PETA SOSIAL KELURAHAN CIBABAT
|
|
- Erlin Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PETA SOSIAL KELURAHAN CIBABAT Keadaan Umum Lokasi Kota Cimahi secara geografis merupakan kota yang termasuk dalam kategori daerah pinggiran dan merupakan kota transit gerbang keluar masuknya transportasi Jakarta Bandung. Dengan demikian dapat disebutkan bahwa masyarakat Kota Cimahi merupakan masyarakat transisi, yang menurut Useem dan Useem (dalam Sarlito, 2001), masyarakat transisi merupakan masyarakat yang sedang mencoba untuk membebaskan diri dari nilai-nilai masa lalu dan menggapai masa depan dengan terus menerus membuat nilai-nilai baru dan halhal baru. Masyarakat perkotaan juga sering diidentikkan dengan masyarakat modern yang serba kompleks akibat dari produk kemajuan teknologi, mekanisasi, industrialisasi dan urbanisasi yang pada akhirnya memunculkan banyak masalah sosial. Salah satu permasalahan sosial yang ada di Kelurahan Cibabat adalah bertambahnya jumlah penduduk miskin yang salah satunya dikarenakan bertambahnya jumlah pengangguran pada usia angkatan kerja/usia muda. Berdasarkan data sementara yang diperoleh dari data penerima Raskin (beras miskin) bulan Januari 2007 terdapat kurang lebih KK atau kurang lebih mencapai orang adalah pengangguran. Sedangkan jumlah tamatan SLTA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi mencapai orang atau 25,25.% dari total jumlah penduduk yang berjumlah Beberapa potensi ekonomi yang dimiliki Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara dapat dikelompokkan ke dalam 2 kategori. Potensi ekonomi jangka pendek dan potensi ekonomi jangka panjang. Potensi ekonomi jangka pendek adalah aktivitas ekonomi yang telah dan sedang berkembang saat ini, salah satunya adalah industri kerajinan benda-benda kebutuhan sehari-hari (gypsum, handy-craft, peralatan rumah tangga dan alat edukasi anak-anak, dll) serta penjualan makanan di sektor informal yang menjamur di setiap titik keramaian wilayah Cibabat. Sedangkan potensi ekonomi jangka menengah dan panjang yang dapat dikembangkan dan membutuhkan persiapan dari sekarang, diantaranya
2 41 adalah; industri bidang cyber dan komputerisasi, Hal ini seiring dengan program Kota Cimahi sebagai Kota Cyber City pada Tahun Selain itu, program lainnya adalah Cimahi sebagai Kota Kompos. Salah satu proyek percontohan pengolahan sampah dengan teknik komposting, berada di Rw 16 kelurahan Cibabat. Hal lain yang mendukung dalam kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat yang dapat dikelola oleh generasi muda Cibabat adalah letak wilayah Kelurahan Cibabat yang cukup strategis sebagai pusat perkantoran dan ibukota Pemerintah Kota Cimahi sekaligus pula ibukota kecamatan Cimahi Utara. Cibabat yang terletak di daerah paling Utara tersebut juga merupakan jalur alternatif menuju daerah wisata Lembang dan Kota Bandung. Selain itu ketersediaan tempat usaha dan pasar cukup memadai sebagai modal pengembangan kelembagaan pemuda dalam peningkatan peran ekonomi, meskipun pasar yang ada di Kelurahan Cibabat hanya merupakan pasar kaget yang hanya ada pada hari-hari tertentu saja dan terkadang berpindah lokasi. Pasar kaget biasa terdapat di sepanjang jalan Raya Cibabat,depan RS Cibabat, dan di sepanjang jalan layang kantor Pemkot Cimahi. Sejak dua tahun terakhir, tempat-tempat usaha mulai bermunculan dan berjejer di sepanjang jalan Cihanjuang dan jalan Pesantren yang semula belum ada. Berbagai potensi ekonomi tersebut hingga saat ini belum sempat digarap serius baik oleh pemerintah Kota Cimahi maupun juga oleh masyarakat lokal setempat. Salah satu hal terpenting yang terlewat oleh pemerintah setempat maupun juga masyarakat adalah masih minimnya ide-ide serta kreatifitas dalam pengembangan ekonomi masyarakat di wilayah Kelurahan Cibabat. Kondisi Geografis Kelurahan Cibabat merupakan salah satu kelurahan dari 4 kelurahan di Kecamatan Cimahi Utara. Memiliki luas wilayah sebesar 287,38 Ha dengan ketinggian 700 meter dari permukaan laut dan termasuk daerah dataran rendah dibanding dengan 2 kelurahan lainnya di Kecamatan Cimahi Utara (Kelurahan Citeureup dan Kelurahan Cipageran), namun masih lebih tinggi dari Kelurahan Pasirkaliki dan 2 Kecamatan lainnya di Cimahi. Orbitasi, jarak dan waktu tempuh dapat diketahui dari tabel berikut ini :
3 42 Tabel 3 Orbitasi, Jarak dan Waktu Tempuh Kelurahan Cibabat No. Orbitasi Jarak Km/meter Waktu Tempuh jam/menit 1. Ibukota Kecamatan 0,100 km/100 meter 5 menit 2. Ibukota Kota 0,700 km/700 meter 15 menit Cimahi 3. Ibukota Propinsi 15 km ½ jam/30 menit 4. Ibukota Negara 180 km 2 jam/120 menit Sumber : Data Monografi Kelurahan Cibabat 2006 Letak kantor Kelurahan Cibabat dengan kantor Kecamatan dan kantor Pemerintahan Kota yang dapat ditempuh cukup dengan berjalan kaki dan hanya memakan waktu 10 hingga 15 menit ini sangatlah memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan pemerintah terutama pelayanan yang bersifat administratif. Kelurahan Cibabat memiliki luas wilayah 287,38 Ha yang terdiri dari 138 Rt dan 25 Rw dengan dihuni oleh KK atau jiwa. Secara geografis wilayah Kelurahan Cibabat berbatasan dengan beberapa wilayah,meliputi : 1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Cihanjuang 2. Sebelah timur berbatasan dengan Jalan Raya Cibabat 3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Citeureup dan Kelurahan Cimahi 4. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Pasirkaliki dan Kelurahan Sukaraja. Berdasarkan data topografi yang dimiliki, Kelurahan Cibabat mempunyai bentuk permukaan tanah yang berupa dataran dengan kemiringan tanah 20 derajat ke arah Utara. Jalan yang menghubungkan Kelurahan dengan Ibukota Kecamatan dan Pemerintahan Kota Cimahi merupakan jalan aspal dengan lebar sekitar 6 meter. Antara kantor Kecamatan dengan kantor Pemerintahan Kota Cimahi terdapat jalan alternatif (jalan Cihanjuang) menuju arah Lembang dan Bandung Utara yang menghubungkan Kota Cimahi dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kota Bandung. Jalan Cihanjuang dilalui oleh jalur angkutan umum Cimahi-Parongpong
4 43 (Kabupaten Bandung Barat) dan jalur Cimahi-Ledeng (Kota Bandung). Kedua jalur angkutan umum tersebut hanya beroperasi hingga pukul WIB, selanjutnya berdasarkan kesepakatan tidak tertulis yang dibuat antara pengemudi angkot dengan tukang ojeg motor, maka mulai dari pukul WIB hingga pukul WIB disepakati sebagai jadwal tukang ojeg yang mengambil alih jalur transportasi di sepanjang jalan Cihanjuang. Dengan adanya kemudahan dan kelancaran transportasi di wilayah Cibabat ini, menjadi salah satu potensi yang mendukung untuk dilakukannya peningkatan peran kelembagaan pemuda dalam mangatasi masalah ekonomi keluarga. Kependudukan Data kependudukan Kelurahan Cibabat sampai bulan Juni 2006 jumlah penduduknya adalah jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki dan penduduk perempuan jiwa. Kepadatan penduduk Kelurahan Cibabat berkisar 121 jiwa/ha atau jiwa/km2. Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4 :
5 44 No. Tabel 4 Komposisi Penduduk Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2006 Kelompok Umur (Tahun) Laki-laki Jenis Kelamin perempuan Sumber : Laporan Kependudukan Kelurahan Cibabat 2006 Jumlah jiwa JUMLAH Apabila digambarkan dalam bentuk piramida penduduk maka jumlah penduduk Kelurahan Cibabat berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin adalah sebagai berikut :
6 45 Gambar 1 Piramida Penduduk Kelurahan Cibabat Bentuk piramida yang mengerucut ke atas menunjukkan bahwa penduduk Kelurahan Cibabat merupakan penduduk muda dengan sebagian besar penduduk berada pada usia muda. Berdasarkan data penduduk Kelurahan Cibabat tahun 2006 diperoleh data mengenai jumlah penduduk usia muda pada umur 15 hingga 44 tahun mencapai jiwa, atau 54,27 % dari total jumlah penduduk. Hal ini menunjukan bahwa potensi kepemudaan sebagai sumber daya manusia di Kelurahan Cibabat cukup besar, sehingga sangat relewan dengan mulai bermunculannya kelembagaan pemuda baik yang dibentuk oleh pemerintah maupun yang bentukan dari bawah/masyarakat. Besarnya Rasio Beban Tanggungan (RBT) penduduk merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak produktif (usia di bawah 15 tahun dan usia 65 tahun ke atas) dengan banyaknya penduduk usia produktif (usia tahun). Rasio Beban Tanggungan penduduk Kelurahan Cibabat adalah sebesar 42, yang berarti bahwa setiap 100 orang penduduk menanggung 42 orang penduduk yang tidak produktif. Dari perbandingan ini dapat diketahui bahwa jumlah pengangguran di Kelurahan Cibabat masih banyak. Dengan melihat besarnya potensi pemuda yang rata-rata ada pada usia kerja, perlu ada suatu upaya untuk mengatasi masalah pengangguran tersebut.
7 46 Jumlah penduduk yang termasuk usia angkatan kerja sangat besar. Sebagai contoh, pada rentang usia angkatan kerja 20 tahun sampai 24 tahun saja jumlahnya sebesar 4007 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat potensi yang besar pada ketersediaan angkatan kerja apabila ditunjang dengan tersedianya lapangan kerja serta pendidikan yang memadai. Jumlah penduduk usia kerja di Kelurahan Cibabat adalah sebanyak 70,47 % atau jiwa. Jumlah tersebut belum terserap seluruhnya pada lapangan kerja sehingga megakibatkan pada tingginya masalah pengangguran. Pengangguran di Kelurahan Cibabat sekitar 21,17 % dari jumlah usia kerja dan 14,92% dari jumlah penduduk. Dari jiwa atau jumlah tersebut terdapat jiwa yang termasuk kategori pengangguran tetap yaitu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan sama sekali. Sisanya sebanyak jiwa merupakan pengangguran tidak kentara yaitu mereka yang bekerja tidak tetap seperti buruh bangunan, pengrajin musiman ataupun mereka yang baru menyelesaikan sekolah dan belum mendapatkan pekerjaan. Komposisi jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5 Komposisi Penduduk Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2006 No. Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa) Prosentase (%) 1. Belum sekolah SD ,64 2. Tidak pernah sekolah 35 0,11 3. Tidak tamat SD 456 1,39 4. Tamat SD ,41 5. SLTP/Sederajat ,51 6. SLTA/sederajat ,41 7. Akademi (Sarjana ,59 muda) 8. Sarjana ,04 9. Pasca Sarjana 238 0, Doktor 59 0,18 Jumlah Sumber : Profil Kelurahan Cibabat tahun 2006
8 47 Berdasarkan tabel di atas, tingkat pendidikan penduduk Kelurahan Cibabat termasuk pada kategori sedang, karena jumlah penduduk yang belum sekolah, tidak pernah sekolah serta yang tidak tamat SD hanya berjumlah orang atau 12,13 % dan yang tamat SD berjumlah 11,41 % atau 3751 orang. Sedangkan untuk penduduk yang tamat SLTP 31,51 %dan SLTA 32,41 %. Yang terjadi di Kelurahan Cibabat adalah jumlah penduduk tamatan SLTP dan SLTA yang setiap tahun bertambah namun karena terbatasnya lapangan kerja dan persaingan yang cukup tinggi maka tidak semuanya terserap, sehingga semakin menambah jumlah pegangguran dengan kategori pengangguran terdidik. Data di atas menunjukkan bahwa total jumlah tamatan SLTP dan SLTA adalah orang atau 63,92% dari total jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan. Kondisi tingkat pendidikan penduduk Cibabat ini sebenarnya merupakan potensi tersendiri yang dapat diolah dan dikembangkan, hanya memerlukan sebuah kerjasama antara pihak pemerintah, swasta dan stakeholders. Salah satu bentuk upaya mengolah dan mengembangkan potensi tersebut adalah dengan melalui peningkatan peran kelembagaan pemuda. Hal ini cukup strategis dikarenakan selain jumlah penduduk usia muda cukup tinggi, ditunjang pula oleh banyaknya kelembagaan pemuda yang ada di Kelurahan Cibabat, yaitu sebanyak 34 buah (hasil PL I). Dengan demikian diperlukan suatu kajian pengembangan masyarakat untuk menggarap kedua potensi tersebut sehingga dapat melahirkan program dalam hal mengatasi masalah ekonomi keluarga. Sistem Ekonomi dan Mata Pencaharian/pekerjaan Mata pencaharian atau pekerjaan penduduk Kelurahan Cibabat sangat heterogen, aspek keberagaman mata pencaharian warga Cibabat ini juga merupakan potensi yang dapat digunakan dalam upaya peningkatan peran kelembagaan pemuda dalam mengatasi masalah ekonomi keluarga. Dengan melalui jaringan dan interaksi sosial, maka beragam pengalaman pekerjaan dapat digali serta dijadikan bekal bagi pengembangan SDM pada kelembagaan pemuda di Kelurahan Cibabat. Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian tersebut dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini :
9 48 Tabel 6 Komposisi Penduduk Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2006 No. Mata Pencaharian Jumlah (jiwa) Prosentase (%) 1. Buruh ,38 2. PNS ,56 3. Legislatif 8 0,04 4. Swasta/BUMN/BUMD ,67 5. Pedagang ,04 6. TNI/POLRI 271 1,28 7. Jasa : - montir - sopir - dokter - tukang ojeg (motor) - penjahit ,16 1,28 0,25 0,25 0,56 8. Pengrajin 51 0,24 9. Pertukangan - tukang kayu 294 1,39 - tukang batu 175 0,83 Peternak 15 0,07 Jumlah Sumber : Profil Kelurahan Cibabat tahun 2006 Dari data tabel 6 diketahui bahwa 47,38 % penduduk Kelurahan Cibabat mempunyai mata pencaharian sebagai buruh terutama sebagai buruh di pabrikpabrik, buruh bangunan dan buruh pasar. Peringkat kedua mata pencaharian penduduk Kelurahan Cibabat adalah bekerja di sektor swasta dan BUMN/BUMD seperti PTDI. Jenis usaha lain di Kelurahan Cibabat adalah banyaknya usaha ekonomi lokal, berikut data kelembagaan ekonomi masyarakat tahun 2006 dapat dilihat pada tabel 7.
10 49 Tabel 7 Jumlah Lembaga Ekonomi/Jenis usaha Kelurahan Cibabat Tahun 2006 No. Lembaga Ekonomi/jenis usaha Jumlah (buah) 1. Koperasi 5 2. Industri makan Industri kerajinan Industri pakaian 9 5. Industri mebel 5 6. Usaha perdagangan Warung makan Kios kelontong Bengkel Toko swalayan/minimarket Percetakan dan sablon 3 Jumlah 440 Sumber : Profil Kelurahan Cibabat Tahun 2006 Dengan beragam dan banyaknya jenis usaha ekonomi lokal yang berjumlah 440 buah di Kekurahan Cibabat tersebut sebenarnya dapat mengurangi tingkat kemiskinan di Kelurahan Cibabat. Akan tetapi, pada kenyataannya masalah permodalan dan pemasaran lagi-lagi menjadi kendala, dibarengi tingginya tingkat persaingan diantara para pelaku ekonomi lokal. Kepemimpinan Lokal Bentuk pelapisan sosial dapat berdasarkan atas kesamaan tujuan, kesamaan masalah, kesamaan status, kesamaan pekerjaan ataupun kesamaan lainnya. Pelapisan sosial yang ada pada masyarakat Kelurahan Cibabat didasarkan pada : 1. Agama Masyarakat Kelurahan Cibabat tergolong masyarakat yang agamis, dalam hal ini agama Islam. Masyarakat memandang tinggi dan memberikan pelapisan sosial teratas terhadap tokoh-tokoh agama (kyai/ustadz), terlebih lagi jika tokoh agama tersebut memimpin sebuah pesantren. Di Kelurahan Cibabat terdapat 9 pondok pesantren yang dipimpin oleh para kyai yang juga merupakan tokoh
11 50 masyarakat. Para ulama sebagai tokoh agama sekaligus tokoh masyarakat cenderung lebih banyak menggunakan pendekatan religius dalam mencermati persoalan pemuda pengangguran. Sehingga terdapat perbedaan yang agak mencolok antara pemuda menganggur yang berada di lingkungan pesantren dengan pemuda menganggur yang di luar lingkungan pesantren. 2. Pekerjaan Pelapisan sosial yang menduduki peringkat kedua setelah aspek agama di Kelurahan Cibabat adalah pekerjaan dan jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang. Masyarakat akan lebih menghargai dan menghormati seseorang yang memiliki pekerjaan, terlebih lagi jika jenis pekerjaannya seperti PNS termasuk (pengajar/guru dan dosen), ABRI, pegawai swasta di Bank, pengusaha, atau pedagang. Seseorang yang memiliki jenis pekerjaan tersebut menempati posisi pelapisan sosial yang baik. Dengan demikian kelompok pemuda yang tidak memliki pekerjaan berada pada golongan yang marjinal pada pelapisan sosial ini. Hal ini pula yang merupakan salah satu penyebab tingginya tingkat persaingan pemerolehan lapangan kerja antar pemuda di Kelurahan Cibabat. 3. Pendidikan formal Semakin tinggi jenjang pendidikan yang telah ditempuh oleh seseorang, maka makin tinggi pula posisi pelapisan sosial yang disematkan masyarakat kepadanya. Demikian pula dengan masyarakat di Kelurahan Cibabat selain aspek agama dan pekerjaan, aspek pendidikan sangat dipandang penting oleh masyarakat sebagai faktor penentu dalam sebuah pengambilan keputusan di forum-forum warga (dalam rapat-rapat RT atau RW). 4. Kekayaan yang dimiliki Masyarakat Kelurahan Cibabat akan sangat hormat, segan dan lebih mendengarkan kepada seseorang apabila orang tersebut seseorang yang memiliki kekayaan namun mempunyai kepedulian sosial yang tinggi terhadap warga sekitarnya terlebih lagi kepada warga yang kurang mampu. Realitas lain di lapangan tentang pemuda pengangguran meskipun menganggur tetapi jika pemuda tersebut anak dari seorang pengusaha atau saudagar kaya, maka akan mendapatkan perlakuan yang berbeda dari rekan pergaulannya.
12 51 Keberadaan pemimpin formal dan pemimpin informal ditandai dengan adanya interaksi terutama pada saat pengambilan keputusan melalui kegiatan musyawarah kelurahan.untuk menentukan skala prioritas pembangunan, yang akan diusulkan ke kecamatan dan Pemerintah Kota Cimahi Sumber Daya Lokal Seperti halnya di wilayah urban pada umumnya, perbandingan antara daya dukung layanan ekologis dengan kepadatan populasi di wilayah Kelurahan Cibabat cukup mengkhawatirkan. Masalah pengelolaan sampah perkotaan, masalah sanitasi lingkungan, alih fungsi lahan pertanian ke pemukiman, dan minimnya jalur hijau, kesemua itu merupakan masalah klasik mismanajemen tata kota di Indonesia. Dalam hal ini masyarakat banyak mengalami kesulitan dalam mengakses sistem sumber daya yang terdapat di lingkungannya. Diperburuk dengan permasalahan sosial yang mengemuka dan lahir dari masalah pemerataan pembangunan ekonomi, masyarakat dan pemerintah luput untuk memahami krusialitas permasalahan daya dukung ekosistem wilayahnya. Sumber daya lokal yang dimiliki oleh wilayah Kelurahan Cibabat adalah : 1. Lahan Wilayah Kelurahan Cibabat memiliki luas area sebanyak 287,38 Ha dengan tipologi daerah perkotaan, memiliki prosentase lahan terluas digunakan sebagai lahan pertokoan yaitu 58,09 % (166,95 Ha) dan 18,36 % (58,09 Ha) untuk lahan industri. Alih fungsi lahan dari lahan pertanian yang dirubah menjadi lahan pemukiman/kompleks perumahan hal ini yang pada 2 tahun terakhir ini menimbulkan masalah lingkungan yaitu banjir kiriman dari daerah atas (Kecamatan Parompong dan Lembang wilayah Kabupaten Bandung). Berdasarkan informasi warga asli penduduk Cibabat, didapatkan data bahwa sawah di daerah Cibabat Cihanjuang ini merupakan sawah penghasil padi dengan 3x panen dalam 1 tahun. Menurut masyarakat setempat bahwa sejak area sawah di Kelurahan Cibabat berubah menjadi kawasan perumahan maka setiap musim hujan daerah bawah Kelurahan Cibabat terutama (Rw 02, ) akan mengalami banjir sedangkan daerah rawan longsor adalah (Rw 18, 19, 20) yang merupakan daerah sisi kali Cimahi (curug Mod).
13 52 Pemerintah Kota Cimahi menetapkan lokasi pengolahan sampah dengan teknik komposting di Rw 16 dan Rw 17 sebagai lokasi percontohan dan penelitian DepKimPrasWil (Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah) pusat, luas area lahan yang akan digunakan lokasi pengolahan sampah tersebut masih dalam pembahasan. Batuan alat pengolah sampah tersebut berasal dari Departemen Lingkungan Hidup Hidup Pusat. 2. Tenaga kerja Tenaga kerja di Kelurahan Cibabat cukup memadai dilihat dari latar belakang pendidikan yang dimilki oleh masyarakat Cibabat. Dari jumlah usia kerja (15-64) penduduk Kelurahan Cibabat sebanyak 70,47 % atau jiwa dengan latar belakang pendidikan yang belum sekolah, tidak pernah sekolah serta yang tidak tamat SD total hanya berjumlah orang atau 12,13 % dan yang tamat SD berjumlah 11,41 % atau 3751 orang. Sedangkan untuk penduduk yang tamat SLTP 31,51 %dan SLTA 32,41 %. Yang terjadi di Kelurahan Cibabat adalah jumlah tenaga kerja justru berlimpah namun lapangan dan kesempatan kerja yang tidak memadai. Sehingga hal ini menimbulkan masalah baru yaitu dengan semakin bertambahnya pengangguran terdidik. 3. Modal sosial dan modal ekonomi Struktur kelembagaan dan organisasi di Kelurahan Cibabat dapat dikatakan cukup beragam dan relatif kompleks. Hal ini seiring dengan perkembangan dan kemajuan Cimahi sebagai sebuah Kota yang mandiri secara administrasi sejak tahun Kelembagaan kemasyarakatan yang muncul merupakan bentukan baik yang berasal dari inisiatif masyarakat lokal maupun bentukan dari pihak pemerintah, baik yang sudah berbentuk organisasi maupun yang belum. Kelembagaan yang ada di Kelurahan Cibabat terbagi dalam kategori kelembagaan yang dibentuk dengan berorientasi pada kegiatan ekonomi, dan kelembagaan yang non ekonomi atau kelembagaan sosial inipun terbagi lagi dalam kelembagaan bentukan dari atas/pemerintah dan yang dari bawah/masyarakat. Berikut beberapa kelembagaan tersebut yang ada di Kelurahan Cibabat : a. Kelembagaan ekonomi bentukan atas meliptui ; Koperasi (5 buah), BKM Muamalat, KUBE, Koperasi Simpan Pinjam, KUD, dan Badan Kredit
14 53 b. Kelembagaan pemuda dengan kegiatan ekonomi bentukan bawah antara lain ; kelompok pemuda pedagang kaki lima, kelompok pengemudi ojeg, Kelompok pengrajin (industri kerajinan tangan dan industri makanan tradisional). Jenis usaha lainnya seperti kios kelontong 38 buah, bengkel 19 buah, usaha perdagangan lainnya 91 buah dan 15 buah mini market. c. Kelembagaan pemuda dengan kegiatan sosial bentukan atas ; Karang Taruna. d. Adapun kelembagaan pemuda berbasis sosial keagamaan bentukan masyarakat, adalah IRMA dan DKM, e. Kelembagaan pemuda sosial bentukan dari bawah meliputi ; Pemuda Pecinta Vespa Antik, Pemuda Pecinta Alam SENPAL, kelompok Pemuda Pengolah Komposting, Pemuda Muhammad Iqbal, Kelompok Pemuda Panitia Bedah Rumah tidak layak huni warga RW 12 Kelembagaan pemuda yang ada di Kelurahan terdiri dari 34 buah dengan 8 jenis kegiatan seperti dipaparkan diatas. Lembaga pendidikan di Kelurahan Cibabat meliputi, TK sebanyak 11 buah, SD/sederajat sebanyak 15 buah, madrasah 3 buah, Pondok Pesantren 9 buah, perpustakaan 1 buah, kursus komputer 1 buah dan kursus mengemudi 1 buah. Kelembagaan pendidikan mampu menyerap anak-anak usia sekolah warga masyarakat Kelurahan Cibabat bahkan anak-anak di luar wilayah Cibabat juga dapat terserap. Lembaga kesehatan penduduk di Kelurahan Cibabat meliputi; Puskesmas 1 buah, Poliklinik/balai pengobatan sebanyak 5 buah, apotik 10 buah, Posyandu 30 buah, tempat dokter praktek terdapat 8 buah dan 1 buah Rumah Sakit Umum Cibabat. Nilai-nilai kegotong-royongan dan kepedulian sosial masyarakat Cibabat masih cukup tinggi, demi untuk tidak menyinggung sekelompok masyarakat yang tidak mampu maka di RW 12 menggunakan istilah Kaum Dhu afa bukan masyarakat miskin/orang miskin. Dengan demikian masyarakat yang kurang mampu tersebut juga tidak merasa menjadi golongan yang terpinggirkan dan harus dikasihani.
15 54 Kesejahteraan Sosial Berdasarkan data penerima Raskin pada Januari 2007 diketahui bahwa peningkatan jumlah penduduk miskin sangatlah signifikan. Berawal dari data, penerima beras miskin (Raskin) Kelurahan Cibabat pada bulan Oktober 2006 berjumlah KK yaitu 14,93% dari total jumlah KK di Cibabat yang berjumlah KK. Pada bulan Januari 2007 jumlah penerima Raskin bertambah menjadi KK yang berarti meningkat 25,61%. Sementara itu jumlah pengangguran sebesar KK atau kurang lebih mencapai orang adalah pengangguran. Pemerintah mengupayakan pengurangan jumlah pengangguran Rencana pihak kelurahan adalah mengoptimalisasikan sektor informal yang telah berkembang di wilayah Cibabat, dan menyerap tenaga kerja dari generasi muda Cibabat sendiri. Hal ini belum sampai pada tahap rencana pengembangan kelembagaan lokal termasuk kelembagaan pemuda secara lebih fokus.
PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN
35 PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN Lokasi Kelurahan Cipageran merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Adapun orbitasi, jarak dan waktu tempuh dengan pusat-pusat
Lebih terperinciBAB IV PROFIL KOMUNITAS DESA BABAKAN PARI
BAB IV PROFIL KOMUNITAS DESA BABAKAN PARI Desa Babakan Pari berada di ketinggian 600 m dpl, luas wilayah desa 212.535 ha adalah bagian dari wilayah administrasi Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi
Lebih terperinciBAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER
BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER 4.1. Keadaan Umum Lokasi Desa Cibaregbeg masuk wilayah Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur, yang merupakan tipologi desa dataran rendah dengan luas
Lebih terperinciV. PETA SOSIAL KELURAHAN MAHARATU
V. PETA SOSIAL KELURAHAN MAHARATU 52 5.1. Lokasi Kajian Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai terletak di sebelah selatan Kota Pekanbaru dan dilihat dari arah mata angin posisi wilayah hukum Kelurahan
Lebih terperinciBAB IV KONDISI FISIK DAN SOSIAL KELURAHAN PAKEMBARAN KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL PROPINSI JAWA TENGAH
BAB IV KONDISI FISIK DAN SOSIAL KELURAHAN PAKEMBARAN KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL PROPINSI JAWA TENGAH 4.1. Kondisi Geografis Kelurahan Pakembaran Di Kecamatan Slawi terdapat 5 Kelurahan dan 5 Desa.
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.
Lebih terperinciPETA SOSIAL DESA CURUG
PETA SOSIAL DESA CURUG Lokasi Desa Curug merupakan salah satu dari 10 desa yang berada dibawah wilayah administratif Kecamatan Gunungsindur Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Letak fisik desa sangat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Geografis KelurahanMaharatu Desa Swamedyaialah desa yang berkecukupan dalam hal sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dalam hal dana modal sehingga
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Desa Kembang Kuning terbagi atas tiga dusun atau kampung, yakni Dusun I atau Kampung Narogong, Dusun II atau Kampung Kembang Kuning, dan Dusun III atau Kampung Tegal Baru. Desa
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR
BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR 4.1 Gambaran Umum Desa 4.1.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI
33 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 4.1 Lokasi dan Keadaan Wilayah Kelurahan Beji adalah sebuah kelurahan diantara enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Beji Kota Depok. Kelurahan Beji terbentuk
Lebih terperinciPROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi
23 PROFIL DESA Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil lokasi penelitian, yang pertama mengenai profil Kelurahan Loji dan yang kedua mengenai profil Kelurahan Situ Gede. Penjelasan profil masingmasing
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
35 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan keadaan umum wilayah penelitian dan deskripsi dan analisis tayangan iklan layanan masyarakat. Dalam penelitian ini kondisi potensi sosial
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
26 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis Desa Karacak Desa Karacak merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR. berdiri bersamaan dengan dibentuknya Kota Banjar yang terpisah dari kabupaten
IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR A. Letak Geografis Kecamatan Banjar adalah salah satu bagian dari wilayah Kota Banjar selain Kecamatan Purwaharja, Kecamatan Pataruman, dan Kecamatan Langensari yang berdiri
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai
31 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial,
Lebih terperinciINVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR
INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Kelurahan Fatubesi merupakan salah satu dari 10 kelurahan yang
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat
28 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI A. Sejarah Singkat Kelurahan Way Dadi Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat berbatasan dengan wilayah Bandar Lampung maka pada
Lebih terperinciIV. PETA SOSIAL KELURAHAN SUKAMISKIN DAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN SUKAMISKIN BANDUNG
IV. PETA SOSIAL KELURAHAN SUKAMISKIN DAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN SUKAMISKIN BANDUNG 4.1. Keadaan Umum Lokasi 4.1.2. Kelurahan Sukamiskin Kelurahan Sukamiskin merupakan tipologi perkotaan, memiliki luas
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. memiliki wilayah terluas dibandingkan dengan kecamatan lain yang ada di
IV. GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kecamatan Natar 1. Keadaan Geografis Berdasarkan letak geografis, Kecamatan Natar termasuk kepada kawasan bagian sebelah barat Lampung Selatan.
Lebih terperinciBatas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:
KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Biofisik 4.1.1 Letak dan Aksesibilitas Berdasarkan buku Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Purwakarta (21) Dinas Kehutanan Purwakarta merupakan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang
BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang 1. Keadaan Fisik a. Letak 62 Kelurahan Proyonangan Utara merupakan kelurahan salah satu desa pesisir di Kabupaten Batang Provinsi
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI
23 GAMBARAN UMUM LOKASI Bab ini menjelaskan keadaan lokasi penelitian yang terdiri dari kondisi geografis, demografi, pendidikan dan mata pencaharian, agama, lingkungan dan kesehatan, potensi wisata, pembangunan
Lebih terperinciBAB II KONDISI DESA GEMEKSEKTI
55 BAB II KONDISI DESA GEMEKSEKTI A. Kondisi Geografis Desa Gemeksekti Kondisi geografis, sosial dan ekonomi, sedikit banyak memberikan terhadap daya kreatif dan imajinasi pada suatu komunitas masyarakat.
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan
18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. karantina, para penderita penyakit tersebut berangsur angsur sembuh. Mengingat banyaknya
33 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kelurahan Bumi Waras Pada mulanya wilayah Kelurahan Bumi Waras adalah tempat untuk mengkarantina penderita penyakit menular seperti cacar, kolera,
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27
Lebih terperinciP R O F I L DESA DANUREJO
P R O F I L DESA DANUREJO PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG KECAMATAN MERTOYUDAN DESA DANUREJO ALAMAT :DANUREJO MERTOYUDAN MAGELANG TELP (0293) 325590 Website : danurejomty.wordpress.com Email : desadanurejo@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kelurahan Tamansari 3.1.1 Batas Administrasi Kelurahan Tamansari termasuk dalam Kecamatan Bandung Wetan, yang merupakan salah satu bagian wilayah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisiografis a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Punduh Sari merupakan bagian dari wilayah administratif di Kecamatan Manyaran
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki
65 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wialayah Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan yang berlokasi pada dua Desa yaitu Desa Bumi Restu dan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Wilayah Desa Jogonayan 1. Kondisi Geografis dan Administrasi Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu
Lebih terperinciV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN
V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi Gambaran umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi dalam penelitian ini dihat
Lebih terperinciBAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN
27 BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Kuningan 4.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kuningan terletak di ujung Timur Laut Provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Provinsi
Lebih terperinciBAB IV PROFIL DESA 4.1. Aspek Geografis
27 BAB IV PROFIL DESA 4.1. Aspek Geografis Desa Pasawahan merupakan salah satu dari tiga belas desa yang ada di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Bagian Utara berbatasan dengan Desa Kutajaya, bagian
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Bab ini akan mengemukakan hasil temuan data pada lokasi yang berfungsi sebagai pendukung analisa permasalahan yang ada. 4.. Gambaran Umum Desa Pulorejo 4... Letak geografis
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS
V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Bogor memiliki kuas wilayah 299.428,15 hektar yang terbagi dari 40 kecamatan. 40 kecamatan dibagi menjadi tiga wilayah yaitu wilayah
Lebih terperinciBAB IV PROFIL DESA BANJARWARU
BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU 4.1. Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Banjarwaru merupakan salah satu desa yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa
Lebih terperinciLOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada
IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya
V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. Kelurahan Penjaringan memiliki lahan seluas 395.43 ha yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survey dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik melalui wawancara, curah
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang terletak di kawasan utara Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Subang yaitu 2.051.76 hektar atau 6,34% dari
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
19 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Geografi Desa Sipak merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 558 194 ha. Desa Sipak secara geografis terletak
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kelurahan Tegal Gundil 4.1.1. Profil Kelurahan Tegal Gundil Kelurahan Tegal Gundil merupakan salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Keadaan Fisik Desa penelitian ini merupakan salah satu desa di Kabupaten Banyumas. Luas wilayah desa ini sebesar 155,125 ha didominasi oleh hamparan
Lebih terperinciIV. PETA SOSIAL DESA SARIWANGI
IV. PETA SOSIAL DESA SARIWANGI 4.1. Lokasi Desa Sariwangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat memiliki wilayah seluas 244,247 hektar, terletak sekitar 600 meter di atas permukaan air laut, dengan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Megamendung Desa Megamendung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara geografis, Desa
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan
77 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Kecamatan Bumi Waras 1. Keadaan Umum Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012,
Lebih terperinciBAB III KONSEP UMUM TENTANG JALAN. diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di bawah
36 BAB III KONSEP UMUM TENTANG JALAN A. Pengertian dan Jenis-Jenis Jalan 1. Pengertian Jalan Menurut Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2006 tentang Jalan bahwa jalan adalah prasarana transportasi darat
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
28 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Luas Wilayah Kelurahan Pasir Mulya merupakan salah satu Kelurahan yang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Dengan luas wilayah
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif, Desa Tangkil Kulon merupakan salah satu desa di
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Fisik Secara administratif, Desa Tangkil Kulon merupakan salah satu desa di Kecamatan Kedungwuni, yang terletak di sebelah utara Kecamatan Kedungwuni
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Citapen Lokasi penelitian tepatnya berada di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data Dinas
Lebih terperinciPENDAHULUAN. A. Latar Belakang
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kecamatan merupakan bagian integral dari pembangunan daerah dan pembangunan nasional. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberikan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Totokaton merupakan salah satu kampung (dari sembilan kampung)
38 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Kondisi Geografis. Kampung Totokaton merupakan salah satu kampung (dari sembilan kampung) yang terletak di Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten
BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Letak Geografis Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng dengan jarak kurang lebih 18 km dari ibu kota Kabupaten Buleleng
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab. Bogor 16760 PROFIL/RIWAYAT DESA CILEUNGSI Desa Cileungsi merupkan salah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Surade 4.1.1 Kondisi Geografis, Topografi, dan Demografi Kelurahan Surade Secara Geografis Kelurahan Surade mempunyai luas 622,05 Ha,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Kondisi Fisik Desa Desa Pusakajaya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat, dengan
Lebih terperinciBAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG
BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG A. Gambaran Umum Wilayah 1. Letak Geografis Desa Bitung jaya merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Cikupa kabupaten
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN
24 BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Luas Wilayah Desa Parakan adalah desa yang terletak di kecamatan Ciomas, kabupaten Bogor, provinsi Provinsi Jawa Barat merupakan daerah padat penduduk
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. perekonomian di Desa Gandrungmanis adalah sebagai berikut :
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Data monografi Desa Gandrungmanis (Tahun 2016, Semester 1) menunjukkan keadaan alam, keadaan penduduk, dan keadaan sarana perekonomian di Desa Gandrungmanis adalah sebagai
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Desa Sriwulan Kecamatan Sayung Kabupaten Demak 3.1.1. Aspek Geografis Desa Sriwulan Kecamatan Sayung Kabupaten Demak merupakan sebuah desa dimana
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
18 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Gorowong Desa Gorowong merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan geografis dan demografis. Keadaan geografis Kelurahan Sidomulyo Barat adalah kelurahan yang terletak di kecamatan tampan kota madya pekanbaru. Kelurahan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5. Kecamatan Leuwiliang Penelitian dilakukan di Desa Pasir Honje Kecamatan Leuwiliang dan Desa Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan pertanian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian 1) Usahatani Karet Usahatani karet yang ada di Desa Retok merupakan usaha keluarga yang dikelola oleh orang-orang dalam keluarga tersebut. Dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisik a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian Kecamatan Mojotengah merupakan salah satu dari 15 kecamatan di Kabupaten
Lebih terperinciBAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Karakteristik Desa 5.1.1. Kondisi Geografis Secara administratif Desa Ringgit terletak di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Letak Desa
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Tirta Makmur merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Desa Tirta Makmur ini
Lebih terperinciGambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara
Sumber: Chapman, D. J (2004) Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Geografis dan Administratif Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara
Lebih terperinciBAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009
33 BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16 4.1 Keadaan Wilayah Desa Sedari merupakan salah satu desa di Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang. Luas wilayah Desa Sedari adalah 3.899,5 hektar (Ha). Batas
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah kelurahan
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kelurahan Sumur Batu Kelurahan Sumur Batu merupakan salah satu dari delapan Kelurahan yang ada di Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO
BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO 4. 1. Kondisi Geografis 4.1.1. Batas Administrasi Desa Polobogo termasuk dalam wilayah administrasi kecamatan Getasan, kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Wilayah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah
52 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Pagelaran Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah Ripah Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. Desa Pagelaran
Lebih terperinciBAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.
23 BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR A. Sejarah Singkat Desa Gumingsir Berdasarkan catatan yang disusun oleh penilik kebudayaan kecamatan Pagentan kabupaten Banjarnegara (Karno, 1992:39) asal mula desa Gumingsir
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH Bab ini berisikan gambaran umum wilayah yaitu Kelurahan Purwawinangun Kecamatan Kuningan yang meliputi kondisi geografis, kependudukan, kondisi perekonomian, kondisi fasilitas
Lebih terperinciBAB III PEMBAGIAN KEUNTUNGAN DI RENTAL PLAY STATION DESA MLORAH KEC. REJOSO KAB. NGANJUK
50 BAB III PEMBAGIAN KEUNTUNGAN DI RENTAL PLAY STATION DESA MLORAH KEC. REJOSO KAB. NGANJUK A. Gambaran Umum Tentang Daerah Penelitian 1. Keadaan geografis Keadaan geografis Desa Mlorah Kecamatan Rejoso
Lebih terperinciBAB III ALIRAN KEAGAMAAN ORANG TUA DAN PILIHAN PENDAMPING HIDUP PEREMPUAN DI DESA SUMURGAYAM KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN
48 BAB III ALIRAN KEAGAMAAN ORANG TUA DAN PILIHAN PENDAMPING HIDUP PEREMPUAN DI DESA SUMURGAYAM KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN A. Deskripsi Umum Obyek Penelitian Sumurgayam, merupakan suatu desa
Lebih terperinciBAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten
BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. termasuk dalam Kabupaten Lampung Selatan. Sejak berdirinya Kecamatan Teluk
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Lokasi Kelurahan Bakung Kelurahan Bakung Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung pada tahun 1982 asal mulanya merupakan satu wilayah dari Kampung
Lebih terperinciBAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo
BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo Di bawah ini penulis akan sampaikan gambaran umum tentang keadaan Desa Bendoharjo Kecamatan Gabus Kabupaten
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELIITIAN. berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Letaknya antara Lintang
II. KEADAAN UMUM DAERAH PENELIITIAN Kabupaten Brebes terletak di sepanjang pantai utara Laut Jawa, merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Jawa Tengah, memanjang keselatan berbatasan dengan wilayah
Lebih terperinciPROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k
13 PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR Profil Desa Cihideung Ilir memuat informasi mengenai desa yang dijadikan tempat penelitian. Adapun informasi yang tersaji dalam bab ini adalah mengenai kondisi geografis Desa
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Lampung Tengah. Kecamatan Bangun Rejo merupakan pemekaran
Lebih terperinciB. Kondisi Demografi. Usia (tahun) Jumlah (orang) No keatas 2.724
A. Kondisi Geografi Sebelah Utara : Kelurahan Pisang Candi Kecamatan Sukun dan Kelurahan Bareng Kecamatan Klojen Sebelah Timur : Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Sebelah Selatan : Kelurahan Bandungrejosari
Lebih terperinciMETODOLOGI KAJIAN. Metode dan Strategi Kajian
METODOLOGI KAJIAN Metode dan Strategi Kajian Metode kajian yang digunakan dalam kajian pengembangan ini adalah metode penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus. Menurut Stake (1994) dan Yin (1996):
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah
Lebih terperinciBAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK. Kabupaten Lebak yang letaknya berada di kecamatan Cileles provinsi Banten Luas
BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK A. Kondisi Geografis Kondisi geografis penelitian di Desa Margamulya yang penulis akan utarakan dalam Bab II ini, yaitu hasil observasi dan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
35 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis Desa Tegal merupakan salah satu desa dari 8 desa lainnya yang terletak di Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Secara wilayah, Desa Tegal memiliki luas sekitar
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Lokasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun No. 16 tahun 2001 tanggal 16 Agustus 2001 tentang pembentukan dan struktur organisasi tata kerja Kecamatan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Desa Wayang yaitu 271,673 Ha yang terdiri dari:
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Profil Desa Wayang 1. Kondisi Geografis Desa Wayang merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Luas Desa
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH. Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang
IV. KEADAAN UMUM DAERAH A. Letak Geografi dan Topografi Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang memiliki luas sebesar 7551 Ha (BPS, 2015). Kecamatan Wonosari terbagi menjadi 14
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA
STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA 2016 B A D A N P U S AT S TAT I S T I K KO TA B I T U N G Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 No. Publikasi : 7172.1616 Katalog
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG
BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG A. Profil Desa Krikilan 1. Kondisi Geografis Desa Krikilan di bawah pemerintahan
Lebih terperinci