I. PENDAHULUAN. Untuk wilayah Jawa Timur, merupakan daerah yang memiliki pola monsun, dan dibagi dalam 60 daerah Zona Musim (ZOM).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. PENDAHULUAN. Untuk wilayah Jawa Timur, merupakan daerah yang memiliki pola monsun, dan dibagi dalam 60 daerah Zona Musim (ZOM)."

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah tropis, diantara Benua Asia dan Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dilalui garis katulistiwa, terdiri dari pulau dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, terdapat banyak selat dan teluk, menyebabkan wilayah Indonesia rentan terhadap perubahan iklim/cuaca. Keberadaan wilayah Indonesia sebagaimana tersebut, kondisi iklimnya akan dipengaruhi oleh fenomena El Nino/La Nina bersumber dari wilayah timur Indonesia(Ekuator Pasifik Tengah/Nino 3.4), dan Dipole Mode bersumber dari wilayah barat Indonesia (Samudera Hindia barat Sumatera hingga timur Afrika), disamping pengaruh fenomena regional, seperti sirkulasi monsun Asia- Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) yang merupakan daerah pertumbuhan awan, serta kondisi suhu permukaan laut sekitar wilayah Indonesia. Sementara kondisi topografi wilayah Indonesia yang bergunung, berlembah, serta banyak pantai, merupakan fenomena lokal yang menambah beragamnya kondisi iklim di wilayah Indonesia, baik menurut ruang (wilayah) maupun waktu. Berdasarkan hasil analisis data periode 30 tahun ( ), secara klimatologis wilayah Indonesia terdapat 407 pola hujan, dimana 342 pola merupakan Zona Musim (ZOM) yaitu mempunyai perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan periode musim hujan (umumnya pola Monsun), sedangkan 65 pola lainnya adalah Non Zona Musim (Non ZOM). Daerah Non ZOM pada umumnya memiliki ciri mempunyai 2 kali puncak hujan dalam setahun (pola Ekuatorial) dan daerah sepanjang tahun curah hujannya tinggi atau rendah. Untuk wilayah Jawa Timur, merupakan daerah yang memiliki pola monsun, dan dibagi dalam 60 daerah Zona Musim (ZOM). Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia 1. El Nino dan La Nina El Nino merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan atmosfer yang ditandai memanasnya suhu muka laut di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3, 4) atau anomali suhu muka laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya). Sementara, sejauhmana pengaruhnya El Nino di Indonesia, sangat tergantung dengan kondisi perairan wilayah Indonesia. Fenomena El Nino yang berpengaruh di wilayah Indonesia dengan diikuti berkurangnya curah hujan secara drastis, baru akan terjadi bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup hangat tidak berpengaruh terhadap kurangnya curah hujan secara signifikan di Indonesia. Disamping itu, mengingat luasnya wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino. Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino ditandai dengan anomali suhu muka laut negatif (lebih dingin dari rata-ratanya) di Ekuator 1

2 Pasifik Tengah (Nino 3, 4). Fenomena La Nina secara umum menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat bila dibarengi dengan menghangatnya suhu muka laut di perairan Indonesia. Demikian halnya El Nino, dampak La Nina tidak berpengaruh ke seluruh wilayah Indonesia. 2. Dipole Mode Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu muka laut dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Indeks (DMI). Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat, sedangkan nilai DMI negatif, berdampak meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat. 3. Sirkulasi Monsun Asia-Australia Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan udara di Australia dan Asia. Pola tekanan udara ini mengikuti pola peredaran matahari dalam setahun yang mengakibatkan sirkulasi angin di Indonesia umumnya adalah pola monsun, yaitu sirkulasi angin yang mengalami perubahan arah setiap setengah tahun sekali. Pola angin baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi di Asia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan di Indonesia. Pola angin timuran/tenggara terjadi karena adanya tekanan tinggi di Australia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim kemarau di Indonesia 4. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ) ITCZ merupakan daerah tekanan rendah yang memanjang dari barat ke timur dengan posisi selalu berubah mengikuti pergerakan posisi matahari ke arah utara dan selatan khatulistiwa. Wilayah Indonesia yang berada di sekitar khatulistiwa, maka pada daerah-daerah yang dilewati ITCZ pada umumnya berpotensi terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan. 5. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu indikator banyak-sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan proses pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu muka laut dingin berpotensi sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, sebaliknya panasnya suhu permukaan laut berpotensi cukup banyaknya uap air di atmosfer. 2

3 II. RINGKASAN A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut Dinamika atmosfer dan laut dipantau dan diprakirakan berdasarkan aktifitas fenomena alam, meliputi : El Nino/La Nina, Dipole Mode, Sirkulasi Monsun Asia-Australia, ITCZ dan Suhu Permukaan Laut Indonesia. Monitoring dan prakiraan kondisi dinamika atmosfer dan laut yang akan terjadi selama Musim Kemarau 2016 adalah : 1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena El Nino/La Nina dan Dipole Mode a. El Nino La Nina Berdasarkan pengamatan perkembangan dinamika atmosfer hingga akhir Februari 2016, tampak bahwa anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Equator bagian tengah (Nino 3.4) menunjukkan kondisi lebih hangat dari normalnya (2,27 C). Nilai Indeks Osilasi Selatan selama 3 bulan terakhir adalah Desember (-9,1), Januari (-19,7) dan Februari 2016 (-19,7), dapat dikatakan bahwa saat ini kita dalam kondisi El Nino Kuat. Hal ini mengakibatkan terjadi pengurangan pasokan uap air dari wilayah Indonesia bagian Timur ke Samudra Pasifik. Prediksi perkembangan ENSO dari BMKG menyatakan bahwa fenomena ENSO akan semakin melemah. Diprakirakan pada bulan April hingga Mei berada pada kondisi El Nino Moderate sedangkan pada bulan Juni hingga Agustus 2016 diprakirakan berada pada kondisi El Nino Lemah. Dalam kaitan ini memberikan indikasi bahwa Awal Musim Kemarau 2016 di wilayah Jawa Timur terjadi pergeseran awal musim yang umumnya mundur 1 hingga 2 dasarian dari normalnya. b. Dipole Mode Nilai Dipole Mode Indeks (DMI) hingga akhir Februari 2016 menunjukkan pada kisaran normal yakni 0,19. Sementara prediksi Dipole Mode Indeks (DMI) pada bulan April hingga Agustus tahun 2016 berkisar pada nilai 0,16 s/d 0,44. Nilai ini umumnya berada pada kondisi normal. Dengan demikian, mengindikasikan bahwa pada saat ini hingga memasuki musim Kemarau 2016 berpeluang tidak terjadi pengurangan curah hujan yang cukup signifikan di wilayah Jawa Timur. 3

4 2. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Sirkulasi Monsun Asia-Australia, ITCZ, dan Suhu Permukaan Laut Indonesia a. Sirkulasi Monsun Asia Australia Hingga akhir Februari 2016 perbedaan tekanan udara antara Asia (Belahan Bumi Utara) dan Australia (Belahan Bumi Selatan) menunjukkan bahwa tekanan tinggi di Asia dan tekanan rendah di Australia terjadi perbedaan tekanan hingga 28 mb dan selisih rata-ratanya sekitar 18,6 mb. Pola aliran massa udara lapisan 850 mb di wilayah Indonesia umumnya masih mengindikasikan aktifnya monsun baratan. Beberapa bulan kedepan wilayah Jawa Timur diprakirakan monsun baratan mulai melemah yang berarti musim kemarau mulai akan berlangsung di wilayah ini dan umumnya untuk tahun 2016 sekitar bulan April 2016 akan mulai aktif monsun timuran dari Australia. b. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ) Posisi ITCZ pada akhir Februari 2016 berada di selatan garis ekuator. Aliran massa udara di wilayah Indonesia umumnya didominasi oleh angin baratan terutama bagian selatan ekuator. Jika dibandingkan terhadap posisi rata-ratanya, posisi tersebut bergeser dari kisaran rata-rata yakni lebih ke utara. Potensi permulaan musim kemarau 2016 di beberapa wilayah Jawa Timur diprakirakan akan cenderung mundur dari kondisi rata-rata wilayah masing-masing kecuali wilayah yang memiliki faktor geografi yang cukup tinggi. c. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia Hingga akhir Februari 2016, kondisi suhu permukaan laut di perairan Indonesia pada umumnya berada pada kisaran -1,0 C s/d +1,5 C. Pada Bulan April hingga Mei 2016 diprakirakan suhu muka laut cenderung hangat sedangkan pada bulan Juni hingga Agustus 2016 diprakirakan cenderung mendingin dari kondisi sebelumnya. Daerah dengan suhu permukaan laut relatif hangat berada di perairan Indonesia bagian selatan sedangkan suhu permukaan laut di Indonesia bagian utara cenderung lebih dingin. Suhu permukaan laut selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, pada bulan April hingga Agustus 2016 diprakirakan pada kondisi normal hingga hangat (-0,50 hingga 2,0 C). Kisaran suhu permukaan laut yang cukup hangat tersebut memberi kontribusi suplai uap air di wilayah Jawa Timur pada beberapa bulan kedepan. 4

5 B. Prakiraan Musim Kemarau 2016 pada 60 Zona Musim (ZOM) di Jawa Timur 1. Prakiraan Awal Musim Kemarau April 2016 : 9 ZOM (15,00 % dari 60 ZOM) - Mei 2016 : 48 ZOM (80,00 % dari 60 ZOM) - Juni 2016 : 1 ZOM (1,67 % dari 60 ZOM) - Juli 2016 : 2 ZOM (3,33 % dari 60 ZOM) 2. Perbandingan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Normalnya (Periode ) - Sama dengan normalnya : 10 ZOM (16,67 % dari 60 ZOM) - Mundur dari normalnya : 50 ZOM (83,33 % dari 60 ZOM) 3. Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau Atas Normal (AN) : 20 ZOM (33,33 % dari 60 ZOM) - Normal (N) : 36 ZOM (60,00 % dari 60 ZOM) - Bawah Normal (BN) : 4 ZOM (6,67 % dari 60 ZOM) 4. Prakiraan Curah Hujan Musim Kemarau mm : 13 ZOM (21,67 % dari 60 ZOM) mm : 37 ZOM (61,67 % dari 60 ZOM) mm : 4 ZOM (6,67 % dari 60 ZOM) - Lebih dari 500 mm : 6 ZOM (10,00 % dari 60 ZOM) Prakiraan Musim Kemarau 2016 Jawa Timur secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Awal Musim Kemarau 2016 di 60 Zona Musim (ZOM) diprakirakan umumnya mulai bulan April dan Mei Beberapa ZOM di sebagian Malang dan Lumajang, Awal Musim Kemarau 2016 baru dimulai pada Juni Sebagian Jember dan Banyuwangi Awal Musim Kemarau 2016 baru dimulai pada Juli ) Dibandingkan terhadap normalnya selama 30 tahun ( ), Awal Musim Kemarau 2016 umumnya mundur dari normalnya. 3) Sifat Hujan selama Musim Kemarau 2016 di sebagian besar Zona Musim (ZOM) diprakirakan Normal (N), sebagian ZOM diprakirakan Atas Normal (AN), sedangkan sebagian kecil ZOM Bawah Normal (BN). 4) Jumlah curah hujan selama Musim Kemarau 2016 di sebagian besar Zona Musim (ZOM) diprakirakan berkisar antara mm dan hanya sebagian kecil dengan curah hujan lebih dari 500 mm. 5

6 III. PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2016 DI JAWA TIMUR A. PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2016 Prakiraan musim kemarau pada 60 Zona Musim (ZOM) di Jawa Timur untuk Awal Musim Kemarau 2016 dapat dibagi sebagai berikut : - April 2016 : 9 ZOM (15,00 % dari 60 ZOM) - Mei 2016 : 48 ZOM (80,00 % dari 60 ZOM) - Juni 2016 : 1 ZOM (1,67 % dari 60 ZOM) - Juli 2016 : 2 ZOM (3,33 % dari 60 ZOM) Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : DASARIAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/BAGIAN DARI KECAMATAN Dasarian I III April ZOM (15,00 %) BANGKALAN BANYUWANGI BONDOWOSO GRESIK LAMONGAN PASURUAN PAMEKASAN PROBOLINGGO SAMPANG SIDOARJO SITUBONDO Kokop dan Tanjungbumi. Bangorejo, Muncar, Pesanggaran, Purwoharjo, Wongsorejo dan Tegaldlimo. Cermee dan Prajekan. Dukun dan Panceng Brondong, Laren, Paciran, dan Solokuro. Bugul Kidul, Gadingrejo, Purworejo, Bangil, Beji, Gondang Wetan, Grati, Kejayan, Kraton, Lekok, Nguling, Pohjentrek, Rejoso, Rembang, Winongan, Lekok dan Nguling Palengaan, Pegantenan, Proppo, Batu Marmar, Pasean, Waru dan Banyuates Kademangan, Mayangan, Wonoasih, Bantaran, Banyu Anyar, Besuk, Dringu, Gading, Gending, Krejengan, Krucil, Leces, Lumbang, Maron, Pajarakan, Sumber Asih, Tegal Siwalan, Tongas, Wonomerto, Kota Anyar, Kraksaan, Paiton, dan Pakuniran Kedungdung, Ketapang, Omben, Robatal, Sampang, Sokobanah, dan Torjun. Candi, Jabon, Porong, Sidoarjo, dan Tanggulangin Arjasa, Banyuglugur, Bungatan, Kapongan, Kendit, Mangaran, Mlandingan, Panarukan, Panji, Situbondo, Suboh, Asembagus, Banyu Putih, Jangkar, Besuki, Jatibanteng, dan Sumber Malang. 6

7 DASARIAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/BAGIAN DARI KECAMATAN Dasarian I III April ZOM (15,00 %) SUMENEP TUBAN Ambunten, Batang Batang, Batuputih, Dasuk, Manding, Pasongsongan, dan Rubaru. Bancar, Bangilan, Jatirogo, Jenu, Kenduruan, Kerek, Merakurak, Montong, Palang, Parengan, Rengel, Semanding, Senori, Singgahan, Tambakboyo, Tuban, dan Widang. Dasarian I - III Mei ZOM (80,00 %) BANGKALAN BANYUWANGI BLITAR BOJONEGORO BONDOWOSO GRESIK JEMBER Blega, Kamal, Kwanyar, Labang, Modung, Tanah Merah, Tragah, Arosbaya, Bangkalan, Burneh, Galis, Geger, Klampis, Kokop, Konang, Sepulu, Socah, Tanjungbumi, dan Tragah. Banyuwangi, Cluring, Giri, Glagah, Kabat, Muncar, Purwoharjo, Rogojampi, Singojuruh, Srono, Pesanggaran, Kalibaru, Genteng, Glenmore, Songgon dan Wongsorejo. Bakung, Binangun, Kademangan, Kalitengah, Kebonsari, Panggungrejo, Sutojayan, Wates, Wonotirto, Garum, T a l u n, Kanigoro, Nglegok, Ponggok, Sanan Kulon, Srengat, Udan Awu, Wonodadi, Kepanjen Kidul, Sukorejo, Doko, Kesamben, Kresik, Nglegok, Sanan Wetan, Doko, Kaulon, Rejoso, Talun, dan Wlingi. Ngraho, Kalitidu, Kasiman, Padangan, Balen, Baureno, Bojonegoro, Dander, Kanor, Kapas, Kedungadem, Kepoh Baru, Malo, Sugihwaras, Sumberejo, Bubulan, Margomulyo, Ngambon, Ngasem, Ngraho, Purwosari, Tambakrejo, Temayang, dan Trucuk. Curahdami, Maesan, Pakem, Bondowoso, Cermee, Grujugan, Klabang, Prajekan, Tamanan, Tapen, Tegalampel, Wringin, Sukosari, Tenggarang, Tlogosari, Wonosari, dan Pujer. Benjeng, Bungah, Cerme, Duduk Sampeyan, Dukun, Gresik, Kebomas, Manyar, Menganti, Panceng, Sidayu, Ujung Pangkah, Balong Panggang, Benjeng, Kedamean, Driyorejo, Wringin Anom, dan Pulau Bawean. Ambulu, Gumuk Mas, Kencong, Puger, Rambipuji, Umbulsari, Wuluhan, Balung, Bangsalsari, Rambipuji, Sumber Baru, Tanggul, Panti, Sukorambi, Jelbuk, Sukowono, Ledokombo, Sukowono, Sumberjambe, Arjasa, Kalisat, Mayang, Mumbulsari, Pakusari, Panti, Patrang, Silo, Sumberjambe, Sumbersari, Jenggawah, Kaliwates, Tempurejo, Ambulu, Gumuk Mas, Puger, Wuluhan, dan Ledokombo. 7

8 DASARIAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/BAGIAN DARI KECAMATAN Dasarian I - III Mei ZOM (80,00 %) JOMBANG KEDIRI LAMONGAN LUMAJANG MADIUN MAGETAN MALANG MOJOKERTO Kabuh, Kudu, Plandaan, Bandar Kedung Mulyo, Bareng, Diwek, Gudo, Jogoroto, Jombang, Kabuh, Kesamben, Kudu, Megaluh, Mojoagung, Mojowarno, Ngoro, Perak, Peterongan, Ploso, Sumobito, Tembelang, dan Wonosalam Mojo, Kandat, Kras, Ngadiluwih, Tarokan, Gampengrejo, Grogol, Gurah, Pagu, Papar, Pare, Plosoklaten, Puncu, Purwoasri, Semen, Tarokan, Kota Kediri, Mojoroto, Pesantren, Kandangan, Kepung, Kunjang, Plemahan, Ngancar, dan Wates. Deket, Glagah, Kalitengah, Karangbinangun, Karanggeneng, Paciran, Solokuro, Tikung, Turi, Babat, Deket, Kalitengah, Karangbinangun, Karanggeneng, Kembangbahu, Lamongan, Laren, Mantup, Pucuk, Sambeng, Sekaran, Bluluk, Kedungpring, Modo, Ngimbang, Sugio, dan Sukorame. Candipuro, Guci Alit, Senduro, Pasirian, Pronojiwo, Tempursari, Kunir, Tempeh, Jatiroto, Lumajang, Randuagung, Senduro, Sukodono, Tekung, Yosowilangun, Klakah, dan Ranuyoso. Balerejo, Gemarang, Madiun, Pilangkenceng, Sara, Sawahan, Wonoasri, Kartoharjo, Mangunharjo, Taman, Dagangan, Dolopo, Geger, Jiwan, Kebon Sari, Mejayan, Sawahan, Wonoasri, Wungu, Kare, dan Saradan. Parang, Poncol, Magetan, Ngrambe, Panekan, Plaosan, Karangmojo, Bendo, Karangmojo, Karangrejo, Kawedanan, Lembeyan, Maospati, Panekan, Sukomoro, dan Takeran. Bantur, Donomulyo, Kalipare, Pagak, Jabung, Batu, Bumiaji, Dau, Karangploso, Kasembon, Lawang, Ngajum, Ngantang, Pujon, Singosari, Wagir, Bantur, Gondanglegi, Sumber Pucung, Dampit, Gedangan, Sumbermanjing, Tirtoyudo, Bululawang, Kepanjen, Pakisaji, Tajinan, Blimbing, Kedungkandang, Klojen, Lowokwaru, Sukun, Ampelgading, Jabung, Lawang, Pakis, Poncokusumo, Tumpang, Turen, Wagir, Wajak, dan Sumbermanjing. Dawar Blandong, Jetis, Kemlagi, Mojokerto Barat, Mojokerto Timur, Gedek, Jatirejo, Jetis, Puri, Sooko, Mojokerto Barat, Bangsal, Dlanggu, Gondang, Kutorejo, Mojosari, Ngoro, Trowulan, Pungging, Pacet, dan Trawas. 8

9 DASARIAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/BAGIAN DARI KECAMATAN Dasarian I - III Mei ZOM (80,00 %) NGANJUK NGAWI PACITAN PAMEKASAN PASURUAN PONOROGO PROBOLINGGO SAMPANG SIDORJO SITUBONDO SUMENEP Bagor, Gondang, Jatikalen, Lengkong, Ngluyu, Rejoso, Wilangan, Berbek, Ngetos, Sawahan, Bagor, Baron, Kertosono, Loceret, Nganjuk, Ngronggot, Pace, Prambon, Sukomoro, Tanjunganom, dan Patianrowo. Jogorogo, Kedunggalar, Kendal, Mantingan, Ngawi, Ngrambe, Padas, Pangkur, Pitu, Sine, Widodaren, Bringin, Karangjati, Kwadungan, Geneng, dan Paron. Arjosari, Donorojo, Pringkuku, Nawangan, Bandar, Ngadirejo, Punung, Sudimoro, Arjosari, Kebon Agung, Pacitan, Tegalombo, dan Tulakan. Galis, Pademawu, Pamekasan, Pegantenan, Proppo, Tlanakan, Batu Marmar, Larangan, Pakong, Palengaan, Pasean, dan Waru. Beji, Gempol, Gondang Wetan, Grati, Kejayan, Kraton, Lumbang, Nguling, Pandaan, Prigen, Rembang, Sukorejo, Winongan, Wonorejo, Pasrepan, Puspo, Tosari, Tutur, Purwodadi, dan Purwosari. Sampung, Babadan, Badegan, Balong, Jenangan, Mlarak, Ponorogo, Pulung, Sambit, Siman, Sooko, Sukorejo, Bungkal, Jetis, Kauman, Ngrayun, Sawoo, Slahung dan Ngebel. Lumbang, Sukapura, Sumber, Bantaran, Banyu Anyar, Gading, Krucil, Kuripan, Leces, Maron, Sukapura, Sumber, Sumber Asih, Tegal Siwalan, Pakuniran, Tiris, Tongas, dan Wonomerto. Sreseh, Jrengik, Banyuates, Camplong, Jrengik, Kedungdung, Omben, Robatal, Sampang, Tembelangan, dan Torjun. Balong Bendo, Jabon, Krembung, Krian, Porong, Sukodono, Tanggulangin, Tarik, Tulangan, Buduran, Candi, Gedangan, Prambon, Sedati, Sidoarjo, Taman, Waru, dan Wonoayu. Jatibanteng, Sumber Malang, Besuki, Bungatan, Kendit, Mlandingan, Suboh, Sumber Malang, Arjasa, Asembagus, Banyu Putih, dan Jangkar. Bluto, Ganding, Guluk Guluk, Lenteng, Pasongsongan, Pragaan, Rubaru, Batang Batang, Batuputih, Bluto, Dungkek, Gapura, Giligenteng, Kalianget, Kota Sumenep, Manding, Saronggi, dan Talango, Kepulauan Kangean. 9

10 DASARIAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/BAGIAN DARI KECAMATAN Dasarian I - III Mei ZOM (80,00 %) Dasarian I - III Juni ZOM (1,67 %) Dasarian I - III Juli ZOM (3,33 %) KOTA SURABAYA TRENGGALEK TUBAN TULUNGAGUNG BANYUWANGI JEMBER BANYUWANGI JEMBER LUMAJANG MALANG Benowo, Jambangan, Karangpilang, Wiyung. Asemrowo, Benowo, Bubutan, Dukuh Pakis, Gayungan, Genteng, Gubeng, Gunung Anyar, Kenjeran, Krembangan, Lakarsantri, Mulyorejo, Pabean Cantikan, Rungkut, Sawahan, Semampir, Simokerto, Sukolilo, Sukomanunggal, Tambaksari, Tandes, Tegalsari, Trenggilis, Mejoyo, Wonocolo, dan Wonokromo Dongko, Gandusari, Karangan, Kampak, Munjungan, Panggul, Pule, Watulimo, Durenan, Pogalan, Trenggalek, Bendungan, dan Tugu. Bangilan, Kenduruan, Parengan, Senori, Montong, Palang, Plumpang, Rengel, Semanding, Soko, dan Widang. Bandung, Besuki, Boyolangu, Campur Darat, Gondang, Karangrejo, Kauman, Pagerwojo, Sendang, Kalidawir, Pakel, Pucang Laban, Rejotangan, Kedungwaru, Ngantru, Ngunut, Sumbergempol, Tulungagung, dan Tanggung Gunung. Bangorejo, Cluring, Gambiran, Genteng, Glenmore, Kalibaru, Pesanggaran, Purwoharjo dan Srono. Silo dan Tempurejo Genteng, Glagah, Glenmore, Kabat, Kalibaru, Singojuruh, Songgon, dan Srono. Ledokombo dan Silo Candipuro, Pasirian, Pronojiwo, dan Tempursari Ampelgading, Sumbermanjing, dan Tirtoyudo. 10

11 B. PERBANDINGAN PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2016 DENGAN RATA-RATANYA Dari 60 ZOM di Jawa Timur Prakiraan Musim Kemarau 2016 jika dibandingkan dengan rata-ratanya (periode tahun ), maka : - Sama dengan normalnya : 10 ZOM (16,67 % dari 60 ZOM) - Mundur dari normalnya : 50 ZOM (83,33 % dari 60 ZOM) Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : PERBANDINGAN DENGAN NORMALNYA SAMA 10 ZOM (6,67 % dari 60 ZOM) KABUPATEN BANGKALAN BANYUWANGI JEMBER KEDIRI LUMAJANG MALANG MADIUN NGANJUK PASURUAN PAMEKASAN PONOROGO SAMPANG SIDOARJO SUMENEP KECAMATAN/SEBAGIAN KECAMATAN Arosbaya, Bangkalan, Blega, Burneh, Galis, Geger, Kamal, Klampis, Kokop, Konang, Kwanyar, Labang, Modung, Sepulu, Socah, Tanah Merah, Tanjungbumi, dan Tragah. Genteng, Glagah, Glenmore, Kabat, Kalibaru, Singojuruh, Songgon, Banyuwangi, Cluring, Giri, Muncar, Purwoharjo, Rogojampi, Singojuruh, Srono, dan Wongsorejo Ambulu, Bangsalsari, Jenggawah, Kaliwates, Mayang, Mumbulsari, Pakusari, Panti, Patrang, Rambipuji, Silo, Sumberbaru, Tanggul, Sukorambi, Sumbersari, Ledokombo dan Tempurejo. Grogol, Mojo, Semen, dan Tarokan Candipuro, Pasirian, Pronojiwo, dan Tempursari. Ampelgading, Sumbermanjing, dan Tirtoyudo. Dagangan, Dolopo, Gemarang, dan Kare Berbek, Loceret, Ngetos, Sawahan, dan Wilangan. Bugul Kidul, Gadingrejo, Purworejo, Bangil, Beji, Gondang Wetan, Grati, Kejayan, Kraton, Lekok, Nguling, Pohjentrek, Rejoso, Rembang, dan Winongan Batu Marmar, Larangan, Pakong, Palengaan, Pasean, Pegantenan, dan Waru Jenangan, Ngebel, Pulung, dan Sooko Jrengik dan Robatal Candi, Jabon, Porong, Sidoarjo, dan Tanggulangin Bluto, Ganding, Guluk Guluk, Lenteng, Pasongsongan, Pragaan, Rubaru dan Kepulauan Kangean. 11

12 PERBANDINGAN DENGAN NORMALNYA SAMA 10 ZOM (6,67 % dari 60 ZOM) MUNDUR 50 ZOM (83,33 % dari 60 ZOM) KABUPATEN TRENGGALEK TULUNGAGUNG BANGKALAN BANYUWANGI BLITAR BOJONEGORO BONDOWOSO GRESIK JEMBER KECAMATAN/SEBAGIAN KECAMATAN Bendungan Pagerwojo dan Sendang Blega, Galis, Kamal, Kwanyar, Labang, Modung, Socah, Tanah Merah, Arosbaya, Bangkalan, Blega, Burneh, Geger, Klampis, Kokop, Konang, Kwanyar, Sepulu, Tanjungbumi, dan Tragah. Banyuwangi, Bangorejo, Purwoharjo, Tegaldlimo Cluring, Giri, Glagah, Kabat, Muncar, Rogojampi, Singojuruh, Srono, Pesanggaran, Kalibaru, Genteng, Glenmore, Songgon dan Wongsorejo. Bakung, Binangun, Kademangan,Kalitengah, Kebonsari, Wonotirto, Garum, T a l u n, Nglegok, Ponggok, Sanan Kulon, Srengat, Sutojayan, Udan Awu, Wonodadi, Kepanjen Kidul, Sukorejo, Doko, Kesamben, Wlingi, Kresik, Nglegok, Sanan Wetan, Garum, Kademangan, Kanigoro, Kaulon, Kesamben, Panggungrejo, Rejoso, Wates, dan Wlingi. Margomulyo, Ngraho, Kalitidu, Kasiman, Malo, Padangan, Balen, Baureno, Bojonegoro, Dander, Kanor, Kapas, Kedungadem, Kepoh Baru, Malo, Sugihwaras, Sumberejo, Bubulan, Ngambon, Ngasem, Purwosari, Tambakrejo, Temayang, dan Trucuk. Curahdami, Grujugan, Maesan, Pakem, Bondowoso, Cermee, Klabang, Prajekan, Tamanan, Tapen, Tegalampel, Wringin, Sukosari, Tlogosari, Pujer, Tenggarang, Wonosari, dan Pujer. Benjeng, Bungah, Cerme, Duduk Sampeyan, Dukun, Gresik, Kebomas, Manyar, Menganti, Panceng, Sidayu, Ujung Pangkah, Balong Panggang, Kedamean, Driyorejo, Wringin Anom dan Pulau Bawean. Ambulu, Balung, Gumuk Mas, Kencong, Puger, Rambipuji, Umbulsari, Wuluhan, Balung, Sumber Baru, Tanggul, Bangsalsari, Jelbuk, Panti, Sukorambi, Sukowono, Sumberjambe, Arjasa, Kalisat, Mayang, Mumbulsari, Pakusari, Patrang, Silo, Sumbersari, Jenggawah, Kaliwates, Tempurejo, Ambulu, Puger, Wuluhan, dan Ledokombo. 12

13 PERBANDINGAN DENGAN NORMALNYA MUNDUR 50 ZOM (83,33 % dari 60 ZOM) KABUPATEN JOMBANG KEDIRI LAMONGAN LUMAJANG MADIUN MAGETAN MALANG KECAMATAN/SEBAGIAN KECAMATAN Kabuh, Kudu, Plandaan, Bandar Kedung Mulyo, Bareng, Diwek, Gudo, Jogoroto, Jombang, Kabuh, Kesamben, Kudu, Megaluh, Mojoagung, Mojowarno, Ngoro, Perak, Peterongan, Ploso, Sumobito, Tembelang, dan Wonosalam Mojo, Kandat, Kras, Ngadiluwih, Wates, Semen, Tarokan, Gampengrejo, Grogol, Gurah, Kunjang, Mojo, Pagu, Papar, Pare, Plosoklaten, Puncu, Purwoasri, Tarokan, Wates, Kota Kediri, Mojoroto, Pesantren, Kandangan, Kepung, Plemahan, Ngancar, dan Wates Deket, Br ondong, Glagah, Kalitengah, Karangbinangun, Karanggeneng, Laren, Paciran, Sekaran, Solokuro, Tikung, Turi, Babat, Deket, Kembangbahu, Lamongan, Laren, Mantup, Modo, Pucuk, Sambeng, Sekaran, Bluluk, Kedungpring, Ngimbang, Sugio, dan Sukorame. Candipuro, Pronojiwo, Guci Alit, Senduro, Pasirian, Tempursari, Kunir, Tempeh, Candipuro, Jatiroto, Lumajang, Randuagung, Sukodono, Tekung, Yosowilangun, Klakah, dan Ranuyoso. Balerejo, Gemarang, Madiun, Pilangkenceng, Sara, Sawahan, Wonoasri, Kartoharjo, Mangunharjo, Taman, Dagangan, Dolopo, Geger, Jiwan, Kebon Sari, Mejayan, Wungu Kare, dan Saradan. Parang, Poncol, Magetan, Ngrambe, Panekan, Plaosan, Bendo, Karangmojo, Karangrejo, Kawedanan, Lembeyan, Maospati, Panekan, Sukomoro, dan Takeran. Bantur, Donomulyo, Kalipare, Pagak, Jabung, Batu, Bumiaji, Dau, Karangploso, Kasembon, Lawang, Ngajum, Ngantang, Pujon, Singosari, Wagir, Bantur, Gondanglegi, Kalipare, Sumber Pucung, Dampit, Gedangan, Pagak, Sumbermanjing, Tirtoyudo, Lowokwaru, Bululawang, Kepanjen, Pakisaji, Tajinan, Turen, Blimbing, Kedungkandang, Klojen, Lowokwaru, Sukun, Ampelgading, Pakis, Poncokusumo, Tumpang, Wagir, Wajak, dan Sumbermanjing. 13

14 PERBANDINGAN DENGAN NORMALNYA MUNDUR 50 ZOM (83,33 % dari 60 ZOM) KABUPATEN MOJOKERTO NGANJUK NGAWI PACITAN PAMEKASAN PASURUAN PONOROGO PROBOLINGGO SAMPANG SIDORJO KECAMATAN/SEBAGIAN KECAMATAN Dawar Blandong, Jetis, Kemlagi, Mojokerto Barat, Mojokerto Timur, Gedek, Jatirejo, Jetis, Kemlagi, Puri, Sooko, Trowulan. Bangsal, Dlanggu, Gondang, Jatirejo, Jetis, Kutorejo, Mojosari, Ngoro, Trowulan Pungging, Pacet, Pacet, dan Trawas. Bagor, Gondang, Jatikalen, Lengkong, Ngluyu, Rejoso, Wilangan, Berbek, Ngetos, Sawahan, Baron, Gondang, Kertosono, Loceret, Nganjuk, Ngronggot, Pace, Prambon, Sukomoro, Tanjunganom, dan Patianrowo. Jogorogo, Kedunggalar, Kendal, Mantingan, Ngawi, Ngrambe, Padas, Pangkur, Pitu, Sine, Widodaren, Bringin, Karangjati, Kwadungan, Geneng, dan Paron. Arjosari, Donorojo, Pringkuku, Nawangan, Bandar, Ngadirejo, Punung, Sudimoro, Arjosari, Kebon Agung, Pacitan, Pringkuku, Tegalombo, dan Tulakan. Galis, P a l e n g a an, Pakong, Larangan, Pademawu, Pamekasan, Pegantenan, Proppo, Tlanakan, Batu Marmar, Pasean, dan Waru. Bugul Kidul, Gadingrejo, Purworejo, Bangil, Pohjentrek, Rejoso, Beji, Gempol, Gondang Wetan, L e k o k, Grati, Kejayan, Kraton, Nguling, Pandaan, Prigen, Rembang, Sukorejo, Winongan, Wonorejo, Lumbang, Pasrepan, Puspo, Tosari, Purwodadi, dan Purwosari. Sampung, Babadan, Badegan, Balong, Jenangan, Mlarak, Ponorogo, Pulung, Sambit, Siman, Sooko, Sukorejo, Bungkal, Jetis, Kauman, Ngrayun, Sawoo, Slahung dan Ngebel. Besuk, Kota Anyar, Krasakan, Paiton, Lumbang, Sukapura, Sumber, Bantaran, Banyu Anyar, Gading, Krucil, Kuripan, Leces, Lumbang, Maron, Sumber Asih, Tegal Siwalan, Pakuniran, Tiris, Tongas, dan Wonomerto. Sreseh, Jrengik, Banyuates, Camplong, Jrengik, Kedungdung, Omben, Robatal, Sampang, Sokobanah, Tembelangan, Banyuates, Ketapang dan Torjun. Balong Bendo, Jabon, Krembung, Krian, Porong, Sukodono, Tanggulangin, Tarik, Tulangan, Buduran, Candi, Gedangan, Prambon, Sedati, Sidoarjo, Taman, Waru, dan Wonoayu. 14

15 PERBANDINGAN DENGAN NORMALNYA MUNDUR 50 ZOM (83,33 % dari 60 ZOM) KABUPATEN SITUBONDO SUMENEP KOTA SURABAYA TRENGGALEK TUBAN TULUNGAGUNG KECAMATAN/SEBAGIAN KECAMATAN Jatibanteng, Sumber Malang, Besuki, Bungatan, Kendit, Mlandingan, Suboh, Sumber Malang, Arjasa, Asembagus, Banyu Putih, Banyuglugur, Kapongan, Mangaran, Panarukan, Panji, Situbondo dan Jangkar. Ambunten, Dasuk, Bluto, Ganding, Guluk Guluk, Lenteng, Pasongsongan, Pragaan, Rubaru, Batang Batang, Batuputih, Bluto, Dungkek, Gapura, Giligenteng, Kalianget, Kota Sumenep, Manding, Saronggi, Talango, dan Kepulauan Kangean. Benowo, Jambangan, Karangpilang, Wiyung. Asemrowo, Bubutan, Dukuh Pakis, Gayungan, Genteng, Gubeng, Gunung Anyar, Kenjeran, Krembangan, Lakarsantri, Mulyorejo, Pabean Cantikan, Rungkut, Sawahan, Semampir, Simokerto, Sukolilo, Sukomanunggal, Tambaksari, Tandes, Tegalsari, Trenggilis, Mejoyo, Wonocolo, dan Wonokromo. Dongko, Gandusari, Karangan, Kampak, Munjungan, Panggul, Pule, Watulimo, Durenan, Pogalan, Bendungan, Karangan, Trenggalek, dan Tugu. Bancar, Bangilan, Jatirogo, Jenu, Kerek, Merakurak, Kenduruan, Parengan, Senori, Montong, P a n c a r, Palang, Plumpang, Rengel, Semanding, Singgahan, Soko, T a m b a k b o y o, dan Widang. Bandung, Besuki, Boyolangu, Campur Darat, Gondang, Karangrejo, Kauman, Pagerwojo, Sendang, Kalidawir, Pakel, Pucang Laban, Rejotangan, Kedungwaru, Ngantru, Ngunut, Sumbergempol, Tulungagung dan Tanggung Gunung. 15

16 C. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN MUSIM KEMARAU 2016 Dari 60 Zona Musim (ZOM) di Jawa Timur, Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 dapat dibagi sebagai berikut : - Atas Normal (AN) : 20 ZOM (33,33 % dari 60 ZOM) - Normal (N) : 36 ZOM (60,00 % dari 60 ZOM) - Bawah Normal (BN) : 4 ZOM (6,67 % dari 60 ZOM) Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : SIFAT HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN ATAS NORMAL 20 ZOM (33,33 %) BANGKALAN BANYUWANGI BLITAR BONDOWOSO GRESIK JOMBANG JEMBER KEDIRI LUMAJANG PACITAN Arosbaya, Bangkalan, Blega, Burneh, Galis, Geger, Kamal, Klampis, Kokop, Konang, Kwanyar, Labang, Modung, Sepulu, Socah, Tanah Merah, Tanjungbumi, dan Tragah. Banyuwangi, Giri, Muncar, Rogojambi, Singojuruh, Wongsorejo, Bangorejo, Cluring, Gambiran, Genteng, G l a g a h, K a b a t, S o n g g o n, Glenmore, Silo, Pesanggaran, Purwoharjo, Kalibaru, dan Srono. Garum, Kresik, Nglegok, Doko, Garum, Kesamben, Talun, Wlingi dan Ponggok. Cermee, Klabang, Sukosari, Tlogosari dan Prajekan Benjeng, Bungah, Cerme, Duduk Sampeyan, Dukun, Gresik, Kebomas, Manyar, Menganti, Panceng, Sidayu, Ujung Pangkah, Balong Panggang, Kedamean, Driyorejo, Wringin Anom dan Pulau Bawean. Bareng dan Wonosalam Ambulu, Balung, Gumuk Mas, Kencong, Puger, Jenggawah, Kaliwates, Mayang, Sukorambi, Sumbersari, Tempurejo, Mumbulsari, Pakusari, Rambipuji, Wuluhan, Balung, Bangsalsari, Kencong, Panti, Patrang, Silo, Sumber Baru, Tanggul, dan Umbulsari. Kandangan, Kandat, Kepung, Ngancar, Plosoklaten, Puncu, Grogol, Mojo, Semen, dan Tarokan dan Wates. Candipuro, Pasirian, Pronojiwo, Guci Alit, Jatiroto, Klakah, Kunir, Lumajang, Pasirian, Randuagung, Senduro, Sukodono, Tekung, Tempeh, Yosowilangun, dan Tempursari. Arjosari, Kebonagung, Ngadirejo, Pacitan, Bandar, Nawangan, Pringkuku, Punung, Sudimoro, dan Tegalombo. 16

17 SIFAT HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN ATAS NORMAL 20 ZOM (33,33 %) PAMEKASAN PASURUAN PONOROGO PROBOLINGGO KOTA SURABAYA MADIUN MALANG MOJOKERTO NGANJUK SAMPANG SIDOARJO SITUBONDO SUMENEP TRENGGALEK TULUNGAGUNG Batumarmar, Pasean, Waru, Galis, Larangan, Pademawu, Pakong, Palengaan, Pamekasan, Pegantenan, Proppo, dan Tlanakan. Beji, Gempol, Gondang Wetan, Grati, Kejayan, Kraton, Lumbang, Nguling, Pandaan, Pasrepan, Prigen, Purwodadi, Purwosari, Rembang, Sukorejo, Winongan, dan Wonorejo. Badegan, Balong, Bungkal, Jenangan, Ngebel, Pulung, Sooko, Jetis, Kauman, Ngrayun, Sambit, Sawoo, Ngrayun, dan Slahung. Besuk, Kota Anyar, Kraksakan, Paiton dan Panukiran, Lumbang, Tiris dan Tongas. Benowo, Jambangan, Karangpilang, Lakarsantri, Wiyung dan Dagangan. Dolopo, Gemarang, dan Kare Kasembon, Ngantang Bantur, Dampit, Donomulyo, Gedangan, Pagak, Sumbermanjing, Tirtoyudo, Pujon, Lowokwaru, Bululawang, Dau, Gedangan, Gondanglegi, Kepanjen, Ngajum, Pakisaji, Sumber Pucung, Sumbermanjing, Tajinan, Turen, Wagir, Ampelgading, dan Wajak. Mojokerto Barat, Mojokerto Timur, Bangsal, Dlanggu, Gedek, Gondang, Jatirejo, Jetis, Kutorejo, Mojosari, Ngoro, Pacet, Pungging, Puri, Trawas, dan Trowulan. Berbek, Loceret, Ngetos, Sawahan, dan Wilangan. Jrengik dan Robatal Balong Bendo, Jabon, Krembung, Krian, Porong, Prambon, Sukodono, Taman, Tanggulangin, Tarik, Tulangan, dan Wonoayu. Arjasa, Asembagus, Banyu Putih, Jangkar, Banyuglugur, Besuki, Bungatan, Kapongan, Kendit, Mangaran, Mlandingan, Panarukan, Panji, Situbondo, dan Suboh. Bluto, Ganding, Guluk Guluk, Lenteng, Pasongsongan, Pragaan, dan Rubaru. Bendungan, Dongko, Gandusari, Kampak, Karangan, Munjungan, Panggul, Pule, Watulimo dan Tugu. Pagerwojo dan Sendang 17

18 SIFAT HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN NORMAL 36 ZOM (60,00 %) BANGKALAN BANYUWANGI BLITAR BOJONEGORO BONDOWOSO GRESIK JEMBER JOMBANG KEDIRI Blega, Galis, Kamal, Kwanyar, Labang, Modung, Socah, Tanah Merah, Tragah, Blega, Kokop, Konang dan Tanjungbumi. Genteng, Giri, Glagah, Glenmore, Kalibaru Songgon, Pesanggaran dan Wongsorejo. Bakung, Binangun, Kademangan, Kalitengah, Kebonsari, Panggungrejo, Sutojayan, Wates, Wonotirto, Garum, Kanigoro, Nglegok, Ponggok, Sanan Kulon, Srengat, Udan Awu, Wonodadi, Kepanjen Kidul, Sukorejo, Doko, Kesamben, Wlingi, Kresik, Kaulon, Rejoso, Talun, Sanan Wetan, Garum, Panggungrejo, Rejoso, dan Wlingi. Margomulyo, Ngraho, Balen, Baureno, Bojonegoro, Dander, Kalitidu, Kanor, Kapas, Kedungadem, Kepoh Baru, Malo, Sugihwaras, Sumberejo, Trucuk, Bubulan, Kapas, Kasiman, Kedungadem, Margomulyo, Ngambon, Ngasem, Ngraho, Padangan, Purwosari, Tambakrejo, Temayang, dan Trucuk. Curahdami, Grujugan, Maesan, Pakem, Bondowoso, Cermee, Curahdami, Klabang, Prajekan, Tapen, Tegalampel, Wringin, Sukosari, Tlogosari, Bondowoso, Klabang, Tamanan, Tapen, Tenggarang, Wonosari, dan Pujer. Benjeng, Bungah, Cerme, Duduk Sampeyan, Dukun, Gresik, Kebomas, Manyar, Menganti, Panceng, Sidayu, Ujung Pangkah, Balong Panggang, Kedamean, Driyorejo, Wringin Anom dan Pulau Bawean. Sumberbaru, Bangsalsari, Jelbuk, Panti, Sukorambi, Sukowono, Ledokombo, Sumberjambe, Arjasa, Kalisat, Mayang, Mumbulsari, Pakusari, Panti, Patrang, Silo, Sukorambi, Sumbersari, Ambulu, Gumuk Mas, Puger, Tempurejo, Wuluhan dan Tanggul. Kabuh, Kudu, Plandaan, Bandar Kedung Mulyo, Bareng, Diwek, Gudo, Jogoroto, Jombang, Kabuh, Kesamben, Megaluh, Mojoagung, Mojowarno, Ngoro, Perak, Peterongan, Ploso, Sumobito, Tembelang, dan Wonosalam Mojo, Kandat, Kras, Ngadiluwih, Wates, Gampengrejo, Grogol, Gurah, Kandat, Kunjang, Ngadiluwih, Pagu, Papar, Pare, Plemahan, Plosoklaten, Puncu, Purwoasri, Semen, Tarokan, Wates, Kota Kediri, Mojoroto, Kandangan, Kepung, dan Pesantren. 18

19 SIFAT HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN NORMAL 36 ZOM (60,00 %) LAMONGAN LUMAJANG MADIUN MAGETAN MALANG MOJOKERTO NGANJUK NGAWI PACITAN PAMEKASAN PASURUAN Brondong, Laren, Paciran, Solokuro, Deket, Glagah, Kalitengah, Karangbinangun, Karanggeneng, Laren, Paciran, Solokuro, Tikung, Turi, Babat, Bluluk, Deket, Kedungpring, Kembangbahu, Lamongan, Laren, Mantup, Modo, Pucuk, Ngimbang, Sugio, Sukorame, Sambeng, dan Sekaran. Candipuro, Pronojiwo, Guci Alit, Senduro, Klakah, dan Ranuyoso. Balerejo, Gemarang, Madiun, Pilangkenceng, Sawahan, Wonoasri, Kartoharjo, Mangunharjo, Taman, Dagangan, Dolopo, Geger, Jiwan, Kebon Sari, Mejayan, Wonoasri, Wungu, Kare, dan Saradan. Parang, Poncol, Magetan, Karangmojo, Bendo, Karangmojo, Karangrejo, Kawedanan, Lembeyan, Maospati, Panekan, Sukomoro, dan Takeran. Bantur, Donomulyo, Kalipare, Pagak, Jabung, Batu, Bumiaji, Dau, Karangploso, Kasembon, Lawang, Ngajum, Ngantang, Pujon, Singosari, Wagir, Bantur, Gedangan, Gondanglegi, Sumber Pucung, Blimbing, Kedungkandang, Klojen, Lowokwaru, Sukun, Ampelgading, Bululawang, Dampit, Jabung, Karangploso, Pakis, Pakisaji, Poncokusumo, Tajinan, Tirtoyudo, Tumpang, Turen, Wagir, dan Wajak. Dawar Blandong, Jetis, Kemlagi, Mojokerto Barat, Mojokerto Timur, Gedek, Jatirejo, Kemlagi, Puri, Sooko, Trowulan, Mojosari, Pungging, Gondang, Pacet, dan Trawas. Bagor, Gondang, Jatikalen, Lengkong, Ngluyu, Rejoso, Berbek, Ngetos, Sawahan, Bagor, Baron, Gondang, Kertosono, Lengkong, Loceret, Nganjuk, Ngetos, Ngronggot, Pace, Patianrowo, Prambon, Rejoso, Sukomoro, Tanjunganom, dan Wilangan. Mantingan, Ngawi, Ngrambe, Padas, Pangkur, Pitu, Sine, Widodaren, Bringin, Karangjati, Pangkur, Jogorogo, Kwadungan, Geneng, Kendal, dan Paron. Arjosari, Donorojo, Pringkuku, dan Punung. Tlanakan, Palengaan, Batu Marmar, Pasean, Pegantenan, Waru dan Proppo Bugul Kidul, Gadingrejo, Purworejo, Bangil, Beji, Gondang Wetan, Grati, Kejayan, Kraton, Lekok, Nguling, Pohjentrek, Rejoso, Rembang, Kejayan, Lumbang, Pandaan, Pasrepan, Prigen, Purwodadi, Purwosari, Puspo, Sukorejo, Tosari, Tutur dan Winongan. 19

20 SIFAT HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN NORMAL 36 ZOM (60,00 %) PONOROGO PROBOLINGGO SAMPANG SIDORJO SITUBONDO SUMENEP KOTA SURABAYA TRENGGALEK TUBAN TULUNGAGUNG Babadan, Badegan, Balong, Jetis, Jenangan, Kauman, Mlarak, Ngebel, Ponorogo, Pulung, Sambit, Sampung, Sawoo, Siman, Sooko, dan Sukorejo. Kademangan, Mayangan, Wonoasih, Bantaran, Banyu Anyar, Besuk, Dringu, Gading, Gending, Kota Anyar, Kraksaan, Krejengan, Krucil, Leces, Maron, Pajarakan, Pakuniran, Tegal Siwalan, Tongas, Wonomerto, Bantaran, Pakuniran, Kuripan, Maron, Sumber Asih, Tegal Siwalan, Tiris, Wonomerto, Lumbang, Sukapura dan Sumber Sreseh, Banyuates, Camplong, Jrengik, Kedungdung, Omben, Robatal, Sampang, Tembelangan, Ketapang, Sokobanah dan Torjun. Buduran, Candi, Gedangan, Krembung, Krian, Prambon, Sedati, Sidoarjo, Sukodono, Taman, Tanggulangin, Tarik, Tulangan, Waru, Jabon, Porong dan Wonoayu. Banyuglugur, Jatibanteng, Sumber Malang, Besuki, Bungatan, Kendit, Mlandingan, Suboh, Sumber Malang, Arjasa, Asembagus, Banyu Putih, dan Jangkar. Ambunten, Batang Batang, Batuputih, Dasuk, Manding, Pasongsongan, Rubaru dan Kepulauan Kangean. Benowo, Jambangan, Karangpilang, Wiyung. Asemrowo, Benowo, Bubutan, Dukuh Pakis, Gayungan, Genteng, Gubeng, Gunung Anyar, Kenjeran, Krembangan, Lakarsantri, Mulyorejo, Pabean Cantikan, Rungkut, Sawahan, Semampir, Simokerto, Sukolilo, Sukomanunggal, Tambaksari, Tandes, Tegalsari, Trenggilis, Mejoyo, Wonocolo, dan Wonokromo. Durenan, Gandusari, Kampak, Karangan, Pogalan, Trenggalek, Watulimo, Bendungan, Durenan, dan Tugu. Bancar, Bangilan, Jatirogo, Jenu, Kenduruan, Kerek, Merakurak, Palang, Parengan, Rengel, Semanding, Senori, Singgahan, Tambakboyo, Tuban, Widang, Montong, Palang, Plumpang, Rengel, Semanding, Senori, Soko, dan Widang. Bandung, Besuki, Boyolangu, Campur Darat, Gondang, Karangrejo, Kauman, Pagerwojo, Sendang, Kalidawir, Pakel, Pucang Laban, Rejotangan, Ngantru, Ngunut, Sumbergempol, Tanggung Gunung, Boyolangu, Gondang, Kalidawir, Kauman, Kedungwaru, Ngantru, Ngunut, Rejotangan, Sendang, dan Tulungagung. 20

21 SIFAT HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN BAWAH NORMAL 4 ZOM (6,67 %) BANYUWANGI BOJONEGORO NGAWI MAGETAN SITUBONDO TUBAN Wongsorejo, Bangorejo, Muncar, Pesanggaran, Purwoharjo dan Tegaldlimo. Kalitidu, Kasiman, Malo, dan Padangan. Jogorogo, Kendal, dan Sine. Magetan, Ngrambe, Panekan, Plaosan, dan Poncol. Arjasa, Asembagus, Banyu Putih, Jangkar, Kapongan, Mangaran, Panarukan, Panji, dan Situbondo. Bangilan, Kenduruan, Parengan, dan Senori. 21

22 D. PRAKIRAAN CURAH HUJAN MUSIM KEMARAU 2016 Jumlah curah hujan selama Musim Kemarau 2016 di Jawa Timur, diprakirakan berkisar antara mm, dapat dibagi sebagai berikut : mm : 13 ZOM (21,67 % dari 60 ZOM) mm : 37 ZOM (61,67 % dari 60 ZOM) mm : 4 ZOM (6,67 % dari 60 ZOM) - Lebih dari 500 mm : 6 ZOM (10,00 % dari 60 ZOM) Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : CURAH HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN mm 13 ZOM (21,67 %) BANGKALAN BANYUWANGI BONDOWOSO GRESIK JEMBER JOMBANG KEDIRI LAMONGAN MADIUN MAGETAN MOJOKERTO NGANJUK NGAWI PACITAN Kokop dan Tanjungbumi. Wongsorejo. Cermee, Klabang, Prajekan, Sukosari, Tlogosari. Curahdami, Grujugan, Maesan, dan Pakem. Wringin Anom. Bangsalsari, Panti, Sukorambi, Sumber Baru, Tanggul, dan Jelbuk. Bandar Kedung Mulyo, Bareng, Diwek, Gudo, Jogoroto, Jombang, Kabuh, Kesamben, Kudu, Megaluh, Mojoagung, Mojowarno, Ngoro, Perak, Peterongan, Plandaan, Ploso, Sumobito, Tembelang, dan Wonosalam. Kandangan, Kepung, Kunjang, Pare, Plemahan, Puncu, Purwoasri, Gampengrejo, Grogol, Gurah, Kandat, Mojo, Ngadiluwih, Pagu, Papar, Plemahan, Plosoklaten, Semen, Tarokan, Wates, Kota Kediri, Mojoroto, dan Pesantren. Sambeng. Gemarang, Mejayan, dan Saradan. Magetan, Ngrambe, Panekan, Plaosan, dan Poncol. Mojokerto Barat, Mojokerto Timur, Dawar Blandong, Gedek, Jatirejo, Jetis, Kemlagi, Puri, Sooko, dan Trowulan. Jatikalen, Patianrowo. Bagor, Baron, Berbek, Gondang, Kertosono, Lengkong, Loceret, Nganjuk, Ngetos, Ngluyu, Ngronggot, Pace, Prambon, Rejoso, Sukomoro, Tanjunganom, dan Wilangan. Jogorogo, Kendal, dan Sine. Arjosari, Donorojo, Pringkuku, dan Punung. 22

23 CURAH HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN mm 13 ZOM (21,67 %) mm 37 ZOM (61,67 %) PAMEKASAN PASURUAN PROBOLINGGO SAMPANG SUMENEP SIDOARJO SITUBONDO BANGKALAN BANYUWANGI BLITAR BOJONEGORO BONDOWOSO GRESIK Batu Marmar, Pasean, Pegantenan, dan Waru, Palengaan, dan Proppo. Lekok, Nguling, Bugul Kidul, Gadingrejo, Purwerejo, Bangil, Beji, Gondang Wetan, Grati, Kejayan, Kraton, Pohjentrek, Rejoso, Rembang, dan Winongan. Kota Anyar, Pakuniran, Gading, Krucil, Kademangan, Mayangan, Wonoasih, Bantaran, Banyu Anyar, Besuk, Dringu, Gending, Kraksaan, Krejengan, Leces, Lumbang, Maron, Pajarakan, Pakuniran, Sumber Asih, Tegal Siwalan, Tongas, dan Wonomerto. Banyuates, Ketapang, Robatal, Sokobanah, Kedungdung, Omben, Sampang, dan Torjun. Ambunten, Batang Batang, Batuputih, Dasuk, Manding, Pasongsongan, dan Rubaru. Candi, Jabon, Porong, Sidoarjo, dan Tanggulangin. Banyuglugur, Besuki, Jatibanteng, Suboh, Sumber Malang. Arjasa, Asembagus, Banyu Putih, Jangkar, Kapongan, Mangaran, Panarukan, Panji, dan Situbondo. Blega, Kokop, Konang, Blega, Galis, Kamal, Kwanyar, Labang, Modung, Socah, Tanah Merah, dan Tragah. Bangorejo, Muncar, Pesanggaran, Purwoharjo, Tegaldlimo, Genteng, Glagah, Glenmore, Kabat, Kalibaru, Singojuruh, Songgon, dan Srono. Garum, Kademangan, Kanigoro, Nglegok, Ponggok, Sanan Kulon, Srengat, Sutojayan, Udan Awu, Wonodadi, Kepanjen Kidul, Sukorejo, Sanan Wetan, Doko, Kesamben, Kresik, Nglegok, Binangun, Panggungrejo, Rejoso, Talun, Wates, dan Wlingi. Margomulyo, Ngraho, Kasiman, Padangan, Balen, Baureno, Bojonegoro, Dander, Kalitidu, Kanor, Kapas, Kedungadem, Kepoh Baru, Malo, Sugihwaras, Sumberejo, Bubulan, Ngambon, Ngasem, Ngraho, Purwosari, Tambakrejo, Temayang, dan Trucuk. Maesan, Bondowoso, Grujugan, Klabang, Prajekan, Pujer, Sukosari, Tamanan, Tapen, Tegalampel, Tenggarang, Tlogosari, Wonosari, Cermee, Curahdami, Pakem, dan Wringin. Dukun, Panceng, Benjeng, Bungah, Cerme, Duduk Sampeyan, Gresik, Kebomas, Manyar, Menganti, Sidayu, Ujung Pangkah, Balong Panggang, Driyorejo, Kedamean, Wringin Anom, dan Pulau Bawean. 23

24 CURAH HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN mm 37 ZOM (61,67 %) JEMBER JOMBANG KEDIRI LAMONGAN LUMAJANG MADIUN MAGETAN MALANG MOJOKERTO NGANJUK NGAWI Balung, Gumuk Mas, Kencong, Puger, Rambipuji, Umbulsari, Wuluhan, Balung, Bangsalsari, Kencong, Sumber Baru, Tanggul, Jelbuk, Sukowono, Ledokombo, Sumberjambe, Arjasa, Kalisat, Mayang, Mumbulsari, Pakusari, Panti, Patrang, Sukorambi, Sumbersari, Ambulu, Jenggawah, Kaliwates, Puger, Tempurejo, dan Silo. Kabuh, Kudu, Plandaan, Bareng, dan Wonosalam. Mojo, Kras, Ngadiluwih, Kandangan, Kandat, Kepung, Ngancar, Plosoklaten, Puncu, dan Wates. Brondong, Laren, Paciran, Solokuro, Deket, Glagah, Kalitengah, Karangbinangun, Karanggeneng, Sekaran, Tikung, Turi, Babat, Bluluk, Kembangbahu, Lamongan, Mantup, Modo, Pucuk, Sambeng, Kedungpring, Ngimbang, Sugio, dan Sukorame. Guci Alit, Senduro, Candipuro, Pasirian, Pronojiwo, Tempursari, Kunir, Tempeh, Yosowilangun, Jatiroto, Lumajang, Randuagung, Sukodono, Tekung, Klakah, dan Ranuyoso. Balerejo, Mejayan, Pilangkenceng, Saradan, Sawahan, Wonoasri, Kartoharjo, Mangunharjo, Taman, Dagangan, Dolopo, Geger, Gemarang, Jiwan, Kare, Kebon Sari, Madiun, dan Wungu. Parang, Poncol. Karangmojo. Bendo, Karangmojo, Karangrejo, Kawedanan, Lembeyan, Magetan, Maospati, Panekan, Parang, Poncol, Sukomoro, dan Takeran. Jabung, Batu, Bumiaji, Dau, Karangploso, Kasembon, Lawang, Ngajum, Ngantang, Pujon, Singosari, Wagir, Bantur, Donomulyo, Gedangan, Gondanglegi, Kalipare, Pagak, Sumber Pucung, Blimbing, Kedungkandang, Klojen, Lowokwaru, Sukun, Ampelgading, Bululawang, Dampit, Pakis, Pakisaji, Poncokusumo, Tajinan, Tumpang, Turen, Wajak, Sumbermanjing, dan Tirtoyudo. Dawar Blandong, Jetis, Kemlagi, Mojokerto Barat, Mojokerto Timur, Bangsal, Dlanggu, Gedek, Mojosari, Ngoro, Pungging, Puri, Trowulan, Pacet, Gondang, Jatirejo, dan Trawas Bagor, Gondang, Jatikalen, Lengkong, Ngluyu, Rejoso, dan Wilangan. Geneng, Jogorogo, Kedunggalar, Kendal, Kwadungan, Mantingan, Ngawi, Ngrambe, Pangkur, Pitu, Sine, Widodaren. Bringin, Karangjati, Padas, dan Paron. 24

25 CURAH HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN mm 37 ZOM (61,67 %) PACITAN PAMEKASAN PASURUAN PONOROGO PROBOLINGGO SAMPANG SIDOARJO SITUBONDO SUMENEP KOTA SURABAYA Arjosari, Bandar, Nawangan, Ngadirejo, Pringkuku, Punung, Sudimoro, Tegalombo, dan Tulakan. Proppo, Galis, Pademawu, Palengaan, Pamekasan, Tlanakan, Batu Marmar, Larangan, Pakong, Pasean, Pegantenan, dan Waru. Beji, Gempol, Gondang Wetan, Grati, Kejayan, Kraton, Nguling, Pandaan, Pasrepan, Prigen, Rembang, Sukorejo, Winongan, Wonorejo, Kejayan, Puspo, Tosari, Tutur, Purwodadi, Purwosari, dan Lumbang. Sampung, Babadan, Badegan, Jenangan, Jetis, Kauman, Mlarak, Ngebel, Ponorogo, Pulung, Sambit, Siman, Sukorejo, Badegan, Balong, Bungkal, Ngrayun, Sawoo, Slahung, dan Sooko Lumbang, Tongas, Bantaran, Banyu Anyar, Gading, Krucil, Kuripan, Leces, Maron, Sukapura, Sumber, Sumber Asih, Tegal Siwalan, Wonomerto, Tiris, Gading, Pakuniran, Besuk, Kota Anyar, Kraksaan, Paiton, dan Pakuniran. Banyuates, Camplong, Jrengik, Kedungdung, Omben, Robatal, Sampang, Sreseh, Tembelangan, dan Torjun. Balong Bendo, Jabon, Krembung, Porong, Prambon, Sukodono, Taman, Tanggulangin, Tulangan, Buduran, Candi, Gedangan, Krembung, Krian, Sedati, Sidoarjo, Tarik, Waru, dan Wonoayu. Arjasa, Banyuglugur, Besuki, Bungatan, Kapongan, Kendit, Mangaran, Mlandingan, Panarukan, Panji, Situbondo, Suboh, Besuki, Bungatan, Kendit, dan Sumber Malang. Batang Batang, Batuputih, Bluto, Dungkek, Ganding, Gapura, Giligenteng, Kalianget, Kota Sumenep, Manding, Rubaru, Saronggi, Talango, Guluk Guluk, Lenteng, Pasongsongan, Pragaan, dan Kepulauan Kangean Benowo, Jambangan, Karangpilang, Lakarsantri, Wiyung, Asemrowo, Benowo, Bubutan, Dukuh Pakis, Gayungan, Genteng, Gubeng, Gunung Anyar, Jambangan, Karangpilang, Kenjeran, Krembangan, Lakarsantri, Mulyorejo, Pabean Cantikan, Rungkut, Sawahan, Semampir, Simokerto, Sukolilo, Sukomanunggal, Tambaksari, Tandes, Tegalsari, Trenggilis, Mejoyo, Wiyung, Wonocolo, dan Wonokromo. 25

26 CURAH HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN mm 37 ZOM (61,67 %) mm 4 ZOM (6,67 %) TRENGGALEK TUBAN TULUNGAGUNG BANYUWANGI BLITAR BONDOWOSO JEMBER KEDIRI MADIUN MALANG NGANJUK TRENGGALEK TULUNGAGUNG PONOROGO SITUBONDO Dongko, Gandusari, Kampak, Pule, Bendungan, Durenan, Karangan, Pogalan, Trenggalek, dan Tugu. Kenduruan, Senori. Bancar, Bangilan, Jatirogo, Jenu, Kenduruan, Kerek, Merakurak, Singgahan, Tambakboyo, Tuban, Widang, Montong, Palang, Parengan, Plumpang, Rengel, Semanding, Senori, Soko, dan Widang. Karangrejo, Kauman, Pager Wojo, Boyolangu, Gondang, Kalidawir, Kauman, Kedungwaru, Ngantru, Ngunut, Rejotangan, Sendang, Sumbergempol, dan Tulungagung. Genteng, Giri, Glagah, Glenmore, Kalibaru, Songgon, dan Wongsorejo. Bakung, Binangun, Kademangan, Kalitengah, Kebon Sari, Panggungrejo, Sutojayan, Wates, dan Wonotirto. Doko, Garum, Kesamben, Kresik, Talun, dan Wlingi. Cermee, Klabang, Prajekan, Sukosari, dan Tlogosari. Ledokombo dan Sumberjambe. Grogol, Mojo, Semen, dan Tarokan. Dagangan, Dolopo, Gemarang, dan Kare. Bantur, Donomulyo, Kalipare, Pagak, Lowokwaru, Bululawang, Dampit, Dau, Gedangan, Gondanglegi, Kepanjen, Ngajum, Ngantang, Pakisaji, Sumber Pucung, Sumbermanjing, Tajinan, Turen, Wagir, dan Wajak. Berbek, Loceret, Ngetos, Sawahan, dan Wilangan. Durenan, Gandusari, Kampak, Karangan, Pogalan, Trenggalek, Watulimo, dan Bendungan. Bandung, Besuki, Boyolangu, Campur Darat, Gondang, Kalidawir, Pakel, Pucang, Laban, Rejotangan, Tanggung Gunung, Pager Wojo, dan Sendang. Jenangan, Ngebel, Pulung, dan Sooko. Arjasa dan Asembagus 26

27 CURAH HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN Lebih dari 500 mm 6 ZOM (10,00 %) BANGKALAN BANYUWANGI JEMBER LUMAJANG MALANG PACITAN PASURUAN PONOROGO PROBOLINGGO SAMPANG TRENGGALEK TULUNGAGUNG Arosbaya, Bangkalan, Blega, Burneh, Galis, Geger, Kamal, Klampis, Kokop, Konang, Kwanyar, Labang, Modung, Sepulu, Socah, Tanah Merah, Tanjungbumi, dan Tragah. Bangorejo, Gambiran, Genteng, Glenmore, Kalibaru, Pesanggaran, Purwoharjo, Srono, Banyuwangi, Cluring, Giri, Glagah, Kabat, Muncar, Purwoharjo, Rogojampi, Singojuruh, Srono, dan Wongsorejo. Silo dan Tempurejo. Candipuro, Guci Alit, Pronojiwo, dan Senduro. Bantur, Dampit, Donomulyo, Gedangan, Ngantang, Pagak, Sumbermanjing, Ampelgading, Jabung, Poncokusumo, Tirtoyudo, dan Wajak. Arjosari, Kebon Agung, Ngadirejo, Pacitan, Pringkuku, Sudimoro, Tegalombo, dan Tulakan. Lumbang, Puspo, Tosari, dan Tutur. Ngrayun. Lumbang, Sukapura, dan Sumber. Jrengik. Dongko, Kampak, Munjungan, Panggul, Pule, dan Watulimo. Besuki. 27

28 IV. ISTILAH DAN PENGERTIAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM 1. Curah Hujan (mm) Merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah Hujan 1 (satu) millimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. 2. Curah Hujan Kumulatif (mm) Merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu kumulatif tersebut. Dalam periode musim, rentang waktunya adalah ratarata panjang musim pada masing-masing Zona Musim (ZOM) 3. Zona Musim (ZOM) Adalah daerah yang pos hujan rata-ratanya memiliki perbedaan yang jelas antara periode Musim Hujan dan Musim Kemarau. Daerah yang pola hujannya tidak memiliki perbedaan yang jelas antara Musim Kemarau dan Musim Hujan disebut Non ZOM. Luas suatu wilayah ZOM tidak selalu sama dengan luas suatu wilayah administrasi pemerintahan. Dengan demikian, satu wilayah ZOM bisa terdiri dari beberapa Kabupaten dan sebaliknya satu wilayah Kabupaten bisa terdiri dari beberapa ZOM 4. Permulaan Musim Kemarau Ditetapkan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya. Permulaan Musim Kemarau bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya 28

29 5. Dasarian Adalah rentang waktu selama 10 hari. Dalam satu bulan dibagi menjadi 3 (tiga) dasarian, yaitu : Dasarian I : tanggal 1 sampai dengan tanggal 10 Dasarian II : tanggal 11 sampai dengan tanggal 20 Dasarian III : tanggal 21 sampai dengan akhir bulan 6. Sifat Hujan Merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu yang ditetapkan (satu periode Musim Kemarau) dengan jumlah curah hujan normalnya (rata-rata selama 30 tahun periode ( ). Sifat Hujan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu : Atas Normal ( AN ) : Jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya Normal ( N ) : Jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya Bawah Normal (BN) : Jika nilai curah hujan kurang dari 85 % terhadap rata-ratanya 29

30 No ZOM Lampiran 1 TABEL NORMAL MUSIM KEMARAU PERIODE TAHUN PROPINSI JAWA TIMUR PANJANG MUSIM (DASARIAN) Pacitan bagian barat daya Apr III - Nop I Magetan bagian barat, Ngawi bagian selatan Mei I - Okt II Ngawi dan Bojonegoro bagian barat daya Apr III - Sep III Bojonegoro bagian barat laut, Tuban bagian barat daya Apr III - Okt II Tuban bagian utara Apr II - Nop II Gresik bagian Utara dan Timur, Lamongan bagian tengah Apr II - Nop II Lamongan bagian tengah dan timur Apr III - Nop I Bojonegoro bagian selatan Apr III - Okt III Ponorogo bagian utara, Magetan bagian Timur dan Selatan, Madiun bagian Selatan Apr III - Nop I Pacitan bagian utara, Ponorogo bagian selatan, Trenggalek bagian barat Mei I - Okt II Pacitan/Trenggalek bagian selatan Mei I - Okt I Trenggalek bagian timur, Tulungagung bagian selatan, Blitar bagian selatan, Malang bagian Apr III - Okt III barat daya 157 Trenggalek/Tulungagung bagian utara Mei I - Okt III Tulungagung bagian timur, Kediri bagian selatan, Blitar bagian barat Apr III - Nop II Daerah sekitar Gunung Wilis Mei II - Nop I Nganjuk bagian tengah Apr III - Nop I Jombang bagian tengah, Mojokerto bagian barat, Kediri bagian Timur Laut Apr III - Nop I Surabaya bagian barat, Gresik bagian selatan, Sidoarjo bagian barat laut dan selatan, Mojokerto bagian utara, Pasuruan bagian tengah Apr III - Nop II Daerah/Kabupaten Surabaya bagian tengah dan timur, Sidoarjo bagian utara/tengah/ timur Sidoarjo bagian selatan, Pasuruan bagian utara, Kota Pasuruan Mojokerto bagian selatan, Pasuruan bagian selatan RATA - RATA PERIODE MUSIM KEMARAU NORMAL CURAH HUJAN (mm) Mei I - Nop II Apr III - Nop III Mei I - Nop I Daerah sekitar Gunung Arjuno Apr III - Okt III Kediri bagian tenggara Mei I - Okt II Blitar bagian timur, Malang bagian barat Apr III - Okt III Malang bagian selatan Apr III - Sep III Blitar bagian timur laut, Malang bagian tengah Mei I - Okt II

31 Lanjutan lampiran 1 No ZOM PANJANG MUSIM (DASARIAN) Kota Malang, Malang bagian timur dan tenggara Mei I - Okt II Daerah sekitar Gunung Bromo dan Semeru Mei I - Sep II Probolinggo bagian barat dan selatan, Lumajang bagian utara Pasuruan bagian timur laut, Probolinggo bagian utara Malang bagian tenggara, Lumajang bagian barat daya Lumajang bagian selatan, Jember bagian Barat daya Apr III - Nop II Apr I - Nop III Jul I - Sep I Apr III - Nop I Lumajang bagian tengah Apr III - Okt I Probolinggo bagian tenggara Mei II - Okt II Daerah sekitar Gunung Argopuro Mei II - Okt II Bondowoso bagian utara dan tengah Apr III - Okt III Probolinggo bagian timur laut, Situbondo/Bondowoso bagian utara Situbondo bagian timur laut dan timur, Banyuwangi bagian timur laut Apr I - Nop III Mar II - Des I Situbondo bagian tenggara Mei II - Nop I Probolinggo bagian timur, Situbondo bagian barat Bondowoso bagian selatan, sebagian Jember bagian timur laut Apr I - Nop III Apr III - Okt III Daerah sekitar Pegunungan Ijen Apr III - Nop I Jember bagian utara Apr III - Okt II Jember bagian barat laut Mei II - Okt I Jember bagian tengah Mei I - Okt II Jember bagian selatan Apr III - Nop II Jember bagian timur, Banyuwangi bagian barat Mei III - Okt I Banyuwangi bagian tengah Jul III - Sep III Banyuwangi bagian timur Mei I - Nop III Banyuwangi bagian selatan Mar II - Nop III Bangkalan bagian selatan Apr II - Nop III Bangkalan bagian tengah dan utara Mei II - Nop II Sampang bagian barat dan selatan Apr II - Des I Sampang bagian tengah Apr II - Nop I Pamekasan bagian selatan Apr III - Des I Daerah/Kabupaten Pamekasan bagian tengah, Sumenep bagian barat RATA - RATA PERIODE MUSIM KEMARAU NORMAL CURAH HUJAN (mm) Mei I - Nop II Sampang/PamekasanSumenep bagian utara Apr II - Nop II Sumenep bagian tenggara dan timur Apr III - Nop II Kepulauan Kangean Mei I - Nop I Pulau Bawean Mei II - Okt II

32 Lampiran 2 TABEL PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2016 PROPINSI JAWA TIMUR PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2016 ZOM Awal Musim Perbandingan terhadap Rata-rata Sifat Hujan Curah Hujan (mm) 142 Apr III - Mei III 2 N Apr III - Mei III 1 BN Apr III - Mei II 1 N Apr III - Mei II 1 BN Apr II - Mei I 1 N Apr III - Mei II 2 N Apr III - Mei II 1 N Apr III - Mei II 1 N Apr III - Mei III 2 N Apr III - Mei III 1 AN Apr III - Mei III 1 AN > Apr III - Mei II 1 N Apr III - Mei III 1 N Apr III - Mei III 2 N Apr III - Mei III 0 AN Apr III - Mei II 1 N Apr III - Mei II 1 N Apr III - Mei III 2 AN Apr III - Mei III 1 N Apr II - Mei I 0 N Apr III - Mei III 1 N Apr III - Mei III 2 N Apr III - Mei III 1 AN Apr III - Mei II 1 N Apr III - Mei III 2 AN > Apr III - Mei III 1 AN Apr III - Mei III 1 N Apr III - Mei III 1 N > Apr III - Mei III 2 N

33 Lanjutan lampiran 2 PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2016 ZOM Awal Musim Perbandingan terhadap Rata-rata Sifat Hujan Curah Hujan (mm) 174 Apr II - Mei I 2 N Jun III - Jul II 0 AN Apr III - Mei II 1 AN Apr III - Mei II 1 AN Apr III - Mei IIII 1 N Apr III - Mei IIII 1 N Apr III - Mei III 2 N Apr II - Mei I 2 AN Apr I - Apr III 3 BN Apr III - Mei IIII 1 AN Apr II - Mei I 2 N Apr III - Mei II 1 N Apr III - Mei IIII 3 N Apr III - Mei II 1 N Apr III - Mei III 0 N Apr III - Mei II 0 AN Apr III - Mei II 1 N Mei III - Jun II 1 AN > Jul II - Agt I 0 AN Apr III - Mei II 0 AN > Mar III - Apr II 2 BN Apr III - Mei II 2 N Apr III - Mei III 0 AN > Apr III - Mei II 2 N Apr II - Mei I 1 N Apr III - Mei II 1 AN Apr III - Mei II 0 AN Apr II - Mei I 1 N Apr III - Mei II 1 AN Apr III - Mei II 0 N Apr III - Mei IIII 1 N

34

35

36

37

KATA PENGANTAR. Malang, September 2013 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI KARANGPLOSO MALANG. AMAT SUBEKTI, S.Si NIP

KATA PENGANTAR. Malang, September 2013 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI KARANGPLOSO MALANG. AMAT SUBEKTI, S.Si NIP KATA PENGANTAR Salah satu produk Stasiun Klimatologi Karangploso Malang adalah informasi tentang hasil analisis tingkat kekeringan dan kebasahan di Provinsi Jawa Timur. Peta kekeringan yang kami tampilkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, September 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI KARANGPLOSO MALANG HARTANTO, ST, MM NIP

KATA PENGANTAR. Malang, September 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI KARANGPLOSO MALANG HARTANTO, ST, MM NIP KATA PENGANTAR Buku informasi Prakiraan Musim Hujan Tahun 2016/2017 di Provinsi Jawa Timur ini dapat kami susun berdasarkan pengolahan dan analisis data hujan di wilayah Provinsi Jawa Timur yang terdiri

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR, MEMUTUSKAN:

GUBERNUR JAWA TIMUR, MEMUTUSKAN: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG TARIF DASAR DAN TARIF JARAK BATAS ATAS DAN BATAS BAWAH ANGKUTAN PENUMPANG ANTAR KOTA DALAM PROPINSI KELAS EKONOMI MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 47 TAHUN 2005 TENTANG TARIF DASAR DAN TARIF JARAK BATAS ATAS DAN BATAS BAWAH ANGKUTAN PENUMPANG ANTAR KOTA DALAM PROPINSI KELAS EKONOMI MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Tanam (1-3 HST) Vegetatif 1 (4-20 HST)

Tanam (1-3 HST) Vegetatif 1 (4-20 HST) 1 Jawa Timur 445.654 58.114 88.181 71.737 46.636 88.309 87.829 76.577 168.323 1.131.360 2 Bangkalan 18.960 753 1.266 2.883 717 2.249 5.811 4.647 4.699 41.985 3 Arosbaya 926 34 55 53 19 178 532 307 396

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1

GUBERNUR JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TARIF DASAR DAN TARIF JARAK BATAS ATAS DAN BATAS BAWAH ANGKUTAN PENUMPANG ANTAR KOTA DALAM PROVINSI KELAS EKONOMI MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1

GUBERNUR JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG TARIF DASAR DAN TARIF JARAK BATAS ATAS DAN BATAS BAWAH ANGKUTAN PENUMPANG ANTAR KOTA DALAM PROVINSI KELAS EKONOMI MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Tanam (1-3 HST) Vegetatif 1 (4-20 HST)

Tanam (1-3 HST) Vegetatif 1 (4-20 HST) 1 JAWA TIMUR 375.911 79.155 78.922 80.258 71.327 73.862 64.359 41.998 201.483 1.067.275 2 BANGKALAN 21.985 1.400 2.700 1.324 1.066 2.234 1.846 907 6.756 40.218 3 AROSBAYA 1.340 32 233 48 75 145 178 83

Lebih terperinci

DAFTAR KETUA SUBRAYON MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DAFTAR KETUA SUBRAYON MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Lampiran I : Surat Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Nomor : Kw.15.2/1/PP.01.1/ 3270 /2015 Tanggal : 18 Juni 2014 Hal : Undangan Sosialisasi Petunjuk Teknis Penulisan dan Pengisian

Lebih terperinci

Rekomendasi Penggunaan Pupuk Tunggal di Provinsi Jawa Timur

Rekomendasi Penggunaan Pupuk Tunggal di Provinsi Jawa Timur Rekomendasi Penggunaan Pupuk Tunggal di Provinsi Jawa Timur Pupuk Tunggal Pupuk Tunggal Pupuk Tunggal 1 BANGKALAN MODUNG 250 100 100 2 KWANYAR 250 75 100 3 LABANG 250 75 100 4 KAMAL 250 75 100 5 BLEGA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP 1 KATA PENGANTAR Publikasi Prakiraan Awal Musim Hujan 2015/2016 di Propinsi Bali merupakan salah satu bentuk pelayanan jasa klimatologi yang dihasilkan oleh Stasiun Klimatologi Negara Bali. Prakiraan Awal

Lebih terperinci

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Vegetatif 2 (31-40 HST) Tanam (1-15 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST)

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Vegetatif 2 (31-40 HST) Tanam (1-15 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi 1 Jawa Timur 327.626 77.054 98.950 100.111 95.523 119.253 89.191 135.506 98.832 638.534 1.146.130 2 Bangkalan 16.694 2.795 3.888 4.671 3.647 2.651 3.320 3.940 1.036

Lebih terperinci

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Vegetatif 2 (31-40 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Maks. Vegetatif (41-54 HST)

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Vegetatif 2 (31-40 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Maks. Vegetatif (41-54 HST) Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi 1 Jawa Timur 393.003 97.575 113.606 100.126 68.271 93.843 56.322 40.435 159.810 472.603 1.146.325 2 Bangkalan 15.821 4.071 4.551 1.129 1.313 5.190 1.790 1.462 7.243

Lebih terperinci

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Vegetatif 2 (31-40 HST) Tanam (1-15 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST)

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Vegetatif 2 (31-40 HST) Tanam (1-15 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi 1 Jawa Timur 271.950 109.814 98.191 91.431 89.108 126.914 142.780 88.846 112.181 637.270 1.147.111 2 Bangkalan 9.239 7.260 4.193 3.737 3.437 2.987 5.009 2.414 3.460

Lebih terperinci

Propinsi JAWA TIMUR. Total Kabupaten/Kota

Propinsi JAWA TIMUR. Total Kabupaten/Kota Propinsi JAWA TIMUR Total Kabupaten/Kota Total Kecamatan Total APBN (Juta) Total APBD (Juta) Total BLM (Juta) : 38 : 662 : Rp. 861.975 : Rp. 54.878 : Rp. 916.853 161 of 342 PERDESAAN PERKOTAAN KAB ALOKASI

Lebih terperinci

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROVINSI JAWA TIMUR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROVINSI JAWA TIMUR Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. (031) 8290243, 8273734, Fax. 8273732. Website : lpmp-jatim.net

Lebih terperinci

MATRIK PERUBAHAN SEMULA MENJADI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014

MATRIK PERUBAHAN SEMULA MENJADI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 NO SEMULA MENJADI + / - 1 417826 KANTOR KEMENTERIAN. AGAMA KAB. GRESIK 2129.042 Guru Non-PNS penerima Tunjangan Profesi [guru] 50,562,000,000 2,809 56,466,000,000 3,137 (5,904,000,000) (328) guru 2129.045

Lebih terperinci

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2) KABUPATEN / KOTA : PACITAN 35.01 PACITAN 25.00 239.655 496.662 1 35.01.01 DONOROJO 16.892 16.009 32.901 2 35.01.02 PRINGKUKU 14.006 13.238 2.244 3 35.01.03 PUNUNG 16.188 15.33 31.525 4 35.01.04 PACITAN

Lebih terperinci

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur http://lasiana.ntt.bmkg.go.id/publikasi/prakiraanmusim-ntt/ Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ). KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (SL-PTT) PADI DI JAWA TIMUR

PENDAMPINGAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (SL-PTT) PADI DI JAWA TIMUR PENDAMPINGAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (SL-PTT) PADI DI JAWA TIMUR Zainal Arifin, S. Purnomo dan D.P. Saraswati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ABSTRAK Jawa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 451 /KPTS/013/2016 TENTANG SEKOLAH ADIWIYATA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR,

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 451 /KPTS/013/2016 TENTANG SEKOLAH ADIWIYATA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR, KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 451 /KPTS/013/2016 TENTANG SEKOLAH ADIWIYATA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : bahwa sesuai hasil penilaian Tim Penilai

Lebih terperinci

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA) PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA) Sumber : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA I. PENDAHULUAN Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah

Lebih terperinci

Lampiran I.35 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Lampiran I.35 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Lampiran I.5 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KURSI DP Meliputi Kab/Kota. SIDOARJO.748.75. KOTA SURABAYA.79.859 DP Meliputi Kab/Kota 8. PROBOLINGGO

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2016 i KATA PENGANTAR Penyajian prakiraan musim kemarau 2016 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diterbitkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat disamping publikasi

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TIMUR A.

PROVINSI JAWA TIMUR A. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi membutuhkan Tenaga Pendamping Profesional Tahun Anggaran 2017 yang akan ditempatkan di Kabupaten,, dan Desa dengan ketentuan sebagai berikut

Lebih terperinci

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Juknis PPDB 2018/ UPT. TIKP i

KATA PENGANTAR. Juknis PPDB 2018/ UPT. TIKP i KATA PENGANTAR Dalam upaya memberikan layanan pendidikan yang bermutu kepada setiap warga Negara Indonesia khususnya di wilayah Provinsi Jawa Timur, sekaligus sebagai perwujudan dari amanah Undang-Undang

Lebih terperinci

1.4. DATA PETI YANG SUDAH DITERTIBKAN

1.4. DATA PETI YANG SUDAH DITERTIBKAN 1.4. DATA PETI YANG SUDAH DITERTIBKAN No Tabel 89 Luas PETI yang Sudah Ditertibkan Kabupaten/Kota di Jawa Timur Kab./Kota Luas PETI (Ha) Mineral Logam Mineral Non Logam Batuan Total 1 Kota Madiun -- --

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2016

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2016 KATA PENGANTAR Publikasi Prakiraan Musim Kemarau 2016 Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu bentuk pelayanan jasa klimatologi yang dihasilkan oleh Stasiun Geofisika Kelas 1 Yogyakarta / Pos Klimatologi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP KATA PENGANTAR Stasiun Klimatologi Siantan Pontianak pada tahun 2016 menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau dan Prakiraan Musim Hujan. Pada buku Prakiraan Musim Kemarau 2016

Lebih terperinci

P E N G A N T A R. Jakarta, Maret 2017 Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng

P E N G A N T A R. Jakarta, Maret 2017 Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng P E N G A N T A R Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Hujan diterbitkan setiap bulan September dan Prakiraan Musim

Lebih terperinci

Lampiran Surat Direktur Pembinaan SMK Nomor : 3766/D5.3/MN/2015 Tanggal : 6 Agustus 2015 DAFTAR SMK PELAKSANA KURIKULUM 2013 TAHUN 2015

Lampiran Surat Direktur Pembinaan SMK Nomor : 3766/D5.3/MN/2015 Tanggal : 6 Agustus 2015 DAFTAR SMK PELAKSANA KURIKULUM 2013 TAHUN 2015 1 JAWA TIMUR KOTA SURABAYA SMK NEGERI 1 SURABAYA SMK NEGERI 1 SURABAYA 2 JAWA TIMUR KOTA SURABAYA SMK NEGERI 2 SURABAYA 3 JAWA TIMUR KOTA SURABAYA SMK NEGERI 3 SURABAYA 4 JAWA TIMUR KOTA SURABAYA SMK NEGERI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2018

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2018 KATA PENGANTAR Prakiraan Musim Kemarau 2018 Publikasi Prakiraan Musim Kemarau 2018 Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu bentuk pelayanan jasa klimatologi yang dihasilkan oleh Stasiun Klimatologi

Lebih terperinci

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika () setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap awal Maret dan Prakiraan Musim Hujan setiap awal

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG KATA PENGANTAR Stasiun Klimatologi Semarang setiap tahun menerbitkan buku Prakiraan Musim Hujan dan Prakiraan Musim Kemarau daerah Propinsi Jawa Tengah. Buku Prakiraan Musim Hujan diterbitkan setiap bulan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S. i REDAKSI KATA PENGANTAR Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si Penanggung Jawab : Subandriyo, SP Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S. Kom Editor : Idrus, SE Staf Redaksi : 1. Fanni Aditya, S. Si 2. M.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM JTV

BAB IV GAMBARAN UMUM JTV BAB IV GAMBARAN UMUM JTV Dalam bab ini penulis akan menguraikan hasil penelitian yang berkaitan dengan keberadaan stasiun JTV Surabaya dan program acara BBM. Penulis mendapatkan data-data melalui hasil

Lebih terperinci

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika () setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap awal Maret dan Prakiraan Musim Hujan setiap awal

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas berkat dan rahmat Nya kami dapat menyusun laporan dan laporan Prakiraan Musim Kemarau 2016 di wilayah Propinsi Banten

Lebih terperinci

BAB III RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR. Rencana Sistem Pusat Pelayanan Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah Provinsi

BAB III RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR. Rencana Sistem Pusat Pelayanan Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah Provinsi III -- 1 III BAB III BAB III RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR Rencana Sistem Pusat Pelayanan Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah

Lebih terperinci

Gambar 1. Analisa medan angin (streamlines) (Sumber :

Gambar 1. Analisa medan angin (streamlines) (Sumber : BMKG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS I JUANDA SURABAYA Alamat : Bandar Udara Juanda Surabaya, Telp. 031 8667540 Pes. 104, Fax. 031-8673119 E-mail : meteojuanda@bmg.go.id

Lebih terperinci

2. DATA SPBU DAN SPBE

2. DATA SPBU DAN SPBE 2. DATA SPBU DAN SPBE 2.. DATA SPBU Tabel 00 Data SPBU Jawa Timur Tahun 202 No Jalan Desa Kecamatan Kab./Kota Jumlah. Kab. Situbondo -- Banyuglugur Banyuglugur Situbondo 2 -- Kalianget Banyuglugur Situbondo

Lebih terperinci

PENGANTAR. Bogor, September 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR. DEDI SUCAHYONO S, S.Si, M.Si NIP

PENGANTAR. Bogor, September 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR. DEDI SUCAHYONO S, S.Si, M.Si NIP Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Provinsi Jawa Barat PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika () setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan

Lebih terperinci

BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso Malang KATA PENGANTAR

BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso Malang KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR BMKG Memperhatikan perkembangan dinamika atmosfer dasarian I September 2016 hingga saat ini, tampak bahwa anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Equator bagian tengah (Nino 3.4) menunjukkan

Lebih terperinci

DAFTAR PENERIMA HIBAH TAHUN ANGGARAN 2017

DAFTAR PENERIMA HIBAH TAHUN ANGGARAN 2017 No Kode Nama Alamat Anggaran Penyerapan SPM 1 56551405010 00002 2 56551405010 00003 3 56551405010 00004 4 56551405010 00007 5 56551405010 00008 6 56551405010 00010 7 56551405010 00011 8 56551405010 00012

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 172 TAHUN 1982 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 172 TAHUN 1982 TENTANG GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 172 TAHUN 1982 TENTANG DESA DAN KECAMATAN LOKASI PENYELENGGARAAN PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN

Lebih terperinci

Sidang Akhir Tugas Akhir

Sidang Akhir Tugas Akhir Sidang Akhir Tugas Akhir Aji Muda Casaka Laboratorium E-Bisnis Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Dosen Pembimbing: Faizal Johan Atletiko, S.Kom,

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 ) Telp. (021) 7353018, Fax: (021) 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso Malang KATA PENGANTAR

BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso Malang KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR BMKG Memperhatikan perkembangan dinamika atmosfer dasarian I Juni 2016 hingga saat ini, tampak bahwa anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Equator bagian tengah (Nino 3.4) menunjukkan

Lebih terperinci

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Propinsi Banten dan DKI Jakarta BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan (12070) Telp. (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan (12070) Telp. (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016 B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp. (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

PRAKIRAAN MUSIM 2017/2018

PRAKIRAAN MUSIM 2017/2018 1 Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas perkenannya, kami dapat menyelesaikan Buku Prakiraan Musim Hujan Tahun Provinsi Kalimantan Barat. Buku ini berisi kondisi dinamika atmosfer

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan (12070) Telp. (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KEPULAUAN JAWA TIMUR

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KEPULAUAN JAWA TIMUR DATA DASAR PROVINSI KEPULAUAN JAWA TIMUR KONDISI DESEMBER 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2015 JUMLAH MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2014) PROVINSI JAWA TIMUR KAB/KOTA

Lebih terperinci

1.3. PENAMBANGAN TANPA IJIN (PETI)

1.3. PENAMBANGAN TANPA IJIN (PETI) 1.3. PENAMBANGAN TANPA IJIN (PETI) No Kab./Kota Tabel 74 Luas PETI Kabupaten/Kota di Jawa Timur Luas PETI (Ha) Mineral Logam Mineral Non Logam Batuan Total 1 Kota Madiun -- -- -- -- 2 Kab. Madiun -- --

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan (12070) Telp. (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2017 REDAKSI

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2017 REDAKSI Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas perkenannya, kami dapat menyelesaikan Buku Prakiraan Musim Kemarau Tahun 2017 Provinsi Kalimantan Barat. Buku ini berisi kondisi dinamika atmosfer

Lebih terperinci

HASIL AKREDITASI PROGRAM KEAHLIAN NAMA S/M KAB./KOTA PERIN GKAT STATUS AKREDITASI NILAI 1 SMKN 1 BRINGIN

HASIL AKREDITASI PROGRAM KEAHLIAN NAMA S/M KAB./KOTA PERIN GKAT STATUS AKREDITASI NILAI 1 SMKN 1 BRINGIN HASIL AKREDITASI NO NAMA S/M PROGRAM KEAHLIAN ALAMAT KECAMATAN /KOTA NILAI PERIN GKAT STATUS AKREDITASI BRINGIN SIDOKERTO-BRINGIN BRINGIN NGAWI B Terakreditasi 2 BRINGIN SIDOKERTO-BRINGIN BRINGIN NGAWI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/539/KPTS/013/2016 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/539/KPTS/013/2016 TENTANG KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/539/KPTS/013/2016 TENTANG PEMENANG LOMBA AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

1 SMAN 1 BALEN JL.RAYA SOBONTORO BALEN KAB. BOJONEGORO 93 A Terakreditasi. JL.PUK NO.529 GANG III BALENREJO BALEN KAB. BOJONEGORO 92 A Terakreditasi

1 SMAN 1 BALEN JL.RAYA SOBONTORO BALEN KAB. BOJONEGORO 93 A Terakreditasi. JL.PUK NO.529 GANG III BALENREJO BALEN KAB. BOJONEGORO 92 A Terakreditasi HASIL AKREDITASI NO NAMA S/M ALAMAT KECAMATAN KAB./KOTA NILAI PERING KAT STATUS AKREDITASI SMAN BALEN JL.RAYA SOBONTORO BALEN KAB. 9 A Terakreditasi AL KHOIRIYAH BALEN JL.PUK NO.59 GANG III BALENREJO BALEN

Lebih terperinci

No Mineral Volume (Ton) Luas (Ha) Tabel 2 Potensi Pasir Besi. No. Desa/Kelurahan Kecamatan Kab./Kota Volume (Ton) Luas (Ha)

No Mineral Volume (Ton) Luas (Ha) Tabel 2 Potensi Pasir Besi. No. Desa/Kelurahan Kecamatan Kab./Kota Volume (Ton) Luas (Ha) 1. DATA PERTAMBANGAN 1.1. DATA POTENSI PERTAMBANGAN a. Potensi Mineral Logam Mineral logam yang terdapat di Provinsi Jawa Timur diantaranya adalah pasir besi, besi, emas, tembaga, seng, nikel, mangaan,

Lebih terperinci

4. DATA ENERGI DAN KELISTRIKAN

4. DATA ENERGI DAN KELISTRIKAN 4. DATA ENERGI DAN KELISTRIKAN 4.1 DATA POTENSI ENERGI TERBARUKAN Terdapat beberapa potensi energi terbarukan di Jawa Timur yaitu biogas, biodiesel, bioetanol, tenaga angin, tenaga air, tenaga surya dan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan

Lebih terperinci

4.2 DATA PEMANFAATAN ENERGI TERBARUKAN

4.2 DATA PEMANFAATAN ENERGI TERBARUKAN 4.2 DATA PEMANFAATAN ENERGI TERBARUKAN Untuk pemanfaatan energi terbarukan terdapat biodiesel, biogas, tenaga surya dan tenaga air (PLTMH). Pemanfaatan energi terbarukan bisa dilakukan oleh beberapa pihak

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PERTANIAN Klasifikasi Sub Tipe Iklim Oldeman: Studi Kasus di Wilayah UPT PSDA Bondowoso

TEKNOLOGI PERTANIAN Klasifikasi Sub Tipe Iklim Oldeman: Studi Kasus di Wilayah UPT PSDA Bondowoso TEKNOLOGI PERTANIAN Klasifikasi Sub Tipe Iklim Oldeman: Studi Kasus di Wilayah UPT PSDA Bondowoso Classification of Sub Type Oldeman Climate: Study at UPT PSDA Bondowoso Area Novita Sari ), Indarto, Sri

Lebih terperinci

b. Potensi Mineral Bukan Logam

b. Potensi Mineral Bukan Logam b. Potensi Mineral Bukan Logam Mineral bukan logam yang terdapat di Provinsi Jawa Timur diantaranya pasir kuarsa, yodium, belerang, fosfat, zeolit, kaolin, feldspar, bentonit, gipsum, dolomit, kalsit,

Lebih terperinci

BAD V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengelompokkan Kecamatan berdasarkan nilai skor faktor dinilai cukup

BAD V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengelompokkan Kecamatan berdasarkan nilai skor faktor dinilai cukup BAD V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan basil analisa data dan pembahasan, serta melihat tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA DAN ALAMAT KUA KECAMATAN TAHUN 2014 KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR

DAFTAR NAMA DAN ALAMAT KUA KECAMATAN TAHUN 2014 KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR DAFTAR NAMA DAN ALAMAT KUA KECAMATAN TAHUN 2014 KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR NO KAB/KOTA JUMLAH KUA KECAMATAN ALAMAT KANTOR KODE NO. TELPON 1 KAB. PACITAN 1 1 Kec. Pacitan Jl.AES. Nasution 8 0357

Lebih terperinci

Tabel 30 Potensi Trass. No Desa/Kelurahan Kecamatan Kab./Kota Volume (Ton) Luas (Ha)

Tabel 30 Potensi Trass. No Desa/Kelurahan Kecamatan Kab./Kota Volume (Ton) Luas (Ha) c. Potensi Batuan Potensi batuan yang terdapat di Provinsi Jawa Timur diantaranya trass, marmer, andesit, tanah liat, tanah urug, opal, kalsedon, diorit, pasir, sirtu, gamping, onyx, toseki, breksi, jasper

Lebih terperinci

ALAMAT KUA SE-JAWA TIMUR DI LINGKUNGAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014

ALAMAT KUA SE-JAWA TIMUR DI LINGKUNGAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 ALAMAT KUA SE-JAWA TIMUR DI LINGKUNGAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 NO KAB/KOTA JMLH Kec. KUA KECAMATAN ALAMAT KANTOR KODE TELP/NO. HP 1 2 3 4 5 9 10 11 1 KAB.PACITAN Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

Potensi Cabe Jamudi Beberapa Kabupaten di Madura sebagai Bahan Jamu

Potensi Cabe Jamudi Beberapa Kabupaten di Madura sebagai Bahan Jamu Potensi Cabe Jamudi Beberapa Kabupaten di Madura sebagai Bahan Jamu Ratna Dewi Judhaswati Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur ratnajudhas14@yahoo.com Abstrak Ramuan Jamu Madura sudah

Lebih terperinci

CALON PENDAMPING LOKAL DESA (PLD) P3MD PROVINSI JAWA TIMUR T.A GELOMBANG II (PRA-TUGAS 2016)

CALON PENDAMPING LOKAL DESA (PLD) P3MD PROVINSI JAWA TIMUR T.A GELOMBANG II (PRA-TUGAS 2016) CALON PENDAMPING LOKAL DESA (PLD) P3MD PROVINSI JAWA TIMUR T.A. 2015 GELOMBANG II (PRA-TUGAS 2016) NO NAMA KECAMATAN KABUPATEN 1 Korim Arosbaya Bangkalan 2 Miyanti Arosbaya Bangkalan 3 Zaenal Arosbaya

Lebih terperinci

ANALISIS FLUKTUATIF SERANGAN PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO DI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR PADA BULAN AGUSTUS 2013

ANALISIS FLUKTUATIF SERANGAN PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO DI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR PADA BULAN AGUSTUS 2013 ANALISIS FLUKTUATIF SERANGAN PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO DI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR PADA BULAN AGUSTUS 2013 Oleh ; Effendi Wibowo, SP dan Erna Zahro in, SP PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO Busuk buah (pod rot

Lebih terperinci

REKAPITULASI PENETAPAN RUAS-RUAS JALAN MENURUT STATUSNYA SEBAGAI JALAN PROVINSI

REKAPITULASI PENETAPAN RUAS-RUAS JALAN MENURUT STATUSNYA SEBAGAI JALAN PROVINSI LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 188/104/KPTS/013/2011 TANGGAL : 28 PEBRUARI 2011 REKAPITULASI PENETAPAN RUAS-RUAS JALAN MENURUT STATUSNYA SEBAGAI JALAN PROVINSI No. NAMA KABUPATEN PANJANG

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 1992 TENTANG PEMBENTUKAN 18 (DELAPAN BELAS) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN-KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BLITAR, LUMAJANG, SITUBONDO, LAMONGAN, PROBOLINGGO,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/538/KPTS/013/2009 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/538/KPTS/013/2009 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/538/KPTS/013/2009 TENTANG LEMBAGA PENERIMA HIBAH PROGRAM MUATAN LOKAL ANTI KKN DALAM BENTUK PEMBUATAN KANTIN KEJUJURAN MELALUI DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 Tabel DE-1. Luas Wilayah, Jumlah, Pertumbuhan dan menurut Kecamatan No. KECAMATAN Luas (Km2) Jumlah Tahun 2012 Pertumbuhan 2012 2012 1 SUKOMANUNGGAL 9.23 104,564 6.42 11,329 2 TANDES 11.07 97,124 3.36

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 308 /KPTS/013/2013 TENTANG PENERIMA PENGHARGAAN ADHI BHAKTI MADYA PKK (15 TAHUN)

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 308 /KPTS/013/2013 TENTANG PENERIMA PENGHARGAAN ADHI BHAKTI MADYA PKK (15 TAHUN) GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 308 /KPTS/013/2013 TENTANG PENERIMA PENGHARGAAN ADHI BHAKTI MADYA PKK (15 TAHUN) TAHAP II PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

III. INDIKASI PEMANFAATAN ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL PROVINSI LIMA TAHUNAN

III. INDIKASI PEMANFAATAN ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL PROVINSI LIMA TAHUNAN III. INDIKASI PEMANFAATAN ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL PROINSI LIMA TAHUNAN No Program Utama Lokasi Instansi Pelaksana Sumber A Program Utama Pengembangan Wilayah 1 Pengembangan kerjasama

Lebih terperinci

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA OLEH : ANDRIE WIJAYA, A.Md FENOMENA GLOBAL 1. ENSO (El Nino Southern Oscillation) Secara Ilmiah ENSO atau El Nino dapat di jelaskan

Lebih terperinci

Nomor : KT.304/ 689 /MJUD/XI/2014 Surabaya, 20 Nopember 2014 Lampiran : - Perihal : Awal Musim Hujan 2014/2015 Prov. Jawa Timur.

Nomor : KT.304/ 689 /MJUD/XI/2014 Surabaya, 20 Nopember 2014 Lampiran : - Perihal : Awal Musim Hujan 2014/2015 Prov. Jawa Timur. BMKG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS I JUANDA SURABAYA Alamat : Bandar Udara Juanda Surabaya, Telp. 031 8667540 Pes. 104, Fax. 031-8673119 E-mail : meteojuanda@bmg.go.id

Lebih terperinci

KECAMATAN KELURAHAN JUMLAH SEMAMPIR WONOKUSUMO 7,664 TAMBAK SARI KAPASMADYA BARU. REKAPITULASI BELUM REKAM ektp PERKELURAHAN

KECAMATAN KELURAHAN JUMLAH SEMAMPIR WONOKUSUMO 7,664 TAMBAK SARI KAPASMADYA BARU. REKAPITULASI BELUM REKAM ektp PERKELURAHAN NO KECAMATAN KELURAHAN JUMLAH 1 SEMAMPIR WONOKUSUMO 7,664 2 TAMBAK SARI KAPASMADYA BARU 1 / 60 6,661 3 KENJERAN SIDOTOPO WETAN 5,683 4 TAMBAK SARI PLOSO 5,205 5 GUBENG 2 / 60 MOJO 5,195 6 SUKOMANUNGGAL

Lebih terperinci

DAMPAK BENCANA ALAM (CUACA EKSTRIM) TERHADAP INFRASTRUKTUR JALAN BAHAN JUMPA PERS DITJEN BINAMARGA

DAMPAK BENCANA ALAM (CUACA EKSTRIM) TERHADAP INFRASTRUKTUR JALAN BAHAN JUMPA PERS DITJEN BINAMARGA DAMPAK BENCANA ALAM (CUACA EKSTRIM) TERHADAP INFRASTRUKTUR JALAN BAHAN JUMPA PERS DITJEN BINAMARGA JAKARTA, 23 JANUARI 2013 SATKER PELAKSANAAN JALAN NASIONAL METROPOLITAN II SURABAYA PETA PAKET PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR 4. 1 Kondisi Geografis Provinsi Jawa Timur membentang antara 111 0 BT - 114 4 BT dan 7 12 LS - 8 48 LS, dengan ibukota yang terletak di Kota Surabaya. Bagian utara

Lebih terperinci

2. Awal Musim kemarau Bilamana jumlah curah hujan selama satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter serta diikuti oleh dasarian berikutnya.

2. Awal Musim kemarau Bilamana jumlah curah hujan selama satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter serta diikuti oleh dasarian berikutnya. I. PENGERTIAN A. DEFINISI AWAL MUSIM 1. Awal Musim hujan Bilamana jumlah curah hujan selama satu dasarian (10 hari) sama atau lebih dari 50 milimeter serta diikuti oleh dasarian berikutnya. 2. Awal Musim

Lebih terperinci

HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 DATA AGREGAT PER KECAMATAN KABUPATEN JEMBER

HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 DATA AGREGAT PER KECAMATAN KABUPATEN JEMBER HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 DATA AGREGAT PER KECAMATAN KABUPATEN JEMBER BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JEMBER Jl. Cendrawasih No. 20 Jember Telp. 0331-487642 Fax. 0331-427533 E-mail : bps3509@bps.go.id

Lebih terperinci

BAB VIII STANDAR PERJALANAN DINAS

BAB VIII STANDAR PERJALANAN DINAS BAB VIII STANDAR PERJALANAN DINAS A. STANDAR PERJALANAN DINAS TUJUAN 1. Di Dalam Wilayah Kabupaten Malang a. Tingkat A: Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD dan Wakil Ketua DPRD Uang Harian Biaya Transpostasi

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 292 /KPTS/013/2016 TENTANG PENERIMA PENGHARGAAN ADHI BHAKTI MADYA PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 48, 1992 (PEMERINTAH DAERAH. WILAYAH. KABUPATEN/DATI II. Propinsi/Dati I. JAWA TIMUR. ) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

KEADAAN SAMPAI DENGAN BULAN 02 NOPEMBER 2012. Januari - April Mei - Agustus September - Desember Januari - Desember Produksi (ton)

KEADAAN SAMPAI DENGAN BULAN 02 NOPEMBER 2012. Januari - April Mei - Agustus September - Desember Januari - Desember Produksi (ton) Komoditi : Padi REALISASI PANEN, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TAHUN 2012 KABUPATEN LAMONGAN 1 Sukorame 1.896 6,03 11.431 1.342 6,03 8.091 - - - 3.238 6,03 19.522 2 Bluluk 2.975 6,61 19.671 1.842 6,61 12.179

Lebih terperinci

NAMA-NAMA PESERTA PELATIHAN PRA-TUGAS CALON PENDAMPING LOKAL DESA (PLD) P3MD PROVINSI JAWA TIMUR T.A GELOMBANG I

NAMA-NAMA PESERTA PELATIHAN PRA-TUGAS CALON PENDAMPING LOKAL DESA (PLD) P3MD PROVINSI JAWA TIMUR T.A GELOMBANG I NAMA-NAMA PESERTA PELATIHAN PRA-TUGAS CALON PENDAMPING LOKAL DESA (PLD) P3MD PROVINSI JAWA TIMUR T.A. 2015 GELOMBANG I HOTEL PESONNA - Jl. Benteng No. 1, Surabaya. (11-16 Desember 2015) NO NAMA KECAMATAN

Lebih terperinci

ALAMAT SATKER SE JAWA TIMUR

ALAMAT SATKER SE JAWA TIMUR ALAMAT SATKER SE JAWA TIMUR NO NAMA SATKER ALAMAT TELP 1 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROV. JAWA TIMUR 2 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. GRESIK JL. JA. SUPRAPTO NO. 39 GRESIK 031-3981681 3 MADRASAH ALIYAH NEGERI

Lebih terperinci

BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso Malang KATA PENGANTAR

BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso Malang KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR BMKG Memperhatikan perkembangan dinamika atmosfer hingga dasarian I Mei 2016 hingga saat ini, tampak bahwa anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Equator bagian tengah (Nino 3.4) menunjukkan

Lebih terperinci

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 ) Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262, Tromol Pos. 7019 / Jks KL, E-mail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stabilisasi harga masih menjadi hal yang serius hingga saat ini, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. stabilisasi harga masih menjadi hal yang serius hingga saat ini, khususnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan mengenai pemenuhan kebutuhan daging sapi dan stabilisasi harga masih menjadi hal yang serius hingga saat ini, khususnya dalam upaya pengendalian inflasi

Lebih terperinci

PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI PULAU MADURA BERDASARKAN SEKTOR PERTANIAN SEBELUM DAN SETELAH BERDIRI JEMBATAN SURAMADU

PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI PULAU MADURA BERDASARKAN SEKTOR PERTANIAN SEBELUM DAN SETELAH BERDIRI JEMBATAN SURAMADU SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI PULAU MADURA BERDASARKAN SEKTOR PERTANIAN SEBELUM DAN SETELAH BERDIRI JEMBATAN SURAMADU Oleh : Aizeh Mauludina (1310 105 01) Dosen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci