PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT LAPORAN KEUANGAN RSUD PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT PER 31 DESEMBER 2013 VERSI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Transkripsi

1 PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT LAPORAN KEUANGAN RSUD PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT PER 31 DESEMBER 2013 VERSI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 2014

2

3 Kata Pengantar Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang No. 1 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun Anggaran 2012, serta Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2012 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun Anggaran Direktur RSUD Patut Patuh Patju Kab. Lombok Barat sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Satuan Kerja yang dipimpinnya. RSUD Patut Patuh Patju Kab. Lombok Barat merupakan salah satu entitas akuntansi dari Pemerintah Kabupaten Lombok Barat yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan menyusun laporan keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan laporan keuangan RSUD Patut Patuh Patju Kab. Lombok Barat ini mengacu kepada Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Peraturan Bupati Nomor 41 Tahun 2008 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kami menyadari bahwa laporan keuangan TA 2013 ini masih belum sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan tanggapan, saran, maupun kritik yang membangun dari para pengguna laporan keuangan ini. Kami akan terus berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang tepat waktu dan akurat sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Diharapkan penyusunan Laporan Keuangan ini dapat meningkatkan akuntabilitas publik. Gerung,... Maret 2014 Direktur RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat Drg. Ni Made Ambaryati, M.Kes NIP

4 PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan Keuangan RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2013 sebagaimana terlampir adalah tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai dan isinya telah menyajikan pelaksanaan anggaran, posisi keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan secara layak dan bebas dari salah saji yang material sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Gerung,... Januari 2013 Direktur RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat drg. Ni Made Ambaryati, M.Kes NIP

5 DAFTAR ISI Halaman I. Kata Pengantar I II. Pernyataan Tanggung Jawab Ii III. Daftar Isi Iii IV. Daftar Lampiran Iv V. Laporan Keuangan Laporan Aktivitas Neraca 3. Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan VI. Lampiran - Lampiran...

6 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Daftar Rincian Penambahan Asset Tetap Lampiran 2 : Daftar Rincian Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Lampiran 3 : Daftar Rincian Saldo Persediaan Lampiran 4 : Daftar Rincian Saldo Aset Tetap Lampiran 5 : Daftar Rincian Saldo Investasi/Dana Bergulir Lampiran 6 : Daftar Rincian Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan Lampiran 7 : Daftar Rincian Saldo Aset Lainnya Lampiran 8 : Daftar Rincian Saldo Utang PFK (bila ada) Lampiran 9 : Daftar Rincian Saldo Utang Pajak (bila ada)

7 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT LAPORAN AKTIVITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DES 2013 dan 31 DESEMBER 2012 (dalam rupiah)

8 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT N E R A C A UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DES 2013 dan 31 DESEMBER 2012 (dalam rupiah)

9 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DES 2013 (dalam rupiah)

10 RSUD PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2012

11 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DES 2013 (dalam rupiah) A. UMUM 1. RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat sejak tahun 2007 dipimpin oleh drg. Ni Made Ambaryati, M.Kes sesuai dengan SK Bupati Lombok Barat Nomor: 573/820/1279/Peg/2007 tanggal : 16 Februari Struktur organisasi BLUD RSUD Patut Patuh Patju pada akhir 2012 adalah sebagai berikut : a) Direktur b) Kepala Bagian Tata Usaha (1) Sub Bagian Kepegawaian Dan Umum (2) Sub Bagian Program (3) Sub Bagian Umum c) Kepala Bidang (1) Kepala Bidang Pelayanan Medik, membawahi : i. Seksi Pelayanan Medik ii. Seksi Keperawatan (2) Kepala Bidang Pelayanan Medik, membawahi : i. Seksi Penunjang Medik ii. Seksi Rekam Medik Dan Pelaporan (3) Kepala Bidang Pelayanan Medik, membawahi : i. Seksi Penelitian Dan Pengembangan ii. Seksi Pendidikan Dan Pelatihan SDM d) Kelompok Jabatan Fungsional (1) Instalasi sebagai unit penyelenggara pelayanan fungsional di RSUD Patut patuh Patju (2) Komite Medik (3) Komite Keperawatan 3. Sifat Operasi dan kegiatan pokok dari RSUD Patut Patuh Patju Kab. Lombok Barat adalah menyelenggarakan pelayanan pengobatan, pemulihan kesehatan, pemeliharaan, dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna menuju Rumah Sakit yang maju, mandiri dan bermartabat 4. Bidang usaha dan kegiatan utama rumah sakit adalah sebagai berikut: a. Kegiatan utama meliputi pelayanan kebidanan. b. Bidang usaha yang dikembangkan, antara lain: 1) 2) 3) 4) 5. Untuk pelaksanaan kegiatan dan usaha tersebut rumah sakit didukung oleh sumber daya manusia yang terdiri dari : a. Tenaga medis yang terdiri dari orang wanita dan orang pria. b. Tenaga medis terdiri dari : 1) Dokter Spesialis orang 2) Dokter Umum orang 3) Bidan orang 4) Perawat orang c.tenaga non medis terdiri dari orang pria dan orang wanita. B. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 1. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan: a. Laporan keuangan, yang disajikan dalam rupiah penuh, disusun atas dasar akrual dengan konsep biaya historis. b. Laporan arus kas disusun atas dasar kas dengan metode langsung dan/atau tidak langsung. c. Rumah sakit memperhitungkan deposito berjangka yang jatuh temponya tidak lebih dari 3 bulan dari tanggal perolehannya sebagai setara kas.

12 d. Periode akuntansi rumah sakit adalah mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun yang bersangkutan yang dalam hal ini sesuai dengan tahun anggaran. 2. Pengakuan Pendapatan dan Beban : a. Sumbangan dari pihak lain di luar pemerintah dan subsidi pemerintah diakui berdasarkan penerimaan kas atau Aset non kas. b. Pendapatan jasa pelayanan diakui pada saat jasa pelayanan selesai dilaksanakan. c. Pendapatan dari obat-obatan, bahan dan alat habis pakai yang digunakan untuk kegiatan pelayanan diakui pada saat barang tersebut dikonsumsi oleh pasien. d. Pendapatan dari penjualan obat-obatan, bahan dan alat kesehatan habis pakai yang dilakukan apotik diakui pada saat barang diserahkan kepada pembeli. e. Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya (dasar akrual). 3. Penyisihan Kerugian Piutang dibentuk sebesar nilai piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih berdasarkan daftar umur piutang sebagai berikut: a. Piutang dengan umur 6-12 bulan sebesar 50% b. Piutang dengan umur diatas 1 tahun sebesar 100% 4. Persediaan dinilai dengan menggunakan biaya perolehannya dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted Average). 5. Investasi terdiri dari investasi lancar dan investasi jangka panjang. Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi tidak melebihi 1 tahun pada saat penempatan disajikan sebagai investasi lancar. Penempatan dana yang jatuh temponya lebih dari satu tahun pada saat penempatan disajikan sebagai investasi jangka panjang. Investasi properti disajikan sebagai investasi jangka panjang sesuai dengan PSAK 13: Akuntansi untuk Investasi. 6. Aset tetap: a. Aset tetap disajikan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung sejak bulan Aset yang bersangkutan digunakan, dengan cara garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaatnya dengan prosentase tahunan dari biaya perolehan sebagai berikut : 1) Gedung permanen bertingkat 40 tahun 2) Instalasi dan Jaringan 25 tahun 3) Peralatan/mesin dan peralatan medis 5 tahun 4) Komputer dan kendaraan bermotor 5 tahun 5) Peralatan kantor dan meubelair 5 tahun Penyusutan menggunakan garis lurus dengan tarif sebagai berikut: 1) Kendaraan Bermotor 12,5% 2) Alat Kedokteran 12,5% 3) Alat Kesehatan Umum 12,5% 4) Alat Bengkel Dan Mesin 12,5% 5) Alat-Alat Kantor Dan Rumah Tangga 20,0% 6) Bangunan Gedung 5,0% 7) Perpustakaan 25,0% 8) Instalasi Dan Jaringan 12,5% 9) Unit Alat Laboratorium 12,5% b. Beban pemeliharaan normal dibebankan pada laporan aktivitas tahun berjalan. Sedangkan perbaikan, penambahan, pemugaran, perluasan dan lain-lain yang menambah masa manfaat atau kapasitas Aset dikapitalisasi dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Gedung, Rp ,- (lima puluh juta rupiah). 2) Peralatan Medis, 10% dari harga perolehan. 3) Peralatan Non Medis, 20% dari harga perolehan. c. Hak atas tanah dikapitalisasi senilai biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh hak tersebut. Selanjutnya hak atas tanah diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya berdasarkan surat perizinan. 7. Sewa: a. Transaksi sewa dikelompokkan sebagai capital lease apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : 1) Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli Aset yang disewa pada akhir masa sewa dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya sewa. 2) Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewa beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa.

13 3) Masa sewa minimal dua tahun. b. Transaksi sewa yang tidak memenuhi kreteria tersebut dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (Operating lease). c. Menurut metode Capital lease, Aset yang disewaguna usahakan disajikan dalam pos Aset tetap sedangkan kewajibannya disajikan dalam pos Utang sewa. d. Aset sewa dan utang sewa diukur sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah nilai sisa (harga opsi). Aset sewa disusutkan berdasarkan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan Aset tetap. 8. Aset Tidak Berwujud: a. Aset tidak berwujud rumah sakit terdiri dari Aset tidak berwujud formula dan Aset tidak berwujud yang dihasilkan secara intern. b. Formula diukur sebesar biaya perolehannya dan diamortisasi selama 5 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. c. Aset tidak berwujud yang dihasilkan secara intern berupa kapitalisasi biaya pengembangan sistem informasi rumah sakit. Biaya pengembangan tersebut diukur sebesar biaya perolehannya yang mencakup: 1) Pengeluaran bahan dan jasa yang dikonsumsi untuk menghasilkan sistem baru; 2) Gaji, upah, dan biaya-biaya kepegawaian terkait lainnya dari pegawai yang langsung terlibat dalam menghasilkan sistem baru; 3) Pengeluaran langsung terkait (seperti biaya pendaftaran hukum) dalam menghasilkan sistem baru; dan 4) Overhead yang dibutuhkan untuk menghasilkan sistem baru yang telah dialokasikan secara rasional dan konsisten (seperti alokasi penyusutan, premi asuransi, dan sewa). d. Biaya pengembangan sistem informasi rumah sakit diamortisasi selama 5 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. (Maksimal 20 tahun sesuai PSAK No. 19) 9. Penurunan Nilai Aset Rumah sakit mengakui rugi penurunan nilai Aset tetap berwujud khususnya peralatan medik dengan nilai diatas Rp 2 milyar apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu Aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap tanggal neraca, rumah sakit melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi pemulihan penurunan nilai. Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai laba pada periode terjadinya pemulihan. 10. Kerjasama Operasi: a. Rumah sakit melakukan kerjasama operasi dengan skema Bangun Kelola Serah (Built-Operate-Transfer) atau Bangun Serah Kelola (Built- Transfer-Operate) dengan Rekanan/investor untuk mengoperasikan mesin dan peralatan baru di bidang kebidanan dengan jangka waktu kerjasama selama 5 tahun. Setelah 5 tahun hak kepemilikan mesin dan peralatan akan berpindah menjadi milik rumah sakit, tetapi selama masa kerja operasi investor akan bertindak sebagai pengelola b. Rumah sakit mengizinkan penggunaan ruangan tertentu untuk tempat mengoperasikan mesin dan peralatan yang dibangun oleh investor. Ruangan tempat pengoperasian mesin dan peralatan tersebut disajikan terpisah sebagai Aset KSO dalam kelompok pos Aset Tetap. c. Hasil netto dari pengoperasian mesin dan peralatan tersebut diakui setiap bulan sebagai penghasilan KSO sebesar porsi hasil ( % dari total hasil netto) yang menjadi milik rumah sakit. d. Mesin dan peralatan kebidanan akan diakui sebagai Aset rumah sakit pada saat berakhirnya masa kerjasama operasi. 11. Program Pensiun Rumah sakit menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Jumlah kontribusi terdiri dari kontribusi karyawan dihitung sebesar % dari gaji dasar tahunan karyawan dan sisanya ditanggung oleh rumah sakit. Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan. 12. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing : a. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. b. Pada tanggal neraca, Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi diakui sebagai laba atau rugi periode berjalan. c. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan Aset dan kewajiban moneter adalah kurs tengah (rata-rata dari kurs beli dan kurs jual) Bank Indonesia.

14 C. PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN 1. KAS DAN SETARA KAS 31 Desember 2013 Kas Bendahara Pengeluaran berupa Kas Tunai ,06 Kas Bendahara Penerimaan berupa Kas di Bank ,03 Jumlah ,03 2. PIUTANG PELAYANAN 31 Desember 2013 Jamkesmasda Provinsi NTB ,90 Jamkesmasda Lombok Barat ,71 Jamkesmas Pusat ,72 Askes ,00 Yayasan Katarak Indonesia ,00 Jumlah ,33 3. PERSEDIAAN 31 Desember 2013 Obat & Reagent ,00 Persediaan Alat Tulis Kantor ,650,00 Persediaan Barang Cetakan ,00 Oksigen ,00 Akomodasi ,00 Jumlah ,00 4. AKTIVA TETAP Terdiri dari : 31 Desember 2012 Mutasi 31 Desember 2013 Gedung dan Bangunan , , ,00 Peralatan dan Mesin ,00 ( ,13) ,88 Jalan, Irigasi dan Jaringan ,00 ( ,25) ,75 Aktiva Tetap Lainnya Perhitungan: 1. Gedung dan Bangunan Nilai Buku Awal Penambahan: - BLUD APBD Pengurangan: - Penyusutan Tahun Berjalan ( ) - Akumulasi Penyusutan s.d. tahun 2012 ( ) Nilai Buku Akhir Peralatan dan Mesin Nilai Buku Awal Penambahan: - BLUD APBD Pengurangan: - Penyusutan Tahun Berjalan ( ,13) - Akumulasi Penyusutan s.d. tahun 2012 ( ,00) Nilai Buku Akhir Jalan, Irigasi dan Jaringan So. Awal Penambahan: - BLUD APBD - Pengurangan: - Penyusutan Tahun Berjalan ( ,25) - Akumulasi Penyusutan s.d. tahun 2012 ( ,00) Nilai Buku Akhir HUTANG USAHA Terdiri dari: 31 Desember 2013 Utang Obat & BHP ,00

15 Akomodasi Makan dan Minum Pasien ,00 PMI/BDRS (Bank Darah) ,00 ATK, Bahan Pembersih dan Cetak ,00 Jumlah ,00 6. BIAYA YANG MASIH HRS DIBAYAR 31 Desember 2013 Utang Jasa Pelayanaan ,82 Utang Air, Listrik dan Telpon ,00 Jumlah ,82 7. Ekuitas Pemilik 31 Desember 2013 Ekuitas Awal Merupakan Saldo Awal Ekuitas pada saat RSUD pertamakali ditetapkan menjadi BLUD Jumlah Surplus dan Defisit Tahun Berjalan 31 Desember 2013 Surplus (defisit) Tahun ,23 Merupakan selisih Pendapatan dan Beban Periode Berjalan Jumlah ,23 9. Pendapatan 31 Desember 2013 Pendapatan Jasa Layanan ,10 Penerimaan dari APBD ,00 Pendapatan Lain-Lain ,32 Jumlah ,42 10 Beban-Beban 31 Desember Beban Pelayanan ,82 Terdiri dari: Beban Pegawai ,00 Beban Pemakaian Persediaan/Bahan ,00 Beban Jasa Layanan ,82 Beban Pemeliharaan ,00 Beban Daya dan Jasa ,00 - Beban Administrasi dan Umum ,38 Terdiri dari: Beban Pegawai ,00 Beban Administrasi Perkantoran ,00 Beban Pemeliharaan ,00 Beban Langganan Daya dan Jasa ,00 Beban Penyusutan ,38 Beban Promosi ,00 Beban Konsultansi & Penyusunan Dokumen - Beban Umum dan Administrasi Lainnya ,00 - Beban Lainnya ,00 Terdiri dari: Beban Administrasi Bank ,00 Kerugian/(Keuntungan) Lain-Lain ,00 Jumlah ,20 D. INFORMASI NON KEUANGAN RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat merupakan Rumah Sakit tipe C berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 660/Menkes/SK/IV/2005. Sementara status BLUD Penuh diperoleh RSUD pada tahun 2012, dengan SK penetapan No. 01.A/001.b/RSUD/2012 tanggal 01 Januari 2012.

16 E. Catatan Penutup Catatan Atas Laporan Keuangan RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012 ini diharapkan dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas manajemen RSUD dalam penyampaian laporan Keuangan. Pihak manajemen RSUD telah mencoba memenuhi komitmen moral bahwa perbaikan kinerja yang telah dicapai akan menjadi pondasi yang proporsional dalam penyelenggaraan pelayanan guna menduung pelaksanaan pembangunan Lombok Barat di masa yang akan datang,, khususnya di bidang kesehatan. Berbagai prestasi dan kekurangan hasil pelaksanaan kebijakan yang dituangkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Tahun 2012 disajikan sesuai dengan kondisi obyektif dan tidak menutup kemungkinan akan menjadi umpan balik terhadap penetapan kebijakan umum pada periode berikutnya. Gerung,... Januari 2012 Direktur drg. Ni Made Ambaryati, M.Kes NIP

17 LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1 : Penjabaran Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Lampiran 2 : Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja menurut urusan pemerintahan, organisasi, program dan kegiatan Lampiran 3 : Daftar Rincian Penambahan Asset Tetap Lampiran 4 : Daftar Rincian Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Lampiran 5 : Daftar Rincian Saldo Persediaan Lampiran 6 : Daftar Rincian Saldo Aset Tetap Lampiran 7 : Daftar Rincian Saldo Investasi/Dana Bergulir Lampiran 8 : Daftar Rincian Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan Lampiran 9 : Daftar Rincian Saldo Aset Lainnya