PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA"

Transkripsi

1 PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS KELAYAKAN USAHA PONTI SEGAR, DISTRIBUTOR AIR MINUM KEMASAN BERBAGAI MEREK BIDANG KEGIATAN: PKM ARTIKEL ILMIAH Diusulkan oleh: Ketua Kelompok : Rozak Ade Rahmanto (H / t.a. 2006) Anggota Kelompok : Ichfani Listiawati (H / t.a. 2006) Syura Awathif Ahmad A. W. (H / t.a. 2006) Decy Ekaningtyas (H / t.a. 2007) INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009

2 PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS KELAYAKAN USAHA PONTI SEGAR, DISTRIBUTOR AIR MINUM KEMASAN BERBAGAI MEREK BIDANG KEGIATAN: PKM ARTIKEL ILMIAH Diusulkan oleh: Ketua Kelompok : Rozak Ade Rahmanto (H / t.a. 2006) Anggota Kelompok : Ichfani Listiawati (H / t.a. 2006) Syura Awathif Ahmad A. W. (H / t.a. 2006) Decy Ekaningtyas (H / t.a. 2007) INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 i

3 1. DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Rozak Ade Rahmanto b. NRP : H c. Fakultas/Departemen : Ekonomi dan Manajemen/Agribisnis d. Waktu untuk Kegiatan PKM : 5 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Ichfani Listiawati b. NRP : H c. Fakultas/Departemen : Ekonomi dan Manajemen/Agribisnis d. Waktu untuk Kegiatan PKM : 5 jam/minggu a. Nama Lengkap : Syura Awathif Ahmad A. W. b. NRP : H c. Fakultas/Departemen : Ekonomi dan Manajemen/Agribisnis d. Waktu untuk Kegiatan PKM : 5 jam/minggu a. Nama Lengkap : Decy Ekaningtyas b. NRP : H c. Fakultas/Departemen : Ekonomi dan Manajemen/Agribisnis d. Waktu untuk Kegiatan PKM : 5 jam/minggu ii

4 LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 1. Judul Kegiatan : Analisis Kelayakan Usaha Ponti Segar, Distributor Air Minum Kemasan Berbagai Merek 2. Bidang Ilmu : PKM Artikel Ilmiah 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Rozak Ade Rahmanto b. NIM : H c. Departemen : Agribisnis d. Universitas : Institut Pertanian Bogor e. Alamat Rumah dan HP : Wisma Asri Babakan Lebak HP f. Alamat rozakaderahmanto@gmail.com 4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 (tiga) orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Yusalina, MSi b. NIP : c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Komplek Alam Sinarsari A-85 Dramaga. HP Menyetujui, Ketua Departemen Bogor, 6 April 2009 Ketua Pelaksana Kegiatan Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP Rozak Ade Rahmanto NIM. H Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dosen Pendamping Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS Dra. Yusalina, MSi NIP NIP iii

5 LEMBAR PENGESAHAN SUMBER PENULISAN ILMIAH PKM 1. Judul Tulisan yang Diajukan : Analisis Kelayakan Usaha Ponti Segar, Distributor Air Minum Kemasan Berbagai Merek 2. Sumber Penulisan (beri tanda X yang dipilih) ( X ) Kegiatan Praktek Lapang/Kerja dan sejenisnya, KKN, Magang, Kegiatan Kewirausahaan (pilih salah satu), dengan keterangan lengkap: Praktikum Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis, Departemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor. Vioni Derosya, Annisa Nur M., Evi Mariani, Ichfani Listiawati, Maya Puspita Sari Studi Kelayakan Bisnis PT Ponti Persada. Bogor : Departemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor. ( ) Kegiatan Ilmiah lainnya (sebutkan) dengan keterangan lengkap: Tulis lengkap: Nama penulis. Tahun. Judul karya. Tempat kegiatan. Keterangan ini penulis buat sesuai dengan keadaan sebenarnya. Mengetahui, Ketua Departemen Bogor, 6 April 2009 Ketua Kelompok Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP Rozak Ade Rahmanto NIM. H iv

6 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul Analisis Kelayakan Usaha Ponti Segar, Distributor Air Minum Kemasan Berbagai Merek. Karya tulis ini diajukan untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM-AI) tahun Karya tulis ini mencoba menjelaskan tentang analisis kelayakan bisnis suatu usaha di daerah sekitar kampus IPB, Dramaga, Bogor. Objek usaha yang diambil sebagai studi kasus adalah Ponti Segar. Analisis kelayakan usaha Ponti Segar dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek atau kriteria kelayakan, untuk melihat sejauh mana usaha Ponti Segar ini layak untuk dijalankan. Selain itu, dilakukan pula analisis sensitivitas terhadap usaha Ponti Segar, untuk melihat kelayakan usaha Ponti Segar jika terdapat perubahan harga input dan output. Karya tulis ini kami susun sebagai masukan pada saat pengambilan keputusan dan juga sebagai bahan evaluasi bagi usaha Ponti Segar. Kami menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik membangun sangat kami harapkan. Pada akhirnya kami mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini. Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca maupun bagi penulis sendiri ketika hendak mendirikan usaha maupun ketika sedang menjalankan suatu bisnis atau proyek. Bogor, 6 April 2009 Penulis v

7 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK... ii LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA... iii LEMBAR PENGESAHAN SUMBER PENULISAN ILMIAH PKM... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x ABSTRAK... 1 PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Rumusan Masalah... 2 Tujuan Penulisan... 2 Metode Penelitian... 2 HASIL DAN PEMBAHASAN... 3 Profil Perusahaan... 3 Aspek Pasar dan Bauran Pemasaran... 3 Aspek Teknis dan Teknologi... 4 Aspek Manajemen... 5 Aspek Legal... 5 Aspek Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan... 5 Analisis Kriteria Kelayakan Finansial... 5 Penjelasan Analisis Kelayakan Finansial... 6 Analisis Sensitivitas... 7 KESIMPULAN DAN SARAN... 9 DAFTAR PUSTAKA... 9 LAMPIRAN... 9 vi

8 DAFTAR TABEL 1. Tabel 1. Daftar Produk Ponti Segar Tabel 2. Daftar Supplier Ponti Segar Tabel 3. Hasil Perhitungan Analisis Sensitivitas... 7 vii

9 DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 1. Logo Ponti Segar Gambar 2. Desain Tempat Ponti Segar Gambar 3. Trolly Gambar 4. Sepeda Motor Gambar 5. Produk yang Dijual... 9 viii

10 DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran 1. Dokumentasi Perusahaan Lampiran 2. Cash Flow Perusahaan Ponti Segar ix

11 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PONTI SEGAR, DISTRIBUTOR AIR MINUM KEMASAN BERBAGAI MEREK Rozak Ade Rahmato, Ichfani Listiawati, Syura Awathif Ahmad Abdul Wadud dan Decy Ekaningtyas Departemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor ABSTRAK Ponti Segar merupakan unit usaha yang bergerak di bidang distribusi air minum kemasan dalam berbagai merek. Perusahaan milik Bapak Isnaini di sekitar Kampus IPB Darmaga ini merupakan usaha yang prospektif karena dalam usianya yang baru dua tahun sudah menghasilkan income yang cukup besar. Segmentasi pasar Ponti Segar adalah semua kalangan dan usia. Target pasarnya adalah mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus. Ponti Segar memposisikan produknya sebagai produk yang berkualitas, terjamin, dan sehat. Ponti Segar mampu mengkoordinasikan variabel-variabel bauran pemasaran dengan baik. Baik dari produk, harga, promosi, maupun saluran distribusinya. Ponti Segar mempekerjakan dua orang karyawan yang dibantu dengan 1 unit sepeda motor dan 1 unit trolly untuk mengantarkan pesanan. Barang yang keluar ataupun masuk dicatat dalam buku khusus. Legalitas usaha Ponti Segar dibuktikan melalui adanya NPWP dan retribusi tempat usaha. Selain menjalankan tanggung jawab sosial kepada masyarakat, ditinjau dari aspek ekonomi, Ponti Segar mampu menyerap pengangguran. Dari aspek lingkungan, keberadaan Ponti Segar tidak mengganggu lingkungan sekitar. Dari perhitungan yang dilakukan menunjukkan NPV > 0 (nol) dan nilai IRR > Opportunity Cost of Capital (OCC) yaitu sebesar 15% per tahun. Selain itu, nilai Net B/C > 1 dan nilai Gross B/Cjuga > 1. Ini menunjukkan bahwa usaha tersebut layak (feasible) untuk dijalankan. Analisis sensitivitas pada usaha Ponti Segar dilakukan dengan menggunakan dua asumsi, yaitu adanya perubahan pada faktor input (terjadi kenaikan biaya pembelian barang dagang sebesar 3%) dan faktor output (terjadi peningkatan nilai penjualan barang dagang sebesar 3%). Implikasi perubahan tersebut masih dapat diterima dan usaha Ponti Segar tetap layak dijalankan. Keywords : bisnis, kelayakan usaha, sensitivitas PENDAHULUAN Latar Belakang Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, terutama bagi para investor selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, 1

12 dimana setiap pihak memiliki kepentingan tersendiri. Investor ingin mengetahui keuntungan investasi, bank ingin mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat investasi tersebut bagi perekonomian dan pemerataan kesempatan kerja. Studi kelayakan proyek atau bisnis adalah penelitian menyangkut berbagai aspek yang meliputi aspek hukum, sosial-ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, serta aspek manajemen dan keuangan, yang digunakan sebagai dasar analisis studi kelayakan. Hasilnya dapat digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis yang akan dijalankan layak atau tidak untuk dilaksanakan, serta merupakan bahan evaluasi bagi bisnis yang sedang berlangsung, apakah layak atau tidak untuk tetap dipertahankan. Ponti Segar yang bergerak dalam bidang distribusi air minum kemasan dalam berbagai merek merupakan unit bisnis yang memiliki keunikan, karena dengan usia sekitar 2 tahun dan skala usaha yang kecil, telah menjadi sebuah usaha yang profitable. Secara umum, usaha ini dapat dikatakan layak. Namun, hal ini masih perlu diuji dan didukung dengan berbagai aspek pendukung lainnya agar dapat dibuktikan bahwa unit usaha ini memang layak dijalankan. Oleh karena itu, diperlukan analisis yang spesifik, mencakup seluruh aspek studi kelayakan bisnis, yang mampu menjelaskan apakah usaha ini layak untuk dijalankan atau tidak. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana kelayakan usaha Ponti Segar ditinjau dari aspek hukum, sosialekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, serta aspek manajemen dan keuangannya? 2. Bagaimana kelayakan usaha Ponti Segar berdasarkan analisis sensitivitas terhadap perubahan harga input dan output? Tujuan Penulisan Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis kelayakan usaha Ponti Segar ditinjau dari aspek hukum, sosialekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, serta aspek manajemen dan keuangannya. 2. Melakukan analisis sensitivitas usaha Ponti Segar terhadap perubahan harga input dan output. Metode Penelitian Kegiatan penulisan ini menggunakan studi kasus dan literatur. Studi kasus ini dilakukan di PT Ponti Segar, Jl. Babakan Raya Kampus IPB Darmaga, Kios Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sumber data primer diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan dan wawancara dengan pemilik usaha. Data sekunder bersumber dari teori dan kutipan artikel dari internet maupun buku-buku yang terkait. Analisis data dan pembahasan dilakukan melalui pendekatan deskriptif. 2

13 HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Perusahaan Pada tanggal 30 April 2007 Bapak Isnaini membentuk sebuah usaha yang bernama Ponti Persada yang kini dikenal dengan nama Ponti Segar. Kios Bapak Isnaini berukuran 4x4 m 2 dan beralamat di Jl. Babakan Raya Kampus IPB Darmaga, No Ponti Segar merupakan agen air minum kemasan segala merek. Usahanya telah berjalan sekitar dua tahun. Visi perusahaan Ponti Segar adalah menjadi distributor air minum terbesar di Bogor dengan menyediakan produk berkualitas. Misinya adalah meningkatkan kualitas hidup yang sehat terutama bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar. Aspek Pasar dan Bauran Pemasaran Gambar 1. Logo Ponti Segar Gambaran Umum Pasar Produk yang dipasarkan adalah: air mineral kemasan galon, gelas, dan botol, serta minuman kemasan berbagai rasa dan merek. Ponti Segar mampu memenuhi kebutuhan pasar untuk air minum galon sekitar 40% dan untuk air minum kemasan gelas dan botol sekitar 28,5% serta minuman lain sekitar 50%. Aspek Pasar Segmentation (Segmentasi) Segmentasi dari Ponti Segar adalah produk yang bisa dinikmati oleh semua usia dan semua kalangan, baik atas, menengah, maupun bawah. Targeting (Target) Target pasar Ponti Segar adalah mahasiswa dan masyarakat di sekitar kampus. Positioning (Penempatan) Ponti Segar berusaha untuk memposisikan produknya sebagai produk yang berkualitas, terjamin, dan sehat. Bauran Pemasaran Place (Saluran distribusi) Jalan Babakan Raya merupakan lokasi strategis bagi usaha Ponti Segar karena dekat dengan wilayah pemasarannya, yaitu di sekitar Desa Babakan-Darmaga. Promotion (Promosi) Promosi dilakukan dengan cara menjadi sponsor kegiatan mahasiswa serta melalui brosur, pemberian stiker, dan sebagainya. Product (Produk) Adapun produk yang ditawarkan adalah sebagai berikut: Tabel 1. Daftar Produk Ponti Segar No Nama Barang Harga Jual No Nama Barang Harga Jual 1 2 Tang 1500 ml Rp ,- 17 Fruit Tea Rp ,- 2 Prim-a 330 ml Rp ,- 18 Fruitamin Rp ,- 3 2 Tang 600 ml Rp ,- 19 Frutang Rp ,- 4 2 Tang gelas Rp ,- 20 Galon Kosong Rp ,- 5 Aquasis Rp ,- 21 Teh Kotak Rp ,- 6 Ale-ale Rp ,- 22 Mountea Rp ,- 7 Topqua gelas Rp ,- 23 Nu Green Tea 330 ml Rp ,- 3

14 8 Prim-a gelas Rp ,- 24 Nu Green Tea 500 ml Rp ,- 9 Prim-a 600 ml Rp ,- 25 Okky Jelly Drink Rp ,- 10 Aqua 600 ml Rp ,- 26 Panther Rp ,- 11 Aqua galon Rp ,- 27 Real Good Rp ,- 12 Aqua gelas Rp ,- 28 Teh Botol Rp ,- 13 Asem Jawa Rp ,- 29 Teh Gelas Rp ,- 14 Coca-cola Rp ,- 30 Topqua 600 ml Rp ,- 15 FN (soda) Rp ,- 31 Mizone Rp ,- 16 Fresh Tea Rp ,- Price (Harga) Harga yang ditetapkan adalah harga yang wajar dan terjangkau bagi konsumen namun tetap mampu bersaing dengan pelaku usaha produk sejenis lainnya. Aspek Teknis dan Teknologi Arus Masuk Barang ke Ponti Segar Tabel 2. Daftar Supplier Ponti Segar Produk Distributor Intensitas Pengiriman dan Jumlah Barang Aqua Galon PT Tirta Maluku (Jalan Tergantung pesanan Ponti Segar dan stok Semeru Merdeka) yang ada. Pengiriman barang setiap 2 hari Distributor lain sekali, sebanyak 80 buah. Teh Botol PT Sosro (komplek Sesuai dengan pesanan Ponti Segar, Yasmin) dikirim setiap 1 minggu sekali. Jumlah Rizki Varia (Ciomas) barang yang dipesan sekitar 20 krat. Prim-a, PT Barokah Sesuai dengan pesanan Ponti Segar, Coca-cola dikirim 3x seminggu sekitar 20 krat. Minuman PJ Kartika Leuwiliang Sesuai pesanan Ponti Segar, dikirim cup seminggu sekali, 50 kardus/bulan. Aquasis PJ Santosa Seafor Sesuai pesanan Ponti Segar, dikirim seminggu sekali, 30 kardus/bulan. Teknologi Teknologi yang diterapkan Ponti Segar belum tergolong modern, yakni 1 unit sepeda motor dan 1 unit trolly. Pembukuan dilakukan secara sederhana, tidak menggunakan komputer, hanya menggunakan buku catatan keluar masuk barang. Tempat Alasan pemilihan lokasi usaha Ponti Segar di Jalan Babakan Raya adalah karena lokasinya yang strategis, dekat dengan konsumen sehingga mampu menghemat biaya operasional. Kios Ponti Segar yang berukuran 4x4 m 2 dirasa kurang luas karena terdapat space penjualan ringtone yang disewakan. Gambar 2. Desain Tempat Ponti Segar Keterangan: Kamar Mandi 2. Tumpukan air kemasan dalam kardus 3. Tumpukan air galon 4 4. Bagian atas terdapat tumpukan kardus minuman gelas & bagian bawah krat minuman botol 6 5. Box penjual Ringtone Tumpukan krat minuman botol 4

15 Ponti Segar memiliki dua orang pekerja. Belum adanya spesialisasi kerja, menyebabkan para karyawan melakukan dua jenis pekerjaan yaitu pengiriman dan pembukuan. Bahkan pemilik usaha terkadang ikut mengantarkan barang pesanan langsung kepada konsumen. Jam kerja Ponti Segar berkisar antara 7 hingga 12 jam sehari. Insentif karyawan adalah sebesar Rp ,- ditambah uang makan. Supplier Ponti Segar terdiri dari distributor tetap dan tidak tetap. Aspek Legal 1. Legalitas Tempat Usaha Lahan tempat usaha adalah milik IPB sehingga setiap hari dikenakan retribusi. 2. Legalitas Usaha Ponti Segar merupakan usaha yang legal karena usaha tersebut telah terdaftar dengan Nomor Pokok Wajib Pajak Legalitas Karyawan Karyawan yang bekerja memiliki identitas yang jelas dan tidak memiliki riwayat hidup yang buruk artinya tidak pernah terlibat kejahatan. 4. Legalitas Produk Produk yang ditawarkan merupakan produk legal, halal, dan higienis karena produk tersebut dipesan dari distributor yang jelas dan memiliki izin usaha. Aspek Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan Aspek Ekonomi Di lihat dari aspek ekonomi Ponti Segar mampu menyerap pengangguran, karena mempekerjakan dua orang karyawan. Selain itu, Ponti Segar juga ikut meningkatkan pendapatan daerah melalui retribusi. Aspek Sosial Tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh Ponti Segar meliputi: membuka lapangan kerja baru, meningkatkan mutu hidup, dan memberikan pengaruh positif kepada masyarakat. Aspek Lingkungan Keberadaan Ponti Segar sendiri tidak mengganggu lingkungan sekitar, karena usahanya tidak membuang limbah dan merusak lingkungan. Analisis Kriteria Kelayakan Finansial Kriteria kelayakan finansial meliputi: 1. Inflow Terdiri dari: nilai penjualan total selama 4 bulan, nilai penyewaan toko sekitar Rp per bulan, dan grant (bantuan) dari kakak kandung pemilik sebagai modal awal usaha yang besarnya Rp ,-. Pada caturwulan kedua didapat bantuan modal sebesar Rp ,-. 2. Outflow Terdiri dari: investasi berupa bangunan toko senilai Rp ,- dan biaya retribusi sebesar Rp ,-. Dalam analisis ini, investasi berupa alat transportasi yaitu motor menjadi patokan umur ekonomis usaha, yaitu lima tahun. Investasi lainnya adalah dispenser dan meja penyangga tempat 5

16 penyimpanan barang. Biaya operasional terdiri dari: biaya pembelian barang dagang yang setiap empat bulan sekali diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 2% dari caturwulan sebelumnya, biaya tenaga kerja, dan biaya rutin lainnya seperti biaya listrik, air, dan perawatan motor. 3. Net Benefit (manfaat bersih tambahan) Pada tahun pertama, net benefit bersifat negatif yaitu sebesar Rp ,-. Pada tahun kedua usaha tersebut sudah mulai menghasilkan net benefit positif sebesar Rp ,- dan caturwulan berikutnya dihasilkan keuntungan yang semakin tinggi dengan asumsi peningkatan jumlah barang yang dijual sebesar 4% dari nilai caturwulan sebelumnya, kecuali pada caturwulan tiga dimana nilai net benefit bernilai negatif dikarenakan adanya nilai pembayaran pinjaman dan pajak penghasilan yang cukup besar. Penjelasan Analisis Kelayakan Finansial Net Present Value (NPV) NPV adalah kriteria investasi yang banyak digunakan dalam mengukur apakah suatu proyek feasible (layak) atau tidak. Perhitungan net present value merupakan net benefit yang telah didiskon dengan menggunakan opportunity cost of capital sebagai discount factor (DF). Formula net present value adalah: n NPV = Bt Ct t NPV = Rp ,24 t =1 (1 + i) Hasil perhitungan menunjukkan NPV > 0 (nol), ini berarti usaha (proyek) tersebut layak untuk diusahakan. Apabila NPV < 0, maka suatu usaha tidak layak dilakukan, dan jika NPV = 0 (nol) berarti berada dalam kedaan break event point. Internal Rate of Return (IRR) IRR adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan NPV sama dengan 0 (nol). Dengan demikian, apabila hasil perhitungan IRR > Opportunity Cost of Capital (OCC), dikatakan proyek tersebut layak, bila IRR=OCC berarti pulang pokok, dan jika IRR<OCC, maka proyek tersebut tidak layak. IRR = i1+ NPV1 NPV1 NPV 2 (i2 i1) IRR = 0,2324 = 23.24%, artinya tingkat pengembalian proyek tiap caturwulannya adalah sebesar 23,24%. Karena IRR > Opportunity Cost of Capital (OCC) yang memiliki nilai 15% per tahun (per caturwulan sebesar 5%), maka usaha tersebut layak untuk dijalankan. Net Benefit/Cost (Net B/C) Merupakan perbandingan antara net benefit yang telah di discount positif (+) dengan net benefit yang telah di discount negatif (-) dengan rumus yaitu: Net B / C = n t =1 n t =1 Bt Ct (1 + i) t Net B/C = = 6,26 Bt Ct (1 + i) t 6

17 Karena nilai Net B/C > 1, berarti Ponti Segar layak untuk dilanjutkan. Berdasarkan perhitungan, didapat Net B/C = 6,26, artinya setiap satu satuan biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan benefit sebesar 6,26 satuan biaya. Gross Benefit Cost Ratio Merupakan perbandingan antara benefit kotor yang telah di-discount dengan cost secara keseluruhan yang telah di-discount. n Bi(1 + r) n Gross B/C = i=1 Gross B/C = = n Ci(1 + r) n 9, i=1 Karena nilai Gross B/C > 1, maka usaha Ponti Segar layak dijalankan. Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat dampak yang terjadi terhadap kriteria kelayakan bisnis umumnya disebabkan oleh perubahan harga, keterlambatan pelaksanaan, perubahan biaya input dan output. Analisis sensitivitas pada usaha Ponti Segar ini dilakukan dengan menggunakan dua asumsi, yaitu adanya perubahan pada nilai faktor input dan nilai faktor output. Pada faktor input, perubahan diasumsikan terjadi kenaikan biaya pembelian barang dagang sebesar 3%. Sedangkan pada faktor output, diasumsikan terjadi peningkatan nilai penjualan barang dagang sebesar 3% juga. Tabel 3. Hasil Perhitungan Analisis Sensitivitas Asumsi kenaikan Asumsi kenaikan Kriteria Nilai Awal biaya pembelian harga penjualan Kelayakan Bisnis barang dagang 3% barang dagang 3% NPV Rp ,24 Rp ,57 Rp ,02 IRR 23,24% 16,98% 23,60% PV POSITIF PV NEGATIF NET B/C 6,26 4,51 6,25 Gross B/C 9, , , Berdasarkan tabel 3, terdapat beberapa perubahan nilai pada komponenkomponen kriteria kelayakan bisnis. Pada analisis kasus kenaikan biaya input sebesar 3%, dapat diamati bahwa terjadi perubahan pada nilai NPV, IRR, dan Net B/C. Sedangkan nilai Gross B/C tidak berubah. Berikut merupakan analisis sensitivitas akibat kenaikan biaya input sebesar 3%. a. NPV = nilai perubahan x 100% = Rp ,57 x 100% = 56,5 % nilai awal Rp ,24 Nilai NPV hasil perbandingan NPV sebelum terjadi perubahan dengan NPV setelah terjadi perubahan kenaikan biaya input sebesar 3% adalah adanya penurunan nilai NPV sebesar 56,5%. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan nilai pendapatan sebesar Rp ,67. b. IRR = 23,24% - 16,98% = 6,26% Nilai IRR hasil perbandingan IRR sebelum terjadi perubahan dengan IRR setelah terjadi kenaikan biaya input sebesar 3% adalah adanya penurunan nilai 7

18 IRR sebesar 6,26%. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan nilai tingkat pengembalian modal sebesar 6,26%. Namun, perubahan ini masih dapat diterima, karena tingkat IRR masih di atas nilai suku bunga yang berlaku (5%). nilai perubahan 4,51 c. Net B/C = x 100% = x 100% = 72,1% nilai awal 6,26 Hasil perbandingan Net B/C sebelum terjadi perubahan dengan Net B/C setelah terjadi perubahan kenaikan biaya input sebesar 3% adalah adanya penurunan nilai Net B/C sebesar 72,1%. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan nilai perbandingan antara setiap 1 satuan biaya yang dikeluarkan dengan keuntungan yang didapatkan sebesar 1,38% dari kondisi sebelumnya. Namun secara umum, perubahan ini masih dapat diterima, karena memiliki tingkat Net B/C lebih besar dari 1 (>1), yaitu sebesar 4,51. Berdasarkan tabel 3, untuk kasus kenaikan harga penjualan barang dagang sebesar 3%, dapat diamati bahwa terjadi perubahan pada kriteria kelayakan bisnis berupa perubahan nilai NPV, IRR, dan Net B/C. Sedangkan untuk nilai Gross B/C tidak berubah. Berikut analisis sensitivitas akibat perubahan harga output a. NPV = nilai perubahan x 100% = Rp ,39 x 100% = 98,16 % nilai awal Rp ,24 Nilai NPV hasil perbandingan NPV sebelum terjadi perubahan dengan NPV setelah terjadi perubahan kenaikan harga penjualan barang dagang sebesar 3% adalah adanya kenaikan nilai NPV sebesar 98,16%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai peningkatan usaha sebesar Rp ,22. b. IRR = 23,60% - 23,24% = 0,36% Nilai IRR hasil perbandingan IRR sebelum terjadi perubahan dengan IRR setelah terjadi kenaikan harga penjualan barang dagang sebesar 3% adalah adanya penurunan nilai IRR sebesar 0.36%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai tingkat pengembalian modal sebesar 0.36%. Namun, perubahan ini masih dapat diterima, karena tingkat IRR masih di atas nilai suku bunga yang berlaku (5%). c. Net B/C = nilai perubahan x 100% = 6,25 x 100% = 99,91% nilai awal 6,26 Hasil perbandingan Net B/C sebelum terjadi perubahan dengan Net B/C setelah terjadi perubahan kenaikan harga penjualan barang dagang sebesar 3% adalah adanya penurunan nilai Net B/C sebesar 99,91%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai perbandingan antara setiap 1 satuan biaya yang dikeluarkan dengan keuntungan yang didapatkan sebesar 0.01%. Namun, perubahan ini masih dapat diterima, karena Net B/C > 1, yaitu sebesar 6,25. Kesimpulan umum yang didapatkan adalah bahwa dengan asumsi terjadinya kenaikan biaya pembelian barang dagang dan kenaikan harga penjualan barang dagang, masing-masing sebesar 3%, implikasi perubahan tersebut masih dapat diterima, karena memiliki nilai kriteria-kriteria kelayakan bisnis yang masih dapat diterima. 8

19 KESIMPULAN DAN SARAN Ditinjau dari aspek pasar, aspek hukum, aspek manajemen, aspek legal, aspek ekonomi, sosial dan lingkungan, serta kelayakan finansialnya, usaha Ponti Segar layak untuk dijalankan. Perhitungan variabel-variabel keputusan investasi pun menunjukkan hal yang mendukung. NPV yang dihasilkan sebesar Rp ,24 dengan tingkat pengembalian proyek tiap caturwulan (IRR) sebesar 23.24%. Selain itu, dengan nilai Net B/C dan Gross B/C sebesar 6.26 dan (>1), maka usaha Ponti Segar layak (feasible). Untuk menguji kembali kelayakan investasi Ponti Segar secara finansial, maka dilakukan analisis sensitivitas dengan menggunakan dua asumsi, yaitu kenaikan biaya pembelian barang dagang sebesar 3% dan peningkatan nilai penjualan barang dagang sebesar 3%. Asumsi kedua keadaan perubahan tersebut ternyata tetap menunjukkan bahwa Ponti Segar layak untuk dijalankan. Sehingga, berdasarkan kriteria berbagai aspek kelayakan bisnis yang ada, usaha Ponti segar memang layak dijalankan. Saran yang dapat diajukan untuk Ponti Segar adalah: (1) menambah jumlah tenaga kerja agar lebih efisien, (2) perbaikan sistem pembukuan, dan (3) meningkatkan promosi untuk mendongkrak penjualan. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Johar Aplikasi Excel dalam Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Elex Media Komputindo. Ibrahim, Yacob Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta. Umar, Husein Studi Kelayakan Bisnis, Edisi 3. Jakarta : PT. SUN. [Diakses pada tanggal 30 Maret 2009, pukul 14.47] [Diakses pada tanggal 15 Oktober 2008, pukul 19.05] LAMPIRAN 1 Dokumentasi Perusahaan Gambar 3. Trolly Gambar 4. Sepeda Motor Gambar 5. Produk yang Dijual 9

20 10 LAMPIRAN 2 Cash Flow Perusahaan Ponti Segar Asumsi Kenaikan Penjualan Pertahun 12% ; kenaikan penjualan per caturwulan 4% Asumsi Kenaikan Pembelian Pertahun 6% ; kenaikan penjualan per caturwulan 2% Caturwulan INFLOW 1. Penjualan barang dagang 81,191,000 84,438,640 87,816,186 91,328,833 94,981,986 98,781, ,732, ,841, ,115, ,560, ,182, ,989, ,989, ,188, ,596, Nilai dari penyewaan toko - 400,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000, Nilai Sisa Grant 8,000, Pinjaman TOTAL INFLOW 89,191,000 90,838,640 89,416,186 92,928,833 96,581, ,781, ,732, ,841, ,115, ,560, ,182, ,989, ,989, ,188, ,811,542 OUTFLOW 1. Biaya Investasi a. Alat Transportasi (Motor) 7,000,000 b. Dispenser 200,000 c. Meja Penyangga Galon 200,000 d. Kipas Angin Gantung 100,000 e. Jam dinding 20,000 f. Bangunan 20,000,000 Total Biaya Investasi 27,520, Biaya Operasional a. Biaya Variabel -Biaya transportasi (bensin) 1,100,000 1,200,000 1,200,000 1,300,000 1,300,000 1,300,000 1,300,000 1,300,000 1,300,000 1,300,000 1,300,000 1,300,000 1,300,000 1,300,000 1,300,000 -Biaya perawatan motor 200, , , , , , , , , , , , , , ,000 -Beban perlengkapan 200, , , , , , , , , , , , , , ,516 -Biaya pembelian barang dagang 69,989,000 71,388,780 72,816,556 74,272,887 75,758,344 77,273,511 78,818,982 80,395,361 82,003,268 83,643,334 85,316,200 87,022,524 88,762,975 90,538,234 92,348,999 -Beban rupa-rupa 255, , , , , , , , , , , , , , ,000 -Biaya promosi 500, ,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 -Biaya tenaga kerja pembantu , , Total Biaya Variabel 72,244,000 73,188,780 75,206,556 76,805,887 77,651,344 79,166,511 80,716,572 82,293,261 83,901,168 85,545,971 87,218,837 88,925,161 90,670,491 92,445,750 94,256,515 b. Biaya Tetap -Biaya Tenaga Kerja -Pemimpin Perusahaan 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 -Karyawan Pengantar barang 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 -Karyawan Penjaga toko 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 1,600,000 -Biaya pajak toko 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 1,440,000 -Biaya listrik 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 -Biaya air , , , , , , , , , , , , , ,000 -Biaya pulsa celular Total Biaya Tetap 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 12,360,000 Total Biaya Operasional 84,604,000 85,548,780 87,566,556 89,165,887 90,011,344 91,526,511 93,076,572 94,653,261 96,261,168 97,905,971 99,578, ,285, ,030, ,805, ,616,515 Pembayaran Pinjaman TOTAL OUTFLOW 112,124,000 85,548,780 87,566,556 89,165,887 90,011,344 91,526,511 93,076,572 94,653,261 96,261,168 97,905,971 99,578, ,285, ,030, ,805, ,616,515 NET BENEFIT -22,933,000 5,289,860 1,849,630 3,762,946 6,570,642 9,254,754 11,655,945 14,188,556 16,854,321 19,654,139 22,603,676 25,704,653 28,958,916 32,383,233 50,195,027 DISCOUNT FACTOR 15% PV/Caturwulan -6,627,637 1,528, , ,262 1,655,802 2,332,198 2,552,652 3,107,294 3,691,096 3,734,286 4,294,698 4,883,884 4,778,221 5,343,233 8,282,180 NPV Rp 38,477, IRR 28.32% PV POSITIF 47,667,120 PV NEGATIF -6,627,637 NET B/C 7.19 Gross B/C

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Elsari Brownies and Bakery yang terletak di Jl. Pondok Rumput Raya No. 18 Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang dilakukan di Perusahaan Parakbada, Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ketersediaan bahan baku ikan hasil tangkap sampingan yang melimpah merupakan potensi yang besar untuk dijadikan surimi. Akan tetapi, belum banyak industri di Indonesia

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di UPR Citomi Desa Tanggulun Barat Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ STUDI KELAYAKAN BISNIS Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ PENDAHULUAN Arti Studi Kelayakan Bisnis??? Peranan Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Bisnis memerlukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

II. KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 17 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil yang secara logika merupakan wadah

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Defenisi Operasional Konsep dasar dan defenisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk memperoleh data dan melakukan analisis sehubungan dengan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data VI METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Wisata Agro Tambi, Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Laboratorium Percontohan Pabrik Mini Pusat Kajian Buah Tropika (LPPM PKBT) yang berlokasi di Tajur sebagai sumber informasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Definisi dan Batasan Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istlah-istilah dalam penelitian ini maka dibuat definisi dan batasan

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TAS SERUT DUA SISI SEBAGAI TREN BARU YANG EKONOMIS SEKALIGUS MEDIA KAMPANYE CINTA LINGKUNGAN BIDANG KEGIATAN: PKM-AI Diusulkan oleh : Edo Natunas Tria (H44060876 / 2006) Muhammad

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA VEMIXHEALTH : VARIASI PUDING NON KOLESTROL DENGAN KOMPOSISI SAYURAN SEBAGAI MAKANAN RINGAN PRAKTIS DAN SEHAT SEHARI-HARI BIDANG KEGIATAN : PKM - K Diusulkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

5.3.1 Pengamatan Sistem Produksi WTP

5.3.1 Pengamatan Sistem Produksi WTP III. METODOLOGI 5.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di sekitar Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat selama tiga bulan dari Agustus sampai Oktober 2010. 5.2 ALAT DAN BAHAN Alat-alat

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pengertian Usaha

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pengertian Usaha III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Usaha Menurut Gittinger (1986) bisnis atau usaha adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Proyek Menurut Kadariah et al. (1999) proyek merupakan suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian dilakukan di perkebunan jambu biji UD. Bumiaji Sejahtera milik Bapak Imam Ghozali. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS FINANSIAL

VII. ANALISIS FINANSIAL VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR

ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR Oleh: Candra Santosa 1119151001 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2016 PERNYATAAN Yang bertanda tangan

Lebih terperinci

layak atau tidak maka digunakan beberapa metode dengan harapan mendapatkan

layak atau tidak maka digunakan beberapa metode dengan harapan mendapatkan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Umum Analisis kelayakan investasi proyek jalan tol pada dasaraya adalah mencoba mengkaji ulang suatu rencana penanaman sejumlah uang dengan memperhatikan manfaat yang dinikmati oleh

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data 19 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lapangan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 1 bulan,

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA ISI ULANG MINYAK WANGI PADA USAHA PERSEORANGAN BOSS PARFUM, BOGOR. Oleh MOCH. LUTFI ZAKARIA H

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA ISI ULANG MINYAK WANGI PADA USAHA PERSEORANGAN BOSS PARFUM, BOGOR. Oleh MOCH. LUTFI ZAKARIA H STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA ISI ULANG MINYAK WANGI PADA USAHA PERSEORANGAN BOSS PARFUM, BOGOR Oleh MOCH. LUTFI ZAKARIA H24077027 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Pemilihan lokasi secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN ALAT-ALAT TULIS DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN ALAT-ALAT TULIS DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB) PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN ALAT-ALAT TULIS DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB) BIDANG KEGIATAN : PKM Artikel Ilmiah Diusulkan Oleh:

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Disusun oleh: ANDINI PRASTIWI NRP : 3111105038 Dosen Pembimbing: Christiono Utomo, ST., MT., PhD. Program

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan kambing perah Prima Fit yang terletak di Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE TUGAS AKHIR OLEH : NI PUTU FITRI MAHA INDRAWATI ( 1004105083) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015 UCAPAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN ES BUGAR (ICE BLENDED BUAH-SUSU SEGAR) MINUMAN SEHAT BERNUTRISI TINGGI DALAM RANGKA MENINGKATKAN KONSUMSI SUSU DAN BUAH PADA MASYARAKAT Marlina

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi 23 III METODOLOGI Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan penelitian yaitu tahap pengumpulan data dan informasi, tahap pengkajian pengembangan produk, tahap pengkajian teknologi, tahap uji coba dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Studi kelayakan pengembangan bisnis merupakan suatu analisis mendalam mengenai aspek-aspek bisnis yang akan atau sedang dijalankan, untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Proyek Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Proyeksi Arus Kas (Cashflow) Proyeksi arus kas merupakan laporan aliran kas yang memperlihatkan gambaran penerimaan (inflow) dan pengeluaran kas (outflow). Dalam penelitian

Lebih terperinci

ASPEK FINANSIAL Skenario I

ASPEK FINANSIAL Skenario I VII ASPEK FINANSIAL Setelah menganalisis kelayakan usaha dari beberapa aspek nonfinansial, analisis dilanjutkan dengan melakukan analisis kelayakan pada aspek finansial yaitu dari aspek keuangan usaha

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana CV. Usaha Unggas dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Penilaian layak atau tidak usaha tersebut dari

Lebih terperinci

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2 ANALISIS PROYEK/INVESTASI Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1 PROYEK ADALAH SUATU RANGKAIAN KEGIATAN YANG MENGGUNAKAN SEJUMLAH SUMBER DAYA UNTU MEMPEROLEH SUATU MANFAAT (BENEFIT). MEMERLUKAN BIAYA (COST),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Kelayakan berikut: Penetapan kriteria optimasi dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai Aspek Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DITINJAU DARI ASPEK PENAMBAHAN MODAL PADA USAHA TAHU MULYADI KUDUS

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DITINJAU DARI ASPEK PENAMBAHAN MODAL PADA USAHA TAHU MULYADI KUDUS ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DITINJAU DARI ASPEK PENAMBAHAN MODAL PADA USAHA TAHU MULYADI KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Investasi Kasmir dan Jakfar (2009) menyatakan bahwa investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional. Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional. Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR Abel Gandhy 1 dan Dicky Sutanto 2 Surya University Tangerang Email: abel.gandhy@surya.ac.id ABSTRACT The

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sudi Mampir di Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian adalah bulan April sampai

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Usaha 4.1.1 Sejarah Perusahaan UKM Flamboyan adalah salah satu usaha kecil menengah yang mengolah bahan pertanian menjadi berbagai macam produk makanan olahan.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor, 26 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA KULINER KEBAB BUAH SI BABAH. NAMA : Arizqy Romadhoni NPM : Jurusan : Manajemen/S1 Pembimbing : Martani. SE.

ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA KULINER KEBAB BUAH SI BABAH. NAMA : Arizqy Romadhoni NPM : Jurusan : Manajemen/S1 Pembimbing : Martani. SE. ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA KULINER KEBAB BUAH SI BABAH NAMA : Arizqy Romadhoni NPM : 11210121 Jurusan : Manajemen/S1 Pembimbing : Martani. SE., MM PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Lidah masyarakat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di penggilingan padi Sinar Ginanjar milik Bapak Candran di Desa Jomin Timur, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Deskripsi Obyek Penelitian Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman Melati Margonda yang terletak di Jalan Margonda, Kota Depok. Proyek tersebut

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : NIMAS SHYNTIA NPM : 15209386 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA. SE.MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

IV. DESKRIPSI USAHA PENGOLAHAN TEPUNG UBI JALAR

IV. DESKRIPSI USAHA PENGOLAHAN TEPUNG UBI JALAR IV. DESKRIPSI USAHA PENGOLAHAN TEPUNG UBI JALAR 4.1 Gambaran Umum Kelompok Tani Hurip Kelompok Tani Hurip terletak di Desa Cikarawang Kecamatan Darmaga. Desa Cikarawang adalah salah satu Desa di Kecamatan

Lebih terperinci