BAB 1 PENDAHULUAN. tempat kerja (Girdano, 2005). Hingga saat ini, stres kerja masih menjadi
|
|
- Devi Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stres kerja dipandang sebagai salah satu masalah psikososial yang ada di tempat kerja (Girdano, 2005). Hingga saat ini, stres kerja masih menjadi permasalahan yang utama dan aktual bagi perusahaan modern (Rafferty dan Griffin, 2006 ; Safaria, 2011). Stres kerja tentunya dialami oleh karyawan dan hanya berkaitan dengan kejadian dan kondisi di lingkungan kerja (Rollinson, 2005). Stres kerja biasanya muncul sebagai bentuk reaksi emosional dan fisik terhadap tuntutan dari dalam ataupun dari luar organisasi (Greenberg & Baron, 2003). Keberadaan stres kerja menjadikannya sebagai fenomena yang menarik banyak minat peneliti untuk mempelajarinya. Stres kerja dapat berdampak negatif dan menyebabkan masalah pada beberapa aspek diri karyawan serta ditandai dengan adanya dampak pada fisiologis, psikologis, kognitif, dan perilaku (Rollinson, 2005). Beberapa studi menemukan bahwa stres berdampak pada peningkatan izin kerja karena sakit, menurunnya imunitas tubuh, kurangnya kreativitas, peningkatan jumlah kesalahan kerja, buruknya pengambilan keputusan, ketidakloyalan karyawan, penurunan produktivitas, peningkatan perilaku beresiko (seperti merokok dan mengkonsumsi alkohol), ketidakhadiran, hingga pengunduran diri (Teasdale, Segal & Williams, 2006 ; Azagba dan Sharaf, 2011 ; Nakata, 2012 ; Suciati dan Minarsih, 2015).
2 2 Stres kerja dapat terjadi di berbagai sektor pekerjaan. Salah satu sektor pekerjaan yang berkembang pesat sekaligus berpotensi tinggi terhadap isu stres kerja adalah industri perbankan. Menurut studi terbaru dari Sultan, Tariq dan Rile (2014), pegawai perbankan rentan mengalami stres kerja yang disebabkan tingginya kompetisi dan adanya tuntutan untuk memberikan layanan yang terbaik. Studi lainnya juga menemukan bahwa karyawan bank publik mengalami stres kerja yang lebih berat (Vadivel dan Ayyappan, 2013 ; Rao dan Borkar, 2012). Studi yang dilakukan oleh International Labour Organization (2013) juga menemukan bahwa pegawai perbankan lebih mungkin mendapat tekanan dalam kehidupan pekerjaannya yang bisa berujung pada stres. Industri perbankan di Indonesia juga tidak luput dari stres kerja. Sejumlah penelitian mengenai stres kerja di industri perbankan menyebutkan bahwa stres kerja karyawan perbankan di Indonesia cukup berat (Mahardiani dan Pradhanawati, 2013 ; Permaitiyas, 2013). Sejalan dengan itu, Ketua Pembina Yayasan lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Zumriton K. Soesilo menilai bahwa stres karyawan jasa keuangan perbankan cukup berat (Harian Digital Tempo, edisi 3 Juni 2014). Penilaian itu diperoleh berdasarkan riset yang dilakukan oleh YLKI. Berdasarkan riset tersebut, diperoleh data bahwa target nasabah yang diterapkan bank terbilang berat hingga menyebabkan kondisi sikut menyikut di antara sesama bank untuk mendapatkan nasabah. Kompetisi yang sengit antar bank tidak lepas dari banyaknya jumlah perusahaan perbankan di Indonesia. Persaingan tersebut tidak hanya antara bank swasta dan bank yang berbentuk Badan Usaha Milik Negara (selanjutnya disebut
3 3 sebagai BUMN). Sesama bank BUMN justru saling berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Berdasarkan pernyataan Area Manager Bank Mandiri Pematangsiantar, diketahui bahwa Bank Mandiri merupakan bank BUMN terbesar di Indonesia, baik dalam segi pemberi pinjaman maupun penyimpanan dana pihak ketiga (Wawancara personal, 9 Juni 2014). Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Bank Mandiri memegang peranan yang vital dalam perekonomian dan jasa keuangan di Indonesia. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila stres kerja juga terjadi di Bank Mandiri. Salah satunya adalah di Bank Mandiri area Pematangsiantar yang membawahi tiga kantor cabang, yaitu Kantor Cabang Sudirman, Kantor Cabang Sutomo, dan Kantor Cabang Pembantu Megaland. Umumnya, karyawan Bank Mandiri area Pematangsiantar yang sebagian besar menduduki posisi frontliner (dalam hal ini teller dan customer service) mengalami stres kerja. Hal ini dibuktikan melalui survey yang dilakukan peneliti pada tanggal 4 April 2014 terhadap 56 orang frontliner yang ada di Bank Mandiri area Pematangsiantar. Survey yang dilakukan untuk mengetahui stres kerja frontliner ini menggunakan kuesioner Workplace Stress Survey (WSS) yang dikembangkan oleh National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Peneliti menggunakan WSS yang dikembangkan oleh NIOSH karena sejalan dengan konsep yang dikemukakan oleh Rollinson (2005) yang menyebutkan bahwa keberadaan stres kerja dapat ditandai dan diukur melalui intensitas dampak psikologis, fisiologis, kognitif, dan perilaku yang dialami oleh individu selama bekerja. Lebih lanjut lagi, Rollinson (2005) juga
4 4 mengatakan bahwa pengukuran stres kerja ini dilakukan dengan memberikan sejumlah pernyataan melalui kuesioner terkait dengan intensitas dampak psikologis, fisiologis, kognitif dan perilaku yang dialami individu. Teknik ini disebut juga sebagai self report measurement. Hasil survey yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa 39,29% frontliner berada pada kategori stres yang berat, 35,71% frontliner berada pada kategori stres yang sedang, dan 25% frontliner berada pada kategori stres yang ringan. Hal tersebut memperlihatkan bahwa lebih dari 75% frontliner Bank Mandiri Area Pematangsiantar mengalami stres kerja. Persentase frontliner di Bank Mandiri area Pematangsiantar yang mengalami stres kerja disajikan pada gambar 1. Berat Sedang Ringan Gambar 1. Diagram Stres Kerja Frontliner di Bank Mandiri Area Pematangsiantar Temuan ini sejalan dengan beberapa penelitian terbaru yang menemukan bahwa frontliner merupakan kelompok yang rentan terkena dampak stres kerja di industri perbankan (Juliardhana & Wahyono, 2009 ; Tabassum, dkk., 2011 ;
5 5 Riyantika, 2014). Stres kerja pada frontliner di Bank Mandiri area Pematangsiantar juga terlihat dari dampak fisiologis yang muncul. Frontliner kerap mengalami nyeri lambung dan nyeri punggung belakang. Seperti yang tergali pada wawancara dengan salah satu customer service Bank Mandiri area Pematangsiantar berikut ini : Kalau asam lambung kumat, udah jadi makanan sehari-hari kami di sini. Namanya pegawai kantoran, di bank pula. Yang telat makan, yang banyak pikiran lah. Udah gitu, karena sering berdiri atau sibuk duduk aja pun bikin sakit punggung loh. Gak nyaman sih kalau lagi kerja kumat kek gitu. (W2.b47-54) Selain itu, para frontliner juga mengalami penurunan motivasi dan peningkatan agresi. Kondisi ini terlihat dari informasi yang tergali dari penjelasan Kepala Cabang Siantar Sutomo dan Area Manajer Bank Mandiri Pematangsiantar berikut ini : Mereka kurang bersemangat, Mbak. Kurang motivasi sepertinya. Jadi bekerjanya ya segitu-gitu aja. Tidak ada perkembangan yang berarti. Mereka bekerja seperti hanya asal dilaksanakan, hasilnya gak optimal. (W1.b62-67) Kebanyakan dari mereka (frontliner) ini sering merasa penat dan jenuh dengan pekerjaan mereka, baik untuk yang sifatnya administratif, harian yah, atau juga yang untuk pemasaran itu. Bahkan ada yang saking penatnya mungkin, jadi beberapa kali kedapatan bicaranya ketus dan dinilai kasar oleh nasabah. (W3.b26-34) Menurunnya konsentrasi dan daya ingat pada frontliner di Bank Mandiri area Pematangsiantar juga mengindikasikan fenomena stres kerja. Berikut ini penjelasan dari Kepala Cabang Siantar Sudirman :
6 6 Beberapa karyawan saya itu sering mengeluh kalau mereka sering pecah konsen. Malah seringnya kalau sedang layani nasabah. Itu cukup ganggu ya, Mbak. Karena kan pasti ada yang salah, ya, salah input lah, kalau sudah begitu, fatal kalau enggak disadari. (W4.b11-18) Sering saya harus bolak-balik mengingatkan mereka mengenai tugas-tugas atau hal lain yang berkaitan dengan tugas mereka. Kalau gak begitu, nanti banyak kesalahan atau bahkan gak dikerjakan. Alasannya sih mereka sering lupa. Padahal sudah saya suruh buat agenda untuk mencatat. (W4.b22-29) Frontliner di Bank Mandiri area Pematangsiantar juga menunjukkan ketidakdisiplinan dalam bekerja. Kerap kali para frontliner tidak hadir bekerja sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Hal ini terlihat dari penjelasan Area Manajer Bank Mandiri Pematangsiantar berikut ini : Ya, kalau dibilang produktivitasnya tidak terlalu bagus ya benar juga. Ketiga cabang itu jarang ada yang mencapai level hijau untuk pencapaian target. Biasanya di level kuning. Artinya kan memang belum optimal. Bicara kedisiplinan, kalau dilihat dari misalnya absensi kehadiran, banyak yang sering terlambat. Apalagi frontlinernya, padahal kan mereka harus sepagi mungkin datang karena berhubungan dengan layanan nasabah. (W3.b10-21) Munculnya stres kerja di Bank Mandiri area Pematangsiantar dapat disebabkan oleh berbagai sumber stres (stressor). Adapun sumber stres yang dapat menyebabkan stres kerja adalah kondisi lingkungan di sekitar perusahaan, kondisi perusahaan, hubungan sosial dengan rekan kerja dan atasan, dan karakteristik pekerjaan yang dimiliki (Rollinson, 2005). Berdasarkan wawancara dengan Kepala Cabang Bank Mandiri Siantar Sudirman, diketahui bahwa sumber stres yang paling berpengaruh di Bank Mandiri area Pematangsiantar adalah kondisi perusahaan yang menuntut profesionalitas yang tinggi dari karyawannya. Hal ini menyebabkan terbentuknya budaya kerja yang sangat kompetitif di Bank
7 7 Mandiri area Pematangsiantar, banyaknya aturan-aturan dan kode etik yang harus dijalankan, besarnya target yang harus dicapai, sistem penilaian kinerja yang ketat, adanya kebijakan yang mengharuskan frontliner untuk tetap bekerja dan menghadiri kegiatan tambahan sekalipun di hari libur, dan beban untuk mempertahankan gelar juara bertahan selama 7 tahun berturut-turut dalam bidang layanan prima. Sebagaimana yang dituturkan oleh Kepala Cabang Siantar Sudirman berikut ini : Mandiri memang sangat ketat terhadap aturan-aturan untuk karyawannya. Bahkan yang paling ketat di antara Bank BUMN lainnya. Kita harus berjiwa kompetitif di sini. Kalau pekerjaan lain itu mungkin fisiknya yang lelah, kalau di mandiri mental kita juga lelah. Banyak tekanan. Tekanan untuk pertahankan prestasi MRI 7 tahun itu lah, tekanan untuk mencapai target lah, tekanan dari nasabah, tekanan dari atasan, tekanan untuk mengikuti aturan dan standar. Kalau mau diuraikan satu per satu, semua itu sangat menekan emosi kami, Mbak. (W4.b36-50) Selain itu, sebagai frontliner, mereka tidak hanya dibebani dengan tugas untuk melayani nasabah dan melakukan pekerjaan administratif namun juga turut menjadi tenaga pemasar bagi kantor cabang masing-masing. Para frontliner diharuskan untuk mampu menarik nasabah agar dapat mecapai target kinerja tahunan kantor cabang yang sudah ditetapkan. Keberhasilan para frontliner dalam memenuhi target pencapaian ini juga menjadi bagian yang dinilai dalam penilaian kinerja. Hal ini tergambar dari penuturan Kepala Cabang Siantar Sutomo berikut ini : Kita kan memang bagian marketing-nya ya semua karyawan. Jadi yang di frontliner itu juga punya tanggung jawab untuk memasarkan produk ke nasabah. Harus juga turun ke lapangan setelah tugas administrasinya selesai. (W1.b )
8 8 Tuntutan profesionalitas yang sangat tinggi dari perusahaan, seperti yang terjadi di Bank Mandiri area Pematangsiantar, seringkali memberikan masalah bagi karyawan. Beberapa penelitian menemukan bahwa kondisi ini akan menimbulkan beban kerja yang berat bagi karyawannya (Dowse & Underwood, 2001 ; Tabassum, dkk, 2011 ; Ajala, 2012). Beban kerja terbagi atas dua jenis, yaitu beban kerja fisik dan beban kerja mental. Meshkati (dalam Hancock & Meshkati, 1988 ; Munoz dan Martinez, 2006 ; Weigl, Muller, Angerer, dan Hoffmann, 2014) melakukan pembagian ini berdasarkan adanya penggolongan aktivitas manusia saat bekerja menjadi kerja fisik dan kerja mental. Meskipun tidak dapat dipisahkan, namun masih dapat dibedakan pekerjaan dengan dominasi fisik dan pekerjaan dengan dominasi aktivitas mental. Aktivitas fisik dan mental ini menimbulkan adanya beban kerja fisik dan beban kerja mental. Secara umum, beban kerja yang terjadi di Bank Mandiri area Pematangsiantar adalah beban kerja mental, mengingat bahwa aktivitas perbankan lebih banyak melibatkan aktivitas mental. Oleh sebab itu, beban kerja mental merupakan sumber stres yang umum dihadapi oleh frontliner di Bank Mandiri area Pematangsiantar. Beban kerja mental terdiri dari tiga dimensi. Ketiga dimensi itu adalah beban waktu, beban usaha mental, dan beban tekanan psikologis (Reid & Nygren, dalam Wickens dan Holland, 2000). Ketiga dimensi ini memiliki peranan yang signifikan dalam membentuk beban kerja mental. Dimensi-dimensi tersebut tidak independen dan cenderung meningkat untuk kombinasi ketiga dimensi walaupun jika hanya satu dimensi yang berubah (DiDomenico, 2003). Studi yang dilakukan oleh Munoz dan Martinez (2006) dan Weigl, dkk (2014) menemukan bahwa
9 9 dimensi beban kerja mental yang paling signifikan menyebabkan stres kerja bagi karyawan adalah beban waktu dan beban usaha mental. Selain sumber stres, kemampuan dalam menghadapi sumber stres juga turut menentukan kuat lemahnya stres kerja yang dalami oleh frontliner. Kemampuan ini tidak lepas dari pengaruh karakteristik personal yang dimiliki. Ada beberapa karakteristik personal yang dapat berpengaruh terhadap stres kerja, yaitu hardiness, efikasi diri, dan negative affectivity. Dari ketiga karakteristik personal ini, hardiness merupakan karakteristik yang paling mempengaruhi stres kerja yang dibuktikan melalui studi yang dilakukan oleh Subramanian & Vinothkumar (2009). Hardiness merupakan karakteristik personal yang memiliki ciri utama berupa kemampuan bertahan terhadap stres dan dikarakteristikkan oleh komitmen terhadap pekerjaan, keyakinannya untuk mengontrol keadaan dan pandangan positif mengenai situasi yang menantang (Kobasa dkk., dalam Rollinson, 2005). Individu dengan hardiness yang rendah lebih rentan mengalami stres dibandingkan dengan individu yang memiliki hardiness yang lebih tinggi (Kobasa dkk., dalam Rollinson, 2005). McCalister, Steinhardt, Dolbier & Gottlieb (2003) dan Judkins (2005), dalam penelitiannya juga menemukan bahwa hardiness yang tinggi merupakan faktor yang signifikan dari rendahnya stres kerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hardiness pada diri frontliner dapat membantunya bertahan dalam menghadapi kondisi yang menekan sehingga dapat meminimalisir stres kerja yang dialami. Hal ini dibuktikan dengan temuan yang diperoleh dari hasil survey yang dilakukan peneliti bahwa ada 25% frontliner yang berada pada kategori stres
10 10 kerja yang ringan. Temuan ini semakin menguatkan bahwa tidak semua frontliner Bank Mandiri rentan terhadap stres kerja. Ada juga frontliner yang mampu menghadapi stres kerja. Seperti penuturan yang disampaikan oleh BX, seorang teller di Bank Mandiri Siantar Sutomo berikut ini : Bekerja di bank ini tantangan lho. Kalau ada tantangan, kan tergantung kitanya bisa mampu atau gak. Kalau saya sih, saya yakin bisa lalui tantangan ini. Kalau ada yang tidak tahan bekerja di bank sih, saya rasa itu karena orangnya gak komitmen. Maksudnya begini, semua orang juga kan tahu kalau bekerja di bank itu berat, jadi ya, harusnya sejak awal masuk kerja itu memang harus komit untuk mau kerja di bank. Kerjain aja dengan sepenuh hati. Jangan setengah-setengah. Sejauh ini saya tidak bermasalah dengan ini semua (W5.b16-29) Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh BX dapat terlihat bahwa kemampuannya untuk bertahan dari kondisi yang ada di Bank Mandiri tidak lepas dari komitmen untuk terlibat dalam pekerjaan dengan sepenuh hati. Temuan ini sejalan dengan penelitian Sindik & Adzija (2012) yang menemukan bahwa diantara ketiga karakteristik hardiness, yaitu komitmen, kontrol dan tantangan, komitmen merupakan karakteristik hardiness yang signifikan yang membuat individu dapat bertahan menghadapi stres kerja. Selain itu, peneliti juga mendapati temuan yang berkebalikan dari kondisi yang dimiliki oleh BX. Seorang customer service Bank Mandiri Siantar Sutomo justru sering merasa tertekan dan tidak tahan saat bekerja karena harus melayani kebutuhan administrasi nasabah sesuai dengan standar layanan, melakukan penjualan silang (cross selling) dan juga harus berusaha memenuhi tuntutan
11 11 mencari nasabah untuk produk simpanan. Kondisi itu tergambar dari kutipan wawancara dengan WB berikut ini: Saya sih dengan hanya tugas administratif aja sudah kewalahan, apalagi harus sesuai dengan Standar Layanan yang seperti robot itu. Nah, ini juga disuruh mencari nasabah. Ya susah kan kalau begitu. Masa iya saya harus lembur tiap hari. Mengerjakan administrasi itu saja sudah melelahkan, karena yang dihadapi kan beragam nasabah. Saya jadi lebih fokus dengan tugas-tugas administrasi itu. Kalau saya sih ngerasa tugas yang diberikan gak semuanya bisa saya lakukan. Terlalu berat memang beban bekerja di bank. Gak hanya saya yang merasakan, rata-rata frontliner lainnya juga merasakan hal yang sama. Kita kan sering curhat bareng tentang ini. (W2.b21-37) Berdasarkan sejumlah temuan yang telah dipaparkan, dapat diketahui bahwa stres kerja dapat terjadi karena beban kerja mental. Akan tetapi, peranan beban kerja mental terhadap stres kerja juga dipengaruhi oleh hardiness. Oleh sebab itu, peneliti merasa perlu untuk mengkaji lebih lanjut mengenai pengaruh hardiness atas kuat lemahnya peranan beban kerja mental terhadap stres kerja pada frontliner di Bank Mandiri area Pematangsiantar. B. Rumusan Permasalahan Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada pengaruh hardiness atas kuat lemahnya peranan beban kerja mental terhadap stres kerja pada frontliner di Bank Mandiri area Pematangsiantar? 2. Terkait dengan pengaruh beban kerja mental terhadap stres kerja : a. Apakah ada pengaruh beban kerja mental terhadap stres kerja pada frontliner di Bank Mandiri area Pematangsiantar?
12 12 b. Apakah ada perbedaan besar pengaruh dimensi-dimensi beban kerja mental terhadap stres kerja pada frontliner di Bank Mandiri area Pematangsiantar? 3. Terkait dengan pengaruh hardiness terhadap stres kerja : a. Apakah ada pengaruh hardiness terhadap stres kerja pada frontliner di Bank Mandiri area Pematangsiantar? b. Apakah ada perbedaan besar pengaruh karakteristik-karakteristik hardiness terhadap stres kerja pada frontliner di Bank Mandiri area Pematangsiantar? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menguji secara empiris pengaruh hardiness atas kuat lemahnya peranan beban kerja mental terhadap stres kerja pada frontliner di Bank Mandiri area Pematangsiantar. 2. Terkait dengan pengaruh beban kerja mental terhadap stres kerja : a. Menguji secara empiris pengaruh beban kerja mental terhadap stres kerja pada frontliner di Bank Mandiri area Pematangsiantar b. Menguji secara empiris perbedaan besar pengaruh dimensi beban kerja mental terhadap stres kerja pada frontliner di Bank Mandiri area Pematangsiantar. 3. Terkait dengan pengaruh hardiness terhadap stres kerja : a. Menguji secara empiris perbedaan pengaruh hardiness terhadap stres kerja pada frontliner di Bank Mandiri area Pematangsiantar b. Menguji secara empiris perbedaan besar pengaruh karakteristik hardiness terhadap stres kerja pada frontliner di Bank Mandiri area Pematangsiantar.
13 13 D. Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis : Memperkuat hasil penelitian dan temuan sebelumnya mengenai kaitan beban kerja mental, hardiness dan stres kerja yang didasarkan pada uji empiris dan dapat menjadi penunjang untuk penelitian berikutnya. 2. Manfaat Praktis: Hasil penelitian ini akan menjadi acuan peneliti dalam memberikan saran solusi kepada pihak manajemen Bank Mandiri area Pematangsiantar dalam hal: a. Pengelolaan stres kerja frontliner dengan memberikan intervensi terhadap hardiness. b. Pengelolaan stres kerja frontliner dengan memberikan intervensi terhadap beban kerja mental. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bab I : Pendahuluan Bab ini terdiri dari latar belakang masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Berbagai tinjauan literatur, fenomena dan hasil penelitian sebelumnya mengenai stres kerja, beban kerja mental dan hardiness juga digambarkan pada bab ini.
14 14 2. Bab II : Landasan Teori Bab ini menguraikan landasan teori yang mendasari masalah yang menjadi objek penelitian. Memuat landasan teori tentang stres kerja, beban kerja mental dan hardiness. Bab ini juga menjelaskan mengenai keterkaitan antara stres kerja, beban kerja mental dan hardiness yang diakhiri dengan pengajuan hipotesa sebagai jawaban sementara dalam penelitian ini. 3. Bab III : Metodologi Penelitian Bab ini menguraikan identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, dan tahapan pelaksanaan penelitian. 4. Bab IV : Analisa Data dan Pembahasan Bab ini berisikan gambaran umum subjek penelitian, pengujian hipotesis, dan pembahasan. 5. Bab V : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisikan kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran untuk pihakpihak terkait.
BAB II LANDASAN TEORI. karena seseorang menerima sebuah kondisi yang tidak diharapkan dari
15 BAB II LANDASAN TEORI A. Stres Kerja 1. Definisi stres kerja Topik stres telah menarik banyak peneliti untuk mempelajari stres dalam kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia. Stres pada umumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dunia pekerjaan adalah dunia yang penuh dengan tuntutan dan tugas-tugas, namun pekerjaan merupakan sesuatu yang dicari oleh banyak orang sebagai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini sudah tidak asing lagi bagi seluruh lapisan masyarakat,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan saat ini sudah tidak asing lagi bagi seluruh lapisan masyarakat, baik di daerah pedesaan maupun perkotaan. Hal ini terlihat dari peningkatan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari hadirnya tekanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari hadirnya tekanan atau biasa disebut dengan stres, stres bisa hadir dalam keluarga, lingkungan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang dengan sekelompok
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi adalah satu sistem, yang terdiri dari pola aktivitas kerja sama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang dengan sekelompok orang untuk mencapai
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Almasitoh, U. H Stres Kerja Ditinjau dari Konflik Peran Ganda Dan Dukungan Sosial Pada Perawat. Jurnal Psikoislamika, 8 (1).
111 DAFTAR PUSTAKA Ajala, Emmanuel Majekodunmi. 2012. The Influence of Workplace Environment on Workers Welfare, Performance and Productivity. The African Symposium, 12 (1). Almasitoh, U. H. 2011. Stres
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Hasibuan (2007) Byars dan Rue Sutrisno (2009)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian sekarang ini semakin bertambah sulit dengan tantangan yang semakin berat, sehingga perusahaan di dalam mengelola usaha diharapkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan memiliki berbagai tujuan yang ingin dicapai agar maju dan berkembang pesat. Salah satu tujuan yang ingin dicapai perusahaan adalah memperoleh laba terus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai diberlakukan 31 Desember 2015 merupakan bentuk integrasi ekonomi regional. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan dinamika kerja saat ini menimbulkan tantangan baru bagi mental pekerja, salah satunya adalah ancaman stres. Diuraikan dalam Harvey et al. (2012), dari beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas kinerjanya agar terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank bjb merupakan salah satu bank terkemuka di kota Bandung yang sedang bertransformasi menuju jajaran bank besar di Indonesia. Bank bjb senantiasa melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita yang memiliki peran sangat penting yaitu sebagai penunjang kegiatan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak berlangsungnya krisis nilai tukar pada pertengahan tahun 1997 yang diikuti krisis ekonomi, sampai akhir tahun 1999 perbankan masih terpuruk. Posisi keuangan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk memproduksi barang atau jasa, serta bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era globalisasi ini kompetisi antar bank menjadi sangat ketat. Perkembangan bisnis yang baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerja sering kali melakukan pekerjaan di luar keinginan individu pekerja itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bekerja merupakan suatu tuntutan besar yang mendominasi, baik dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup atau dalam rangka mengembangkan SDM manusia itu sendiri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerjaan merupakan bagian yang memegang peranan penting bagi kehidupan manusia, yaitu dapat memberikan kepuasan, tantangan, bahkan dapat pula menjadi gangguan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang kredit serta memberikan suatu kredit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk memberikan jasajasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kekuatan lingkungan seperti lingkungan politik, ekonomi, sosial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap organisasi atau perusahaan baik swasta maupun pemerintah tidak akan pernah lepas dari faktor manusia sebagai subyek. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akibat buatan manusia itu sendiri. Dalam abad modern ini, tanpa disadari manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan peradaban manusia, tantangan dan potensi bahaya yang dihadapi semakin banyak dan beragam termasuk bahaya yang timbul akibat buatan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan selalu memiliki tujuan yang ingin dicapai, tujuan tersebut salah satunya adalah mendapatkan keuntungan yang besar sehingga dapat membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan selanjutnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lembaga perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita memiliki peran yang sangat penting, yaitu sebagai penunjang kegiatan roda perekonomian
Lebih terperinciberada dibawah tuntutan tugas yang harus dihadapinya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan baru semakin memperburuk suasana. Dalam sebuah survei yang dilakukan Princeton Survey Research
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Karyawan didalam suatu perusahaan merupakan asset perusahaan karena dianggap sebagai salah satu faktor penggerak bagi setiap kegiatan didalam perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa era globalisasi saat ini perkembangan zaman sudah semakin maju dan modern di berbagai negara-negara di dunia termasuk di Indonesia. Hal ini menyebabkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di dalam dunia perbankan modern maka diperlukan suatu upaya untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat..
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit Ridogalih berdiri pada tahun 1934 yang memulai pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah sakit Ridogalih berdiri pada tahun 1934 yang memulai pelayanan kesehatannya dengan membuka poliklinik. Pada tahun 1986 rumah sakit Ridogalih berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin meningkat (Kotter, 1995). Dalam iklim persaingan usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, perusahaan dihadapkan pada persaingan antar perusahaan yang semakin meningkat (Kotter, 1995). Dalam iklim persaingan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan bisa didapat antara lain dengan cara meningkatkan performance kerja karyawan. Meningkatkannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh karyawan lebih dari sekedar kegiatan yang berhubungan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bekerja merupakan tuntutan hidup bagi seseorang. Harter, Schmidt dan Keyes (2003) mengatakan bahwa pekerjaan merupakan bagian yang signifikan dalam hidup individu yang
Lebih terperinciDiajukan Oleh : Rizty Desta Mahestri
PENGARUH HARDINESS ATAS KUAT LEMAHNYA PERANAN BEBAN KERJA MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA FRONTLINER DI BANK MANDIRI AREA PEMATANGSIANTAR (Hardiness as a Mediator of The Effect of Mental Workload on Job
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam rangka menghadapi perubahan dan persaingan bisnis yang semakin ketat antar perusahaan, maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan tingginya angka pengangguran di negara Indonesia adalah. pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Andika, 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah klasik yang dihadapi negara-negara berkembang termasuk di Indonesia. Tingginya angka pengangguran merupakan fenomena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bisnis perbankan di Indonesia berkembang dengan pesat. Salah satunya disebabkan oleh semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan fungsi bank dalam aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membahas suatu permasalahan atau fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Di era global seperti saat ini, sumber daya manusia (SDM) sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Di era global seperti saat ini, sumber daya manusia (SDM) sangat menentukan keberhasilan bisnis, maka selayaknya SDM tersebut dikelola sebaik mungkin. Kesuksesan
Lebih terperinciWork-Related Stress: Stres di Era Globalisasi dan Dampak Seriusnya
Work-Related Stress: Stres di Era Globalisasi dan Dampak Seriusnya Era globalisasi menuntut seseorang untuk berevolusi menjadi workaholic. Banyak pekerja di negara maju atau di kota-kota besar harus bertahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang dapat memberikan kepuasan dan tantangan, sebaliknya dapat pula
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pekerjaan merupakan bagian yang memegang peranan penting bagi kehidupan manusia yang dapat memberikan kepuasan dan tantangan, sebaliknya dapat pula merupakan gangguan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan perusahaan sebagai makhluk hidup merupakan sumber daya
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karyawan perusahaan sebagai makhluk hidup merupakan sumber daya dinamis yang mempunyai pemikiran, perasaan dan tingkah laku yang beraneka ragam. Jika terjadi pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan teknologi yang terus berkembang dengan cepat membuat organisasi harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekuatan lingkungan seperti lingkungan politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi yang terus berkembang dengan cepat membuat organisasi harus senantiasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam, berkembang dan berubah. Seseorang bekerja karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menjalani suatu kehidupan, manusia selalu melakukan berbagai macam kegiatan dan aktivitas, hal itu biasanya direalisasikan dalam sebuah tindakan atau sebuah gerakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Profesi guru merupakan satu bentuk pelayanan kemanusiaan (human service
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi guru merupakan satu bentuk pelayanan kemanusiaan (human service profession) yang penuh tantangan (Maslach & Jackson, 1986, dalam Wardhani, 2012). Guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawat merupakan suatu bagian dari seluruh proses pelayanan yang mempunyai peran sangat besar dalam rumah sakit. Tugas perawat secara umum adalah memberikan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap setiap individu yang berada dalam organisasi. Setiap individu yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan lingkungan yang cepat, yang ditandai dengan kemajuan informasi, perubahan selera pasar, perubahan demografi, fluktuasi ekonomi, dan kondisi dinamis lain menuntut
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari di sekolah maupun di kantor, orang sering kali berbicara satu dengan yang lain tentang tingkat stres yang mereka alami. Gejala stres dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai tenaga kerja merupakan salah satu aset yang menentukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai tenaga kerja merupakan salah satu aset yang menentukan hidup matinya indutri tersebut. Berbagai jenis perusahaan mulai dari perusahaan yang besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan di Indonesia berkembang pesat sejak adanya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia perbankan di Indonesia berkembang pesat sejak adanya beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. SK Direksi Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya zaman dan tuntutan hidup, banyak masyarakat yang berbondong-bondong mencari pekerjaan, baik di dalam maupun di luar negeri. Bursa kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini, persaingan dalam dunia industri semakin meningkat. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini, persaingan dalam dunia industri semakin meningkat. Salah satu bentuk persaingan yang cukup signifikan dialami oleh semua negara dan tidak terkecuali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas dari sebuah organisasi harus benar-benar diperhatikan. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas dari sebuah organisasi harus benar-benar diperhatikan. Hal tersebut biasanya terwujud dalam upaya peningkatan kualitas karyawan dan pengaturan manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, lingkup penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, lingkup penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang. untuk menghadapi lingkungan. Stress banyak merugikan diri individu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan. Stress banyak merugikan diri individu karyawan dan perusahaan, seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik negeri maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia pendidikan saat ini semakin kompetitif, tidak terkecuali persaingan dalam peningkatan kualitas di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank adalah sebuah lembaga keuangan. Umumnya didirikan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank adalah sebuah lembaga keuangan. Umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. Bank adalah badan usaha yang menghimpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan munculnya situasi kompetitif dalam rangka mempertahankan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyaknya perusahaan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia, mengakibatkan munculnya situasi kompetitif dalam rangka mempertahankan keberadaannya. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan. Rumah sakit memiliki berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mandiri untuk menangani kegawatan yang mengancam jiwa, sebelum dokter
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perawat yang bekerja di Instalasi Rawat Darurat dituntut untuk memiliki kecekatan, keterampilan dan kesiagaan setiap saat (Mahwidhi, 2010). Para perawat tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bekerja sebagai buruh pabrik memiliki tantangan tersendiri terutama bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bekerja sebagai buruh pabrik memiliki tantangan tersendiri terutama bagi perempuan yang sudah menikah. Mereka memiliki tugas ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga saat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. STRES KERJA 1. Definisi Stres Kerja Lazarus (dalam Lahey, 2007) menyatakan bahwa stres dapat dikatakan sebagai keadaan yang menyebabkan kemampuan individu untuk beradaptasi menjadi
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI TARAF STRES KERJA PADA KARYAWAN TELLER POOLING BANK PT. BANK X DAERAH BEKASI WINDA RIYANTIKA ABSTRAK
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI TARAF STRES KERJA PADA KARYAWAN TELLER POOLING BANK PT. BANK X DAERAH BEKASI WINDA RIYANTIKA ABSTRAK PT. Bank X mempekerjakan karyawan teller bank kontrak yang disebut dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan adalah karyawan yang berkualitas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi seperti sekarang ini satu hal yang dijadikan tolak ukur keberhasilan perusahaan adalah kualitas manusia dalam bekerja, hal ini didukung oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pekerja maupun pihak yang menyediakan pekerjaan. Hal ini sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tempat kerja yang sehat dan aman merupakan hal yang diinginkan oleh pekerja maupun pihak yang menyediakan pekerjaan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan RI
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai undang-undang Kesehatan RI No.23 tahun 1992, pasal 23 tentang Kesehatan Kerja, bahwa upaya kesehatan kerja harus diselenggarakan disemua tempat kerja, khususnya
Lebih terperinciScale Variance if. Cronbach s Item Deleted. Item Deleted. Deleted X1.916 X X X X X6 117.
Uji Validitas dan Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach s N of Items Alpha.921 31 Item-total Statistics Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach s Item Deleted Item Deleted Total
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk belajar bagi setiap individu dengan mengembangkan dan mengasah keterampilan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk belajar bagi setiap individu dengan mengembangkan dan mengasah keterampilan yang dimilikinya melalui Perguruan Tinggi. Perguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan yang penting dalam menghadapi persaingan sebagai pelaku dalam mencapai tujuan perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja karyawan yang bekerja didalamnya (Wiryanto, 2006). tercapai dengan baik sesuai yang diharapkan perusahaan, maka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja dalam suatu organisasi merupakan suatu tolak ukur untuk menentukan berhasil atau tidaknya organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja suatu
Lebih terperinciSTRATEGI MEMINIMASI STRES KERJA OPERATOR BERDASARKAN FAKTOR PEMICU STRES KERJA PADA PT AGRONESIA INKABA *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015 STRATEGI MEMINIMASI STRES KERJA OPERATOR BERDASARKAN FAKTOR PEMICU STRES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank X merupakan salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia. Bank X didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi yang luas sehingga harus memiliki sumberdaya, baik modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu institusi atau organisasi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang luas dan menyeluruh, padat pakar dan padat modal. Rumah sakit melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan sumber daya manusia di dalam perusahaan menempati posisi strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah tersedia.
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. hal, salah satunya adalah komitmen karyawan terhadap organisasi. Komitmen
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah komitmen karyawan terhadap organisasi. Komitmen karyawan menjadi
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sehingga, perawat sebagai profesi dibidang pelayanan sosial rentan
1 I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi keperawatan memiliki pekerjaan yang kompleks dan rentan mengalami kejenuhan kerja. Kejenuhan kerja adalah keadaan kelelahan fisik, mental dan emosional yang biasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencapaian target yang akan dicapai secara professional (Ismirani, 2011). pada perasaan tertekan atau stres (Badiah, 2013).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stres telah menjadi bagian hidup para pekerja. Pesatnya perkembangan asuransi saat ini mendorong setiap perusahaan asuransi bersaing secara ketat serta menuntut pegawai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kerja yang menantang dan kompleks serta semakin cepatnya perubahan menuntut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan organisasi yang semakin maju, manusia harus selalu berinteraksi dengan lingkungan, termasuk dalam lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang menantang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan yang lainnya karena itulah
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap manusia pasti mempunyai berbagai kebutuhan hidup yang harus dipenuhi dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan yang lainnya karena itulah manusia membutuhkan biaya atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi organisasi, dimana pada hakekatnya berfungsi sebagai faktor penggerak bagi setiap kegiatan di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini setiap perusahaan dan industri bertahan di dalam perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk kategori
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain penelitian yang digunakan bersifat analitik yang bertujuan untuk melihat hubungan antara dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stres merupakan permasalahan yang banyak di hadapi oleh
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Stres merupakan permasalahan yang banyak di hadapi oleh perusahaan modern sekarang ini, tak terkecuali di industri perbankan syariah. Tuntutan kerja yang tinggi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pekerjaan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat penting bagi masyarakat. Bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, baik dalam rangka memperoleh imbalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian. Pada zaman modern saat ini, perkembangan dunia teknologi dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Pada zaman modern saat ini, perkembangan dunia teknologi dan komunikasi sudah sangat pesat dan sangat mempengaruhi kehidupan bermasyarakat. Teknologi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini dengan semakin berkembangnya dunia perdagangan dan investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu dihadapkan pada pemikiran-pemikiran tentang seberapa besar pencapaian yang akan diraih selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara perusahaan, baik antar perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Sehingga setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan perusahaan yang tersebar luas di berbagai wilayah Indonesia, sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semakin maju dan berkembang, banyak industri dan perusahaan yang tersebar luas di berbagai wilayah Indonesia, sehingga tercipta banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam nomor satu di dunia, yang sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi negara maju. Tapi sayangnya banyak hambatan-hambatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebelum kemunculan telepon seluler, PT. X merupakan penyedia. tunggal layanan komunikasi domestik di Indonesia dengan memenuhi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Sebelum kemunculan telepon seluler, PT. X merupakan penyedia tunggal layanan komunikasi domestik di Indonesia dengan memenuhi kebutuhan masyarakat akan fasilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri otomotif khususnya industry otomotif truk di Indonesia memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri otomotif khususnya industry otomotif truk di Indonesia memiliki prospek sangat cerah. Pertumbuhannya cukup tinggi, yakni berkisar 10% per tahun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebisingan menurutpermenakertrans No. 13 Tahun 2011Nilai Ambang Batas (NAB) faktor fisika yaitu Intensitas bising adalah Suara yang tidak diinginkan akan memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang sangat pesat tidak hanya di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri yang sangat pesat tidak hanya di Indonesia bahkan disemua negara telah mengalami perubahan secara terus menerus, sehingga membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia perbankan yang dewasa ini bergerak semakin cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan kompleks, mendorong adanya peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan kegiatan yang memiliki peran besar dalam aktivitas bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang menuju arah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti halnya manusia yang harus selalu menjaga kesehatannya, perbankan juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang paling penting di dalam berbagai bidang kehidupan, baik bagi manusia maupun perusahaan. Kondisi yang sehat akan meningkatkan gairah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia saat ini bukan hanya disebabkan karena perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan yang semakin ketat antar penyedia produk dan jasa perbankan di Indonesia saat ini bukan hanya disebabkan karena perkembangan jaman, tetapi lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan nasabah akan kualitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan nasabah akan kualitas pelayanan dan produk keuangan perbankan yang semakin hari semakin kompleks maka pihak perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali yang ditetapkan sebagai pusat pariwisata di Indonesia bagian tengah merupakan daerah wisata yang terkenal dengan keramah tamahan penduduknya, adat istiadatnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tekanan (Stress) merupakan suatu tanggapan adaptif, diperantarai oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tekanan (Stress) merupakan suatu tanggapan adaptif, diperantarai oleh perbedaan individual, yaitu suatu konsekuensi dari setiap kegiatan (lingkungan), situasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan
Lebih terperinci