APLIKASI PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET BERBASIS ANDROID

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "APLIKASI PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET BERBASIS ANDROID"

Transkripsi

1 Kode/NamaRumpunIlmu:761/ Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi USULAN PENELITIAN DOSEN MUDA APLIKASI PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET BERBASIS ANDROID PENGUSUL KETUA ANGGOTA : UCU MUHAMMAD AFIF, M.Pd NIDN : HAIKAL MILLAH, M.Pd NIDN SELLY PURNAMA, M.Pd NIDN UNIVERSITAS SILIWANGI PEBRUARI

2 i

3 IDENTITAS DAN URAIAN UMUM 1. Judul Penelitian : Aplikasi Perhitungan Kebutuhan Energi Atlet Berbasis Andorid 2. Tim Peneliti : No Nama Jabatan 1 Ucu Muhammad Afif, M.Pd Dosen PJKR 2 Haikal Millah, M.Pd Dosen PJKR 3 Selly Purnama, M.Pd Dosen PJKR Bidang Keahlian Ilmu Gizi Olahraga Ilmu Faal Olahraga Ilmu Gizi Olahraga Instansi Asal Universitas Siliwangi Universitas Siliwangi Universitas Siliwangi Alokasi Waktu (Jam/Minggu) Objek penelitian : Aplikasi berbasis andorid 4. Masa pelaksanaan penelitian : Maret 2017 : Juni Usulan Biaya DRPM Ditjen Penguatan Risbang -1 : Rp : -3 : 6. Lokasi penelitian : Universitas Siliwangi Tasikmalaya 7. Instansi lain yang terlibat : KONI Kota Tasikmalaya 8. Temuan yang ditargetkan : Bahan acuan atau patokan bagi atlet, praktisi baik tenaga pendidik dan masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan tentang kebutuhan energi serta menjaga dan mempertahankan fungsi tubuh. 9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan rekreasi. 10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran : Jurnal Nasional Olahraga dan Kesehatan terakreditasi. 11. Rencana luaran lain yang ditargetkan : Menjadikan Buku Ajar ISBN Ilmu Gizi Olahraga. ii

4 DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i IDENTITAS DAN URAIAN UMUM... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii RINGKASAN... viii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Target Penelitian... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA State of The Art Penelitian yang sudah dilakukan Teori Energi Pengertian Energi Manfaat Energi Komponen Kebutuhan Energi Konsep tentang Aplikasi Android Pengertian Aplikasi Android Karakteristik Android Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Prosedur Penelitian Sumber Data dan Subjek Penelitian iii

5 Halaman 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Uji Keabsahan Data Teknik Analisis Data BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN Anggaran Biaya Jadwal Penelitian DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN iv

6 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Perhitungan Basal Metabolisme Rate (BMR) menurut Usia dan Jenis Kelamin... 9 Tabel 2.2 Status Gizi Tabel 2.3 Faktor Aktivitas Sehari-hari Tabel 2.4 Kebutuhan Energi Berdasarkan Aktivitas Olahraga Tabel 2.5 Kebutuhan Energi untuk Pertumbuhan Tabel 4.1 Anggaran Biaya Penelitian Dosen Muda Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan v

7 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Halaman Development (R & D) vi

8 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Justifikasi Anggaran Penelitian Lampiran 2 Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas Lampiran 3 Biodata Ketua dan Anggota Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Peneliti vii

9 RINGKASAN Banyaknya masyarakat khususnya atlet yang tidak mengetahui kebutuhan energi yang dibutuhkan setiap harinya dan tidak tahu bagaimana cara menghitung kebutuhan energinya. Penelitian ini bertujuan untuk membangun aplikasi penghitung kebutuhan energi atlet berbasis android, dengan mengetahui energi atau kalori yang dibutuhkan setiap harinya, atlet maupun masyarakat umum dapat mengetahui seberapa besar energi yang dikeluarkan setiap harinya serta dapat mengatur jumlah kalori yang dimakan dengan mengetahui jumlah kalori yang dikeluarkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menggunakan langkah-langkah potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, produksi masal. Target penelitian ini adalah dapat menjadi bahan acuan atau patokan bagi atlet, praktisi baik tenaga pendidik dan masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan tentang kebutuhan energi serta menjaga dan mempertahankan fungsi tubuh. Sehingga masyarakat secara luas mengetahui pentingnya kebutuhan energi setiap harinya dalam upaya meningkatkan derajat sehat. Target lainnya adalah bisa menjadi bahan untuk buku ajar ISBN Ilmu Gizi Olahraga yang bisa digunakan untuk atlet, mahasiswa, serta masyarakat umum yang peduli terhadap kesehatan dirinya. Kata Kunci : Perhitungan, Energi, Atlet viii

10 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia tidak terlepas dari bergerak setiap hariya, karena itu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Tanpa disadari sedikit atau banyak setiap bergeraknya manusia akan mengeluarkan energi, tergantung aktivitas yang dilakukan setiap harinya. Apalagi seorang atlet yang mempunyai jadwal latihan yang harus dijalani secara rutin sehingga memerlukan energi yang dibutuhkan untuk latihan tersebut. Energi yang dikeluarkan harus sama dengan asupan atau makanan yang di makan setiap harinya. Energi atau kalori yang dikeluarkan lebih banyak dari pada makanan yang di makan akan mempengaruhi keseimbangan pertumbuhan dan perkembangan, begitu juga sebaliknya apabila energi yang dikeluarkan sedikit dari pada makanan yang di makan akan mempengaruhi keseimbangan pertumbuhan dan perkembangan. Artinya bahwa setiap makanan yang di makan baik itu kurang maupun lebih dari kebutuhan kalori seharinya akan ada resiko yang dihadapi oleh setiap orangnya. Supaya terhindar dari resiko maka harus makan makanan yang bergizi seimbang sesuai dengan kebutuhannya. Untuk mengetahui dan menjaga makanan yang di makan agar seimbang yaitu energi yang dikeluarkan sama dengan energi yang berasal dari makanan atau asupan makanan, maka harus mengetahui bagaimana cara menghitung kebutuhan energi. Kebutuhan energi setiap orang berbeda-beda, tergantung berbagai faktor antara lain Umur, jenis kelamin, berat dan tinggi badan serta berat ringannya aktivitas sehari-hari (Irianto, 2007:49). Pendapat tersebut menjelaskan bahwa setiap orang akan berbeda-beda kebutuhan energinya, yang paling dominan adalah aktivitas sehari-hari. Seorang atlet akan berbeda kebutuhan energinya dengan atlet yang lainnya walaupun dalam cabang olahraga yang sama. Apalagi atlet yang berbeda cabang olahraga tentunya akan berbeda pula kebutuhan energinya, karena setiap cabang olahraga mempunyai karakteristik masing-masing. 1

11 2 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat perkembangannya. Menggunakan teknologi tentunya mempunyai manfaat yang sangat besar bagi masyarakat, yaitu manfaat mendapatkan informasi, komunikasi walaupun jarak jauh, membantu pekerjaan secara cepat dan lain-lain. Perhitungan kebutuhan energi secara manual membantu untuk mengetahui kebutuhan energi setiap hari. Perhitungan kebutuhan energi akan lebih cepat diketahui apabila menggunakan teknologi yang sudah berkembang saat ini. Perhitungan bisa menggunakan komputerisasi dengan aplikasi-aplikasi yang terbaru. Perkembangan teknologi tersebut merupakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak bisa dipisahkan karena saling mendukung satu sama lainnya. Perhitungan kebutuhan energi dengan menggunakan aplikasi tentunya tidak lepas dari teknologi yang harus digunakan. Smartphone yang berbasis android sudah banyak digunakan oleh masyarakat umum sehingga akan memudahkan untuk menggunakannya pada smartphone yang dimilikinya. Perkembangan teknologi sangat membantu untuk mempermudah perhitungan kebutuhan energi dengan menggunakan aplikasi yang berbasis android. Dengan menggunakan aplikasi berbasis android selain mempermudah tetapi akan semakin cepat mengetahui jumlah kalori yang dikeluarkan setiap harinya, baik untuk atlet ataupun orang yang aktivitas biasa yang dilakukan sehari-harinya. Atas dasar permasalah yang telah dipaparkan tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti dan mengembangankan tentang Aplikasi Perhitungan Kebutuhan Energi Atlet Berbasis Android. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam menata makanan yang di makan setiap harinya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan untuk dicari pemecahannya. Rumusan masalah tersebut adalah, bagaimana membangun aplikasi penghitung kebutuhan energi atlet berbasis android?

12 3 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membangun aplikasi penghitung kebutuhan energi atlet berbasis android, dengan mengetahui energi atau kalori yang dibutuhkan setiap harinya, atlet maupun masyarakat umum dapat mengetahui seberapa besar energi yang dikeluarkan setiap harinya serta dapat mengatur jumlah kalori yang dimakan dengan mengetahui jumlah kalori yang dikeluarkan. 1.4 Target Penelitian Target penelitian ini adalah dapat menjadi bahan acuan atau patokan bagi atlet, praktisi baik tenaga pendidik dan masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan tentang kebutuhan energi serta menjaga dan mempertahankan fungsi tubuh. Sehingga masyarakat secara luas mengetahui pentingnya kebutuhan energi setiap harinya dalam upaya meningkatkan derajat sehat. Target lainnya adalah bisa menjadi bahan untuk buku ajar ISBN Ilmu Gizi Olahraga yang bisa digunakan untuk atlet, mahasiswa, serta masyarakat umum yang peduli terhadap kesehatan dirinya.

13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 State of The Art Terdapat beberapa penelitian mengenai perhitungan kalori yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti yang tertuang dalam jurnal keolahragaan dan sudah diterbitkan, penelitan-penelitian tersebut memiliki tujuan dan menghasilkan solusi yang berbeda-beda sesuai masalah yang dihadapi. Penelitian mengenai perhitungan kalori yang dilakukan oleh Rifki Indra Perwira dengan judul Purwarupa Sistem Pakar untuk Menentukan Jumlah Kalori Diet bagi Penderita Diabetes Mellitus bahwa hasil dari penelitan mempunyai tujuan untuk menentukan jumlah kalori diet untuk membantu proses penyembuhan yang diderita pasien. Perancangan sistem ini menggunakan kaidah aturan yang menggunakan mesin inferensi kedepan dan rumus broca. Basis pengetahuan ini dihasilkan melalui wawancara dan studi pustaka kepada pakar atau ahli gizi yang telah berpengalaman di bidangnya. Hasil dari penelitian ini dapat mengetahui jumlah kalori diet yang sesuai dengan kebutuhan pasien penderita Diabetes Mellitus. Penelitian selanjutnya mengenai perhitungan kalori yang dilakukan oleh Yuniar Rosmalina dengan judul Perbandingan Perhitungan Basal dan Energy Expenditure Pada Lansia, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan rumus perhitungan antara Schofield dan Oxford dengan menggunakan data berat badan dari Riskesdas Sebanyak Lansia terdiri dari Lansia laki-laki dan Lansia perempuan didikutkan dalam analisis data ini dengan status gizi normal (IMT 18,5 25,0 kg/m2). Data yang dianalisis meliputi umur, gender, berat badan, tinggi badan, dan tingkat aktifitas fisik. Dipilih 2 rumus untuk menghitung energy basal yaitu Schofield yang direkomendasikan FAO/ WHO/UNU dan rumus Oxford yang digunakan untuk mengestimasi energy basal di Indonesia. Hasil dari penelitian ini bahwa rata-rata energi basal Lansia laki-laki berdasarkan perhitungan Schofield adalah 1217 ± 76,9 Kkal dan 1283 ± 108,6 Kkal berdasarkan rumus Oxford, sedangkan energi basal Lansia perempuan 4

14 5 menurut Schofield adalah 1090 ± 55,5 Kkal dan 1101 ± 74,3 Kkal menurut rumus Oxford. Rata-rata energy expenditure Lansia Laki-laki berdasarkan rumus Schofield 1887 ± 119 Kkal dan 1989 ± 168 Kkal menurut rumus Oxford, sedangkan energy expenditure Lansia perempuan menurut rumus Schofield adalah 1581 ± 81 Kkal dan 1598 ± 108 Kkal menurut rumus Oxford. Kesimpulan: Rata-rata energi basal dan energy expenditure berdasarkan rumus Oxford lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan rumus Schofield. 2.2 Penelitian yang Sudah Dilaksanakan Penelitian yang penulis lakukan ini mendekati dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Aris Dwi Fitriyanti dengan judul Aplikasi Penghitung Kalori Terbakar Saat Berolahraga Sepeda Menggunakan Global Positioning System (GPS) Berbasis Android, penelitian ini bertujuan untuk membantu pengguna mengevaluasi dan memonitor hasil aktivitas olahraga mereka, dimana dengan mengetahui kalori yang terbakar, masyarakat dapat mengetahui seberapa besar kemampuan fisik tubuh mereka dalam berolahraga serta dapat mengatur jumlah asupan kalori yang dikonsumsi dengan mengetahui jumlah kalori yang dikeluarkan. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masyarakat lebih termotivasi untuk hidup lebih sehat dengan berolahraga, setiap orang dapat mengevaluasi ulasan kegiatan bersepeda mereka setiap kali mereka bersepeda, juga berolahraga dengan senang hati karena didukung oleh teknologi android yang mereka miliki. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Riza Adrianti Supono, Karmilasari dan Yuni Dwi Wulandari yang berjudul Aplikasi Penghitungan Kebutuhan Gizi Lansia Berbasis Smartphone Android, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi penghitungan gizi lansia berbasis smarthpone android yang dapat digunakan oleh para lansia untuk melakukan pengukuran terkait indeks masa tubuh sehingga dapat diketahui kebutuhan kecukupan gizi bagi setiap orang. Aplikasi dibuat melalui tahapan : analisis kebutuhan, perancangan meliputi perancangan struktur navigasi dan tampilan, pemrograman dan uji coba serta implementasi. Hasil uji coba fungsi pada tiga perangkat smartphone android dengan jenis berbeda diperoleh hasil bahwa semua fungsi

15 6 aplikasi berjalan dengan baik. Hasil uji coba aplikasi ke pengguna, diperoleh penilaian bahwa tampilan aplikasi cukup baik dan aplikasi sangat bermanfaat. Secara keseluruhan aplikasi ini dapat diterima sebagai sarana edukasi gizi khususnya gizi lansia. 2.3 Teori Energi Pengertian Energi Energi dapat diartikan sebagai daya atau kemampuan bekerja (Beck, 2000:73). Sedangkan energi menurut Cakrawati dan Mustika (2014:39) adalah Zat yang diperlukan untuk makhluk hidup untuk mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik. Dari pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa energi merupakan zat untuk diperlukan di berbagai proses tubuh yang pada akhirnya untuk melakukan gerakan. Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup, setiap waktunya manusia bergerak walaupun pada saat tidur. Bergeraknya anggota tubuh pada saat diam dan bergerak karena adanya kontraksi otot atau gerakan otot. Gerakan otot tidak sadar (involunter) seperti gerakan detak jantung, saluran pencernaan dan gerakan otot yang terlibat dalam kegiatan respirasi, maupun otot sadar (volunter) seperti berjalan, berolahraga dan bekerja memerlukan energi. Satuan energi dinyatakan dalam unit panas atau kilokalori, satu kilokalori adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu air 1 kg sebanyak 1 0 C. Sering juga digunakan istilah kalori. Sumber energi diperolah dari makanan yang dimakan, baik dari karbohidrat, protein dan lemak. Nilai energi yang dihasilkan dari karbohidrat, protein dan lemak berbeda-beda, yaitu : 1 gram karbohidrat mengandung 4 kalori, 1 gram protein mengandung 4 kalori dan lemak mengandung 9 kalori Manfaat Energi Manusia bisa bergerak karena adanya energi yang terdapat dalam tubuh yang bersumber dari asupan makanan. Tanpa adanya makanan yang di makan

16 7 tidak akan terjadi pembakaran kalori yang menghasilkan energi. Energi diperlukan untuk berbagai proses, menurut Beck (2000:73) yaitu : 1. Proses pertumbuhan dan mempertahankan jaringan tubuh. Tubuh memerlukan energi untuk kegiatan yang berlangsung di dalam sel kalau jaringan tubuh terbentuk dari komponen-komponen yang lebih sederhana. 2. Proses mempertahankan suhu tubuh. 3. Gerakan otot tak sadar (involunter). Gerakan seperti detak jantung, gerakan saluran pencernaan dan gerakan otot yang terlibat dalam kegiatan respirasi semuanya memerlukan energi. 4. Gerakan otot sadar (volunter). Energi diperlukan untuk semua kegiatan volunter seperti bekerja, berjalan dan berolahraga. Sedangkan menurut Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat (2014:78) energi yang berasal dari makanan diperlukan manusia untuk : 1) metabolisme basal, 2) aktivitas fisik, dan 3) efek makanan (Spesific Dynamic Action/SDA). Jadi besarnya kebutuhan energi setiap harinya tergantung dari komponen-komponen tersebut di atas Komponen Kebutuhan Energi Komponen yang diperlukan untuk perhitungan kebutuhan energi menurut Kemenkes RI dalam buku Pedoman Gizi Olahraga Prestasi (2014:16) adalah Basal Metabolic Rate (BMR), Specipic Dynamic Action (SDA), Aktifitas fisik, Energy Expenditure untuk setiap jenis dan lama latihan. Anak-anak atau orang dewasa yang baru sembuh dari sakit dan mengalami penurunan berat badan memerlukan energi tambahan untuk pertumbuhan jaringan yang baru sementara ibu hamil dan menyusui membutuhkan energi tambahan untuk mempertahankan pertumbuhan janin atau bayinya. a. Metabolisme Basal atau Basal Metabolic Rate (BMR) Metabolisme basal atau energi basal sering diistilahkan dengan Angka Metabolisme Basal (AMB) atau Laju Metabolisme Basal (BMR). Banyak para ahli memberikan penjelasan tentang Angka Metabolisme Basal (AMB) atau Basal Metabolic Rate (BMR), menurut Muchtadi (2009:198) adalah Energi metabolisme seorang subyek pada kondisi istirahat baik fisik maupun mental dan

17 8 mempunyai suhu tubuh yang normal serta dalam keadaan post absorptive yaitu 12 jam setelah makan yang terakhir. Menurut Mann, J dan, Truswell AS (2012:97) bahwa Metabolisme basal merepresentasikan energi yang diperlukan untuk memelihara proses fundamental kehidupan; metabolisme basal meliputi pernapasan, sirkulasi, perbaikan serta pembaruan jaringan dan pompa ion. Menurut Rahmawati (2015:18) metabolisme basal adalah Banyaknya energi yang dipakai untuk aktivitas jaringan tubuh sewaktu istirahat jasmani dan rohani. Menurut Beck (2000:76) metabolisme basal dapat diartikan sebagai Jumlah energi yang diperlukan untuk melakukan berbagai proses dasar bagi kehidupan seperti kegiatan seluler, detak jantung dan respirasi. Sedangkan menurut Kemenkes RI dalam buku Pedoman Gizi Olahraga Prestasi (2013:16) adalah Jumlah energi yang dikeluarkan untuk aktivitas vital tubuh, seperti denyut jantung, bernafas, transmisi listrik pada otot dan syaraf, dan lain-lain. Angka Metabolisme Basal (AMB) menurut Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat (2014:78) adalah Kebutuhan minimal energi untuk melakukan proses tubuh yang vital. Menurut Cakrawati dan Mustika (2014:39) Angka Metabolisme Basal adalah Kebutuhan energi minimal yang diperlukan tubuh untuk menjalani proses tubuh vital. Sedangkan Angka Metabolisme Basal (AMB) menurut Hidayati (2015:2) adalah Energi minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi vitalnya seperti bernapas, mengalirkan darah, menjaga suhu tubuh, proses metabolisme sel, dan lainnya. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Angka Metabolisme Basal (AMB) atau Basal Metabolic Rate (BMR) merupakan energi yang dikeluarkan pada saat istirahat (tidak melakukan aktivitas fisik) hanya organ bagian dalam tubuh yang melakukan gerakan. Secara praktis Basal Metabolic Rate (BMR) seseorang dapat dihitung dengan mengalikan berat badan dengan 24 kalori (BB X 24). Juga dapat ditentukan dengan menggunakan rumus regresi linier, FAO/WHO/UNU/1985 telah mengeluarkan rumus untuk menaksir nilai AMB/BMR dari berat badan seperti pada tabel 2.1.

18 9 Tabel 2.1 Perhitungan Basal Metabolisme Rate (BMR) menurut Usia dan Jenis Kelamin Umur BMR/AMB (kkal/hari) (Tahun) Laki laki Perempuan 0 3 (60,9 x Berat Badan) 54 (61,0 x Berat Badan) (22,7 x Berat Badan) (22,5 x Berat Badan) (17,5 x Berat Badan) (12,2 x Berat Badan) (15,3 x Berat Badan) (14,7 x Berat Badan) (11,6 x Berat Badan) ( 8,7 x Berat Badan) > 60 (13,5 x Berat Badan) (10,5 x Berat Badan) Sumber: Almatsier, Sunita (2009:142) Kebutuhan Basal Metabolic Rate (BMR) tidak hanya dapat dilihat dari usia dan jenis kelamin, tetapi banyak faktor yang mempengaruhi Basal Metabolic Rate (BMR). Menurut Burke, Louise dan Cok, Greg (2010:44) adalah : 1) Usia, berkurang dengan bertambahnya usia. 2) Massa tubuh, meningkat dengan massa tubuh yang lebih besar. 3) Komposisi tubuh, meningkatkan dengan massa otot yang lebih besar dan menurun dengan timbunan lemak yang lebih besar. 4) Jenis kelamin, adalah laki-laki lebih tinggi daripada perempuan. 5) Faktor-faktor lain, termasuk hormon tubuh. Menurut Almatsier (2009:142) yang mempengaruhi angka metabolisme basal adalah Ukuran tubuh, komposisi tubuh, jenis kelamin, umur, tidur, suhu tubuh, sekresi kelenjar endokrin, kehamilan, status gizi, suhu lingkungan. Menurut Hidayati (2015:3) adalah Ukuran tubuh, komposisi tubuh, jenis kelamin, umur, tidur, suhu tubuh, suhu lingkungan. Menurut Rahmawati (2015:19) metabolisme basal dipengaruhi oleh : Jenis kelamin, usia, ukuran dan komposisi tubuh, faktor pertumbuhan. Metabolisme basal juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan keadaan emosi atau stres. Sedangkan menurut Beck (2000:78) adalah Usia, suhu lingkungan, penyakit, kehamilan, masukan energi. Menurut Muchtadi (2009:200) metabolisme basal dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu Ukuran tubuh, umur, jenis kelamin, komposisi tubuh, iklim, SDA makanan, gizi buruk dan kelaparan, tidur, demam, aktivitas fisik, ketakutan dan

19 10 gugup, tiroid (kelenjar gondok), adrenalin, anterior pituitary, kondisi penyakit lain. Menurut Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat (2014:79) adalah faktor Komposisi tubuh, jenis kelamin, sekresi hormon, tidur, umur, keadaan hamil, status gizi, suhu tubuh, temperatur lingkungan, dan merokok. Sedangkan menurut Kemenkes RI dalam buku Pedoman Gizi Olahraga Prestasi (2013:16) BMR untuk setiap orang dipengaruhi oleh Umur, massa tubuh, komposisi tubuh, dan jenis kelamin. BMR juga dipengaruhi oleh perubahan faktor lingkungan, seperti suhu, kelembaban, ketinggian tempat berlatih, dan keadaan emosi tertentu, seperti rasa takut, cemas dan ketegangan. Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan penilaian status gizi seseorang yang di tandai dengan berat badannya. Untuk mengetahui berat badan yang normal seseorang dapat menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk anak balita, anak sekolah, remaja, ibu hamil, dan kelompok usia lanjut. Untuk mengetahui status gizi orang dewasa berusia di atas 18 tahun menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). Untuk mengetahui nilai Indeks Massa Tubuh (IMT), dapat dihitung dengan rumus berikut : IMT = Berat Badan (Kg) Tinggi Badan (M) 2 Batas ambang Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk Indonesia merujuk kepada FAO/WHO. Batas ambang tersebut dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut : Tabel 2.2 Status Gizi Status Gizi Kategori IMT Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0 Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 18,5 Normal ,0 Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan > 25,0 27,0 Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0 Sumber: Kemenkes RI (2014:63)

20 11 b. Specipic Dynamic Action (SDA) Specipic Dynamic Action (SDA) menurut Kemenkes RI dalam buku Pedoman Gizi Olahraga Prestasi (2013:16) adalah Energi yang dibutuhkan untuk mencerna zat-zat gizi makro. Menurut Almatsier (2009:144) sama dengan menurut Cakrawati dan Mustika (2014:48) adalah Energi tambahan yang diperlukan tubuh untuk pencernaan makanan, absorpsi dan metabolisme zat-zat gizi yang menghasilkan energi. Menurut Hidayati (2015:5) dan Rahmawati (2015:20) adalah Penggunaan energi sebagai akibat dari makanan itu sendiri. Sedangkan Specipic Dynamic Action (SDA) menurut Mann, J dan, Truswell AS (2012:98) adalah Efek termal makanan merepresentasikan energi tambahan untuk mengabsorpsi, mencerna, mengangkut, melakukan interkonversi, dan menyimpan unsur-unsur dalam suatu makanan. Menurut Muchtadi (2009:197) adalah Pengaruh stimulasi karbohidrat, lemak dan protein terhadap energi metabolisme tersebut. Dari berbagai pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa Specipic Dynamic Action (SDA) adalah energi yang digunakan pada saat proses metabolisme makanan. Specipic Dynamic Action (SDA) dari tiap makanan berbeda-beda. Specipic Dynamic Action (SDA) untuk karbohidrat berbeda dengan protein, demikian juga dengan lemak. Menurut Kemenkes RI dalam buku Pedoman Gizi Olahraga Prestasi (2013:16) yaitu Untuk mencerna karbohidrat dibutukan sebesar 6 7% dari BMR, untuk mencerna protein 20 30% dari BMR dan untuk mencerna lemak dibutuhkan sebesar 4 14% dari BMR. Untuk bahan makanan campuran yang terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak SDA nya adalah sebesar 10% dari BMR. Sedangkan menurut Irianto (2007:51) Specipic Dynamic Action (SDA) adalah Banyaknya energi yang diperlukan untuk proses metabolisme makanan, rata-rata sebesar 10%. Jadi perhitungan untuk Specipic Dynamic Action (SDA) 10% kebutuhan energi dari besarnya metabolisme basal.

21 12 c. Aktivitas Fisik atau Aktivitas Sehari-hari Pada saat istirahat tubuh kita memerlukan energi basal, maka untuk aktivitas fisik tubuh memerlukan energi tambahan. Yang dimaksud aktivitas fisik adalah energi yang dibutuhkan oleh semua otot yang tersangkut dalam aktivitas tersebut ditambah sedikit energi yang diperlukan karena karena adanya peningkatan denyut jantung serta pernapasan selama melakukan aktivitas yang berat (Muchtadi, 2009:202). Menurut Mann, J dan, Truswell AS (2012:98) aktivitas fisik adalah Pengeluaran energi akibat gerakan atau kerja fisik umumnya diklasifikasikan di bawah judul aktivitas fisik. Judul ini meliputi baik gerakan yang disadari maupun gerakan diluar kesadaran (gerakan memainkan jari-jari tangan karena gelisah). Menurut Cakrawati dan Mustika (2014:48) aktivitas fisik adalah Gerakan yang dilakukan otot tubuh dan sistem penunjangnya. Sedangkan menurut Irianto (2007:51) aktivitas sehari-hari adalah Kegiatan rutin harian, termasuk aktivitas berolahraga. Jadi aktivitas disini adalah aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari beserta aktivitas olahraga yang dilakukan setiap harinya. Untuk besarnya faktor aktivitas fisik dapat dilihat pada tabel 2.3. faktor aktivitas sehari-hari dan tabel 2.4. aktivitas olahraga. Tabel 2.3 Faktor Aktivitas Sehari-hari Aktivitas Jenis aktivitas Laki-laki Perempuan Istirahat Tidur, baring, duduk Ringan sekali Menulis, mengetik Ringan Menyapu, menjahit,mencuci piring, menghias ruang Ringan-sedang Sekolah, kuliah, kerja kantor Sedang Mencangkul, menyabit rumput Berat Menggergaji pohon dengan gergaji tangan Berat sekali Mendaki gunung, menarik becak Sumber : Irianto (2007:51)

22 13 Tabel 2.4 Kebutuhan Energi Berdasarkan Aktivitas Olahraga (Kal/Menit) Aktivitas Olahraga Berat Badan (Kg) Balap 9 Km/jam Sepeda 15 Km/jam Bertanding Bulutangkis Bola Basket Bola Voli Beladiri Dayung Golf Hockey Judo Jalan Kaki 10 Mnt/Km Mnt/Km Mnt/Km Lari 5.5 Mnt/Km Mnt/Km Mnt/Km Mnt/KM Latihan Beban (Weight Training) Panahan Renang Gaya Bebas Gaya Punggung Gaya Dada Senam Senam Pemula Aerobik Terampil Sepak Bola Tenis Rekreasi Lapangan Bertanding Tenis Meja Tinju Latihan Bertanding Sumber : Irianto (2007:54)

23 14 d. Pertumbuhan Masa pertumbuhan terjadi pada anak-anak dan remaja, biasanya pada saat sampai usia 18 tahun sehingga memerlukan penambahan energi. Energi tambahan diperlukan baik untuk pertumbuhan tulang dan pertumbuhan jaringan tubuh. Kebutuhan energi untuk pertumbuhan dapat dilihat pada tabel 2.5. Tabel 2.5 Kebutuhan Energi untuk Pertumbuhan (Kal/hari) Umur ( Tahun ) Tambahan Energi kalori/kg Berat badan 15 1 kalori/kg Berat badan ,5 kalori/kg Berat badan Sumber : Irianto (2007:55) Konsep tentang Aplikasi Android Pengertian Aplikasi Android Menurut Darytamo (2007:1) bahwa Dalam pemrograman aplikasi bergerak berbagai aspek teknis perangkat lebih menonjol karena memiliki banyak keterbatasan dibandingkan komputer konvensional atau personal computer. Menurut Hermawan, S. (2011:2) android merupakan Sistem operasi yang dikembangkan untuk perangkat mobile berbasis Linux. Pada awalnya sistem operasi ini dikembangkan oleh Android Inc. yang kemudian dibeli oleh Google pada tahun Sedangkan menurut Safaat (2014:3) android adalah Sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Dari berbagai pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa android adalah sistem operasi berbasis Linux yang terdapat pada handphone atau komputer tablet Karakteristik Android Android memiliki empat karakteristik sebagai berikut: 1. Terbuka Android dibangun untuk benar-benar terbuka sehingga sebuah aplikasi dapat memanggil salah satu fungsi inti ponsel seperti membuat panggilan, mengirim

24 15 pesan teks, menggunakan kamera, dan lain-lain. Android menggunakan sebuah mesin virtual yang dirancang khusus untuk mengoptimalkan sumber daya memori dan perangkat keras yang terdapat di dalam perangkat. Android merupakan open source, dapat secara bebas diperluas untuk memasukkan teknologi baru yang lebih maju pada saat teknologi tersebut muncul. Platform ini akan terus berkembang untuk membangun aplikasi mobile yang inovatif. 2. Semua Aplikasi dibuat sama Android tidak memberikan perbedaan terhadap aplikasi utama dari telepon dan aplikasi pihak ketiga (third-party application). Semua aplikasi dapat dibangun untuk memiliki akses yang sama terhadap kemampuan sebuah telepon dalam menyediakan layanan dan aplikasi yang luas terhadap para pengguna. 3. Memecahkan hambatan pada aplikasi Android memecah hambatan untuk membangun aplikasi yang baru dan inovatif. Misalnya, pengembang dapat menggabungkan informasi yang diperoleh dari web dengan data pada ponsel seseorang seperti kontak pengguna, kalender, atau lokasi geografis. 4. Pengembangan aplikasi yang cepat dan mudah Android menyediakan akses yang sangat luas kepada pengguna untuk menggunakan library yang diperlukan dan tools yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi yang semakin baik. Android memiliki sekumpulan tools yang dapat digunakan sehingga membantu para pengembang dalam meningkatkan produktivitas pada saat membangun aplikasi yang dibuat. (Safaat, 2014:3) 2.4 Hipotesis Hipotesis menurut Sugiyono (2016:64) adalah Jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis yang penulis ajukan adalah bahwa aplikasi perhitungan kebutuhan energi berbasis android akan membantu bagi atlet ataupun masyarakat untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan energi setiap harinya secara cepat.

25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Sugiyono (2016:297) penelitian dan pengembangan adalah Metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Peneliti melakukan penelitian dan pengembangan perhitungan kebutuhan energi atlet berbasis android. Untuk mengetahui tingkat kelayakan perhitungan kebutuhan energi berbasis android dengan melalui validasi oleh ahli materi, validasi oleh media dan uji coba pengguna kepada atlet. 3.2 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang penulis gunakan mengacu kepada langkahlangkah metode Research and Development Sugiyono (2016:298), lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1 sebagai berikut. Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Uji Coba Produk Revisi Desain Revisi Produk Produksi Masal Gambar 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development (R & D). Sugiyono (2016:298) Penjelasan langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development adalah sebagai berikut: 16

26 17 1. Potensi dan Masalah; Potensi, banyaknya atlet atau pecinta olahraga di Indonesia. Masalah, tidak semua mengetahui baik atlet maupun masyarakat kebutuhan energi setiap harinya. 2. Pengumpulan Data; Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, angket dan dokumentasi untuk mendapatkan data-data yang tepat dan sesuai untuk diolah dalam penelitian, terutama sebagai bahan untuk merancang dan membangun produk yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada. 3. Desain Produk; Desain produk merupakan hasil akhir dari serangkaian penelitian awal, pada penelitian ini hasil akhir berupa aplikasi android. 4. Validasi Desain; Validasi dilakukan untuk menilai desain atau rancangan produk, proses ini meliputi pelaksanaan uji ahli media dan ahli materi. 5. Revisi Desain; Revisi desain dilakukan setelah diketahui kelemahannya atau bila disarankan oleh validator. 6. Uji Coba Produk; Uji coba produk dilakukan pada subjek uji coba untuk mengimplemantasikan aplikasi dan untuk mendapatkan informasi apakah sistem kerjanya sesuai yang diharapkan atau tidak. 7. Revisi Produk; Apabila hasil pada uji coba produk tersebut masih ditemukan hal-hal yang perlu diperbaiki, maka dilakukan revisi dilanjutkan perbaikan seperlunya. 8. Uji Coba Pemakaian; Setelah revisi produk maka harus di uji coba pemakaian untuk mengetahui kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut. 9. Revisi Produk; Revis produk dilakukan apabila dalam kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelemahan. 10. Produksi Masal; Produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diuji coba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal. 3.3 Sumber Data dan Subjek Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini merupakan data kuantitatif yang akan diubah menjadi kualitatif, yang bertujuan untuk memberikan gambaran

27 18 mengenai kualitas perhitungan kebutuhan energi atlet berbasis android yang dikembangkan. Sedangkan subjek penelitian untuk uji coba adalah sasaran pemakaian produk yaitu atlet-atlet yang berada di Kota Tasikmalaya. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Tahap tahap dalam uji coba produk ini antara lain: (1) menetapkan desain uji coba, (2) menetapkan subyek uji coba, (3) menetapkan jenis data, (4) menetapkan instrumen, (5) teknik analisi data. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini berupa angket, dan pedoman wawancara. Angket digunakan untuk mengetahui kualitas produk yang dihasilkan. Instrumen berupa wawancara dipakai sebagai alat pengumpul data dari para ahli dan siswa sehubungan dengan kritik, saran dan perbaikan yang bermanfaat bagi kualitas produk tersebut. 3.5 Uji Keabsahan Data Keabsahan data yaitu pada uji validitas dan reabilitas. Validitas dan reabilitas di dalam penelitian dan pengembangan perhitungan kebutuhan energi atlet berbasis android ini adalah data yang diperoleh melalui kegiatan uji coba yang diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif berupa kritik saran yang dikemukakan oleh ahli media dan ahli materi, dan atlet. Sedangkan, data kuantitatif yang akan diubah menjadi kualitatif. Data tersebut digunakan untuk memberi gambaran mengenai kualitas aplikasi perhitungan kebutuhan energi atlet berbasis android. 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan analisis stastistik deskriptif, yang berupa pernyataan sangat kurang, kurang, cukup baik, baik dan sangat baik yang diubah menjadi data kuantitatif dengan skala 5 yaitu dengan penskoran dai angka 1 sampai 5. Langkah-langkah dalam analisis data antara lain: mengumpulkan data kasar, pemberian skor, skor yang diperoleh kemudian dikonversikan menjadi nilai dengan skala 5.

28 BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Biaya Ringkasan anggaran biaya penelitian dosen muda yang diajukan dalam bentuk tabel 4.1 dan justifikasi anggaran meliputi honor, peralatan penunjang, bahan habis pakai, perjalanan dan lain-lain. Secara lebih rinci besaran anggaran yang dibutuhkan dapat dilihat pada lampiran. Tabel 4.1 Anggaran Biaya Penelitian Dosen Muda No Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan (Rp) 1 Gaji dan Upah Rp ,00 2 Bahan habis pakai dan peralatan Rp ,00 3 Perjalanan Rp ,00 4 Lain-lain: publikasi, laporan, dll. Rp ,00 Jumlah Rp , Jadwal Penelitian Rencana pelaksanaan penelitian yang diajukan bisa dilihat pada jadwal kegiatan yang disusun dalam bentuk tabel dibawah ini. Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan No Kegiatan 1 Pengumpulan data 2 Desain produk 3 Validasi desain 4 Revisi desain 5 Uji coba produk 6 Revisi produk 7 Uji coba pemakaian 8 Revisi produk 9 Produksi masal Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke

29 20 DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Burke, Louise dan Cok, Greg The Complete Guide to Food for Sport Performance. Australia : Griffin Press. Beck, Mary E Ilmu Gizi dan Diet. Yogyakarta : Yayasan Essentia Medica (YEM). Cakrawati, Dewi dan Mustika, NH Bahan Pangan, Gizi dan Kesehatan. Bandung : Alfabeta. Darytamo, Budi Pemrograman Berorientasi Obyek dengan Java 2 Platform Micro Edition (J2ME). Bandung : Institut Teknologi Bandung. Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rajagrafindo Persada. Fitriyanti, A, D. Aplikasi Penghitung Kalori Terbakar Saat Berolahraga Sepeda Menggunakan Global Positioning System (GPS) Berbasis Android. Jurnal Teknologi Informasi, 4, (2): Hermawan, S Mudah Membuat Aplikasi Android. Salatiga: Penerbit Andi. Hidayati, Nurul Laily Buku Ajar: Asuhan Gizi Olahraga. Yogyakarta : Rapha Publisihing. Irianto, Djoko Pekik Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta : CV. Andi Offset. Kementerian Kesehatan RI Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta. Mann, J. dan Truswell, A, S Buku Ajar Ilmu Gizi. Buku Kedokteran EGC. Muchtadi, Deddy Pengantar Ilmu Gizi. Bandung : Alfabeta. Perwira, I, P Purwarupa Sistem Pakar untuk Menentukan Jumlah Kalori Diet bagi Penderita Diabetes Mellitus. Jurnal Telematika, 10, (2):

30 21 Rahmawati, Maya Menu Tepat Makanan Atlet 11 Olahraga Terpopuler. Yogyakarta : Pustaka Baru Press. Rosmalina, Y Perbandingan Perhitungan Basal dan Energy Expenditure Pada Lansia. Penelitian Gizi Makanan, 34, (1): Safaat, N Android (Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android). Bandung : Informatika. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Supono, R, A., Karmilasari dan Wulandari, Y, D Aplikasi Perhitungan Kebutuhan Gizi Lansia Berbasis Smartphone Android. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), Yogyakarta 6 Juni 2015.

31 22 1. Honor Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian Honor Waktu Honor per Tahun (Rp) Honor/Jam (Rp) Minggu (jam/minggu) Th I Th Th Ketua Rp Rp n Anggota 1 Rp Rp Anggota 2 Rp Rp SUB TOTAL (Rp) Rp Peralatan Penunjang Material Peralatan penunjang 1 Justifikasi Pemakaian Internet Kuantitas 3 Orang (2 Bulan) Harga Satuan (Rp) Rp Rp Harga Peralatan Penunjang (Rp) Th I Th Th Peralatan penunjang 2 Peralatan penunjang 3 Analisis Perencanaan Perencanaan Aplikasi 1 Paket Rp Rp Paket Rp Rp Peralatan penunjang 4 Pemograman 1 Paket Rp Rp Peralatan penunjang 5 Pengujian 30 orang Rp Rp Peralatan penunjang 6 Dokumentasi 1 Paket Rp Rp Peralatan penunjang 7 Laporan Akhir 2 Rp Rp Peralatan Penunjang 8 Flasdisk 32Gb 1 unit Rp Rp Peralatan Penunjang 9 Software pembuat aplikasi android 1 unit Rp Rp Bahan Habis Pakai SUB TOTAL (Rp) Rp Justifikasi Harga Satuan Biaya per Tahun (Rp) Material Kuantitas Pemakaian (Rp) Th I Th Th Material 1 Kertas A4 2 rim Rp Rp n Material 2 Alat tulis 1 paket Rp Rp Material 3 Tinta print warna 1 paket Rp Rp Material 4 Materai 2 lbr Rp Rp

32 23 Material Justifikasi Harga Satuan Biaya per Tahun (Rp) Kuantitas Pemakaian (Rp) Th I Th Th Material 5 Amplop besar 1 unit Rp Rp n Material 6 Staples sedang 1 unit Rp Rp Material 7 Kertas kuarto 1 rim Rp Rp Material 8 Dokumen keeper 2 unit Rp Rp Material 9 Map Plastik 5 unit Rp Rp Material 10 CD-RW 1 tabung Rp Rp SUB TOTAL (Rp) Rp Perjalanan Material Justifikasi Harga Biaya per Tahun (Rp) Kuantitas Perjalanan Satuan (Rp) Th I T Th Perjalanan ke tempat Survei 1 Rp Rp h n penelitian Perjalanan Lokal Sampling 2 Rp Rp Perjalanan Lokal Konfirmasi Instrumen tes 5 Rp Rp SUB TOTAL (Rp) Rp Lain-lain Harga Satuan Biaya per Tahun (Rp) Kegiatan Justifikasi Kuantitas (Rp) Th I Th Th Laporan Pelaporan 1 Rp Rp Publikasi Publikasi 2 Rp Rp Seminar Seminar 1 Rp Rp SUB TOTAL (Rp) Rp TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN (Rp) Th I Th Th Rp TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUH TAHUN (Rp) Rp

33 24 Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas Instansi No Nama / NIDN Asal 1 Ucu Muhammad Afif, M.Pd Universitas Siliwangi Bidang Alokasi Ilmu Waktu Uraian Tugas PJKR (jam/minggu 16 - Mengkoordinasi proses pengambilan data, pengumpulan data, analisis data, penyusunan interpretasi data, dan penyusunan laporan penelitian. - Mengkoordinasi persiapan instrument penelitian, perlengkapan penelitian, dan instrument penunjang. - Mengkoordinasi penyusunan laporan akhir penelitian, publikasi hasil penelitian dalam seminar nasional/ prosiding. - Bertanggung jawab terhadap hasil pelaporan penelitian mulai dari laporan harian, laporan kemajuan, laporan akhir dan penggunaan anggaran penelitian

34 25 2 Haikal Millah, M.Pd. Universitas Siliwangi PJKR 16 - Membantu ketua dalam proses pengambilan data, pengumpulan data, analisis data, penyusunan interpretasi data, dan penyusunan laporan penelitian. - Membantu ketua dalam persiapan instrument penelitian, perlengkapan penelitian, dan instrument penunjang. - Membantu ketua dalam penyusunan laporan akhir penelitian, publikasi hasil penelitian dalam seminar nasional/ prosiding. - Turut bertanggung jawab terhadap hasil pelaporan penelitian mulai dari laporan harian, laporan kemajuan, laporan akhir dan penggunaan anggaran penelitian

35 26 3 Selly Purnama, M.Pd. Universitas Siliwangi PJKR 16 - Membantu ketua dalam proses pengambilan data, pengumpulan data, analisis data, penyusunan interpretasi data, dan penyusunan laporan penelitian. - Membantu ketua dalam persiapan instrument penelitian, perlengkapan penelitian, dan instrument penunjang. - Membantu ketua dalam penyusunan laporan akhir penelitian, publikasi hasil penelitian dalam seminar nasional/ prosiding. - Turut bertanggung jawab terhadap hasil pelaporan penelitian mulai dari laporan harian, laporan kemajuan, laporan akhir dan penggunaan anggaran penelitian

36 27 Lampiran 3. Biodata Peneliti A. Identitas Diri Ketua 1 Nama Lengkap Ucu Muhammad Afif., M.Pd 2 Jenis Kelamin Laki-laki 3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli 4 NIP/NIK - 5 NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Majalengka, 09 Oktober Muhammad.afif83@yahoo.com 8 No Telepon/HP Alamat Kantor Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya 10 No Telepon/Faks / Lulusan yang Telah Dihasilkan 12 Mata Kuliah yang Diampu S-1 =...orang; S-2 =...orang; S-3 =...orang 1. Ilmu Gizi Olahraga 2. Adm. Org. Sistem Pertandingan & Perwasitan 3. T & Praktek Tenis Meja B. Riwayat Pendidikan S-1 S-2 S-2 Nama Perguruan Tinggi UNSIL UNIGAL UNNES Bidang Ilmu PJKR Manajemen Pendidikan Pendidikan Olahraga Tahun Masuk Lulus Judul Skripsi/Tesis/ Identifikasi Pengaruh Hubungan Desertasi Bakat Olahraga Kepemimpinan dan Kecemasan, pada Siswa Motivasi Kerja Percaya Diri Sekolah Dasar Terhadap Prestasi dan Motivasi Negeri di Desa Kerja Pegawai (Studi Terhadap Manonjaya Analitik Kuantitatif Kinerja Wasit Kecamatan Manonjaya Kepemimpinan Kepala Dinas Bola Voli (Studi Korelasi Kabupaten Pendidikan, pada Wasit Tasikmalaya. Kebudayaan, Pemuda Bola Voli dan Olahraga Kabupaten Kabupaten Tasikmalaya) Majalengka). Nama Pembimbing/ Promotor 1. Gumilar Mulya., M.Pd 2. Drs. Adhi Purnomo 1. Prof. Dr. H. Djamán Satori, M.A 2. Manan, Drs., M.M.Pd 1. Dr. Rumini, S.Pd., M.Pd. 2. Dr. Nasuka, M.Kes

37 28 C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun Judul Penelitian Pendanaan Sumber* Jml (Juta Rp) * Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya. D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir Judul Pengabdian Kepada Pendanaan No Tahun Masyarakat Sumber* Jml (Juta Rp) * Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya. E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal 1 Pengaruh Pembelajaran Passing Atas Berpasangan Terhadap Keterampilan Passing Atas Dalam Permainan Bola Voli (Eksperimen pada Anggota Ekstrakulikuler Bola Voli Puteri SMP Negeri 9 Tasikmalaya) 2 Hubungan Kecemasan, Percaya Diri dan Motivasi Terhadap Kinerja Wasit Bola Voli (Studi Korelasi pada Wasit Bola Voli Kabupaten Tasikmalaya) Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pendidikan Journal of Physical Education and Sports Volume/ Nomor/Tahun Volume. 7 No. 2, September 2011 Volume 5 No. 2, Desember 2016 F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir Nama Pertemuan Waktu dan No Judul Artikel Ilmiah Ilmiah/Seminar Tempat 1 2 3

38 29

39 30 A. Identitas Diri Anggota 1 1 Nama Lengkap Haikal Millah, M.Pd. 2 Jenis Kelamin Laki-Laki 3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli 4 NIP/NIK - 5 NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Tasikmalaya, 05 Agustus haikal.millah@gmail.com 8 No Telepon/HP Alamat Kantor Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya 10 No Telepon/Faks / Lulusan yang Telah Dihasilkan 12 Mata Kuliah yang Diampu S-1 =...orang; S-2 =...orang; S-3 =...orang 1. Ilmu Faal 2. Ilmu Faal Olahraga 3. Pencegahan dan Perawatan Cedera Olahraga 4. Teori dan Praktek Sepak Bola B. Riwayat Pendidikan S-1 S-2 S-3 Nama Perguruan Universitas Siliwangi Universitas Negeri Jakarta Tinggi Bidang Ilmu PJKR Pendidikan Olahraga Tahun Masuk Lulus Judul Skripsi/Tesis/ Desertasi Nama Pembimbing/ Promotor Hubung Daya Ledak Otot Lengan, Fleksibilitas Panggul dan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Hasil Tolak Peluru Gaya O Brien 1. Dr. H. Cucu Hidayat, M.Pd. 2. H. Gumilar Mulya, M.Pd. Hubungan Percaya Diri, Daya Ledak Otot Lengan, dan Fleksibilitas Panggul dengan Keterampilan Lempar Cakram 1. Prof. Dr. Moch. Asmawi, M.Pd. 2. Dr. Ir. Fatah Nurdin, MM.

40 31 C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun Judul Penelitian 1 Hubungan Motivasi Berprestasi Dan Percaya Diri Dengan Hasil 2015 Belajar Handspring Di Meja Lompat Pada Mata Kuliah Senam Lantai Hubungan Kadar Haemoglobin dan Kekuatan Otot Pernapasan dengan Kapasitas Vo2max Pemain Sepak Bola Unsil United Pengembangan Instrumen Keterampilan Olahraga Futsal Pendanaan Sumber* Jml (Juta Rp) Dana Internal PT LPPM Unsil Dana Internal PT LPPM Unsil Dana Internal PT LPPM Unsil Rp Rp Rp * Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya. D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir Judul Pengabdian Kepada Pendanaan No Tahun Masyarakat Sumber* Jml (Juta Rp) 1 2 * Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya. E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir Volume/ No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Nomor/Tahun 1 Pengembangan Model-Model Latihan Journal of Volume 1/ Pertahanan dalam Permainan Sepakbola S.P.O.R.T No.1/ F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir Nama Pertemuan Waktu dan No Judul Artikel Ilmiah Ilmiah/Seminar Tempat 1 2 G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit

41 32

42 33 A. Identitas Diri Anggota 2 1 Nama Lengkap Selly Purnama, M.Pd. 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli 4 NIP/NIK - 5 NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Tasikmalaya, 25 Januari sellypurnama98@gmail.com 8 No Telepon/HP Alamat Kantor Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya 10 No Telepon/Faks / Lulusan yang Telah Dihasilkan 12 Mata Kuliah yang Diampu S-1 =...orang; S-2 =...orang; S-3 =...orang 1. T & P Softball 2. Ilmu Gizi Olahraga 3. Adm, Organisasi Sistem Pertandingan dan Perwasitan B. Riwayat Pendidikan S-1 S-2 S-3 Nama Perguruan Universitas Siliwangi Universitas Galuh Tinggi Bidang Ilmu PJKR Administrasi Pendidikan Olahraga Tahun Masuk Lulus Judul Skripsi/Tesis/ Desertasi Nama Pembimbing/ Promotor Perbandingan Pengaruh Latihan Overhead Throw Menggunakan Modifikasi Bola Dengan Bola Standar Terhadap Ketepatan Hasil Overhead Throw Pada Permainan Softball 3. Doddy Achmad Hidayat, M.Pd 4. Dr. H.Gumilar Mulya, M.Pd. Pengaruh Manajemen Fasilitas Olahraga Dan Layanan Guru Terhadap Efektivitas Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan 3. Prof. Dr. H. Akdon, M.Pd. 4. Dr. H. Kusnandi, Drs., M.M.,M.Pd.

LAPORAN KEMAJUAN 70% PENELITIAN DOSEN MUDA APLIKASI PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET BERBASIS ANDROID

LAPORAN KEMAJUAN 70% PENELITIAN DOSEN MUDA APLIKASI PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET BERBASIS ANDROID LAPORAN KEMAJUAN 70% PENELITIAN DOSEN MUDA APLIKASI PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET BERBASIS ANDROID Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun PENGUSUL KETUA ANGGOTA : UCU MUHAMMAD AFIF, M.Pd NIDN. 0409108005

Lebih terperinci

APLIKASI PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET BERBASIS ANDROID. Universitas Siliwangi. Universitas Siliwangi. Universitas Siliwangi

APLIKASI PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET BERBASIS ANDROID. Universitas Siliwangi. Universitas Siliwangi. Universitas Siliwangi APLIKASI PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET BERBASIS ANDROID Ucu Muhammad Afif (1) Haikal Millah (2) Selly Purnama (3) 1 Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET Pendahuluan Prestasi olahraga yang tinggi perlu terus menerus dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Salah satu faktor yang penting

Lebih terperinci

Specific Dynamic Action

Specific Dynamic Action Kebutuhan Energi Besarnya kebutuhan energi tergantung dari energi yang digunakan setiap hari. Kebutuhan energi dapat dihitung dengan memperhatikan beberapa komponen penggunaan energi. Komponen-komponen

Lebih terperinci

KEBUTUHAN & KECUKUPAN GIZI. Rizqie Auliana, M.Kes

KEBUTUHAN & KECUKUPAN GIZI. Rizqie Auliana, M.Kes KEBUTUHAN & KECUKUPAN GIZI Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id Pengantar Gemukkah saya? Kuruskah saya? Sudah cukupkah saya makan? Sehatkah saya?.. Berapa kebutuhan gizi kita? Kebutuhan gizi

Lebih terperinci

CARA MENENTUKAN KEBUTUHAN ENERGI SEORANG ATLET

CARA MENENTUKAN KEBUTUHAN ENERGI SEORANG ATLET 87 Jurnal Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan, Jilid 2, Nomor 1 Januari 2014 hlm. 87 91 ISSN 2338-0990 CARA MENENTUKAN KEBUTUHAN ENERGI SEORANG ATLET Saharuddin Ita FIK Universitas Cenderawasih,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulutangkis adalah salah satu cabang olahraga yang popular dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Bahkan masyarakat Indonesia sudah melekat kecintaanya terhadap

Lebih terperinci

KEBUTUHAN ENERGI SEHARI

KEBUTUHAN ENERGI SEHARI PENENTUAN GIZI INDIVIDU DAN KGA Muslim, MPH STIKES HANGTUAH Tanjungpinang Pertemuan Ke-2, Tgl: 10 Oktober 2009 PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI 1. ENERGI Gambaran klinis, status gizi Umur, jenis kelamin, aktivitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI UNTUK MENGETAHUI KEBUTUHAN JUMLAH KALORI. Naskah Publikasi. Program Studi Informatika. Fakultas Komunikasi dan Informatika

PENGEMBANGAN APLIKASI UNTUK MENGETAHUI KEBUTUHAN JUMLAH KALORI. Naskah Publikasi. Program Studi Informatika. Fakultas Komunikasi dan Informatika PENGEMBANGAN APLIKASI UNTUK MENGETAHUI KEBUTUHAN JUMLAH KALORI Naskah Publikasi Program Studi Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Diajukan oleh : Irma Eka Ayu Novita Hernawan Sulistyanto, S.T,.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaannya sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Serta meningkatkan

Lebih terperinci

30/09/2017. Kebutuhan dan Kecukupan Gizi Tenaga Kerja. Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan gizi seseorang

30/09/2017. Kebutuhan dan Kecukupan Gizi Tenaga Kerja. Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan gizi seseorang Kebutuhan dan Kecukupan Gizi Tenaga Kerja KEBUTUHAN ZAT GIZI MAKRO PEKERJA PERTEMUAN 4 NADIYAH, S.Gz., M.Si LARAS SITOAYU, S.Gz., MKM PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT Kebutuhan Gizi Minimal Sehari (MDR)

Lebih terperinci

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes GIZI KESEHATAN MASYARAKAT Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes Introduction Gizi sec. Umum zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan dan memperbaiki jaringan tubuh. Gizi (nutrisi)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas Obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbun lemak yang melebihi 25 % dari berat tubuh, orang yang kelebihan berat badan biasanya karena kelebihan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1). BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan fisik sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran, selain itu olahraga juga dapat ditunjukkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini merupakan cross sectional survey karena pengambilan data dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan (Hidayat 2007). Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Rumus IMT (Index Massa Tubuh) sendiri sebagai berikut:

Rumus IMT (Index Massa Tubuh) sendiri sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Index Massa Tubuh Index Massa tubuh adalah salah satu pengukuran status gizi antopometri seseorang dengan menggunakan tinggi badan dan berat badan. Cara ini efektif digunakan

Lebih terperinci

energi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan

energi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan KESEIMBANGAN ENERGI Jumlah energi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu air sebesar 1 kg sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan oleh banyaknya klub-klub sepak bola yang ada dan penggemar yang tidak sedikit.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggi Fauzi Mukti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggi Fauzi Mukti, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan suatu pekerjaan fisik yang dikerjakan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang sangat berarti. Artinya

Lebih terperinci

PENENTUAN KECUKUPAN ENERGI

PENENTUAN KECUKUPAN ENERGI PENENTUAN KECUKUPAN ENERGI Oleh: Fitri Rahmawati, MP JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Kecukupan Energi Didefinisikan sebagai kemampuan untuk

Lebih terperinci

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri)

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri) Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga (Nurkadri) Abstrak Olahraga adalah aktiftas jasmani yang membutuhkan energy dalam melakukannya. Kadar energy yang dibutuhkan disesuaikan dengan berat atau ringan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Gizi a. Definisi Gizi Kata gizi berasal dari bahasa Arab ghidza yang berarti makanan. Menurut cara pengucapan Mesir, ghidza dibaca ghizi. Gizi adalah segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Mahardikawati & Roosita 2008). Menurut Kartasapoetra 2002 (dalam. Riwu 2011), aktifitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang

BAB I PENDAHULUAN. (Mahardikawati & Roosita 2008). Menurut Kartasapoetra 2002 (dalam. Riwu 2011), aktifitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas fisik atau disebut juga aktivitas eksternal ialah suatu rangkaian gerak tubuh yang menggunakan tenaga atau energi. Jenis aktivitas fisik yang sehari-hari dilakukan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Format Justifikasi Anggaran

Lampiran 1. Format Justifikasi Anggaran Lampiran. Format Justifikasi Anggaran Lampiran. Justifikasi Anggaran. Honor Pelaksana Jumlah Honor (Rp.). Ketua. Anggot a Sub total. Peralatan Penunjang dan bahan habis pakai ATK, dll Nama Barang Justifikasi

Lebih terperinci

USULAN PENELITIAN. SEARCH and SHARE RESEARCH GRANT

USULAN PENELITIAN. SEARCH and SHARE RESEARCH GRANT Kode/Nama Rumpun Ilmu* :.../... Bidang Fokus :... USULAN PENELITIAN SEARCH and SHARE RESEARCH GRANT JUDUL PENELITIAN TIM PENGUSUL (Nama ketua dan anggota tim, lengkap dengan gelar, dan NIDN) UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan metabolisme karbohidrat dan lemak yang relative kekurangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan metabolisme karbohidrat dan lemak yang relative kekurangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus merupakan suatu gangguan kronis yang ditandai dengan metabolisme karbohidrat dan lemak yang relative kekurangan insulin. Diabetes mellitus yang utama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi olahraga yang benar dan professional (Depkes RI, 2002).

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi olahraga yang benar dan professional (Depkes RI, 2002). 74 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan sepakbola membutuhkan daya tahan fisik yang tinggi untuk melakukan aktifitas secara terus menerus dalam waktu lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip mengenai penyimpangan dan ketidakwajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya teori-teori perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada keberhasilan bangsa itu sendiri dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, cerdas,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang. Terlalu banyak mengkonsumsi satu jenis makanan tanpa mengimbanginya. seseorang mengabaikan pola makan yang seimbang.

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang. Terlalu banyak mengkonsumsi satu jenis makanan tanpa mengimbanginya. seseorang mengabaikan pola makan yang seimbang. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam hidup, namun masih jarang orang peduli dengan kesehatannya sendiri. Salah satu cara menjaga kesehatan adalah dengan

Lebih terperinci

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit Budaya Hidup Aktif Melalui Aktifitas Fisik RUMPIS AGUS SUDARKO FIK UNY STATUS KESEHATAN Sehat &Bugar Sehat Sakit Gambar : Modifikasi Kondisi Sakit - Sehat - Bugar Pendahuluan Perkembangan IPTEKS mempermudah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. global. 1 Aktivitas fisik telah diidentifikasi sebagai faktor risiko keempat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. global. 1 Aktivitas fisik telah diidentifikasi sebagai faktor risiko keempat untuk global. 1 Aktivitas fisik telah diidentifikasi sebagai faktor risiko keempat untuk BAB 1 PENDAHULUAN Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran

Lebih terperinci

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI DENGAN ANALISA DENYUT JANTUNG PADA BURUH ANGKUT MATERIAL DI PERUSAHAAN X *) Julianus Hutabarat Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

2015 IPLEMENTASI FUZZY SUGENO DAN FORWARD CHAINING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGATURAN NUTRISI DAN MAKANAN ATLET

2015 IPLEMENTASI FUZZY SUGENO DAN FORWARD CHAINING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGATURAN NUTRISI DAN MAKANAN ATLET BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup tidak bisa terlepas dari kebutuhannya akan mengonsumsi makanan. Zat gizi pada makanan diperlukan bagi tubuh manusia untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Fleksibilitas 2.1.1. Definisi fleksibilitas Fleksibilitas mengacu pada kemampuan ruang gerak sendi atau persendian tubuh. Kemampuan gerak sendi ini berbeda di setiap persendian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan absorpsi yang diukur dari berat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan absorpsi yang diukur dari berat dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan pengunaan zat-zat gizi. Status Gizi adalah keadaan tubuh seseorang yang dipengaruhi

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR

PANDUAN PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR PANDUAN PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR DAFTAR ISI : 1. Persyaratan Umum 2. Waktu dan Biaya Penelitian 3. Sistematika Usulan Penelitian 4. Seleksi Proposal 5. Format Halaman 6. Format Laporan Akhir

Lebih terperinci

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data 22 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menggambarkan hubungan antara asupan makanan dan komposisi lemak tubuh terhadap kapasitas daya tahan tubuh

Lebih terperinci

Mitos Sixpack Orang menghabiskan uang jutaan setiap tahun untuk mendapatkan tubuh ideal. Sekarang ini terdapat sekitar 200 lebih alat-alat latihan untuk perut. Sebagian alat-alat ini tidak berguna sama

Lebih terperinci

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data 13 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian tentang hubungan tingkat konsumsi dan aktivitas fisik terhadap tekanan darah dan kolesterol ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan Mengatur Berat Badan Pengaturan berat badan adalah suatu proses menghilangkan atau menghindari timbunan lemak di dalam tubuh. Hal ini tergantung pada hubungan antara jumlah makanan yang dikonsumsi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu yang membutuhkan daya tahan jantung paru. Kesegaran jasmani yang rendah diikuti dengan penurunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Olahraga adalah segala bentuk aktivitas fisik kompetitif yang biasanya dilakukan melalui partisipasi santai atau terorganisi, bertujuan untuk menggunakan, memelihara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gizi atau makanan diperlukan manusia untuk pemeliharaan tubuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gizi atau makanan diperlukan manusia untuk pemeliharaan tubuh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gizi atau makanan diperlukan manusia untuk pemeliharaan tubuh termasuk pertumbuhan dan pergantian jaringan yang rusak akibat aktivitas kerja atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian di laksanakan di Kota Padang, Sumatera Barat 2. Waktu. B.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian di laksanakan di Kota Padang, Sumatera Barat 2. Waktu. B. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian di laksanakan di Kota Padang, Sumatera Barat 2. Waktu Waktu penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Desember 2016 sampai awal Januari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyelenggaraan Makanan Penyelenggaraan makanan merupakan suatu kegiatan atau proses menyediakan makanan dalam jumlah yang banyak atau dalam jumlah yang besar. Pada institusi

Lebih terperinci

Rita Patriasih, S.Pd., M.Si Prodi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI

Rita Patriasih, S.Pd., M.Si Prodi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI Rita Patriasih, S.Pd., M.Si Prodi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI Manusia bergerak Sistem tubuh : sirkulasi darah, pernafasan, pencernaan, denyut jantung serta proses-proses fisiologis lainnya. BUTUH

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelebihan berat badan saat ini merupakan masalah yang banyak terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur lebih dari 30 tahun

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2012 di Cipayung, Bogor. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PANDUAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA CEDERA PEMAIN SEPAKBOLA BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN APLIKASI PANDUAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA CEDERA PEMAIN SEPAKBOLA BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN APLIKASI PANDUAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA CEDERA PEMAIN SEPAKBOLA BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Yusron Prayogo 10.11.3648 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG

PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang By. Jaya Mahar Maligan Laboratorium Nutrisi Pangan dan Hasil Pertanian PS Ilmu dan Teknologi

Lebih terperinci

Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang

Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang By. Jaya Mahar Maligan Laboratorium Nutrisi Pangan dan Hasil Pertanian PS Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan THP FTP UB Menu France : daftar yang

Lebih terperinci

PEDOMAN USUL PENELITIAN SISTEMATIKA USULAN PENELITIAN

PEDOMAN USUL PENELITIAN SISTEMATIKA USULAN PENELITIAN SISTEMATIKA USULAN PENELITIAN Usulan Penelitian Internal Univ Mercu Buana maksimum berjumlah 0 halaman (tidak termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, dan lampiran), yang ditulis menggunakan font Times

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian, pada bab ini akan dijelaskan mengenai skema umum penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua tahapan utama,

Lebih terperinci

JUDUL PENELITIAN. Tim Pengusul. 1. Nama Pengusul (Ketua), NIDN 2. Nama Pengusul (Anggota 1), NIDN 3. Nama Pengusul (Anggota 2), NIDN

JUDUL PENELITIAN. Tim Pengusul. 1. Nama Pengusul (Ketua), NIDN 2. Nama Pengusul (Anggota 1), NIDN 3. Nama Pengusul (Anggota 2), NIDN USUL PENELITIAN JUDUL PENELITIAN Tim Pengusul. Nama Pengusul (Ketua), NIDN. Nama Pengusul (Anggota ), NIDN 3. Nama Pengusul (Anggota ), NIDN DEPARTEMEN...FAKULTAS... UNIVERSITAS AIRLANGGA Januari 07 HALAMAN

Lebih terperinci

TEMPLATE HIBAH PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS SAHID JAKARTA

TEMPLATE HIBAH PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS SAHID JAKARTA TEMPLATE HIBAH PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS SAHID JAKARTA Sistematika Usulan Penelitian Hibah Penelitian Dosen Universitas Sahid Jakarta Maksimum berjumlah 20 halaman (tidak termasuk halaman sampul, halaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sarapan Pagi Sarapan pagi adalah makanan atau minuman yang memberikan energi dan zat gizi lain yang dikonsumsi pada waktu pagi hari. Makan pagi ini penting karena makanan yang

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN ASUPANN GIZI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER PENCINTA ALAM SMA NEGERI 1 MAJENANG

KESEIMBANGAN ASUPANN GIZI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER PENCINTA ALAM SMA NEGERI 1 MAJENANG Keseimbangan Asupan Gizi (Rizqi Dwi Jayanto)1 KESEIMBANGAN ASUPANN GIZI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER PENCINTA ALAM SMA NEGERI 1 MAJENANG THE BALANCING OF STUDENTS NUTRIENT ABSORPTION IN PENCINTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih sangat erat kaitannya dengan aspek kesehatan lain. Gizi lebih dan. nama Sindrom Dunia Baru New World Syndrome.

BAB I PENDAHULUAN. lebih sangat erat kaitannya dengan aspek kesehatan lain. Gizi lebih dan. nama Sindrom Dunia Baru New World Syndrome. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia akhir-akhir ini cenderung menunjukkan masalah gizi ganda, disamping masih menghadapi masalah gizi kurang, disisi lain pada golongan masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Tahan Tubuh (Endurance) 1. Pengertian Menurut Toho Cholik Mutohir dan Ali Maksum (2007) daya tahan umum adalah kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas terus-menerus (lebih

Lebih terperinci

PANDUAN SISTEMATIKA PENGUSULAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PANDUAN SISTEMATIKA PENGUSULAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT PANDUAN SISTEMATIKA PENGUSULAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL 2015 A. Pendahuluan BAB I PANDUAN PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prevalensi Obesitas dan Persentase Lemak 2.1.1 Prevalensi Obesitas Secara global, prevalensi obesitas telah meningkat sejak tahun 1980 dan peningkatannya sangat cepat. 11

Lebih terperinci

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dengan beberapa aturan permainan yang cukup menarik dan mudah diterima oleh kalangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN SAMPUL MUKA.. HALAMAN JUDUL...

DAFTAR ISI... HALAMAN SAMPUL MUKA.. HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL MUKA.. HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN HALAMAN PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI DAFTAR RIWAYAT HIDUP KATA PENGANTAR... LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ABSTRAK

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40

METODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40 15 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah metode survei dengan teknik wawancara. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Babakan, Kota Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai generasi penerus bangsa yang potensi dan kualitasnya masih perlu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai generasi penerus bangsa yang potensi dan kualitasnya masih perlu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak sekolah merupakan sumber daya manusia di masa depan sebagai generasi penerus bangsa yang potensi dan kualitasnya masih perlu ditingkatkan. Sumber daya manusia

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENELITIAN DIPA

BUKU PANDUAN PENELITIAN DIPA BUKU PANDUAN PENELITIAN DIPA PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA 2016 1. Umum Program ini dimaksudkan sebagai kegiatan pembinaan penelitian yang mengarahkan

Lebih terperinci

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P.

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P. Pola Makan Sehat Oleh: Rika Hardani, S.P. Makalah ini disampaikan pada Seminar Online Kharisma ke-2, Dengan Tema: ' Menjadi Ratu Dapur Profesional: Mengawal kesehatan keluarga melalui pemilihan dan pengolahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebanyak 90% penderita diabetes di seluruh dunia merupakan penderita

BAB I PENDAHULUAN. Sebanyak 90% penderita diabetes di seluruh dunia merupakan penderita BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prevalensi penyakit diabetes secara global diderita oleh sekitar 9% orang dewasa berusia 18 tahun ke atas pada tahun 2014. Diabetes menjadi penyebab besarnya jumlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk lanjut usia pria lebih rendah dibanding wanita. Terlihat dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi dan proyeksi

Lebih terperinci

ROLE OF NUTRITION TO WIN A MATCH

ROLE OF NUTRITION TO WIN A MATCH ROLE OF NUTRITION TO WIN A MATCH /// WHAT EVERY ATHLETES SHOULD TO KNOW \\\ Made by Rendy Effendi, Liza Nuarita, Fakhrullah Amin, Ismi Nabila, Ridwan Riansyah PRESTASI OLAHRAGA Latihan Rutin Motivasi

Lebih terperinci

PANDUAN PROPOSAL PENELITIAN DANA DIPA PPNS. p3m.ppns.ac.id

PANDUAN PROPOSAL PENELITIAN DANA DIPA PPNS.   p3m.ppns.ac.id PANDUAN PROPOSAL PENELITIAN DANA DIPA PPNS Email : p3m@ppns.ac.id p3m.ppns.ac.id PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA 2017 1. Umum Program ini dimaksudkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Kemajuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini kemajuan teknologi berkembang dengan sangat pesat, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Kemajuan teknologi tersebut berpengaruh

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Studi DIV Fisioterapi

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA <<JUDUL PROGRAM>> BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. Diusulkan oleh :

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA <<JUDUL PROGRAM>> BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. Diusulkan oleh : PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan oleh :

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SIM-RSG (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT GLOBAL) BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA.

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SIM-RSG (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT GLOBAL) BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA. USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SIM-RSG (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT GLOBAL) BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA Diusulkan oleh: Deni Nugroho (4111412056 / 2012) Ahmad Julul Zamzami (4111412063

Lebih terperinci

BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN MASYARAKAT. Diusulkan oleh:

BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN MASYARAKAT. Diusulkan oleh: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT PELATIHAN MEMBUAT DAN MENGELOLA WEB BLOG GURU-GURU SMP SE-KUDUS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PROGRAM. Ketua. Anggota Tim

PROGRAM. Ketua. Anggota Tim PETUNJUK TEKNIS SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM PRIORITAS UNIVERSITAS PADJADJARAN a. Sampul Muka LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM PRIORITAS UNIVERSITAS PADJADJARAN

Lebih terperinci

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai konsumsi pangan, aktivitas fisik, status gizi dan status kesehatan lansia menggunakan desain cross sectional. Desain ini merupakan pengamatan yang

Lebih terperinci

PENELITIAN HIBAH FAKULTAS TEKNIK UNPAS. Kegiatan penelitian Hibah Fakultas Teknik dilaksanakan sebagai

PENELITIAN HIBAH FAKULTAS TEKNIK UNPAS. Kegiatan penelitian Hibah Fakultas Teknik dilaksanakan sebagai PENELITIAN HIBAH FAKULTAS TEKNIK UNPAS I. Pendahuluan Kegiatan penelitian Hibah Fakultas Teknik dilaksanakan sebagai salah satu upaya dalam mendukung dosen melaksanakan kegiatan penelitian seperti yang

Lebih terperinci

PEDOMAN USULAN RISET SISTEMATIKA USULAN RISET

PEDOMAN USULAN RISET SISTEMATIKA USULAN RISET SISTEMATIKA USULAN RISET Usulan Riset Internal Univ Mercu Buana maksimum berjumlah 0 halaman (tidak termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, dan lampiran), yang ditulis menggunakan font Times New Roman

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET (Studi Deskriptif pada Siswa Ekstrakurikuler Bola Basket SMP Negeri 11 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah modal utama untuk memulai berbagai aktivitas. Bukan

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah modal utama untuk memulai berbagai aktivitas. Bukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sehat adalah modal utama untuk memulai berbagai aktivitas. Bukan rahasia lagi jika setiap orang baik tua maupun muda menginginkan kondisi tubuh yang sehat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penunjangnya (Almatsier, 2003). Menurut WHO (2016), aktivitas fisik. sebagai komponen penting dari gaya hidup sehat (Pate, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. penunjangnya (Almatsier, 2003). Menurut WHO (2016), aktivitas fisik. sebagai komponen penting dari gaya hidup sehat (Pate, 2005). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas fisik ialah gerakan fisik yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya (Almatsier, 2003). Menurut WHO (2016), aktivitas fisik merupakan setiap gerakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Status gizi adalah keseimbangan antara pemasukan zat gizi dari bahan makanan yang dimakan dengan bertambahnya pertumbuhan aktifitas dan metabolisme dalam tubuh. Status

Lebih terperinci

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP 19830127 200604 2 001 FIK UNY Abstrak Dalam rangka menilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Prestasi olahraga yang menurun bahkan di tingkat ASEAN menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Prestasi olahraga yang menurun bahkan di tingkat ASEAN menjadi suatu 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prestasi olahraga yang menurun bahkan di tingkat ASEAN menjadi suatu keprihatinan tersendiri bagi kondisi olahragawan profesional di Indonesia. Untuk membina seorang

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK. HUBUNGAN ANTARA PANJANG LENGAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 KARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT GONDOK PADA LANSIA DI DESA ARJOSARI KECAMATAN JABUNG MALANG

STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT GONDOK PADA LANSIA DI DESA ARJOSARI KECAMATAN JABUNG MALANG STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT GONDOK PADA LANSIA DI DESA ARJOSARI KECAMATAN JABUNG MALANG Sunarsih Yudawati, Emy Setyowati Program Studi Diploma 3 Akademi Kebidanan Wira Husada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Sehat juga keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinan setiap orang hidup produktif dan ekonomis.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negatif terhadap kehidupan. Dilihat dari dampak positif, teknologi membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. negatif terhadap kehidupan. Dilihat dari dampak positif, teknologi membuat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan yang cepat dan signifikan di segala bidang menuju pada keadaan yang

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGAM BUBIDAYA PARKIT UNTUK KESEHATAN MANUSIA BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN.

PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGAM BUBIDAYA PARKIT UNTUK KESEHATAN MANUSIA BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN. PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGAM BUBIDAYA PARKIT UNTUK KESEHATAN MANUSIA BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh : MUHAMMAD RINTO SURYO K ( F3615051 / 2015 ) MIKO DWI PRASETYO

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan tubuh merupakan hal yang sangat penting dan tidak dapat dipungkiri dalam melangsungkan kehidupan sehari-hari. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS ATAU RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight adalah kondisi berat badan seseorang melebihi berat badan normal pada umumnya. Sementara obesitas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Status Gizi Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi (Almatsier, 2009). Untuk mengetahui status gizi seseorang maka harus dilakukan

Lebih terperinci