HUBUNGAN PERILAKU HIDUP SEHAT DAN BERSIH DENGAN KEJADIAN DHF PADA ANAK DI DI POLINDES WARUKULON KECAMATAN PUCUK KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN PERILAKU HIDUP SEHAT DAN BERSIH DENGAN KEJADIAN DHF PADA ANAK DI DI POLINDES WARUKULON KECAMATAN PUCUK KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2010"

Transkripsi

1 HUBUNGAN PERILAKU HIDUP SEHAT DAN BERSIH DENGAN KEJADIAN DHF PADA ANAK DI DI POLINDES WARUKULON KECAMATAN PUCUK KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 010 Ida Kasi Purnamasari, Ihda Mauliyah, Dadang Kusbiantoro ABSTRAK Dengue Haemorhagic Fever (DHF) merupakan salah satu penyakit menular yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Agypti atau nyamuk penggigit siang hari dengan manifestasi klinis berupa suhu tinggi mendadak, nyeri otot pada seluruh tubuh, nyeri dibelakang kepala hebat, suara serak, batuk, epistaksis serta disuria. DHF paling sering menyerang anak usia bermain yaitu <15 tahun. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat dengan Kejadian DHF Pada Anak. Desain penelitian ini menggunakan Metode Analitik Korelasional dengan pendekatan cross sectional. Metode sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Populasinya adalah seluruh keluarga yang memeriksakan anaknya ke puskesmas dengan umur anak 1 tahun Di Polindes Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan. Sampel yang diambil sebesar keluarga yang memeriksakan anaknya ke Polindes dengan umur anak 1 pada bulan Mei - September 010. Data penelitian ini dengan menggunakan kuesioner tertutup dan observasi. kemudian ditabulasi data dan dijabarkan dengan tabulasi silang. Hasil penelitian menunjukkan 10 responden yang terserang DHF dari 5 total responden yang memeriksakan anaknya ke Polindes, yaitu sebanyak 19 orang (5,6%) yang berperilaku kategori tidak sehat dan tidak ada satupun yang berperilaku kategori sehat. Melihat hasil penelitian ini maka perlu adanya kesadaran masyarakat untuk berperilaku bersih dan sehat agar dapat menghindari kejadian DHF pada anak. Kata kunci : Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, DHF, Anak PENDAHULUAN... Penyakit Dengue Haemorhagic Fever (DHF) merupakan salah satu penyakit menular yang dapat menimbulkan kejadian luar biasa (Hidayat, 009). Epide mi lazim ada pada daerah beriklim sedang di Amerika, Eropa, Australia, dan Asia sampai pada awal abad ke-0 dimana Aedes Agypti mempunyai kisaran terbatas yang penyebaran epideminya terjadi terutama melalui manusia Viremia dan mengikuti jalan- jalan transportasi utama, kasus- kasus permulaan dapat menginfeksi nyamuk rumah tangga dengan sejumlah besar infeksi sekunder yang hampir bersamaan yang memberikan penyakit menular, pada tempat- tempat dengue endemik, anak- anak dan orang asing yang rentan mungkin merupakan satusatunya orang yang dapat penyakit yang nyata. Virus dengue ditularkan oleh nyamuk Family Stegomyia. Aedes agypti, nyamuk penggigit siang hari, adalah vektor utama dimana pada kebanyakan daerah tropis Aedes Agypti adalah sangat urbanisasi, berkembang biak pada penyimpanan air minum atau air mandi atau pada air hujan yang terkumpul pada berbagai wadah (Nelson, 000: 11). Masa tunas penyakit ini - 15 hari tetapi ratarata 5-8 hari. Gejala klinis muncul secara mendadak berupa suhu tinggi, nyeri otot pada seluruh tubuh, nyeri dibelakang kepala hebat, suara serak, batuk, epistaksis serta disuria. Penyakit biasanya akan sembuh sendiri dalam 5 hari dengan penurunan suhu secara lisis maka penyakit ini juga disebut Vydaage, Koorts (Demam 5 Hari). (Ng astiyah, 005: 68) Sejak Januari Oktober 009, Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menelan 1.01 korban jiwa dari total penderita sebanyak 11.4 orang (CFR: 0,8). Jumlah ini meningkat dibandingkan periode tahun 008 yaitu 95 orang meninggal dari 117. SURYA 18 Vol.01, No.VIII, Aprl 011

2 80 kasus (CFR:0,81) Dari kasus yang dilaporkan selama tahun 009, tercatat 10 provinsi yang menunjukkan kasus terbanyak diantaranya Jawa Timur (15.6 kasus 147 meninggal) (Piogama UGM : 009 ). Sedangkan di lamongan (Januari - April) tahun 010 jumlah penduduk jiwa yang terserang DHF sebanyak 56 jumlah kematian 4 Case Fatality Rate (CFR) 1,08 % dan data di puskesmas pucuk (Januari- April) tahun 010 jumlah penduduk jiwa yang menderita DHF sebanyak 15 anak(60%) yang menderita DHF dari total 5 jiwa yang menderita DHF yang terdiri dari 6 penderita Dari Desa Warukulon, penderita dari desa wanar, 4 penderita dari desa ngambek, 1 penderita dari desa cungkup, dan penderita anak dari desa paji. Dan data dipolindes Warukulon terdapat 6 ( 40% ) anak yang terkena DHF dari total 15 anak yang menderita DHF selama ( Januari- April ) tahun 010. Tingginya kejadian DHF yang menyerang pada anak usia 1 tahun merupakan masalah kesehatan yang memerlukan perhatian karena jika tidak penderita DHF terutama anak- anak akan semakin banyak dan bila tidak segera ditangani akan berujung pada keterlambatan penanganan DHF yang berujung pada kematian dan tingginya angka kematian karena penyakit DHF. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan faktor yang paling mempengaruhi dalam kejadian DHF dikarenakan pengendalian vector inilah yang dianggap cara efektif utama untuk mencegah merenjatnya DHF dengan didorong kesadaran perilaku masyarakat dalam melakukan pengendalian vector dan dilengkapi pengetahuan, sikap yang cukup tentang penyakit DHF. Dengan kesadaran hidup bersih akan tercipta lingkungan yang sehat pula dan lingkungan yang sehat akan dapat mendukung program pengendalian vector penyakit DHF Selain itu faktor pendukung lain terhadap kejadian DHF adalah fasilitas kesehatan dengan petugas kesehatan yang berkompeten dapat memperkecil kejadian penyakit ini (Piogama UGM : 009). Virus dengue yang memasuki tubuh manusia melaui gigitan nyamuk Aedes Agypti tubuh pasien membentuk kekebalan terhadap penyakit. Jika pasien diserang untuk kedua kalinya tidak akan mengalami kesulitan, kecuali jika yang menyerang kedua kalinya atau lebih tersebut jenis virus yang berbeda (Ngastiyah, 007: 4). Pada keadaan yang jarang kematian mungkin disebabkan oleh perdarahan saluran cerna atau perdarahan intrakranial (Nelson, 000: 116). Perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran (PHBS), sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat terutama dibidang lingkungan yang menyangkut kebersihan merupakan cara ampuh untuk mencegah terjadinya penyakit salah satunya adalah DBD (Esty. 009) Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) yang menyangkut Kebersihan lingkungan dapat diangkat derajatnya dengan penyuluhan bagaimana cara pemberantasan nyamuk secara efektif dan pengikutsertaan masyarakat dalam program program kesehatan (Misnadiarly, 009:65), pemutusan rantai penularan yang dapat dilaksanakan dengan cara perlindungan perorangan (menggunakan Mosquito Reppelent dan Insektisida semprotan, menuangkan air panas pada saat bak mandi berisi air sedikit, memberikan cahaya matahari lansung lebih banyak), pemberantasan vektor jangka panjang (membuang secara baik kaleng, botol, ban kemudian menguras bak mandi dan menutup tempat penampungan air ), cara lain bisa dengan menaburkan bubuk abate atau fogging (Rusepno Hasan, 007: 60) Tujuan penelitian Mengetahui Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Kejadian DHF Pada Anak Di Polindes Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010. METODE PENELITIAN.. Jenis penelitian ini adalah Analitik Korelasional dengan menggunakan metode consecutive sampling. Populasi penelitian ini adalah seluruh keluarga yang memeriksakan SURYA 19 Vol.01, No.VIII, Aprl 011

3 anaknya ke polindes dengan umur anak 1 tahun Di Polindes Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010 sedangkan sampelnya adalah sebesar keluarga yang memeriksakan anaknya dengan umur anak 1 tahun ke Polindes Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010. Variabel. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah PHBS. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah Kejadian DHF. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar quesioner dan observasi pengolahan data menggunakan editing, koding, tabulasi dan penjelasan tabel silang. HASIL.PENELITIAN 1. Data Umum 1) Karakteristik Responden (1) Umur Tabel 1 Distribusi Umur Responden Untuk Anak di Desa Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010 No Umur Frekuensi Prosentase (%) tahun 1 5% 7-14 tahun 9 6% 14-1 tahun 1% Jumlah 5 100% Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dijelaskan bahwa dari 5 responden Sebagian besar memiliki anak berusia 0-7 tahun sebanyak 1 anak (5%) dan sebagian kecil memiliki anak berusia 14-1 tahun sebanyak anak (1%) Tabel Distribusi Umur Responden untuk Ibu Desa Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010 No Umur Frekuensi Prosentase (%) 1 < 0 tahun 1-0 tahun 1-40 tahun % 56% % 4 >40 tahun 0 0% Jumlah 5 100% Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 5 responden Sebagian besar berada pada rentang umur 1-0 tahun yaitu sebanyak 14 orang (56%) dan tidak satupun berada pada rentang umur >40 tahun (0%). () Pendidikan Tabel Distribusi Pendidikan Responden di Polindes Desa Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010 No Pendidikan Frekuensi Prosentase (%) Tidak sekolah SD SLTP SLTA PT % 1% 6% 5% 0% Jumlah 5 100% Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 5 responden Sebagian besar berpendidikan SLTA sebanyak 1 orang (5%) dan tidak satupun yang tidak sekolah (0%). () Pekerjaan Tabel 4 Distribusi Pekerjaan Responden di Desa Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010 No Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%) Buruh Ibu Rumah Tangga Petani Pegawai Negeri Swasta % 44% 16% 8% % Jumlah 5 100% Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dijelaskan bahwa dari 5 responden Hampir setengah sebagai Ibu Rumah Tangga/ Tidak Bekerja yaitu sebanyak 11 orang (44%) dan tidak satupun yang bekerja sebagai buruh (0%). SURYA 0 Vol.01, No.VIII, Aprl 011

4 . Data Khusus 1. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Keluarga yang berhubungan dengan DHF Di Polindes Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010. Tabel 5 Distribusi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Keluarga yang berhubungan dengan DHF Di Polindes Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010. No PHBS Frekuensi Prosentase (%) 1 Sehat Tidak Sehat % 76% Jumlah 5 100% Berdasarkan tabel 5 diatas dapat di jelaskan bahwa dari 5 responden hampir seluruh memiliki perilaku yang tidak sehat berhubungan dengan DHF sebanyak 19 orang (76%) dan sebagian kecil memiliki perilaku yang sehat berhubungan dengan DHF sebanyak 6 orang (4%).. Kejadian DHF Pada Anak Di Polindes Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010. Tabel 6. Distribusi Kejadian DHF Pada Anak Di Polindes Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010. No Kejadian DHF Frekuensi Prosentase (%) 1 Ya Tidak % 60% Jumlah 5 100% Berdasarkan tabel 6 diatas dapat dijelaskan bahwa dari 5 responden Hampir setengah responden terserang penyakit DHF sebanyak 10 orang (40%) dan Sebagian besar responden tidak terserang penyakit DHF sebanyak 15 orang (40%). Tabel 7. Distribusi Pasien DHF Pada Anak Berdasarkan Umur Di Polindes Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010. No Pasien DHF Frekuensi Prosentase (%) tahun 5 50% 7-14 tahun 14-1 tahun 0% 0% Jumlah % Berdasarkan tabel 7 diatas dapat dijelaskan bahwa dari 10 anak yang terserang DHF Setengahnya terdapat pada rentan umur 0-7 tahun sebanyak 5 orang(50%) dan sebagian kecil terdapat pada rentan umur 7-14 tahun sebanyak orang(0%).. Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Keluarga Yang Berhubungan Dengan Kejadian DHF Pada Anak Di Polindes Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010. Tabel 8. Distribusi Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Keluarga Yang Berhubungan Dengan Kejadian DHF Pada Anak Di Polindes Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010. PHBS Kejadian DHF Tidak Tidak 9 Sehat (47,4%) Sehat 6 (100%) Total 15 (60%) Ya 10 (5,6%) 0 (0%) 10 (40%) Total 19 (100%) 6 (100%) 5 (100%) Dari tabel 8 menunjukkan bahwa responden dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Keluarga yang berhubungan dengan DHF tergolong tidak sehat yaitu 19 orang, Sebagian besar mengalami DHF sebanyak 10 orang (5,6%) dan hampir setengah tidak mengalami DHF sebanyak 9 SURYA 1 Vol.01, No.VIII, Aprl 011

5 orang (47,4%). Sedangkan responden dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Keluarga yang berhubungan dengan DHF tergolong sehat yaitu 6 orang, Seluruh responden tidak mengalami DHF sebanyak 6 orang (100%) dan tidak ada satupun yang mengalami DHF (0%). PEMBAHASAN.. 1. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Keluarga yang berhubungan dengan DHF Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 5 responden dan didapatkan bahwa hampir seluruh responden memiliki Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat yang tidak sehat 19 orang (76%), dan sebagian kecil memiliki Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat yang sehat 6 orang(4%). PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat (Esty. 009). Dimana dari perilaku sehat manusia akan lebih terjamin atas kesehatan yang dimilikinya. Menurut Soekidjo N (008) Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh nilai, sikap, pendidikan/pengetahuan. Dari tabel distribusi menurut pendidikan didapatkan lebih dari sebagian berpendidikan SLTA sebanyak 1 orang (5%), Menurut Wahid et al (007:0) cara merubah perilaku manusia dibagi menjadi tiga rantai pendukung utama yaitu kesungguhan, di awali dari lingkungan keluarga, dan Pemberian peyuluhan. Dimana status tingkat pendidikan yang dimiliki oleh seseorang belum tentu akan menjamin seseorang berperilaku yang sehat tanpa disertai sikap yang baik. Dan begitu sebaliknya tingkat pendidikan yang rendah belum tentu akan menjamin seseoran berperilaku tidak sehat. Faktor usia juga dapat berpengaruh pada perilaku, dari hasil penelitian didapatkan Sebagian besar ibu (56%) berusia 1-0 tahun. Pada usia ini merupakan usia yang aktif dalam menerima informasi karena pada masa ini merupakan usia dewasa muda dan usia produktif dimana belum terjadi proses degenerasi dan daya ingat terhadap informasi yang diterima dari berbagai media baik dari media cetak ataupun media elektronik, baik langsung maupun tidak langsung akan lebih muda diingat dan difahami, sehingga dapat terwujud dengan adanya pengetahuan yang tinggi dan berpengaruh terbentuknya perilaku yang sehat. Pada usia ini terjadi peralihan dari masa remaja ke dewasa, sehingga perkembangan fikiran mereka masih labil dan belum dapat menentukan keputusan sendiri, mereka membutuhkan orang-orang disekitar mereka untuk mendukung keputusannya dan mempunyai kebiasaan yang baik, kemungkinan pengalaman terhadap aplikasi sehari-hari masih kurang, ibu yang masih muda cenderung langsung menerima informasi baru begitu saja tanpa didasari pengetahuan, sikap, pendidikan yang cukup dalam hal ini tentang perilaku hidup bersih dan sehat yang berhubungan dengan DHF. Menurut (Soekidjo N, 007: 140) Penerimaan perilaku atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini, dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya, apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan, sikap dan kesadaran akan tidak berlangsung lama. Menurut Green (19 08) dalam Soekidjo (007), Perilaku dalam berpola hidup bersih dan sehat selain dipengaruhi oleh pendidikan dan usia, juga dipengaruhi oleh factor lain yaitu : 1) Faktor-faktor predisposisi, yang terwujud dalam pengetahuan, pendidikan, kepercayaan, sikap, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya ) Faktor-faktor pendukung, yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas atau sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan dan sebagainya. ) Faktor-faktor pendorong, yang terwujud dalam sikap dan perilaku SURYA Vol.01, No.VIII, Aprl 011

6 petugas kesehatan atau petugas yang lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Didalam program-program kesehatan, agar diperoleh perubahan perilaku yang sesuai dengan norma-norma kesehatan, sangat diperlukan usaha-usaha konkrit dan positif dari tenaga kesehatan. Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku tersebut oleh WHO dikelompokkan menjadi tiga yaitu : 1) Menggunakan kekuasaan atau dorongan. ) Pemberian informasi, untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga timbul kesadaran mereka yang akhirnya akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki, dalam hal ini diharapkan setelah ibu mendapat informasi tentang cara berperilaku bersih dan sehat yang dapat meminimalisir kejadian DHF pada anak dan ibu bisa menerapkan dengan benar. ) Diskusi dan partisipasi, dimana masyarakat tidak hanya pasif tetapi juga aktif berpartisipasi terutama dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat yang berhubungan dengan DHF. Sedangkan menurut Depkes RI (009) berpola Hidup Bersih Dan Sehat dalam lingkungan rumah tangga yang diterapkan dalam pencegahan tingginya kejadian penyakit DHF dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara melakukan M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, Plus Menghindari gigitan nyamuk) diantaranya : Mengubur atau menyingkirkan barang bekas yang dapat menampung air, Menutup rapat tempat penampungan air, Menguras dan menyikat tempat penampungan air, Memakai obat anti nyamuk baik dalam bentuk lotion atau semprot pada jam ( ), Menghindari kebiasaan menggantung pakaian didalam kamar, rumah dalam keadaan bersih dan tidak lembab, Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik nyamuk atau bubuk abate), tidak membiasakan cara membuang sampah dengan ditimbun, Selalu mengikuti fogging yang diadakan oleh lingkungan sekitar tempat tinggal. Kejadian DHF Pada Anak Di Polindes Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010 Berdasarkan hasil penelitian Di Polindes Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010 menunjukkan bahwa dari 5 anak Hampir setengah 10 anak (40%) yang terserang DHF. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi yaitu Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat dalam lingkungan keluarga. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat dimaksud adalah adanya kebiasaan Mengubur atau menyingkirkan barang bekas yang dapat menampung air, Menguras dan menyikat tempat penampungan air setiap minggu, Memakai obat anti nyamuk baik dalam bentuk lotion atau semprot pada jam ( ), Menghindari kebiasaan menggantung pakaian didalam kamar, Menaburkan larvasida atau bubuk pembunuh jentik nyamuk, Tidak membiasakan cara membuang sampah dengan ditimbun. Kebiasaan sehari- hari adalah salah satu cara untuk membentuk perilaku yang sehat. Hal ini juga dipengaruhi oleh usia anak dimana dalam penelitian ini di dapatkan Setengah pada rentan umur 0-7 tahun sebanyak 5 orang (50%) dan sebagian kecil 7-14 tahun sebanyak orang (0%) dari 10 anak yang terserang DHF memiliki perilaku yang tidak sehat dimana menurut Misnadiarly (009:4) kelompo k anak <15 tahun adalah yang tersering terserang DHF tetapi dapat pula menyerang orang dewasa dan dapat pula menyerang bayi dibawah 1 tahun, dimana cara hidup nyamuk betina yang menggigit pada pagi dan siang hari, kiranya menjadi sebab anak balita mudah terserang DHF. Nyamuk Aedes yang menyukai tempat teduh, terlindung dari sinar matahari, dan berbau manusia, oleh karena itu balita yang masih membutuhkan tidur pagi dan siang hari sering kali menjadi sasaran gigitan nyamuk. Sarang nyamuk selain dirumah juga banyak dijumpai di sekolah apalagi bila keadaan kelas gelap dan lembab. Sasaran berikutnya adalah anak sekolah yang pada siang hari berada disekolah dan rentan umur sekolah 4 15 SURYA Vol.01, No.VIII, Aprl 011

7 tahun anak lebih suka bermain diluar dan dapat tergigit nyamuk karena nyamuk Aedes juga suka berlindung ditempat yang rindang. Meskipun dengan gejala klinis awal sama baik pada usia dewasa dan anak, diantaranya : (demam mendadak yang bisa mencapai >40ºC dan beralangsung selama - 7 hari, memerahnya kulit muka, tidak ada nafsu makan, muntah, nyeri kepala, nyeri otot dan persendian). Dimana dengan demam tinggi >40ºC dapat disertai kejang dan terjadi shock yang berakibat kematian. Menurut Webmaster dalam Misnadiarly (009:) Faktor daya tahan tubuh anak yang belum sempurna seperti halnya orang dewasa agaknya juga merupakan faktor mengapa anak lebih banyak terkena penyakit DHF dibanding orang dewasa dan virus dengue lebih cepat berkembang banyak pada seseorang yang terkena infeksi ini akibatnya sel jaringan akan rusak dan dapat mematikan. Walaupun sebagian besar anak sembuh dengan sendirinya, diobati maupun tidak diobati oleh karena penyakit virus bersifat self limiting disease jadi penyakit infeksi yang disebabkan virus mempunyai keunikan yaitu datang mendadak, penyakit berjalan terus walaupun diobati, dan akhirnya sembuh dengan sendirinya tergantung pada ketahanan tubuh orang yang terkena. Pengaruh musim terhadap DHF tidak begitu jelas, tetapi secara garis besar dapat dikemukakan bahwa jumlah penderita meningkat antara bulan September - Nopember walaupun DHF saat ini di indonesia dapat terjadi disemua bulan dalam satu tahun karena perpanjangan musim penghujan dan pola hidup yang tidak sehat, sedangkan secara keseluruhan tidak ada perbedaan antara jenis kelamin dengan tinggiya penderita DHF pada anak tetapi kematian ditemukan lebih banyak pada anak perempuan dibandingkan anak laki- laki karena dipengaruhi proses penyembuhan pada saat menderita DHF lebih manja anak perempuan terhadap orangtua dibandingkan anak laki- laki.. Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Keluarga Yang Berhubungan Dengan Kejadian DHF Pada Anak Di Polindes Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010. Berdasarkan hasil dari tabulasi silang jadi H1 diterima berarti ada hubungan antara Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Kejadian DHF Pada Anak Di Polindes Warukulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010. Adanya hubungan tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan Depkes RI (009) bahwa kejadian DHF merupakan salah satu fenomena yang dipengaruhi oleh Pola Hidup Bersih Dan Sehat dalam lingkungan, oleh karena itu Misnadiarly (009: ) mengatakan bahwa penerapan Pola Hidup Bersih Dan Sehat sangat penting terutama untuk meminimalisir kejadian DHF pada anak. Apabila responden penelitian ini mempunyai perilaku yang tidak sehat maka kemungkinan dapat meningkatkan tingginya angka kejadian DHF terutama pada anak. Masih banyaknya keluarga yang berperilaku tidak sehat meskipun lebih dari sebagian berpendidikan SLTA sebanyak 1 orang(5%), Menurut Wahid et al (007:0) cara merubah perilaku manusia dibagi menjadi rantai pendukung utama yaitu kesungguhan, di awali dari lingkungan keluarga,dan Pemberian peyuluhan. Dimana status tingkat pendidikan yang dimiliki oleh seseorang belum tentu akan menjamin seseorang berperilaku yang sehat tanpa disertai sikap yang baik. Dan kelompok anak <15 tahun adalah yang tersering terserang DHF dan. Nyamuk Aedes yang menyukai tempat teduh, terlindung dari sinar matahari, dan berbau manusia, oleh karena itu balita yang masih membutuhkan tidur pagi dan siang hari sering kali menjadi sasaran gigitan nyamuk. Sasaran berikutnya adalah anak sekolah yang pada siang hari berada disekolah apalagi bila keadaan kelas gelap dan lembab. dan rentan umur sekolah 4 15 tahun anak lebih suka bermain diluar dan dapat tergigit nyamuk SURYA 4 Vol.01, No.VIII, Aprl 011

8 karena nyamuk Aedes juga suka berlindung ditempat yang rindang. Dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki perilaku yang sehat akan terhindar dari penyakit DHF, karena dalam kejadian DHF dipengaruhi oleh kebersihan lingkungan fisik, fasilitas kesehatan, PHBS dan petugas kesehatan. Begitu juga sebaliknya, seseorang yang terkena DHF sebagian besar mempunyai perilaku yang tidak sehat, dalam hal ini kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat ibu atau keluarga yang berhubungan dengan DHF. Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain sampel yang digunakan terbatas dan instrumen yang digunakan adalah kuesioner sehingga bersifat subyektif serta kemungkinan terjadinya perbedaan persepsi dalam menjawab pertanyaan yang diajukan KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kesimpulan 1) Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Keluarga di Polindes Waru Kulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010 hampir seluruh mempunyai perilaku tidak sehat. ) Kejadian DHF pada anak di Polindes Waru Kulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010 lebih dari sebagian terserang DHF. ) Terdapat hubungan yang signifikan antara Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Kejadian DHF pada anak. di Polindes Waru Kulon Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan Tahun 010. Saran Hasil penelitian ini di gunakan sebagai sumbangan bagi ilmu pengetahuan dan sebagai pembanding khususnya dalam hal Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Kejadian DHF Pada Anak dalam memperkaya informasi tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Kejadian DHF Pada Anak. Dapat di gunakan sebagai perkembangan ilmu kesehatan bagi penderita DHF di indonesia dan mengurangi jumlah angka DHF. Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi masukan dalam bidang kesehatan tentang Peran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Kejadian DHF Pada Anak. Di harapkan penelitian ini bisa memberikan masukan bagi profesi Kebidanan dalam memberikan informasi pada pasien DHF terutama yang mempunyai masalah tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Kejadian DHF Pada Anak. Dapat di gunakan sebagai referensi atau langka awal dalam penelitian berikutnya, terutama penelitian yang berkaitan tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Kejadian DHF Pada Anak....DAFTAR PUSTAKA... Abu ahmadi, H, Drs, (005). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta Admin, (009). Tugas- Tugas Perkembangan Anak. Diakses: Tanggal 6 Juli 009. Jam WIB. Alan R, (006). Demam Dan Trombosit Turun. Diakses: Tanggal 6 Juli 009. Jam WIB Bambang prasetyo, (006). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Depkes RI, (005). Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dan Pemerikasaan Jentik Nyamuk Buku 5. Pelatihan PSN- DBD Departemen Kesehatan RI. Depkes RI, (005). Penyelidikan Epidemiologis Penanggulangan Fokus Dan Penanggulangan Vektor Pada Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue Buku 4. Pelatihan PSN- DBD Departemen Kesehatan RI. Depkes RI, (005). Pemberantasan Sarang Nyamuk Penular Demam Berdarah SURYA 5 Vol.01, No.VIII, Aprl 011

9 Dengue Buku. Pelatihan PSN- DBD Departemen Kesehatan RI. Depkes RI, (006). Buku Pedoman Juru Pemantauan Jentik, Dinkes Kabupaten Lamongan. Pelatihan PSN- DBD Departemen Kesehatan RI. Depkes RI, (009). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, Diakses: Tanggal 07 April 010. Jam WIB. Depkes RI, (004). 5 Kriteria Diagnosis Dugaan Kasus Demam Berdarah. Diakses: Tanggal 6 Juli 009. Jam 1.00 WIB. Esty dr, (009). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS). m. Diakses: Tanggal 6 Juli 009. Jam 1.00 WIB. FKUI (007). Ilmu Kesehatan Anak. Bagian II. Jakarta: Infomedika. Lenny, (009). Doktere Cilik, Diakses: Tanggal 6 Juli 009. Jam WIB. Misnadiarly, (009). Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Pustaka Populer Obor Nelson, (005). Ilmu Kesehatan Anak. Edisi. Jakarta: EGC. Ngastiyah, (007). Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC Nursalam, (008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Ilmu Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika Putra Kusuma, (010). 5 Diagnosis Banding Penyakit Dengan Gejala Demam, Diakses: Tanggal 07 April 010. Jam WIB. Ratu T, (009). Cegah DBD Dengan Hidup Sehat Diakses: Tanggal 6 Juli 009. Jam 1.00 WIB. Rauda, (008). Sosiologi Lingkungan. Diakses: Tanggal 6 Juli 009. Jam 1.00 WIB. Renny A, (007). Kesehatan Lingkungan Pertemuan Pertama. Diakses: Tanggal 6 Juli 009. Jam 1.00 WIB. RSUD Dr. Soetomo, (007). Pedoman Diagnosis dan Terapi. Surabaya:Penerbit Fakultas Kedokteran UNAIR SURYA 6 Vol.01, No.VIII, Aprl 011

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN Dian Nurafifah.......ABSTRAK....... Setiap wilayah yang terdapat nyamuk

Lebih terperinci

Fajarina Lathu INTISARI

Fajarina Lathu INTISARI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DBD DI WILAYAH KELURAHAN DEMANGAN YOGYAKARTA Fajarina Lathu INTISARI Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,

BAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF) merupakan penyakit akut bersifat endemik yang di sebabkan oleh virus dengue yang masuk ke peredaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama hampir dua abad, penyakit Demam Berdarah Dengue dianggap sebagai penyakit penyesuaian diri seseorang terhadap iklim tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis di sebagian kabupaten/kota di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak penyakit yang menyerang seperti dengue hemoragic fever.

BAB I PENDAHULUAN. banyak penyakit yang menyerang seperti dengue hemoragic fever. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan suatu hal yang paling penting. Dengan hidup sehat kita dapat melakukan segala hal, sehat tidak hanya sehat jasmani saja namun juga sehat rohani juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang menempati posisi penting dalam deretan penyakit infeksi yang masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghujan disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan ke manusia melalui vektor nyamuk

BAB I PENDAHULUAN. penghujan disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan ke manusia melalui vektor nyamuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat di Indonesia. Penyakit ini sering terjadi pada saat memasuki musim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013). BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Demam berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini ditemukan di daerah tropis dan sub tropis, dan menjangkit

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Responden yang saya hormati, Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Probo Adi Saputro NIM : 20130320119 Alamat : Pangukan Tridadi Sleman RT/RW 003/010 Adalah

Lebih terperinci

SARANG NYAMUK DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI DESA KLIWONAN MASARAN SRAGEN

SARANG NYAMUK DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI DESA KLIWONAN MASARAN SRAGEN HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI DESA KLIWONAN MASARAN SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan mencapai derajat

Lebih terperinci

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh. virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh. virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit DBD banyak

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH Lampiran 1 50 KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH Nama Alamat Umur Status dalam keluarga Pekerjaan Pendidikan terakhir :.. :..

Lebih terperinci

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui 1 BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dengue Hemorrhagic Fever) atau lazimnya disebut dengan DBD / DHF merupakan suatu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus. BAB I PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk keperedaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus aedes

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sejak lama tetapi kemudian merebak kembali (re-emerging disease). Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. sejak lama tetapi kemudian merebak kembali (re-emerging disease). Menurut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Chikungunya merupakan suatu penyakit dimana keberadaannya sudah ada sejak lama tetapi kemudian merebak kembali (re-emerging disease). Menurut sejarah, diduga penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya semakin meluas. DBD disebabkan oleh virus Dengue dan

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya semakin meluas. DBD disebabkan oleh virus Dengue dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, yang jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengue, keduanya ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit. chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya.

BAB I PENDAHULUAN. Dengue, keduanya ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit. chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Chikungunya adalah penyakit yang mirip dengan Demam Berdarah Dengue, keduanya ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya.

Lebih terperinci

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus Dengue dari penderita lainnya. Nyamuk ini biasanya aktif

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus Dengue dari penderita lainnya. Nyamuk ini biasanya aktif Definisi DBD Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti betina lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia.

Lebih terperinci

Dian Hidayatul C, Dian Nur Afifah, Arifal Aris

Dian Hidayatul C, Dian Nur Afifah, Arifal Aris HUBUNGAN PENGETAHUAN PENCEGAHAN DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF) DENGAN TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DI DESA KUJUNG KECAMATAN WIDANG KABUPATEN TUBAN Dian Hidayatul C, Dian Nur Afifah, Arifal

Lebih terperinci

PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015 PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR 2015 Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015 1 BAB VI PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menimbulkan dampak sosial dan ekonomi. Jumlah kasus yang dilaporkan cenderung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi

BAB I PENDAHULUAN. tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue/dbd merupakan salah satu penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus

Lebih terperinci

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PELAKSANAAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN PALU TIMUR KOTA PALU 1) DaraSuci 2) NurAfni Bagian Epidemiologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA LEMAH IRENG KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN 2011

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA LEMAH IRENG KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN 2011 TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA LEMAH IRENG KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN 2011 Dedi Herlambang ABSTRAK Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit bermunculan. Selain Demam Berdarah (DB) juga muncul penyakit. bagian persendian (arthralgia) (Arini, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. penyakit bermunculan. Selain Demam Berdarah (DB) juga muncul penyakit. bagian persendian (arthralgia) (Arini, 2010). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cuaca atau iklim yang tidak menentu menyebabkan berbagai penyakit bermunculan. Selain Demam Berdarah (DB) juga muncul penyakit chikungunya yang juga ditandai dengan

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG PENYAKIT ISPA DI PUSKESMAS PEMBANTU SIDOMULYO WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEKET KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG PENYAKIT ISPA DI PUSKESMAS PEMBANTU SIDOMULYO WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEKET KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG PENYAKIT ISPA DI PUSKESMAS PEMBANTU SIDOMULYO WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEKET KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN Novita Fitrianingrum, Ati ul Impartina, Diah Eko Martini.......ABSTRAK.......

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis. BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat baik fisik, mental, spiritual maupun sosial yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis. Pemerintah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN I. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue atau yang lebih dikenal dengan singkatan DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan merupakan vector borne disease

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit DBD pertama kali ditemukan pada tahun 1968 di Surabaya dengan kasus 58 orang anak, 24 diantaranya meninggal dengan Case Fatality Rate (CFR) = 41,3%. Sejak itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit yang keberadaannya sudah ada sejak lama, tetapi kemudian merebak kembali. Chikungunya berasal dari

Lebih terperinci

SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG

SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Epidemiologi perubahan vektor penyakit merupakan ancaman bagi kesehatan manusia, salah satunya adalah demam berdarah dengue (DBD). Dengue hemorraghic fever (DHF) atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah World Health Organization (WHO) memperkirakan penduduk yang terkena DBD telah meningkat selama 50 tahun terakhir. Insiden DBD terjadi baik di daerah tropik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma pembangunan kesehatan yang harus lebih mengutamakan upaya promotif, tanpa mengabaikan upaya kuratif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue. Virus ini ditransmisikan melalui cucukan nyamuk dari genus Aedes,

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Saat ini kami dari Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia merupakan salah satu penyakit yang endemis, hingga sekarang angka kesakitan DBD cenderung meningkat dan angka Kejadian Luar

Lebih terperinci

BAB I. dalam kurun waktu yang relatif singkat. Penyakit menular umumnya bersifat akut

BAB I. dalam kurun waktu yang relatif singkat. Penyakit menular umumnya bersifat akut 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui berbagai media. Penyakit jenis ini merupakan masalah kesehatan yang besar di hampir semua negara berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia yang jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue merupakan famili flaviviridae

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue merupakan famili flaviviridae 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue merupakan famili flaviviridae yang mempunyai empat serotipe,

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN I PENGARUH KARAKTERISTIK IBU TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA KELUARGA DI KELURAHAN SEMULA JADI KECAMATAN DATUK BANDAR TIMUR KOTA TANJUNG BALAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit infeksi yang dapat berakibat fatal dan dapat mengakibatkan kematian pada penderita dalam waktu yang relatif singkat.penyakit

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) DHF ( Dengue Haemoragic Fever)

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) DHF ( Dengue Haemoragic Fever) SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) DHF ( Dengue Haemoragic Fever) Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas Topik : Penyakit DHF (Dengue haemoragic Fever) Sasaran : Desa Tala-tala, Kelurahan Bontokio, Kec. Minasatene,

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP DAN UPAYA PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG

HUBUNGAN SIKAP DAN UPAYA PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG HUBUNGAN SIKAP DAN UPAYA PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG Hilda Irianty, Norsita Agustina, Adma Pratiwi Safitri Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

Al Ulum Vol.54 No.4 Oktober 2012 halaman

Al Ulum Vol.54 No.4 Oktober 2012 halaman Al Ulum Vol.54 No.4 Oktober 2012 halaman 44-48 44 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP,TINDAKAN MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH PUSKESMAS MARTAPURA KABUPATEN BANJAR TAHUN 2011

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005

ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005 ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005 Oleh: TH.Tedy B.S.,S.K.M.,M.Kes. PENDAHULUAN Dalam Undang-Undang No.23

Lebih terperinci

Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: DIAH NIA HERASWATI J

Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: DIAH NIA HERASWATI J FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN KEPALA KELUARGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA GONDANG TANI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDANG KABUPATEN SRAGEN Skripsi ini Disusun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2010), program pencegahan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2010), program pencegahan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Kementerian Kesehatan RI (2010), program pencegahan dan pemberantasan DBD telah berlangsung lebih kurang 43 tahun dan berhasil menurunkan angka kematian dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan. keluarga dengan melaksanakan pembangunan yang berwawasan kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan. keluarga dengan melaksanakan pembangunan yang berwawasan kesehatan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan melaksanakan pembangunan yang berwawasan kesehatan, memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini ditemukan nyaris di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia, terutama negara-negara tropis dan subtropis termasuk Indonesia. Penyakit

Lebih terperinci

DENGAN HUBUNGAN MOTIVASI PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DHF DI DESA KARANGCANGKRING KEDUNGPRING LAMONGAN. Ati ul Impartina ABSTRAK

DENGAN HUBUNGAN MOTIVASI PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DHF DI DESA KARANGCANGKRING KEDUNGPRING LAMONGAN. Ati ul Impartina ABSTRAK DENGAN HUBUNGAN MOTIVASI PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DHF DI DESA KARANGCANGKRING KEDUNGPRING LAMONGAN Ati ul Impartina ABSTRAK Penyakit Dengue Haemorhagic Fever (DHF) merupakan salah satu penyakit menular

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Salah satu penyakitnya yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD) yang masih menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), juta orang di seluruh dunia terinfeksi

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), juta orang di seluruh dunia terinfeksi 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang angka kejadiannya masih tinggi di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Pada tahun 2011, menurut World Health Organization

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) termasuk penyakit utama pada negara tropis dan subtropis. DBD terjadi akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Saat ini kami dari Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang banyak ditemukan di sebagian besar wilayah tropis dan subtropis, terutama Asia Tenggara, Amerika Tengah, Amerika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar belakang. Demam berdarah dengue merupakan masalah utama penyakit menular

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar belakang. Demam berdarah dengue merupakan masalah utama penyakit menular BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang Demam berdarah dengue merupakan masalah utama penyakit menular diberbagai belahan dunia. Selama 1 dekade angka kejadian atau incidence rate (IR) DBD meningkat dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Diantara kota di Indonesia, Kota Bandar Lampung merupakan salah satu daerah

I. PENDAHULUAN. Diantara kota di Indonesia, Kota Bandar Lampung merupakan salah satu daerah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dangue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty. Diantara kota di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kejadian luar biasa dengan kematian yang besar. Di Indonesia nyamuk penular

BAB I PENDAHULUAN. kejadian luar biasa dengan kematian yang besar. Di Indonesia nyamuk penular 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat penting di Indonesia dan sering menimbulkan suatu kejadian luar biasa

Lebih terperinci

BERHARAP, JATIM (INDONESIA) BEBAS DEMAM BERDARAH Oleh : Zaenal Mutakin

BERHARAP, JATIM (INDONESIA) BEBAS DEMAM BERDARAH Oleh : Zaenal Mutakin BERHARAP, JATIM (INDONESIA) BEBAS DEMAM BERDARAH Oleh : Zaenal Mutakin Datangnya hujan setelah lama kemarau, tentu menjadi anugerah tersendiri bagi berbagai lapisan masyarakat. Udara yang sebelumnya panas

Lebih terperinci

PERILAKU 3M, ABATISASI DAN KEBERADAAN JENTIK AEDES HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE

PERILAKU 3M, ABATISASI DAN KEBERADAAN JENTIK AEDES HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE Yunita K.R. dan Soedjajadi K., Perilaku 3M, Abatisasi PERILAKU 3M, ABATISASI DAN KEBERADAAN JENTIK AEDES HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE 3M Behavior, Abatitation, Aedes aegypti Larva

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I 0 HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh virus dengue dari genus Flavivirus. Virus dengue

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh virus dengue dari genus Flavivirus. Virus dengue BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Demam Berdarah Dengue a. Definisi Demam berdarah dengue merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dari genus Flavivirus. Virus dengue terdiri

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DI RW III DESA PONCOREJO KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DI RW III DESA PONCOREJO KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DI RW III DESA PONCOREJO KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL 6 Sri Wahyuni ABSTRAK Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit berbahaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Demam berdarah dengue (DBD) pertama kali dikenali di Filipina pada tahun 1953. Pada tahun 1958 meletus epidemik penyakit serupa dibangkok. Setelah tahun 1958 penyakit

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung

Lebih terperinci

UMUM 1. Nama:.. 2. Tanggal Lahir:. 3. Jenis Kelamin: Laki-laki/Perempuan 4. Kelas: 5. Sekolah: SDN Cibogo. Universitas Kristen Maranatha

UMUM 1. Nama:.. 2. Tanggal Lahir:. 3. Jenis Kelamin: Laki-laki/Perempuan 4. Kelas: 5. Sekolah: SDN Cibogo. Universitas Kristen Maranatha 64 GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU SISWA-SISWI KELAS LIMA DAN ENAM TERHADAP PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI SDN CIBOGO KELURAHAN SUKAWARNA KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG PERIODE JUNI-AGUSTUS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus, dan family Flaviviridae. DBD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda

BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vector borne disease merupakan penyakit-penyakit yang ditularkan pada manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda yang dapat menularkan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Saat ini kami dari Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk setelah dua hari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus Chikungunya (CHIK)

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus Chikungunya (CHIK) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Chikungunya sampai saat ini masih tetap menjadi salah satu penyakit menular yang berisiko menyebabkan tingginya angka kesakitan serta masalah kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Haemorraghic Fever

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Haemorraghic Fever BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal Program Pemberantasan Penyakit menitik beratkan kegiatan pada upaya mencegah berjangkitnya penyakit, menurunkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan penyakit yang cepat, dan dapat menyebabkan. kematian dalam waktu yang singkat (Depkes R.I., 2005). Selama kurun waktu

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan penyakit yang cepat, dan dapat menyebabkan. kematian dalam waktu yang singkat (Depkes R.I., 2005). Selama kurun waktu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit ini banyak menimbulkan kekhawatiran masyarakat karena perjalanan penyakit

Lebih terperinci

YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI DESA BANTAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS

YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI DESA BANTAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS Lampiran 1 LEMBAR INFORMASI Judul Penelitian: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI DESA BANTAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS Gambaran Singkat Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus. Menurut UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dalam pasal 152

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus. Menurut UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dalam pasal 152 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi kesehatan yang tinggi dan mungkin dicapai pada suatu saat yang sesuai dengan kondisi dan situasi serta

Lebih terperinci

INFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE

INFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE INFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE I. Kondisi Umum Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis di sebagian kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi virus dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara tropis maupun subtropis. Penyakit ini dapat menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue atau disingkat DBD merupakan salah satu masalah kesehatan dunia. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kasus DBD di dunia pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) merupakan penyakit akibat infeksi virus dengue yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berlanjut siklusnya bila faktor pendukungnya ada (Depkes RI, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. berlanjut siklusnya bila faktor pendukungnya ada (Depkes RI, 2007). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi yang serba cepat seperti sekarang ini, seseorang hari ini dapat berada di Eropa atau Afrika, dan esok harinya sudah berada di tempat lainnya seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi masalah kesehatan internasional yang terjadi pada daerah tropis dan subtropik di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap individu masyarakat yang harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk memproteksi masyarakatnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. anak-anak.penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih

BAB 1 PENDAHULUAN. anak-anak.penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan masyarakat yang cenderung semakin luas penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya arus transportasi dan kepadatan penduduk adalah penyakit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Padukuhan VI Sonosewu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Padukuhan VI Sonosewu BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Gambaran Umum Padukuhan VI Sonosewu Penelitian ini mengambil lokasi di Padukuhan VI Sonosewu pada bulan Mei Agustus 2017. Padukuhan VI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko tinggi tertular Demam Dengue (DD). Setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko tinggi tertular Demam Dengue (DD). Setiap tahunnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekitar 2,5 milyar manusia yang merupakan 2/5 dari penduduk dunia mempunyai risiko tinggi tertular Demam Dengue (DD). Setiap tahunnya sekitar 50 sampai 100 juta penderita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh virus dengue dan di tularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegeypti. Penyakit ini dapat menyerang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia Tenggara termasuk di Indonesia terutama pada penduduk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia Tenggara termasuk di Indonesia terutama pada penduduk yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypty dan atau Aedes albopictus. Infeksi virus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan di 436 kabupaten/kota dari 497 kabupaten/kota sebesar 88%. Angka kesakitan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan di 436 kabupaten/kota dari 497 kabupaten/kota sebesar 88%. Angka kesakitan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, DBD telah menjadi masalah kesehatan masyarakat selama 45 tahun terakhir, sejak tahun 1968 sampai saat ini dan telah menyebar di 33 provinsi dan di

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA ANTIGA, WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGGIS I

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA ANTIGA, WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGGIS I GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA ANTIGA, WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGGIS I Made Suryahadi Sandi 1, Komang Ayu Kartika 2 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes

BAB I PENDAHULUAN. Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah terinfeksi salah satu dari empat subtipe virus dengue (Sulehri, et al.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes

BAB I PENDAHULUAN. dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti dan Aedes albopictus) dan dapat

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN PENELITIAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK UNTUK PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH Firmansyah *, Ratna Dewi Husein **, Anita Puri ** Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi

Lebih terperinci