Analisis Sistem Berjalan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Sistem Berjalan"

Transkripsi

1 BAB 3 Analisis Sistem Berjalan 3.1 Sejarah Pain clinic Pain Clinic berada dalam sebuah rumah sakit MRCCC yang berlokasi di Jl. Garnisiun dalam no.2-3, Semanggi, Jakarta Pusat. Pain clinic merupakan divisi baru pada rumah sakit MRCCC. Pain clinic didirikan pada bulan Januari 2014 di mana divisi pain clinic merupakan salah satu syarat agar MRCCC dapat menjadi rumah sakit dengan standar internasional. Pain clinic merupakan salah satu tolak ukur standarisasi internasional bagi rumah sakit yang ingin memiliki pelayanan dengan standar internasional. Hal ini dikarenakan alasan hak asasi manusia mengenai rasa nyeri. Menurut jurnal internasional edisi Juli Anestesi & Analgesia, yang dipublikasi secara resmi oleh Research Society Anestesi Internasional dan diterbitkan oleh Lippincott Williams & Wilkins mengatakan "Medicine is at an inflection point, at which a coherent international consensus is emerging: the unreasonable failure to treat pain is poor medicine, unethical practice, and is an abrogation of a fundamental right.", yang artinya pengobatan merupakan titik balik konsensus internasional yang koheren yang muncul : kegagalan yang tidak masuk akal untuk mengobati nyeri adalah obat uang buruk, praktek yang tidak etis, dan pencabutan hak fundamental yang benar. Pengobatan rasa nyeri yang belum mencapai titik maksimal merupakan masalah yang sudah merajalela di seluruh dunia terkait dengan faktor yang meliputi kebudayaan, sosial, agama, dan faktor politik. Rasa nyeri yang tidak terkontrol memiliki dampak yang merugikan dan berpotensi serius tehadap fisik dan mental seseorang, serta kerugian ekonomi dan sosial yang sangat besar. Selain itu pemberian obat penahan rasa nyeri yang salah dan kurangnya pengetahuan dokter mengenai penaganan rasa sakit menyebabkan masalah penanganan rasa nyeri pasien semakin memburuk. Karena alasan-alasan yang telah disebutkan di atas, maka rumah sakit berstandar internasional harus memiliki divisi pain clinic untuk membantu pasien dalam penanganan rasa 55

2 56 nyeri. "Penderitaan manusia akibat kurangnya penanganan akan rasa nyeri merupakan penghinaan terhadap martabat manusia," tulis Dr Sholten.Oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan maksimal terhadap penanganan rasa nyeri. 3.2 Visi dan Misi Pain clinic Berikut ini adalah visi dan misi pain clinic yang menjadi pedoman di MRCCC dalam mengemban segala tugas-tugasnya : 1.Visi (Vision) a. Berkualitas Internasional (International Quality) b. Menjangkau seluruh lapisan masyarakat (Reach) c. Memiliki jaringan yang luas (Scale) d. Melayani dengan belas kasih Tuhan (Godly Compassion) 2.Misi (Mission) Pilihan terpercaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan penelitian yang holistik khususnya kanker dan bertaraf internasional. ( The trusted destination of choice for holistic world class healthcare,health education and research ).

3 Struktur Organisasi Gambar 3.1 Stuktur Organisasi Pain clinic

4 Wewenang dan Tanggung Jawab a) Divisi Pain clinic Divisi pain clinic memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk membantu mengurangi dan mengatasi emosi kognitif pasien serta hambatan neurokimia yang diciptakan oleh rasa nyeri. Selain itu, divisi pain clinic juga membantu pasien dalam mengembangkan strategi penanggulangan yang bermakna secara personal, serta membantu pasien mengubah cara menanggapi dan mengelola rasa nyeri yang dialami oleh pasien. Pain clinic merupakan divisi yang membantu pasien yang mengalami rasa nyeri melalui pengobatan non - kimiawi di mana jika nyeri yang dialami pasien disebabkan oleh gangguan penyakit, maka pasien akan direferensikan kepada dokter spesialis sesuai arahan dokter pada pain clinic. b) Penunjang Medis Directive Bagian penunjang medis directive mempunyai tugas dan wewenang dalam memfasilitasi dan mengkoordinasi semua pelayanan medis dan non medis, pengawasan, pemeliharaan, penggunaan dan pengendalian sarana penunjangmedis dan penunjang non medis, pengawasan pelaporan instalasi dan pemasaran pain clinic. c) Ketua Pain Management Ketua Pain Management mempunyai tugas dan wewenang dalam mengawasi dan mengkoordinasi kegiatan dan keputusan yang terjadi pada pain clinic. Selain itu ketua pain management juga berperan penting dalam segala tindakan medis pada pain clinic.

5 59 d) Wakil Ketua Pain Management Wakil ketua pain management mempunyai tugas dan wewenang untuk membantu ketua Pain Management dalam mengontrol dan mengawasi kegiatan yang terjadi di pain clinic. Selain itu, wakil ketua Pain Management juga menggantikan ketua pain management jika ketua pain management tidak ada di tempat. wakil ketua juga berperan sebagai penghubung antara medical pain coordinator dengan ketua pain management. e) Medical Pain Coordinator Medical Pain Coordinator memiliki tugas dan wewenang mengkoordinasi semua kegiatan medis yang dilakukan oleh pihak pain clinic. Medical Pain Coordinator juga memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan medis terhadap pasien pain clinic. Medical Pain Coordinator juga berperan sebagai penghubung atasan dengan dokter penanggung jawab pain clinic. f) Dokter Penanggung Jawab Dokter penanggung jawab memiliki wewenang dan tanggung jawab terhadap semua resiko dan kegiatan yang terjadi di pain clinic. Dimana Semua kegiatan medis sepenuhnya menjadi tanggung jawab dokter penanggung jawab. Dokter penanggung jawab juga berperan dalam memberikan laporan pertanggungjawaban kegiatan di pain clinic pada atasan. g) Perawat Admin Admin mempunyai tugas dan wewenang untuk mendaftarkan pasien yang datang ke pain clinic. Selain itu, admin juga memiliki tugas dan wewenang untuk menanyakan kondisi nyeri yang dialami pasien sebagai bahan kajian pengambilan keputusan oleh perawat mengenai penanganan nyeri yang dialami pasien. Admin juga bertugas untuk menyediakan medical record pasien pain clinic.

6 60 h) Nurse Nurse mempunyai tugas dan wewenang dalam menyelenggarakan dan mengkoordinasi kegiatan pelayanan keperawatan pada pain clinic, merencanakan dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan sumber daya manusia di pain clinic.nurse juga memiliki tanggung jawab dan wewenang dalam membantu dokter melakukan tindakan medis terhadap pasien. i) Pain Nurse Pain Nurse memiliki tugas dan wewenang dalam mengkaji rasa nyeri pasien berdasarkan kuisioner yang diisi oleh pasien. Di mana pengkajian nyeri awal dilakukan sebelum dilakukan pemeriksaan dan tindakan medis oleh dokter pada pain clinic. Pain nurse memiliki keterampilan dalam mengkaji nyeri pasien sebelum dokter melakukan pengambilan keputusan mengenai perawatan pasien. j) Acute Pain Nurse Acute Pain nurse memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam penanganan medis akan nyeri pasien di mana rasa nyeri yang dialami pasien merupakan rasa nyeri akut. Acute Pain nurse juga berperan dalam membantu pasien menjalani pengobatan non - kimiawi seperti terapi fisik. k) RMO Dokter RMO Dokter berperan dalam menerima laporan pain nurse di mana RMO dokter akan melakukan penilaian ulang mengenai rasa nyeri pasien agar dapat dilakukan tindakan medis selanjutnya. RMO Dokter juga memiliki tanggung jawab untuk menerima instruksi dari dokter yang ada pada pain clinic.

7 61 l) Dokter Jaga Dokter jaga mempunyai tugas dan wewenang untuk mengawasi seluruh kondisi pasien di pain clinic.selain itu, dokter jaga juga memiliki tugas dan wewenang untuk melakukan tindakan medis terhadap pasien yang datang ke pain clinic. 3.5 Proses yang sedang berjalan Rawat jalan Proses pertama diawali dengan pasien datang ke pain clinic yang terdapat pada RS MRCCC Siloam pada jam kerja dan dalam kondisi tidak gawat. Pasien terlebih dahulu harus melakukan pendaftaran pada loket pendaftaran sebelum mendapatkan pelayanan.. Jika pasien adalah pasien lama, maka pasien hanya perlu memberikan kartu pasien kepada admin, kemudian admin akan mencarikan dan memberikan status pasien berdasarkan No. RM pada kartu pasien tersebut. Bila pasien adalah pasien baru, maka pasien akan diminta untuk memberikan data mengenai identitas diri pasien seperti nama, alamat, umur, agama, dan lainnya sesuai dengan status pasien kemudian pasien akan diberikan No. RM yang dimasukan pada kartu pasien beserta status pasien. Setelah pasien mendapatkan kartu pasien, maka pasien diminta untuk mengisi kuisioner mengenai rasa nyeri yang dialami oleh pasien. Jika pasien telah melakukan pengisian kuisioner, maka berdasarkan kuisioner tersebut, perawat akan mengkaji rasa nyeri yang dialami pasien apakah pasien harus mendapat tindakan medis oleh dokter apa tidak. Jika nilai pengkajian nyeri pasien besar, maka pasien akan diarahkan untuk tahap selanjutnya di pain clinic. Jika pasien memang harus ditindaklanjutidi pain clinic, maka selanjutnya pasien meletakan status pasien pada tumpukan antrian hingga tiba gilirannya akan dipanggil. Di ruangan pain clinic terdapat dokter penanggung jawab, dokter jaga, dan nurse. Setelah pasien masuk pain clinic, perawat akan melakukan anamnesis terhadap pasien mengenai keluhan pasien terhadap nyeri serta pemeriksaan tanda tanda

8 62 vital seperti tensi, suhu, dan sebagainya. Jika hasil pemeriksaan dan pengisisan kuisioner tinggi, maka pasien akan diperiksa oleh dokter jaga. Pertama dokter jaga akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien, selanjutnya dilakukan implementasi penanganan secara pharmacological dan non-pharmacological berdasarkan hasil kuisioner. Selanjutnya dokter akan melakukan pengkajian ulang mengenai apakah penanganan terhadap pasien efektif dengan pengisian kuisioner nyeri. Jika berdasarkan kuisioner, hasil penanganan medis efektif, maka pasien diizinkan pulang, namun jika tidak, maka akan dilakukan pengkajian ulang oleh APN (Acute Pain Nurse) dan akan dilakukan dokumentasi. Jika rasa nyeri pasien belum ditangani dengan efektif, maka pasien akan dikaji ulang oleh RMO dokter. Jika hasil pengkajian ulang oleh RMO dokter tinggi, maka pasien akan diserahkan kepada pihak rumah sakit untuk dilakukan tindakan medis seperti rawat inap. Rawat inap merupakan sistem yang berjalan di rumah sakit namun rawat inap merupakan sistem diluar divisi pain clinic Perawatan Medis Pasien rawat inap di RS MRCCC Siloam yang dirawat oleh pain clinic terdiri dari 2 jenis yaitu post-operasi dan no- operasi. Jika pasien rawat inap yang dikirim oleh divisi lain pada rumah sakit kepain clinic adalah pasien non operasi, maka pasien akan melewati proses pasien rawat jalan, namun jika pasien adalah pasien post operasi, maka akan langsung ditangani oleh pain clinic. Adapun proses yang terjadi jika pasien yang dikirim ke pain clinic adalah pasien rawat inap non operasi yaitu pasien akan melewati proses pasien rawat jalan terlebih dahulu. Jika kondisi pasien memang harus dilakukan tindakan medis oleh pain clinic, maka perawat akan menanyakan status pasien kepada admin. Setelah itu, pasien akan dikaji ulang mengenai skala rasa nyeri pasien. Jika memang skala nyeri pasien lebih dari 3, maka pasien akan diberikan terapi farmakologi sesuai saran dokter (DPJP/RMO), nonfarmakologi, edukasi dan dokumentasi. Jika kurang dari 3, maka dokter akan melakukan observasi

9 63 terhadap pasien dan memberikan edkasi mengenai penanganan rasa nyeri pasien dan dibuatkan dokumentasi. Selanjutnya, setelah pasien diberikan terapi farmakologi, maka dokter akan mengevaluasi efektifitas terapi tersebut setelah menit setelah intervensi dan dokumentasi. Jika hasil evaluasi efektif, maka pasien akan diobservasi oleh dokter dan diberikan edukasi mengenai penanganan rasa nyeri pasien serta dokumentasi. Namun jika hasil evaluasi terapi farmaklogi tidak efektif, maka pain nurse akan menerima laporan verifikasi skala nyeri dan evaluasi efektifitas intervensi. Jika tindakan verifikasi skala nyeri efektif, maka pain nurse akan merekomendasikan kepada perawat primer/pa untuk melanjutkan terapi sesuai instruksi dokter yang telah tersedia, namun jika tidak efektif, akan dilakukan kolaborasi untuk memberikan usulan terapi oleh bagian medical pain coordinator, selanjutnya akan dilakukan evaluasi efektifitas stelah menit setelah intervensi. Jika pasien rawat inap yang dikirim ke pain clinic adalah pasien post operasi kurang dari 24 jam, maka akan dilakukan observasi sesuai SOP pengelolaan nyeri. Jika skala nyeri lebih dari 3, maka bagian dokter penanggung jawab akan menerima laporan setelah dikoordinasikan dengan dokter anastesi yang membius pasien. Selanjutnya perawat akan menerima instruksi dokter dan menerima obat dari bagian farmasi serta memberikan obat pada pasien. Setelah itu akan dilakukan observasi dan evaluasi pemberian obat yang dilakukan oleh perawat. Jika pasien rawat inap adalah pasien post operasi yang tidak kurang dari 24 jam, maka akan dilihat apakah skala nyeri pasien lebih dari 3. Jika lebih dari 3, maka pasien akan diberikan terapi farmakologi sesuai masukan dokter (DPJP/RMO), nonfarmakologi, edukasi, serta dilakkan dokumentasi. Setelah itu, pasien akan dievaluasi mengenai tingkat efektifitas terapi setelah menit setelah intervensi dan dilakukan dokumentasi.

10 Flow chart sistem yang sedang berjalan Flow chart pendaftaran pasien Gambar 3.2 Flow Chart Pendaftaran Pasien

11 Flow chart Pasien Rawat Jalan Gambar 3.3 Flow Chart Pasien Rawat Jalan

12 Flow Chart Perawatan Medis Gambar 3.4 Flow Chart Perawatan Medis

13 Data Flow Diagram (DFD) Sistem Yang Sedang Berjalan Diagram Context(Level 0) Gambar 3.5 Diagram Context Pain clinic

14 Diagram 0 (level 1) Gambar 3.6 Diagram Nol Pain clinic

15 Diagram Rinci (Level 2) DFD Level 2 Proses 1.0 : Pendaftaran Pasien Gambar 3.7 Diagram Rinci Pendaftaran Pasien

16 70 DFD Level 2 Proses 2.0 : Pemeriksaan Pasien Gambar 3.8 Diagram Rinci Pemeriksaan Pasien

17 71 DFD Level 2 Proses 3.0 : Tindakan Medis Gambar 3.9 Diagram Rinci Tindakan Medis

18 Entity Relational Diagram(ERD) Gambar 3.10 Entity Relationship Diagram Pain clinic

19 Analisis Kelemahan Sistem Tujuan utama adanya analisis sistem ini adalah untuk mengevaluasi dan menentukan rumusan masalah pada pain clinic, dalam hal ini sistem pendaftaran, pemeriksaan medis, serta tindakan medis. Hal ini bertujuan agar dengan melakukan analisis kelemahan sistem dapat diketahui permasalahan yang berkaitan dengan pengembangan organisasi dan juga untuk mengetahui kelemahan yang ada pada sistem yang baru. Untuk mengetahui kelemahan dari sistem lama dapat digunakan analisis problem solving dari mcleod yang mengatakan problem solving adalah suatu kondisi yang dilakukan untuk mengatasi masalah masalah yang terjadi dengan cara meminimalisir efek yang merugikan atau memaksimalkan kesempatan untuk menciptakan keuntungan. Berdasarkan visi pain clinic yaitu Berkualitas Internasional (International Quality). Menjangkau seluruh lapisan masyarakat (Reach), dan memiliki jaringan yang luas (Scale), serta misi pain clinic yang mengatakan akan menjadi pilihan terpercaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan penelitian yang holistik khususnya kanker dan bertaraf internasional. ( The trusted destination of choice for holistic world class healthcare,health education and research ). Maka akan dilakukan analisis kelemahan sistem di mana visi dan misi pain clinic akan menjadi salah satu tolak ukur sistem yang sedang berjalan saat ini di pain clinic untuk menentukan masalah yang sedang dihadapi oleh pain clinic Berkualitas internasional (International Quality) Pain clinic memiliki visi untuk memiliki pelayanan berkualitas internasional. Untuk mengetahui apakah pain clinic telah memiliki pelayanan berkualitas internasional, maka telah dilakukan system requirement berupa tingkat keluhan pelanggan,kelengkapan alat penunjang medis, penghargaan internasional, serta pemenuhan standarisasi internasional. Semakin sedikit jumlah keluhan pelanggan terhadan pain clinic, maka dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan pain clinic cukup baik sehingga pain clinic dapat dikatakan memiliki kualitas internasional. Namun,jika jumlah keluhan

20 74 pelanggan terhadap pain clinic cukup tinggi, maka pain clinic dianggap memiliki pelayanan yang buruk sehingga tidak dapat dikatakan memiliki kualitas internasional. Berdasarkan survey terhadap kepuasan pelanggan terhadap pelayanan pada pain clinicyang diperoleh dari data keluhan pelanggan, belum ada keluhan pelanggan karena pain clinic merupakan divisi yang baru dibangun pada awal tahun 2014 sehingga pain clinic belum dapat dikatakan tidak memenuhi visi berkualitas internasional. Berkualitas internasional tidak hanya dilihat dari tingkat kepuasan pelanggan saja, namun juga tingkat kelengkapan alat penunjang medis pada pain clinic.semakin lengkap dan canggih fasilitas penunjang medis pada pain clinic, maka dapat dikatakan pain clinic telah memenuhi kualitas pelayanan internasional karena jika fasilitas penunjang medis tidak lengkap dan canggih, maka akan sulit untuk bersaing di pasar internasional serta sulit dalam melakukan diagnosis dan perawatan medis terhadap pasien yang akan berdampak pada kualitas pelayanan terhadap pasien.semakin rendah kualitas pelayanan terhadap pasien, maka akan sulit bagi pain clinic untuk diakui berkualitas internasional. Tingkat kelengkapan alat penunjang medis pain clinic dapat diketahui melalui observasi langsung pada pain clinic. Berdasarkan observasi langsung, kelengkapan alat-alat penunjang medis pada pain clinic cukup baik. Dimana alatalat penunjang medis yang ada pada pain clinic telah memenuhi standarisasi internasional. Kualitas internasional pain clinic juga dapat dilihat dari perhargaan internasional. Semakin banyak penghargaan internasional yang diperoleh oleh pain clinic, semakin diakui pula kualitas pain clinic MRCCC Siloam Hospital memiliki kualitas internasional. Penghargaan internasional pada pain clinic memang belum ada karena pain clinic merupakan divisi baru pada MRCCC Siloam Hospital. Sehingga kualitas pain clinic belum dapat dikatakan berkualitas internasional.

21 75 Awalnya pain clinic dibangun karena salah satu alasan bagi MRCCC Siloam Hospital untuk memenuhi standarisasi internasional, dimana salah satu standarisasi internasional bagi rumah sakit adalah adanya divisi pain clinic. Oleh karena itu, pada awal tahun 2014, dibangunlah pain clinic Menjangkau seluruh lapisan masyarakat(reach) Pain clinic memiliki salah satu visi dimana pain clinic dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Untuk mengetahui apakah pain clinic telah menjangkau seluruh lapisan masyarakat, maka dapat diketahui dari banyaknya pasien pain clinic serta melihat perbandingan antara pasien dengan pengguna BPJS dan non-bpjs. Semakin banyak pasien pain clinic, semakin luas jangkauan pain clinic MRCCC terhadap masyarakat. Namun jika semakin sedikit jumlah pasien pada pain clinic, maka pain clinic belum dapat dikatakan memiliki jaringan yang luas. Tidak hanya dilihat dari jumlah pasien, visi pain clinic menjangkau seluruh lapisan masyarakat juga dapat dilihat dari perbandingan pasien yang menggunakan BPJS dan nn-bpjs. Jika jumlah pasien BPJS memiliki jumlah yang lebih banyak dari jumlah pasien non-bpjs, dapatdisimpulkan bahwa memang pain clinic telah mencapai visi menjangkau seluruh lapisan masyarakat dimana tidak hanya menjangkau lapisan menengah ketas, namun juga menengah kebawah Memiliki Jaringan yang luas Salah satu visi pain clinic yaitu ingin memiliki jaringan yang luas. Visi memiliki jaringan yang luas juga merupakan salah satu visi MRCCC Siloam Hospital. Demi memenuhi visi memiliki jaringan yang luas,maka harus diakui dimata internasional dan tentunya harus memiliki hubungan kerjasama dengan berbagai pihak baik domestik mapun luar negri. Semakin luas jaringan yang ingin dijangkau pain clinic, semakin luas juga hubungan yang harus dijangkau dengan berbagai pihak. Pain clinic merupakan bagian dari RS MRCCC Siloam dimana jaringan yang dimiliki oleh MRCCCC Siloam cukup luas. Hal tersebut akan berdampak pada pemenuhan visi pain clinic untuk memiliki jaringan yang luas.

22 Menjadi pilihan terpercaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan penelitian yang holistik khususnya kanker dan bertaraf internasional Agar menjadi pilihan terpercaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan penelitian yang holistik khususnya kanker dan bertaraf internasional, maka dibangunlah pain clinic dimana pain clinic diharapkan dapat menjadi salah satu syarat pemenuh standarisasi internasional. Berdasarkan visi pain clinic yaitu Berkualitas Internasional(International Quality dan Memiliki jaringan yang luas(scale), diperoleh system requirement berdasarkan visi berkualitas internasional yaitu sistem yang dipakai masih berbentuk fisik sehingga proses bisnis tidak berjalan lebih efektif.selain itu,berdasarkan kepuasan pasien terhadap MRCCC, diperoleh hasil bahwa MRCCC belum memenuhi standarisasi internasional sehingga hal tersebut menjadi masalah yang ada di mrccc User Requirement Berdasarkan kelemahan sistem dan data yang dikumpulkan, maka dapat dilihat bahwa user requirement yang digunakan dalam membangun sistem pain clinic adalah sebagai berikut: A.Berdasarkan visi dan misi pain clinic, maka dapat disimpulkan bahwa user requirement yang digunakan antara lain: Pendaftaran pasien dapat menggunakan jaringan LAN dimana pasien dapat melakukan pendaftaran tanpa harus mengantri di loket pendaftaran. Laporan Kesehatan pasien dapat dilihat oleh pasien setiap saat. Dokter sulit untuk dihubungi oleh pasien sehingga pasien kesulitan dalam menanyakan kondisi medisnya. Oleh karena itu aplikasi pain clinic harus dapat menghubungkan dokter dan pasien agar pasien dapat berkonsultasi dengan dokter.

23 77 B.Berdasarkan wawancara dengan staff pain clinic,maka dapat diketahui user requirement yang digunakan antara lain : Kuisioner pain clinicdapat diisi oleh pasien di mana pun dan kapan pun. Hasil kuisioner dapat dianalisis dengan sistem pain clinic. Dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem pain clinic dapat dengan mudah diperoleh dengan aplikasi pain clinic. Gambaran umum sistem yang diinginkan user dengan prototype Permasalahan yang dihadapi Berdasarkan visi misi dan hal-hal yang harus diperbaiki,maka dapat disimpulkan rumusan masalah yang menjadi pokok pembuatan skripsi ini. Adapun masalah-masalah tersebut antara lain : Pengelolaan data nyeri yang di lakukan Pain Clinic Belum maksimal. Banyaknya Data dari nyeri dan tubuh yang membuat pendataan rasa nyeri masi memakan waktu yang lama karena di lakukan masi dengan pencatatan fisik Dokter Belum bisa mengolah data yang ada karena pemeriksaan masi memakai data yang belum di analisis 3.12 Usulan Pemecahan Masalah Di buatkan sebuah pendataan electronic untuk rasa nyeri Ada Pengelolaan data antara rasa nyeri dan letak anggota tubuh Adanya pendataan sebelum pemeriksaan yang di tujukan agar waktu pemeriksaan pasien dapat lebi cepat karena ada pengidentifikasian awal melalui kuisioner.

24 Tujuan dari pembuatan sistem pain clinic Pain clinic dibangun dengan tujuan membantu dokter dalam menentukan diagnosis terhadap rasa nyeri yang dialami pasien serta menentukan cara penanganan rasa nyeri tersebut. Selain itu pain clinic juga merupakan salah satu syarat agar MRCCC dapat menjadi rumah sakit berstandar internasional.pain clinic juga dibangun untuk mengurangi penggunaan obat kimiawi terhadap pasien serta membantu dokter dalam pengambilan keputusan Gambaran Sistem Pain clinic Pain clinic memilki sistem pendaftaran pasien baik pasien baru maupun pasien lama,selain itu juga ada sistem pemeriksaan yang mencakup rawat jalan pasien,serta tindakan medik baik pra operasi maupun pasca operasi. Pain clinic dipakai oleh admin pada bagian pendaftaran dan kuisioner terhadap pasien.selain itu,sistem pada pain clinic juga digunakan oleh perawat untuk mengkaji rasa nyeri pasien. Dokter juga menggunakan pain clinicuntuk penanganan medis terhadap nyeri pasien dan diagnosis terhadap pasien, serta memudahkan pasien untu mengenali dan mempelajari rasa nyeri yang dialami pasien Solution Criterion Adapun solusi agar sistem yang dibuat dapat dijalankan, maka semua pihak harus dapat turut campur dalam menggunakan sistem tersebut. Diharapkan pelatihan terhadap staff pain clinic serta kesadaran pasien akan pentingnya penanganan tepat terhadap nyeri akan membantu kelancaran proses yang ada pada sistem pain clinic.

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR MANAGEMEN NYERI DI RUMAH SAKIT

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR MANAGEMEN NYERI DI RUMAH SAKIT KEBIJAKAN DAN PROSEDUR MANAGEMEN NYERI DI RUMAH SAKIT OLEH: LIDYA FITRIANA, SKEP Disampaikan pada Seminar & Workshop Pain Managemen Dalam Akreditasi JCIA versi 2012 Siloam Hospitals Group 13-14 juni 2013

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah berkembang sangat pesat di mana teknologi tidak hanya sebagai pelengkap untuk menunjang kebutuhan informasi, namun telah menjadi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Rumah Sakit Ibu dan Anak yang akan didirikan yaitu Rumah sakit swasta milik PT Kiat Indah Tunas Insani yang merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terbatas pada pelayanannya saja (Kuncoro,2000).

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terbatas pada pelayanannya saja (Kuncoro,2000). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya pertumbuhan ekonomi serta tantangan era perdagangan menyebabkan semakin ketatnya kompetisi dalam dunia bisnis, begitu juga dengan bisnis dalam pelayanan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB III ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi Dengan tekad yang kuat akan komitmen terhadap layanan kesehatan berkualitas, HOSANA MEDICA GROUP memulai perjalanan pelayanannya dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. permasalahan, penyebab permasalahan, dan pemecahan permasalahan. Sumber data

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. permasalahan, penyebab permasalahan, dan pemecahan permasalahan. Sumber data BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN Di dalam bab 3 ini akan dituangkan analisis sistem yang sedang berjalan, analisis permasalahan, penyebab permasalahan, dan pemecahan permasalahan. Sumber data yang menjadi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban

LAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban LAMPIRAN 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum 1. Bagaimana prosedur pelayanan rumah sakit dimulai dari pasien datang? Untuk pasien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan pemulihan 7 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan suatu institusi di mana segenap lapisan masyarakat bisa datang untuk memperoleh upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Upaya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro Rumah Sakit Internasional Bintaro terletak di tengah kawasan terpadu Bintaro Jaya, Tangerang dan dibangun diatas

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAYANAN REKAM MEDIS

PEDOMAN PELAYANAN REKAM MEDIS PEDOMAN PELAYANAN REKAM MEDIS I. PENDAHULUAN Rekam medis berdasarkan sejarahnya selalu berkembang mengikuti kemajuan ilmu kesehatan dan kedokteran. Sejak masa pra kemerdekaan rumah sakit di Indonesia sudah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah menjangkau aktivitas manusia baik secara individual maupun organisasional. Teknologi informasi telah bertransformasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin untuk menghadapai perkembangan IPTEK. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin untuk menghadapai perkembangan IPTEK. Masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat. Memasuki abad ke 21, masyarakat lebih dituntut untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Puskesmas 3.1.1 Sejarah Puskesmas Puskesmas Kecamatan Penjaringan berdiri tahun 1992 yang terletak di Jalan Raya Teluk Gong No. 2, Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Ilustrasi Organisasi 3.1.1 Bidan Praktik Mandiri Nurkayati, AM.KEB Bidan Praktik Mandiri (BPN) Nurkayati yang berdiri pada bulan tahun 2006, merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Proses lama atau yang sedang berjalan saat ini memiliki masalah seperti redundansi kegiatan yang mengakibatkan lamanya hasil pendapatan rawat inap, tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen berarti bahwa kinerja suatu barang atau jasa sekurang kurangnya sama dengan apa yang diharapkan (Kotler & Amstrong, 1997).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan

BAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa globalisasi ini, arus informasi dari satu tempat ke tempat lain semakin cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan mengalami perubahan yang cepat perkembangannya, dari yang berfungsi sebagai rumah sakit sosial

Lebih terperinci

Semakin banyak laporan yang dibutuhkan semakin banyak berkas yang harus disiapkan dan diisikan dan semakin banyak pula waktu serta tenaga yang

Semakin banyak laporan yang dibutuhkan semakin banyak berkas yang harus disiapkan dan diisikan dan semakin banyak pula waktu serta tenaga yang BAB I PENDAHULUAN Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat merupakan Rumah Sakit tipe C khusus milik pemerintah. Kegiatan pelayanan yang diselenggarakan berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap,

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN PENERIMAAN RETRIBUSI JASA SARANA DAN JASA PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Rumah Sakit Atma Jaya didirikan oleh Yayasan Atma Jaya sebagai rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasien yang menderita suatu penyakit membutuhkan adanya obat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasien yang menderita suatu penyakit membutuhkan adanya obat sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasien yang menderita suatu penyakit membutuhkan adanya obat sebagai tindakan medis sebagai terapi pengobatan. Dalam memberikan terapi, umumnya terdapat permasalahan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 25 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Rumah Sakit Satya Negara didirikan sejak tanggal 20 Agustus 1990 dengan pelayanan Spesialistik yang lengkap beserta

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Sumber Data Sumber data dan informasi pendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari sumbersumber sebagai berikut : 1. Literatur Pencarian data melalui website yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh rumah sakit adalah kepuasan pelanggan agar dapat bertahan, bersaing,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh rumah sakit adalah kepuasan pelanggan agar dapat bertahan, bersaing, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era persaingan yang ketat, hal utama yang perlu diperhatikan oleh rumah sakit adalah kepuasan pelanggan agar dapat bertahan, bersaing, mempertahankan pasar

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Balai Pengobatan 3.1.1. Sejarah Balai Pengobatan Balai Pengobatan Jivaka Ekayana Buddhist Center didirikan pada tahun 1997 dan telah beroperasi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Klinik Yayasan Amil Zakat Pusri (YAZRI) Palembang merupakan salah satu bentuk program dari kesehatan yang di dalamnya melayani pengobatan gratis bagi kaum dhu afa,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Sekilas Tentang Klinik Umum Panti Nugeraha Jakarta Gedung Klinik Umum Panti Nugeraha Jakarta pada awalnya didirikan tahun 1980. Bangunan hanya bagian belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkarya secara penuh untuk membuahkan hasil yang optimal. Kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. berkarya secara penuh untuk membuahkan hasil yang optimal. Kehadiran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia, karena tanpa kesehatan yang prima, kita sebagai manusia tidak dapat berkarya secara penuh

Lebih terperinci

menangani pasien rawat inap melakukan kunjungan dan pemeriksaan (visite)

menangani pasien rawat inap melakukan kunjungan dan pemeriksaan (visite) PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini pertumbuhannya pesat dan kebutuhan akan teknologi diperlukan, Meninjau perkembangan teknologi yang ada di UPT Rumah Sakit Paru Surabaya yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Indikator WHO 1993 Indikator WHO 1993 adalah suatu metode untuk melihat pola penggunaan obat dan dapat secara langsung menggambarkan tentang penggunaan obat yang tidak sesuai.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK DI POLIKLINIK PT. AIR MANCUR. Oleh: Dahlan Susilo Teknik Informatika, Universitas Sahid Surakarta

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK DI POLIKLINIK PT. AIR MANCUR. Oleh: Dahlan Susilo Teknik Informatika, Universitas Sahid Surakarta SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK DI POLIKLINIK PT. AIR MANCUR Oleh: Dahlan Susilo Teknik Informatika, Universitas Sahid Surakarta ABSTRAKSI Perkembangan teknologi informasi telah mendorong manusia untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

SURVEY KEPUASAN PASIEN RS PREMIER BINTARO 2016

SURVEY KEPUASAN PASIEN RS PREMIER BINTARO 2016 SURVEY KEPUASAN PASIEN RS PREMIER BINTARO 2016 Kita akan mendapatkan hasil yang memuaskan jika terlebih dahulu memberikan pelayanan yang memuaskan. -anonim- Dalam pelayanan publik, kepuasan pelanggan memiliki

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT PENYUSUN : INDAH WIYANTI 201431350 UNIVERSITAS ESAUNGGUL FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2015 Buatlah prosedur pelayanan administrasi disertai langkah-demi langkah

Lebih terperinci

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit selalu berusaha melayani kesehatan masyarakat dengan performa terbaiknya, namun tidak semua rumah sakit mampu melayani pasien dengan efektif dan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. masalah dari proses bisnisnya dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. masalah dari proses bisnisnya dapat disimpulkan sebagai berikut : BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan proses analisis serta perancangan yang telah dilakukan atas sistem informasi administrasi rawat inap RS Tugu Ibu, permasalahan pemecahan masalah dari proses

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki.

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Gondodiyoto (2007) menyatakan sistem adalah merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Analisis Perusahaan 3.1.1. Riwayat Perusahaan Rumah Sakit Umum Daerah Koja (RSUD Koja) pada awalnya hanya sebuah pusat pelayanan kesehatan sederhana yang didirikan

Lebih terperinci

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK [ INFORMED CONSENT ]

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK [ INFORMED CONSENT ] PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK [ INFORMED CONSENT ] Tujuan Belajar Setelah mempelajari keterampilan medik mengenai Persetujuan Tindakan Medik (Informed Consent) ini, mahasiswa diharapkan: 1. Memahami kepentingan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 15 Tahun : 2010 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan dan kenyamanan pasien serta masyarakat. Salah. kesehatan. Sehingga jika dari masing-masing unit sudah

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan dan kenyamanan pasien serta masyarakat. Salah. kesehatan. Sehingga jika dari masing-masing unit sudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi administrasi dan keuangan sangat penting untuk dukungan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi administrasi dan keuangan sangat penting untuk dukungan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Informasi administrasi dan keuangan sangat penting untuk dukungan operasional yang efisien dari proses perawatan pasien. Masalah yang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masingmasing, dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan pengelola Rumah Sakit Umum Dr. Slamet Garut merupakan suatu lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi informasi yang begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan lain-lain. Pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan lain-lain. Pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Pada era globalisasi, teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat. Perkembangannya dapat dilihat pada berbagai bidang, seperti bidang usaha, komunikasi, industri,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Riwayat Puskesmas 3.1.1. Sejarah Puskesmas Puskesmas Kecamatan Jagakarsa berdiri pada tahun 1986 yang beralamat di Jalan Moh Kahfi I No. 27A, sebelum berdiri sendiri

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit Ibu dan Anak Widiyanti merupakan salah satu instansi swasta yang begerak dalam bidang kesehatan dimana Rumah Sakit Ibu dan Anak Widiyanti memberikan pelayanan

Lebih terperinci

BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN

BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN A. Profil Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Menyadari bahwa kesehatan adalah sesuatu yang paling berharga bagi manusia, sehingga mendorong untuk segera menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, identifikasi konseptual pernyataan riset dan variabel riset dan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, identifikasi konseptual pernyataan riset dan variabel riset dan BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas tentang latar belg penelitian, masalah penelitian, tujuan penelitian, identifikasi konseptual riset dan variabel riset dan masalah penelitian. 1.1 Latar Belg Rumah

Lebih terperinci

JENIS DOKUMENTASI MR 1

JENIS DOKUMENTASI MR 1 JENIS DOKUMENTASI General consent informed consent pembedahan/tindakan invasif informed consent anestesi/sedasi sedang- berat informed consent transfusi darah/produk darah informed consent tindakan/prosedur

Lebih terperinci

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012 RS Ibnu Sina PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit : 1 Desember 2012 Ditetapkan oleh : Direktur Rumah Sakit IBNU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. 1. keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. 1. keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paradigma yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan

Lebih terperinci

PANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN

PANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN Lampiran SK Direktur Utama RSI Garam Kalianget No.... tentang Panduan Evaluasi Praktek Dokter PANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

FAQ SmartMed Cancer. 1. Apakah yang dimaksud dengan Batas Manfaat Maksimum, Batas per Kanker, Batas Per Kunjungan, dan Batas Seumur Hidup?

FAQ SmartMed Cancer. 1. Apakah yang dimaksud dengan Batas Manfaat Maksimum, Batas per Kanker, Batas Per Kunjungan, dan Batas Seumur Hidup? FAQ SmartMed Cancer 1. Apakah yang dimaksud dengan Batas Manfaat Maksimum, Batas per Kanker, Batas Per Kunjungan, dan Batas Seumur Hidup? Batas Manfaat Maksimum: nilai maksimal yang akan dibayarkan untuk

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II

Lebih terperinci

PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL.

PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL. PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL. SURAT KEPUTUSAN No. : Tentang PANDUAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DIREKTUR RS Menimbang : a. Bahwa untuk mengimplementasikan hak pasien dan keluarga di

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN PIO DI UNIT PIO RS. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR SULAWESI SELATAN. RAHMAH MUSTARIN S.

EVALUASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN PIO DI UNIT PIO RS. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR SULAWESI SELATAN. RAHMAH MUSTARIN S. FORUM NASIONAL II : JARINGAN KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA EVALUASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN PIO DI UNIT PIO RS. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR SULAWESI SELATAN RAHMAH MUSTARIN S.Farm, Apt, MPH Pusat Studi

Lebih terperinci

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Memahami Organisasi Pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan persalinan dengan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang persalinan dengan sectio

Lebih terperinci

PROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

PROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL 21 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar dengan laporan-laporan yang diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar dengan laporan-laporan yang diperlukan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan social dan spiritual yang memungkinkan setiap orang untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. dan social dan spiritual yang memungkinkan setiap orang untuk hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan didefinisikan sebagai suatu keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan social dan spiritual yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Suatu informasi dari suatu perusahaan terutama informasi mengenai keuangan dan informasi akuntansi diperlukan oleh berbagai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum dan Sejarah Perusahaan Pendirian Klinik Kharisma Citra Medika pada awalnya dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang

Lebih terperinci

MANAJEMEN RESIKO DI BAGIAN PENDAFTARAN PASIEN DAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN PUSKESMAS BANGUNTAPAN 2

MANAJEMEN RESIKO DI BAGIAN PENDAFTARAN PASIEN DAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN PUSKESMAS BANGUNTAPAN 2 MANAJEMEN RESIKO DI BAGIAN PENDAFTARAN PASIEN DAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN PUSKESMAS BANGUNTAPAN 2 Letak geografis Puskesmas Banguntapan 2 berada di perbatasan wilayah antara kabupaten dan kota sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh manusia, karena kesehatan menentukan segala aktivitas dan kinerja manusia. Pengertian sehat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang fungsi utamanya memberikan pelayanan, perawatan, dan pengobatan kepada seluruh pasien, baik rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning :

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning : BAB I DEFENISI Pelayanan yang diberikan kepada pasien di unit pelayanan kesehatan rumah sakit misalnya haruslah mencakup pelayanan yang komprehensif (bio-psiko-sosial dan spiritual). Disamping itu pelayanan

Lebih terperinci

HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III (BULAN JULI SEPTEMBER) TAHUN 2016

HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III (BULAN JULI SEPTEMBER) TAHUN 2016 HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III (BULAN JULI SEPTEMBER) TAHUN 2016 A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Visi Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Propinsi Jawa Barat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan suatu sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan kepada masyarakat, baik rawat jalan, rawat inap, maupun gawat darurat. Pelayanan

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Badan Pelayanan Perijinan Terpadu ( BPPT ) kota Palembang yang bertempat di jalan merdeka Nomor 1 Palembang merupakan unsur pendukung tugas Walikota di bidang Pelayanan

Lebih terperinci

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN RS. ROYAL PRIMA MEDAN

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN RS. ROYAL PRIMA MEDAN PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN RS. ROYAL PRIMA MEDAN RUMAH SAKIT ROYAL PRIMA MEDAN Jln. Ayahanda No. 68A Telp.061-80013181 Website : www.royalprima.com Email : contact@royalprima.com Medan Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Strategi pemerintah dalam pembangunan kesehatan nasional 2015-2019 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Peningkatan

Lebih terperinci

Laporan Data yang Diunggah ke Website (SEMESTER 1 Tahun 2016)

Laporan Data yang Diunggah ke Website (SEMESTER 1 Tahun 2016) Laporan Data yang Diunggah ke Website (SEMESTER 1 Tahun 2016) 1 Pasien stroke yang diberikan edukasi selama perawatannya di rumah sakit Jumlah pasien stroke iskemik atau hemoragik (atau asisten pasien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Dokter Spesialis, dimana dokter spesialis yang tersedia diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Dokter Spesialis, dimana dokter spesialis yang tersedia diantaranya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Klinik Geo Medika merupakan klinik milik swasta dengan nomor izin 551.41/042/KLIN/404.3.2/2014 berdiri pada awal tahun 2010 dan beralamat di Jln. Brigjend Katamso

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan, penelitian, pendidikan dan sebagiannya; mencakupi skala profit

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan, penelitian, pendidikan dan sebagiannya; mencakupi skala profit 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas atau sarana vital bagi masyarakat. Peran organisasi (rumah sakit) sebagai media atau fasilitas sosial yang mencakup pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah An adequate medical record indicates adequate care, and a poor medical record indicates poor care. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LUAR... i HALAMAN JUDUL DALAM... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN REKOMENDASI SIDANG... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR

Lebih terperinci

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang mempunyai tenaga medik, keperawatan, penunjang medik dan rujukan, pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

DAFTAR DOKUMEN APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN

DAFTAR DOKUMEN APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN DAFTAR APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN APK.1 APK.1.1 APK.1.1.1 APK.1.1.2 APK.1.1.3 KEBIJAKAN SKRINING PASIEN PANDUAN SKRINING PASIEN RAWAT JALAN SPO SKRINING RAWAT JALAN SPO ALUR SKRINING RAWAT JALAN

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi informasi telah merambah dengan cepat ke berbagai

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi informasi telah merambah dengan cepat ke berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi telah merambah dengan cepat ke berbagai negara maju yang sangat merasakan arti pentingnya teknologi informasi dalam menunjang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi kedokteran. Apapun teknologi kedokterannya

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi kedokteran. Apapun teknologi kedokterannya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Rumah sakit adalah lembaga pemberi jasa pelayanan kesehatan dan seiring dengan perkembangan teknologi kedokteran. Apapun teknologi kedokterannya hampir selalu memerlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang semakin kompetitif, suatu industri jasa khususnya di

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang semakin kompetitif, suatu industri jasa khususnya di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan yang semakin kompetitif, suatu industri jasa khususnya di bidang kesehatan harus membuat perencanaan yang strategis di setiap bagian manajemen rumah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hasibuan (2003), sumber daya manusia adalah. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hasibuan (2003), sumber daya manusia adalah. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Hasibuan (2003), sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akan pengelolaan informasi yang akurat. digunakan untuk pengelolaan data-data organisasi. Dalam sistem basis data

BAB 1 PENDAHULUAN. akan pengelolaan informasi yang akurat. digunakan untuk pengelolaan data-data organisasi. Dalam sistem basis data BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan suatu hal atau kemampuan yang digunakan dalam pembentukan, penyimpanan, dan penyebaran informasi. Secara lebih khusus, teknologi informasi

Lebih terperinci

SOP. KOTA dr. Lolita Riamawati NIP

SOP. KOTA dr. Lolita Riamawati NIP Halaman : 1 UPTD Puskesmas KOTA SURABAYA 1. Pengertian Pelayanan program rujuk balik adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan

Lebih terperinci

SISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

SISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT SISTIM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT ( SIMRS ) Dalam Rangka Meningkatkan Pelayanan dan Kinerja Rumah Sakit A. Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. PRIMA MEDICAL NUSANTARA (RUMAH SAKIT PABATU PTPN IV) A. Sejarah PT. Prima Medical Nusantara (Rumah Sakit Pabatu PTPN IV)

BAB II PROFIL PT. PRIMA MEDICAL NUSANTARA (RUMAH SAKIT PABATU PTPN IV) A. Sejarah PT. Prima Medical Nusantara (Rumah Sakit Pabatu PTPN IV) BAB II PROFIL PT. PRIMA MEDICAL NUSANTARA (RUMAH SAKIT PABATU PTPN IV) A. Sejarah PT. Prima Medical Nusantara (Rumah Sakit Pabatu PTPN IV) Sejak tahun 1994 dengan ketetapan SK Direksi No. 06.Dir/Kpts/14/1994

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-CRM (ELECTRONIC CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT) PADA PUSKESMAS LIMBA B KOTA GORONTALO. Intisari

IMPLEMENTASI E-CRM (ELECTRONIC CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT) PADA PUSKESMAS LIMBA B KOTA GORONTALO. Intisari IMPLEMENTASI E-CRM (ELECTRONIC CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT) PADA PUSKESMAS LIMBA B KOTA GORONTALO Oktaviana J. Anwar, 2 Arip Mulyanto, Lillyan Hadjaratie Prodi S-Sistem Informasi / Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, karena

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, karena selain memiliki fungsi sebagai pelayanan, rumah sakit juga menjalankan fungsi pendidikan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 menyatakan bahwa rumah sakit. merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (UU No.44, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 menyatakan bahwa rumah sakit. merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (UU No.44, 2009). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No. 44 tahun 2009 menyatakan bahwa rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang bertujuan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu bagian sistem pelayanan kesehatan secara garis besar memberikan pelayanan untuk masyarakat berupa pelayanan kesehatan, pelayanan penunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi pada saat ini, kesehatan merupakan suatu unsur yang paling penting di dalam kehidupan manusia. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,

Lebih terperinci

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT 1. Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan. 2.

Lebih terperinci