KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SETIA BUDI. Nomor : 0507 / H1-02 / tentang: KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI (KPT) REKTOR UNIVERSITAS SETIA BUDI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SETIA BUDI. Nomor : 0507 / H1-02 / tentang: KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI (KPT) REKTOR UNIVERSITAS SETIA BUDI"

Transkripsi

1 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SETIA BUDI Nomor : 0507 / H1-02 / tentang: KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI (KPT) REKTOR UNIVERSITAS SETIA BUDI Memperhatikan : 1. Visi, Misi Tujuan dan Sasaran Universitas Setia Budi 2. Buku KURIKULUM, terbitan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tahun Panduann penyusunan kurikulum pendidikan tinggi tahun 2016 Menimbang : 1. bahwa Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifiasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan strukturr pekerjaan di berbagai sektor, (Peraturan Presiden No 8 tahun 2012 tentang KKNI); 2. bahwa KKNI juga disusun sebagai respon dari ratifikasi yang dilakukan Indonesia ada tanggal 16 Desember 1983 dan diperbaharui tanggal 30 Januari 2008 terhadap konvensi UNESCO tentang pengakuan pendidikan diploma dan pendidikan tinggi (The International Convention on the Recognition of Studies, Diplomas and Degrees in Higher Education in Asia and the Pasific); 3. bahwa dengan adanya KKNI maka negara-negara lain dapat menggunakannya sebagai panduan untuk melakukan penilaian kesetaraan capaian pembelajaran serta kualifikasi tenaga kerja baik yang akan belajar atau bekerja di Indonesia maupun sebaliknya apabila akan menerima pelajar atau tenaga kerja dari Indonesia; 4. bahwa terbitnya Permendikbud No 44 tahun 2015 tentang SN-DIKTI ini menjadi pelengkap bagi terbitnya Peraturan Presiden No 8 tahun 2012 tentang KKNI, yang mendorong seluruh penyelenggara pendidikan di Indonesia untuk dapat menyesuaikan perubahan kurikulumnya dengan mengacu kepada dua sumber hukum tersebut di atas agar kualifikasi kompetensi yang dihasilkan dapat disandingkan, disetarakan, dan diintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor; 5. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang

2 digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi 6 bahwa dengan demikian, pada situasi global seperti saat ini, lebih-lebih sejak Desember 2015 mobilitas bebas tenaga kerja profesional antar negara di ASEAN (MEA) sudah diterapkan, maka perguruan tinggi perlu melakukan penyesuaian hal-hal yang berkaitan dengan program studi dan khususnya kurikulum; 7. bahwa dengan dorongan perkembangan global tersebut di atas, yang antara lain menuntut adanya pengakuan atas capaian pembelajaran yang telah disetarakan secara internasional, maka kurikulum di perguruan tinggi mengalami sedikit pergeseran dengan memberikan ukuran penyetaraan capaian pembelajarannya. Kurikulum ini dikenal dengan nama Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT); 8. bahwa mengacu kepada hal-hal tersebut di atas, dan untuk mewujudkan upaya peningkatan mutu seperti yang di rumuskan di dalam Visi Universitas Setia Budi, maka perlu menerapkan Kurikulum PendidikanTinggi (KPT); 9. bahwa untuk mewujudkannya, perlu diterbitkan Surat Keputusan. Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 5. Permendikbud Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) 6. Perpres Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) 7. Permendikbud Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI; 8. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 77/D/O/ Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Pendidikan Setia Budi sebagaimana termaksud dalam Akta No. 184 tertanggal 24 April 1985 yang dibuat dihadapan Ruth Karliena, SH. Notaris di Surakarta 11. Akte Perubahan Susunan Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Setia Budi Nomor 39 tanggal 21 Pebruari 2002 yang dibuat dihadapan Djedjem Widjaja, SH.,MH., Notaris di Jakarta. 12. Statuta Universitas Setia Budi MEMUTUSKAN : Menetapkan : Pertama : Dengan merujuk kepada Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Universitas Setia Budi, terutama dalam upaya mewujudkan mutu dan daya saing lulusan, maka menetapkan Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) Universitas Setia Budi, sebagai pengganti kurikulum yang sekarang berlaku;

3 Kedua : Penetapan Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) tersebut diktum pertama, diberlakukan pada semua program studi pada Tahun Akademik 2016/2017, bagi mahasiswa baru angkatan 2016/2017 dan seterusnya; Ketiga : Bagi seluruh pengelola fakultas dan program studi diwajibkan dan bertanggungjawab atas persiapan, sosialisasi, pelaksanaan, dan evaluasi KPT sebagaimana disebutkan berikut ini: 1. Menyusun dan menetapkan Dokumen Kurikulum, yang minimal mencakup: a. Profil lulusan: Peran lulusan pada dunia kerja yang ditentukan dan disesuaikan dengan jenjang merujuk KKNI dan SN DIKTI. b. Capaian Pembelajaran (CP) atau learning outcomes: CP lulusan disusun dengan menyesuaiakan deskriptor KKNI atau unsur CP pada SN DIKTI dan organisasi profesi (bila sudah ada) c. Bahan Kajian: sebagai komponen/materi yang harus dipelajari/diajarkan untuk mencapai CP yang direncanakan. d. Mata kuliah: merupakan wadah sebagai konsekuensi adanya bahan kajian yang dipelajari mahasiswa dan harus diajarkan oleh dosen, serta pengaturan mata kuliah dalam tahapan semester (struktur kurikulum); e. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) merupakan dokumen perencanaan pembelajaran tiap mata kuliah, yang dirancang oleh Dosen atau tim Dosen, untuk mencapai CP Lulusan. Dalam RPS, CP lulusan yang dibebankan pada mata kuliah, diturunkan menjadi CP mata kuliah. Selanjutnya CP mata kuliah diturunkan menjadi 4 (empat) kemampuan akhir yang diharapkan (KAD), yang harus di tuntaskan oleh mahasiswa dalam satu semester. f. Metode Pembelajaran: merupakan strategi pembelajaran efektif dan efisien serta mengaktifkan mahasiswa, dalam menyampaikan atau mengakuisisi bahan kajian selama proses pembelajaran. g. Metoda Penilaian: proses identifikasi dan penentuan tingkat penetrasi maupun penguasaan bahan kajian oleh pembelajar melalui parameter dan variabel ukur yang akuntabel. Dilakukan 4 tahap penilaian untuk mengukur ketercapaian tiap KAD, disebut ujian KAD (UKAD), yaitu UKAD 1, UKAD 2, UKAD 3 dan UKAD 4. Teknis pelaksanaan tiap UKAD dilakukan secara mandiri dan atau terjadwal, diatur oleh fakultas. h. Dosen/laboran/teknisi: SDM yang tepat dan kompeten pada bidangnya sesuai dengan profil yang dituju yang harus ada dan siap. i. Sarana Pembelajaran: yang membangun lingkungan dan suasana belajar yang memberdayakan. 2. Di dalam menyusun dan menetapkan perangkat KPT tersebut pada diktum pertama, menggunakan rujukan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Fakultas/Program Studi serta menggunakan referensi utama Buku KPT terbitan

4 Keempat Ditjen Dikti tahun 2014 dan Panduan Penyusunan KPT 2016, dimungkinkan menggunakan referensi lain yang relevan sebagai pelengkap, apabila dibutuhkan; 3. Dalam penerapannya, agar melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Melakukan sosialisasi internal kepada seluruh dosen dan mahasiswa, serta eksternal kepada masyarakat umum terkait; b. Mewajibkan setiap dosen pengampu mata kuliah untuk menyusun dan menetapkan rencana kegiatan belajar mahasiswa yang dituangkan di dalam bentuk Rencana Pembelajaran Semester (RPS). RPS sekurang-kurangnya memuat nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu, capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah, kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan, kriteria, indikator, bobot penilaian, pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester, metode pembelajaran, bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai, waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran, dan daftar referensi yang digunakan. c. Melakukan evaluasi proses dan evaluasi hasil pelaksanaan pembelajaran dalam upaya melakukan penyesuaian secara terus menerus pada perkembangan kebutuhan dan kondisi terkini; d. Kegiatan lain yang terkait. : Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan, dengan ketentuan : Segala sesuatunya akan ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan keputusan ini. Ditetapkan di : Surakartaa Pada tanggal : 27 Juni 2016 UNIVERSITAS SETIA BUDI Rektor, Dr. Ir. Djoni Tarigan, MBA. SALINAN disampaikan kepada : 1. Yth. Ketua Badan Pelaksana Harian YPSB. 2. Yth. Para Wakil Rektor di lingkungan USB 3. Yth. Para Dekan Fakultas. 4. Yth. WD1, WD2, dan WD3 di Fak. Farmasi 5. Yth. Para Sekretaris Fakultas 6. Yth. Para Ketua Program Studi 7. Yth. Para Kepala Biro

5 Lampiran 1 SK Rektor No: 0507 / H1-02 / PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN KURIKULUM DI UNIVERSITAS SETIA BUDI A. Penyusunan Tim Kelompok Kerja Proses penyusunan dan pengesahan kurikulum di Universitas Setia Budi diawali dengan menyiapkan tim pengembang kurikulum, sebagai bebrikut: 1. Rektor melalui Wakil Rektor I bidang akademik membentuk Tim Kelompok Kerja Penyusunan dan Pengembangan/Peninjauan Kurikulum tingkat Universitas. 2. Dekan membentuk Tim Kelompok Kerja Penyusunan dan Pengembangan/Peninjauan Kurikulum tingkat Fakultas dan Program studi minimal 4 atau 5 tahun sekali atau menyesuaikan keadaan. 3. Tim Kelompok Kerja melakukan koordinasi untuk menyusun Rencana Pengembangan/Peninjauan Kurikulum 4. Tim Kelompok Kerja melakukan analisis SWOT secara internal dengan melibatkan mahassiwa, dosen, tenaga kependidikan dan secara eksternal dengan mengundang alumni, pengguna lulusan dan organisasi profesi. 5. Tim Kelompok Kerja menyusun profil lulusan, capaian pembelajaran, bahan kajian, mata kuliah, struktur kurikulum dan SKS. 6. Tim Kelompok Kerja menyerahkan draf rancangan kurikulum yang terdiri atas profil lulusan, capaian pembelajaran, bahan kajian, struktur kurikulum kepada Ketua Program Studi 7. Ketua Program Studi bertanggung jawab pada penyempurnaan kurikulum, yang dapat dilakukan koordinasi bersama seluruh dosen pada program studi untuk melakukan pembahasan draf kurikulum 8. Ketua Program Studi melaporkan rancangan kurikulum yang terdiri atas profil lulusan, capaian pembelajaran, bahan kajian, dan struktur kurikulum kepada Dekan 9. Dekan menyerahkan rancangan kurikulum program studi kepada Wakil Rektor I bidang akademik untuk dikaji ulang 10. Rektor selaku Ketua Senat mengesahkan kurikulum yang telah dikaji ulang oleh Wakil Rektor I bidang akademik B. TAHAP PENYUSUNAN DOKUMEN KURIKULUM Berdasarkan Panduan Ringkas Menyusun KPT (Dikti,2014), terdapat 4 tahap yang harus dilakukan oleh tim dalam penyusunan KPT di USB, yaitu: 1. Menentukan Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran (CP) 2. Memilih dan Merangkai Bahan Kajian 3. Menyusun Mata Kuliah, Struktur Kurikulum, dan Menentukan SKS Mata Kuliah 4. Menyusun Rencana Pembelajaran Secara umum dalam menyusn KPT USB digambarkan dalam diagram alir berikut:

6 Sumber: Panduan Menyusun KPT, Dikti Menentukan Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran Profil lulusan adalah peran yang dapat dilakukan oleh lulusan dibidang keahlian atau bidang kerja tertentu antara 1-3 tahun setelah menyelesaikan program studi. Profil lulusan disusun oleh tim kelompok kerja dengan melibatkan dosen pengampu, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, pengguna lulusan dan organisasi profesi a. Menyusun Profil Lulusan Pernyataan profil lulusan merupakan akuntabilitas akademik program studi. Profil lulusan menjadi pembeda program studi satu terhadap program studi yang lain. Pernyataan profil merupakan kata benda. Penting diingat bahwa profik merupakan peran dan fungsi lulusan, bukan jabatan ataupun jenis pekerjaan, namun dengan mengidentifikasi jenis pekerjaan dan jabatan dapat membentu menentukan profil lulusan.

7 Langkah-langkah menyusun Profil lulusan: a. Melakukan tracer study kepada pengguna lulusan yang potensial yang sesuai dengan bidang studi, ajukan pertanyaan berikut: berperan sebagai apa sajakah lulusan program studi setelah selesai pendidikan?. Jawaban dari pertanyaan ini merupakan sinyal kebutuhan asar atau market signal. b. Melakukan identifikasi peran lulusan berdasarkan tujuan diselenggarakannya program studi sesuai visi dan misi institusi c. Melakukan kesepakatan dengan program studi yang sama yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi lain sehingga ada penciri umum program studi. d. Memastikan pernyataan profil tidak keluar dari bidang keilmuan/keahlian dari program studi. 2. Menyusun Capaian Pembelajaran Lulusan (CP Lulusan) a. Penetapan CP Deskripsi Capaian Pembelajaran (CP) menjadi komponen penting dalam rangkaian penyusunan kurikulum pendidikan tinggi (KPT). CP dapat dipandang sebagai resultan dari hasil keseluruhan proses belajar yang telah ditempuh oleh seorang mahasiswa selama menempuh studinya pada satu program studi tertentu. Unsur CP mencakup sikap dan tata nilai, kemampuan, pengetahuan, dan tanggung jawab. Seluruh unsur ini menjadi kesatuan yang saling mengait dan juga membentuk relasi sebab-akibat. CP mempunyai berbagai fungsi, antara lain: a) Sebagai penciri, Deskripsi, atau Spesifikasi dari Program Studi b) Sebagai ukuran, rujukan, pembanding pencapaian jenjang pembelajaran dan pendidikan. c) Kelengkapan utama deskripsi dalam Surat Keterangan Pendamping Ijasah (SKPI). b. Alur menyusun CP Profil yang tersusun dengan cermat akan memudahkan dalam menyusun pernyataan CP. Metode paling sederhana dalam menyusun profil adalah dengan menguraikan setiap definisi

8 profil menjadi unsur-unsur CP. Tip sederhana dalam menyusun CP dari profil yang ada adalah dengan pola fikir berikut: profil adalah indikasi apa yang dapat diperankan oleh seorang lulusan, sedangkan CP adalah apa yang harus dapat dilakukan oleh lulusan sesuai profil tersebut. Sumber: Dikti 2014 Gambar Alur Menyusun Pernyataan CP c. Rujukan Penyusunan CP Tim pengembang kurikulum dapat menggunakan taksonomi pembelajaran Bloom, Anderson dan Krathwol maupun Marzano untuk menetapkan kata kerja operasional dalam menyusun CP 3. Memilih dan Menentukan Bobot Bahan Kajian Pemilihan dan penentuan bobot bahan kajian dilakukan dengan mempertimbangkan kedalaman dan cakupan penguasaan materi. Memilih bahan kajian dapat ditelusuri dengan mengajukan pertanyaan: untuk dapat menguasai semua unsur dalam CP, bahan kajian apa saja (keluasan) yang perlu dipelaajari dan seberapa dalam tingkat penguasaannya. Bahan kajian dapat diambil (bersumber) dari bidang ilmu penyusun program studi. Tabel berikut umumnya dipergunakan untuk membantu membuat peta bahan kajian terhadap CP.

9 DESKRIPSI CP SIKAP BASIS ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI PROGRAM STUDI UTAMA PENDUKUNG PENCIRI LAINNYA BK1 KETRAMPILAN BK2 UMUM KETRAMPILAN KHUSUS BK3 BK4 PENGETAHUAN BK5 BK6 Sumber: Kdikti 2014 Tabel di atas adalah ilustrasi, masing-masing program studi akan memiliki pola yang spesifik sesuai dengan profil masing-masing. Tanda blok memperlihatkan interseksi atau titik temu yang menggambarkan bahan kajian (BK), yang harus diberikan untuk mencapai unsur CP tertentu dengan mengambil bahan merujuk pada basis ilmu pengetahuan, teknologi dan seni penyusun program studi. Sebagai contoh, BK3 adalah bahan kajian yang harus dipilih dari basis utama ilmu pengetahuan, teknologi dan seni program studi, untuk mendukung tercapainya unsur ketrampilan khusus deskripsi CP program studi tertentu. Jumlah area yang diblok menunjukkan keluasan bahan kajian yang mendukung penguasaan CP tertentu. Setiap blok juga mendukung informasi, berapa dalam topik tersebut dipelajari sehingga CP yang didukung dapat tercapai. Mengasosiasikan kedalaman bahan kajian dengan taksonomi bloom dapat mempermudah memperkirakan kedalaman relatif penguasaan bahan kajian untuk unsur CP tertentu. Misalnya, BK2 dipelajari sedalam mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuannya untuk menyelesaikan problem tertentu. Penguasaan bahan kajian sampai tahap mengaplikasikan akan setara dengan application pada aspek kognitif taksonomi Bloom. Jika dibuat bobot relatif (sebagai alat bantu) know=, understand=2, application= 3, dan seterusnya, maka BK2 berbobot 3. Bahan kajian selanjutnya harus disampaikan oleh seorang Dosen kepada mahasiswa melalui mata kuliah tertentu.

10 Tabel 1. Matrik Kaitan Bahan Kajian dan CP Lulusan Sumber: Dikti, Menyusun Mata Kuliah, Struktur Kurikulum, dan Menentukan SKS Mata kuliah adalah wadah dari bahan kajian, dengan kata lain mata kuliah adalah konsekuensi adanya bahan kajian yang harus dipelajari oleh mahasiswa dan harus disampaikan oleh seorang dosen. Mata kuliah selanjutnya menjadi unsur penting yang menjadi satuan terkecil transaksi belajar (satuan kredit, atau modul) mahasiswa yang dilayani oleh institusi pendidikan untuk diukur ketercapaiannya. Pola penentuan mata kuliah dapat dilakukan dengan mengelompokkan bahan kajian yang setara, kemudian memberikan nama pada kelompok bahan kajian tersebut. Nama mata kuliah penting untuk menyesuaikan dengan penamaan yang lazim dalam program studi sejenis yang ada di Indonesia ataupun di negara lain.

11 DESKRIPSI CP BASIS ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI PROGRAM STUDI UTAMA PENDUKUNG PENCIRI LAINNYA SIKAP MK1 BK1 KETRAMPILAN UMUM MK2 BK2 KETRAMPILAN KHUSUS BK3 MK3 BK4 MK4 PENGETAHUAN BK5 BK6 Sumber: Dikti, 2014 Note: Setiap satu bahan kajian (BK) hanya dapat satu mata kuliah (MK) Satu mata kuliah (MK) dapat berisi satu bahan atau lebih bahan kajian (BK) MATA KULIAH (MK) BAHAN KAJIAN (BK) BOBOT BK BOBOT MK MK1 BK1 Bb1 Bb1 MK2 BK3 Bb3 Bb3 + Bb5 BK5 Bb5 Mk3 BK2 Bb2 BK4 Bb4 Mk4 BK6 Bb6 Bb6 Sumber: Dikti, 2014 Besarnya sks setiap mata kuliah, dihitung dengan membagi bobot mata kuliah dengan jumlah bobot dari seluruh mata kuliah, kemudian dikalikan dengan total sks yang wajib ditempuh dalam satu siklus studi pada program studi. Contoh menyusun mata kuliah berdasarkan pengelompokan bahan kajian, dapat dipelajari di panduan singkat KPT Kemenristek Dikti Tabel tersebut memperlihatkan hubungan antara mata kuliah dengan bahan kajian sekaligus memperlihatkan bobot dari mata kuliah tersebut. Bobot berguna untuk mengukur seberapa dalam bahan kajian pada mata kuliah tersebut dikuasai oleh mahasiswa. Bobot juga menjadi komponen utama dalam menentukan sks setiap mata kuliah. Rumus untuk menghitung SKS mata kuliah adalah sebagai berikut: = C. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Berdasarkan Permenristekdikti No.44 Tahun 2015 tentang SNDIKTI, pasal 12 tertuang bahwa RPS merupakan perencanaan proses pembelajaran yang disusun untuk setiap mata kuliah. RPS ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi (peergroup). RPS paling sedikit memuat: 1) Nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu. 2) Capaian pembelajaran lulusan yang

12 dibebankan pada mata kuliah. 3) Kemampuan akhir yang diharapkan pada tipa tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan. 4) bahan kajian yang terkait dengan kemampuan pada tiap tahap pembelajaran. 5) Metode pembelajaran. 6) Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran. 6) Kriteria, indikator, dan bobot penilaian. 7) Daftar referensi yang digunakan. RPS wajib ditinjau dan disesuaikan secara berkala dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. RPS termasuk bagian dokumen kurikulum. RPS merupakan dokumen yang menjelaskan bagaimana bahan kajian disampaikan ke mahasiswa dengan cara yang tepat dan efisien, mahasiswa juga mengetahui indikator untuk mengukur kelulusan sekaligus bobot nilai yang akan diperoleh jika lulus pada kajian tersebut. RPS yang dikembangkan oleh dosen USB mengikuti format berikut:

13 Cara mengisikan isian dan kolom-kolom pada format RPS tersebut adalah sebagai berikut: a. Halaman cover, diisi: nama dosen/tim dosen pengembang RPS, Program studi, Fakultas, Institusi Universitas Setia Budi, dan Tahun diisi tahun pembuatan RPS atau tahun peninjauan/updating RPS. b. CP lulusan yang dibebankan pada mata kuliah. Diisi mengacu pada CP lulusan yang dikembangkan oleh tim pengembang kurikulum program studi. Dosen pengampu dapat menanyakan kepada Kaprodi atau melihat pada pedoman akademik. c. CP mata kuliah yang relevan dengan CP lulusan, disusun oleh dosen pengampu dengan untuk mencapai CP lulusan yang dibebankan pada mata kuliah tersebut. Dosen merumuskan CP pada ranah kognitif, psikomotorik dan afektif secara utuh untuk mencapai CP lulusan. d. Referensi, diisi dengan sumber belajar yang diacu, ditulis sesuai kaidah penulisan Referensi yang dianut di fakultas masing-masing. e. Pengesahan: 1) RPS wajib disahkan oleh Ketua Program studi, untuk memastikan bahwa CP mata kuliah, KAD dan bahan kajian yang direncanakan sudah selaras dengan CP lulusan yang dibebankan pada mata kuliah dan bahan kajian/pokok bahasan sudah sesuai dengan rancangan kurikulum, serta komponen-komponen yang lain sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Bila diperlukan, Ketua program studi dapat meminta dosen/tim

14 mempresentasikan dan mendiskusikan RPS, dalam forum rapat dosen lengkap, untuk menghindari overlapping bahan kajian dan ketidaksesuaian rumusan CP/KAD. 2) RPS sebelum disahkan Ketua program studi, sebaiknya diskusikan/dipresentasikan dengan peergroup terlabih dahulu, untuk menghindari kemungkinan overlapping bahan kajian, ketidaksesuaian rumusan CP/KAD, dan sebagainya. NO JUDUL KOLOM PENJELASAN ISIAN KOLOM 1 Minggu ke Menunjukkan kapan dan berapa lama suatu kegiatan dilaksanakan 2 Kemampuan akhir yang diharapkan (KAD) 3 Bahan Kajian (Materi/Pokok Bahasan) 4 Strategi Pembelajaran 5 Latihan yang dilakukan 6 Waktu yang disediakan ( 1minggu) Merumuskan kemampuan di bidang kognitif, psikomotorik dan afektif secara utuh untuk mencapai CP mata kuliah. CP Mata kuliah di atas di bagi dalam 4 KAD. Diisi bahan kajian yaitu pokok bahasan/sub pokok bahasan yang harus diajarkan, dalam rangka mencapai CP mata kuliah. Bahan kajian sudah tersedia dalam dokumen kurikulum, dosen dapat menanyakan kepada prodi. Diisi dengan metode/strategi pembelajaran yang efektif, sesuai dengan karakteristik mata kuliah, untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam mata kuliah, dalam rangka pemenuhan CP lulusan. Metode pembelajaran dapat dipilih antara lain: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaraan kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasisis proyek, atau metode pembelajaran lain yang dapat mengaktifkan mahasiswa (SCL) dan secara efektif memfasilitasi pemenuhan CP lulusan. Beberapa strategi pembelajaran aktif yang dapat mengaktifkan mahasiswa (SCL) antara lain: The student is teacher here, Snow balling, reading guide, Card short, Role playing, dan lain lain. Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari beberapa metode/strategi pembelajaran SCL. Disi dengan tugas dan/atau tes/kuis yang perlu dilakukan untuk mencapai CP Disi dengan jumlah waktu dalam menit yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran, dengan mengacu pada pasal 17 Permenristekdikti No. 44 Tahun a. 1 sks kegiatan tatap muka pada proses pembelajaran berupa kuliah, responsi atau tutorial adalah 50 menit/minggu/semester b. 1 sks kegiatan tatap muka pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lain yang sejenis adalah 100 menit/minggu/semester. c. 1 sks pada proses pembelajaran berupa praktikum, praktik studio, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat adalah menit/minggu/semester. 7 Kriteria Penilaian Berisi indikator yang dapat menunjukkan kemampuan yang direncakan untuk dicapai mahasiswa dalam rangka mencapai CP lulusan. Misalnya: a. KAD-nya adalah mampu menjelaskan dan mempresentasikan, maka kriteria penilaian/indikatornya adalah kelengkapan dan kebenaran penjelasan, tingkat komunikatif presentasi. b. KAD-nya: Mampu analisis dan trampil memilah, maka kriteria penilaian/indikatornya: ketrampilan dan kebenaran analisis 8 Bobot penilaian Diisi prosen (%) bobot besarnya sumbangan kemampuan untuk mencapai CP. Besarnya % bobot tergantung pada keluasan dan kedalaman masingmasing bahan kajian/pokok bahasan/materi yang akan dipelajari dalam rangka mencapai CP.

15 Lampiran 2 SK Rektor No: 0507 / H1-02 / PEDOMAN PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN Pedoman proses pembelajaran di Universitas Setia Budi (USB), mengacu bagian keempat Permenristekdikti Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, yaitu standar proses pembelajaran. Juga harus memenuhi Standar mutu Universitas Setia Budi. Pedoman pelaksanaan proses pembelajaran ini merupakan kriteria minimal tentang pelaksanan proses pembelajaran pada program studi untuk mencapai CP lulusan. Pedoman ini harus diikuti dan dipatuhi oleh seluruh dosen pengampu dan mahasiswa di USB. Proses pembelajaran harus memenuhi 4 standar proses pembelajaran, yaitu: 1) Karakteristik proses pembelajaran, 2) Perencanaan proses pembelajaran, 3) Pelaksanaan proses pembelajaran, dan 4) Beban belajar mahasiswa. 1. Karakteristik proses pembelajaran Karakteristik proses pembelajaran di USB harus bersifat interakstif, holistik, integratif, saintifik, konseptual, tematik, efektif, kolaboratif dan berpusat pada mahasiswa (SCL) a. Interaktif adalah proses pembelajaran yang mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen, untuk mencapai CP lulusan b. Holistik adalah proses pembelajaran yang mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional. c. Integratif adalah proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi CP lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antar disiplin dan multidisiplin. d. Saintifik adalah proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan, untuk mencapai CP lulusan. e. Konstektual adalah proses pembelajaran yang diseuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya, untuk mencapai CP lulusan. f. Tematik adalah proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkian dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin, untuk mencapai CP lulusan. g. Efektif adalah proses pembelajaran yang dilakukan dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimal, agar CP lulusan dapat diraih dan berhasil guna. h. Kolaboratif adalah proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan dan ketrampilan, untuk mencapai CP lulusan. i. Berpusat pada mahasiswa adalah proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan, untuk meraih CP lulusan.

16 2. Perencanaan proses pembelajaran a. Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata kuliah, oleh dosen pengampu/tim dosen pengampu, yang dituangkan dalam bentuk RPS, KP dan CKPP. b. Perencanaan pembelajaran ditinjau secara periodik untuk disesuaikan dengan perkembangan IPTEK, regulasi dan kebutuhan stakeholders. Updating perencanaan pembelajaran dilakukan minimal 1 tahun dan maksimal 3 tahun (untuk D3), 4 tahun (D4/S1), 1 tahun (Profesi), 2 tahun (S2). 3. Pelaksanaan proses pembelajaran a. Pelaksanaan proses pembelajaran harus sesuai dengan RPS dan berlangsung dalam bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu. b. Proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat wajib mengacu pada SNDIKTI. c. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib dilakukan secara sistematis dan terstruktur melalui berbagai mata kuliah dan dengan beban belajar yang terukur. d. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib menggunakan metode pembelajaran efektif dengan mengaktifkan mahasiswa (SCL), sesuai dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam mata kuliah, dalam rangkaian pemenuhan CP lulusan. Metode pembelajaran tersebut antara lain: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat efektif memfasilitasi pemenuhan CP lulusan. e. Dalam proses pembelajaran setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari beberapa metode pembelajaran. f. Bentuk pembelajaran program diploma 4, program sarjana, program profesi, program magister, selain kuliah, responsi dan tutorial, seminar, praktikum/studio/praktek lapangan, wajib ditambah bentuk pembelajaran berupa penelitian, perancangan atau pengembangan, dalam rangka pengembangan sikap, ketrampilan, pengalaman otentik, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. g. Bentuk pembelajaran bagi program diploma 4, program sarjana dan program profesi wajib ditambah bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat, yaitu berupa kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan dosen dalam rangka memanfaatkan IPTEK untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Kegiatan pembelajaran tersebut dapat berupa Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau Farmasi untuk masyarakat. 4. Beban belajar mahasiswa a. Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran sks b. Semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 16 minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua) semester. Fakultas dapat menyelenggarakan semester antara yang bersifat tidak wajib, dan dilaksanakan seperti semester reguler, beban belajar mahasiswa maksimal 9 (sembilan) sks, paling sedikit diselenggarakan selama 8 (delapan) minggu. c. Masa dan beban belajar penyelenggaraan program pendidikan: 1) Program diploma 3 (tiga) paling lama 5 (lima) tahun akademik, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 108 (seratus delapan) sks.

17 2) Program diploma 4 (empat) dan sarjana, paling lama 7 (tujuh) tahun akademik, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 144 (seratus empat puluh empat) sks. 3) Program profesi paling lama 3 (tiga) tahun akademik, setelah menyelesaikan program sarjana/diploma empat, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 24 (dua puluh empat) sks. 4) Program magister paling lama 4 (empat) tahun akademik, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 36 (tiga puluh enam) sks. Fakultas/program studi dapat menetapkan masa penyelenggaraan program pendidikan kurang dari batas maksimum tersebut di atas. d. 1 sks pada proses pembelajaran berupa kuliah, responsi atau tutorial, terdiri atas: 1) Kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester 2) Kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit per minggu per semester 3) Kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester 1 sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lain yang sejenis, terdiri atas: 1) Kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester 2) Kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester 1 sks pada proses pembelajaran berupa praktikum, praktik studio, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau proses pembelajara lain yang sejenis, 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester. e. Pengambilan sks Beban belajar mahasiswa program diploma tiga, diploma empat dan program sarjana, yang berprestasi akademik tinggi, setelah 2 (dua) semester pada tahun akademik yang pertama dapat mengambil maksimum 24 (dua puluh empat) sks per semester pada semester berikutnya. Pengambilan sks per semester secara terperinci diatur dalam pedoman akademik masing-masing fakultas/program studi. f. Penilaian proses pembelajaran Penilaian pembelajaran merupakan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan, mencakup: 1) Prinsip penilaian Penilaian harus mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi a) Prinsip edukatif, yaitu penilaian yang memotivasi mahasiswa agar mampu memperbaiki perencanaan dan cara belajar, mampu meraih capaian pembelajaran lulusan. b) Prinsip otentik, yaitu penilaian yang berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan kemampuan pada saat proses pembelajaran berlangsung. c) Prinsip objektif, yaitu penilaian yang didasarkan pada standar yang disepakati antara dosen dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai

18 d) Prinsip akuntabel, yaitu penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa e) Prinsip transparan, yaitu penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan. 2) Teknik dan instrumen penilaian a) Teknik penilaian terdiri atas observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan dan angket. b) Instrumen penilaian terdiri atas penilaian proses dalam bentuk rubrik dan/atau penilaian hasil dalam bentuk portofolio atau karya desain. c) Penilaian sikap dapat menggunakan teknik penilaian observasi. d) Penilaian penguasaan pengetahuan, ketrampilan umum, dan ketrampilan khusus dilakukan dengan memilih satu atau kombinasi dari berbagai teknik (observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan dan angket) dan instrumen penilaian (rubrik, portofolio atau karya desain). e) Rubrik penilaian mahasiswa sebaiknya merupakan kesepakatan dari hasil musyawarah: 1) peer group, atau 2) program studi, atau 3) fakultas. Berikut contoh rubrik yang dapat digunakan oleh dosen di USB TABEL RUBRIK PENILAIAN BERBAGAI JENIS TUGAS UNTUK SISTEM KPT 1. Penilaian dengan menggunakan worksheet (lembar kerja) No Unsur Bobot Porsi Kriteria 1. Parameter Parameter lengkap, rapi, holistik Parameter lengkap, holistik Parameter lengkap Parameter tidak lengkap 2. Laporan Penilaian jenis diskusi Laporan sistematis, asesment menyeluruh, logis Laporan sistematis, logis Laporan sistematis Laporan tidak sistematis No Unsur Bobot Porsi Kriteria 1. Keaktifan Mahasiswa aktif menyampaikan pendapat, tanggapan konstruktif Menyampaikan pendapat yang tidak relevan Komentar destruktif dan tidak relevan 2. Hasil Tertulis, rapi, relevan, dapat dipertanggungjawabkan Tertulis, dapat dipertanggungjawabkan Dapat dipertanggungjawabkan Tertulis

19 No Unsur Bobot Porsi Kriteria 3. Presentasi Penilaian jenis makalah 4. Penilaian jenis presentasi 5. Penilaian jenis review jurnal Keaktifan masing masing anggota, sinergis, kompak, eksploarasi ide, komunikatif Keaktifan masing masing anggota, sinergis, eksplorasi ide, komunikatif Keaktifan masing masing anggota, sinergis Tidak komunikatif, tidak aktif No Unsur Bobot Porsi Kriteria 1. Sistematika/Format Lengkap (Pendahuluan, Isi, Tanggapan, Kesimpulan, Pustaka) Tidak lengkap 2. Ketajaman Analisis Logis, Relevan dengan bukti, argumentatif Logis, relevan, kurang argumentatif Kurang argumentatif, bukti lemah 3. Data Ada bukti dokumentatif, sesuai, orisinil Referensi Kesimpulan Ada bukti, kurang sesuai 5 tahun, jumlah minimal 3, berbahasa asing 5 tahun, jumlah kurang dari 3, berbahasa asing >5 tahun, jumlah minimal 3, berbahasa asing Relevan dengan isi Tidak relevan dengan isi No Unsur Bobot Porsi Kriteria 1. Bertanya Sesuai materi dan studi kasus Sesuai materi dan teori Tidak sesuai dengan materi 2. Menjawab Relevan dengan pertanyaan, asosiasi teori dan analogi 35 Relevan dengan pertanyaan, asosiasi teori Komentar Hanya teori Tanggapan konstruktif pembenaran berdasar teori dan analogi Tanggapan konstruktif pembenaran berdasar teori Tanggapan destruktif No Unsur Bobot Porsi Kriteria 1. Tata Bahasa Sesuai EYD Tidak sesuai EYD

20 No Unsur Bobot Porsi Kriteria 2. Content Tema Masa Jurnal Penilaian jenis Simulasi Komputer 7. Penilaian jenis Portofolio No Unsur Bobot Porsi Kriteria 1. Kelengkapan Portofolio Lengkap (review jurnal, konseptualisasi, blueprint, penulisan item, analisis item, uji coba, skoring dan analisis data) 60 Lengkap (review jurnal, konseptualisasi, blueprint, penulisan item, analisis item, uji coba, skoring namun tidak mampu menganalisis data 50 Hanya review jurnal, konseptualisasi, blueprint, penulisan item, analisis item 2. Akurasi Portofolio Lengkap (Pendahuluan, Metode, Hasil, Diskusi, Kesimpulan) Hanya memuat 5 aspek Hanya memuat 4 aspek Hanya memuat 3 aspek Jurnal sesuai dengan tema yang ditentukan Jurnal kurang sesuai dengan tema yang ditentukan 5 tahun >5 tahun No Unsur Bobot Porsi Kriteria 1. EFD (Entitiy Flow Diagram) Entitas, Proses flow, kejadian dan parameter sistem Salah satu tidak terpenuhi Dua unsur tidak terpenuhi 2. Uji Distribusi Metode dan kesimpulan tepat Data 3. Program Komputer Uji Hipotesis Metode uji benar, kesimpulan salah Dapat di-run, Sintax benar, sesuai model konseptual, animasi menarik Salah satu tidak terpenuhi Dua unsur tidak terpenuhi Metode dan kesimpulan tepat Metode tepat, kesimpulan salah Metode salah Hanya review jurnal, konseptualisasi, blueprint Variabel yang diangkat adalah up to date, menggunakan jurnal (<5 tahun), sesuai tema Variabel yang diangkat adalah up to date, menggunakan jurnal ( 5 tahun), sesuai tema Variabel dan jurnal tidak up to date

21 8. Penilaian jenis Flow Diagram No Unsur Bobot Porsi Kriteria 1. Konsep Pemilihan konsep benar, proses benar, terintegrasi dari variabel yang diberikan, variabel 2 Proses benar, terintegrasi dari variabel yang diberikan, variabel 2 Terintegrasi dari variabel yang diberikan, variabel 2 Variabel 2 Variabel <2 2. Proporsional Gambar 9. Penilaian jenis Mini Riset No Unsur Bobot Porsi Kriteria 1. Pendahuluan Latar belakang, Rumusan Masalah, Pre-Data Latar belakang, Rumusan Masalah 2. Kajian Pustaka Teori Relevan, Kuantitas Teori ( 3) Teori Relevan, Kuantitas Teori (<3) 3. Argumentasi Bedah Masalah, Asosiasi dengan teori, asosiasi dengan data Bedah Masalah, Asosiasi dengan teori Bedah Masalah, Asosiasi dengan data Bedah Masalah 4. Hasil Penelitian Data Primer, Data Sekunder Data Primer 5. Kesimpulan 5 5 Kesimpulan, Saran 2 6. Daftar Pustaka Bahasa Skala tepat, estetika, penempatan Skala tepat, estetika Skala tepat/estetika/penempatan Saran Buku, Jurnal, Web, Kuantitas ( 5) Buku, Jurnal, Web, Kuantitas (3 4) Buku, Jurnal, Web, Kuantitas (<3) Ilmiah Tidak Ilmiah

22 f) Instrumen penilaian untuk UKAD tertulis, menggunakan sistem penilaian acuan patokan (PAP) sebagai berikut: Angka Huruf Skala 5 Skala 100 A , , , , B 3, ,4 74 3,3 73 3,2 72 3, ,9 69 2,8 68 2,7 67 2,6 66 C 2,5 65 2,4 64 2,3 63 2,2 62 2, ,9 59 1,8 58 1,7 57 1,6 56 D 1,5 55 1, , , , E 0 0

23 3) Mekanisme penilaian a) Dosen menyusun rencana penilaian setiap KAD sesuai RPS. Batas ketuntasan setiap KAD serendah-rendahnya C (2,00) setara dengan 60 Fakultas dapat menetapkan melebihi batas tuntas tersebut, dan dituangkan dalam pedoman akademik. b) Pelaksanaan penilaian KAD disebut UKAD sesuai RPS. UKAD dapat dilaksanakan secara mandiri oleh dosen/tim dosen atau dilaksanakan secara terjadwal, mengikuti kebijakan di fakultas. c) Dosen memberikan umpan balik terhadap hasil UKAD, mengumumkan hasil UKAD kepada mahasiswa. d) Mahasiswa yang belum memenuhi batas tuntas wajib melakukan perbaikan. Sistem perbaikan dapat berupa unjuk kerja, tes lisan, tes tulis, tugas dan lain-lain. Teknik pelaksanaan perbaikan diatur oleh fakultas. Jika pada semester tersebut mahasiswa dinyatakan tidak tuntas, maka diwajibkan mengulang pada semester yang sama tahun berikutnya. e) Dosen mendokumentasikan hasil penilaian dan melaporkan ke program studi. 4) Pelaksanaan penilaian a) UKAD meliputi UKAD 1, UKAD 2, UKAD 3 dan UKAD 4 b) Jenis UKAD dapat berupa tes tulis, tes lisan, unjuk kerja atau tes yang lain yang dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian pengetahuan, ketrampilan dan sikap. c) UKAD dilaksanakan secara mandiri oleh dosen pengampu/tim dosen pengampu dan atau secara terjadwal, teknis pelaksanaan diatur oleh fakultas. d) Bobot penilaian tiap-tiap KAD ditetapkan secara mandiri oleh doen pengampu/tim dengan memperhatikan kedalaman dan keluasan bahan kajian. e) Hasil penilaian diumumkan kepada mahasiswa setelah satu tahap pembelajaran (setiap UKAD) sesuai dengan RPS. 5) Pelaporan penilaian a) Hasil penilaian setiap UKAD wajib diserahkan kepada prodi. b) Karena pembobotan tiap KAD berbeda pada masing-masing mata kuliah, maka dosen wajib mengisi nilai akhir. c) Nilai akhir wajib diupload ke sistem edumanage selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah UKAD 4. Sistem edumanage akan mengubah nilai angka ke nilai huruf secara otomatis. 6) Ketuntasan dan Kelulusan mahasiswa a) Ketuntasan mahasiswa pada setiap UKAD mengikuti batas tuntas yang ditetapkan oleh program studi. Serendah-rendahnya mencapai nilai C (2,00) setara dengan 60. b) Ketuntasan mahasiswa pada tiap mata kuliah mengikuti batas tuntas yang ditetapkan oleh program studi atau fakultas, serendah-rendahnya mencapai C (2,00) setara dengan 60 untuk program diploma/sarjana, C (2,00) untuk program profesi setara dengan 60 dan B (3,00) setara 70 untuk magister. c) Kelulusan akhir program, dinyatakan lulus apabila telah menempuh dan tuntas seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan

24 yang ditargetkan oleh program studi, dengan indek prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan: 2,50 (dua koma lima nol) untuk diploma dan program sarjana, 3,00 (tiga koma nol nol) untuk program profesi dan magister. Dan ketentuan lain yang ditetapkan oleh program studi. d) Selain IPK kelulusan akhir program seorang mahasiswa, apabila telah lulus pada beberapa program pengayaan akademik, yaitu: English Proficiency Course (EPC), Pendidikan Anti Korupsi (PAK), Pengenalan Program Studi dan Program Pendidikan Masa Orientasi Mahasiswa Baru (PPSPP MASIMABA). e) Kelulusan akhir program seorang mahasiswa dinyatakan dalam rapat yudisium yang dilaksanakan oleh program studi/fakultas. f) Kelulusan akhir program disahkan dengan SK Rektor berdasarkan hasil rapat yudisium.

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Kode/No. : STD/SPMI-UIB/01.03 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 7 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Standar Proses Pembelajaran adalah acuan proses pembelajaran, yang merupakan kriteria minimal pelaksanaan

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/15105241036 Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id Standar yang diatur dilingkup DIKTI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Standar Nasional Pendidikan, adalah kriteria

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Lampiran Surat Keputusan Ketua STMIK KHARISMA Makassar Nomor: 388/B/STMIK Ketua/V/2016 A. Dasar 1. Undang undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 2. Peraturan Menteri Riset,

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014 Standar yang diatur di lingkup DIKTI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3. Standar Proses 4.

Lebih terperinci

STANDAR MUTU DAN SASARAN MUTU PEMBELAJARAN UNIVERSITAS SETIA BUDI. No Standar Mutu Sasaran Mutu

STANDAR MUTU DAN SASARAN MUTU PEMBELAJARAN UNIVERSITAS SETIA BUDI. No Standar Mutu Sasaran Mutu STANDAR MUTU DAN SASARAN MUTU PEMBELAJARAN UNIVERSITAS SETIA BUDI No Standar Mutu Sasaran Mutu 1 Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi lulusan dirumuskan dalam capaian pembelajaran lulusan (CPL) mengacu

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Kode/No : STD/SPMI/A.03 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-10 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN undiknas, 2016 all rights reserved

Lebih terperinci

WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair

WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID Agustina Zubair KURIKULUM PT Kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan ajar serta cara

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Starlet Gerdi Julian / 15105241034 / http://juliancreative.blogs.uny.ac.id/?page_id=239 Standar Nasional Pendidikan Tinggi A. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3.

Lebih terperinci

SKL: Pasal 5 26/03/2015

SKL: Pasal 5 26/03/2015 1 SKL: Pasal 5 1) Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran

Lebih terperinci

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

UNIVERSITAS ISLAM MALANG UNIVERSITAS ISLAM MALANG STANDAR PROSES PEMBELAJARAN No : 03/STD-PEND/PPM/IX/2016 Tanggal : 8 September 2016 Revisi : 1 Halaman : 1 dari 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG Penanggungjawab

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain Pasal 5 ayat (2) Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Standar kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan digunakan sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015 PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015 NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2016 12/8/2016 3:54 PM 1 SISTEMATIKA PERMENRISTEKDIKTI

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SPM.Pol//03/2017 Halaman 1 dari 15 SPM.Pol//03/2017 1. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Visi : Misi : Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang unggul, kompetitif

Lebih terperinci

Standar Proses dan Penilaian Pembelajaran (Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

Standar Proses dan Penilaian Pembelajaran (Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi) Standar Proses dan (Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi) Leon Andretti Abdillah Assoc. Prof. Information Systems BPM, Academic & Information Systems Monday, Contents

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID SISTEMATIKA PERMENRISTEKDIKTI NO 44/2015 NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Bab I Ketentuan Umum Bab II Standar Nasional

Lebih terperinci

CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN

CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN I/03/CPL/02Rev.2 Ttd. 20 September 2017 CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA 2017 1 I/03/CPL/02Rev.2 Ttd. 20 September 2017 CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEDOMAN Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran FOR/SPMI-UIB/PED

PEDOMAN Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran FOR/SPMI-UIB/PED PEDOMAN Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran FOR/SPMI-UIB/PED.05-002 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 031/REK/KEP-UIB/VII/I2016 Tentang PENGESAHAN PEDOMAN MONITORING

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014 NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014 Doktor (S3) Doktor (S3) Terapan 9 Magister (S2) Magister (S2) Terapan 8 7 Sarjana (S1) Diploma 4 (D4) 6 Fokus

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI PENDIDIKAN 3/24/2015 9:53 AM PENELITIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1 SISTEMATIKA PERMENDIKBUD NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI PERMENDIKBUD

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015 PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015 NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2016 26-May-16 08:49 1 Keterkaitan SN Dikti

Lebih terperinci

RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016

RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016 RENCANA PENYELENGGARAAN PS PPI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN JOHANNES ADHIJOSO TJONDRO RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016 LEGALITAS DAN LEMBAGA PENGELOLA TENAGA PENGAJAR KERJASAMA DENGAN KEMENTRIAN TERKAIT

Lebih terperinci

PROSEDUR PROSES MONITORING PERKULIAHAN SPMI - UBD

PROSEDUR PROSES MONITORING PERKULIAHAN SPMI - UBD PROSEDUR PROSES MONITORING PERKULIAHAN SPMI - UBD SPMI UBD Universitas Buddhi Dharma Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci, Tangerang Telp. (021) 5517853, Fax. (021) 5586820 Home page : http://buddhidharma.ac.id

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI Halaman 2 dari 9 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU KODE DOKUMEN : STD.MT.03/03/2017 REVISI : 0 TANGGAL : 7 Maret 2017 DIAJUKAN & DIKENDALIKAN

Lebih terperinci

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.06 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 15 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.06 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 15 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Proses pembelajaran adalah kegiatan yang diterima oleh mahasiswa selama menempuh pendidikan, baik secara

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran Oleh Retno Annik Raharjo http://rannikrhj26.blogs.uny.ac.id NIM 15105241023 Standar Nasional Pendidikan Tinggi Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Lebih terperinci

Konsep Pengembangan Kurikulum dan Pembelajan Pendidikan Tinggi

Konsep Pengembangan Kurikulum dan Pembelajan Pendidikan Tinggi Konsep Pengembangan Kurikulum dan Pembelajan Pendidikan Tinggi I Made Supartha Utama TIM KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DITJEN BELMAWA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Permenristekdikti

Lebih terperinci

DRAF RANCANGAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA. Tentang STANDAR PENDIDIKAN APOTEKER INDONESIA

DRAF RANCANGAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA. Tentang STANDAR PENDIDIKAN APOTEKER INDONESIA DRAF RANCANGAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA Tentang STANDAR PENDIDIKAN APOTEKER INDONESIA TIM FARMASI Draf Rancangan PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI,

Lebih terperinci

Visi Universitas Almuslim: Visi Universitas Almuslim adalah menjadi universitas unggul, professional, dan islami

Visi Universitas Almuslim: Visi Universitas Almuslim adalah menjadi universitas unggul, professional, dan islami 2 A. Visi, Misi dan Tujuan Universitas Visi Universitas Almuslim: Visi Universitas Almuslim adalah menjadi universitas unggul, professional, dan islami Misi Universitas Almuslim: 1. Meningkatkan mutu pendidikan

Lebih terperinci

SELA L MA M T A T D AT A A T NG

SELA L MA M T A T D AT A A T NG SEHAT SELAMAT DATANG DOSEN PENGAMPU SMT GASAL TA 2017/2018 RAPAT AKADEMIK Surakarta, 8 Juli 2017 A. PENDAHULUAN TERIMA KASIH ATAS KERJA KERAS BAPAK/IBU YANG TELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN SEMESTER GENAP

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Sosialisasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Prof.Dr. Johannes

Lebih terperinci

Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Lampiran Surat Nomor : 390 / B / HK / 2015 Tanggal : 07 September 2015 Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi No Permendikbud No.

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TAHUN 2015

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TAHUN 2015 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TAHUN 2015 REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

STANDAR MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

STANDAR MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU STANDAR MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU LEMBAGA PENGAMBANGAN PENDIDIKAN DAN KONTROL MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU 2015 i DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum dan

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN Kode Dokumen : Revisi ke : Tanggal : 15 April 2015 Diajukan Oleh Disetujui oleh : Tim Penjaminan Mutu : Direktur Naproni, S. T., M. Kom. NIK. 0106003 SISTEM PENJAMINAN MUTU

Lebih terperinci

UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA Lembaga Penjaminan Mutu Jalan TB. Simatupang No. 152 Tanjung Barat Jakarta Selatan 12530, Telp:021-789 064 789 0965 782 9919 788 31 838 Email :info@jagakras.sc.id Website: http//www.jagakarsaac.id

Lebih terperinci

1 Standar Mutu Universitas Negeri Gorontalo

1 Standar Mutu Universitas Negeri Gorontalo Digunakan sebagai standar acuan dalam pelaksanaan Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Kemahasiswaan dan Alumni, serta Kerja Sama di Lingkungan Universitas Negeri Gorontalo 1 Standar Mutu Universitas

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) Kementerian Riset, Teknologi, dan PendidikanTinggi Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) Berdasarkan Permenristekdikti RI Nomor 44 tahun 2015 UU Nomor12 tahun 2012 Tentang Dikti Pasal 52 ayat(3)

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Sosialisasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Prof.Dr. Johannes

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 90012008 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGEMBANGAN KURIKULUM NO. POB/STK-PP/03 Disiapkan oleh Tanda Tangan

Lebih terperinci

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 01 UNGARAN Standar Isi Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Ngudi Waluyo SPMI-UNW SM

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 02 UNGARAN Standar Proses Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Ngudi Waluyo SPMI-UNW

Lebih terperinci

PENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI RUBRIK

PENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI RUBRIK PENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI RUBRIK Dr. Magdalena S. Halim, Psikolog Jakarta, 1 Desember 2016 Penilaian Pembelajaran Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup: prinsip penilaian; teknik dan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BAHAN AJAR/DIKTAT

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BAHAN AJAR/DIKTAT RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BAHAN AJAR/DIKTAT PAPARAN 1. Kebijakan Kurikulum KKNI 2. Pendekatan Pembelajaran Berbasis KKNI 3. Perangkat Rencana Pembelajaran Semester (RPS) 2 MATERI 1 KURIKULUM

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI OLEH PERGURUAN TINGGI

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI OLEH PERGURUAN TINGGI PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI OLEH PERGURUAN TINGGI KOPERTIS WILAYAH III JAKARTA TAHUN 2017 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Karunia dan Hidayah-

Lebih terperinci

PANDUAN MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Yusuf Bilfaqih

PANDUAN MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Yusuf Bilfaqih PANDUAN MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Yusuf Bilfaqih Landasan Hukum Permenristekdikti No 44 Tahun 2015, tentang: STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Peraturan Akademik ITS Tahun 2014 Landasan

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Sosialisasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Kementerian

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MADURA

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MADURA UNIVERSITAS ISLAM STANDAR MADURA Nomer: MUTU Alamat : Komplek SISTEM PP. PENJAMINAN Miftahul Ulum MUTU Bettet INTERNAL Pamekasan Tlp. (0324) UNIVERSITAS 321783, ISLAM Fax. (0324) MADURA Nomer 321783 :

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014 Oleh: Wisnu Prawijaya/ NIM: 15105244008 http://wisnucorner.blogs.uny.ac.id/ A. Pengertian Standar Nasional

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tim Pengembang SPMI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Penjaminan Mutu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Standar SPMI

DAFTAR ISI. Standar SPMI DAFTAR ISI HALAMAN MUKAKATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Standar Nasional Pendidikan 1. Standar kompetensi lulusan... 1 2. Standar isi pembelajaran... 6 3. Standar proses pembelajaran... 17 4. Standar

Lebih terperinci

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Pasal 18 (1) Beban belajar mahasiswa program diploma dua, program diploma tiga, program diploma

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN MONEV PEMBELAJARAN

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN MONEV PEMBELAJARAN PEDOMAN PELAKSANAAN DAN MONEV PEMBELAJARAN POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA 07 ii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga Pedoman

Lebih terperinci

MODEL PKL TERPADU. Disampaikan pada WORKSHOP PENGEMBANGAN PKL FT UNNES Salatiga, 22 AGUSTUS Edy Cahyono

MODEL PKL TERPADU. Disampaikan pada WORKSHOP PENGEMBANGAN PKL FT UNNES Salatiga, 22 AGUSTUS Edy Cahyono 8/22/2016 Workshop PKL-FT-UNNES-edy cahyono 1 MODEL PKL TERPADU Disampaikan pada WORKSHOP PENGEMBANGAN PKL FT UNNES Salatiga, 22 AGUSTUS 2016 Edy Cahyono Materi 1. SEKILAS PENGEMBANGAN KURIKULUM 2. REKONSTRUKSI

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG UNIVERSITAS ISLAM MALANG STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN No : 04/STD-PEND/PPM/IX/2016 Tanggal : 8 September 2016 Revisi : 1 Halaman : 1 dari 6 STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG Penanggungjawab

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN Kode/No : STD/SPMI/A.04 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-16 STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN undiknas, 2016 all rights

Lebih terperinci

KURIKULUM SHINTA DORIZA & AENG MUHIDIN

KURIKULUM SHINTA DORIZA & AENG MUHIDIN KURIKULUM SHINTA DORIZA & AENG MUHIDIN TUJUAN PEMBELAJARAN Memotret kurikulum di lingkungan perkuliahan KURIKULUM salah satu instrumen penting dalam proses pendidikan Untuk Menghasilkan lulusan yang berkualitas

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 9 Tahun 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 9 Tahun 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 9 Tahun 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, perencanaan pembelajaran

Lebih terperinci

PROFIL DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN

PROFIL DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN PROFIL DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN Disampaikan: Setia Budi Sasongko, PhD FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI PENDIDIKAN PENELITIAN PENGABDIAN

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN STD-SPM.Pol//04/2017 Halaman 1 dari 11 STD-SPM.Pol//04/2017 1. VisidanMisiPoliteknik Visi : Misi : Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang unggul, kompetitif dan bertaraf internasional tahun

Lebih terperinci

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan TAHAPAN PENYUSUNAN PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Nemuel Daniel Pah nemuelpah@staff.ubaya.ac.id BUKU PEDOMAN AKADEMIK Buku yang memberikan informasi

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN 2017 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK Kode Dokumen : SPMI-FT/TS/A/001-3

Lebih terperinci

KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER

KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER UUPT (UU DIKTI) no 12/2012 KKNI Perpres no 8/2012 PERGURUAN TINGGI PRODI PRODI SNPT (SN DIKTI) Permen no 49/2014 Penjenjangan Penyetaraan Deskripsi KURIKULUM

Lebih terperinci

PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL PROSES PEMBELAJARAN

PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL PROSES PEMBELAJARAN Kode : 011/XVI/PPM/V/2015 Tanggal : 25 Mei 2015 Revisi : 1 PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL PROSES PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

STANDAR PENDIDIKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

STANDAR PENDIDIKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN STANDAR PENDIDIKAN NOMOR DOKUMEN 605/UN6.SPM/DO/2016 Revisi: - Tanggal: 26 September 2016 Ke-3 Rektor, 1 ttd. Prof.Dr. med. Tri Hanggono Achmad,dr. NIP 196209221989021001 605/UN6.SPM/DO/2016 Revisi: -

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA STATUTA

UNIVERSITAS GUNADARMA STATUTA UNIVERSITAS GUNADARMA STATUTA MUKADIMAH Perguruan Tinggi adalah pusat penyelenggaraan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian, sebagai suatu masyarakat ilmiah yang penuh cita-cita

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PERMENTAN/SM.220/5/2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN TINGGI VOKASI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PERMENTAN/SM.220/5/2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN TINGGI VOKASI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PERMENTAN/SM.220/5/2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN TINGGI VOKASI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 06 SEMARANG 2O16 Standar Isi Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04.

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04. STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04. 03 01 SEMARANG 2011 SPMI-UNDIP Standar Isi Sistem Penjaminan Mutu Internal

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 08 UNGARAN Standar Penilaian Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Ngudi Waluyo

Lebih terperinci

STANDAR MUTU UNIIVERSIITAS NEGERI YOGYAKARTA

STANDAR MUTU UNIIVERSIITAS NEGERI YOGYAKARTA STANDAR MUTU UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA UNIIVERSIITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR MUTU UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Menimbang:

Lebih terperinci

Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)

Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN (P4)

PROGRAM KERJA PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN (P4) PROGRAM KERJA PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN (P4) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA i PROGRAM KERJA PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN TAHUN AKADEMIK -2018 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah

Lebih terperinci

BAB I STANDAR PENDIDIKAN STANDAR 1 : STANDAR KOMPETENSI LULUSAN NO. KATEGORI ISI 1. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran

BAB I STANDAR PENDIDIKAN STANDAR 1 : STANDAR KOMPETENSI LULUSAN NO. KATEGORI ISI 1. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran BAB I STANDAR PENDIDIKAN STANDAR 1 : STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 1. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Visi Menjadi institusi perguruan tinggi ilmu pelayaran yang berkelas dunia dan terdepan

Lebih terperinci

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.05 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 14 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.05 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 14 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut

Lebih terperinci

STANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

STANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT STANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS TEKNIK/PRODI TEKNIK MESIN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Jl. A.Yani Km.36 Banjarbaru, Kalsel 70714, Indonesia

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN 2017 i KATA PENGANTAR REKTOR Secara umum, penjaminan mutu dapat didefinisikan sebagai proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten, berkelanjutan, dan sistematis sehingga pihak

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBELAJARAN & MONITORING EVALUASI PEMBELAJARAN

PEDOMAN PEMBELAJARAN & MONITORING EVALUASI PEMBELAJARAN PEDOMAN PEMBELAJARAN & MONITORING EVALUASI PEMBELAJARAN Disusun Oleh : Tim Penyusun INSTITUT PESANTREN SUNAN DRAJAT LAMONGAN JAWA TIMUR 2015 1 P a g e PEDOMAN PEMBELAJARAN & MONITORING EVALUASI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

SPMI DIKTI di UNDIP. Learning Outcomes

SPMI DIKTI di UNDIP. Learning Outcomes SPMI DIKTI di UNDIP Setia Budi Sasongko, Ph.D Sekretaris LP2MP UNDIP Learning Outcomes Partisipan memahami cara memprioritaskan program dalam rangka meningkatkan kualitas perguruan tinggi - UNDIP 1 Landasan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Kode/No. : STD/SPMI-UIB/01.01 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 8 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM Proses

Lebih terperinci

MANUAL SPMI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

MANUAL SPMI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN MANUAL SPMI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KODE : TGL BERLAKU : UNIT KERJA : Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama (BAKPK) BERLAKU PADA UNIT KERJA : 1. Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ASEAN Economic Community

BAB I PENDAHULUAN ASEAN Economic Community BAB I PENDAHULUAN Pedidikan tinggi Indonesia memasuki sebuah dekade baru. Setelah diratifikasinya beberapa perjanjian dan komitmen global (AFTA, WTO, GATTS) oleh pemerintah Negara RI, maka dunia semakin

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN PENINJAUAN KURIKULUM TINGKAT PROGRAM STUDI

MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN PENINJAUAN KURIKULUM TINGKAT PROGRAM STUDI MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN PENINJAUAN KURIKULUM TINGKAT PROGRAM STUDI Program Studi... Fakultas... UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 MANUAL PROSEDUR Peninjauan dan Pengembangan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET : KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET Jalan Insinyur Sutami Nomor 36A Kentingan Surakarta 57126 Telepone (0271) 646994, Faksimile (0271) 636268 http://www.uns.ac.id

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG PENYEMPURNAAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 545/SK/R/UI/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM MAGISTER DI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN S1 TEKNIK ELEKTRO

CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN S1 TEKNIK ELEKTRO UNSURYA - SPMI III/01/IPPB/01/Rev.3 CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA 2017 1 UNSURYA - SPMI III/01/IPPB/01/Rev.3 CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.04 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 13 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.04 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 13 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04. 03 08 SEMARANG 2011 SPMI-UNDIP Standar Penilaian Pendidikan Sistem Penjaminan Mutu Internal Disetujui

Lebih terperinci

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2017 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Kampus ITS Sukolilo-Surabaya 60111 Telp: 031-5994418 http://www.its.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PERGURUAN TINGGI

STANDAR NASIONAL PERGURUAN TINGGI STANDAR NASIONAL PERGURUAN TINGGI Standar diatur di lingkup DIKTI GALUH PUSPO RIMBY / 15105244007 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3. Standar Proses 4. Standar Penilaian

Lebih terperinci