PELATIHAN TARI BALI KEKEBYARAN, TARI PANYEMBRAMA DAN MARGAPATI SISWA-SISWI SMK NEGERI 8 SURAKARTA. Ni Nyoman Wati

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELATIHAN TARI BALI KEKEBYARAN, TARI PANYEMBRAMA DAN MARGAPATI SISWA-SISWI SMK NEGERI 8 SURAKARTA. Ni Nyoman Wati"

Transkripsi

1 PELATIHAN TARI BALI KEKEBYARAN, TARI PANYEMBRAMA DAN MARGAPATI SISWA-SISWI SMK NEGERI 8 SURAKARTA Ni Nyoman Wati Jurusan Seni Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Surakarta Abstract Community service activities is a routine agenda which was held by universities throughout Indonesia as one element of Tri Dharma college. This time the activity is carried out by NI Nyoman Wati ISI Surakarta dance lecturer for three months with student trainees Vocational School District 8 Surakarta. The material taught is: two types of Balinese dance that consists of: dance groups such as dance Panyembrama daughter as a welcome to the guests. Dance dance dance Margapati is a type of manly men who usually danced a single, gestures depicting lion in prey. In this training Margapati dance groups presented with the intention of causing an element of novelty in its presentation. Both dances are very popular in Balinese society, proved up to now still exist. Due to the high interest of the trainees so that they can understand and meragakan that both dance correctly. The author hopes the experience gained in the training of students can be practiced in the community in need. Key words : Dance Training Panyembrama and Margapati self-development tools PENDAHULUAN Pelatihan tari merupakan salah satu kegiatan pendidikan dengan materi praktik yang dilaksanakan pada kelompok tertentu dan atau lembaga pendidikan formal maupun non formal. Menurut Lindgren (1976) fokus sistem pendidikan mencakup tiga aspek yaitu (1) Siswa, yang paling penting sebab tanpa siswa tidak akan ada proses belajar, (2) Proses belajar, yaitu apa saja yang dihayati siswa apabila mereka belajar, bukan apa yang harus dilakukan pengajar untuk mengajarkan materi pelajaran, tetapi apa yang akan dilakukan siswa untuk mempelajarinya,(3) Situasi belajar, yaitu lingkungan di mana terjadi proses belajar dan mencakup semua faktor yang mempengaruhi siswa atau proses belajar seperti guru, kelas dan interaksi di dalamnya (Toeti Soekamto dkk,1997:4-5). Berangkat dari permasalahan tersebut, pelatihan tari daerah Bali telah penulis lakukan bersama siswa SMK Negeri 8 Surakarta sebagai aspek yang penting untuk melakukan proses pelatihan tersebut. Proses belajar dilakukan dengan materi belajar yaitu dua materi tari Bali, Tari Panyembrama dan Margapati. Kedua materi tersebut diajarkan secara bertahap selama tiga bulan mulai bulan September sampai dengan Nopember Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memenuhui kriteria pengajar untuk melakukan pengabdian pada masyarakat sebagai salah satu kelengkapan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan / pengajaran dan penelitian/ kekaryaan seni. Pelatihantari Bali sebagai salah satu kegiatan pengabdian pada masyarakat memiliki beberapa tujuan. Pertama, Melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat sebagai syarat mutlak bagi dosen di perguruan tinggi tertentu. Kedua, merespon agenda rutin unit Penelitian dan Pengabdian pada 50 Volume 3 No. 1 Juni 2011

2 Ni Nyoman Wati : Pelatihan Tari Bali Kekebyaran, Tari Panyembrama, dan Margapati Siswa-siswi SMK Negeri Masyarakat ISI Surakarta yang memberikan dana dalam melaksanakan kegiatan ini. Ketiga, Mengaplikasikan dan meningkatkan kualitas kemampuan penulisdalamkegiatanbelajarmengajar bidang tari Bali dalam rangka pengembangan ilmu dan seni khususnya praktik tari Bali di beberapa tempat yang membutuhkan. Keempat, menjalin hubungan kemitraan dengan lembaga tingkat menengah melalui pelatihan tari Bali bagi siswanya untuk memacu siswanya melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi seperti ISI Surakarta. Kelima, membekali siswa dengan kemampuan teknik, paraktik tari Bali, pokabuler dan pengalaman pentas dalam membentuk mental siswa sebagai penari. Keenam, menerapkan metode pengajaran meguru bibih dan atau meguru lagu sebagai metode alternatif dalam penuangan materi tari sebagai tambahan/ pengkayaan metode pembelajaran materi praktik tari. METODE PELATIHAN Dalam pelatihan tari Bali bagi siswa SMK Negeri 8 Surakarta, penulis menerapkan beberapa metode yaitu metode meguru bibih atau meguru lagu, ceramah dan drill.metode meguru bibih dan atau meguru lagu adalah metode pembelajaran yang sangat populer dalam mengajar seni pertunjukan tari dan Karawitan di Bali. Aktivitas pengajar /pelatih memberi contoh gerak sambil melagukan melodi lagu musik dengan vokal, dan siswa disarankan menirukan tindakan pengajar sedikit demi sedikit. Metode ceramah adalah memberikan penjelasan atau berbagai informasitentangmateri yangdiberikan yang meliputi: latar belakang penciptaan tari, fungsi, karakter, penari, struktur gerak dan musik tari yang digunakan pada tari Panyembrama dan Margapati. Hal ini dilakukan agar siswa di samping dapat meragakan struktur gerak tari secara baik dan benar, juga diharapkan mereka memiliki pengetahuan tentang materi tari yang dipelajari. Metode Drill adalah aktivitas pengajar dalam penuangan materi dengan memberikan contoh secara berulang- ulang, dan siswa juga diharapkan dapat menirukan contoh secara berulang-ulang pula, sampai mereka dapat melakukan gerakan sesuai dengan yang diharapkan. Pada hakekatnya ketiga metode tersebut digunakan secara simultan, yaitu satu sama lain saling melengkapi dengan harapan dengan pendekatan beberapa metode, siswa akan lebih mudah menyerap materi yang diberikan. Di tengah tengah latihan gerak, siswa juga diberikan waktu istirahat yang diisi dengan kegiatan diskusi dan pertanyaan seputar materi yang sedang dipelajari. MATERI PELATIHAN Tari Panyembrama Tari Panyembrama dan Margapati adalah dua materi tari jenis kekebyaran yangdiajarkan pada program pengabdian pada masyarakat kali ini. Sebelum siswa diberikan praktik tari, pertama, akan dijelaskan tentang materi tari Panyembrama agar siswa di samping dapat meragakan tari dengan baik dan benar, juga memahami pengetahuan tentang tari Panyembrama yang meliputi latar belakang penciptaan tari, properti yang digunakan, rias dan busana, fungsi, struktur gerak dan musik tari. Pertemuan ke dua hari Selasa, tgl 12 Juli dengan agenda melanjutkan penjelasan materi pertama (tari Panyembrama) serta mengawali praktik tari Panyembrama dengan beberapa contoh gerak yang digunakan dalam tari tersebut. Di samping itu, untuk memudahkan siswa memahami materi,penulis membagitaripanyembramamenjadi tiga bagian yang akan diajarkan secara bertahap seperti uraian berikut. Bagian pertama Bagian pertama dimulai dengan contoh peragaan gerakan kaki seperti: melangkah ke depan yang dimulai dari kaki kanan sebanyak 8 hitungan dengan posisi badan miring kiri, yang disebut nyerogjog Gerakan selanjutnya adalah kaki kiri di depan, disertai gerak nyalud, dorong kiri, ngembat kiri, sledet kiri, ngileg, piles kanan, ulap-ulap Volume 3 No. 1 Juni

3 kekiri. Berikutnya angkat kaki kiri, kaki kanan maju, menghadap kekiri, tangan kanan mentang ke depan diikuti dengan gerakan mendak sambil memutar badan kedepan. Siswa/siswi menirukan gerak tersebut secara berulangulangsambil menirukanlagu musiknya dengan vokal yang dilanjutkan dengan kaset rekaman. Gerak berikutnya terdiri dari: kaki kiri melangkah kekiri, kaki kanan melangkah ke kanan, nyelimpet kanan, diikuti dengan gerak nyeleog kanan, nyalud, dorong kanan, diikuti dengan gerakan ngotag naik turun, ngombak rangkep (mengangkat kaki secara bergantian). Gerak selanjutnya adalah: kaki kanan melangkah ke kanan membentuk posisi setengah lingkaran, nyalud kiri, ngembat kiri, sledet kiri, ngileg, piles kiri, ulap-ulap kanan, mengangkat kaki kanan, kaki kiri maju, menghadap ke kanan, tangan kiri mentang ke depan diikuti dengan gerakan mendak dan badan diputar kedepan. Selanjutnya perpindahan kaki kanan dan kiri, nyeleog ke kiri, nyalud, dorong kiri, ngotag naik turun, ngombak rangkep (mengangkat kaki kiri dan kanan secara bergantian). Gerak berikutnya adalah berjalan ke kiri membentuk posisi setengah lingkaran, Nyalud, dorong kiri, mentang kiri, Ngotag dengan gerakan badan turun naik, mengangkat kaki kanan, mentang tangan kiri, menghadap ke kanan, pindah ke kanan, dan ke kiri, nyelimpet ke kiri, nyeleog, nyalud, sambil dorong kiri, angkat kaki kanan. Hari Rabu tgl 13 Juli kegiatan dimulai jam dihadiri 38 Siswa /siswi dengan agenda pelatihan mengulang gerakan yang sudah diberikan serta memberi contoh gerak, dan siswa menirukan. Selanjutnya gerakan tersebut dicoba dengan rekaman kaset, siswa diminta menirukan gerak dengan lagu musik yang dipraktikkan secara berulang ulang. Di samping itu, siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya gerak yang belum jelas dan siswa/siswi lain memperhatikan ketika pengajar menjelaskan dan cara meragakan gerak yang ditanyakan. Selanjutnya siswa mempraktikkan contoh peragaan yang telah diberikan dan siswa diharapkan secara bergantian menempati posisi di bagian depan, agar siswa dapat mencermati contoh yang diberikan oleh pengajar. Bagian kedua Hari Kamis 14 Juli pelatihan diadakan jam dengan 36 peserta dengan agenda mengulang materi yang sudah diberikan, dan menyarankan siswa menentukan pasangan karena akan ditambah dengan gerak dalam posisi berpasangan yaitu : Gerakan ngenjet kiri sebanyak 4 kali, kanan 3 kali, ditambah gerakan ke kiri dan kanan masingmasingsatukali, dilanjutkan berjalan menuju ketengah sambil membentuk setengah lingkaran dengan posisi berhadapan dengan posisi kaki kiri di depan, posisi badan miring kiri. Gerakan selanjutnya adalah gerak nyalud, nyeleog, mundur sebanyak lima kali, piles kanan, berjalan sambil membentuk setengah lingkaran dan mencari pasangan dengan gerak aras arasan, ngegol mengarah kekiri, dan kekanan, posisi lurus dengan pasangannya, balik kiri,piles kanan beradapan, gerakan ngaras, dorong kanan, nerutdut, dorong kanan, dorong kiri, ngileg. Dilanjutkan dengan gerakan Ngegol menghadap ke kiri, dan ke kanan, berjejer, piles kanan, pindah tempat dengan pasangan, ngaras, dorong kanan, dorong kiri, ngaras. Dilanjutkan ke gerakan ngegol dua kali seperti gerakan ngegol sebelumnya sambil berpindah ketempat semula, ngaras, dorong kanan, nerudut, dorong kanan, dorong kiri, ngaras, tanjak ngandang menghadap ke depan, berjalan kedepan sebanyak empat kali, ngeseh, piles kanan, tanjak ngandang, piles kanan, dorong kanan, bersimpuh. Acara selanjutnyaadalah tanya jawab, siswa diberi waktu untuk menanyakan gerak gerak yang belum jelas. Selanjutnya pengajar menjawab sambil memberi contoh gerak, siswa menirukan, dan diperjelas dengan contoh gerak menggunakan rekaman musik. Pertemuan selanjutnya Hari Selasa 19 Juli, jam diikuti 36 siswa siswi dengan agenda mengulangi materi dari awal sampai bagian 52 Volume 3 No. 1 Juni 2011

4 Ni Nyoman Wati : Pelatihan Tari Bali Kekebyaran, Tari Panyembrama, dan Margapati Siswa-siswi SMK Negeri kedua (bersimpuh). pengajar membenahi gerak siswa yang belum tepat seperti gerakan: ngegol, arah/ posisi badan waktu melakukan gerakan ngegol, pandangan menjelang berpindah tempat. Gerakan tersebut dipraktikan dengan musik, siswa mencoba secara bergantian. Selanjutnya ditambah dengan materi gerak sembahan dalam posisi bersimpuh, ulap-ulap kiri, dorong kanan, ukel, ngepel kanan ( posisi tangan nyakup bawa), disertai sledet kanan, gerakan badan naik turun, bersimpuh kembali, sledet kanan sebanyak empat kali. Ulap-ulap ke kiri, nyakup bawa kanan, sledet kanan, naik turun, sledet kanan empat kali, berikutnya ulap-ulap kanan, nyakup bawa kiri, sledet kiri, naik turun, sledet kiri empat kali, ulap-ulap ke kiri, mengambil bokor, berdiri dengan posisi agem kanan, nerutdut, ukel, sledet kekanan, ngenjet kiri dan kanan, angsel, ngeseh, ngeteb kanan dua kali. Pertemuan berikutnya Hari Jumat 22 Juli, jam dengan agenda: Mengulangi materi dari awal sampai bagian kedua. Siswa mencoba mempraktikan, pengajar membenahi beberapa gerak yang belum tepat seperti: Ngegol, pandangan, arah badan, posisi kaki dan tangan saat berpindah tempat, ketepatan gerak dengan musik, posisi duduk bersimpuh pada saat sembahan. Berikutnya siswa diminta mencoba praktik secara berkelompok yang dilanjutkan dengan tanya jawab tentang gerak yang belum jelas. Pengajar menjawab sambil memberi contoh gerak, yang ditirukan siswa, siswa disarankan banyak latihan sendiri sambil membiasakan mendengarkan musik. Bagian ketiga Bagian ketiga merupakan bagian akhir dari seluruh rangkaian gerak tari Panyembrama yang terdiri dari sikap berdiri dengan posisi agem kanan, nerutdut, ukel, sledet kanan, ngenjet kiri, kanan, kiri, kanan, angsel, ngeseh, ngeteb dua kali, menghadap kekanan, ngumbang luk penyalin, angsel, ngeseh, kaki kiri pindah kekiri, pindah bokor ke tangan kiri, tabur bunga, ngileg, tabur bunga putar ke kiri, pindah bokor ke tangan kanan, agem kanan, sledet kanan, mundur kaki kiri, ngumbang, tanjak ngandang, piles kiri, diakhiri gerakan ngumbang kebelakang sebagai gerakan terakhir dari seluruh rangkaian gerak tari panyembrama. Pertemuan berikut tanggal 24 Juli jam merupakan pertemuan khusus karena siswa yang dihadirkan hanya 10 orang untuk mempersiapkan/ uji cobakemampuan mereka dalam acara pentas 26 Juli (nem likuran). Latihan difokuskan pada pemberian contoh bagian gerak yang belum dipahami, serta dijelaskan maksud dari gerak tersebut. Siswa mengikuti bagian demi bagian sampai siswa dapat melakukan sendiri gerak gerak tersebut dengan benar. Selanjutnya latihan berulang ulang dengan rekaman musik. Acara pentas nem likuran yang akan diikuti ternyata dapat memberi semangat / memacu siswa untuk latihan lebih giat karena mereka akan tampil dengan rias busana lengkap yang akan memberikan pengalaman untuk melatih mental agar tidak grogi dalam menghadapi pentas pentas sejenis. Pertemuan berikutnya tanggal 29 Juli jam dihadiri 32 siswa. Latihan difokuskan pada pembenahan beberapa gerak yang belum tepat dari awal sampai akhir. Pelatih memberi contoh gerak seperti gerakan ngegol, tanjak ngandang, tabur bunga, ulap-ulap, posisi badan serta penyesuaian gerak dengan musik. siswa mengikuti dengan cermat. Selanjutnya siswa diminta membentuk kelompok dan latihan sesuai dengan kelompoknya masing masing. Pertemuan berikut tanggal 5 Agustus, Pengajar mengadakan evaluasi pemahaman siswa tentang materi tari Panyembrama. siswa mempraktikan tari Panyembrama secara bergantian dari awal sampai akhir dengan kelompok masing masing. Pengajar mencermati sambil mencatat bagian bagian yang perlu diperbaiki dengan menunjukan kepada siswa gerak yang belum tepat yang telah dilakukan sebelumnya.terakhir pengajar memberikan saran saran sambil menunjukan Volume 3 No. 1 Juni

5 kesalahan yang dilakukan dan diberi contoh yang benar. Pada kesempatan ini siswa diberi waktu untuk acara tanya jawab. Tari Margapati Tari margapati diberikan mulai tanggal 9 Agustus jam yang diawali dengan penjelasan sekilas tentang latar belakang penciptaan tari, rias busana, fungsi,struktur gerak dan musik tari. Gerak yang dimaksud meliputi gerak: Ngumbang luk segara, angsel, agem kiri, gelatik nuwut papah ke kiri, angget kanan, Gandang gandang, gandanguri, ngeluk, piles, nepuk dada, ngurat daun, ngelimat, gelatik nuwut papah, ngunda. Semua nama dan gerakan tersebut didemonstrasikan oleh pengajar sambil melagukan musiknya dengan vocal yang penulis sebut metode meguru bibih atau meguru lagu (melagukan musik dengan vokal sambil menggerakkan gerak tertentu). Siswa diminta menirukan lagu musik dengan vokal dan meragakan setiap gerakan secara berulang ulang. Dalam pemberian materi tari margapati menggunakan metoda yang sama dengan tari Panyembrama yaitu tari dibagi menjadi tiga bagian seperti yang dipaparkan pada alinea berikut : Bagian Pertama Tanggal 12 Agustus jam Siswa diberikan sejumlah gerak yang digunakan pada tari Margapati pada bagian awal yaitu ngumbang luk segara, angsel, agem kiri, gelatik nuut papah kekiri, angget kanan, agem kanan, sledet kanan, gandang gandang, piles kanan, agem kanan, mungkah lawang, ngunda, ngeluk,nepuk dada, ngelier,pandangan ketengah, sledet kanan, ngunda, ngelier, pandangan kembali ketengah, sledet kanan dua kali, melepas tangan sambil kaki ingseg, ngeluk, pegang ketiak pandangan ngurat daun, gandang gandang disertai dengan ngurat daun, piles kanan, agem kanan sledet kanan, gandanguri, piles kanan, agem kanan, sledet kanan dua kali. Dilanjutkan ingseg lepas tangan, ngeluk, nepuk dada, ngelier kekanan, pandangan kembali ke tengah, sledet kanan dua kali, gandang gandang dengan dua tangan disertai dengan ngurat daun, piles kanan, agem kanan, gandanguri, piles kanan, agem kanan, sledet kanan dua kali. Bagian kedua Dimulai dengan gerak ngelimat, angkat kaki kiri dan kanan, agem kanan, sledet kanan, kembali ke tengah, ke sudut kiri, dengak- dengok, ngelimat, piles kanan, agem kanan, sledet kanan, ngeteb kanan, ngeteb kiri, ngeteb kanan, angkat kanan, agem kiri, sledet ke kiri dua kali, ngunda, gelatik nuwut papah kekiri, angget kanan, angkat kaki kanan, dorong kanan, agem kanan, sledet ke kanan. Gerakan berikutnya adalah gerakan ngunda, gelatik nuwut papah ke kanan, angget kiri, angkat kaki kiri, dorong kiri, agem kiri, sledet kiri. Berikutnya ngunda, gelatik nuwut papah ke kiri, angget kanan, angkat kaki kanan, dorong kanan, angkat kanan, dorong kanan, angkat kaki kanan, sledet kanan, agem kanan, piles kanan, agem kanan, piles kanan agem kanan, sledet ke kanan dua kali. Ngunda kiri dan kanan, angget kiri, angkat kaki kiri, agem kiri, sledet ke kiri dua kali. Ngunda kanan kiri, angget kanan, angkat kaki kanan, agem kanan, sledet kanan dua kali. Sregseg kiri sledet kiri, sregseg kanan, sledet kanan, sregseg kiri, sledet kiri, sregseg kanan, sledet kanan. Neregah ngumad, ngeteb dua kali, ngambil kancut sledet kiri, mundur tiga kali, ngumbang luk segara ke kanan dan ke kiri, angsel, ngeseh, piles kanan agem kanan. Bagian Ketiga Ngelimat, ukel, agem kanan, sledet kanan empat kali sebanyak tiga rambahan, selanjutnya diikuti gerakan piles kiri, agem kiri, sledet kiri dua kali, agem kiri, piles kanan, agem kanan, sledet kanan enam kali sebanyak tiga rambahan. Diakhiri dengan gerak ngeteb kanan dua kali, memutar badan ke kiri, menghadap ke depan, ngeteb kiri dua kali, piles kiri, mengambil kancut, sledet kiri, 54 Volume 3 No. 1 Juni 2011

6 Ni Nyoman Wati : Pelatihan Tari Bali Kekebyaran, Tari Panyembrama, dan Margapati Siswa-siswi SMK Negeri mundur tiga kali, ngumbang luk segara menghadap ke belakang, angsel, ngeseh agem kanan, berputar ke kiri menghadap ke depan, dorong kanan, dorong kiri diakhiri dengan gerakan nyakup bawa. Latihan hari berikutnya adalah mempersiapkan beberapa siswa yang akan mengisi pentas tanggal 27Agustus 2011 dalam rangka hari ulang tahun SMK Negeri 8 di Pendopo SMK Negeri 8 Surakarta. Latihan berikutnya juga difokuskan untuk persiapan pentas tanggal 19 September dalam rangka pentas karya Dosen Jurusan Karawitan dan Tari serta menyambut mahasiswa baru ISI Surakarta tahun ajaran 2011/ 2012 di Pendopo Ageng ISI Surakarta. Kesempatan ini sekaligus sebagai uji coba kemampuan siswa sejauh mana mereka mampu menyerap materi pelatihan selama mengikuti pelatihan. Di samping itu pentas ini juga bermaksud membekali pengalaman serta melatih mental siswa agar tidak grogi menghadapi penonton. Penulis mengharapkan kegiatan sejenis tidak berhenti sampai disini namun dapat ditindak lanjuti pada kesempatan mendatang dalam berbagai keperluan. Pelatihan tari Bali yangdiselenggarakan dalam waktu yang relatif singkat ini ternyata membuahkan hasil yang menggembirakan. Hal ini terbukti siswa sangat antusias mengikuti pelatihan sehingga mereka dapat menyerap materi dengan mudah. Penulis berusaha memberikan materi dengan berbagai cara dengan harapan apa yang diberikan dapat dipahami dengan mudah serta meragakan dengan benar. Hasil dari pelatihan ini akan dapat memberikan nilai tambah bagi siswa sebagai peserta pelatihan dapat digunakan dalam berbagai keperluan seperti acara persemsi pernikahan, ulang tahun, menymbut hari kemerdekaan dan sebagainya. CAPAIAN DAN HARAPAN Dalam waktu tiga bulan para siswa telah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan karena dari 35 orang siswa yangikut latihan, ternyata lebih banyak yang berhasil. Indikasinya adalah kecepatan siswa dalam menguasai materi yang diajarkan dengan bukti mereka dapat meragakan gerak tari Panyembrama dan Margapati dengan benar. Di tengah tengah proses pelatihan juga mereka sempat mengisi pentas dalam rangka ulang tahun SMK N 8 Surakarta, prakerin, acara persepsi pernikahan di beberapa tempat, halal bihalal dan pentas untuk menyambut mahasiswa baru tahun ajaran 2011/2012 ISI Surakarta. Pentas tersebut disaksikan langsung oleh beberapa pejabat SMK Negeri 8 dan pejabat ISI Surakarta. Jumlah peserta pelatihan tari Bali sebanyak 35 orang yang terdiri dari 32 orang wanita dan 3 orang peria. Dengan diadakannya pelatihan tari Bali sebagai realisasi pelaksanaan pengabdian pada masyarakat tahunini,penulis mengharapkanprogram sejenis dapat ditindak lanjuti secara rutin dari tahun ke tahun. Hal ini akan berdampak positif terhadap hubungan kemitraan antara ISI Surakarta dengan Sekolah Menengah Kejuruan umum untuk menarik minat siswanya melanjutkanke perguruan tinggi seni seperti ISISurakarta. Di samping itu generasi muda khususnya siswa yang mendapatkan pelatihan secara bertahap, merupakan generasi penerus terhadap keletarian seni tradisi dari berbagai daerah di Indonesia. KESIMPULAN Pelatihan sebagai salah satu sistem pengajaran dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan siswa mutlak perlu diadakan secara bertahap. Pendidikan dan pengajaran tidak hanya dapat diperoleh dalam pendidikan formal saja tetapi dapat diakses dari berbagai media cetak dan elektronik serta langsung dari sumber terpercaya seperti guru/ pengajar yang ahli dalam bidangnya. Pelatihan yang penulis lakukan kali ini dapat digunakan sebagai salah satu wahana dalam menimba pendidikan ketrampilan untuk menambah perbendaharaan tari dan pengalaman pentas. Kedua Volume 3 No. 1 Juni

7 unsur yang telibat pengajar dan siswa sebagai peserta pelatihan sama-sama memperoleh nilai tambah dalam rangka meningkatkan bidang masingmasing. Kedua materi tari Bali Panyembrama dan Margapati dapat dijadikan acuan bagi siswa untuk mempelajari jenis tari Bali yang lain dan berbagai gerak yang ada di dalamnya dapat distilisir untuk bahan kreativitas penciptaan komposisi tari kontemporer. DAFTAR PUSTAKA Toeti Soekamto Teori Belajar dan Model Model Pembelajaran, Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Direktorat Jenderal PendidikanTinggiDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan. 56 Volume 3 No. 1 Juni 2011

ISSN: Volume 1, Nomor 1, April 2016, hlm

ISSN: Volume 1, Nomor 1, April 2016, hlm ISSN: 2548 5458 Volume 1, Nomor 1, April 2016, hlm. 1-130 Terbit dua kali setahun pada bulan April dan Oktober. Pengelola Jurnal Pengabdian pada Masyarakat merupakan subsistem LPPMPP Institut Seni Indonesia

Lebih terperinci

(MSPI), p A. A. M. Djelantik, 1999, Estetika Sebuah Pengantar, Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia

(MSPI), p A. A. M. Djelantik, 1999, Estetika Sebuah Pengantar, Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia Wujud Garapan Kembang Ratna Kiriman Ni Luh Lisa Susanti Mahasiswa PS. Seni Tari ISI Denpasar Wujud merupakan salah satu bagian dari tiga elemen karya seni (wujud, isi/bobot, dan penampilan), serta menjadi

Lebih terperinci

ARTIKEL KARYA SENI BELAJARAN TARI CONDONG DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BUDAKELING, KARANGASEM

ARTIKEL KARYA SENI BELAJARAN TARI CONDONG DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BUDAKELING, KARANGASEM ARTIKEL KARYA SENI BELAJARAN TARI CONDONG DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BUDAKELING, KARANGASEM Oleh : I GUSTI AYU SUKA ARYANINGSIH PROGRAM STUDI S-1 SENDRATASIK FAKULTAS SENI

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA KULIAH : TARI NUSANTARA II

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA KULIAH : TARI NUSANTARA II 1. Fakultas / Program Stud : _Bahasa dan Sen/ Pend Sen Tar 2. Mata Kulah & Kode : Tar Nusantara II Kode : TAR 248 3. Jumlah SKS : Teor : - SKS Praktk : 2 SKS : Sem : v Waktu : 300 ment 4. Standar Kompetens

Lebih terperinci

ARTIKEL KARYA SENI PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN TARI MREGAPATI DI SANGGAR APTI BANGLI

ARTIKEL KARYA SENI PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN TARI MREGAPATI DI SANGGAR APTI BANGLI ARTIKEL KARYA SENI PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN TARI MREGAPATI DI SANGGAR APTI BANGLI Oleh : NI PUT ERAWATI PROGRAM STUDI S-1 SENDRATASIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2016

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disekitar individu, belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disekitar individu, belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu, belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Modul ini akan memuat materi Tari Nusantara IV. Tari Nusantara IV

BAB I PENDAHULUAN. Modul ini akan memuat materi Tari Nusantara IV. Tari Nusantara IV 1 BAB I PENDAHULUAN A. Pengantar Modul ini akan memuat materi Tari Nusantara IV. Tari Nusantara IV merupakan mata kuliah praktek yang diberikan kepada mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Tari Fakultas Bahasa

Lebih terperinci

TARI OLEG TAMULILINGAN GAYA PELIATAN KARYA I GUSTI AYU RAKA RASMI: KREATIVITAS GARAP DAN PEMBELAJARANNYA TESIS

TARI OLEG TAMULILINGAN GAYA PELIATAN KARYA I GUSTI AYU RAKA RASMI: KREATIVITAS GARAP DAN PEMBELAJARANNYA TESIS TARI OLEG TAMULILINGAN GAYA PELIATAN KARYA I GUSTI AYU RAKA RASMI: KREATIVITAS GARAP DAN PEMBELAJARANNYA TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Oleh Ni Komang

Lebih terperinci

Oleh : NI KOMANG ARI RANI PARWATI

Oleh : NI KOMANG ARI RANI PARWATI ARTIKEL KARYA SENI PEMBELAJARAN TARI PUSPANJALI LEWAT RANGSANG TARI KINESTETIK BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (TUNARUNGU) DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI (SLBN) BANGLI Oleh : NI KOMANG ARI RANI PARWATI PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Setelah dilakukan perumusan dan perancangan terhadap program yang akan dilaksanakan, maka kegiatan selanjutnya adalah realisasi program-program yang telah

Lebih terperinci

ARTIKEL KARYA SENI PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN TARI SEKAR JAGAT DI SMP NEGERI 10 DENPASAR

ARTIKEL KARYA SENI PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN TARI SEKAR JAGAT DI SMP NEGERI 10 DENPASAR ARTIKEL KARYA SENI PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN TARI SEKAR JAGAT DI SMP NEGERI 10 DENPASAR Oleh : NI LUH RATIH BUDIARTI PROGRAM STUDI S-1 SENDRATASIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri baik mental maupun fisik.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA KULIAH : TEKNIK TARI II

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA KULIAH : TEKNIK TARI II UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA KULIAH : TEKNIK TARI II FRM/FBS/19-00 Revisi : 00 31 Juli 2008 Hal. 1. Fakultas / Program Studi : FBS/Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia yang berkualitas perlu disiapkan untuk berpartisipasi. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia yang berkualitas perlu disiapkan untuk berpartisipasi. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui jalur pendidikan yang dihasilkan generasi-generasi penerus bangsa

Lebih terperinci

Herlinah. Key words: dancing ability, art appreciation, routine practice.

Herlinah. Key words: dancing ability, art appreciation, routine practice. UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENARI TARI TOPENG GUNUNGSARI PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI DENGAN PENDEKATAN APRESIASI SENI DAN LATIHAN SECARA RUTIN Herlinah Abstract The research was purposed

Lebih terperinci

PELESTARIAN KESENIAN TRADISIONAL: PEMBINAAN TARI BARIS GEDE DI PESRAMAN GURUKULA, KABUPATEN BANGLI

PELESTARIAN KESENIAN TRADISIONAL: PEMBINAAN TARI BARIS GEDE DI PESRAMAN GURUKULA, KABUPATEN BANGLI 22 PELESTARIAN KESENIAN TRADISIONAL: PEMBINAAN TARI BARIS GEDE DI PESRAMAN GURUKULA, KABUPATEN BANGLI I Wayan Sudana Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Denpasar Ringkasan Eksekutif Tari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha/dunia industri maupun sebagai wiraswasta. Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. usaha/dunia industri maupun sebagai wiraswasta. Peraturan Pemerintah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga Pendidikan tingkat menengah, diselenggarakan untuk menghasilkan tamatan calon tenaga kelas kerja

Lebih terperinci

di dalamnya seni tari. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan Cahyono (2006 : 241) bahwa

di dalamnya seni tari. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan Cahyono (2006 : 241) bahwa 1 PELATIHAN TATA RIAS DAN BUSANA PERTUNJUKAN PADA GURU SEKOLAH DASAR KECAMATAN GAYAMSARI SEMARANG Oleh: R. Soeyono, Riris Setyo Sundari, Ervina Eka Subekti, Ryky Mandar Sary, Mei Fita Asri Untari. IKIP

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1 1 MATA PELAJARAN : SBK Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni rupa PROGRAM SEMESTER SENI RUPA Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

Jubaidah Monayanti Fathan Jurusan : Pendidikan Seni Drama,Tari dan Musik Anggota Penulis : 1. Riana Diah Sitharesmi 2. Zulkifli S.Pd, M.Sn.

Jubaidah Monayanti Fathan Jurusan : Pendidikan Seni Drama,Tari dan Musik Anggota Penulis : 1. Riana Diah Sitharesmi 2. Zulkifli S.Pd, M.Sn. PENGEMBANGAN MOTIF GERAK TARI MOTIHELUMA SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN KREATIVITAS TARI DI KELAS VIII-1 SMP NEGERI 2 TELAGA BIRU KECAMATAN TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO. Jubaidah Monayanti Fathan Jurusan

Lebih terperinci

Catharsis: Journal of Arts Education

Catharsis: Journal of Arts Education CATHARSIS 4 (2) (2015) Catharsis: Journal of Arts Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/catharsis TARI OLEG TAMULILINGAN GAYA PELIATAN KARYA I GUSTI AYU RAKA RASMI: KREATIVITAS GARAP DAN PEMBELAJARANNYA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga. Pendidikan khusus yang mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki

PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga. Pendidikan khusus yang mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga Pendidikan khusus yang mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan

Lebih terperinci

BAB VII GERAK RITMIK. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 141

BAB VII GERAK RITMIK. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 141 BAB VII GERAK RITMIK Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 141 Aktivitas gerak ritmik merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III Bainen, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email : ibu.bainen@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

BAB. Eksplorasi Gerak Tari: Konsep, Teknik, dan Prosedur. Di unduh dari : Bukupaket.com. Alur Pembelajaran

BAB. Eksplorasi Gerak Tari: Konsep, Teknik, dan Prosedur. Di unduh dari : Bukupaket.com. Alur Pembelajaran BAB 4 Eksplorasi Gerak Tari: Konsep, Teknik, dan Prosedur Alur Pembelajaran Pada Bab 4 ini, peserta didik diharapkan: 1. Mengamati konsep ragam gerak tari tradisional: Kepala, Badan, Tangan dan Kaki. 2.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa, cara berpakaian, dan cara berperilaku antara sesama. Kehadiran seni tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa, cara berpakaian, dan cara berperilaku antara sesama. Kehadiran seni tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang mencerminkan ciri khas kehidupan dari setiap masyarakat yang tinggal disuatu daerah, baik dari segi berbahasa, cara

Lebih terperinci

2015 RELEVANSI MATA PELAJARAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK SEPED A MOTOR SMK D ENGAN KOMPETENSI KERJA YANG D IBUTUHKAN D ALAM BID ANG SERVICE SEPED A MOTOR

2015 RELEVANSI MATA PELAJARAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK SEPED A MOTOR SMK D ENGAN KOMPETENSI KERJA YANG D IBUTUHKAN D ALAM BID ANG SERVICE SEPED A MOTOR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, juga dapat menghasilkan SDM yang mampu menjadi ahli dan dapat bekerja dalam

Lebih terperinci

Garapan Abimanyu Wigna Kiriman: Kadek Sidik Aryawan, Mahasiswa PS. Seni Tari ISI Denpasar

Garapan Abimanyu Wigna Kiriman: Kadek Sidik Aryawan, Mahasiswa PS. Seni Tari ISI Denpasar Garapan Abimanyu Wigna Kiriman: Kadek Sidik Aryawan, Mahasiswa PS. Seni Tari ISI Denpasar 1. Deskripsi Garapan Abimanyu Wigna merupakan tari kreasi baru yang ditarikan oleh 5 orang penari putra, bertemakan

Lebih terperinci

: mempraktikan tari tradisional tari zapin dengan menggunakan pola lantai dan. No. Ragam Nama gerak Hit Uraian gerak 1. Masuk awal

: mempraktikan tari tradisional tari zapin dengan menggunakan pola lantai dan. No. Ragam Nama gerak Hit Uraian gerak 1. Masuk awal Soal iringan : mempraktikan tari tradisional tari zapin dengan menggunakan pola lantai dan No. Ragam Nama gerak Hit Uraian gerak 1. Masuk awal Posisi Awal Kedua tangan ngruji, tangan kiri nekuk di depan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak zaman Mesir kuno bahkan sebelumnya, manusia sudah mengenal seni musik dan seni syair. Keduanya bahkan sering dipadukan menjadi satu untuk satu tujuan

Lebih terperinci

Schedule Pertemuan 2 X teori tentang apresiasi seni 4 X pemahaman materi seni 6X apresesiasi 2 X tugas 1 X ujian sisipan 1 x ujian semester

Schedule Pertemuan 2 X teori tentang apresiasi seni 4 X pemahaman materi seni 6X apresesiasi 2 X tugas 1 X ujian sisipan 1 x ujian semester Pengantar Apresiasi Seni Oleh : Kuswarsantyo, M.Hum. Schedule Pertemuan 2 X teori tentang apresiasi seni 4 X pemahaman materi seni 6X apresesiasi 2 X tugas 1 X ujian sisipan 1 x ujian semester Buku referensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 5/2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Sekolah :... Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Rupa Kelas/Semester : IX ( sembilan ) / 2 (dua) Pertemuan ke : 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Abstract. Fitrianna et all, Metode Role Playing...

Abstract. Fitrianna et all, Metode Role Playing... Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Role Playing dalam Pembelajaran PKN Tema K3 (Kebersihan, Kesehatan dan Keamanan) di Kelas III SDN 1 Setail Genteng Banyuwangi Tahun

Lebih terperinci

DESKRIPSI TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA TEDUNG AGUNG

DESKRIPSI TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA TEDUNG AGUNG DESKRIPSI TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA TEDUNG AGUNG Produksi ISI Denpasar pada Pembukaan Pesta Kesenian Bali XXXII Di Depan Gedung Jaya Sabha Denpasar 12 Juni 2010 Oleh: I Gede Oka Surya Negara, SST.,M.Sn.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator : SMP Negeri 4 SLEMAN : Seni Budaya (Seni Tari) : VIII/ Ganjil :

Lebih terperinci

: cak cak (keras) T.T : cak cak (keras)

: cak cak (keras) T.T : cak cak (keras) Deskripsi Karya Cak Lubdhaka Oleh: Ida Bagus Nyoman Mas, SSKar Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya garapan Cak Lubdhaka dapat terwujud dan layak untuk disajikan. Ada beberapa hal yang bersifat

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SENI TARI PADA SISWA SMP MELALUI KEGIATAN APRESIASI SENI

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SENI TARI PADA SISWA SMP MELALUI KEGIATAN APRESIASI SENI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SENI TARI PADA SISWA SMP MELALUI KEGIATAN APRESIASI SENI Herlinah FBS Universitas Negeri Yogyakarta Abstract This research was aimed at improving learning motivation

Lebih terperinci

PENGENALAN DAN PELATIHAN SOFTWARE MAPLE GUNA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI UNTUK SISWA SMK

PENGENALAN DAN PELATIHAN SOFTWARE MAPLE GUNA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI UNTUK SISWA SMK PENGENALAN DAN PELATIHAN SOFTWARE MAPLE GUNA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GEOMETRI UNTUK SISWA SMK RECOGNITION AND MAPLE SOFTWARE TRAINING TO INCREASE UNDERSTANDING OF GEOMETRY FOR STUDENTS SMK Fakultas Teknik

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 6/2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA PENGELOLAAN PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI TARI BERBASIS LOMBA (STUDI SITUS SD N SIDOMULYO 03 UNGARAN KABUPATEN SEMARANG) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh Plato (2000:5) Pendidikan seni dapat dijadikan dasar pendidikan, karena

BAB I PENDAHULUAN. oleh Plato (2000:5) Pendidikan seni dapat dijadikan dasar pendidikan, karena BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan seni di sekolah dapat dijadikan sebagai dasar pendidikan dalam membentuk jiwa dan kepribadian. Hal ini sama dengan apa yang dikemukakan oleh Plato

Lebih terperinci

MAKNA RAGAM GERAK TARI BARIS TUNGGAL : Penerapannya pada Kegiatan Ekstrakuriler di SMPN 4 Mendoyo Jembrana-Bali. Diah Rusdhiana

MAKNA RAGAM GERAK TARI BARIS TUNGGAL : Penerapannya pada Kegiatan Ekstrakuriler di SMPN 4 Mendoyo Jembrana-Bali. Diah Rusdhiana MAKNA RAGAM GERAK TARI BARIS TUNGGAL : Penerapannya pada Kegiatan Ekstrakuriler di SMPN 4 Mendoyo Jembrana-Bali Diah Rusdhiana Abstract: Baris tunggal dance was a basic dance for man which must be powered

Lebih terperinci

SOSIALISASI SUBAK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DUNIA KEPADA SISWA SMU DI KECAMATAN TAMPAKSIRING, KABUPATEN GIANYAR

SOSIALISASI SUBAK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DUNIA KEPADA SISWA SMU DI KECAMATAN TAMPAKSIRING, KABUPATEN GIANYAR SOSIALISASI SUBAK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DUNIA KEPADA SISWA SMU DI KECAMATAN TAMPAKSIRING, KABUPATEN GIANYAR WAYAN WINDIA, I WAYAN WIDYANTARA, AAA WULANDIRA SDJ, PUTU UDAYANI WIJAYANTI, IDA AYU LISTIA

Lebih terperinci

S I L A B U S MATA KULIAH SENI ANAK USIA DINI II. Oleh : INDRA YENI, S.Pd., M.Pd. NIP

S I L A B U S MATA KULIAH SENI ANAK USIA DINI II. Oleh : INDRA YENI, S.Pd., M.Pd. NIP Universitas Negeri Padang Silabus (Kurikulum 2013) S I L A B U S MATA KULIAH SENI ANAK USIA DINI II Oleh : INDRA YENI, S.Pd., M.Pd. NIP. 19710330.200604.2.001 Reviewer : Prof. Dr. NURHIZRAH GISTITUATI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuknya. Penciptaan sebuah karya seni didorong oleh aspek budaya dan

BAB I PENDAHULUAN. bentuknya. Penciptaan sebuah karya seni didorong oleh aspek budaya dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengalaman pribadi merupakan modal dasar yang sangat penting dalam menggarap sebuah karya seni, baik seni tari, karawitan dan lainnya. Tanpa didasari pengalaman yang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PELATIHAN KETERAMPILAN PEMBUATAN AKSESORIS RAMBUT (HAIR ORNAMENT) DI SMK NEGERI 2 JOMBANG

PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PELATIHAN KETERAMPILAN PEMBUATAN AKSESORIS RAMBUT (HAIR ORNAMENT) DI SMK NEGERI 2 JOMBANG PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PELATIHAN KETERAMPILAN PEMBUATAN AKSESORIS RAMBUT (HAIR ORNAMENT) DI SMK NEGERI 2 JOMBANG Nofianti Dwi Lestari S1.Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif dua bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan 17 September 2014. Sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Praktik mengajar merupakan kegiatan pokok pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dimana mahasiswa ikut terlibat langsung dalam proses belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. 4.1 Profil Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung Sejarah Terbentuknya Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung

BAB IV GAMBARAN UMUM. 4.1 Profil Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung Sejarah Terbentuknya Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung 49 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Profil Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung 4.1.1 Sejarah Terbentuknya Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung Seiring dengan pesatnya perkembangan disegala bidang, maka

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan kurang lebih selama dua setengah bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri baik mental maupun

Lebih terperinci

Teknik dan Kriteria Evaluasi Pendidikan Seni Tari Dewi Karyati dan Maman Tocharman

Teknik dan Kriteria Evaluasi Pendidikan Seni Tari Dewi Karyati dan Maman Tocharman Modul IV Teknik dan Kriteria Evaluasi Pendidikan Seni Tari Dewi Karyati dan Maman Tocharman Pendahuluan Penilaian di bidang pendidikan, merupakan salah satu kewajiban mutlak yang harus dilakukan oleh setiap

Lebih terperinci

Mengenal Tari Golek Asmarandhana Bawaraga Gaya Yogyakarta

Mengenal Tari Golek Asmarandhana Bawaraga Gaya Yogyakarta Mengenal Tari Golek Asmarandhana Bawaraga Gaya Yogyakarta Abstrak Tari klasik gaya Yogyakarta, atau yang disebut juga Joged Mataram merupakan warisan dari kesenian tari zaman Mataram yang dikembangkan

Lebih terperinci

TABEL POLA LANTAI LETO MANYAM KALONG. Pola Lantai

TABEL POLA LANTAI LETO MANYAM KALONG. Pola Lantai Lampiran 4 TABEL POLA LANTAI LETO MANYAM KALONG No. Adegan/ Motif 1 Introduksi Pola Lantai Keterangan Suasana: tenang dan hening dengan alunan vocal, seruling dan irama music sampeq. Satu penari putri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni pertunjukan yang ada di Indonesia sangat beragam bentuk dan jenisnya. Seni pertunjukan yang berada dalam suatu lingkungan masyarakat Indonesia tidak terlepas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Budaya adalah cermin suatu bangsa dan bangsa yang besar ialah bangsa yang

I. PENDAHULUAN. Budaya adalah cermin suatu bangsa dan bangsa yang besar ialah bangsa yang ` I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya adalah cermin suatu bangsa dan bangsa yang besar ialah bangsa yang dapat menjaga budaya asli bangsanya. Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan kesenian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan BAB III METODE PENELITIAN. Desain Penelitian Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) BAGI GURU SMA SWASTA DI SIDOARJO

PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) BAGI GURU SMA SWASTA DI SIDOARJO Vol.2 No.2 Januari 2017, hal. 45 50 p-issn: 2460-5514 e-issn: 2502-6518 PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) BAGI GURU SMA SWASTA DI SIDOARJO Oleh: Novi Marlena 1, Renny Dwijayanti 1, Finisica

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN REFLEKSI

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN REFLEKSI BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN REFLEKSI A. Persiapan Pelaksanaan PPL Menurut UU RI no. 14 Tahun 2005 dijelaskan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah Pembendaharaan gerak dalam tari Bali merupakan salah satu unsur penting. Ditinjau berdasarkan sumber gerak yang digunakan,

1.1 Latar Belakang Masalah Pembendaharaan gerak dalam tari Bali merupakan salah satu unsur penting. Ditinjau berdasarkan sumber gerak yang digunakan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembendaharaan gerak dalam tari Bali merupakan salah satu unsur penting. Ditinjau berdasarkan sumber gerak yang digunakan, tari Bali berhubungan erat dengan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan sekarang ini, tidak semua jenjang pendidikan

PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan sekarang ini, tidak semua jenjang pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam dunia pendidikan sekarang ini, tidak semua jenjang pendidikan mampu menselaraskan pendidikan dengan tuntutan dunia kerja. Hal ini menjadi tantangan bagi penyelenggaraan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TARI BEDAYO TULANG BAWANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SMP NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian)

PEMBELAJARAN TARI BEDAYO TULANG BAWANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SMP NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian) PEMBELAJARAN TARI BEDAYO TULANG BAWANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SMP NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG (Jurnal Penelitian) Oleh ERA ARYANI SASIWI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGGUNAAN SOFWARE STRUCTURAL ANALYSIS PROGRAM

PELATIHAN PENGGUNAAN SOFWARE STRUCTURAL ANALYSIS PROGRAM PELATIHAN PENGGUNAAN SOFWARE STRUCTURAL ANALYSIS PROGRAM (SAP) PADA STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 DUMAI Fitra Ramdhani 1), Ahmad Zaki 2), Husnah 3) 1-3) Program Studi S1

Lebih terperinci

Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Pengembangan Diri Seni Tari di SMP Negeri 28 Kecamatan Kuranji Padang

Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Pengembangan Diri Seni Tari di SMP Negeri 28 Kecamatan Kuranji Padang Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Pengembangan Diri Seni Tari di SMP Negeri 28 Kecamatan Kuranji Padang Anggraini 1, Susmiarti 2, Afifah Asriati 3 Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan memiliki kecakapan hidup dan mampu mengoptimalkan segenap

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan memiliki kecakapan hidup dan mampu mengoptimalkan segenap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk mencetak sumber daya manusia yang diharapkan memiliki kecakapan hidup dan mampu mengoptimalkan segenap potensi

Lebih terperinci

ARTIKEL PPM BERBASIS PENELITIAN KOREOGRAFI TARI MELALUI PENGEMBANGAN EKSPLORASI TEBA BAGI GURU SENI BUDAYA SMP

ARTIKEL PPM BERBASIS PENELITIAN KOREOGRAFI TARI MELALUI PENGEMBANGAN EKSPLORASI TEBA BAGI GURU SENI BUDAYA SMP ARTIKEL PPM BERBASIS PENELITIAN KOREOGRAFI TARI MELALUI PENGEMBANGAN EKSPLORASI TEBA BAGI GURU SENI BUDAYA SMP Oleh: Trie Wahyuni Ni Nyoman Seriati Agus Untung Yulianta Dibiayai oleh: Dana DIPA UNY Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Musik dewasa ini menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Pada beberapa refrensi, musik dianggap sebagai penyeimbang kemampuan otak kanan dan otak kiri. Musik

Lebih terperinci

TARI ZAPIN PECAH LIMA SEBAGAI STIMULUS UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM PROSES EKSPLORASI GERAK TARI

TARI ZAPIN PECAH LIMA SEBAGAI STIMULUS UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM PROSES EKSPLORASI GERAK TARI TARI ZAPIN PECAH LIMA SEBAGAI STIMULUS UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM PROSES EKSPLORASI GERAK TARI Putri Nandia Septiawani Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik FKIP UNTAN Email : putrinandia89@gmail.com

Lebih terperinci

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber Silabus SBK SD 15 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa. 9.1. Mengidentifikasi jenis pada karya seni Jenis motif hias motif hias rupa nusantara pada karya daerah lain. seni rupa

Lebih terperinci

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

ARTIKEL TENTANG SENI TARI NAMA : MAHDALENA KELAS : VII - 4 MAPEL : SBK ARTIKEL TENTANG SENI TARI A. PENGERTIAN SENI TARI Secara harfiah, istilah seni tari diartikan sebagai proses penciptaan gerak tubuh yang berirama dan diiringi

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMA PERINTIS 2 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian) Oleh ARIYADI

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMA PERINTIS 2 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian) Oleh ARIYADI PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMA PERINTIS 2 BANDAR LAMPUNG (Jurnal Penelitian) Oleh ARIYADI 1113043010 Pembimbing: Dr. Munaris, M.Pd. Dr. I Wayan Mustika, M. Hum.

Lebih terperinci

PENGALAMAN MUSIK DALAM KEGIATAN PADUAN SUARA DI SMPN 1 PAYAKUMBUH

PENGALAMAN MUSIK DALAM KEGIATAN PADUAN SUARA DI SMPN 1 PAYAKUMBUH PENGALAMAN MUSIK DALAM KEGIATAN PADUAN SUARA DI SMPN 1 PAYAKUMBUH Aprilla Hel Susana 1, Ardipal 2, Yos Sudarman 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang Abstract This article

Lebih terperinci

Randi Pratama 1 Dinawati Trapsilasiwi 2 Susi Setiawani 3 ABSTRACT

Randi Pratama 1 Dinawati Trapsilasiwi 2 Susi Setiawani 3 ABSTRACT PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA SUB POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 SILO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Randi Pratama 1 Dinawati Trapsilasiwi

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PONTIANAK BARAT

PELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PONTIANAK BARAT PELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PONTIANAK BARAT Syarifah Fadillah 1, Utin Desy Susiaty 2, Yadi Ardiawan 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

PERTUNJUKAN DAN WORKSHOP TARI DALAM RANGKA MISI KESENIAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI DAVAO CITY PHILIPPINA

PERTUNJUKAN DAN WORKSHOP TARI DALAM RANGKA MISI KESENIAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI DAVAO CITY PHILIPPINA PERTUNJUKAN DAN WORKSHOP TARI DALAM RANGKA MISI KESENIAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI DAVAO CITY PHILIPPINA Disusun oleh : Supriyadi Hasto Nugroho TIM KESENIAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku bangsa di Indonesia memiliki seni dan budaya tradisional masing-masing yang kemudian secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan seni budaya Indonesia merupakan warisan berharga bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan seni budaya Indonesia merupakan warisan berharga bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekayaan seni budaya Indonesia merupakan warisan berharga bagi masyarakatnya, khususnya generasi muda. Pewarisan seni budaya penting demi penciptaan indentitas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. terhadap bentuk tari Famadogo Omo dalam upacara memasuki rumah baru pada

BAB V PENUTUP. terhadap bentuk tari Famadogo Omo dalam upacara memasuki rumah baru pada BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang hingga pembahasan, maka penulis dapat menyimpulkan keseluruhan hasil penelitian terhadap bentuk tari Famadogo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian yang telah ada. Buku-buku penelitian yang didapatkan tentang pembelajaran, tari halibambang dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 1/1 Tema : Diri Sendiri Standar Kompetensi : Seni Rupa 1. Mengapresiasi karya seni rupa.

Lebih terperinci

3. Observasi Pembelajaran Di Kelas dan Peserta Didik

3. Observasi Pembelajaran Di Kelas dan Peserta Didik BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Sebelum mahasiswa PPL melaksanakan praktik mengajar di kelas, terlebih dahulu mahasiswa PPL melakukan beberapa persiapan yang dapat mendukung

Lebih terperinci

2015 KOMPOSISI KACAPI PADA LAGU KEMBANG TANJUNG PANINEUNGAN KARYA MANG KOKO

2015 KOMPOSISI KACAPI PADA LAGU KEMBANG TANJUNG PANINEUNGAN KARYA MANG KOKO 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karawitan Sunda merupakan istilah untuk seni musik yang lahir dan berkembang di tatar Sunda. Dilihat dari bentuk pertunjukannya, karawitan Sunda dapat dibagi

Lebih terperinci

REVITALISASI TARI JANGER LANSIA DI KELURAHAN TONJA DENPASAR

REVITALISASI TARI JANGER LANSIA DI KELURAHAN TONJA DENPASAR 368 REVITALISASI TARI JANGER LANSIA DI KELURAHAN TONJA DENPASAR Ni Made Ruastiti 1, I Wayan Suharta 2, Ni Nyoman Manik Suryani 3 1,3. Program Studi Seni Tari, Program Studi Seni Karawitan Fakultas Seni

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENCIPTAAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENCIPTAAN BAB IV LAPORAN HASIL PENCIPTAAN A. Urutan Penyajian Tari 1. Introduksi Bagian introduksi ini dilakukan oleh satu penari digambarkan melaluisosok wanita Dayak Kenyah yang menari menggunakan properti bulu

Lebih terperinci

Kata kunci: CALL, motivasi, keterampilan berbicara

Kata kunci: CALL, motivasi, keterampilan berbicara ABSTRAK PENERAPAN CALL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KEMAMPUAN BERBICARA DALAM BAHASA INGGRIS SISWA KELAS XI SMK N KUBU BANGLI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Perkembangan teknologi pendidikan yang memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sebelumnya tentang penerapan ragam gerak tarian Tiba Meka bagi mahasiswi

BAB V PENUTUP. sebelumnya tentang penerapan ragam gerak tarian Tiba Meka bagi mahasiswi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang tertera pada bagian sebelumnya tentang penerapan ragam gerak tarian Tiba Meka bagi mahasiswi minat tari program studi Sendratasik

Lebih terperinci

Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN :

Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu, 26 September 2015 ISBN : PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK YPT 2 PURBALINGGA MELALUI PELATIHAN PENGEMBANGAN SISTEM ELEKTRONIS BERBASIS MIKROKONTROLER IMPROVEMENT of STUDENT COMPETENCE OF AUDIO

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan PPL baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mental untuk dapat mengatasi permasalahan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS BERMAIN MUSIK ANSAMBEL. Erlin Sofiyanti

PENINGKATAN KREATIVITAS BERMAIN MUSIK ANSAMBEL. Erlin Sofiyanti Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP Negeri 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu (1) Untuk mengetahui peningkatan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL Kegiatan Praktek Pengajaran Lapangan (PPL) dirancang untuk mengembangkan dan memberdayakan sumber daya yang ada di lokasippl yaitu SMK Muhamadiyah 3 Klaten

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENARI BEDANA SISWI KELAS XI DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER. (Jurnal) Oleh. Nia Daniati

KEMAMPUAN MENARI BEDANA SISWI KELAS XI DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER. (Jurnal) Oleh. Nia Daniati 1 KEMAMPUAN MENARI BEDANA SISWI KELAS XI DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER (Jurnal) Oleh Nia Daniati 0913043026 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 34 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 34 PADANG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 34 PADANG Artikel Penelitian Ditulis untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan Wisuda Oleh : YANTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan nasional adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan nasional adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Berbagai upaya dilakukan agar tujuan tersebut dapat tercapai,

Lebih terperinci

Key Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities.

Key Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DISERTAI TEHNIK PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS DI KELAS

Lebih terperinci

SUSU KEDELAI SEBAGAI PRODUK KEWIRAUSAHAAN PKK

SUSU KEDELAI SEBAGAI PRODUK KEWIRAUSAHAAN PKK SUSU KEDELAI SEBAGAI PRODUK KEWIRAUSAHAAN PKK Oleh Th. Cicik Sophia Budiman, Siti Lestari, Entika Fani Prastikawati, M. Anas Dzakiy IKIP PGRI Semarang entika_fani@yahoo.com Abstract: This community service

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TARI KREASI LAMPUNG DENGAN KONSEP KOREOGRAFI NONLITERAL DI SMPN 1 METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh NOVA DELYANTI

PEMBELAJARAN TARI KREASI LAMPUNG DENGAN KONSEP KOREOGRAFI NONLITERAL DI SMPN 1 METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh NOVA DELYANTI PEMBELAJARAN TARI KREASI LAMPUNG DENGAN KONSEP KOREOGRAFI NONLITERAL DI SMPN 1 METRO (Jurnal Penelitian) Oleh NOVA DELYANTI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Pada bab ini akan diuraikan tentang persiapan PPL, pelaksanaan program dan analisis hasil program PPL yang telah dirumuskan pada program PPL yang tertuang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan siswa di sekolah yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan siswa di sekolah yaitu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan siswa di sekolah yaitu melalui kegiatan di luar sekolah, kegiatan untuk membina bakat, minat, dan keterampilan siswa.

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA MENGGUNAKAN METODE IMITASI DI TK FRANSISKUS 01 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian) Oleh: Geby Finka Rani

PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA MENGGUNAKAN METODE IMITASI DI TK FRANSISKUS 01 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian) Oleh: Geby Finka Rani PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA MENGGUNAKAN METODE IMITASI DI TK FRANSISKUS 01 BANDAR LAMPUNG (Jurnal Penelitian) Oleh: Geby Finka Rani 1113043023 Pembimbing: Fitri Daryanti, S.Sn., M.Sn. Agung Kurniawan,

Lebih terperinci

Dalam menari hal yang sangat menonjol adalah mengenai kemampuan penari tersebut dalam menguasai wiraga. Menurut Rosala, Dedi dkk (1999:7)

Dalam menari hal yang sangat menonjol adalah mengenai kemampuan penari tersebut dalam menguasai wiraga. Menurut Rosala, Dedi dkk (1999:7) A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Penari yang baik adalah penari yang memiliki pondasi yang kuat dalam proses menarinya, yakni dengan adanya dasar yang baik dan cukup kuat dalam teknik melakukan

Lebih terperinci