BAB V KONKLUSI DAN REKOMENDASI KONKLUSI DAN REKOMENDASI. (sisdur) pemungutan PBB-P2 di Kabupaten Mempawah. Kemudian, penulis akan

Transkripsi

1 BAB V KONKLUSI DAN REKOMENDASI KONKLUSI DAN REKOMENDASI Pada bab ini membahas mengenai konklusi atau kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis. Penulis juga akan memberikan masukan atau rekomendasi mengenai kekurangan didalam pelaksanaan sistem dan prosedur (sisdur) pemungutan PBB-P2 di Kabupaten Mempawah. Kemudian, penulis akan menjelaskan keterbatasan pada penelitian ini. 5.1 Konklusi Berdasarkan hasil temuan di lapangan yang telah dipaparkan pada bagian bab analisis dan diskusi, dapat diambil kesimpulan atau konklusi sebagai berikut ini. a. Pelaksanaaan sisdur pemungutan PBB-P2 di Kabupaten Mempawah telah dilaksanakan sebanyak 18 sisdur dari seluruh sisdur yang berjumlah 45 sisdur. Ada sejumlah 27 sisdur belum dilaksanakan (60%), namun sebanyak 13 sisdur yang belum dilaksanakan (28,9%) karena belum adanya wajib pajak yang mengajukan permohonan layanan, misalnya prosedur permohonan penghapusan piutang PBB-P2. 118

2 b. Sebanyak 18 sisdur yang telah dilaksanakan, masih belum sesuai dengan Perbup yang menjadi dasar pelaksanaan kecuali untuk prosedur cetak massal SPPT, SSPD, dan DHKP. Sisdur yang dilaksanakan masih terdapat tahapan yang belum dilaksanakan. Tahapan tersebut meliputi formulir yang tidak digunakan di dalam pelaksanaan sisdur dan dokumen yang dihasilkan belum semua sesuai dengan Peraturan Bupati yang menjadi acuan. c. Pelaksanaan pemungutan PBB-P2 di Kabupaten Mempawah dilaksanakan sepenuhnya oleh Seksi Dana Perimbangan. Pada sisdur yang tertulis masih ada keterlibatan Pelaksana Seksi Pajak dan Kepala Seksi Pajak pada prosedur kerja yang tertulis yaitu sebanyak 6 sisdur yang sudah dilaksanakan dan 4 sisdur yang belum dilaksanakan. d. Ada prosedur kerja yang bisa dilakukan lebih fleksibel seperti prosedur pendaftaran objek pajak baru dengan penelitian kantor. Prosedur ini biasanya dilakukan untuk objek pajak standar dengan penilaian massal. Penelitian lapangan untuk prosedur ini bisa tidak dilakukan demi efisiensi waktu dan biaya serta pelayanan yang cepat karena sebagian besar perhitungan besarnya pajak terutang PBB-P2 melalui penilaian massal kecuali untuk objek pajak non standar atau objek pajak khusus. e. Berdasarkan analisis data dan hasil wawancara melaui informan, penulis mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi sisdur pemungutan PBB-P2 di Kabupaten Mempawah adalah sebagai berikut. (1) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM). 119

3 Pemungutan PBB-P2 di Kabupaten Mempawah dilaksanakan oleh Seksi Dana Perimbangan berdasarkan Surat Tugas Kepala DPPKAD Kabupaten Mempawah. Jumlah staf pelaksana Seksi Dana Perimbangan adalah enam orang. Ini dirasa kurang memadai karena staf pelaksana bertugas di bagian pelayanan pajak, input data, bagian peta, dan administrasi. Jika ada sebagian staf yang melaksanakan tugas lapangan, ini dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan pemungutan PBB-P2. (2) Keterbatasan Dana Anggaran atau dana diperlukan bagi pelaksana pemungutan PBB-P2 untuk melakukan survei lapangan, mengecek data subjek pajak dan objek pajak, keperluan penilaian, penagihan, hingga melakukan pendataan objek dan subjek pajak yang memerlukan dana relatif besar. (3) Struktur Organisasi Kelembagaan atau struktur organisasi dirasakan menjadi faktor yang mempengaruhi implementasi sisdur. Struktur organisasi sekarang dianggap kurang ideal di dalam pelaksanaan pemungutan PBB-P2 di Kabupaten Mempawah. Pelaksanaan pemungutan pajak sebaiknya dilaksanakan oleh lebih dari satu bagian atau seksi, misalnya ada seksi penetapan, seksi penagihan, dan seksi pelaporan. Pembagian tugas di dalam organisasi diharapkan lebih mudah di dalam pengawasan dan pembagian beban kerja yang relatif sama sehingga pelaksanaan pemungutan pajak atau pelaksanaan sisdur bisa lebih optimal. 120

4 (4) Keterbatasan Waktu Keterbatasan waktu di dalam pelaksanaan sisdur terkait kesibukan atau beban kerja pelaksana pemungutan PBB-P2. Selain itu keterbatasan waktu dalam pelaksanaan sisdur dapat juga disebabkan dari kurangnya SDM, sehingga ada tahapan sisdur yang harus dilewatkan. Misalnya, prosedur pendaftaran objek pajak baru dengan penelitian kantor, berdasarkan prosedur kerja seharusnya dilakukan penelitian lapangan. Namun untuk efisiensi waktu dan biaya maka cukup dilakukan penetapan dan perhitungan PBB-P2 berdasarkan informasi dan dokumen dari wajib pajak tanpa penelitian lapangan. (5) Kepentingan Pelayanan Kepentingan pelayanan di dalam pemungutan PBB-P2 ini dimaksudkan agar proses pemungutan pajak dapat berlangsung dengan cepat, sehingga wajib pajak tidak menunggu lama pada proses pelayanan. Wajib pajak yang mengajukan pendaftaran baru, khususnya untuk masyarakat dengan penilaian massal atau objek pajak standar, biasanya petugas pajak di TPT tidak melakukan pengecekan data subjek dan objek pajak di lapangan. Penetapan jumlah PBB-P2 yang terutang dilakukan oleh petugas TPT langsung di tempat, berdasarkan data yang diberikan oleh wajib pajak itu sendiri. 121

5 5.1 Rekomendasi Penulis akan memberikan rekomendasi dan saran mengenai implementasi sistem dan prosedur pemungutan PBB-P2 di Kabupaten Mempawah. Berdasarakan hasil analisis dan identifikasi terhadap permasalahan yang ditemukan di lapangan, penulis akan memberikan rekomendasi dan saran sebagai berikut. 1. Peraturan Bupati (Perbup) sebagai dasar pelaksanaan sisdur pemungutan PBB- P2 di Kabupaten Mempawah perlu diperbaiki dan disempurnakan lagi. Hal itu dilakukan dengan beberapa perbaikan dan menyesuaikan sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan di lapangan. Perbaikan tersebut antara lain mengenai formulir yang digunakan dan dokumen yang dihasilkan dalam proses kerja disesuaikan dengan keadaan sekarang. Selanjutnya, pihak yang tidak terlibat di dalam prosedur kerja sebaiknya dihilangkan seperti keterlibatan Seksi Pajak, karena pelaksanaan pemungutan PBB-P2 sudah sepenuhnya diserahkan kepada Seksi Dana Perimbangan. 2. Untuk mendukung kelancaran pemungutan PBB-P2, DPPKAD Kabupaten Mempawah perlu mengajukan tambahan pegawai sesuai kebutuhan namun tidak berlebihan, sesuai dengan klasifikasi atau kriteria untuk mendukung kelancaran kerja. Penambahan SDM dapat melalui mutasi atau mengajukan pegawai baru sesuai klasifikasi dan kebutuhan kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Selain itu, setiap staf pelaksana pemungutan harus mengetahui dan memahami setiap pekerjaan dengan baik agar bisa menggantikan pekerjaan yang ditinggalkan jika staf peksana lainnya tugas lapangan. 122

6 3. Pada pelaksanaan pemungutan PBB-P2 di Kabupaten Mempawah sebaiknya DPPKAD menyediakan sistem online terintegrasi untuk pembayaran pajak, konsultasi pajak, indormasi, dan pengaduan. Melalui sistem online terintegrasi ini diharapkan mempermudah pelayanan bagi wajib pajak yang jauh dari Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) dan bagi aparatur pajak diharapkan dapat mempermudah proses kerja. 4. Dalam hal keterbatasan dana di dalam pelaksanaan pemungutan PBB-P2, pelaksana harus mampu melakukan efisiensi dan prioritas dalam penggunaan anggaran atau dana yang terbatas namun tetap menghasilkan pendapatan bagi daerah yang optimal. 5. Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan pemungutan PBB-P2, diperlukan komitmen atau dukungan pimpinan untuk keberhasilan suatu program dan kegiatan. Komitmen atau dukungan dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan, agar suatu program dan kegiatan dapat berjalan lancar sesuai target yang telah ditetapkan. 123

7 5.2 Keterbatasan Penelitian Pada penelitian ini, penulis memiliki keterbatasan sebagai berikut. 1. Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah mengenai evaluasi sistem dan prosedur pemungutan PBB-P2 di Kabupaten Mempawah. Penulis masih belum menemukan penelitian lain yang serupa atau sama tentang evaluasi sisdur pemungutan PBB-P2, untuk dijadikan referensi tambahan untuk mengetahui pelaksanaan sisdur di daerah lainnya. Penulis hanya menemukan penelitian terkait pelaksanaan sisdur pajak yaitu mengenai topik perilaku aparat pemakai sisdur terhadap penyimpangan pungutan pajak hotel dan restoran. 2. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat meneliti pelaksanaan sisdur pemungutan di daerah lainnya agar lebih banyak lagi referensi. Penelitian selanjutnya juga dapat membandingkan pelaksanaan sisdur pemungutan di suatu daerah dengan daerah lainnya, sehingga banyaknya penelitian tersebut diharapkan dapat menjadi masukan yang berharga bagi daerah. 124