BAB II LANDASAN TEORITIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORITIS"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Komunikasi Kata komunikasi atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah communication berasal dari bahasa Latin yaitu communicatus, communicatio, atau communicare yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama (Riswandi, 2009:1). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Komunikasi merupakan pegiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami (Suharso dan Ana Retnoningsih, 2005:260). Berikut merupakan pengertian komunikasi dari beberapa ahli, diantaranya: Thendorson (1969) berpendapat bahwa komunikasi merupakan proses pengalihan informasi dari satu orang atau sekelompok orang dengan menggunakan simbol-simbol tertentu kepada satu orang atau kelompok lain (Rohim, 2009:11). Weaver berpendapat bahwa komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya (Riswandi, 2009:2). Menurut Everett M. Rogers (1985), komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Cangara, 2013:33). Harold Lasswell memaknai komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa dan dengan akibat apa atau hasil apa Riswandi, 2009:2). Secara paradigmatis pengertian komunikasi dapat disimpulkan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung dengan menggunakan media (Effendy, 2008:5). 9

2 Menurut John R. Wenburg dan William W. Willmot, juga Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken, terdapat tiga pemahaman mengenai komunikasi yaitu komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi (Mulyana, 2002:60). 1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah. Merupakan suatu pemahaman mengenai komunikasi manusia dimana komunikasi mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang atau kelopok kepada orang lain atau kelompok lain, baik secara langsung (tatap muka) ataupun menggunakan media seperti surat kabar, majalah, radio, televisi. Michael Burgoon menyebut pemahaman komunikasi sebagai proses searah sebagai definisi berorientasi pada sumber. Komunikasi dianggap sebagai suatu tindakan yang sengaja untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator, seperti membujuk seseorang agar melakukan tindakan tertentu (Riswandi, 2009 : 7-8). Komunikasi satu arah banyak dikaitkan dengan model komunikasi Lasswell yaitu dengan menjawab pertanyaan who says what in which channel to whom with what effect atau siapa berkata apa kepada siapa dengan efek apa (Effendy, 2005 : 10). Konsep komunikasi satu arah tersebut memfokuskan kepada penyampaian pesan secara efektif dan menjelaskan bahwa proses komunikasi bersifat persuasif (Mulyana, 2002: 61-62). 2. Komunikasi sebagai interaksi. Komunikasi sebagai interaksi merupakan komunikasi dengan proses sebab-akibat atau aksi-reaksi yang arahnya bergantian (Mulyana, 2002 : 65). Komunikasi sebagai interaksi dipandang lebih dinamis dari pada komunkasi sebagai tindakan satu arah, namun pandangan ini membedakan para peserta sebagai pengirim dan penerima pesan (Riswandi, 2009 : 8-9). Dalam konteks ini komunikasi melibatkan komunikator yang menyampaikan pesan secara verbal atau non verbal, dimana komunikan nantinya secara 10

3 aktif akan memberikan respon secara verbal atau non verbal secara timbal balik dan dinamis. 3. Komunikasi sebagai Transaksi. Pandangan ini menyatakan bahwa komunikasi merupakan proses personal, karena makna atau pemahaman yang diperoleh seseorang pada dasarnya bersifat pribadi. Komunikasi dianggap bersifat dinamis artinya komunikasi dipandang sebagai transaksi. Pandangan ini yang dianggap lebih sesuai untuk komunikasi tatap muka yang memungkinkan pesan atau respon verbal dapat dikehui secara langsung (Riswandi, 2009 : 9). Suatu komunikasi dikatakan efektif apabila ditandai dengan hubungan interpersonal. Adapun terdapat unsur-unsur yang terkandung dalam proses komunikasi (Effendy, 2008 : 6) yaitu : 1. Komunikator : orang yang menyampaikan pesan. 2. Pesan : pernyataan yang didukung oleh lambang. 3. Komunikan : orang yang menerima pesan. 4. Media : sarana atau saluran yang mendukung pesan. 5. Efek : dampak sebagai pengaruh dari pesan. Model Pola Komunikasi Harold Lasswel Gambar 1 (Model Komunikasi Harold D. Lasswell). 11

4 2.1.1 Hukum Komunikasi yang efektif Hukum komunikasi efektif terdiri dari 5 hal (Sangadji, 2013: ) yaitu : 1. Respect. Respect merupakan sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang disampaikan. 2. Emphaty. Emphaty merupakan kemampuan kita untuk menempatkan diri dalam situasi atau kondisi yang dihadapi atau dialami oleh orang lain. Syarat utama dari sikap ini adalah adanya kemempuan untuk mendengarkan dan mengerti terlebih dahulu sebelum kita dimengerti atau didengarkan oleh orang lain. 3. Audiable. Audiable berarti pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. 4. Clarity. Selain dapat dimengerti, pesan yang disampaikan juga harus mampu didengar dengan jelas. Clarity atau kejelasan juga bisa berarti keterbukaan atau transparansi dimana dalam komunikasi kita harus mengembangkan sikap terbuka dimana tidak ada yang disembunyikan atau ditutupi. 5. Humble. Humble atau sikap rendah hati merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama yaitu respect. Menghargai orang lain biasanya didasari oleh sikap rendah hati sikap rendah hati adalah sikap melayani secara penuh, sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan tidak merendahkan orang lain, berani mengakui kesalahan, mau emaafkan dan mengutamakan kepentingan yang lebih besar. 12

5 2.2 Strategi Komunikasi. Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang berarti seni umum, namun term ini kemudian berubah menjadi kata sifat yaitu strategia yang memiliki arti keahlian militer. Karl von Clausewitz ( ) dalam bukunya yang berjudul On War merumuskan Strategi sebagai suatu seni menggunakan sarana pertempuran untuk mencapai tujuan perang. Strategi komunikasi menurut Rogers (1982) sebagai suatu rancangan yang dibuat untuk mengubah tingkah laku manusia dalam skala yang lebih besar melalui transfer ide-ide baru (Cangara, 2013:61). Strategi komunikasi merupakan panduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Effendy, 2013:32). Siagian (1984:33) mendefinisikan perencanaan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah di tentukan sebelumnya (Abidin, 2015:86). Adapun perencanaan komunikasi menurut Cangara (Abidin, 2015:89), communication explains how to covey the right message, from the right communicator, to the right audience, through the right channel, at right time (Perencanaan komunikasi menjelaskan cara mengirimkan pesan yang tepat, dari komunikator yang tepat, kepada khalayak yang tepat, melalui saluran yang tepat pada waktu yang tepat). Hasibuan (2006) mendefinisikan manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan (Abidin, 2015:52). Manajemen berasal dari kata to manage yang memiliki arti mengatur. Bila dikaitkan dengan aspek komunikasi, Michael Kaye menjelaskan manajemen komunikasi sebagai cara individu atau manusia mengelola proses komunikasi melalui penyusunan kerangka makna dalam berbagai lingkup komunikasi, dengan mengoptimalisasi sumber daya komunikasi dan teknologi yang ada (Abidin, 2015:131). Jadi pada prinsipnya manajemen komunikasi adalah cara 13

6 membangun dan mengelola suatu hubungan, baik secara lisan maupun tulisan agar tidak terjadi Missed Communication sehingga segala aktivitas yang berkaitan dengan komunikasi dapat berjalan dengan damai dan hubungan yang baik dikenal sebagai bentuk koordinasi atau kerja sama untuk mencapai tujuan bersama (Abidin, 2015:132). Strategi komunikasi adalah suatu cara atau taktik rencana dasar yang menyeluruh dari rangkaian tindakan yang dilaksanakan oleh seseorang atau organisasi untuk mencapai suatu tujuan (Afdjani, 2014:191). Dalam strategi komunikasi, pasti terdapat sebuah tujuan tertentu yang ingin dicapai, beberapa tujuan strategi komunikasi (Liliweri, 2011: ) ialah sebagai berikut: 1. Memberitahu (Announcing). 2. Memotivasi (Motivating). 3. Mendidik (Educating). 4. Menyebarkan informasi (Informing). 5. Mendukung pembuatan keputusan (Supporting Decision Making). Dalam strategi komunikasi, pesan harus disusun dan disesuaikan dengan calon penerima pesan (Effendy, 2013:35-39). Adapun hal yang perlu dilakukan ialah: 1. Mengenali Sasaran Komunikasi. Sebelum melakukan kegiatan komunikasi hendaknya terlebih dahulu mempelajari target sasaran komunikasi. Adapun faktor-faktor dari komunikan yang perlu diperhatikan ialah : Faktor kerangka refrensi. Kerangka refrensi seseorang terbentuk dalam dirinya sebagai hasil dari paduan pengalaman, pendidikan, gaya hidup, norma hidup, status sosial, ideologi, cita-cita, dan sebagainya. Faktor situasi dan kondisi. Situasi dalam hal ini ialah situasi komunikasi pada saat komunikan akan menerima pesan yang akan disampaikan. Adapun kondisi yang dimaksud adalah state of personality 14

7 komunikan yaitu keadaan fisik dan psikis komunikan pada saat menerima pesan. 2. Pemilihan Media Komunikasi. Media komunikasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu : media tulisan. media visual. media aural. media audio visual. 3. Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi. Tujuan dari pesan komunikasi menentukan teknik yang akan diambil. Sebelum menentukan teknik, hal utama yang harus dipahami ialah pesan komunikasi. 4. Peranan Komunikator dalam Komunikasi. Dalam menghadapi komunikan, komunikator harus dapat bersikap empatik dimana ia harus mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain atau komunikan. Terdapat dua faktor penting komunikator yang dapat melacarkan proses komunikasi: Daya tarik sumber. Komunikasi akan berhasil apabila ia mampu mengubah sikap, opini, dan perilaku komunikan melalui mekanisme daya tarik jika pihak komunikan bahwa komunikator ikut serta dengannya. Kredibilitas sumber. Hal yang membuat komunikasi berhasil adalah adanya kepercayaan komunikan terhadap komunikator. 15

8 2.2.1 Model Perencanaan Komunikasi AIDDA Dalam startegi komunikasi, komunikator memiliki peran yang sangat penting. Para ahli berpendapat bahwa dalam berkomunikasi hendaknya menggunakan pendekatan yang disebut dengan A-A procedure atau from attention to action procedure (Afdjani, 2014 : 195), yang merupakan penyederhanaan dari proses yang disingkat dengan AIDDA yaitu Attention (Perhatian), Interest (Minat), Desire (Hasrat), Decision (Keputusan), Action (Kegiatan). Dalam Cangara, 2013:78-79 dijelaskan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan adalah menanamkan perhatian (Attention) dimana pada tahap ini komunikator mengarahkan target sasaran sehingga ia menyadari atau mengetahui ide atau gagasan yang ditawarkan. Setelah ia menyadari maka akan muncul fase dimana akan timbul perhatian (Interest) dimana dalamnya terdapat minat dari target. Setelah itu akan muncul keinginan dalam diri target diaman dalam hal ini ia telah memikirkan dan menimbang manfaat dan kegunaan. Apabila ia berminat, ia akan mulai mengambil sebuah keputusan (Decision) dimana terdapat pengambilan keputusan. Sikap target dimana ia mengambil sebuah keputusan akan diikuti dengan sebuah tindakan (Action). 16

9 Attention (Perhatian) Interest (Minat) Desire (Keinginan) Decision (Keputusan) Action (Pelaksanaan) Bagan 1 Model Perencanaan Komunikasi AIDDA 2.3 Komunikasi Antar Pribadi atau Interpersonal Komunikasi interpersonal menurut Burgon & Huffner (Afdjani, 2014:92) komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada pihak lain untuk mendapatkan umpan balik, baik secara langsung (face to face) maupun dengan media. Dapat dikatakan bahwa komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang terjalin antar individu dimana di dalamnya terdapat pesan yang ingin disampaikan dan dalam prosesnya terdapat interaksi yang pada akhirnya akan membangun suatu hubungan diantara orang yang berkomunikasi tersebut. 17

10 2.3.1 Faktor yang menumbuhkan Hubungan Interpersonal. Ada 3 faktor dalam Penumbuhan Hubungan Interpersonal yaitu: 1. Percaya (Trust). Faktor percaya merupakan faktor yang paling penting. Sikap percaya menentukan efektivitas komunikasi (Rakhmat, 2007:129). Sikap percaya memiliki 3 faktor utama dalam proses penumbuhannya yaitu menerima, empati, kejujuran (Rakhmat, 2007: ). 2. Sikap Suportif. Sikap suportif merupakan sikap yang mengurangi sikap defensif dalam komunikasi. Orang bersifat defensif apabila ia tidak menerima, tidak jujur, dan tidak empatis (Rakhmat, 2007:133). 3. Sikap Terbuka. Sikap terbuka merupakan (open mindedness) mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam proses komunikasi interpersonal. Agar komunikasi dapat menghasilkan hubungan interpersonal yang efektif dogmatisme (karakter tertutup) harus digantikan dengan sikap terbuka Tahap Tindakan menurut George Herbert Mead. Dalam Ritzer (2014: ) George Herbert Mead memandang tindakan sebagai unit primitif dan analisis tindakan memusatkan perhatian pada rangsangan atau (stimulus) dan 18

11 tanggapan (response). Terdapat 4 tahap tindakan yang saling berhubungan satu dengan yang lain yaitu : 1. Tahap pertama adalah dorongan hati atau impuls (impulse) yang meliputi stimuli atau rangsangan spontan yang berhubungan dengan alat indera dan reaksi seseorang terhadap rangsangan tersebut (kebutuhan untuk melakukan sesuatu terhadap rangsangan itu). 2. Tahap kedua adalah persepsi (perception). Seseorang menyelidiki dan bereaksi terhadap rangsangan yang berhubungan dengan impuls. Seseorang tidak secara spontan menanggapi stimuli atau rangsangan dari luar, tetapi memikirkan sebentar dan menilainya melalui bayangan mental. Seseorang memiliki kapasitas untuk memilih mana yang perlu diperhatiakan atau yang perlu diabaikan. 3. Tahap ketiga adalah manipulasi (manipulation), setelah impuls hadir dan objek dipahami terdapat langkah berikutnya yaitu manipulasi objek atau pengambilan tindakan yang berhubungan dengan objek itu. Tahap manipulasi merupakan tahap jeda yang penting dalam proses tindakan agar tanggapan tidak diwujudkan secara spontan. Memberikan sela waktu mempungkinkan manusia merenungkan berbagai macam tanggapan. 4. Tahap keempat adalah konsumasi (consummation) atau pelaksanaan dimana pada tahap ini seseorang mengambil tindakan yang memuaskan dorongan hati sebenarnya. 2.4 Psikologi Komunikasi Dalam Psikologi Komunikasi (Rakhmat, 2007:120) dikatakan bahwa makin naik hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung di 19

12 antara komunikan. Dapat dilihat bahwa aspek psikologi sangat berpengaruh pada efektivitas suatu komunikasi yang terjalin antar individu Psikologi Komunikator Proses komunikasi seorang komunikator akan sukses apabila berhasil menunjukkan source credibility atau menjadi sumber kepercayaan bagi komunikan (Syam, 2011:120). Aristoteles dalam Jalaluddin Rakhmat (1985:266) menyebut karakter komunikator sebagai ethos. Ethos terdiri dari pikiran baik (good sense), akhlak yang baik (good moral character), dan maksud yang baik (good will) (Syam, 2011:121). Ethos atau faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikator terdiri atas (Syam, 2011: ) yaitu: Kredibilitas. Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikate atau komunikan tentang sifat-sifat komunikator. Terkandung dua arti di dalamnya yaitu pertama kredibilitas adalah persepsi komunikate atau komunikator dan yang kedua kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator. Kredibilitas tidak ada di dalam diri komunikator tetapi tertetak pada persepsi komunikate atau komunikator. Persepsi merupakan proses perolehan, penafsiran, pemilihan, dan pengaturan informasi inderawi (Sarwono, 2014:24). Komponen kredibilitas terdiri atas keahlian dan kepercayaan. Keahlian adalah kesan yang dibentuk oleh komunikate atau komunikan tentang kemampuan komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan. komunkator yang dinilai tinggi pada keahlian, dianggap sebagai seorang yang cerdas, mampu, ahli, banyak tahu, berpengalaman serta terlatih. Kepercayaan adalah kesan komunikate atau komunikan tentang 20

13 komunikator yang berkaitan dengan wataknya. Apakah komunikaor dinilai tidak jujur, suka menipu, tidak adil, bahkan tidak etis (Jalaludin Rakmat, 1985:268). Atraksi. Suatu atraksi menyebabkan komunikator menarik, karena itu ia memiliki daya persuasif. Selain itu ketertrarikan kepada komunikator disebabkan adanya kesamaan di antara komunikator dan komunikan. Stotland dan Patchman (1961) menunjukan bahwa kesamaan antara komunikatot dengan komunikate atau komunikan memudahkan terjadinya perubahan pendapat. Kekuasaan. Kerangka Teori Kelman, kekuasaan adalah kemampuan menimbulkan ketundukan. Raven (1974) mengklasifikasikan 5 jenis kekuasaan yaitu : 1. Kekuasaan koersif (coercive power). Kekuasaan koersif menunjukan kemampuan komunikator untuk mendatangkan ganjaran atau memberikan hukuman pada komunikate atau komunikan. 2. Kekuasaan keahlian (expert power). Kekuasaan ini berasal dari pengetahuan, pengalaman, keterampilan, atau kemampuan yang dimiliki komunikator. 3. Kekuasaan informasional (informational power). Kekuasaan ini berasal dari isi komunikasi tertentu atau pengetahuan baru yang dimiliki oleh komunikator. 21

14 4. Kekuasan rujukan (referent power). Komunikate atau komunikan menjadikan komunikator sebagai kerangka rujukan untuk menilai dirinya. Komunikator dikatakan memiliki kekuasaan rujukan bila ia berhasil menanamkan kekaguman pada komunikate atau komunikan, sehingga seluruh perilakunya diteladani. 5. Kekuasaan legal (legitimate power). Kekuasaan ini berasal dari seperangkat peraturan atau norma yang menyebabkan komunikator memiliki wewenang untuk melakukan tindakan. 22

15 2.5 Kerangka Pikir Drumblek Pancuran (Drumblek GEMPAR) Ketua RW Strategi Komunikasi. Perencanaan Komunikasi. Komunikasi Interpersonal. Psikologi Komunikator. Tahap Tindakan (George Herbert Mead). Warga bergabung dalam drumblek Bagan 2 Kerangka Pikir Penelitian Keterangan Kerangka Pikir : Permasalahan yang sering melibatkan warga Pancuran menyebabkan timbulnya pandangan buruk dari kalangan masyarakat Salatiga mengenai wilayah ini. Sampai pada akhirnya muncullah Drumblek Pancuran yang saat ini bernama GEMPAR (Generasi Muda Pancuran) yang beranggotakan warga Pancuran. Peneliti ingin mengetahui strategi komunikasi yang digunakan oleh Ketua Rukun Warga dimana membuat warga bersedia mengikuti drumblek dan dapat diarahkan ke kegiatan tersebut. Strategi komunikasi tersebut akhirnya menimbulkan kesadaran dari warga dan anak muda Pancuran untuk ikut bergabung dalam Drumblek sampai akhirnya Pancuran dapat dikenal oleh masyarakat denga drumbleknya dan adanya pandangan positif dari masyarakat untuk Pancuran. 23

16 2.6 Penelitian Terdahulu. Berikut ini merupakan penelitian terdahulu yang yang pernah dilakukan di daerah Pancuran Salatiga, namun pada peneltian tersebut tidak meneliti mengenai Strategi Komunikasi Perekrutan Drumblek terhadap anak Muda Pancuran. Hasil penelitian terdahulu adalah sebagai berikut : No. Penelitian Hasil Penelitian 1. Priyanto Adi Nugroho, Minat masyarakat kampung Pancuran 2015, Eksistensi terhadap kesenian drumblek didasarkan atas Kesenian Drumblek di 3 hal : Kampung Pancuran Pertama, bahan dasar instrumen yang Kota Salatiga, Institut murah, dengan bahan dasar instrumen yang Seni Indonesia murah, maka harganya dapat terjangkau Yogyakarta. oleh masyarakat kampung Pancuran yang berekonomi rendah, sehingga masyarakat kampung Pancuran tetap dapat menuangkan kreatifitas dan ekspresi terutama bagi mereka yang berminat pada bidang musik. Kedua, teknik permainan instrumen yang mudah. Teknik permainan dengan pola ritmis yang sederhana menjadikan pemain musik yang rata-rata hanya berpendidikan SD sampai SMP dan tidak memiliki pendidikan musik secara formal tidak mengalami kesulitan. Selain itu juga ditunjang dengan penampilan lagu-lagu yang sudah dikenal serta dimainkan dalam berbagai irama, Sangat menarik musisi maupun penontonnya. 24

17 Ketiga, meriah dalam setiap pertunjukannya, dari berbagai pertunjukan yang diadakan, baik dengan pawai maupun di sebuah tempat kesenian ini tidak pernah sepi dari penonton. Penonton yang hadir juga dari berbagai usia, ada tua, muda, anak anak. Selain itu meriah juga dapat dimaknai yang lain, hal itu terkait dengan sifat instrumen perkusi yang keras walaupun tanpa bantuan soundsystem, sehingga orang yang mendengar tertarik untuk melihat. Itulah sebabnya maka secara kuantitas (jumlah penonton) maupun kualitas (aspek bunyi) maka kesenian drumblek akan selalu menjadi hiburan yang menarik karena kemeriahannya. Selanjutnya dari bentuk penyajian, ada beberapa aspek yang dibicarakan yaitu, aspek musikologi dan sarana pendukung pementasan. Sarana pendukung pementasan meliputi waktu, tempat, kostum, properti dan pemain. Kemudian dilihat dari aspek musikologi, kesenian drumblek dapat dikatakan musik yang sederhana, hal ini dapat dilihat dari aransemen musik drumblek. Selain itu, untuk memainkan instrumen musik drumblek ini tidak memerlukan ketrampilan yang khusus, tidak ada teknik-teknik seperti memegang stick, dalam permainannya pun hanya 25

18 2. Surtiani, Eny Endang, 2006, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terciptanya Pemukiman Kumuh di Kawasan Pusat Kota Salatiga, Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang. menggunakan teknik pukulan single stroke, sehingga siapa saja dan dari kalangan mana saja dapat memainkan alat musik drumblek, karena berbagai aspek tersebut diatas maka kesenian drumblek ini menjadi sangat diminati oleh warga masyarakat Salatiga. Berdasarkan kebijakan tata ruang Kota Salatiga, keberadaan Kawasan Permukiman Pancuran tidaklah mendukung sebagai kawasan aktifitas hunian. Perkembangan secara pesat aktifitas perdagangan dan jasa serta perkantoran sebagai aktifitas dominan kawasan telah menggeser nilai estetika hunian pada Kawasan Permukiman Pancuran. 2. Karakteristik ekonomi penghuni di Kawasan Pancuran adalah sebesar 60 % penghuni memiliki penghasilan ratarata/bulan sebesar Rp rb dan hanya 20 % yang memiliki penghasilan di atas750 rb. Sehingga mengindikasikan bahwa penghasilan sebagian besar warganya hany cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok saja, untuk kebutuhan perbaikan lingkungan, sangat tidaklah mungkin untuk mencukupi. 3. Lama tinggal penghuni sebagian besar adalah antara 5 10 th, yaitu sebesar 63 %, hal tersebut mengindikasikan bahwa dengan tenggang waktu hunian yang relatif belum 26

19 lama mempengaruhi rasa telah memiliki warga akan lingkungannya kurang kuat, sehingga keinginan untuk memperbaiki lingkungan kurang kuat pula. 4. Ditinjau dari pola penggunaan lahan dalam perubahan fungsi bangunannya, 56 % warga lebih condong memanfaatkan sisa lahan yang ada, sehingga berdampak terhadap tingkat kepadatan bangunan yang sangat tinggi. 5. Berdasarkan kebijakan perumahan dan permukiman, kepadatan bangunan pada Kawasan Permukiman pancuran hendaknya mengacu pada kriteria kepadatan bangunan pada daerah pusat kota, yaitu dengan nilai Koefisien Dasar Bangunan sebesar 60%. Pada kenyataan di lapangan, kepadatan bangunan (KDB) pada Kawasan Pancuran Kota Salatiga mencapai ± 90 %, sehingga jelas menyimpang dari peraturan yang ada. Hal tersebut hendaknya menjadi perhatian Pemerintah Kota untuk bertindak tegas terhadap pelanggaran yang terjadi. 6. Karakteristik tempat hunian kawasan permukiman Pancuran adalah: a) Perubahan fungsi bangunan pun dapat menyebabkan rendahnya kualitas lingkungan seperti perubahan fungsi hunian menjadi tempat usaha. Apalagi jika penambahan bangunan untuk tempat usaha 27

20 tersebut memanfaatkan ruang publik yang dapat mengganggu fungsi ruang publik. b) Sebagain besar konstruksi bangunan semi permanen yaitu sebesar 55 % dan 25 % lainnya justru berkonstruksi dinding kayu, sehingga ditinjau dari konstruksi jelas tergolong dalam kawasan permukiman marjinal yang tentunya kurang mampu untuk bertindak dalam menjaga kualitas lingkungan. c) Berdasarkan kebijakan perumahan dan permukiman, kepadatan bangunan pada Kawasan Permukiman pancuran hendaknya mengacu pada kriteria kepadatan bangunan pada daerah pusat kota, yaitu dengan nilai Koefisien Dasar Bangunan sebesar 60%. Pada kenyataan di lapangan, kepadatan bangunan (KDB) pada Kawasan Pancuran Kota Salatiga mencapai ± 90 %, sehingga jelas menyimpang dari peraturan yang ada. Hal tersebut hendaknya menjadi perhatian Pemerintah Kota untuk bertindak tegas terhadap pelanggaran yang terjadi. 7. Kelayakan lokasi Kawasan Permukiman Pancuran ditinjau dari Standar Direktorat Cipta Karya dinilai kurang memberikan nilai kelayakan yang signifikan, hal ini dipengaruhi oleh adanya gangguan polusi pada kawasan, kurang tersedianya air bersih, tidak memiliki kemungkinan untuk 28

21 3. Ulomo, Bagus Iman Santoso Dikdo,2015,Strategi Komunikasi Interpersonal Guru Kelas Autis di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Samarinda, Universitas Muawarman berkembang, serta merupakan daerah rawan genangan. Sehingga penanganan yang tegas terhadap kawasan permukiman ini perlu ditegakkan. 8. Sedangkan faktor penyebab penurunan kualitas lingkungan permukiman Kawasan Pancuran adalah disebabkan oleh jumlah penghuni, status kepemilikan, penghasilan, luas lahan dan lama tinggal Dimana variabel-variabel tersebut memiliki nilai signifikansi yang jauh lebih kecil dari 0,05.Dan diantara varibael-variabel tersebut yang memiliki pengaruh tertinggi adalah variabel tingkat penghasilan dan luas lahan. Penggunaan komunikasi interpersonal oleh guru kelas autis di SLB N Pembina Samarinda tidak semuanya berjalan dengan baik. Terdapat hambatan pada media gambar yang seharusnya di sediakan oleh pihak sekolah, yang mengakibatkan guru berinisiatif untuk membawa gambar sendiri dari rumah. guru mengandalkan komunikasi visual lainnya yang berupa gerak isyarat tangan, bibir, mimik muka, serta pengenalan bentuk yang hnaya dapat digambarkan oleh guru pada papan tulis dan buku masing-masing siswa. 29

05FIKOM PSIKOLOGI KOMUNIKASI PSIKOLOGI KOMUNIKATOR

05FIKOM PSIKOLOGI KOMUNIKASI PSIKOLOGI KOMUNIKATOR Modul ke: Fakultas 05FIKOM PSIKOLOGI KOMUNIKASI PSIKOLOGI KOMUNIKATOR Psikologi Komunikator Faktor Efektivitas Atraksi Kekuasaan Komunikator Yang Baik Novi Erlita S.Sos.M.A Program Studi PUBLIC RELATIONS

Lebih terperinci

TEKNIK BERKOMUNIKASI. Bahan diskusi untuk Pembekalan Manajemen Media Kemtrologian, 15 Februari Dinn Wahyudin, MA.

TEKNIK BERKOMUNIKASI. Bahan diskusi untuk Pembekalan Manajemen Media Kemtrologian, 15 Februari Dinn Wahyudin, MA. TEKNIK BERKOMUNIKASI Bahan diskusi untuk Pembekalan Manajemen Media Kemtrologian, 15 Februari 2009 Dinn Wahyudin, MA. APA YANG BISA DIBACA, DIDENGAR DARINYA? APA KOMUNIKASI ITU? Penyampaian/pertukaran

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKATOR. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

PSIKOLOGI KOMUNIKATOR. Tine A. Wulandari, M.I.Kom. PSIKOLOGI KOMUNIKATOR Tine A. Wulandari, M.I.Kom. He doesn t communicate what he says, he communicate what he is.. Ketika komunikator berkomunikasi, yang berpengaruh bukan saja apa yang ia katakan, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan. Manfaat dari

Lebih terperinci

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Luas Lingkup Komunikasi Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Untuk Apa Kita Berkomunikasi? (Berbagai Kekeliruan dalam Memahami Komunikasi) Tidak ada yang sukar tentang komunikasi. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Pengertian Komunikasi Manusia tercipta sebagai mahkluk social yang tidak dapat hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui sebuah komunikasi

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 PSIKOLOGI KOMUNIKASI oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara estimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni Communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Penelitian yang dilakukan ini merupakan studi penelitian komunikasi, sehingga mengacu pada landasan dan teori komunikasi yang mendukung. Berikut ini, penulis akan memaparkan konsep-konsep

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 6 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang maknanya adalah sama. Apabila dua orang sedang berkomunikasi berarti mereka

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. Landasan teori merupakan bagian yang membahas uraian pemecahan

BAB II STUDI PUSTAKA. Landasan teori merupakan bagian yang membahas uraian pemecahan BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan bagian yang membahas uraian pemecahan masalah. Teori ini adalah teori yang sudah dipahami banyak orang dan digunakan untuk menganalisa suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyiar radio, presenter TV, negosiator dan masih banyak lagi.

BAB I PENDAHULUAN. penyiar radio, presenter TV, negosiator dan masih banyak lagi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi tak akan pernah terlepas dari kehidupan manusia selamanya, komunikasi digunakan sebagai media penyampaian pesan dari individu ke individu maupun kelompok

Lebih terperinci

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI Modul ke: KOMUNIKASI MASSA Pengertian Komunikasi Massa Fakultas FIKOM Radityo Muhamad, MA Program Studi ILMU KOMUNIKASI Pengertian Komunikasi KOMUNIKASI Istilah komunikasi yang dalam bahasa Inggris dikenal

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori teori umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan definisi komunikasi yang dikutip oleh Deddy Mulyana (2008: 68-69)

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Hubungan antara Ethos Komunikator Host pada Program Dua Hijab dengan Motivasi Berhijab Fashionable (Studi Korelasional Mengenai Hubungan antara Ethos Komunikator

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Untuk menciptakan komunikasi yang efektif antara komunikator dengan komunikan maka komunikator terlebih dahulu harus mengetahui unsur

I. PENDAHULUAN Untuk menciptakan komunikasi yang efektif antara komunikator dengan komunikan maka komunikator terlebih dahulu harus mengetahui unsur I. PENDAHULUAN Untuk menciptakan komunikasi yang efektif antara komunikator dengan komunikan maka komunikator terlebih dahulu harus mengetahui unsur komunikasi. Hal yang penting dalam mempengaruhi proses

Lebih terperinci

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI Dewi Ma rufah H 0106006 KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI Komunikasi merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Komunikasi yang baik tentunya akan menciptakan hubungan

Lebih terperinci

Muhammad Ghozali

Muhammad Ghozali PICTURE HEALTH WARNING DI KOTAK ROKOK TERHADAP MINAT MEROKOK SISWA (Studi korelasional komunikasi visual peringatan bahaya merokok di kotak rokok terhadap minat merokok siswa SMA Swasta YPI Amir Hamzah)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian penting dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

Bernadheta Damaris Mutiara Isya Riska Ardila P Ukhtiani Putri S

Bernadheta Damaris Mutiara Isya Riska Ardila P Ukhtiani Putri S Bernadheta Damaris Mutiara Isya Riska Ardila P Ukhtiani Putri S Komunikasi Interpersonal?? Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Rakhmat (1992) menjelaskan bahwa komunikasi berasal dari bahasa latin communicare, yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Thoha (1983) selanjutnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa

Lebih terperinci

Modul ke: Komunikasi Massa. Pengantar Komunikasi Massa. Fakultas FIKOM. Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING.

Modul ke: Komunikasi Massa. Pengantar Komunikasi Massa. Fakultas FIKOM. Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING. Modul ke: Komunikasi Massa Pengantar Komunikasi Massa Fakultas FIKOM Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING www.mercubuana.ac.id Proses Komunikasi Massa Proses Komunikasi Massa Dengan melihat formula

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI MUHAMMAD IRAWAN SAPUTRA, S.I.KOM., M.I.KOM

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI MUHAMMAD IRAWAN SAPUTRA, S.I.KOM., M.I.KOM PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI MUHAMMAD IRAWAN SAPUTRA, S.I.KOM., M.I.KOM KOMUNIKASI EKSPRESIF ALAT PENYAMPAI EMOSI BERGANTUNG KONTEKS KOMUNIKASI RITUAL DILAKUKAN KOLEKTIF PERILAKU SIMBOLIK MENEGASKAN KEMBALI

Lebih terperinci

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti Komunikasi & Konseling dalam Praktik Kebidanan Apa itu Komunikasi? Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg

Lebih terperinci

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN (Studi Korelasional Tentang Iklan Tv Berlangganan Centrin Tv Terhadap Minat Masyarakat Berlangganan di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru) ICHE. A. C. NAPITUPULU

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Judi Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan di antara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI KETUA RUKUN WARGA DALAM MENARIK MINAT WARGA KAMPUNG PANCURAN UNTUK BERGABUNG DALAM DRUMBLEK GENERASI MUDA PANCURAN (GEMPAR)

STRATEGI KOMUNIKASI KETUA RUKUN WARGA DALAM MENARIK MINAT WARGA KAMPUNG PANCURAN UNTUK BERGABUNG DALAM DRUMBLEK GENERASI MUDA PANCURAN (GEMPAR) STRATEGI KOMUNIKASI KETUA RUKUN WARGA DALAM MENARIK MINAT WARGA KAMPUNG PANCURAN UNTUK BERGABUNG DALAM DRUMBLEK GENERASI MUDA PANCURAN (GEMPAR) Oleh : KRISTINA DEWI WIDYANINGTYAS 362012028 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant 1. Definisi Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant Komunikasi interpersonal (interpersonal communication)

Lebih terperinci

KOMUNIKASI INTERPERSONAL. =Between You and Me=

KOMUNIKASI INTERPERSONAL. =Between You and Me= KOMUNIKASI INTERPERSONAL =Between You and Me= Pengertian Komunikasi Interpersonal Proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan minimal satu orang lainnya yang dapat langsung diketahu umpan baliknya,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi memiliki istilah dalam bahasa Inggris yang disebut communication atau dari kata communis yang memiliki arti sama atau sama maknanya atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KOMUNIKASI Sebelum membahas mengenai tinjuan pustaka dan teori yang akan digunakan dalam bab II ini, penulis ingin menjelaskan secara singkat apa itu komunikasi menurut para

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi Pengertian Komunikasi

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi Pengertian Komunikasi BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi dalam bahasa Ingris adalah communication, berasal dari kata commonicatio atau dari kata comunis yang berarti sama atau sama maknanya

Lebih terperinci

Pustakawan sebagai komunikator dalam layanan referensi perpustakaan. Syukrinur

Pustakawan sebagai komunikator dalam layanan referensi perpustakaan. Syukrinur Pustakawan sebagai komunikator dalam layanan referensi perpustakaan Syukrinur Abstract This article discusses about the This article is titled librarian as a communicator in library reference service.

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

PSIKOLOGI KOMUNIKASI MODUL PERKULIAHAN PSIKOLOGI KOMUNIKASI RUANG LINGKUP PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi kelompok Proses komunikasi kelompok tidak bisa terlepas dari hubungan dengan orang lain. Sekumpulan orang yang melakukan suatu proses komunikasi tentunya memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (rakhmat,2003:188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

Lebih terperinci

Bahan Bacaan Komunikasi Efektif. Pengertian Komunikasi Efektif

Bahan Bacaan Komunikasi Efektif. Pengertian Komunikasi Efektif Bahan Bacaan Komunikasi Efektif Pengertian Komunikasi Efektif Semua orang dapat berkomunikasi dengan caranya masing-masing, tetapi tidak semuanya mampu berkomunikasi secara efektif. Lalu apa itu komunikasi

Lebih terperinci

KIP dan Perubahan Sikap

KIP dan Perubahan Sikap KIP dan Perubahan Sikap Pertemuan ke 8-9 1 Pengaruh komunikasi interpersonal terhadap perubahan sikap terjadi dalam dua arah. Arah pertama bersifat incongruent, yaitu perubahan sikap yang menuju ke arah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Hakikat komunikasi adalah proses penyampaian pernyataan antar manusia, yang dinyatakan itu adalah pikiran atau

Lebih terperinci

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO Oleh Kristevel Mokoagow e-mail: kristevelmokoagow@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Kelompok Menurut beberapa ahli, terdapat beberapa definisi komunikasi. Menurut Mulyana (2002: 54) mengatakan bahwa komunikasi sebagai situasi-situasi yang memungkinkan

Lebih terperinci

UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI

UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Unsur-unsur komunikasi Adalah yang membuat komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis, 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian teori 1. Komunikasi Komunikasi merupakan sebuah kata yang abstrak dan memiliki sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis, yang berarti

Lebih terperinci

MEDIA KOMUNIKASI JENIS (3) BENTUK (4) JANGKAUAN (2) Rabu, 28 Oktober 2015 Class B -KOMUNIKASI Pertemuan 7

MEDIA KOMUNIKASI JENIS (3) BENTUK (4) JANGKAUAN (2) Rabu, 28 Oktober 2015 Class B -KOMUNIKASI Pertemuan 7 MEDIA KOMUNIKASI JENIS (3) BENTUK (4) JANGKAUAN (2) Rabu, 28 Oktober 2015 Class B -KOMUNIKASI Pertemuan 7 1. Fungsi Penyampaian informasi media komunikasi yang berfungsi untuk komunikasi yang digunakan

Lebih terperinci

Sistem Interpersonal. By Ita Mutiara Dewi

Sistem Interpersonal. By Ita Mutiara Dewi Sistem Interpersonal By Ita Mutiara Dewi Sistem komunikasi interpersonal Persepsi Interpersonal Konsep Diri Atraksi Interpersonal Hubungan Interpersonal. Persepsi interpersonal Persepsi adalah memberikan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Komunikasi adalah salah satu kunci dari kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa dalam kehidupan kita sehari-hari banyak dipengaruhi dan dibentuk oleh komunikasi. Apa yang kita ketahui, maknai, pahami, bahkan yang kita

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Komunikasi AntarPribadi Komunikasi Antarpribadi sebagai komunikasi yang berlangsung di antara dua orang yang mempunyai hubungan yang mantab dan jelas. Jadi komunikasi antarpribadi

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 03FIKOM. Ruang Lingkup Komunikasi. Fakultas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 03FIKOM. Ruang Lingkup Komunikasi. Fakultas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas 03FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi MARCOMM Ruang Lingkup Komunikasi Dalam memahami ruang lingkup komunikasi sama

Lebih terperinci

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK Komunikasi didefinisikan sebagai suatu proses, misalnya seorang komunikator menyampaikan pesan berupa lambang-lambang yang mengandung arti, lewat saluran tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses.

BAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kesukaan atau afektif merupakan salah satu komponen proses komunikasi massa yaitu efek. Efek adalah hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI

PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI PENGERTIAN DAN SEJARAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI BY : NURJANAH, M.SI MEMAHAMI PSIKOLOGI KOMUNIKASI Tujuan Pembelajaran: Mampu menjelaskan sejarah komunikasi dan psikologi komunikasi Mampu menguraikan lingkup

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Proses Komunikasi 2.1.1 Pengertian Proses Komunikasi Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya sehingga dapat menciptakan suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi merupakan hal terpenting dalam setiap kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi merupakan hal terpenting dalam setiap kehidupan manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan sarana paling utama dalam kehidupan manusia, yang berarti tak ada seorang pun yang dapat menarik diri dari proses ini baik dalam fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dua kata lainnya communion dan community berasal dari kata Latin Communicare

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dua kata lainnya communion dan community berasal dari kata Latin Communicare BAB II 2.1 Pengertian Komunikasi TINJAUAN PUSTAKA Kata komunikasi atau Communication secara etimologis berkaitan dengan dua kata lainnya communion dan community berasal dari kata Latin Communicare yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Komunikasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi dalam Teori dan Praktek. Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris Communications

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka Seperti yang sudah disebutkan dalam Bab I, penelitian ini akan lebih mengacu kepada telaah tentang strategi komunikasi yang digunakan dalam mempertahan keeksistensian komunitas

Lebih terperinci

Human Relations. Memahami Konsep Dasar Komunikasi dalam Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

Human Relations. Memahami Konsep Dasar Komunikasi dalam Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi Human Relations Modul ke: Memahami Konsep Dasar Komunikasi dalam Human Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Amin Shabana Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana.ac.id Inti Aktivitas Human Relations

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI KOMUNIKATOR PESAN SALURAN KOMUNIKATE EFEK EFEK AFEKSI EFEK KONASI UMPAN BALIK POSITIF NETRAL NEGATIF 1 KOMUNIKASI SUATU PROSES DI MANA SUATU GAGASAN DIALIHKAN DARI SUMBER

Lebih terperinci

Materi Minggu 1. Komunikasi

Materi Minggu 1. Komunikasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain

Lebih terperinci

Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. PRINSIP DASAR KOMUNIKASI MENURUT SEILER (dalam Arni Muhammad, 2000;19-20) 20) 1. Komunikasi adalah suatu proses, yang dimaksud proses disini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harold D. Lasswell menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With What Effect? (siapa mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses komunikasi, dalam hal ini sebagai media massa. Radio mempunyai sifat khas yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena komunikasi merupakan alat manusia untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia

Lebih terperinci

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi Fakultas 05FIKOM Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM 1. PROSES KOMUNIKASI Salah satu prinsip komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kalau sampah masih berserakan di mana -mana, pertanda kawasan itu belum

BAB I PENDAHULUAN. Kalau sampah masih berserakan di mana -mana, pertanda kawasan itu belum 11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengubah kebiasaan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat memang sulit. Buktinya masih banyak warga yang membuang sampah ke sungai, kriteria sehatnya suatu kota

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan I Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan I Komunikasi Massa Modul ke: 1 Modul Perkuliahan I Komunikasi Massa Pengertian Komunikasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting Judul Sub Bahasan Pengertian Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya Pada Minat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa, termasuk di Indonesia. Pengaruh globalisasi dirasakan diberbagai bidang kehidupan seperti

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan hasil studi pustaka, peneliti menentukan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti. Peneliti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Komunikasi 1. Definisi Komunikasi Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu communication, yang akar katanya adalah communis, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial, dimana satu sama lain saling menumbuhkan yang didalamnya akan terbentuk dan terjalin suatu interaksi atau hubungan yang

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations. Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Fakultas FIKOM Kompetensi komunikasi PR: Motivasi yang positif dan membangun komunikasi efektif dua arah dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok. Setiap suku dan bangsa mempunyai budaya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok. Setiap suku dan bangsa mempunyai budaya masing-masing. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan. Segala kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok masyarakat mempunyai

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Model-Model Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Broadcasting 07 Abstract Modul ini membahas pengertian dan funsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris, yaitu, communication berasal dari kata Latin communication dan bersumber dari kata communis yang berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan ini salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan ini salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan ini salah satu penyebabnya adalah karena masyarakat semakin membutuhkan media massa sebagai alat

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS 24 BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Kerangka Teori II.1.1. Komunikasi dan Komunikasi Efektif Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada kelompok lain untuk memberitahu atau untuk merubah

Lebih terperinci

MODEL KOMUNIKASI BHABINKAMTIBMAS DALAM MENJALIN KEMITRAAN KEPADA MASYARAKAT

MODEL KOMUNIKASI BHABINKAMTIBMAS DALAM MENJALIN KEMITRAAN KEPADA MASYARAKAT MODEL KOMUNIKASI BHABINKAMTIBMAS DALAM MENJALIN KEMITRAAN KEPADA MASYARAKAT *Rakhmat Ramadhan Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo Kendari, 0853 4118 7158

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi antar pribadi Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo,

Lebih terperinci

BAB II KONSEP KOMUNIKASI EFEKTIF. perlu berkomunikasi. Menurut Dr. Everret Kleinjan dari East West Center

BAB II KONSEP KOMUNIKASI EFEKTIF. perlu berkomunikasi. Menurut Dr. Everret Kleinjan dari East West Center 14 BAB II KONSEP KOMUNIKASI EFEKTIF A. Pengertian dan Ruang Lingkup Komunikasi Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ingin mengetahui lingkungan sekitarnya,

Lebih terperinci

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom Kecakapan Antar Personal Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom Deskripsi Perkuliahan Mata kuliah ini merupakan tinjauan tentang komunikasi atau interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan non verbal serta saling

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis 167 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis Kemampuan komunikasi matematis terdiri dari tiga kata yaitu kemampuan, komunikasi dan matematis. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, terutama dalam penyampaian informasi. mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion) atau prilaku (behavior).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, terutama dalam penyampaian informasi. mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion) atau prilaku (behavior). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini di dalam komunikasi massa, baik media cetak maupun elektronik di indonesia sudah demikian pesat. Informasi yang bisa di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa BAB II TINJAUAN TEORITIS Tinjauan teoritis merupakan pendekatan teori yang akan digunakan untuk menjelaskan persoalan penelitian. Dalam bab II ini akan membahas pengertian mengenai komunikasi, interaksi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari masalah belajar. Pada dasarnya, prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai

Lebih terperinci

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh :

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh : TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL Communication Skill Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom Disusun oleh : Desi Sartika Evi Hana Yanti Fiqih Arzia Fitria Nursetianingsih Siti Ainiyah Simma Uli Siregar Kode kelas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian Strategi Komunikasi Pro 2 RRI Denpasar Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian Strategi Komunikasi Pro 2 RRI Denpasar Dalam 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Dalam proses penelitian Strategi Komunikasi Pro 2 RRI Denpasar Dalam Menghadapi Perubahan Format Programa penulis menggunakan beberapa penelitian terdahulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak terjadi saling tukar

BAB I PENDAHULUAN. tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak terjadi saling tukar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat telah mendorong terciptanya globalisasi dalam berbagai kegiatan terutama dibidang komunikasi. Kondisi tersebut

Lebih terperinci

KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si.

KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & Modul ke: 01 RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional

Lebih terperinci