ANALISIS REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN PADAPERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN PADAPERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)"

Transkripsi

1 ANALISIS REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN PADAPERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia) HENY KURNIANINGSIH ABSTRAKSI Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif, dengan pendekatan studi peristiwa (event study),studi peristiwa untuk menguji meliputi kandungan informasi, dan reaksi pasar terhadap pengumuman dividen.variabel yang digunakan pada penelitian adalah abnormal return, actual return, expected return, market return dengan metode Model Disesuaikan Pasar (Market Adjusted Model) dalam penghitungan abnormal return yang kemudian diuji dengan pengujian t(t-test).populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 135 perusahaan manufaktur yangterdaftardibeihun2010.pemilihansampeldalampenelitianinidilakukandenganpurposive sampling Sampel dalam penelitian ini sebanyak 45 perusahaan manufaktur.penelitian ini menganalisisadanyareaksipasarterhadappengumumandividendanmengujiadanyaperbedaan reaksipasarsebelumdansesudahpengumuman.berdasarkanpengujiandiatas,menyimpulkan bahwa pasar bereaksi signifikan yang diberikan oleh seluruh perusahaan manufaktur terhadap pengumumandividenyaitupadahariket-8dant-0 pengumumandividen.untukujibedarata-rata abnormal ada perbedaan reaksi pasar baik dan terjadi perbedaanterhadapperusahaanbertumbuhdanperusahaantidakbertumbuh. KataKunci:PengumumanDividen,reaksipasar,abnormalreturn. I. PENDAHULUAN Sebagai pasar yang sedang berkembang (emerging market), pergerakan harga ekuitas di pasar modal Indonesia berfluktuasi relatif tinggi. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain informasi luar perusahaan (eksternal), serta informasi internal perusahaan, termasuk didalamnya adalah pengumuman pembagian dividen. Pengumuman pembagian dividen merupakan salah satu corporate action yang berasal dari intern emiten, yang juga merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi investor untuk berinvestasi. Husnan (1993) menyatakan, dalam kondisi di mana investor dihadapkan pada ketidakpastian hasil investasi, maka penggunaandividensebagaisuatuindikator untuk memperkirakan prospek keuntungan merupakanhalyangditerimakarenadividen menurutlaporanakuntansibisadipengaruhi oleh metode perlakuan akuntansi yang berbeda. Di samping itu, pengumuman dividen juga mengandung informasi mengenai persepsi manajemen tentang prospek perusahaandi masayangdatang,yaitujika dikaitkan dengan keuntungan yang diharapkan perusahaan serta aliran kas untuk membayar dividen. Demikian pula penurunan dividen dapat ditafsirkan sebagai penurunan keuntungan di masa yang akan datang. Pembagian dividen kepada pemegang saham juga menyebabkan posisi kassuatu perusahaan semakin berkurang. Hal ini mengakibatkan leverage (rasio antara hutang terhadap ekuitas)akansemakinbesar.dampakyang timbul adalah para pelaku pasar akan berpikirannegatifterhadapperusahaan. Melihat hal tersebut paling tidak telah memberikan suatu gambaran tentang adanya pengaruh berbeda-beda yang ditimbulkan oleh kebijakan dividen pada waktu ex-dividend date. Berdasarkan temuan yang berbeda dari penelitianpenelitian di atas, peneliti memandang bahwa masih diperlukan adanya dukungan teori atas fenomena ex-dividend date ini. Selain itu penelitian ini juga ingin melihat bagaimana fenomena ex-dividend date padakondisipasarmodaldiindonesia. Berdasarkan uraian diatas, permasalahandalampenelitianiniadalah: Bagaimana reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman dividen;bagaimana perbedaan reaksi pasar sebelum dan sesudahpengumuman dividen. 61

2 Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis reaksi pasar dividen ;untuk menguji dan menganalisis perbedaan reaksi pasar sebelum dan sesudahpengumumandividen. II. HIPOTESIS Petit (1972) meneliti sampel yang terdiri dari 625 perusahaan yang berasal dari periode Januari 1964 sampai Juni Temuan Petit (1972) bertentangan dengan hasil Godenes (1978) dan Brooks (1996). Temuan Petit (1972) menunjukkan ada reaksipasaryangsignifikan,terutamapada bulanpengumumandividen.olehkarenaitu temuan Petit (1972) mendukung teori kandungan informasi yang dibawa dividen, sehingga dividen mempunyai kandungan informasiyangsubstansialbagiinvestor. Temuan Gonedes (1978) dikonfirmasi oleh Brooks (1996) yang meneliti pengumuman dividenpada tahun1988dan menguji perubahan asimetri informasi, relative spread dan volume perdagangan untuk melihat perubahan antara periode dividen. Hasil Penelitian Brooks (1996) menemukan asimetri informasi yang terjadi tidakmengalamiperubahanyangsignifikan, begitu juga relative spread dan volume perdagangan. Penelitian selanjutnya mengenai kandungan informasi dividen, terutama pada penelitian terakhir banyak yang mendukung kandungan informasi dividen. Aharony dan Swary (1980) mengamati sampel penelitian yang terdiri dari 149 perusahaan dalam kurun waktu 1Januari 1963 sampai dengan 31 Desember 1976 yang terdaftar di NYSE. Hasil penelitian menunjukkan ada reaksi pasar yang signifikan pada sehari sebelum dan hari pengumuman dividen, baik untuk perubahan dividen meningkat maupun menurun. Brickly (1983) menguji kandungan informasi specially designated dividend yang diumumkan di NYSE danamex pada periode dan terdapat 165 pengumuman. Hasil penelitiannya menemukan adanya reaksi pasar yang signifikan positif pada hari ke-0 dan +1. Hal ini menunjukkan specially designated dividend juga mengandung informasi yang bergunabagiinvestor. DeAngelo dan DeAngelo (1990) melakukan pengujian secara khusus terhadap perusahaan yang melakukan pemotongan dividen. Hasil penelitiannya menunjukkan pemotongan dividen merupakan pertanda perusahaan tersebut dalam kondisi distress. Hal ini sejalan dengan teori sinyal yang menyatakan bahwa penurunan pembayaran dividen berarti sinyal mengenai kinerja perusahaan yangmenurun. Firth (1994) menyatakan bahwa perubahan dividen mempunyai kandungan informasi yang berguna. Pendapatnya didasarkanataspenelitiannyaterhadap649 observasi selama periode Hasilnya menunjukkan bahwa reaksi pasar terjadi secara signifikan pada dua hari periode jendela yang diamati. Efek pengumuman dividen oleh reporter juga mempengaruhi pergerakan harga saham perusahaan dalam industri sejenis (perusahaannonreporter).jadiadatransfer informasi intra industri pada saat pengumumandividen. Benartzi et al. (1997) melakukan pengujian dengan menggunakan metode buy and hold strategy terhadap data harian dandatabulanan.sampelyangditelititerdiri dari255pengumumandividenmenurundan 4249 pengumuman dividen meningkat selama periode Hasilnya menunjukkan untuk jangka pendek yaitu 3 hari sekitar pengumuman (t-1, t-0 dan t+1) terdapat reaksi pasar yang signifikan yang mengkonfirmasi kandungan informasi dividen. Sedangkan untuk jangka panjang menunjukkan ada excess return signifikan yang terjadi setahun setelah pengumuman dividen. Jadi perusahaan yang menaikkan (menurunkan) pembagian dividen, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, mengalami excess return yang meningkat (menurun). Benartzi et al (1997) juga menunjukkan bahwa investor akan bereaksi lebih kuat terhadap pengumuman dividen menurun (-2,11%) dibandingkan pengumumandividenmeningkat(0,81%). Di Indonesia, terdapat beberapa penelitian yang berhasil membuktikan kandungan informasi dividen, antara lain adalah Suparmono (2000), Sujoko (1999) serta Setiawan dan Hartono (2002). Suparmono (2000) menguji pengumuman dividen yang terjadi selama periode Sampel penelitian terdiri dari 182 perusahaan yang mengumumkan 62

3 pembayaran dividen meningkat dan 158 perusahaan yangmengumumkan pembayaran dividenmenurun. Temuannya menunjukkan ada reaksi pasar yang signifikan pada t-5 dan t-0 untuk dividen meningkat dan pada t-0 untuk dividen menurun. Sujoko (1999) melakukan pengujian terhadap pengumuman dividen meningkat selama periode Hasilnya menunjukkan bahwa selama 3hari yaitu, sehari sebelum pengumuman, hari pengumuman dan sehari setelah pengumuman dividen meningkat terdapat reaksipasaryangsignifikanpositif. Setiawan dan Hartono (2002) berhasil mengkonfirmasi Sujoko (1999) dan Suparmono (2000) tentang adanya kandunganinformasipengumumandividen. PerbedaannyaadalahbahwaSujoko(1999) dan Suparmono (2000) menunjukkan terdapat kebocoran informasi dan reaksi yang berkepanjangan, sehingga pasar bereaksi signifikan pada hari sebelum dan sesudah pengumuman dividen. Sementara Setiawan dan Hartono (2002) menyatakan bahwa pasar bereaksi hanya pada hari pengumuman dividen dan tidak ada kebocoran informasi dan reaksi pasar yang berkepanjangan. Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya tersebut maka disusun hipotesis: H-1 : Ada reaksi pasar sebelum dan sesudahpengumumandividen; Lintner (1956) berargumen bahwa kenaikan dividen merupakan sinyal dari manajemen mengenai kepercayaan mereka bahwa laba akan mengalami peningkatan secara permanen di masa depan. Pemberian sinyal ini membutuhkan cost, maka hanya perusahaan berprospek yang mampu menanggungnya. Apabila sinyal tersebut diberikan oleh perusahaan yang tidak berprospek, maka perusahaan tersebut tidak akan mampu menanggung signalling cost dan akan mengalami kesulitan likuiditas, yang pada gilirannya justruakanmerugikaninvestor.olehkarena itu, investor harus mampu membedakan antara perusahaan berprospek dan tidak berprospek supaya tidak dibodohi oleh emiten. Apabila kenaikan dividen tersebut berasal dari perusahaan yang berprospek ekonomis, maka pasar akan bereaksi positif. Akan tetapi, apabila perusahaan yang mengumumkan kenaikan dividen tersebut merupakan perusahaan tidak berprospek, maka pasar akan bereaksi negatif. Apabila investor hanya memperhitungkan kenaikan dividen saja tanpa memperhatikan apakah sinyal tersebut valid atau tidak, sehingga merespon secara positif pengumuman dividen yang diberikan baik oleh perusahaan berprospek maupun tidak berprospek, maka investor tersebut adalah investoryangnaïveatauinvestoryangtidak canggih(unsophisticatedinvestor). Fama (1970) menyatakan bahwa efisiensi pasar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: bentuk lemah, bentuk setengah kuat dan bentuk kuat. Efisiensi pasar setengah kuat menurut Fama (1970) menekankan pada ketersediaan informasi dan fully reflect. Definisi ini tepat untuk mengamati respon pasar terhadap pengumuman yang tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut, seperti: pengumuman laba dan arus kas. Pengumuman laba yang meningkat merupakan kabar baik yang menandakan kinerja perusahaan bagus, sedangkan pengumuman laba menurun berarti kabar buruk yang menandakan kinerja perusahaan menurun. Pasar dapat menyerap informasi ini dengan cepat, kemudianbereaksipositif(negatif)terhadap kabar baik (buruk). Pengukuran efisiensi pasar bentuk setengah kuat seperti ini sangat tergantung kepada seberapa luas informasitersebuttersebar. Konsep efisiensi pasar bentuk setengah kuat menurut Fama (1970) dikembangkan lebih lanjut oleh Hartono (1998) dengan memperhitungkan kecanggihan pelaku pasar. Menurut Hartono (1998) konsep Fama mengenai efisiensi pasar bentuk setengah kuat yang menekankan ketersediaaninformasi merupakanefisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi. Akan tetapi, untuk menghadapi informasi yang menghendaki pengolahan lebih lanjut, seperti: pengumuman dividen dan merjer, maka definisi Fama (1970) dapat dikembangkan lagi. Hartono (1998) menyatakan bahwa investor harus canggih dalam mengolah informasi, sehingga mampubereaksisecaratepat.dalamkasus pengumuman dividen,investor harus dapat membedakan antara sinyal yang diberikan oleh perusahaan yang mempunyai prospek danyangtidakmempunyaiprospek. Hartono (1998) menyatakan bahwa definisi pasar yangmencakupketersediaan 63

4 informasi dan ketepatan reaksi pasar merupakan pasar bentuk setengah kuat secara keputusan (decisionaly efficient market). Efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan tingkatannya lebih tinggi daripada pasar efisien bentuk setengahkuatsecarainformasi. Sujoko (1999) melakukan penelitian terhadap Dividend Signalling Theory di BEI,selama periode Penelitiannya menggunakan nilai pasar asset dibagi nilai buku sebagai proksi perusahaanberprospekatautidaksehingga diperoleh 96 perusahaan yang bertumbuh dan mengumumkan kenaikan dividen dari 54perusahaanyangtidakbertumbuh,tetapi mengumumkan kenaikan dividen. Hasil penelitiannya menunjukkan investor merespon positif kedua sub sampel ini. Berarti, investor di Indonesia tidak memperhitungkan apakah perusahaan yang mengumumkan kenaikan dividen adalah perusahaan yang bertumbuh atau tidak. Atau dengan kata lain, investor di Indonesia masih belum canggih, sehingga Bursa Efek Indonesia belum efisien setengahkuatsecarakeputusan. Setiawan dan Hartono (2002) melakukanpengujianefisiensipasarbentuk setengah kuat secara keputusan dalam merespon pengumuman dividen meningkat menyimpulkan bahwa pasar modal di Indonesiaperiode belumefisien setengah kuat secara keputusan. Investor tidak mampu membedakan antara sinyal yang valid (yang berasal dari perusahaan bertumbuh) dan sinyal yang tidak valid (yang berasal dari perusahaan tidak bertumbuh), karena dari hasil pengujian terhadap ketepatan reaksi pasar menunjukkan bahwa investor bereaksi positif baik terhadap pengumuman dividen meningkat yang dinyatakan oleh perusahaan bertumbuh maupun oleh perusahaantidakbertumbuh. Berdasar beberapa penelitian tersebut makadisusunhipotesissebagaiberikut: H-2 : Ada perbedaan reaksi pasar dividen; III.METODEPENELITIAN 3.1. JenisPenelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif, dengan pendekatan studi peristiwa (eventstudy) PopulasidanSampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruhperusahaanmanufakturyang terdaftar di BEI tahun 2010 yang terdiri dari 135 perusahaan manufaktur.pemilihansampeldalam penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling dengan kriteria terdaftar di BEI dan merupakan perusahaan Manufaktur di tahun 2010 yang mengumumkan pembayaran dividen,tidak memiliki ekuitas negative,selalu memperoleh laba.berdasarkan kriteria dalam penentuan sampel, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 45 perusahaanmanufaktur OperasionalisasiVariabel a. AbnormalReturn Abnormal return atau excess return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap normal return. Normal return merupakan return ekspektasi dan merupakan return yangterjadipadakeadaannormal dimana tidak terjadi suatu peristiwa. Dengan adanya peristiwa tertentu, normal return akan naik atau akan turun. Hasil keseluruhannya adalah return sesungguhnya. Sehingga abnormal return merupakan selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dan return ekspektasi (normal return).adapun rumus abnormal returnsebagaiberikut: ARi,t=Ri,t-E{Ri,t} Dimana: ARi,t=Abnormalreturnsekuritas ke-ipadaperiodeperistiwake-t. Ri,t=Returnsesungguhnyayang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periodeperistiwake-t. E{R i, t} = Return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwake-t. Perhitunganreturnsesungguhnya (actual return) digunakan rumus sebagaiberikut: R it = P t -P t-1 P t-1 64

5 Dimana: Pt = Harga penutupan saham padaperiodeke-t Pt-1 = Harga penutupan sahampadaperiodeket-1 b. ReturnEkspektasi Return Ekspektasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekspektasi model dissuaikan pasar. Model ekspektasi dapat dibentuk dengan menggunakan persamaan: ERi,j=Rmj Dimana: ERi,j = R e t u r n Ekpektasi sekuritas ke-i pada periodeestimasike-j Tabel 4.1 Pengujian Normalitas Data One Sample Kolmogorov-Smirnov Test Rmj = ReturnIndeks Pasar pada periode estimasi ke-j (Rmj=IHSGj-IHSGj-1/IHSGj-1). IV.HASILDANPEMBAHASAN 4.1. PengujianNormalitasData Berdasarkan hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan one sample kolmogorov smirnov dapat diketahui bahwa nilai signifikansi 2 tailed average abnormal return average abnormal return sebelum pengumuman dan setelah pengumuman memiliki nilai signifikansi > 0,05.Hal ini membuktikan bahwa data berdistribusinormal. 4.2.PengujianHipotesis1 Pengujian hipotesis 1 merupakan pengujian reaksi pasar terhadap pengumuman dividen. Adanya reaksi pasardapatdiketahuidarinilaiabnormal return. Namun sebelumnya untuk melihat ada atau tidaknya abnormal return saham pada event periode akan dicari dengan menggunakan rumus one samplettest.padaprinsipnyapengujian ini adalah dengan membandingkan abnormalreturnsahamrata-ratadengan returnsaham Abnormalreturnyangsignifikanpada?sebesar 5% muncul pada hari ke t-8 atau delapan hari sebelum 65

6 pengumuman dan hari ke 0atau hari pada saat pengumuman dividen. Sehingga dapat diketahui bahwa terjadi reaksipasaryangsignifikandelapanhari sebelumpengumumandividendanpada hari-h atau pada saat pengumuman dividen. Hal ini berarti Hipotesis 1 diterima. Berdasarkananalisisyangdilakukan, untuk menguji adanya reaksi pasar dividen, sampel yang digunakan sebanyak 45 perusahaan. Hasil yang diperoleh adalah abnormal return yang signifikan pada?sebesar 5% muncul pada hari ke-8 atau delapan hari sebelumpengumumandividendanpada saat hari pengumuman dividen, sehingga dapat diketahui bahwa terjadi reaksi pasar pada 8 hari sebelum pengumumandividendanpadasaathari pengumuman dividen. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya kebocoran informasisebelumdividendibagikandan pasar juga mereaksinya pada saat diumumkan.temuan penelitian ini mendukung hipotesis kandungan informasi pengumuman dividen yang menyatakan bahwa pengumuman dividen mengandung informasi yang bergunabagiinvestor.hasilinikonsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Petit (1972), Aharony &Swary (1980), Benartzietal(1997),Mikhailetal(1999), Sujoko (1999), Suparmono (2000), Setiawan & Hartono (2003) dan Yusnitasari(2003) PengujianHipotesis2 Pengujian hipotesis 2 merupakan pengujian perbedaan reaksi pasar 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah pengumuman dividen. Adanya reaksi pasardapatdiketahuidarinilaiabnormal return. Namun sebelumnya untuk melihat ada atau tidaknya abnormal return saham pada event period atau periode jendela dicari dengan menggunakan rumus paired sample t test. Hasil pengujian perbandingan average abnormal return (AAR) saham pada periode sebelum pengumuman (t- 10 s/d t-1) memiliki average abnormal return sebesar sedangkan averageabnormalreturnsahampada10 hari sesudah pengumuman (t+1 s/d t+10) menunjukkan AAR sebesar Hasil pengujian perbedaan pada 10 hari periode sebelum pengumuman dividen dengan 10 hari sesudah pengumuman dividen menunjukkan nilai ttabel sebesar dengan tingkat signifikansi (?) 5% dengan df (derajad kebebebasan) n-1 = 9makadiperolehthitungsebesar2,292. Karena thitung lebih besar dibanding dengan ttabel maka H2 diterima.sehingga dapat diketahui ada perbedaan reaksi pasar sebelum dan sesudahpengumumandividen. Pengujian terhadap perbedaan ratarata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman dividen pada periode pengamatan. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan Paired Samples Test terhadap Average Abnormal Return, hasil yang diperoleh adalah ada perbedaan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman dividen dilihat dari hasil pengujian perbedaan pada 10 hari periode sebelum pengumuman dengan 10 hari sesudah pengumuman. Dibuktikan dengan nilai ttabel sebesar dengan tingkatsignifikansi (?) 5% dengan df (derajad kebebebasan) n-1 = 10 maka didapatkan thitung sebesar 2,292.Karena thitung terletakdiantara± ttabel maka Ho diterima. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan ada perbedaan secara signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman dividen terbukti kebenarannya, kenyataan ini mengindikasikan tidak banyak informasi lain diluar informasi sebelum dan sesudah pengumuman dividen yang dibagikan dan mempengaruhi pergerakan harga saham baik sebelum maupunsesudahpengumumandividen, sehingga variabilitas return yang terjadi antara sebelum dan sesudah pengumuman dividen berbeda secara nyata. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, penelitian tentang Reaksi Pasar terhadap Pengumuman Dividen pada perusahaan manufakturdibursaefekindonesiaditahun 66

7 2010inidapatdisimpulkan : 1. Terdapat reaksi pasar yang signifikan dividen. 2. Terdapat perbedaan reaksi pasar dividen. DAFTAR PUSTAKA Benartzi,Shlomo,RoniMichaelydanRichardH.Thealer.(1997). "DoChangesinDividendSignal thefutureorthepast?".thejournaloffinance52: Brooks, Raymond M. (1996). "Changes in Asymetric Information Earnings and Dividend Announcements".JournalofBusiness,FinancedanAccounting23(April): DeAngelo, Harry, Linda DeAngelo dan Douglas J. Skinner. (1992). "Dividend and Losse".The JournalofFinance47(December): El-Gazzar,S.M.(1998). "PrediclosureInformationandInstitutionalOwnership:ACross-Sectional Examination of Market Revaluations During Earnings Announcement Periods". The AccountingReview73: Fama, E.F.(1970). "Efficient Capital Market:Areview of Theory and Empirical Work".Journal of Finance(May): Firth,Michael.(1996). "Dividend Changes,AbnormalReturn,and Intra-IndustryFirmValuations". JournalofFinancialandQuantitativeAnalysis31(June): Gelb, David S. (1999). "Corporate Signalling with Dividend, Stock Repurchase, and Accounting Disclosure:AnEmpiricalStudy".JournalofAccounting,AuditingdanFinance: Gonedes, Nicholas J. (1978). "Corporate Signalling, External Accounting, and Capital Market Equilibrium:EvidenceonDividend,Income,andExtraordinaryItems".JournalofAccounting Research 16 (Spring): Brickley,JamesA. (1983). "Shareholder Wealth, Information SignallingandtheSpeciallyDesignatedDividend".JournalofFinancialEconomics12: Hand, J. R. M. (1990). "ATest of The Extended Functional Fixation Hypothesis".The accounting Review65: Hartono, Jogiyanto. (1999). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi pertama. Yogyakarta: BPFEUGM. Lintner,John. (1996). "Distribution of Income of CorporationsAmong Dividen, Retained Earning, andtaxes".theamericaneconomicreview46: Marfuah.(2001). "KemahiranInvestordanPolaReturnSahamSetelahPengumumanLaba:Studi EmpirispadaPerusahaanManufakturyangTerdaftardiBEI".JurnalWahana. Mayer,M. (1988). Market. New York, NY:W. W. Norton. Petit, Richardson R. (1972). "Dividend Announcements, Security Performance, and Capital Market Efficiency".The Journal of Finance27(December): Miller, Merton H., dan Kevin Rock. (1985). "Dividend Policy under Asymetric Information".The JournalofFinance40(September): Setiawan, Doddy dan Hartono, Jogiyanto. (2002). "Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat Secara Keputusan: Analis PengumumanDividen Meningkat".Simposium Nasional Akuntansi5.IkatanAkuntanIndonesia.Semarang: Shiller, R. J., Pound. (1989). "Survey Evidence on Diffusion of Interest and Information Among Investors".JournalofEconomicsBehaviorandOrganizations(August): Sujoko. (1999). Analisis Kandungan informasi dan Ketepatan Reaksi Pasar. Pengujian terhadap Dividend Signalling Theory,StudiEmpiris di Bursa Efek Jakarta.Tesisi S-2. Universitas GajahMada(Tidakdipublikasikan). Suparmono. (2000). "Dividend Announcement Effects on Stock Return: ATest of Signalling Hyphotesisinthe IndonesianStockMarket". GajahMadaInternationalJournalofBusiness 2(September): Utama,S.,danW.M.Cready.(1997). "InstitutionalOwnership,DifferentialPredisclosurePrecision andtradingvolumeannouncementsdates".journalofaccountingandeconomics24: Walther, B. (1997). "Investor Sophistication and Market Earnings Expectations". Journal of AccountingResearch35:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. A. Tinjauan Pustaka. dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. A. Tinjauan Pustaka. dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Dividen Dividen merupakan bagian keuntungan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang dibagikan kepada pemegang saham

Lebih terperinci

PENGARUH KECANGGIHAN INVESTOR TERHADAP KETEPATAN REAKSI PASAR DALAM MERESPON PENGUMUMAN DIVIDEN MENINGKAT

PENGARUH KECANGGIHAN INVESTOR TERHADAP KETEPATAN REAKSI PASAR DALAM MERESPON PENGUMUMAN DIVIDEN MENINGKAT PENGARUH KECANGGIHAN INVESTOR TERHADAP KETEPATAN REAKSI PASAR DALAM MERESPON PENGUMUMAN DIVIDEN MENINGKAT Marfuah Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia E-mail: marfuah@fe.uii.ac.id Abstract The

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Tabel 2.1. Gambar Kecepatan Penyesuaian Harga... 32

DAFTAR GAMBAR. Tabel 2.1. Gambar Kecepatan Penyesuaian Harga... 32 DAFTAR GAMBAR Tabel 2.1. Gambar Kecepatan Penyesuaian Harga... 32 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi berdampak pada peningkatan persaingan di suatu pasar termasuk juga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode Februari Juli yaitu indeks yang terdiri dari 45 perusahaan yang tercatat yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Dividen Dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi dengan laba ditahan (retained earnings) yang ditahan sebagai cadangan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia sebenarnya, hampir semua investasi mengandung unsur

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia sebenarnya, hampir semua investasi mengandung unsur BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia sebenarnya, hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. Pemodal tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperoleh dari investasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dividen 2.1.1. Pengertian Dividen Dividen merupakan bagian dari laba yang dibagikan kepada pemegang saham yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya (Baridwan,

Lebih terperinci

Erwin Budianto Pengajar Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

Erwin Budianto Pengajar Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon UJI REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI PERIODE 2003-2004 (Studi Komparasi Antara Perusahaan yang mengumumkan Dividen Naik dan Perusahaan yang mengumumkan Dividen Turun di Bursa Efek Jakarta)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. misalnya isu efisiensi pasar. Efisiensi bentuk pasar terbagi menjadi tiga bagian,

BAB I PENDAHULUAN. misalnya isu efisiensi pasar. Efisiensi bentuk pasar terbagi menjadi tiga bagian, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal yang sangat pesat saat ini, telah memotivasi para peneliti untuk melakukan penelitian yang tekait dengan pasar modal, misalnya isu

Lebih terperinci

ANALISIS REAKSI INVESTOR DALAM MERESPON PENGUMUMAN DIVIDEN. Edfan Darlis dan Zirman

ANALISIS REAKSI INVESTOR DALAM MERESPON PENGUMUMAN DIVIDEN. Edfan Darlis dan Zirman ANALISIS REAKSI INVESTOR DALAM MERESPON PENGUMUMAN DIVIDEN Edfan Darlis dan Zirman Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293 ABSTRAKSI Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional sebagai wahana investasi bagi masyarakat dan sebagai wahana pembiayaan bagi perusahaan dengan menjual

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan cara menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan cara menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Pasar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan cara menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Pasar modal harus bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya dana yang dimiliki setiap orang dapat ditanamkan ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya dana yang dimiliki setiap orang dapat ditanamkan ke dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya dana yang dimiliki setiap orang dapat ditanamkan ke dalam berbagai investasi, seperti investasi pada proyek, investasi pada perdagangan valuta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan,

Lebih terperinci

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT Oleh: Yogo Heru Prayitno 1) E-mail: yogo.heru@widyatama.ac.id 1) Universitas Widyatama Bandung ABSTRACT The researcher observed the announcement

Lebih terperinci

ANALISIS KECANGGIHAN INVESTOR TERHADAP KETEPATAN REAKSI PASAR DALAM MERESPON PENGUMUMAN DIVIDEN MENINGKAT

ANALISIS KECANGGIHAN INVESTOR TERHADAP KETEPATAN REAKSI PASAR DALAM MERESPON PENGUMUMAN DIVIDEN MENINGKAT ANALISIS KECANGGIHAN INVESTOR TERHADAP KETEPATAN REAKSI PASAR DALAM MERESPON PENGUMUMAN DIVIDEN MENINGKAT Ajat Sudrajat Lela Hindasah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta email:lel_umy@yahoo.com ABSTRACT

Lebih terperinci

PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT SECARA KEPUTUSAN AKIBAT PENGUMUMAN DIVIDEN MENINGKAT DI BURSA EFEK JAKARTA ABSTRAK

PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT SECARA KEPUTUSAN AKIBAT PENGUMUMAN DIVIDEN MENINGKAT DI BURSA EFEK JAKARTA ABSTRAK PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT SECARA KEPUTUSAN AKIBAT PENGUMUMAN DIVIDEN MENINGKAT DI BURSA EFEK JAKARTA Oleh GITA DANUPRANATA* NUR AFIANINGSIH** ABSTRAK A. LATAR BELAKANG Pasar modal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan studi peritiwa (event study). Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa (event) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26).

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pasar modal, ada dua pihak yang memiliki kepentingan yaitu investor dan emiten. Investor sebagai pihak yang kelebihan dana dapat melakukan alternatif investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana, tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana, tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan yang menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Fungsi ekonomi yang dijalankan pasar modal melibatkan dua pihak, yaitu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dapat dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan yang baru

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan baru yang diakibatkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 60 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-ekperimental, dengan jenis deskriptif, dan komparatif. Dilihat dari pengendalian variabel, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010. Teknik pemilihan sampel

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dalam ekuitas pemegang saham. Menurut Abdul Halim (2007 : 98), split stock

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dalam ekuitas pemegang saham. Menurut Abdul Halim (2007 : 98), split stock BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pemecahan Saham Menurut kamus investasi dan keuangan, peristiwa pemecahan saham merupakan cara yang dilakukan dengan tujuan untuk memecah jumlah saham

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kas maupun dalam bentuk lainnya. Dividen merupakan konsekuensi yang muncul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kas maupun dalam bentuk lainnya. Dividen merupakan konsekuensi yang muncul 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dividen Ross et al. (2008) mendefinisikan dividen sebagai bagian dari laba (earning) yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemiliknya, baik dalam bentuk kas maupun dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pasar Modal dan Bursa Efek Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imbalan atau pendapatan dari dana yang diinvestasikan berupa dividen atau capital

BAB I PENDAHULUAN. imbalan atau pendapatan dari dana yang diinvestasikan berupa dividen atau capital BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu alasan mengapa perusahaan berusaha menciptakan citra yang baik di mata investor adalah dengan harapan investor akan menginvestasikan dananya pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang

BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peranan penting sebagai salah satu sumber pembiayaan dana usaha di Indonesia, sedangkan disisi lain, pasar modal merupakan wahana investasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian pemecahan saham (stock split) Menurut Jogiyanto (2000 : 415), stock split adalah memecah selembar saham menjadi n lembar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijabarkan beberapa teori yang menjadi landasan analisis penulis mengenai hubungan variabel- variabel dalam penelitian, yaitu : Stock split (pemecahan saham),

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. saham yang dimiliki. Selanjutnya menurut Tangkilisan dan Hassel (2003),

II. TINJAUAN PUSTAKA. saham yang dimiliki. Selanjutnya menurut Tangkilisan dan Hassel (2003), II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Dividen Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Selanjutnya menurut Tangkilisan dan Hassel (2003), Dividen adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan hal yang penting bagi investor dalam menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan hal yang penting bagi investor dalam menetapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi merupakan hal yang penting bagi investor dalam menetapkan keputusannya untuk berinvestasi. Hipotesis pasar modal efisien menyatakan bahwa pasar yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi. Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi. Teknik BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi.

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI Pengaruh Pengumuman Dividen... (Ekaliya JTS) 298 PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI THE ANNOUNCEMENT EFFECT OF STOCK DIVIDEND ON ABNORMAL

Lebih terperinci

ANALISIS REAKSI PASAR DALAM MEREPON PENGUMUMAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BEI

ANALISIS REAKSI PASAR DALAM MEREPON PENGUMUMAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BEI ANALISIS REAKSI PASAR DALAM MEREPON PENGUMUMAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BEI Fakhril Fawwaz Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jalan Lingkar Selatan Tamantirto, Kasihan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitan ini, peneliti merujuk pada penelitian sebelumnya yang bermanfaat untuk dijadikan sebagai pembanding. Penelitian yang dijadikan rujukan

Lebih terperinci

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP REAKSI PASAR (Studi Empiris pada Bursa Efek Jakarta periode Tahun 2008)

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP REAKSI PASAR (Studi Empiris pada Bursa Efek Jakarta periode Tahun 2008) Volume 12, Nomor 2, Hal. 01-08 ISSN 0852-8349 Juli Desember 2010 ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP REAKSI PASAR (Studi Empiris pada Bursa Efek Jakarta periode Tahun 2008) Andi Mirdah dan Agus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merger dan akuisisi. Merger merupakan salah satu strategi perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merger dan akuisisi. Merger merupakan salah satu strategi perusahaan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Merger dan Akuisisi. Kondisi perekonomian dengan persaingannya untuk mempertahankan bisnis perusahaan mendorong semakin aktifnya transaksi di pasar modal, sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu terhadap harga saham dari

BAB III METODELOGI PENELITIAN. peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu terhadap harga saham dari BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yaitu salah satu desain statistik yang popular di bidang keuangan yang menggambarkan sebuah teknik riset yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien

BAB I PENDAHULUAN. harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal yang efisien semua sekuritas diperjualbelikan pada harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien adalah bahwa informasi tersedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return merupakan salah satu faktor yang

Lebih terperinci

PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT TERHADAP PERISTIWA PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI MENURUN DI BEJ

PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT TERHADAP PERISTIWA PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI MENURUN DI BEJ Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No.1 Januari 2008, hal. 56 65 Terakreditasi SK. No. 167/DIKTI/Kep/2007 PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT TERHADAP PERISTIWA PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dimana para investor bertemu untuk menjual atau membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para pelakunya (penjual

Lebih terperinci

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA Siti Murtopingah Rina Mudjiyanti Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT This study is to analysis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar Modal merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, dan instrumen

Lebih terperinci

REAKSI HARGA SAHAM TERHADAP PENGUMUMAN PEMBAYARAN DIVIDEN TUNAI DI BURSA EFEK JAKARTA TESIS

REAKSI HARGA SAHAM TERHADAP PENGUMUMAN PEMBAYARAN DIVIDEN TUNAI DI BURSA EFEK JAKARTA TESIS REAKSI HARGA SAHAM TERHADAP PENGUMUMAN PEMBAYARAN DIVIDEN TUNAI DI BURSA EFEK JAKARTA TESIS Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh derajad sarjana S-2 Magister Manajemen Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Investor selalu mempertimbangkan berbagai informasi yang ada untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Investor selalu mempertimbangkan berbagai informasi yang ada untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Investor selalu mempertimbangkan berbagai informasi yang ada untuk mengambil suatu keputusan investasi. Banyak informasi yang dapat digunakan oleh investor dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Selama periode pengamatan yaitu dari tahun 2011 sampai dengan 2012, jumlah perusahaan yang mengumumkan pembagian dividen adalah sebanyak 231 perusahaan untuk

Lebih terperinci

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN KENAIKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN KENAIKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA Kajian Akuntansi, Volume 4, Nomor 2, Desember 2009: 137-146 ISSN 1907-1442 REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN KENAIKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA Ibrahim UPN Veteran Yogyakarta; Email: ibrahim_upn@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barometer kondisi perekonomian suatu negara. Hal ini didasarkan pada fungsi pasar

BAB I PENDAHULUAN. barometer kondisi perekonomian suatu negara. Hal ini didasarkan pada fungsi pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal membawa peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian. Bahkan pasar modal dapat juga dipandang sebagai salah satu barometer kondisi perekonomian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pemecahan Saham (Stock Split) Informasi bersifat informatif apabila memiliki kriteria kelengkapan, relevansi dan tepat waktu sehingga mampu memberikan gambaran yang jelas mengenai

Lebih terperinci

1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar

1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar 1BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah efektifitas aksi korporasi. Sebuah aksi korporasi yang efektif akan memberikan sinyal kandungan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan bisnis, perusahaan tentunya membutuhkan dana yang lebih besar. Kekurangan dana tersebut merupakan salah satu alasan mengapa go public menjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Efisiensi Pasar Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia (Tandelilin, 2010:219). No one

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagi pasar untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagi pasar untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Dengan demikian,

Lebih terperinci

Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia

Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia Ni Putu Desy Ratna Dewi 1 I Made Sukartha 2 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: niputudesy47@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan perusahaan yang

BAB V PENUTUP. 1. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan perusahaan yang BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan pada bagian sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan perusahaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan biaya yang lebih murah. Di samping itu, para investor juga menggunakan pasar modal sebagai sarana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. Pasar Modal Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawar dan peminta dana jangka panjang dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek) seperti saham dan obligasi. Pengembangan pasar modal merupakan komponen yang sangat penting dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini direncanakan selama 2 tahun, yaitu tahun 2011-2012, karena penelitian ini menggunakan data sekunder maka data penelitian diambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Modal merupakan hal yang penting bagi perusahaan dalam mengembangkan kegiatan operasionalnya. Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut John E. Junarsin (http://cwma.or.id), ketika sebuah perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut John E. Junarsin (http://cwma.or.id), ketika sebuah perusahaan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kebijakan Dividen Menurut John E. Junarsin (http://cwma.or.id), ketika sebuah perusahaan memperoleh laba bersih (net income) dan tingkat cash flows pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga berdasarkan dimensi waktunya (Mudrajat Kuncoro, 2009:84)

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga berdasarkan dimensi waktunya (Mudrajat Kuncoro, 2009:84) BAB III METODE PENELITIAN 3. Rancangan Penelitian Dalam membuat perencanaan penelitian ada beberapa perspektif yang perlu dipertimbangkan, yaitu : jenis penelitian berkaitan dengan jenis penelitian, tujuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENGUMPULAN DATA Penelitian ini menggunakan data historis tentang harga saham, jumlah lembar saham dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal merupakan alternatif investasi di samping perbankan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal merupakan alternatif investasi di samping perbankan. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan pasar modal di Indonesia merupakan indikator bahwa pasar modal merupakan alternatif investasi di samping perbankan. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah atau mengurangi jumlah saham yang beredar menjadi n

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham

BAB II LANDASAN TEORI. Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dividen 2.1.1. Pengertian Dividen Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham sebanding dengan jumlah lembar yang dimiliki (Baridwan, 2004). Hanafi (2004)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian yang akan diperoleh (expected return) untuk suatu periode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian yang akan diperoleh (expected return) untuk suatu periode tertentu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi di pasar modal yang dijadikan para investor dalam pengambilan keputusan berinvestasi adalah pengumuman dividen. Informasi ini terkait dengan prediksi manajemen

Lebih terperinci

Kata Kunci : Buyback; Abnormal Return; Trading Volume Activity; BUMN; Return Realisasi

Kata Kunci : Buyback; Abnormal Return; Trading Volume Activity; BUMN; Return Realisasi ANALISIS RESPON PASAR DAN KINERJA SAHAM ATAS PENGUMUMAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM (BUYBACK) PADA PERUSAHAAN BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2010-2104 ANALYSIS OF MARKET RESPONSE AND STOCK PERFORMANCE

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI dengan periode pengamatan 2010-2015. Pada pengumuman inisiasi dividen,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemecahan Saham Pemecahan saham (stock split) adalah memecah selembar saham menjadi n lembar saham. Harga per lembar

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA EFFICIENT MARKET THEORY (TEORI EFISIENSI PASAR)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA EFFICIENT MARKET THEORY (TEORI EFISIENSI PASAR) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 EFFICIENT MARKET THEORY (TEORI EFISIENSI PASAR) Pasar yang efisien adalah suatu pasar bursa dimana efek yang diperjualbelikan merefleksikan seluruh informasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Keagenan (Agency Theory) dan laba Konsep manajemen laba menggunakan pendekatan teori keagenan yang terkait dengan hubungan atau kontrak diantara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek Indonesia terhadap pengumuman peristiwa bencana banjir yang melanda daerah khusus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin ketat, membuat perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin ketat, membuat perusahaan selalu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin ketat, membuat perusahaan selalu bersaing secara kompetitif untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Pratama (2011), peneliti menganalisis data yang telah dikumpulkan berupa return dan abnormal return pada sampel saham LQ 45 yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Efisiensi pasar didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Efisiensi pasar didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hipotesis Pasar Efisien Efisiensi pasar didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi. Pengertian pasar efisien adalah pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Untuk perusahaan yang sudah go public dana tersebut salah

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Untuk perusahaan yang sudah go public dana tersebut salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan pada dasarnya membutuhkan pembiayaan untuk kegiatan operasionalnya. Untuk perusahaan yang sudah go public dana tersebut salah satunya dapat diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi pasar. Efisiensi pasar membahas bagaimana pasar merespon

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi pasar. Efisiensi pasar membahas bagaimana pasar merespon BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat bagi perusahaan memperoleh dana untuk kegiatan operasi dan ekspansi perusahaan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan sumber

Lebih terperinci

Perkembangan pasar modal yang memunculkan kesempatan. berinvestasi serta menjanjikan tingkat keuntungan tertentu telah menarik

Perkembangan pasar modal yang memunculkan kesempatan. berinvestasi serta menjanjikan tingkat keuntungan tertentu telah menarik 1 BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal yang memunculkan kesempatan berinvestasi serta menjanjikan tingkat keuntungan tertentu telah menarik minat para investor untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian sebelumnya. Berikut ini adalah perbedaan antara penelitian terdahulu dan sekarang.

Lebih terperinci

Tesis. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan program Pascasarjana Pada program Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Diponegoro

Tesis. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan program Pascasarjana Pada program Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Diponegoro 1 UJI REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI PERIODE 2003-2004 (Studi Komparasi Antara Perusahaan yang mengumumkan Dividen Naik dan Perusahaan yang mengumumkan Dividen Turun di Bursa Efek Jakarta)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. surat berharga. Pasar akan memproses informasi yang relevan kemudian pasar

BAB I PENDAHULUAN. surat berharga. Pasar akan memproses informasi yang relevan kemudian pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam pasar yang efisien, informasi yang masuk ke pasar akan tercermin pada hargaharga surat berharga. Pasar akan memproses informasi yang relevan kemudian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Jakarta Islamic Index atau biasa disebut JII adalah salah satu indeks

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Jakarta Islamic Index atau biasa disebut JII adalah salah satu indeks BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index atau biasa disebut JII adalah salah satu indeks saham yang ada

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi. BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Menurut Undang Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasar Modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang

Lebih terperinci

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEND INITIATION DAN DIVIDEND OMISSION

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEND INITIATION DAN DIVIDEND OMISSION JDA Vol. 4, No. 1, Maret 2012, pp. 27-35 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEND INITIATION DAN DIVIDEND OMISSION Subkhan Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori yang sering diperlukan sebagai tuntunan untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam sebuah

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang mengamati pengaruh suatu

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang mengamati pengaruh suatu 27 BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yang mengamati pengaruh suatu peristiwa/peraturan atau kebijakan pemerintah pada suatu periode tertentu terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan. Publikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel yang

BAB III METODE PENELITIAN di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar pada tahun 2011-2013 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN III.METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yaitu salah satu desain statistik yang popular di bidang keuangan yang menggambarkan sebuah teknik riset yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tambahan tersebut dapat diperoleh dari investor yang menanamkan modalnya

BAB I PENDAHULUAN. tambahan tersebut dapat diperoleh dari investor yang menanamkan modalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal adalah salah satu tempat di mana para investor menanamkan dananya dalam berbagai bentuk investasi. Selain itu pasar modal juga alternatif yang sangat diminati

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan 9 II. LANDASAN TEORI 2.1. Stock Split Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan kepada publik. Hal tersebut diatur dalam pasal 68 dan 86 tahun 1995 tentang Pasar Modal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Hasil Penelitian Tedahulu Penelitian mengenai pasar modal akibat adanya suatu peristiwa non-ekonomi telah banyak dilakukan, antara lain penelitian yang dilakukan Wardani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin ramainya transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal itu menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia dalam perkembangannya telah menunjukan. sebagai bagian dari instrumen perekonomian, dimana indikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia dalam perkembangannya telah menunjukan. sebagai bagian dari instrumen perekonomian, dimana indikasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia dalam perkembangannya telah menunjukan sebagai bagian dari instrumen perekonomian, dimana indikasi yang dihasilkannya banyak dipicu oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia berkembang cukup baik, ini dapat dilihat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia berkembang cukup baik, ini dapat dilihat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia usaha di Indonesia berkembang cukup baik, ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang di negara ini, dari skala kecil sampai

Lebih terperinci

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN KAS (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN KAS (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) JURNAL TELAAH & RISET AKUNTANSI Vol. 6 No. 1 Januari 2013 Hlm. 40-53 REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN KAS (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) Iman Rafiyal Putra Muhammad

Lebih terperinci