WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG"

Transkripsi

1 WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH IBTIDAYAH SE-KOTA SOLOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK, Menimbang : a. b. bahwa salah satu upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap anak usia sekolah adalah dengan pelaksanaan sekolah sehat; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota Solok tentang Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidayah Se-Kota Solok; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1956 Tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kota Kecil dalam lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1970 tentang Pelaksanaan Pemerintahan Kotamadya Solok dan Kota Payakumbuh; 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637); 5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Repoblik Indonesia Nomor 5063); 6. Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;

2 7. Peraturan Menteri Kesehatan Repoblik Indonesia Nomor 2269/MENKES/PER/XI/2011 tentang Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); 8. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1/U/SKB/2003,Nomor 1067/Menkes/SKB/VII/2003,Nomor MA/230 A/2003,Nomor 26 Tahun 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA SOLOK TENTANG PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH IBTIDAYAH SE-KOTA SOLOK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Solok. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah. 3. Walikota adalah Walikota Solok. 4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Solok 5. Belanja Daerah adalah kewajiban Pemerintah Daerah yang diakui sebagai pengurangan nilai kekayaan bersih 6. Sekolah adalah SD dan MI. 7. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri ( mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. 8. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah adalah upaya memberdayakan anak didik agar tahu, mau dan mampu melaksanakan PHBS serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di sekolah dan di masyarakat. 9. Usaha Kesehatan Sekolah selanjutnya disebut UKS adalah Segala yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan. 10. Trias UKS adalah pilar utama pelaksanaan UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sehat. 11. Pengkategorian Sekolah Sehat dengan Warna adalah pemberian strata sekolah dalam berprilaku hidup bersih dan sehat melalui simbol warna yakni Biru, Hijau, Kuning dan Merah (BHKM). 12. Sekolah Sehat adalah sekolah yang berkategori warna HIJAU dan BIRU. 13. Memorandum of Understanding selanjutnya disebut MoU adalah Integrasi 4 instansi di Kota Solok yakni: Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama dan TP-PKK Kota Solok dalam pelaksanaan UKS menuju Sekolah Sehat. 14. Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah selanjutnya disebut adalah TP- UKS yang berkoordinasi dan terpadu membina dan mengembangkan kegiatan UKS.

3 BAB II TUJUAN DAN SASARAN Bagian Kesatu Tujuan Pasal 2 Secara umum Penerapan PHBS bertujuan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal untuk mutu pendidikan, prestasi belajar, perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik sehingga tercipta manusia Indonesia seutuhnya. Pasal 3 Secara khusus Penerapan PHBS ini bertujuan : a. Menjaga kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik dengan memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah, di rumah tangga maupun dilingkungan masyarakat b. Anak didik sehat, cerdas, berakhlak serta memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan narkoba, alkohol dan kebiasaan merokok serta masalah sosial lainnya. c. Meningkatkan dan memmperkuat gerakan dan peran serta pemangku kepentingan, organisasi masyarakat serta semua sector terkait dalam penerapan PHBS di sekolah. Bagian Kedua Sasaran Pasal 4 Percepatan perwujudan Penerapan PHBS di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidayah dengan sasaran sebagai berikut: a. Primer: ke peserta didik; pengelola kantin sekolah b. Guru, pengelola pendidikan serta TP-UKS; c. Lembaga pendidikan; Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidayah BAB III Bagian Kesatu Ruang lingkup, Strategi dan Pelaksanaan Pasal 5 Ruang lingkup Penerapan PHBS di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidayah dengan 8 indikator yaitu : a. Tersedianya sarana untuk mencuci tangan menggunakan sabun di halaman/dalam ruang kelas sekolah dan kantin sekolah dan pembiasaan CTPS sesuai waktu yang ditentukan b. Terlaksananya penimbangan Berat Badan dan Pengukuran Tinggi Badan setiap 6 bulan danpencatatan di KMS anak sekolah c. Tersedianya tempat sampah di setiap ruangan sekolah, halaman dan kantin sekolah dengan pemilahan sampah d. Tersedianya jamban sehat secara bertahap sesuai standar e. Terdapat kegiatan untuk memberantas jentik nyamuk secara rutin seminggu sekali f. Terdapat larangan untuk tidak merokok g. Tersedianya sarana untuk mengkomsumsi makan dan minuman sehat/kantin sehat di sekolah h. Terlaksananya kegiatan olahraga /aktivitas fisik secara teratur

4 Bagian Kedua Strategi Pasal 6 Strategi Penerapan PHBS adalah sebagai berikut : a. Menetapkan kebijakan kebijakan koordinatif bersifat operasional dan pembinaan dalam bentuk penetapan peraturan atau keputusan tentang penerapan PHBS di Tatanan SD/MI Se-Kota Solok b. Menyelenggarakan sosialisasi/pelatihan, advokasi dan publikasi pelaksanaan PHBS di sekolah c. Membuat MoU Penerapan PHBS untuk SD/MI Se-Kota Solok oleh TP UKS. d. Meningkatkan peran serta orang tua dan menjalin kemitraan dengan LSM/masyarakat. e. Mengoptimalisasikan peran lembaga pendidikan terhadap program penerapan PHBS di Tatanan SD/MI Se-Kota Solok. f. Mengadakan pertemuan berkala TP UKS kota/kec/sekolah sebagai forum komunikasi dan konsultasi tiap semester. g. Penilaian sekolah sehat tiap semester yang menghasilkan strata dengan stiker BHKM (Biru Hijau Kuning Merah) sebagai wujud pelaksanaan UKS. Bagian Ketiga Pelaksanaan Pasal 7 (1) Penerapan PHBS di SD/MI Se-Kota Solok melalui 8 indikator PHBS di Sekolah dilaksanakan terintegrasi dalam kegiatan Program UKS (2) Program UKS dilaksanakan untuk SD/MI Se-Kota Solok (3) Advokasi, promosi dan sosialisasi tentang penerapan PHBS di SD/MI Se- Kota Solok dan program UKS di sekolah ke lintas sektor terkait dan masyarakat. (4) Upaya pendidikan kesehatan diselenggarakan melalui kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler oleh Dinas Kesehatan, Guru Sekolah/Guru Olah raga/guru UKS. (5) Upaya pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh puskesmas secara menyeluruh meliputi promotif, preventif dan kuratif maupun rehabilitatif. Namun lebih diutamakan pada upaya promotif dan preventif yang dilakukan secara terpadu. (6) Upaya peningkatan lingkungan sekolah sehat diarahkan untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan dan mencegah penularan penyakit. BAB IV Bagian Kesatu Pengorganisasian, Pembinaan dan Evaluasi Pasal 8 (1) Struktur organisasi Tim Pembina Penerapan PHBS di SD/MI Se-Kota Solok / Tim Pembina UKS tingkat Kota Solok terdiri dari : a. Pembina I : Walikota Solok b. Pembina II : Wakil Walikota Solok c. Ketua : Sekretaris Daerah Kota Solok d. Ketua I : Kepala Dinas Pendidikan Kota Solok e. Ketua II : Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok f. Ketua III : Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Solok g. Ketua IV : Kepala Badan KBPMP Kota Solok h. Ketua Harian : Assisten II Sekretariat Daerah Kota Solok i. Sekretaris : Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Solok j. Anggota :

5 1) Unsur Dinas Pendidikan 2) Unsur Dinas Kesehatan 3) Unsur Kantor Kementerian Agama Kota Solok 4) Unsur badan KBPMP 5) Unsur PKK Kota Solok 6) Unsur Forum Sehat Kota Solok (2) Struktur organisasi Tim Pembina Penerapan PHBS di SD/MI Se-Kota Solok /Tim Pembina UKS tingkat Kecamatan terdiri dari : a. Ketua : Camat b. Ketua I : Kepala Bidang TK,SD dan PK c. Ketua II : Kepala Puskesmas d. Ketua III : Kepala KUA Kecamatan e. Ketua IV : Ketua TP PKK kecamatan f. Sekretaris : Sekretaris Kecamatan g. Anggota : 1) Unsur Dinas Pendidikan 2) Unsur Puskesmas 3) Unsur PKK 4) Unsur KUA Kecamatan (3) Struktur organisasi Tim Pembina Penerapan PHBS di SD/MI Se-Kota Solok / Tim Pelaksana UKS di SD/MI terdiri dari : a. Pembina : Camat b. Ketua : Kepala Sekolah/ Kepala Madrasah/ Pimpinan Pondok Pesantren c. Sekretaris I : Guru Pembina UKS d. Sekretaris II : Ketua Komite sekolah e. Anggota : 1) Unsur pengurus Komite Sekolah 2) Petugas UKS Puskesmas/ Bidan Desa 3) Unsur peserta didik 4) Guru Bagian Kedua Pembinaan dan Evaluasi Pasal 9 (1) Pembinaan dan pengembangan Penerapan PHBS di SD/MI Se-Kota Solok dilaksanakan oleh TP-UKS melalui kegiatan yang terpadu (LP/LS) dan berkesinambungan. (2) Penguatan tim pembina dan pelaksana melalui komitmen bersama (MoU) Penerapan PHBS di SD/MI Se-Kota Solok Pemda Kota Solok sesuai peran dan fungsi masing-masing. (3) Pembinaan dan evaluasi dilakukan oleh TP-UKS sesuai jenjang administrasi dalam bentuk pertemuan-pertemuan, rapat-rapat, studi banding, studi comparative, pelatihan dan lain-lain. BAB V PENILAIAN, ATRIBUT DAN PENGHARGAAN Bagian Kesatu Penilaian Pasal 10 (1) Penilaian penerapan PHBS di SD/MI melalui penilaian UKS untuk mengetahui kondisi tiap sekolah, dengan kriteria sebagai berikut : a. Pembiasaan Kesehatan KTSP;

6 b. Peran Serta Masyarakat (PSM) Sekolah; c. Pangan dan Kantin Sehat; d. Air Bersih; e. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS); f. Jamban Sehat; g. Pengolahan Sampah; h. Dokter Kecil/ Peer Counselor/ Relawan aktif; i. Struktur organisasi TP-UKS/Papan Data; j. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL); k. Survey Jentik; l. Kawasan Tanpa Rokok di Sekolah; m. Rencana Kegiatan UKS/PKPR sekolah; n. Ruang UKS/PKPR; o. Pesan-pesan UKS/PKPR (baliho, spanduk, poster, leaflet); p. Penyuluhan Kesehatan di sekolah; q. Pengukuran TB dan BB Tiap Bulan; r. Olah Raga teratur; s. Ventilasi dan Pencahayaan; t. Tanaman Obat Keluarga (TOGA); u. Taman Sekolah; dan v. Pagar Sekolah. (2) Penilaian dilaksanakan tiap semester pada bulan Januari dan bulan Juli, menghasilkan strata yang dilambangkan dengan stiker warna sebagai berikut : a. Terpenuhi , sekolah dengan strata Paripurna: Warna BIRU. b. Terpenuhi , sekolah dengan strata Optimal: Warna HIJAU. c. Terpenuhi , sekolah dengan strata Standar: Warna KUNING. d. Kurang dari >400, sekolah dengan strata Minimal: Warna MERAH. (3) Sekolah dengan warna biru dan hijau dikategorikan sebagai sekolah sehat, sedangkan kuning dan merah dikategorikan sekolah tidak sehat yang memerlukan perhatian lanjutan. (4) Hasil dari Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), selanjutnya dikategorikan dengan warna Biru, Hijau, Kuning dan Merah berupa stiker ukuran 22 cm x 35 cm. Stiker di berikan serta di tempel oleh TP-UKS Kecamatan dan perubahan warna di evaluasi setiap 6 bulan. (5) Penilaian BHKM ini dilaksanakan oleh tim penilai sekolah sehat dari puskesmas yang terdiri dari Pimpinan Puskesmas, Ketua Kelompok Bermain (Kober) UKS di Puskesmas, Pengelola Kesehatan Lingkungan di Puskesmas, Pengelola UKS di Puskesmas, Pengelola PKPR di Puskesmas. Bagian Kedua Atribut Dan Penghargaan Pasal 11 (1) Tanda pengenal Tim Pembina Penerapan PHBS di SD/MI Se-Kota Solok / Tim Pembina UKS diberikan kepada Tim Pembina Penerapan PHBS di SD/MI atau Tim Pembina UKS Kota dan Kecamatan serta Tim pelaksana UKS di sekolah yang penjelasannya diuraikan pada Surat Keputusan Walikota tentang Pengaturan Tim Pembina Penerapan PHBS di SD/MI Se- Kota Solok dan Tim Pelaksana Penerapan PHBS di SD/MI Se-Kota Solok /Tim Pelaksana UKS yang berhak menerima Pin Tahun (2) Penghargaan serta apresiasi terhadap instansi, lembaga ataupun perorangan diberikan sesuai dengan kriteria penilaian dan jasa untuk menunjang dan kemajuan sekolah sehat di Kota Solok. (3) Penghargaan serta apresiasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2, diberikan dalam bentuk piagam, piala, barang dan bentuk-bentuk lain sesuai jasa dan usaha.

7 BAB VI TUGAS POKOK DAN Bagian Kesatu Tingkat Kota Pasal 11 (1) Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan sebagai berikut : a. Merumuskan kebijakan teknis dalam pembinaan dan pengembangan Penerapan PHBS di SD Se-Kota Solok /Program UKS melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. b. Merumuskan dan menyusun standar, norma, prosedur, pedoman, kriteria, dan bimbingan teknis serta penyiapan bahan evaluasi yang terkait dengan pendidikan kesehatan. 1) Menyusun buku-buku materi pendidikan kesehatan yang dibutuhkan untuk proses belajar mengajar 2) Melaksanakan koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menilai ulang media informasi dan buku-buku tentang kesehatan sekolah untuk melihat kelaikan dan relevansi dengan perkembangan dan kebutuhan Penerapan PHBS di SD. 3) Menggandakan buku-buku materi pendidikan kesehatan bukubuku Penerapan PHBS di SD dan media KIE lainnya untuk memenuhi kebutuhan sekolah 4) Menyediakan pendanaan Penerapan PHBS di SD melalui Anggaran Pendidikan Kota Solok. 5) Mengembangkan metodologi pendidikan dan pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat. 6) Mencantumkan logo PHBS di Sekolah pada media informasi dan buku-buku tentang kesehatan sekolah untuk sasaran sekolah. c. Menyediakan fasilitas Penerapan PHBS di SD/MI atau fasilitas UKS yang meliputi : sarana higiene dan sanitasi bangunan sekolah, higiene sanitasi pangan, pengelolaan sampah, penyediaan air bersih, Sarana CTPS, penyediaan sarana sanitasi, pengelolaan limbah, kantin sehat, penghijauan, dan pemberantasan sarang nyamuk, sarana prasana ruang UKS, Kawasan Tanpa Rokok (KTR), formulir penjaringan kesehatan dan buku pemantauan kesehatan peserta didik, bahan habis pakai, reagen, peralatan/perlengkapan/obatobatan sederhana untuk keperluan P3K dan P3P. d. Melakukan persiapan penyelenggaraan BIAS, PMT-AS, PHBS, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, program kecacingan, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), pertolongan pertama pada penyakit (P3P) pelayanan kesehatan inde ra penglihatan dan pendengaran. e. Memfasilitasi pelaksanaan pemeriksaan kesehatan berkala setiap enam bulan sekali terhadap seluruh peserta didik di semua kelas dan jenjang pendidikan, melalui kerjasama tim antara tenaga kesehatan, guru dan kader kesehatan sekolah (Dokter Kecil atau Kader Kesehatan Remaja) sesuai dengan wewenang, tugas pokok dan fungsi serta tanggungjawab masing-masing. f. Memberdayakan guru olah raga/guru UKS, dokter kecil, kader kesehatan remaja, konselor sebaya dalam melakukan penjaringan kesehatan, pemeriksaan berkala dan pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kapasitasnya. (2) Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan sebagai berikut a. Menginventarisasi dan menilai kelaikan serta relevansi dengan perkembangan dan kebutuhan program saat ini terhadap media KIE dan buku-buku tentang kesehatan sekolah yang sudah ada dari semua sektor/program.

8 b. Mencantumkan logo UKS pada media KIE dan buku-buku tentang kesehatan sekolah untuk sasaran sekolah. c. Menyediakan prototipe media KIE, pedoman pembinaan penerapan PHBS / UKS untuk SD/MI bagi tenaga kesehatan dan guru UKS/Guru Olahraga untuk penggandaan media KIE. d. Meningkatkan kapasitas tenaga penggelola penerapan PHBS dan UKS melalui : 1) Menyelenggarakan pelatihan pelatih ( Training of Trainers) bagi pengelola PHBS /UKS tingkat Kota 2) Menyelenggarakan pelatihan pelatih ( Training of Trainers) bagi pengelola PHBS/UKS tingkat Kecamatan 3) Menyelenggarakan pelatihan tenaga pelaksana penerapan PHBS/UKS di Puskesmas dan sekolah. e. Menyediakan biaya transport petugas kesehatan ke sekolah untuk pembinaan kegiatan promotif dan preventif sesuai kalender sekolah termasuk Penjaringan Kesehatan. f. Melakukan koordinasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan BIAS, PMT-AS, penerapan PHBS/UKS, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, program kecacingan, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), pertolongan pertama pada penyakit (P3P) pelayanan kesehatan indera penglihatan dan pendengaran dan penjaringan kesehatan anak sekolah. g. Memfasilitasi pemerintah daerah dalam penyediaan biaya yang diperlukan untuk rujukan kasus hasil temuan penjaringan kesehatan, pemeriksaan berkala, dan kejadian yang bersifat insidentil ke Puskesmas dan Rumah Sakit. h. Mengkoordinasikan dan membina dalam penyediakan fasilitas Penerapan PHBS di SD/MI atau fasilitas UKS yang meliputi : sarana higiene dan sanitasi bangunan sekolah, higiene sanitasi pangan, pengelolaan sampah, penyediaan air bersih, Sarana CTPS, penyediaan sarana sanitasi, pengelolaan limbah, kantin sehat, penghijauan, dan pemberantasan sarang nyamuk, sarana prasana ruang UKS, Kawasan Tanpa Rokok (KTR), formulir penjaringan kesehatan dan buku pemantauan kesehatan peserta didik, bahan habis pakai, reagen, peralatan/perlengkapan/obat-obatan sederhana untuk keperluan P3K dan P3P. i. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengendalian faktor risiko lingkungan secara terpadu untuk dapat digunakan sebagai rencana tindak lanjut. (3) Tugas Pokok dan Funsi Kementerian Agama sebagai berikut a. Merumuskan kebijakan teknis dalam pembinaan dan pengembangan Penerapan PHBS di MI Se-Kota Solok /Program UKS melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. b. Merumuskan dan menyusun standar, norma, prosedur, pedoman, kriteria, dan bimbingan teknis serta penyiapan bahan evaluasi yang terkait dengan pendidikan kesehatan, antara lain : 1) Menyusun buku-buku materi pendidikan kesehatan yang dibutuhkan untuk proses belajar mengajar 2) Melaksanakan koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menilai ulang media informasi dan buku-buku tentang kesehatan sekolah untuk melihat kelaikan dan relevansi dengan perkembangan dan kebutuhan Penerapan PHBS di MI. 3) Menggandakan buku-buku materi pendidikan kesehatan buku-buku Penerapan PHBS di MI dan media KIE lainnya untuk memenuhi kebutuhan sekolah 4) Menyediakan pendanaan Penerapan PHBS di MI melalui Anggaran Pendidikan Kota Solok.

9 5) Mengembangkan metodologi pendidikan dan pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat. 6) Mencantumkan logo PHBS di Sekolah pada media informasi dan buku-buku tentang kesehatan sekolah untuk sasaran sekolah. c. Menyediakan fasilitas Penerapan PHBS di MI atau fasilitas UKS yang meliputi : sarana higiene dan sanitasi bangunan sekolah, higiene sanitasi pangan, pengelolaan sampah, penyediaan air bersih, Sarana CTPS, penyediaan sarana sanitasi, pengelolaan limbah, kantin sehat, penghijauan, dan pemberantasan sarang nyamuk, sarana prasana ruang UKS, Kawasan Tanpa Rokok (KTR), formulir penjaringan kesehatan dan buku pemantauan kesehatan peserta didik, bahan habis pakai, reagen, peralatan/perlengkapan/obat-obatan sederhana untuk keperluan P3K dan P3P. d. Melakukan persiapan penyelenggaraan BIAS, PMT-AS, PHBS, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, program kecacingan, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), pertolongan pertama pada penyakit (P3P) pelayanan kesehatan indera penglihatan dan pendengaran. e. Memfasilitasi pelaksanaan pemeriksaan kesehatan berkala setiap enam bulan sekali terhadap seluruh peserta didik di semua kelas dan jenjang pendidikan, melalui kerjasama tim antara tenaga kesehatan, guru dan kader kesehatan sekolah (Dokter Kecil atau Kader Kesehatan Remaja) sesuai dengan wewenang, tugas pokok dan fungsi serta tanggungjawab masing-masing. f. Memberdayakan guru olah raga/guru UKS, dokter kecil, kader kesehatan remaja, konselor sebaya dalam melakukan penjaringan kesehatan, pemeriksaan berkala dan pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kapasitasnya. (4) Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah sebagai berikut a. Membuat surat edaran kepada Camat untuk mendorong pelaksanaan pembinaan dan pengembangan UKS di daerah. b. Mendorong pemerintah daerah untuk membuat Peraturan Daerah tentang penyelenggaraan penerapanphbs di SD/MI Se Kota Solok dan UKS. c. Membuat surat penegasan berdasarkan surat dari sektor terkait kepada Camat untuk mendukung pelaksanaan UKS di Kecamatan. d. Mendorong agar Camat mampu mengkoordinir pelaksanaan pembinaan dan pengembangan penerapan program UKS dan PHBS di SD/MI Se Kota Solok di wilayah masing-masing. e. Mendorong daerah untuk memasukan program UKS dan PHBS di SD/MI dalam perencanaan daerah melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan, kecamatan, kota dan provinsi. f. Mendorong daerah untuk mengalokasikan pembiayaan pelaksanaan program UKS dan PHBS di SD/MI. g. Mendorong daerah untuk membentuk dan mengoptimalkan fungsi dan peran Tim Pembina (TP) UKS dan PHBS di SD/MI. h. Melakukan pembinaan dan pengawasan secara umum terhadap pelaksanaan program UKS dan PHBS di SD/MI. (5) Tugas Pokok dan Fungsi Pemberdayaan Kesejahteran Keluarga ( PKK) sebagai berikut a. Mengembangkan kebijakan teknis pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SD/MI. b. Melaksanakan pembinaan lingkungan sekolah sehat (pemanfaatan pekarangan/toga dan taman sekolah). c. Melaksanakan monitoring pembinaan UKS dan PHBS di SD/MI.

10 d. Memberdayakan masyarakat pedagang sekitar sekolah untuk menjual menu jajanan yang sehat di sekolah e. Pemanfaatan lahan pekarangan sekolah. (6) Tugas Pokok dan Fungsi Badan keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan sebagai berikut a. Mengembangkan kebijakan teknis program Pemberian Makanan tambahan Anak Sekolah ( PMT-AS) bagi sekolah-sekolah yang mempunyai masalah gizi kurang. b. Melaksanakan dan memicu pemberdayaan masyarakat sekolah dan sekitarnya (komite sekolah). c. Melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi pemberian PMT-AS dan pemberdayaan masyarakat. Bagian Kedua Tingkat Kecamatan Pasal 12 (1) Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan/ Camat sebagai berikut a. Membina dan melaksanakan program UKS dan PHBS di SD/MI di kecamatan. b. Mensosialisasikan kebijakan pembinaan dan pengembangan program UKS dan PHBS di SD/MI. c. Melaksanakan program pembinaan dan pengembangan program UKS dan PHBS di SD/MI. d. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan dan pengembangan program UKS dan PHBS di SD/MI. e. Mengkoordinasikan pelaksanaan program UKS dan PHBS di SD/MI di wilayahnya. f. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penilaian sekolah sehat di wilayahnya. (2) Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Bidang TK,SD dan PK sebagai berikut a. Membina dan melaksanakan program UKS dan PHBS di SD/MI. b. Mensosialisasikan kebijakan pembinaan dan pengembangan program UKS dan PHBS di SD/MI. c. Melaksanakan program pembinaan dan pengembangan program UKS dan PHBS di SD/MI. d. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan dan pengembangan program UKS dan PHBS di SD/MI. e. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penilaian sekolah sehat di sekolah yang ada di wilayah kerjanya. (3) Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas a. Membina dan melaksanakan program UKS dan PHBS di SD/MI yang ada di wilayah kerjanya. b. Mensosialisasikan kebijakan pembinaan dan pengembangan program UKS dan PHBS di SD/MI. c. Melaksanakan program pembinaan dan pengembangan program UKS dan PHBS di SD/MI. d. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan dan pengembangan program UKS dan PHBS di SD/MI. e. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penilaian sekolah sehat di sekolah yang ada di wilayah kerjanya. (4) Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Urusan Agama sebagai berikut a. Membina dan melaksanakan program UKS dan PHBS di MI UKS di yang ada di wilayah kerjanya. b. Mensosialisasikan kebijakan pembinaan dan pengembangan program UKS dan PHBS di MI. c. Melaksanakan program pembinaan dan pengembangan program UKS dan PHBS di MI.

11 d. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan dan pengembangan program UKS dan PHBS di MI. e. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penilaian sekolah sehat di MI yang ada di wilayah kerjanya. f. Melakukan Penyuluhan ke sekolah yang ada di wilayah kerjanya terutama tentang pergaulan remaja yang dikaitkan dengan masalah agama. (5) Tugas Pokok dan Fungsi Pemberdayaan Kesejahteran Keluarga Kecamatan ( PKK) sebagai berikut a. Mengembangkan pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) anak sekolah di rumah tangga. b. Melaksanakan pembinaan lingkungan sekolah sehat (pemanfaatan pekarangan/toga dan taman sekolah). c. Melaksanakan monitoring pembinaan lingkungan sekolah sehat dan PHBS anak sekolah di rumah tangga. d. Memberdayakan masyarakat pedagang sekitar sekolah untuk menjual menu jajanan yang sehat di sekolah e. Pemanfaatan lahan pekarangan sekolah. Bagian Ketiga Tingkat Pelaksana di Sekolah Pasal 13 (1) Tugas Pokok dan Fungsi Kelurahan/Lurah a. Membina dan melaksanakan program UKS dan PHBS di SD/MI di wilyahnya. b. Melaksanakan program pembinaan dan pengembangan program UKS dan PHBS di SD/MI. c. Mengkoordinasikan pelaksanaan program UKS dan PHBS di SD/MI di wilayahnya. d. Bersama masyarakat menjaga dan memelihari K3 dilingkungan sekolah. (2) Tugas Pokok dan Fungsi Bidan Kelurahan a. Membina dan melaksanakan program UKS dan PHBS di SD/MI di sekolah yang ada di wilayah kerjanya. a. Melaksanakan program pembinaan dan pengembangan program UKS dan PHBS di SD/MI di sekolah. b. Pemantauan dan pelaksanaan penilaian sekolah sehat di sekolah yang ada di wilayah kerjanya. c. Bersama wali nagari, kepala sekolah dan komite sekolah mengupayakan serta menjaga lingkungan sekolah sehat (3) Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah a. Menginventarisasi dan menilai kelaikan serta relevansi dengan perkembangan dan kebutuhan program saat ini terhadap media KIE dan buku-buku tentang kesehatan sekolah yang sudah ada dari semua sektor/program. b. Memfasilitasi peningkatan kapasitas guru penggelola penerapan program UKS dan PHBS di SD/MI c. Menyediakan biaya untuk pembinaan kegiatan promotif dan preventif di sekolah. d. Melakukan koordinasi, memfasilitasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan BIAS, PMT-AS, penerapan program UKS dan PHBS di SD/MI, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, program kecacingan, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), pertolongan pertama pada penyakit (P3P) pelayanan kesehatan indera penglihatan dan pendengaran danpenjaringan kesehatan anak sekolah. e. Mengkoordinasikan dan menyediakan fasilitas Penerapan PHBS di SD/MI atau fasilitas UKS yang meliputi : sarana higiene dan sanitasi bangunan sekolah, higiene sanitasi pangan, pengelolaan sampah,

12 penyediaan air bersih, Sarana CTPS, penyediaan sarana sanitasi, pengelolaan limbah, kantin sehat, penghijauan, dan pemberantasan sarang nyamuk, sarana prasana ruang UKS, Kawasan Tanpa Rokok (KTR), formulir penjaringan kesehatan dan buku pemantauan kesehatan peserta didik, bahan habis pakai, reagen, peralatan/perlengkapan/obatobatan sederhana untuk keperluan P3K dan P3P. f. Melaksanakan, monitoring dan evaluasi pengendalian faktor risiko lingkungan secara terpadu untuk dapat digunakan sebagai rencana tindak lanjut. (4) Tugas Pokok dan Fungsi Guru a. Mengikuti pelatihan program UKS/Penerapan PHBS di SD/MI b. Mengkoordinasikan pelaksanaan program UKS/Penerapan PHBS di SD/MI c. Melakukan koordinasi, memfasilitasi, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan BIAS, PMT-AS, penerapan program UKS dan PHBS di SD/MI, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, program kecacingan, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), pertolongan pertama pada penyakit (P3P) pelayanan kesehatan indera penglihatan dan pendengaran danpenjaringan kesehatan anak sekolah. d. Mengkoordinasikan dan menyediakan fasilitas Penerapan PHBS di SD/MI atau fasilitas UKS yang meliputi : sarana higiene dan sanitasi bangunan sekolah, higiene sanitasi pangan, pengelolaan sampah, penyediaan air bersih, Sarana CTPS, penyediaan sarana sanitasi, pengelolaan limbah, kantin sehat, penghijauan, dan pemberantasan sarang nyamuk, sarana prasana ruang UKS, Kawasan Tanpa Rokok (KTR), formulir penjaringan kesehatan dan buku pemantauan kesehatan peserta didik, bahan habis pakai, reagen, peralatan/perlengkapan/obatobatan sederhana untuk keperluan P3K dan P3P. e. Melaksanakan, monitoring dan evaluasi pengendalian faktor risiko lingkungan secara terpadu untuk dapat digunakan sebagai rencana tindak lanjut. f. Memberikan bimbingan, contoh dan tauladan, dorongan serta melakukan pengamatan dan pengawasan kepada peserta didik agar mau dan terampil menerapkan segala yang telah diberikan tentang program UKS/Penerapan PHBS di SD/MI dalam kegiatan sehari-hari baik disekolah, dirumah maupun di masyarakat. (5) Tugas Pokok dan Fungsi Peserta Didik Peserta didik diharapkan berperan aktif dalam pelaksanaan, menjaga dan mengawasi program UKS/Penerapan PHBS di SD/MI di sekolah masingmasing. (6) Tugas Pokok dan Fungsi Pegawai Sekolah Merupakan warga sekolah yang bersangkutan sehingga perlu ikut melaksanakan penyelenggaraan dan mengawasi program UKS/Penerapan PHBS di SD/MI serta memelihara lingkungan sekolah sehat terutama pada penyedian fasilitas sarana dan pra sarana (7) Tugas Pokok dan Fungsi Komite sekolah Melaksanakan pembinaan lingkungan sekolah sehat, terutama penyedian dana dan fasilitas yang menunjang kegiatan program UKS/Penerapan PHBS di SD/MI. (8) Tugas Pokok dan Fungsi Masyarakat Diharapkan berperan serta untuk melaksanakan pembinaan terutama dalam memelihara dan menjaga lingkungan sekolah sehat.

13 BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal di Undangkan Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan walikota ini dengan Penempatannya dalam Berita Daerah Kota Solok. Ditetapkan di Solok pada tanggal 29 Mei Mei 2015 WALIKOTA SOLOK, Dto Diundangkan di Solok pada tanggal 29 Mei 2015 SEKRETARIS DAERAH KOTA SOLOK, IRZAL ILYAS Dto SUYARDI NURDAL BERITA DAERAH KOTA SOLOK TAHUN 2015 NOMOR 20

TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN BERSAMA ANTARA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

2 pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah/madrasah di setiap sekolah/madrasah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada

2 pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah/madrasah di setiap sekolah/madrasah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1717, 2014 PERATURAN BERSAMA. Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah. Pengembangan. Pembinaan. Pencabutan. PERATURAN BERSAMA ANTARA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

Pembinaan dan Pengembangan UKS

Pembinaan dan Pengembangan UKS Pembinaan dan Pengembangan UKS Disampaikan oleh : Kepala Puskesmas Cibadak Cibadak, 5 April 2010 Pendahuluan Salah satu upaya yg strategis untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia adalah upaya pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN. Untuk mencapai visi tersebut, maka telah disepakati misi yang akan dijalankan, yaitu :

BAB II KEBIJAKAN. Untuk mencapai visi tersebut, maka telah disepakati misi yang akan dijalankan, yaitu : 8 BAB II KEBIJAKAN 1. VISI DAN MISI Berdasarkan Visi, Misi Menuju Bandung Juara yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Bandung dan Tugas Pokok dan Fungsi TP. UKS Kecamatan Arcamanik maka Tim Pembina

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Populasi anak usia sekolah merupakan elemen yang cukup penting karena proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia (Reksoprodjo,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahun 1980 ditingkatkan menjadi keputusan bersama antara Depdik-bud dan Depkes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahun 1980 ditingkatkan menjadi keputusan bersama antara Depdik-bud dan Depkes BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 1. Defenisi Usaha Kesehatan Sekolah dirintis sejak tahun 1956 melalui pilot project di Jakarta dan Bekasi yang merupakan kerjasama antara Departemen

Lebih terperinci

AKSELERASI PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DI KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014

AKSELERASI PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DI KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 AKSELERASI PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DI KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan wahana atau kendaraan yang

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) UKS Dokter Kecil. Puskesmas Kijang Tahun Anggaran : Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan

Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) UKS Dokter Kecil. Puskesmas Kijang Tahun Anggaran : Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) UKS Dokter Kecil Puskesmas Kijang Tahun Anggaran 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan SKPD Program Kegiatan Capaian Program Input (Masukan) Output Outcome (Hasil) : Dinas

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 46 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Suplemen. PHBS di Sekolah. Suplemen 2011

Suplemen. PHBS di Sekolah. Suplemen 2011 sisipan:layout 1 7/25/09 2:05 AM Page 1 Suplemen PHBS di Sekolah 1 Pengantar Kementerian Kesehatan memberikan perhatian lebih pada kesehatan anak. Bukan karena tahun ini Kemenkes menjadi penanggungjawab

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang No.78, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Kesehatan Kerja. Pos. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2015 TENTANG POS UPAYA KESEHATAN KERJA TERINTEGRASI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari (Ahmad

BAB II KAJIAN TEORI. prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari (Ahmad A. Deskripsi Teori BAB II KAJIAN TEORI 1. Hakikat UKS Usaha Kesehatan Sekolah atau UKS adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah, dan bertanggung

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.438, 2017 KEMENKES. Penanggulangan Cacingan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN CACINGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta )

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta ) LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta ) Nomor 52 Tahun 1999 Seri D PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA

Lebih terperinci

PROGRAM DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PROGRAM DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR PROGRAM DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ni Putu Dewi Sri Wahyuni Fakultas Olahraga dan Kean, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Email

Lebih terperinci

Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk. sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga

Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk. sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga 1.2 Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

Lebih terperinci

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KOTA BOGOR

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KOTA BOGOR GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KOTA BOGOR Saat ini Kota Bogor merupakan salah satu kota di Indonesia yang turut menghadapi masalah kesehatan triple burden, yaitu masih adanya penyakit infeksi, meningkatnya

Lebih terperinci

PEDOMAN PELATIHAN DOKTER KECIL PUSKESMAS TAMAN BACAAN KEC. SEBERANG ULU II

PEDOMAN PELATIHAN DOKTER KECIL PUSKESMAS TAMAN BACAAN KEC. SEBERANG ULU II PEDOMAN PELATIHAN DOKTER KECIL PUSKESMAS TAMAN BACAAN KEC. SEBERANG ULU II Tujuan Pembangunan Nasional : Meningkatkan sumber daya manusia. Siswa sekolah tidak hanya berperan sebagai obyek penerima layanan

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan UUD 1945 diselenggarakan menurut GBHN 1993 menekankan bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Hidup sehat seperti yang didefinisikan oleh Badan Kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari badan,

Lebih terperinci

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 27 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 27 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 27 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO, Menimbang : a. Bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia adalah tercapainya bangsa yang maju dan mandiri, sejahtera lahir dan batin. Salah satu ciri bangsa yang maju adalah

Lebih terperinci

BUPATI MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH/MADRASAH

BUPATI MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH/MADRASAH BUPATI MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAMUJU UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian UKS Usaha kesehatan sekolah atau yang disingkat dengan UKS adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan

Lebih terperinci

USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DI KABUPATEN WONOSOBO

USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DI KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 27 TAHUN 2002 T E N T A N G USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DI KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang : a. bahwa Usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jenjang pendidikan mulai dari TK/RA sampai SMU/SMK/MA (Tim Pembina

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jenjang pendidikan mulai dari TK/RA sampai SMU/SMK/MA (Tim Pembina BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah Usaha Kesehatan Sekolah adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang

Lebih terperinci

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KELURAHAN SIAGA KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 32 TAHUN : 2013 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN ANAK SEKOLAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang

Lebih terperinci

UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS) Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS) Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS) Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta indah_prasty@uny.ac.id 2013 DEFINISI UKS adalah usaha kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi akan penyakit (Maryunani, 2013). Oleh karena itu, pada masa ini anak usia sekolah dasar

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Makanan Tambahan Anak Sekolah. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Makanan Tambahan Anak Sekolah. Pedoman. No.288, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Makanan Tambahan Anak Sekolah. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYEDIAAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kesehatan sebenarnya telah diatur dalam UU No.9 Tahun 1960

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kesehatan sebenarnya telah diatur dalam UU No.9 Tahun 1960 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 2.1.1 Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Pengertian kesehatan sebenarnya telah diatur dalam UU No.9 Tahun 1960 tentang pasal-pasal

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN 201724 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SDN SUKARASA 3

STUDI TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SDN SUKARASA 3 31 STUDI TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SDN SUKARASA 3 Annida Aulia Fauziah 1, Ellis Endang Nikmawati 2, Rita Patriasih 2 Abstrak : Anak usia sekolah rawan akan masalah kesehatan, seperti

Lebih terperinci

STRATIFIKASI UKS TINGKAT SD/MI

STRATIFIKASI UKS TINGKAT SD/MI STRATIFIKASI UKS TINGKAT SD/MI Nama SD/MI :.. Desa :. Kecamatan :. Jumlah siswa tahun ajaran : Laki-laki Perempuan Jumlah Klas I Klas II Klas III Klas IV Klas V Klas VI Jumlah NO INDIKATOR STRATIFIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesehatan menjadi bagian yang penting untuk dimiliki oleh setiap orang agar dapat melakukan aktifitas. Kesehatan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta orang di negara berkembang

Lebih terperinci

file/perbub/upt-puskesmas/2009 2

file/perbub/upt-puskesmas/2009 2 BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BULUNGAN Menimbang DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu misi pembangunan kesehatan di Indonesia adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti yang rutin

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atikah Sapta Maritsa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atikah Sapta Maritsa, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Derajat kesehatan merupakan salah satu unsur penting dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bangsa Indonesia. Sementara itu, derajat kesehatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA / KELURAHAN DALAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 1999 SERI D NO. 7

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 1999 SERI D NO. 7 LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 1999 SERI D NO. 7 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 1999 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG GERAKAN BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN NOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 6 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala aktivitas hidup sehari-hari. Untuk bisa hidup sehat, kita harus mempunyai Perilaku Hidup Bersih dan

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

2015, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1663, 2015 KEMENKES. Pelayanan Kesehatan. Lanjut Usia. Penyelenggaraaan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN ( STOP BABS ) DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TERNATE

KEPUTUSAN WALIKOTA TERNATE WALIKOTA TERNATE KEPUTUSAN WALIKOTA TERNATE NOMOR 09 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KOTA TERNATE WALIKOTA TERNATE Menimbang Mengingat a. bahwa

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYEDIAAN MAKANAN TAMBAHAN ANAK SEKOLAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYEDIAAN MAKANAN TAMBAHAN ANAK SEKOLAH SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYEDIAAN MAKANAN TAMBAHAN ANAK SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM

Lebih terperinci

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang : a. bahwa pertumbuhan penduduk yang tetap bertambah

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan

Lebih terperinci

GAMBARAN SUMBER DAYA KESEHATAN (TENAGA BIDAN) PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG

GAMBARAN SUMBER DAYA KESEHATAN (TENAGA BIDAN) PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG GAMBARAN SUMBER DAYA KESEHATAN (TENAGA BIDAN) PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG NO TENAGA KESEHATAN TOTAL PNS 1. Dokter umum 183 NON PNS 59 2. Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan 11 12 15 9 12 6 4. Dokter

Lebih terperinci

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Kepentingan kesegaran jasmani dalam pemeliharaan kesehatan tidak diragukan lagi, semakin tinggi tingkat kesehatan,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 4 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 4 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 4 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 4 TAHUN 2011 BERITA DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 4 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA SOLOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR MINIMAL PELAYANAN POSYANDU PLUS DI KABUPATEN ACEH TIMUR

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR MINIMAL PELAYANAN POSYANDU PLUS DI KABUPATEN ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR MINIMAL PELAYANAN POSYANDU PLUS DI KABUPATEN ACEH TIMUR DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN BERGERAK PEMERIKSAAN KEHAMILAN (MOBILE ANTENATAL CARE) PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.193, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Sanitasi. Berbasis Masyarakat. Total. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN BELITUNG SALINAN BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN 1 PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2007 SERI : PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 56 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN RW SIAGA KOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Posyandu Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian dari kesejahteraan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Departemen Kesehatan pada

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH TIMUR

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH TIMUR ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 97 ayat (1) Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 NOMOR 26 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 NOMOR 26 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN WALIKOTA TARAKAN, PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi peningkatan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 44 2014 SERI : E BEKAPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Promosi Kesehatan di institusi pendidikan (Health Promoting School) yang dicanangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2005) menggunakan model holistik

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan pada masing-masing

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan pada umumnya, disebabkan tiga faktor yang timbul secara bersamaan, yaitu (1) adanya bibit penyakit, (2) adanya lingkungan yang memungkinkan berkembangnya

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN KEPADA CAMAT

BUPATI BINTAN PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN KEPADA CAMAT BUPATI BINTAN PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN KEPADA CAMAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang : a. bahwa tugas umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (Nuraida dkk, 2014). Sedangkan pada kenyataannya masih banyak

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (Nuraida dkk, 2014). Sedangkan pada kenyataannya masih banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan jajanan yang sehat sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah. Makanan jajanan sehat adalah makanan jajanan yang mengandung zat gizi

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 105 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN PROBOLINGGO SALINAN BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2008 NOMOR 4

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2008 NOMOR 4 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2008 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci