BAB V : PENGAMATAN PEKERJAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V : PENGAMATAN PEKERJAAN"

Transkripsi

1 BAB V : PENGAMATAN PEKERJAAN 5.1. WAKTU PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI Waktu melaksanakan praktik profesi dimulai dari tanggal 27 Februari 2017 dan berakhir sampai tanggal 27 April Jadwal praktik profesi adalah hari senin jumat dari jam sampai jam WIB. Kegiatan harian dimulai dengan pengarahan oleh pembimbing lapangan, yaitu mempelajari gambar shop drawing dan gambar for construction gedung Bintaro Icon yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pengamatan. Lingkup kerja praktikan adalah pengamatan pekerjaan finishing proyek apartemen Bintaro Icon. Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Persiapan dan perijinan Pekerjaan Soilder Piel & Galian Pekerjaan Struktur Pekerjaan MEP Pekerjaan Arsitektur/ Finishing Praktik Profesi Tabel 4 : (Skema Pelaksaan Praktik Profesi) Ketarangan : Waktu Pekerjaan Berjalan Waktu Pekerjaan Tidak Berjalan Waktu Masa Pekerjaan Praktikan Pada gambar skema di atas menunjukan jadwal tahapan tiap masing masing pekerjaan pada proyek pembangunan apartemen Bintaro Icon dan jadwal praktik profesi praktikan. Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 61

2 Proyek pembangunan apartemen Bintaro Icon di rencanakan mulai pada 21 Oktober 2015 hingga 14 Februari 2017 (17 bulan) Adapun beberapa permasalahan yang menghambat proses pelaksanaan pembangunan proyek ini yang di diakibatkan bukan dari pihak kontaktor. Sehingga rencana penyelesaian proyek bertambah 3 bulan yaitu sampai dengan 30 Mei LINGKUP PEKERJAAN PRAKTIKAN DI LAPANGAN praktik profesi dilakukan dengan cara langsung ketempat lapangan. Objek pengamatan pekerjaan finishing berfokus pada area unit 2BR pada tower Amethys dan Chrysant, serta dibutuhkan alat bantu guna untuk mencatat dan mendokumentasikan semua hasil pengamatan. Setelah itu dilakukan analisa pekerjaan guna untuk mengetahui status pekerjaan apakah pekerjaan tersebut mengalami kecacatan ataupun pekerjaan belum dikerjakan oleh pihak yang terkait. Adapun lingkup pembahasan atau pengamatan uraian pekerjaan selama praktik profesi yaitu : 1. Pekerjaan Finishing Dinding Pasangan bata ringan, Plesteran & Acian Dinding Keramik 2. Pekerjaan Finishing Lantai Pasangan Lantai Keramik Pasangan Lantai HT 3. Pekerjaan Finishing Plafond Plafond Gypsum 4. Pekerjaan Pemasangan Pintu Pintu Kayu Pintu Aluminium 5. Perkerjaan Pemasangan Jendela 6. Pekerjaan Pemasangan Reling balkon Berikut adalah detail gambar detail area tower dan detail area ruang unit 2BR pada tower Amethys dan Chrysant apartemen Bintaro Icon. Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 62

3 Gambar 16 : Batas Selatan (Gedung BRI Tower) (Sumber : Data Proyek) Gambar 17 : Denah Unit 2BR Type C apartemen Bintaro Icon (Sumber : Data Proyek) Gambar di atas menunjukan detail gambar posisi lay out dan detail ruang 2BR pada tower Amethys dan Chrisant. Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 63

4 5.3. PEKERJAAN DINDING Pekerjaan finisihing dinding dalam pelaksanaannya dimulai dengan pemasangan dinding hebel, kolom dan balok praktis. Proses ini adalah awal sebelum pekerjaan plester acian dan dinding keramik dimulai. Semua area ruangan terdapat finishing plester acian khususnya pada ruang 2B unit apartemen Bintaro Icon. Icon Berikut adalah proses (metode) pekerjaan finishing dinding proyek apartemen Bintaro Pekerjaan Pasangan Bata Ringan & Kolom Praktis Metode Pekerjaan Pasangan Bata Ringan & Kolom Praktis a. Material dan alat kerja Alat : Benang, ember, jidar, dolak takaran, gerobak dorong, alat bor, meteran, paku & palu, water pass,unting uniting, cetok & roskam datar. Material :Celcon/bata ringan, pasir, besi tulangan KP & steck, bak air, split 1/2, perekat bata ringan Thinbed 101 Drymix, semen PC. b. Tahapan pekerjaan pasangan bata ringan 1. Pekerjaan persiapan lokasi kerja (marking) membuat pola gambar dinding dan kolom praktis di lapangan sesuai dengan gambar kerja Gambar 18 : Marking Lokasi Kerja (Sumber : Dokumen Pribadi) 2. Mulai satu baris pemasangan bata dengan mengikuti pola markingan yang telah dibuat sebagai kepalaan untuk pasangan selanjutnya. Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 64

5 Gambar 19 : Pasangan Kepalaan Habel (Sumber : Dokumen Pribadi) 3. Bor untuk pemasangan stek kolom praktis di lantai dan steck pasangan bata ringan Gambar 20 : Stake Kolom Praktis (Sumber : Dokumen Pribadi) 4. Pasang bata sampai ketinggian 1 m dengan perekat bata ringan Thinbed 101 Drymix dengan ketebalan spesi 3 mm (tekan 10 10,5 liter air/ sak 40 kg) Gambar 21 : Proses Pasangan Bata Ringan (Sumber : Dokumen Pribadi) Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 65

6 5. Setelah ketinggian 1 m, pasang besi & bekisting kolom praktis, di lanjutkan dengan pengecoran kolom praktis dengan campuran PC: batu pecah 1/2:pasir beton:air= 1 sak :2 dolak:33 liter Pekerjaan Plester & Acian Gambar 22 : Proses Pengecoran kolom praktis (Sumber : Dokumen Pribadi) Berikut Metode Pekerjaan Plester & Acian a. Material dan alat kerja Alat : Benang, ember, jidar, dolak takaran, meteran, paku & palu, water pass,unting uniting, cetok & roskam datar. Material : Pasir, bak air, acian plesteran Drymix. b. Tahapan pekerjaan plester & acian 1. Tarik benang arah horizontal dengan tepat bersilangan dengan benang vertical sebagai acuan kepalaan horizontal dan Buat kepalaan dari adukan plesteran Drymix setiap jarak 1m dengan tebal 10mm Gambar 23 : Penarikan garis dan acuan kepalaan (Sumber : Dokumen Pribadi) Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 66

7 2. Lakukan plesteran dengan adukan Drymix, perbandingan campuran 1 sak Drymix (50kg) : air (7,5 8 liter) untuk tebal 10 mm dan ratakan plesteran sesuai ketebalan rencana dengan menggunakan jidar dan arah gerakan dari bawah ke atas dengan posisi jidar dimiringkan. Gambar 24 : Proses Plesteran Dengan adukan (Sumber : Dokumen Pribadi) 3. Ratakan plesteran sesuai ketebalan rencana dengan menggunakan jidar dan arah gerakan dari bawah ke atas dengan posisi jidar dimiringkan. Gambar 25 : Perataan Dengan Jidar (Sumber : Dokumen Pribadi) 4. Tambahkan spesi pada area yang kurang, ratakan dan dapatkan plesteran dengan roskam, dengan putaran searah. Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 67

8 Gambar 26 : Perataan Plesteran Dengan Roskam (Sumber : Dokumen Pribadi) 5. Campurkan acian Drymix, dengan takaran 1 sak 40 kg : air (12,5 13,5 liter) dan aduk sampai merata Gambar 27 : Adukan Acian Drymix (Sumber : Dokumen Pribadi) 6. Cara penebaran acian dengan menebarkan adukan acian menggunakan ruskam/sendok spesi, secara bertahap tiap segmen (± 2m x 2m) Gambar 28 : Penebaran Adukan Acian (Sumber : Dokumen Pribadi) Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 68

9 7. Cek kerataan permukaan dengan jidar/ water pass, tambahkan acian pada bagian yang cekung dan kurangi pada area yang berlebihan dengan cara menggosok dinding dengan roskam Gambar 29 : Cek Kerataan Dinding Acian (Sumber : Dokumen Pribadi) Permasalahan Pekerjaan Pasangan Bata Ringan & Plesteran acian Permasalahan yang terjadi akibat pekerjaan pasangan bata ringan, plesteran dan kolom praktis adalah di bagian opening kusen ataupun daun pintu, sehingga apabila opening tidak sesuai dengan ukuran yang telah di tentukan pekerja harus membobok bagian yang lebih ataupun menambang bagian yang kurang. Pemecahan Masalah Gambar 30 : Permasalahan Pekerjaan Dinding Plesteran Acian (Sumber: Dokumen Pribadi) Permasalahan tersebut dapat dihindari dengan pengawalan pemasangan bata hebel dan kolom praktis yang sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar, dan pengaturan ketebalan plesteran yang sesuai. sehingga untuk area opening pintu ataupun pekerjaan pemasangan dinding keramik tidak perlu membobok lagi. Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 69

10 Kesimpulan Cara pemasangan bata ringan mirip dengan pemasangan bata biasa atau batako. Perbedaannya adalah seluruh proses pemasangan harus sangat teliti, bila tidak maka tingkat kepresisian tidak akan tercapai sehingga pasangan dan acian menjadi boros. Jidar dan waterpass mutlak harus dipergunakan. Untuk menjaga supaya adukan pasangan (baik dengan semen instan maupun semen biasa) bisa mempunyai ketebalan yang sama, maka digunakan sendok khusus yang mempunyai gigi-gigi persegi di ujungnya yang biasa disebut roskam Pekerjaan Dinding Keramik Pekerjaan pemasangan dinding keramik terdapat pada area toilet ruang unit 2BR berikut adalah metode pekerjaan dinding keramik a. Material dan alat kerja Alat : Palu karet, paku dan palu, water pass, ember, benang, meteran, alat pemotong keramik, cetok, roskam datar, tinta marking. Material :Keramik Platinum ukuran 30 cm x 30 cm, pasir, bak air, semen pc, perekat keramik Drymix Thinbed 101, Nat keramik Tile Grout Drymix. b. Tahapan pekerjaan pasangan dinding keramik 1. Marking pinjaman pangkuan dan Buat pola kepalaan dengan menggunakan benang sesuai gambar yang telah di tentukan, pola nat menyesuaikan nat keramik pada lantai Gambar 31 : Marking pinjaman & Pola Kepalaan (Sumber : Dokumen Pribadi) Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 70

11 2. Pada area dinding basah (Shower) sebelumnya di berikan waterproofing untuk menghindari kebocoran Gambar 32 : Adukan Perekat Keramik (Sumber : Dokumen Pribadi) 3. Keramik diberi perekat Drymix Thinbed 101 dengan rata kemudian di pasang pada kepalaan Gambar 33 : Proses Pemberian Perekat Pada Keramik (Sumber : Dokumen Pribadi) 4. Tekan menggunakan palu karet secara hati-hati, untuk mendapatkan ketinggian yang diinginkan, kemudian bersihkan permukaan pasangan lantai dengan lap basah Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 71

12 Gambar 34 : Penempelan Dan Penekanan Dinding Keramik (Sumber : Dokumen Pribadi) 5. Lakukan pemasangan keramik sesuai alur kepalaan dan Cek kerataan pasangan lantai dengan menggunakan water pass Gambar 35 : Pengecekan Kerataan Dindinding Dengan Water Pass (Sumber : Dokumen Pribadi) 6. Bersihkan permukaan lantai dari air semen campuran perekat, diamkan selama 2 hari untuk proses pengeringan dan Lakukan pembersihan lokasi setelah itu grounting nad keramik dengan Tile Grout Drymix menggunakan alat spon/karet. Gambar 36 : Pembersihan & Pengisian Nat (Sumber : Dokumen Pribadi) Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 72

13 Gambar 37 : Detail Toilet Unit 2BR (Sumber : Data Proyek) Permasalahan Pekerjaan Pasangan Dinding Keremik Gambar 38 : Permasalahan Pekerjaan Pasangan Dinding Keramik (Sumber : Dokumen Pribadi) Pengelupasan nat sering biasanya terjadi karena adanya kesalahan pada awal pengerjaan. Ada beberapa faktor penyebab, salah satunya pengisian nat menggunakan semen konvensional. Seringkali adukan yang dibuat tidak merata sehingga timbul butiran-butiran semen keras. Pada saat keramik lantai atau dinding diberi bahan pengisi nat berupa semen konvensional, semen sulit masuk dan melekat dengan baik. Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 73

14 Pemecahan Masalah Permasalahan ini dapat dihindari dengan Bahan pengisi nat khusus yang cenderung lebih lunak dan lentur sehingga jika tidak terjadi pengelupasan pada lantai atau dinding yang dilapisi keramik tidak akan mengalami pop up atau terangkat. Kesimpulan Dalam pekerjaan pasangan dinding Keramik Keberadaan nat juga tidak bisa disepelekan begitu saja. Selain memberi nilai tambah pada keramik yang terpasang, kemampuannya untuk menahan rembesan air merupakan sebuah keuntungan tersendiri PEKERJAAN LANTAI Pekerjaan finisihing lantai pada proyek pembangunan apartemen Bintaro Icon menggunakan beberapa bahan material yaitu lantai HT (homogenous tile) dan keramik Pekerjaan Lantai HT Metode Pekerjaan Pasangan Lantai HT (Homogenous Tile) a. Material dan alat kerja Alat :Palu karet, paku dan palu, water pass, ember, benang, meteran, alat pemotong keramik, cetok, roskam datar, tinta marking. Material : Granito Tile ukuran 60 cm x 60 cm, pasir, bak air, semen pc, perekat keramik Drymix Thinbed 101, Nat keramik Tile Grout Drymix. Berikut adalah tahapan pekerjaan pasangan lantai HT (Homogenous Tile) b. Tahapan pekerjaan lantai HT pada ruang keluarga 1. Untuk area pertemuan lantai dengan dinding precast yang terdapat spasi atau jarak 10 cm grounting dengan menggunakan hebel yang di berikan perekat Thinbed 101 beserta campuran adukan untuk memperkuat. Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 74

15 Gambar 39 : Proses Grounting spasi Lantai Dengan Dinding Precast (Sumber : Dokumen Pribadi) 2. Buat pola kepalaan dengan menggunakan benang atau markingan pada starting tile sesuai gambar yang telah ditentukan Gambar 40 : Proses Kepalaan Benang Lantai HT (Sumber : Dokumen Pribadi) 3. Buat adukan campurkan semen PC sak 25 kg dengan air 5-6 liter dan aduk sampai homogen. Gambar 41 : Campuran adukan HT (Sumber : Dokumen Pribadi) Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 75

16 4. Beri adukan pada lantai setebal 5-6cm dengan campuran pasir & semen 1:4 Gambar 42 : Pemberian Adukan Pada Lantai (Sumber : Dokumen Pribadi) 5. HT diberi perekat dengan rata, kemudian dipasang pada kepalaan, satu persatu dengan cara mundur Gambar 43 : Pemberian Perekat Lantai HT (Sumber : Dokumen Pribadi) 6. Tekan dengan menggunakan palu karet secara hati hati, untuk mendapatkan ketinggian yang diinginkan, kemudian bersihkan permukaan pasangan lantai dengan lap basah Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 76

17 Gambar 44 : Pemasangan & Penekana Lantai HT (Sumber : Dokumen Pribadi) 7. Cek kerataan dengan menggunakan water pass, untuk memastikan permukaan lantai HT/Keramik sudah rata 8. Bersihkan permukaan lantai dari air semen campuran perekat, grounting nad keramik dengan Tile Grout Drymix menggunakan alat spon/karet dan Diamkan lantai selama 2 hari untuk proses pengeringan. Gambar 45 : Rencana Pekerjaan Lantai HT (Sumber : Data Proyek) Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 77

18 Pekerjaan Lantai Keramik Metode Pekerjaan Pasangan Lantai Keramik a. Material dan alat kerja Alat :Palu karet, paku dan palu, ember, benang, meteran, alat pemotong keramik, cetok. Material : Keramik Platinum ukuran 30 cm x 30cm, keramik Platinum 20 cm x 20 cm, pasir, bak air, semen pc, perekat keramik & HT Drymix Thinbed 101, Nat keramik Tile Grout Drymix. b. Tahapan pekerjaan lantai Keramik pada ruang Toilet & Balkon 1. Pekerjaan lantai keramik pada area ruang toilet & balkon dapat dimulai setalah pekerjaan waterproofing & tes rendam pada lantai telah selesai Gambar 46 : Proses Pekerjaan Waterproofing (Sumber : Dokumen Pribadi) 2. Pola kepalaan pemasangan lantai keramik mengikuti pola keramik dinding yang telah terpasang dan dimulai dari titik terendah pada area lantai Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 78

19 ` Gambar 47 : Pola Lantai Keramik Toilet (Sumber : Dokumen Pribadi) 3. Beri adukan pada area lantai setebal 5-6 cm dengan campuran air yang cukup sehingga adukan tidak terlalu kering dan mudah untuk pasangan keramik Gambar 48 : Pekerjan Penebaran Adukan Lantai Keramik Toilet (Sumber : Dokumen Pribadi) 4. Keramik diberi perekat Drymix Thinbed 101 dengan rata, kemudian dipasang pada kepalaan, satu persatu dengan cara mundur Gambar 49 : Pasangan Keramik Dengan Perekat (Sumber : Dokumen Pribadi) Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 79

20 5. Tekan keramik dengan menggunakan palu karet secara hati hati, untuk mendapatkan ketinggian yang diinginkan, kemudian bersihkan permukaan pasangan lantai dengan lap basah Gambar 50 : Penekanan Keramik (Sumber : Dokumen Pribadi) 9. Setelah selesai pemasangan bersihkan permukaan lantai dari air semen campuran perekat, grounting nad keramik dengan Tile Grout Drymix menggunakan alat spon/karet. Permasalahan Pekerjaan Lantai Keramik Gambar 51 : Permasalahan Lantai Keramik (Sumber : Dokumen Pribadi) Kecacatan yang sering terjadi pada lantai Keramik biasanya adalah pada pertemuan nat yang kurang merata, hal ini dapat terjadi karena kualitas bahan kurang baik yang juga menentukan pertemuan antar nat pada keramik menjadi merata. Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 80

21 Pemecahan Masalah Untuk menyelesaikan masalah kerataan pada nat keramik, perlu di perhatikan kualitas keramik yang akan di gunakan sehingga pemasangannya dapat lebih baik lagi, untuk pekerjaan pemasangan keramik juga harus menggunakan semen perekat untuk menghindari terlepasnya keramik pada lantai (popping). Kesimpulan Pekerjaan pemasangan lantai Keramik harus di kerjakan secara teliti sesuai dengan metode yang telah di buat, pemilihan kualitas bahan material yang di gunakan juga menjadi pertimbangan untuk menghindari terjadinya kecacatan pada lantai Keramik. Gambar 52 : Detail Lantai Keramik Toilet (Sumber : Data Proyek) 5.5. PEKERJAAN PLAFON Berikut adalah metode pekerjaan pemasangan plafon gypsum pada ruang dalam hunian unit 2BR Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 81

22 Metode Pekerjaan Pasangan Plafon Gypsum a. Material dan alat kerja Alat : Benang, meteran, alat bor, water pass, unting unting, pensil atau pena, scaffolding, alat tembak Material :UFC CLIP, UFC Frame, soffit cleat, join tape, threaded rod, angel section, UFC bracket, gypsum board, jointing compound, baud ulir b. Tahapan pekerjaan pasangan plafon gypsum 1. Pekerjaan pasangan plafon gypsum dapat dimulai setelah pekerjaan MEP selesai dikerjakan (berita acara) 2. Menandai batas elevasi dan titik as pemasangan serta hanger di sesuaikan jenis plafon dan Pemasangan hanger : angle clip + rod penggantung pada struktur atap/lantai dak dengan jarak Gambar 53 : Pemasangan Angel Clip & Rod (Sumber : Dokumen Pribadi) 3. Pemasangan wall angle, Pasang hanger, rangka UFC dengan jarak 100 cm satu sama lain dan kemudian luruskan ketinggian furring UFC sesuai elevasi Gambar 54 : Pemasangan UFC (Sumber : Dokumen Pribadi) Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 82

23 4. Pasang rangka metal furing UFC ex knauf melintang pada furing UFC yang sudah terpasang dengan jarak 400 & 600 mm satu sama lain dengan menggunakan connector furing (gypsum standar jarak = 400 mm & gypsum MS jarak = 600 mm) Gambar 55 : Pemasangan Rangka UFC (Sumber : Dokumen Pribadi) 5. Pasangkan lembaran Gypsum dengan mengunakan scrup dan alat bor untuk mempermudah pekerjaan Gambar 56 : Pemasangan Panel Gypsum (Sumber : Dokumen Pribadi) 6. Compound lubang screw dan sambungan, untuk sambungan gypsum menggunakan kassa Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 83

24 Gambar 57 : Pekerjaan Coumpound (Sumber : Dokumen Pribadi) 7. Setelah pekerjaan coumpound selesai, dapat di lanjutkan dengan pengecatan dasar sampai dengan finis pada plafon Gambar 58 : Pekerjaan Pengecatan Plafon Gypsum (Sumber : Dokumen Pribadi) Permasalahan Pekerjaan Pasangan Plafon Gypsum Permasalaah biasa terjadi pada bagian kerangka yang menekuk akibat pemasangan yang kurang teliti, hal tersebut dapat mempersulit pekerjaan penerapan lembar gypsum dan tingkat kesulitan biasa terjadi pada area lekukan, Sehingga perlu pekerjaan yang lebih detail. Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 84

25 Pemecahan Masalah Gambar 59 : Permasalahan Pekerjaan Pasangan Plafond Gypsum (Sumber : Dokumen Pribadi) Pekerjaan pasangan rangka harus dikerjakan secara benar dan sesuai dengan metode yang ada, untuk mengatasi masalah kebengkokan pada bagian rangka jarak antar kerangka tidak boleh terlalu jauh. Kesimpulan Dalam pekerjaan pasangan plafond gypsum dapat menggunakan rangka dengan jarak yang dekat, tergantung dengan ketebalan dari gypsumnya hal ini di tunjukan untuk menghindari gelombang pada plafond gypsum. Gambar 60 : Detail Pasangan Plafond Gypsum (Sumber : Data Proyek) Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 85

26 5.6. PEKERJAAN PASANGAN PINTU Berikut adalah metode pekerjaan pemasangan pintu (Engineering Doors) pada ruang hunian unit 2BR tower Amethys dan Chrysant. Engineering Doors adalah pintu kayu olahan yang diproduksi secara modern. Metode Pekerjaan Pasangan Pintu (Engineering Doors) a. Material dan alat kerja Alat : Benang, meteran, alat bor, water pass, unting unting, pensil atau pena, obeng, gergaji Material : Rangka kusen, daun pintu, baud ulir, architrave b. Tahapan pekerjaan pasangan Engineering Doors 1. Setelah openingan pintu sudah sesuai dengan ukurannya, rakit pasangan item kusen yang terpisah hingga membentuk rangka kusen Gambar 61 : Pekerjaan Perakitan Kusen Engineering Doors (Sumber : Dokumen Pribadi) 2. Pasang rangka kusen kedalam openingan yang telah tersedia dan di sesuaikan dengan garis dinding yang telah di tentukan untuk menjadi acuan pemasangan Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 86

27 Gambar 62 : Pemasangan Rangka Kusen Engineering Doors (Sumber : Dokumen Pribadi) 3. Setelah pasangan rangka telah di sesuaikan dengan openingan pintu, maka rangka dapat di kencangkan dengan menggunakan skrup yang telah di buat lubang menggunakan bor sebelumnya Gambar 63 : Pekerjaan Pemasangan Skrup kusen Engineering Doors (Sumber : Dokumen Pribadi) 4. Pasangkan engsel dan daun pintu pada bagian kusen yang dicoak, serta pasang architrave pada sudut atau bagian sisi pinggir pada kusen pintu Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 87

28 Gambar 64 : Pekerjaan Pemasangan Engsel Engineering Doors (Sumber : Dokumen Pribadi) 5. Pekerjaan terakhir dalam pemasangan pintu adalah penerapan hendle dan kunci pada daun pintu. Permasalahan Pekerjaan Pasangan Pintu (Engineering Doors) Permasalah pekerjaan pemasangan pintu adalah ketika rangka kusen yang tidak rata dengan sudu dinding, dikarenakan kerena sudut permukaan dinding yang kurang merata sehingga pekerjaan pemasangan perlu menggunakan lot gantung untuk memastikan kerataan kusen pintu dengan dinding sudah benar. Pemecahan Masalah Gambar 65 : Permasalahan Pekerjaan Pasangan Engineering Doors (Sumber : Dokumen Pribadi) Untuk mengatasi masalah kerataan pertemuan sisi kusen pintu dengan dinding sehingga berpengaruh terhadapa jarak spasi, perlu dilakukan pemotongan Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 88

29 pada bagian architrave tujuannya yaitu untuk menyesuaikan jarak spasi pada pertemuan kusen dan dinding. Kesimpulan Berdasarkan pekerjaan pasangan pintu yang diamati, dapat lebih mudah dengan adanya jenis pintu Engineering Doors. Pekerjaannya dapat lebih mudah dan cepat walaupun terbuat dari bahan kayu potongan yang di pres hasihnya hampis sama dengan kayu solid yang biasa di temui. Gambar 66 : Detail Kusen Engineering Doors (Sumber: Data Proyek ) 5.7. PEKERJAAN PEMASANGAN JENDELA Berikut adalah metode pekerjaan pemasangan jendela aluminium pada ruang hunian unit 2BR tower Amethys dan Chrysant. Metode Pekerjaan Pemasangan Jendela Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 89

30 a. Material dan alat kerja Alat : meteran, alat bor, water pass, pensil atau pena,obeng, kop kaca 3 kaki, lem shilen Material : kaca polos ukuran 8 mm, Kusen aluminium pabrikasi, daun jendela alumunium pabrikasi, baud ulir, dynabolt, alat tembak lem kaca b. Tahapan pekerjaan pasangan Engineering Doors 1. Pasangkan kusen aluminium yang telah di buat dari pabrikasi kedalam opening dinding precast Gambar 67 : Modul Material Jendela Aluminium (Sumber: Dokumen Pribadi) 2. Kencangkan kusen aluminium yang telah terpasang dengan menggunakan dynabolt dan bantuan alat bor 3. Setelah kusen telah menempel kencang dengan dinding precast, kaca dapat di pasangkan kedalam kusen dengan bantuan alat kop 3 kaki Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 90

31 Gambar 68 : Pekerjaan Pemasangan Kaca Pada Jendela Aluminium (Sumber: Dokumen Pribadi) 4. Kaca yang telah terpasang kemudian diberi dudukan dan di sesuaikan dengan lubang kusen dan berikan perekat/ lem silen untuk memperkuat bidang kaca Gambar 69 : Pekerjaan Dudukan Kaca Pada Kusen Jendela Aluminium (Sumber: Dokumen Pribadi) 5. Untuk celah pertemuan dinding precast dengan kusen dapat diberik lem shilen dan bersihkan area kusen serta permukaan kaca dari kotoran. Permasalahan Pekerjaan Pemasangan Jendela Permasalahan pekerjaan pemasangan jendela adalah ketika saat pemasangan kusen kedalam lubang openingan pada dinding precast yang kurang pas, walapun hanya berselisih sedikit jarak namun pekerjaannya harus di rapihkan mengurangi ataupun melebihin ukuran kusen. Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 91

32 Pemecahan Masalah Gambar 70 : Permasalahan Pekerjaan Pasangan Jendela Aluminium (Sumber: Dokumen Pribadi) Untuk mengatasi masalah pada area openingan kusen jendela, pastikan ukuran opening dan jendela harus benar benar sesuai, terutama untuk dinding precast yang berbahan lebih kuat sehingga dapat menghindari permasalah tersebut. Kesimpulan Pemasangan dengan menggunakan sistem fischer. Teknik ini mengandalkan kekuatan sekrup fischer yang diborkan dan ditanam bersama kusen merapat ke tembok sekeliling kusen pintu yang sudah diplester rapi dan sangat akurat ukuran dan sudut siku-sikunya. Untuk teknik pemasangan ini jika terjadi kesalahan dalam pemasangannya maka dapat berakibat fatal. Oleh karena itu memilih jasa yang profesional dan berpengalaman wajib, agar tidak terjadi kesalahan. Gambar 71 : Detail Rencana Jendela Aluminium (Sumber: Data Proyek) Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 92

33 5.8. PEKERJAAN PEMASANGAN RAILING BALKON Berikut adalah metode pekerjaan pemasangan railing balkon pada ruang hunian unit 2BR tower Amethys dan Chrysant, Pekerjaan pembuatan raling ini dilakukan di lokasi proyek dengan dibuat beberapa potongan untuk mempermudah proses pemasangan. Metode Pekerjaan Pemasangan Railing Balkon a. Material dan alat kerja Alat : meteran, alat bor, pasir & bak air, ember, semen pc, pensil atau pena, pahat, alat las Material : Railing holo, pasir dan air, semen pc, dynabolt, besi begel, kawat las, baut dan mur, tulangan KP b. Tahapan pekerjaan pasangan railing balkon 1. Sebelum pemasangan di lokasi kerja, railing di buat sesuai dengan ukuran persisi bidang pada bagian balkon untuk bagian yang lebih panjang di bagi menjadi beberapa potongan Gambar 72 : Modul Potongan Railing Balkon (Sumber: Dokumen Pribadi) 2. Bor plat lantai, buat stake sebagai struktur perkuatan railing dan las beberapa titik yang telah di buat sesuai dengan rencana Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 93

34 Gambar 73 : Pekerjaan Pemasangan Stake Railing Balkon (Sumber: Dokumen Pribadi) 3. Untuk pertemuan sudut reling dengan dinding juga diberikan perkuatan, pasangakan dynabolt dan berikan baut pengunci Gambar 74 : Perkuatan Dinding Railing Balkon (Sumber: Dokumen Pribadi) 4. Setelah railing telah diikat (stek) dengan las dan dynabolt pada bagian dinding buat tanggulan dari besi tulangan KP dan adukan Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 94

35 Gambar 75 : Pekerjaan Pekerjaan Pengecoran Tanggulan (Sumber: Dokumen Pribadi) Permasalahan Pekerjaan Pemasangan Railing Balkon Permasalahan yang terlihat dalam pekerjaan pemasangan raling balkon adalah pekerjaan bantalan pada sisi balkon yang sudah di kerjakan, sehingga dalam pengerjaannya harus membobok terlebih dahulu. Pada dasarnya tidak masalah, tetapi selanjutnya akan ada pekerjaan finishing kembali untuk memperbaikinya. Gambar 76 : Permasalahan Pekerjaan Pasangan Railing Balkon (Sumber: Dokumen Pribadi) Pemecahan Masalah Pekerjaan pemasangan railing balkon sebaiknya dilakukan sebelum pekerjaan bantalan (pengecoran) pada sisi balkon telah selesai, sehingga pada pengerjaannya tindak harus membobok dulu. Dan pekerjakan akan lebih cepat dan baik. Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 95

36 Kesimpulan Pemasangan pekerjaan railing balkon dapat dilakukan dengan cepat dan baik jika pengerjaannya sesuai dengan metode yang dibuat hal ini dapat di lihat dari hasil pengamatan pekerjaan railing balkon di lapangan. Struktur pada pemasangan railing balkon harus dipastikan benar benar kuat yang dikarenakan menyangkut keselamatan. Gambar 77 : Detail Railing Balkon (Sumber: Data Proyek) Heru Kurniawan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 96

BAB V : DETAIL PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI

BAB V : DETAIL PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI BAB V : DETAIL PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI 5.1. Waktu pelaksanaan praktik profesi Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Persiapan (galian) Pekerjaan struktur Pekerjaan finishing

Lebih terperinci

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU.

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. NAMA : Ratna Handayani NPM : 26312045 JURUSAN : S1 TEKNIK ARSITEKTUR DOSEN PEMBIMBING : Sumaiyah Fitriandini,

Lebih terperinci

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan

Lebih terperinci

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM:

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM: PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM: 09702261020 BENGKEL KERJA BATU DAN BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan METODE & TAHAPAN PELAKSANAAN Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi biaya pelaksanaan, dimana Kontraktor harus dapat

Lebih terperinci

BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK 4.1. Keterlibatan Praktikan Dalam proyek Selama kerja praktek, praktikan diberi kesempatan untuk belajar secara langsung di lapangan (dalam hal ini proyek). Praktikan berkesempatan

Lebih terperinci

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN FINISHING UNIT

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN FINISHING UNIT BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN FINISHING UNIT 4.1. Pekerjaan Finishing Unit Apartemen Yang dimaksud dengan pekerjaan finishing bangunan yaitu pekerjaan yang berkaitan dengan desain arsitektural yang

Lebih terperinci

METODE KERJA PEKERJAAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG

METODE KERJA PEKERJAAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG PEKERJAAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG LIST METODE KERJA No. Pekerjaan No. Metode Pasangan Bata Ringan 00 2 Pasangan Lantai Keramik 002 3 Kusen Alumunium 003 4 Pengecatan Dinding 004 5 Render 005 6 Acian

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB IV TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB IV TINJAUAN KHUSUS PROYEK 4.1. WAKTU PELAKSAAN KERJA PRAKTEK TAHAP STRUKTUR FINISHING KULIAH PRAKTEK 4.2. LINGKUP PEKERJAAN FINISHING ARSITEKTUR Praktik Profesi yang dilaksanakan oleh praktikan dimulai

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK Pemasangan keramik pada suatu gedung terdiri dari pemasangan keramik didinding dan dilantai. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk

Lebih terperinci

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO BENGKEL KERJA BATU BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

: MUHAMMAD IQBAL NPM : DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI, ST., MT

: MUHAMMAD IQBAL NPM : DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI, ST., MT PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING PENTHOUSE APARTEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN LA MAISON PADA LANTAI 28 DAN 29 BARITO DI JAKARTA SELATAN NAMA : MUHAMMAD IQBAL NPM : 24312983 DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI,

Lebih terperinci

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK BAB IV: PENGAMATAN PROYEK 4.1. Proses Pelaksanaan Teknis 4.1.1 Pelaksanaan Teknis Proyek Tampak Utara Tampak Timur Gambar 4.1 : Zona Pengamatan Teknis. Ketika memulai praktik profesi, proses pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV TINJUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR PADA PROYEK APARTEMEN M-TOWN SIGNATURE

BAB IV TINJUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR PADA PROYEK APARTEMEN M-TOWN SIGNATURE BAB IV TINJUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR PADA PROYEK APARTEMEN M-TOWN SIGNATURE 4.1 Lingkup Tinjauan Pekerjaan Arsitektur (Finishing) Praktik Profesi yang dilaksanakan oleh praktikan dimulai dari tanggal 27

Lebih terperinci

BAB V: LAPORAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

BAB V: LAPORAN PEKERJAAN ARSITEKTUR BAB V: LAPORAN PEKERJAAN ARSITEKTUR 5.1. Proses Pelaksanaan Praktik Profesi Proses Pelaksanaan Praktik Profesi berlangsung selama 40 hari kerja yang dimulai pada tanggal 8 Februari sampai dengan 8 April

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan

Lebih terperinci

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan

Lebih terperinci

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PELAKSANAAN LAPANGAN 4.1 Pekerjaan pondasi 1. papan bekisting 2. beton ready mix 3. pasir urug 4. Besi poer D16, D10, Ø8 2. Langkah Kerja a. Setelah Tiang pancang ditanam, b.

Lebih terperinci

BAB IV : TINJAUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

BAB IV : TINJAUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR BAB IV : TINJAUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR 4.1. Lingkup Pekerjaan Finishing Arsitektur Praktik Profesi yang dilaksanakan oleh praktikan dimulai dari tanggal 01 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 01 November

Lebih terperinci

BAB IV: PEMBAHASAN KERJA PRAKTEK

BAB IV: PEMBAHASAN KERJA PRAKTEK BAB IV: PEMBAHASAN KERJA PRAKTEK 4.1. Tinjauan Umum Pada pembangunan proyek Ramayana Cikupa pekerjaan Fasade, secara umum pekerjaan dibagi menjadi 5 pekerjaan yang dimulai dari peerjaan pemasangan hingga

Lebih terperinci

KERJA PRAKTEK PEMASANGAN PANEL PRECAST PADA LANTAI APARTEMEN CASABLANCA EAST RESIDENCES JAKARTA TIMUR

KERJA PRAKTEK PEMASANGAN PANEL PRECAST PADA LANTAI APARTEMEN CASABLANCA EAST RESIDENCES JAKARTA TIMUR KERJA PRAKTEK PEMASANGAN PANEL PRECAST PADA LANTAI 16-18 APARTEMEN CASABLANCA EAST RESIDENCES JAKARTA TIMUR NAMA : DEMASA FETALITA NPM : 21312818 DOSEN PEMBIMBING : AGUNG WAHYUDI, ST.MT LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK 4.1. Keterlibatan Praktikan Dalam proyek Selama kerja praktek, praktikan diberi kesempatan untuk belajar secara langsung di lapangan (dalam hal ini proyek). Praktikan berkesempatan

Lebih terperinci

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2 1. Varian I Varian I memiliki tiga buah komponen yaitu komponen D1 yang berfungsi sebagai dinding utama, komponen D2, komponen D3 dan komponen D4. Varian I dikembangkan dalam modul 70 x 60 cm. a. Komponen

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu sistem manajemen yang baik. Berbagai metode dilakukan oleh pihak pelaksana dengan

Lebih terperinci

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN FINISHING

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN FINISHING BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN FINISHING 4.1. Pekerjaan Finishing Bangunan Yang dimaksud dengan pekerjaan finishing bangunan yaitu pekerjaan yang berkaitan dengan desain arsitektural yang mencangkup

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur. KATA PENGANTAR Modul dengan judul Memasang Ikatan Batu Bata merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktik peserta diklat (siswa). Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift. BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Selama 2 bulan pelaksanaan kerja praktik (KP) yang terhitung mulai dari tanggal 16 Oktober 2013 sampai dengan 16 Desember 2013, kami melakukan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,

Lebih terperinci

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI Pasal 1 : Material Plafond 1. Material utama plafond adalah GYPSUM BOARD 9 MM DAN ACRILYC 5 MM dengan ukuran panel standard adalah 1220 mm x 2440 mm. 2. Material

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013 BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Dalam kegiatan Kerja Praktik (KP) yang kami jalankan selama 2 bulan terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember

Lebih terperinci

DINDING DINDING BATU BUATAN

DINDING DINDING BATU BUATAN DINDING Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan

Lebih terperinci

BAB IV: TINJAUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

BAB IV: TINJAUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR BAB IV: TINJAUAN PEKERJAAN ARSITEKTUR 4.1. Proses Praktik Profesi Proses kerja praktek meliputi pengenalan (awal melaksanakan Praktik Profesi di PT JAYA KONSTRUKSI), pengarahan (bimbingan selama melaksanakan

Lebih terperinci

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Panduan Praktis Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung 0393 Telp:(022) 7798393 ( lines), Fax: (022) 7798392, E-mail: info@puskim.pu.go.id, Website: http://puskim.pu.go.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Pengambilan data ketidaksesuaian Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang selesai tahun 2011 didapatkan dari salah satu departemen

Lebih terperinci

MM-100 PEREKAT PASANGAN BATA RINGAN THIN BED

MM-100 PEREKAT PASANGAN BATA RINGAN THIN BED MM-100 PEREKAT PASANGAN BATA RINGAN THIN BED DESKRIPSI Semen Instan sebagai perekat untuk pemasangan Bata Ringan (AAC Block) dengan bahan dasar semen, pasir silika, filler dan adi>f yang dcampur secara

Lebih terperinci

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait, baik itu perencana, pemberi tugas, pengawas maupun pelaksana karena

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN DRYWALL SYSTEM

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN DRYWALL SYSTEM BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN DRYWALL SYSTEM 4.1 Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Ringan Didalam memulai pekerjaan pemasangan dinding bata ringan, terlebih

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN DAFTAR ANALISA PEKERJAAN SATUAN HARGA Harga Harga I PEKERJAAN PERSIAPAN 1.4 1 M' Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 0.012 M 3 Kayu 5/7 kelas III 0.020 Kg Paku Biasa 0.007 M 3 Kayu Papan 3/20 0.100 Oh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pekerjaan Lantai Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada didalam ruang. Fungsi

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN DAFTAR SATUAN ANALISA PEKERJAAN No SATUAN UPAH BAHAN A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 PEMASANGAN BOWPLANK/ 10 M' 0,01000 Kepala Tukang 0,10000 Tukang 0,10000 Pekerja 0,05000 Mandor 0,01200 M3 Balok Klas IV 0,02000

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari struktur suatu bangunan. Fungsi kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000.

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000. NO URAIAN HARGA SATUAN (RP) I PEKERJAAN PERSIAPAN 1 M' Pasangan Bouwplank + Pengukuran 0.012 M3 Kayu kls.iv 5/7 1,600,000.00 0.007 Btg Kayu kls.iv papan 1,300,000.00 0.020 Kg Paku biasa 18,000.00 0.100

Lebih terperinci

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON F.45...... 04 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M B A D

Lebih terperinci

BAB IV DETAIL PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV DETAIL PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB IV DETAIL PELAKSANAAN PEKERJAAN 4.1 Pekerjaan Lantai Keramik Untuk pekerjaan lantai keramik dikerjakan oleh PT. Satya Langgeng Sentosa, memakai merek roman dengan ukuran 60 x 60 cm dan tebal 1 cm.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PROFESI

LAPORAN PRAKTIK PROFESI LAPORAN PRAKTIK PROFESI PEKERJAAN ARSITEKTUR FASADE PADA PROYEK MIXED USE KEBAYORAN ICON Jl. Cileduk Raya No.35, Jakarta Selatan ZAHRA ZULFA FIRDAUSY 41213010074 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN 4.1 ALAT Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan alat bantu untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Pada sub bab ini penulis akan membahas

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN PERSIAPAN SNI.01.2.6.1 1 m² Membersihkan lapangan dengan peralatan 0,1000 Oh Pekerja Rp. - - 0,0500 Oh Mandor Rp. - - SNI.01.2.6.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kerusakan Komponen Gedung D Lantai Dasar Lantai 4 1. Komponen Arsitektur a. Keramik Kerusakan lantai yang terdapat pada lantai dasar Gedung KH.Mas Mansur adalah lantai keramik

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I Pekerjaan : Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano Lokasi : Kecamatan Mawasangka Tahun Anggaran : 2016 NO JUMLAH (Rp.) 1 2 3 I PEKERJAAN PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS 5.1 Tahapan Pekerjaan Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan, maka makin

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah :

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah : BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Core Lift Core Lift/ Shear Wall merupakan unsur yang harus dimiliki oleh gedung bertingkat banyak sebagai struktur yang digunakan untuk pemasangan

Lebih terperinci

LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DAFTAR JOBSHEET PRAKTIKUM KERJA BATU JS 01 JS 02 JS 03 JS 04 JS 05 JS 06 JS 07 JS 08 JS 9-10

Lebih terperinci

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung MODUL PELATIHAN KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung Pendahuluan Konsep rumah bambu plester merupakan konsep rumah murah

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada Setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

Pemasangan Keramik PEKERJAAN DILAPANGAN. No. Nama Alat dan Bahan Gambar. No. Nama Alat dan Bahan Gambar

Pemasangan Keramik PEKERJAAN DILAPANGAN. No. Nama Alat dan Bahan Gambar. No. Nama Alat dan Bahan Gambar Pemasangan Keramik No. Nama Alat dan Bahan Gambar 1. AdhesiveTileAMD 42 (Sebagai perekat keramik) 25 kg/sak 2. Sekop Semen 3. Ember 4. Palu Karet No. Nama Alat dan Bahan Gambar 7. Benang (s ebagai penanda)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK Pengertian Paving block atau blok beton terkunci menurut SII.0819-88 adalah suatuko mposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis

Lebih terperinci

PENGAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN INTERIOR DINDING DAN PLAFOND OLEH : YUNA ARIFAH PRESENTASI LAPORAN KERJA PRAKTEK

PENGAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN INTERIOR DINDING DAN PLAFOND OLEH : YUNA ARIFAH PRESENTASI LAPORAN KERJA PRAKTEK PENGAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN INTERIOR DINDING DAN PLAFOND PADA GEDUNG MNC NEWS CENTER, JAKARTA OLEH : YUNA ARIFAH 27312952 PRESENTASI LAPORAN KERJA PRAKTEK TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk dapat memahami

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : Kompetensi Keahlian : Hari / Tanggal : Teknik Gambar Bangunan Kelas / Jurusan : III / Teknik Gambar Bangunan Waktu

Lebih terperinci

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA KONSTRUKSI DINDING BATU BATA Mengambar Rekayasa HSKK 208 Pendahuluan Batu bata adalah salah satu jenis bahan bangunan yang dibuat dari tanah liat (lempung) dengan atau tanpa bahan lain, yang dibakar pada

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN Apartemen Casa de Parco BSD BabV Pelaksanaan Pekerjaan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya.

Lebih terperinci

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai Soft cor ini dipasang sepanjang keliling area yang akan dicor, dengan kata lain pembatas area yang sudah siap di cor dengan area yang belum siap. 46 Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKAN CITTA GRAHA KEDOYA SELATAN

BAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKAN CITTA GRAHA KEDOYA SELATAN BAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKAN CITTA GRAHA KEDOYA SELATAN Pada Bab ini kami akan menjelaskan proyek pelaksanaan pekerjaan Rukan Citta Graha, Kedoya selatan. Namun dengan keterbatasan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PEDOMAN PENGGUNAAN LAPORAN KERJA PRAKTIK... iv

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PEDOMAN PENGGUNAAN LAPORAN KERJA PRAKTIK... iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PEDOMAN PENGGUNAAN LAPORAN KERJA PRAKTIK... iv RIWAYAT HIDUP... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

JOBSHEET PRAKTIK KERJA BATU I

JOBSHEET PRAKTIK KERJA BATU I KUMPULAN BAHAN AJAR PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU I JOBSHEET PRAKTIK KERJA BATU I DR. V. LILIK HARIYANTO JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari suatu struktur suatu bangunan. Fungsi Kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Uraian Umum Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan Plat untuk di teruskan ke Pondasi. Tujuan penggunaan kolom yaitu : Gambar 5.1 : Pekerjaan

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Pekerjaan pondasi yang telah disetting dalam software rab meliputi pekerjaanpekerjaan sebagai berikut: 1. Galian tanah pondasi 2. Pasangan Pondasi Batu Kosong

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak - pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan didalmnya, maka makin banyak

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953 Seperti yang telah diketahui perbedaan pemahaman dan pengetahuan antara

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN TANAH PT.6,1 1 m3 Galian tanah biasa sedalam 1 meter Pekerja 0,750 Org/hr Mandor 0,025 Org/hr Jumlah PT.6,1 - PT.6,9 1 m3 Urugan kembali Pekerja

Lebih terperinci

4.3. PENGUKURAN/MARKING/SURVEY

4.3. PENGUKURAN/MARKING/SURVEY 4.3. PENGUKURAN/MARKING/SURVEY Sebelum melaksanakan pekerjaan fisik, hal utama yang harus dilakukan lebih awal adalah pengukuran. Pengukuran yang dimaksud adalah pengukuran lahan/lokasi yang akan dikerjakan,

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal 1. Pengukuran Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas,

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA

RENCANA ANGGARAN BIAYA RENCANA ANGGARAN BIAYA KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG PENGADILAN NEGERI SURABAYA LOKASI : SURABAYA No. C. PEKERJAAN ARSITEKTUR I. LANTAI 1 I.1 PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN 1 Pas. Batu Kali 1 Pc : 5

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 202 Wilayah Jember NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UPAH JUMLAH BULAT 2 B. PEKERJAAN TANAH Analisa SNI Dinas PU. Cipta Karya

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Pekerjaan atap yang diseting pada software rab meliputi pekerjaan sbb: 1. Rangka atap baja ringan 2. Tutup atap genting plentong 3. Genting bubung plentong 4. Listplang

Lebih terperinci

MEMPLESTER PROFIL HIAS

MEMPLESTER PROFIL HIAS MEMPLESTER PROFIL HIAS BAG- TKB.005.A-91 30 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1 Umum Perencanaan adalah keputusan untuk waktu yang akan datang, apa yang akan dilakukan, bilamana akan dilakukan dan siapa yang akan melakukan. Sekalipun waktu yang akan

Lebih terperinci

6 a) Kelebihan 1) Merupakan bahan tahan panas dan dapat menjadi perlindungan terhadap api/kebakaran. 2) Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasan

6 a) Kelebihan 1) Merupakan bahan tahan panas dan dapat menjadi perlindungan terhadap api/kebakaran. 2) Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasan 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bata Merah Bata merah yang disini disebut juga dengan bata konvensional, memiliki bahan dasar berupa tanah liat (lempung), yang digunakan sebagai salah satu bahan bangunan

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 Volume Pekerjaan 8.1.1 Perkerjaan Persiapan 8.1.1.1 Pembersihan Lokasi panjang bangunan (p) = 40 m lebar bangunan (l) = 40 m Luas Pembersihan Lokasi = p x l = 1600 m2 8.1.1.2

Lebih terperinci

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN 4.1. Lingkup praktik profesi praktik profesi berlangsung dari 15 Agustus hingga 14 Oktober 2016. Pada waktu tersebut, Praktikan pengerjaan project berada dalam tahapan

Lebih terperinci

2. Pengoperasian Cam-lock

2. Pengoperasian Cam-lock Daftar isi 1. Kata pengantar. 2. Pengoperasian Cam-lock.. 3. Pencegahan Kebocoran Uap Air. 4. Panel Cold Storage Dengan Panel Atap & Lantai 5. Memasangan Lantai Panel Cold Storage. 6. Memasang Wall Panel

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Posisi lingkup waktu proses pengamatan lapangan dalam keseluruhan proyek pembangunan Ruko Setiabudhi - Bandung

Tabel 4.1 Posisi lingkup waktu proses pengamatan lapangan dalam keseluruhan proyek pembangunan Ruko Setiabudhi - Bandung BAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Pada pembahasan ini praktikan akan menjelaskan dengan singkat pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan yang dilaksanakan dalam proyek

Lebih terperinci

BAB IV METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Metode yang digunakan dalam suatu proyek konstruksi sangat

BAB IV METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Metode yang digunakan dalam suatu proyek konstruksi sangat BAB IV METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 4.1 Pendahuluan Metode yang digunakan dalam suatu proyek konstruksi sangat mempengaruhi berbagai aspek yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut, antara lain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Material Bahan Bangunan Material adalah barang yang dibeli atau dibuat, yang disimpan untuk keperluan kemudian, baik untuk dipakai, diproses lebih lanjut atau dijual. Pengertian

Lebih terperinci

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY (BQ)

BILL OF QUANTITY (BQ) BILL OF QUANTITY (BQ) Rekapitulasi Program : Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun Lokasi : SMP N 1 Palmatak Kec.Palmatak NO URAIAN PEKERJAAN Rp. HARGA I PEKERJAAN PENDAHULUAN Rp. II PEKERJAAN GALIAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai

BAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai BAB IV HASIL & ANALISIS 4.1 Metode Konstruksi Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa kondisi kriteria proyek sebagai berikut : Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai

Lebih terperinci

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN 4.1. Pekerjaan Struktur Pekerjaan struktur adalah satu pekerjaan tetapi dalam kenyataannya merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.

Lebih terperinci

BAB III KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

BAB III KONSTRUKSI DINDING BATU BATA BAB III KONSTRUKSI DINDING BATU BATA 3.1 Pendahuluan Batu bata adalah salah satu jenis bahan bangunan yang dibuat dari tanah liat (lempung) dengan atau tanpa bahan lain, yang dibakar pada temperatur yang

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan : 0 PEKERJAAN : PENGEMBANGAN PENETASAN LOKASI : BPTU KDI KEC. TAMBANG ULANG NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR 5.1 URAIAN UMUM Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan

Lebih terperinci