologis dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan, begitupula

Lebih terperinci

Targetkan Investasi 12,5 Triliun, Kemenperin Gencar Jaring Investor di KEK Palu

Targetkan Investasi 12,5 Triliun, Kemenperin Gencar Jaring Investor di KEK Palu by a KOPI, Sulawesi Tengah Kementerian Perindustrian terus mendorong masuknya investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, Sulawesi Tengah. Saat ini terdapat 14 investor yang sudah berminat menanamkan

Lebih terperinci

Teknologi Digital Tingkatkan Peluang Pengusaha Kecil Selasa, 30 Agustus 2016

Teknologi Digital Tingkatkan Peluang Pengusaha Kecil Selasa, 30 Agustus 2016 Teknologi Digital Tingkatkan Peluang Pengusaha Kecil Selasa, 30 Agustus 2016 Presiden mendorong berbagai pihak untuk mengembangkan teknologi keuangan yang mampu meningkatkan akses layanan perbankan bagi

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PEMBUKAAN PELATIHAN SDM INDUSTRI GARMEN

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PEMBUKAAN PELATIHAN SDM INDUSTRI GARMEN SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PEMBUKAAN PELATIHAN SDM INDUSTRI GARMEN JAKARTA, 19 JANUARI 2015 SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PEMBUKAAN PELATIHAN SDM INDUSTRI GARMEN JAKARTA,

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015

Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015 Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015 Memajukan Industri Kawasan Timur Indonesia Manado, 30 April 2015 Yth.: 1. Gubernur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki lautan yang lebih luas dari daratan, tiga per empat wilayah Indonesia (5,8 juta km 2 ) berupa laut. Indonesia memiliki lebih dari 17.500 pulau dengan

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI Pd Peresmian Jln Tol Nusa Dua-Ngurahrai-Benoa di Bali tgl. 23 Sept 2013 Senin, 23 September 2013

Sambutan Presiden RI Pd Peresmian Jln Tol Nusa Dua-Ngurahrai-Benoa di Bali tgl. 23 Sept 2013 Senin, 23 September 2013 Sambutan Presiden RI Pd Peresmian Jln Tol Nusa Dua-Ngurahrai-Benoa di Bali tgl. 23 Sept 2013 Senin, 23 September 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN JALAN TOL NUSA DUA - NGURAH RAI

Lebih terperinci

KUMPULAN MATERI-MATERI TENTANG SMK Oleh Setiyo Agustiono

KUMPULAN MATERI-MATERI TENTANG SMK Oleh Setiyo Agustiono KUMPULAN MATERI-MATERI TENTANG SMK Oleh Setiyo Agustiono 1. MASIH BANYAK YANG BELUM MELIHAT PENTINGNYA REVITALISASI SMK DALAM PENINGKATAN SEKTOR EKONOMI. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT GUGUS PENELITIAN DAN PENGABDIAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNNES 2015 KATA PENGANTAR Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat oleh gugus Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda pada proses perencanaan strategis. itu dilakukan (Bryson and Roering 1988; Elbanna 2007; Hassan et al).

BAB I PENDAHULUAN. berbeda pada proses perencanaan strategis. itu dilakukan (Bryson and Roering 1988; Elbanna 2007; Hassan et al). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perencanaan strategis pada awalnya merupakan tradisi yang dikembangkan oleh organisasi sektor swasta menghadapi perubahan dalam memenangkan persaingan. Tetapi dalam

Lebih terperinci

DUKUNGAN PENYULUHAN TERHADAP PENGEMBANGAN IKAN HIAS

DUKUNGAN PENYULUHAN TERHADAP PENGEMBANGAN IKAN HIAS DUKUNGAN PENYULUHAN TERHADAP PENGEMBANGAN IKAN HIAS Disampaikan pada acara Pertemuan BPSDM KP dengan Dewan Ikan Hias Indonesia (DIHI) Jakarta, 7 April 2014 PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN

Lebih terperinci

2017, Sembilan Prodi UNAIR Siap Dinilai Asesor AUN-QA

2017, Sembilan Prodi UNAIR Siap Dinilai Asesor AUN-QA 2017, Sembilan Prodi UNAIR Siap Dinilai Asesor AUN-QA UNAIR NEWS Untuk menyelaraskan mutu dengan perguruan tinggi di luar negeri, pimpinan Universitas Airlangga berencana meningkatkan jumlah program studi

Lebih terperinci

Penguatan Minapolitan dan Merebut Perikanan Selatan Jawa

Penguatan Minapolitan dan Merebut Perikanan Selatan Jawa Penguatan Minapolitan dan Merebut Perikanan Selatan Jawa Oleh: Akhmad Solihin Peneliti Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor Selatan Jawa yang menghadap Samudera Hindia adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang wajib dimiliki dalam mewujudkan persaingan pasar bebas baik dalam kegiatan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya zaman, manusia membutuhkan kemampuan untuk menguasai lebih dari satu bahasa untuk menunjang karir, pergaulan, dan pendidikan. Karena dengan

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS PARIWISATA TERHADAP KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA WISATA PADA OBYEK WISATA PAI KOTA TEGAL TUGAS AKHIR

PENGARUH AKTIVITAS PARIWISATA TERHADAP KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA WISATA PADA OBYEK WISATA PAI KOTA TEGAL TUGAS AKHIR PENGARUH AKTIVITAS PARIWISATA TERHADAP KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA WISATA PADA OBYEK WISATA PAI KOTA TEGAL TUGAS AKHIR Oleh: MULIANI CHAERUN NISA L2D 305 137 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. karena Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai mencapai

PENDAHULUAN. karena Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai mencapai PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas, karena Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai mencapai sepanjang 81.000 km. Selain menempati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi tahun 2015 pada

BAB I PENDAHULUAN. dan membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi tahun 2015 pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Para pemimpin ASEAN setuju untuk mempercepat integrasi perekonomian dan membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi tahun 2015 pada ASEAN Summitbulan Januari 2007

Lebih terperinci

P E N U T U P P E N U T U P

P E N U T U P P E N U T U P P E N U T U P 160 Masterplan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura P E N U T U P 4.1. Kesimpulan Dasar pengembangan kawasan di Jawa Timur adalah besarnya potensi sumberdaya alam dan potensi

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah b

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah b LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.146, 2015 Sumber Daya Industri. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5708). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 Tahun 2015

Lebih terperinci

Perikanan Non Konsumsi Indonesia, Punya Potensi Besar

Perikanan Non Konsumsi Indonesia, Punya Potensi Besar www.politikindonesia.com Perikanan Non Konsumsi Indonesia, Punya Potensi Besar Politikindonesia - Produksi kelautan dan perikanan konsumsi saat ini masih jauh lebih banyak dimanfaatkan daripada produk

Lebih terperinci

Dua Mahasiswi Jerman dan Estonia Ikuti Pertukaran Pelajar di Farmasi UNAIR

Dua Mahasiswi Jerman dan Estonia Ikuti Pertukaran Pelajar di Farmasi UNAIR Dua Mahasiswi Jerman dan Estonia Ikuti Pertukaran Pelajar di Farmasi UNAIR UNAIR NEWS Selama satu bulan, dua mahasiswa asing, Carmen Bohlinger asal Jerman dan Britt Lugenborg asal Estonia mengikuti Student

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA NASIONAL PENYELENGGARA KONFERENSI TINGKAT TINGGI ASIA-PACIFIC ECONOMIC COOPERATION XXI TAHUN 2013 DAN PENETAPAN PROVINSI

Lebih terperinci

JAKARTA (12/6/2015)

JAKARTA (12/6/2015) 2015/06/12 13:54 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan PENYULUH PERIKANAN KABUPATEN NUNUKAN DILATIH PERAWATAN MESIN DIESEL JAKARTA (12/6/2015) www.pusluh.kkp.go.id Pada tanggal 18-23 Mei 2015 telah dilaksanakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/KEPMEN-KP/2015 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN SATUAN KERJA LINGKUP PUSAT KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pe

2016, No Mengingat : Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pe No. 1242, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LIPI. SDM. Laut. Ekosistem. Hayati. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE (TOR)

TERM OF REFERENCE (TOR) TERM OF REFERENCE (TOR) WorkshopKetahananEkonomidanSosial Memperkuat Ketahanan Dan Stabilitas Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Ditengah Tantangan Nasional Dan Global Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. positif yang cukup tinggi terhadap pendapatan negara dan daerah (Taslim. 2013).

BAB I PENDAHULUAN. positif yang cukup tinggi terhadap pendapatan negara dan daerah (Taslim. 2013). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata memiliki peran yang semakin penting dan memiliki dampak positif yang cukup tinggi terhadap pendapatan negara dan daerah (Taslim. 2013). Dengan adanya misi

Lebih terperinci