Geografi KTSP & K-13 BIOSFER III. K e l a s I. MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA. a. Sumber Pangan
|
|
- Adi Gunawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KTSP & K-13 Geografi K e l a s XI BIOSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami manfaat keanekaragaman hayati. 2. Memahami perubahan dan dampak kerusakan flora dan fauna. 3. Memahami konservasi flora dan fauna. 4. Memahami kawasan pelestarian alam. I. MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA Berbagai jenis tanaman dan hewan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kehidupan manusia, di antaranya sebagai berikut. a. Sumber Pangan Tanaman dan hewan memiliki berbagai potensi, yaitu: 1. sumber karbohidrat, misalnya padi, jagung, gandum, juwawut, cantel, kentang, ubi, dan singkong; 2. sumber protein, misalnya kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang kapri, buncis, kacang panjang, kacang tholo, dan berbagai jenis ikan; 3. sumber lemak, misalnya durian, alpukat, kelapa, telur, daging ternak dan unggas; 4. sumber vitamin, misalnya sayur-sayuran, buah-buahan, madu, dan susu. 1
2 Gambar keanekaragaman hayati menjadi sumber bahan pangan (sumber: wikimedia.org) b. Obat-obatan Gambar obat-obatan herbal (sumber: wikimedia.org) Obat-obatan yang bersifat alami tanpa efek samping dan bersumber dari tanaman. Tanaman apotek hidup seperti jahe, kunyit, kencur, temulawak, jinten, sambiloto, bawang putih, mengkudu, mahkota dewa, alang-alang, dan akar lawang merupakan beberapa bahan baku yang dapat digunakan untuk membuat obat alami dan membantu menyembuhkan berbagai penyakit. mahkota dewa jahe meniran mengkudu Gambar contoh tanaman yang dimanfaatkan untuk obat (sumber: wikimedia.org) 2
3 c. Bahan Baku Industri Aneka tanaman dan hewan juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan industri, yakni sebagai berikut. 1. Industri makanan dan minuman, misalnya sagu, buah-buahan, sayur-sayuran, kelapa, kelapa sawit, susu, telur, teh, kopi, kakao, jahe, kencur, kayu manis, cengkih, dan lainnya. 2. Industri kosmetik, misalnya bengkoang, alpukat, timun, pepaya, jeruk nipis, lidah buaya, kemiri, rumput laut, mawar, melati, bunga matahari, cendana, dan sebagainya. 3. Industri kerajinan, misalnya kayu, bambu, rotan, daun pandan, kulit kayu, dan lainnya. 4. Industri pulp, misalnya kertas dan tripleks yang didapatkan dari pengolahan kayu pinus dan cemara. 5. Industri bangunan, misalnya kayu jati, mahoni, ulin, meranti, dan sengon. 6. Industri kulit dan pupuk, misalnya sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, ular, dan buaya. kopi kelapa sawit cengkih kakao Gambar contoh tanaman bahan baku industri makanan dan minuman (sumber: wikimedia.org) d. Plasma Nutfah Plasma nutfah adalah sifat keturunan atau plasma benih yang diturunkan oleh tumbuhan. Berbagai jenis pohon dari hutan dan tanaman pangan yang memiliki sifat unggul, seperti tahan terhadap air asin, angin, kekeringan, hama dan penyakit, hal tersebut akan menurun pada benihnya sehingga bibit unggul yang tumbuh semakin banyak. 3
4 e. Sumber Penelitian Keunikan jenis tanaman dan hewan di Indonesia khususnya, keberadaannya mulai langka dan dapat dijadikan sebagai objek penelitian sehingga populasinya yang kurang akan dapat dikembangkan dengan penemuan dalam penelitian lebih lanjut. Gambar badak sumatra objek penelitian di Taman Nasional Way Kambas (sumber:intlrhinofoundation.wordpress.com) f. Bisnis Ikan hias yang dikembangkan secara optimal dapat menjadi sumber pendapatan. Berbagai jenis tanaman hias pun dapat dibudidayakan sebagai sebuah usaha yang terus dikembangkan, baik dalam bentuk tanaman hidup, dikerdilkan, maupun tanaman yang dikeringkan. g. Objek Wisata Keanekaragaman tanaman dan hewan dengan berbagai keindahan dan keunikannya dapat menjadi modal dasar objek wisata, baik berupa pemandangan alam, hutan raya, tanaman wisata alam, cagar alam, taman laut, suaka margasatwa, dan sebagainya. Gambar bunga Rafflesia Arnoldi memiliki daya tarik wisata (wikimedia.org) 4
5 h. Sumber Energi Tanaman dan hewan berpotensi sebagai bahan bakar alternatif, seperti serbuk kayu, sekam dan arang sekam (biobriket), minyak kelapa, jarak, kedelai, ganggang, lemak hewan (biodisel), limbah sawit dan sagu, sampah organik dan kotoran hewan (biogas), singkong, jagung, dan sorgum (bioetanol). i. Menjaga Keseimbangan Ekologi Kegiatan fotosintesis hutan khususnya hutan hujan tropis yang lebat akan mengurangi kadar karbondioksida dan menambah oksigen di udara. Hal tersebut dapat mengurangi pencemaran udara dan efek rumah kaca. Hutan yang lebat juga dapat mengatur peredaran air tanah dan menjaga kelembaban tanah serta mempertahankan kelembaban udara. J. PERUBAHAN DAN DAMPAK KERUSAKAN FLORA DAN FAUNA Perubahan flora dan fauna disebabkan oleh beberapa faktor berikut. a. Pengaruh evolusi. Sepanjang daur kehidupannya tumbuhan dan hewan selalu mengalami evolusi, yakni perubahan secara perlahan dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks sehingga muncul spesies baru. b. Seleksi alam. Lingkungan alam berfungsi sebagai penyaring yang menentukan kemampuan suatu organisme bertahan di dalamnya. Kondisi suhu udara, jumlah air dan makanan, serta persaingan dalam memperebutkan makanan dan ruang memengaruhi keberadaan organisme tersebut di suatu wilayah. Akibatnya, hanya organisme yang dapat bertahanlah yang akan terus melangsungkan hidupnya, sedangkan yang tidak mampu bertahan akan pindah ke wilayah lain atau mati bahkan punah. c. Adaptasi terhadap lingkungan. Lingkungan hidup mengalami perubahan dari waktu ke waktu yang bisa diakibatkan oleh bencana alam atau manusia sehingga tumbuhan dan hewan harus mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Kemampuan beradaptasi ini sangat menentukan keberlanjutan hidup hewan dan tumbuhan. Hanya jenis tumbuhan dan hewan tertentu yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang akan terus berkembang, sedangkan yang tidak mampu bertahan akan pindah atau punah. d. Aktivitas manusia. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai aktivitas dalam memanfaatkan sumber daya nabati dan hewani. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas mendorongnya untuk menggunakan teknologi untuk mempercepat kegiatannya. Akibatnya terjadi perubahan pada lingkungan, misalnya manusia menebangi pohon dan memburu hewan. Pada tahap tertentu aktivitas ini dapat berdampak negatif jika tidak dilakukan dengan keseimbangan menjaga 5
6 kelestarian lingkungan. Adapun beberapa kegiatan manusia yang berakibat pada rusak atau terganggunya keseimbangan kehidupan hewan dan tumbuhan, yaitu sebagai berikut. 1. Penebangan hutan sepanjang sungai. Akibatnya pohon-pohon akan berkurang, hewan-hewan yang dilindungi atau langka punah dengan cepat, sungai menjadi dangkal oleh lumpur dan berakibat lebih jauh pada terjadinya banjir serta matinya ikan-ikan yang ada di sungai. 2. Alih fungsi lahan. Hal ini dilakukan untuk pertanian dan perkebunan menjadi pemukiman atau bangunan lainnya sehingga hewan dan tumbuhan yang ada di dalam hutan berpindah atau punah dengan cepat. 3. Penambangan terumbu karang untuk bahan kapur dengan menggunakan peledak. Akibatnya ikan dan organisme terumbu karang lainnya mati serta alga dan lamun yang menempel pada karang pun ikut mati. e. Bencana alam seperti gempa, longsor, letusan gunung api, banjir dan kekeringan, mengakibatkan jumlah spesies tumbuhan dan hewan semakin berkurang. Bahkan bila tidak ditanggulangi dengan saksama, bencana alam dapat mengakibatkan kepunahan. Kerusakan flora dan fauna menimbulkan beberapa dampak, yaitu sebagai berikut. a. Hilangnya plasma nutfah sehingga kesempatan memperoleh bibit unggul dari spesies tumbuhan dan hewan hilang. b. Hilangnya sumber pendapatan dari bahan baku tumbuhan dan hewan. c. Hilangnya sumber obat-obatan yang berbahan baku tumbuhan atau hewan. d. Terjadinya perebutan habitat antara manusia dan hewan. K. KONSERVASI FLORA DAN FAUNA Konservasi (pelestarian) flora dan fauna bertujuan menjaga kelangsungan hidup flora dan fauna serta menjamin kelestariannya. Konservasi dilakukan di dalam dan luar kawasan konservasi, disosialisasikan melalui penyuluhan dan bekerja sama dengan pihak swasta dan luar negeri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2011, konservasi flora dan fauna dilakukan dengan mengelola kawasan suaka alam (KSA) dan kawasan pelestarian alam (KPA). a. Kawasan Suaka Alam 1. Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang melindungi jenis tumbuhan tertentu agar dapat berkembang secara alami. 6
7 Tabel Cagar Alam di Indonesia Cagar Alam Lokasi Flora yang Dilindungi Sibolangit Sumatra Utara Bunga bangkai, bunga lebah Batang Pelupuh Sumatra Barat Bunga Raflesia arnoldi, Bukit Bungkuk Riau Meranti, kruing, durian hutan Rafflesia Bengkulu Bunga Rafflesia Arnoldi Cibodas Jawa Barat Semua flora (daerah resapan) Gunung Gede Pangrango Jawa Barat Kayu tropis Pulau Dua Jawa Barat Semua flora (hutan) Pulau Bokor Jakarta Ketapang, asam, melinjo Nusa Kambangan Arjuno Lalijiwo Batukahu Bukit Kelam Siantang Jawa Tengah Jawa Timur Bali Kalimantan Barat Bunga wijaya kusuma, bunga bangkai Pohon alpina, berbagai cemara Pohon kepalan, berbagai cemara Meranti, kantong semar merah, berbagai anggrek Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah Tengkawang, mahoni, pinus Padang Luwai Kalimantan Timur Anggrek hitam Gunung Lokon Sulawesi Utara Aren, pandan, berbagai anggrek Pulau Obi Maluku Utara Matoa, kayu merah Pegunungan Arfak Papua Berbagai anggrek Sumber: diolah dari berbagai sumber 7
8 Bunga bangkai Bunga kantong semar Gambar contoh tanaman di cagar alam Indonesia (wikimedia.org) 2. Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang melindungi populasi dan habitat satwa-satwa liar untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Tabel Suaka Margasatwa di Indonesia Suaka Margasatwa Lokasi Fauna yang Dilindungi Rawa Singkil Aceh Harimau sumatra, lutung hitam Gian Siak Kecil, Bukit Batu Riau Harimau dan gajah sumatra Bawean Meru Betiri Jawa Timur Jawa Timur Rusa, babi hutan, kera ekor panjang Rusa, kerbau liar, banteng, harimau jawa, kijang Pulau Kaget Kalimantan Selatan Bekantan, elang, raja udang biru Long Sungai Berang Kalimantan Timur Orang utan Tanjung Batikolo Sulawesi Tenggara Anoa, maleo Harlu NTT Rusa dan biawak timor, kuskus Pulau Manuk Maluku Burung belibis, raja udang Jamursba Medi Papua Cendrawasih, kanguru tanah, penyu belimbing Sumber: diolah dari berbagai sumber 8
9 b. Kawasan Pelestarian Alam 1. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi, dan dimanfaatkan untuk penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya, pariwisata, dan rekreasi. Tabel Taman Nasional di Indonesia Taman Nasional Lokasi Fauna yang Dilestarikan Gunung Leuser Rimbo Panti Bukit Barisan Selatan Aceh Sumatra Barat Sumatra Selatan Orang utan, siamang, kera ekor panjang, harimau, beruang madu, gajah, badak, rusa, burung rangkong. Harimau, beruang madu, siamang, tapir Harimau, siamang, babi hutan, kera ekor panjang, elang Waykambas Lampung Badak, gajah, harimau Ujung Kulon Banten Badak, harimau, kijang, kancil, babi hutan, trenggiling Pangandaran Jawa Barat Banteng, rusa, babi hutan Baluran Jawa Timur Kerbau liar, banteng, harimau, rusa, merak Tanjung Puting Kalimantan Tengah Orang utan, bekantan, owa Kutai Lore Lindu Pulau Komodo Gunung Lorentz Kalimantan Timur Sulawesi Tengah NTB Papua Bekantan, orang utan, banteng, babi hutan Tangkasi, maleo, kuskus, babi rusa Biawak, komodo, babi hutan, anjing hutan, ayam hutan Cendrawasih, kasuari, kakatua, kuskus, kanguru tanah, kanguru pohon. Sumber: diolah dari berbagai sumber 9
10 Tabel Taman Laut Nasional Indonesia Taman Laut Lokasi Fauna yang Dilestarikan Keterangan Laut Banda Maluku Spesies koral (terumbu karang) Salah satu warisan dunia Takabonerate Sulawesi Selatan Ikan karang seperti kakap, kerapu, kuweh, beronang, ekor kuning, pisang-pisang Kawasan atol nomor 3 di dunia Bunaken Sulawesi Utara Moluska seperti kerang, keong, tiram, cumi-cumi, sotong, gurita Kawasan segitiga emas koral dunia Wakatobi Sulawesi Tenggara Ketam, seperti kepiting dan rajungan Memiliki 750 spesies koral dunia Raja Ampat Papua Barat Teripang, udang Derawan Kalimantan Utara Hewan karang batu, alga Salah satu lokasi penyelaman terbaik di dunia Kawasan hutan bakau dan padang lamun Kepulauan Seribu DKI Jakarta Lamun Kepulauan Karimun Pulau Menjangan Jawa Tengah Bali Elang laut dada putih, penyu sisik, dan penyu hijau. Sumber: diolah dari berbagai sumber 10
11 Gambar (dari kiri ke kanan) rajungan, udang karang, dan hewan karang batu (wikimedia.org) 2. Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam yang bertujuan mengoleksi tumbuhan atau satwa atau keduanya, baik spesies asli atau tidak asli dari daerah setempat dan dimanfaatkan untuk penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budi daya, pariwisata, dan rekreasi. Tabel Taman Hutan Raya di Indonesia Taman Nasional Lokasi Pocut Meurah Intan Dr. Moh. Hatta Sultan Syarif Hasyim Thoha Syaifudin Wan Abdul Rahman Gunung Bunder Raden Soerjo Ngurah Rai Bukit Soeharto Sultan Adam Palu Murhum Nuraksa Prof. Ir. Herman Yohanes Aceh Sumatra Barat Riau Jambi Lampung Yogyakarta Jawa Timur Bali Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara NTB NTT Sumber: diolah dari berbagai sumber 11
12 3. Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi. Tabel Taman Alam Wisata di Indonesia Taman Nasional Lokasi Kepulauan Banyak Air Hitam Angke Kapuk Grojogan Sewu Sangeh Pulau Bakut Malino Kerandangan Pulau Pombo Teluk Yotefa Aceh Bengkulu Jakarta Jawa Tengah Bali Kalimantan Selatan Sulawesi Selatan NTB Maluku Papua Sumber: diolah dari berbagai sumber 12
SOAL KONSEP LINGKUNGAN
131 SOAL KONSEP LINGKUNGAN 1. Ciri-ciri air yang tidak tercemar adalah a. Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa b. Berkurangnya keberagaman biota perairan c. Banyak biota perairan yang mati d.
Lebih terperinciKarena hal-hal diatas tersebut, kita harus mencari cara agar hewan dan tumbuhan tetap lestari. Caranya antara lain sebagai berikut.
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD VI (ENAM) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) PELESTARIAN MAKHLUK HIDUP Kehadiran hewan dan tumbuhan itu sesungguhnya dapat menjaga keseimbangan alam. Satu makhluk
Lebih terperinciBeberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:
Pengaruh Letak Geografis Terhadap Kondisi Alam dan Flora Fauna di Indonesia Garis Lintang: adalah garis yang membelah muka bumi menjadi 2 belahan sama besar yaitu Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan.
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3
SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3 1. Tempat perlindungan Orang utan yang dilindungi oleh pemerintah banyak terdapat didaerah Tanjung
Lebih terperinciFLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
FLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Indentitas Flora dan Fauna Indonesia Indonesia merupakan negara yang memiliki
Lebih terperinciDisusun Oleh: Faisal Rahmad H Fabian
Disusun Oleh: Faisal Rahmad H. 1231010038 Fabian 1231010039 Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup yang Dilakukan Pemerintah dalam Pembangunan Berkelanjutan Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil
Lebih terperinciSMP NEGERI 3 MENGGALA
SMP NEGERI 3 MENGGALA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti pembelajaran, siswa diharapkan dapat mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem. Untuk Kalangan Sendiri
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.2
SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.2 1. Contoh pelestarian secara ex situ di Indonesia adalah... TN Lore Lindu SM Kutai Cagar Alam Nusa
Lebih terperinciEkologi Hidupan Liar http://blog.unila.ac.id/janter PENGERTIAN Hidupan liar? Mencakup satwa dan tumbuhan Pengelolaan hidupan liar perlindungan populasi satwa untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan
Lebih terperinciKonservasi Lingkungan. Lely Riawati
1 Konservasi Lingkungan Lely Riawati 2 Dasar Hukum Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber
Lebih terperinciPENGARUH KEGIATAN MANUSIA TERHADAP KESEIMBANGAN
BAB 3 PENGARUH KEGIATAN MANUSIA TERHADAP KESEIMBANGAN LINGKUNGAN Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat: 1. Menjelaskan kegiatan manusia yang dapat memengaruhi keseimbangan
Lebih terperinciLINGKUNGAN KEHIDUPAN DI MUKA BUMI
LINGKUNGAN KEHIDUPAN DI MUKA BUMI Indonesia terdiri atas pulau-pulau sehingga disebut negara kepulauan. Jumlah pulau yang lebih dari 17.000 buah itu menandakan bahwa Indonesia merupakan suatu wilayah yang
Lebih terperinciHEWAN YANG LANGKA DAN DILINDUNGI DI INDONESIA 1. Orang Utan (Pongo pygmaeus)
HEWAN YANG LANGKA DAN DILINDUNGI DI INDONESIA 1. Orang Utan (Pongo pygmaeus) - Habitat yang semakin sempit karena kawasan hutan hujan yang menjadi tempat tinggalnya dijadikan sebagai lahan kelapa sawit,
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) pertumbuhan jumlah penduduk. : 1.1. Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran : Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Pajangan : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan
Lebih terperinciKegiatan Ekonomi. Berdasarkan Potensi Alam
Bab 7 Kegiatan Ekonomi Berdasarkan Potensi Alam Bab ini akan membahas tentang kegiatan ekonomi yang didasarkan pada potensi alam. Pelajarilah dengan saksama agar kamu dapat mengenal aktivitas-aktivitas
Lebih terperinciPELESTARIAN BAB. Tujuan Pembelajaran:
BAB 4 PELESTARIAN MAKHLUK HIDUP Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat: 1. Mengetahui berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang mendekati kepunahan. 2. Menjelaskan pentingnya
Lebih terperinciPegunungan-Pegunungan di Indonesia : Pegunungan Jaya Wijaya di Irian Jaya. Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra. Dataran tinggi di Indonesia :
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD V (LIMA) ILMU PENGETAHUAN ALAM KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI INDONESIA A. KENAMPAKAN ALAM 1. Ciri-Ciri Kenampakan Alam Kenampakan Alam di Indonesia mencakup
Lebih terperinciSD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. KEANEKARAGAMAN MAKLUK HIDUP, ALAM DAN PELESTARIANNYALATIHAN SOAL BAB 10
SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. KEANEKARAGAMAN MAKLUK HIDUP, ALAM DAN PELESTARIANNYALATIHAN SOAL BAB 10 1. Perhatikan tabel berikut! No Nama Hewan 1 cendrawasih 2 Burung merpati 3 Badak bercula
Lebih terperinciEkologi Hidupan Liar HUTAN. Mengapa Mempelajari Hidupan Liar? PENGERTIAN 3/25/2014. Hidupan liar?
Mengapa Mempelajari Hidupan Liar? Ekologi Hidupan Liar http://staff.unila.ac.id/janter/ 1 2 Hidupan liar? Mencakup satwa dan tumbuhan Pengelolaan hidupan liar PENGERTIAN perlindungan populasi satwa untuk
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.1
SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.1 1. Makhluk hidup dapat terhindar dari kepunahan jika manusia... melakukan pelestarian menggunakan sumber daya alam secara
Lebih terperinciJenis-jenis Sumber Daya Alam
Jenis-jenis Sumber Daya Alam Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam? Sumber daya alam merupakan kekayaan alam di suatu tempat yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Berbagai jenis tumbuhan,
Lebih terperinciBAB. Pelestarian Hewan dan Tumbuhan
BAB 4 Pelestarian Hewan dan Tumbuhan Sekolah Dasar Putra Bangsa melakukan karyawisata ke Taman Safari di Bogor, Jawa Barat. Nina dan Siti sangat senang sekolahnya melakukan karyawisata ke Taman Safari.
Lebih terperinciTOPIK: PERTANIAN NON PANGAN
TOPIK: PERTANIAN NON PANGAN PENGERTIAN PERTANIAN Pertanian dlm arti sempit : Proses budidaya tanaman utk pangan saja Pertanian secara luas : Rangkaian usaha agribisnis, meliputi : - Pembibitan - Pembudidayaan
Lebih terperinciPELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV
xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan
Lebih terperinciPopulasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),
Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera
Lebih terperinciKULIAH KE 9: PERTANIAN PANGAN DAN NON-PANGAN KBLI 2009 PENGERTIAN PERTANIAN 9/6/2016 A PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN
KULIAH KE 9: PERTANIAN PANGAN DAN NON-PANGAN TIK : Setelah mengikuti kuliah ini Mahasiswa dapat menjelaskan pertanian pangan dan pertanian non-pangan. 06/09/2016 Kuliah XI, Pengantar Ilmu Pertanian 1 PENGERTIAN
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Sebaran Flora dan Fauna Indonesia dan Dunia
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : SMA Negeri 1 Mertoyudan : Geografi : XI IPS / I : Sebaran Flora dan Fauna
Lebih terperinciDATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016
DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA JENIS DATA : SUMBER DAYA ALAM : Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Peternakan, Perkebunan
Lebih terperinciSD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. SUMBER DAYA ALAM LATIHAN SOAL BAB 12
1. Bahan baku untuk membuat kertas adalah... SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. SUMBER DAYA ALAM LATIHAN SOAL BAB 12 Pohon jati Pohon kamper Pohon pinus gelap terang Pohon bamboo Kunci Jawaban
Lebih terperinciIndividu Populasi Komunitas Ekosistem Biosfer
Ekosistem adalah kesatuan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem juga dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang komplek antara organisme dengan lingkungannya. Ilmu yang
Lebih terperinciDisampaikan Pada Acara :
Disampaikan Pada Acara : Balancing Spatial Planning, Sustainable Biomass Production, Climate Change and Conservation (Menyeimbangkan Penataan Ruang, Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan, Perubahan Iklim
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA (GPW 0101) ACARA V: PEMAHAMAN FENOMENA BIOSFER
LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA (GPW 0101) ACARA V: PEMAHAMAN FENOMENA BIOSFER Disusun oleh : Nama NIM : Mohammad Farhan Arfiansyah : 13/346668/GE/07490 Hari, tanggal : Rabu, 4 November 2014
Lebih terperinciLampiran 3. Interpretasi dari Korelasi Peraturan Perundangan dengan Nilai Konservasi Tinggi
I. Keanekaragaman hayati UU No. 5, 1990 Pasal 21 PP No. 68, 1998 UU No. 41, 1999 Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Pengawetan keanekaragaman hayati serta ekosistemnya melalui Cagar Alam
Lebih terperinciPELESTARIAN EKOSISTEM FLORA DAN FAUNA
PELESTARIAN EKOSISTEM FLORA DAN FAUNA (Konservasi Hewan dan Tumbuhan) Oleh Evi Kurnia Sari 1417021038 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 1 LEMBAR PENGESAHAN
Lebih terperinciEKOSISTEM LAUT DANGKAL EKOSISTEM LAUT DANGKAL
EKOSISTEM LAUT DANGKAL Oleh : Nurul Dhewani dan Suharsono Lokakarya Muatan Lokal, Seaworld, Jakarta, 30 Juni 2002 EKOSISTEM LAUT DANGKAL Hutan Bakau Padang Lamun Terumbu Karang 1 Hutan Mangrove/Bakau Kata
Lebih terperinciProgram Kunjungan Sekolah Kampanye Bangga Hutan Geumpang
PENGETAHUAN MENGENAI ALAM DAN LINGKUNGAN DI SEKITAR KITA Nama Sekolah: Kelas : Nama Siswa : Berilah tanda silang ( x ) pada pernyataan - pernyataan di bawah ini: No. Pernyataan Benar Salah 1. 2. 3. 4.
Lebih terperinciBAB. Keseimbangan Lingkungan
BAB 3 Keseimbangan Lingkungan Pada hari minggu, Dimas dan keluarganya pergi menjenguk neneknya. Rumah nenek Dimas berada di Desa Jangkurang. Mereka membawa perbekalan secukupnya. Ketika tiba di tempat
Lebih terperinciKAWASAN KONSERVASI UNTUK PELESTARIAN PRIMATA JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
KAWASAN KONSERVASI UNTUK PELESTARIAN PRIMATA ANI MARDIASTUTI JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kawasan Konservasi Indonesia UURI No 5 Tahun 1990 Konservasi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI 2016
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI No. 12/02/21/Th. XI, 1 Februari PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI Pada Januari NTP di Provinsi Kepulauan Riau tercatat sebesar 0,11 persen dibanding
Lebih terperinciII. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN
ST01-L BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 01 PENCACAHAN LENGKAP RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN RAHASIA I. KETERANGAN UMUM RUMAH TANGGA 101. Provinsi Kab/Kota Kecamatan Desa/Kel. No.
Lebih terperinciBAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA
PERENCANAAN WILAYAH 1 TPL 314-3 SKS DR. Ir. Ken Martina Kasikoen, MT. Kuliah 10 BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA Dalam KEPPRES NO. 57 TAHUN 1989 dan Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang PEDOMAN
Lebih terperinciKEHATI & KLASIFIKASI KELAS LINTAS MINAT
1 KEHATI & KLASIFIKASI KELAS LINTAS MINAT SMA REGINA PACIS JAKARTA Ms. Evy Anggraeny Keanekaragaman Hayati (KEHATI) 2 Variasi berbagai macam makhluk hidup Meliputi hewan dan tumbuhan Manfaat bagi kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan
I. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia adalah salah satu negara yang dikenal memiliki banyak hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan tropis Indonesia adalah
Lebih terperinciA. Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap Keseimbangan Ekosistem
A. Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap Keseimbangan Ekosistem 1. Ekosistem Masih ingatkah kamu apa yang dimaksud dengan ekosistem? Ekosistem adalah tempat saling memberi dan menerima antara makhluk hidup
Lebih terperinciPOTENSI GEOGRAFIS INDONESIA III
K-13 Geografi K e l a s XI POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami potensi angin, gunung api, dan bentang
Lebih terperinciHUBUNGAN SALING KETERGANTUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP
HUBUNGAN SALING KETERGANTUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP Hubungan Antarmakhluk Hidup Kita sering melihat kupu-kupu hinggap pada bunga atau kambing berkeliaran di padang rumput. Di sawah, kita juga sering melihat
Lebih terperinciPELESTARIAN HUTAN DAN KONSERFASI ALAM
PELESTARIAN HUTAN DAN KONSERFASI ALAM PENDAHULUAN Masalah lingkungan timbul sebagai akibat dari ulah manusia itu sendiri, dari hari ke hari ancaman terhadap kerusakan lingkungan semakin meningkat. Banyaknya
Lebih terperinciSK / KD / IND SUMBER MATERI KE LUAR
SK / KD / IND SUMBER MATERI KE LUAR DIFINISI GEN SPESIES ORGANISME EKOSISTEM PELESTARIAN MANFAAT Keanekaragaman hayati atau biodiversitas (Bahasa Inggris: biodiversity) adalah suatu istilah pembahasan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1996
PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR TAHUN 199 TENTANG PERUBAHAN KEDUA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR TAHUN 1991 TENTANG RETRIBUSI PANGKALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kawasan hutan hujan tropis dengan tingkat keanekaragaman yang tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan kawasan pelestarian alam
Lebih terperinciPotensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON
Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON No. Potensi Data Tahun 2009 Data Tahun 2010*) 1. Luas lahan pertanian (Ha) 327 327
Lebih terperinciIV APLIKASI PERMASALAHAN
IV APLIKASI PERMASALAHAN Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki kekayaan alam yang sangat besar dengan aneka tipe ekosistem mulai dari pegunungan, hutan kapur, lahan basah, kawasan laut, terumbu
Lebih terperinci- - EKOSISTEM - - tujuh3ekosistem
- - EKOSISTEM - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian tujuh3ekosistem Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN HAYATI. Keanekaragaman Jenis Keanekaragaman Genetis Keanekaragaman ekosistem
KEANEKARAGAMAN HAYATI Keanekaragaman Jenis Keanekaragaman Genetis Keanekaragaman ekosistem Tujuan Pembelajaran Mampu mengidentifikasi keanekaragaman hayati di Indonesia Mampu membedakan keanekaragaman
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian
Lebih terperinciGeografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup
xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung adalah provinsi yang memiliki luas wilayah ,50 km 2
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Provinsi Lampung adalah provinsi yang memiliki luas wilayah 35.376,50 km 2 yang terdiri dari areal pemukiman, areal pertanian, perkebunan dan areal hutan yang
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN HAYATI (KEHATI) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta
KEANEKARAGAMAN HAYATI (KEHATI) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta 1 KEANEKARAGAMAN HAYATI 2 KEANEKARAGAMAN HAYATI Secara Garis besar dibedakan menjadi 3: 1. Keanekaragaman Gen 2. Keanekaragaman
Lebih terperinciSTATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013
STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 1 I. Aspek Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Penting Tahun 2009 2013 Komoditas
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Sekolah : SMP Muhammadiyah 2 Depok Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas /Semester : VIII / 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan
Lebih terperinciI. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban yang tersedia!
IKHLAS BERAMAL KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN JEPARA ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Hari/tanggal : 2010 Kelas : VII (tujuh) Waktu : 90 menit
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Fisik Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak dan Luas Secara geografis Kabupaten Cianjur terletak antara 6 0 21-7 0 25 Lintang Selatan dan 106 0 42-107 0 33 Bujur
Lebih terperinciDitulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16
KOMODITAS DAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN MALUKU TENGAH Pembangunan ketahanan pangan dan pertanian di Indonesia merupakan focus dari arus utama pembangunan nasional. Secara perlahan diarahkan secara umum
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara
GAMBARAN UMUM Wilayah Sulawesi Tenggara Letak dan Administrasi Wilayah Sulawesi Tenggara terdiri atas Jazirah dan kepulauan terletak antara 3 o - 6 o Lintang selatan dan 12 45' bujur timur, dengan total
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3
SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3 1. Meningkatnya permukiman kumuh dapat menyebabkan masalah berikut, kecuali... Menurunnya kualitas kesehatan manusia Meningkatnya
Lebih terperinciIndividu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon.
a.individ u b.popul asi c.komu nitas d.ekosis tem e.bioma Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon. Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang dapat
Lebih terperinciBerikut beberapa penyebab kepunahan hewan dan tumbuhan: 1. Bencana Alam
Banyak sekali ulah manusia yang dapat menyebabkan kepunahan terhadap Flora dan Fauna di Indonesia juga di seluruh dunia.tetapi,bukan hanya ulah manusia saja,berikut beberapa penyebab kepunahan flora dan
Lebih terperinciDampak Kegiatan Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati
Dampak Kegiatan Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati Pada dasarnya tidak ada makhluk hidup yang persis sama di bumi ini. Adanya perbedaan di antara organisme inilah yang menimbulkan keanekaragaman. Makhluk
Lebih terperinciPembangunan KSDAE di Eko-Region Papua Jakarta, 2 Desember 2015
Pembangunan KSDAE di Eko-Region Papua Jakarta, 2 Desember 2015 Papua terdiri dari Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua dengan luas total 42,22 juta ha merupakan provinsi terluas dengan jumlah penduduk
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.330, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Pengelolaan. Pelestarian. Suaka. Kawasan. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5798) PERATURAN
Lebih terperinciPenganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap
Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap bermacam-macam bahan pangan. TUJUAN PEMANFAATAN PEKARANGAN 10.3
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lebih dari jenis tumbuhan terdistribusi di Indonesia, sehingga Indonesia
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki kekayaan flora dan fauna serta kehidupan liar lain yang mengundang perhatian berbagai pihak baik di dalam maupun di luar negeri. Tercatat lebih dari
Lebih terperinci19 Oktober Ema Umilia
19 Oktober 2011 Oleh Ema Umilia Ketentuan teknis dalam perencanaan kawasan lindung dalam perencanaan wilayah Keputusan Presiden No. 32 Th Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Kawasan Lindung
Lebih terperinciE. Kondisi Alam Indonesia
E. Kondisi Alam Indonesia Alam Indonesia dikenal sangat indah dan kaya akan berbagai sumber daya alamnya. Tidak heran jika banyak wisatawan dari berbagai dunia tertarik dan datang ke Indonesia. Kegiatan
Lebih terperinciSoal ujian semester Ganjil IPA kelas X Ap/Ak. SMK Hang Tuah 2
Soal ujian semester Ganjil IPA kelas X Ap/Ak SMK Hang Tuah 2 1. Perbedaan yang ditemukan antar kambing dalam satu kandang disebut... A. Evolusi B. Adaptasi C. Variasi D. Klasifikasi 2. Diantara individu
Lebih terperinciKULIAH KE 9: PERTANIAN PANGAN DAN
KULIAH KE 9: PERTANIAN PANGAN DAN NON-PANGAN TIK : Setelah mengikuti kuliah ini Mahasiswa dapat menjelaskan pertanian pangan dan pertanian non-pangan. 18/02/2013 Kuliah XI, Pengantar Ilmu Pertanian 1 PENGERTIAN
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU APRIL 2015
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI No. 37/05/21/Th. X, 4 Mei PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU APRIL Pada April NTP di Provinsi Kepulauan Riau tercatat 98,69 mengalami penurunan sebesar
Lebih terperinciPERTANIAN NON PANGAN
PERTANIAN NON PANGAN Pengertian pertanian dalam arti yang sempit, mungkin hanya diartikan proses budidaya tanaman untuk pangan saja, namun dengan perkembangan pengetahuan pertanian telah diartikan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai perairan laut yang lebih luas dibandingkan daratan, oleh karena itu Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Perairan laut Indonesia kaya akan
Lebih terperinciC. Potensi Sumber Daya Alam & Kemarintiman Indonesia
C. Potensi Sumber Daya Alam & Kemarintiman Indonesia Indonesia dikenal sebagai negara dengan potensi sumber daya alam yang sangat besar. Indonesia juga dikenal sebagai negara maritim dengan potensi kekayaan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Keadaan Alam dan Distribusinya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Alokasi Waktu : SMP Negeri 2 Ngemplak : Ilmu Pengetahuan Sosial : VII/Satu : Keadaan Alam dan Distribusinya
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN
ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2015 2016 Mata Pelajaran : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) Kelas / Semester : VI (Enam) / 1 (Satu) Hari / Tanggal :... Waktu : 120 menit A. Pilih jawaban
Lebih terperinciCiri-Ciri Makhluk Hidup 1. Dun putri malu mengatup ketika disentuh. Peristiwa ini menunjukkan makhluk hidup... (Ujian Nasional 2007/2008) A.
Ciri-Ciri Makhluk Hidup 1. Dun putri malu mengatup ketika disentuh. Peristiwa ini menunjukkan makhluk hidup... (Ujian Nasional 2007/2008) A. Membutuhkan makanan B. Peka terhadap rangsangan C. Mengeluarkan
Lebih terperinciJENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN A. Ketampakan Lingkungan Alam dan Buatan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2014
No. 04/01/Th.IX, 2 Januari 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2014 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada Desember 2014 tercatat 99,63 atau mengalami penurunan sebesar
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang selain merupakan sumber alam yang penting artinya bagi
Lebih terperinciBIDANG USAHA TERTENTU DAN DAERAH TERTENTU
BIDANG TERTENTU DAN DAERAH TERTENTU LAMPIRAN II PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2008 TANGGAL 23 SEPTEMBER 2008 BIDANG 1. Pengembangan tanaman pangan a. Pertanian Padi 01111 Industri
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN HAYATI A. PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup
KEANEKARAGAMAN HAYATI A. PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokan
Lebih terperinciBAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA
Lebih terperinciDATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014
DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 1 Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Penting Tahun 2010 2014 Komoditas Produksi Pertahun Pertumbuhan Pertahun
Lebih terperinciMATERI IPS KELAS VIII SMP KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK
MATERI IPS KELAS VIII SMP KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk KOMPETENSI DASAR : 1.1 Mendeskripsikan kondisi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016
BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 22/03/21/Th.XI 1 Maret PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI Pada Februari NTP di Provinsi Kepulauan Riau tercatat sebesar 0,27 persen dibanding
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Hasil Hutan Non Kayu Hasil hutan dibagi menjadi dua bagian yaitu hasil hutan kayu dan hasil
15 TINJAUAN PUSTAKA Hasil Hutan Non Kayu Hasil hutan dibagi menjadi dua bagian yaitu hasil hutan kayu dan hasil hutan non kayu. Menurut Supriadi (2003) hutan tidak hanya menghasilkan kayu, tetapi hutan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2015 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM DENGAN RAHMAT
Lebih terperincii:.l'11, SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI viii xii DAFTAR SINGKATAN ...
itj). tt'ii;,i)ifir.l flni:l l,*:rr:tililiiii; i:.l'11, l,.,it: I lrl : SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI DAFTAR SINGKATAN viii tx xt xii... xviii BAB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan aslinya (Hairiah, 2003). Hutan menjadi sangat penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan merupakan kesatuan flora dan fauna yang hidup pada suatu kawasan atau wilayah dengan luasan tertentu yang dapat menghasilkan iklim mikro yang berbeda dengan keadaan
Lebih terperincimencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik Talaud Lestari
mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik Talaud Lestari Didukung oleh: Talaud Lestari Mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik harus segera
Lebih terperinci02/03/2015. Sumber daya Alam hayati SUMBER DAYA ALAM JENIS-JENIS SDA SUMBERDAYA HAYATI. Kepunahan jenis erat kaitannya dengan kegiatan manusia
SUMBER DAYA ALAM (SDA) Kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran dan kemaslahatan manusia SUMBER DAYA ALAM TIM ILMU LINGKUNGAN FMIPA UNSYIAH JENIS-JENIS SDA Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH Nomor 68 Tahun 1998, Tentang KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH Nomor 68 Tahun 1998, Tentang KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam merupakan
Lebih terperinci