BAB IV : TINJAUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV : TINJAUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR"

Transkripsi

1 BAB IV : TINJAUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR 4.1. Lingkup Pekerjaan Finishing Arsitektur Praktik Profesi yang dilaksanakan oleh praktikan dimulai dari tanggal 01 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 01 November Lamanya Praktik Profesi dilaksanakan oleh praktikan adalah 40 hari kerja. Lingkup tinjauan pada Praktik Profesi dibagi menjadi tiga tinjauan yaitu Finishing Arsitektur, Struktur dan Mekanikal Elektrikal. Pada Praktik Profesi ini Praktikan memilih tinjauan tentang pekerjaan Finishing Arsitektur pada proyek Superblok Victoria Square Cimone. Lingkup pekerjaan Arsitektur pada proyek Proyek Superblok Victoria Square Cimone, yaitu: Pekerjaan dinding interior apartemen o Pemasangan bata Hebel (bata ringan) o Plester dinding dan aci dinding o Marking (penandaan) pada dinding o Pekerjaan cat dinding luar dan dalam o Pekerjaan dinding keramik kamar mandi o Pekerjaan dinding partisi dengan gypsum Pekerjaan lantai o Marking (penandaan) pada lantai o Pekerjaan plester dinding (Screed) o Pekerjaan Waterproofing Coating o Pekerjaan keramik lantai Pekerjaan pintu dan jendela Pekerjaan plafon gypsum Pekerjaan railing balkon (pagar pembatas) unit apartemen Pekerjaan expose beton Pekerjaan exterior (bagian luar bangunan) o Pekerjaan dinding exterior (Precast) o Pekerjaan façade bangunan (Precast) Selain lingkup pekerjaan finishing arsitektur, praktikan juga membantu meninjau beberapa pekerjaan yaitu membantu dalam pekerjaan gambar (mendesain), menghitung Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 59

2 pekerja proyek, dan menghitung volume marketing office. Berikut adalah hasil tinjauan praktikan pada proyek Superblok Victoria Square Cimone: 4.2. Pekerjaan Arsitektur yang Diamati Dari penjabaran pekerjaan arsitektur pada proyek Superblok Victoria Square Cimone, praktikan hanya menjabarkan beberapa pekerjaan arsitektur. Mengigat waktu yang diberikan untuk terjun langsung dalam proyek tidak cukup banyak untuk mengikuti semua proses pekerjaan pada proyek yang praktikan tinjau. Tinjuan yang praktikan dapat selama menjalani Praktik Profesi ini dituliskan dalam catatan yang kemudian dijabarkan dalam bentuk laporan. Berikut ini adalah tinjauan tentang pekerjaan pada proyek Superblok Victoria Square Cimone Pekerjaan Pasangan Dinding Tahapan awal dari pekerjaan arsitektur pada proyek Superblok Victoria Square Cimone ini adalah pekerjaan pasangan dinding. Pekerjaan pasangan dinding dimulai setelah pekerjaan struktur, sehingga apabila pekerjaan struktur mengalami keterlambatan maka berdampak pada pekerjaan finishing arsitektur yang ikut terlambat Tahap Pekerjaan Dinding Hebel a. Pembersihan Area Kerja Proses pertama adalah pembersihan area kerja. Proses ini dilakukan setelah semua pekerjaan struktur pada area kerja telah selesai. Pekerjaan struktur meliputi pekerjaan plat lantai, balok, kolom, shearwall dan area tangga atau lift. b. Marking Lantai Marking lantai adalah salah satu item pekerjaan surveyor di lapangan yang seringkali dibutuhkan pada setiap pekerjaan struktur dan arsitektur, sebagai panduan dilapangan untuk memulai pekerjaan yaitu memplot gambar dan ukuran pasangan dinding unit dan gambar kerja ke lantai kerja. Dimaksimalkan agar setiap pekerjaan atau pemasangan sesuai dengan gambar kerja. Dalam bentuk desain, ukuran, penempatan ruang secara presisi bisa dicapai. Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 60

3 Gambar 41. Marking Lantai c. Pemasangan Kolom Praktis Proses pemasangan kolom praktis dilakukan setelah proses marking lantai selesai. Pada proses marking lantai telah ditandai titik- titik kolom praktis yang akan dikerjakan. Pemasangan kolom praktis disesuaikan dengan tanda yang telah dibuat. Proses pemasangan kolom praktis dimulai dari proses pengeboran lantai untuk memasang kolom praktis. Proses bor lantai dilakukan menggunakan mesin bor dengan kedalaman 5-7 cm. pekerjaan ini dilakukan oleh satu sampai dua orang pekerja. Selelah lantai dibor lantai harus dipersihkan dahulu dari debu kemudian diberi lem Epoxy selanjutnya kolom praktis dipasangkan pada lantai kerja. Pemasangan kolom praktis harus sesuai dengan tanda marking pada lantai. Gambar 42. Kolom Praktis (Sumber: Dokumentsi Pribaadi) Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 61

4 Gambar 43. Ilustrasi Pemasangan Kolom Praktis terhadap hebel (Sumber: Google) Gambar 44. Kolom Praktis dan Hebel d. Pembuatan Alas Coran Proses pembuatan alas berupa coran dilaksanakan sebelum proses pemasangan bata hebel. Proses pengerjaan alas berupa coran ini berfungsi untuk merekatkan hebel terhadap bagian bawahnya disesuaikan dengan tanda marking pada lantai kerja. Coran setidaknya dibutuhkan waktu kurang lebih 24 jam untuk proses pengeringan. Gambar 45. Alas berupa Coran Sebelum Pemasangan Hebel Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 62

5 e. Pemasangan Hebel Pemasangan dinding Hebel dilakukan setelah pembutan alas berupa coran yang dilakukan sesuai dengan marking yang telah dibuat sebelumnya. Pemasangan dinding area unit dan koridor menggunakan bata hebel dengan ukuran 7.5x20x60 cm. Dinding harus dibuat tegak lurus sesuai gambar kerja. Alat bantu yang dibutuhkan pada proses pemasangan hebel adalah tali, ember, meteran dan skop. Proses pemasangan bata hebel membutuhkan tarikan tali pada sudut-sudut dinding menggunakan agar memastikan tarikan tali lurus. Gambar 46. Pemasangan Dinding Bata Hebel Gambar 47. Styrofoam mengisi celah antara balok struktur dan hebel Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 63

6 Pemasangan bata hebel dimulai dari merekatkan bata hebel pada lantai dengan perekt berupa coran. Setelah hebel sudah terpasng satu baris lalu dilakukan pengecekan kerataan hebel menggunakan waterpass. Setelah semua hebel terpasang sampai bagian atas, terdapat celah antara hebel dan balok struktur, dan celah tersebut diberikan styrofoam untuk menutupi celah tersebut berfungsi untuk menghindari retakan atau benturan dinding ketika terjadi pergeseran atau ketika terjadi gemp bumi. f. Plesteran pada Dinding Setelah bata hebel telah terpasang pada dinding proses selanjutnya adalah Proses plester dinding. Proses plester dinding dimulai dari membuat kepalaan dinding dengan tebalan yang disesuaikan dengan tebal plesteran yaitu 2 cm. Proses plester biasanya menggunakan kayu untuk membuat ketebalan plester sama rata. Gambar 48. Plesteran pada dinding (Sumber: Dokumentsi Pribadi) g. Aci Dinding Setelah plester dinding selesai proses selanjutnya adalah acian pada dinding. Acian pada dinding dibuat sangat tipis dengan ketebalan 2mm, menggunakan Ugin. Material aci berbentuk lebih encer dari plester sehingga dalam proses pengerjaannnya sedikit lebih sulit dibandingkan plester. Dinding yang telah diplester biasanya diberikan air kembali untuk membuat dinding menjadi lebap dan memudahkan proses pengacian, pemberian air ini juga difungsikan untuk membuat hasil aci tidak mudah retak. Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 64

7 Gambar 49. Aci Dinding Gambar 50. Ilustrasi tahapan dinding Proses tahapan dalam pekerjaan dinding adalah seperti ilustrasi tersebut, hanya saja pada proyek ini menggunakan dinding berupa bata hebel. h. Pekerjaan Pengecatan Dinding Pengecatan adalah tahap terakhir. Pengecatan dilakukan sebanyak tiga kali yaitu proses dempul pada dinding ini difungsikan untuk melihat dan memperbaiki bagian dinding yang mengalami kerusakan selanjutnya, proses pemeriksaan dinding. Setelah proses tersebut selesai mulailah proses pengecetan akhir. Pada pengecatan tahap ini dinding dan cat sudah dipastikan dalam kondisi yang baik dan tidak mengalami kerusakan. Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 65

8 Gambar 51. Proses Pengecatan, Sampai Finishing Dinding Keramik pada Kamar Mandi Pemasangan keramik dimulai dari merekatkan keramik dengan menggunakan pelekat yang dilekatkan pada bagian dinding yang sudah diplester tapi tidak mengalami proses pengacian sebelumnya. Keramik dinding menggunakan Ikad 30x30 cm. Pemasangan diawali dengan menarik garis lurus dengan tali, pada bagian sela keramik pun dipasang ganjalan untuk nantinya pemberian nat dan menyesuaikan dengan shop drawing dilapangan agar hasil pemasangan dapat selesai dengan baik dan sesuai gambar. Peletakan keramik harus disesuaikan dengan saluran-saluran utilitas pada area kamar mandi seperti shower, wastafel, dan toilet. Gambar 52. Proses Pengerjaan Dinding Keramik Selesai Pekerjaan Dinding Partisi Gypsum Pemasangan dinding partisi berbahan gypsum. Berikut adalah tahap pekerjaan dinding partisi gypsum: Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 66

9 a. Pembuatan Rangka Aluminium Tahap pertama pemasangan dinding partisi dimulai dengan membuat rangka Aluminium. Rangka Alumunium dibuat setelah proses screed pada lantai selesai ini berfungsi untuk mempermudah proses pemasangan keramik pada lantai. Rangka dibuat dengan jarak 70cm setiap tiang rangka. Alat bantu yang dibutukan adalah bor dan plat sebagai penyambung antara rangka dan lantai keramik. Posisi pada rangka alumunium telah disesuaikan dengan hasil marking pada lantai kerja. Rangkat tersebut tanpa ada pengisi diantaranya, tapi hanya pekerjaan elektrikal saja. Gambar 53. Rangka Dinding Partisi (Sumber: Dokumentasi Pribaadi) b. Penutupan Rangka Partisi dengan Gypsum Setelah rangka dinding partisi sudah selesai terpasang tahap selanjutnya adalah penutupan rangka dinding partisi dengan gypsum. Gypsum partisi dengan tebal 9mm x1200mmx2400mm dipasang pada rangka dinding partisi. Gambar 54. Rangka Alumunium yang sudah ditutup oleh gypsum Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 67

10 c. Compond pada Gypsum Compound pada gypsum berfungsi untuk menyatukan celah antar lembar gypsum agar dinding partisi yang dihasilkan dapat rata dan rapih. Pekerjaan compound hanya dengan mengoleskan compound pada dinding gypsum. Gambar 55. Compound pada Gypsum d. Pengecatan Dinding Partisi Proses terakhir pekerjaan dinding partisi gypsum adalah proses pengecatan sama seperti dinding hebel. Proses pengecatan dilakukan sebanyak tiga kali yaitu proses dempul pada dinding proses ini difungsikan untuk melihat dan memperbaiki bagian dinding yang mengalami kerusakan selanjutnya, proses pemeriksaan dinding. Setelah proses tersebut selesai mulailah proses pengecetan akhir. Pada pengecatan tahap ini ini dinding dan cat sudah dipastikan dalam kondisi yang baik dan tidak mengalami kerusakan Permasalahan dan Solusi pada Pekerjaan Dinding Setiap pekerjaan tidak luput dari masalah yang menghambat pekerjaan tersebut. Sehingga masalah menjadi salah satu faktor keterlambatan penjadwalah proyek. Masalah tersebut harus segela diselesaikan dengan cepat agar tidak menghambat pekerjaan yang lainnya. Untuk menyelesaikan suatu masalah biasanya pihak kontraktor melakukan rapat internal atau pun external bila masalah yang dihadapi cukup besar. Tinjauan yang praktikan lakukan selama proses praktik profesi tentang proses pemasangan dinding didapatkan beberapa masaalah dan cara penyelesaian pekerjaan dinding. Berikut adalah permasalahan dan solusi pada pekerjaan dinding yang praktikan tinjau: Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 68

11 a. Dinding Permasalahan a Banyaknya retakan halus maupun kasar dan bergelombang pada dinding yang sudah terpasang. Sehingga perlu dilakukan repair atau perbaikan dan menyebabkan keterlambatan target penyelesaian pekerjaan selanjutnya. Biasanya retakan disebabkan oleh pergeseran tanah dan goresan dari alat pekerja di lapangan. Gambar 56. Permasalahan a Solusi Permasalahan a - Kupas seluruh cat, dengan menggunakan sekrap, kemudian diamplas sampai plamir benar benar hilang sampai terlihat acian dinding. Bersihkan dinding dengan lap yang basah untuk menghilangkan debu. - Kwaskan wall sealer, setelah kering (antara 2-3 jam), kemudian dinding di wall filler pada seluruh bagian dinding yg retak dengan menggunakan kape atau scrap, setelah benar-benar kering (waktu pengeringan 2-6 jam). Kemudian dinding di dempul dan diamplas kwaskan lagi dengan wall sealer. Gambar 57. Solusi Permasalahan a Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 69

12 b. Dinding Partisi Permasalahan b Terdapat beberapa dinding partisi yang mengalami kerusakan, sehingga butuh adanya perbaikan secepatnya, karena menghambat proses pengecatan. Gambar 58. Permasalahan b Solusi Permasalahan b Melakukan perbaikan (repair) pada dinding partisi, yaitu dengan mengcompound atau mendempul ulang bagian dinding partisi yang berlubang agar dinding yang dihasilkan rata dan rapih Pekerjaan Lantai Pekerjaan lantai dilakukan ketika proses pengacian pada pekerjaan dinding selesai. Tahap awal pekerjaan lantai adalah pembersihan area pekerjaan dari sampah dan sisa pekerjaan sebelumnya, berfungsi untuk mempermudah proses pemasangan lantai keramik. Selanjutnya proses marking lantai untuk menentukan ketinggian lantai Tahapan Pekerjaan Lantai Keramik a. Kelengkapan Peralatan - Memastikan lagi semua peralatan yang dibutuhkan telah cukup, dari mulai pengadukan, alat pasang dan juga alat penghantar material harus tersedia dengan jumlah yang cukup dan kondisi yang baik - Memastikan kembali selalu tersedia benang tukang, pal, dan waterpass yang perlu digunakan untuk membuat garis pandu dan pengecekan kerataan pemasangan. b. Persiapan - Membersihkan area lokasi pekerjaan dari kotoran. - Kupas dan sisa-sisa adukan yang menonjol. Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 70

13 - Persiapan pemasangan keramik tile dan homogenous tile adalah pembuatan garis bantu sebagai pedoman pemasangan di lantai. - Pemasangan garis bantu bisa dilakukan dengan pembuatan benang atau garis kapur. Pembuatan garis siku pada dua arah sumbu yang merupakan titik awal pemasangan ditempelkan pada sudut pintu masuk ruangan. - Jika sudah mendapatkan garis siku, tarik garis benang pada kedua arah sumbu tersebut pada ketinggian permukaan yang akan dipasang. - Memastikan kembali ketinggian benang dari permukaan dasar sesuai dengan ketebalan adukan. - Menghindari ketinggian yang terlalu besar dimana akan membutuhkan adukan semen yang terlalu banyak.peletakan titik awal dilakukan pada peletakan CT/HT tanpa perekat untuk memastikan keramik sudah sesuai. c. Menentukan Elevasi Lantai - Lantai toilet terhadap lantai diluarnya terdapat perbedaan elevasi 2cm. - Elevasi tersebut harus mempunyai kemiringan kearah lubang floor drain supaya air tidak menggenang ditoilet. - Rencanakan lokasi/bagian pembuangan sisa ukuran standar, sebagai pedoman sisa pembuangan tersebut pada bidang yang tidak langsung dapat dilihat bila orang memasuki ruangan tersebut. - Rencanakan pula pertemuan nat pasangan lantai agar kelihatan rapih. - Bila ruangan yang akan dipasang keramik tidak menyiku sehingga buangan sampainya tidak rata, pasangan buangan tersebut dibagian yang tidak sering atau sekilas arang memandang. Tapi bila memungkinkan untuk dipasang penambahan atau pengurangan pada dinding bisa dilaksanakan hal tersebut. Gambar 59. Perbedaan Elevasi Lantai Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 71

14 d. Pemasangan Keramik Lantai - Tarik benang tiap 1 baris keramik kearah melintang dan buat kepalanya dari scred lantai tiap jarak 120cm. - Pemasangan dimulai dari tepi bidang pasang berbarengan kearah memanjang dan melintang dengan selalu memasang benang untuk tiap baris pemasangan - Tuang adukan. - Pasanglah keramik diatas dengan perekat MU. - Gunakan spacer dan waterpass untuk memastikan spasi keramik merata. - Semua keramik diletakan dan perekat telah ditetapkan lanjutkan ke fase grouting. - Campur isian nat keramik /HT dengan MU sesuai kebutuhan dan warna yang telah ditentukan. - Terapkan nat dengan pelampung karet pada sudut 45 derajat bekerja ke dalam sisi keramik. Gambar 60. Pemasangan Keramik Lantai e. Pengecekan Keramik Lantai Pengecekan keramik lantai dilakukan di area koridor dan lantai unit untuk mencegah adanya isi keramik yang kopong. Pengecekan keramik dilakukan setelah proses pengerjaan keramik lantai pada bagian koridor dan lantai unit selesai dengan cara mengetuk bagian atas lantai menggunakan pipa. Gambar 61. Pengecekan Keramik Lantai (Dokumentasi Pribadi) Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 72

15 f. Pekerjaan Waterproofing Pekerjaan Waterproofing dilakukan diarea kamar madi untuk mencegah kebocoran. Proses pengerjaan waterproofing dimulai dengan pembersihan area pekerjaan dari debu serta sampah. Setelah itu mulai dengan menggunakan adukan dan cairan water proofing pada seluruh lantai kamar mandi. Tahapan pekerjan waterproofing sebagai berikut: - Pengerjaan pelindungan plat lantai terhadap resapan air. Permukaan beton yang akan dilapis waterproofing harus dibersihkan dari puing-puing dan sampah pekerjaan lainnya. - Sparing pipa air kotor, roof drain/floor drain harus di grouting memakai bahan yang sama. - Pelapisan dengan cairan water proof keseluruh bagian lantai yang akan diwater proof. - Pertemuan dengan dinding harus dinaikan setinggi 10cm dari lantai untuk di KM/WC. - Setelah waterproofing dikerjakan, lalu diadakan pengetesan dimana permukaan plat beton yang telah dilapis waterproofing harus direndam air selama 14 hari setinggi 5-10 cm. - Pengecekan level air pada hari berikutnya, apakah berkurang karena rembesan atau penguapan. - Jika lolos Quality kontrol water proof dilakukan pembuangan sisa air rendaman dan secepatnya diproteksi / dilindungi dengan lapisan plesteran (discreed) memakai adukan 1pc:3pasir + lapisan kawat ayam dan dihaluskan, kecuali untuk lantai KM/WC, balkon, selasar diplester kasar. Kemiringan screed harus dibuat kearah roof drain / floor drain. Gambar 62. Waterproofing Lantai Kamar Mandi (Sumber: Dokumentsi Pribadi) Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 73

16 g. Gambar Hasil Finishing Lantai Gambar 63. Hasil Finishing Lantai Koridor, Dapur, KM, Unit & Balkon Permasalahan dan Solusi Pekerjaan Lantai Setiap pekerjaan tidak luput dari masalah yang menghambat pekerjaan tersebut. Sehingga masalah menjadi salah satu faktor keterlambatan penjadwalah proyek. Masalah tersebut harus segela diselesaikan dengan cepat agar tidak menghambat pekerjaan yang lainnya. Tinjauan yang praktikan lakukan selama proses praktik profesi tentang proses pemasangan lantai didapatkan beberapa masalah dan cara penyelesaian pekerjaan lantai. Berikut adalah permasalahan dan solusi pada pekerjaan lantai yang praktikan tinjau: a. Banyaknya keramik yang pecah dan kurang dalam setiap pekerjaanya. - Keramik yang tertinggal, pecah, dan terlepas dari dinding maupun lantai adalah pekerjaan yang tidak sempurna oleh para pekerja keramik. Seharusnya peningkatan kualitas dan teknik pekerja lebih diperhatikan. b. Ada beberapa keramik yang sudah terpasang namun gompal - Pembongkaran kembali dan mengganti yang baru pada keramik yang gompal dan mempertebal nat supaya rata c. Terdapat keramik yang kurang tepat dalam pengerjaannya untuk lantai, antara lain keramik masih ada yang kopong atau tidak solid atau tidak berisi penuh - Periksa kembali, dalam sebuah areal pemasangan 3 3m biasanya terdapat 3 5 keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar dan ulangi pemasangannya. Gambar 64. Permasalahan dan Solusi dari Pekerjaan Lantai Keramik Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 74

17 Pekerjaan Plafon Pekerjaan plafon adalah pekerjaan yang dilakukan untuk menutupi bagian atas atau area langit-langit dengan menggunakan rangka dan penutup plafon berupa gypsum board atau dengan melakukan expose plafon. Pekerjaan plafon pada proyek Superblok Victoria Square Cimone dilakukan dengan dua metode. Metode pertama adalah plafon expose dengan membiarkan area plafon tanpa penutup atau memperlihatkan sruktur plafon atau plat lantai beton diatasnya hanyaa saja finishing dengan melakukan pengecatan. Plafon expose biasa digunakan untuk menimbulkan kesan unfinish dan mempercepat proses pengerjaan plafon. Sedangkan, metode kedua yaitu dengan menggunakan penutup plafon seperti gypsum board. Pengerjaan penutup plafon biasanya dimulai dari pengerjaan rangka plafon yang kemudian dilanjutkan dengan penutupan rangka plafon dengan gypsum board Tahap Pekerjaan Plafon Pengerjaan plafon dibagi menjadi dua metode yaitu Plafon gypsum dan plafon exposed. Berikut adalah tahap- tahap pekerjaan plafon: a. Tahap Pekerjaan Plafon Expose - Expose Plafon Setelah pekerjaan instalasi listrik selesai dimulailah pekerjaan exposed plafon. Expose plafon. Metode yang digunakan seperti metode compound pada bagian plafon gypsum yaitu untuk membuat bagian plafon rata. - Pengecatan Plafon Proses terakhir adalah proses pengecatan plafon expose dengan cat. Biasanya proses pengecatan plafon expose menunggu proses pengerjaan plafon rangka gypsum terlebih dahulu agar sekaligus dilakukan pengecatan. Gambar 65. Pengerjaan Plafon Exspose Finishing Pengecatan Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 75

18 b. Tahap Pekerjaan Plafon Gypsum - Pengukuran Rangka Plafon Tahap awal pekerjaan plafon gypsum adalah pengukuran ketinggian plafon dari atas balok ataupun plat lantai. Pengukuran plafon harus diberi tanda atau garis sesuai dengan ketinggian dari lantai. - Pemasangan Kerangka Plafon Setelah pengukuran dan pemasangan kabel dan pipa pada langit langit selesai. Rangka plafon mulai dipasang. Rangka plafon dibuat dengan rangka Aluminium hollow dengan ukuran 40x 40mm. Pemasangan rangka menggunakan bor untuk menyambungkan bagan plat lantai dengan rangka Aluminium. - Pemasangan Penutup Plafon Setelah bagian rangka plafon selesai tahap selanjutnya adalah memasang penutup plafon berupa gypsum board dengan tebal 9mm. Pemasangan gypsum board juga mengunakan bor dan baut untuk memasang gypsum board pada rangka plafon. Ukuran gypsum board disesuaikan dengan rangka plafon. - Pekerjaan Compond Plafon Sebagai penyambungan plafon gypsum agar membuat permukaan plafond rata dan bebas dari bekas-bekas sambungan. - Pengecatan Plafon Finishing pada tahap plafon adalah pengecatan plafon. Tahap pengecatan plafon yaitu dempul, pengecekan dan tahap akhir atau penyesaian pekerjaan.. Gambar 66. Pengerjaan Plafon (Sumber: Dokumentsi Pribadi) Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 76

19 Permasalahan dan Solusi pada Pekerjaan Plafon Permasalahan yang praktikan ketahui selama proses praktik profesi tentang proses pekerjaan plafon didapatkan beberapa masalah dan cara penyelesaian pekerjaan plafon. Berikut adalah permasalahan dan solusi pada pekerjaan plafon yang praktikan tinjau: a. Terjadinya kebocoran akibat waterproofing yang kurang baik menyebabkan plafon mengalami kerusakan dan harus melakukan perbaikan dan pengerjaan ulang. - Sebelum pengerjaan plafon, waterproofing harus sudah baik dan benar sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada plafon. Harus ada pengecekan dan tes ulang waterproofing pada bagian tersebut, jika sudah selesai bagian tersebut harus di kerok terlebih dahulu untuk melakukan pengecetan ulang. Gambar 67. Kebocoran yang mengakibatkan kerusakan pada plafon b. Terjadinya kesalahan pada jalur pemipaan ME menyebabkan plafon harus mengalami penjebolan untuk perbaikan jalur ME. - Seharusnya pada saat proses finishing seperti pemasangan plafon, pekerjaan seperti itu harus sudah dicek terlebih dahulu sehingga tidak mengakibatkan kerugian seperti ini. Plafon pada bagian tersebut harus ditambal dan kemudian dicompound dan di cet kembali agar rata dan tidak terlihat adanya perbedaan di titik tersebut. Gambar 68. Kerusakan Plafon akibat jalur pemipaan ME Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 77

20 Pekerjaan Kusen Suatu pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen dipasang tetap atau mati di dalam dinding, sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar pada engsel Tahap Pekerjaan Kusen a. Pintu Kayu - Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau. - Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen. - Pasang angker pada kusen secukupnya. - Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter dari tinggi bouwplank. - Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan unting-unting. - Pasang skrup sehingga kedudukannya stabil dan kokoh. - Pasang patok untuk diikat bersama dengan skrup sehingga kedudukan menjadi kokoh. - Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada tempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen. - Bersihkan tempat sekelilingnya. Gambar 69. Pekerjaan Pintu Kayu Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 78

21 Pintu Besi - Check ukuran opening - Check garis elevasi pada kedua frame, tentukan elevasi garis finish lantai tentukan center line / letak posisi angkur. - Bobok kolom praktis/shear wall pada posisi titik angkur hingga terlihat pembesiannya. - Dirikan/ tegakkan frame sesaikan dengan ketentuan elevasi. - Las angkur frame dengan besi tulangan kolom praktis. - Grouting celah disekeliling frame (gunakan grouting yang telah disepakati). - Setelah grouting keras dan pekerjaan plester disekitar frame berumur minimal 1 hari bisa dipasang daun pintu besinya. - Pasang hardware pintu besi b. Jendela Alumunium - Siapkan lubang kusen untuk jendela rangka alumunium. Ukuran lubang disesuaikan dengan ukuran kusen. - Lalu masukan kusen kedalam lubang, atur posisinya agar kusen pas dengan alat. Setelah posisinya pas maka perhatikan kelurusan kusen dengan dinding - Buat lubang untuk tempat skrup pada dinding menggunakan alat bor, kemudian masukkan fischer kedalam lubang bor dan kencangkan fischer dengan obeng. - Siapkan rangkaian jendela yang sudah siap. - Rangka jendela masukkan kedalam lubang kusen, lalu pasang semua aksesoris seperti engsel, handle, door closer dan lainnya. - Pasang kaca dengan cara, dibuka pada framenya lalu dimasukkan kedalam frame sampai posisinya pas dan diberi sealent agar kaca tidak goyang maupun pecah. Gambar 70. Pintu Besi Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 79

22 - Kemudian lakukan finishing pada dinding. Gambar 71. Jendel Alumunium Pekerjaan Railling Balkon Railing Balkon adalah pembatas atau pelindung yang umumnya terdapat pada balkon. Ketinggian railing harus sesuai dengan standar yang ada karena berpengaruh terhadap pengguna bangunan Tahap Pekerjaan Pekerjaan Railing Balkon Unit a. Pengelasan Railing dengang baut angkur Pengelasan dilakukan oleh pekerja yang memiliki keterampilan dibidang las. Pengelasan dilakukan menggunakan las listrik. Pengelasan yang dilakukan harus sama rata dan alur lasnya teratur untuk menyambung baut angkur dengan besi hollow. b. Pembuatan Tanggulan Pembuatan tanggulan difungsikan untuk menambah kekuatan dari sambungan besi dan angkur yang telah dilas. Tanggulan berfungsi juga untuk mempermudah pekerjaan waterproofing pada lantai. c. Waterproofing Lantai Balkon Selain pada area kamar mandi Pekerjaan Waterproofing juga dilakukan diarea balkon unit untuk mencegah kebocoran area balkon. Proses pengerjaan waterproofing dimulai dengan pembersihan area pekerjaan dari debu serta sampah. Setelah itu mulai dengan menggunakan adukan dan cairan waterproofing yang diaplikasian pada seluruh bagian lantai balkon. Pada bagian sisi atau sudut diberikan serat- serat fiber sebagai persyaratan produk. Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 80

23 d. Pemasangan Keramik Balkon Pekerjaan pemasangan keramik balkon dimulai dari pembersihan area lantai yang sudah diwaterproofing. Kemudian mulai mengukur dengan menarik tali sesuai besaran keramik dan pola lantai yang terdapat pada gambar kerja di lapangan. e. Pengecatan Railing Balkon Cat pada area luar harus sangat diperhatikan ketahanannya. Cat pada ruang luar haruslah anti karat dan dapat menahan cuaca. Biasanya railing yang belum dipasang telah mengalami pengecatan terlebih dahulu. Pengecatan pada tahap ini adalah pengecatan tahap akhir pekerjaan karena selama pekerjaan tentu saja railing yang digunakan bisa terkena noda ataupun terkelupas. Gambar 72. Railling Balkon Unit Permasalahan dan Solusi Pekerjaan Railing Balkon Selama proses praktik profesi, praktikan tidak menemukan permasalahan pada proses pekerjaan railing balkon. Sehingga dengan tidak adanya permasalahan railing balkon maka, proses pekerjaan tidak mengalami kendala dan dapat berjalan sesuai dengan rencana pekerjaan Pekerjaan Meja Pantry Pekerjaan meja pantry termaksud pekerjaan furnitur (prabot) pada apartemen ini, namun pengerjaan meja pantry ini dibuat permanen dan menyatu pada coran struktur yang menempel di lantai dan dinding. Dimulai dari pembuatan coran pada bagian dinding yang berfungsi sebagai pengikat meja pantry dengan dinding struktur. Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 81

24 Tahap Pekerjaan Meja Pantry a. Pembersihan dan Pengukuran Lokasi Kerja Pembersihan lokasi kerja perlu dilakukan untuk mempermudah pross pengerjaan meja pantry. Setelah lokasi dibersihkan mulailah mengukur besaran meja pantry yang dibutuhkan sesuai dengan gambar kerja yang ada di lapangan. b. Pemasangan Wiremesh untuk Meja Pantry Untuk memasangan wiremesh terlebih dahulu memasang papan penatak wiremesh untuk keperluan pencetakan atau cor meja pantry. Pada bagian dinding sesuai dengan ketinggian meja pantry diberikan garis coran dan pembolong untuk memasukan besi wiremesh. Pembesian tersebut berfungsi untuk mengkokohkan meja pantry yang akan digunakan. c. Pemasangan Cetakan Sink Ukuran cetakan sink disesuaikan dengan ukuran sink pada aslinya. Cetakan ini difungsikan agar bagian sink tidak tertutup cor untuk meja pantry. d. Pengecoran Meja Pantry Proses pengecoran meja pantry dilakukan setelah pembesian meja pantry selesai. e. Pemasangan Keramik Tahap awal adalah penyesuaian gambar pola keramik dengan meja pantry sesuai gambar. Kemudian ditandai pada meja pantry sesuai dengan pengukuran. Setelah itu mulailah dengan menggunakan perekat keramik yang diaplikasikan pada bagian meja keramik dan kemudian dilakukanlah pemasangan keramik satu persatu untuk memastikan tidak adanya ruang atau celah antar keramik. f. Pemasangan Utilitas Meja Pantry Pemasangan kutilitas disesuaikan dengan gambar kerja. utilitas seperti keran dan sink diletakan sesuai dengan gambar. Pemipaan pada pada bagian bawah meja pantry dengan pipa disesuaikan dengan jalur air dari sink menuju greaser trap kemudian menuju pipa pembuangan. Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 82

25 Gambar 73. Pekerjaaan Meja Pantry Permasalahan dan Solusi pada Pekerjaan Meja Pantry Selama proses praktik profesi, praktikan tidak menemukan permasalahan pada proses pekerjaan Meja pantry. Sehingga dengan tidak adanya permasalahan maka, proses pekerjaan tidak mengalami kendala dan dapat berjalan sesuai dengan rencana pekerjaan Pekerjaan Dinding Precast Berbeda dengan pekerjaan dinding sekat pembatas antar ruang yang menggunakan pasangan, pekerjaan dinding pembatas antara bagian dalam bangunan dengan bagian luar bangunan ini menggunakan precast. Salah satu keunggulan dari precast adalah waktu yang dibutuhkan untuk pemasangan lebih cepat dibanding dengan pemasangan aerolok untuk luas pekerjaan yang sama Tahap Pekerjaan Dinding Precast a. Persiapan - Mempersiapkan bahan, tenaga kerja dan alat. - Mempersiapkan material/bahan. - Material yang digunakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pemberi tugas atau konsultan pengawas. b. Peralatan yang Digunakan - chain block - Precast Panel - Tower Crane - Embedded plate - Las Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 83

26 Gambar 74. Precast c. Metode Pelaaksanaan - Sebelum precast panel dinaikkan dengan menggunakan tower crane ke lokasi pemasangan, alat bantu seperti chain block, adjustable dan tekel harus dipersiapkan terlebih dahulu. - Tekel digantung dengan menggunakan chain block dan dikaitkan pada lift hook yang tertanam pada struktur. - Setelah semua peralatan dipersiapkan, dilakukan pemasangan embeded untuk sambungan precast panel dengan lantai di lokasi pemasangan. - Precast panel dinaikkan ke lokasi dengan menggunakan tower crane. - Setelah sampai pada lokasi, precast panel kemudian dipindahkan dari tower crane ke tekel. - Precast panel kemudian disetel/disetting dengan menggunakan tekel dan adjustable. Setelah didapat settingan precast panel yang tepat, dipasang dynabolt pada embeded dengan cara pengelasan. - Apabila pengelasan telah selesai, maka dilakukan pengecekan kembali apakah posisi panel precast tidak berubah setelah dilas pada joint-joint conection. - Setelah posisi precast telah terpasang, pada bagian celah antara dinding dan precast diberi hebel agar saat terjadi pergeseran tidak langsung menghsilkan patahan pada precast, lalu di plester agar rata dan rapi. - Setelah semua pekerjaan selesai, tekel yang digunakan untuk menggantung precast panel dilepas dan dipindahkan ke lokasi pemasangan precast panel berikutnya. Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 84

27 Gambar 77. Pekerjaan pemasangan Precast Gambar 76. Plat baja yang dijepit ke plat lantai Gambar 75. Celah antara dinding dan precast yang di isi hebel Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 85

28 4.3. Tugas Selama Praktik Profesi Tugas Ceilling Plaza (Tower B) Gambar 78. Pemasangan Precast (Sumber: Google) Gambar 79. Keyplan (Sumber: Data Proyek) Gambar 80. Denah dan 3D Ceilling Strip Plaza Tower B Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 86

29 Gambar 81. Layout, keyplan dan detail Gambar 82. Potongan Ceilling Strip Plaza Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 87

30 Tugas Dinding Pembatas (Tower A dan B) Gambar 83. Pola dan Potongan Dinding Pembatas Gambar 84. Detail Dinding Pembatas Gambar 85. Suasana Dinding Pembatas pada pagi siang malam (Sumber: Dokumentasi Pibadi) Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 88

31 Tugas Ceilling Gym (Tower B) Gambar 88. Denah dan Pola Ceilling Gym Gambar 86. Potongan Ceilling Gym Gambar 87. 3D Ceilling Gym Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 89

32 Tugas Dinding Pembatas (Batas tapak Bangunan Pembangunan) Gambar 91. Groundfloor, dan Potongan (Sumber; Dokumentasi Pribadi) Gambar 89. Potongan E dan F (Sumber; Dokumentasi Pribadi) Gambar 90. Potongan G Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 90

33 Gambar 92. 3D Dinding pembatas Tapak Bangunan Pembangunan Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana 91

BAB IV TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB IV TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB IV TINJAUAN KHUSUS PROYEK 4.1. WAKTU PELAKSAAN KERJA PRAKTEK TAHAP STRUKTUR FINISHING KULIAH PRAKTEK 4.2. LINGKUP PEKERJAAN FINISHING ARSITEKTUR Praktik Profesi yang dilaksanakan oleh praktikan dimulai

Lebih terperinci

BAB IV TINJUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR PADA PROYEK APARTEMEN M-TOWN SIGNATURE

BAB IV TINJUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR PADA PROYEK APARTEMEN M-TOWN SIGNATURE BAB IV TINJUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR PADA PROYEK APARTEMEN M-TOWN SIGNATURE 4.1 Lingkup Tinjauan Pekerjaan Arsitektur (Finishing) Praktik Profesi yang dilaksanakan oleh praktikan dimulai dari tanggal 27

Lebih terperinci

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU.

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. NAMA : Ratna Handayani NPM : 26312045 JURUSAN : S1 TEKNIK ARSITEKTUR DOSEN PEMBIMBING : Sumaiyah Fitriandini,

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan METODE & TAHAPAN PELAKSANAAN Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi biaya pelaksanaan, dimana Kontraktor harus dapat

Lebih terperinci

KERJA PRAKTEK PEMASANGAN PANEL PRECAST PADA LANTAI APARTEMEN CASABLANCA EAST RESIDENCES JAKARTA TIMUR

KERJA PRAKTEK PEMASANGAN PANEL PRECAST PADA LANTAI APARTEMEN CASABLANCA EAST RESIDENCES JAKARTA TIMUR KERJA PRAKTEK PEMASANGAN PANEL PRECAST PADA LANTAI 16-18 APARTEMEN CASABLANCA EAST RESIDENCES JAKARTA TIMUR NAMA : DEMASA FETALITA NPM : 21312818 DOSEN PEMBIMBING : AGUNG WAHYUDI, ST.MT LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK 4.1. Keterlibatan Praktikan Dalam proyek Selama kerja praktek, praktikan diberi kesempatan untuk belajar secara langsung di lapangan (dalam hal ini proyek). Praktikan berkesempatan

Lebih terperinci

BAB V : DETAIL PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI

BAB V : DETAIL PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI BAB V : DETAIL PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI 5.1. Waktu pelaksanaan praktik profesi Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Persiapan (galian) Pekerjaan struktur Pekerjaan finishing

Lebih terperinci

BAB V: LAPORAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

BAB V: LAPORAN PEKERJAAN ARSITEKTUR BAB V: LAPORAN PEKERJAAN ARSITEKTUR 5.1. Proses Pelaksanaan Praktik Profesi Proses Pelaksanaan Praktik Profesi berlangsung selama 40 hari kerja yang dimulai pada tanggal 8 Februari sampai dengan 8 April

Lebih terperinci

METODE KERJA PEKERJAAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG

METODE KERJA PEKERJAAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG PEKERJAAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG LIST METODE KERJA No. Pekerjaan No. Metode Pasangan Bata Ringan 00 2 Pasangan Lantai Keramik 002 3 Kusen Alumunium 003 4 Pengecatan Dinding 004 5 Render 005 6 Acian

Lebih terperinci

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK Pemasangan keramik pada suatu gedung terdiri dari pemasangan keramik didinding dan dilantai. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk

Lebih terperinci

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN FINISHING UNIT

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN FINISHING UNIT BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN FINISHING UNIT 4.1. Pekerjaan Finishing Unit Apartemen Yang dimaksud dengan pekerjaan finishing bangunan yaitu pekerjaan yang berkaitan dengan desain arsitektural yang

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK BAB IV: PENGAMATAN PROYEK 4.1. Proses Pelaksanaan Teknis 4.1.1 Pelaksanaan Teknis Proyek Tampak Utara Tampak Timur Gambar 4.1 : Zona Pengamatan Teknis. Ketika memulai praktik profesi, proses pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK 4.1. Keterlibatan Praktikan Dalam proyek Selama kerja praktek, praktikan diberi kesempatan untuk belajar secara langsung di lapangan (dalam hal ini proyek). Praktikan berkesempatan

Lebih terperinci

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI Pasal 1 : Material Plafond 1. Material utama plafond adalah GYPSUM BOARD 9 MM DAN ACRILYC 5 MM dengan ukuran panel standard adalah 1220 mm x 2440 mm. 2. Material

Lebih terperinci

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2 1. Varian I Varian I memiliki tiga buah komponen yaitu komponen D1 yang berfungsi sebagai dinding utama, komponen D2, komponen D3 dan komponen D4. Varian I dikembangkan dalam modul 70 x 60 cm. a. Komponen

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB V : PENGAMATAN PEKERJAAN

BAB V : PENGAMATAN PEKERJAAN BAB V : PENGAMATAN PEKERJAAN 5.1. WAKTU PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI Waktu melaksanakan praktik profesi dimulai dari tanggal 27 Februari 2017 dan berakhir sampai tanggal 27 April 2017. Jadwal praktik profesi

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada Setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

: MUHAMMAD IQBAL NPM : DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI, ST., MT

: MUHAMMAD IQBAL NPM : DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI, ST., MT PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING PENTHOUSE APARTEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN LA MAISON PADA LANTAI 28 DAN 29 BARITO DI JAKARTA SELATAN NAMA : MUHAMMAD IQBAL NPM : 24312983 DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI,

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 Volume Pekerjaan 8.1.1 Perkerjaan Persiapan 8.1.1.1 Pembersihan Lokasi panjang bangunan (p) = 40 m lebar bangunan (l) = 40 m Luas Pembersihan Lokasi = p x l = 1600 m2 8.1.1.2

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS 5.1 Tahapan Pekerjaan Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

Aditif Mortar Waterproof, untuk pengisi celah pipa toilet, perbaikan dinding,

Aditif Mortar Waterproof, untuk pengisi celah pipa toilet, perbaikan dinding, TOP 5 PRODUCTS WELDPRIME WELDPAINT WELDNAT WELDGROUT Aditif Mortar Waterproof, untuk pengisi celah pipa toilet, perbaikan dinding, mencegah bocor dan lembab WELDCRETE COATING Waterproof Coating untuk mencegah

Lebih terperinci

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PELAKSANAAN LAPANGAN 4.1 Pekerjaan pondasi 1. papan bekisting 2. beton ready mix 3. pasir urug 4. Besi poer D16, D10, Ø8 2. Langkah Kerja a. Setelah Tiang pancang ditanam, b.

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Pekerjaan pondasi yang telah disetting dalam software rab meliputi pekerjaanpekerjaan sebagai berikut: 1. Galian tanah pondasi 2. Pasangan Pondasi Batu Kosong

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu sistem manajemen yang baik. Berbagai metode dilakukan oleh pihak pelaksana dengan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TUKANG PASANG WATERPROOFING TEST KEBOCORAN KODE UNIT KOMPETENSI: F 45 PW BUKU PENILAIAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TUKANG PASANG WATERPROOFING TEST KEBOCORAN KODE UNIT KOMPETENSI: F 45 PW BUKU PENILAIAN MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TEST KEBOCORAN KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jalan

Lebih terperinci

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM:

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM: PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM: 09702261020 BENGKEL KERJA BATU DAN BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB X PINTU DAN JENDELA

BAB X PINTU DAN JENDELA A. Pendahuluan BAB X PINTU DAN JENDELA Pintu dan jendela merupakan konstruksi yang dapat bergerak, bergeraknya pintu atau jendela dipengaruhi oleh peletakan/penempatan, efisiensi ruang dan fungsinya. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

BAB IV METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Metode yang digunakan dalam suatu proyek konstruksi sangat

BAB IV METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Metode yang digunakan dalam suatu proyek konstruksi sangat BAB IV METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 4.1 Pendahuluan Metode yang digunakan dalam suatu proyek konstruksi sangat mempengaruhi berbagai aspek yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut, antara lain

Lebih terperinci

LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG

LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG 1. Latar Belakang Perguruan Tinggi Raharja memiliki 2 gedung yaitu Gedung Modern dan Gedung Lake View dimana mobilitas sivitas pribadi Raharja pada dua bangunan ini

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kerusakan Komponen Gedung D Lantai Dasar Lantai 4 1. Komponen Arsitektur a. Keramik Kerusakan lantai yang terdapat pada lantai dasar Gedung KH.Mas Mansur adalah lantai keramik

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,

Lebih terperinci

BAB IV: TINJAUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

BAB IV: TINJAUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR BAB IV: TINJAUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR 4.1. Proses Praktik Profesi Proses kerja praktek meliputi pengenalan (awal melaksanakan Praktik Profesi di PT JAYA KONSTRUKSI), pengarahan (bimbingan selama melaksanakan

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL 7.1 Uraian Umum Shear Wall merupakan komponen dari pekerjaan struktur pada bangunan, biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung

Lebih terperinci

M-System & Proses Instalasi PT. DUTA SARANA PERKASA

M-System & Proses Instalasi PT. DUTA SARANA PERKASA M-System & Proses Instalasi PT. DUTA SARANA PERKASA M-SYSTEM Panel M-System : Single Panel Double panel Partisi kecil Partisi besar Panel partikon Single panel khusus (hp) Panel tangga Panel bordes Aksesoris

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemeliharaan Bangunan Gedung Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, pemeliharaan bangunan

Lebih terperinci

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000.

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000. NO URAIAN HARGA SATUAN (RP) I PEKERJAAN PERSIAPAN 1 M' Pasangan Bouwplank + Pengukuran 0.012 M3 Kayu kls.iv 5/7 1,600,000.00 0.007 Btg Kayu kls.iv papan 1,300,000.00 0.020 Kg Paku biasa 18,000.00 0.100

Lebih terperinci

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN 4.1. Pekerjaan Struktur Pekerjaan struktur adalah satu pekerjaan tetapi dalam kenyataannya merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.

Lebih terperinci

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Panduan Praktis Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung 0393 Telp:(022) 7798393 ( lines), Fax: (022) 7798392, E-mail: info@puskim.pu.go.id, Website: http://puskim.pu.go.id

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Pengambilan data ketidaksesuaian Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang selesai tahun 2011 didapatkan dari salah satu departemen

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari struktur suatu bangunan. Fungsi kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN FINISHING

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN FINISHING BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN FINISHING 4.1. Pekerjaan Finishing Bangunan Yang dimaksud dengan pekerjaan finishing bangunan yaitu pekerjaan yang berkaitan dengan desain arsitektural yang mencangkup

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari suatu struktur suatu bangunan. Fungsi Kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

SISTEM PABRIKASI PADA PELAKSANAAN STRUKTUR FEROSEMEN Ir. Rislan Syarief M.Arch. Iai* ABSTRAK

SISTEM PABRIKASI PADA PELAKSANAAN STRUKTUR FEROSEMEN Ir. Rislan Syarief M.Arch. Iai* ABSTRAK SISTEM PABRIKASI PADA PELAKSANAAN STRUKTUR FEROSEMEN Ir. Rislan Syarief M.Arch. Iai* ABSTRAK Konstruksi ferosemen merupakan struktur konstruksi tipis dan sangat mudah mengerjakannya. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Schedule Proyek Proses pembuatan schedule proyek adalah untuk mendapatkan gambaran lamanya pekerjaan dapat diselesaikan, serta bagian-bagian pekerjaan yang saling berkaitan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Skema Alur Kerja Pembuatan - Skema proses pembuatan alat pneumatik transfer station adalah alur kerja proses pembuatan alat pneumatik transfer station

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PROFESI

LAPORAN PRAKTIK PROFESI LAPORAN PRAKTIK PROFESI PEKERJAAN ARSITEKTUR FASADE PADA PROYEK MIXED USE KEBAYORAN ICON Jl. Cileduk Raya No.35, Jakarta Selatan ZAHRA ZULFA FIRDAUSY 41213010074 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift. BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Selama 2 bulan pelaksanaan kerja praktik (KP) yang terhitung mulai dari tanggal 16 Oktober 2013 sampai dengan 16 Desember 2013, kami melakukan

Lebih terperinci

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG Pertemuan ke-15 Materi Perkuliahan : Sistem perawatan dan pemeliharaan bangunan baik pada internal dan eksternal PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG Pemeliharan (maintenance) bangunan adalah sangat

Lebih terperinci

WATERPROOFING. Jenis Waterproofing :

WATERPROOFING. Jenis Waterproofing : WATERPROOFING Waterproofing adalah bahan yang dipergunakan untuk melindungi bagian bawah suatu permukaan untuk menolak atau menahan rembesan dari bahan cair terhadap struktur yang dilapisi. Dalam pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN 5.1 Pekerjaan Bekisting 5.1.1 Umum Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan bekisting harus memenuhi syarat PBI 1971 N 1-2 dan Recomended Practice

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Uraian Umum Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Pekerjaan atap yang diseting pada software rab meliputi pekerjaan sbb: 1. Rangka atap baja ringan 2. Tutup atap genting plentong 3. Genting bubung plentong 4. Listplang

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak - pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan didalmnya, maka makin banyak

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Uraian umum Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : a. Tower A 18 lantai - Atap 1 lantai b. Tower B & C 24 lantai - Atap 1 lantai c. Podium 5 lantai,

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolok ukur dalam perencanaan pembangunan,baik ruma htinggal,ruko,rukan maupun gedung lainya. Dengan RAB

Lebih terperinci

FAQ. Pengisi Nat (Tile Grout):

FAQ. Pengisi Nat (Tile Grout): FAQ Pengisi Nat (Tile Grout): Q: Apa kelebihan pengisi nat AM dengan pengisi nat semen konvensional? A: Kelebihan pengisi nat AM dibandingkan dengan pengisi nat semen konvensional adalah mengandung bahan

Lebih terperinci

Perubahan Aktivitas. Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal)

Perubahan Aktivitas. Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal) Perubahan Aktivitas Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal) (Rp) 1 1ls Pengukuran 1 Kepala Tukang Org 1,000 40000 40000 2 Pekerja Org 1,000 27500 27500 3 Perlengkapan ls 1,000 349200 349200

Lebih terperinci

MEMASANG KUSEN PADA DINDING PASANGAN

MEMASANG KUSEN PADA DINDING PASANGAN MEMASANG KUSEN PADA DINDING PASANGAN BAG- TKB.004.A-89 28 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN

Lebih terperinci

PANDUAN PEMASANGAN KAMAR MANDI

PANDUAN PEMASANGAN KAMAR MANDI PANDUAN PEMASANGAN KAMAR MANDI Panduan tahap pemasangan kamar mandi baru Brosur ini adalah panduan bagi Anda saat menyiapkan dan memasang sendiri kamar mandi baru. Di dalamnya, Anda akan menemukan tips

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1 Umum Perencanaan adalah keputusan untuk waktu yang akan datang, apa yang akan dilakukan, bilamana akan dilakukan dan siapa yang akan melakukan. Sekalipun waktu yang akan

Lebih terperinci

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA SATUAN

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA SATUAN A. PERSIAPAN UMUM 1 Pembuatan Bedeng Pekerja, Gudang Material 10.00 M² 2 Pengukuran & Pemasangan Bouwplank 72.00 M 3 Safety APD 10.00 Unit Listrik Kerja TDR PLN 3500 VA 500.00 Jam 5 Mobilisasi dan demobilisasi

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA

RENCANA ANGGARAN BIAYA RENCANA ANGGARAN BIAYA KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG PENGADILAN NEGERI SURABAYA LOKASI : SURABAYA No. C. PEKERJAAN ARSITEKTUR I. LANTAI 1 I.1 PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN 1 Pas. Batu Kali 1 Pc : 5

Lebih terperinci

PENGAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN INTERIOR DINDING DAN PLAFOND OLEH : YUNA ARIFAH PRESENTASI LAPORAN KERJA PRAKTEK

PENGAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN INTERIOR DINDING DAN PLAFOND OLEH : YUNA ARIFAH PRESENTASI LAPORAN KERJA PRAKTEK PENGAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN INTERIOR DINDING DAN PLAFOND PADA GEDUNG MNC NEWS CENTER, JAKARTA OLEH : YUNA ARIFAH 27312952 PRESENTASI LAPORAN KERJA PRAKTEK TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk dapat memahami

Lebih terperinci

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai Soft cor ini dipasang sepanjang keliling area yang akan dicor, dengan kata lain pembatas area yang sudah siap di cor dengan area yang belum siap. 46 Pekerjaan

Lebih terperinci

2. Pengoperasian Cam-lock

2. Pengoperasian Cam-lock Daftar isi 1. Kata pengantar. 2. Pengoperasian Cam-lock.. 3. Pencegahan Kebocoran Uap Air. 4. Panel Cold Storage Dengan Panel Atap & Lantai 5. Memasangan Lantai Panel Cold Storage. 6. Memasang Wall Panel

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya. BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT 7.1 Uraian Umum Dalam konstruksi bangunan bertingkat seperti halnya pada Proyek Puri Mansion Apartment

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan Plat untuk di teruskan ke Pondasi. Tujuan penggunaan kolom yaitu : Gambar 5.1 : Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan, maka makin

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN DAFTAR SATUAN ANALISA PEKERJAAN No SATUAN UPAH BAHAN A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 PEMASANGAN BOWPLANK/ 10 M' 0,01000 Kepala Tukang 0,10000 Tukang 0,10000 Pekerja 0,05000 Mandor 0,01200 M3 Balok Klas IV 0,02000

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN PROYEK

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN PROYEK BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN PROYEK UTILITAS AIR BERSIH Pompa Air Pipa Bak Kontrol Sambungan Pipa 1 Sambungan Pipa 2 Pipa Hidrostatik Katup Pompa Air Pemasangan Pipa Air Bersih Pemasangan pipa-ipa datar

Lebih terperinci

INSTALLATION MAINTENANCE AND CLEANING GUIDE

INSTALLATION MAINTENANCE AND CLEANING GUIDE INSTALLATION MAINTENANCE AND CLEANING GUIDE For EXPOSE Concrete Products www.exposeconcrete.com CONTENTS General Instructions 2 Preparations 3 Adhesives & Fixing 4 Cement base 5 Polymer base 8 After Fixing

Lebih terperinci

BAB XIII PENGECATAN A.

BAB XIII PENGECATAN A. BAB XIII PENGECATAN A. Pekerjaan Pengecatan Pada saat melakukan pengecatan baik itu tembok lama maupun baru, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih warna yang sesuai dengan fungsi dinding yang

Lebih terperinci

PSD III Desain Ars Undip TA 31

PSD III Desain Ars Undip TA 31 BILL OF QUANTITY (BQ) KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA LOKASI : JL. KI HAJAR DEWANTORO, SURAKARTA NO URAIAN

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL. biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung bertingkat.

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL. biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung bertingkat. BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL 7.1 Uraian Umum Shear Wall merupakan komponen dari pekerjaan struktur pada bangunan, biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR 5.1 URAIAN UMUM Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB V PONDASI TELAPAK

BAB V PONDASI TELAPAK BAB V PONDASI TELAPAK I. METODA KONSTRUKSI PONDASI SETEMPAT A. Urutan Kegiatan Pekerjaan Pondasi Setempat Metoda konstruksi untuk pekerjaan pondasi setempat yaitu: 1. Penggalian tanah pondasi 2. Penulangan

Lebih terperinci

MANUAL INSTALLATION SOUND INSULATION PANEL WALL FR

MANUAL INSTALLATION SOUND INSULATION PANEL WALL FR MANUAL INSTALLATION SOUND INSULATION PANEL WALL FR51 2016.08 Persiapan Material 1. Hollow Frame 40/40 thickness 0.6 millimeters 2. Acourete Mat Resin 2 A 3. Acourete Fiber 300 4. Acourete Paint EZ1 5.

Lebih terperinci

EBOOK PROPERTI POPULER

EBOOK PROPERTI POPULER EBOOK PROPERTI POPULER RAHASIA MEMBANGUN RUMAH TANPA JASA PEMBORONG M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT User [Type the company name] M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT Halaman 2 KATA PENGANTAR Assalamu

Lebih terperinci

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN METODE PELAKSANAAN I. PRA PEMBANGUNAN 1. Pemeriksaan gambar-gambar untuk pelaksanaan : Semua gambar-gambar yang disiapkan adalah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan

Lebih terperinci

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana LOGO PT / CV PT / CV. Alamat :. REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA No Uraian 1 2 3 A PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG I Persiapan dan Tanah II Pondasi dan Beton III Dinding dan Plesteran IV Lantai V Pekerjaaan

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI

BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI 5.1. Pengembangan Desain Mengingat pengembangan sistem prefabrikasi ini ditujukan untuk pembangunan rumah secara massal, sistem ini akan lebih menguntungkan

Lebih terperinci

Konstruksi rangka kusen pada dasarnya dibagi dalam 4 jenis

Konstruksi rangka kusen pada dasarnya dibagi dalam 4 jenis 1. Kusen a. Pengertian Kusen Beserta Fungsinya Kusen adalah suatu rangka dari balok kayu atau dari bahan lainnya, seperti plastik, UPVC, alumunium yang dihubungkan sedemikian rupa sesuai dengan kaidah

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1. Tinjauan Umum Metode pelaksanaan yang dilakukan pada setiap proyek konstruksi memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan proyek lainnya. Metode pelaksanaan yang dilakukan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953 Seperti yang telah diketahui perbedaan pemahaman dan pengetahuan antara

Lebih terperinci

BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.

BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No. BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.476A (Zone C) 4.1. Pekerjaan Pembuatan Lubang Bor Pekerjaan pembuatan lubang

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN KHUSUS PENGAMATAN PEKERJAAN

BAB III KAJIAN KHUSUS PENGAMATAN PEKERJAAN BAB III Kerja Praktik - I KAJIAN KHUSUS PENGAMATAN PEKERJAAN 3.1 Waktu Pelaksanaan Waktu proses pengamatan dikerjakan selama 2 bulan mulai tanggal 15 September 2009 s/d tanggal 15 November 2010. Rencana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pekerjaan Lantai Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada didalam ruang. Fungsi

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang dibangun dengan mempertimbangkan beberapa hal. Diantaranya adalah meningkatnya permintaan

Lebih terperinci