HANDOUT. : Struktur dan Proses Sosial (Pengantar Filsafat Ilmu) Sks/Kode : 2 sks/soa 166 Program Studi : Pendidikan Sosiologi Antropologi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HANDOUT. : Struktur dan Proses Sosial (Pengantar Filsafat Ilmu) Sks/Kode : 2 sks/soa 166 Program Studi : Pendidikan Sosiologi Antropologi"

Transkripsi

1 HANDOUT Bahan Kajian : Struktur dan Proses Sosial (Pengantar Filsafat Ilmu) Sks/Kode : 2 sks/soa 166 Program Studi : Pendidikan Sosiologi Antropologi Fakultas : Ilmu Sosial Dosen : Nora Susilawati, S.Sos, M.Si (4437) Delmira Syafrini S.Sos,MA (4445) Pertemuan Ke : 1 (satu) Learning Outcome : Mata kuliah ini mengkaji tentang dasar-dasar dari filsafat ilmu yang meliputi konsep- konsep dasar filsafat dan filsafat ilmu, jenis dan sumber pengetahuan, dasar-dasar ilmu, struktur ilmu, logika ilmu, sarana ilmiah, kebenaran dalam ilmu, berpikir dalam ilmu, etika dan moral dalam ilmu serta beberapa pandangan dalam filsafat ilmu sosial. Indikator : 1. Menjelaskan konsep-konsep dasar filsafat ilmu.l 2. Menjelaskan ruang lingkup dan manfaat filsafat ilmu. Materi : 1.Pengertian filsafat dan filsafat ilmu 2.Ruang lingkup filsafat ilmu 3.Manfaat mempelajari filsafat ilmu

2 Materi 1. PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU Dalam kajian sejarah dapat dijelaskan bahwa perjalanan manusia telah mengantarkan dalam berbagai fase kehidupan. Sejak zaman kuno, pertengahan dan modern telah melahirkan sebuah cara pandang terhadap gejala alam dengan berbagai variasinya. Dalam proses tersebut melahirkan pemikiran yang mengantarkan pemikiran umat manusia dari mitologi oriented pada arah menuju pola pikir ilmiah (perubahan dari pola pikir mitosentris ke logosentris). Setelah adanya demitologisasi oleh para pemikir alam seperti Thales, Anaximenes, Phitagoras, Heraklitos, Parminides, dan pemikir-pemikir lainnya maka pemikiran filsafat berkembang secara cepat karena adanya arus gerakan rasionalisme, empirisme, dan positivisme. Gerakan ini dipelopori oleh pemikir kotemporer yang mengantarkan kehidupan manusia pada tataran era modernitas yang berbasis pada pengetahuan ilmiah. Pengetahuan ilmiah atau ilmu merupakan a higher level of knowledge, maka lahirlah filsafat ilmu sebagai penerusan pengembangan filsafat umum. Filsafat ilmu sebagai cabang filsafat menempatkan objek sasarannya ilmu (pengetahuan). Filsafat adalah peletak dasar suatu pengetahuan. Oleh sebab itu filsafat disebut sebagai induk segala ilmu pengetahuan (mater scientarium). Filsafat berasal dari kata Yunani yaitu philosophia yang artinya cinta keraifan. Akar katanya adalah philos (philia : cinta, kekasih, sahabat, kecenderungan pada sesuatu) dan sophia (kearifan, kebijaksanaan, pengetahuan). Jadi secara harfiah berarti mencintai kebijaksanaan atau pengetahuan. Filsafat adalah suatu studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis, mendeteksi problem secara radikal, mencari solusi, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu, serta akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses kerja ilmiah. Filsafat dimulai dari perenungan untuk mengusahakan kejelasan, keruntutan dan keadaan memadai dari pengetahuan agar memperoleh pemahaman.

3 PERENUNGAN PEMIKIRAN PEMAHAMAN Filsafat memiliki karakteristik seperti : 1. Filsafat sebagai berpikir secara kritis 2. Filsafat adalah berpikir dalam bentuk yang sistematis 3. Filsafat menghasilkan sesuatu yang runtut 4. Filsafat adalah berpikir secara rasional 5. Filsafat bersifat komprehensif Ilmu mempelajari alam sebagaimana adanya (das sein) dan terbatas pada lingkup pengalaman kita. Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang disusun secara konsisten dan kebenarannya telah teruji secara empiris. Hakikat ilmu bersifat pramatis yaitu ilmu tidak mencari kebenaran absolut tetapi kebenaran yang bermanfaat bagi manusia dalm tahap perkembangan tertentu. Ilmu bersifat konsisten artinya penemuan yang satu didasarkan kepada penemuan-penemuan sebelumnya. Ilmu = science dan pengetahuan= knowledge Perkembangan ilmu : Commonsense Seni Rasionalisme Empirisme Falsifikasionisme Relativisme Pra gmatisme Filsafat ilmu Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Filsafat ilmu menempatkan ilmu pengetahuan sebagai sasarannya dan tiang penyangga bagi eksistensi ilmu yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi ilmu. Filsafat ilmu sosial adalah filsafat khusus, yang mengkaji tentang seluk beluk ilmu atau hakikat ilmu dari disiplin ilmu sosial yang membicarakan tentang idividu, masyarakat dan kebudayaan dalam relaitas sosial.

4 Thales Thales Thales Aristoteles Kosmologi Astronomi Fisika Geometri Analitika Dialektika Plato Phythagoras Aristoteles (Filsafat Spekulatif) (Organon) Zaman Romawi Kuno Cicero Zaman Romawi Kuno Logika Abad Pertengahan Filsafat Teknologi Zaman Renaisance Galileo, F Bacon Metode Eksperimental Zaman Modern Zaman Modern Zaman Modern Zaman Modern Abad XVII Abad XVII Abad XVII Descartes Descartes Newton Newton Leibniz Abad XVIII Abad XVII Abad XIX Filsafat Mental Filsafat Alam Fisika Boole A de Morgan Dan Moral Abad XX Abad XX Abad XX Abad XX Filsafat Analitik Berbagai Ilmu Baru Berbagai Cabang Logika Modern Filsafat Ilmu Gambar. Pilar Fisafat Ilmu

5 Tabel 4.1 Tingkat Patokan Ilmu, Filsafat Ilmu Level Disiplin Substansi Materi 2 Filsafat ilmu Analisis prosedur dan logika penjelasan ilmiah 1 Ilmu Penjelasan Fakta 0 - Fakta Materi 2 RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU 1. Objek material : Objek material adalah objek yang dijadikan sasaran menyelidiki oleh suatu ilmu, atau objek yang dipelajari oleh ilmu itu. Objek materialnya adalah pengetahuan itu sendiri, yaitu pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara umum. 2. Objek Formal : Objek formal adalah suatu pandang dari mana sang subjek menelaah objek materialnya. Objek formal filsafat ilmu adalah hakikat (esensi) ilmu pengetahuan, bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah dan apa fungsi ilmu itu bagi manusia. Problem inilah yang akan dikaji dalam pengembangan ilmu pengetahuan sebagi landasan ontologi, epistemologi dan aksiologi. Ruang Lingkup Ontologi Ilmu Epistemologi ilmu Apa hakikat ilmu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang koheren dengan pengetahuan ilmiah. Filsafat ini menjawab apa dan bagaimana objek apa yang ada (being : objek sebenarnya dapat berupa objek material dan formal). Sumber, sarana dan tata cara menggunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan ilmiah. Perbedaan dalam

6 AKSIOLOGI EPISTEMOLOGI ONTOLOGI Aksiologi Ilmu menentukan ontologi akan menentukan sarana yang dipilih. Nilai manfaat yang bersifat normatif dalam memberikan makna terhadap hasil kajian epistemologi atau kebenaran sebagaimana dijumpai dalam kehidupan. Makna ilmu dapat bersifat teleologis, etis, dan integratif. Peristiwa alam/sosial THE FACT Analisis Analisis INDRAWI What TEORI Why Root of Couse How NILAI KEGUNAAN Tindakan Gambar. Berfikir Reflektif (Supriyanto)

7 Materi 3 MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT ILMU Mempelajari filsafat ilmu dapat memberikan manfaat antara lain 1. Sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah. 2. Merupakan metode untuk mereflleksi, menguji, mengkritisi, memberikan asumsi keilmuan. 3. Memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Manfaat lain mengkaji filsafat ilmu adalah : 1. Tidak terjebak dalam budaya arogansi intelektual. 2. Kritis terhadap aktivitas ilmu/keilmuan. 3. Merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode ilmu terus menerus sehingga ilmuan tetap bermain dalam koridor yang benar (metode dan struktur ilmu). 4. Mempertanggungjawabkan metode keilmuan secara logis rasional. 5. Memecahkan masalah keilmuan secara cerdas dan valid. 6. Berpikir sintetis-aplikatif (lintas ilmu-kontekstual).

8 HANDOUT Bahan Kajian : Struktur dan Proses Sosial (Pengantar Filsafat Ilmu) Sks/Kode : 2 sks/soa 166 Program Studi : Pendidikan Sosiologi Antropologi Fakultas : Ilmu Sosial Dosen : Nora Susilawati, S.Sos, M.Si (4437) Delmira Syafrini S.Sos,MA (4445) Pertemuan Ke : 2 (dua) Learning Outcome : Mata kuliah ini mengkaji tentang dasar-dasar dari filsafat ilmu yang meliputi konsep- konsep dasar filsafat dan filsafat ilmu, jenis dan sumber pengetahuan, dasar-dasar ilmu, struktur ilmu, logika ilmu, sarana ilmiah, kebenaran dalam ilmu, berpikir dalam ilmu, etika dan moral dalam ilmu serta beberapa pandangan dalam filsafat ilmu sosial. Indikator : Mengklasifikasikan jenis dan sumber pengetahuan Materi : 1. Jenis pengetahuan 2. Sumber pengetahuan

9 Materi 1 JENIS PENGETAHUAN Gazalba menjelaskan bahwa pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran. Dengan demikian pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu. John Dewey tidak membedakan pengetahuan dan kebenaran (antara knowledge dengann truth). Jadi pengetahuan itu harus benar, kalau tidak benar berarti kontradiksi. Ada 4 jenis pengetahuan, yaitu : 1. Pengetahuan biasa Pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan dengan istilah common sense dan sering diartikan dengan good sense, karena seseorang memiliki suatu dimana ia menerima secara baik. Semua orang menyebutnya sesuatu itu merah karena memang itu merah, benda itu panas karena memang dirasakan panas. Dengan common sense semua orang sampai pada keyakinan secara umum tentang sesuatu.dimana mereka berpendapat sama semuanya. Common sense diperoleh dari pengalaman sehari-hari seperti air dapat dipakai untuk menyiram bunga, makanan dapat memuaskan rasa lapar, musim kemarau akan mengeringkan sawah tadah hujan. 2. Pengetahuan ilmu Ilmu sebagai terjemahan dari science, dalam arti yang sempit diartikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan alam, yang sifatnya kuantitatif dan objektif. Ilmu pada prinsipnya merupakan usaha mengorganisasikan common sense, suatu pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode. Ilmu dapat merupakan suatu metode berpikir secara objektif untuk memberi makna terhadap dunia faktual. Pengetahuan yang diperoleh dari ilmu melalui observasi, eksperimen, klasifikasi dan mengutamakan logika.

10 3. Pengetahuan filsafat Pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang bersifat kontemplatif dan spekulatif. Pengetahuan filsafat lebih menekankan pada universalitas dan kedalaman kajian tentang sesuatu. Filsafat memberikan pengetahuan yang reflektif dan kritis sehingga ilmu yang tadinya kaku menjadi longgar. 4. Pengetahuan agama Pengetahuan yang diperoleh dari Tuhan lewat utusan-nya. Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama. Pengetahuan mengandung bagaimana berhubungan dengan Tuhan dan sesama manusia. Materi 2 SUMBER PENGETAHUAN Pengetahuan berkembang dari rasa ingin tahu manusia yang merupakan ciri khas manusia karena manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengembangkan pengetahuan namun pengetahuan tersebut masih terbatas untuk melangsungkan kehidupannya. Pengetahuan diperoleh dari alat yang merupakan sumber dari pengetahuan tersebut. Adapun sumber pengetuan itu adalah : a. Empirisme Manusia memperoleh pengetahuan dari pengalaman indrawi. Dengan indera manusia berhubungan dengan hal-hal yang kongkrit material. Masing-masing indra menangkap aspek yang berbeda mengenai barang atau makhluk yang menjadi objeknya. Jadi, pengetahuan indrawi menurut perbedaan indra dan terbatas pada sensibilitas organ-organ tertentu. Bagaaimana dia mengetahui es itu dingin karena pernah meraba es tersebut. John Locke mengemukakan teori tabula rasa. Menurutnya manusia pada mulanya kosong dari pengetahuan, lantas pengalamannya mengisi jiwa yang kosong tersebut lalu ia memiliki pengetahuan. Mula-mula tangkapan indra tersebut sederhana lalu lama kelamaan menjadi kompleks. David Hume menjelaskan bahwa manusia tidak membawa pengetahuan bawaan dalam hidupnya. Sumber pengetahuan adalah pengamatan. Jadi sumber pengetahuan utama memperoleh pengetahuan adalah data empiris yang diperoleh dari panca indra. Kelemahan empiriisme adalah : Indera terbatas karena benda yang jauh kelihatan kecil padahal tidak.

11 Indera menipu seperti orang sakit merasakan lidahnya pahit padahal manis terhadap makanan yang dirasakannya. Objek menipu seperti fatamorgana yang membohongi manusia. Berasal dari indera dan objek sekaligus. Indera tidak bisa melihat kerbau sekaligus dan kerbaupun tidak bisa memperlihatkan selutuh badannya semuanya. b. Rasionalisme Aliran ini mengatakan bahwa akal adalah dasar pengetahuan. Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur dengan akal. Bagi aliran ini kelemahan alat indra dapat dikoreksi seandainya akal digunakan. Namun rasionalisme tidak mengingkari kegunaan indra dalam memperoleh pengetahuan. Pengalaman indra diperlukan untuk merangsang akal dan memberikan bahan-bahan yang menyebabkan akal dapat bekerja, tetapi sampainya manusia kebenaran adalah karena akal. Descartes mengemukakan bahwa akal budi dipahamkan sebagai teknik deduktif untuk dapat menemukan kebenaran. Dengan demikian penalaranlah yang akan menyusun pengetahuan. c. Intuisi Henry Begson mengatakan bahwa intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman yang tertinggi. Intuisi juga merupakan suatu pengetahuan yang langsung, mutlak dan bukan pengetahuan yang nisbi. Aliran yang mirip dengan intuisi adalah iluminasionisme yang berkembang di kalangan tokoh agama yang disebut dengan ma rifah yaitu pengetahuan yang datang dari Tuhan melalui pencerahan atau penyinaran. Pengetahuan tersebut akan diperoleh oleh orang yang hatinya telah bersih, telah siap dan sanggup menerima pengetahuan terebut. Kemampuan menerima pengetahuan secara langsung itu diperoleh dengan cara latihan yang dalam Islam disebut dengan Riyadhah dipakai dalam thariqat atau tasawuf.. Memurut ajaran tasawuf manusia ditutupi oleh hal-hal material yang dipengaruhi nafsunya. Bila nafsu bisa dikendalikan, maka kekuatan rasa itu mampu bekerja dan menangkap objek-objek gaib.jiwa mampu melihat alam gaib dan dari situlah diperoleh pengetahuan.

12 d. Wahyu Pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia lewat perantaraan para nabi. Para nabi memperoleh pengetahuan dari Tuhan tanpa upaya, tanpa bersusah payah, tanpa memerlukan waktu untuk memperolehnya. Pengetahuan mereka terjadi ataas kehendak Tuhan. Tuhan mensucikan jiwa merke dan diterangkan jiwa mereka memperoleh kebenaran dengan jalan wahyu.

13 HANDOUT Bahan Kajian : Struktur dan Proses Sosial (Pengantar Filsafat Ilmu) Sks/Kode : 2 sks/soa 166 Program Studi : Pendidikan Sosiologi Antropologi Fakultas : Ilmu Sosial Dosen : Nora Susilawati, S.Sos, M.Si (4437) Delmira Syafrini S.Sos,MA (4445) Pertemuan Ke : 3 (tiga) Learning Outcome : Mata kuliah ini mengkaji tentang dasar-dasar dari filsafat ilmu yang meliputi konsep- konsep dasar filsafat dan filsafat ilmu, jenis dan sumber pengetahuan, dasar-dasar ilmu, struktur ilmu, logika ilmu, sarana ilmiah, kebenaran dalam ilmu, berpikir dalam ilmu, etika dan moral dalam ilmu serta beberapa pandangan dalam filsafat ilmu sosial. Indikator : Mengidentifikasi dasar-dasar dari ilmu Indikator : Mengidentifikasi dasar-dasar dari ilmu Materi : Dasar-Dasar Ilmu a. Ontologi b. Epistemologis

14 ONTOLOGI ILMU Landasan Pengembangan Ilmu Ontologi Epistemologi Aksiologi Apa? Bagaimana? Mengapa/Untuk Apa? Realita Metodologi Tujuan Nilai A. Dasar Ontologi Ilmu Ontologi membahas tentang apa yang ingin diketahui atau dengan kata lain suatu pengkajian mengenai teori tentang ada. Dasar ontologi ilmu berhubungan dengan materi yang menjadi objek penelaahan ilmu dan bersifat empiris. Apa yang ingin diketahui ilmu? Atau apa yang menjadi bidang telaah ilmu? Objek telaah ilmu mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh pancaindera manusia. Dalam pemahaman ontologi, dapat dikemukakan pandangan-pandangan pokok pemikiran sebagai berikut : 1. Monoisme Paham ini menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu hanyalah satu saja, lalu paham ini terbagi dua yaitu : a. Materialisme : sumber asal itu adalah materi bukan rohani. b. Idealisme : hakikat kenyataan yang beraneka ragam itu berasal dari ruhani. 2. Dualisme : hakikat kenyataan ada dua materi dan ruhani 3. Pluralisme : segenap mancam bentuk itu semuanya adalah kenyataan. Dunia itu bukan uni-versum tetapi multi-versum. 4. Nihilisme : realitas itu sebenarnya tidak ada atau tidak ada sesuatupun yang eksis.

15 5. Agnostisisme : menyangkal adanya kenyataan yang mutlak dan bersifat transenden. Timbulnya aliran ini karena belum dapatnya manusia mengenal dan mampu menerangkan secara kongkrit akan adanya kenyataan yang berdiri sendiri dan dapat kita kenal. EPISTEMOLOGI ILMU Epistemologi atau teori pengetahuan, membahas secara mendalam segenap proses yang terlihat dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan. Proses tertentu itu dikenal dengan metode ilmiah yang merupakan paduan dari berpikir sebelumnya yaitu rasionalisme dan empirisme. Kebenaran ilmu tidaklah absolut karena itu hasil pengetahuan yang diperoleh harus diuji kebenarannya sesuai dengan berjalannya waktu. Pengetahuan yang diperoleh oleh manusia melalui akal, indera, dan lain-lain mempunyai metode tersendiri dalam teori pengetahuan di antaranya adalah : 1. Metode induktif Suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan hasil observasi disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum. 2. Metode deduktif Suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empirik diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut dan adanya perbandingan logis antara kesimpulan-kesimpulan itu sendiri. 3. Metode positivisme Metode ini berpangkal dari apa yang telah diketahui yang faktual dan positif. 4. Metode kontemplatif Pengetahuan ini diperoleh melalui intuisi, karena keterbatasan indera dan akal manusia untuk memperoleh pengetahuan. Dalam tasawuf disebut ma rifah yaitu pengetahuan yang datang dari Tuhan melalui pencerahan dan penyinaran. Pengetahuan lewat intuisi bersifat individual dan tidak digunakan untuk mencari pengetahuan yang dikomersialkan. 5. Metode dialektis Bentuk pemikiran yang tidak tersusun dari satu pikiran tetapi pemikiran itu seperti dalam percakapan, bertolak paling kurang dua kutub. Dalam kehidupan sehari-hari berarti kecakapan untuk melakukan perdebatan.

16 AKSIOLOGI ILMU Kegunaan ilmu adalah menghasilkan pengetahuan yang dapat digunakan untuk tujuan antara lain : 1. Membuktikan kebenaran 2. Menemukan pengetahuan 3. Memperoleh suatu pemahaman fenomena 4. Memberikan penjelasan 5. Memberikan peramalan 6. Melakukan pengemdalian 7. Melakukan penerapan Ada 3 bentuk value dan valuation 1. Nilai yang digunakan sebagai kata benda abstrak seperti baik, menarik dan bagus 2. Nilai sebagai kata benda kongkret contohnya ketika kita berkata sebuah nilai atau nilai-nilai seringkali dipakai untuk merujuk kepada sesuatu yang bernilai seperti nilainya, nilai dia dan sistem nilai dia. 3. Nilai juga digunakan sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi nilai dan dinilai. Jadi, tujuan ilmu tidak tunggal. Ilmu dikembangkan oleh manusia untuk mencapai kebenaran atau memperoleh pengetahuan. Ilmu dapat memberikan pemahaman tentang alam semesta, dunia sekitar/masyarakat dan diri manusia. Landasan dari ontologi ilmu adalah analisi dari objek materi terkait dengan hal atau benda empiris. Landasan epistemologi ilmu adalah analisis tentang proses tersusunnya ilmu atau metode ilmiah. Landasan aksiologi ilmu adalah analisis tentang penerapan hasil temuan ilmu. Penerapan ilmu untuk memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keluhuran hidupnya. Etika keilmuan merupakan etika normatif yang merumuskan prinsip-prinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan dapat diterapkan dalam ilmu pengetahuan. Pokok persoalan etika keilmuan selalu mengacu pada kaidah moral, yaitu hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, nilai dan norma yang bersifat kegunaan. Penerapan ilmu pengetahuan yang telah dihasilkan ilmuan, apakah itu berupa

17 teknologi maupun teori-teori mestinya memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan, nilai agama, nilai adat, dan sebagainya. Ini berarti, ilmu pengetahuan sudah tidak bebas nilai.

18 PENALARAN Penalaran atau reasoning merupaka suatu konsep yang paling umum merujuk pada salah satu proses pemikiran (kegiatan berpikir) untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui. Dalam proses pemikiran ini perlu di pelajari terlebih dahulu unsur-unsur dari penalaran yang bertolak ada mater atau objek yang dibicarakan. Unsur penalaran yang dimaksud adalah pengertian (ide atau konsep) yang merupakan pembagian (analitis) dari pengertian yang bersifat umum menjadi unsur yang terkecil seingga tidak lagi terjadi kekaburan arti. Penalaran dinyatakan dalam kalimat tertutup atau pernyataan. Segala sesuatu yang ada, senantiasa memiliki materi dan bentuk. Materi yang sama dapat memiliki berbagai bentuk. Misalnya kayu sebagai materi dapat berbentuk patung, kursi, meja, tiang pintu dan sebagainya. Bentuk sama dapat pula terdiri dari materi yang berbeda. Misalnya patung kuda, dapat dibangun dari materi kayu, atau besi, atau plastik dan sebagainya. Pikiran yang digunakan dalam penalaran dan diungkapkan lewat bahasa, juga memiliki materi dan bentuk. Hasil tangkapan manusia mengenai suatu objek baik materil maupun non material disebut ide atau konsep. Ide dari kata Yunani eidos yang artinya gambar, rupa yang dilihat. Akal budi manusia menangkap sesuatu objek melalui bentuk gambarnya. Gambar ini disebut ide. Konsep dalam bahasa latin concipere yang artinya mencakup, mengambil, menangkap. Dari cocipere muncul kata benda conceptus yang artinya tangkapan. Jadi akal manusia apabila menangkap sesuatu terwujud dengan membuat konsep. Konsep dan ide adalah sama. Ungkapan tentang konsep, ide atau pengertian disebut term. LOGIKA Penalaran merupaka proses berpikir yang membutuhkan pengetahuan. Agar pengetahuan yng dihasilkan oleh penalaran mempunyai dasar kebenaran, maka proses berpikir itu harus dilakukan melalui cara tertentu. Cara tertentu ini yang merupakan kelanjutan dari pernyataan lain yang telah diketahui. Pernyataan yang telah diketahui itu disebut pangkal pikir (premis). Cara tertentu dalam proses berpikir untuk

19 membuahkan pengetahuan yang benar tersebut disebut dengan logika. Logika merupakan jembatan penghubung antara filsafat dan ilmu. Objek materialnya adalah pemikiran dan objek formalnya adalah kelurusan berpikir. Logika juga didefenisikan sebagai kecakapan bernalar yang berkenaan dengan ungkapan lewat bahasa atau alat untuk berpikir secara lurus. MACAM-MACAM LOGIKA Logika ada dua macam yaitu : a. Logika Kodratiah Proses berpikir yang menggunakan perpaduan intuisi, perasaan, dan keterampilan serta akal budinya untuk menghasilkan pengetahuan kreatif/inovatif. Logika kodratiah disebut juga dengan logika tradisional. b. Logika Ilmiah (logika modern) Logika ilmiah membantu logika kodratiah. Logika ini memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. Berkat pertolongan logika ilmiah, maka akal budi dapat bekerja lebih cepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman. Secara umum logika ilmiah dikelompokkan menjadi logika deduktif dan induktif. FUNGSI LOGIKA Fungsi logika adalah : 1. Untuk berpikir rasional, kritis, tertib, metodis, tepat dan koheren. 2. Meningkatkan kemampuan berpikir abstrak, cermat dan objektif. 3. Menambah kecerdasan, meningkatkan ketajaman dan kemandirian berpikir. 4. Cinta ilmu pengetahuan dan menghindari kekeliruan serta kesesatan. AZAS PEMIKIRAN LOGIKA 1. Kata dan Tanda : Berpikir dengan akal budi supaya diterima dan dimgerti oleh orang lain tentu diperlukan kata (verbal) dan simbolik (tanda). 2. Term dan kalimat : Kata yang sudah mengandung pengertian dan membentuk

20 keputusan (kalimat) berfungsi sebagai subjek, predikat dan kata penghubung. Kata yang berfungsi dalam keputusan ini disebut term tersubjek (S), term predikat (P), dan term penghubunag diberi kode M 3. Penyimpulan : Setelah dihadapkan pada kaliamat lalu sampai pada penyimpulan yang merupakan ide pikiran yang hakiki. Kalimat penyimpulan juga disebut dengan proposisi. Pengertian Lahiriah Pengertian Lahiriah Pengertian Lahiriah Pengertian Lahiriah Keputusan Keputusan Penyimpulan Gambar.Unsur dan Asas Dasar Logika Lurus-Benar Teratur- Sistematis Tepat- Materi Premis, Proposisi Gambar. Proses Penalaran Menjadi Premis dan Proposisi BAHASA Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena bahasa sebagai sarana komunikasi antar manusia. Jika tidak ada bahasa, maka tidak akan ada komunikasi. Tanpa komunikasi manusia tidak dapat bersosialisasi dan kehidupan bermasyarakatpun tidak akan terwujud. Karena bahasa adalah sebagai sarana komunikasi, maka segala hal yang menyangkut dengan komunikasi tidak terlepas dari bahasa, seperti berpikir

21 sistematis dalam menggapai ilmu pengetahuan.tanpa mempunyai kemampuan berbahasa seseorang tidak dapat melakukan kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur. Bahasa sebagai alat komunikasi verbal digunakan dalam proses berpikir ilmiah dimana bahasa untuk menyampaikan jalan pikiran kepada orang lain baik induktif maupun deduktif. Bahasa ilmiah yang notabedan notabene adalah ciptaan manusia, bagaimanapun indahnya gaya bahasa dan teraturnya urutan katanya akan berhadapan dengan kritikan dan saran dari pembaca. MATEMATIKA Matematika merupakan sarana untuk melambangkan makna dari serangkaian pernyataan yang ingin diungkapkan. Matematika dikenal sebagai ilmu deduktif dimana proses pengerjaan matematis harus bersifat deduktif. Matematika tidak menerima generalisasi berdasarkan pengamatan (induktif). Metode dalam mencari kebenaran yang dipakai adalah metode deduktif lewat penjabaran. Lambang-lambang matematika bersifat artifisial yang mempunyai makna setelah sebuah makna diberikan kepadanya. Kelebihan matematika dibandingkan bahasa vernal adalah dapat dikembangkan secara numerik yang memungkinkan kita melakukan pengugukuran secara kuantitatif. SATISTIKA Statistika diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan atau data baik berwujud angka maupun tidak berwujud angka. yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara. Namun dalam perkembangannya artinya menjadi kumpulan bahan keterangan berwujud angka (data kuantitatif) saja. Statistik tidak lagi dibatasi untuk kepentingan negara saja tetapui sudah digunakan dalam keseharian untuk mempermudah masyarakat untuk menganalisis sesuatu yang berkaitan dengan data-data. Dengan demikian masyarakat bisa menggunakannya untuk kehidupan sehari-hari. Statistik merupakan pengetahuan untuk melakukan penarikan kesimpulan induktif secara lebih seksama. Dalam penalaran induktif meskipun premisnya adalah benar dan prosedur penarikan kesimpulannya adalah sah, namun kesimpulan itu belum tentu benar. Statistik memberikan secara kuantitatif tingkat ketelitian dari kesimpulan yang ditarik

22 tersebut. Semakin besar sampel, maka semakin tinggi tingkat ketelitiannya. LOGIKA Penalaran merupakan proses berpikir yang membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan yang dihasilkan oleh penalaran mempunyai dasar kebenaran, maka proses berpikir itu harus dilakukan melalui cara tertentu. Cara tertentu ini yang merupakan kelanjutan dari pernyataan lain yang telah diketahui. Pernyataan yang telah diketahui itu disebut pangkal pikir (premis). Cara tertentu dalam proses berpikir untuk membuahkan pengetahuan yang benar tersebut disebut dengan Logika. Logika merupakan jembatan penghubung antara filsafat dan ilmu. Objek materialnya adalah pemikiran dan objek formalnya adalah kelurusan berpikir. Logika juga didefenisikan sebagai kecakapan bernalar yang berkenaan dengan ungkapan lewat bahasa atau alat untuk berpikir secara lurus.

23

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FILSAFAT ILMU Filsafat: upaya sungguh-sungguh dlm menyingkapkan segala sesuatu, sehingga pelakunya menemukan inti dari

Lebih terperinci

MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU Dosen Pembimbing: Dr. Hasaruddin Hafid, M.Ed Oleh: A. Syarif Hidayatullah PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN SENI RUPA

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ILMU PENGERTIAN ILMU KARAKTERISTIK ILMU Ernest van den Haag JENIS JENIS ILMU

DASAR-DASAR ILMU PENGERTIAN ILMU KARAKTERISTIK ILMU Ernest van den Haag JENIS JENIS ILMU DASAR-DASAR ILMU Ilmu adalah hal mendasar di dalam kehidupan manusia. Dengan ilmu manusia akan mengetahui hakikat dirinya dan dunia sekitarnya. Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis

Lebih terperinci

A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU

A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU KELOMPOK 8 A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU Logika berasal dari kata yunani logos yang berarti ucapan, kata, akal budi, dan ilmu. Logika sebagai ilmu merupakan elemen dasar setiap ilmu pengetahuan. Logika

Lebih terperinci

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Filsafat Umum Modul ke: 01 Fakultas Psikologi Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1 Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. RAPEM FILSAFAT UMUM Judul Mata Kuliah : Filsafat Umum

Lebih terperinci

BAB V METODE-METODE KEILMUAN

BAB V METODE-METODE KEILMUAN BAB V METODE-METODE KEILMUAN Untuk hidupnya, binatang hanya mempunyai satu tujuan yang terlintas dalam otaknya yaitu pemenuhan kebutuhan untuk makan. Manusia dalam sejarah perkembangannya yang paling primitifpun

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dan Logika

Filsafat Ilmu dan Logika Filsafat Ilmu dan Logika Modul ke: METODE-METODE FILSAFAT Fakultas Psikologi Masyhar Zainuddin, MA Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengantar metode filsafat bukanlah metode ketergantungan

Lebih terperinci

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT Pengetahuan adalah sesuatu yang sangat vital dan krusial dalam masa kehidupan manusia. Berbagai kajian telah dilakukan untuk kepentingan pengembangan

Lebih terperinci

PENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I

PENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I PENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.id 1 Sebagai ilmu, logika disebut logike episteme, yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat,

Lebih terperinci

ILMU DAN MATEMATIKA. Ilmu berasal dari bahasa Arab alima, bahasa Inggris science, bahasa latin scio dan di Indonesiakan menjadi sains.

ILMU DAN MATEMATIKA. Ilmu berasal dari bahasa Arab alima, bahasa Inggris science, bahasa latin scio dan di Indonesiakan menjadi sains. ILMU DAN MATEMATIKA ILMU Ilmu berasal dari bahasa Arab alima, bahasa Inggris science, bahasa latin scio dan di Indonesiakan menjadi sains. John Warfield; Ilmu dipandang sebagai suatu proses. Pandangan

Lebih terperinci

Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu

Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu CATATAN: Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu Makalah ini saya peroleh dari http://bisikanpena.wordpress.com/2010/10/08/suatu-pengantar-untukmemahami-filsafat-ilmu/. Isinya cukup baik untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan Makalah D. Metode Penulisan Makalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan Makalah D. Metode Penulisan Makalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ahli bahasa tentang asal kata filsafat dan pengertiannya. Pada bab isi makalah ini, kami mencoba menggali apa yang dimaksud dari

Lebih terperinci

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: Pokok Bahasan : PENGANTAR BIDANG FILSAFAT Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi (Marcomm) www.mercubuana.ac.id MENGAPA HARUS

Lebih terperinci

PERTEMUAN II PENGENALAN LOGIKA

PERTEMUAN II PENGENALAN LOGIKA PERTEMUAN II PENGENALAN LOGIKA Pengantar Definisi tidak pernah dapat menampilkan dengan sempurna pengertian sesuatu yang dikandungnya. Logika mengantarkan kita ke arah pemahaman garis besar tentang suatu

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI PENDAHULUAN Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengertian Filsafat Secara Etimologis : kata filsafat berasal

Lebih terperinci

Etika dan Filsafat. Komunikasi

Etika dan Filsafat. Komunikasi Modul ke: Etika dan Filsafat Komunikasi Pokok Bahasan Fakultas Ilmu Komunikasi Pengantar Kepada Bidang Filsafat Dewi Sad Tanti, M.I.Kom. Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pengantar Rasa

Lebih terperinci

Dasar Dasar Logika. Oleh: Novy Setya Yunas. Pertemuan 1 dan 2

Dasar Dasar Logika. Oleh: Novy Setya Yunas. Pertemuan 1 dan 2 Pertemuan 1 dan 2 Dasar Dasar Logika Oleh: Novy Setya Yunas Phone: [+62 8564 9967 841] Email: novysetiayunas@gmail.com Online Course: https://independent.academia.edu/yunaszone Konsep.. Konsep bentuk logis

Lebih terperinci

PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA

PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA P a g e 1 PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA 1. Pendahuluan a. Definisi logika Logika berasal dari bahasa Yunani logos. Logika adalah: ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar ilmu pengetahuan yang mempelajari

Lebih terperinci

KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT

KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT Prof. Dr. Almasdi Syahza,, SE., MP Peneliti Senior Universitas Riau Email : asyahza@yahoo.co.id syahza.almasdi@gmail.com Website : http://almasdi.staff.unri.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PENGERTIAN FILSAFAT FILSAFAT (Philosophia) Philo, Philos, Philein, adalah cinta/ pecinta/mencintai Sophia adalah kebijakan, kearifan, hikmah, hakikat kebenaran Cinta pada

Lebih terperinci

Landasan Penelaahan Ilmu

Landasan Penelaahan Ilmu Landasan Penelaahan Ilmu (Dasar dasar Ilmu) Objek Kajian Filsafat (Jujun S. Suriasumantri) Logika (benar salah) Etika (baik buruk) Estetika (indah jelek) http://afidburhanuddin.wordpress.com 1 Aksiol ogis

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dan Logika

Filsafat Ilmu dan Logika Modul ke: Filsafat Ilmu dan Logika Pokok Bahasan: Cabang-cabang Filsafat Fakultas Fakultas Masyhar zainuddin, MA Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Cabang-cabang Filsafat Pokok Permasalahan yang

Lebih terperinci

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi. PANCASILA Modul ke: PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT ABSTRACT Menjelaskan Pengertian,

Lebih terperinci

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS 1. PROGRESSIVISME a. Pandangan Ontologi Kenyataan alam semesta adalah kenyataan dalam kehidupan manusia. Pengalaman adalah kunci pengertian manusia atas segala sesuatu,

Lebih terperinci

Bab 3 Filsafat Ilmu. Agung Suharyanto,M.Si. Psikologi - UMA

Bab 3 Filsafat Ilmu. Agung Suharyanto,M.Si. Psikologi - UMA Bab 3 Filsafat Ilmu Agung Suharyanto,M.Si Psikologi - UMA 2017 Definisi Filsafat Ilmu Robert Ackermann Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapatpendapat ilmiah dewasa

Lebih terperinci

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU Modul ke: MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU Fakultas TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id Pokok Bahasan Pendahuluan Pengertian Sistem Filsafat

Lebih terperinci

Silabus. Pengantar Logika Informatika Logika Proposisi Logika Predikat UTS

Silabus. Pengantar Logika Informatika Logika Proposisi Logika Predikat UTS Logika Informatika Silabus Pengantar Logika Informatika Logika Proposisi Logika Predikat UTS Silabus (2) Himpunan Relasi dan Fungsi Bagian Aljabar Boolean UAS Referensi Nolt, John, 1990, Schaum's Outline

Lebih terperinci

Akal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090)

Akal dan Pengalaman. Filsafat Ilmu (EL7090) Akal dan Pengalaman Filsafat Ilmu (EL7090) EROPA History TEOLOGI ±10 Abad COSMOS RENAISSANCE Renaissance Age ITALY Renaissance = Kelahiran Kembali - TEOLOGIS - Rasionalitas dan Kebebasan Berfikir Martabat

Lebih terperinci

Silabus. Pengantar Logika Informatika Logika Proposisi Logika Predikat UTS Himpunan Relasi & Fungsi Bagian Aljabar Boolean UAs

Silabus. Pengantar Logika Informatika Logika Proposisi Logika Predikat UTS Himpunan Relasi & Fungsi Bagian Aljabar Boolean UAs LOGIKA INFORMATIKA Silabus Pengantar Logika Informatika Logika Proposisi Logika Predikat UTS Himpunan Relasi & Fungsi Bagian Aljabar Boolean UAs Referensi Buku Teks. Edmund Burke and Eric Foxley, 1996

Lebih terperinci

M. Hamid Anwar, M. Phil.

M. Hamid Anwar, M. Phil. M. Hamid Anwar, M. Phil. Email: m_hamid@uny.ac.id Objek material Objek Formal : Pendidikan : Filsafat Philein/ Philos : Cinta Shopos/ Shopia : Kebijaksanaan Sebuah Upaya untuk mencapai kebijaksanaan dengan

Lebih terperinci

PENGERTIAN FILSAFAT (1)

PENGERTIAN FILSAFAT (1) PENGERTIAN FILSAFAT (1) Jujun S. Suriasumantri, orang yang sedang tengadah memandang bintang-bintang di langit, dia ingin mengetahui hakekat dirinya dalam kesemestaan galaksi; atau orang yang berdiri di

Lebih terperinci

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA Isti Yunita, M. Sc isti_yunita@uny.ac.id FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 1 Ciri makhluk hidup (manusia) 2 Sifat keingintahuan Manusia

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU. Irnin Agustina D.A.,M.Pd

FILSAFAT ILMU. Irnin Agustina D.A.,M.Pd FILSAFAT ILMU Irnin Agustina D.A.,M.Pd am_nien@yahoo.co.id Definisi Filsafat Ilmu Lewis White Beck Philosophy of science questions and evaluates the methods of scientific thinking and tries to determine

Lebih terperinci

Etika dan profesi humas

Etika dan profesi humas Etika dan profesi humas NURJANAH, M.SI Falsafah sbg landasan teoritis etika Kata Filsafat dari bhs Yunani Philosopia Philo atau philien artinya cinta Sophia artinya :kebenaran Scr istilah falisafat berarti:

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PREVIEW PENGERTIAN FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM KESATUAN SILA-SILA PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT NILAI-NILAI PANCASILA MENJADI DASAR DAN ARAH KESEIMBANGAN

Lebih terperinci

Logika Matematika. Rukmono Budi Utomo March 14, Prodi S3 Matematika FMIPA-ITB

Logika Matematika. Rukmono Budi Utomo March 14, Prodi S3 Matematika FMIPA-ITB Logika Asal-Usul Logika Manfaat Berfikir Secara Logika Pernyataan Dalam Ekuivale Rukmono Budi Utomo 30115301 Prodi S3 Matematika FMIPA-ITB March 14, 2016 Logika Asal-Usul Logika Manfaat Berfikir Secara

Lebih terperinci

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI Oleh NIM : Boni Andika : 10/296364/SP/23830 Tulisan ini berbentuk critical review dari Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Filsafat, Teori dan Metodologi

Lebih terperinci

Sebuah Pengantar Populer Karangan Jujun S. Sumantri Tentang Matematika Dan Statistika

Sebuah Pengantar Populer Karangan Jujun S. Sumantri Tentang Matematika Dan Statistika Sebuah Pengantar Populer Karangan Jujun S. Sumantri Tentang Matematika Dan Statistika A. MATEMATIKA Matematika Sebagai Bahasa Untuk mengatasi kekurangan yang terdapat pada bahasa maka kita berpaling kepada

Lebih terperinci

ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AXIOLOGI ADMINISTRASI PENDIDIKAN Oleh: Pipin Piniman (Program Pasca Sarjana Universitas Galuh)

ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AXIOLOGI ADMINISTRASI PENDIDIKAN Oleh: Pipin Piniman (Program Pasca Sarjana Universitas Galuh) ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AXIOLOGI ADMINISTRASI PENDIDIKAN Oleh: Pipin Piniman (Program Pasca Sarjana Universitas Galuh) A. Rumusan Konsep 1. Rumusan Konsep Ontologi Menurut bahasa, ontologi ialah berasal

Lebih terperinci

DASAR-DASAR LOGIKA. Ruang Lingkup Logika. Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan Masyarakat

DASAR-DASAR LOGIKA. Ruang Lingkup Logika. Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan Masyarakat Modul ke: 01 Ety Fakultas ILMU KOMUNIKASI DASAR-DASAR LOGIKA Ruang Lingkup Logika Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat Dasar-dasar Logika Ruang Lingkup Logika 1. Pengantar 2. Pengertian Logika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari proses berpikir. Berpikir merupakan suatu proses mempertimbangkan,

BAB I PENDAHULUAN. dari proses berpikir. Berpikir merupakan suatu proses mempertimbangkan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam setiap rangkaian kehidupan manusia pastilah tidak akan lepas dari proses berpikir. Berpikir merupakan suatu proses mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis,

Lebih terperinci

Filsafat Umum. Pengantar ke Alam Filsafat 2. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Filsafat Umum. Pengantar ke Alam Filsafat 2. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Filsafat Umum Modul ke: 02 Pengantar ke Alam Filsafat 2 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Obyek Kajian Filsafat Obyek Materi: segala sesuatu yang ada atau yang mungkin

Lebih terperinci

The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th

The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th BGA : Kel. 14:15-31 Ke: 1 2 3 APA YANG KUBACA? (Observasi: Tokoh, Peristiwa) APA YANG KUDAPAT?

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ILMU Pengertian dan jenis-jenis dasar keilmuan Randall dan Buchker Ernest van den Haag

DASAR-DASAR ILMU  Pengertian dan jenis-jenis dasar keilmuan Randall dan Buchker Ernest van den Haag DASAR-DASAR ILMU Di zaman Modern Era atau Globalization dalam setiap aspek kehidupan dibutuhkan berbagai ilmu untuk menjalani kehidupan tersebut. Termasuk di dalamnya proses pendidikan. Pendidikan merupakan

Lebih terperinci

Bentuk dasar pengetahuan ada dua: 1. Bentuk pengetahuan mengetahui demi mengetahui saja, dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati

Bentuk dasar pengetahuan ada dua: 1. Bentuk pengetahuan mengetahui demi mengetahui saja, dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati Bentuk Dasar Pengetahuan Bentuk dasar pengetahuan ada dua: 1. Bentuk pengetahuan mengetahui demi mengetahui saja, dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati manusia 2. Bentuk pengetahuan untuk

Lebih terperinci

EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR

EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR Slamet Heri Winarno JARUM SEJARAH PENGETAHUAN Kriteria kesamaan dan bukan perbedaan yang menjadi konsep dasar Berlaku metode ngelmu yang tidak membedakan

Lebih terperinci

Ilmu Alamiah Dasar. Oleh : Dini Rohmawati

Ilmu Alamiah Dasar. Oleh : Dini Rohmawati Ilmu Alamiah Dasar Oleh : Dini Rohmawati dini_rohmawati@uny.ac.id Ciri makhluk hidup (manusia) Rasa ingin tahu Sejarah perkembangan pola pikir manusia Perkembangan Pola Pikir Manusia Ciri Makhluk Hidup

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dan Logika. Matematika dan Statistika

Filsafat Ilmu dan Logika. Matematika dan Statistika Filsafat Ilmu dan Logika Matematika dan Statistika MATEMATIKA Matematika sebagai Bahasa Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambing-lambang

Lebih terperinci

MAKALAH FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN DAN ETIKA SERTA MORALITAS

MAKALAH FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN DAN ETIKA SERTA MORALITAS MAKALAH FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN DAN ETIKA SERTA MORALITAS Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan dan Etika Akademik Oleh Deki Zulkarnain 130910202062 Program Studi

Lebih terperinci

LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN

LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN Disampaikan pada Diklat Pengembangan Kompetensi Gadik Secapa POLRI SUKABUMI 210110 Oleh BABANG ROBANDI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JANUARI 2010 LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I Pengantar PLSBT. Dosen : Elly M. Setiadi

BAB I Pengantar PLSBT. Dosen : Elly M. Setiadi BAB I Pengantar PLSBT Dosen : Elly M. Setiadi BAB I Pengantar Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi (PLSBT) Bab ini memberikan dasar pemahaman tentang latar belakang lahirnya PLSBT, ruang lingkup

Lebih terperinci

Tinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu

Tinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu Tinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu Oleh : Agustina Abdullah *) Arti dan Pentingnya Filsafat Ilmu Manusia mempunyai seperangkat pengetahuan yang bisa membedakan antara benar dan salah,

Lebih terperinci

makalah filsafat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Filsafat; Berpikir Secara Rasional, Logis Kritis dan Analistis

makalah filsafat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Filsafat; Berpikir Secara Rasional, Logis Kritis dan Analistis makalah filsafat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Filsafat; Berpikir Secara Rasional, Logis Kritis dan Analistis Seorang yang berfilsafat dapat diumpamakan seorang yang berpijak di bumi sedang tengadah kebintang-bintang.

Lebih terperinci

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA UJIAN AKHIR SEMESTER Mata Kuliah Dosen Hari / Tanggal Waktu Tempat : Pengantar Filsafat dan Teori Administrasi

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU & LOGIKA. Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto

FILSAFAT ILMU & LOGIKA. Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto FILSAFAT ILMU & LOGIKA Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto 1. Tujuan Mata Kuliah : 1.1 Agar Mhs Mempunyai Falsafah dari Ilmu yang Telah Dimilikinya. 1.2 Agar Mhs Memahami Tentang Apa yang Disebut dengan

Lebih terperinci

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN Oleh Agus Hasbi Noor Ilmu dan Proses Berpikir Ilmu atau sains adalah pengetahuan tentang fakta-fakta, baik natura atau sosial yang berlaku umum dan sistematik.

Lebih terperinci

TUGAS UTS DASAR DASAR LOGIKA PENGERTIAN PENGERTIAN FILSAFAT, LOGIKA, ETIKA, ESTETIKA DAN FILSAFAT ILMU

TUGAS UTS DASAR DASAR LOGIKA PENGERTIAN PENGERTIAN FILSAFAT, LOGIKA, ETIKA, ESTETIKA DAN FILSAFAT ILMU TUGAS UTS DASAR DASAR LOGIKA PENGERTIAN PENGERTIAN FILSAFAT, LOGIKA, ETIKA, ESTETIKA DAN FILSAFAT ILMU Sumber Dilampirkan Dosen Pengasuh: Prof. Dr. Slamet Widodo, MS., MM. OLEH NAMA : TOMMY LIM NIM : 07011281520163

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun historis karena kelahiran ilmu tidak terlepas dari peran filsafat. Sebaliknya

Lebih terperinci

Sek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara

Sek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara Sekilas tentang filsafat Hendri Koeswara Pengertian ilmu filsafat 1. Etimologi Falsafah (arab),philosophy (inggris), berasal dari bahasa yunani philo-sophia, philein:cinta(love) dan sophia: kebijaksanaan(wisdom)

Lebih terperinci

FILSAFAT????? Irnin Agustina D.A, M.Pd

FILSAFAT????? Irnin Agustina D.A, M.Pd FILSAFAT????? am_nien@yahoo.co.id PENGERTIAN FILSAFAT SECARA ETIMOLOGI Istilah filsafat yang merupakan terjemahan dari philolophy (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Yunani philo (love of ) dan sophia

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU DAN METODE FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 04Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT ILMU DAN METODE FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 04Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 04Fakultas Dr. PSIKOLOGI METODE FILSAFAT H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Metode Filsafat Metode Zeno: reduction ad absurdum Metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan

BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan Filsafat merupakan disiplin ilmu yang terkait dengan masalah kebijaksanaan. Hal yang ideal bagi hidup manusia adalah ketika manusia berpikir

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Penalaran Matematis Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta yang empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (KUALITATIF DESKRIPSI)

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (KUALITATIF DESKRIPSI) BAHAN AJAR METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (KUALITATIF DESKRIPSI) Dosen Pengampu : TASRIF, MPD Disusun oleh SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) BIMA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Lebih terperinci

Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan. # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1

Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan. # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1 Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1 Teori-teori kebenaran yang telah dikemukakan para filosuf: 1. Teori idealisme 2. Teori rasionalisme 3. Teori rasio murni (reinen

Lebih terperinci

Modul ke: Materi Penutup. Fakultas PSIKOLOGI. Cathrin, M.Phil. Program Studi Psikologi

Modul ke: Materi Penutup. Fakultas PSIKOLOGI. Cathrin, M.Phil. Program Studi Psikologi Modul ke: 12 Shely Fakultas PSIKOLOGI Materi Penutup Cathrin, M.Phil Program Studi Psikologi Pokok Bahasan Abstract Rangkuman Perkuliahan Filsafat Manusia Kompetensi Mahasiswa dapat memahami mengenai manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Logika. B. Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Logika. B. Tujuan Penulisan BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Logika Logika berasal dari kata Logos yaitu akal, jika didefinisikan Logika adalah sesuatu yang masuk akal dan fakta, atau Logika sebagai istilah berarti suatu metode atau

Lebih terperinci

Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa

Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa Salliyanti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Tulisan ini membicarakan peranan

Lebih terperinci

PENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO

PENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO PENELITIAN DAN METODE ILMIAH BY: EKO BUDI SULISTIO Email: eko.budi@fisip.unila.ac.id PENELITIAN Bhs Inggris : Research re kembali ; search mencari. Secara bahasa berarti mencari kembali Penelitian dapat

Lebih terperinci

METODE RISET (TMK602)

METODE RISET (TMK602) METODE RISET (TMK602) MATERI MINGGU I ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN 1 MANUSIA MENCARI KEBENARAN Aspek Statis Pertanyaan Gejala Alam Ingin Tahu Penelitian Kebenaran Ilmiah Aspek Dinamis Jawaban 2 DASAR-DASAR

Lebih terperinci

SARANA BERPIKIR ILMIAH ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH IX METODE ILMIAH PROGRAM STUDI AGRIBISNIS, UNIVERSITAS JEMBER 2017

SARANA BERPIKIR ILMIAH ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH IX METODE ILMIAH PROGRAM STUDI AGRIBISNIS, UNIVERSITAS JEMBER 2017 SARANA BERPIKIR ILMIAH ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH IX METODE ILMIAH PROGRAM STUDI AGRIBISNIS, UNIVERSITAS JEMBER 2017 Kompetensi Yang Diharapkan Mahasiswa dapat menjelaskan sarana berpikir ilmiah : 1.

Lebih terperinci

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) ; Blog =nanikdn.staff.uns.ac.

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) ; Blog =nanikdn.staff.uns.ac. ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) 821585 ; 081556431053 Email : nanikdn@uns.ac.id Blog =nanikdn.staff.uns.ac.id SISTEM PENILAIAN QUIS : 30% TUGAS : 20 % UJIAN (UAS):

Lebih terperinci

MEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL

MEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL MEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL Oleh : Dr. Sri Trisnaningsih, SE, M.Si (Kaprogdi Akuntansi - FE) Pendahuluan Ilmu pengetahuan merupakan karya budi yang logis serta imajinatif,

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. M.MA., MA. M.MA., MA. 09/01/2016 1 Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat (common sense) dan dengan ilmu pengetahuan. Ada empat hal pokok yang membedakan antara ilmu dan akal sehat. 1)

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke:

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Modul ke: Pendidikan Pancasila Berisi tentang Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU. Drs. Dede Kosasih, M.Si.

FILSAFAT ILMU. Drs. Dede Kosasih, M.Si. FILSAFAT ILMU Drs. Dede Kosasih, M.Si. DEFINISI Pengetahuan : Persepsi subyek (manusia) atas obyek (riil dan gaib) atau fakta. Ilmu Pengetahuan : Kumpulan pengetahuan yang benar disusun dengan sistem dan

Lebih terperinci

BAGIAN I ARTI PENTING LOGIKA

BAGIAN I ARTI PENTING LOGIKA Pertemuan ke-1 BAGIAN I ARTI PENTING LOGIKA Apakah arti penting Logika? Mengapa kita perlu belajar Logika? Logika (logike; logos; manifestasi pikiran manusia) adalah Ilmu yang mempelajari sistematika berpikir

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah

Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah Modul ke: Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah PENGERTIAN PENELITIAN ILMIAH, METODOLOGI PENELITIAN, DAN LOGIKA BERPIKIR ILMIAH Fakultas Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi S1 Brodcasting

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT Pengertian Filasat Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia : philo/philos/philen yang artinya cinta/pencinta/mencintai. Jadi filsafat adalah cinta akan kebijakan

Lebih terperinci

: SRI ESTI TRISNO SAMI

: SRI ESTI TRISNO SAMI By : SRI ESTI TRISNO SAMI 08125218506 / 082334051324 E-mail : sriestits2@gmail.com Bahan Bacaan / Refferensi : 1. F. Soesianto dan Djoni Dwijono, Logika Matematika untuk Ilmu Komputer, Penerbit Andi Yogyakarta.

Lebih terperinci

ONTOLOGI. Menurut bahasa, ontologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu

ONTOLOGI. Menurut bahasa, ontologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu ONTOLOGI Menurut bahasa, ontologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu On/Ontos=ada, dan Logos=ilmu. Jadi, ontologi adalah ilmu tentang yang ada. Menurut islitah, ontologi adalah ilmu yang membahas tentang

Lebih terperinci

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai Sistem Filsafat PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 07 Pancasila sebagai Sistem Filsafat Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil www.mercubuana.ac.id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Pendahuluan Pancasila merupakan filsafat bangsa

Lebih terperinci

Tugas Filsafat. Mohamad Kashuri M

Tugas Filsafat. Mohamad Kashuri M Tugas Filsafat Mohamad Kashuri 090810530M PROGRAM STUDI ILMU FARMASI FAKULTAS FARMASI PASCA SARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA 2008 1. Pendahuluan Sejalan dengan kemajuan pola berpikir manusia saat ini, ilmu

Lebih terperinci

Dosen: Pipin Hanapiah, Drs. Caroline Paskarina, S.IP., M.Si. Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Padjadjaran

Dosen: Pipin Hanapiah, Drs. Caroline Paskarina, S.IP., M.Si. Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Padjadjaran Agama, Filsafat, Ilmu, Teori, dan Penelitian Kuliah 2 Metodologi Ilmu Pemerintahan Dosen: Prof. Dr. H. Utang Suwaryo, Drs., M.A. Pipin Hanapiah, Drs. Caroline Paskarina, S.IP., M.Si. Jurusan Ilmu Pemerintahan

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman

Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman Berbicara mengenai filsafat, yang perlu diketahui terlebih dahulu bahwa filsafat adalah induk dari segala disiplin ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI PERTEMUAN 1 DOSEN VED,SE.,MSI.,AK.,CA MATERI ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH 1.1 Pengertian dan Komponen Ilmu 1.2 Metode Ilmiah 1.3 Penelitian

Lebih terperinci

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONALISME DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLIGIS, DAN AKSIOLOGIS

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONALISME DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLIGIS, DAN AKSIOLOGIS ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONALISME DALAM TINJAUAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLIGIS, DAN AKSIOLOGIS Tugas Makalah pada Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Dosen: Drs. Yusuf A. Hasan, M. Ag. Oleh: Wahyu

Lebih terperinci

FILSAFAT PENGANTAR TERMINOLOGI

FILSAFAT PENGANTAR TERMINOLOGI FILSAFAT PENGANTAR Kata-kata filsafat, filosofi, filosofis, filsuf, falsafi bertebaran di sekeliling kita. Apakah pemakaiannya dalam kalimat-kalimat sudah tepat atau sesuai dengan arti yang dimilikinya,

Lebih terperinci

Logika Matematika. Rukmono Budi Utomo Pengampu: Prof. Dr. Taufiq Hidayat. March 16, 2016

Logika Matematika. Rukmono Budi Utomo Pengampu: Prof. Dr. Taufiq Hidayat. March 16, 2016 Logika Matematika Rukmono Budi Utomo 30115301 Pengampu: Prof. Dr. Taufiq Hidayat March 16, 2016 1 Logika Logika berasal dari kata Yunani kuno (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU DAN CABANG FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 02Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT ILMU DAN CABANG FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 02Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 02Fakultas Dr. PSIKOLOGI CABANG FILSAFAT H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id CABANG- CABANG FILSAFAT Standar Kompetensi Setelah perkualiahan

Lebih terperinci

SOSIOLOGI POLITIK. oleh : Yesi Marince, M.Si. 4 October 2012 yesimarince-materi-01 1

SOSIOLOGI POLITIK. oleh : Yesi Marince, M.Si. 4 October 2012 yesimarince-materi-01 1 SOSIOLOGI POLITIK oleh : Yesi Marince, M.Si 4 October 2012 yesimarince-materi-01 1 PROSES TERBENTUKNYA PEMIKIRAN SOSIOLOGI Auguste Comte, ahli filsafat bangsa Perancis adalah bapak sosiologi dunia. Sosiologi

Lebih terperinci

I. DASAR-DASAR PENGETAHUAN

I. DASAR-DASAR PENGETAHUAN I. DASAR-DASAR PENGETAHUAN JENIS MANUSIA BERDASARPENGETAHUAN ADA ORANG TAHU DI TAHUNYA ADA ORANG TAHU DI TIDAKTAHUNYA ADA ORANG TIDAK TAHU DI TAHUNYA ADA ORANG TIDAK TAHU DI TIDAKTAHUNYA PENGETAHUAN DIMULAI

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU ONTOLOGI EPISTOMOLOGI AKSIOLOGI. Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP. Ontologi Hakikat apa yang dikaji

FILSAFAT ILMU ONTOLOGI EPISTOMOLOGI AKSIOLOGI. Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP. Ontologi Hakikat apa yang dikaji FILSAFAT ILMU ONTOLOGI EPISTOMOLOGI AKSIOLOGI Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Email: asyahza@yahoo.co.id Website: http://almasdi.unri.ac.id Ontologi Hakikat apa yang dikaji Ontologi adalah ilmu yang

Lebih terperinci

Ilmu sejarah dan ilmu filsafat merupakan dua ilmu yang berbeda, akan tetapi keduanya saling membutuhkan satu sama lain, ilmu

Ilmu sejarah dan ilmu filsafat merupakan dua ilmu yang berbeda, akan tetapi keduanya saling membutuhkan satu sama lain, ilmu Filsafat Sejarah Latar belakang Masalah Ilmu sejarah dan ilmu filsafat merupakan dua ilmu yang berbeda, akan tetapi keduanya saling membutuhkan satu sama lain, ilmu sejarah berbicara mengenai masa lalu,

Lebih terperinci

9/14/2011. Dosen : Prof. Dr. Abdul Hakim, Drs. MSi FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG. Karakteristik Berpikir Filsafat

9/14/2011. Dosen : Prof. Dr. Abdul Hakim, Drs. MSi FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG. Karakteristik Berpikir Filsafat Apakah Filsafat? bahasa Yunani philosophia dari kata philos atau philein atau philia yang berarti cinta, dan dari kata sophia yang berarti kebijaksanaan atau kearifan atau pengetahuan. Dosen : Prof. Dr.

Lebih terperinci

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si Konsep (pengertian) ilmu pengetahuan Memahami dan menjelaskan konsep (pengertian) ilmu pengetahuan secara umum Hubungan sosiologi dengan ilmu-ilmu sosial lainnya Memahami

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pengantar: Pengetahuan, Ilmu dan Kebenaran. Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc.

METODE PENELITIAN. Pengantar: Pengetahuan, Ilmu dan Kebenaran. Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. METODE PENELITIAN Pengantar: Pengetahuan, Ilmu dan Kebenaran Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini bertujuan

Lebih terperinci

ANALITIK (1) Analitik:

ANALITIK (1) Analitik: ANALITIK (1) Analitik: Bahasa dalah alat yang paling penting dari seorang filosof serta perantara untuk menemukan ekspresi. Perhatian ini telah menyebabkan perkembangan semantik atau penyelidikan tentang

Lebih terperinci

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Handout 4 Pendidikan PANCASILA SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PANCASILA sebagai Sistem Filsafat Kita simak Pengakuan Bung Karno tentang Pancasila Pancasila memuat nilai-nilai universal Nilai-nilai

Lebih terperinci

DASAR-DASAR LOGIKA 1

DASAR-DASAR LOGIKA 1 DASAR-DASAR LOGIKA 1 PENGERTIAN UMUM LOGIKA Filsafat dan matematika adalah bidang pengetahuan rasional yang ada sejak dahulu. Jauh sebelum matematika berkembang seperti sekarang ini dan penerapannya menyentuh

Lebih terperinci