ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR RUPIAH PERIODE TRIWULAN I 2009 TRIWULAN IV 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR RUPIAH PERIODE TRIWULAN I 2009 TRIWULAN IV 2014"

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR RUPIAH PERIODE TRIWULAN I 2009 TRIWULAN IV 2014 RIZAL AKMALUDIN Tasikmalaya akmaludinrizal@gmail.com Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi 24 Tasikmalaya, Jawa Barat Indonesia (0265) ABSTRAK Hampir semua Negara menganut perekonomian terbuka, yaitu membuka diri terhadap sistem perdagangan dan sistem keuangan internasional. Kompleksitas sistem pembayarannya pun menjadi semakin tinggi akibat adanya globalisasi perekonomian. Nilai tukar merupakan salah satu variabel utama dalam perekonomian terbuka, mengingat pembayarannya menggunakan valuta asing. Fenomena yang terjadi di Indonesia, nilai tukar begitu mudah untuk berfluktuasi dari periode ke periode dalam waktu yang singkat. Konsekuensinya perusahaan-perusahaan multinasional akan menghadapi kecemasan depresiasi atau apresiasi karena ketidakpastian nilai tukar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh faktor fundamental ekonomi yang dapat mempengaruhi nilai tukar, diantaranya : inflasi, BI Rate, jumlah uang beredar, dan laju pertumbuhan ekonomi serta faktor teknisnya yaitu berkaitan dengan cadangan devisa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode OLS (Ordinary Least Square) dengan model regresi semi log linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa BI Rate, jumlah uang beredar, cadangan devisa secara parsial berpengaruh signifikan terhadap fluktuasi nilai tukar, sementara inflasi dan laju pertumbuhan ekonomi berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai tukar. Secara bersama-sama inflasi, BI Rate, jumlah uang beredar, laju pertumbuhan ekonomi, dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar, serta variabel yang paling berpengaruh terhadap fluktuasi nilai tukar adalah jumlah uang beredar. Kata Kunci : Nilai tukar, Inflasi, BI Rate, jumlah uang beredar, laju pertumbuhan ekonomi, cadangan devisa. PENDAHULUAN Globalisasi perekonomian sering didefinisikan sebagai proses semakin menghilangnya atau menipisnya batas ekonomi antar negara. Sejalan dengan berkembangnya proses globalisasi perekonomian, maka dibidang perdagangan internasioal retriksi semakin berkurang. Hal ini membawa dampak meningkatnya volume dan nilai perdagangan internasional (Agus Budi Santosa, 2008). Kompleksitas sistem pembayaran dalam perdagangan internasional semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang berkembang akhir-akhir ini. Hal tersebut terjadi akibat semakin besarnya volume dan keanekaragaman barang dan jasa yang akan di perdagangkan di negara lain. Oleh karena itu upaya untuk meraih manfaat dari globalisasi ekonomi harus didahului upaya untuk menentukan kurs valuta asing pada tingkat yang menguntungkan. Penentuan kurs valuta asing menjadi pertimbangan penting bagi negara yang terlibat dalam perdagangan internasional, karena kurs valuta asing berpengaruh besar terhadap biaya dan manfaat dalam perdagangan internasional

2 (Hadori Yunus, 2006). Persoalan yang sedang dihadapi perekonomian Indonesia sekarang cukup kompleks menyangkut berbagai dimensi ekonomi baik sistem maupun kelembagaanya. Salah satu yang menjadi fenomena permasalahan saat ini adalah terus ter depresiasinya nilai tukar rupiah atau bisa dikatakan mata uang domestik negara kita terus menerus mengalami kemerosotan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk : Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh tingkat inflasi, tingkat suku bunga (BI Rate), jumlah uang beredar, laju pertumbuhan ekonomi, serta cadangan devisa secara parsial maupun secara bersama-sama terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah juga untuk mengetahui elastisitas dari kesemua variabel tersebut terhadap nilai tukar. Nilai tukar valuta asing adalah harga satu satuan mata uang dalam satuan mata uang lain (Roshinta Puspita Ningrum). Menurut Sadono Sukirno (2011;397) Kurs valuta asing dapat juga di definisikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyak nya rupiah yang dibutuhkan, untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Menurut Sadono Sukirno (2011:14), Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam sesuatu perekonomian. Tingkat inflasi (presentasi pertambahan kenaikan harga) berbeda dari satu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari satu negara ke negara lain. BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Jumlah Uang beredar Menurut Boediono (1988:2), Pengertian yang paling sempit definisi uang adalah uang kertas dan uang logam yang ada di masyarakat. Uang tunai ini disebut uang kartal atau dalam bahasa inggris dinamakan currency. Para ekonom klasik mengatakan uang inilah yang merupakan daya beli yang langsung bisa digunakan (dibelanjakan) dan oleh karena itu langsung mempengaruhi harga barang-barang. Menurut BPS, Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik Bruto (PDB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Menurut Sadono Sukirno (2011;49), kegunaan data pendapatan nasional adalah untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara dari periode ke periode. Dengan mengamati tingkat pertumbuhan yang dicapai dari periode ke periode dapatlah dinilai prestasi dan kesuksesan negara tersebut dalam mengendalikan kegiatan ekonominya dalam jangka pendek dan usaha mengembangkan perekonomiannya dalam jangka panjang. Cadangan Devisa, Menurut Hendra Halwani (2005:116), Dalam perkembangan ekonomi nasional Indonesia dikenal dengan dua terminologi cadangan devisa, yaitu official exchange foreign reserve, dan country foreign exchange reserve, yang masing-masing mempunyai cakupan berbeda. Pertama, merupakan cadangan devisa milik negara yang dikelola, diurus, dan di tata usahakan oleh bank sentral, sesuai dengan tugas yang diberikan oleh UU No.13 Tahun Kedua, mencakup seluruh devisa yang dimiliki badan, pereorangan, lembaga, terutama lembaga keuangan nasional yang secara moneter merupakan bagian dari kekayaan nasional.

3 METODE PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan dengan mengambil data statistik ekonomi keuangan Indonesia (SEKI), atau laporan keuangan Bank Indonesia mengenai nilai tukar rupiah, BI Rate, jumlah uang beredar, cadangan devisa. Sementara inflasi dan laju pertumbuhan ekonomi diperoleh dari penerbitan laporan Badan Pusat Statistik. Jenis dari penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana tujuan penelitian ini ialah untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Metode Penelitian yang dipilih adalah OLS (Ordinary Least Square). Model penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah model regresi semi log linier berganda. Uji regresi semi log linier berganada ini digunakan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara tingkat inflasi, BI Rate, jumlah uang beredar, laju pertumbuhan ekonomi, dan cadangan devisa terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah, baik secara parsial maupun bersama-sama. Adapun persamaan regresi semi log linier berganda, yaitu : Log ER= α + β1 I + β2 SB + log β3 JUB + log β4 LPE + log β5 CD + e Dimana: log ER I SB Rate) log JUB LPE log CD = Nilai tukar rupiah = Tingkat inflasi = Tingkat suku bunga (BI = Jumlah uang beredar = Laju pertumbuhan ekonomi = Cadangan Devisa β1- β6 = Koefisien Regresi masingmasing variabel independen e = error term Pengujian Hipotesis, ada beberapa uji yang dipakai diantaranya uji t, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial dalam menerangkan variabel dependen. Uji F, dalam uji ini kita ingin melihat apakah beberapa parameter regresi secara bersama-sama telah memenuhi suatu hipotesis, dalam artian untuk melihat apakah variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Uji Koefisien Determinasi, dengan melihat nilai R 2 disebut juga koefisien determinasi, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen (Goodness of fit). Kemudian elastisitas, konsep elastisitas menunjukan tanggapan atau kepekaan dari suatu varibel terikat karena adanya perubahan dalam varibel bebas tertentu. Besarnya koefisien elastisitas ini ditunjukan oleh perbandingan anatara persentase pertumbuhan dalam varibel terikat dan persentase variable bebas yang mempengaruhinya. Untuk analisis elastisitas tidak perlu memerlukan perbandingan dengan tabel krisis/statistik, tetapi cukup dengan melihat kriteria, jika: E < 1 : Inelastis E > 1 : Elastis E = 1 : Elastis Unitary Uji Asumsi Klasik, ada beberapa hal yang harus terpenuhi dalam asumsi klasik diantaranya : Uji normalitas ini bertujuan untuk apakah dalam model regresi variabel independen, variabel dependen, maupun kedua-duanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji signifikansi

4 pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen melalui uji statistik hanya akan valid jika residual yang didapatkan mempunyai distribusi normal. Uji Normalitas yang digunakan adalah uji jarque berra. Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (variabel independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variasi dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut Bhuono Agung Nugroho (2005:62) dalam Rizki Ansori (2010), PEMBAHASAN Periode Nilai Tukar Inflasi BI Rate Jumlah Uang Beredar heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke pengamatan lainnya. Uji Autokorelasi. Menurut Moch. Doddy Ariefianto (2012:26), Autokorelasi menunjukan sifat residual regresi yang tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya, atau secara formal fenomena ini umum di temukan pada regresi dengan data yang bersifat time series tetapi kadang juga ditemukan pada data cross section. Autokorelasi timbul dari spesifikasi yang tidak tepat terhadap hubungan antara variabel endogeneous dengan variabel penjelas. Akibat kurang memadainya spesifikasi maka dampak faktor yang tidak masuk ke dalam model akan terlihat pada pola residual. Laju Pertumbuhan Ekonomi Cadangan Devisa TW TW TW TW TW TW TW TW TW TW TW TW TW TW TW TW TW

5 ` TW TW TW TW TW TW TW Sumber: Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik Hasil regresi OLS dengan menggunakan e-views 8 pada model Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Periode (Triwulan I 2009 Triwulan IV 2014), diperoleh persamaan sebagai berikut: Log (ER) = 3,367 0,011 I + 0,083 SB + 0,533 LOG (JUB) 0,003 LPE 0,411 LOG (CD) Dependent Variable: LOG(ER) Method: Least Squares Date: 01/30/16 Time: 10:04 Sample: 2009Q1 2014Q4 Included observations: 24 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C I SB LOG(JUB) LPE LOG(CD) R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Sumber: Hasil uji menggunakan Eviews-8 a. Variabel Inflasi Variabel bebas inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai tukar, hal ini ditandakan oleh nilai probabilitas sebesar 0,453> 0,05 atau nilai t hitung sebesar -0,76 7< 2,101. Maka H 0 diterima atau menolak H a. Hal tersebut sejalan dengan peneilitian yang dilakukan oleh Immamudin Yuliadi (2007) dimana hasil penelitiannya menunjukan baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai tukar. Begitupun dengan penelitian yang dilakukan oleh Adwin surja atmadja (2002), Agus budi santosa (2008) inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai tukar. Artinya dalam keadaan inflasi yang tinggi ataupun rendah tidak akan berpengaruh pada fluktuasi nilai tukar. Ini merupakan penyebab dari Negara Indonesia cenderung melakukan impor walaupun ada pada inflasi domestik yang rendah hal ini terjadi atas adanya akibat masyarakat Indonesia yang konsumtif dan

6 cenderung memilih produk asing dalam memenuhi kebutuhannya. Kemudian elastisitas dari variabel inflasi terhadap nilai tukar adalah inelastic. Artinya bahwa setiap kenaikan inflasi sebesar 1% akan mengapresiasi nilai tukar sebesar 0,011336%. b. Variabel BI Rate Variabel bebas BI Rate berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar, hal ini ditandakan oleh nilai probabilitas sebesar 0,000< 0,05 atau nilai t hitung sebesar 10,639> 2,101. Maka H 0 ditolak atau menerima H a. Hasil uji sesuai dengan penelitian yang dilakukan Roshinta Puspitaningrum (2014), Muhammadinah (2011), Rizki Ansori (2010) dimana suku bunga berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar. Kemudian sesuai juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Agus Budi Santosa (2008) tingkat suku bunga baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai tukar. Teori yang menjelaskan pengaruh tingkat suku bunga terhadap nilai tukar mata uang asing adalah Interest rate parity theory. Tingkat bunga yang tinggi tidak memberikan jaminan nilai tukar mata uang suatu negara menguat. Implikasi dari teori ini adalah bahwa investor tidak bisa menanamkan dananya ke negara yang tingkat suku bunganya tinggi dengan harapan mendapatkan keuntungan yang lebih besar pula. Kemudian elastisitas BI Rate terhadap nilai tukar ada adalah inelastic. Artinya bahwa setiap kenaikan BI Rate sebesar 1% akan mendepresiasi nilai tukar sebesar 0,083312%. c. Variabel Jumlah Uang Beredar Variabel bebas jumlah uang beredar berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai takar, hal ini ditandakan oleh nilai probabilitas sebesar 0,000< 0,05 atau nilai t hitung sebesar 14,525> 2,101. Maka H 0 ditolak atau menerima H a. Hasil uji sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Immamudin Yuliadi (2007), dan Rizki Anshori(2010) dimana jumlah uang beredar berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar. Indikasinya adalah bahwa peningkatan jumlah uang beredar akan mendepresiasi nilai tukar. Atas adanya pertambahan jumlah uang beredar maka kemampuan bank umum untuk memberikan pinjaman meningkat, dan suku bunga turun. Penurunan suku bunga akan memperburuk keadaan neraca pembayaran. Neraca modal dan finansial memburuk atas adanya aliran dana keluar. Neraca transaksi berjalan memburuk atas adanya kenaikan impor. Dalam keadaan ini permintaan akan mata uang asing lebih besar dari penawarannya, yang mengakibatkan tekanan depresiasi terhadap nilai tukar (mata uang domestik terdepresiasi). Elastisitas jumlah uang beredar terhadap nilai tukar adalah inelastic. Artinya bahwa setiap kenaikan jumlah uang beredar sebesar 1% akan mendepresiasi nilai tukar sebesar 0,533511%. d. Variabel Laju Pertumbuhan Ekonomi Variabel bebas laju pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai tukar, hal ini ditandakan oleh nilai probabilitas sebesar 0,305> 0,05 atau nilai t hitung sebesar - 1,054 < 2,101. Maka H 0 diterima atau menolak H a. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Roshinta Puspitaningrum (2014), dan Adwin Surja Atmadja (2002), dimana laju pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai tukar. Hubungan tidak signifikan ini disebabkan karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil dan cenderung mengalami peningkatan diwujudkan dengan impor lebih besar daripada ekspor. Hal ini menyebabkan fundamental ekonomi yang kurang baik dan kemudian berdampak pula terhadap makroekonomi Indonesia. Elastisitas laju pertumbuhan ekonomi terhadap nilai tukar

7 adalah inelastic. Artinya bahwa setiap kenaikan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 1% akan mengapresiasi nilai tukar sebesar 0,002786%. e. Variabel Cadangan devisa Variabel bebas cadangan devisa berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai tuakar, hal ini ditandakan oleh nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 atau nilai t hitung sebesar -10,718> 2,101. Maka H 0 ditolak atau menerima H a. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Immamudin yuliadi (2007), dan Asep machpudin (2013) dengan pendekatan teori neraca pembayaran, Asep machpudin menjadikan cadangan devisa menjadi dua variabel yaitu current account dan capital account, namun keduanya juga sama-sama mempengaruhi nilai tukar. Pemupukan cadangan devisa mengatur permintaan dan penawaran valas sebagai akibat adanya transaksi dari current account. Negara memupuk cadangan devisa sebagai penyangga (buffer stock) mengantisipasi ketidakseimbangan BOP internasional. Pembuat kebijakan termasuk bank sentral mengadopsi aturan tradisional yaitu suatu negara mempertahankan cadangan devisa, dengan nilai yang harus dapat membayar transaksi impor dan membayar utang luar negeri minimal selama 3 bulan. Elastisitas cadangan devisa terhadap nilai tukar adalah inelastic. Artinya bahwa setiap kenaikan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 1% akan mengapresiasi nilai tukar sebesar 0,002786%. Dari hasil uji F diperoleh nilai F statistik yaitu sebesar 103,127 dan F tabel dengan nilai yaitu 2,77. Maka dapat disimpulkan bahwa F statistik > F tabel, yang artinya menolak hipotesis nol artinya bahwa variabel independen inflasi, BI Rate, jumlah uang beredar, laju pertumbuhan ekonomi, dan cadangan devisa secara bersama sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel nilai tukar. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai R 2 yaitu sebesar 0, atau 96,63%. Nilai koefisien determinasi menunjukan besarnya pengaruh variabel independen inflasi, BI Rate, jumlah uang beredar, laju pertumbuhan ekonomi, dan cadangan devisa terhadap variabel dependen nilai tukar yaitu sebesar 96,63% dan sisanya 3,37% merupakan pengaruh variabel lain yang tidak dimasukan ke dalam penelitian. Uji Asumsi Klasik Uji normalitas yang dipilih adalah uji jarque-bera. Diketahui nilai dari χ 2 tabel adalah sebesar 28,8693 dan nilai JB 1, Maka itu artinya JB <χ 2 tabel, dapat diartikan bahwa data terdistribusi secara normal. Uji heteroskedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji white. Dari hasil uji white dapat diperoleh nilai χ 2 hitung sebesar 20,81219 dan nilai χ 2 tabel adalah 28,8693 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas, karena nilai χ 2 hitung lebih kecil dari χ 2 tabel. Uji Multikolinieritas, Sebagai aturan main yang kasar, jika koefisien korelasi cukup tinggi katakanlah diatas 0,85 maka kita duga ada multikolinieritas dalam model. Sebaliknya jika koefisien korelasi relatif rendah maka kita duga model tidak mengandung unsur multikolinieritas (Agus Widarjono:114). Berikut tabel hasil uji multikolinieritas dengan menggunakan e views 8:

8 Tabel 4.6. Nilai koefisien korelasi (correlation) I SB LOG(JUB) LPE LOG(CD) I SB LOG(JUB) LPE LOG(CD) Sumber : Eviews 8 Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa tidak ada variabel yang nilai koefisien korelasinya lebih dari 0,85. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas. Uji autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji yang dikembangkan oleh Breusch dan Godfrey yang lebih umum dikenal PENUTUP SIMPULAN: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak faktor fundamental ekonomi yang dapat mempengaruhi fluktuasi nilai tukar rupiah. Periode yang dipilih dalam penelitian ini yaitu dari Triwulan I 2009 sampai dengan Triwulan IV Hasil uji hipotesis yaitu sebagai berikut: Inflasi berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap nilai tukar. Artinya peningkatan inflasi akan mengapresiasi nilai tukar rupiah, hal ini berlawanan dengan teori penyebabnya karena inflasi pada periode ini tidak signifikan terhadap nilai tukar. BI Rate berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar. Artinya peningkatan tingkat suku bunga oleh otoritas moneter berdampak pada depresiasi nilai tukar. Jumlah uang beredar berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai tukar. Penambahan jumlah uang beredar akan mendepresiasi mata dengan uji langrange multiplier (LM). dapat diketahui bahwa nilai χ 2 deteksi korelasi dengan menggunakan LM test bernilai 0, dan nilai χ 2 tabel adalah 28,8693. Maka itu tandanya tidak terjadi masalah autokorelasi karena nilai χ 2 hitung kurang dari χ 2 table uang domestik terhadap mata uang asing. Laju pertumbuhan ekonomi berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap nilai tukar. Laju pertumbuhan ekonomi tidak signifikan terhadap nilai tukar, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil dan cenderung mengalami kenaikan diwujudkan dengan impor lebih besar daripada ekspor. Cadangan devisa berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap nilai tukar. Jika terjadi penambahan cadangan devisa pada neraca pembayaran, akan mampu mengapresiasi nilai tukar. Secara bersama-sama variabel fundamental ekonomi yang mempengaruhi nilai tukar rupiah yaitu inflasi, BI Rate, jumlah uang beredar laju pertumbuhan ekonomi, dan cadangan devisa berpengaruh secara signifikan terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah. Variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap fluktuasi nilai tukar adalah jumlah uang beredar.

9 SARAN a. Mengingat bahwa, inflasi tidak berpengaruh terhadap nilai tukar dikarenakan impor tidak terpengaruhi lagi oleh tinggirendahnya inflasi. Maka bagi, pemerintah yang berkaitan dengan perdagangan internasional, perlu menetapkan quota impor agar barang dan jasa yang masuk kedalam negeri tidak terlalu banyak diperdagangkan. Dan juga menghimbau para masyarakat untuk meminimalisir transaksi yang berhubungan dengan pembayaran menggunakan valuta asing. b. Bagi pemerintah, harus senantiasa meningkatkan daya beli masyarakat terhadap barang dalam negeri, agar setidaknya bisa mengurangi permintaan mata uang valuta asing. c. Mengingat harga barang dan jasa dalam negeri relatif lebih mahal, maka pemerintah sebaiknya memberikan subsidi agar harga jualnya pun rendah dan dapat menurunkan inflasi. Terutama subsidi diberikan pada bahan baku yang menjadi komoditi ekspor negara, tentunya agar komoditi mempunyai kualitas yang dapat bersaing dengan barang dan jasa di luar negeri baik dalam negeri. Ditujukan untuk meningkatkan ekspor, yang nantinya akan menambah cadangan devisa. d. Pemerintah sebaiknya lebih mengedepankan surplus dari current account, karena surplus ini dapat menambah cadangan devisa. Pemerintah lebih condong untuk meningkatkan surplus dari capital account, terbukti dari adanya surplus current account yang terus mengalami penurunan bahkan dalam beberapa periode defisit. Tetapi surplus capital account, cenderung meningkat dari periode ke periode, memang surplus dari capital account, dapat menutup defisit current account yang pada akhirnya BOP tidak defisit dan menambah cadangan devisa. Namun capital account, mempunyai sisi negatif yaitu investasi yang kita terima pada capital account, nanti akan ada return, dan return tersebut kita bayar dengan valuta asing. Apabila terjadi capital outflow maka terjadi kenaikan permintaan valuta asing yang dapat mendepresiasi nilai tukar. Saat ini kondisi dari BOP sangatlah rentan terhadap krisis mengingat capital account surplusnya lebih besar dari current account. Dikhawatirkan akan terjadi krisis, apabila terjadi capital outflow. e. Pertumbuhan ekonomi yang stabil di Indonesia merupakan realisasi dari adanya kebijakan fiskal yang telah dilakukan oleh pemerintah, melalalui sisi penerimaan dan pengeluarannya. Sebaiknya dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang stabil, harus disertai dengan jumlah uang beredar yang seimbang agar tidak terjadi kekurangan penawaran uang domestik. f. Bagi masyarakat umumnya, setelah kita pahami faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi nilai tukar, agar mengantisipasi untuk meminimalisir hal-hal yang berhubungan dengan transaksi impor. Karena walaupun kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi telah dilaksanakan oleh pemerintah, namun masyarakat tetap tidak merubah pola konsumsi atau transaksi impor nya kebiijakan tersebut tidak akan merubah suatu stabilitas ekonomi menjadi lebih

10 baik. Jadi diantara pemerintah, masyarkat, dan pelaku ekonomi semuanya harus bertindak selaras sesuai dengan perencanaan dan kebijakan yang telah ditetapkan pmerintah, agar perekonomian Indonesia menjadi lebih baik lagi. g. Bagi akademisi selanjutnya, penelitian ini harus dilakukan dengan lebih dalam untuk memperkaya studi literatur mengenai masalah fundamental ekonomi yang berdampak pada nilai tukar rupiah. DAFTAR PUSTAKA Achsani, N.A. (2008). Keterkaitan Inflasi dengan Nilai Tukar Riil : Analisis Komparatif antara Asean +3, Uni Eropa, dan Amerika Utara. Jurnal Ekonomi. (3) Atmadja, A.S. (2002). Analisa Pergerakan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Setelah Diterapkannya Kebijakan Sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas di Indonesia. Jurnal Akuntansi & Keuangan 4. (1) Bank Indonesia. (2014). Dampak Pembalikan Modal dan Threshold Defisit Neraca Berjalan terhadap Nilai Tukar Rupiah. Jakarta: BI Boediono (1985). Ekonomi Moneter. Yogyakarta: BPFE. Case, K.E. dan Fair, R.C. (2002). Prinsip-Prinsip Ekonomi Mikro. Jakarta : PT. Prenhallindo. Dewayany, H.P. (2012). Analisis Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Pasca Penerapan Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali dan Implikasi Penerapan Inflation Targeting Frame Work (ITF) terhadap Inflasi di Indonesia. Tesis FE UI. UI Depok: tidak diterbitkan. Doddy Ariefianto, M (2012). Ekonometrika esensi dan aplikasi menggunakan eviews. Jakarta: Erlangga. Halwani, H (2005). Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Machpudin, A (2013). Analisis Pengaruh Neraca Pembayaran terhadap Nilai Tukar Rupiah. Jurnal Dinamika Manajemen 1. (3) Muhammadinah (2011). Pengaruh Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia dan Tingkat Inflasi terhadap Nilai Tukar Rupiah atas Dolar Amerika. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi 1. (2) Nawatini, S. (2012). Volatilitas Nilai Tukar dan Perdagangan Internasional. Dinamika Akuntansi, Keuangan, dan Perbankan 1. (1) Noor, Z.Z. (2011). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, dan Jumlah Uang Beredar terhadap Nilai Tukar. Trikonomika 10. (2) Nopirin (1999). Ekonomi Internasional. Yogyakarta : BPFE Pratadiredja, A. (1997). Perhitungan Pendapatan Nasional. Yogyakarta: LP3ES, Jakarta. Puspitaningrum, R. et al (2014). Pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Nilai Tukar Rupiah Studi pada Bank Indonesia Periode Tahun Jurnal Administrasi Bisnis 8. (1) Santosa, A.B. (2008). Kemampuan Inflasi pada Model Purchasing Power Parity dalam menjelaskan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Jurnal Bisnis dan Ekonomi 15. (1) Sukirno, S (2011). Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.

11 Yuliadi, I (2007). Analisis Nilai Tukar Rupiah dan Implikasinya pada Perekonomian Indonesia: Pendekatan Error Correction Model (ECM). Jurnal Ekonomi Pembangunan 8. (1)

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Jumlah Uang Beredar Jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) atau broad money merupakan merupakan kewajiban sistem moneter (bank sentral)

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis dan Hasil Regresi Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai Desember

Lebih terperinci

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri Rimelda Rona Sari Departement of Economics, Faculty of Economic, State University of Medan, Medan 20221, Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Semua data yang digunkana dalam analisis ini merupakan data sekunder mulai tahun 1995 sampai tahun 2014 di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data 1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun 1996-2012. Data tersebut

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan adalah model regresi linear klasik (OLS). Untuk pembuktian kebenaran hipotesis dan untuk menguji setiap variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode 38 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

Lebih terperinci

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013 INDAH AYU PUSPITA SARI 14213347/3EA16 Sri Rakhmawati, SE.,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kurs (Nilai Tukar) a. Pengertian Kurs Beberapa pengertian kurs di kemukakan beberapa tokoh antara lain, menurut Krugman (1999) kurs atau exchange rate adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan datatime series atau data runtun waktu sebanyak 12 observasi, yaitu

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar Bab 4 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data akan diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga SBI terhadap inflasi di Indonesia tahun 1984-2009 adalah sebagai

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT JURNAL

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT JURNAL FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT JURNAL Disusun Oleh : Nama : Reynaldi Ristya Mahaputra Nomor Mahasiswa : 14313151 Program Studi : Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Asumsi Klasik Untuk menghasilkan hasil penelitian yang baik, pada metode regresi diperlukan adanya uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. transaksi berjalan di Indonesia periode adalah anggaran pemerintah,

BAB III METODE PENELITIAN. transaksi berjalan di Indonesia periode adalah anggaran pemerintah, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kebijakan fiskal dan transaksi berjalan tergantung pada rasio utang luar negeri terhadap PDB

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan analisis dari data-data penelitian yang telah diolah menggunakan Eviews, diikuti dengan pembahasan dari hasil pengolahan data.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heterokidastisitas Dalam uji white, model regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini diregresikan untuk mendapatkan nilai residualnya. Kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau kuatitatif. Data kuantitatif ialah data yang diukur dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis finansial yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 memberi dampak yang kurang menguntungkan bagi perekonomian Indonesia. Salah satu dampak

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS BAB 1V HASIL DAN ANALISIS 4.1 Diskripsi Data Penelitian 4.1.1 Nilai Tukar Rupiah Nilai tukar adalah harga suatu mata uang suatu Negara dalam satuan mata uang asing, yang mana jumlah mata uang asing tersebut

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN 1993-2013 JURNAL PUBLIKASI OLEH : Nama : Futikha Kautsariyatun Rahmi Nomor Mahasiswa : 12313269 Jurusan : Ilmu Ekonomi FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2000-2014 NADIA IKA PURNAMA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : nadiaika95@gmail.com

Lebih terperinci

Economics Development Analysis Journal

Economics Development Analysis Journal EDAJ 1 (1) (2012) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI), IMPOR, EKSPOR TERHADAP

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5. 1 Pengantar Bab 5 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series 51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series yang didapat dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik dan melalui

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah III. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah nilai tukar rupiah, sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi, BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang 53 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Dan Sumber Data Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang diperoleh dari data Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS) dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) 48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang didapat dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di Indonesia pada tahun 2007M01 2016M09. Pemilihan pada periode tahun yang digunakan adalah

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang 38 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang didapat dari Bank Indonesia dan melalui pengolahan data yang dihitung

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Estimasi Parameter Model Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi Penanaman Modal Asing di Provinsi Jawa Timur adalah dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut : 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio (DER), price to earning ratio (PER), dan earning pershare (EPS) terhadap return

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambildari penelitian dan pembahasan Pengaruh Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi terhadap Inflasi di Indonesia Periode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lainya sangatlah terbuka mengenal dan memahami bangsa lain untuk saling

BAB 1 PENDAHULUAN. lainya sangatlah terbuka mengenal dan memahami bangsa lain untuk saling BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi di bidang komunikasi dan transportasi membawa dampak bagi hubungan negara yang ada di dunia terutama hubungan ekonomi. Dampak dari kemajuan

Lebih terperinci

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa) 81 Lampiran 1 Jumlah Penduduk, Rumahtangga, dan Rata-rata Anggota Rumahtangga Tahun Jumlah Penduduk (ribu jiwa) Jumlah Rumahtangga Rata-rata Anggota Rumahtangga (1) (2) (3) (4) 2000 205.132 52.008,3 3,9

Lebih terperinci

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1 BAB VI ANALISA DATA 6.1. Deskripsi Data Data yai g dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, terutama bersumber dari Badan Pusat Statistik, Intenational Financial Statistic dan situs Badan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Tabel 8. Deskripsi Data Input Nama Data Selang periode runtun waktu Satuan pengukuran Sumber Data Inflasi (CPI) Bulanan Tahun Dasar 2000 Indeks

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi, 391 III. METODE PENELITIAN Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi, dan Suku Bunga Luar Negeri Terhadap Nilai Impor Non Migas di Indonesia (Periode 2001:I 2012:IV)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data IV. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data adalah semua hasil observasi atau pengukuran yang telah dicatat untuk suatu keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Akar Unit (Stasionaritas) Data deret waktu dikatakan stasioner jika menunjukkan pola yang konstan dari waktu kewaktu. Adapun uji akar unit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. waktu (time series) triwulanan periode tahun Data yang. data adalah 36 dan dianggap sudah resprentatif.

BAB III METODE PENELITIAN. waktu (time series) triwulanan periode tahun Data yang. data adalah 36 dan dianggap sudah resprentatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder berupa runtut waktu (time

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang menghadapi masalah memelihara kestabilan serta masalah pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia disamping

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi 53 BAB 1V 4.1 Diskripsi Data Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat di Indonesia tahun 1995-2014 dengan model error correction

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang 43 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar mengambang seperti uang beredar, suku bunga Indonesia(BI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Bab ini menjelaskan tentang analisis data dan hasil pengolahan data. Jenis data yang digunakan penulis adalah data time series dengan kurun waktu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. H 1 : tidak terdapat unit root (data stasioner)

BAB 4 PEMBAHASAN. H 1 : tidak terdapat unit root (data stasioner) BAB 4 PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil estimasi berdasarkan metode penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, dan pembahasan analisis hasil estimasi tersebut. Pembahasan dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil kesimpulan yaitu 1) Dalam jangka pendek jumlah uang beredar tidak berpengaruh atau tidak signifikan terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang terdiri dari satu variabel terikat yaitu Ekses Likuiditas dan empat variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Kelayakan Data 4.1.1 Uji Stasioner Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series stasioner (tidak ada akar akar unit) atau tidak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi

Lebih terperinci

Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan PDRB Terhadap Pad Provinsi Jawa Barat Tahun Dwi Hastuti L.K., Encang Kadarisman, Aab Abdul Rohman

Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan PDRB Terhadap Pad Provinsi Jawa Barat Tahun Dwi Hastuti L.K., Encang Kadarisman, Aab Abdul Rohman JIE ISSN : 2301-8828 Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 6, Nomor 2, Juli Desember 2016 Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan PDRB Terhadap Pad Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2014 Dwi Hastuti L.K., Encang Kadarisman,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan

BAB V PENUTUP. singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan 48 BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan penulis dan ditujukan untuk pengambil

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Desember 2009 dalam kondisi jangka pendek.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Desember 2009 dalam kondisi jangka pendek. 45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah: 1) Secara individu variabel Jumlah Uang Beredar (M1) tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya Undang-Undang No. 23 tahun 1999, kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya Undang-Undang No. 23 tahun 1999, kebijakan moneter 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan adanya Undang-Undang No. 23 tahun 1999, kebijakan moneter yang sebelumnya mempunyai sasaran ganda (pencapaian inflasi yang rendah dan peningkatan kesempatan

Lebih terperinci

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

SEMINAR PENULISAN ILMIAH PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA (BI RATE) DAN INFLASI TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH (IDR) KE DOLLAR (USD) Nama Npm Kelas Jurusan Pembimbing : Hanif Narli Gyandika : 23210119 : 3eb07 : Akuntansi : Suryandari

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab 4 akan membahas lebih dalam mengenai proses pengolahan data, dimulai dari penjelasan mengenai statistik deskriptif sampai dengan penjelasan mengenai hasil dari analisis

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab V ini akan dilakukan pengujian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju inflasi di Indonesia. Dimana variabel terikat (variable dependent) meliputi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Suku Bunga Kredit Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi tentang satuan pengukuran,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian diambil di provinsi Jawa Timur dengan menggunakan data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. B. Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu kepemilikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan depresiasi. Ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia juga telah

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui apakah data yang dipakai sudah stationary dalam penelitian ini

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui apakah data yang dipakai sudah stationary dalam penelitian ini 42 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Unit Root Untuk mengetahui apakah data yang dipakai sudah stationary dalam penelitian ini diuji dengan uji unit roots yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada peningkatan perdagangan internasional. Secara umum bentuk perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada peningkatan perdagangan internasional. Secara umum bentuk perdagangan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berkembang dimana Indonesia tidak akan lepas dari putaran roda kegiatan perekonomian internasional. Hal ini berindikasi pada peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder yang digunakan diperoleh dari www.bps.go.id dan www.bi.go.id. Data yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nilai mata uang Rupiah dan perbandingan dengan nilai mata uang acuan internasional yaitu Dollar Amerika, merupakan salah satu gambaran pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Sampel, Sumber Data dan Pengumpulan Data Penelitian kali ini akan mempergunakan pendekatan teori dan penelitian secara empiris. Teori-teori yang dipergunakan diperoleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam 48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin lama semakin tak terkendali. Setelah krisis moneter 1998, perekonomian Indonesia mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perbankan Indonesia. kategori bank, diantaranya adalah Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perbankan Indonesia. kategori bank, diantaranya adalah Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum 4.1.1. Gambaran Umum Perbankan Indonesia Dilihat dari segi kepemilikannya, Bank di Indonesia dibedakan menjadi enam kategori bank, diantaranya adalah Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini giat melakukan pembangunan. Pembangunan yang dilakukan mencakup di segala sektor. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif, yaitu penelitian yang mengukur suatu variabel, sehingga lebih mudah dipahami secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Dan Penanaman Modal Asing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil analisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data sekunder melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan bagian yang tidak. terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan bagian yang tidak. terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian suatu negara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian suatu negara tanpa memasukkan besaran uang. Uang

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 44 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Integrasi Pasar (keterpaduan pasar) Komoditi Kakao di Pasar Spot Makassar dan Bursa Berjangka NYBOT Analisis integrasi pasar digunakan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia (ECONOMETRIC MODEL: SIMUTANEOUS EQUATION MODEL) The title of paper: ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia OLEH: S U R I A N I NIM: 1509300010009 UNIVERSITAS SYIAH KUALA PROGRAM DOKTOR

Lebih terperinci

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN DEVISA INDONESIA ( )

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN DEVISA INDONESIA ( ) FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN DEVISA INDONESIA (1984-2013) Viki Lianda Ramadhan 1 Evi Susanti Tasri 1 dan Kasman Karimi 1 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah sektor riil dalam pembahasan mengenai ekonomi makro menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan industri asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010-2013.

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied I. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied Descriptive Reasearch), yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENILITIAN 44 BAB III METODE PENILITIAN 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari lembaga-lembaga atau instansi-instansi antara lain Bank

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa seberapa besar volume ekspor minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak kelapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Perkembangan Jumlah Deposito Berjangka, Suku Bunga Deposito dan Inflasi 4.1.1 Perkembangan Jumlah Deposito Berjangka Pada periode pengamatan, yaitu Januari 2004

Lebih terperinci

Analisis cadangan devisa Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

Analisis cadangan devisa Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Analisis cadangan devisa Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Pundy Sayoga 1 ; Syamsurijal Tan 2 1 Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univ. Jambi 2 Dosen Prodi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan rentang waktu dari tahun 2001 2012. Tipe data yang digunakan adalah data runtut

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INVESTASI ASING DI INDONESIA (TAHUN 2000:1 2011:4)

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INVESTASI ASING DI INDONESIA (TAHUN 2000:1 2011:4) ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INVESTASI ASING DI INDONESIA (TAHUN 2000:1 2011:4) JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Messayu Eliza 0910210069 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas (freely floating system) yang dimulai sejak Agustus 1997, posisi nilai tukar rupiah terhadap mata uang

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai tukar atau kurs merupakan indikator ekonomi yang sangat penting karena pergerakan nilai tukar berpengaruh luas terhadap aspek perekonomian suatu negara. Saat

Lebih terperinci