PENGARUH KEPERCAYAAN MASYARAKAT JAWA TIMUR TERHADAP TINGKAT PENERIMAAN LAYANAN PAJAK ONLINE e-samsat JATIM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KEPERCAYAAN MASYARAKAT JAWA TIMUR TERHADAP TINGKAT PENERIMAAN LAYANAN PAJAK ONLINE e-samsat JATIM"

Transkripsi

1 PENGARUH KEPERCAYAAN MASYARAKAT JAWA TIMUR TERHADAP TINGKAT PENERIMAAN LAYANAN PAJAK ONLINE e-samsat JATIM Dimas Mahendra Kusuma 1), Wing Wahyu Winarno 2), Dani Adhipta 3) 1), 2), 3) Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Jl Grafika No.2 Kampus UGM, Yogyakarta dimasmk.cio13@mail.ugm.ac.id 1), wing@mail.ugm.ac.id 2), dani@te.ugm.ac.id 3) Abstrak e-samsat Jatim adalah layanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) online, yang diterapkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur. Berbagai manfaat dan kemudahan yang dimiliki e-samsat Jatim, akan tetapi masih minimnya penggunaan e-samsat Jatim. Dengan menggunakan penggabungan metode TAM dan TPB, serta penambahan variabel Trust (kepercayaan) dan Computer Self-efficacy (kemampuan berkomputer) sebagai dasar teoritis. Penelitian akan dilakukan pada masyarakat Jatim yang pernah menggunakan layanan e-samsat, untuk mengetahui apakah dengan faktor kepercayaan dapat mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan e-samsat Jatim. Dengan memperhatikan faktor dorongan dari pemerintah daerah, dorongan pihak lain sesama pengguna, dan dukungan yang dapat dipengaruhi oleh faktor Trust. Ditemukan suatu model hipotesis yang secara umum dapat memberikan gambaran masyarakat Jatim yang menggunakan layanan e-samsat Jatim. Kata kunci: e-samsat Jatim, transaksi elektronik, TAM, TPB, Trust, Computer Self-Efficacy. Pendahuluan Transformasi traditional government menjadi electronic government (e-government) merupakan salah satu isu kebijakan publik yang hangat dibicarakan saat ini. Secara konseptual, konsep dasar dari e-government sebenarnya adalah bagaimana memberikan pelayanan melalui media elektronik (e-service), seperti melalui internet, jaringan telepon seluler dan komputer, serta multimedia [1]. E-Services sendiri adalah suatu metode pemberian pelayanan yang diterapkan e-government dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang dimana aparat pelayan publik tidak lagi bertemu langsungdengan warga masyarakat pengguna jasa layanan [1]. Penggunaan teknologi yang mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi dapat mengurangi korupsi dengan cara meningkatkan transparansi dan akuntabilitas lembaga publik. e-samsat Jatim (dapat diak ses melalui website adalah salah satu e-service Pemerintah daerah Provinsi Jawa timur (Pemda Prov Jatim) yang memberikan layanan pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) tahunan dan layanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan ( SWDKLLJ) Jasa Raharja bersifat Online untuk Provinsi Jawa Timur [2]. e-samsat Jatim sendiri yaitu hasil kerjasama dengan pihak swasta yaitu Bank Mandiri, dengan menggunakan e-channel yang dimiliki Bank Mandiri. Masyarakat sebagai wajib pajak PKB memiliki banyak pilihan dalam pembayaran pajak seperti melalui ATM, Teller, Mobile Banking dan Internet banking [3]. Pemanfaatan e-samsat ini memberikan fleksibilitas ke masyarakat dalam melakukan pembayaran PKB tanpa harus datang ke kantor SAMSAT. Berikut adalah tampilan dari halaman website e-samsat Jatim, ditunjukkan pada Gambar 1: Gambar 1. Tampilan Halaman awal e-samsat Jatim [4] Menurut DR. H. Rasiyo, Msi, Sekretaris Daerah Provinsi jawa Timur penggunaan sistem informasi berbasis teknologi atau sistem TI akan mempermudah masyarakat membayar pajak sehingga penerimaan PAD dapat meningkat [5]. Selain beberapa kemudahan yang ditawarkan PemdaProv Jatim melalui layanan e- SAMSAT Jatim tersebut, akan tetapi masih minimnya masyarakat yang menggunakan sistem pembayaran PKB e-samsat. Hal tersebut dapat dibuktikan berdasarkan data obyek pajak Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur (Dispenda Prov Jatim) tahun 2014 (januari 2014 Oktober 2014) dari jumlah total transaksi PKB sejawa Timur, jumlah transaksi PKB yang

2 menggunakan e-samsat Jatim hanya atau kurang dari 0,05% [6]. Menurut Dra. Ec. Endang Rachmawati, MM, Kepala UPTD Surabaya Selatan, kurangnya kemampuan berkomputer, keraguan masyarakat terhadap transaksi elektronik, serta keraguan masyarakat untuk menggunakan layanan e-samsat apakah dapat memudahkan pembayaran PKB beberapa faktor yang menyebabkan minimnya penggunaan e-samsat Jatim [7]. Hal-hal tersebut mengakibatkan masyarakat lebih memilih melakukan transaksi manual dengan membayar langsung ke kantor SAMSAT dari pada menggunakan e- SAMSAT. Beberapa permasalahan tersebut merupakan indikator yang dijadikan dasar penelitian mengenai pengadopsian sistem e-service, khususnya implementasi e-samsat Jatim, untuk mengetahui pengaruh faktor kepercayaan terhadap tingkat penerimaan oleh pengguna. Penelitianpenelitian mengenai pemanfaatan sistem Teknologi Informasi (TI) telah mempelajari perilaku bagaimana dan mengapa individu ingin menggunakan sistem TI. Salah satu teori yang menjelaskan tentang penerimaan teknologi adalah model dari Davis yaitu Technology Acceptance Model (TAM) [8]. Penelitian ini dilakukan menggunakan analisis hipotesis yang didasarkan pada TAM yang telah dikembangkan dengan menambahkan variabel Trust (kepercayaan), yang dikembangkan oleh Defen, at al, model ini sebelumnya telah digunakan dalam menganalisis pengukuran tingkat penerimaan pelanggan dalam berbelanja online [9], dan juga menambahkan variabel Computer Self-Efficacy (kemampuan berkomputer) termasuk kemampuan berinternet yang dikembangkan oleh Yi dan Hwang [10]. Model ini secara integratif menganalisis kemudahan penggunaan, kegunaan, kemampuan berkomputer, dan kepercayaan dalam menggunakan sistem pembayaran online. Pada bagian berikutnya akan dipaparkan model hasil dari penelitian terdahulu, yang pada akhirnya model dan hipotesis baru akan diusulkan berdasarkan model penelitian tersebut. Makalah ini bertujuan sebatas rekomendasi model penelitian untuk mengetahui pengaruh faktor kepercayaan masyarakat terhadap tingkat penggunaan e-samsat Jatim. Pembahasan Theory Acceptance Model atau TAM sendiri adalah model yang banyak digunakan pada penelitian Sistem Informasi (SI), untuk mengetahui reaksi pengguna terhadap SI. TAM yang dikembangkan oleh Davis dari teori Expectancy Value Theory [11] dan Theory of Planned Behavior (TPB) [12], kedua model tersebut banyak digunakan dalam memprediksi dan menjelaskan perilaku manusia, sementara itu juga untuk mempertimbangkan peran individu anggota organisasi dan sistem sosial yang mempengaruhi dalam hal penerimaan suatu teknologi di organisasi. Dalam perkembangannya teori TAM mengalami perubahan. Yi dan Hwang [10] mengembangkan teori TAM dengan menambahkan sebuah variabel yaitu kemampuan berkomputer secara mandiri ( Computer Self-Efficacy) termasuk penggunaan internet yang mempunyai pengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaan dan kegunaan sistem secara nyata, sehingga pengembangan teori TAM menurut Yi dan Hwang dapat dijelaskan dalam Gambar 2 Gambar 2. pengembangan konstruk TAM menurut Yi dan Hwang[10] Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wu dan Chen [13], menunjukkan bahwa teknologi berbasis kepercayaan adalah penting dalam meningkatkan niat perilaku warga untuk menggunakan layanan pajak online. Keyakinan TAM (persepsi manfaat dan kemudahan penggunaan) dan Trust (kepercayaan) yang terbukti dua bagian yang mendasari dalam menentukan niat perilaku untuk menggunakan, masing-masing memberikan kontribusi pengaruh yang signifikan pada niat perilaku untuk menggunakan melalui sejumlah mediator seperti attitude (sikap), perceived behavior control (persepsi pengendalian perilaku), dan subjectif norm (norma subjektif). Dalam hal ini pengguna pemula cenderung lebih mengandalkan kepercayaan fitur nontechnology dari pada Perceived Easy Of Use (persepsi kemudahan penggunaan) atau PEOU dan kegunaan fitur berbasis teknologi untuk mengembangkan sikap mereka terhadap perilaku. dalam Dengan kata lain, kepercayaan adalah lebih penting dalam menentukan sikap pengguna dari PEOU dan kegunaan pajak online itu sendiri [13]. Berikut adalah konstruk penelitian yang digunakan Wu dan Chen dalam Gambar 3: Gambar 3. Konstruk Penelitian Trust, TAM, dan TPB oleh Wu dan Chen [13] Berdasarkan dari beberapa penelitian di atas maka diusulkan untuk menggabungkan konstruk penelitian Wu dan Chen dengan menambahkan variabel Computer Self- Efficacy (CSE) yang dikembangkan oleh Yi dan Hwang

3 Penambahan variabel CSE didasari hasil Wawancara dengan Kepala UPTD Surabaya Selatan, bahwa kurangnya kemampuan berkomputer (termasuk berinternet) menjadi salah satu latar belakang masyarakat Jatim enggan menggunakan e-samsat Jatim, sehingga diusulkan perlunya penambahan variabel CSE untuk mengetahui kemampuan berkomputer (termasuk berinternet) pengguna e-samsat Jatim [7]. Model ini secara integratif menganalisis kemudahan penggunaan, kegunaan, kemampuan berkomputer, dan kepercayaan dalam menggunakan sistem pembayaran Online. Hasil nantinya akan menunjukkan bahwa variabel ini baik untuk mengukur niat perilaku dari masyarakat untuk menggunakan sistem e-samsat. Pengembangan teori TAM dalam penelitiaan Wu dan Chen dengan menambahkan variabel computer selfefficacy dapat dijelaskan dalam Gambar 4: Gambar 4. Pengembangan teori TAM dalam penelitian Wu dan Chen dengan penambahan variabel computer self-efficacy [10][13] Dimensi-dimensi pengukuran konstruk yang akan digunakan dalam pengukuran tingkat penerimaan masyarakat terhadap penggunaan e-samsat Jatim sebagai berikut : 1) Perceived Of Usefulness (POU) Beberapa indikator kemanfaatan penggunaan e- SAMSAT Jatim yang diukur adalah sebagai berikut [14][15]: a) Mempermudah b) Meningkatkan produktifitas c) Meningkaatkan Efektivitas d) Bermanfaat 2) Perceived Ease Of Use (PEOU) Beberapa indikator kemudahan penggunaan e- SAMSAT Jatim yang diukur adalah sebagai berikut [14][15]: a) Kejelasan dan kemudahan mudah dimengerti b) Kemudahan berinteraksi. c) Kemudahan mengontrol. d) Kemudahan penggunaan. 3) Attitude Beberapa indikator sikap terhadap penggunaan e- SAMSAT Jatim yang diukur adalah sebagai berikut [16]: a) Cara pandang yang positif b) Cara pandang yang bijaksana c) Suka dengan ide penggunaan d) Sebagai pengalaman 4) Perceived Behavior Control (PBC) Beberapa indikator perceived beahvior control terhadap penggunaan e-samsat Jatim yang diukur adalah sebagai berikut [16][17]: a) Dapat menggunakan dengan baik b) Menguasai penggunaan c) Memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menggunakan 5) Subject Norm (SN) Beberapa indikator subject norm (SN) terhadap penggunaan e-samsat Jatim yang diukur adalah sebagai berikut [16][17]: a) Adanya dorongan orang yang dianggap penting b) Adanya dorongan orang yang dianggap berpengaruh c) Adanya dorongan orang yang dihargai 6) Intention to Use (ITU) Beberapa indikator intention to Use (ITU) perilaku untuk tetap menggunakan e-samsat Jatim yang diukur adalah sebagai berikut [14][15]: a) Berniat untuk menggunakan b) Memprediksi akan menggunakan c) Adanya keinginan untuk menggunakan sesering mungkin. 7) Computer Self-Efficacy (CSE) Beberapa indikator pengkukur variabel Computer Self-Efficacy dapat diukur adalah sebagai berikut [10]. a) Kemampuan penggunaan dengan melihat petunjuk penggunaan. b) Kemampuan penggunaan dengan melihat orang lain menggunakan. c) Kemampuan penggunaan jika orang lain membantu. 8) Trust Beberapa indikator pengkukur variabel trust dapat diukur adalah sebagai berikut [9]: a) Memprediksikan sebagai layanan yang baik b) Percaya akan menyediakan layanan yang baik c) Percaya akan membantu masyarakat. Salah satu fungsi penting hipotesis dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai dasar untuk membuat kesimpulan penelitian. Sehingga untuk mengetahui tingkat penerimaan pengguna terhadap e-samsat Jatim, hipotesis pada penelitian ini mendasarkan pada metode pendekatan konstruk TAM oleh Wu dan Chen dan dikembangkan dengan menambahkan variabel Computer Self-Efficacy. Variabel yang diuji dalam penelitian ini menjadi empat yaitu Trust, Perceived of Usefulness, Computer Self-Efficacy dan hipotesis atas permasalahan user acceptance pada e-samsat Jatim berdasarkan perumusan masalah dijelaskan dalam Gambar 5:

4 Hipotesis 5 (H5): Perceived of Usefulness (POU) mempunyai pengaruh positif terhadap Attitude. Persepsi manfaat dari menggunakan e-samsat Jatim akan meningkatkan sikap positif untuk menggunakan e- SAMSAT Jatim tersebut. Manfaat yang dirasakan oleh pengguna e-samsat Jatim secara tidak langsung akan membawa dampak positif dan keuntungan bagi penggunanya dalam proses transaksi pembayaran pajak karena pengguna merasa e-samsat Jatim telah memberikan manfaat dalam proses kepraktisan pembayaran pajak kendaraannya. Gambar 5. Konstruksi Hipotesis [10][13] Hipotesis 1 (H1): Perceived of Usefulness (POU) mempunyai pengaruh positif terhadap Intention to Use (ITU). Persepsi manfaat menggunakan e-samsat Jatim akan meningkatkan minat untuk menggunakan e-samsat Jatim tersebut. Pengguna e-samsat Jatim akan menjatuhkan pilihannya untuk terus menggunakan e- SAMSAT Jatim apabila pengguna menganggap bahwa e-samsat Jatim tersebut cukup bermanfaat sabagai media untuk proses transaksi pembayaran pajak dan akan menaruh minatnya untuk menggunakan e- SAMSAT Jatim ini. Hipotesis 2 (H2): Attitude mempunyai pengaruh positif terhadap Intention to Use (ITU). Persepsi sikap terhadap pengguna e-samsat Jatim akan meningkatkan minat pengguna untuk menggunakan e-samsat Jatim tersebut. Pengguna e-samsat Jatim akan menjatuhkan pilihannya untuk terus menggunakan e-samsat Jatim apabila pengguna tersebut telah memiliki pengalaman yang baik dalam menggunakan e- SAMSAT Jatim. Hipotesis 3 (H3): Perceived Behavior Control (PBC) mempunyai pengaruh positif terhadap Intention to Use (ITU). Persepsi pengendalian perilaku akan meningkatkan niat penggunaan, karena adanya kemampuan yang telah dimiliki dikarenakan sudah terbiasanya seseorang dalam menggunakan transaksi online. Sehingga akan memberikan pengaruh positif terhadap Intention (ITU) untuk ingin selalu menggunakan layanan e-samsat Jatim. Hipotesis 4 (H4): Subject Norm (SN) mempunyai pengaruh positif terhadap Intention to Use (ITU). Persepsi norma subyektif menunjukkan adanya tekanan sosial yang dirasakan untuk meningkatkan niat dalam menggunakan e-samsat Jatim. e-samsat sendiri adalah layanan e-service yang disediakan oleh pemerintah provinsi jawa timur sehingga akan adanya tekanan sosial dari pemerintah kepada masyarakat untuk menggunakan e-samsat. Hipotesis 6 (H6): Perceived Ease Of Use (PEOU) mempunyai pengaruh positif terhadap Attitude. Persepsi Kemudahan dalam menggunakan e-samsat akan meningkatkan sikap positif untuk menggunakan e- SAMSAT tersebut. Sehingga pengguna akan menjatuhkan pilihannya untuk terus menggunkan e- SAMSAT karena pengguna memandang bahwa e- SAMSAT tersebut bermanfaat sebagai media yang membantu proses pembayaran PKB tahunan dan pengguna juga mempunyai respon positif untuk terus menggunakan e-samsat ini. Hipotesis 7 (H7): Trust mempunyai pengaruh positif terhadap Attitude Persepsi kepercayaan terhadap layanan e-samsat Jatim adalah sebuah layanan yang diberikan PemdaProv Jatim kepada masyarakat yang dapat membantu dan memberikan kemudahan dalam hal pembayaran PKB. Adanya kepercayaan yang baik terhadap e-samsat Jatim tersebut akan meningkatkan sikap untuk menggunakan e-samsat Jatim. Hipotesis 8 (H8): Trust mempunyai pengaruh positif terhadap Perceived Behavior Control (PBC). Persepsi kepercayaan dapat meningkatkan persepsi pengendalian perilaku, kepercayaan yang dirasakan dapat meningkatkan kontrol perilaku atas transaksi elektronik di e-samsat Jatim. Hipotesis 9 (H9) : Trust mempunyai pengaruh positif terhadap Subject Norm (SN) Persepsi kepercayaan dan keyakinan masyarakat terhadap reputasi pemerintah melalui layanan e- SAMSAT dapat mempengaruhi norma subjektif atas transaksi elektronik. Hipotesis 10 (H10): Perceived Ease Of Use (PEOU) mempunyai pengaruh positif terhadap Perceived of Usefulness (POU). Persepsi kemudahan dalam menggunakan e-samsat Jatim akan berpengaruh langsung terhadap kegunaan atau manfaat yang dirasakan penggunanya. Seorang pengguna e-samsat Jatim akan menjatuhkan pilihannya untuk terus menggunakan e-samsat apabila pengguna menganggap e-samsat tersebut mudah untuk digunakan dan mempunyai manfaat yang cukup besar bagi penggunanya

5 Hipotesis 11 (H11): Computer Self-Efficacy (CSE) mempunyai pengaaruh positif terhadap Perceived Easy of Use (PEOU) Persepsi kemampuan menggunakan komputer dan internet akan meningkatkan kemudahan dalam menggunakan e-samsat Jatim. Kemudahan yang dirasakan oleh pengguna e-samsat-jatim secara tidak langsung akan membawa dampak positif dan keuntungan bagi penggunanya dalam proses transaksi karena pengguna merasa mampu menggunakan komputer dan internet dengan baik. Hipotesis 12 (H12): Trust mempunyai pengaruh positif terhadap Perceived of Usefulness (POU). Persepsi kepercayaan adalah salah satu faktor penentu kemanfaatan, terutama di media online, karena dengan kepercayaan sebagai bagian yang menjamin bahwa konsumen akan merasakan kegunaan yang diharapkan dari layanan e-samsat Jatim. Selain itu, kepercayaan diakui memiliki efek positif pada kemanfatan yang dengan kepercayaan memungkinkan konsumen mendapatkan manfaat interaksi serta layanan yang diharapkan oleh konsumen ataupun oleh Pemerintah Daerah sebagai pemberi layanan e-samsat Jatim. Hipotesis 13 (H13): Perceived Ease Of Use (PEOU) mempunyai pengaruh positif terhadap Trust Persepsi kemudahan dihipotesiskan memiliki pengaruh positif pada kepercayaan karena kemudahan dapat membantu memberikan kesan yang baik pelanggan pada pemerintah daerah saat penerapan awal layanan online dan selanjutnya, yang menyebabkan pelanggan bersedia melakukan transaksi dan komitmen dalam hubungan pemberi layanan e-samsat dan pengguna layanan e- SAMSAT. Kesimpulan Variabel yang ditambahkan yaitu Trust (Kepercayaan) digunakan untuk memprediksi tingkat penerimaan seseorang dalam menggunakan sistem transaksi berbasis online. Dalam penelitian ini, digunakan untuk mengetahui pengaruhnya dalam penggunaan e-samsat Jatim. Konsep ini dianggap penting karena maraknya metode e-service dalam tranformasi ke e-government yang di terapkan pemerintah harus diimbangin dengan kepercayaan dan kemampuan pengguna, dalam hal ini adalah e-samsat Jatim. e-samsat Jatim digunakan oleh masyarakat Jawa Timur untuk pembayaran pajak kendaraan bermotor. Meskipun layanan yang e-samsat Jatim telah sesuai, akan tetapi pemanfaatannya masih belum optimal. Sesuai dengan variabel kepercayaan, hal tersebut disebabkannya masih kurangnya rasa kepercayaan masyarakat terhadap layanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur. Hal tersebut dapat menjadi penilaian bahwa pentingnya faktor kepercayaan seseorang dalam mendorong sikap, perilaku, dan dorongan untuk ingin menggunakan e- SAMSAT. Sosialisasi mengenai layanan e-samsat menjadi peran terpenting yang harus dilakukan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur. Memaksimalkan kembali sosialiasi di daerah-daerah yang tersebar di provinsi jawa timur, agar masyarakat mengetahui informasi dan tata cara menggunakan layanan tersebut. Dengan sosialisasi yang tepat nantinya akan menjadi faktor penting yang mempengaruhi munculnya rasa kepercayaan, dan keinginan masyarakat terhadap layanan e-samsat. Berdasarkan model penelitian sebelumnya, melalui model hipotesis yang usulkan tersebut, diharapakan nantinya dapat digunakan sebagai acuan penelitian evaluasi terhadap e-service lainnya. Penelitian mengenai penerimaan masyarakat terhadap e- SAMSAT Jatim saat ini masih pada tahap pengumpulan sampel, sehingga masih belum dapat memberikan kesimpulan yang konklusif. Daftar Pustaka [1] E. S. Holle, Pelayanan Publik Melalui Electronic Government Upaya Meminimalisir Praktek Maladministrasi Dalam Meningkatan Public Service Oleh?: Erick S. Holle, vol. 17, no. 3, pp , [2] "bankjatim.co.id" melalui website diakses pada tanggal 26 juni 2014 [3] Mandiri Kanwil VIII Surabaya Pacu Layanan e-samsat from diakses pada tanggal 26 juni 2014 [4] website e-samsat Jatim from " [5] Masyarakat Telah Sadar Membayar Pajak Kendaraan Berita Rapat Evaluasi dan Koordinasi Tim Pimbina Samsat Provinsi Jawa Timur Semester II Tahun Anggaran 2013 di Hotel Meritus Surabaya, (11/11/2013) from diakses pada tanggal 26 Juni 2014 [6] Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur, Data Obyek PKB Jawa Timur 2014 (Januari 2014 Oktober 2014). [7] Endang. R., 2014, Wawancara e-samsat Jatim di kantor UPTD Surabaya Selatan. [8] F. D. Davis, Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology, Manag. Inf. Syst. Q., vol. 13, no. 3, pp , [9] Gefen, D., Karahanna, E., Straub, D., 2003a. Trust and TAM in online shopping: an integrated model. MIS Quarterly 27 (1), [10]M. Y. Yi and Y. Hwang, Predicting The Use of Web-based Information Systems: Self-efficacy, Enjoyment, Learning Goal Orientation, and The Technology Acceptance Model, Int. J. Hum. Comput. Stud., vol. 59, no. 4, pp , Oct [11]Fishbein, M., Ajzen, I., Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An Introduction to Theory and Research. Addison- Wesley, Reading, MA. [12] Ajzen, I., The theory of planned behavior. Organizational Behavior and Human Decision Process 50, [13] Ing-long Wu, Jian-Liang Chen. An extension oftrust and TAM model with TPB in the initial adoption ofon-line tax: An empirical study. March 22, [14] Venkatesh, V., Davis, F.D., A model ofthe antecedents of perceived ease ofuse: development and test. Decision Sciences 27 (3),

6 [15] Venkatesh, V., Davis, F.D., A theoretical extension ofthe technology acceptance model: four longitudinal field studies. Management Science 46 (2), [16]Bhattacherjee, A., Acceptance ofe-commerce services: the case of electronic brokerages. IEEE Transactions on System, Man, and Cybernetics Part A: Systems and Humans 20 (4), [17]Taylor, S., Todd, P.A., Understanding information technology usage: a test of competing models. Information System Research 6 (2), Biodata Penulis Dimas Mahendra Kusuma, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, lulus tahun Saat ini sedang menempuh pendidikan Pasca Sarjana Magister Teknik Informatika Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Wing Wahyu Winarno, memperoleh gelar Sarjana Akutansi (Drs), Jurusan Akutansi Universitas Gadjah MadaS Yogyakarta, lulus tahun Memperoleh gelar Mastering Accountancy and Financial Information Systems (MAFIS) Program Pasca Sarjana Accountancy and Financial Information System Clevelan State University Amerika, lulus tahun Memperoleh gelar Doktor (Dr), Program Pasca Sarjana Ilmu Akutansi Universitas Indonesia Jakarta, lulus tahun Saat ini menjadi Dosen di UGM, UII, STIE YKPN, dan STMIK AMIKOM Yogyakarta. Dani Adhipta, S.Si., M. T., memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si.) Jurusan Fisika Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, pada tahun Memperoleh gelar Magister Teknik (M.T.) dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, pada tahun Saat ini menjadi Dosen di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Transformasi traditional government menjadi electronic government (e-government) merupakan salah satu isu kebijakan publik yang hangat dibicarakan saat ini [1]. Transformasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Mobile commerce Mobile commerce adalah kegiatan transaksi yang bersifat komersial dengan menggunakan perangkat mobile serta jaringan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. nilai yang dihasikan belum memenuhi kriteria Goodness of fit atau nilai

BAB V PENUTUP. nilai yang dihasikan belum memenuhi kriteria Goodness of fit atau nilai BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil olah data, analisis data dan pembahasan di bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Hasil estimasi awal terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi belakangan ini banyak menyinggung tentang e-commerce dengan berorientasi pada Business-to-Customer (B2C). Saat ini banyak orang yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada di Stikom Surabaya. Mata kuliah ini adalah mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111.

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam keberhasilan penerapan teknologi informasi salah satunya adalah pengguna atau pemakai. Pengguna merupakan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya kemajuan teknologi informasi memberi pengaruh pada perkembangan dibidang pendidikan. Teknologi informasi telah menawarkan paradigma baru di Perguruan Tinggi yang

Lebih terperinci

Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM)

Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM) Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM) Khairani Ratnasari Siregar Telkom Institute of Management, Bandung, Jawa Barat, Indonesia E-mail: raniratnasari@gmail.com

Lebih terperinci

di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas

di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas 367 E-Mail di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Edi Nur Cahyaningtyas *), Hanung Adi Nugroho **), Eko Nugroho ***) Teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Internet sebagai sebuah media informasi telah berkembang dengan sangat pesat. Dahulu internet hanya bisa digunakan untuk mencari informasi, sekarang internet

Lebih terperinci

Pengukuran Penerimaan Sistem Kartu Rencana Studi (SIMAKA) di STMIK Asia Malang Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) Modifikasi Hwang dan Yi

Pengukuran Penerimaan Sistem Kartu Rencana Studi (SIMAKA) di STMIK Asia Malang Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) Modifikasi Hwang dan Yi Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA) Vol.10, No.1, Februari 2016 ISSN: 0852-730X Pengukuran Penerimaan Sistem Kartu Rencana Studi (SIMAKA) di STMIK Asia Malang Menggunakan Technology Acceptance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi nasional saat ini ditandai dengan tiga tren utama (APJII, 2013). Pertama, tergesernya fitur telepon genggam atau ponsel dengan fungsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia bisnis ritel ini, setiap saat akan berkembang sehingga menyebabkan berbagai jenis ritel bermunculan dan persaingan di dalam bisnis ritel yang sejenis

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG

PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG Della Oktaviany Sistem Informasi STMIK GI MDP Jl. Rajawali No. 14, Palembang 30113, Indonesia e-mail: dellaoktaviany@mdp.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jln. Raya Puputan no.86 Renon Denpasar e-mail: ratna@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi terus berkembang dan memiliki pertumbuhan yang sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting bagi banyak orang

Lebih terperinci

EVALUASI SIGIZI DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN PEMODELAN ENTENDED TAM

EVALUASI SIGIZI DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN PEMODELAN ENTENDED TAM EVALUASI SIGIZI DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN PEMODELAN ENTENDED TAM Wing Wahyu Winarno 1), Dani Adhipta 2), Nurul Hudha Triana 3) 1), 2) 3) Elektro & Teknologi Informasi Universitas Gadjah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pikkarainen et al. (2004: 204) mendefinisikan E-banking sebagai sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pikkarainen et al. (2004: 204) mendefinisikan E-banking sebagai sebuah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Electronic Banking (E-Banking) Pikkarainen et al. (2004: 204) mendefinisikan E-banking sebagai sebuah portal internet yang memungkinkan nasabah untuk menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan sistem teknologi informasi berkembang dengan pesat. Dimulai dari era akuntansi pada tahun 1950, sampai ke era jejaring global di mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi di dunia dalam bidang ekonomi, bisnis dan perdagangan telah memberikan pengaruh pada perkembangan model transaksi bisnis yang menggunakan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah sangat berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya yang terdapat pada bidang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa teori mengenai mengenai The Unified Theory of Acceptance and Use Of Technology (UTAUT), perumusan hipotesis penelitian, dan model penelitian.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model Theory of Reasoned Action (TRA) yang diperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan hal yang tidak terlepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari, baik dalam pekerjaan, sekolah maupun untuk sekedar hiburan. Teknologi berkembang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 1.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang persepsi kemudahan penggunaan pernah dilakukan oleh Suhendro pada tahun 2009 bertujuan untuk membuat perceived usefulness

Lebih terperinci

Heri Indrianto 1), Imanuel Susanto 2), Agustinus Fritz Wijaya 3)

Heri Indrianto 1), Imanuel Susanto 2), Agustinus Fritz Wijaya 3) ANALISIS PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DALAM PENINGKATAN KINERJA PROMOSI PADA PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA) Heri Indrianto 1),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas layanan publik serta kinerja birokrasi menuju terwujudnya pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Technology Acceptance Model (TAM) TAM adalah teori sistem informasi yang memodelkan penerimaan dan penggunaan teknologi. TAM yang dikemukakan oleh Davis (Davis, 1989) merupakan

Lebih terperinci

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Memilih Program Pendidikan Jarak Jauh di Surabaya

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Memilih Program Pendidikan Jarak Jauh di Surabaya Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Memilih Program Pendidikan Jarak Jauh di Surabaya Oliandes Sondakh Program Studi Manajemen Universitas Pelita Harapan Surabaya Surabaya, Indonesia

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA WI-FI DI LINGKUNGAN AKADEMIK : STUDI LITERATUR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA WI-FI DI LINGKUNGAN AKADEMIK : STUDI LITERATUR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA WI-FI DI LINGKUNGAN AKADEMIK : STUDI LITERATUR Maulana Hidayat 1), Wing Wahyu Winarno 2), Dani Adhipta 3) 1), 2), 3) Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi

Lebih terperinci

Model-Model User Acceptance

Model-Model User Acceptance Model-Model User Acceptance Renza Azhary [1202000826] Intan Sari H. H. Z. [1204000459] Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Landasan Teori User acceptance dapat didefinisikan sebagai keinginan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan teknologi yang terus berevolusi, aktivitas transaksi melalui media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan sudah banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dan teknologi di Indonesia pada saat sekarang ini sangat berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan suatu landasan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of Reasoned Action (TRA), dengan satu premis bahwa reaksi

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Banyak

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Banyak 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Banyak institusi menggunakan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. keamanan hingga sampai pada sektor perbankan. Pada sektor perbankan, hasil dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. keamanan hingga sampai pada sektor perbankan. Pada sektor perbankan, hasil dari II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Internet Banking Revolusi informasi yang ditandai dengan kemunculan internet telah berdampak hampir ke setiap sektor kehidupan manusia, dimulai dari sektor pertahanan dan keamanan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG

PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG Della Oktaviany Sistem Informasi STMIK GI MDP Jl. Rajawali No. 14, Palembang 30113, Indonesia e-mail: dellaoktaviany@mdp.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti menyertakan beberapa uraian singkat penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring sosial.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan). Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein dan Ajzen dalam Jogiyanto (2007). Teori

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat dewasa ini telah membuat kehidupan banyak masyarakat menjadi lebih mudah. Dalam beberapa tahun belakangan ini, internet merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Teknologi informasi telah berkembang dengan cepat dan mempengaruhi berbagai aspek dalam organisasi baik pemerintah maupun lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan

Lebih terperinci

51 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

51 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 51 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berikut adalah simpulan dari hasil pembahasan penelitian ini : 1. Perceived Usefulness (PU) tidak signifikan berpengaruh positif terhadap customer satisfaction

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat di era globalisasi ini. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR 2.1 Technology Acceptance Model (TAM) Beberapa model penelitian telah dilakukan untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi telah meningkat secara signifikan. Sejak tahun 1980-an, sekitar 50 persen modal baru digunakan untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Satisfaction pada Tokoone.com.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi

BAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Persaingan bisnis dewasa ini menuntut perusahaan untuk mengadopsi perkembangan teknologi dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat ketat. Perusahaan yang mempu memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, di mana setiap orang berusaha untuk mendapatkan informasi dengan tepat, akurat, dan secepat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian-Penelitian Terdahulu Penelitian tentang mobile banking telah banyak dilakukan oleh peneliti di berbagai negara. Adapun jenis mobile banking yang paling banyak diteliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan dokumen evaluasi perguruan tinggi menjadi masalah tersendiri ketika informasi dan data yang dibutuhkan masih dalam bentuk manual (kertas). Pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring terjadinya ledakan informasi. Hal ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar

Lebih terperinci

MODEL KONSEPTUAL INTENSI BERWIRAUSAHA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI (TI)

MODEL KONSEPTUAL INTENSI BERWIRAUSAHA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI (TI) MODEL KONSEPTUAL INTENSI BERWIRAUSAHA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI (TI) Heru Kurnianto Tjahjono Universitas Muhammadiyah Yogyakarta heruutilitas@yahoo.com Majang Palupi Universitas Islam Indonesia majang_palupi@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada waktu melakukan sebuah penelitian, bahwa landasan teori sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada waktu melakukan sebuah penelitian, bahwa landasan teori sangat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada waktu melakukan sebuah penelitian, bahwa landasan teori sangat diperlukan sebagai pendukung dalam teori-teori yang akan diuji. Landasan teori yang

Lebih terperinci

BAB Latar Belakang

BAB Latar Belakang BAB 1 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi pada saat ini, perkembangan informasi dan teknologi sangatlah maju pesat dan tidak terbatas penyebarannya. Dengan informasi yang sangat mudah di dapat membuat

Lebih terperinci

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 361 Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkecuali di bidang pendidikan. Pemanfaatan sistem informasi ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkecuali di bidang pendidikan. Pemanfaatan sistem informasi ini sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi semakin cepat merambah ke berbagai bidang tidak terkecuali di bidang pendidikan. Pemanfaatan sistem informasi ini sangat dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, membuat seseorang menjadi lebih mudah untuk berbelanja, belanja sendiri tidak harus dilakukan ketika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking) BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan layanan perbankan tidak lagi hanya dengan slogan layanan yang aman dan terpercaya, namun juga mampu memberikan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh pada minat penggunaan e-money. Berbagai penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Electronic Commerce (e-commerce) (McLeod & Schell, 2004). Menurut Indrajit

BAB I PENDAHULUAN. Electronic Commerce (e-commerce) (McLeod & Schell, 2004). Menurut Indrajit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin pesat, maka manusia di tuntut untuk mengikuti perkembangan dari dunia itu sendiri, kadang manusia pun tidak memandang waktu

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Jika melihat hasil pengolahan data yang ada pada bab 4, web banner online store blibli.com cukup baik. Responden menyadari dan mengenali akan kehadiran web

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti menyertakan beberapa uraian singkat hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penerapan TAM pada berbagai bidang, terutama perpustakaan

Lebih terperinci

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAGEMENT DAERAH (SIMDA) PADA PENGOLAHAN DATA KEUANGAN MENGGUNAKAN MODEL TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) 3 STUDI KASUS : KECAMATAN DI KABUPATEN CILACAP Antika Larasati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi dan teknologi informasi merupakan suatu kebutuhan yang harus dimiliki untuk membantu kegiatan operasional suatu organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada individual, organisasi, dan negara, dalam bentuk produktivitas dan

BAB I PENDAHULUAN. kepada individual, organisasi, dan negara, dalam bentuk produktivitas dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hartono (2008a) menjelaskan bahwa internet atau disebut juga dengan nama information superhighway, dikenal sebagai sesuatu yang strategik untuk membangun suatu ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perekonomian pada saat ini berjalan sangat pesat seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern. Fungsi perekonomian ini sangat bergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer yang pesat baik dalam perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola informasi dengan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Sun et al. (2012) melakukan penelitian dengan judul pengaruh agama

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Sun et al. (2012) melakukan penelitian dengan judul pengaruh agama BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Model Penelitian Terdahulu Sun et al. (2012) melakukan penelitian dengan judul pengaruh agama terhadap Islam ponsel adopsi layanan perbankan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Manfaat berpengaruh tidak signifikan terhadap minat nasabah. mempengaruhi minat nasabah tidak terbukti kebenarannya dan tidak dapat

BAB V PENUTUP. 1. Manfaat berpengaruh tidak signifikan terhadap minat nasabah. mempengaruhi minat nasabah tidak terbukti kebenarannya dan tidak dapat BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan baik melalui analisis deskriptif maupun statistik melalui progran maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban terhadap pasien untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat dengan menggunakan fasilitas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri merupakan suatu kebutuhan yang penting dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri merupakan suatu kebutuhan yang penting dan tidak dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Keberadaan teknologi informasi di era globalisasi ini tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1.E-learning E-Learning didefinisikan sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan guna menjawab rumusan masalah. Beberapa kesimpulan tersebut terdiri

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Belanja Online Belanja online (online shopping) adalah proses dimana konsumen secara langsung membeli barang-barang, jasa dan lain-lain dari seorang penjual secara interaktif dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUNAN PUSTAKA

BAB II TINJAUNAN PUSTAKA BAB II TINJAUNAN PUSTAKA 2.1.Penelitian Terdahulu Model pemanfaatan dan penggunaan teknologi informasi telah banyak dikembangkan oleh para peneliti. Berbagai penelitian terdahulu telah dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil uji dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda dan analisis regresi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Dampak pertumbuhan internet mendorong setiap orang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Sistem Informasi Sistem merupakan satu kesatuan kelompok yang saling berinteraksi dan bekerjasama satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR INDIVIDU TERHADAP KEYAKINAN MANFAAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI

PENGARUH FAKTOR INDIVIDU TERHADAP KEYAKINAN MANFAAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI PENGARUH FAKTOR INDIVIDU TERHADAP KEYAKINAN MANFAAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI Agung Utama, Arif Wibowo, & Nurhadi Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia agungutama@uny.ac.id Abstract: Pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang sangat pesat pada bidang teknologi informasi saat ini mendorong masyarakat dunia memasuki era teknologi yang serba cepat sekaligus menjadikan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian tentang persepsi kemanfaatan penggunaan pernah dilakukan oleh Irfan muhlilhadi pada tahun 2010 bertujuan untuk mengetahui usefulness,perceived

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penggunaan internet. Dalam setiap hal pasti memiliki kemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penggunaan internet. Dalam setiap hal pasti memiliki kemanfaatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini melaju dengan sangat pesat. Salah satunya adalah penggunaan internet. Dalam setiap hal pasti memiliki kemanfaatan dan kerugian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pada media teknologi berkembang dengan sangat pesat. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia dari kota besar hingga

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan e-filing Bagi Wajib Pajak di

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan e-filing Bagi Wajib Pajak di BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis tentang Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang pesat seiring dengan kemajuan zaman. Dalam kehidupan ekonomi pun sudah berkembang pesat

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM (Studi Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Administrasi Jurusan Administrasi Bisnis Angkatan Tahun 2010/2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder sebagai. dasar untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder sebagai. dasar untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah berkembang dengan cepat dan mempengaruhi berbagai aspek dalam organisasi. Perubahan lingkungan bisnis menuntut organisasi untuk menyesuaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet ini diikuti dengan banyak bermunculan toko-toko on-line

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. TAM and Perceived Risk (A Case Study in Meli Bank). International

DAFTAR PUSTAKA. TAM and Perceived Risk (A Case Study in Meli Bank). International DAFTAR PUSTAKA Abadi, Hossein R D., Ranjbarian, B., danzade, FaezeK..2010. Investigate the Customers' Behavioral Intention to Use Mobile Banking Based on TPB, TAM and Perceived Risk (A Case Study in Meli

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan dengan menggunakan Structural Equation Modelling maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Perceived Usefulness berpengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi setiap perusahaan. Pengembangan teknologi informasi (TI) telah memimpin dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Electronic Book (E-Book) Secara sederhana e-book dapat diartikan sebagai buku elektronik atau buku digital. Buku elektronik adalah versi digital dari buku yang umumnya terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sistem perparkiran yang baik akan mendukung fasilitas umum yang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sistem perparkiran yang baik akan mendukung fasilitas umum yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempat parkir dan sistem pengaturan perparkiran adalah komponen penting dan tidak dapat dipisahkan dalam pelayanan sebuah fasilitas umum. Keberadaan sistem perparkiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih menuntut manusia untuk terus belajar, berkarya, dan berinovasi. Salah satunya adalah internet, hampir

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR USULAN PERBAIKAN FASILITAS PADA LAYANAN MOBILE INTERNET

PENGGUNAAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR USULAN PERBAIKAN FASILITAS PADA LAYANAN MOBILE INTERNET PENGGUNAAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR USULAN PERBAIKAN FASILITAS PADA LAYANAN MOBILE INTERNET Ali Sadiyoko 1, Ceicalia Tesavrita 2, Irfan Suhandi 3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. penerimaan teknologi merupakan suatu model yang disusun oleh Davis et al,.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. penerimaan teknologi merupakan suatu model yang disusun oleh Davis et al,. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Model Penerimaan Teknologi Technology Acception Model (TAM) atau yang dikenal dengan model penerimaan teknologi merupakan suatu model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Tercatat dalam statistik Bank Indonesia (2012), banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Tercatat dalam statistik Bank Indonesia (2012), banyaknya perusahaan ADLN PERPUSTAKAAN AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

Lebih terperinci