Analisa Dan Penanganan Kerusakan Mesin ATM Berbasis Mobile Dengan Menerapkan Metode Forward Chaining

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisa Dan Penanganan Kerusakan Mesin ATM Berbasis Mobile Dengan Menerapkan Metode Forward Chaining"

Transkripsi

1 Analisa Dan Penanganan Kerusakan Mesin ATM Berbasis Mobile Dengan Menerapkan Metode Forward Chaining Rahmad Hidayat Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem pakar berbasis mobile yang dapat membantu petugas ATM BRI dalam menyelesaikan permasalahan kerusakan mesin ATM, sehingga petugas ATM BRI dapat menggunakan aplikasi ini dimana saja tanpa harus bertanya langsung kepada teknisi ATM. Metode inferensi yang digunakan pada sistem ini adalah strategi pelacakan maju (forward chaining). Sistem ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database Mysql. Masalah yang akan diselesaikan pada kasus ini adalah bagaimana membuat rule-rule untuk mendiagnosa kerusakan mesin ATM dengan menerapkan metode forward chaining, dengan goal berupa kesimpulan untuk solusi perbaikan kerusakan mesin ATM. Data yang dibutuhkan yaitu data gejala dan ciri kerusakan yang didapat dari teknisi ATM dan petugas E-Channel Kanwil BRI Padang. Aplikasi sistem pakar ini digunakan oleh pengembang sistem untuk memasukkan data pengetahuan pakar berupa data komponen ATM, gejala kerusakan ATM, ciri kerusakan dan solusi perbaikan dari mesin ATM sedangkan pengguna (user) dapat melakukan konsultasi yaitu dengan cara memilih komponen ATM yang rusak, memilih gejala kerusakan ATM dan memilih ciri kerusakan dari gejala yang terjadi dan output yang dihasilkan yaitu kesimpulan berupa solusi perbaikan dari mesin ATM tersebut. Keywords: ATM, Sistem Pakar,Forward Chaining, PHP, dan Database MySql 1. PENDAHULUAN Salah satu sistem yang bisa digunakan untuk meneliti kerusakan pada mesin ATM adalah menggunakan sistem pakar (expert system), karena informasi yang dihasilkan lebih cepat dan akurat bila dibandingkan dengan sistem yang belum terkomputerisasi. Sistem pakar dapat diartikan sebagai sistem yang mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh pakar, sehingga sistem pakar dapat menjadi asisten dari seorang pakar. (Esthi D. R dan Abdul Fadlil, 2013). Tujuan praktis dari sistem pakar adalah membuat komputer semakin berguna bagi manusia. Sistem pakar dapat membantu manusia dalam membuat keputusan, mencari informasi secara lebih akurat, atau membuat komputer lebih mudah digunakan dengan tampilan yang menggunakan bahasa natural sehingga mudah dipahami. Secara umum ada dua teknik atau metode utama yang digunakan dalam mekanisme inferensi untuk membuat sistem pakar, yaitu metode penelusuran maju (forward chaining) dan metode penelusuran mundur (backward chaining). Metode forward chaining adalah suatu metode dari mesin inferensi untuk memulai penalaran atau pelacakan suatu data dari fakta-fakta yang ada menuju suatu kesimpulan. (Merwin dan Maria I. P, 2011). Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan menerapkan metode forward chaining dalam pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis mobile yang memanfaatkan teknisi ATM sebagai pakarnya untuk mendiagnosa kerusakan mesin ATM. Sehingga nanti diharapkan aplikasi ini dapat membantu petugas ATM BRI dalam mengambil keputusan untuk menentukan perangkat mana yang rusak dan menemukan solusi perbaikannya dengan menggunakan aplikasi mobile tersebut. 34

2 2. LANDASAN TEORI Kecerdasan Buatan ( Artificial Intelligence ) Salah satu cabang ilmu komputer yang dapat membantu manusia adalah kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Kecerdasan buatan adalah cabang ilmu komputer yang bertujuan untuk membuat sebuah komputer dapat berpikir dan bernalar seperti manusia. Tujuan praktis dari kecerdasan buatan ini adalah membuat komputer semakin berguna bagi manusia. Kecerdasan buatan dapat membantu manusia dalam membuat keputusan, mencari informasi secara lebih akurat, atau membuat komputer lebih mudah digunakan dengan tampilan natural sehingga mudah dipahami. Kecerdasan buatan adalah salah satu bagian ilmu komputer yang mempelajari cara membuat mesin (komputer) melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia. (Budi S Ginting, 2014). Sistem Pakar ( Expert System ) Salah satu bagian dari sistem kecerdasan buatan adalah sistem pakar, dimana sistem pakar adalah bagian dari ilmu kecerdasan buatan secara spesifik yang berusaha mengadopsi kepakaran seseorang di bidang tertentu ke dalam suatu sistem atau program komputer. Sistem pakar merupakan suatu pengembangan dari Decision Support Systems (DSS), yang memiliki fungsi sebagai konsultan. Sistem pakar merupakan salah satu aplikasi dari Artificial Intelligence (AI) yang banyak dimanfaatkan dalam dunia bisnis. Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan atau kecerdasan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh manusia. (Budi S. Ginting, 2014). Arsitektur Sistem Pakar Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan dan lingkungan konsultasi. Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukan pengetahuan pakar kedalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan dari pakar. (Prista A. P dan Hindayati M, 2011). Kedua bagian tersebut dapat dilihat pada gambar berikut : LINGKUNGAN KONSULTASI LINGKUNGAN PENGEMBANGAN Pemakai Fakta tentang Kejadian Tertentu Basis Pengetahuan : Fakta dan Aturan Antar Muka (Interface) Fasilitas Penjelasan Knowledge Enginer Akuisisi Pengetahuan Mesin Inferensi Pakar Aksi yang Direkomendasikan Workplace Perbaikan Pengetahuan Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar 35

3 Konsep Dasar Sistem Pakar Istilah sistem pakar, sistem knowledge-base, atau sistem pakar knowledge-base, sering digunakan dengan arti yang sama. Kebanyakan orang menggunakan istilah sistem pakar karena lebih singkat, bahkan walau belum benar-benar pakar, hanya menggunakan knowledge secara umum. Gambar 2.2 menggambarkan konsep dasar suatu sistem pakar knowledge-base. Pengguna menyampaikan fakta atau informasi untuk sistem pakar dan kemudian menerima saran dari pakar atau jawaban ahlinya. Bagian dalam sistem pakar terdiri dari dua komponen utama, yaitu knowledge base yang berisi knowledge dan mesin inferensi yang menggambarkan kesimpulan. Kesimpulan tersebut merupakan respons dari sistem pakar atas permintaan pengguna. Konsep dasar sistem pakar tersebut dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut: Gambar 2.2 Konsep Dasar Sistem Pakar Mesin Inferensi (Inference Engine) Nur Listianto A. P et al. (2013) menjelaskan bahwa otak Sistem Pakar (expert sistem) adalah mesin inferensi, yang dikenal juga sebagai struktur kontrol atau penerjemah aturan (dalam ES berbasis-aturan). Komponen ini sebenarnya adalah program komputer yang menyediakan metodologi untuk mempertimbangkan informasi dalam basis pengetahuan dan blackboard, dan merumuskan kesimpulan. Terdapat dua pendekatan untuk mengontrol inferensi dalam sistem pakar berbasis aturan, yaitu : 1. Forward Chaining (Runut Maju) Metode forward chaining adalah proses perunutan yang dimulai dengan menampilkan kumpulan data atau fakta yang meyakinkan menuju konklusi akhir. Forward chaining biasa juga disebut sebagai penalaran forward (forward reasoning) atau pencarian yang dimotori data (data driven search). Jadi dimulai dari premis-premis atau informasi masukan (if) dahulu kemudian menuju konklusi atau derived information (then) atau dapat dimodelkan sebagai berikut : IF (informasi masukan) THEN (konklusi) Inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan akan memperoleh konklusi. Informasi masukan dapat berupa data, bukti, temuan, atau pengamatan. Sedangkan konklusi dapat berupa tujuan, hipotesa, penjelasan, atau diagnosis. Sehingga jalannya penalaran forward chaining dapat dimulai dari data menuju tujuan, dari bukti menuju hipotesa, dan temuan menuju penjelasan, atau dari pengamatan menuju diagnosa. (Imam Gunawan, 2013). Gambar 2.3 Proses Forward Chaining 36

4 2. Backward Chaining (Runut Balik) Runut mundur dimulai dari tujuan (goal-driven) selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya. (Nur Listianto A. P et al. 2013) Gambar 2.4 Proses Backward Chaining 3. METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi penelitian ini akan dijelaskan tentang uraian kerangka kerja penelitian yang dimulai dari mengidentifikasai masalah, menganalisa masalah, menentukan tujuan penelitian, mempelajari literature, mengumpulkan data, menganalisa sistem, merancang sistem dengan menerapkan metode forward chaining sampai pada tahap implementasi dan pengujian sistem. Tahap-tahap kerangka kerja ini dibuat agar penelitian menjadi lebih terarah dan mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam penelitian ini. Kerangka Kerja Penelitian Dalam metodologi penelitian ada urutan kerangka kerja yang harus diikuti. Urutan kerangka kerja ini merupakan gambaran dari langkah-langkah yang dilalui agar penelitian ini bisa berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang maksimal. Kerangka kerja yang digunakan bisa dilihat pada gambar 3.1 berikut : Mengidentifikasi Masalah Menganalisa Masalah Menentukan Tujuan Penelitian Mempelajari literatur Pengumpulan Data Analisis Sistem Perancangan Sistem Dengan Menerapkan Metode Forward Chaining Implementasi dan Pengujian Sistem Pakar Berbasis Mobile Gambar 3.1 : Kerangka Kerja Penelitian Berdasarkan gambar 3.1 diatas dapat diuraikan urutan kerangka kerja penelitian sebagai berikut : 37

5 1. Mengidentifikasi Masalah Pada tahap ini dirumuskan masalah yang akan menjadi objek penelitian. Perumusan masalah dilakukan untuk menentukan masalah apa saja yang terdapat pada objek penelitian serta memberikan batasan dari permasalahan yang akan diteliti. 2. Menganalisa Masalah Dalam melakukan analisa masalah peneliti melakukan beberapa metode di antaranya yaitu metode deskriptif, dalam metode ini dilakukan pengumpulan data, kemudian disusun, dikelompokkan, dianalisa sehingga diperoleh beberapa gambaran yang jelas pada masalah penelitian. Sehingga dari analisa masalah tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan untuk mendapatkan suatu solusi penyelesaian masalah. 3. Menentukan Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini yaitu : a. Untuk merancang sistem pakar yang menggunakan rule serta menggunakan metode forward chaining untuk mendiagnosa kerusakan mesin ATM berbasis mobile. b. Membuat suatu sistem aplikasi berbasis mobile yang dapat digunakan oleh petugas ATM BRI untuk menemukan solusi dalam penanganan kerusakan mesin ATM. 4. Mempelajari Literatur Mempelajari literatur bertujuan untuk lebih mengetahui pengetahuan-pengetahuan atau knowledge yang akan diterapkan dalam sistem pakar ini. Literatur yang akan dipelajari ini ada bersumber dari buku-buku yang dikarang pakar yang ahli di bidangnya, jurnal-jurnal ilmiah yang dipublikasikan di internet, majalah dan surat kabar. 5. Pengumpulan Data Pengumpulan data dan informasi pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui, mendapatkan data dan informasi yang nantinya akan mendukung penelitian ini. Dalam pengumpulan data, terdapat beberapa metode yang digunakan yaitu penelitian lapangan (field reseach), penelitian perpustakaan (library reseach), serta penelitian laboratorium (laboratory reseach). 6. Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikanperbaikan. Dalam analisis sistem ini ada 2 tahapan yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut : a. Penemuan masalah Pada penemuan masalah ini diharapkan dapat ditemukan kendala-kendala dan permasalahan-permasalahan yang terjadi didalam melakukan perbaikan dan perawatan ATM, sehingga dari penemuan permasalahan tersebut penulis akan mencoba untuk mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut. b. Menetapkan variabel-variabel Dengan adanya analisa ini diharapkan akan ditemukan variabel-variabel yang akan dibutuhkan nantinya di dalam melakukan langkah-langkah dalam mendeteksi kerusakan ATM sekaligus menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbaikan mesin ATM. Variabel tersebut akan digunakan untuk membuat pemodelan sistem. 38

6 7. Perancangan Sistem Pada tahap ini akan dibahas tentang perancangan dari model sistem dengan menentukan rancangan input, output dan rule-rule yang akan digunakan dalam mendeteksi kerusakan mesin ATM BRI. Dalam perancangan sistem ini hal-hal yang akan dilakukan adalah : a. Perancangan Model Model merupakan gambaran dari solusi yang akan dihasilkan, sehingga dari model yang ada, kita dapat mengetahui dan menggambarkan apa yang akan dihasilkan dari proses yang dilakukan nantinya. Dengan demikian kita mempunyai pedoman didalam merancang suatu sistem. b. Perancangan Input Berdasarkan teknik-teknik yang digunakan di atas, maka dapat dilakukan perancangan input dari sistem ini sehingga proses berikutnya dapat dilakukan berdasarkan perancangan input tersebut. c. Perancangan Rule Berdasarkan perancangan model dan perancangan input, maka langkah berikutnya akan dilakukan perancangan dari rule-rule yang akan digunakan didalam mendeteksi kerusakan mesin ATM. Adanya rule-rule ini dapat membantu untuk pengambilan keputusan sehingga pemecahan masalah untuk menangani kerusakan mesin ATM dapat dilakukan dengan cepat. 8. Implementasi dan Pengujian Sistem Setelah melalui tahap perancangan sistem, diharapkan sistem telah benar-benar teruji untuk dapat memecahkan masalah kerusakan ATM BRI, tahap berikutnya adalah implementasi sistem. Pada tahap ini sistem yang telah dibangun akan diimplementasikan pada Kantor Wilayah BRI Padang sehingga bisa diakses oleh pengguna (user) terutama Petugas ATM BRI. Tahap berikutnya setelah dilakukan perancangan dan pembangunan sistem yaitu tahap pengujian sistem, dimana hal ini bertujuan untuk melihat sejauh mana metode forward chaining ini mampu memecahkan masalah dalam menangani permasalahan kerusakan ATM oleh petugas ATM BRI. Pengujian ini dilakukan dengan cara mencoba menggunakan aplikasi mobile tersebut yang telah dihosting ke internet dengan mengakses alamat IP yang telah ditetapkan pada PC server. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Komponen Sistem Pakar Dengan mengacu pada sistem pakar berbasis aturan yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka desain arsitektur sistem pakar dalam menentukan kerusakan mesin ATM dapat dilihat pada gambar di bawah ini : 39

7 Basis Pengetahuan ( Knowledge Base ) Gambar 4.1 Komponen Sistem Pakar Knowledge base terdiri dari dua elemen dasar, yaitu fakta dan rule. Dalam hal ini berarti memasukan fakta-fakta berupa pengetahuan yang dibutuhkan ke dalam sistem pakar. Pada sistem pakar untuk diagnosis kerusakan ATM ini penulis memilih model kaidah produksi untuk merepresentasi pengetahuan kedalam sistem. Kaidah produksi digunakan karena menghubungkan langsung antara sebab dan akibat, dimana menghubungkan antara kondisi objek dan konsekuensi tindakan yang harus dilakukan terhadap objek (Imam Gunawan, 2103). Berdasarkan data yang diperoleh dari pakar (teknisi ATM), maka pengetahuan yang berhasil didapat direpresentasikan dalam bentuk tabel keputusan (decision table) kemudian dari tabel keputusan dibuat pohon keputusan (decision tree). Berikut ini adalah tabel-tabel keputusan yang akan disusun berdasarkan keterhubungan dari setiap attributnya, diantaranya yaitu : 1. Keputusan berdasarkan bagian komponen dan gejala kerusakan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 4.1 : Tabel 4.1 : Keputusan berdasarkan bagian komponen dan gejala kerusakan Komponen ATM dikodekan dengan inisial huruf K : K001 = Komponen Atas K002 = Komponen Bawah Gejala Kerusakan dikodekan dengan inisial huruf G : G001 = ATM Offline G002 = Pembaca kartu tidak berfungsi G003 = EPP / Softkey tidak berfungsi 40

8 G004 = Kertas receipt tidak keluar G005 = Dispenser Failure (Uang tidak keluar saat transaksi dan muncul pesan Transaksi gagal ) G006 = Kunci kombinasi tidak berfungsi 2. Keputusan berdasarkan gejala kerusakan dan ciri kerusakan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 4.2 : Tabel 4.2 : Keputusan berdasarkan gejala kerusakan dan ciri kerusakan Gejala Kerusakan dikodekan dengan inisial huruf G : Mengacu pada keterangan tabel 4.1 Ciri Kerusakan dikodekan dengan inisial huruf C : C001 = Layar biru muncul pesan Ma af untuk sementara ATM ini masih dalam perbaikan dan status di sudut kanan atas 001 C002 = Layar biru muncul pesan Ma af untuk sementara ATM ini masih dalam perbaikan dan status di sudut kanan atas 002 C003 = Layar biru muncul pesan Ma af untuk sementara ATM ini masih dalam perbaikan dan status di sudut kanan atas 003 C004 = Layar hitam polos muncul pesan please selected propert boot device C005 = Kartu ATM tidak dapat dimasukkan C006 = Kartu masuk tapi dimuntahkan kembali C007 = Kartu ATM sering ditelan C008 = Tidak keluar karakter saat dipencet C009 = Pemotong kertas tidak berfungsi C010 = Kertas receipt print habis C011 = Kode error lampu indikator 0 : 1 41

9 C012 = Kode error lampu indikator 1 : 2 C013 = Kode error lampu indikator 0 : 9 C014 = Kode error lampu indikator 2 : 1 C015 = Kode error lampu indikator 2 : 3 C016 = Kode error lampu indikator 1 : 8 C017 = Kode error lampu indikator 2 : 5 C018 = Kode error lampu indikator 2 : 8 C019 = Kode error lampu indikator 2 : 9 C020 = Kode error lampu indikator 4 : 1 C021 = Kode error lampu indikator 4 : 2 C022 = Kode error lampu indikator 4 : 3 C023 = Kode error lampu indikator 4 : 4 C024 = Kode error lampu indikator 7 : 1 C025 = Kode error lampu indikator 7 : 2 C026 = Kode error lampu indikator 7 : 3 C027 = Kode error lampu indikator 7 : 4 C028 = Tombol angka yang dipencet tidak ada bunyi bip 3. Keputusan berdasarkan ciri kerusakan beserta solusinya Solusi dari setiap ciri kerusakan disini memiliki nilai yang konstan, dalam artian setiap ciri kerusakan memiliki solusinya masing-masing. Berikut penjelasan dari setiap solusi : Solusi C001 = Jaringan local bermasalah, cek modem, apakah ada lampu modem yang mati, cek kabel LAN Solusi C002 = Jaringan host kantor pusat bermasalah, hubungi monitoring ATM center kantor pusat (bagian MAC) Solusi C003 = Pintu fascia atas dalam keadaan terbuka, tutup pintu terlebih dahulu Solusi C004 = Sistem Operasi atau Harddisk bermasalah. Install ulang ATM, jika masih bermasalah ganti harddisk Solusi C005 = Card reader bermasalah, pastikan apakah ada sesuatu yang mengganjal di dalam card reader, bersihkan seluruh sensor pada card reader Solusi C006 = Periksa kartu ATM, apakah kartu ATM rusak. Cek dan bersihkan magnet pembaca kartu ATM, jika masih bermasalah coba ganti magnet pembaca kartu ATM. Solusi C007 = Card reader bermasalah, cek card reader dan bersihkan seluruh sensor yang ada pada card reader. Solusi C008 = EPP rusak, ganti EPP yang sejenis dan sama versinya. Solusi C009 = Periksa pisau pemotong kertas, jika sudah tumpul ganti pisau pemotong kertas receipt print. Solusi C010 = Ganti kertas receipt print Solusi C011 = Controller mengalami gangguan, hal yang mesti dilakukan adalah coba install ulang ATM, jika masih terjadi 0:1 lakuan penggantian controller. Solusi C012 = Masukkan (tekan) CMD-V kedalam, Cek apakah posisi rak ATM sudah terpasang dengan benar, pastikan apakah ada kabel yang belum terpasang. Solusi C013 = Cek apakah posisi rak atas ATM tepat di atas kaset reject, apakah sudah bertemu dengan besi yang tersedia di brankas ATM. Solusi C014 = Periksa apakah ada uang nyangkut di extractor MDMS, cek apakah kabel MDMS telah terhubung ke stacker, jika diperlukan ganti extractor / kabel MDMS. Solusi C015 = Cek tangan robot dengan melakukan tes mekanik, jika tidak bisa lakukan penggantian tangan robot Solusi C016 = Cek jalur dispense dari Extraktor Stacker Tangan Robot Reject, pastikan semua konektor di controller terpasang dengan benar, kembalikan 42

10 posisi dispenser. Jika masih 1:8 lakukan reset cmos hingga tampil display C/I lalu lakukan tes mekanik, apabila dipelukan ganti Extraktor/Stacker/Controller. Solusi C017 = Lakukan tes fungsi 1 (reset), jika motor bergerak tetapi terdengar suara berisik, periksa dan bersihkan jalur uang di CMD-V4 dari serpihan uang. Nyalakan kembali Dispenser kemudian lakukan tes fungsi 2 (tes mekanik). Jika motor utama tidak berputar atau tampilan tetap 2:5 Stacker atau Controller harus diganti. Solusi C018 = Periksa area luar dari CMD-V4 sampai ke Shutter dari benda asing yang bisa mengganggu gerakan Shutter. Lakukan tes fungsi 2 dan perhatikan gerakan Shutter, jika diperlukan ganti Shutter/Controller. Solusi C019 = Periksa SAT keluaran uang dan Shutter dari debu atau kotoran yang mungkin mengganggu fungsi output photosensor. Bersihkan seluruh sensor yang ada di shutter, jika masih terjadi 2:9 ganti Shutter Solusi C020 = Keluarkan kaset 1 kemudian cek posisi uang dalam kaset apakah sudah terpasang dengan benar. Solusi C021 = Keluarkan kaset 2 kemudian cek posisi uang dalam kaset apakah sudah terpasang dengan benar. Solusi C022 = Keluarkan kaset 3 kemudian cek posisi uang dalam kaset apakah sudah terpasang dengan benar. Solusi C023 = Keluarkan kaset 4 kemudian cek posisi uang dalam kaset apakah sudah terpasang dengan benar. Solusi C024 = Jika kaset 1 bisa dimasukkan tanpa error (bunyi bib 1x), error ini mengindikasikan photosensor di extractor untuk kaset 1 harus dibersihkan, kemudian lakukan fungsi 1 (reset). Jika kaset 1 tidak bisa dimasukkan (bunyi bib 2x), extractor atau controller harus diganti. Solusi C025 = Jika kaset 2 bisa dimasukkan tanpa error (bunyi bib 1x), error ini mengindikasikan photosensor di extractor untuk kaset 2 harus dibersihkan, kemudian lakukan fungsi 1 (reset). Jika kaset 2 tidak bisa dimasukkan (bunyi bib 2x), extractor atau controller harus diganti. Solusi C026 = Jika kaset 3 bisa dimasukkan tanpa error (bunyi bib 1x), error ini mengindikasikan photosensor di extractor untuk kaset 3 harus dibersihkan, kemudian lakukan fungsi 1 (reset). Jika kaset 3 tidak bisa dimasukkan (bunyi bib 2x), extractor atau controller harus diganti. Solusi C027 = Jika kaset 4 bisa dimasukkan tanpa error (bunyi bib 1x), error ini mengindikasikan photosensor di extractor untuk kaset 4 harus dibersihkan, kemudian lakukan fungsi 1 (reset). Jika kaset 4 tidak bisa dimasukkan (bunyi bib 2x), extractor atau controller harus diganti Solusi C028 = Periksa batrai kunci kombin, dan coba ganti batrai, jika kunci kombin tetap tidak bisa dibuka ganti kunci kombin. Berdasarkan hasil representasi pengetahuan dari tabel keputusan yang telah dibuat maka didapat rule-rule atau aturan dari aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan ATM ini yaitu seperti pada tabel berikut : 43

11 Tabel 4.3 : Aturan atau Rule Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan ATM 44

12 Mesin Inferensi (Inference Engine) Sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan ATM ini menggunakan mesin inferensi forward chaining, dimana cara kerjanya adalah mesin inferensi akan mencocokan antara if part dari rule yang ada pada knowledge base dengan fakta di dalam database. Jika sama maka rule tersebut akan dieksekusi, selanjutnya then part dari rule akan disimpan sebagai part baru ke dalam database yang berisi kesimpulan. Dalam kasus ini sistem pakar akan menghasilkan goal berupa solusi perbaikan mesin ATM yang terdiri dari beberapa rule. Dimana solusi dari setiap ciri kerusakan disini memiliki nilai yang konstan, dalam artian setiap ciri kerusakan memiliki solusinya masing-masing. Maka proses pelacakannya dengan menggunakan metode forward chaining adalah sebagai berikut : Fakta yang ada dalam database untuk mendiagnosa kerusakan ATM Wincor ini terdiri dari tiga tabel yaitu tabel komponen, tabel gejala, dan tabel ciri. Pada tabel komponen terdiri dari (K001, K002), pada tabel gejala terdiri dari (G001, G002, G003, G004, G005, G006), dan pada tabel ciri terdiri dari (C001, C002, C003, C004, C005, C006, C007, C008, C009, C010, C011, C012, C013, C014, C015, C016, C017, C018, C019, C020, C021, C022, C023, C024, C025, C026, C027, C028). Kesimpulan dari gejala dan ciri kerusakan ATM ini adalah berupa solusi, dimana solusi didapat dari masing-masing ciri kerusakan yang terjadi. Kemudian rule yang ada pada knowledge base akan dicocokan dengan fakta yang ada di dalam database. Berikut merupakan beberapa asumsi atau pilihan yang ada pada sistem pakar diagnosis kerusakan ATM ini berdasarkan rule-rule yang ada pada knowledge base : Asumsi dari Rule R1 Apabila user memilih komponen K001, dan pada komponen K001 dipilih gejala kerusakan G001, selanjutnya pada Gejala G001 dipilih ciri kerusakan C001 maka sesuai dengan rule R1 dalam knowledge base, solusi yang dihasilkan adalah Jaringan local bermasalah, cek modem, apakah ada lampu modem yang mati, cek kabel LAN. Pengujian Sistem 1. Halaman Awal / Form Login Pada saat awal program dijalankan menu yang pertama kali muncul adalah menu login. Menu login berfungsi untuk mengidentifkasi pemakai sistem apakah sebagai admin atau sebagai user dengan menginputkan username dan password. Dimana tampilan menu login dapat dilihat pada gambar dibawah ini : 45

13 2. Halaman Admin Gambar 4.2 Tampilan Form Login Pada halaman admin terdapat beberapa menu yang digunakan oleh admin atau pengembang sistem untuk memasukkan pengetahuan-pengetahuan pakar kedalam sistem. Halaman admin terdiri dari menu komponen, gejala, ciri, dan user. Berikut tampilan halaman admin seperti pada gambar dibawah ini : Gambar 4.3 Tampilan Halaman Admin 46

14 3. Menu Komponen Pada menu komponen terdapat dua pilihan yaitu input komponen dan data komponen. Input komponen digunakan oleh admin untuk menambahkan data komponen ATM, sedangkan data komponen adalah untuk melihat dan menghapus data yang telah diinputkan. Gambar di bawah ini merupakan tampilan menu input komponen ATM : Gambar 4.4 Tampilan Input Komponen 4. Menu Gejala Pada menu gejala terdiri dari input gejala dan data gejala. Input gejala digunakan untuk menambahkan data gejala kerusakan ATM berdasarkan komponen yang dipilih, dan data gejala digunakan untuk melihat dan menghapus data gejala kerusakan ATM. Gambar dibawah ini merupakan menu input gejala kerusakan ATM : Gambar 4.5 Tampilan Input Gejala 47

15 5. Menu Ciri Pada menu ciri terdapat menu input ciri dan data ciri. Input ciri digunakan untuk menambahkan data ciri-ciri kerusakan ATM beserta solusinya berdasarkan gejala yang dipilih, dan data ciri yaitu untuk melihat dan menghapus data ciri-ciri kerusakan ATM. Gambar dibawah ini merupakan menu input ciri-ciri kerusakan ATM : 6. Pengujian Rule Gambar 4.6 Tampilan Input Ciri Untuk melakukan pengujian rule, langkah yang harus dilakukan yaitu pilih bagian komponen ATM yang rusak yang terdiri dari komponen atas dan komponen bawah, selanjutnya pilih gejala kerusakan berdasarkan komponen yang telah dipilih, dan terakhir pilih ciri kerusakan ATM dari gejala yang terjadi. Kemudian program akan menampilkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan kerusakan ATM ini. Gambar 4.7 Hasil Konsultasi 48

16 5. KESIMPULAN Dari hasil penelitian sampai tahap implementasi dan pengujian sistem, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan ATM ini ditujukan untuk mencari dan mendapatkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan kerusakan ATM tersebut oleh petugas ATM BRI masing-masing cabang, sehingga penanganan pertama kerusakan mesin ATM bisa lebih efisien. 2. Sistem pakar ini dapat memberi kemudahan kepada petugas ATM BRI karena dengan menggunakan mobile (handphone), petugas ATM BRI dapat menyelesaikan permasalahan kerusakan ATM Wincor tanpa harus bertanya kepada teknisinya. 3. Metode forward chaining dapat digunakan untuk proses diagnosis kerusakan mesin ATM Wincor dan solusi perbaikannya. 4. Solusi kerusakan yang diberikan ditentukan oleh beberapa masukan (pilihan user), seperti data komponen kerusakan terpilih, data gejala kerusakan terpilih dan data ciri kerusakan terpilih. Daftar Pustaka [1] Arie S. M. Lumenta Perbandingan Metode Pencarian Depth First Search, Breadth First Search dan Best First Search Pada Permainan 8-Puzzle. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer. UNSRAT. [2] Budi S Ginting Perancangan Sistem Pakar Dianosa Kerusakan Blackberry Smartphone Berbasis Web. INTI. STMIK Kaputama Binjai. Sumatera Utara. [3] Ida Bagus D.S Rancang Bangun Sistem Diagnosis Kerusakan Pada Mobil Menggunakan Metode Forward Chaining. JELIKU. Universitas Udayana. Bali [4] Imam Gunawan Perancangan Sistem Pakar Untuk Diagnosis Kerusakan Hardware Laptop. JTI&P. STMIK Jayanusa. Padang. [5] Irfan Sanusi, Bambang Trisno, Maman Somantri Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Gangguan Pada Generator Set Berbeban. ELECTRANS. Universitas Pendidikan. Bandung. [6] Merwin dan Maria I. P Rancang Bangun Perangkat Lunak Pengembangan Sistem Pakar Berbasis Aturan Dengan Metode Forward Chaining. KNS&I. Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang. [7] Novriyanto dan M. Zaid Penerapan Algoritma Backtracking Berbasis Blind Search untuk Menentukan Penjadwalan Mengajar. SNATI. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. [8] Nur Listianto A.P, Tito P, Suwarsito Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa dan Menanggulangi Penyakit Pada Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) Menggunakan Metode Forward Chaining. SNTT. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. [9] Prista Amanda P dan Hindayati M Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Hati Menggunakan Metode Forward Chaining. JUITA. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. [10] Reppy Reisa, Jusak, Pantjawati Sudarmaningtyas Sistem Pakar Untuk Diagnosis Pemyakit Mata. JSIKA. STMIK STIKOM Surabaya. 49

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perlengkapan penanganan bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap usaha industri modern. Dalam setiap perusahaan proses produksi secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pakar sangat dibutuhkan untuk membantu pekerjaan manusia dalam mengambil suatu keputusan. Sistem pakar mulai dikembangkan pada tahun 1960-an dan 1970-an. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab analisis dan perancangan sistem, akan dijelaskan proses analisis dan perancangan sistem yang hendak dibangun. Proses analisis sistem, tahapan yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer. ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yaitu Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 75 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin hoisting crane. Website ini terdiri dari

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL Achmad Solichin Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya, Petukangan Utara, Jakarta Selatan,

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Maria Shusanti F Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM 3.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Pada saat ini tidak semua Kantor Pos Cabang di Kantor Pos Tanjungpinang 29100 memiliki teknisi untuk menyelesaikan permasalahan kerusakan

Lebih terperinci

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH Putri Kurnia Handayani Jurusan Sistem Informasi Universitas Muria Kudus PO BOX 53 Gondangmanis Kudus e-mail : pu3_kurnia@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Pegumpulan data Data-data yang diperoleh selama proses pengumpulan data terdiri dari data gejala dan data kerusakan dari sisi hardware komputer. Data-data tersebut diperoleh

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE KOMPUTER DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN BACKWARD CHAINING BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE KOMPUTER DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN BACKWARD CHAINING BERBASIS WEB PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE KOMPUTER DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN BACKWARD CHAINING BERBASIS WEB Sri Kurniasih, S.T, M.KOM 1, Rizki Hardian 2 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Pengetahuan 2.Basis data 3.Mesin Inferensi 4.Antarmuka pemakai (user. (code base skill implemetation), menggunakan teknik-teknik tertentu dengan

Pengetahuan 2.Basis data 3.Mesin Inferensi 4.Antarmuka pemakai (user. (code base skill implemetation), menggunakan teknik-teknik tertentu dengan Bab II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining Mardiah Fadhli Politeknik Caltex Riau Jl. Umbansari No.1, telp/fax: 0761 53939/0761 554224 e-mail: rika@pcr.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang terus mengalami kemajuan telah mengakibatkan munculnya beberapa permainan yang mengandalkan teknologi dan mesin yang canggih. Perubahan jenis

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING 1 Diah Malis Oktaviani (0089), 2 Tita Puspitasari (0365) Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG Jurnal Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 65 SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG Tati Harihayati 1, Luthfi Kurnia 2 1,2 Program

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Yunarti - Sistem Pakar Mengidentifikasi Penolakan Film SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi, STMIK ProfesionalMakassar

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL

SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL Riki Andri Yusda *1, William Ramdhan 2 *1 Program Studi Manajemen Informatika, AMIK Royal Kisaran, Jln Imam Bonjol No

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Visualisasi Sistem Pakar Dalam Menganalisis Tes Kepribadian Manusia (Empat Aspek Tes Kepribadian Peter Lauster) Sri Winiarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjalankan kegiatannya adalah bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjalankan kegiatannya adalah bidang kesehatan. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi di dunia semakin berkembang dengan pesat. Teknologi dapat membantu mempermudah penyelesaian berbagai macam pekerjaan. Hampir di setiap bidang kegiatan telah

Lebih terperinci

Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan

Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Ginjal dengan Metode Backward Chaining Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan Abstrak Sistem pakar adalah sistem berbasis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat

BAB I PENDAHULUAN. hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu cepat, berbagai macam kebutuhan hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat elektronika rumah tangga

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIC MENGGUNAKAN METODE FOWARD CHAINING. Agustan Latif

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIC MENGGUNAKAN METODE FOWARD CHAINING. Agustan Latif APLIKASI SISEM PAKAR DEEKSI KERUSAKAN MOOR MAIC MENGGUNAKAN MEODE FOWARD CHAINING Agustan Latif Email: agustan@unmus.ac.id Jurusan Sistim Informasi, Fakultas eknik Universitas Musamus ABSRAK Kerusakan

Lebih terperinci

Penerapan Sistem Pakar Untuk Informasi Kebutuhan Energi Menggunakan Metode Forward Chaining

Penerapan Sistem Pakar Untuk Informasi Kebutuhan Energi Menggunakan Metode Forward Chaining Penerapan Sistem Pakar Untuk Informasi Kebutuhan Energi Menggunakan Metode Forward Chaining Dodi Siregar Jurusan Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Harapan-Medan Email: dodidodi.siregar@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Pakar (Expert System) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan

Lebih terperinci

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang medis kegiatan konsultasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer dan smartphones semakin hari pesat baik hardware maupun software, sehingga menjadi motivasi untuk mencoba mengembangkan suatu aplikasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan ditemukannya penyakit-penyakit tropis baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Para dokter ahli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Suatu gejala penyakit dapat merupakan indikasi dari suatu penyakit yang akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi pada kenyataannya

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining Benny Wijaya, Maria Irmina Prasetiyowati Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mataram Pebruari 2013

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mataram Pebruari 2013 1 Makalah Nomor: KNSI-162 SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT INFEKSI BAKTERI DAN VIRUS Windarto 1, Bilar Deswara Rohman 2 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pakar Definisi Pakar (Human Expert) adalah seseorang yang telah mempelajari fakta- fakta, buku teks, dan pengetahuan bidangnya, serta mengembangkan pengetahuan yang telah terdokumentasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING HARIYADI Program Studi Teknik Elektro UMSB ABSTRAK Nilai IP (Indeks

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Aplikasi Dalam perancangan aplikasi Sistem Konsultasi Kerusakan Komputer, terdapat beberapa perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan penulis guna

Lebih terperinci

Sistem Berbasis Pengetahuan. Program Studi Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Sistem Berbasis Pengetahuan. Program Studi Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Sistem Berbasis Pengetahuan Program Studi Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Rule sebagai Teknik Representasi Pengetahuan Syntax Rule : IF E THEN H E : Evidence

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining Rahmat Tullah 1, Syaipul Ramdhan 2, Nasrullah Mubarak Padang 3 1,2 Dosen STMIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pakar mendiagnosa penyakit pada yang dibangun yaitu : IV.1. 1. Tampilan Form login Tampilan Form

Lebih terperinci

Implementasi Metode Forward Chaining untuk Mendiagnosa PenyebabPenyakit Tanaman Singkong

Implementasi Metode Forward Chaining untuk Mendiagnosa PenyebabPenyakit Tanaman Singkong EnJOI, Vol.1, No.1, Januari 2016, pp. 22~28 ISSN: 2502-2237 22 Implementasi Metode Forward Chaining untuk Mendiagnosa PenyebabPenyakit Tanaman Singkong Iluh Dewi Sari *1, Ade Irna 2, Andi Tenri Sumpala

Lebih terperinci

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS Agus Sasmito Aribowo Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari no 2 Tambakbayan 55281

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil yang dibahas mencakup kebutuhan sistem, output sistem dan analisa perangkat lunak. IV.1.1. Kebutuhan Sistem Untuk menjalankan sistem yang dirancang, diperlukan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA Yogyakarta, 22 Juli 2009 PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA Ana Kurniawati, Marliza Ganefi, dan Dyah Cita

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK TROUBLESHOOTING PERANGKAT KERAS KOMPUTER BERBASIS ANDROID DENGAN METODE FORWARD CHAINING

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK TROUBLESHOOTING PERANGKAT KERAS KOMPUTER BERBASIS ANDROID DENGAN METODE FORWARD CHAINING PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK TROUBLESHOOTING PERANGKAT KERAS KOMPUTER BERBASIS ANDROID DENGAN METODE FORWARD CHAINING Anna Monita Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 61 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk menentukan klasifikasi kendaraan bermotor menggunakan metode forward chaining dengan menggunakan bahasa pemogram

Lebih terperinci

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan. Hal 1 dari 90

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan.  Hal 1 dari 90 Pengembangan Sistem Pakar Berbasis Web Mobile untuk Mengidentifikasi Penyebab Kerusakan Telepon Seluler dengan Menggunakan Metode Forward dan Backward Chaining 1 Wamiliana 2 Aristoteles 3 Depriyanto 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Pakar (Expert System) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC Cholil Jamhari 1*, Agus Kiryanto 2, Sri Huning Anwariningsih 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sahid Surakarta

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING ISSN : 2338-4018 APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING Supyani (desamboy@yahoo.co.id) Bebas Widada (bbswdd@yahoo.com) Wawan Laksito (wlaksito@yahoo.com)

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji 1 SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Agam Krisna Setiaji Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk menghasilkan aplikasi sistem pakar yang baik diperlukan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk menghasilkan aplikasi sistem pakar yang baik diperlukan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISEM 3.1 Analisis Untuk menghasilkan aplikasi sistem pakar yang baik diperlukan pembuatan knowledge base (basis pengetahuan) dan rule base (basis aturan) yang lengkap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut dari hasil perancangan di Bab III maka ditabel hasil uji coba dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA II.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk diagnosis penyakit pengapuran pada sendi (OA) pada orang dewasa berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pakar mendiagnosa penyakit paru-paru berbasis client server yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pakar kerusakan dinamo listrik dengan metode forward chaining yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 PERANCANGAN APLIKASI UNTUK MENDIAGNOSA AWAL GANGGUAN PADA KEHAMILAN DENGAN PENDEKATAN SISTEM PAKAR SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S.Kom) Pada Program Teknik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Masalah Analisis masalah adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM 3.1. ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Penjelasan mengenai analisa sistem kali ini akan dilengkapi dengan flowchart. Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah

Lebih terperinci

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning Nur Nafi iyah dkk: Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit 20 Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning Nur Nafi iyah dan Endang Setyati Program Pascasarjana

Lebih terperinci

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN Budiya Surya Putra, S.Kom. ABSTRAK Sistem pakar pendeteksian gangguan kehamilam ini merupakan sistem untuk mengetahui jenis-jenis gangguan kehamilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disimpan didalam basis pengetahuan untuk diproses pemecahan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. disimpan didalam basis pengetahuan untuk diproses pemecahan masalah. 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu pemanfaatan teknologi untuk mengurangi permasalahan diatas adalah dengan mengimplementasikan sebuah sistem pakar. Sistem pakar merupakan suatu program

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA KUCING PERSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DIKLINIK HEWAN ASA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA KUCING PERSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DIKLINIK HEWAN ASA SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA KUCING PERSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DIKLINIK HEWAN ASA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB Indri Mansyur 1, Wawan Kurniawan 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Satya Negara Indonesia Email: waonek@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Kemampuan komputer dalam mengolah angka menjadi sebuah data

BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Kemampuan komputer dalam mengolah angka menjadi sebuah data BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Ilmu dan Teknologi yang semakin pesat khususnya dalam bidang komputer dan Teknologi Informasi membuat komputer merupakan perangkat yang sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL)

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL) SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL) Armansyah, Dwi Yuli Prasetyo Program Studi Sistem Informasi, Fakultas

Lebih terperinci

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X SISTEM PAKAR PERAWATAN DAN PERBAIKAN RINGAN MOBIL BENSIN MENGGUNAKAN VIDEO TUTORIAL BERBASIS WEB Oleh: Harison dan Alexyusanderia Teknik Informatika Institut Teknologi padang Jalan Gajah Mada Padang Telp

Lebih terperinci

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya TAKARIR Analysis Artificial Intelligence Backward chaining : analisis : kecerdasan buatan : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENGEMBANG SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN DENGAN METODE FORWARD CHAINING

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENGEMBANG SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN DENGAN METODE FORWARD CHAINING RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENGEMBANG SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN DENGAN METODE FORWARD CHAINING Merwin dan Maria Irmina P. Universitas Multimedia Nusantara,Tangerang merwin.law@gmail.com dan maria@unimedia.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di zaman yang serba modern seperti saat ini kecepatan dan keakuratan dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang tentunya tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot jantung mati sewaktu

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Kata Kunci : Sistem Pakar, Ginjal, Metode Forward Chaining, Java

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Kata Kunci : Sistem Pakar, Ginjal, Metode Forward Chaining, Java SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING =================== Desy Ferninda Putri Aria, Nana Suarna ==================== ABSTRAK Sistem Pakar adalah suatu sistem

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 57 SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID Aditiawarman 1, Helfi Nasution 2, Tursina 3 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial intelligence atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial intelligence atau lebih BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman tidak luput dari perkembangan teknologi informasi, Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat mempengaruhi pola pikir dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan

Lebih terperinci

Expert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi

Expert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi Siapakah pakar/ahli Expert System Seorang pakar atau ahli adalah: seorang individu yang memiliki kemampuan pemahaman superior dari suatu masalah By: Uro Abdulrohim, S.Kom, MT Definisi Program komputer

Lebih terperinci

By: Sulindawaty, M.Kom

By: Sulindawaty, M.Kom By: Sulindawaty, M.Kom 1 Kata Pengantar Sistem Pakar adalah mata kuliah yang mendukung untuk membuat aplikasi yang dapat memecahkan masalah dengan pengetahuan seorang pakar yang di dimasukkan dalam komputer.

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU

SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU 060823019 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop

BAB I PENDAHULUAN. dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa teknologi informasi dan komputer merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar terutama dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Penyakit pada kucing, seringkali membuat pemiliknya merasa bingung karena kurangnya pengetahuan pemilik tentang penyakit binatang tersebut. Permasalahan yang sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan LAN adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan LAN adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Jaringan LAN adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya, berkomunikasi dan dapat mengakses informasi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Pelacakan ke depan adalah pendekatan yang dimotori data (data driven). Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Pelacakan ke depan adalah pendekatan yang dimotori data (data driven). Dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pelacakan ke depan adalah pendekatan yang dimotori data (data driven). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya

Lebih terperinci

TEGUH HERLAMBANG

TEGUH HERLAMBANG SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA HAMA PADA TANAMAN CABAI DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS ANDROID SKRIPSI Oleh : TEGUH HERLAMBANG 0734010191 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING Agus Sasmito Aribowo 1), Siti Khomsah 2) 1) Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputerkomputer

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputerkomputer BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputerkomputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya, berkomunikasi dan dapat mengakses informasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR DEFINISI System yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli. ES dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (propulsion) sendiri, hanya sebagian kecil saja kapal yang tidak mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. (propulsion) sendiri, hanya sebagian kecil saja kapal yang tidak mempunyai 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada umumnya kapal-kapal mempunyai penggerak atau pendorong (propulsion) sendiri, hanya sebagian kecil saja kapal yang tidak mempunyai penggerak sendiri, salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Para dokter

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence) 2.1.1 Definisi Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence) Ada beberapa definisi (Artificial Intelligence) AI, antara lain : a. Menurut

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 PENERAPAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN HANDPHONE (Studi Kasus Handphone Nokia 2115) Mardison 1 Erdisna 2 Hericho Jeffryanto 3 ABSTRACT Handpone Nokia CDMA 2115 be handphone that has uniqueness

Lebih terperinci