percetakan yang mereka perjuangkan mulai berkembang. selama empat tahun. Melihat hal itu Bapak Suranto terdorong untuk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "percetakan yang mereka perjuangkan mulai berkembang. selama empat tahun. Melihat hal itu Bapak Suranto terdorong untuk"

Transkripsi

1

2 A. SEJARAH PERUSAHAAN Sejarah CV. Sahabat Klaten dimulai pada tahun 1974 saat Bapak H. Suranto yang saat ini menjadi Direktur CV. Sahabat bekerja sama dengan kakaknya Bapak Muchtar untuk mendirikan sebuah percetakan. Dengan bekal pengalaman bekerja di percetakan keluarga sebagai tukang potong kertas. Bapak Suranto dan kakaknya berjuang keras untuk mengembangkan usahanya walau hanya dengan sebuah mesin handpress. Berkat keuletan dan ketekunan percetakan yang mereka perjuangkan mulai berkembang. Percetakan resmi berdiri pada tahun 1975 dengan nama Percetakan Saudara. Dalam pengelolaan percetakan Bapak Suranto bertugas sebagai pencari order ke berbagai instansi dan kantor pemerintahan maupun swasta, sedangkan kakaknya bertugas mengatur perusahaan dan mencetak dengan dibantu satu orang tenaga pencetak. Percetakan Saudara berkembang pesat selama empat tahun. Melihat hal itu Bapak Suranto terdorong untuk mendirikan percetakan sendiri, sedangkan percetakan Saudara dikelola oleh kakaknya, sebagai hasilnya berdirilah Percetakan Sahabat. Kesabaran, ketekunan dan kerja keras beliau tidak sia-sia. Pada tanggal 4 Januari 1988 diadakan perubahan bentuk badan usaha dari perusahaan perseroan menjadi CV yang disahkan dengan akte nomor 8/97. Hal tersebut dilakukan untuk menertibkan bidang administrasi dan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi konsumen yang semakin luas. Pemilik saham perusahaan masih mempunyai hubungan keluarga yaitu Bapak Suranto, Ibu Sri Murdasih, dan Bapak Sumanto. Omset penjualan

3 yang semakin meningkat menjadikan CV. Sahabat sah sebagai perusahaan yang kena pajak pada tanggal 14 Maret CV. Sahabat aktivitasnya bukan saja berusaha memajukan perusahaan, tetapi juga bergerak dibidang sosial kemasyarakatan. Hal ini dipandang perlu karena perusahaan menyadari bahwa untuk pengembangan perusahaan membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak diantaranya masyarakat sekitar lokasi perusahaan. B. Lokasi Perusahaan CV. Sahabat berlokasi di Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo No. 47 Klaten. Lokasi tersebut dipilih dengan alasan : a. Berada ditepi jalan utama menuju pusat kota sehingga memperlancar arus transportasi bahan baku. Dengan demikian proses produksi akan berjalan lancar. b. Terletak didekat kompleks sekolah baik SD, SMP, STM maupun SMEA dan kantor pemerintah sehingga mempermudah pencarian order dari pelanggan yang kebanyakan dari instansi pemerintah dan sekolah-sekolah. c. Karena terletak dipusat kota maka komunikasi dengan pihak luar perusahaan seperti : bank, kantor dan instansi lain dapat berjalan dengan lancar.

4 C. STRUKTUR ORGANISASI DIREKTUR WAKIL DIREKTUR PENGAWASAN KEUANGAN SEKRETARIS Ka.Bag Administrasi Ka.Bag Personalia Ka.Bag Penerbitan Ka.Bag Pemasaran Ka.Bag Produksi Ka.Bag Pengirim Ka. Sub. Bag Pembukuan Keamanan Editor Sales Produksi Ka.Bag Transportasi Ka. Sub. Bag Kasir kepegawaian Ilustrator Perwakilan Pra Ka. Sub. Bag Adm. H FreeLance Cetak Ka. Sub. Bag Piutang Gudang Finishin Pembelia Teknik Mesin Gambar 1 Struktur Organisasi CV. Sahabat Klaten

5 Keterangan : Dalam operasionalnya, Direktur dibantu oleh Wakil Direktur, sekretaris dan pengawas keuangan serta membawahi beberapa kepala bagian, sedangkan tugas dari masing-masing jabatan adalah sebagai berikut : a. Direktur 1) Memimpin aktivitas perusahaan sesuai dengan kebijakan yang ada. 2) Menentukan kebijaksanaan pokok bidang perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengawasan. 3) Membuat rencana atas kegiatan perusahaan dan mengkoordinirnya. 4) Mendelegasikan sebagian wewenang kepada bagian dan kepala bagian sesuai dengan bidangnya masing-masing. 5) Bertanggung jawab atas aktifitas perusahaan dan isinya serta kelancaran dalam usaha. b. Wakil Direktur 1) Mewakili direktur baik kedalam maupun keluar perusahaan apabila direktur berhalangan. 2) Membantu direktur dalam menjalankan tugas-tugasnya. c. Sekretaris 1) Menyiapkan bahan-bahan rapat dan mengatur jalannya rapat. 2) Pengadaan, distribusi dokumen, pengetikan dan lain-lain. d. Pengawas Keuangan 1) Mengawasi jalannya keuangan perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya.

6 2) Mengontrol para kepala bagian dalam menjalankan tanggung jawab keuangannya. e. Bagian Produksi 1) Merencanakan bersama-sama kepala bagian pemasaran, barang-barang yang akan diproduksi. 2) Membuat utusan program produksi beserta anggarannya yang diajukan kepada direktur untuk disetujui. 3) Mengawasi lansung proses produksi yang telah disetujui oleh direktur. 4) Mengawasi langsung pemeliharaan atau perawatan alat-alat produksi. 5) Mengadakan rapat intern bagian yang terkait rapat secara periodik. 6) Mengevaluasi prestasi kerja karyawan dalam lingkungannya. 7) Mengusulkan untuk naik pangkat atau upah jabatan bagi karyawan yang berprestasi. 8) Menciptakan suasana kerja yang baik antara pimpinan dan karyawan maupun sesama karyawan untuk meningkatkan semangat kerja. Kepala Bagian Produksi mengawasi dan membawahi : a) Ka.Sub. Bag. Pracetak b) Ka. Sub. Bag. Cetak c) Ka. Sub. Bag. Finishing d) Ka. Sub. Bag. Pembelian e) Ka. Sub. Bag. Teknik Mesin f. Bagian Pemasaran 1) Menyusun program pemasaran jangka pendek dan jangka panjang.

7 2) Mengusahakan pengembangan pasar untuk produk-produk yang ada maupun produk-produk yang baru. 3) Senantiasa mengadakan perbaikan sistem pemasaran dan pembagian wilayah pemasaran. 4) Senantiasa mempelajari situasi pasar agar tetap bersaing dipasar tepat waktu kebutuhan pasar. 5) Mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi kegiatan-kegiatan pemasaran free lance atau perwakilan sesuai dengan program yang ditetapkan. 6) Mengendalikan penentuan biaya produksi. 7) Merencanakan, mengawasi pelaksanaan pengiriman dan penagihan. 8) Menganalisa hasil pemasaran (penjualan) dan pembayaran (piutang). 9) Menetapkan strategi periklanan, promosi dan pelayanan khusus terhadap pelanggan atau lembaga terkait. 10) Mengadakan penilaian prestasi kerja staff pemasaran dan mengusulkan untuk kenaikan pangkat upah. Kapala Bagian Pemasaran membawahi dan mengawasi langsung empat Ka. Sub. Bag. yaitu : a) Ka. Sub. Bag. Sales b) Ka. Sub. Bag. Free Lance c) Ka. Sub. Bag. Perwakilan d) Ka. Sub. Bag. Gudang

8 g. Bagian Administrasi Keuangan 1) Menyusun bersama-sama kepala bagian program anggaran bulanan dan tahunan. 2) Mengendalikan, menyetujui pengeluaran uang dalam batas-batas kewenangannya. 3) Menyelesaikan bagian pajak perusahaan dan asuransi perusahaan. 4) Mengatur penyimpanan uang di Bank. 5) Mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi administrasi perusahaan. 6) Membuat analisa, pelaporan keuangan bulanan dan tahunan. 7) Membuat penilaian prestasi kerja staff keuangan dan membuat usulan kenaikan pangkat atau upah karyawan yang berprestasi. Kapala Bagian Administrasi dan Keuangan membawahi Ka. Sub. Bag : a) Ka. Sub. Bag. Kasir b) Ka. Sub. Bag. Pembukuan keuangan c) Ka. Sub Bag. Administrasi Penjualan d) Ka. Sub. Bag. Piutang h. Bagian Personalia 1) Merencanakan bersama bagian-bagian lain untuk mengusahakan tersedianya tenaga kerja meliputi : penerimaan, pengangkatan, mutasi, pembinaan, pemberian hukuman dan penghentian karyawan. 2) Menangani masalah perburuhan, upah, asuransi, jaminan sosial, tunjangan kecelakaan, pengobatan dan bantuan sosial.

9 3) Menyusun program kesejahteraan karyawan seperti pakaian kerja, kesehatan kerja, karya wisata dan fasilitas karyawan. 4) Mengadakan penilaian prestasi kerja karyawan atas usulan Kapala Bagian dan membuat usulan kompensasi dengan hasil kerjanya. 5) Pengusulkan pemberian penghargaan kepada karyawan yang mempunyai prestasi luar biasa. 6) Menyusun program pendidikan dan pelatihan karyawan. 7) Menyusun struktur upah karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan keadaaan perusahaan. 8) Memeriksa kebenaran dan mengesahkan daftar upah karyawan. 9) Pendokumentasian data karyawan. Kepala Bagian Personalia membawahi tiga Ka. Sub. Bag.yaitu : a) Ka. Sub. Bag. Keamanan b) Ka. Sub. Bag. Kepegawaian c) Ka. Sub. Bag. Humas i. Bagian Penerbitan 1) Merencanakan buku-buku terbitan yang akan dipasarkan. 2) Membuat usulan program jenis buku yang akan diterbitkan. 3) Mengawasi proses penerbitan. 4) Penyusunan naskah. 5) Penelitian atas kebenaran ilmu. 6) Formal dan bentuk buu termasuk desain sampul. 7) Pengetikan, koreksi, pengeditan dan illustrasi.

10 8) Pencetakan. 9) Menyelesaikan masalah royalti bagi penulis, illustrator dan editor. 10) Melaksanakan masalah perijinan atau pengesahan. 11) Melaksanakan penerbitan majalah sukses. Kepala Bagian Penerbitan membawahi dua Ka. Sub. Bag yaitu : a) Ka. Sub. Bag. Editor b) Ka. Sub Bag. Illustrator D. PROSES PRODUKSI 1. Bahan Baku Bahan baku yang digunakan terdiri dari : a. Kertas, digunakan sebagai bahan yang diolah. Jenis kertas yang digunakan antara lain : 1. Kertas CD 2. Kertas HVS 3. Kertas Dorslag 4. Kertas Hammer 5. Kertas Samson 6. Kertas Ivory 7. Art Paper 8. Duplek Costed 9. Dan lain-lain b. Tinta, digunakan sebagai bahan pewarna atau untuk menimbulkan tulisan atau gambar pada cetakan. Jenis tinta yang digunakan yaitu:

11 1. Tinta merk Cemani 2. Tinta merk Black 3. Tinta merk off medium yellow c. Plate : alat terbuat dari alumunium yang dimasukkan kedalam mesin cetak yang akan menimbulkan tulisan atau gambar. d. Air : digunakan sebagai pencuci roll atau campuran pada mesin cetak. e. Com : digunakan sebagai penghapus film apabila ada yang cacat atau penghapus garis-garis pada film. 2. Peralatan yang digunakan a. Mesin setting yaitu mesin tulis elektronik untuk menyusun naskah. b. Kamera foto prenting yaitu untuk membuat plate. Dibuat menurut bahan baku yang dicetak. c. Mesin cetak yaitu mesin untuk mencetak naskah. d. Mesin jilid yaitu mesin sebagai alat untuk memotong hasil cetakan yang sudah dijilid agar tampak rapi. 3. Pelaksanaan Produksi a. Persiapan Produksi Untuk menghasilkan produk cetakan yang bagus dan sesuai dengan keinginan pemesan, sebelum mulai melaksanakan proses produksi lebih dahulu diadakan persiapan yang matang. Apabila pesanan telah disetujui maka segera diadakan rapat untuk membicarakan secara detail mengenai spesifikasi pesanan tersebut sesuai permintaan konsumen.

12 b. Proses Produksi Langkah dalam proses produksi adalah sebagai berikut : PRA CETAK CETAK FINISHING Composing 0-6 Layout/Repro 0-11 Cetak 0-12 Peng halaman Pers. Naskah 0-7 Lay out 0-13 Jahit kawat Monotik 0-8 Repro 0-14 Pengeleman Composter 0-9 Doka 0-15 Pemotongan Pake Making Plate making Pengepakan I Keterangan : 1. Composing : langkah pertama dari bagian pra cetak sebagai penerima rencana produksi. 2. Persiapan naskah : memilih jenis dan ukuran huruf yang sesuai. 3. Monotik : melubangi pita kertas setelah naskah selesai diketik 4. Composter : membuat huruf demi huruf kemudian dituang pada ponsban kemudian huruf tersebut disusun menjadi baris dan halaman.

13 5. Pake Making : hasil pake making masuk proffing untuk dibuatkan cetakan yang sebaik mungkin pada kertas yang halus. 6. Layout / repro : teks yang telah diproffing disusun dengan gambar dan direncanakan pemakaian warna. 7. Repro : gambar dan teks disusun pollystrallon (lembaran plastik) dari alumuniun dengan lapisan yang peka terhadap cahaya ultra ungu. 8. Doka / kamar gelap : difoto dengan kamera gambar kemudian dibawa ke doka. 9. Plate Mating : hasil foto dibuatkan plate dengan cara lempeng yang peka terhadap cahaya disinari dengan lampu yang sangat kuat, setelah disinari plate dicuci dengan obat khusus. Untuk tiap warna dibuat plate tersendiri, plate tersebut bisa digunakan berulang-ulang. E. HASIL PRODUKSI Percetakan CV. Sahabat memproduksi beberapa produk yang bervariasi antara lain : a. Buku Pelajaran untuk TK, SD, SMP dan SMA b. Buku kegiatan agama c. Buku untuk administrasi sekolah d. Kalender e. Surat Undangan f. Poster

14 g.brosur h.lembar Kerja Siswa SUKSES F. DAERAH PEMASARAN DAN SALURAN DISTRIBUSI b. Daerah Pemasaran Daerah pemasaran CV. Sahabat meliputi keseluruhan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, serta sebagian Jawa Timur dan Jawa Barat, untuk daerah Jawa Tengah dan DIY ditempatkan tujuh kantor perwakilan dan setiap kantor perwakilan membawahi empat sampai lima kabupaten. Perwakilan-perwakilan ditujuh wilayah tersebut antara lain : 1. Perwakilan wilayah I meliputi Semarang, Demak, Kendal, dan Grobogan. 2. Perwakilan wilayah II meliputi Tegal, Brebes, Purbalingga, dan Cilacap. 3. Perwakilan wilayah III meliputi Magelang, Banjarnegara, Temanggung, Kebumen, dan Wonosobo. 4. Perwakilan wilayah IV meliputi Kudus, Jepara, Rembang, Blora. 5. Perwakilan wilayah V meliputi Sragen, Surakarta, Klaten, dan Boyolali. 6. Perwakilan wilayah VI meliputi Pekalongan, Batang, Pemalang, dan Banyumas. 7. Perwakilan wilayah VII meliputi Sleman, Kulonprogo, Bantul, dan Gunung Kidul.

15 c. Saluran Distribusi Untuk mendapatkan order dari para pelanggan CV. Sahabat Klaten menggunakan saluran distribusi sebagai berikut : 1. Saluran distribusi langsung yaitu distribusi dilakukan perusahaan langsung kepada konsumen yang meliputi instansi pemerintah, sekolah, pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. 2. Saluran distribusi tidak langsung yaitu dilakukan oleh kantor-kantor perwakilan yang ditempatkan didaerah pemasaran. G. FASILITAS Adapun fasilitas yang diberikan perusahaan kepada karyawannya antara lain : 1. Upah sesuai UMR 2. Jaminan social 3. Darmawisata 4. Tunjangan Hari Raya 5. Tunjangan keluarga 6. Uang makan

16 Tabel Faktor Penyesuaian Menurut Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Ketrampilan Superskill A1 + 0,15 A2 + 0,13 Exellent B1 + 0,11 B2 + 0,08 Usaha Good Average Fair Poor C1 C2 D E1 E2 F1 F2 + 0,06 + 0,03 0,00-0,05-0,10-0,16-0,22 Usaha Excessive Excellent Good Average Fair Poor A1 A2 B1 B2 C1 C2 D E1 E2 F1 F2 + 0,13 + 0,12 + 0,10 + 0,08 + 0,05 + 0,02 0,00-0,04-0,08-0,12-0,17 Kondisi Kerja Ideal Excellently Good Average Fair Poor A B C D E F + 0,06 + 0,04 + 0,02 0,00-0,03-0,07 Konsistensi Perfect Excellent Good Average Poor A B C D E F + 0,04 + 0,03 + 0,01 0,00-0,02-0,04

17 Forecast Results for CV.SAHABAT Period Actual F(t) Forecast Error Simple average: CPU Seconds = 0 MAD = MSD = Bias = R-square = 0 MAD = MSD = Bias =

18 Forecast Results for CV.SAHABAT Period Actual F(t) W(t) Forecast Error Weighted moving average: CPU Seconds = 0 MAD = MSD = Bias = R-square =.35 M = 2

19 Forecast Results for CV.SAHABAT Period Actual F(t) T(t) Forecast Error Moving average with linear trend: CPU Seconds = 0 MAD = MSD = Bias = R-square =.37 M = 2

20 Forecast Results for CV.SAHABAT Period Actual F(t) Forecast Error Single exponential smoothing: CPU Seconds =.06 MAD = MSD = Bias = R-square =.53 Alpha = Search criterion: MAD

21 Forecast Results for CV.SAHABAT Period Actual F(t) T(t) Forecast Error Exponential Smoothing with linear trend: CPU Seconds = 0 MAD = MSD = Bias = R-square =.44 Alpha = Beta = Search criterion: MAD

22 Forecast Results for CV.SAHABAT Period Actual F(t) F'(t) Forecast Error Double exponential smoothing: CPU Seconds = 0 MAD = MSD = Bias = R-square =.52 Alpha = Search criterion: MAD

23 Forecast Results for CV.SAHABAT Period Actual F(t) F'(t) T(t) Forecast Error Double exponential smoothing with linear trend: CPU Seconds = 0.06 MAD = MSD = Bias = R-square =.40 Alpha = Beta = Search criterion: MAD

24 Forecast Results for CV.SAHABAT Period Actual F(t) _ (alpha) Forecast Error Adaptive exponential smoothing: CPU Seconds = 0 MAD = MSD = Bias = R-square = 0 Alpha =.35000

25 Forecast Results for CV.SAHABAT Period Actual F(t) T(t) Forecast Error Linear regression: CPU Seconds = 0 MAD = MSD = Bias = R-square =.33 A = B =

26 Forecast Results for CV.SAHABAT Period Actual F(t) T(t) I(t) Forecast Error Winter's model: CPU Seconds = 0 MAD = MSD = Bias = R-square =.44 Alpha = Beta = Gamma = Search criterion: MAD

LAMPIRAN I. Sejarah Perusahaan

LAMPIRAN I. Sejarah Perusahaan LAMPIRAN I Sejarah Perusahaan A. Sejarah Perusahaan PT. Loji Kanakatama Tekstil (PT. Lokatex) Pekalongan yang bergerak dibidang industri tekstil didirikan pada tahun 1991 berdasar akte notaris FX. Budi

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO LAMPIRAN 2 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING-MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN No. 62/11/33/Th.V, 07 November 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2011 mencapai 16,92 juta

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 78 TAHUN 2013 TAHUN 2012 TENTANG PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

Analisis rasio keuangan untuk menilai kinerja. pada CV. sahabat Klaten. periode Dewi Ekawati F BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Analisis rasio keuangan untuk menilai kinerja. pada CV. sahabat Klaten. periode Dewi Ekawati F BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Analisis rasio keuangan untuk menilai kinerja pada CV. sahabat Klaten periode 1999-2001 Dewi Ekawati F.3300170 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN Percetakan CV. SAHABAT

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 71 A TAHUN 201356 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI DEFINITIF DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 56 TAHUN 201256 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.31 /05/33/Th.VIII, 05 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,45 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Februari 2014 yang sebesar 17,72

Lebih terperinci

Analisis likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas pada PT. Pabelan Cerdas Nusantara Surakarta. Bahadhuri Putri F BAB I GAMBARAN UMUM

Analisis likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas pada PT. Pabelan Cerdas Nusantara Surakarta. Bahadhuri Putri F BAB I GAMBARAN UMUM Analisis likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas pada PT. Pabelan Cerdas Nusantara Surakarta Bahadhuri Putri F. 3300002 BAB I GAMBARAN UMUM A. Sejarah Dan Perkembangan PT. Pabelan Cerdas Nusantara Surakarta

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. keluarga dari Bapak Nugroho Arief Harmawan, sehingga manajerial. diserahkan kepada anggota keluarga besar. CV.

BAB III PEMBAHASAN. keluarga dari Bapak Nugroho Arief Harmawan, sehingga manajerial. diserahkan kepada anggota keluarga besar. CV. BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Magang 1. Profil dan Sejarah Perusahaan CV. PUTRA NUGRAHA adalah perusahaan yang bergerak pada bidang penerbitan dan percetakan. Perusahaan ini merupakan perusahaan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.70 /11/33/Th.VIII, 05 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,68 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2014 yang sebesar

Lebih terperinci

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU BULAN : KABUPATEN/KOTA IUD MOW MOP KDM IMPL STK PILL JML PPM PB % 1 Banyumas 748 34 3 790 684 2,379 1,165 5,803 57,379 10.11 2 Purbalingga 141 51 10 139 228

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No. 66/11/33/Th.VI, 05 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2012: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,63 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2012 mencapai 17,09

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.69 /11/33/Th.VII, 06 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2013: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,02 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2013 mencapai 16,99

Lebih terperinci

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU BULAN : KABUPATEN/KOTA IUD MOW MOP KDM IMPL STK PILL JML PPM PB % 1 Banyumas 447 60 8 364 478 2.632 629 4.618 57.379 8,05 2 Purbalingga 87 145 33 174 119 1.137

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran merupakan masalah yang sangat kompleks karena mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berinteraksi mengikuti pola yang

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 No. 50/08/33/Th. VIII, 4 Agustus 2014 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 145,04 RIBU TON, CABAI RAWIT 85,36 RIBU TON, DAN BAWANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan seluruh kegiatan dengan dukungan masyarakat yang. berperan di berbagai sektor yang bertujuan untuk meratakan serta

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan seluruh kegiatan dengan dukungan masyarakat yang. berperan di berbagai sektor yang bertujuan untuk meratakan serta BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan suatu proses perubahan terencana yang melibatkan seluruh kegiatan dengan dukungan masyarakat yang berperan di berbagai sektor yang bertujuan

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 561.4/69/2010 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011 GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah. Jawa Tengah merupakan Provinsi yang termasuk ke dalam Provinsi yang memiliki jumlah penduduk

Lebih terperinci

KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH No Program Anggaran Sub Sasaran Lokasi 1. Program Rp. 1.000.000.000 Pelayanan dan Sosial Kesejahteraan Sosial Penyandang

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH No. 56/08/33 Th.IX, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 167,79 RIBU TON, CABAI RAWIT SEBESAR 107,95 RIBU TON,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertanian merupakan salah satu basis perekonomian Indonesia. Jika mengingat bahwa Indonesia adalah negara agraris, maka pembangunan pertanian akan memberikan

Lebih terperinci

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN No Kelompok Pola Harapan Nasional Gram/hari2) Energi (kkal) %AKG 2) 1 Padi-padian 275 1000 50.0 25.0 2 Umbi-umbian 100 120 6.0

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. Dengan adanya pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat

Lebih terperinci

PENEMPATAN TENAGA KERJA. A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016

PENEMPATAN TENAGA KERJA. A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016 PENEMPATAN TENAGA KERJA A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016 NO KAB./KOTA L P JUMLAH 1 KABUPATEN REMBANG 820 530 1.350 2 KOTA MAGELANG 238 292 530 3 KABUPATEN WONOGIRI 2.861

Lebih terperinci

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU BULAN : KABUPATEN/KOTA IUD MOW MOP KDM IMPL STK PILL JML PPM PB % 1 Banyumas 728 112 20 1,955 2,178 2,627 1,802 9,422 57,379 16.42 2 Purbalingga 70 50 11 471

Lebih terperinci

REKAPITULASI PESERTA PAMERAN SOROPADAN AGRO EXPO 2017 TANGGAL JULI 2017

REKAPITULASI PESERTA PAMERAN SOROPADAN AGRO EXPO 2017 TANGGAL JULI 2017 REKAPITULASI PESERTA PAMERAN SOROPADAN AGRO EXPO 2017 TANGGAL 13-17 JULI 2017 NO SIMBOL JENIS STAND NOMOR STAND INSTANSI 1 1 Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah 2 2 Dinas Ketahanan Pangan Provinsi

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 20 TAHUN 2014 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 20 TAHUN 2014 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 20 TAHUN 2014 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT

Lebih terperinci

Nomor : W11-A/97/KU.00/I/ Januari 2018

Nomor : W11-A/97/KU.00/I/ Januari 2018 Nomor : W11-A/97/KU.00/I/2018. 10 Januari 2018 Sifat : Penting Lampiran : 1 (satu) bendel Perihal : Kegiatan Rekonsiliasi Tingkat Wilayah dan Persiapan Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Penentuan harga pokok produksi metode job order cost pada perusahaan Tegel Karya Indah Sukoharjo Upik Yuli Asri F 3300041 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Dan Perkembangan Perusahaan Perusahaan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH,

GUBERNUR JAWA TENGAH, GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 5 wsm 2^17 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH

Lebih terperinci

PENEMPATAN TENAGA KERJA

PENEMPATAN TENAGA KERJA PENEMPATAN TENAGA KERJA A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2015 NO. KAB./KOTA 2015 *) L P JUMLAH 1 KABUPATEN SEMARANG 3,999 8,817 12816 2 KABUPATEN REMBANG 1,098 803 1901 3 KOTA.

Lebih terperinci

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

KOMENTAR DOSEN PENGUJI DATA PENULIS Nama : Heru Budikentjana Nrp : 002102 Alamat : Jl. Kancra 2, Buahbatu, Bandung. Tempat / Tgl. Lahir : Bandung, 14 Oktober 1982 Telepon : 701171 (0812214651) Jurusan : Teknik Industri Angkatan

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan Model prediksi variabel makro untuk mengetahui kerentanan daerah di Provinsi Jawa Tengah, dilakukan dengan terlebih dahulu mencari metode terbaik. Proses pencarian metode terbaik

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang dinamakan dengan nawacita.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Provinsi Jawa Tengah 1. Peta Provinsi Jawa Tengah Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah 2. Kondisi Geografis Jawa Tengah merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 561.4/52/2008 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 561.4/52/2008 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 561.4/52/2008 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 GUBERNUR JAWA TENGAH, Membaca : Surat Kepala Dinas Tenaga

Lebih terperinci

FORMULIR PENGESAHAN BADAN HUKUM KOPERASI DATA AKTA PENDIRIAN KOPERASI

FORMULIR PENGESAHAN BADAN HUKUM KOPERASI DATA AKTA PENDIRIAN KOPERASI A. Data Akta Pendirian Koperasi LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 2 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat.

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tolok ukur keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi dan semakin kecilnya ketimpangan pendapatan antar penduduk, antar daerah dan antar sektor. Akan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Provinsi Jawa Tengah Sensus Ekonomi 2016 No. 37/05/33 Th. XI, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH Hasil Pendaftaran

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian 1. Batas Administrasi. Gambar 4.1: Peta Wilayah Jawa Tengah Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit oleh dua

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah Aneka industri jasa Medan didirikan pada tahun 1985 berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) No. 26 tahun 1985 tanggal 27 Juli 1985

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. jasa konveksi di kota Baganbatu. Konveksi ini di dirikan oleh Bapak Sarman pada

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. jasa konveksi di kota Baganbatu. Konveksi ini di dirikan oleh Bapak Sarman pada 41 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah perusahaan Konveksi Intim adalah salah satu konveksi yang yang bergerak dibidang jasa konveksi di kota Baganbatu. Konveksi ini di dirikan oleh Bapak Sarman

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH. Data Agregat per K b t /K t

PROVINSI JAWA TENGAH. Data Agregat per K b t /K t PROVINSI JAWA TENGAH Data Agregat per K b t /K t PROVINSI JAWA TENGAH Penutup Penyelenggaraan Sensus Penduduk 2010 merupakan hajatan besar bangsa yang hasilnya sangat penting dalam rangka perencanaan pembangunan.

Lebih terperinci

B A B 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

B A B 2 GAMBARAN UMUM OBJEK B A B 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Ikrar Mandiriabadi, didirikan pada tahun 1988 di daerah Pertukangan utara, Jakarta Selatan. Awal berdirinya, jumlah karyawan hanya

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT.POS PERSERO KANTOR REGIONAL VI SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM PT.POS PERSERO KANTOR REGIONAL VI SEMARANG BAB II GAMBARAN UMUM PT.POS PERSERO KANTOR REGIONAL VI SEMARANG 2.1 Sejarah Singkat PT.POS (Persero) Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang

Lebih terperinci

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1. Sejarah Perusahaan

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1. Sejarah Perusahaan A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah Perusahaan CV. BIMA JAYA merupakan salah satu perusahaan penerbit yang berada di daerah Solo, tepatnya berada di Jl. Makam Haji no 75 Solo. CV. BIMA JAYA bisa dikatakan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Kondisi Fisik Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit oleh dua Provinsi besar, yaitu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sri Intan Karplas Industry berdiri pada tahun 1982 di Kecamatan Medan Sunggal. Perusahaan ini bergerak pada pengolahan biji plastik menjadi karung

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI JAWA TENGAH BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 05/01/33/Th.II, 2 Januari 2008 KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2007 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah pada Agustus 2007 adalah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Profil PT. Sinar Perdana Ultra PT. Sinar Perdana Ultra (SPU) yang berdiri pada tahun 1990 pada mulanya adalah Home Industry dan mulai menjadi Perseroan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Penelitian No Kabupaten Y X1 X2 X3 1 Kab. Cilacap Kab. Banyumas Kab.

Lampiran 1. Data Penelitian No Kabupaten Y X1 X2 X3 1 Kab. Cilacap Kab. Banyumas Kab. LAMPIRAN Lampiran 1. Data Penelitian No Kabupaten Y X1 X2 X3 1 Kab. Cilacap 15.24 6.68 22.78 1676090 2 Kab. Banyumas 18.44 5.45 21.18 1605580 3 Kab. Purbalingga 20.53 5.63 21.56 879880 4 Kab. Banjarnegara

Lebih terperinci

GUBERNURJAWATENGAH. PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOM0R '2 TAJroJii 2e15 TENTANG

GUBERNURJAWATENGAH. PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOM0R '2 TAJroJii 2e15 TENTANG GUBERNURJAWATENGAH PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOM0R '2 TAJroJii 2e15 TENTANG PERKIRAANALOKASIDANABAGI HASILCUKAIHASILTEMBAKAU BAGIANPEMERINTAHPROVINSIJAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATENjKOTADI JAWATENGAHTAHUNANGGARAN2016

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bertujuan untuk mencapai social welfare (kemakmuran bersama) serta

I. PENDAHULUAN. bertujuan untuk mencapai social welfare (kemakmuran bersama) serta 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap negara atau wilayah di berbagai belahan dunia pasti melakukan kegiatan pembangunan ekonomi, dimana kegiatan pembangunan tersebut bertujuan untuk mencapai social

Lebih terperinci

Jln. Hanoman No. 18 Telp. (024) Fax. (024) Semarang

Jln. Hanoman No. 18 Telp. (024) Fax. (024) Semarang Nomor : W11-A/1532/KU.00/VI/2017. 22 Juni 2017 Sifat : Penting Lampiran : - Perihal : Kegiatan Rekonsiliasi Tingkat Wilayah dan Persiapan Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual Semester

Lebih terperinci

KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH Kondisi umum Provinsi Jawa Tengah ditinjau dari aspek pemerintahan, wilayah, kependudukan dan ketenagakerjaan antara lain sebagai berikut : A. Administrasi Pemerintah,

Lebih terperinci

BAB 5 PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Ringkasan Hasil Regresi

BAB 5 PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Ringkasan Hasil Regresi BAB 5 PEMBAHASAN 5.1 Pembahasan Hasil Regresi Dalam bab ini akan dibahas mengenai bagaimana pengaruh PAD dan DAU terhadap pertumbuhan ekonomi dan bagaimana perbandingan pengaruh kedua variabel tersebut

Lebih terperinci

Sosialisasi Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/94 Tahun 2017 tanggal 20 Nop 2017 tentang Upah Minimum Pada 35 Kabupaten/Kota Tahun 2018 di

Sosialisasi Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/94 Tahun 2017 tanggal 20 Nop 2017 tentang Upah Minimum Pada 35 Kabupaten/Kota Tahun 2018 di Sosialisasi Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/94 Tahun 2017 tanggal 20 Nop 2017 tentang Upah Minimum Pada 35 Kabupaten/Kota Tahun 2018 di Provinsi Jawa Tengah 1 Dasar Hukum 2 1. Undang Undang Nomor

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 No.42/06/33/Th.X, 15 Juni 2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 IPM Jawa Tengah Tahun 2015 Pembangunan manusia di Jawa Tengah pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah yang bersangkutan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI JAWA TENGAH BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 08/05/33/Th.I, 15 Mei 2007 TINGKAT PENGANGGURAN DI JAWA TENGAH MENURUN 0,1% Tingkat Penganguran Terbuka di Jawa Tengah pada Februari 2007 adalah 8,10%. Angka ini 0,10% lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Abdi Wibawa Press merupakan perusahaan penerbitan surat kabar yang berbahasa Mandarin di Sumatera Utara tepatnya terletak di jalan Kapten

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI JAWA TENGAH BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 05/12/33/Th.III, 1 Desember 2009 KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2009 Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dilaksanakan dua kali dalam setahun,

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 No.1/3307/BRS/11/2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 Pembangunan manusia di Wonosobo pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia

Lebih terperinci

Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah,

Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah, No.26/04/33/Th.XI, 17 April 2017 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 IPM Jawa Tengah Tahun 2016 Pembangunan manusia di Jawa Tengah pada tahun 2016 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhnya berbagai lembaga bimbingan belajar swasta menjadi fenomena menarik dan catatan tersendiri bagi dunia pendidikan di Indonesia. Secara statistik, jumlah bimbingan

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa Perusahaan Daerah Pasar

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah 34 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran-1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Dalam menjalankan aktivitas perusahaan sehari-hari dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Raya Sport merupakan usaha kecil dan menengah yang bergerak di bidang konveksi, khususnya satu set pakaian olahraga. CV. Raya Sport didirikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan ke arah desentralisasi. Salinas dan Sole-Olle (2009)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan ke arah desentralisasi. Salinas dan Sole-Olle (2009) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama beberapa dekade terakhir terdapat minat yang terus meningkat terhadap desentralisasi di berbagai pemerintahan di belahan dunia. Bahkan banyak negara

Lebih terperinci

Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan. merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan

Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan. merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan Penjelasan gambar: 1. Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan kebijaksanaan perusahaan secara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 14 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA BERBAK KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan

BAB I BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan BAB I BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan otonomi daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. World Bank dalam Whisnu, 2004), salah satu sebab terjadinya kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. World Bank dalam Whisnu, 2004), salah satu sebab terjadinya kemiskinan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan suatu keadaan di mana masyarakat yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dan kehidupan yang layak, (menurut World Bank dalam Whisnu, 2004),

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN GEDUNG RADIUS PRAWIRO LANTAI 7, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR 1, JAKARTA - 10710 TELEPON/FAKSIMILE (021) 3506218, SITUS www.djpk.depkeu.go.id

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai gambaran persebaran IPM dan komponen-komponen penyususn IPM di Provinsi Jawa Tengah. Selanjutnya dilakukan pemodelan dengan menggunakan

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017 No. 79/11/33/Th. XI, 06 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017 Agustus

Lebih terperinci

Penentuan harga pokok pesanan. pada cv. Sahabat. di Klaten. Tugas Akhir. Program Studi D3 Manajemen Pemasaran

Penentuan harga pokok pesanan. pada cv. Sahabat. di Klaten. Tugas Akhir. Program Studi D3 Manajemen Pemasaran Penentuan harga pokok pesanan pada cv. Sahabat di Klaten Tugas Akhir Program Studi D3 Manajemen Pemasaran Oleh: Teguh Arifianto F 320005 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2003 DAFTAR

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN KENDAL. 0 Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Kendal

TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN KENDAL. 0 Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Kendal LP2KD Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Kendal TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2012 0 Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Raya Sport merupakan usaha kecil dan menengah yang bergerak di bidang konveksi, khususnya pakaian olahraga. CV. Raya Sport didirikan pada tahun

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK

Lebih terperinci