Disampaikan oleh: Dr. Ir. H. AMRY RAKHMAN, M.Si. Taliwang, 30 Agustus (Plh. Sekretaris Daerah KSB)

Transkripsi

1 Taliwang, 30 Agustus 2017 Disampaikan oleh: Dr. Ir. H. AMRY RAKHMAN, M.Si. (Plh. Sekretaris Daerah KSB)

2 SELAT ALAS: PENGHUBUNG PULAU LOMBOK PULAU SUMBAWA

3 WILAYAH KSB KSB lahir 20 Nov. 2003, UU No. 30 Thn 2003 tentang Pembentukan KSB di Provinsi NTB. KSB: berada pada jalur trans-nasional dan segitiga emas wisata dunia Bali- Komodo/NNT-Toraja/Sulawesi Selatan, peluang pengembangan pariwisata. Wilayah administratif: 8 Kecamatan, 57 Desa dan 7 Kelurahan. Wilayah daratan KSB tahun 2016 seluas Ha, lautan/perairan Ha dan 16 Pulau-pulau Kecil, dengan garis pantai sepanjang 167,80 km. Taman Wisata Alam (TWA) Danau Rawa Taliwang seluas 819,20 Ha, merupakan kawasan konservasi sumberdaya hayati flora dan fauna.

4 PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN Penduduk KSB tahun 2016 sebanyak jiwa, laju pertumbuhan 2,76 % dari tahun 2015 ( jiwa), jumlah rumahtangga rt. Penduduk usia 14 tahun ke bawah (bukan tenaga kerja) orang (30,79 %) dan berusia 15 tahun ke atas (tenaga kerja) orang (69,21 %), terdiri atas usia produktif (15 64 tahun) orang dan usia tidak produktif (65 tahun ke atas) jiwa. Angka Ketergantungan (AK) 55,07 %, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 66,44 % dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 3,32 % dari jumlah tenaga kerja.

5 KEMISKINAN PENDUDUK & IPM Tingkat kemiskinan penduduk KSB tahun 2016 sebesar 16,50 %, mengalami penurunan sebesar 0,47 % dari tahun 2015 (16,97 %). Tingkat kemiskinan di Provinsi NTB tahun 2015 sebesar 17,10 % dan tahun 2016 sebesar 16,48 %, turun 0,62 %. IPM KSB tahun 2015 sebesar 68,38 poin dan tahun 2016 sebesar 69,26 poin, meningkat 0,88 poin atau 1,29 %, lebih tinggi dari peningkatan Provinsi NTB (0,95 %) dan Nasional (0,90 %), berada pada kategori menengah atas, menempati peringkat ketiga di Provinsi NTB setelah Kota Mataram dan Kota Bima.

6 VISI DAN MISI PEMBANGUNAN VISI Pembangunan KSB Tahun adalah terwujudnya pemenuhan hak-hak dasar masyarakat yang berkeadilan menuju Kabupaten Sumbawa Barat sejahtera berlandaskan gotong-royong Misi Pembangunan KSB Tahun : 1. Mewujudkan pembangunan yang partisipatif dan responsif berlandaskan nilai-nilai agama, kearifan lokal, musyawarah mufakat dan gotong royong. 2. Mewujudkan kualitas hidup manusia dan masyarakat yang tinggi dan maju. 3. Mewujudkan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pelayanan publik yang berkualitas dan bermanfaat. 4. Mewujudkan perlindungan dan pemberdayaan bagi kelompok masyarakat miskin dan masyarakat rentan masalah sosial ekonomi. 5. Mewujudkan peningkatan daya saing menuju kemandirian ekonomi daerah yang berbasis ekologi dan lingkungan. 6. Mewujudkan industrialisasi sektor unggulan komparatif dan unggulan kompetitif wilayah, inflasi yang terkendali, dan penciptaan kesempatan kerja bagi angkatan kerja yang menganggur.

7 No. Keterangan Jlh Penduduk KSB (jiwa) I. Termasuk Subsektor Pertambangan Nonmigas: II. PEREKONOMIAN WILAYAH KSB Tabel 1.1. PDRB dan Pendapatan per Kapita Masyarakat KSB Tahun PDRB ADHB (Rp Juta) , , , , ,66 2. PDRB Per Kapita ADHB (Rp) PDRB ADHK (Rp Juta) , , , , ,49 4. PDRB Per Kapita ADHK (Rp) Tidak Termasuk Subsektor Pertambangan Nonmigas: 1. PDRB ADHB (Rp Juta) , , , , ,52 2. PDRB Per Kapita ADHB (Rp) PDRB ADHK (Rp Juta) , , , , ,67 4. PDRB Per Kapita ADHK (Rp)

8 Kondisi Perekonomian Wilayah KSB sebagai berikut (dari Tabel 1.1.): 1. PDRB KSB Termasuk Subsektor Tambang Nonmigas ADHB (harga pasar) lima tahun terakhir meningkat rata-rata 2,62 % per tahun, dan PDRB ADHK tahun 2010 (harga tanpa pengaruh inflasi) meningkat rata-rata 23,66 % per tahun. 2. PDRB KSB Tidak Termasuk Subsektor Tambang Nonmigas ADHB lima tahun terakhir meningkat rata-rata 4,51% per tahun, dan PDRB ADHK meningkat rata-rata 10,09 % per tahun. Angka tersebut menunjukkan rata-rata laju pertumbuhan ekonomi riel KSB tahun Struktur ekonomi KSB Termasuk Subsektor Tambang Nonmigas: didominasi oleh kontribusi sektor pertambangan/penggalian terhadap PDRB sangat besar yaitu: ADHB rata-rata 79,61 % per tahun dan ADHK rata-rata 83,44 % per tahun; sedangkan kontribusi 16 sektor ekonomi lainnya terhadap PDRB sangat kecil yaitu: ADHB rata-rata 20,39 % dan ADHK rata-rata 16,56 % per tahun, semua kontribusi ini dapat dinikmati secara langusng oleh masyarakat KSB.

9 LANJUTAN 4. Struktur ekonomi KSB Tidak Termasuk Subsektor Tambang Nonmigas: kontribusi yang dominan terhadap PDRB (di atas 10,00 %), baik ADHB maupun ADHK, ada empat sektor ekonomi yaitu: pertanian, kehutanan dan perikanan; perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor; konstruksi/bangunan; serta transportasi dan pergudangan; sedangkan kontribusi 13 sektor ekonomi lainnya terhadap PDRB masih relatif kecil (masing-masing kurang dari 10,00 %). 5. Perkembangan PDRB per kapita termasuk subsektor tambang nonmigas di KSB, baik ADHB maupun ADHK tahun terjadi peningkatan rata-rata sebesar 19,72 % per tahun ADHB dan sebesar 14,27 % per tahun ADHK. 6. Nilai PDRB per kapita ADHB termasuk subsektor tambang nonmigas tersebut sangat besar, tetapi nilai tersebut tidak menggambarkan tingkat pendapatan riel yang diterima masyarakat KSB mengingat terjadi transfer out pendapatan yang di bawa keluar KSB (terjadi kebocoran wilayah), terutama pada subsektor tambang nonmigas yang sangat besar.

10 LANJUTAN 7. Perkembangan PDRB per kapita KSB tidak termasuk subsektor tambang nonmigas tahun , baik ADHB maupun ADHK terus mengalami peningkatan, dengan laju peningkatan sebesar 6,50 % per tahun ADHB dan sebesar 1,94 % per tahun ADHK. 8. Nilai PDRB per kapita ADHB maupun ADHK tidak termasuk subsektor tambang nonmigas tersebut relatif kecil (misalnya: ADHB tahun 2016 sebesar Rp atau Rp per kapita per bulan atau ADHK tahun 2016 sebesar Rp atau Rp per kapita per bulan), namun nilai rata-rata tersebut sudah berada di atas garis kemiskinan menurut kriteria Bank Dunia (World Bank) sebesar 60 US$ per kapita per bulan atau setara dengan Rp per kapita per bulan.

11 PERTANIAN DALAM ARTI LUAS 1. TANAMAN PANGAN Lahan sawah tahun 2016 seluas Ha (7,00% dari luas wilayah). Luas tanam pada lahan sawah (padi & kedele) tahun 2016 sebesar Ha dan luas panen ,8 Ha. Komoditas jagung diusahakan pada lahan kering (tegal/ladang), sedang hortikultura di lahan kebun & pekarangan. 2. PERKEBUNAN Kapasitas usaha komoditas utama perkebunan di KSB tahun 2016 meliputi: Kelapa 1.289,40 Ha produksi 1.173,30 ton; Jambu Mente 1.049,10 Ha dan produksi 310,90 ton; serta Kopi 260,00 Ha dan produksi 198,70 ton.

12 INFRASTRUKTUR IRIGASI PERTANIAN Jumlah bendung/waduk/dam/embung di KSB, baik berupa irigasi teknis maupun irigasi desa pada tahun 2016 sebanyak 55 unit. Bendungan Kalimantong I di Kecamatan Brang Ene dan bendungan Kalimantong II di Kecamatan Brang Rea. Infrastruktur irigasi multifungsi yang sedang di bangun tahun dan rencana operasional 2020 adalah: Bendungan Bintang Bano di Kecamatan Brang Rea, dengan rencana kapasitas areal lahan yang diari seluas Ha. Renvana Bendungan Tiu Suntuk di Kecamatan Brang Ene, Bendungan Elang Desa di Kecamatan Jereweh, dan Bendungan Tiu... di Kecamatan Seteluk.

13 3. PETERNAKAN Luas areal peternakan (padang rumput/pengembalaan) di KSB tahun 2016 seluas 2.704,2 Ha. Jumlah populasi ternak utama di KSB tahun 2016 meliputi: Sapi ekor, Kerbau ekor, Kuda ekor, Kambing ekor, dan Ayam Ras ekor. Lahan kering untuk pertanian (tanaman pangan, perkebunan dan peternakan) seluas Ha (9,59%).

14 4. PERIKANAN & KELAUTAN Potensi areal budidaya perikanan tahun 2016 seluas Ha, teradiri atas; Budidaya Laut Ha (terutama rumput laut), Perairan Umum 468 Ha, Tambak 946 Ha, dan Kolam 850 Ha. Sementara itu, total realisasi penggunaannya mencapai Ha (90,74%).

15 5. KEHUTANAN Lahan kering KSB tahun 2016 seluas Ha (93,00 %). Lahan kering berupa Kawasan Hutan Ha (68,28 %), Hutan lindung dan perlindungan lainnya ,2 Ha (36,92 %), hutan produksi ,90 (36,92 %). Kawasan Hutan dikelola melalui KPH Sejorong, Brang Rea dan Matayang.

16 PERTAMBANGAN DAN ENERGI Potensi bahan galian logam di KSB tahun 2016 berupa: Emas sebesar 0,5-5 gram/ton emas, Tembaga sebesar M³, Biji Besi sebesar M³, Galena sebesar M³, Ferro Maganese sebesar 4000 M³, dan Magan sebesar M³. Untuk potensi bahan galian nonlogam dan batuan mencapai sebesar M³. PLN Ranting Taliwang sumber energi penerangan di KSB. Jumlah pelanggan PLN terus bertambah setiap tahunnya, tahun 2015 sebanyak pelanggan, naik 10,55% dari tahun 2014, sebanyak 85,54 % rumah tangga menjadi pelanggan listrik PLN, sedangkan sisanya 14,46% rumah tangga tersebar di daerah terpencil dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). PLTU Kertasari 14 MW direncanakan operasi awal tahun 2018.

17 LOKASI AKTIVITAS PERTAMBANGAN PT. AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA (DULU PT. NNT) 2 x Svedala SAG Mills, 36 x 19, 4 x Svedala Ball Mills, 20 x 33.5, Flotation, 50 Rougher and 22 cells cleaner

18 Lokasi PLTU Kertasari LISTRIK: PLTU-PLN KERTASARI

19 PERDAGANGAN & UMKM Usaha Perdagangan tahun 2016 berjumlah unit, Penyerapan tenaga kerja orang. Sarana perdagangan di KSB tahun 2016: pasar umum dan pasar desa 10 unit, Toko/Kios/Warung unit, dan Rumah makan/restoran 477 unit. UMKM di KSB tahun 2016 berjumlah unit, penyerapan tenaga kerja orang, terdiri atas: Usaha Mikro unit (85,47%), Usaha Kecil 560 unit (10,25 %), dan sisanya Usaha Menengah 234 unit (4,28%).

20 INDUSTRI & PERUSAHAAN Jumlah usaha industri dan perusahaan di KSB tahun 2016 sebanyak unit, terdiri atas: Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor berjumlah unit (48,30 %), Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum unit (13,55 %), Industri Pengolahan/Agroindustri unit (10,76 %), dan Lain-lainnya unit atau 27,39 % (meliputi: Pertambangan, Energi, pengelolaan Air dan Limbah, Konstruksi, Pengangkutan dan Pergudangan, Informasi dan Komunikasi, Aktivitas Keuangan dan Asuransi, Real Estat, Jasa Perusahaan, Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, Jasa Lainnya).

21 PARIWISATA Lokasi obyek wisata alam yang potensial di KSB tahun sebanyak 26 lokasi. Lokasi obyek wisata pantai dan alam yang telah berkembang antara lain: Taman Wisata Bahari Pulau-pulai Kecil (Gili Balu Poto Tano), Pantai Balat Taliwang, Desa Budaya Mantar (dan Lokasi Paralayang), Pantai Pasir Putih Maluk, Pantai Sekongkang, dan TWA Danau Rawa/Lebo Taliwang. Jumlah wisatawan yang berkunjung (dan menginap) di KSB tahun 2016 sebanyak orang, terdiri atas wisatwan domestik orang (71,49 %) dan wisatwan asing orang (28,51 %).

22 LOKASI PRIORITAS PARIWISATA Pemerintah KSB telah menetapkan lokasi prioritas kawasan pariwisata di KSB sebagai berikut: Pengembangan kawasan wisata alam pantai yang tersebar di delapan (8) lokasi, yaitu: Pantai Poto Tano, Pantai Sepakek, Pantai Balad, Pantai Poto Batu, Pantai Jelenga, Pantai Maluk, Pantai Tropical, Pantai Yoyo, Pantai Pesin dan Pantai Lawar. Pengembangan kawasan wisata alam pegunungan yang tersebar di enam (6) lokasi, yaitu: Gua Mambers, Bendungan Bintang Bano, Agro Wisata, Air Terjun Penujan, Air Terjun Sapura Tangkel dan Tambang Batu Hijau. Pengembangan kawasan budaya daerah yang tersebar di empat (4) lokasi, yaitu: Perkampungan Desa Mantar, Makam Raja Datu Seran, Makam Datu Pangeran dan Kerapan Kerbau. Pengembangan kawasan wisata minat khusus yang tersebar di tiga (3) lokasi yaitu: Danau Taliwang, Bendungan Bintang Bano dan Tambang Batu Hijau.

23 1 2 3 Keterangan: 1. Gili Balu di Poto Tano (8 pulau) 2. Pulau-Pulau Kecil di Kec. Talwiang (6 pulau) 3. Pulau-Pulau Kecil di Kec. Sekongkang (2 pulau)

24 RENCANA EKOWISATA SELAT ALAS : KSB - KABUPATEN LOMBOK TIMUR Subkawasan KEK Lingkup Kawasan yang terkena pengaruh Eight Islands EcoRegion Eco-tourism & Biofarma Labuhan Lalar Industri Eco-Production Tanjung Ringgit EcoRegion Eco-tourism & Medical Tourism Eco Regions Indonesia 24

25 TAMAN WISATA BAHARI : PULAU-PULAU KECIL - GILI BALU POTO TANO P. Mandiki P. Kenawa P. Paserang P. Belang P. Ular P. Kalong P. Namo P. Kambing Keterangan: Zona Inti Zona Pemanfaatan Terbatas Zona Lainnya

26 PENGELOLAAN PARIWISATA KSB Pendekatan: Ekowisata (Ecotourism) EKOWISATA: kegiatan perjalanan seseorang/kelompok orang mengujungi keindahan SDA yang dikelola dengan berwawasan lingkungan dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. LIMA aspek penting (manfaat) pengembangan EKOWISATA: 1. Perlindungan Lingkungan dari kerusakan (Aspek Lingkungan). 2. Minimalisasi dampak negatif (Aspek Lingkungan) 3. Partisipasi Masyarakat dan kesempatan kerja (Aspek Sosial). 4. Pendidikan dan pembelajaran sesuai tata nilai agama & sosial-budaya lokal (Aspek Sosial) 5. Kontribusi terhadap pembangunan ekonomi wilayah/daerah (Aspek Ekonomi).

27 LOKASI WISATA KSB

28

29 PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI & INFORMASI Jalan di KSB Tahun 2016 sepanjang 487,16 km, terdiri atas: Jalan Negara 72,27 km dengan kondisi hampir semua sangat baik, Jalan Provinsi 76,20 km dengan kondisi hampir semua sangat baik, dan Jalan Kabupaten 338,69 km dengan kondisi sebagian besar baik. Jembatan di KSB Tahun 2016 sebanyak 95 unit, dengan panjang jembatan 1.735,65 meter. Pelabuhan laut/dermaga di KSB tahun 2016 sebanyak 3 buah yaitu: Pelabuhan Poto Tano, Pelabuhan Benete, serta Pelabuhan Labuan Lalar. Pelabuhan udara (Bandara) tahun 2016 hanya 1 buah di Kecamatan Sekongkang (sedang persiapan operasional). Sarana perhubungan (Mobil penumpang, Mobil beban, Mobil Bus, Sepeda Motor dan Cidomo) tahun 2016 sebanyak unit. Teknologi, komunikasi dan informasi di KSB tahun 2016 (seperti: Counter, TV Kabel, Menara Telekomunikasi, Warnet, Wartel, Radio Siaran, Jasa Titipan/Ekspedisi, Orari, dan Surat Kabar) 427 unit.

30 PELABUHAN POTO TANO

31 PELABUHAN BENETE

32 PELABUHAN LABUHAN LALAR

33 BANDARA SEKONGKANG

34 RUNWAY, TAXYWAY DAN APRON BANDARA SEKONGKANG

35 APBD KSB Tabel 1.2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah KSB Tahun

36 STRATEGI INVESTASI 1. STRATEGI SUBSTITUSI IMPOR Pengembangan Investasi untuk memenuhi permintaan/kebutuhan barang dan jasa dalam wilayah, yang sebelumnya didatangkan dari luar daerah (impor). Beberapa komoditas prioritas substitusi impor KSB antara lain: komoditas hortikultura (sayur-sayuran dan buah-buahan), pakan ternak, bahan penolong industri/ agroindustri, dan peralatan/mesin pertanian. 2. STRATEGI PROMOSI EKSPOR Pengembangan investasi untuk memenuhi permintaan/kebutuhan barang dan jasa luar wilayah atau berorientasi ekpsor. Beberapa komoditas priritas promosi ekspor KSB antara lain: produk pertambangan dan olahannya, aktivitas dan produk pariwisata, produk rumput laut dan tambak udang.

37 STRATEGI EVOLUSI EKONOMI & PARIWISATA EVOLUSI EKONOMI: 1. EKONOMI PERTANIAN 2. EKONOMI INDUSTRI 3. EKONOMI INFROMASI 4. EKONOMI KREATIF. FAKTOR PENENTU EVOLUSI EKONOMI & PARIWISATA: T-4 FACTORS: 1. Transportation (T-1) 2. Telecomunication/Technol ogy (T-2) 3. Trade/Transaction (T-3) 4. Travel/Tourism (T-4) EVOLUSI PARIWISATA: 1. WISATA MASSAL (SEIRING EKO. INDUSTRI): Laut, Pantai, Gungung, Perairan. 2. WISATA BUDAYA (SEIRING EKONOMI INFORMASI): Bangunan Pusaka, Museium, Atraksi Budaya. 3. WISATA KREATIF (SEIRING EKO. KREATIF): Media, Citra, Identitas, Gaya Hidup, Kreativitas.

38