BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) a. Kesehatan dalam Perspektif Islam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) a. Kesehatan dalam Perspektif Islam"

Transkripsi

1 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) a. Kesehatan dalam Perspektif Islam Kesehatan merupakan nikmat Allah SWT yang selalu disyukuri oleh setiap orang namun tidak jarang ada orang yang mengabaikan dan melupakan nikmat sehat tersebut. Rasulullah SAW bersabda, Ada dua nikmat yang banyak dilupakan manusia, yaitu nikmat sehat dan peluang kesempatan (HR. Imam Bukhari). Nikmat sehat yang diberikan Allah SWT kepada umatnya secara gratis membuat manusia terkadang lupa apabila nikmat sehat tersebut dapat hilang di setiap waktu. Salah satu cara untuk tetap sehat adalah anjuran untuk menjaga kebersihan. Pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan secara tidak langsung dapat diambil dari firman Allah sebagai berikut: 1) Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyucikan diri. (QS. Al-Baqarah: 222) 2) Di dalamnya (mesjid) terdapat orang-orang yang bertobat dan membersihkan diri, sesungguhnya Allah suka kepada orangorang yang selalu membersihkan diri. (QS. At-Taubah: 108) 3) Dan pakaianmu bersikanlah (QS. Al-Mudassir: 4) 7

2 8 Kedua ayat tersebut menunjukkan bahwa siapapun yang ingin dicintai oleh Allah hendaknya bertobat dan membersihkan diri seperti bersih dari hadas besar dengan mandi junub, bersih dari hadas kecil dengan berwudhu, bersih dari kotoran dengan mandi. Orang yang bertobat akan selalu menjaga kesehatnnya imannya, dan orang yang selalu membersihkan diri akan menajaga badan, pakaian, dan lingkungannya. b. Pengertian UKS Sekolah Dasar menjadi tempat peserta didik untuk bermain, belajar, bersosialisasi, dan berinteraksi dengan teman sebayanya sehingga anak-anak menghabiskan waktu lebih lama di sekolah dibandingkan di rumah. Kesehatan peserta didik di Sekolah Dasar menjadi tanggung jawab guru. Peserta didik pada tingkat SD masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Kegiatan yang dilaksanakan lebih banyak dilalui di lingkungan sekolah. UKS menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dan perilaku hidup sehat di lingkungan sekolah. UKS menurut Notoatmodjo (2012:131) adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan mulai dari TK/RA sampai SMA/SMK/MA/MAK. Usaha yang dilakukan harus direncanakan secara bertahap dan terencana agar tercapai tujuan

3 9 yang diharapkan, yaitu peningkatan kesehatan warga sekolah. Hal tersebut sesuai dengan pengertian UKS yang diungkapkan oleh Mubarak dan Chayatin (2011:319) bahwa UKS adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah. Pernyataan-pernyataan ahli di atas dapat disimpulkan bahwa UKS adalah usaha yang dilakukan sekolah untuk membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada warga sekolah melalui pendidikan terpadu di sekolah. Warga sekolah termasuk peserta didik diharapkan memperoleh informasi mengenai kesehatan dan cara berperilaku sehat melalui kegiatan UKS agar dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari. c. Tujuan UKS Kesehatan peserta didik dipengaruhi oleh lingkungan tumbuh kembangnya. Peserta didik berada di lingkungan sekolah dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga sekolah dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Peserta didik mempelajari banyak hal di sekolah termasuk pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan yang dapat diterapkan dan bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Sekolah berpengaruh cukup besar terhadap tumbuh kembang anak yang terus meningkat. Usaha untuk menjaga kesehatan di sekolah

4 10 diwujudkan dalam kegiatan UKS. Tujuan UKS menurut Mubarak dan Chayatin (2011:320) dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Tujuan Umum, dan 2) Tujuan Khusus. Pernyataan oleh ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan umum UKS adalah untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman yang mendasar mengenai perilaku hidup bersih dan sehat agar tercipta lingkungan sehat yang diharapkan dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Lingkungan yang sehat diharapkan dapat menciptakan peserta didik yang cerdas, sehat, dan berprestasi. Tujuan khusus UKS adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik, baik fisik, mental, maupun sosial yang salah satu indikator keberhasilannya yaitu menurunnya angka sakit pada peserta didik. UKS diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik mengenai hidup sehat. Peserta didik selain belajar di sekolah juga diharapkan dapat memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat melalui kegiatan UKS. Hal tersebut diarapkan dapat memberikan alasan kepada peserta didik untuk berpartisipasi dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah.

5 11 c. Sasaran UKS Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS menurut Notoatmodjo (2012:133) meliputi 1) Sasaran Primer, 2) Sasaran Sekunder, 3) Sasaran Tersier. Sasaran primer terdiri dari peserta didik yang berada di lingkungan sekolah. Sasaran sekunder terdiri dari guru dan karyawan sekolah di setiap jenjang pendidikan. Sasaran tersier terdiri dari lembaga pendidikan dari tingkat prasekolah sampai pada sekolah lanjutan tingkat atas, termasuk satuan pendidikan luar sekolah beserta lingkungannya. Pernyataan ahli mengenai sasaran pembinaan dan pengembangan UKS di atas dapat disimpulkan bahwa sasaran UKS adalah semua orang terutama orang-orang yang berada di satuan pendidikan. Pembinaan dan pengembangan UKS di satuan pendidikan dapat dioptimalkan karena tersedianya sarana dan prasarana seperti tempat tidur, timbangan berat adan, alat ukur tinggi badan, kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), obat-obatan, tempat cuci tangan, dan melaksanakan Tiga Program Pokok UKS (TRIAS UKS) yang terdiri dari pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sehat. d. Ruang Lingkup Program UKS Kegiatan UKS yang dilaksanakan di setiap lembaga pendidikan mengacu pada program yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Ruang lingkup program UKS yang tercermin dalam

6 12 TRIAS UKS menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar (2012b:4-5) adalah: 1) Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan, yang meliputi aspek: a) Pemberian pengetahuan dan keterampilan tentang prinsipprinsip hidup sehat; b) Penanaman perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal pengaruh buruk dari luar; c) Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. 2) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di sekolah antara lain dalam bentuk: a) Pelayanan kesehatan; b) Pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik; c) Pengobatan ringan dan P3K maupun P3P; d) Pencegahan penyakit (Imunisasi); e) Penyuluhan kesehatan; f) Pengawasan warung sekolah dan perbaikan gizi; g) Pencatatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit dan status gizi serta hal lainnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan; h) Rujukan kesehatan ke Puskesmas; i) UKGS; j) Pemeriksaan berkala. 3) Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat, baik fisik, mental, sosial, maupun lingkungan yang meliputi: a) Pelaksagnaan 7K (kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban, keamanan, kerindangan, kekeluargaan); b) Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan; c) Pembinaan kerjasama antarmasyarakat sekolah (guru, peserta didik, pegawai sekolah, komite sekolah, dan masyarakat sekitar). Pendididikan kesehatan menurut Mubarak (2009:9-10) yaitu proses perubahan perilaku yang dinamis karena adanya kesadaran dalam individu, kelompok, atau masyarakat itu. Perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses memberikan teori dar seseorang ke orang lain atau sekedar peraturan saja sehingga perubahan yang terjadi benar-benar muncul dari kesadaran diri sendiri.

7 13 Pelaksanaan pelayanan kesehatan menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2012a:16) meliputi tiga kegiatan, yaitu: 1) Kegiatan Peningkatan (Promotif) Latihan keterampilan teknis dalam rangka pemeliharaan, dan pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelayanan kesehatan, antara lain: a) Dokter Kecil; b) Kader Kesehatan Remaja; c) Palang Merah Remaja; d) Saka Bhakti Husada. 2) Kegiatan Pencegahan (Preventif) a) Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun khusus untuk penyakit-penyakit tertentu, antara lain demam berdarah, cacingan, dan muntaber. b) Penjaringan kesehatan bagi anak-anak yang baru masuk sekolah. c) Pemeriksaan berkala kesehatan tiap 6 bulan. d) Mengikuti/memantau pertumbuhan peserta didik. e) Imunisasi peserta didik kelas I dan IV di sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah. f) Usaha pencegahan penularan penyakit dengan jalan memeberantas sumber infeksi dan pengawasan kebersihan lingkungan sekolah dan perguruan agama. g) Konseling kesehatan remaja di sekolah dan peruguruan agama oleh kader kesehatan sekolah, guru BP, guru agama, dan Puskesmas oleh Dokter Puskesmas atau tenaga kesehatan lain. 3) Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif). a) Diagnose dini b) Pengobatan ringan c) Pertolongan pertama pada kecelakaan dan pertolongan pertama pada penyakit d) Rujukan medik Pernyataan-pernyatan dari ahli di atas dapat disimpulkan bahwa bahwa ruang lingkup program UKS berkaitan dengan berbagai hal yang dapat dilaksanakan peserta didik untuk meningkatkan kualitas kesehatan. Hal sederhana yang dapat

8 14 dilakukan oleh peserta didik yaitu: cara mencegah penyakit, mengenal makanan sehat, menjaga kesehatan kulit, memelihara kebersihan kuku, memelihara kebersihan rambut, memelihara kebersihan dan kesehatan mata, mulut dan gigi. e. Tolok Ukur dan Indikator Kegiatan TRIAS UKS TRIAS UKS yang terdiri dari 3 program utama mempunyai indikator ketercapaian. Indikator ketercapain program-program tersebut tercantum pada tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Tolok Ukur dan Indikator Kegiatan TRIAS UKS Kegiatan Tolok Ukur Indikator 1. Pendidikan kesehatan untuk semua jenis dan jenjang pendidikan, sesuai kurikulum yang berlaku melalui kegiatan intrakurkuler dan ekstra kurikuler 2. Pelayanan kesehatan untuk jenis dan jenjang pendidikan: Pembinaan Puskesmas Penjaringan Pengobatan rujukan Imunisasi Pemeriksaan oleh guru Pelajaran kesehatan peserta didik/guru Pengetahuan tentang ilmu kesehatan Sikap/perilaku Keterampilan Peserta didik tumbuh dan berkembang secara normal dan serasi Peserta didik memiliki pengetahuan Peserta didik mengahayati dan melaksanakan pola hidup sehat: a. Bersih dan memelihara lingkungan b. Makan-makanan bergizi c. Berolahraga d. Tidak merokok e. Menjauhi obat-obat berbahaya f. Menjauhi perbuatan asusila, kriminalitas, mampu memelihara, merawat diri sendiri, dan menolong orang lain g. P3K h. P3P Tinggi dan berat badan bertambah dengan serasi Semua peserta didik di kelas I di sekolah dasar mendapat imunisasi difteri dan tetanus, kelas IV mendapatkan imunisasi tetanus teroid Angka absensi karena sakit menurun

9 15 Kegiatan Tolok Ukur Indikator 3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat Lingkungan kehidupan sehat (fisik, mental, dan sosial) menunjang proses belajar mengajar bedasarkan konsep Wiyatamandal a dan konsep ketahanan sekolah Angka kunjungan peserta didik ke Puskesmas sesuai dengan jumlah rujukan Sarana/prasarana yang memenuhi ketentuan/ syarat pembakuan meliputi: Gedung dan ruangan (ruang belajar, UKS, laboratorium, ruang ibadah, dll) Ventilasi, cahaya, suara Perabot/alat peraga/praktek Halaman kebun sekolah pagar WC/kamar mandi Kantin/warung sekolah Sumber air bersih Saluran pembuangan air limbah Partisipasi masyarakat sekolah terhadap program UKS OSIS BP3/POMG LKMD Sumber: (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, 2012b:37) Tabel 2.1 dapat disimpulkan bahwa indikator ketercapaian ke tiga program TRIAS UKS berkaitan dengan upaya kesehatan untuk meningkatkan kualitas kesehatan di lingkungan sekolah. Pihak sekolah dapat menentukan indikator yang akan dilaksanakan dan tidak perlu dilaksanakan di sekolah menyesuaikan keadaan sekolah dan warga sekolah. 2. Kesehatan Lingkungan a. Pengertian Kesehatan Lingkungan Kesehatan seseorang ditentukan oleh kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Manusia menghabiskan waktunya di tempat

10 16 atau tatanan tertentu, seperti rumah (keluarga), sekolah (bagi anak sekolah), dan di tempat kerja (bagi orang yang bekerja). Kesehatan seseorang ditentukan oleh tatanan-tatanan tersebut. Lingkungan yang diharapkan adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat fisik, mental, sosial, dan spiritual. Kesehatan lingkungan menurut Notoatmodjo (2007:165) adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal pula. Lingkungan sehat akan berpengaruh baik bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya, begitu pula sebaliknya, lingkungan yang tidak sehat akan berpengaruh buruk bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kesehatan lingkungan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Pasal 1 adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial. Kriteria lingkungan yang diharapkan berdasarkan upaya yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan sehat yaitu lingkungan yang kondusif demi terwujudnya keadaan sehat fisik, mental, sosial, dan spiritual. Pernyataan-pernyataan mengenai kesehatan lingkungan di atas dapat disimpulkan bahwa kesehatan lingkungan adalah kondisi

11 17 lingkungan yang mendukung terciptanya keadaan sehat bagi penghuninya. Lingkungan yang sehat dapat terwujud dari adanya patisipasi aktif masyarakat dan pemerintah dalam memelihara lingkungan demi terciptanya kualitas lingkungan yang baik. b. Adiwiyata Lingkungan sekolah yang sehat dapat memberikan rasa nyaman kepada warga sekolah sehingga dapat beraktivitas di sekitar lingkungan sekolah tanpa khawatir terkena penyakit. Salah satu program berkaitan dengan pengelolaan lingkungan yaitu program Adiwiyata. Adiwiyata menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata Pasal 1 adalah, sekolah yang baik dan ideal sebagai tempat memperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan cita-cita pembangunan berkelanjutan. Sekolah yang memenuhi kriteria sebagai sekolah adiwiyata dianggap mampu mengelola dan mengembangkan lingkungan sekolah menjadi ideal untuk pembelajaran. c. Komponen Adiwiyata Empat komponen untuk mencapai tujuan program Adiwiyata menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata

12 18 yaitu: 1) Kebijakan berwawasan lingkungan 2) Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan 3) Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif 4) Pengelolaan Sarana Pendukung Lingkungan. Pengembangan kebijakan sekolah berwawasan lingkungan meliputi visi misi sekolah yang berwawasan lingkungan, kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, kebiijakan sekolah untuk penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup. Pengembangan kegiatan berbasis pastisipatif meliputi menciptakan kegiatan ektrakurikuler di bidang lingkungan hidup, menciptakan kegiatan aksi lingkungan hidup dengan mengikutsertakan pihak luar. pengelolaan sarana pendukunglingkungan meliputi peningkatan kualitas sarana pendukung sekolah, peningkatan kualitas pelayanan dan pemeliharaan, dan pengembangan sistme pengelolaan sampah. B. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Nasruloh (2016:53) dalam penelitiannya tentang Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Di SD Negeri Se-Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran 2015/2016 memperoleh data hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan sudah mencapai 88% dengan kategori baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan sudah rutinnya sekolah memberi pengetahuan kebiasaan hidup sehat serta bertanggung jawab terhadap kesehatan dirinya. Pelayanan

13 19 kesehatan mencapai 73% termasuk kategori baik. Sekolah mengikuti pertumbuhan dan perkembangan peserta didik serta pemberian imunisasi dari pihak terkait. Lingkungan kehidupan sekolah yang sehat mencapai 68%. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingginya kesadaran dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, hanya saja sarana dan prasarana pendukung untuk pelaksanaan progam UKS masih terbatas. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program UKS di SD Negeri se-kecamatan Alian Kabupaten Kebumen berjalaan baik dengan rata-rata presentase 78%. Persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti yaitu keduanya menemukan tingginya kesadaran menciptakan lingkungan sekolah yang sehat di SD yang dijadikan penelitian. Perbedaannya yaitu, sarana dan prasarana pendukung program UKS di SD peneliti lebih mendukung. Jadi, peneliti dapat mengetahui bahwa pelaksanaan program UKS dapat terlaksana dengan baik dengan tersedianya sarana dan prasaran mendukung. 2. Haryadi (2015:715) dalam penelitiannya tentang Survei Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) (Studi pada SD, SMP, SMA, dan SMK Negeri se-kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto) memperoleh data hasil penelitian yang menunjukkan hasil cukup baik, yaitu 88,24% SD di strata standar, dan 11,76% SD di strata optimal. Kegitaan pelayanan kesehatan menunjukkan hasil yang masih kurang baik, yaitu 100% SD berada di strata minima sedangkan untuk

14 20 pembinaan lingkungan sekolah sehat masih menunjukkan hasil yang kurang baik, yaitu 76,47% SD berada di strata minimal dan 23,53% menempati strata standar. Persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti yaitu keduanya berkaitan dengan pelaksanaan UKS di tingkat pendidikan formal. Perbedaannya yaitu, tingkatan pendidikan di antara kedua penelitian. Nasruloh meneliti pelaksanaan UKS di tingkat SD, SMP, dan SMA sedangkan peneliti hanya melakukan penelitian tentang UKS di satu SD yaitu SD Negeri Locondong. Jadi, peneliti dapat mengetahui pelaksanaan UKS di tingkat SD se-kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto hanya 11,76% saja yang berada di strata optimal. 3. Anugrah Paraswati dalam penelitiannya tentang Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan di SD Negeri Locondong sebagai Juara Sekolah Sehat Tingkat Nasional memperoleh data hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pendidikan karakter peduli lingkungan diterapkan dalam pengembangan kurikulum sekolah, pengembangan proses pembelajaran, dan kesehatan lingkungan yang didukung oleh kelengkapan sarana dan prasarana. Persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti yaitu keduanya membahas mengenai kesehatan lingkungan di sekolah dasar. Perbedaannya yaitu pada aspek yang dibahas secara rinci pada penelitian Anugrah yaitu upaya yang dilaksanakan oleh

15 21 pihak sekolah untuk menerapkan karakter peduli lingkungan sedangkan peneliti membahas secara rinci mengenai usaha kesehatan yang dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan pola hidup sehat warga sekolah sehingga berdampak kepada terciptanya lingkungan sekolah yang sehat. 4. Rizqi Utami dalam penelitiannya tentang Pendidikan Kesehatan melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Dokter Kecil di Sekolah Dasar memperoleh data hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pentingnya peran guru dan sekolah dalam melaksanakan pembinaan dokter kecil melalui pendidikan kesehatan. Persamaan penelitian tersebut dengan peneliti yaitu keduanya membahas mengenai pendidikan kesehatan di sekolah, sedangkan perbedaannya yaitu peneliti meneliti mengenai usaha kesehatan sedangkan Rizqi Utami membahas mengenai Ektra Kurikuler Dokter Kecil di sekolah. 5. Toma, O. Et al (2014:87) dalam penelitiannya yang berjudul School Health Services in Primary School in Jos, Nigeria memperoleh kesimpulan bahwa layanan kesehatan sekolah pada umumnya masih belum maksimal di tingkat SD negeri dan swasta meskipun SD swasta sedikit lebih baik pelayanan kesehatannya. Semua SD setidaknya memilik staf khusus terlatih yang memiliki kemampuan sesuai dengan kebijakan Kementrian Pendidikan dan memenuhi syarat untuk melakukan pertolongan pertama. Tenaga kesehatan harus terlibat dalam menjalankan pelayanan kesehatan sekolah di semua tingkatan

16 22 termasuk perenecanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Tim kesehatan sekolah dari Local Government Area (LGA) harus diaktifkan dan diberdayakan untuk melakukan fungsinya masingmasing agar pelayanan kesehatan sekolah dapat maksimal. Persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti yaitu keduanya berkaitan dengan pelayanan kesehatan dan faktor apa saja yang dapat memaksimalkan pelayanan kesehatan di tingkat SD. Perbedaannya yaitu peneliti melakukan penelitin di SD negeri sedangkan Toma, O. Et al melakukan penelitian di SD negeri dan swasta. Jadi, peneliti dapat mengetahui perbedaan keterlaksanaan UKS di SD negeri dan swasta. 6. Zusevics (2013:232) dalam penelitiannya yang berjudul Project Health: Evaluation Of A Project-Based Health Education Program memperoleh data hasil penelitian, yaitu Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL) yang digunakan dalam pendikan kesehatan dapat meningkatkan kehadiran di sekolah. Persamaan penelitian di atas dengan penelitian peneliti yaitu keduanya mengkaji tentang pendidikan kesehatan. Perbedaannya yaitu, hal yang diperhatikan oleh peneliti adalah peran UKS dalam menciptakan lingkungan sehat sedangkan Zusevics memfokuskan Pembelajaran Berbasis Proyek dalam pendidikan kesehatan dalam meningkatkan kehadiran di sekolah. Jadi, peneliti dapat mengetahui manfaat lain dari

17 23 pendidikan kesehatan yang tidak hanya berkaitan dengan upaya peningkatan kesehatan saja. C. Kerangka Pikir UKS mempunyai program pokok yang disebut TRIAS UKS. Program tersebut terdiri dari pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sehat. Setiap kegiatan yang dilaksanakan melalui program tersebut merupakan upaya untuk memelihara lingkungan dan meningkatkan derajat kesehatan warga sekolah. Pelaksanaan program UKS yang berjalan lancar akan memberikan dampak positif kepada warga sekolah dan lingkungan sekitar terutama bagi peserta didik yang merupakan warga sekolah dengan jumlah terbanyak. Peserta didik yang berada pada masa pertumbuhan dan perkembangan menjadi subjek yang tepat untuk menanamkan kebiasaan hidup sehat dengan harapan peserta didik dapat mempunyai derajat kesehatan yang baik dan memberikan dampak positif kepada lingkungannya. Upaya kesehatan yang dilaksanakan di sekolah merupakan kerjasama bagi semua pihak meliputi kepala sekolah, guru, peserta didik, dan warga masyarakat sehingga tidak hanya menjadi tanggung jawab kepala sekolah atau guru saja. Pihak sekolah dapat bekerjasama dengan instansi lain seperti Puskesmas, Dinas Kesehatan, dan lainnya untuk melaksanakan kegiatan UKS seperti kegiatan sosialisasi, penjaringan

18 24 kesehatan, dan pemeliharaan sarana dan pasarana. Kerangka pikir dari penelitian ini ditunjukkan oleh gambar 2.1 berikut: Peran UKS Program UKS Pendidikan Kesehatan 1. Pemeriksaan kebersihan kuku 2. Cuci tangan 3. Sosialisasi Pelayanan Kesehatan 1. Dokter Kecil 2. Imunisasi 3. Penjaringan Kesehatan Pembinaan Lingkungan Sehat 1. Pemeliharaan sarana dan prasarana Kesadaran untuk berperilaku sehat Lingkungan Sekolah sehat Gambar 2.1 Kerangka Pikir Peneliti akan melakukan penelitian tentang peran UKS dalam menciptakan lingkungan sehat di SD Negeri Locondong. Hasil penelitian akan memberikan gambaran mengenai TRIAS UKS yang terdiri dari program pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Ke tiga program yang dilaksanakan secara

19 25 bertahap tersebut sudah memperlihatkan hasil yang baik. Hal tersebut dibuktikan dengan diperolehnya juara 1 Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat nasional dengan kategori pencapaian terbaik. Hal tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki kebijakan dan pelaksanaan program yang akan datang.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kesehatan sebenarnya telah diatur dalam UU No.9 Tahun 1960

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kesehatan sebenarnya telah diatur dalam UU No.9 Tahun 1960 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 2.1.1 Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Pengertian kesehatan sebenarnya telah diatur dalam UU No.9 Tahun 1960 tentang pasal-pasal

Lebih terperinci

Pembinaan dan Pengembangan UKS

Pembinaan dan Pengembangan UKS Pembinaan dan Pengembangan UKS Disampaikan oleh : Kepala Puskesmas Cibadak Cibadak, 5 April 2010 Pendahuluan Salah satu upaya yg strategis untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia adalah upaya pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari (Ahmad

BAB II KAJIAN TEORI. prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari (Ahmad A. Deskripsi Teori BAB II KAJIAN TEORI 1. Hakikat UKS Usaha Kesehatan Sekolah atau UKS adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah, dan bertanggung

Lebih terperinci

PROGRAM DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PROGRAM DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR PROGRAM DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ni Putu Dewi Sri Wahyuni Fakultas Olahraga dan Kean, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Email

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahun 1980 ditingkatkan menjadi keputusan bersama antara Depdik-bud dan Depkes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahun 1980 ditingkatkan menjadi keputusan bersama antara Depdik-bud dan Depkes BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 1. Defenisi Usaha Kesehatan Sekolah dirintis sejak tahun 1956 melalui pilot project di Jakarta dan Bekasi yang merupakan kerjasama antara Departemen

Lebih terperinci

2 pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah/madrasah di setiap sekolah/madrasah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada

2 pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah/madrasah di setiap sekolah/madrasah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1717, 2014 PERATURAN BERSAMA. Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah. Pengembangan. Pembinaan. Pencabutan. PERATURAN BERSAMA ANTARA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Populasi anak usia sekolah merupakan elemen yang cukup penting karena proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia (Reksoprodjo,

Lebih terperinci

TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN BERSAMA ANTARA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan hidup manusia di zaman modernisasi, namun pendidikan terasa

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan hidup manusia di zaman modernisasi, namun pendidikan terasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era sekarang ini pendidikan sangatlah penting guna mengimbangi perkembangan hidup manusia di zaman modernisasi, namun pendidikan terasa kurang lengkap

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) UKS Dokter Kecil. Puskesmas Kijang Tahun Anggaran : Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan

Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) UKS Dokter Kecil. Puskesmas Kijang Tahun Anggaran : Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) UKS Dokter Kecil Puskesmas Kijang Tahun Anggaran 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan SKPD Program Kegiatan Capaian Program Input (Masukan) Output Outcome (Hasil) : Dinas

Lebih terperinci

PROFIL UKS SMA NEGERI 3 KUNINGAN. Mewujudkan warga SMA Negeri 3 Kuningan yang sehat lahir dan batin. 2. Mewujudkan pendidikan kesehatan yang optimal.

PROFIL UKS SMA NEGERI 3 KUNINGAN. Mewujudkan warga SMA Negeri 3 Kuningan yang sehat lahir dan batin. 2. Mewujudkan pendidikan kesehatan yang optimal. PROFIL UKS SMA NEGERI 3 KUNINGAN 3.1. Visi Mewujudkan warga SMA Negeri 3 Kuningan yang sehat lahir dan batin. 3.2. Misi 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat belajar. 2. Mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dermawan (2012) dan Mubarak, Chayatin, Santoso (2012) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dermawan (2012) dan Mubarak, Chayatin, Santoso (2012) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan usaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dermawan (2012) dan Mubarak, Chayatin, Santoso (2012) menyatakan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan usaha kesehatan masyarakat yang menjadi tanggungjawab

Lebih terperinci

Terciptanya kondisi lingkungan yang kondusif yang terbebas dari : Pengertian UKS

Terciptanya kondisi lingkungan yang kondusif yang terbebas dari : Pengertian UKS Misi Visi Visi : Sekolah sehat, aman, dan bersih Indikator : Terciptanya kondisi lingkungan yang kondusif yang terbebas dari : 1. Bebas polusi 2. Bebas rokok 3. Tersedia air bersih 4. Sarana sanitasi yang

Lebih terperinci

Oleh: Sriawan Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY

Oleh: Sriawan Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY MENUJU SISWA SEKOLAH DASAR SEHAT Oleh: Sriawan Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY Abstrak Sekelompok anak-anak pada usia sekolah berkumpul pada jam-jam tertentu dan hari tertentu mereka berkumpul bergaul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 dijelaskan bahwa pengertian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 dijelaskan bahwa pengertian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Kesehatan Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 dijelaskan bahwa pengertian Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KESEHATAN. Oleh Erwin Setyo K, M.Kes PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENDIDIKAN KESEHATAN. Oleh Erwin Setyo K, M.Kes PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PENDIDIKAN KESEHATAN Oleh Erwin Setyo K, M.Kes PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Pengertian Sehat Sehat menurut WHO: Keadaan yang sempurna baik fisik, mental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umur termasuk murid Sekolah Dasar (SD) (Kepmenkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. umur termasuk murid Sekolah Dasar (SD) (Kepmenkes, 2010). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS) Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS) Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS) Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta indah_prasty@uny.ac.id 2013 DEFINISI UKS adalah usaha kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan UUD 1945 diselenggarakan menurut GBHN 1993 menekankan bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN. Untuk mencapai visi tersebut, maka telah disepakati misi yang akan dijalankan, yaitu :

BAB II KEBIJAKAN. Untuk mencapai visi tersebut, maka telah disepakati misi yang akan dijalankan, yaitu : 8 BAB II KEBIJAKAN 1. VISI DAN MISI Berdasarkan Visi, Misi Menuju Bandung Juara yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Bandung dan Tugas Pokok dan Fungsi TP. UKS Kecamatan Arcamanik maka Tim Pembina

Lebih terperinci

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat disekolah

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat disekolah PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAH A. PENDAHULUAN Di Indonesia, bentuk promosi kesehatan di sekolah adalah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan sekaligus UKS merupakan salah satu upaya kesehatan masyarakat disekolah.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian UKS Usaha kesehatan sekolah atau yang disingkat dengan UKS adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan

Lebih terperinci

Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk. sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga

Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk. sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga 1.2 Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Bangsa yang unggul adalah bangsa yang dapat memanfaatkan sumber daya alam (SDA) dengan baik bagi kesejahteraan rakyatnya serta memiliki sumber daya manusia (SDM)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter di sekolah memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter di sekolah memiliki peran yang sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter di sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter siswa. Hal ini berdasarkan pendapat Kesuma (2012:40) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar kesehatan masyarakat. Usaha ini merupakan usaha yang perlu didukung oleh ahli rekayasa secara

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS UKS

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS UKS ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS UKS 1. Pengertian Keperawatan kesehatan komunitas merupakan praktik promotif dan proteksi kesehatan populasi yang menggunakan pengetahuan atau ilmu keperawatan, sosial, dan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELATIHAN DOKTER KECIL PUSKESMAS TAMAN BACAAN KEC. SEBERANG ULU II

PEDOMAN PELATIHAN DOKTER KECIL PUSKESMAS TAMAN BACAAN KEC. SEBERANG ULU II PEDOMAN PELATIHAN DOKTER KECIL PUSKESMAS TAMAN BACAAN KEC. SEBERANG ULU II Tujuan Pembangunan Nasional : Meningkatkan sumber daya manusia. Siswa sekolah tidak hanya berperan sebagai obyek penerima layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesehatan menjadi bagian yang penting untuk dimiliki oleh setiap orang agar dapat melakukan aktifitas. Kesehatan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam

Lebih terperinci

BUPATI MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH/MADRASAH

BUPATI MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH/MADRASAH BUPATI MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAMUJU UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bukan hanya dari potensi akademik melainkan juga dari segi karakter

I. PENDAHULUAN. bukan hanya dari potensi akademik melainkan juga dari segi karakter 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan di Indonesia bertujuan membentuk manusia yang berkualitas bukan hanya dari potensi akademik melainkan juga dari segi karakter individu, dan hal ini

Lebih terperinci

STRATIFIKASI UKS TINGKAT SD/MI

STRATIFIKASI UKS TINGKAT SD/MI STRATIFIKASI UKS TINGKAT SD/MI Nama SD/MI :.. Desa :. Kecamatan :. Jumlah siswa tahun ajaran : Laki-laki Perempuan Jumlah Klas I Klas II Klas III Klas IV Klas V Klas VI Jumlah NO INDIKATOR STRATIFIKASI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Posyandu Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian dari kesejahteraan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Departemen Kesehatan pada

Lebih terperinci

SUPLEMEN 1 BUKU PANDUAN ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN SEKOLAH ADIWIYATA

SUPLEMEN 1 BUKU PANDUAN ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN SEKOLAH ADIWIYATA SUPLEMEN 1 BUKU PANDUAN ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN SEKOLAH ADIWIYATA UNTUK MENINGKATKAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA (SEKOLAH PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN HIDUP) KERJASAMA ANTARA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Promosi Kesehatan di institusi pendidikan (Health Promoting School) yang dicanangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2005) menggunakan model holistik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jenjang pendidikan mulai dari TK/RA sampai SMU/SMK/MA (Tim Pembina

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jenjang pendidikan mulai dari TK/RA sampai SMU/SMK/MA (Tim Pembina BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah Usaha Kesehatan Sekolah adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang

Lebih terperinci

Tersusunnya Visi, misi dan tujuan yang memuat upaya pelestarian fungsi lingkungan dan/ atau, mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau

Tersusunnya Visi, misi dan tujuan yang memuat upaya pelestarian fungsi lingkungan dan/ atau, mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau LAMPIRAN 1 SUPLEMEN 1 BUKU ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN I. KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN A. STANDAR Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) memuat upaya perlindungan dan pengelolaan 1.

Lebih terperinci

SURVEI PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN

SURVEI PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN SURVEI PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berkualitas. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berkualitas. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kesehatan berupaya membangun perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat diharapkan mampu melakukan upaya pencegahan secara lebih efisein dan efektif.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sekolah adalah tempat utama dimana individu mengikuti proses pendidikan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sekolah adalah tempat utama dimana individu mengikuti proses pendidikan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Sekolah 1.1. Pengertian Sekolah Sekolah adalah tempat utama dimana individu mengikuti proses pendidikan formal untuk manambah pengetahuan dan mengasah keterampilan sebagai bekal

Lebih terperinci

USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DI KABUPATEN WONOSOBO

USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DI KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 27 TAHUN 2002 T E N T A N G USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DI KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang : a. bahwa Usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imunisasi, status gizi, dan penyakit infeksi pada anak. Faktor-faktor tersebut

BAB I PENDAHULUAN. imunisasi, status gizi, dan penyakit infeksi pada anak. Faktor-faktor tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah generasi masa depan suatu bangsa. Pembentukan generasi masa depan bangsa yang kuat, cerdas, kreatif, dan produktif, merupakan tanggungjawab semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia yakni kesehatan jasmani dan kesehatan rohani. Kesehatan dapat tercapai dengan meningkatkan

Lebih terperinci

PERAN GURU KELAS DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM UKS DI SD 1 PEDES SEDAYU BANTUL

PERAN GURU KELAS DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM UKS DI SD 1 PEDES SEDAYU BANTUL Peran Guru dalam... (Dhian Rahmaningrum) 299 PERAN GURU KELAS DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM UKS DI SD 1 PEDES SEDAYU BANTUL CLASSROOM TEACHER S ROLE IN IMPLEMENTY UKS PROGRAMS IN SD 1 PEDES SEDAYU BANTUL

Lebih terperinci

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 Jurnal CARE, Vol. 3, No., 05 5 PELAKSANAAN PROGRAM UKS DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTA MALANG Erlisa Candrawati ) ; Esti Widiani ) ),

Lebih terperinci

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Keterlaksanaan Usaha Kesehatan...(Rizky Mahardhani) 1 KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 The Implementation of School Health (Usaha Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar merupakan bagian dari pendidikan nasional yang mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memberikan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Kepuasan 1.1 Defenisi Kepuasan Pasien Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah

Lebih terperinci

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Middle childhood merupakan masa. usia tahun untuk anak laki-laki (Brown, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Middle childhood merupakan masa. usia tahun untuk anak laki-laki (Brown, 2005). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Landasan teori Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak merupakan generasi penerus bangsa. Middle childhood merupakan masa anak ketika berusia 5 10 tahun, sedangkan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA UKS. No. Jenis Program Tujuan Jenis Waktu Sasaran Pelaksana Sumber Dana Ket. pelajaran

PROGRAM KERJA UKS. No. Jenis Program Tujuan Jenis Waktu Sasaran Pelaksana Sumber Dana Ket. pelajaran PROGRAM KERJA UKS 6.1. Program Kerja No. Jenis Program Tujuan Jenis Waktu Sasaran Pelaksana Sumber Dana Ket. 1 Pendidikan Kesehatan Memberikan pengertian Peningkatan Setiap jam Guru dan Siswa Guru mata

Lebih terperinci

3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif Tujuan Kas 3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif 1. Kebijakan 2. Kurikulum 3. Kegiatan Lingkungan 4. Pengelolaan Sarana A. Melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang

Lebih terperinci

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA Pelaksanaan Usaha... (Ridho Nugroho) 1 PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA IMPLEMENTATION OF HEALTH BUSINESS SCHOOL IN THE STATE HIGH SCHOOL SE- YOGYAKARTA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai dan disyukuri. Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk menciptakan masa depan dimana bangsa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat melakukan aktivitas sehari-hari dalam hidupnya. Sehat adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. dapat melakukan aktivitas sehari-hari dalam hidupnya. Sehat adalah suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan salah satu faktor yang penting bagi manusia untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari dalam hidupnya. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 87 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan siswa-siswi tingkat sekolah dasar di Kedaung Wetan masih keliru. Mereka beranggapan bahwa hanya mencuci

Lebih terperinci

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SEMARANG

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SEMARANG 1 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SEMARANG SAMBUTAN PLT. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN TIM LOMBA SEKOLAH SEHAT TINGKAT KARESIDENAN SEMARANG TANGGAL 9 SEPTEMBER 2014 HUMAS DAN PROTOKOL

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH NAMA SEKOLAH : SMA N 1 KASIHAN NAMA MHS : Nurul Ratriasih ALAMAT SEKOLAH : Jalan C. Simanjuntak 60, Yogyakarta 55223 NOMOR MHS : 10314244030 FAK/JUR/PRODI : FMIPA/Pendidikan Kimia No Aspek yang diamati

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM PENINGKATAN PARTISIPASI KEGIATAN UKS DI MIS SAPUGARUT KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM PENINGKATAN PARTISIPASI KEGIATAN UKS DI MIS SAPUGARUT KABUPATEN PEKALONGAN 46 46 BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM PENINGKATAN PARTISIPASI KEGIATAN UKS DI MIS SAPUGARUT KABUPATEN PEKALONGAN A. Gambaran Umum MIS Sapugarut Kabupaten Pekalongan 1. Sejarah

Lebih terperinci

Oleh: Dody Tri Iwandana

Oleh: Dody Tri Iwandana PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN BUKATEJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAUAN. optimal diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharan dan peningkatan

BAB I PENDAHULAUAN. optimal diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharan dan peningkatan BAB I PENDAHULAUAN 1.1 Latar Belakang Derajat kesehatan bersifat dinamis (berubah setiap saat), dan dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Maka untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila

Lebih terperinci

PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIAN ADIWIYATA

PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIAN ADIWIYATA I. KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN A. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) memuat upaya perlindungan dan pengelolaan IMPLEMENTASI PENCAPAIAN MAX. HASIL Upaya. Visi, Misi dan Tujuan sekolah yang tertuang

Lebih terperinci

V. IMPLEMENTASI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

V. IMPLEMENTASI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN V. IMPLEMENTASI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN 5.1 Sejarah Perkembangan Promosi Kesehatan Pada jaman awal kemerdekaan, upaya untuk mempromosikan produk atau jasa (jaman kemerdekaan istilahnya propaganda) di

Lebih terperinci

PELATIHAN DOKTER KECIL DALAM UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA DI SDN 2 LABUAPI

PELATIHAN DOKTER KECIL DALAM UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA DI SDN 2 LABUAPI PELATIHAN DOKTER KECIL DALAM UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA DI SDN 2 LABUAPI ABSTRAK NOVA BUDIHARJO Akademi Kesehatan Gigi Karya Adi Husada Mataram e-mail : akg.mataram@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbaik bagi siswa sehingga membuat siswa-siswanya merasa sejahtera (wellbeing)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbaik bagi siswa sehingga membuat siswa-siswanya merasa sejahtera (wellbeing) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampumemberikan pengalaman terbaik bagi siswa sehingga membuat siswa-siswanya merasa sejahtera (wellbeing) karena kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta orang di negara berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. secara langsung sehingga anak-anak sering mengabaikan kebersihan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. secara langsung sehingga anak-anak sering mengabaikan kebersihan yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak dengan usia sekolah dasar adalah kelompok masyarakat yang berusia antara 7 tahun sampai dengan 12 tahun dan merupakan kelompok rawan karena masih dalam proses pertumbuhan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kesehatan sedunia World Health Oganization (WHO) tahun 1948 dan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kesehatan sedunia World Health Oganization (WHO) tahun 1948 dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia yang sangat fundamental bagi setiap penduduk. Selain sebagai hak asasi, kesehatan juga merupakan investasi, untuk itu

Lebih terperinci

Pedoman Pengumpulan Data. 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen. a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen?

Pedoman Pengumpulan Data. 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen. a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen? Pedoman Pengumpulan Data 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen? b. Apa visi dan Misi SMP Negeri 7 Kebumen? c. Apa saja sarana dan prasarana

Lebih terperinci

4 Materi Pokok Pelatihan Dokter Kecil Tanggal : 18 June 2010 Oleh : Putu Sudayasa Skip ke Komentar Sebagai bagian dari kegiatan rutin

4 Materi Pokok Pelatihan Dokter Kecil Tanggal : 18 June 2010 Oleh : Putu Sudayasa Skip ke Komentar Sebagai bagian dari kegiatan rutin 4 Materi Pokok Pelatihan Dokter Kecil Tanggal : 8 June 200 Oleh : Putu Sudayasa Skip ke Komentar Sebagai bagian dari kegiatan rutin program promosi kesehatan, khususnya Upaya Kesehatan Sekolah (UKS), tim

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang No.78, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Kesehatan Kerja. Pos. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2015 TENTANG POS UPAYA KESEHATAN KERJA TERINTEGRASI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PROGRAM DOKTER KECIL DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2016

PELAKSANAAN PROGRAM DOKTER KECIL DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2016 ... (Pambuko Aji Nugroho) PELAKSANAAN PROGRAM DOKTER KECIL DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2016 THE IMPLEMENTATION OF LITTLE DOCTOR PROGRAM AT STATE ELEMENTARY

Lebih terperinci

PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIA

PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIA I. KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIA CADANGAN.HANYA GUNAKAN BAGIAN INI BIL STANDAR NILAI A. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) memuat upaya perlindungan dan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, mental dan sosial serta perlindungan dari segala

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, mental dan sosial serta perlindungan dari segala BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dalam suatu negara yang sangat potensial bagi pembangunan nasional. Maka diperlukan bimbingan serta pembinaan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG PEMBINAAN, PENDAMPINGAN, DAN PEMULIHAN TERHADAP ANAK YANG MENJADI KORBAN ATAU PELAKU PORNOGRAFI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

Lampiran 7 JADWAL PERSIAPAN KEGIATAN PENELITIAN No. Hari/tanggal Tempat Tujuan Kegiatan 1 Senin, 26 Maret 2012 Gedung Layanan Akademik UNY Mengajukan judul penelitian kepada koordinator program studi PGSD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009, yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang

Lebih terperinci

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan LAMPIRAN 60 61 Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan Surat Ijin Penelitian Dari Universitas Kristen Satya Wacana 62 Lembar Instrumen Wawancara Studi Dokumentasi No. Model evaluasi Indikator Item

Lebih terperinci

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH IBTIDAYAH SE-KOTA SOLOK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Mewujudkan misi Indonesia sehat 2010 maka ditetapkan empat misi

BAB 1 PENDAHULUAN. Mewujudkan misi Indonesia sehat 2010 maka ditetapkan empat misi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mewujudkan misi Indonesia sehat 2010 maka ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan, yaitu memelihara kesehatan yang bermutu (promotif), menjaga kesehatan (preventif),

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.

Lebih terperinci

Suplemen. PHBS di Sekolah. Suplemen 2011

Suplemen. PHBS di Sekolah. Suplemen 2011 sisipan:layout 1 7/25/09 2:05 AM Page 1 Suplemen PHBS di Sekolah 1 Pengantar Kementerian Kesehatan memberikan perhatian lebih pada kesehatan anak. Bukan karena tahun ini Kemenkes menjadi penanggungjawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang dikhususkan bagi mereka pemuda indonesia yang ingin mengabdikan dirinya sebagai guru dan bagi mereka

Lebih terperinci

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta Pelaksanaan Program Usaha (Erlanda Bayu Pratama) 1 PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-KECAMATAN SENTOLO KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2017 SCHOOL HEALTH PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Umum SMA Negeri 14 Surabaya SMA Negeri 14 Surabaya berdiri pada tanggal 8 Oktober 1981. Pada saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan seseorang untuk selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan berperilaku sehat. Program PHBS

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PEMBINAAN PUSKESMAS TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN MEDAN AMPLAS TAHUN 2011 Nama Sekolah Dasar atau sederajat : Nama kepala

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.438, 2017 KEMENKES. Penanggulangan Cacingan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN CACINGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF. BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF. BAB I KETENTUAN UMUM BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 95 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa pemberian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI. nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy,

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI. nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy, BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. Posbindu 1. Definisi Posbindu Posbindu adalah suatu forum komunikasi alih tehnologi dan pelayanan bimbingan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. antara 7 tahun sampai dengan 12 tahun, merupakan kelompok tingkat kerawanan

PENDAHULUAN. antara 7 tahun sampai dengan 12 tahun, merupakan kelompok tingkat kerawanan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Anak usia sekolah dasar mencakup kelompok masyarakat dengan usia antara 7 tahun sampai dengan 12 tahun, merupakan kelompok tingkat kerawanan tinggi khususnya karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan cepatnya perkembangan dalam era globalisasi, perilaku dan perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya cenderung akan semakin

Lebih terperinci

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN A. Sejarah Ringkas Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan diresmikan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi pada tahun 1985. Perkembangan Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena pada usia

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena pada usia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena pada usia tersebut seorang anak rentan terhadap masalah kesehatan. Menurut Mikail (2011, dalam

Lebih terperinci