BAB 5 PENUTUP. alternatif model dengan persentase kesalahan 8,9 persen. Sementara itu, satu
|
|
- Sugiarto Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 5 PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk meramalkan permintaan pariwisata internasional di Indonesia dari Singapura dapat menggunakan dua alternatif model dengan persentase kesalahan 8,9 persen. Sementara itu, satu model terbaik negara Malaysia dengan persentase kesalahan 11,1 persen. Sedangkan negara Australia juga memiliki dua alternatif model terbaik dengan persentase kesalahan 6,9 persen untuk meramalkan permintaan pariwisata internasional di Indonesia. Berdasarkan model terbaik yang telah ditentukan, jumlah kedatangan wisatawan internasional di Indonesia dari semua negara terpilih yaitu Singapura, Malaysia, dan Australia mengalami peningkatan selama periode 2015: :12. Rata-rata peningkatan tersebut sebesar jiwa dari Singapura, Malaysia sebesar jiwa, dan dari Australia sebesar jiwa. Dengan rata-rata peningkatan tersebut, rata-rata pertumbuhan kedatangan wisatawan Internasional di Indonesia dari ketiga negara juga mengalami peningkatan sebesar 5,79 persen pada tahun 2015 di bandingkan dengan tahun Meskipun mengalami peningkatan, namun jumlah tersebut tidak dapat mengatasi gap yang terjadi antara sasaran pemerintah dengan trend jumlah kedatangan wisatawan internasional di Indonesia karena masih jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan sasaran 77
2 RPJMN sebesar lebih dari 18,7 persen dan Menpar sebesar lebih dari 27,18 persen untuk tahun Berdasarkan musim di Singapura, musim hujan mendominasi kunjungan tertinggi wisatawan Singapura di Indonesia. Sementara itu, jumlah wisatawan Malaysia yang datang ke Indonesia akan lebih tinggi pada saat Malaysia dalam periode musim hujan lebat dibandingkan dalam periode musim kering. Dan berdasarkan musim di Australia menunjukkan bahwa tidak ada musim yang mendominasi jumlah kedatangan wisatawan Australia di Indonesia karena jumlah kedatangan tertinggi wisatawan Australia ke Indonesia berdasarkan empat musim mangalami perubahan tiap tahunnya selama periode Sedangkan berdasarkan musim di Indonesia selama , dapat disimpulkan bahwa jumlah kedatangan wisatawan Singapura dan Malaysia di Indonesia selalu lebih tinggi pada saat musim hujan dibandingkan saat musim kemarau. Sedangkan jumlah kedatangan wisatawan Australia lebih tinggi pada saat di Indonesia sedang dalam musim kemarau dibandingkan saat musim hujan. 5.2 REKOMENDASI KEBIJAKAN Berdasarkan kesimpulan hasil peramalan yang menunjukkan adanya gap antara sasaran RPJMN dan Menpar dengan hasil peramalan jumlah kedatangan wisatawan internasional di Indonesia dari Singapura, Malaysia, dan Australia, maka beberapa rekomendasi kebijakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah agar sasaran tersebut dapat dicapai adalah sebagai berikut. 78
3 1. Mengingat melemahnya nilai tukar rupiah tahun 2015 ini merupakan nilai terendah sejak tahun 1998 silam, maka dampak melemahnya rupiah tidak ditangkap oleh hasil peramalan karena periode yang digunakan untuk menentukan model terbaik dalam penelitian ini adalah tahun 2011 hingga 2015 awal, di mana dalam kurun waktu tersebut tidak terjadi pelemahan rupiah setajam saat ini. Momen melemahnya rupiah terhadap dolar saat ini dapat dimanfaatkan untuk mengurangi gap antara sasaran pemerintah dengan hasil peramalan. Karena selain menimbulkan berbagai dampak negatif, melemahnya rupiah juga memiliki dampak positif terhadap beberapa hal antara lain terhadap sektor pariwisata. Karena rupiah melemah, maka wisatawan internasional terutama wisatawan dengan mata uang dolar akan merasa memiliki uang yang lebih besar nilainya ketika digunakan di Indonesia. Dengan kata lain, biaya yang diperlukan untuk berwisata di Indonesia lebih rendah sehingga dapat meningkatkan minat wisatawan internasional untuk datang ke Indonesia. Jika dapat dimanfaatkan secara optimal, maka industri pariwisata dapat menimbulkan multiplier effect terhadap sektor lain. Dengan meningkatnya jumlah kedatangan wisatawan internasional di Indonesia, permintaan terhadap rupiah akan meningkat seiring dengan kebutuhan transaksi wisatawan di Indonesia. Hal ini dapat membantu menekan terpuruknya nilai rupiah. Jumlah wisatawan yang tinggi akan menimbulkan berbagai macam kebutuhan barang dan jasa. Artinya, hal tersebut akan berdampak pada peningkatan produksi barang dan jasa, yang selanjutnya meningkatkan permintaan tenaga kerja. Permintaan tenaga kerja 79
4 yang semakin besar akan menekan tingkat pengangguran sehingga pendapatan per kapita masyarakat juga ikut meningkat. 2. Berdasarkan hasil peramalan permintaan pariwisata di Indonesia, jumlah kedatangan wisatawan internasional dari ketiga negara tersebut sama-sama mengalami penurunan yang cukup signifikan pada periode 2015:08. Oleh karena itu, pemerintah harus meningkatkan promosi pariwisata di Indonesia dengan memanfaatkan momen-momen penting terutama momen Hari Kemerdekaan Indonesia yang dirayakan setiap tanggal 17 Agustus untuk menarik minat wisatawan. Karena selama bulan agustus selalu diadakan serangkaian acara tujuh belasan untuk memperingati hari kemerdekaan di berbagai daerah di Indonesia, hal ini seharusnya dapat menjadi momen besar dalam menarik minat wisatawan internasional untuk datang ke Indonesia. 3. Meningkatkan kualitas dan jumlah sarana prasarana di seluruh wilayah di Indonesia sebagai daerah tujuan wisata. Antara lain jumlah penerbangan dan infrastruktur. 4. Mengoptimalkan kebijakan tax refund yaitu dengan meningkatkan jumlah tempat yang dapat melakukan transaksi tax refund dari 19 pintu masuk utama atau mempermudah proses tersebut misalnya dengan menggunakan sistem online. 5. Meningkatkan jumlah negara bebas visa yang datang ke Indonesia. 6. Meningkatkan event bertaraf nasional dan internasional. 7. Meningkatkan pariwisata berbasis budaya, seperti yang sudah berhasil dibuktikan oleh Bali dan Yogyakarta. 80
5 8. Melakukan inovasi pariwisata oleh pemerintah, salah satunya dengan mengadopsi makna tagline pariwisata negara Selandia Baru yaitu Every Day a Different Journey. Tagline tersebut mewakili bahwa Selandia Baru memiliki tempat di mana terdapat berbagai hal untuk dilihat dan dilakukan, dan semua mudah dijangkau sehingga setiap hari menjadi perjalanan yang berbeda bagi wisatawan. Meskipun berbeda dengan Indonesia yang memiliki wilayah yang terbentang luas, Every Day a Different Journey di Selandia Baru dapat diterapkan di Indonesia melalui promosi wisata 3-Day is 3- Different Journey in Indonesia. 3-Day is 3-Different Journey in Indonesia dapat dilakukan dengan memanfaatkan daerah-daerah di Indonesia yang memiliki jarak berdekatan, misalnya Banyuwangi-Bali-Lombok, Solo-Jogja- Semarang, Jakarta-Bandung-Bogor, Surabaya-Malang-Blitar, dll. 9. Berdasarkan hasil analisis kedatangan wisatawan Singapura, Malaysia, dan Australia bervariasi berdasarkan musim, pariwisata di Indonesia perlu meningkatkan inovasi sesuai musim yang terjadi di Indonesia. Misalnya, meningkatkan indoor event saat musim hujan. 10. Sebagai upaya peningkatan dan pengembangan penelitian, saran untuk penelitian selanjutnya adalah menambah rentang waktu penelitian agar faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil peramalan dapat ditangkap. Misalnya faktor sejarah melemahnya rupiah terhadap dolar seperti yang terjadi saat ini. 81
Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan Agustus 2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan Agustus 2017 Agustus 2017, Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara sebesar 419 Kunjungan. Tingkat Penghunian
Lebih terperinciStatistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017 September 2017, TPK Hotel Berbintang 53,41% dan Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Industri pariwisata dalam beberapa kurun waktu terakhir telah mendapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri pariwisata dalam beberapa kurun waktu terakhir telah mendapat perhatian lebih dari seluruh dunia sebagai sumber perekonomian dan devisa negara. Industri pariwisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kali lebih tinggi dari pada pertumbuhan ekonomi dunia. Sementara itu,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Posisi pariwisata sebagai pilar penting perekonomian terus ditingkatkan di seluruh dunia dengan pertumbuhannya saat ini mencapai angka 5% atau duatiga kali lebih tinggi
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.14/07/72/Th.XIV, 03 Juli 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA MEI 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang dikaruniai potensi alam yang sangat indah dan sangat memukau. Kesuburan tanahnya, keragaman flora dan faunanya, bahkan hingga
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.12/06/72/Th.XIV, 02 Juni 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA APRIL 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciStatistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya
BAB III Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya Potensi pariwisata di Indonesia sangat tinggi, dari Aceh hingga Papua dengan semua macam obyek pariwisata, industri pariwisata Indonesia
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.22/11/72/Th.XIV, 01 Nopember 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA SEPTEMBER 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015 50/08/51/Th. IX, 3 Agustus 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 359.702 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016 17/03/51/Th. X, 1 Maret 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 350.592 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.18/09/72/Th.XIII, 01 September 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA JULI 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 55/07/64/Th.XIX, 1 Juli 2016 STATISTIK PARIWISATA DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR*) MEI 2016 A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BERBINTANG Tingkat Penghunian
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.06/03/72/Th.XIII, 01 Maret 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA JANUARI 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciMASALAH DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN PARIWISATA DI INDONESIA : STUDI KASUS 10 DAERAH TUJUAN WISATA
MASALAH DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN PARIWISATA DI INDONESIA : STUDI KASUS 10 DAERAH TUJUAN WISATA PUSAT KAJIAN ANGGARAN BADAN KEAHLIAN DPR RI 2017 Masalah Dan Tantangan Pembangunan Pariwisata Di Indonesia
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 60/08/21/Th. X, 3 Agustus PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU JUNI Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Provinsi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2015
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2015 03/01/51/Th. X, 4 Januari 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 270.935 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2016
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2016 23/04/51/Th. X, 1 April 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2016 mencapai 375.744 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I.YOGYAKARTA BULAN MEI 2014 SEBESAR 63,02 PERSEN
No. 36/07/34/Th.XVI, 1 Juli 2014 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I.YOGYAKARTA BULAN MEI 2014 SEBESAR 63,02 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara rata-rata
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA JUNI 2017
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 44/8/12/Thn.XX, 1 Agustus 217 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA JUNI 217 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumatera Utara melalui
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM PARIWISATA DUNIA. Jumlah penduduk dunia yang terus meningkat sejalan dengan peningkatan GDP
JUtaan kunjungan IV. GAMBARAN UMUM PARIWISATA DUNIA 4.1. Pariwisata Dunia Pariwisata adalah merupakan kegiatan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain dengan berbagai motivasi. Pelaku kegiatan ini disebut
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011
39/08/51/Th. V, 1 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 245.652 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 245.248
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JUNI 2015
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., 2007 No. 42/08/16/Th.XVIII, 01 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2015
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2015 30/05/51/Th. IX, 4 Mei 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 305.272 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2015
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2015 25/04/51/Th. IX, 1 April 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 338.991 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2015
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No. 56/10/16/Th.XVIII, 01 Oktober PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER ,94 PERSEN
No. 08/02/34/Th.XVI, 3 Februari 2014 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2013 63,94 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017 49/08/51/Th. XI, 1 Agustus 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Juni 2017 mencapai 504.141 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.10/05/72/Th.XIV, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA MARET 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.08/04/72/Th.XIV, 03 April 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA FEBRUARI 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 28/05/64/Th. XVIII, 4 Mei 2015 STATISTIK PARIWISATA MARET 2015 A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel berbintang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata sampai saat ini merupakan motor penggerak ekonomi di Bali.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata sampai saat ini merupakan motor penggerak ekonomi di Bali. sehingga cerah dan muramnya kondisi perekonomian di provinsi Bali akan sangat tergantung pada
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.18/09/72/Th.XIV, 04 September 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA JULI 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 103/12/64/Th.XIX,1 Desember STATISTIK PARIWISATA DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR*) NOVEMBER A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BERBINTANG Tingkat Penghunian
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN MEI 2017
No. 44/07/33/Th.XI, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN MEI 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo dan Ahmad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor pariwisata merupakan sektor penting dalam pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan sektor penting dalam pembangunan perekonomian nasional maupun daerah. Seperti yang dituangkan dalam konsep Masterplan Percepatan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2017
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 27/05/51/Th. XI, 2 Mei Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Maret mencapai 425.499 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.16/08/72/Th.XIII, 01 Agustus 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA JUNI 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 71/10/64/Th.XVIII,1 Oktober STATISTIK PARIWISATA AGUSTUS A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BERBINTANG Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel berbintang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, berlibur merupakan salah satu keinginan banyak orang, atau bahkan ada yang menganggap sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Hal ini dapat dikarenakan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 13/02/64/Th.XIX, 1 Februari 2016 STATISTIK PARIWISATA DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR*) DESEMBER A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BERBINTANG Tingkat Penghunian
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN OKTOBER 2016
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No.69/12/16/Th.XVIII, 01 Desember PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI / WORKSHOP PARIWISATA DAN MICE MENUNJANG PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL. Surakarta, 26 Nopember 2015
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI / WORKSHOP PARIWISATA DAN MICE MENUNJANG PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL Surakarta, 26 Nopember 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 BAB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu alternatif pembangunan, terutama bagi negara atau daerah yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata dinilai banyak pihak memiliki banyak arti penting sebagai salah satu alternatif pembangunan, terutama bagi negara atau daerah yang memiliki keterbatasan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH
Nilai (Rp) BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH Penyusunan kerangka ekonomi daerah dalam RKPD ditujukan untuk memberikan gambaran kondisi perekonomian daerah Kabupaten Lebak pada tahun 2006, perkiraan kondisi
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2014 SEBESAR 52,70 PERSEN
No. 15/03/34/Th.XVI, 3 Maret 2014 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2014 SEBESAR 52,70 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2016
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 50/08/51/Th. X, 1 Agustus Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 405.835 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 405.686
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2012
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 65/10/21/Th. VII, 1 Oktober PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Provinsi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA NOVEMBER 2016
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 3/1/12/Thn. XX, 3 Januari 217 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA NOVEMBER 216 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumatera Utara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Solok adalah salah satu kabupaten dengan potensi wisata yang sangat besar di wilayah Provinsi Sumatera Barat. Wilayah ini dikenal juga dengan sebutan Solok
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN MARET 2014 SEBESAR 51,99 PERSEN
No. 24/05/34/Th.XVI, 2 Mei 2014 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN MARET 2014 SEBESAR 51,99 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER ,30 PERSEN
No. 03/01/34/Th.XVI, 02 Januari 2014 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2013 61,30 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015 60/09/51/Th. IX, 1 September 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 382.683 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 38/06/64/Th. XVIII, 1 Juni 2015 STATISTIK PARIWISATA APRIL 2015 A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel berbintang
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2016 SEBESAR 59,39
No. 68/12/34/Th.XVIII,1 Desember 2016 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2016 SEBESAR 59,39 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.04/02/72/Th.XIII, 01 Pebruari 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA DESEMBER Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No.205/10/21/Th. V, 1 Oktober PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Provinsi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 65/11/12/Thn. XVIII, 2 November 215 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA SEPTEMBER 215 A. PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman)
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.02/01/72/Th.XIII, 04 Januari 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA NOPEMBER Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN SEPTEMBER 2016 SEBESAR 56,21
No. 60/11/34/Th.XVIII, 1 November 2016 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN SEPTEMBER 2016 SEBESAR 56,21 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Gili Trawangan Gili Trawangan merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di pinggir pulau Lombok. Dahulunya pulau ini merupakan pulau yang pernah dijadikan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.08/04/72/Th.XIII, 01 April 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA PEBRUARI 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2016
No. 14/02/33/Th.XI, 16 Februari 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Tengah melalui pintu masuk bandara Adi Sumarmo
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 56/07/64/Th.XX, 3 Juli 2017 STATISTIK PARIWISATA DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR*) MEI 2017 A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BERBINTANG Tingkat Penghunian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang mengembangkan sektor pariwisata, hal ini dilihat dari pertumbuhan sektor pariwisata yang tumbuh pesat. Dengan semakin meningkatnya
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JUNI 2015 SEBESAR 57,44 PERSEN
No. 43/08/34/Th.XVII, 3 Agustus 2015 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JUNI 2015 SEBESAR 57,44 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2015
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2015 66/10/51/Th. IX, 1 Oktober 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 303.621 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN SEPTEMBER 2016
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No.61/11/16/Th.XVIII, 01 November PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penenlitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penenlitian Industri pariwisata merupakan sektor terpenting untuk setiap Negara karena dapat meningkatkan perekonomian dan devisa negara. Banyaknya penduduk disuatu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2015
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2015 39/06/51/Th. IX, 1 Juni 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 313.763 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara
Lebih terperinciPembangunan Pariwisata di Indonesia
Konsuler & Imigrasi Pembangunan Pariwisata di Indonesia Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat kompleks, mencakup hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu,
Lebih terperinciPEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN Pembangunan nasional tahun 2015-2017 menekankan kepada penguatan sektor domestik yang menjadi keunggulan komparatif Indonesia, yaitu ketahanan pangan
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2016 SEBESAR 59,07 PERSEN
No. 56/10/34/Th.XVIII, 3 Oktober 2016 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2016 SEBESAR 59,07 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU OKTOBER 2015
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 96/12/21/Th.X, 1 Desember PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU OKTOBER Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Provinsi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau. dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI ,10 PERSEN
No. 18/04/34/Th.XV, 1 April 2013 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2013 47,10 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Provinsi D.I. Yogyakarta
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2015
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2015 71/11/51/Th. IX, 2 November 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 389.060 orang, dengan wisman yang datang melalui
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2015
No. 19/03/51/Th. IX, 2 Maret PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 301.748 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian, rumah tangga yang aktif bekerja di sarana wisata Gua Pindul memiliki pendapatan perkapita antara Rp329.250,- sampai dengan Rp1.443.750,-
Lebih terperinciPerkembangan Pariwisata Bali
Berita Resmi Statistik Bulan November Provinsi Bali No. 69/11/51/Th. XI, 3 November BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BALI Perkembangan Pariwisata Bali September Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman)
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2015
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 85/11/21/Th. X, 2 November PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke
Lebih terperinciBUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016
BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. YTH
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MEI 2016
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 36/7/12/Thn. XIX, 1 Juli 216 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MEI 216 A. PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2014
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 30/05/21/Th. IX, 2 Mei PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Provinsi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015 09/02/51/Th. X, 1 Februari 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 370.640 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2015
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 36/05/21/Th. X, 4 Mei PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Provinsi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL OKTOBER 2013
BADAN PUSAT STATISTIK No. 87/12/Th. XVI, 2 Desember PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL OKTOBER A. PERKEMBANGAN PARIWISATA JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA OKTOBER MENCAPAI 719,9 RIBU
Lebih terperinciPerkembangan Pariwisata
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI UTARA Perkembangan Pariwisata Sulawesi Utara Bulan Agustus 2017 Jumlah Wisatawan Mancanegara (Wisman) di Sulawesi Utara Bulan Agustus 2017 sebanyak 8.886 Orang Jumlah
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 61,03 PERSEN
No. 70/12/34/Th.XVII, 1 Desember 2015 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 61,03 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET kepri.bps.go.id
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 27/05/21/Th. VI, 2 Mei PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Provinsi
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I.YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 62,29 PERSEN
No. 69/12/34/Th.XVI, 1 Desember 2014 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I.YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 62,29 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Daya Saing Sektor Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Menggunakan Metode Shift Share Metode shift share digunakan dalam penelitian ini untuk melihat
Lebih terperinciPerkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan Agustus 2017
Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan, us No. 54/10/16/Th.XIX, 02 Oktober BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan us
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 3/5/12/Thn. XVIII, 4 Mei 215 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MARET 215 A. PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017
No. 34/05/51/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Februari 2017 mencapai 2.469.104 orang, bertambah 86.638 orang dibanding
Lebih terperinciKUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA
Pariwisata DKI Jakarta No. 39/08/31/Th.XIX, 1 Agustus 2017 KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA Lima Negara asal terbanyak mendatangkan wisman ke Jakarta adalah Tiongkok, Malaysia, Jepang,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2015
44/07/51/Th. IX, 1 Juli 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 295.973 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pariwisata terus dikembangkan dan menjadi program pembangunan nasional Sumber : World Tourism Organization (2015)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu Negara, wilayah, maupun daerah. Melalui perkembangan pariwisata, Negara, wilayah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk Indonesia sebagai sektor yang dapat diandalkan dalam pembangunan ekonomi. Bahkan tidak berlebihan,
Lebih terperinci