III. METODE PENELITIAN. persamaan ordinal dengan model: (i) Memodelkan karakteristik sosial demografi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III. METODE PENELITIAN. persamaan ordinal dengan model: (i) Memodelkan karakteristik sosial demografi"

Transkripsi

1 III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain Penelitian menggunakan metode survai. Uji hipotesis menggunakan persamaan ordinal dengan model: (i) Memodelkan karakteristik sosial demografi pemilik industri kecil terhadap pengaruh kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan (ii) Memodelkan profil industri kecil terhadap pengaruh kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan, (iii) Memodelkan tingkat pengetahuan pemilik industri kecil terhadap pengaruh kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan (iv) Memodelkan pengawasan terhadap pengaruh kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan. Dengan model tersebut, maka akan dapat diketahui hubungan dan pengaruh antara karakteristik sosial demografi pemilik industri kecil, profil industri kecil, tingkat pengetahuan dan pengawasan terhadap kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai September 2015, mulai dari persiapan, pengumpulan data, pengolahan data dan penyusunan hasil penelitian. Adapun tempat lokasi penelitian dilakukan di Kota Metro.

2 Bahan dan Alat Peralatan yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut: Komputer, software Minitab versi.16, alat tulis, kuisioner (daftar pertanyaan) dan kamera Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah analisis kuantitatif untuk dapat mengetahui hubungan dan pengaruh variabel yang diteliti dengan kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode survei dengan cara pengambilan sampel dari suatu populasi menggunakan kuisioner. Data diperoleh melalui survei dengan wawancara langsung menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan (kuisioner) serta melakukan observasi terhadap proses pengelolaan lingkungan Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan kepada para pelaku industri kecil untuk memperoleh informasi tentang profil industri kecil, pengawasan, tingkat pengetahuan dan karakteristik sosial demografi pemilik industri kecil. Sedangkan untuk mengetahui tingkat kepatuhan pelaku dalam pengelolaan lingkungan menggunakan observasi langsung ketempat pengolahan limbah sisa produksi dengan melihat ketersediaan saranaprasarana pengolahan limbah serta proses pengolahan limbah yang dilakukan. Data penalitian sacara rinci disajikan pada Tabel 3.1 di bawah ini,

3 42 Tabel 3.1. Jenis dan Sumber Data Primer Data yang dikumpulkan Sumber Data Profil UMKM Wawancara kepada pemilik Industri Kecil 1. Jenis Usaha Industri Kecil (Kelompok Industri Pangan, dan Industri Kerajinan) 2. Ijin Usaha 3. Modal 4. Jumlah Karyawan 5. Lama Usaha Berdiri Jenis Limbah Wawancara kepada pemilik Industri Kecil 1. Padat 2. Cair 3. Gas Karakteristik Sosial Demografis Wawancara kepada pemilik Industri Kecil Pemilik Industri Kecil 1. Jenis kelamin 2. Usia 3. Pendidikan Pengetahuan Wawancara kepada pemilik Industri Kecil 1. Kurang 2. Cukup 3. Baik Pengawasan Wawancara kepada pemilik Industri Kecil 1. Pernah 2. Tidak Pernah Tingkat Kepatuhan dalam Observasi dan survei lapangan Pengelolaan Lingkungan 1. Tidak Patuh 2. Patuh 3. Sangat Patuh Untuk mengukur variabel, maka dibuat definisi operasional pada setiap variabel yang dijadikan sebagai indikator agar mudah melakukan koding pada saat entry data. Indikator dari variabel penelitian disajikan pada Tabel 3.2

4 43 Tabel 3.2. Definisi Operasional Data yang dikumpulkan Profil UMKM 1. Jenis Usaha Industri Kecil (Kelompok Industri Pangan, dan Industri Kerajinan) 2. Ijin Usaha 3. Modal 4. Jumlah Karyawan 5. Lama Usaha Berdiri Jenis Limbah 1. Padat 2. Cair 3. Gas Karakteristik Sosial Demografis Pemilik Industri Kecil 1. Jenis kelamin 2. Umur 3. Pendidikan Pengetahuan 1. Kurang 2. Cukup 3. Baik Pengawasan Pernah Tidak Pernah Tingkat Kepatuhan dalam Pengelolaan Lingkungan 1. Tidak Patuh 2. Patuh 3. Sangat Patuh Sumber Data Aneka Keripik : bila keripik pisang/ singkong, rengginang, kerupuk, emping. Aneka Olahan Makanan selain keripik bila : tahu, tempe, roti, selai pisang, nata de coco. Aneka Kerajinan bila : anyaman, batik, mebel. Padat : bila berbentuk padat Cair : bila berbentuk cair Gas : bila berbentuk gas Jenis kelamin : bila laki-laki/ perempuan Umur : usia dalam tahun Pendidikan : SD, SLTP, dan lbh dari SLTA Kurang bila : nilai Cukup bila : nilai Baik bila : nilai Pernah bila : lebih dari 1 kali dilakukan pengawasan Tidak Pernah bila : tidak pernah dilakukan pengawasan Tidak Patuh bila : nilai Patuh bila : nilai Sangat Patuh bila : nilai Data penelitian yang akan diambil berdasarkan jenis dan sumber data sekunder disajikan Tabel 3.3 di bawah ini,

5 44 Tabel 3.3. Jenis dan Sumber Data Sekunder Data yang dikumpulkan Jumlah dan Sebaran Industri Kecil Nama dan Alamat Industri Kecil Profil Industri Kecil (Jenis, Modal Usaha, Omzet dan Jumlah Karyawan Industri Kecil) Kajian tentang Kepatuhan Kajian tentang Pengawasan Kajian tentang Pengetahuan Kajian tentang Pencemaran Kajian tentang Pengelolaan Lingkungan Peraturan Perundangan tentang Pengelolaan Lingkungan Sumber Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Metro Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Metro Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Metro Studi pustaka Studi pustaka Studi pustaka Studi pustaka Studi pustaka Studi pustaka Tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut: a) Persiapan : pengumpulan data sekunder mengenai jumlah dan alamat Industri Kecil b) Melakukan survei ke lokasi industri kecil untuk memperoleh data primer dengan variabel yang telah ditentukan dengan pengelolaan lingkungan di lima kecamatan wilayah Kota Metro. c) Melakukan analisis menggunakan software minitab versi Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis industri kecil baik Industri Pangan, dan Industri Kerajinan yang tersebar di lima kecamatan Wilayah Kota Metro. Adapun jumlah total populasi sebesar perusahaan kategori industri mikro dan kecil, kemudian populasi dibagi ke dalam kelompok kewilayahan untuk memilih wakil tiap-tiap kelompok. Adapun kelompok kewilayahan dibagi

6 45 ke dalam lima kecamatan, yaitu Kecamatan Metro Pusat, Kecamatan Metro Barat, Kecamatan Metro Timur, Kecamatan Metro Utara, dan Kecamatan Metro Selatan. b. Sampel Penelitian Teknik sampling yang digunakan menggunakan teknik probabiliti sampling. Probabiliti sampling adalah teknik sampling dimana setiap anggota populasi memiliki peluang sama dipilih menjadi sampel. Dengan kata lain, semua anggota tunggal dari populasi memiliki peluang tidak nol. Ada bermacam-macam metode probabiliti sampling dengan turunan dan variasi masing-masing, namun paling populer adalah Sampling Rumpun (Cluster Sampling). Populasi dibagi ke dalam kelompok kewilayahan kemudian memilih wakil tiap-tiap kelompok. Dengan menggunakan teknik klaster ini, lebih dapat menghemat biaya dan tenaga dalam menemui responden yang menjadi subjek atau objek penelitian. Teknik ini melibatkan pengambilan acak (dikocok) dari suatu populasi (Sugiyono, 2007). Sampel dalam penelitian ini adalah semua industri kecil baik kelompok industri pangan, maupun industri kerajinan sebesar 1.176, jumlah sebaran populasi industri kecil disajikan pada Tabel 3.4. Tabel 3.4. Rekapitulasi Data Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Menurut Kecamatan di Kota Metro Tahun 2014 Bidang Usaha Industri Menengah Skala Usaha Kecamatan Perdagangan Perindustrian Jasa TK Investasi Omset/Bulan MI K M (Rp/000) (Rp/000) Metro Selatan Metro Barat Metro Timur Metro Pusat Metro Utara METRO Sumber : Dinas Koperasi, 2014

7 46 Sampel dalam penelitian ini adalah usaha dengan skala mikro dan kecil se-kota Metro yang tersebar pada 5 kecamatan dan 22 kelurahan pada bidang usaha perindustrian dengan jumlah sebesar 1176 usaha mikro dan kecil. Sampel yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian ditentukan secara random dan dihitung dengan menggunakan rumus (Arikunto, 2000) yaitu sebagai berikut: n Keterangan n : jumlah responden N : jumlah total industri mikro dan kecil yang menjadi sampel e : presisi 10% n n n n=94 Dari perhitungan rumus di atas jumlah sampel dari kelima kecamatan didapatkan sebesar 94 industri mikro dan kecil. Kemudian di hitung sampel pada masingmasing kecamatan dengan rumus di bawah ini: Keterangan n n N Ni ni : Jumlah sampel yang akan diambil pada setiap kecamatan : Jumlah total populasi pada lima kecamatan : Jumlah populasi pada kecamatan ke (i) : Jumlah sampel pada lima kecamatan Setelah dihitung jumlah sampel setiap kecamatan menggunakan rumus di atas, maka jumlah sampel setiap kecamatan disajikan pada Tabel 3.5

8 47 Tabel 3.5. Jumlah Sampel pada Tiap Kecamatan di Kota Metro No Kecamatan Jumlah Populasi Jumlah Sampel 1 Metro Selatan Metro Barat Metro Timur Metro Pusat Metro Utara Total Sumber : hasil perhitungan Adapun peta wilayah pada lima kecamatan yaitu Kecamatan Metro Selatan, Kecamatan Metro Barat, Kecamatan Metro Timur, Kecamatan Metro Pusat dan Kecamatan Metro Utara terlampir. Dan data identitas pemilik usaha industri kecil terlampir Variabel Penelitian A. Variabel Penelitian Secara generik model dapat dimaknai sebagai representasi dari realitas. Sementara itu, pengaruh suatu kepatuhan atau ketidak patuhan dalam pengelolaan lingkungan secara teoritis tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja, melainkan bisa disebabkan oleh faktor yang jamak sifatnya. Faktor-faktor tersebut bisa mulai dari faktor yang sifatnya personal, kondisi sosial, ataupun kondisi lingkungan. Untuk menguji faktor apa saja yang mempengaruhi suatu kepatuhan atau ketidakpatuhan sekaligus untuk mengetahui seberapa besar kontribusi masing-masing faktor tersebut, para ahli matematika telah mengembangkan model Ordinal Logistic Regresi.

9 48 Regresi logistik ordinal merupakan salah satu metode statistika untuk menganalisis variabel terikat yang mempunyai skala ordinal yang terdiri atas tiga kategori atau lebih. Variabel bebas yang dapat disertakan dalam model dapat berupa data kategori atau kontinu yang terdiri atas dua variabel atau lebih (Yulianto, 2013). Variabel penelitian ini meliputi variabel penjelas dan variabel respon. Lebih lanjut akan diuraikan dalam bagian berikut. B. Variabel Respon Variabel respon dalam penelitian ini adalah kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan. Variabel respon sering juga disebut variabel terikat, sesuai dengan tujuan penelitian ini maka variable respon (Y) dalam penelitian ini adalah kepatuhan yang dikategorikan dalam tiga kategori yaitu sangat patuh, patuh dan tidak patuh. Jika pemilik industri kecil yang ke i memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan dalam pengelolaan lingkungan yang baik, tersedia sarana prasarana pengelolaan lingkungan yang memadai, adanya proses pengolahan limbah yang menggunakan teknologi tepat guna maka dikategorikan sangat patuh. Jika memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan dalam pengelolaan lingkungan yang cukup, tersedia sarana prasarana pengelolaan lingkungan yang cukup, adanya proses pengolahan limbah yang menggunakan teknologi sederhana maka dikategorikan patuh. Dan jika tidak memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan dalam pengelolaan lingkungan, tidak tersedia sarana prasarana pengelolaan lingkungan, tidak adanya proses pengolahan limbah. Selanjutnya tingkat kepatuhan dikategorikan berdasarkan skor disajikan pada Tabel 3.6

10 49 Tabel Tingkat Kepatuhan dalam Pengelolaan Lingkungan Tingkat Kepatuhan Y= 2 (Sangat Patuh) Y= 1 (Patuh) Y= 0 (Tidak Patuh) Indikator Memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan dalam pengelolaan lingkungan yang baik, tersedia sarana prasarana pengelolaan lingkungan yang memadai, adanya proses pengolahan limbah yang menggunakan teknologi tepat guna Jika memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan dalam pengelolaan lingkungan yang cukup, tersedia sarana prasarana pengelolaan lingkungan yang cukup, adanya proses pengolahan limbah yang menggunakan teknologi sederhana Jika tidak memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan dalam pengelolaan lingkungan, tidak tersedia sarana prasarana pengelolaan lingkungan, tidak adanya proses pengolahan limbah Sumber : Penelitian Basri (2014) yang telah dimodifikasi Nilai 50 s/d s/d s/d Pada model regresi logistik ordinal jika industri kecil yang ke i dikategorikan sebagai industri kecil yang sangat patuh maka Yi =2, jika dikategorikan industri kecil patuh maka Yi =1, jika dikategorikan industri kecil tidak patuh maka Yi =0. Dalam penelitian ini kepatuhan suatu industri kecil disebut sebagai variabel respon (apakah sangat patuh, patuh atau tidak patuh) karena status itu dipengaruhi oleh faktor intra (dirinya) maupun faktor eksternal seperti, profil industri kecil, jenis limbah, karakteristik sosial demografi pemilik industri kecil, serta pengetahuan dan pengawasan, faktor-faktor ini dikenal sebagai variabel penjelas atau variabel penduga bagi terjadinya atau penyebab suatu industri kecil akan sangat patuh, patuh atau tidak patuh.

11 50 C. Variabel Penjelas Pada penelitian ini variabel penjelas merupakan variabel yang sangat penting untuk diselidiki terhadap pengaruh atau dampaknya pada tingkat kepatuhan industri kecil dalam pengelolaan lingkungan adalah dikelompokkan ke dalam profil industri kecil (izin usaha, modal, omzet, lama usaha, jumlah karyawan, jenis usaha, dan jenis limbah), karakteristik sosial demografi pemilik industri kecil (umur, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan) dan variabel pendukung lain adalah tingkat pengetahuan dan pengawasan. Ketiga kelompok variabel ini secara generik dapat menjelaskan suatu industri kecil akan sangat patuh, patuh atau tidak patuh dalam pengelolaan lingkungan. Dalam kehidupan nyata hampir tidak ada suatu kejadian yang disebabkan oleh penyebab dengan faktor tunggal, adapun secara rinci faktor-faktor tersebut beserta pemecahan kedalam beberapa subvariabel penjelasnya, pemberian simbol dalam model dan pemberian skornya disajikan Tabel 3.7

12 51 Tabel 3.7. Subvariabel Penjelas, Simbol dalam Model dan Pemberian Skor Variabel Penyebab Subvariabel Penyebab Simbolisasi dalam Model Pemberian Skor Nilai dan Satuannya (A) (B) (C) (D) Karakteristik 1) Umur [UMR] Tahun Sosial 2) Jenis kelamin [JK] =1 Jika Pria; =0 Jika Demografis Pemilik Industri Mikro dan Kecil (X1) 3) Pendidikan SD SLTP > SLTA [PDK] [D1_PDK_SD] [D1_PDK_SLTP] [D1_PDK_>SLTA] =0 Jika SD; =0 Jika =1 Jika SLTP; =0 Jika =1 Jika >SLTA; =0 Jika Profil Industri Kecil (X2) Jenis (X3) Limbah Pengetahuan (X4) Pengawasan (X5) 4) Ijin Usaha [IU] =1 Jika ada; =0 Jika Tidak 5) Modal [MDL] Rp 6) Omzet [OMZET] Rp 7) Lama Usaha [LMU] Tahun 8) Jumlah [KARY] Jiwa Karyawan 9) Jenis Industri [JIMK] Mikro Kecil Aneka [D2_ JIMK_AKRP] =0 Jika Aneka Keripik; =0 Keripik Aneka Olahan Makanan Aneka Kerajinan 10) Jenis Limbah Padat Cair Gas 11) Tingkat Pengetahuan Kurang Cukup Baik [D2_ JIMK_AOM] Jika =1 Jika Aneka Olahan Makanan Selain Keripik; =0 Jika [D2_ JIMK_AKRJN] =1 Jika Aneka Kerajinan; =0 Jika [JL] [D3_JL_PDT] [D3_JL_CAIR] [D3_JL_GAS] [D4_KRG] [D4_CKP] [D4_BAIK] =0 Jika Limbah Padat; =0 Jika =1 Jika Limbah Cair; =0 Jika =1 Jika Limbah Gas; =0 Jika =0 Jika Kurang; =0 Jika =1 Jika Cukup; =0 Jika =1 Jika Baik; =0 Jika 12) Pengawasan [PWS] =1 Jika Pernah; =0 Jika

13 Analisis Data a. Bentuk Model yang Digunakan dan Hipotesis yang Diajukan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model persamaan simultan dengan lima tahap dibawah ini: = β 0 + β 1 + β 2 [UMR] i + β 3 [JK] i + β 4 [D 1 _PDK_SLTP] i + β 5 [D 1 _PDK_>SLTA] i + β 6 [IU] i + β 7 [MDL] i + β 8 [OMZET] i + β 9 [LMU] i + β 10 [KARY] i + β 11 [D 2 _JIMK_AOM] i + β 12 [D 2 _JIMK_AKRJN] i + β 13 [D 3 _JL_GAS] i + β 14 [D 3 _JL_CAIR] i + β 15 [D 4 _PGT_CUKUP] i + β 16 [D 4 _PGT_BAIK] i + β 17 [PWS] i + i Keterangan : = e..., e = 2, (Natural Number) Dimana : peluang x =1 : peluang x =2 atau x =3 β 0, β 1 = Intersep β 2, β 17 = Parameter Model = galat (error) Simbol lain mengacu pada Tabel 3.7 Kolom 3 b. Hipotesis Penelitian Hipotesis dari penelitian ini adalah: H 0 : Peluang suatu industri kecil terhadap kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan tidak dipengaruhi secara nyata oleh satu pun variabel penjelas seperti yang telah dispesifikasi dalam model tersebut diatas [Atau: β 1 =β 2 =β 3 =β 4 =β 5 =... β 16 =0] H 1 : Peluang suatu UMKM terhadap kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan dipengaruhi secara nyata oleh satu atau beberapa variabel penjelas seperti yang telah dispesifikasi dalam model tersebut diatas [Atau: β 1 # β 2 # β 3 # β 4 # β 5 #... β 16 # 0] Uji Hipotesis Uji hipotesis untuk menguji kebaikan suai (googness of fit tes) dari model akan di Uji Gald pada taraf kepercayaan 90%. Sedangkan uji setiap parameter model akan digunakan Uji Wald juga pada taraf kepercayaan 90% (Thomas, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS/RANCANGAN PENELITIAN DAN METODE PENDEKATAN. diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan).

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS/RANCANGAN PENELITIAN DAN METODE PENDEKATAN. diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS/RANCANGAN PENELITIAN DAN METODE PENDEKATAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional yang bertujuan untuk mengungkapkan korelasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di empat desa yaitu Desa Muara Gading Mas, Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di empat desa yaitu Desa Muara Gading Mas, Bandar III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di empat desa yaitu Desa Muara Gading Mas, Bandar Negeri, Sriminosari, dan Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Salah satu yang mempengaruhi kualitas penelitian adalah kualitas data yang dikumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan metode observasi dan analisis. Model yang

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan metode observasi dan analisis. Model yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode observasi dan analisis. Model yang digunakan adalah regresi binier dengan menggunakan beberapa dummy variabel. Variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai 19 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur pada bulan April 2014. B. Alat dan Objek Alat yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Amartya Sen, peraih Nobel Ekonomi tahun 1998, menyatakan bahwa. bersama akan maksimal, dengan demikian kemakmuran sebuah bangsa dapat

I. PENDAHULUAN. Amartya Sen, peraih Nobel Ekonomi tahun 1998, menyatakan bahwa. bersama akan maksimal, dengan demikian kemakmuran sebuah bangsa dapat I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Amartya Sen, peraih Nobel Ekonomi tahun 1998, menyatakan bahwa pembangunan adalah sesuatu yang bersahabat, pembangunan seharusnya merupakan proses yang memfasilitasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data yang akan digunakan dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data yang akan digunakan dalam penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Peran jenis dan sumber data sangat penting yaitu untuk melanjutkan dan memperoleh data yang akan digunakan dalam penelitian. 1. Jenis Data Dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gambaran

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada obyek wisata pemandian air panas alam CV Alam Sibayak yang berlokasi di Desa Semangat Gunung Berastagi, Kabupaten Karo Sumatera

Lebih terperinci

dimana: n1= jumlah sampel dalam tiap kecamatan

dimana: n1= jumlah sampel dalam tiap kecamatan IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan Kota Bogor merupakan kota

Lebih terperinci

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1.Data Data adalah suatu bahan mentah yang jka diolah dengan baik melalui berbagai analisis dapat melahirkan berbagai informasi. 2.1.1.Menurut sifatnya Menurut sifatnya, data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan jawaban dari para

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan jawaban dari para 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian survey dengan taraf penjelasan asosiatif, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan jawaban dari para responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di 35 Fasyankes primer Klaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di 35 Fasyankes primer Klaten digilib.uns.ac.id 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di 35 Fasyankes primer Klaten B. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan mulai bulan September sampai dengan bulan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di beberapa peternak plasma ayam broiler di Kota Depok. Penentuan lokasi penelitian dilakukan atas dasar pertimbangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n = 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari 2009-Juni 2009 di beberapa wilayah terutama Jakarta, Depok dan Bogor untuk pengambilan sampel responden

Lebih terperinci

RMSE = dimana : y = nilai observasi ke-i V PEMBAHASAN. = Jenis kelamin responden (GENDER) X. = Pendidikan responden (EDU) X

RMSE = dimana : y = nilai observasi ke-i V PEMBAHASAN. = Jenis kelamin responden (GENDER) X. = Pendidikan responden (EDU) X pembilang persamaan (3) adalah rataan jumlah kuadrat galat, N jumlah pengamatan dan M jumlah himpunan bagian. Penyebutnya merupakan fungsi nilai kompleks, dengan C(M) adalah nilai kompleksitas model yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta A. Metode Dasar III. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode dasar deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Data Data merupakan kumpulan keterangan atau fakta yang diperoleh dari satu populasi atau lebih. Data yang baik, benar dan sesuai dengan model menentukan kualitas kebijakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey langsung dengan cara membagikan kuesioner kepada para responden. Penelitian yang dilakukan bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Bencana gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya pada tanggal 27 Mei 2006 telah menyebabkan kerusakan infrastruktur dan psikologis

Lebih terperinci

Gatak Gatak Gatak Kartasura Kartasura Baki

Gatak Gatak Gatak Kartasura Kartasura Baki III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis yaitu metode yang mempunyai ciri memusatkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Kawasan ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa

IV. METODE PENELITIAN. Kawasan ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan data untuk keperluan penelitian dilakukan di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Kawasan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Dalam beberapa masalah terdapat dua atau lebih variabel yang hubungannya tidak dapat dipisahkan, dan hal tersebut biasanya diselidiki sifat hubungannya.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wisata tirta. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wisata tirta. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1. IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di obyek wisata Tirta Jangari, Waduk Cirata, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur. Pemilihan lokasi ini dilakukan

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa ITATS Jurusan Teknik Industri

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa ITATS Jurusan Teknik Industri Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa ITATS Jurusan Teknik Industri Suparto Teknik Industri, ITATS, Jalan AR. Hakim 100 Surabaya E-mail : wrskt_indria@yahoo.com Abstrak.

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data A.1. Analisis Deskriptif 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian Demografi responden terdiri dari Jenis Kelamin. Usia, Tingkat Pendidikan, Jumlah

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Metode penelitian ini bersifat kuantitatif yang menggunakan desain penelitian cross sectional dimana semua variabel yang ditetapkan diteliti pada waktu yang

Lebih terperinci

BAB I. Pengertian Dasar dalam Statistika. A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif

BAB I. Pengertian Dasar dalam Statistika. A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif BAB I Pengertian Dasar dalam Statistika A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif 1. Pengertian Statistika Statistika adalah bagian dari matematika yang secara khusus membicarakan cara-cara pengumpulan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan di 6 sekolah yang terdiri dari SMA dan SMK negeri dan swasta di Kota Bogor.

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI RISET

BAB IV METODOLOGI RISET BAB IV METODOLOGI RISET 4.. Objek Riset Objek penelitian ini dilakukan LPP TVRI Kantor Pusat yang beralamat di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan Jakarta selama kurang lebih 4 bulan mulai bulan Oktober 20 sampai

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan analisa kuantitatif, tujuannya untuk melihat apakah ada pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis observasional analitik yaitu penelitian yang menjelaskan adanya perbedaan antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis

Lebih terperinci

19

19 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian A.1. Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini merujuk pada bidang keilmuan Ilmu Kesehatan Jiwa, Sub Bidang Psikiatri Ilmu Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan subjek penelitian ini adalah para pelaku UMKM perempuan. yang tersebar di 9 kecamatan di Kabupaten Mempawah.

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan subjek penelitian ini adalah para pelaku UMKM perempuan. yang tersebar di 9 kecamatan di Kabupaten Mempawah. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di 9 Kecamatan di Kabupaten Mempawah yakni kecamatan Siantan, Segedong, Sungai Pinyuh, Anjongan, Mempawah Hilir, Mempawah Timur,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menyebar kuisioner terhadap RTS-PM. Jenis data yang diperlukan dari. a. Data tentang ketepatan sasaran penerima beras RASKIN.

III. METODE PENELITIAN. menyebar kuisioner terhadap RTS-PM. Jenis data yang diperlukan dari. a. Data tentang ketepatan sasaran penerima beras RASKIN. III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer Data diperoleh dari penelitian lapangan melalui wawancara langsung terhadap petugas Kelurahan Sukabumi Indah mengenai Pendistribusian RASKIN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variable bebas

BAB III METODE PENELITIAN. Variable bebas 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variable bebas Intensitas Pencahayaan Luas Ventilasi JenisLantai Jenis dinding Kepadatan hunian Kelembaban Variabel Terikat Kejadian Kusta Suhu Frekwensi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan 36 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan pengertian atau definisi yang dijadikan petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Model multilevel merupakan teknik statistik yang telah mengalami pengembangan dari regresi klasik/sederhana. Pengembangan itu didasari karena dalam penelitian diberbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Pengumpulan data dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempelajari dinamika kolerasi antar faktor-faktor risiko dengan efek, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. mempelajari dinamika kolerasi antar faktor-faktor risiko dengan efek, dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan desain cross sectional, Alasan menggunakan ini yaitu penelitian ini

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 0 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey yang dilakukan di lingkungan SMPN 5 Bogor yang berlokasi di Jalan Dadali no 10A Kota Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek didalam penelitian ini yaitu Paguyuban Pengemudi Becak Wisata atau daerah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1. Latar Belakang Masalah...1. 1.2. Identifikasi Masalah... 11. 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian... 11. 1.3.1. Maksud Penelitian...

DAFTAR ISI. 1.1. Latar Belakang Masalah...1. 1.2. Identifikasi Masalah... 11. 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian... 11. 1.3.1. Maksud Penelitian... ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai derajat tingkah laku prososial pada remaja usia 13-15 tahun dalam masyarakat Kasepuhan kawasan Gunung Halimun Jawa Barat. Sesuai dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu dengan variabel independen dan dependen dinilai sekaligus

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian yang berjudul Analisis Respon Masyarakat terhadap Rencana Kenaikan Harga BBM Jenis Premium (Kasus: Pengendara Mobil Pribadi di Bogor)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan BAB II LANDASAN TEORI 21 Konsep Dasar Analisis Regresi Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualititatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menggambarkan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan bentuk penelitian deskriptif dengan analisis data kuantitatif. Bentuk deskriptif yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian noneksperimental. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative dengan pendekatan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN. PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika

PENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN. PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika KERANGKA PEMIKIRAN Pangan rekayasa genetika merupakan produk hasil pencangkokan dari satu gen ke gen yang lain. Pangan rekayasa genetika juga merupakan suatu produk yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini berdasarkan pendekatannya yaitu penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015: 43) penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian yang

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penggabungan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Selanjutnya,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penggabungan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Selanjutnya, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penggabungan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Selanjutnya, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kuantitattif. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kuantitattif. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kuantitattif. Penelitian ini merupakan yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Alasan pemilihan lokasi karena pada wilayah Kecamatan Cibinong

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Populasi dan Contoh

IV. METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Populasi dan Contoh IV. METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai. Menurut Singarimbun (1995) survai adalah metode yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk tipe penelitian kuantitatif dan deskriptif kualitatif, sesuai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk tipe penelitian kuantitatif dan deskriptif kualitatif, sesuai III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini termasuk tipe penelitian kuantitatif dan deskriptif kualitatif, sesuai dengan topik studi yang diangkat. Uraian deskriptif yang dimaksud yaitu mendeskripsikan

Lebih terperinci

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK 1. Data Biner Data biner merupakan data yang hanya memiliki dua kemungkinan hasil. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) dengan peluang masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2008 : 39). Dalam hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam melakukan prosedur penelitian (Hidayat, 2007). Metode penelitian ini berdasarkan rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk metode deskriptif kuantitatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk metode deskriptif kuantitatif dan 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk metode deskriptif kuantitatif dan teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner. Data yang telah

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. menyatakan bahwa penelitian survei adalah penelitian yang mengambil

III. METODELOGI PENELITIAN. menyatakan bahwa penelitian survei adalah penelitian yang mengambil 61 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian survei. Singarimbun dan Effendi (1995) menyatakan bahwa penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari

Lebih terperinci

Profil UMKM Sepatu dan Sandal di Kecamatan Medan Denaiˏ Kota Medan

Profil UMKM Sepatu dan Sandal di Kecamatan Medan Denaiˏ Kota Medan Profil UMKM Sepatu dan Sandal di Kecamatan Medan Denaiˏ Kota Medan Safaruddin 1 1 Jurusan Adminstrasi Niagaˏ Politeknik Negeri Medanˏ Medan 20155 E-mail: safaruddin_60@yahoo.com ABSTRAK Peran penting keberadaan

Lebih terperinci

Probability and Random Process

Probability and Random Process Program Pasca Sarjana Terapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Probability and Random Process Topik 1. Review Teori Statistika Prima Kristalina Maret 2016 2 Outline Pengertian Statistika Populasi,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk 44 III. METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dengan mengoperasionalkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fakta, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fakta, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi 38 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan penulis adalah deskriptif kuantitatif, yakni penelitian yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fakta,

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. adalah penelitian korelational dengan menggunakan analisis kuantitatif. Penelitian

BAB II METODE PENELITIAN. adalah penelitian korelational dengan menggunakan analisis kuantitatif. Penelitian BAB II METODE PENELITIAN.1. Bentuk Penelitian Adapun metode penelitian yang digunakan untuk menjawab penelitian ini adalah penelitian korelational dengan menggunakan analisis kuantitatif. Penelitian korelational

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian dikategorikan penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya gejala. 49 Penelitian ini

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Dalam suatu penelitian ilmiah, Metodolgi penelitian sangatlah penting untuk menentukan tercapainya tujuan penelitian. Setiap peelitian ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis Deskriptif Corelasional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis Deskriptif Corelasional BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis Deskriptif Corelasional yang meneliti tentang hubungan antara variabel dependen dan independen. Metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Bogor yang merupakan kawasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam suatu penelitian merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan agar hasil yang dicapai dalam penelitian dapat dipertanggung jawabkan. Karenanya dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo tepatnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo tepatnya pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan 3.1.1 Tempat Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo tepatnya pada siswa kelas X. pemilihan sekolah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. daerah yang memiliki luas areal yang cukup potensial dalam pengembangan padi

IV. METODE PENELITIAN. daerah yang memiliki luas areal yang cukup potensial dalam pengembangan padi IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga dan Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Kulit dan Kelamin, dan Ilmu Kesahatan Masyarakat. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. BPRS Al Salam Amal Salman atau lebih dikenal dengan nama BPRS Al Salaam (BAS). BAS berkantor pusat di Jalan Cinere Raya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Kota Depok Jawa Barat. Depok sebagai penyangga DKI Jakarta dihuni oleh masyarakat yang sangat heterogen dengan tingkat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian digunakan untuk menemukan jawaban secara sistematis. Metodologi merupakan ilmu yang membicarakan tentang metode sedangkan metode

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian 8 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain cross sectional study. Disain ini dipilih karena ingin mendapatkan data pada saat yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Pada tanggal 7 Mei 999 kawasan Cagar Alam Pancoran Mas Depok diubah fungsinya menjadi kawasan Tahura Pancoran Mas Depok dan dikelola oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik statistik inferensial, yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Jabar Banten KCP Dramaga dan juga

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Jabar Banten KCP Dramaga dan juga 37 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Jabar Banten KCP Dramaga dan juga cabang Cibinong. Pelaksanaan penelitian berlangsung bulan Juli 2009 sedangkan upaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat descriptive research. Descriptive Research bertujuan menguji hipotesis penelitian

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Model Regresi Logistik Biner untuk data Hasil Pembangkitan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Model Regresi Logistik Biner untuk data Hasil Pembangkitan HASIL DAN PEMBAHASAN Model Regresi Logistik Biner untuk data Hasil Pembangkitan Model regresi logistik digunakan untuk menggambarkan hubungan antara peubah respon dan peubah penjelas pada data hasil pembangkitan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Di lingkup kelurahan Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Di lingkup kelurahan Kecamatan Lowokwaru Kota Malang BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Di lingkup kelurahan Kecamatan Lowokwaru Kota Malang B. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diangkakan (Sugiyono, 2003). Maka jenis penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diangkakan (Sugiyono, 2003). Maka jenis penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya

BAB III METODE PENELITIAN. Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK N 2 Tasikmalaya yang berlokasi di Jalan Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya 46115. Sedangkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sinar Rejeki, Desa Karang Rejo(Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sinar Rejeki, Desa Karang Rejo(Kecamatan III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sinar Rejeki, Desa Karang Rejo(Kecamatan Jati Agung), Desa Budi Lestari, dan Desa Trimulyo (Kecamatan Tanjung

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel 31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan,

III. METODE PENELITIAN. kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan, III. METODE PENELITIAN Dalam pelaksanaan studi terdiri dari beberapa tahapan proses penelitian antara lain tahap persiapan, tahap pengumpulan data, dan tahap analisis. Tahapan kegiatan ini dimaksudkan

Lebih terperinci